promosi kesehatan

Upload: lutfiaratnaningtyas

Post on 10-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

promkes

TRANSCRIPT

  • PROMOSI KESEHATANKELOMPOK 3

  • PENGERTIAN PROMOSI KESEHATANPromosi kesehatan/pendidikan kesehatan cabang dari ilmu kesehatan yang bergerak bukan hanya dalam proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi didalamnya terdapat usaha untuk memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat.

    WHO merumuskan promosi kesehatan sebagai proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya

  • RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN1.Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Berdasarkan Aspek Pelayanan a. tingkat pelayanan promotif kelompok orang sehatmeningkatkan kesehatannya.b. Promosi Kesehatan pada Tingkat Preventif Kelompok orang sehat juga kelompok yang beresiko mencegah kelompok-kelompok tersebut agar tidak jatuh sakit

  • c. Promosi Kesehatan pada Tingkat Kuratif Kelompok penderita penyakitmencegah penyakit tersebut tidak menjadi lebih parahd. Promosi Kesehatan pada Tingkat Rehabilitatif kelompok penderita atau pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit mengurangi kecacatan seminimal mungkin. pemulihan dan mencegah kecacatan akibat dari suatu penyakit (Notoatmodjo, 2005).

  • 2. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Berdasarkan Tatana (Tempat Pelaksanaan)Promosi kesehatan pada Tatanan Keluarga (Rumah Tangga)Promosi Kesehatan pada Tatanan Sekolah Promosi Kesehatan pada Tempat Kerja Promosi Kesehatan di Tempat-Tempat Umum Pendidikan Kesehatan di Institusi Pelayanan Kesehatan (Notoatmodjo, 2005).

  • TUJUAN PROMOSI KESEHATANPada dasarnya tujuan promosi kesehtan adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu :1) peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat2) peningkatan perilaku masyarakat3) peningkatan status kesehatan masyarakat

  • Tujuan promosi kesehatan terdiri dari 3 tingkatan, yaitu :1. Tujuan programMerupakan pernyataan tentang apa yang akan di capai dalam periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.2. Tujuan pendidikan Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat mengatasi masalah yang ada3. Tujuan perilakuMerupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai (perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan sikap. Menurut green(1990)

  • SASARAN PROMOSI KESEHATAN I . Sasaran Primer (Primary Target)Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan menjadi. Kepala keluarga untuk masalah kesehatan umnumn. ibu hamil dan menyusui anak untuk masalah KIA(Kesehatan Ibu dan Anak) serta anak sekolah untuk kesehatan remaja dan lain sebagianya. Sasaran promosi ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat .

  • 2. Sasaran Sekunder (Primary Target)Sasaran sekunder dalan promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan serta berpengaruh penting dalam kegiatan promosi kesehatan. dengan harapan setelah diberikan promosi kesehatan maka masyarakat tersebut akan dapat kembali memberikan atau kembali menyampaikan promosi kesehatan pada lingkungan masyarakat sekitarnya. Tokoh masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan diharapkan pula agar dapat menjadi model dalam perilaku hidup sehat untuk masyarakat sekitarnya.

  • 3. Sasaran Tersier (tertiary target)Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah pembuat keputusan (decission muker) atau penentu kebijakan (policy maker). Hal ihi dilakukan dengan suatu harapan agar kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut akan memiliki efek/ dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacv).

  • KATEGORI PROMOSI KESEHATANPromotif : Sasaran promosi kesehatan promotif adalah kelompok sehat agar mereka dapat meningkatkan taraf kesehatannya

    Preventif : Sasaran promosi kesehatan preventif adalah kelompok sehat dan kelompok yang berisiko tinggi. Tujuan promosi kesehatan preventif adalah mencegah agar kelompok-kelompok tersebut tidak sakit

  • Kuratif : Sasaran dari promosi kesehatan ini adalah kelompok penderita (pasien).Tujuan dari promosi kesehatan ini adalah agar kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut agar tidak menjadi lebih parah

    Rehabilitatif : Sasaran promosi kesehatan ini adalah kelompok penderita atau pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit. Tujuannya adalah agar kelompok ini segera pulih kesehatannya dan memgurangai kecacatan seminimal mungkin

  • METODE PROMOSI KESEHATAN Metode dan teknik promosi kesehatan, adalah Suatu cara dan alat bantu apa yang digunakan oleh pelaku promosi kesehatan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan atau mentransformasikan perilaku kesehatan kepada sasaran atau masyarakat (Notoatmodjo, 2007).

