progsus blok14-2

Upload: linnizz

Post on 16-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    1/21

    Saraf SpinalBerdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang yang berjumlah 31 pasang saraf spinalis.Sumsum tulang belakang adalah struktur silinder jaringan saraf terdiri dari materi putih dan abu-abu, seragam terorganisir dan dibagi menjadi empat wilayah: serviks !", dada #", lumbal $"dan sakral S", yang masing-masing terdiri dari beberapa segmen yaitu :% & segmen 'ervi'al% 1( segmen thora'al

    % ) segmen lumbal% ) segmen sa'ral% 1 segmen 'o''ygeal

    *tot % otot representative dan segmen % segmen spinal yang bersangkutan serta persarafannya:1. *tot bisep lengan !) % !+(. *tot trisep !+ % !&3. *totbrakial !+ % !. *tot intrinsi' tangan !& % #1). Susunan otot dada #1 % #&+. *tot abdomen #+ % #1(. *tot uadrisep paha $( % $&. *tot gastrok nemius re/ek untuk ektensi kaki $) % S(

    0emudian diantara beberapa saraf, ada yang menjadi satu ikatan atau gabunganpleksus"membentuk jaringan urat saraf.leksus terbagi menjadi 3 ma'am,yaitu:

    1" le2us 'ervi'alis gabungan urat saraf leher "(" le2us bran'hialis gabungan urat saraf lengan"3" le2us lumbo sakralis gabungan urat saraf punggung dan pinggang"

    dapun ke 31 saraf spinalis, yaitu:1. 4ervus hipoglossus : 4ervus yang mempersara5 lidah dan sekitarnya.(. 4ervus o''ipitalis minor : 4ervus yang mempersara5 bagian otak belakang dalam

    trungkusnya.3. 4ervus thora'i'us : 4ervus yang mempersara5 otot serratus anterior.

    . 4ervus radialis: 4ervus yang mempersyara5 otot lengan bawah bagianposterior,mempersara5 otot tri'eps bra'hii, otot an'oneus, otot bra'hioradialis dan ototekstensor lengan bawah dan mempersara5 kulit bagian posterior lengan atas dan lenganbawah. 6erupakan saraf terbesar dari ple2us.

    ). 4ervus thora'i'us longus: 4ervus yang mempersara5 otot sub'lavius, 4ervus thora'i'uslongus. berasal dari ramus !), !+, dan !, mempersara5 otot serratus anterior.

    +. 4ervus thora'odorsalis: 4ervus yang mempersara5 otot deltoideus dan otot trape7ius,otot latissimus dorsi.

    . 4ervus a2illaris: 4ervus ini bersandar pada 'ollum 'hirurgi'um humeri.&. 4ervus sub'iavius: 4ervus sub'lavius berasal dari ramus !) dan !+, mempersara5 otot

    sub'lavius..8. 4ervus sup'apulari: 4ervus ini bersal dari ramus !), mempersara5 otot rhomboideus

    major dan minor serta otot levator s'apulae,

    19. 4ervus supra'aplaris: Berasal dari trunkus superior, mempersara5 otot supraspinatus daninfraspinatus.

    11. 4ervusphreni'us: 4ervus phreni'us mempersyara5 diafragma.1(. 4ervus inter'ostalis13. 4ervus inter'ostobra'hialis: 6empersyara5 kelenjar getah bening.1. 4ervus 'utaneus bra'hii medialis: 4ervus ini mempersara5 kulit sisi medial lengan atas.1). 4ervus 'utaneus antebra'hii medialis: 6empersara5 kulit sisi medial lengan bawah.1+. 4ervus ulnaris: 6empersara5 satu setengah otot /eksor lengan bawah dan otot-otot ke'il

    tangan, dan kulit tangan di sebelah medial.1. 4ervus medianus: 6emberikan 'abang !), !+, ! untuk nervus medianus.1&. 4ervus mus'ulo'utaneus: Berasal dari !) dan !+, mempersara5 otot 'ora'obra'hialis,

    otot bra'hialis, dan otot bi'eps bra'hii. Selanjutnya 'abang ini akan menjadi nervus'utaneus lateralis dari lengan atas.

