promosi kesehatan

53
Promosi Kesehatan – contoh dan nilai, bagian integral dari praktek kebidanan Konsep utama Apa itu promosi kesehatan? Pendidikan kesehatan Antenatal, landasan dari promosi kesehatan dalam kebidanan. Taksiran kebutuhan kesehatan. Perbedaan pendekatan promosi kesehatan : secara medis, perubahan perilaku, pendidikan, terpusat pada klien, perubahan sosial, pemberdayaan diri sendiri. Pemberitahuan pilihan kesehatan, fakta atau fiksi? Contoh dari Promosi Kesehatan Modal sosial dan bidan Etika dan promosi kesehatan Gambaran ikhtisar Pada bab ini menjelaskan mengenai pengertian dari ’promosi kesehatan dan aplikasinya dalam praktek kenidanan. Beberapa pendekatan dan contoh promosi

Upload: sihitamgulajawa-samisareng-samehatirronytaworgun

Post on 24-Jun-2015

3.555 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROMOSI KESEHATAN

Promosi Kesehatan – contoh dan nilai, bagian

integral dari praktek kebidanan

Konsep utama

Apa itu promosi kesehatan?

Pendidikan kesehatan Antenatal, landasan dari promosi kesehatan dalam

kebidanan.

Taksiran kebutuhan kesehatan.

Perbedaan pendekatan promosi kesehatan : secara medis, perubahan

perilaku, pendidikan, terpusat pada klien, perubahan sosial,

pemberdayaan diri sendiri.

Pemberitahuan pilihan kesehatan, fakta atau fiksi?

Contoh dari Promosi Kesehatan

Modal sosial dan bidan

Etika dan promosi kesehatan

Gambaran ikhtisar

Pada bab ini menjelaskan mengenai pengertian dari ’promosi kesehatan dan

aplikasinya dalam praktek kenidanan. Beberapa pendekatan dan contoh

promosi kesehatan yang diutamakan, mempertunjukan jangkauan promosi

kesehatan. Gagasan dari pemberdayaan ditinjau lebih detail, sebagai

pendekatan terpenting dalam promosi kesehatan. Pemikiran mengenai

pilihan dan kendali adalah tantangan dalam promosi kesehatan dan

kebidanan. Baba ini dilanjutkan dengan pilosopi dari definisi kesehatan

dalam bab pertama dan berhubungan dengan peninjauan pendeketan dalam

pengembangan promosi kesehatan.

Apa itu Promosi Kesehatan ?

Page 2: PROMOSI KESEHATAN

Promosi kesehatan telah meningkat modern sejak tahun 1980. Konsepnya

pertama kali digunakan pada tahun 1970 oleh Mentri Kesehataan Nasional

dan Kesejahteraan, Marc Lalonde. Perspektif dari promosi kesehatan

dipengaruhi oleh faktor kesehatan lingkungan dan perubahan perilaku dan

gaya hidup, bukan oleh karakter biomedis. Hal ini dipengaruhi oleh gagasan

lebih lanjut mengenai definisi dari promosi kesehatan. Organisasi Kesehatan

Dunia (WHO) di masa yang akan datang merubah promosi kesehatan dari

pelayanan medis menjadi pelayanan kesehatan yang utama, yang

direfleksikan dalam kebijakan dunia. Pada tahun1977 Majelis Kesehatan

Dunia (World Health Assembly) di Alma Ata menyerahkan semua anggota

dari seluruh negara untuk meningkatkan standar pelayanan kesehatan dan

mengurangi ketidaksamaan ke pelayanan kesehatan yang terjamin bagi

seluruh masyarakat usia produktif (WHO 1986). Sekarang promosi

kesehatan ditafsirkan dan digunakan dalam berbagai macam cara. Bisa saja

di deskripsikan sebagai proses bagi individual maupun kelompok yang

terdorong untuk menggunakan gaya hidup sehat, yang sasaran utamanya

adalah perubahan perilaku. Gagasan lain termasuk: pencegahan penyakit,

perilaku hidup bersih sehat, meningkatkan kesadaran dalam isu kesehatan,

perlindungan umum terhadap kerusakan, pendidikan masyarakat mengenai

pilihan gaya hidup sehat dan persamaan dalam kesehatan dan penyediaan

pelayanan kesehatan. Promosi kesehatan dapat dilihat sebagai :

Penjualan barang, ketika promosi kesehatan adalah sebuah komoditi

yang mudah didapatkan

Kampanye yang menarik yang diketemukan ketentraman bagi mereka

yang tidak tersentuh dalam ketidaksamaan / perbedaan dalam pelayanan.

Hal ini wajar untuk dugaan bahwa keberagaman makna dan gagasan dari

penurunan kemampuan promosi kesehatan untuk diakui sebagai disiplin

ilmu. Aktifitas yang ditemukan untuk meningkatakn kesehatan sering

dinamakan ’promosi kesehatan’. Yeo (1993) memandang promosi kesehatan

Page 3: PROMOSI KESEHATAN

sebagai tujuan intervensi lain yang memungkinkan masyarakat untung

mempertinggi kesehtannya. Hal ini diusulkan, bagaimanapun, bahwa

definisi umum dari promosi kesehatan memberikan proses tak berarti dan

membuka interpretasi yang luas (Downie, Tannahill & Tannahill 1996).

WHO mendefinisikan promosi kesehatan sebagai : ”Proses yang

memungkinkan seseorang untuk meningkatkan dan memperbaiki kendali

terhadap kesehatannya” (WHO 1984). Integral dari definisinya adalah

gagasan mengenai pemberdayaan dan penurunan dominasi profesional.

Bagaimanapun, perbedaan sosial ekonomi dan budaya termasuk ke dalam

proses yang memungkinkan tidak diakui. Tones (1992) menyarankan bahwa

promosi kesehatan harus dicoba untuk menjamin penyampaian paling

efisien dari pelayanan kesehatan dan medis. Hal ini harus pemilihan fasilitas

dari gaya hidup sehat dan menciptakan sebuah lingkungan fisik dan sosial

ekonomi yang membantu pengembangan kesehatan dan mengurangi

kemungkinan sakit.

Pengenalan dari promosi kesehatan yang telah diperoleh memiliki banyak

perbedaan pengertian, Tannahill (1985) mengembangkan sebuah contoh dari

promosi kesehatan yang menyediakan kerangka untuk integral jarak aktifitas

untuk promosi kesehatan (lihat Fig. 2.2). Hasil dari bentuk pembelajaran

mengikuti defeinisi : ’Promosi kesehatan terdiri dari usaha untuk

meningkatkan derajat kesehatan dan mengurangi resiko terkena penyakit,

melalui pendidikan kesehatan, pencegahan, dan perlindungan keehatan’

(Downie, Tannahill & Tannahill 1996 p.60). Pembatasan jangkauan definisi

dari promosi kesehatan ke dalam tiga area pokok dan meninggalkan sedikit

ruang untuk beberapa pemikiran pengertian. Hal ini, bagaimanapun, sulit

untuk didefinisikan promosi kesehatan secara keseluruhan, dan sejajar yang

mungkin digambarkan pokok pilihan dalam Bab 1 yang dicoba untuk

mendefinisikan kesehatan.

Promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan

Page 4: PROMOSI KESEHATAN

Hal ini bukan hal umum untuk promosi kesehatan dikelirukan dengan

pendidikan kesehatan. Istilah ini tidak seharusnya digunakan dengan dapat

dipertukarkan. Promosi kesehatan mencakup seluruh aktifitas yang

bertujuan untuk mempromosikan gaya hidup sehat; pendidikan keseahtan

merupakan bagian integral dari prosesnya. Dines & Crib (1993)

menggambarkanpromosi kesehatan sebagai istilah cakupan luas

dibandingkan pendidikan kesehatan dan menunjuk kepada ’pendidikan

kesehatan plus’. Penjelasan ini menyediakan sedikit kejelasan untuk

cakupan promosi kesehatan. Aktifitas promosi kesehatan yang termasuk,

contohnya, pengembangan komunitas kerja dan aksi politik menyimpang

diluar jangkauan promosi kesehatan dan dicakup dalam disiplin promosi

kesehatan yang lebih luas. Pendekatan tradisional kedalam pendidikan

kesehatan ditujukan untuk mencegah penyakit, dalam meningkatkan gaya

hidup sehat. Pendekatan ini bermula sejak abad ke sembilan belas dimana

masyarakat diajari dan meningkat kegelisahannya dipandu ke gaya hidup

sehat untuk mencegah penyakit. Sasaran dari pendidikan kesehatan modern

adalah bekerja dengan pendekatan individual sebuah tingkat atau bagian dari

kesehatan melalui strategi kemungkinan. Hal ini menggunakan dasar

informasi yang meluas dan pendidikan dasar yang terfasilitasi. Pengenalan

pendekatan membujuk dan peningkatan kegelisahan diproduktifkan untuk

hal pokok dan penghargaan kesehatan. Landasan dari pendidikan kesehatan

yang modern adalah pemberdayaan (Tones 1992). Pendidikan kesehatan

modern dilihat sebagai elemen terpenting dalam promosi kesehatan. Bidan

secara aktif termasuk kedalam bagian antara promosi kesehatan dan

pendidikan kesehatan dan memiliki relasi yang unik dengan perempuan dan

keluarganyauntuk mempengaruhi penggunaan gaya hidup sehat (lihat kotak

2.1).

