proposal budidaya penggemukan ternak sapi

15
I.

Upload: zul-rapi

Post on 17-Jul-2015

1.977 views

Category:

Services


50 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi

I.

Page 2: Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi

I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sejak konflik Aceh yang melanda mulai tahun 1999, hingga di

putuskannya darurat militer di Aceh pada tahun 2003 sampai dengan

datangnya musibah tsunami pada tahun 2004, masyarakat aceh terus hidup

dalam kesusahan, sulitnya mengembangkan usaha di Aceh kala itu diakui

benar adanya oleh segenap lapisan masyarakat, tak terkecuali mereka yang

di pedalam terutama petani dan peternak, sampai akhirnya MoU lahir

setelah tsunami menandakan perdamaian. Efek dari sekian lama aceh

bergemelut dalam konflik sampai saat ini masih terasa di aceh, masyarakat

seolah kehabisan akal dalam mengembangkan usaha supaya bisa

berkembang.

Baru diakhir tahun 2014 tepatnya setelah pemilu pilpres, masyarakat

Aceh seolah kembali mendapatkan gairah dengan lahirnya pemimpin baru

yang berjiwa memasyarakat. Masih teringat jelas di pertengahan tahun 2014

yaitu bertepatan hari megang di Aceh, dikala itu hampir semua harga bahan

pokok melonjak tinggi tak terkecuali harga daging, suplay kebutuhan

daging, telur dan susu asal hewani secara signifikan tidak dapat dipenuhi

secara domestik.

Hal ini disebabkan oleh banyaknya usaha-usaha peternak komersil

yang mengalami kebangkrutan, karena kebijakan pemerintah akan tatanan

perekonomian kurang berpihak kepada masyarakat pedesaan. Kebijakan

yang salah juga berefek kepada harga sarana dan prasarana usaha ternak

yang juga ikut meningkat secara drastis. Kekurangan modal dan kurangnya

kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah serta kurangnya kepercayaan

Pemerintah terhadap masyarakat kian menjadi penghambat kelangsungan

kemajuan disegala sektor usaha.

Sub sektor peternakan yang semestinya menjadi penopang

pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat dewasa ini tidak terkontrol sebagai

akibat dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap kelangsungan

pengembangan sub sektor peternakan. Kondisi ini tentunya berimplikasi

terhadap kurangnya penyediaan kebutuhan akan protein asal hewani

Page 3: Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi

didalam negeri, bahkan sampai saat ini Indonesia menjadi salah satu negara

pengimpor ternak sapi dari berbagai negara terutama Australia dan Selandia

Baru. Ketergantungan akan ternak impor tersebut semakin meningkat dari

tahun ke tahun seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan

kesadaran gizi masyarakat.

Salah satu yang mungkin dapat ditempuh yaitu menerapkan konsep

pemanfaatan sumber daya dengan konsep back to local resours. Konsep ini

mengandung konsep makna upaya pengelolaan dan pemanfaatan potensi

sumber daya lokal yang berbasis pada pelibatan masyarakat secara

partisipatif.

Menyongsong implementasi kebijakan pembangunan daerah yang

otonom (desentralisasi) dewasa ini menurut segenap pelaku pembangunan

(stake holder) di daerah untuk mampu mengelola potensi sumber daya

lokalnya secara mandiri dan efektif.

Seperti halnya realitas yang terjadi di Aceh dimana pemenuhan

permintaan akan produk peternakan belum sepenuhnya disediakan oleh

produk ternak lokal. Pada hal dari aspek potensi sumber daya alamnya Aceh

khususnya di Kabupaten Aceh Utara keunggulannya sama dengan daerah

lain.

Fenomena tersebut mendorong kelompok ternak sapi “xxxxxxxxxx”

Desa xxxxxxxxxxxx Kecamatan xxxxxxxxxxx Kabupaten Aceh Utara untuk

memanfaatkan secara optimal potensi sumber daya alam yang secara

agroklimat dan agrosistem sangat potensial untuk mengembangkan sapi

potong. Hal ini akan terealisasi sepenuhnya apabila didukung oleh kebijakan

Pemerintah Pusat apabila menetapkan pengelolaan pembudidayaan sapi

potong di Propinsi Aceh khususnya di Kabupaten Aceh Utara yang

merupakan langkah-langkah strategis dalam rangka mendorong

pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh Utara yang mayoritas petani dan

menetapkan ternak sapi sebagai bagian integral dari sistem usaha taninya,

walaupun dikelola dengan manajemen usaha yang berorientasi bisnis.