    18. 4ervusdorsalis s'apulae: 4ervus dorsalis s'apulae bersal dari ramus !), mempersara5otot rhomboideus.

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    2/21

    (9. 4ervus transverses 'olli(1. 4ervus nuri'ularis: 4ervus auri'ularis posterior berjalan berdekatan menuju foramen,

    $etakanatomisnya: sebelah atas dengan lamina terminalis,((. 4ervus Sub'ostalis: 6empersara5 sistem kerja ginjal dan letaknya.(3. 4ervus lio'hypogastri'us: 4ervus iliohypogastri'usberpusat pada medulla spinalis.(. 4ervus liongnalis: 4ervus yang mempersyara5 system genetal, atau kelamin manusia.(). 4ervus;enitofemularis: 4ervus genitofemoralis berpusat pada medulla spinalis $1-(,

    berjalan ke 'audal, menembus m. soas major setinggi vertebra lumbalis

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    3/21

    dan jika tanda @64 merujuk pada lesi sentral, maka lesi kemungkinan berada dikorda spinalisservikal atau otak. 4yeri leher atau pada daerah dermatom servikal dapat menjadi bukti tempatlesi. ika lesi pada saluran piramida di atas medula umumnya menyebabkan hemiparesekontralateral kelemahan di sisi berlawanan sebagai 'edera", lesi pada kapsula interna karenasemua informasi dari korteks presentral sudah diblok. ika lesi di medula yang lebih rendah,sumsum tulang belakang, dan saraf perifer lesi di medulla spinalis sebelum bersinaps dengann$64 di kornu anterior, di atas atau pas di level Servikal Pleksus Brakialis"" menghasilkan

    hemiparesis ipsilateral.enyebab tersering hemiparesis pada orang dewasa yaitu infark serebral atau pendarahan.witan se'ara mendadak, serangan iskemik transien sebelumnya, dan progresi menjadi derajatmaksimum dalam ( jam pada orang dengan hipertensi atau usia lanjut merupakan indikasitelah terjadi stroke.

    Bihemiparesemempunyai arti yang sama dengan tetraparese yaitu kelemahan pada keempatanggota gerak. 4amun, pada bihemiparese kelemahan>kelumpuhannya tidak terjadi langsungpada keempat anggota gerak. Bihemiparese bersifat kerusakan pada upper motor neuron, yaituadanya infark di hemispere serebral bilateral dapat disebabkan karena dua lesi iskemik didaerahkedua arteri serebri anterior>media" atau di kedua kapsula interna. $esi pada arteri basilarisdapat menyebabkan infark pada daerah mesensefalon. $esi ini dapat disebabkan oleh adanyaarterosklerosis, emboli, aneurisma, dan in/amasi.

    Monoparese adalah kelemahan pada satu ekstremitas atas atau ekstremitas bawah.6onoparesis 0ontralateral $esi pada korteks serebri. 0arena tidak semua bagian korteks ygrusak misal: hanya bagian kaki" sedangkan bagian lain misal: kepala, tangan" masihmemberikan impuls motorik.6onoparesis psilateral $esi pada medulla spinalis sebelum bersinaps di kornu anterior, tapi dibawah level Servikal Pleksus Brakialis".

    Perbedaan UMN (Upper Motoneuron) dan MN (o!er Motoneuron)Upper Motoneuron"#anda-tanda kelumpuhan @64 :

    1. #onus otot meninggi atau hypertoniakibat hilangnya pengaruh inhibisi korteks motori' tambahan terhadap inti-inti intrinsi'

    medulla spinalis.(. Aipere/eksia6erupakan keadaan setelah impuls inhibisi dari susunan pyramidal dan ekstrapirimidaltidak dapat disampaikan kepada motoneuron.

    3. 0lonusAipere/eksia sering diiringi oleh klonus. #anda ini adalah gerak otot re/ektorik, yangbangkit se'ara berulang-ulang selama perangsangan masih berlangsung.

