prolog

13
Iringan bunyi seruling menghantarkan kaki seorang anak muda ke rumah opung tua yang hidup hanya seorang diri. Mendengar ayunan suara seruling itu membuat dia beranjak dari rumahnya. Opung yang tua ini merupakan tetangganya. Pemuda datang awalnya hanya untuk berbicara-bicara dan berbagi tentang kesepian di rumahnya. Mereka berdua di rumah opung tua itu, kehidupan opung tua itu sangat miskin, hidupnya sangat berbeda dengan pemuda itu. Pemuda itu memiliki kehidupan yang sangat kaya.. *** (Suara seruling dengan nada yang sangat menyedihkan/andung- adung menjerit seakan menceritakan kehidupan yang hanya seorang diri). Kemudian seorang pemuda melangkahkan kakinya menuju suara itu. *** Pemuda : (diam hanya mendengarkan opung tersebut bermain seruling hingga selesai) Op. tua : Ada apa pemuda??? Hidup ini memang terasa pahit, tetapi bukan itu yang membuat kita untuk tidak Melanjutkan hidup ini.

Upload: immanuel-bachtiar-simanjuntak

Post on 16-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

,mlkml

TRANSCRIPT

Iringan bunyi seruling menghantarkan kaki seorang anak muda ke rumah opung tua yang hidup hanya seorang diri. Mendengar ayunan suara seruling itu membuat dia beranjak dari rumahnya. Opung yang tua ini merupakan tetangganya. Pemuda datang awalnya hanya untuk berbicara-bicara dan berbagi tentang kesepian di rumahnya. Mereka berdua di rumah opung tua itu, kehidupan opung tua itu sangat miskin, hidupnya sangat berbeda dengan pemuda itu. Pemuda itu memiliki kehidupan yang sangat kaya..***(Suara seruling dengan nada yang sangat menyedihkan/andung-adung menjerit seakan menceritakan kehidupan yang hanya seorang diri). Kemudian seorang pemuda melangkahkan kakinya menuju suara itu.***Pemuda: (diam hanya mendengarkan opung tersebut bermain seruling hingga selesai)Op. tua : Ada apa pemuda???Hidup ini memang terasa pahit, tetapi bukan itu yang membuat kita untuk tidak Melanjutkan hidup ini. Hidup terkadang bagaikan sebuah pohon yang seharus bisa bertahan hidup di musim panas dan memiliki daun yang lebat di musim hujan. Pohon itu selalu berjuang untuk hidupnya, ketika terik matahari panas datang, daun itu melindungi pohon itu, ketika hujan datang daun itu melindungi agar pohon itu tidak basah. Sebenarnya pohon itu lebih hebat dari pada manusia mempertahankan hidupnya. Mereka bertahan hidup hingga pemilikNya datang menyatakan Usai Sudah Perjalanan Hidupmu.Pemuda: Saya memang terlahir dari keluarga yang kaya pung, hidup juga dikatakan berlebihan. Semua dapat kumiliki(terdiam sejenak)Di rumah yang besar itu hanya ada aku sendiri pung. Mereka semua sibuk dengan kegiatannya. Mama dan bapak sibuk dengan profesinya siang dan malam mereka hanya mengumpulkan uang sebanyak mungkin. Seakan mereka bertanding untuk kekuasaan di rumah ini. Siapa yang mengumpulkan uang lebih banyak dia yang menjadi penguasa rumah ini. Mereka takut untuk dikecilkan ketika mereka tidak mendapat uang. Begitu juga dengan Kakak, Aku tak tau dimana berada sekarang. Sepulang kuliah Dia dijemput oleh pacarnya, tak pulang-pulang hingga sekarang. Abang juga pekerjaannya hanya berfoya-foya ke diskotik bersama teman-temannya dan tak pernah ingat untuk pulang.Setiap malam aku selalu menunggu mereka di depan pintu rumah ini, aku berdiri dan duduk berharap Bapak, Mama, Abang, Kakak akan datang kerumah yang besar ini.Nyatanya tak seeorang pun yang datang!!!! (emosi dan sedih)Op. tua : Tak perlu sedih pemuda,..!!!(batuk-batuk)Tuhan tak pernah mengajarkan kita untuk hidup bersungut-sungut, melainkan kita harus mensyukuri hidup ini, kita diajarkan untuk hidup bersyukur. Bersyukur dan slalu bersyukur.Pemuda: (degan suara sangat keras dan lantang menetang dan menujuk opung itu dengan tangannya).Bagaimana saya harus bersyukur????Saya cemburu degan kehidupan rumah teman saya. Mereka mimiliki rumah yang kecil tetapi penuh degan kasih, mereka makan malam bersama, bercanda bersama, kakak, adik, bapak dan mamaknya bersama mereka.Sedangkan aku???Aku tak merasakan itu sama sekali!!!Saya lebih bahagia ketika kami memiliki rumah yang kecil tetapi kami bisa bersama, kami makan bersama, bercanda bersama, bermain bersama kakak dan abang. Saya merindukan rumah kami yang dulu bukan rumah yang besar ini, tidak ada kasih dan kedamainan di dalamnya, yang ada hanya mementingkan diri sendiri dan mengutamakan uang dari segalanya. Aku gak penah merasa puas dengan uang yang mereka berikan kepadaku, aku hanya merindukan kedamaian, kasih dan kebersamaan.Hal apa yang harus ku syukuri opuuuung TUHAN hanya mengsihi keluarga mereka???Adilkah Tuhan itu???Adilkah Opung???Tuhan itu tidak adil, tidak adil sama sekali pungTIDAK ADIL DAN TIDAK ADA KASIH!!!!!! (dengan suara yang sangat keras)Op. tua: (memulai ceritanya dengan batuk tersendat-sendat) Bukan Tuhan yang tidak adil pemuda. Tuhan itu sangat adil, hanya saja manusia yang tidak pernah setia untuk mengikutNya. Mereka hanya ingin mengikut Tuhan dengan kenyamanan mereka dan kesenangan mereka. Ketika Tuhan memberikan kesenangan, kebahagian, kecukupan, dan kehormatan. Mereka melupakan Tuhan!!!!!Saya pernah mendengarkan khotbah ketika saya sekolah minggu. Yesus memberi makan lima ribu orang, itu hanya lelaki saja tidak ikut anak-anak dan perempuanSaya juga pernah mendengarkan cerita bahwa Yesus pernah menyembuhkan orang lumpuh, orang lumpuh itu pun sembuh dan bahagia, Saya juga pernah mendengar tetang Yesus, mereka yang buta bisa melihat kembali, mereka senag dan bahagia.Ketika lasaruz mati, di hidupkan kembali keluarga mereka sangat senang dan bahagia ketika Yesus menghidupkan anak itu kembali.Semua orang banyak itu hanya memetingkan hidupnya,.Ketika mereka mendapatkan semua itu, mereka melupakan Tuhan. Yesus ditangkap tak seorangpun yang menyatakan dirinya kalau dia adalah Juruselamat yang menyelamatkan hidupnya, yang memberikesembuhan dari penyakit kusta, buta bahkan kematian. Ketika Yesus disalibkan hanya Petrus yang memikul salibnya.Kemana yang lain pemuda?????Apa ada ingin seperti mereka???Mengikut Tuhan untuk mendapatkan roti yang hanya membuat kenyang sesaat. Bukan untuk roti yang hidup yang tidak habis dan tak akan membuat lapar untuk selamanya???Apakah engkau ingin di kenyangkan dengan LIMA ROTI DAN DUA IKAN???Yang akan habis sesaat.Untuk saat ini juga Tuhan telah menyelamatkanmu dan menghapus dosa-dosamuapakah engkau tidak setia????