  • BEBERAPA METODE PROMOSI KESEHATAN (NOTOADMOJO,1996).Metode Promkes Secara Perorangan (Individual)Dalam Promkes, metode yg bersifat individual ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau seseorang yg telah mulai tertarik terhadap suatu perubahan perilaku.Cthnya : Ibu Hamil Bentuk dan pendekatan ini antara lain:Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Counseling)Wawancara (interview)(Notoadmojo,1996).

  • 2.METODE PROMKES SECARA KELOMPOKKelompok BesarLebih dari 15 Orang dan metode yg baik digunakan untuk kelompok besar ini antara lain:Ceramah: metode ini baik untuk sasaran yg berpendidikan tinggi maupun rendah.Seminar: metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dangan pendidikan menengah keatas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari seorang ahli tentang suatu topik yg diangap penting dan biasanya diangap hangat oleh masyarakat.

  • 2.Kelompok KecilKurang dari 15 org. Metode-metode yg bisa digunakan untuk kelompok kecil ini antara lain: Diskusi KelompokCurah pendapatMemainkan Peranan (Role Play )Permainan Simulasi (simulation Game)

  • METODE PROMKES MASSA (PUBLIC).Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) metode Promkes Secara Massa ini tidak langsung. Oleh karena sasaran pendidikan ini bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Biasanyan mengunakan atau melalui media massa.

  • CONTOHCeramah Umum ( Public speaking)Pidato-pidato diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik Sprti : TV dan Radio.Tulisa-tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel maupun tanya jawab.Spanduk,poster, dan sebagainya yang dipasang dipingir jalan.

  • Ada pula metode penyuluhan yang umum digunakan adalah: Metode didaktik (one way method) danMetode sokratik (two way method) (Soekidjo, 2007).

  • PROGRAM KESEHATAN GIGI DALAM PROMOSI KESEHATANProgram pendidikan kesehatan gigiPelayanan kesehatan gigi preventive Kegiatan berbasis pada masyarakatPengembangan organisasi masyarakatKebijakan publik yang sehat (Healthy public policies )Kegiatan kesehatan environmental

  • 1. PROGRAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGIProgram yang direncanakan memberi kesempatan pd masyrkt belajar ttg kesehatan gigi, agar mau melakukan perubahan secara sukarela.Kegiatan ini terbagi dalam : 1. pendidkan kesehatan primer 2. pendidikan kesehatan sekunder 3. pendidikan kesehatan tersier

  • Gizi dan pola makanKesehatan gigiPendidikan dan kesehatam gigi primerPendidikan tentang diet makanan bergizi untuk kesehatan gigiPencegahan penyakit karies gigi , Contoh kampanye ttg gigi sehatPendidikan dan kesehatan gigi sekunderMenyesuaikan kebiasaan makanan bergizi untuk kesehatan gigiPedoman pertolongan pertama penanganan karies gigi, contohnya : langkah perwatan pupitisPendidikan dan kesehatan tersier Menekan resiko angka kesakitan gigi dengan cara membiasakan pola makanan bergiziLatihan memaksimalkan perwatan kecacatan gigi agar layak digunakan mengunyah, contoh pedoman/cara mengelola denture

  • 2. PELAYANAN KESEHATAN GIGI PREVENTIFJenisnya : mu;ai layanan medik gigi untuk mencegah kesakitan gigiContohnya :Pembersihan karang gigi (scalling)Penambalan pada gigi dengan fissure yang dalam (Fissure sealant)Melapisi gigi dengan larutan flour(topical aplication)