Page 5: PROMOSI KESEHATAN

Cakupan untuk praktek kebidanan – promosi kesehatan, perlindungan kesehatan dan pencegahan penyakit

Beberapa contoh dari cakupan promosi kesehatan dalam kebidanan didaftarkan didalam kotak 2.1 (contoh lain dari perlindungan kesehatan, pencegahan penyakit dan pendidikan kesehatan dibahas dalam bab selanjutnya.)

Kotak 2.1 Contoh – contoh promosi kesehatan dalam kebidanan

Kebutuhan kesehatan

Menaksir kebutuhan kesehatan memungkinkan identifikasi dari area target

untuk promosi kesehatan. Kebutuhan kesehatan klien bervariasi dan

dirasakan sebagai kebutuhan dasar dalam kriteria subjektif. Hal ini

memeberi pengertian bahwa presepsi bidan mengenai kebutuhan kesehatan

mungkin berbeda dari setiap klien. Kriteria pimpinan dari kebutuhan

kesehatan mungkin berbeda dari setiap bidan. Naidoo & Wills (1998)

menyarankan bahwa tujuan dari kebutuhan harus merata dan sesuai dengan

yang dibutuhkan. Ewles & Simnett (1999) menyatakan bahwa keadaan yang

ideal dipengaruhi faktor kebutuhan adalah menggabungkan keputusan klien

dan pemberi promosi kesehatan. Hal ni meninggalkan sedikit ruang untuk

Mengurangi penggunaan rokok selama kehamilan dipertimbangkan dalam promosi kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah integral dari prosesnya.

Membahas tekanan dalam masa nifas selama kehamilan merupakan promosi kesehatan, termasuk kedalam pendidikan kesehatan dan perlindungan kesehatan

Memastikan bahwa ibu hamil diberikan suntikan anti-D immunoglobulin merupakan promosi kesehatan yang termasuk kedalam pencegahan penyakit dan perlindungan kesehatan.

Mengajarkan kemampuan pengasuhan adalah promosi kesehatan yang termasuk kedalam pendidikan kesehatan, perlindungan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Meningkatkan kesadaran dalam pembatasan penggunaan alkohol selama kehamilan merupakan promosi kesehatan, termasuk ke dalam perlindungan kesehatan dan pencegahan penyakit dan pendidikan kesehatan.

Membahas manfaat dari olahraga merupakan promosi kesehatan, termasuk ke dalam pendidikan kesehatan.

Page 6: PROMOSI KESEHATAN

memecahkan konflik dari kemenarikan dan keterbatasan jangkauan untuk

menjatuhkan nilai lain dari klien.

Untuk membahas lebih lanjut seperti apa kebutuhan akan dipertimbangkan

secara merata, berdasarkan beberapa cerita di bawah ini.

Cerita 1

Geraldine tinggal di kontrakan dengan satu kamar dengan lingkungan

beresiko tinggi. Dia hamil usia 35 minggu dan telah dijanjikan untuk

mendapatkan operasi sectio cesarean karena plasenta previa derajat IV.

Geraldine memiliki dua orang anak, yna keduanya berusia dibawah 5 tahun.

Keduanya penderita penyakit asma. Pasangannya sangan mendukung ketika

berada didekatnya. Sayangnya ia akan pergi ke luar negri untuk 6 bulan.

Geraldine memiliki masalah dengan obat – obatan dan minuman beralkohol

dan dia merasa bahwa ia membutuhkan pertolongan.

Cerita 2

Jade berusia 36 tahun primigravida tua yang kehamilannya sedang

berkembang dan tidak teridentifikasi memiliki faktor resiko yang

merugikan. Suaminya yang seorang pengusha sangat mendukung atas

kehamilannya. Kehamilannya diwaktukan dengan sangat hati – hati

sehingga pada kelahirannya tidak akan ada interfensi dari rencana bisnisnya.

Sayangnya, bagaimanapun, Jade harus melahirkan pada usia kehamilan 38

minggu dengan tujuan untuk menghindari resiko yang lebih berbahaya.

Suaminya tidak dapat menyetujui syarat ini. Dia merasa putus asa jika harus

mendapatkan operasi seksio sesaria dan secepatnya ia butuh konsultasi

Cerita 3

Ben telah menjadi bidan selama 8 tahun, ia sangat tertarik pada pendidikan

antenatal dan dan merasa bertanggung jawab untuk melakukan penelitian. Ia

mengajar pendidikan antenatal dalam kelompok prakteknya dan kelompok

fasilitas nifas.para perempuan dan keluarganya yang mengikuti kelasnya

memprotes mengenai tempat duduk dan mereka merasa kesulitan untuk

Page 7: PROMOSI KESEHATAN

duduk, berdiri dan diam untuk beberapa saat. Lantainya tidak nyaman untuk

diduduki dan tidak terdapatnya kantong kacang. Dia sesegera mungkin

membutuhkan kursi dan barang – barang lain yang nyaman untuk 3 tahun ke

belakang.

Cerita 4

Kepala dari kebidanan menyadari akan meningkatnya kebutuhan akan

perbaikan ruang kerja perineal bagi para bidan. Delapan puluh persen dari

bidan yang termasuk kedalam unit maternity mampu dalam perbaikan

perineal, tapi hanya 40% yang menggunakan tekhnik, yang telah ditunjukan

berdasarkan penelitian yang benar – dasar bukti untuk menurunkan kematian

perineal.

Cerita 5

Area pegangan untuk maternity unit ’A’ merupakan bagian terbesar dari

kelompok etnik yang tidak mampu berbahasa inggris, dan buku pelayanan

bagi maternity. Untungnya unit ini dipegang oleh orang – orang yang sangat

mendukung, banyak diantara mereka yang memiliki berbagai macam bahasa

dan bertemu dengan kelompok budayaa. Sejauh 6 mil, maternity unit ’B’

juga memiliki bagian terbesar dari kelompok etnik yang tidak mampu

berbahasa inggris, dan buku pelayanan bagi maternity. Sayangnya, mereka

tidak memperkerjakan pekerja dan bidan serta para perempuan yang

mencoba berkomunikasi satu sama lain, semampunya. Maternity unit ’B ’

membutuhkan kejelasan.

Bradshaw’s (1972) klasifikasi dari identifikasi kebutuhan memmiliki empat

tipe yang berbeda : kebutuhan berdasarkan norma, perasaan, segera dan

perbandingan.

Page 8: PROMOSI KESEHATAN

Kebutuhan berdasarkan norma – dalam praktek contoh dari cerita 3

dan 4

Hal ini dipengaruhi oleh profesional dan objektifitas alamiah. Mereka

mungkin dipengaruhi faktor, untuk contohnya, konsumsi yang rendah dari

asam folat atau penurunan keberhasilan dalam menyusui. Identifikasi

kebutuhan didasarkan pada kriteria objektif yang termasuk kedalam

indikator penampilan dan rekomendasi kebijakan. Suatu kebutuhan

teridentifikasi, strategi promosi kesehatan yang tepat sangat berpengaruh.

Evaluasi akan menjadi bagian esensial dari proses ini (lihat bab 11)

Kebutuhan berdasarkan perasaan – dalam praktek contoh dari cerita 1

Hal ini dipengaruhi oleh individual. Yang menunjukan kebutuhan pribadi.

