proplit naufal indah
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
1/32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini cukup memberikan efek yang
signifikan terhadap sektor industri yang semakin berkembang, baik industri yang berskala
kecil maupun industri yang berskala besar, salah satu industri yang terus berkembang yaitu
industri makanan dan minuman. Industri makanan dan minuman merupakan industri yang
potensial karena berhubungan erat dengan kebutuhan pokok manusia, sehingga industri ini
mampu bertahan dalam berbagai kondisi apapun. Salah satu contoh industri makanan dan
minuman yang sangat menjamur di Indonesia adalah industri saus tomat baik dalam skala
besar maupun kecil. Menurut Badan Standarisasi Nasional, saus tomat didefinisikan sebagai
produk yang dihasilkan dari campuran bubur tomat atau pasta tomat atau padatan tomat yang
diperoleh dari tomat yang masak yang diolah dengan bumbu-bumbu dengan atau tanpa
penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diijinkan. aktor utama
yang mendorong pertumbuhan pasar saus tomat yaitu biaya rendah, banyak diminati, dan
!aktu serta bahan untuk memasak yang minimal. "eberadaan industri saus tomat
memberikan dampak positif dan negatif, dampak positifnya adalah pada sistem
perekonomian, bah!a industri saus dapat meningkatkan de#isa Negara dan membukalapangan pekerjaan, sedangkan dampak negatifnya adalah dari penurunan kualitas
lingkungan yang disebabkan oleh limbah hasil industri saus pada saat proses produksi yang
dapat mencemari lingkungan.
Proses produksi saus tomat dimulai dari persiapan bahan baku yang terdiri dari proses
pencucian lalu dilanjutkan dengan proses pengolahan utama terdiri dari pengukusan,
penggilingan, penyaringan dan pemasakan serta pengisian ke dalam kemasan dan sterilisasi
$%nited States &epartment of 'griculture, ()*+. Selain menghasilkan produk saus, suatu
proses produksi saus tomat juga akan manghasilkan limbah berupa limbah padat maupun
limbah cair. imbah cair yang tidak diolah atau langsung dibuang ke lingkungan akan
berdampak buruk terhadap ekosistem di dalam air sungai, membuat air sungai tercemar
sehingga tidak bisa lagi dijadikan sebagai sumber air bersih sehingga menggangu kesehatan
manusia $'kpor ,.B. dan Muchie ,M., ()**. /al seperti ini banyak ditemui di industri saus
tomat skala mikro yang belum memiliki IP' $Instalasi Pengolahan 'ir imbah. /asil
buangan ini tidak beracun, namun kadar B& dan 0& yang terkandung dalam air menjadimeningkat dan menyebabkan penurunan kualitas air. 0& menggambarkan jumlah total
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
2/32
oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik secara kimia!i, baik yang dapat
didegradasi maupun sukar didegradasi $Nipon Pisutpaisal dan %bonrat Sirisukpoca, ()*+.
imbah cair terutama limbah cair saus tomat dikatakan aman atau tidak mencemari
lingkungan apabila kadar B& *)) mg1, p/ 2-3, kadar 4SS *)) mg1 dan kadar 0& (5)
mg1, sesuai dengan batasan baku mutu air limbah industri yang ditetapkan oleh Peraturan
6ubernur 7a!a 4engah No 8( 4ahun ()*+. Sedangkan kadar 0& yang terkandung dalam
limbah saus lokal adalah *8.))) mg1 $&eka &!i 'brianto dan 4ommy 'ji Susilo, ()*5.
leh karena itu dibutuhkan suatu proses pengolahan lebih lanjut agar tidak mencemari
lingkungan.
Metode pengolahan limbah yang digunakan bermacam-macam diantara lain secara
aerob atau anaerob dengan penambahan mikroba $lumpur aktif, atau dengan mengunakan
membran untuk memfiltrasi. Perbedaan utama pengolahan limbah cair secara aerob dan
anaerob terletak pada kondisi lingkungannya seperti p/, alkalinitas, dan, temperatur, pada
proses anaerob diperlukan temperatur yang lebih tinggi untuk mencapai laju reaksi yang
diperlukan, dan bekerja optimum pada kisaran p/ 2,5-8,5 atau dijaga sekurang-kurangnya
pada nilai 2,(. Selain itu pengolahan limbah secara aerob harus dimasuk oksigen secara
kontinyu, sedangkan pengolahan secara anaerob tidak memerlukan oksigen bebas $Shita
9usan Septiana dkk., ()*).
Proses yang dinilai cocok untuk mengolah limbah cair produksi saus lokal adalah
dengan cara anaerob mengunakan lumpur aktif, proses ini dipilih karena nilai 0& limbah
lebih dari *))) mg1 dan menurut penelitian-penelitian sebelumnya cara ini efektif untuk
menurunkan nilai B& 85:-35: $achry 'min,()*+. Pada penelitian ini difokuskan untuk
mengetahui hubungan jenis lumpur aktif, ketinggian lumpur aktif dalam reaktor, serta laju
alir limbah terhadap penurunan 0& limbah produksi saus tomat.
1.2 Rumusan MasalahMasalah yang dihadapi dalam penelitian kali ini adalah bagaimana cara mengolah limbah
cair produksi saus tomat agar limbah yang dihasilkan tidak lagi mencemari lingkungan dan
baku mutu yang dibuang ke lingkungan sama dengan baku mutu yang ditetapkan oleh
Peraturan 6ubernur 7a!a 4engah No 8( 4ahun ()*+.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh achry 'min pada tahun ()*+ yaitu
pengolahan limbah industri jamu dengan metode anaerobik menggunakan lumpur aktif, salah
satunya bertujuan untuk menguji pengaruh ketinggian lumpur dalam reaktor terhadap
penurunan kadar 0&, proses ini dipilih karena limbah cair industri jamu memiliki kadar
0& lebih dari *))) mg1, mampu menghasilkan penurunan nilai 0& berkisar 8;: hingga
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
3/32
3+:. 7ika limbah cair diolah menggunakan metode lain seperti koagulasi dan flokulasi maka
membutuhkan biaya yang cukup mahal serta akan menghasilkan limbah padat yang tentunya
akan menimbulkan masalah baru $&ian
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
4/32
a. Bubur 4omat.
