proposal bahasa indonesia

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, internet yang menjadi media penyimpanan informasi dan hiburan sudah menjadi kebutuhan dimasyarakat. Melalui internet masyarakat dapat memperoleh berbagai manfaat seperti memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, menambah wawasan, serta sebagai salah satu media hiburan. Kemajuan teknologi membuat internet semakin diminati oleh masyarakat luas. Berbagai hal dapat diperoleh di internet dengan mudah mulai dari berita, jurnal, informasi unik, game, video bahkan siaran televisi juga dapat dinikmati secara gratis di internet. Kemudahan dalam mengakses internet serta murahnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mengakses internet menjadikan internet sebagai salah satu media yang digemari oleh masyarakat saat ini. Tidak hanya untuk kalangan tertentu saja,internet dapat dinikmati segala lapisan masyarakat mulai dari menengah keatas sampai menengah kebawah serta mulai dari orang tua,remaja sampai anak-anak dapat mengakses internet dengan mudah. Adanya berbagai fasilitas yang mendukung ketersediaan internet seperti menjamurnya warung internet dan banyaknya cafe yang menawarkan akses hotspot secara gratis menambah jumlah pengguna internet. Dengan adanya perkembangan internet dan kemudahan dalam 1

Upload: dandelion383

Post on 29-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, internet yang menjadi media penyimpanan

informasi dan hiburan sudah menjadi kebutuhan dimasyarakat. Melalui internet

masyarakat dapat memperoleh berbagai manfaat seperti memperoleh informasi,

ilmu pengetahuan, menambah wawasan, serta sebagai salah satu media hiburan.

Kemajuan teknologi membuat internet semakin diminati oleh masyarakat luas.

Berbagai hal dapat diperoleh di internet dengan mudah mulai dari berita, jurnal,

informasi unik, game, video bahkan siaran televisi juga dapat dinikmati secara

gratis di internet. Kemudahan dalam mengakses internet serta murahnya biaya

yang harus dikeluarkan untuk mengakses internet menjadikan internet sebagai

salah satu media yang digemari oleh masyarakat saat ini. Tidak hanya untuk

kalangan tertentu saja,internet dapat dinikmati segala lapisan masyarakat mulai

dari menengah keatas sampai menengah kebawah serta mulai dari orang

tua,remaja sampai anak-anak dapat mengakses internet dengan mudah. Adanya

berbagai fasilitas yang mendukung ketersediaan internet seperti menjamurnya

warung internet dan banyaknya cafe yang menawarkan akses hotspot secara gratis

menambah jumlah pengguna internet. Dengan adanya perkembangan internet dan

kemudahan dalam mengaksesnya, berbagai manfaat dan dampak positif dapat

dirasakan oleh masyarakat. Namun selain itu, kemudahan dalam mengakses

internet juga dapat mengakibatkan berbagai kasus kriminalitas.

Berbeda dengan orang dewasa yang pada umumnya sudah mampu mem-filter

hal-hal buruk dan baik dari internet,remaja yang merupakan salah satu pengguna

internet justru sebaliknya. Selain belum dapat memilah aktivitas internet yang

bermanfaat, mereka juga cenderung terpengaruh oleh lingkungan sosial mereka

tanpa mempertimbangkan dulu segi positif atau negatifnya. Oleh karena itu,

remaja lebih rawan menjadi pelaku atau korban dari kriminalitas yang disebabkan

oleh penggunaan internet.

1

1.2 Rumusan Masalah

Dalam hal ini penulis ingin mengemukakan beberapa permasalahan yang

berkaitan dengan latar belakang diatas, yaitu mengenai tingkat kriminalitas yang

dialami remaja akibat penggunaan internet. adapun permasalahan tersebut antara

lain:

1. Bagaimana penggunaan internet dikalangan remaja?

2. Apa saja tindakan kriminalitas yang ada di internet?

3. Bagaimana cara mengatasi tindakan kriminalitas yang terjadi dikalangan

remaja sebagai dampak dari penggunaan internet?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis adalah:

1. Untuk penggunaan internet dikalangan remaja.

2. Untuk mengetahui tindakan kriminalitas yang ada di internet.

3. Untuk mengetahui cara mengatasi tindakan kriminalitas yang terjadi

dikalangan remaja sebagai dampak dari penggunaan internet.