Kebutuhan kesehatan yang pribadi secara budaya dipengaruhi oleh kriteria

sehat atau sakit. Menurut kepada subjektifitas alam mereka seperti dikritisi

oleh yang lain. Hal ini tidak umum untuk mengingat klasifikasi kebutuhan

berdasarkan perasaan untuk jangka waktu yang lama.

Kebutuhan segera – dalam praktek contoh dari cerita 2

Hal ini dipusatkan kedalam kebutuhan yang mendesak, ketika klien meminta

pertolongan. Hal ini tidak bisa siasumsikan, bagaimanapun, seluruh individu

mampu untuk semua kebutuhan mendesaknya. Hal ini sangat dipengaruhi

oleh: bagaimana presepsi seseorang mengenai profesionalisme kesehatan

kepada siapa hal itu dibutuhkan segera, bahkan seseorang merasa mereka

memiliki hak untuk mendapatkan kebutuhan segera dan mereka mampu

untuk memenuhinya. Akhirnyaa kebutuhan segera dipengaruhi faktor social

dan dan budaya. Seesorang yang membayar untuk privasi pelayanan

kesehatan percaya bahwa mereka memiliki hak untuk mendapatkan

kebutuhannya. Terdapat kecenderungan untuk mendengarkan mereka yang

lantang dan muncul untuk mendapatkan pengaruh yang besar.

Page 9: PROMOSI KESEHATAN

Kebutuhan berdasarkan perbandingan – dalam praktek contoh dari

cerita 5

Keadaan dimana orang – orang tidak memiliki ketentuan pelayanan yang

sama sebagaimana kebutuhan yang serupa diserahkan sebagai kebutuhan

perbandingan. Kebutuhan berdasarkan perbandingan tidak bisa diacuhkan

untuk mengurangi ketidaksamaan dalam ketetapan pemberian pelayanan

kesehatan.

Hal ini sangat jelas bahwa kebutuhan kesehatan bukan apa-apa tapi

pandangan lurus kedepan. Ketika kebijakan pemerintah merefleksikan

kebutuhan kesehatan sebagai prioritas diatas area lainnya menurut pada

konsistensinya yang menjadi kebutuhan besar, isu moral dan konflik suku

dapat terlihat jelas. Seseorang mampu menentang bahwa semua kebutuhan

harus merata. Persepsi pelayanana kesehatan yang merata di dalam

hubungan pembiayaan efektif dengan memperhatikan keuntungan kesehatan

dan ujung dari pemerataan. Pelayanan maternitas dipengaruhi faktor

kebutuhan kesehatan , contohnya, hasil dari survey pelayanan kesehatan

yang memuaskan, taksiran dari kebutuhan populasi, data regarding:

kesakitan, kematian, penghentian merokok, pemberian ASI dan kejadian

kehamilan remaja. Evaluasi dan audit juga merupakan mekanisme untuk

menentukan kebutuhan kesehatan.

Tujuan dari promosi kesehatan

Membangun kejelasan tujuan untuk fokus penyediaan aktifitas promosi

kesehatan dan bermaksud untuk mengembangkan dan memajukan program

promosi kesehatan.tujuan umum dari promosi kesehatan adalah untuk

mengubah kebiasaan dan gaya hidup seseorang; beberapa melihat kepada

pengembangan dukungan sosial, pengembangan program kesehatan

komunitas dan pemberdayaan anggota dari komunitas untuk pengendalian

perilaku sehat. Berpusat pada present sebelumnya hanya pendekatan

Page 10: PROMOSI KESEHATAN

ternbatas dan kekurangan pengetahuan mengenai keadaan merugikan sosial

ekonomi, kemiskinan dan tekanan sebagai faktor yang mempengaruhi gaya

hidup dan kebiasaan. Perhatian hanya kepada mereka yang semangat dalam

pendekatan promosi kesehatan, contohnya konseling intensif dan

pengembangan kemampuan personal, yang dipertunjukan untuk

meningkatkan hubungan kesehatan dengan perubahan perilaku menjadi satu

dalam empat hal yang berpartisipasi (Gillies & Spray 1997).

Tujuan dari inisiatif promosi kesehatan akan diakhiri faktor yang mengambil

pendekatan (lihat tabel 2.1).

Perbedaan pendekatan dalam promosi kesehatan

Pendekatan yang biasa digunakan oleh tenaga kesehatan bisa menghasilkan

efek negatif atau positif pada kebiasaan seseorang. Pemilihan pendekatan

merupakan faktor terbesar oleh interpretasi personal dan pemahaman

kesehatan dan promosi kesehatan, dikupas lebih jauh. Ada lebih dari 90

pendekatan dan contoh dalam promosi kesehatan, beberapa hal diketahui

dibanding yang lainnya (Rawson 1992). Tones (1992) mengidentifikasi

empat pendekatan untuk mempromosikan kesehatan: pendekatan

pemberdayaan diri, yang melihat peningkatan penghargaan terhadap diri dan

kemampuan mengambil keputusan, pendekatan pendidikan, yang melihat

pemberdayaan masyarakat untuk melakukan pemilihan persetujuan,

pendekatan pencegahan, yang melihat pada perubahan perilaku yang dapat

menyebabkan timbulnya suatu penyakit, dan pendekatan radikal, yang

memasukan identifikasi faktor sosial ekonomi dan faktor politik yang

mempengaruhi kesehatan. Hal serupa, Ewles & Simnet (1999)

mengidentifikasi lima pendekatan promosi kesehatan:pendekatan medis atau

pencegahan, perubahan perilaku, pendidikan, pemusatan pada klien dan

pendekatan perubahan sosial. Pemahaman dengan signifikasi dari

pendekatan promosi kesehatan. Akan diutamakan dan dimanfaatkan dalam

melengkapi pendekatan anatara satu sama lain.

Page 11: PROMOSI KESEHATAN

Pendekatan medis

Pendekatan ini dikonsepkan kedalam keberadaan penyakit. Hal ini

dipandang dari pencegahan penyakit dan kematian prematur melalui

intervensi medis. Pendekatan medis merupakan akar dari pengobatan

pencegahan. Keberhasilan hasil telah di demonstrasikan dalam kesehatan

publik, dengan imunisasi dan vaksinasi dalam program meminimalisasi

penyakit pada anak.hal ini, bagaimanapun, meningkatkanketergantungan

medis untuk pengetahuan dan mempercayakan pada taktik persuasif dalam

menjamin pemenuhan. Pencegahan dan pengobatanadalah prioritas dari

pengeluaran kemunduran sosial ekonomi sebagai penyebab timbulnya sakit.

Aktifitas untuk mengembangkan pendekatan ini termasuk kedalam

perluasan media kampanye dan pendidikan. Keseluruhan tujuan dari

pendekatan medis adalah untuk mengurangi kesakitan ibu dan kematian

prematur. Hal ini difokuskan berdasarkn taktik persuasif dan beban terhadap

tanggung jawab individu untuk membuat pilihan sehat dan mencegah

penyakit.

Kecaman dari contoh pencegahan di dokumentasikan secara luas (Tones

1981, Vuori 1980). Hal ini mencakup ideologi penyalahan korban dan

mengacuhkan aspek sosial budaya dan politik dalam kesehatan.

Pendekatan perubahan perilaku

Pendekatan ini dipusatkan pada peningkatan masyarakat untuk

menggunaakan perilaku sehat dan sesering mengkin dalam pelayanan

kesehatan. Pendekatan mengambilbahwa masyarakat harus membuat suatu

keputusan yang berhubungan dengan perubahan perilakunya. Sebuah

apresiasi dari sosial ekonomi dan budaya untuk memilih gaya hidup sehat

dan dengan proses yang komplekstermasuk ke dalam hubungana perubahan

perilaku dan bersyarat. Aktifitas promosi kesehatan biasa digunakan dan

pendekatannya termasuk: komunikasi dan konseling, pendidikan,

pemberdayaan, pembuatan keputusan, membantu perkembangan kelompok

Page 12: PROMOSI KESEHATAN

komunitas dan membangun jaringan dukungan sosial. Walaupun terfokus

pada evaluasi adalah jelas menggunakan penekatan ini, masalah bisa

menjadi bukti seeorang berubah lebih lama daripada yang lain.