Pasokan bubur tomat menentukan sebagian besar karakteristik penting dari
produk. untuk mendapatkan kekentalan yang diinginkan pada indeks bias ditentukan
untuk saus tomat, bubur tomat dari mana saus disiapkan, harus memiliki konsistensi
tinggi. Pulp harus telah diproduksi dengan cara tertentu sehingga memiliki konsistensi
yang relatif tinggi pada indeks bias serendah *,+>55
b. Bahan-Bahan ainnya.
4idak ada rumus standar antara produsen sehubungan dengan jumlah gula atau cuka
atau jumlah, jenis, atau kualitas dari rempah-rempah, ba!ang merah, ba!ang putih,
atau bahan penyedap lainnya . Setiap bumbu sayuran seperti paprika, ba!ang putih
biasanya ditambahkan dalam bentuk halus sebelum konsentrasi bubur tomat. 4epat
sebelum proses seleasi, rempah-rempah lainnya dalam biasanya bentuk minyak
rempah-rempah atau ekstrak , gula , dan garam ditambahkan . Produk ini biasanya
sedikit asin.
$%S&'
II.2 Pr#ses $em%uatan saus t#mat
*. Pembuatan Saus 4omat Buah tomat $dicuci bersih lalu tiriskan
(. Panaskan dalam air mendidih selama *) menit atau dikukus
+. Penirisan1pendinginan>. Perajangan1Pemotongan $lalu timbang ulang sebanyak *) kg
5. Penghancuran $menggunakan blender
2. Penyaringan menggunakan kain saring
8. Pemasakan $masak bubur tomat sampai sisa setengah dari bahan
;. Pemberian bumbu $masukkan bumbu yang telah dihaluskan dalam kain saring lalu
celup dan tekan -tekan dalam larutan saus tomat
3. Penyaringan menggunakan kain saring
*). Masak kembali dengan api sedang lalu tambahkan gula, garam, ?at pe!arna, asam
cuka dan ben?oate sambil diaduk
**. Pengemasan $saus diisi dalam botol yang telah disterilkan dengan jarak * @ *,5 cm di
ba!ah mulut botol lalu tutup
*(. Pasteurisasi $rendam botol yang telah diisi saus tomat dalam air mendidih selama +)
menit
*+. Setelah pasteusrisasi balikkan botol selama *5 menit $untuk mengetahu apakah tutup
botol sudah tertutup rapat dengan melihat ada tidaknya rembesan yang keluar dari
tutup botol
*>. Penyegelan dan Pelabelan
$Sulsel.litbang.pertanian.go.id
II.3 en&s'en&s L&m%ah
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
5/32
imbah merupakan buangan dalam bentuk ?at cair, padat, maupun gas yang
mengandung bahan berbahaya, beracun, dapat mencemari atau merusak lingkungan, dan
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk
hidup lainnya $&yah 0handra, ()*(. /ampir semua kegiatan industrial menghasilkan
limbah.
Pengelompokan limbah berdasarkan !ujudnya dapat dibagi menjadi tiga diantaranya
yaitu= limbah cair, limbah padat, limbah gas.
*. imbah cair
imbah cair lainnya adalah sisa hasil buangan proses produksi atau akti#itas
domestik yang berupa cairan $Paula Pola dkk., ()*(. imbah cair dapat berupa air beserta
bahan-bahan buangan lain yang tercampur $tersuspensi maupun terlarut dalam air. imbah
cair dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok diantaranya yaitu=
imbah cair domestik $domestic wastewater(, yaitu limbah cair hasil buangan dari
perumahan $rumah tangga, bangunan, perdagangan dan perkantoran, contohnya
yaitu= air sabun, air detergen sisa cucian, dan air tinja.
imbah cair industri $industrial wastewater, yaitu limbah cair hasil buangan industri.
0ontohnya yaitu= sisa pe!arnaan kain1bahan dari industri tekstil, air dari industri
pengolahan makanan, sisa cucian daging, buah, atau sayur.
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
6/32
pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian
bagi industri kecil atau sedang. Selain itu, limbah cair domestik biasanya tidak terlalu
diperhatikan namun apabila dibiarkan terus menerus dalam jangka !aktu lama dapat menjadi
masalah bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Sebagai contoh, limbah air deterjen sisa
cucian apabila dibiarkan dalam jangka panjang akan menjadi sumber pencemaran lingkungan
dan menjadi sumber penyakit bagi masyarakat. Mengingat penting dan besarnya dampak
yang ditimbulkan oleh limbah cair bagi lingkungan, sehingga penting bagi sektor industri
maupun domestik untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.
$'kpor dan Muchie,()**
4eknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan.'papun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun
harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. 4eknologi pengolahan
yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.
Pengolahan limbah cair dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu= pengolahan secara biologi,
pengolahan secara fisika, dan pengolahan secara kimia $Metcalf dan Addy, ())>.
(. imbah padat
imbah padat adalah sisa hasil kegiatan industri ataupun akti#itas domestik yang
berbentuk padat. 0ontoh dari limbah padat diantaranya yaitu= kertas, plastik, serbuk besi,
serbuk kayu, kain, dll. imbah padat dapat diklasifikasikan menjadi enam kelompok sebagai
berikut=
Sampah organik mudah busuk $garbage, yaitu limbah padat semi basah, berupa
bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai mikroorganisme.
0ontohnya yaitu= sisa makanan, sisa dapur, sampah sayuran, kulit buah-buahan.
Sampah anorganik dan organik tak membusuk $rubbish, yaitu limbah padat
anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga
sulit membusuk. 0ontohnya yaitu= selulosa, kertas, plastik, kaca, logam.
Sampah abu $ashes, yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran.
Sampah ini mudah terba!a angin karena ringan dan tidak mudah membusuk.
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
7/32
Sampah bangkai binatang $dead animal, yaitu semua limbah yang berupa bangkai
binatang, seperti tikus, ikan dan binatang ternak yang mati.
Sampah sapuan $street s!eeping, yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi
berbagai sampah yang tersebar di jalanan, sperti dedaunan, kertas dan plastik.
Sampah industri $industrial waste, yaitu semua limbah padat yang bersal
daribuangan industri. "omposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya.
Penanganan limbah padat bisa dibedakan dari kegunaan atau fungsi limbah padat itu
sendiri. imbah padat ada yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan lagi serta mempunyai
nilai ekonomis seperti plastik, tekstil, potongan logam, namun ada juga yang tidak bisadimanfaatkan lagi. imbah padat yang tidak dapat dimanfaatkan lagi biasanya dibuang,
dibakar, atau ditimbun begitu saja. Beberapa industri tertentu limbah padat yang dihasilkan
terkadang menimbulkan masalah baru yang berhubungan dengan tempat atau areal luas yang
dibutuhkan untuk menampung limbah tersebut.
