promosi kesehatan

16
LAPORAN KEGIATAN PERILAKU DAN PROMOSI KESEHATAN LIMA LANGKAH TUNTASKAN DIARE Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Oleh: Andikha Novitasari Caesaria Ningsih 09711217 KEPANITRAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA PERIODE 24 MARET 17 MEI 2014

Upload: andikhanovitasari

Post on 03-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ilmu Kesehatan Masyarakat

TRANSCRIPT

  • LAPORAN KEGIATAN

    PERILAKU DAN PROMOSI KESEHATAN

    LIMA LANGKAH TUNTASKAN DIARE

    Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik

    Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

    Oleh:

    Andikha Novitasari Caesaria Ningsih

    09711217

    KEPANITRAAN KLINIK

    ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

    PERIODE 24 MARET 17 MEI 2014

  • 2

    LEMBAR PENGESAHAN

    LIMA LANGKAH TUNTASKAN DIARE

    Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik

    Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

    Puskesmas Karangmalang

    Oleh:

    Andikha Novitasari Caesaria Ningsih

    09711217

    Telah disetujui dan disahkan oleh:

    Kepala Puskesmas

    Lapangan Dokter Pembimbing

    dr. Agus Sukaca

    dr. Eko Dyah Istanti

  • 3

    BAB I. LATAR BELAKANG

    Menurut WHO, diare adalah buang air besar lebih dari tiga kali sehari

    dengan konsistensi lembek atau cair. Diare akut yaitu kejadian akut dari diare

    yang biasanya berlangsung tiga sampai tujuh hari bahkan sampai dengan 14 hari.

    Sedangkan diare persisten merupakan diare yang disebabkan oleh infeksi (IDAI,

    2011).

    Diare merupakan masalah kesehatan dunia, baik di negara maju maupun

    negara berkembang. Hal tersebut terjadi karena angka morbiditas dan mortalitas

    yang masih tinggi, yaitu mencapai satu milyar kesakitan dan tiga juta kematian

    per tahun. Di negara maju seperti Inggris, angka kejadian diare masih tetap tinggi

    walaupun sudah terjadi perbaikan kesehatan dan ekonomi masyarakat. Setiap

    tahunnya satu dari lima orang menderita diare infeksi. Di Amerika Serikat

    keluhan diare menduduki peringkat ketiga penyebab pasien datang ke praktek

    dokter (Zein, et al; 2004).

    Di negara berkembang seperti Indonesia, sekitar 100 juta orang terkena

    diare pertahunnya. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Subdit Diare

    Departemen Kesehatan RI insiden diare di Indonesia mengalami kenaikan dari

    301 kejadian per 1.000 penduduk pada tahun 2000 menjadi 411 kejadian per

    1.000 penduduk pada tahun 2010 (Kemenkes RI, 2011).

    Menurut Kemenkes RI (2011), prevalensi diare adalah 9,0%, tertinggi di

    Provinsi NAD (18,9%) dan terendah di DI Yogyakarta (4,2%). Angka kematian

    yang disebabkan oleh diare masih cukup tinggi terutama pada anak sehingga

    target MDGs sulit tercapai. Penyebab kematian anak yang disebakan diare adalah

    tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Sehingga

    untuk menurunkan angka kematian oleh diare maka perlu tata laksana yang tepat

    (Kemenkes RI, 2011).

    Secara garis besar penyebab diare dibagi menjadi enam kelompok, yaitu

    infeksi, malabsorpsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi dan sebab lain. Penyebab

    tersering karena infeksi, bisa karena infeksi bakteri, virus, maupun parasit

    (Fadillah, 2013).

  • 4

    Dari data yang didapat dari puskesmas Karangmalang, diare termasuk

    dalam sepuluh penyakit terbanyak yang diderita oleh warga, dengan angka

    kejadian 721 kasus pada tahun 2013. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya

    program promosi kesehatan ini, masyarakat khususnya warga desa Plosokerep

    mengerti bagaimana cara menuntaskan diare supaya tidak terjadi komplikasi yang

    lebih lanjut dan mengurangi angka kematian.

  • 5

    BAB II. ANALISIS SWOT

    2.1 Strenght (Kekuatan)

    Strenght merupakan seluruh hal untuk memperlancar jalannya kegiatan

    yang bersifat internal. Dalam program promosi kesehatan yang akan dilakukan

    di desa Plosokerep dengan tema lima langkah mentuntaskan diare mempunyai

    beberapa kekuatan dari faktor internal, di antaranya:

    a. Mempunyai tenaga kesehatan yang cukup untuk membantu program

    promosi kesehatan.

    b. Mempunyai pengetahuan tentang penatalaksanaan diare.

    c. Mempunyai pengalaman dalam melakukan penyuluhan.

    d. Mempunyai keahlian dalam membuat poster dan pamflet.