    . Ce/e2 patologik). #idak ada atro5 pada otot-otot yang lumpuh+. Ce/e2 automatisme spinal

    o!er Motoneuron"#anda-tanda kelumpuhan $64 :1. Seluruh gerakan, baik yang voluntary maupun yang re/ektotik tidak dapat dibangkitkan.

    ni berarti bahwa kelumpuhan disertai oleh :

    a. Ailangnya re/e2 tendonb. #ak adanya re/aks patologik

    (. 0arena lesi $64 ini, maka bagian eferen lengkung re/e2, berikut gamma loop tidakberfungsi lagi, sehingga:'. #onus otot hilang

    3. 6usnahnya motoneuron berikut dengan aksonnya berarti pula bahwa kesatuan motori'runtuh, sehingga:d. tro5 otot 'epat terjadi

    @64 berasal dari kortek serebri dan menjulur ke bawah, satu bagian traktuskortikobulbaris" berakhir pada batang otak sedangkan bagian lainnya traktus kortikospinalis"menyilang bagian bawah modula oblongata dan terus turun ke dalam medulla spinalis. 4ukleinervus kranialis merupakan ujung akhir traktus kortikobulbaris. #raktus kortikospinalis berakhir di

    daerah kornu anterior medulla spinalis servikal sampai sa'ral. Serabut-serabut spinalis yangmelalui piramide modula oblongata membentuk traktus piramidalis. Serabut-serabut saraf dalam

    http://en.wikipedia.org/wiki/Contralateralhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ipsilateralhttp://en.wikipedia.org/wiki/Contralateralhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ipsilateral
  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    4/21

    traktus kortikospinalis merupakan penyalur gerakan voluntary, terutama gerakan halus,disadari, dan mempunyai 'iri tersendiri.

    $64 men'akup sel-sel motori' nu'lei nervus kranialis dan aksonnya serta sel-sel kornuanterior medulla spinalis dan aksonnya. Serabut-serabut motorik keluar melalui radiks anterioratau motorik medulla spinalis, dan mempersara5 otot-otot.

    $esi pada @64 dan $64 menyebabkan perubahan-perubahan khas pada respon otot.engetahuan mengenai perbedaan kelemahan otot akan mempermudah menentukan letak lesi

    neurologis tersebut.erbedaan antara 0elemahan @64 dan $64

    0arakteristik @64 $64

    enis dan distribusi

    kelemahan

    $esi di otak : Ddistribusi

    piramidalisE yaitu bagiandistal terutama otot-otottangan, ekstensor lengandan /eksor tungkai lebihlemah.$esi di medulla spinalis:bervareasi bergantunglokasi lesi.

    Bergantung $64 yang

    terkena yaitu segmen radiks,atu saraf yang mana.

    #onus Spastisitas : lebih nyata pada/eksor lengan dan ekstensortungkai

    =laksid

    6assa otot Aanya sedikit mengalamidisuse atropi

    tropi dapat sangat jelas

    Ce/eks 6eninggi : Babinski positif 6enurun atau tidak ada :Babinski negatif

    =asikulasi #idak da

    0lonus Seringkali ada #idak ada.

    #arpal Tunnel S$ndrome!arpal tunnel syndrome adalah keadaan nervus medianus tertekan di daerah pergelangantangan sehingga menimbulkan rasa nyeri, parestesia, dan kelelahan otot tangan. #empatpenekanan nervus medianus lainnya adalah di daerah siku. ni menyebabkan sindrom pronator,yaitu pada gerak pronasi lengan bawah se'ara maksimal akan menimbulkan rasa nyeri.%tiologi

    Sebagian besar kasus !#S F)9G" bersifat idiopatik, tetapi berbagai kondisi dapat berkontribusisebagai penyebab, yaitu:a. 0ondisi kesehatan lain seperti artritis reumatoid, kelainan hormonal tertentu seperti

    diabetes, kelainan tiroid, menopause, retensi 'airan pada kehamilan.b. 0arakteristik 5sik. !arpal tunnel seseorang dapat lebih sempit daripada populasi umum'. roses penuaan normal dengan peningkatan massa di tenosinoviumd. #ekanan langsung atau lesi desak ruang di dalam 'arpal tunnel dapat meningkatkan