$Sukarna Sidik, ());
+. imbah gas
imbah gas adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Secara alami
udara mengandung unsur-unsur kimia seperti (, N(, N(, 0(, /( dll. Penambahan gas ke
udara yang melampaui kandungan udara alami akan menurunkan kualitas udara. imbah gas
yang dihasilkan berlebihan dapat mencemari udara serta dapat mengganggu kesehatan
masyarakat. at pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel
dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang
seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume. Sedangkan pencemaran berbentuk gas hanya
dapat dirasakan melalui penciuman $untuk gas tertentu ataupun akibat langsung.
$&idin Su!ardin dkk., ())8.
4abel (.* Beberapa macam limbah gas yang umum ada di udara
N# en&s "eterangan
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
8/32
.
*. "arbon monoksida $0 6as tidak ber!arna, tidak berbau
(. "arbon dioksida $0( 6as tidak ber!arna, tidak berbau
+. Nitrogen oksida $NC 6as ber!arna dan berbau
>. Sulfur oksida $SC 6as tidak ber!arna dan berbau tajam
5. 'sam klorida $/0l Berupa uap
2. 'monia $N/+ 6as tidak ber!arna, berbau
8. Metan $0/> 6as berbau
;. /idrogen fluorida $/ 6as tidak ber!arna
3. Nitrogen sulfida $NS 6as berbau
*). "lorin $0l( 6as berbau
Sumber = Saiful 'nam, ()**
0ontoh limbah gas yang mencemari lingkungan yaitu limbah gas yang dihasilkan
pabrik karet remah khususnya bau $malodor telah menimbulkan keresahan dan resistensi
dari masyarakat sekitarnya, hal ini disebabkan komponen senya!a dalam bahan olah
karet remah mengandung =
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
9/32
imbah cair saus tomat adalah air buangan yang berasal dari sisa proses
produksi industri saus tomat. imbah cair saus tomat biasanya mengandung padatan
berupa sisa kulit dan biji dari saus tomat.
II.) "arakter&st&k L&m%ah *a&r !aus t#mat
"arakteristik 'ir imbah industri Saus 4omat =
4abel (.* "arakteristik imbah 0air Saus 4omat
Parameter "onsentrasi rata-rata $mg1
p/ 5@2
'lkalinity >))@2))
0& *8)))
S0& >5)84SS *+;)
DSS 82+
4otal "jeldahl nitrogen $4"N *5*.>
S4"N *(*
4otal phosphorus >8.5
Soluble phosphorus *(.5
$6ohil, dkk ())>
Ta%el 1 "an+ungan L&m%ah Pa+atT#mat
Ta%el 2 "an+ungan L&m%ah !aus T#mat
"omponen Nilai %ntuk Biji "ulit
Moisture $: **.8 *).*
0rude oil $: ((.> *.8
0rude protein $NC 2.(5 $: +(.2 ().)
0rude fibre $: *>.; >2.*
0arbohydrates $by
diffrence$:
(5.> (2.2
'sh$: >.; 5.2
Mineral $mg1*))g
" ;(.5 *(8).)
0u *2+.> (*8.)
Mg **3.8 *(*.8
e (8.+ 2).3
0u (.) *.8
Mn 5.; (.8
n 3.) *).(
Ni E E
0r E E
P 22) *(5
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
10/32
(Sumber : Lazosd & Kalathenos, 1988)
Secara umum sifat air limbah cair saus tomat terbagi atas tiga karakteristik,yaitu =
*. "arakter fisika . Padatan$Solid
Padatan terdiri dari bahan padat organik maupun anorganik yang dapat
larut, mengendap atau tersuspensi. Bahan ini pada akhirnya akan mengendap di
dasar air sehingga menimbulkan pendangkalan pada dasar badan air penerima
$Sugiharto, *3;8.
b.Bau $odor
Bau timbul karena adanya kegiatan mikroorganisme yang menguraikan
?at-?at organik yang menghasilkan gas-gas tertentu juga karena adanya reaksi
kimia yang menimbulkan gas. Standar bau dinyatakan dalam bilangan ambang
bau $4hreshold dor Number yang menunjukkan pengenceran maksimum dari
contoh air $limbah hingga dihasilkan campuran yang tidak berbau lagi
$Sugiharto, *3;8.
c.Farna $color
Farna dibedakan menjadi true color dan apparent color. Farna yangbisa
diukur adalah true color, yaitu !arna yang disebabkan oleh buangan terlarut pada
air limbah tersebut. Sedangkan apparent color disebabkan oleh !arna-!arna
bahan yang terlarut maupun yang tersuspensi. Secara kualitatif, keadaan limbah
dapat ditandai !arna-!arnanya. 'ir buangan yang baru dibuang biasanya
ber!arna keabu-abuan. 7ika senya!a organik yang ada mulai pecah oleh
akti#itas bakteri dan adanya oksigen terlarut direduksi menjadi nol, maka !arna
biasanya berubah menjadi semakin gelap. Standar !arna sebagai perbandingan
untuk contoh air adalah standar Pt-0o, dan satuan !arna yang digunakan adalah
satuan /a?en. %ntuk air minum !arnanya tidak boleh lebih dari 5) satuan
/a?en $Sugiharto, *3;8.
d.4emperatur
4emperatur air limbah mempengaruhi badan penerima jika terdapat
temperatur yang cukup besar. /al ini akan mempengaruhi kecepatan reaksi serta
tata kehidupan dalam air. Perubahan suhu memperlihatkan akti#itas kimia!i dan
biologi $Sugiharto, *3;8.
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
11/32
e."ekeruhan $turbidity
"ekeruhan menunjukkan sifat optis air yang akan membatasi
pencahayaan kedalam air. "ekeruhan terjadi karena adanya ?at-?at koloid yang
melayang dan ?at-?at yang terurai menjadi ukuran yang lebih $tersuspensi oleh
binatang , ?at-?at organik, jasad renik, lumpur, tanah, tanah, dan benda-benda
lain yang melayang $Sugiharto,*3;8
II., Bahan Tam%ahan Natr&um Ben-#at
Penambahan bahan tambahan atau ?at aditif ke dalam makanan merupakan hal yang
dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di
pasaran. Bahan tambahan tersebut diantaranya= pe!arna, penyedap rasa dan aroma,
antioksidan, penga!et, pemanis, dan pengental $Finarno, *338.Secara umum bahan tambahan atau aditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu= $*
aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi,
citarasa, mengendalikan keasaman atau kebasaan, dan memantapkan bentuk dan rupaG $(
aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan $!alaupun sedikit
sebagai akibat dari proses pengolahan $Finarno, *338.