    2.2 Weakness (Kelemahan)

    Weakness merupakan suatu kekurangan bersifat internal yang dapat

    menghambat jalannya kegiatan. Dalam program promosi kesehatan yang akan

    dilakukan di desa Plosokerep ada beberapa kekurangan dari faktor internal, di

    antaranya:

    a. Wawasan warga kurang.

    b. Media promosi yang digunakan minimal karena keterbatasan biaya.

    2.3 Opportunites (Kesempatan)

    Opportunities yaitu faktor eksternal yang dapat membantu

    memecahkan suatu masalah dalam suatu kegiatan. Beberapa kesempatan yang

    didapatkan dalam program promosi kesehatan ini adalah sebagai berikut:

    a. Mendapat dukungan dari pihak puskesmas maupun pihak desa.

    b. Banyaknya perkumpulan kegiatan masyarakat yang memudahkan

    dilakukannya promosi kesehatan

    c. Antusiasme masyarakat terhadap program yang akan dilakukan.

  • 6

    2.4 Threats (Ancaman)

    Threats merupakan ancaman dari faktor eksternal yang dapat

    menghambat jalannya program kegiatan. Dalam program promosi kesehatan

    ini, ancaman yang ditemukan yaitu:

    a. Pemilihan waktu yang kurang tepat antara jadwal promosi kesehatan

    dengan kegiatan individu warga

  • 7

    INTERNAL

    EKSTERNAL

    STRENGHTS

    a. Mempunyai tenaga kesehatan yang cukup untuk membantu program

    promosi kesehatan.

    b. Mempunyai pengetahuan tentang penatalaksanaan diare.

    c. Mempunyai pengalaman dalam melakukan penyuluhan.

    d. Mempunyai keahlian dalam membuat poster dan pamflet.

    WEAKNESS

    a. Wawasan warga kurang. b. Media promosi yang digunakan

    minimal karena keterbatasan biaya.

    OPPORTUNITIES

    a. Mendapat dukungan dari pihak puskesmas maupun pihak desa.

    b. Banyaknya perkumpulan kegiatan masyarakat yang memudahkan

    dilakukannya promosi kesehatan.

    1. Bekerjasama dengan staf puskesmas dan perangkat desa.

    2. Membuat media promosi poster dan pamflet.

    1. Melakukan penyuluhan 2. Bekerjasama dengan staf puskesmas

    dan perangkat desa.

    THREATS

    a. Pemilihan waktu yang kurang tepat antara jadwal promosi kesehatan

    dengan kegiatan individu warga

    b. Melakukan musyawarah masyarakat desa untuk menentukan waktu

    diadakannya penyuluhan.

    c. Melakukan penyuluhan secara langsung.

    1. Melakukan pendekatan mengenai pentingnya penatalaksanaan diare

    yang tepat.

    Tabel 2.1. Analisis SWOT

  • BAB III. RANCANGAN MEDIA PROMOSI

    3.1. Tahap Promosi Kesehatan

    3.1.1. Perencanaan

    Pada tahapan perencanaan ini, kegiatan yang dilakukan sebelum promosi

    kesehatan yaitu melakukan kegiatan SMD dan MMD. Setelah melakukan kegiatan

    tersebut maka kita akan mengetahui apakah permasalahan yang terdapat dalam

    masyarakat desa Plosokerep tersebut. Selain itu, kegiatan lain yang dilakukan

    beupa wawancara terhadap staf puskesmas Karangmalang. Hasil yang didapatkan

    mengenai promosi kesehatan ini adalah mngenai diare.

    Setelah mendapatkan tema promosi kesehatan, maka tahap perencanaan

    selanjutnya adalah mencari materi terkait dengan diare. Hal-hal yang berhubungan

    dengan diare, apa itu diare, mengapa bisa terkena diare, apakah diare biasa

    menular, bagaimana cara penularan diare, bagaimana cara pengobatan diare, dan

    cara pencegahan supaya tidak terkena diare.

    Tahap ketiga dari perencanaan adalah membuat media promosi kesehatan,

    berupa poster dan pamflet.

    3.1.2. Pelaksanaan

    Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 25 April 2014

    pukul 09.00 sampai selesai di desa Plosokerep. Penyuluhan dilakukan bersamaan

    dengan kegiatan posyandu balita, yang mana sasaran dari promosi kesehatan ini

    adalah ibu-ibu yang mempunyai anak.

