proposal budidaya cabe

8

Upload: deky

Post on 17-Jan-2016

235 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pembudidayaan cabe

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Budidaya Cabe
Page 2: Proposal Budidaya Cabe

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman Cabe (Capsicum annuum L) adalah tumbuh-tumbuhan perdu yang berkayu,

dan buahnya berasa pedas yang disebabkan oleh kandungan Kapsaisin. Saat ini cabe menjadi

salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal

maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring

dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini

menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja

namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor.

Jenis cabe juga cukup bervariasi, beberapa jenis dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk,

rasa pedasnya dan warna buahnya. Di Indonesia sendiri jenis cabe yang banyak dibudidayakan

antara lain cabe keriting, cabe besar, cabe rawit, dan cabe paprika. Sebab menyesuaikan

permintaan konsumen, yang banyak menggunakan jenis cabe tersebut sebagai penyedap

masakan.

Dalam budidaya cabai juga masih perlu memperhatikan beberapa hal, pertama,

sebaiknya kita memilih jenis cabai yang relatif tahan terhadap kelembapan udara. Jenis cabai

keriting misalnya, relatif lebih tahan kelembapan dibanding dengan cabai merah besar. Cabai

Keriting juga memiliki beberapa manfaat selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan,

cabe keriting juga bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos

cabai, sambel cabai, pasta cabai, bubuk cabe, cabai kering, dan bumbu instant. Bahkan

produk-produk tersebut sudah berhasil di ekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi Arabia,

Brunei Darussalam dan India.

Budidaya Cabe Keriting yang berhasil memang menjanjikan keuntungan yang menarik,

tetapi tidak jarang petani cabai juga menemui kegagalan dan kerugian besar. Untuk

menghindari hal tersebut kami mempunyai teknologi yang tepat guna, yaitu Teknologi

Enzymatis dimana teknologi baru ini sangat tepat untuk menghadapi permasalahan yang ada

pada budidaya cabai,

B. Potensi Lahan Untuk Budidaya Cabai Keriting di Magelang

Selain menyimpan kekayaan dan warisan budaya bernilai tinggi, Magelang juga

memiliki potensi pertanian yang besar, khususnya dari subsektor hortikultura yaitu cabai

keriting. Tanaman cabai keriting mempunyai daya adaptasi yang cukup luas. Tanaman ini

Page 3: Proposal Budidaya Cabe

dapat diusahakan di dataran tinggi sampai ketinggian 1400 m di atas permukaan laut.

Selanjutnya dikatakan oleh Samadi, 2007 bahwa dilihat dari keadaan tanah, ternyata tanah

yang cocok untuk budidaya pertanian umumnya cocok pula untuk tanaman cabai. Namun

yang ideal adalah jenis tanah Andosol, Latosol dan Regusol yang subur, gembur, kaya bahan

organik, tidak mudah becek, bebas cacing/ nematoda dan penyakit tular tanah. Kisaran pH

tanah yang ideal adalah antara 5,5 – 6,8 karena dibawah atau diatasnya akan menghasilkan

produksi yang kurang baik.

Di Kabupaten Magelang cabai keriting merupakan komoditi unggulan dan harganya

mengalami naik turun. Walaupun harganya mengalami perubahan tetapi permintaan akan

cabai semakin meningkat terutama untuk perusahaan-perusahaan makanan. Perkembangan

komoditas cabai merah dari tahun ke tahun dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 1. Perkembangan Komoditas Cabai Merah

Uraian 2002 2003 2004 2005 2006 Rata-rataLuas panen(Ha)

32.221 23.796 18.385 16.461 19.724 22.117

Produktivitas(Kw/ Ha)

49.27 40.87 60.71 60.10 61.17 54.42

Produksi(Kw/ Ha)

1.587.420 972.426 1.116.229 989.300 1.206.464 1.174.368

Sumber Data : Dispentan Jawa Tengah Tahun 2006

C. Pembiayaan dan kelayakan investasi 1. Deskripsi dan Asumsi

Dalam analisis finansial ini digunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :

Usaha dilakukan pada lahan seluas 5000 m2. Komponen lahan diperhitungkan

sebagai sewa.

Usaha dilakukan dengan prioritas utama sebagai penghasil buah segar

Harga pepaya diperhitungkan Rp. 5.000,- per kg.

Pembiayaan usaha berasal dari modal sendiri dan pinjamaan bank. Struktur

pendanaan mengikuti struktur yang umum yakni 35% berasal dari modal sendiri dan

65% dari pinjaman bank. Bunga pinjaman diperhitungkan 18% (kredit investasi) dan

21% (kredit modal kerja)

2. Pembiayaan

Biaya investasi meliputi biaya bangunan, peralatan dan pengadaan (sewa) lahan.