Bahan penga!et yang ditambahkan dalam makanan bertujuan untuk membuat makanan
tampak lebih berkualitas, tahan lama, menarik, serta rasa dan teksturnya lebih sempurna.
'pabila pemakaian bahan penga!et tidak diatur dan dia!asi, kemungkinan besar akan
menimbulkan suatu permasalahan terutama bagi konsumen. Bahan penga!et yang dii?inkan
hanya bahan yang bersifat menghambat, bukan mematikan organisme-organisme pencemar.
leh karena itu, sangat penting diperhatikan bah!a penanganan dan pengolahan bahan
pangan dilakukan secara higinies $Buckle,dkk., ())3.
Penggunaan bahan kimia seperti nitrit, natrium ben?oat, " sulfit, kalium dapat berfungsi
sebagai antioksidan. 4etapi penga!et anorganik ini memiliki pengaruh yang buruk pada
kesehatan. Penggunaan bahan penga!et bergantung pada derajat keasaman, dimana semakinrendah p/ suatu asamnya bahan akan mengakibatkan kecepatan reaksi yang semakin tinggi.
Maka dari itu setiap penggunan bahan tambahan makanan dalam suatu produk akan
dicantumkan komposisi makanan yang berisi cantuman bahan-bahan yang digunakan dalam
pembuatan makanan tersebut $6ay, ())3.
Salah satu bahan penga!et yang sering digunakan dalam makanan adalah asam ben?oat
$02/50/. Penga!et ini sangat cocok digunakan untuk bahan makanan yang bersifat
asam seperti saus. Bahan ini bekerja sangat efektif pada p/ (,5@>,) untuk mencegah
pertumbuhan khamir dan bakteri. Mekanisme penghambatan mikroba oleh ben?oat yaitu
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
12/32
mengganggu permeabilitas membran sel, struktur sistem genetik mikroba, dan mengganggu
en?im intraseluler $Branen, dkk., *33).
Menurut &', asam ben?oat hingga konsentrasi ),*: digolongkan sebagai Hgenerally
recogni?ed as safe $6
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
13/32
http!//repositor"#usu#a$#id/bitstream/%2&'()78*/'7+72/'/hapter-2+II#pd.
II. "arakter&st&k L&m%ah *a&r
'ir limbah sesuai dengan asalnya mempunyai komposisi yang sangat ber#ariasi pada
setiap tempat dan saat. 'kan tetapi secara garis besar ?at-?at yang terdapat di dalam air
limbah secara detail $kandungan dan sifatnya , mempunyai sifat yang dibedakan menjadi
tiga bagian besar antara lain sifat fisik, kimia, dan biologi.
*. Sifat fisik
Sifat atau karakteristik air limbah secara umum adalah =
a. Padatan $solid yang terkandung
Padatan dalam air limbah terdiri dari padatan tersuspensi dan senya!a yang larut
dalam air, padatan tersuspensi didapatkan dari hasil penyaringan yang dikeringkan
dan ditimbang beratnya, ketika padatan dinyalakan maka padatan yang mudah
menguap $#olatil akan terbakar dan padatan yang mudah terbakar ini biasanya
merupakan bahan organik $
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
14/32
mulai pecah oleh akti#itas bakteri dan adanya oksigen terlarut direduksi menjadi
nol $
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
15/32
pengolahan biologis bagi air yang tercemar. Prinsip pemeriksaan B&
berdasarkan atas reaksi oksidasi ?at organik dengan oksigen dalam air, dan
proses tersebut berlangsung karena adanya bakteri. Sebagai hasil dari
oksidasi akan terbentuk karbon dioksida, air, dan amoniak. &engan
demikian ?at organik yang ada di dalam air diukur berdasarkan jumlah
oksigen yang dibutuhkan oksigen untuk mengoksidasi ?at organik.
Semakin banyak ?at organik yang diuraikan maka semakin banyak
pula pemakaian oksigen didalam air, akibatnya akan menuju keadaan yang
anaerobik kemudian akan menyebabkan bau kurang sedap karena
timbulnya gas-gas. Pemeriksaan B& diperlukan untuk menentukan beban
pencemaran akibat limbah cair dan juga diperlukan untuk mendesain
sistem untuk pengolahan limbah cair.$Sil#ana Safitri, ())3
(. 0& $0hemical Cygen &emand
0& merupakan analysis terhadap jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi ?at-?at organik yang ada di dalam limbah cair dengan
menggunakan pengoksidasi "cr sebagai sumber oksigen. 'ngka 0&
yang didapatkan merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh ?at organik,
dimana secara alami dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologi yang
mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air.$Sil#ana Safitri, ())3
b. "andungan anorganik
*. & $&issol#e Cygen
& merupakan oksigen yang terlarut yang ada di dalam air, berasal dari
udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. 'pabila sungai menjadi
tempat pembuangan limbah yang mengandung bahan organik maka
sebagian besar oksigen terlarut digunakan bakteri aerob untuk
mengoksidasi karbon dan nitrogen dalam bahan organik menjadi
karbondioksida dan air. Sehingga kadar oksigen terlarut akan berkurang
dengan cepat.
$Sil#ana Safitri, ())3
(. p/
"onsetrasi ion hidrogen $p/ merupakan parameter penting untuk kualitas
air dan kualitas air limbah. Baku mutu p/ yang ditetapkan yaitu 2-3.
'pabila p/ terlalu rendah maka akan mengakibatkan penurunan oksigen
terlarut dan penurunan konsumsi oksigen.
$Sil#ana Safitri, ())3+. N/+ $'mmonia
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
16/32
'mmonia merupakan senya!a alkali berupa gas tidak ber!arna dan dapat
larut dalam air. Pada kadar di ba!ah * ppm dapat dideteksi dengan adanya
bau menyengat. "adar N/+ yang tinggi di dalam air selalu menunjukan
adanya pencemaran.