Pendekatan pendidikan

Pendekatan ini dipusatkan pada fasilitasi proses pembelajaran dan

kemungkinan dan mengambil tempat melalui membuka dialog atau diskusi.

Penilai pengalaman hidup dan pendidikan untuk bertemu dengan individu

merupakan integral dari prosesnya. (hal ini dikupas lebih jauh dalam bab 10)

untuk membangkitkan kesadaran dan proses dari pendidikan kampanye

mass media telah digunakan dengan derajat keberhasilan yang bervariasi.

Bagaimanapun, mass media hanya mencakup populasi yang memiliki

motivasi untuk berubah. Dan mereka dalam usia produktif. Dengan

menggunakan taktik media ahli pendidikan kesehatan (HEA, poster

presentation, 1992) mencari untuk membangkitkan kesadaran mengenai

resiko yang ditimbulkan penggunaan rokok dalam kehamilan. Hal in

termasuk kedalam gambaran bayi baru lahir yang di inkubator, dengan NGT

dada hidungnya. Bagian yang ditebalkan, menyatakan, pada bagian dasar

dari poster, ‘Sembilan bulan yang lalu ia telah merokok, dan sekarang ia

berada dalam pembuluhnya’ (dan ini bagian terkecil) ‘menghentikan

merokok tidak mudah, khususnya ketika kau hamil. Jika kau membutuhkan

saran hubungi 071-4873000’. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk

meningkatkan kesadaran mengenai efek berbahaya dari tembakau selama

kehamilandan memotifasiperempuan untuk merubah perilakunya. Daripada,

bagaimanapun, hal ini bisa meningkatkanperasaan bersalah dan stress, yang

bisa tergambar oleh penggunaan rokok. Beban tanggung jawab bergantung

pada individu. Keefektifan dan efisiensi dari kampanye mass media

dipusatkan (Flay et al 1993). Hal ini sulit untuk dilakukan pengukuran

dengan berbagai cara yang mempengaruhi dan memotifasi masyarakat untuk

merubah perilaku. Konsekuensi negatif biasanya sulit untuk diukur.

Page 13: PROMOSI KESEHATAN

Pendekatan terpusat pada klien

Pendekatan ini berdasarkan pada hubungan sederajat antara petugas

kesehatan dan klien. Acaranya dibuat oleh klien dan tenaga kesehatan

memfasilitasi dan mengarahkan, mendukung dan menyemangati klien untuk

melakukan pemilihan. Tujuannya dipusatkan dengan otonomi klien.

Pendekatan dengan perubahan sosial

Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk menjamin bahwa pencapaian sehat

adalah hal mudah dan dukungan terhadap’sehat untuk semua’. Hal utama

bukan untuk mengubah kebiasaan indiviu, tapi secara positif mempengaruhi

kesehatan masyarakat.

Pendekatan ini menyatakan kemunduran sosial ekonomi sebagai faktor dari

sakit. Hal in dipusatkan dengan membuat lingkungan, perubahan sosial dan

ekonomi dengan rencana kebijakan, aksi politik dan kolaborasi yang lebih

luas dengan pembuat keputusan.

Praktek kebidanan – pendekatan promosi kesehatan

Hal ini bukan suatu ‘hak’ pendekatan atau aturan dari aktifitas promosi

kesehatan. Tabel 2.1 menggambarkan cakupan bervariasi mengenai promosi

kesehatan dalam praktek kebidanan dan pendekatan digunakan untuk

promosi kesehatan.

Pendekatan pemberdayaan diri

Proses dari pemberdayaan diri termasuk kedalam identifikasi masyarakat

perhatian pribadi, kekuatan, pengalaman dan kemampuan dan

penggunaannya untuk meningkatkan kendali terhadap hiupnya.

Meningkatkan kesadaran diri dan mengembangkankan penghargan terhadap

diri merupakan integral dari prosesnya. Pempromosi kesehatan sebagai

fasilitator dengan menawarkan dukungan dan pengarahan. Tones (1992)

Page 14: PROMOSI KESEHATAN

menyarankan bahwa pemberdayaan diri terfokus pada keapasitas individual

untuk mengendalikan kehidupannya sendiri. Bright (1997) menawarkan

strategi untuk menjamin pemberdayaan diri itu memungkinkan. Mereka

termasuk kedalam pertolongan seseorang untuk mengembangkan

kemampuandiri dan penghargaan diri serta ketentuan terhadap informasi dan

pengetahuan yang akurat, saran yang tepat.

Kekeliruan untuk mempercayai bahwa seluruh kedewasaan dalam

masyarakat adalah otonomi. Otonomi adalah pernyataan yang diperoleh tapi

tidak dapat dicapai oleh masyarakat. Sebuah usul oleh Downie, Tannahill &

Tannahill (1996) menyarankan pertanyaan kenapa. Dalam suatu usah untuk

membuat seeorang sakit, ahli medis dan kecemburuan pengobatan telah

menyampaikan pesan yang kuat bahwa seseorang tidak mampu memanajemi

kesehatannya sendiri. Hal ini disarankan bahwa telah terjadi membahayakan

bebrapa tahun ke depan. (Downie, Tannahill & Tannahill 1996).

Medikalisasidari sebuah pengalaman bersifat untuk kebutuhan dan

menemukan pertolongan luar, mendahulukan sumber daya manusia.

Masyarakat yang kehilangan kepercayaan diridalam kemampuannya untuk

mengendalikan.

Page 15: PROMOSI KESEHATAN

Tabel 2.1 Cakupan promosi kesehatan dalam praktek kebidanan

Pemusatan kesehatan

Inisaitif promosi kesehatan

Pendekatan promosi

kesehatan

Aktifitas promosi kesehatan

Pemberian ASI dibawah rata – rata

Meningkatkan kesadaran mengenai pemberian ASI, memungkinkan seorang wanita mampu berhasil menyusui.

Mendukung seorang wanita yang tidak yakin pada pemberian ASI dan berniat membuat keputusan persetujuan.

Pendekatan terpusat pada klien

Pendekatan pendidikan

Pendekatan perubahan sosial

Pendekatan perubahan perilaku

Satu ke satu bisa meliputi :– Ekspl

orasi nilai, perilaku, dan pengaruh menyusui;

– Pembahasan pendidikaan, satu satu bidan ke klien dengan dukungan fasilitas;

– Niat menyusui

Ruang kerja menyusui meliputi :– Informasi,

pengetahuan, diskusi, refleksi, pemberdayaan;

– Pengembangan kemampuan membuat keputusan

Pendekatan politik/ aksi masyrakat tentang menyusui dengan lingkungan yang ramah

Lingkup kerja meliputi:– Eksplorasi dan

diskusi

Page 16: PROMOSI KESEHATAN

Ketiga wanita hamil yang dicatat dalam pelayanan mternitas dan rokok berkelanjutan sehingga berhati – hati demi kehamilannya.

Meningkatkan kesadaran efke dari rokok pada wanita hamil, janin dan keluarga, memungkinkan wanita hamil berhasil menghentikannya.

Membangkitkan kesadaran dari manfaaat dari penghentian merokok.

Pendekatan terpusat pada klien

Pendekatan pendidikan

– Membangun premaksud, maksud, atau siap untukaksi, aplikasi strategi menemuiposisi perkiran pasien.

Satu ke satu meliputi :– Eksplorasi nilai

dan perilaku;– Eksplorasi

alasan mengapa melanjutkan merokok;

– Membahas perilaku meroko secara alamiah

Satu ke satu dukungan yang berkelanjutan

Inklusi dari keluarga yang juga merokok

Fasilitasi dengan pemilihan keputusan

Lingkup kerja meliputi:– Informasi,

pengetahuan, diskusi

Pengembangan kemampuan

Eksplorasi strategi untuk menghentikannya, tetap berhenti dan mengutamakan kebiasaan tidak merokok

Informasi dan diskusi strategi

Page 17: PROMOSI KESEHATAN

Hanya 5% wanita hamil dan nifas yang melakukan olahraga panggul

Membangkitkan kesadaran dari manfaat olahraga panggul

Pendekatan perubahan sosial

Pendekatan perubahan perilaku

Pendekatan terpusat pada klien

batasan kerusakan bagi wanita yang ingin terus merokok (lihat bab 6)

Pendidikan keluarga

Aksi politik/ sosial menggunakan area bebas rokok

Lingkup kerja meliputi:– Ekspl

orasi siklus perubahan kebiasaan posisi klien

Aplikasi yang tepat dari interfensi promosi kesehatan

Pemberdayaan diri

Melibatkan anggota keluarga

Pemutusan dukungan, dukungan dari masyarakat, seprti kelompok menghentikan rokok.