  • 3. KEGIATAN BERBASIS PADA MASYARAKATMerupakan kegiatan yang dimulai dari bawah (Bottom up) yaitu: pendekatan bekerjasama dengan masyarakat untuk mencegah masalah kesehatan gigi secara bersama (Comonity developmentapproach) dengan membentuk: 1. self health group (paguyuban gigi sehat)2. pressure group dengan membentuk layanan kesehatan gigi agar menjadi kebutuhan, Contoh : dental pier group atau pusat pusat konsultasi kesehatan gigi

  • 4. PENGEMBANGAN ORGANISASI COMONITY ORGANISATION DEVELOPMENTPengembangan kesehatan dalam organisasi di masyarakat meliputi : organisasi/institusi pemerinta, swasta, BUMN dll, bekerja sama dengan instansi kesehatan diwilayah tersebut,Puskesbun = pusat kesehatan kebunHyperkes = hygiene perusahaan dan kesehatan kerja

  • 5. KEBIJAKAN PUBLIK YANG SEHAT ( HEALTY PUBLIC POLICIES)Disebut juga sebagai new dental public healthMeliputi badan hukum yang berstatus profesional bekerjasama dengan msyarakat : lokasi perkantoran, pusat perbelanjaan, dirumah rumah Contoh : kelompok peminat gigi sehatPemeriksaan gigi gratis dll

  • 6. KEGIATAN KESEHATAN GIGI ENVIRONMENTALTindakan meningkatkan lingkungan fisik yang mendukung usaha kesehatan gigi baik dirumah, kantor, di mall dll, seperti pengadan air bersih, makanan yang sehat untuk gigi Contoh : caf gigi sehat larangan mengunyah gula2 atau coklat di tempat ttntu dll

  • ANALISIS PENDEKATAN PROMOSI KESEHATANMacam Pendekatan Promosi Kesehatan :Pendekatan MedikTujuan dari pendekatan ini adalah kebebasan dari penyakit dan kecacatan yang didefinisikan secara medic, seperti penyakit infeksi, kanker, dan penyakit jantung. Pendekatan ini melibatkan kedokteran untuk mencegah atau meringankan kesakitan, mungkin dengan metode persuasif maupun paternalistic.

  • Pendekatan Perubahan PerilakuTujuan dari pendekatan ini adalah mengubah sikap dan perilaku individu masyarakat, sehingga mereka mengambil gaya hidup sehat . Contohnya antara lain mengajarkan orang bagaimana menghentikan merokok, pendidikan tentang minum alcohol , mendorong orang untuk melakukan latihan olahraga, memelihara gigi, makan makanan yang baik dan seterusnya.

  • Pendekatan EdukasionalTujuan dari pendekatan ini adalah memberikan informasi dan memastikan pengetahuan dan pemahaman tentang perihal kesehatan dan membuat keputusan yang ditetapkan atas dasar informasi yang ada. Informasi tentang kesehatan disajikan dan orang dibantu untuk menggali nilai dan sikap, dan membuat keputusan mereka sendiri.

  • Pendekatan Berpusat Pada KlienTujuan dari pendekatan ini adalah bekerja dengan klien agar dapat membantu mereka mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan lakukan, dan membuat keputusan dan pilihan mereka sendiri sesuai dengan kepentingan dan nilai mereka. Peran promotor kesehatan adalah bertindak sebagai fasilitator, membantu orang mengidentifikasi kepedulian-kepedulian mereka dan memperoleh pengetahuan serta ketrampilan yang mereka butuhkan agar memungkinkan terjadi perubahan.