$Sil#ana Safitri, ())3
II./ Peng#lahan A&r L&m%ah
Pengolahan merupakan proses menghilangkan racun atau substansi berbahaya yang
bisa menghentikan siklus biologis dan reaksi kimia. Pada umumnya bahan pencemar yang
menjadi perhatian utama adalah bahan-bahan organik yang larut dan tidak larut, berbentuk
senya!a nitrogen, fosfor, dan materi inert lainnya yang tidak larut.
Berdasarkan proses yang berlangsung, pengolahan air limbah dapat dibagai menjadi
tiga macam, yaitu pengolahan secara kimia, fisika, dan biologi.
*. Pengolahan air limbah secara fisikaMerupakan proses pengolahan limbah tanpa adanya reaksi kimia atau biologi.
Setiap tahap dari proses fisika melibatkan tahapan pemisahan materi tersuspensi
dari fase fluidanya.
(. Pengolahan air limbah kimia
Merupakan proses pengolahan limbah yang memanfaatkan reaksi-reaksi kimia
untuk mentransformasikan limbah berbahaya menjadi tidak berbahaya. Berbagai
bentuk pengolahan misalnya = netralisasi, koagulasi-flokulasi, oksidasi dan
reduksi, penukaran ion, khlorinasi.
+. Pengolahan air limbah biologi
Merupakan proses pengolahan limbah dengan memanfaatkan akti#itas
mikroorganisme, terutama bakteri untuk mendegradasi polutan-polutan yang
terdapat dalam air limbah.
$Metcalf dan Addy, *33*
II.0 Peng#lahan !eara Bl#g&s
Merupakan metode pengolahan yang menggunakan akti#itas biologi dalam
penyisihan bahan-bahan pencemar, pengolahan air buangan secara biologi didasarkan pada
penggunaan substansi-substansi pencemar air sebagai nutrien oleh campuran populasimikroorganisme, mekanisme ini berlangsung secara alamiah dalam air yang sehat, seperti
danau dan sungai sebagai proses purifikasi $&yah 0handra, ()*(.
4ujuan dari pengolahan air buangan secara biologi adalah untuk menstabilisasi materi
organik terlarut serta mengkoagulasi dan menyisihkan padatan koloid $Metcalf dan Addy,
*33*. "ehadiran mikroorganisme sangat mutlak dalam pengolahan biologi dan
memanfaatkan kemampuan mikroorganisme utnuk mengubah bahan koloid dan materi
organik karbon terlarut menjadi berbagai jenis gas maupun sel-sel baru.
Pengolahan limbah secara biologi dapat diklasifikasikan menajdi tiga berdasarkan
pendekatan lingkungan prosesnya =
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
17/32
*. Proses aerob
Merupakan proses yang terjadi di dalam lingkungan yang mengandung oksigen
terlarut dalam jumlah yang cukup, sehingga oksigen bukan menjadi faktor pembatas
pertumbuhan dan oksigen berfungsi mutlak sebagai terminal akseptor elektron.
(. Proses 'naerobMerupakan proses yang terjadi di dalam lingkungan yang tidak mengandung oksigen,
sehingga merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan mikroorganisme.
+. Proses 'noksik
Merupakan proses yang memakai senya!a inorganik teroksidasi sebagai akseptor
elektron Sebagai contoh oksidasi ammonia dan nitrit menjadi nitrat terjadi pada
kondisi anoksik dilakukan oleh bakteri nitrifikasi.
II. Peng#lahan L&m%ah *a&r seara Anaer#%&
Beberapa limbah industri dengan kadar 0& dan B& tinggi lebih efektif diolah
menggunakan proses anaerob. Pengolahan limbah anaerob adalah sebuah metode biological
untuk menguraikan bahan organik atau anorganik tanpa kehadiran oksigen. Produk akhir dari
degradasi anaerob adalah gas dengan komposisi paling banyak yaitu gas metana $0/ > dan
karbondioksida $0(, serta sebagian kecil gas sulfide $/ (S dan hydrogen $/(. Proses yang
terlibat adalah fermentasi asam dan fermentasi metana.
&alam proses anaerob ini penguraian bahan organik dilakukan oleh mikroorganisme
yang dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok mikroorganisme yang menghidrolisa
dan memfermentasi komponen organik kompleks menjadi komponen organik sederhana
seperti asam asetat dan asam propinoat, kelompok bakteri ini terdiri dari bakteri anaerob dan
fakultatif yang disebut pembentuk asam. "elompok mikroorganisme yang kedua yaitu
mikroorganisme yang mengubah asam organik yang dibentuk oleh mikroorganisme satu
menjadi gas methane dan 0(, bakteri ini disebut bakteri methane. Beberapa kelompok
bakteri anaerob dan fakultatif yang lain memanfaatkan macam-macam ion anorganik yang
ada di dalam lumpur seperti mereduksi ion sulfat $S>(- menjadi ion sulfit $S(- dan
mereduksi nitrat $N+- menjadi nitrogen $N(. Sistem pengolahan limbah secara anaerob
dijaga kestabilannya agar proses berjalan secara effisien dengan cara mempertahankan
keseimbangan antara bakteri pembentuk asam dan methane.
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
18/32
6as dapat dihasilkan jika suhu antara >-2)J0 dan suhu dijaga konstan. Bakteri akan
menghasilkan en?im yang lebih banyak pada temperatur optimum. Semakin tinggi
temperatur maka reaksi juga akan semakin cepat tetapi bakteri akan semakin
berkurang.
(. p/ $keasaman
Bakteri penghasil metana sangat sensitif terhadap perubahan p/. . at beracun
at organik maupun anorganik, baik yang terlarut maupun tersuspensi dapat menjadi
penghambat bagi pertumbuhan mikroorganisme jika terdapat pada konsentrasi tinggi.
Beberapa senya!a organik terlarut dan senya!a anorganik yang dapat menghambat
pertumbuhan mikroorganisme =
4abel (.( Senya!a organik terlarut yang dapat menghambat pertumbuhanmikroorganisme
!ena4a "#nsentras&
ormaldehid 5)-())
0hloroform ),5
Athyl Ben?ene ())-*)))
Athylene 5
"erosene ())
&eterjen *: dari berta kering
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
19/32
4abel (.+ Senya!a anorganik yang dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme
!ena4a "#nsentras&
NaK +5))-55))"K (5))->5))
0a(K (5))->5))
Mg(K *)))-*5))
N/K *5))-+)))
S(- ())
0u 5)-8)
0r $ID + $larut
0r $III *;)-(>)
Ni ( $larut
$B. Mro!iec dkk., ())8
Menurut 4oerien et al., *338, proses biokimia anaerobik dibagi menjadi empat fase
yang terdiri dari hidrolisa, asidogenesa, asetogenesa, dan metanogenesa.