1.4 Manfaat

Dalam hal ini, manfaat yang diharapkan oleh penulis adalah:

1. Agar remaja dapat memanfaatkan internet dengan bijaksana.

2. Mengurangi tindakan kriminalitas dikalangan remaja.

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Internet

Internet (interconnected computer networks) bisa didefinisikan network

komputer tiada batas yang menjadi penghubung pengguna komputer dengan

pengguna komputer lainnya serta dapat berhubungan dengan komputer di sebuah

wilayah ke wilayah di penjuru dunia, dimana di dalam jaringan tersebut

mempunyai berbagai macam informasi serta fasilitas layanan internet browsing

atau surfing. Istilah ini lebih dikenal dengan “online” di internet. Pekerjaan ini

bisa di ibaratkan seperti kita berjalan-jalan di tempat hiburan sembari melihat-

lihat ke toko-toko namun tidak membeli jualan tersebut.

2.2 Pengertian Remaja

Remaja berasal dari kata latin adolesence yang berarti tumbuh atau tumbuh

menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang

mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock,

1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak

termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang

dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1990) bahwa masa remaja

menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum

memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.

2.3 Pengertian Kriminalitas

Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang berarti kejahatan. Kriminalitas

atau tindak criminal adalah segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah

tindak kejahatan. Secara yuridis, kejahatan dapat didefinisikan sebagai suatu

tindakan yang melanggar undang-undang atau ketentuan yang berlaku dan diakui

secara legal. Secara sosiologis kejahatan merupakan suatu pola tingkah laku yang

merugikan masyarakat (dengan kata lain terdapat korban) dan suatu pola tingkah

laku yang mendapatkan reaksi sosial dari masyarakat. Reaksi sosial tersebut dapat

berupa reaksi formal, reaksi informal, dan reaksi non-formal.

3

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penggunaan Internet di Kalangan Remaja

Hasil riset yang dilakukan bersama antara TNS Indonesia dan Yahoo!

Indonesia, sebagaimana terungkap dalam acara konferensi pers yang digelar di Le

Meridien Hotel, Jakarta, 20 Maret 2009 ternyata menunjukkan bahwa kalangan

remaja usia antara 15 sampai 19 tahun mendominasi pengguna internet di

Indonesia. Dari seluruh pengakses internet di Indonesia disebutkan didominasi

oleh pengguna remaja. Remaja usia 15-19 tahun disebut mencakup 64 persen dari

pengguna internet di Indonesia. Survei mengatakan dominasi penggunaan layanan

online adalah e-mail (59%), instant messaging (59%) dan social networking

(58%). Selain itu, pengguna internet sering menggunakan search engine (56%),

mengakses berita online (47%), menulis blog (36%) serta memainkan game

online (35%). 

Menurut hasil studi dari Nokia Siemens Network (NSN) pada akhir tahun

2009,sebagian besar pengguna internet di Indonesia berasal dari kalangan remaja

dengan kebutuhan internet mobile, yang berubah dari golongan pemula (adopter)

menjadi gaya hidup.Di bawah ini dijelaskan mengenai grafik pengguna internet

menurut tingkatan umur.

Gambar 3.1 Pengguna Internet di Indonesia

Berdasarkan data tersebut,pengguna internet di Indonesia berdasarkan tingkat

umur dapat dibedakani menjadi tujuh golongan yaitu sebanak 9% pengguna

4

internet berumur 10-14 tahun, 25% pengguna internet berumur 15-19 tahun, 25%

pengguna internet berusia 20-24 tahun, 19% pengguna internet berumur antara

25-29 tahun, 16% pengguna internet berumur antara 30-39 tahun, 4% pengguna

internet berumur antara 40-49 tahun, dan 1% pengguna internet berumur lebih

dari 50 tahun. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengguna internet

terbanyak di Indonesia berkisar antara umur 15-24 tahun yaitu sebesar 25%.

Dengan semakin berkembang pesat penggunaan internet di Indonesia,

menyebabkan suatu paradigma baru mengenai penggunaan internet terutama di

kalangan remaja. Menguasai internet dan mengaksesnya merupakan suatu

keharusan dan kebutuhan bagi mereka. Mereka tidak mau disebut buta teknologi

atau gaptek. Hal tersebut mendorong remaja untuk terus mengeksplor semua hal

yang ada di internet.