Satu ke satu meliputi:

– Eksplorasi nilai dan perilaku;

– Pembahasan manfaat dari olahraga panggul

– Ekspl

Page 18: PROMOSI KESEHATAN

Pendekatan pendidikan

orasi strategi untuk jaminan pemenuhan, pemberdayaan diri

Informasi, pengetahuan, diskusi

Pengembangan keterampilan, praktek untuk nterjaminnya kompetensi (lihat bab 8)

Eksplorasistrategi yang menjamin kebutuhan utama

Melanjutkan pendidikan, dukungan, peningkatan kebutuhan utama, pemberdayaan diri

Kemungkinan pengendalian seseorang tidak semudah seperti diucapkan,

contohnya, ‘hal itu berdasarkan pada seesorang untuk membuat sebuah

pilihan’, atau ‘hal itu merupakan tanggung jawab perorangan’. Pendekatan

secara langsung ke arah totalitas tanggung jawab klien dan perkiraan yang

salah, interpretsi yang akurat dan suatu kemampuan untuk mencampur

tangani mengenai informasi yang didapat. Jika suatu keputusan dibuat

berdasarkan dasar pemikiran dan masukan dari luar yang merugikan

kemudian menyulitkan membebani seeorang yang telah membuat

keputusan. Membuat keputusan yang benar adaklah praktek proses yang

sulit untuk wanita hamil yang menggunakan pelayanan maternitas.

Seseorang bisa meminta tolong dan mendukung dengan penghargaan,

mngetahui – bagaimana dan kekuatan dalam perkiraan kendali yang besar

ketika mereka membuat keputusan. Hal ini disarankan, daripada,

Page 19: PROMOSI KESEHATAN

kemungkinan proses harus diasuhkan dan dikembangkan dan tidak

diperkirakan (Yeo 1993).

Kapasitas seseorang untuk mengendalikan seluruh kehidupannya di pusat

dari pemberdayaan diri. Umpamanya, menurut pada keadaan lingkungan,

yang mampu memfasilitasi latihan dari kendali atau penyediaan pembawa

aksi bebas. Rumah sakit mampu menyediakan bagi wanita untuk mengikuti

kelas pembelajaran antenatal. Bidan bekerja keras untuk membuat lingkungn

pembelajaran yang informal dan sesantai mungkin dan berusaha mengurangi

partisipasi fasilitas dalam proses dari kelompok dinamis positif (bab 10

mengupas manfaat dari kelompok dinamis lebih jauh). Taylor (1979)

mencatat bahwa rumah sakit merupakan salah satu dari beberapa tempat

dimana perorangan mengendalikan denda pada setiap tugas mereka

tunjukan. Hampir dua dekade yang lalu ciri khas dari hal ini masih jelas

terlihat. Perencanaan kelahiran dipusatkan pada upaya untuk memungkinkan

klien untuk menggunakan kendali terhadap kelahiran. Tujuan dari

perencanaan kelahiran adalah untuk memberikan kesempatan pada klien

mengenai kelahiran, memberikan mereka kontrol dan meningkatkan pilosopi

menggenai pendekatan pasangan untuk perawatan. Dengan eksplorasi dan

diskusi dengan keberadaan pilihan, rencana persalinan komplit. Kepentingan

etis dari prinsip otonomi ditekankan, yang meninggalkan sedikit ruang untuk

pembebanan nilai luar negri.

Tingkatan dari kepercayaanindividual bahwa mereka berada dalamkendali.

Hal ini menjelaskan pembatasan antara perorangan yang percaya bahwa

mereka terkendali dan mereka yang terpengaruh oleh keterampilan

kebutuhan dan kompetensi untuk m empengaruhi mengenai apa yang terjadi

pada mereka. Lewis (1986) memberikan penerangan yang menarik pada

variasi kendali yang berbeda. Rekomendasi dibuat pada sebuah tpe

pengendalian yang termasuk kepada diskusi dengan klie, tapi tidak

diperbolehkan beberapa kesempatan dalam mempengaruhi pembuatan

keputusan. Hal ini berdasar pada ‘kendali proses’. Hal ini ditentang seperti

tokenisme yang bermanfaat untuk klien seperti mereka yang memiliki

Page 20: PROMOSI KESEHATAN

gambaran bahwa mereka telah dipengaruhi dalam pembuatan keputusan oleh

pengadaan diskusi secara terus menerus. Hal ini didukung lebih jauh oleh

Langer (1983), yang menyarankan walaupun gambaran pengendalian dapat

diterima. Perasaan dalam pengendalian umumnya diikuti oleh perasaan

emosional harga diri dan penghargaan terhadap diri sendiri. Hal ini pada

umumnya di ambil dari kendali yang diasosiasikan dengan tingkatan yang

lebih baik dari penghargaan diri. Mereka yang memiliki tingkatan tinggi dari

penghargaan terhadap diri memungkinkan dapat diterima dan ditoleransi

mengenai ketidaksesuaian keterikatan pengetahuan dalam kebiasaan yang

merugikan terhadap kesehatan. Mereka lebih menyukai melakukan sesuatu

yang berlawanan dengan seseorang yang memiliki penghargaan yang rendah

terhadap diri sendiri (Tones 1992). Curie & Todd (19920 menantang

gagasan ketika penelitian tentang penghargaan diri pada anak remaja pria

yang merokok; merokok pada usia diantara 15-16 tahun yang ditemukan

menjadi lebih umum dengan memiliki perasaan penghargaan tinggi terhadap

diri sendiri. Penjelasan yang mungkin, bagaimanapun, merupakan

penghargaan tinggi terhadap diri sendiri adalah secara parsial merokok. Pada

umumnya penghrgaan tinggi terhadap diri sendiri menyumbang bentuk yang

benar dan harga diri.

Sekarang kamu bisa membuat pilihanmu sendiri

Pomosi kesehatan meliputi pemberdayaan masyarakat untuk memilih gaya

hidup sehat. Hal ini termasuk kedalam target khusus dalam perubahan

perilaku, atau membangkitkan kesadaran mengenai strategi untuk

pencapaian dan/atau kebutuhan utama kesehatan. Meskipun ketetapan dari

bukti dasar yang benar dan pemberdayaan klien untuk membuat pilihan,

kebebasan untuk memilih gaya hidup sehat sangat terbatas. Para wanita

mungkin diinformasikan dengan baik, tapi mereka membuat pilihan gaya

hidup sehat? Masyarakat tinggal dengan tingkatan sosial yang bebeda yang

berhubungan dengan norma budaya atau norma kelompok. Keadaan seperti

Page 21: PROMOSI KESEHATAN

ini dipengaruhi oleh kebebasan seseorang untuk melekukan pilihan. Pilihan

bisa dibagi menjadi:

Ketrgantungan pada, contohnya, nikotin

Faktor ekonomi dimana kebiasaan untuk melakukan diet

Kekurangan dukungan sosial

Kemiskinan dan perampasan sosial

Penyimpangan

Seperti sebelumnya diterangkan, seseorang memungkinkan meminta

pertolongan dan dukungan dengan penghargaan pada penghasilan, ketahui –

bagaimana dan kekuatan, yang ditujukan untuk kendali pengambilan ketika

membuat keputusan.

Berdasarkan pada pembelajaran pada kasus di kotak 2.2. keterbatasan

keadaan sosial ekonomi merupakan pilihan Tina. Rokok digunakan sebagai

strategi kuat. Membuat rencana perubahan gaya hidup, terfokus dan

pemenuhan janji agar berhasil. Keadaan tertekanyang meliputi keberanian,

kemiskinan, kekerasan dan kurangnya dukungan tertantang dan penuh

tekanan, walaupun tanpa usaha untuk merubah kebiasaaan yang sementara

disediakan. Ekonomis bisa diperdebatkan bahwa Tina memiliki kebebasan

untuk memilih antara kesehatan potensial – merusak kebiasaan dan

sepertinya diet sehat. Tina merasa bahwa merokok membantu psikologinya

dan mengurangi tingkat stress. Hal ini disarankan bahwa, di dalam situasi

dimana keadaan, pilihan kesehatan menjadi menjadi persetujuan bersama

(Ewles & Simnet 1999). Sayangnya pemilihan sehat bukan pilihan yang

mudah. Hal in bisa diperdebatkan bahwa Tina membutuhkan perubahan

dalam keadaan sosialnya yang berpotensi penurunan kesehatan. Keadan ini

memandu pada penyalahan korban, yang berusia produktif, meningkatkan

rasa bersalah dan akhirnya menguatkan untuk merokok. Dibawah ini

merupakan bagian oleh Tones (1991) faktor utama yang mungkin

mempengaruhi tingkatan pengendalian seseorang terhadap gaya hidupnya:

Page 22: PROMOSI KESEHATAN

Keadaan lingkungan, yang bisa melatih kendali atau menyediakan

pembawa kepada aksi bebas.