    tekanan pada nervus medianus dan menyebabkan !#Se. #enosinovitis,yaitu peradangan membran musin tipis yang menyelimuti tendonf. Sindrom double 'rush, kompresi atau iritasi nervus medianus di atas pergelangan tangang. kti5tas yang membutuhkan penggunaan tangan dengan kombinasi gerakan berulang

    pergelangan tangan atau jari, dan pekerjaan yang menggunakan alat yang menimbulkangetaran

    h. =aktor keturunan&e'ala Klinis

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    5/21

    Carpal tunnel syndrommenimbulkan beragam gejala khas dari gejala sakit sedang hingga gejalasakit yang berat. ;ejala % gejala ini akan semakin bertambah berat dan penderita yang telahdidiagnosis dengan carpal tunnel syndromeakan mengeluhkan sensasi mati rasa numbness",kesemutan, dan sensasi terbakar pada jari jempol, jari telunjuk dan jari tengah dimana ketigajari tersebut diinervasi oleh 4. 6edianus.(,3ada beberapa penderita juga sering mengeluhkanrasa sakit pada tangan atau pergelangan tangan dan hilangnya kekuatan menggenggam. Casanyeri juga timbul pada lengan dan pundak serta benjolan pada tanganH rasa nyeri ini akan terasa

    teramat sakit terutama di malam hari saat tidur.6ati rasa numbness" dan kesemutan paresthesia" pada area yang dipersara5 oleh 4. 6edianusmerupakan gejala neuropathy akibat sindrom jebakan canalis carpicarpal tunnel entrapment".0elemahan dan atro5 otot % otot thenar akan timbul selanjutnya jika kondisi ini semakin takterobati.

    Patogenesisdanya disproporsi antara volume !# dengan isinya, yaitu bertambahnya volume dari isi

    'arpal #unnel atau berkurangnya volume dari !# tersebut. Iengan adanya Iisproporsi akanterjadi penekanan pd vasa vasorum dari 4. 6edianus serta is'hemi' sehingga akan menekansyaraf pada pembedahan akan tampak syaraf yang pipih seperti pita.Bertambahnya volume !#, karena:

    enebalan > 5brosis dari =leksor sinovialis merupakan penyebab tersering. Aasil biopsi:

    C, in/amasi non spesi5' kronis, enyakit degeneratif @dema di dlm !# , sehingga memberi tekanan dan kompresi pada syaraf, karena faktor:

    a. Aormonal adanya retensi 'airan pd jaringan yang ada di !#. misalnya: 6enstruasi,kehamilan, menopouse, diabetes mellitus, disini miksudema pada hipotiroidisme.b. roses radang, misal: C, osteoarhtritis.

    '. #umor dan keadaan lain yang menambah isi dari !#, misalnya: ;anglion, neuroma,lipoma, kista sinovitis, hematoma, deposit !alsium, amiloidosis, !hondro'alsinosis.

    d. enyakit *'upasi adalah penyakit yang disebabkan karena penggunaan tanganse'ara berlebihan pada keadaan Aiperekstensi pada pergelangan tangan, sehinggatekanan !# meningkat dari pada tangan dengan posisi netral.

    e. #rauma akan merubah E'ountourE normal !# atau pembentukan tulang baru yangberlebihan pada !olles fra'ture

    #erjadinya 4europhaty saat injuri disebabkan karena fragmen tulang patah atauujung ligamentum menekan n. medianus.

    f. nfeksi pada tenosinovitis kronis dan tuberkulosa.g. 0ongenital, apabila ada anomali didaerah !#, misal perpanjangan

    D6us'le BellyE dari 6. =leksor digitorum sublimis, atau pembesaran pembuluh darahsehingga terjadi penekanan terhadap nervus medianus.

    h. Jas'ular DShuntE pada renal dialisis yang berulang, pembuatan shuntdidaerah tangan, tetapi hal ini masih dalam perdebatan.