Pemuda : Aku tidak pernah sama sekali sekecewa ini pungAku slalu memuji Tuhan dengan mulutku, tetapi aku tidak bisa membawa keluargaku untuk memuji TUHAN bersama. Uang, study, dan roti itu yang mereka utamakan. Mereka hidup untuk roti, bukan hidup mereka untuk roti yang hidup yang tak pernah abis itu. Mereka bisa merasakan kebahagiaannya tersendirisementara aku tidak pernah merasa bahagia seperti mereka.Aku ingin seperti mereka pung, sekali utuk seumur hidup saja merasakan kebahagian. Aku ingi roti itu biar aku tidak kelaparan.Op. tua: Liatlah anak muda seisi rumahku hanya ada aku sendiri Jangan sia-siakan masa mudamu!!!Saya pernah muda sepertimu anak mudaaku hanya menyia-nyiakan hidupku dan mengutamakan uang dari segalanya. Op. borumu selalu mengigatkan saya untuk tidak berjudi dan mabuk-mabukan ketika sepulang dari tempat kerja. Opung juga pernah memukul opung borumu menamparnya sangat keras ketika opung mabuk dan kalah main judi.(Menagisss) Tapi semuanya itu tidak kuhiraukan. Ketika di ajak ke gereja opung tidak mau pergi. Opung hanya tertidur hingga siang tiba.Pada saat itu opung pernah melakukan kesalahan yang besar, op meninggalkan rumah dan mereka selama 10 tahun. Opung bersenang senang dengan kawan-kawan opung sewaktu minggalkan rumah dan opung menikah di perantauan itu dengan anak gadis di desa itu. Setelah 6 tahun pernikan perempuan itu meninggalkan opung dan menikah degan seseorang yang kaya. Ketika harta yang opung miliki habis dan opung tidak bekerja lagi , op berniat untuk pulang ke kampung. op. hanya menagis ketika melihat rumah ini kosong hanya ada foto istri dan anak opung di tempat tidur. Sampai op. tertidur d tempat itu.Malam itu op bermimpi istri dan anak opung, di dalam mimpi itu mereka tersenyum