*. /idrolisa
Merupakan tahap pemutusan rantai atau pemecahan molekul bahan organik
kompleks yang panjang menjadi lebih pendek sehingga terbentuk bahan organik
yang lebih sederhana. Bahan organik sebagai sumber nutrien diserap dari substrat
atau dalam hal ini adalah limbah cair. Pemutusan rantai bertujuan untuk
mempermudah penyerapan atau pencernaan bahan organik oleh bakteri dalam
metabolismenya.
(. 'sidogenesa
Pada tahap ini terjadi penguraian lebih lanjut dari materi organik hasil proses
hidrolisa menjadi senya!a-senya!a alkohol dan asam-asam #olatil seperti
metanol, etanol, asam butirat, formiat, dan lain-lain. Proses ini dilakukan oleh
bakteri pembentuk asam yang bersifat fakultatif. 'sam-asam yang terbentuk akan
menurunkan p/ sehingga diperlukan kontrol p/ agar tidak menghambat
pertumbuhan bakteri pembentukan metana yang membutuhkan p/ optimal 2,5-;.
+. 'setogenesa
'sam-asam #olatil, alkohol, dan sebagian materi-materi organik hasil proses
hidrolisa diubah menajdi asam asetat, asam formiat, /(, dan 0(. 4ahapan ini
penting untuk menghindari akumulasi asam lemak #olatil yang menghambat
terjadinya hambatan metanogenesa. Bila gas /( tidak terbentuk maka fase
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
20/32
nonmetanogen menghasilkan sedikit penurunan 0& karena tidak semua elektron
yang lepas dalam oksidasi senya!a organik diterima akseptor organik dalam
media.
>. Metanogenesa
Merupakan tahap terakhir proses anaerob dimana terbentuk metana $0/> dan
0( sebagai produk akhir. Bakteri yang bekerja pada tahap ini adalah bakteri
pembentuk metan yang hanya dapat menggunakan substrat yang terbatas seperti
0(, /(, asam asetat, asam format, metanol.
II.15 "ele%&han +an "elemahan Pr#ses Peng#lahan seara Anaer#%
"elebihan proses pengolahan secara anaerob antara lain =
*. Mampu mengolah limbah dengan beban organik yang tinggi, karena proses tidak
dibatasi oleh kemampuan transfer oksigen pada tingkat konsumsi oksigen yang
tinggi.
(. umpur yang dihasilkan dari proses pengolahan secara anaerob hanya (): jika
dibandingkan dengan pengolahan secara aerob.
+. umpur mempunyai karakteristik yang baik sehingga memiliki nilai fungsional.
>. "ebutuhan akan nutrien sedikit yang berdampak pada kebutuhan nitrogen dan
fosfor berkurang.
5. 4idak diperlukan aerasi sehingga biaya dan energi yang diperlukan untuk aerasi
dapat dihindari.
2. 4erbentuknya produk akhir yang berguna yaitu metana, terdapat juga gas
hidrogen, hidrogen sulfida, uap air, amonia, dan gas lain dalam jumlah yang relatif
kecil.
8. 4idak sensitif terhadap senya!a beracun.
"elemahan proses pengolahan secara anaerobik antara lain =
*. &iperlukan !aktu lama untuk memulai proses ini.
(. 4emperatur cukup tinggi dibutuhkan untuk mempertahankan akti#itas mikroba.
+. Stabilisasi organik tidak selesai pada !aktu pengolahan yang ekonomis.
'gar proses pengolahan secara anaerobik lebih efisien maka ada beberapa hal yangperlu diperhatikan antara lain =
*. 4ersedia cukup nutrien
(. /indari adanya udara atau oksigen yang berlebih dalam reaktor
+. /indari adanya ?at toksik atau ?at-?at lain yang bersifat sebagai inhibitor
>. "ondisi p/ berkisar 2,;-8,(
5. 'danya alkalinitas yang cukup
2. 4emperatur sekitar +)-+;J0
8. "andungan asam-asam #olatil dalam reaktor tidak boleh terlalu tinggi
II.11 Lum$ur Akt&6 7At&8ate+ !lu+ge(
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
21/32
Sistem lumpur aktif adalah sistem yang paling banyak dilakukan. &i dalam limbah
yang menangandung bahan organik terdapat ?at-?at yang merupakan makanan dan
kebutuhan-kebutuhan lain bagi mikroorganisme yang akan digunakan dalam proses lumpur
aktif. Proses lumpur aktif adalah adalah salah satu proses pengolahan air limbah secara
biologi, yang pada prinsipnya memanfaatkan mikroorganisme yang mampu memecah bahan
organik dalam limbah cair dan proses lumpur aktif merupakan proses dimana limbah cair dan
lumpur aktif dicampur dalam satu reaktor. Salah satu parameter yang sering digunakan dalam
pengolahan limbah cair sistem lumpur aktif adalah MiCed iLuor Suspended Solid $MSS
yang merupakan jumlah dari bahan organik dan mineral berupa padatan terlarut termasuk
organisme di dalamnya.
"omponen biologis lumpur aktif terdiri dari berbagai macam mikroorganisme seperti
bakteri, fungi, dan proto?oa. Proses pengolahan limbah secara biologi adalah cara yang
memanfaatkan mikroorganisme untuk menguraikan dan menghilangkan material yang
terkandung di dalam air limbah serta menjadikan material yang terurai tadi menjadi tempat
berkembang biakan.
aktor-faktor yang mempengaruhi pengolahan limbah cair dengan lumpur aktif =
*. ksigenksigen dibutuhkan ketika proses pengolahannya secara aerob tetapi untuk proses
anaerob keberadaan oksigen tidak diperbolehkan.