Ke depan diharapkan dengan adanya program pemerintah melalui

Dinas Peternakan diharapkan agar dapat melakukan pembinaan peternakan

sapi didaerah ini dengan membentuk kelompok-kelompok peternakan sapi

Page 4: Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi

agar menjadi cikal bakal usaha kecil mikro dan menengah dibidang

pertanian dan peternakan Kabupaten Aceh Utara, yang selama ini

merupakan salah satu sentra produksi sapi potong Lokal yang telah menjadi

penyuplay utama kebutuhan daging sapi untuk masyarakat didaerah sendiri

dan sekitarnya.

Dalam pengembangan ternak sapi potong diwilayah ini adalah sistem

pemeliharaan yang masih tradisional, skala usaha yang relatif sangat kecil

dan belum dilakukan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi peternakan

yang telah berkembang dewasa ini.

Untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak sapi di daerah

ini diperlukan penerapan teknologi peternakan yang tepat guna dan mudah

diadopsi oleh peternak dan berdasarkan kondisi obyektif peternakan sapi

diwilayah Kabupaten Aceh Utara, yang menjadi faktor-faktor penting yang

perlu diperhatikan dan menjadi fokus kegiatan (1) Usaha Budi Daya dan

Penggemukan, (2) Perbaikan tatalaksana budi daya dan penggemukan, (3)

Perbaikan Manajemen, pemeliharaan perkandangan dan pakan, (4)

Pelaksanaan teknologi dengan cara inseminasi buatan, (5) Perbaikan mutu

genetik, (6) Pembinaan kelembagaan peternak

Kehadiran Program Budidaya Penggemukan Ternak Sapi (BPTS)

diharapkan dapat menjadi stimulus bagi pengembangan peternakan sapi

didaerah ini.

1.2 TUJUAN PROGRAM

Maksud dan tujuan dalam budidaya dan pengemukan ternak sapi adalah:

1. Meningkatkan penerapan teknologi tepat guna dalam usaha budidaya

ternak sapi potong.

2. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan kelompok tani dalam

pengembangan usaha ekonomi produktif yang berbasis sapi potong

(agribisnis).

3. Meningkatkan kemampuan kelembagaan peternak dalam mengakses

berbagai potensi sumber daya peternakan, sumber permodalan dan

peluang usaha.

Page 5: Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi

4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas usaha budidaya ternak sapi

potong.

5. Meningkatkan kemampuan kelompok dalam menfasilitasi kebutuhan

modal usaha (keuangan) para anggota kelompok binaan.

6. Meningkatkan produksi ternak sapi untuk memenuhi permintaan

kebutuhan konsumsi daging lokal maupun secara nasional.

7. Mendayagunakan potensi lahan secara optimal dalam rangka

memenuhi kebutuhan konsumsi daging.

8. Meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok dan masyarakat pada

umumnya di wilayah budidaya penggemukan ternak sapi.

9. Memberikan Kesempatan kerja dan kesempatan berusaha terhadap

peternak dan masyarakat setempat pada khususnya dan masyarakat

pada umumnya.

1.3 SASARAN PROGRAM

Sasaran yang akan diperoleh dari budidaya dan penggemukan ternak

sapi potong melalui pola pemberdayaan kelompok masyarakat adalah:

a. Meningkatkan produksi dan produktifitas sapi potong

b. Berkembangnya usaha kelompok, meningkatkan pendapatan dan

tercapainya kesejahteraan kelompok sasaran dan masyarakat pada

umumnya.

c. Meningkatkan kemandirian kelompok.

d. Terbukanya peluang usaha dan ekonomi pedesaan.

e. Terciptanya Lapangan Kerja dan mengurangi Angka Pengangguran.