Perluasan pada perorangan kompetensi proses atau kemampuan yang

memungkinkan mereka untuk mengendalikan berbagai aspek dalam

hidupnya dan mungkin terbawa dalam lingkungan

Perluasan terhadap perorangan yang percaya bahwa mereka terkontrol

Pernyataan yang bervariasi atau ciri khas bahwa tipe menurut

keprcayaan mengenai pengendalian, contohnya, merasa tidak tertolong,

depresi dan rendah diri.

Kotak 2.2 studi kasus: Tina

Pembatasan program skrining oleh agensi kesehatan merupakan salah satu

contoh bagaimana memilih mengenai gaya hidup yang lebih sehat.

Mengurangi keberadaan pembatasan pelayanan skrining merupakan

kesempatan untuk membuat pemilihan persetujuan mengenai resiko

Studi ini menunjukan bagaimana tenaga kesehatan menginginkan klien untuk mampu membuat suatu pemilihan persetujuan, tapi pada akhirnya klien tersebut tidak memiliki suatu pilihan apapun.Tina berusia 28 tahun seorang pengangguaran yang sedang hamil untuk bayi kelimanya. Ia memiliki empat orang anak yang berusia ibawah 7 tahun dan ia seorang singel parent. Tian tinggal disebuah rumah dengan dua kamar yang berukuran kecil dengan pasaangan barunya yang memiliki anak berusia 11 tahun. Pasangannya sangat kasar dan menghabiskan banyak uangnya untuk minum-minuman keras. Tina memberitahukan pada bidan bahwa ia berada dalam posisi yang sulit untuk membeli dan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Tina merokok 20 batang perhari dan merasa bahwa merokok adalh satu – satunya cara yang bisa membantunya .Ia baru saja kehilangan ibunya karena kanker paru-paru. Tina ingin menghentikan kebiasaannya merokok selama hamil. Ia menceritakan pada bidan bahwa tiga orang anaknya menderita penyakit asma dan ia merasa hal ini terjadi karena ia merokok. Ia merasa bersalah., yang menyebabkan ia stress dan terus merokok. Ia dinasehati mengenai penghentian kebiasaan merokok dan ia meminta untuk berhenti.Tina melanjutkan kebiasaan merokoknya, karena ia merasa tidak punya pilihan.

Page 23: PROMOSI KESEHATAN

potensial kesehatan. Contohnya adalah skrining keberadaan human

immunodeficiency virus (HIV) pada ibu hamil. Pada tahun 1992 DOH

merekomendasikan bahwa seluruh wanita hamil harus dilakukan skrining di

area yang beresiko tinggi, dan wanita yang merasa beresiko tinggi di daerah

dengan resiko yang rendah. Unlinked Anonymous Surveys Steering Group

(1997) menemukan bahwa setiap lima wanita hamil dengan HIV hanya

mengetahui dirinya terinfeksi setelah bayinya dilahirkan. Walaupun hanya

seorang wanita yang diberikan kesempatan untuk membuat keputusan

mengenai pengobatan, melahirkan dan nifas untuk mengurangi resiko

tertular pada janin. Penawaran rutin mengenai test HIV untuk wanita hamil

menyediakan sebuah kesempatan untuk wanita untuk membuat keputusan

tentang membangun status HIV dan walaupun pengendalian yang mendesak

mengenai kesehatan dari bayinya. (bab 5 mengupas lebih detail)

Pemberdayaan diri sendiri tidak dapat didiskusikan tanpa mengupas

mengenai pemberdayaan komunitas. Hal ini termasuk ke dalam anggota

pemberdayaan dari isu politik maupun isu sosial (lihat bagian kapital sosial).

Hal ini bisa berkembang maupun tidak berdasar pada peningkatan

pembangkitan politik.

Pendekatan dipilih untuk membawa pemiliham promosi kesehatan, peran

bidan adalah salah satu kemungkinan dan dukungan dibandingkan

membujuk dan memaksa. Memberdayakan wanita untuk melakukan

pemilihan menggunakan kebiasaan sehat hanya bisa dilihat sebagai promosi

kesehatan jangka panjang.

Contoh dari promosi kesehatan

Empat perspektif dalam promosi kesehatan

Caplan dan holland (1990) menyarankan bahwa ada empat cara dalam

melihat promosi kesehatan (gambar 2.1), dihasilkan dalam dua dimensi.

Dimensi pertama dipusatkan pada teori dengan fokus terhadap

kemasyarakatan, yang berjarak dari perunahan radikal ke peraturan sosial.

Page 24: PROMOSI KESEHATAN

Perubahan radikal dipusatkan dengan perubahan sosial ekonomi dan politik

yang memandang pada gambaran konflik sosial seperti rasis dan

pengelompokan kelas dan grup. Peraturan sosial dipusatkan dengan

kemasyarakatan ditetapkan dengan persatuan dan pemesanan, dimana

institusi melayani untuk bertemu dengan kebutuhan warga, dalam

pendekatan membantu pengembangan budaya dan identitas. Dimensi kedua

dipusatkan pada pengetahuan alamiah dan perkiraan bahwa adanya

pendekatan secara subjektif dan objektif untuk mendapatkan pengetahuan.

Bagaiman promosi kesehatan dilihat sebagai faktor penentu oleh bagaimana

pengetahuan diminta, antara pendekatan objektif dan subjektif atau

penggabungan keduanya. Gambaran contoh pada gambar 2.1 membawa

teori kemasyarakatan bersama dan pendekatan pengetahuan ilmiah,

dihasilkan dalam empat perspektif dalam promosi kesehatan. Setiap

perspektif dipertunjukan dalam kuadran kekeliruan kesehatan dan promosi

kesehatan: perspektif radikal budayawan, perspektif radikal struktural,

persfektif kemanusiaan dan perspektif traditional.

Page 25: PROMOSI KESEHATAN

Gambar 2.1 empat paradigma atau perspektif dari promosi kesehatan (setelah Caplan & Holland 1990, dengan izin dari W.B Saunders)

Radicalchange

RADICAL HUMANISTIC

Pandangan holistik kesehatan De-profesionalisasi Bantuan jaringan diri

Subjektif

Nature of Society

RADICAL STRUCTURALIST

Ketidaksamaan reflek kesehatan struktural

Kebutuhan dalam tantangan ketidakadilan dan tnsformasi kemasyarakatan radikal

Objektif

HUMANIST

Pandangan holistik kesehatan

Tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengembangan diri

Pemanduan klien

Social regulation

Nature ofKnowledge

TRADITIONAL

Sehat = terbebas dari penyakitBertujuan untuk merubah perilakuKeahlian pemanduan

Perspektif budayawan radikal

Hal ini dipusatkan dengan membantu seseorang untuk membawa dan

mengendalikan kehidupannya. Promosi kesehatan akan dikembangkan

gagasan dari pemberdayaan dan pandangan, melalui penerangan komunitas,

jaringan dukungan sosial. Sehat dipandang dari sudut pandang holistik

mencakup pikiran, tubuh dan jiwa.

Page 26: PROMOSI KESEHATAN

Perspektif struktural radikal

Hal ini dipusatkan pada ketidakmerataan kesehatan, termasuk kedalam rasis

dan diskriminasi, sebagai faktor dari kesehatan. Pendekatan promosi

kesehatan akan ditemukan untuk tantangan struktur kemasyarakatan melalui

ketidaksamaan dari penemuan kesempatan ke kebutuhan pada suatu keadaan

yang sejahtera.