Saya mengingat sebuah lagu ketika mereka mengajak saya ke gereja tu dia ho dung mate ho???Saya tidak mau ini terjadi padamu anak muda. Kamu masih memiliki keluarga, hanya saja kamu tidak mau untuk berjuang memulihkannya, kamu menyerah dan tidak bersyukur. Berjuanglah untuk itu. Bawa mereka menikmati roti yang hidup itu!!! Selagi engkau muda dan sebelum penyesalan itu datang!!!Pemuda : saya sadar pung. Maafkan saya pung.(memeluk op.) Seharusnya saya bersyukur telah memiliki keluarga dan Tuhan masih memberikan kesempatan kepada saya dan keluarga untuk menikmati roti hidup tersebut. Saya akan berjuang pung.tetapi biarkan malam ini saya bersama opung menuggu matahari terbit di tempat ini.Op. Tua: sudalah anak muda!!! ( mengambil sebuah gitar di sebuah kamar)Pegang ini! Op. sangat suka dengan musik, tetapi sayang opnya. tidak menggunakan kesempatan ini utk memuji Tuhan. Mari kita bernyanyi songon lali opung sangat suka lagu ini. Ini lagu op. sewaktu menjadi pemuda di gereja.

Bisa bermain???Pemuda : sepppp opung

Tiba-tiba datang seorang pemuda lagi berjalan menuju rumah opung. Pemuda ini juga merupakan teman dekat dari pemuda yang pertama. Pemuda : lae???Mau kemana lae???Pemuda II: Suntuk dirumah lae, sendirian aku di rumahGak ada kawanku di rumah, semua orang lagi ribut besar di rumahMereka saling mencari kemenangan dan kebenaran mereka sendiri denganMakanya aku mau keluar cari udara segar dan cari kesenaganSeperti kakak, abangku, adekku, dan saudaraku yang lainnya mereka mencari kesengan dei luar. Aku ingin berada di titik nyaman dan mencari kesenangan.Op: mari sejenak kita tinggalkan persoalan hidup kita anak muda!!!. Mari kita terbang seperti rajawali yang meninggalkan semua beban hidup kita. Karena hanya Tuhan yang mampu menyelesaikan persoalan hidup kita, tetapi jaganlah kita menyatakan kita tak mampu menjalaninya, karena ketika kita menyerah maka kita akan kalah.(sambil mengambil gitar)Raja wali itu sangat kuat anak muda. Rajawali pernah mengalami persolan hidupnya ketika rajawali itu tua. Dia harus belajar terbang kembali ketika sayapnya yang tua rontok dan tumbuh kembali. Begitu juga dengan cakarnya, ketika cakarnya yang sudah tua itu terlepas maka akan tumbuh cakar baru. saat cakar baru tersebut tumbuh rajawali merasa sakit. Begitu juga rajawali itu melatih cakarnya yang baru itu menjadi kuat. Rajawali tersebut merasakan luka, kakinya berdarah ketika melatih cakarnya. Kakinya diantuk-antukan secara terus menerus ke batu hingga bertahun-tahun hingga memperoleh cakar yang baru dan lebih kuat lagi. Ketika kita merasakan begitu banyak persoalan ingatlah bahwa Tuhan ingin membuat iman kita lebih kuat lagi. Tuhan tidak ingin memiliki pengikut yang lemah. Hanya berada pada titik aman saja bukan pada titik yang penuh dengan tantangan dan persoalanMari kita belajar dari rajawali ini pemuda!(memberikan gitar kepada pemuda II)Mainkan anak muda!Pemuda1,2: sepppp pungggg; ****Menyanyikan lagu songon lali****************************THE END**********************************