1.4 TARGET PROGRAM

a. Petani – peternak binaan trampil dan profesional dalam melakukan

usaha budidaya ternak sapi melalui penerapan program tepat guna.

b. Meningkatkan populasi ternak sapi di wilayah pilot program dari

populasi sebelumnya.

c. Terciptanya wadah kelompok usaha peternakan yang mandiri dan

fungsional pedesaan yang berbasis sumber daya lokal.

Page 6: Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi

d. Menjadi motivasi bagi Masyarakat Lokal yang pengangguran dengan

menumbuhkan semangat usaha dan jiwa kreatifitas yang tinggi.

II. DESKRIPSI PROGRAM

2.1 RUANG LINGKUP KEGIATAN

1. Pengembangan peternakan sapi berbasis masyarakat di pedesaan

melalui budidaya dan penggemukan sapi potong dalam rangka

pemberdayaan Pemuda dan masyarakat pedesaan.

2. Program peternakan ini diarahkan pada pembudidayaan dan

penggemukan sapi dalam rangka pemberdayaan masyarakat

pedesaan yang berbasis investasi dan ekonomi kerakyatan. Kelompok

target merupakan petani peternak yang telah lama memelihara sapi

tetapi memiliki keterbatasan modal dan keterampilan dalam berusaha

tani ternak sapi. Setiap anggota kelompok diberikan penguasaan

untuk memelihara ternak sapi serta sarana produksi yang digulirkan

melalui bantuan modal usaha oleh Pemerintah Pusat.

3. Penyiapan kelompok dan managerial pada kelompok sasaran,

dilakukan melalui pendampingan tenaga lapangan (field Officer)

yang akan menyelenggarakan pembinaan setiap waktu.

4. Program ini direncanakan berlangsung selama 3 (tiga) tahun (Tahun

2015– 2018)

2.2 LOKASI PROGRAM

Lokasi kegiatan direncanakan di Desa xxxxxxxxxxx Kecamatan

xxxxxxxxxxxxxx Kabupaten Aceh Utara. Kriteria pemilihan lokasi

pelaksanaan program didasarkan atas pertimbangan:

1. Masyarakat yang berada disekitar wilayah ini tersebut sangat

membutuhkan pencaharian alternatif, karena mata pencaharian yang

sekarang dilakukan tidak menentu.

2. Areal penggembalaan dan area penanaman hijauan makanan ternak

cukup tersedia.

Page 7: Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi

3. Kurangnya pengetahuan peternak terhadap pengembangan/budidaya

ternak sapi dengan sistem dan manajemen usaha yang baik serta

kurangnya penanganan terhadap kesehatan ternak.

4. Belum terdapatnya sistem kemitraan yang dapat menjamin

kelangsungan hidup petani peternak.

2.3 KELOMPOK BINAAN

Kelompok Binaan adalah petani – peternak, yang tersebar pada desa-

desa wilayah Kecamatan yang telah dipilih sebagai binaan. Jumlah

sasaran yang menjadi binaan kelompok adalah sebanyak 10 (sepuluh)

orang, Dengan kriteria pemilihan kelompok sasaran adalah:

1. Para Petani Peternak yang masuk Kelompok Binaan adalah yang

sudah pernah memelihara sapi namun tidak lagi memiliki ternak sapi

dikarenakan faktor modal.

2. Memiliki lahan untuk areal pengembangan budidaya sapi potong dan

areal penanaman Hijauan Makanan Ternak (HMT).

2.4 SOSIALISASI PROGRAM

Sosialisasi program kepada masyarakat yang menjadi sasaran program

yang kami rencanakan agar dapat difasilitasi oleh :

1. Dinas di tingkat Kabupaten dan Dinas di tingkat Provinsi.

2. Tim Akademisi dari Perguruan Tinggi terkemuka di Aceh (Universitas

Syiah Kuala, Universitas Serambi Mekkah, Universitas Abulyatama).

3. Alumnus dari Perguruan Tinggi terkemuka di Aceh yang mempunyai

ilmu di bidang Pertanian dan peternakan yang ada dikecamatan.