Perspektif budayawan

Hal ini dipusatkan pada pendekatan pemusatan pada klien pendidikan dan

konseling dimana perorangan ditingkatkan untuk mengidentifikasi dan

penggunaan kekuatan kesehatan pribadi. Sehat dilihat dari sudut pandang

holistik.

Perspektif tradisional

Hal ini dipusatkan pada pendekatan medis untuk sehat dan promosi

kesehatan. Sehat dipandang terbebas dari penyakit. Perubahan perilaku

adalah integral pada perspektif promosi kesehatan. Batasan – batasan

diutamakan, dukungan dari pilosofi dominasi medis.

Setiap kuadran menggunakan pilosofi dan asumsi berbeda mengenai

pengetahuan alamiah dan kemasyarakatan. Hal ini disarankan bahwa untuk

menahan satu pendekatan menghalangi penggunaan lain (Naidoo & Wills

1998). Bagaimanapun, budayawan dan perspektif budayawan radikal akan

dikembangkan sama dengan pendekatan promosi kesehatan untuk mencapai

tujuan yang diinginkan.

Model promosi kesehatan Tannahill

Tannahill (1985) mengembangkan model dari promosi kesehatan (gambar

2.2) yang dimaksudkan untuk menyediakan kerangka kerja dengan advokasi

Page 27: PROMOSI KESEHATAN

kesehatan dapat di identifikasi, rencana dan membawa promosi kesehatan.

Hal ini dipertunjukan promosi kesehatan sebagai proses dimana

diinterkoneksikan pengaruh dari pendidikan kesehatan, pencegahan dan

perlindungan kesehatan, menjamin suatu hal tidak terdapat tanpa yang

lainnya (Tannahill 1985). Bagian perbedaan tidak seharusnya dipandang

dengan teguh terpisah dari satu sama lain, bagaimanpun.

Model ini menunjukan cakupan dari promosi kesehatan, sekalipun

dibandingkan deskriptif. Hal ini menggambaarkan bagaimana suatu

pendekatan jaminan inklusi dari hal lain menjadi efektif. Naidoo & Wills

(1998) menyarankan bahwa daerah dari perbedaan dan meliputi penyebab

ketidaksetujuan.

Social kapitaal dan bidan: sebuah strategi untuk promosi

kesehatan dalam pelayanan kelompok utama

Promosi kesehatan disebutkan merupakan pekerjaan terbaik bagi seluruh

anggot kemasyarakatanjika hal iini dipndang untuk mengatrol sosial

ekonomi dan lingkungan setempat, dimana kehidupan perorangan dalam

kehidupan sehari – harinya. Social capital dipusatkan pada promosi

kesehatan pada tingkat ini dan termasuk pada tempaan pasangan lebih

dikembangkan, meningkatkan nnilai hubungan sosial. Dalam bagian sosial

kapital secara kasar:

Memajukan sebuah kebudayaan dari dukungan sosial

Meliputi penempaan jaringan untuk pertukaran informasi

Mengembangkan sebuah kebudayaan diamana meningkatkan hubungan

antara sehat dan perubahan perilaku

Page 28: PROMOSI KESEHATAN

Meliputi kelompok orang dimana menciptakan lingkungan kepercayaan

melalui interaksi dengan organisasi dan sistem sosial untuk manfaat

produksi untuk kemasyarakatan dan kemasyarakatan individual.

Penempaan pasangan antara kelompok masyarakat dan profesional, berbagi

ide dan memaksimalkan potensi untuk berbagi pelayanan pendapatan

pembelajaran pada pemberdayaan fasilitas komunitas. Untuk

memaksimalkan manfaat dari pendekatan masyarakat, Gillies & Spray

(1997) menyarankan kebutuhan untuk pekerja sukarelawan, program

pandangan dan aktifitas kewarganegaraan, contohnya pemungutan suara.

Tambahannya, untuk menopang pengaruh yang kuat, mereka menyarankan

bahwa terdapat kebutuhan akan kebijakan lokal dan tingkatan nasional.

Pengembangandari kelompok dalam komunitas dimana menaikan dan

menilai dari hubungan sosial, tindakan sebagai sistem dukungan sosial dan

membangun jaringan untuk informasi melalui formasi dari pasangan

didasarkan untuk ‘social capital’ dalam pengturan komunitas. Hal ini

bertujuan dipusatkan dengan menyembuhkan penyakit sosial dari masyrakat

dan meningkatkan kumpulan jaringan komunitas. Fokus dari sosial kapital

adalah sebuah arti dari pengumpulan kerusakan pada pelayanan kesehatan

dan informasi kesehatan dan penempaan pasangan antara petugas kesehatan

dan komunitas representatif, untuk kemungkinan dari promosi kesehatan

untuk membuat kontribusi substansial pada anggota komunitas kurang

mampu. Potensi bidan berkontribusi untuk promosi kesehatan dalam

komunitas sangat tidak berkembang. Gagasan dan pengembangan terbaru,

meliputi klinik komunitas, terbaur ke dalam klinik, parebtcrft, bertemu

dengan bidan dan tempat promosi kesehatan, berpotensial mulai untuk

pembangunan sosial.

Wilkinson (1996) menyarankan bahwa membangun kapital sosial akan

membantu untuk mengurangi ketidaksamaan dalam kemasyarakatan dan

meningkatkan pengumpulan sosial. Hal ini memang mampu meningkatkan

kepercayaan dan dukungan masyarakat, tapi terkadang hal ini dikembangkan

Page 29: PROMOSI KESEHATAN

dari tanggung jawab pemerintah dan mmbebani pada pilosofi ‘lakukan oleh

sendiri’.

Kelompok masyarakat telah momentum tambahan dalam membangun

kesehatan. Program ‘awal sehat’ di Kanada meliputi pasangan masyarakat

yang termasuk dalam masyarakat lokal dan kolaborasi dengan sektor

kesehatan dan kesejahteraan. Tujuannya adalah peningkatan kesehatan dan

pengembangan pendapatan bagi anak – anak. Disana tidak dicatat

peningkatan dalam kemampuan peranan orang tua dan konsumsi makanan

dan program nutrisi (Bhatti 1997). Hubungan sosial baik, kepercayaan sosial

dan aktifitas kewarganegaraan didasari dari permintaan untuk pendapatan

kesehatan (Gillies & Spray 1997). Dibawah ini disarankan kriteria untuk

berhasil (Gilles & Spray 1997):

Membawa perkiraan kebutuhan lokal

Meningkatkan agensi untuk bekrja sama dan mengutamakan komitmen

dan koneksi

Mempertunjukan dan melibatkanmasyarakat dalam komunitas lokal

Mengenali kebutuhan untuk pealtiahn dan dukungan bagi mereka yan g

terlibat aktif untuk pengaruh maksimal

Membangun sebuah komitmen lokal dimana penyediaan yang mendasar

untuk keseluruhan proses

Akses politik

Alokasi pendapatan yang tepat

Kecocokan dan fleksibilitas

Pengembangan dan implementasi dari kebijakan dan petunjuk

Batasan – batasan pekerjaan profesionalisme dan representatif

Ukuran social capital

Inisiatif masyarakat yang meliputi integrasi dukungan sesama,

pemberdayaan, pengembangan kemampuan mengambil keputusan, perasaan

Page 30: PROMOSI KESEHATAN

dukungan sosial dan tingkat keterlibatan masyarakat sangat sulit untuk di

ukur. Hal ini disarankan bahwa aktifitas yang dipertimbangkan sebagai

fungsi dan hasil. Indikator sosial yang baru harus dikembangkan untuk

perjanjian dengan pendekatan baru dalam promosi kesehatan. Penggunaan

dari teknik keberadaan untuk pengukuran keefektifan dari masyarakat atau

pendekatan kerjasama bisa disalahprasangkakan nilai dan efektifitasnya

(biriotti 19970. ( bab 11 penelusuran lebih jauh dari tekhnik evaluasi.)

Etika dan promosi kesehatan

Promosi kesehatan adalah bagian integral dari peran seorang bidan; hal ini,

bagaimanapun, hal ini tidak dikeluarkan dari pekerjaan bidan ari penelitain

etika dengan cermat. Sifat dari promosi kesehatan dalam kebidanan

dicocokan dengan promosi kesehatan bagi ibu dan menjamin lingkungan

yang optimal bagi jann. Tujuan akhirnya adalah untuk memungkinkan

kelahiran yang aman bagi bayi baru lahir pada ibu dan suami yang dimana

keadaan fisik dan psikologinya telah siap menjadi orang tua. Hal ini

dimaksudkan untuk penggunaan gaya hidup sehat bagi janin dan ibu.