(. Nutrisi
Sumber nutrisi antara lain =
a. Mikro nutrien
Sumber mikronutrien yang penting antara lain adalah n, Mn, Mo, Se, 0o, 0u,
dan Ni. Penggunaan mikro nutrien adalah *-*))g1 karena jika terlalu banyak
justru merupakan racun bagi mikroorganisme.
b. Makro nutrien
Sumber makro nutrien yang sering ditambahkan antara lain N, S, P, ", Mg, 0a,
e, Na, 0l. %nsur nitrogen dan phospor yang digunakan biasanya diperoleh dari
urea dan 4SP
+. p/
&erajat keasaman dan kebasaan akan mempengaruhi akti#itas en?im yang terdapat
dalam bakteri. p/ optimum untuk pertumbuhan bakteri yaitu 2,8-8,5.
>. 4emperatur
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
22/32
Pengaruh temperatur untuk pertumbuhan mikroorganisme adalah proses kerja en?im
yang berperan dalam sintesis bahan-bahan organik terlarut dalam limbah cair.
4emperatur optimal dalam proses lumpur aktif adalah +(-+2J0.
Mikroorganisme dalam lumpur aktif =*. Bakteri
7enis umum bakteri yang sering ditemukan dalam lumpur aktif antara lain oogle,
la#obacterium, 0omomonas, Bacillius, 'lkaligenes, Bre#ibacterium, Pseudomonas,
0orynebacterium dan 'cenetobactes.
(. ungi
9ang umum ditemukan seperti 6eotrichum, Penicilium, 'lternaria, 0lados Porium,
0hepalos Porium.
+. Proto?oa
>.
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
23/32
hori?ontal turun ke bagian ba!ah reaktor dengan laju yang relatif lambat sehingga
meningkatkan !aktu tinggal sel.
II.13 Pr&ns&$ "erja ABR
'B< atau bioreaktor berjalan secara kontinu dimana suplai medium pertumbuhan
masuk secara kontinu dan produk yang keluar juga kontinu. aju alir cairan masuk sama
dengan laju alir cairan keluar, konsekuensinya 'B< mempunyai #olume yang konstan.
Proses yang terjadi di ruang pertama 'B< adalah proses pengendapan dan pada ruang-ruang
berikutnya terjadi proses penguraian akibat kontak antara air limbah dengan mikroorganisme.
/al yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian 'B< adalah distribusi aliran masuk
secara merata dan juga kontak antara subtrat yang baru masuk dan yang telah ada di dalam
reaktor. Setiap reaktor mulai beroperasi, kondisi operasi dijaga agar selalu konstan. Start-up
'B< lebih baik dengan konsentrasi mikroorganisme yang tinggi untuk menghasilkan sludgeblanket dan pencampuran gas yang baik. 'B< juga beroperasi dalam beberapa kombinasi
prinsip anaerobik yang terdiri dari tiga langkah dasar yaitu hidrolisis, asidogenesis, dan
metanogenesis.
"emampuan yang paling signifikan dari sebuah reaktor 'B< adalah kemampuannya
untuk memisahkan antara proses asidogenesis dan metanogenesis secara longitudinal di
bagian ba!ah reaktor sehingga memungkinkan tersedianya kondisi pertumbuhan yang sesuai
untuk masing-masing kelompok mikroorganisme yang berbeda.
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
24/32
BAB III
MET9DE PENELITIAN
3.1 Ranangan Penel&t&an
imbah Saus tomat
imbah saus
tomat
'nalisa 4SS'nalisa a!al
kadar 0&
Penyiapanlumpur aktif
umpur 'ktif
ermentasi
'naerob
&idiamkan
sampai !aktu
yang ditentukan
'nalisa kadar
0&
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
25/32
6ambar +.* Blok &iagram Pengolahan imbah 0air secara 'naerob
"eterangan =
*. Bahan baku limbah saus lokal mula-mula diencerkan sesuai dengan #ariasikonsentrasi #ariabel , kemudian di analisis kadar 0& dan analisis kadar 4otal
Suspended Solid$4SS.
(. Setelah analisis a!al kadar 0& dan 4SS, lumpur aktif disiapkan kemudian
dimasukkan dalam bak fermentor.
+. Bak fermentor kemudian ditutup rapat, sehingga tidak ada oksigen yang masuk
"edalam bak fermentor.
>. imbah saus lokal kemudian dipompa ke dalam bak fermentor sesuai laju alir
yang digunakan.
2. Setelah difermentasi sesuai !aktu tinggalnya, maka akan dilakukan analisis
terhadap kadar 0&.
'nalisia 0& a!al =
'mbil limbah yang sudah diolah sebanyak * m, diencerkan menjadi *) m
kemudian dimasukan dalam Arlenmeyer.4ambahkan 5 m /(S> >N ke dalam
erlenmeyer dan larutan "Mn>
hasil standarisasi $b ml dipanaskan sampai
mendidih selama *) menit.4ambahkan *) ml /(0(> ),)*N dan pertahankan
suhu 8)-;)o
0.4itrasi dengan "Mn> standar sampai tercapai 4'4 $a ml.
8. &ata hasil analisis kemudian diolah sesuai dengan tujuanpenelitian.
Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental dengan tahapan penelitian
sebagaiberikut=
4ahap * = Penyiapan lumpur aktif
4ahap ( = 'nalisa a!al limbah
4ahap + = Proses fermentasi
4ahap > = 'nalisa hasil
3.1.1 Pers&a$an Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan adalah limbah cair saus lokal yang didapatkan
pengenceran produk saus lokal yang bisa didapatkan di pasar-pasar tradisional yang ada di
Semarang.
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
26/32
3.1.2 Peneta$an :ar&a%el
* Dariabel 4etap
4ekanan = * atmosfer
Dolum bak = 2)
7enis metode = 'naerobBahan pengurai limbah = umpur aktif
Suhu = +))0 $suhu ruangan
p/ lumpur aktif = 8 - 8,5
Faktu tinggal = (-+ hari
aju alir limbah $ = () 1hari
( Dariabel Berubah
4inggi lumpur = 55:D, >5:D, dan +5:D
"onsentrasi limbah a!al $0= 5.))) mg1 *).))) mg1 *5.))) mg1 dan
().))) mg1
3.1.3 Ranangan Per#%aan
4abel +.*
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
27/32
2
3
, ,555 mg;L
1
)5 m2
3
,555 mg;L
1
)5 m2
3
/ ,555 mg;L
1
)5 m2
3
0 ,555 mg;L
1
)5 m2
3
,555 mg;L
1
)5 m2
3
15 ,555 mg;L
1
)5 m2
3
11 ,555 mg;L
1
)5 m2
3
12 ,555 mg;L
1
)5 m2
3
3.2 Bahan +an Alat ang D&gunakan
3.2.1 Bahan
*. 'ir limbah saus tomat
'ir limbah saus tomat diperoleh dari pengenceran produk saus tomat yang ada di
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
28/32
Semarang. 'ir limbah tersebut ber!arna kemerahan.