  • Pendekatan Perubahan SosialTujuan dari pendekatan ini adalah melakukan perubahan-perubahan pada lingkungan fisik, social dan ekonomi, supaya dapat membuatnya lebih mendukung untuk keadaan yang sehat. Orang-orang yang menerapkan pendekatan ini memberikan nilai penting bagi hak demokrasi mereka mengubah masyarakat, mempunyai komitmen pada penempatan kesehatan dan pada pembentukan lingkungan yang sehat

  • IDENTIFIKASI KONSEP KEBUTUHAN PROMOSI KESEHATANRuang lingkup tugasSemua promotor kesehatan memerlukan kompetensi untuk bersikap responsive terhadap kebutuhan promosi kesehatan dari klien mereka. Meskipun promotor kesehatan mampu melakukan kegiatan tertentu, tetapi perlu mempertimbangkan apakah kegiatan tersebut dalam ruang lingkup tugasnya sebagai promotor kesehatan.

  • Reaktif dan ProaktifBersikap reaktifadalah memberi tanggapan (bereaksi) terhadap kebutuhan-kebutuhan dan permintaaan orang lainBersikap proaktifberarti mengambil inisiatif dan keputusan tentang pekerjaan yang akan dilakukan. Individu dapat mengatakan tidak terhadap permintaan orang lain jika permintaan itu tidak cocok dengan kebijakan dan prioritas anda

  • Menempatkan kebutuhan penggunaan atau sasaran lebih duluKebutuhan siapayang harus didahulukan, pihak pengguna(sasaran) atau pemberi layanan ? mungkin terdapat konflik diantara keduanya seperti ,sasaran ingin pelayanan gigi dan mulut buka hari sabtu, tetapi pihak pemberi layanan tidak dapat melakukannya karena kesulitan memperoleh staf yang bekerja di akhir minggu.

  • KONSEP SEHAT DAN SAKITSehat menurut WHOSuatu keadaan yang sejahtera menyeluruh baik secara fisik, mental, dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan saja.

    Konsep sakit menurut WHOSakit adalah keadaan yang disebabkan oleh bermacam-macam penyebab, bisa suatu kelainan, kejadian yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh manusia, dari fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan dari anggota tubuhnya.

  • Menurut Bauman, 3 Kriteria dikatakan SAKIT , yaitu : adanya gejala seperti naiknya suhu tubuh, rasa nyeri, atau mual. persepsi tentang bagaimana seseorang merasakan apakah baik, buruk, atau sakit. kemampuan beraktivitas sehari hari, apakah keadaan yg dialami mengganggu aktivitas bekerja, sekolah, dan lainnya.

  • PERILAKULINGKUNGANPELAYANANKESEHATANFAKTORBIOLOGISSEHATMenurut Hendri L. Blumm, status kesehatan seseorang dilihat dari 4 aspek : yaitu

  • RIWAYAT ALAMIAH PENYAKITMASA PRE-PATHOGENESIS MASA PATHOGENESIS KeseimbanganInteraksi

    PergeserankeseimbanganHORIZON KLINIS Awal terjadiSakitMasapenyembuhanMeninggal

    Kronis

    Cacat

    Sembuh

    WaktuTempatOrang

  • FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

  • TRIAS EPIDEMIOLOGI Trias Epidemiologi (Segitiga Epidemiologi) merupakan konsep dasar yang memberikan gambaran tentang 3 faktor utama yang mempengaruhi kesehatan

  • FAKTOR PENJAMU (HOST=TUAN RUMAH)

    Penjamu adalah manusia atau makhluk hidup lainnya yang menjadi tempat terjadinya proses alamiah per kembangan penyakit. Yang termasuk faktor penjamu : -Genetika (buta warna, hemofilia, astma -Umur -Jenis kelamin -Etnis/ras/warna kulit -Keadaan fisiologis tubuh (kelelahan, kehamilan, stress) -Keadaan Imunologis -Perilaku -Penyakit sebelumnya

  • Karakteristik Penjamu :1.Resistensi ---> kemampuan untuk bertahan terhadap suatu infeksi. 2.Imunitas ---> kemampuan untuk mengembangkan suatu respon imunologis, baik yang secara alamiah atau yang didapat dari luar sehingga tubuh kebal terhadap suatu penyakit tertentu 3.Infektifnes (Infectiouness) ---> kemampuan penjamu yg terinfeksi untuk menularkan penyakit pada orang lain