Rincian biaya investasi disajikan selengkapnya pada Lampiran. Biaya investasi yang

diperlukan bagi usaha budidaya cabai keriting skala usaha 1000 m2. sebesar Rp................

Dengan modal kerja selama 3 bulan sebesar Rp. ................... maka kebutuhan modal awal

Page 4: Proposal Budidaya Cabe

yang diperlukan sebesar Rp. ................. Dengan struktur pendanaan 35% : 65%, maka

modal sendiri yang harus disiapkan pada awal usaha sebesar Rp................. sedangkan

sisanya (Rp...................) diperoleh melalui pinjaman bank.

Rekapitulasi Biaya Produksi Budidaya Cabai Keriting Seluas 5000 m2

3. Proyeksi keuntungan

Pada tahun pertama, usaha budidaya cabai belum dapat menghasilkan laba. Hal ini

dapat dimaklumi mengingat bahwa pada tahun pertama sebagian besar intensitas usaha

masih berada pada tahap pra produksi. Demikian pula pemanenan dan penjualan buah

cabai.

Laba bersih baru dapat dihasilkan secara signifikan mulai bulan keempat. Dengan

asumsi bahwa harga jual buah cabai konstan (tidak meningkat), maka laba bersih (setelah

dipotong pajak) yang dapat dihasilkan sebesar Rp. ................ (bulan keempat) dan masing-

masing sebesar Rp...................... (bulan kelima dan keenam).

4. Kelayakan Finansial

Tabel 4. Indikator kelayakan Finansial Usaha budidaya Cabai Skala Usaha 5000m2

NO KRITERIA NILAI 1 Net Present Value (df 21 % pertahun) 2 Internal Rate of Return 3 BC Ratio 4 Return on Invesment 5 Payback Period

5. Kelayakan Ekonomi

No Komponen Biaya

Nilai

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

A.

1.

2.

Biaya Tetap

Gaji Tenaga Kerja

Biaya Pemeliharaan

B.

1.

2.

Biaya Operasional

Gaji Tenaga Kerja

Langsung

Biaya Pertanaman

C. Biaya Produksi

Page 5: Proposal Budidaya Cabe

Realisasi usaha ini akan memberikan kontribusi berupa kesempatan kerja bagi 5 orang

tenaga kerja. Selain itu realisasi ini juga akan memberikan sumbangan kepada daerah

secara langsung dalam bentuk pajak usaha. Pajak usaha kumulatif yang dapat diterima

daerah dari usaha budidaya cabai skala usaha 1000 m2 sebesar Rp. ....................

BUDIDAYA TANAMAN CABE SELUAS 1000 m2

(Jumlah Bibit = 1500 btng, Target Per Pohon = 1,5 kg)

1. Pengolahan lahan dan Penanaman

Pupuk kandang 120 @ kg Rp. 1000,-/kg = Rp 140.000,-

Mulsa plastik 1 rol @ Rp. 500.000,- = Rp 500.000,-

Bibit 1500 @ Rp 150,- = Rp 225.000,-

Ajir 1500 @ Rp 400,- = Rp 600.000,-

Urea 16,5 kg @ 1600,- = Rp 26.400,-

Naskuru 1 dirigen @ 85.000,- (Sampai Panen) = Rp 85.000,-

Sewa Traktor = Rp 60.000,-

Phonska 30 kg @ 2.500 = Rp 75.000,-

ZA 7,5 kg @ 1600,- = Rp 12.000,-

KCL 1,4kg @ 2.500 = Rp 3.500,-

SP36 1,4 kg @ 2.500 = Rp 3.500,-

Jumlah = Rp 1.730.400,-

2. Pemeliharaan Naskuru 3 dirigen @ 85.000,- = Rp 255.000,-

KNO3 merah 2,75 kg @ 13.000 = Rp 35.750,-

KNO3 putih 3,3 kg @ 15.000 = Rp 49.500,-

Telor 4,25 butir @ 1.250 = Rp 5.350,-

Jumlah = Rp 345.600,-

3. Pengendalian Hama dan Penyakit Matador zeon 250 ml = Rp. 60.000,-

Ridomil 500 gr = Rp 50.000,-

Agrimec 100 ml = Rp 100.000,-

Amistartop 250 ml = Rp 125.000,-

Curacron 3 lt @ Rp. 150.000,- = Rp 450.000,-

Actara 10 gr @ Rp. 20.000, = Rp 20.000,-

Jumlah = Rp 805.000,-

Jumlah Total Rp 2.881.000,-

Page 6: Proposal Budidaya Cabe

Anggaran belum termasuk sewa lahan dan upah Tenaga Kerja