3.2 Tindakan Kriminalitas di Internet

Pada era globalisasi seperti sekarang,penggunaan internet merupakan sebuah

kebutuhan. Semua orang dapat menggunakan internet dengan bebas, mulai dari

anak-anak sampai orang dewasa. Akses internet yang tidak terbatas menyebabkan

berbagai ancaman kejahatan dapat terjadi kerena internet. berikut beberapa

kejahatan di internet yang dapat merugikan user.

3.2.1 Cybercrime

cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang

dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan

teknologi komputer dan telekomunikasi. Beberapa contoh kejahatan cybercrime

antara lain:

1. Cyberstalking

Kejahatan jenis ini dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan

seseorang dengan memanfaatkan komputer, misalnya menggunakan e-mail dan

dilakukan berulang-ulang. Kejahatan tersebut menyerupai teror yang ditujukan

kepada seseorang dengan memanfaatkan media internet. Hal itu bisa terjadi

karena kemudahan dalam membuat email dengan alamat tertentu tanpa harus

menyertakan identitas diri yang sebenarnya.

5

2. Hacking dan Cracker

Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang punya minat besar

untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana meningkatkan

kapabilitasnya. Adapun mereka yang sering melakukan aksi-aksi perusakan di

internet lazimnya disebut cracker. Boleh dibilang cracker ini sebenarnya adalah

hacker yang yang memanfaatkan kemampuannya untuk hal-hal yang negatif.

Aktivitas cracking di internet memiliki lingkup yang sangat luas, mulai dari

pembajakan account milik orang lain, pembajakan situs web, probing,

menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target sasaran. Tindakan yang terakhir

disebut sebagai DoS (Denial Of Service). Dos attack merupakan serangan yang

bertujuan melumpuhkan target (hang, crash) sehingga tidak dapat memberikan

layanan.

3. Carding

Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu

kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet.

3.2.2 Konten Porno

Maraknya pornografi internet membawa berbagai dampak negatif. Karena

kecanduan konten mesum nan ekstrim di dunia maya, seseorang dapat

menganggap hal itu adalah sesuatu yang normal dan melakukannya di dunia

nyata. Kesimpulan ini didapat oleh riset Dr Tim Jones, dosen senior psikologi

kognitif di Worcester University, Inggris. Pakar psikologi Inggris itu meyakini

ada hubungan antara lonjakan konten porno di internet dengan peningkatan

kelakukan seks ilegal di dunia nyata. Riset Dr Tim Jones tersebut melibatkan pula

kriminolog Profesor David Wilson dari Birmingham University. Dalam

penelitiannya, mereka melakukan wawancara dengan pelaku serangan seksual

pada anak-anak. Pada akhir-akhir ini, pornografi internet semakin meningkat

termasuk konten terlarang semacam pornografi anak. Eksploitasi seksual pada

anak pun dikhawatirkan melonjak di mana pelakunya terinspirasi oleh apa yang

dilihatnya di dunia maya.

6

3.2.3 Perjudian

Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang

tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi

keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya

situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari

pengunjungnya.

3.2.4 Jejaring Sosial

Tindakan penipuan tidak hanya dilakukan di dunia nyata saja tapi beberapa

kejadian penipuan di dunia maya juga pernah terjadi. Tindak kriminalitas

penipuan yang biasa dialami oleh remaja adalah penipuan melalui facebook atau

jejaring sosial lainnya. Tindakan penipuan tersebut berupa onlineshop palsu,

pelaku penipuan berpura-pura mempunyai sebuah toko online yang barang-barang

didalamnya bisa dipesan dan diantar kerumah. Beberapa remaja yang tertipu akan

mengirimkan uang kepada rekening pelaku sebagai tanda jadi pembelian,namun

barang yang dibeli tidak diantar dan uang mereka hangus terbuang. Selain

tindakan penipuan, beberapa kasus juga terjadi melalui jejaring sosial seperti

penculikan dan pelcehan seksual. Pelaku biasanya mengincar para remaja putri

untuk menjadi korban mereka. Seorang remaja puteri yang gemar mencurahkan isi

hatinya termasuk kesedihannya, dimanfaatkan oleh seorang pria yang “berkedok”

baik membantu remaja tersebut keluar dari permasalahannya. Seiring waktu tumbuh

perasaan nyaman dari remaja puteri tersebut, hingga akhirnya mereka memutuskan

melakukan “kopi darat” atau pertemuan di dunia nyata. Pada akhirnya, hubungan itu

berakhir pada pelecehan seksual, yang pastinya membawa kerugian besar bagi remaja

puteri.