  • FAKTOR AGENT ( FAKTOR PENYEBAB)Adalah suatu unsur, organisme hidup atau kuman infektif yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau masalah kesehatan lainnya. Yang termasuk faktor agent adalah :1. Faktor Nutrisi (Gizi)2. Faktor Kimia3. Faktor Fisik4. Faktor Biologis ---> metazoa (cacing ), protozoa (disentri amoebae, plasmodium malariae), bakteri (treponema pallidum, streptococus pneumoniae, mycobacterium tuber culosis), fungi (histoplasma capsulatum, taenia pedis ), Virus .

  • Karakteristik Agent 1.Infektivitas ---> kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dari penjamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak dalam jaringan penjamu.2. Patogenesitas ---> kemampuan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi yang patologis setelah terjadinya infeksi pada penjamu 3.Virulensi ---> kemampuan organisme tertentu untuk menghasilkan reaksi patologis yang berat

  • 4.Toksisitas ---> kemampuan organisme untuk memproduksi reaksi kimia yang toksis dalam upaya meru sak jaringan untuk menyebabkan penyakit5.Invasitas ---> kemampuan organisme untuk masuk ke dalam penjamu dan menyebar setelah memasuki jaringan6.Antigenisitas ---> kemampuan organisme untuk merangsang reaksi antibodi dalam penjamu

  • FAKTOR LINGKUNGAN Lingkungan adalah semua faktor diluar individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi. Yang termasuk faktor lingkungan adalah : 1. Lingkungan fisik : geologi, iklim,geografi 2. Lingkungan biologis : kepadatan pddk, flora, fauna 3. Lingkungan sosial : urbanisasi, lingkungan kerja, keadaan perumahan, keadaan sosial masyarakat 4. Lingkungan ekonomi : status ekonomi

  • Karakteristik Lingkungan 1.Topografi ---> berkaitan dengan situasi lokasi tertentu, baik yang natural maupun buatan manusia yang mung kin mempengaruhi terjadinya dan penyebaran suatu penyakit tertentu2.Geografis ---> merupakan keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi bumi yang berhubungan de ngan kejadian penyakit

  • BENTUK PERILAKU MANUSIA1. Perilaku tertutup (covert behavior) Respons seorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. Oleh sebab itu disebut covert behavior atau unobservable behavior.

  • 2. Perilaku terbuka (overt behavior) Respons seorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut jelas dalam bentuk tindakan atau praktek (practice) yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Oleh sebab itu disebut overt behavior, tindakan nyata atau praktek (practice).

  • TAHAPAN PERUBAHAN PERILAKU MANUSIAManusia dapat mengalami perubahan dalam berperilaku, berikut adalah tahapan perubahan perilaku manusia: a. Prekontemplasi Pada tahap ini manusia belum menyadari adanya permasalahan ataupun kebutuhan untuk melakukan perubahan. Oleh karena itu memerlukan informasi dan umpan balik untuk menimbulkan kesadaran akan adanya masalah dan kemungkinan untuk berubah. (Simon-Morton, Greene & Gottlieb, 1995)

  • b. Kontemplasi Sudah timbul kesadaran akan adanya masalah. Namun masih dalam tahap kebimbangan. membandingkan antara alasan untuk berubah ataupun tidak. c. Preparasi (Kesempatan untuk melangkah maju atau kembali ke tahap kontemplasi). (Simon-Morton, Greene & Gottlieb, 1995)

  • d. Aksi (Tindakan) Manusia mulai melakukan perubahan. Tujuannya adalah dihasilkannya perubahan perilaku sesuai masalah. e. Pemeliharaan Pemeliharaan perubahan perilaku yang telah dicapai perlu dilakukan untuk terjadinya pencegahan ke perilaku lampau. (Simon-Morton, Greene & Gottlieb, 1995)

    *