2.5 PENDEKATAN KEGIATAN PROGRAM

Kegiatan ini diawali adalah dengan studi untuk mempeloleh

informasi lengkap yang dibutuhkan meliputi penyusunan database wilayah

pelaksanaan pilot program dan profile social ekonomi masyarakat

kelompok sasaran melalui pendekatan Partisipatif. Penyusunan database ini

dimaksudkan untuk memudahkan mengevaluasi proses dan pencapaian

target program baik terhadap:

Page 8: Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi

(a) perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat peternak,

(b) kemampuan kelompok sasaran baik dari segi teknis maupun

manejerial,

(c) dampak lingkungan dari keberdaan program terhadap

peningkatan pendapatan keluarga kelompok Binaan dan

masyarakat pada umumnya.

2.6 PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Penyusunan Rencana Bersama

Dalam upaya pengembangan peternakan yang berbasis ekonomi

kerakyatan melalui usaha pengembangan dan penggemukan sapi maka

untuk menjamin keberlanjutannya, akan dilakukan pengkajian terhadap

masalah yang dihadapi oleh petani peternak. Solusi terhadap masalah

yang dihadapi kelompok sasaran akan dilaksanakan dalam bentuk

pertemuan sumbang saran (metode partisipatif) dengan difasilitasi

pelaksana program untuk menghasilkan agenda aksi yang lebih

mencerminkan kebutuhan kelompok sasaran mencakup bentuk dan cara

serta mekanisme pelaksanaan program. Disamping itu pula dimaksudkan

untuk membangun sistem kelembagaan (organisasi dan aturan main)

yang kondusif dengan barbasis pada kelompok.

2. Persiapan Lahan

Kegiatan penyusunan data base diantaranya adalah inventarisasi

lahan yang tersedia pada lokasi pengembangan program baik yang dimiliki

kelompok Binaan maupun yang dimiliki desa atau tanah Negara yang

dapat dikonversi menjadi lahan pengembangan sentra produksi sapi pola

budidaya dan penggemukan. Ketersediaan lahan di wilayah ini cukup

memadai apalagi hampir semua kelompok sasaran yang telah terbina

memiliki lahan yang sebagian besar lahan perkebunan yang memiliki

tanaman hijauan makanan ternak. Agribisnis sapi membutuhkan lahan

sebagai salah satu prasarat utama karena memiliki peranan yang vital.

Lahan dimanfaatkan selain sebagai lokasi pembangunan kandang untuk

menjalankan semua aktifitas produksi, juga digunakan sebagai lokasi

penggembalaan untuk memenuhi kebutuhan pakan hijauan. Disatu sisi

Page 9: Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi

lahan yang menghasilkan hijauan dari limbah yang dapat digunakan

sebagai pakan ternak misalnya area perkebunan dan tanaman campuran.

3. Pengadaan Sapi

Pengadaan sapi jantan bakalan dan induk sapi dilakukan sepenuhnya

oleh kelompok binaan yang difasilitasi oleh pendamping program.

Pelibatan masyarkat yang menjadi kelompok binaan dalam pengadaan

sapi dimaksudkan sebagai media pembelajaran petani peternak dalam

mengidentifikasi sapi jantan bakalan dan indukan sapi yang layak untuk

dibudidayakan dan digemukan. Sumber sapi jantan bakalan dan indukan

diupayakan berasal dari sapi-sapi masyarakat yang terseleksi dan berasal

dari dalam atau daerah luar lokasi program. Sehingga upaya untuk

mencapai target budidaya dan penggemukan sapi potong dilokasi

program dapat dicapai.

4. Pembuatan Kandang dan Peralatan

Kandang untuk pemeliharan/pengembangan ternak sapi pola

budidaya dan penggemukan akan dibangun/disiapkan secara bersama-

sama oleh seluruh anggota kelompok peternak dengan pola bahu-

membahu bersama membangun. Petunjuk Penentuan Desain dan Tata

Letak Perkandangan akan difasilitasi oleh Pendamping. Mekanisme

pembiayaan pembangunan kandang dan peralatanya secara teknis

diupayakan dengan pola sharing antara masyarakat kelompok sasaran

dengan dana dari pilot program sehingga rasa kepemilikan antara masing-

masing pihak demi keberlanjutan program dapat dicapai.