    Penyuluhan dibuka dengan membaca basmallah kemudian dilanjutkan

    dengan membagiakan pamflet. Pembagian pamflet bertujuan supaya para ibu-ibu

    menyimak materi apa yang dokter muda sampaikan. Setelah selesai

    mempresentasikan materi mengenai diare, dilakukan sesi tanya jawab dan

    pemberikan poster kepada kader posyandu balita untuk ditempel.

  • 9

    3.1.3. Evaluasi

    Kegiatan promosi kesehatan tentang diare sudah dilaksanakan dengan

    dihadiri peserta kurang-lebih 25 ibu-ibu di desa Plosokerep. Semua sasaran

    promosi antusias terhadap materi yang dokter muda berikan dan senang karena

    telah mendapat pamflet untuk pegangan nantinya apabila terkena diare.

    Kami mengharapakan kegiatan penyuluhan seperti ini sering diadakan

    oleh pihak puskesmas supaya pengetahuan kesehatan masyarakat berkembang

    sehingga menurunkan angka kejadian dan kematian suatu penyakit.

    3.2. Media Promosi

    3.2.1. Poster

    Poster merupakan media promosi yang terdiri dari gambar dan tulisan

    yang dibuat dalam ukuran besar. Sehingga pembaca akan tertarik dan mengingat

    secara cepat isi yang terkadung dalam poster tersebut. Pada media promosi

    kesehatan ini, pesan yang disampaikan adalah bagaimana cara mentuntaskan diare

    supaya mencegah terjadinya dehidrasi dan tidak menimbulkan kematian, yaitu

    dengan Lintas Diare: Lima Langkah Tuntaskan Diare.

    3.2.2. Pamflet

    Pamflet adalah tulisan yang dapat disertai gambar yang dicantumkan

    dalam selembar kertas, yang bisa dibagi menjadi beberapa bagian sehingga

    terlihat lebih kecil dan mudah untuk dibawa kemana-mana. Isi dari pamflet dalam

    media promosi ini yaitu pengertian diare, penyebab diare, tanda dan gejala diare,

    bahaya diare, cara mengatasi diare di rumah, dan cara pencegahan diare.

  • 10

    BAB IV. SIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Simpulan

    - Tatalaksana yang tepat akan mempengaruhi prognosis dari penyakit diare.

    - Semakin cepat penatalaksanaan diare yang diberikan, semakin baik

    prognosisnya.

    - Media promosi kesehatan yang digunakan adalah poster dan pamflet.

    - Promosi kesehatan dilakukan pada tanggal 25 April 2014 di posyandu

    Plosokerep dengan sasaran ibu-ibu yang mempunyai anak.

    4.2. Saran

    Promosi tentang lima cara mentuntaskan diare harus disebarkan di

    seluruh masyarakat, bukan hanya pada ibu-ibu yang mempunyai anak saja.

  • 11

    BAB V. LAMPIRAN

    4.1. Media Promosi Kesehatan

    Gambar 1. Poster

  • 12

    Gambar 2. Pamflet

  • 13

    4.2. Dokumentasi Promosi Kesehatan

    Gambar 3. Penyuluhan Kesehatan

  • 14

  • 15

    Gambar 4. Penyerahan Poster

  • 16

    DAFTAR PUSTAKA

    Fadillah, Nur,. 2013. Lintas Diare (Lima Langkah Tuntaskan Diare).

    http://bangkitlahapotekerindonesia.blogspot.com/2013/06/lintas-diare-

    lima-langkah-tuntaskan.html. diakses tanggal 19 april 2013.

    Kemenkes RI. 2011. Situasi Diare di Indonesia.

    http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final.pdf. diakses

    tanggal 19 april 2014.

    Pudjiadi, A, H,. et al,. 2011. Pedoman Pelayanan Medis Edisi II. Jakarta: Badan

    Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.

    Zein, Umar, et al,. 2004. Diare Akut Disebabkan Bakteri.

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3371/1/penydalam-

    umar5.pdf. diakses tanggal 19 april 2014.

    http://bangkitlahapotekerindonesia.blogspot.com/2013/06/lintas-diare-lima-langkah-tuntaskan.htmlhttp://bangkitlahapotekerindonesia.blogspot.com/2013/06/lintas-diare-lima-langkah-tuntaskan.htmlhttp://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3371/1/penydalam-umar5.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3371/1/penydalam-umar5.pdf