3.3 Cara Mengatasi Tindakan Kriminalitas di Internet

1. Memperkuat hukum teknologi informasi. Dengan semakin kuatnya hukum

mengenai teknologi informasi,maka setiap orang tidak seenaknya lagi melannggar

hukum. Organisasi industri seperti Software Publishers Association (SPA) segera

dibentuk setelah maraknya pembajakan perangakat lunak dalam sekala besar

maupun kecil. (Pembajakan perangkat lunak komersial sekarang merupakan

tindak pidana berat, bisa dienjara maksimal 5 tahun dan didenda hingga 250.000

dollar bagi siapa saja yang terbukti memakai peragkat bajakan). Dengan

7

memperkuat hukum ini minimal akan mengurangi resiko kejahatan Teknologi

informasi.

2. Menanamkan sejak dini kepada anak mengenai pendidikan moral dan agama.

Dengan kuatnya pendidikan moral dan agama, maka anak akan terbentengi untuk

melakukan hal-hal yang tidak benar di internet.

3. Bagi orang tua hendaknya lebih mengawasi perilaku anak terutama mengenai

penggunaan teknologi. Orang tua juga harus mengerti tentang internet agar tidak

mudah dibohongi oleh anak dan bisa mengawasi penggunaan internet pada anak

agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif.

8

BAB IV

JADWAL KEGIATAN

Berikut akan disajikan tabel jadwal kegiatan penyusunan proposal dalam beberapa minggu:

Tabel Jadwal Kegiatan Penyusunan Proposal

 Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

Minggu 5

Minggu 6

Minggu 7

Minggu 8

Merumuskan Judul                dan Dasar Pemikiran                Bab I Pendahuluan                Bab II Landasan Teori                Bab III Metodologi                Jadwal Kegiatan                dan Daftar Pustaka                Lampiran,Abstrak                

dan Halaman Pengesahan                

9

DAFTAR PUSTAKA

Aalil. 2012. Pengertian Internet.

. http://www.aalil.com/pengertian-internet.html. Diakses pada 25 Mei 2012

Anonim. 2011. Remaja,Pengertian dan Definisinya.

http://www.duniapsikologi.com/remaja-pengertian-dan-definisinya/. Diakses pada

25 Mei 2012

Dilhaa. 2011. Kriminalitas.

http://fadilla-azhar.blogspot.com/2011/03/kriminalitas-sosiologi.html. Diakses

pada 25 Mei 2012

Mardoto. 2009. Penggunaan Internet di Indonesia Terbanyak Adalah Remaja.

http://mardoto.com/2009/03/24/pengguna-internet-di-indonesia-terbanyak-adalah-

remaja-bagus-khan-tinggal/. Diakses pada 1 Juni 2012

Yuriko K,Fino. 2011. Pornografi Internet Picu Kejahatan Seksual.

http://inet.detik.com/read/2011/05/09/121713/1635390/398/pornografi-internet-

picu-kejahatan-seksual. Diakses pada 1 Juni 2012

Intan. 2008. Cara-Cara Untuk Mencegah Kejahatan Komputer. http://blog.i-

tech.ac.id/intan_quwh/2009/08/08/cara-cara-untuk-mencegah-kejahatan-

komputer/. Diakses pada 1 Juni 2012

10

LAMPIRAN

11

CV Penulis

Nama : Lely Dwi Bhekti Pratiwi

Nama Panggilan : Lely

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tempat / Tanggal Lahir : Jombang, 04 Desember 1992

Alamat Asal : Jalan Lawu no.02 Jombang

Telephone/ Handphone : 085648933205

Email : [email protected]

12