5. Penerapan Teknologi

Untuk meningkatkan produksi dan produktiftas sapi potong perlu

adanya teknologi tepat guna disamping teknologi sederhana yang dimiliki

kelompok sasaran juga akan melakukan kerjasama dengan pihak terkait

terutama dalam perbaikan mutu genetik ternak melalui inseminasi buatan.

6. Penanganan Kesehatan Hewan

Dalam Upaya penanganan kesehatan hewan kelompok sasaran telah

memiliki sistim pengobatan oleh anggota kelompok tetapi hal ini belum

Page 10: Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi

optimal. Untuk mengoptimalkan kesehatan hewan, kelompok sasaran

akan berkerja sama dengan petugas kesehatan hewan melalui istansi

terkait.

7. Pemasaran hasil

Di Aceh khususnya di Kabupaten Aceh Utara kebutuhan daging sapi

cukup tinggi hal ini ditunjukan dengan permintaan pasar misalnya rumah-

rumah makan disamping itu juga ternak sapi dibutuhkan untuk acara adat

(pernikahan, aqikah, nazar maupun hari megang dan hari raya kurban).

2.7 PENDAMPINGAN DAN PEMBINAAN

Agar program ini dapat berjalan sesuai dengan target yang

diharapkan, maka pelaksana program akan menempatkan tenaga

pendamping lapangan 1 orang yang memiliki kualifikasi pendidikan

sarjana peternakan. Tugas utamanya mengkaji persoalan-persoalan yang

dihadapai oleh kelompok peternak sasaran yang telah di bina serta

memfasilitasi mereka dalam upaya perbaikan manajemen dan

pengembangan usaha ternak.

2.8 MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi akan dilakukan secara berkala dan

berjenjang sesuai dengan tahap kegiatan kelompok sasaran, untuk dapat

mengidentifikasi dan mecari solusi pemecahan permasalahan yang

dihadapi.

Monitoring dan evaluasi akan dilakukan oleh unsur Akademisi

Perguruan Tinggi, Dinas dari Kabupaten dan Propinsi untuk memantau

perkembangan pelaksanaan kegiatan. Hasil monitoring dan evaluasi yang

dilakukan secara berjenjang tersebut meliputi :

1. Kemajuan pelaksanaan program sesuai dengan indikator kinerja

program.

2. Penyelesaian masalah yang dihadapi ditingkatan kelompok, Kecamatan

dan Kabupaten.

Page 11: Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi

3. Laporan mencakup perkembangan kelompok sasaran berikut realisasi

fisik dan keuangan.

4. Menghimpun pengaduan dan atau keluhan masyarakat anggota

kelompok binaan.

Dalam melakukan monitoring tersebut juga akan di perhatikan Result-

Based Management atau sering disebut dengan singkatan RBM yang tidak

jauh bedanya dengan 3 poin di atas. RBM berusaha untuk memperbaiki

akuntabilitas dan efektivitas manajemen melalui:

a. Menentukan hasil realistik yang diharapkan;

b. Monitoring kemajuan melalui raihan hasil yang diharapkan;

c. Menggunakan hasil dalam pembuatan keputusan manajemen;

d. Melaporkan kinerja manajemen.

2.9 PELAPORAN

Untuk menertibkan adminsitrasi dan mengetahui kemajuan

perkembangan budidaya dan penggemukan ternak sapi pada kelompok

sasaran dilapangan maka akan dilakukan sistem pelaporan oleh peternak

setiap triwulan kepada dinas di tingkat kabupaten.

2.10 RENCANA ANGGARAN BIAYA

Rencana anggaran kebutuhan kelompok usaha peternakan

“xxxxxxxxxxxxxxx” Desa xxxxxxxxxxxx Kecamatan xxxxxxxxxxxxxx

Kabupaten Aceh Utara adalah sebesar : Rp496.200.000,00 (empat

ratus sembilan puluh enam juta dua ratus ribu rupiah)

Sumber Dana Program : Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi.