Konflik muncul ketika seorang ibu melahirkan dengan batasan – batasan

tanggung jawab untuk menggunakan atau mengubah kebiasaannya bagi

lingkungan yang sehat bagi janin. Hal ini tidak mungkin, bagaimanapun,

bahwa kematian bisa menuntut ibu untuk tidak mengubah kebiasaan seperti

merokok selama kehamilannya. Janin tidak diperhatikan memiliki pribadi

legal sendiri sampai ia lahir. Aksi Ketidakmampuan Kongenital 1976

memberikan bayi hak untuk menuntut kekerasan yang disebabkan oleh

kelalaian oleh ibu atau ayah yang menghasilkan kondisi keterbelakangan

bagi bayi (Diamond 1994). Posisi bidan juga menjamin, sebagai bidan

mengerti implikasi meliputi janin ketika perilaku seperti merokok dan

meminum minuman keras serta penggunaan obat-obat terlarang

berkelanjutan secara teliti kembali di konsepkan dan kehamilan. Strategi

Page 31: PROMOSI KESEHATAN

promosi kesehatan dilakukan untuk meningkatkan pelihan hidup sehat tidak

seharusnya dipaksa dan menciptakan ketetapan dari penyalahan korban.

Berdasarkan dari cerita dalam kotak 2.3. Apakah kamu merasa akibat dari

cerita diatas dalam terminologi dari keuntungan sehat dan dapat dibenarkan?

Apakah kamu melihat kata ‘menyusui’ dihilangkan dari percakapan Jasmine

yang telah menyerah untuk menyusui. Meskipun masalah komunikasi verbal

dan non-verbal, penerimaan dan kurangnya kesadaran, kegiatan promosi

kesehatan dalm teori seharusnya mampu mempengaruhi kehidupan

masyarakat dalam cara meningkatkan tapi terlalu sering intensi yang baik

promosi kesehatan menjadi perusak kesehatan potensial.

Page 32: PROMOSI KESEHATAN

Jasmine melahirkan bayi pertamanya 3 hari yang lalu. Selama masa kehamilan dia memutuskan untuk menyusui karena ia diberitahu bahwa makanan terbaik bagi bayinya adalah ASI. Jasmne rutin mengikuti pendidikan antenatal dan lingkup kerja menyusui. Pasangannya dan seluruh keluarganya sangat mendukung rencananya. Sayangnya jasmine sangat sulit menghasilkan asi nya; rasanya tidak mudah pikirnya. Putingnya terasa sangat sakit dan pedih. Jasmine merasa bersalah dan depresi ketika ia sedang sendiri. Ia merasa berada dalam pengalaman yang buruk. Jasmine merasa bahwa ia harus menyusui bayinya dengan menggunakan botol, dengan begitu ia bisa memulai untuk menikmati pengalamannya sebagai ibu tanpa tekanan karena ingin menyusui. Bidannya menenangkan hatinya bahwa ia akan baikan dan menjamin tekhniknya benar. Ia bahkan duduk bersama Janice memberi makan dua kali sehari. Jasmine, bagaimanapun, tumbuh berkembang tidak bahagia dan merasa ia tidak ingin melanjutkan menyusui. Bidan melanjutkan banyak penawaran untuk mendukungnya, menyemangatinya dan menjamin sebagai sepengatahuannya betapa pentingnya pandangan Jasmine. Setiap kali bidan datang dan membantu nya untuk memberi makan bayinya, Jasmine merasa tertekan, hal terbaru dari bidan dan tidak merasa terkendali dalam suatu keadaan. Dia merubah makanan formula bayi dan menghentikan meberikan asi pada hari kelima nifas. Dia menghubungi bidan dan memberitahunya bahwa ia tidak membutuhkan bantuannya lagi karena sekarang ia telah merasa percaya diri; ia berterimakasih pada bidannya karena telah sangat mendukung ketika ia merasa putus asa untuk menyusui. Bidan mengunjungi hanya dua kali, pertama kunjungan penghentian. Ketika meminta bagaimana pembirian makanan berjalan, Jasmine selalu menjawab, ’baik – baik saja’

Kotak 2.3 Studi kasus : Jasmine

Page 33: PROMOSI KESEHATAN

Rangkuman

Bidan secara aktif terlibat dalam promosi kesehatan dan pendidikan

kesehatan dan dengan hubungan yang unik antara ibu hamil dengan

keluarganya untuk mempengaruhi penggunaan gaya hidup sehat.

Interfensi promosi kesehatan, meliputi konseling/menasehati,

pengembangan kemampuan diri dan pertolongan diri sendiri,

keberhasilan yang penting dalam hubungan kesehatan dalam perubahan

perilaku.

Masyarakat yang kurang mampu sedikitnya ikut bagian seperti upaya

dan bahkan jika mereka melakukannya dengan sukses.

Promosi kesehatan lebih efektif ketika fungsinya dalam tingkat dimana

terdapat kehidupan masyarakat setiap harinya, ketidaktahuan tentang

lingkungan dan struktur sosial dimana dilanjutkan untuk melemahkan

pengaruh pada kesehatan.

Pendekatan biasanya digunakan oleh tenaga kesehatan yang mungkin

bisa menjadi efek positif atau negatif pada kebiasaan selanjutnya.

Pendekatan dipilih sebagai faktor penentu oleh interpretasi pribadi dan

pemahaman dari promosi kesehatan.

Ada lebih dari 90 pendekatan dan contoh dalam promosi kesehatan,

beberapa hal diketahui dibanding yang lainnya (Rawson 1992). Tones

(1992) mengidentifikasi empat pendekatan untuk mempromosikan

kesehatan: pendekatan pemberdayaan diri, yang melihat peningkatan

penghargaan terhadap diri dan kemampuan mengambil keputusan,

pendekatan pendidikan, yang melihat pemberdayaan masyarakat untuk

melakukan pemilihan persetujuan, pendekatan pencegahan, yang melihat

pada perubahan perilaku yang dapat menyebabkan timbulnya suatu

penyakit, dan pendekatan radikal, yang memasukan identifikasi faktor

sosial ekonomi dan faktor politik yang mempengaruhi kesehatan.

Praktek promosi kesehatan memiliki keseragaman faktor untuk tetap

melangkah dan berkembang dalam teori

Page 34: PROMOSI KESEHATAN

Sayangnya waktu dan sumber dan kemungkinan pengurangan

pengetahuan bisa meningkatkan pekerjaan pendekatan pendidikan

kesehatan tradisional. Kesadaran bisa menjadi awal positif dalam waktu

dan pembatasan sumber pada tingkat lokal dan nasional.

Promosi kesehatan harus melibatkan peningkatan untuk pelurusan

potensial manusia.

Strategi promosi kesehatan seharusnya menjadi kebudayaan sensitif

untuk meningkatkan kesempatan dari kemajuan.

Pendidikan kesehatan adalah promosi kesehatan intrisi; funsi utama dari

pendidikannya adalah pemberdayaan.

Promosi kesehatan sebagian besar sebagai proses proaktif. Proses ini

telah dilakukan dengan masyarakat bukan pada masyarakat, berdasar

pada individual terdapat kelompok. Partisipasi dan kerjasama merupakan

kunci dari komponen prosesnya.

Proses kemungkinan untuk mengambil kendali tidak semudah

diucapkan, conthnya, ‘hal in terserah padamu untuk membuat pilihan’

atau ‘ itu semua adalah tanggung jawab’. Pendekatan selanjutnya

langsung dengan tanggung jawab penuh klien dan taksiran pemahaman,

ketepatn interpretasi dan sebuah kemampuan untuk membuat interfensi

mengenai informasi.

Promosi kesehatan dikatakan merupakan kegiatan terbaik bagi seluruh

anggota masyarakat jika dipandang untuk mengatasi sosial ekonomi dan

lingkungan di kehidupan perorangan pada kesehariaannya.

Sosial kapital dipusatkan pada tingkat promosi kesehatan dan melibatkan

pengembangan kerjasama dengan meningkatkan, mempertinggi dan

hubungan nilai sosial.

Page 35: PROMOSI KESEHATAN