(. umpur aktif
umpur aktif dibuat sendiri dengan proses seeding lumpur aktif selama kurang lebih( minggu.umpur aktif diberi nutrient, yaitu penambahan 0a dengan konsentrasi >)
mg1 setiap harinya.
3.2.2 Alat
'lat utama =
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
29/32
kurang lebih ( minggu.umpur aktif diberi nutrient, yaitu penambahan
0a dengan konsentrasi >) mg1 setiap harinya.
b. 'nalisa a!al kadar 0&.
(. Persiapan alat
'lat yang harus dipersiapkan adalah bak anaerob, klep pengaman,
selang, pompa dan #al#e untuk mengambil sampel. Setelah alat-alat telah
siap, lumpur aktif dimasukkan ke dalam bak fermentor. alu limbah saus
lokaldipompa dan diatur laju alirnya, kemudian didiamkan sampai !aktu
yang ditentukan.
+. Proses fermentasi anaerob
Bahan baku yang sudah di saring kemudian dikondisikan agar
berada pada p/ 8 $netral.Selanjutnya dimasukkan kedalam reaktor pada
suhu lingkungan . 4utup semua saluran yang ada. &iusahakan jangan
sampai ada lubang1saluran yang terbuka.Setelah itu dilakukan fermentasi
dalam reaktor dengan !aktu tertentu.Setelah proses fermentasi pada
reaktor sesuai dengan !aktu yang diinginkan kemudian hasil proses
dianalisis sesuai denganparameter yang diinginkan 0&.
>. 'nalisa akhir kadar 0&.
"e%utuhan 9ks#gen "&m&a4& 7*9D($'P/', ())5
Metoda = -
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
30/32
$(. +eKKK 0r(8OK *>/K --- (eK+K 8/(
Pengam%&lan +an Penga4etan *#nt#h
Penetapan 0& harus segera terutama untuk contoh yang tidak stabil. 'pabila
contoh mengandung lumpur sebelum pemipetan harus dikocok dan diaduk
terlebih dahulu sampai merata, penangguhan pemerikasaan dapat dilakukan
dengan penga!etan /(S>sampai p/ $),; m /(S>1l contoh. %ntuk 0&
tinggi yang melebihi ()) mg1 sebaiknya dilakukan pengenceran terlebih
dahulu.
Peralatan
'lat refluks.
4erdiri dari bejana erlenmeyer 5)) atau (5) m dan kondensor liebig +)) mm
dengan sistem gram gelas 7oint /ot Plate. &engan daya pemanas *,> Fatt1cm(
atau eki#alent untuk dapat mendidihkan air dalam refluks.
Pereaks&
- Standard kalium dikromat ),(5) N
arutkan *(,(53 g "(0r(8$kualitas p.a dan telah dipanaskan *)+)0 selama
( jam dalam *))) m air suling.
- 'sam sulfat
/(S>yang telah ditambahkan (( g 'g(S>per > kg asam $botol 3 lb.
Pelarutan garam di dalam asam tersebut memerlukan !aktu * - ( hari.
- 4itrasi standard erro ammonium sulfat ),* Narutkan +3 g e$N/>($S>.2/( di dalam air suling tambahkan () m
/(S> pekat, dinginkan dan encerkan menjadi * liter. arutan ini
distandarisasi setiap hari dengan standar "(0r(8.
!tan+ar&sas& =
Ancerkan *) m standard "(0r(8 dalam air suling menjadi *)) m.
4ambahkan +) m /(
S>
dan dinginkan, titrasi dengan ferro ammonium
sulfat dengan menggunakan indikator ferroin ( - + tetes $),* - ),*5 m.
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
31/32
m "(0r(8C ),(5
Normalisasi O -----------------------------
m e $N/>($S>(
- Indikator erroin
arutkan *,>;5 g *,*) fenanthroline monohidrat, bersama dengan 235 mg
eS>.8/( di dalam air suling dan encerkan sampai *)) m. arutan
indikator harus dibuat segar.
- Merkuri sulfat, /gS>kristal
- 'sam sulfamat, diperlukan apabila gangguan nitrat dihilangkan.
*ara "erja
*9D le%&h +ar& ,5 mg;L.
0ontoh air 5) m atau contoh yang telah diencerkan menjadi 5) m, tuangkan
ke dalam bejana refluks kapasitas 5)) m. 4ambahkan * g /gS>, batu didih
dan 5 m reagen /(S>yang dituangkan dengan hati-hati dan diaduk untuk
melarutkan /gS> yang selama mencampur bejana didinginkan untuk
mencegah penguapan, tambahkan dan campurkan (5 m ),(5 N "(0r(8.
/ubungkan kondensor dengan air pendingin. 4ambahkan sisa /(S>
sebanyak 8) m melalui kondensor dan campurkan dengan menggoyang-
goyang bejana refluks selama ( jam.
&inginkan dan bilas kondensor dengan air suling.
Ancerkan campuran tersebut kira-kira ( kali dengan air suling, dan dinginkan
sampai temperatur ruangan.
"elebihan dikromat dititrasi dengan larutan standard ferro ammonium dengan
indikator ferroin sebanyak ( - + tetes $ ),*) - ),*5 m, sampai terjadi
perubahan !arna pertama dari biru hijau menjadi coklat merah.
Perh&tungan
mg1 0& O $ a - b c C ;)))1m sampel
a = #olume ferro ammonium sulfat yang dibutuhkan untuk titrasi blanko
b = #olume ferro ammonium sulfat yang dibutuhkan untuk titrasi sampel
-
7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH
32/32
c = normalitas 'mmonium ferro sulfat yang digunakan
3.) Res$#n ang D&am%&l
"adar 0& pada bak penampung setiap hari selama !aktu tinggal (-+ hari.
3., Tekn&k Pengum$ulan +an Anal&s&s Data
* Metode Pengumpulan &ata
Parameter yang dianalisis adalah 0&.
( Metode 'nalisis &ata
'nalisis yang digunakan dalam peneltian ini adalah analisis deskriptif,
yaitu analisis yang memberikan kecendrungan suatu hasil penelitian yang
menunjukkan gejala atau fenomena. &imana analisis ini meliputi kadar0&.