Estimasi Anggaran : Terlampir

Page 12: Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi

III. PENUTUP

Berdasarkan hasil kajian dan analisis maka dapat disimpulkan bahwa usulan

kelompok ternak sapi “xxxxxxxxxxxxxxx” Desa xxxxxxxxxxxxxxx, Kecamatan

xxxxxxxxxxxxx Kabupaten Aceh Utara untuk mengusahakan budidaya sapi sangat

layak dilakukan baik ditinjau dari kondisi sosial budaya, aspek lingkungan, aspek

teknis, aspek efek sosial serta aspek keunggulan.

Program pengembangan sapi potong perlu mendapat perhatian yang serius

dari pemerintah khususnya melalui Program Budidaya Penggemukan Sapi (PBPS)

tahun 2015. Dukungan dan kebijakan dan pendanaan yang memadai pada sangat

diperlukan dalam rangka memacu peningkatan produksi untuk memenuhi

kebutuhan pasar baik lokal mapun nasional terlebih untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Demikian proposal pengembangan budidaya ternak sapi ini diajukan,

semoga apa yang kita harapkan bersama dapat terwujud dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

Aceh Utara, Januari 2015

Kelompok Usaha Budidaya Penggemukan Ternak Sapi “xxxxxxxxxxxxx”

Mengetahui;

Pembina Kelompok

( A k m a r )

field Officer

K e t u a ,

( xxxxxxxxx )

Mengetahui;

Camat Kecamatan xxxxxxxxxxxxx

( xxxxxxxxxxxxxx ) Pembina Tk.I / NIP. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Page 13: Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi

KELOMPOK PENGGEMUKAN SAPI “XXXXXXXX” DESA XXXXXXXXX KECAMATAN XXXXXXXX

KABUPATEN ACEH UTARA

Lampiran : 4- Sarana Budidaya

KANDANG

Bangunan yang akan kami pergunakan untuk kandang Budidaya Penggemukan Ternak

Sapi adalah disesuai kemudian dengan mengacu kepada kesepakatan bersama. Adapun

contoh photonya sebagai berikut :

a. Kondisi luar kandang

Photo 1 Photo 2

Sket Kandang Kandang yang akan dibangun

b. Kondisi didalam kandang

Photo 1 Photo 2

Sket wadah pakan dan air Wadah yang akan dibangun

Mengetahui;

Pembina Kelompok

( A K M A R )

Field Officer

Page 14: Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi

KELOMPOK PENGGEMUKAN SAPI “XXXXXXXXXXXXXXX” DESA XXXXXXXXXXXXXXXX KECAMATAN XXXXXXXXXXXX

KABUPATEN ACEH UTARA

Lampiran : 5-Bakalan Sapi

SAPI BAKALAN

Pengadaan sapi jantan bakalan dan induk sapi, sumber sapi jantan bakalan dan indukan diupayakan berasal dari sapi-sapi masyarakat yang terseleksi, adapun

photo contoh sapinya sebagai berikut :

a. Lembu Induk

Photo 1 Photo 2

Sapi induk untuk diternak Target yang ingin dicapai

b. Lembu Jantan

Photo 1 Photo 2

Sapi jantan bakalan 1 tahun Target yang ingin dicapai

Mengetahui;

Pembina Kelompok

( A K M A R )

Field Officer

Page 15: Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi

KELOMPOK PENGGEMUKAN SAPI “XXXXXXXX” DESA XXXXXXXXX KECAMATAN XXXXXXXX

KABUPATEN ACEH UTARA

Lampiran : 6- Sarana Pendukung

PERALATAN

Adapun peralatan atau sarana pendukung di samping penerangan (listrik) juga bersifat

primer dalam Budidaya Penggemukan Ternak Sapi adalah alat kerja dan penjamin

keamanan. Adapun benda yang dimaksud contoh photonya sebagai berikut :

a. Keperluan didalam

kandang

Photo 1 Photo 2

Skop untuk buang kotoran sapi Kereta sorong & tali = buang kotoran & ikat lembu

b. Keperluan diluar kandang

Photo 1 Photo 2

Becak Viar untuk transportasi pakan Kawat jerjak & kawat duri untuk pagar

Mengetahui;

Pembina Kelompok

( A K M A R )

Field Officer