    tau bisa dikatakan umumnya !#S terjadi se'ara kronis di mana terjadi penebalan /eksorretinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus. #ekanan yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafasikuler. kibatnya aliran darahvena intrafasikuler melambat. 0ongesti yang terjadi ini akan mengganggu nutrisi intrafasikulerlalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak endotel. 0erusakan endotel ini akan mengakibatkan

    kebo'oran protein sehingga terjadi edema epineural. Aipotesa ini menerangkan bagaimanakeluhan nyeri dan sembab yang timbul terutama pada malam>pagi hari akan berkurang setelahtangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut mungkin akibat terjadinya perbaikansementara pada aliran darah". pabila kondisi ini terus berlanjut akan terjadi 5brosis epineuralyang merusak serabut saraf. $ama-kelamaan safar menjadi atro5 dan digantikan oleh jaringanikat yang mengakibatkan fungsi nervus medianus terganggu se'ara menyeluruh

    ada !#S akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapilersehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf. 0eadaan iskemik inidiperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan berlanjutnyagangguan aliran darah. Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehinggasawar darah-saraf terganggu. kibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut

    #ekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi 4odus Canvierdan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu.

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    6/21

    khirnya setelah adanya disproporsi dan kompresi terhadap nervus medianus akanmenimbulkan suatu gejala > simptom. Kaitu nyeri, rasa terbakar dan rasa seperti di tusuk %tusuk pada daerah 'arpal

    Stadium pada kelainan syaraf: Stadium :

    #imbulnya distensi kapiler intrafasikuler yang menyebabkan meningkatkan tekanan

    intrafasikuler. Sehingga keadaan tersebut dapat menimbulkan konstriksi pembuluh darahkapiler. 0eadaan ini yang menyebabkan timbulnya gangguan nutrisi serta akan terjadihipereksitabilitas serabut saraf.

    Stadium

    danya kompresi pada pembuluh kapiler akan menyebabkan anoksia dan kerusakanendotelium kapiler. 6asuknya protein ke dalam jaringan akan menyebabkan edema.rotein tidak dapat keluar melalui perineurium oleh karena akumulasi dalamendoneurium yang mana telah menyatu dengan metabolisme serta nutrisi aksonal.ada keadaan tersebbut juga diiikuti adanya proliferasi dari 5broblast serta iskemik padajaringan ikat yang mengalami konstriksi. ada tahap akhir dari kompresi saraf, akanterjadi defek pada motorik maupun sensorik.

    Iasar pato5siologi dari penekanan dari saraf ini di awali dengan berkurang nya alirandarah yang timbul dengan tekanan (9 % 39 mmAg. ada penderita !#S tekanan padaterowongan sedikitnya men'apai 33 mmAg dan bahkan sering men'apai 119 mmA; saatpergelangan tangan pada dalam posisi ekstensi posisi dorso/eksi ini nampaknya merupakanposisi yang meningkatkan tekanan intra karpal yang paling tinggi. #ekanan sebesar )9 mmA;selama (jam akan menyebabkan oedema epineurium bila tekanan tersebut berlangsung selama& jam maka akan mengakibatkan tekanan 'airan endoneurium meningkat sebesar kali danmenghambat transport aksonal jika trauma ini terus terjadi pada endotel kapiler maka akansemakin banyak protein yang bo'or masuk kedalam jaringan sehingga oedema makinmenghebat dengan demikian lingkaran akan terjadi.

    Iampak yang terjadi lebih nyata pada endoneurium, karena lebih banyak eksudat danoedema yang menumpuk disana akibat tidak dapat menembus perineurium. erineurium lebihtahan terhadap perubahan tekanan karena kelenturan.

    iagnosaIiagnosa S#0 ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh beberapapemeriksaan yaitu :

    * Pemeriksaan +sikAarus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus padafungsi, motorik, sensorik dan otonom tangan. Beberapa pemeriksaan dan tes provokasiyang dapat membantu menegakkan diagnosa !#S adalah :

    a. ,li-k.s sign. enderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya. Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokongdiagnosa !#S. Aarus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakitCaynaud.

    b. Thenar !asting. ada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atro5 otot-

    otot thenar.'. Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot se-ara manual

    maupun dengan alat dinamometer. enderita diminta untuk melakukanabduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya.Ii nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut. 0etrampilan>ketepatandinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulisatau menyulam.

    d. /rist e0tension test. enderita melakukan ekstensi tangan se'ara maksimal,sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan.Bila dalam +9 detik timbul gejala-gejala seperti !#S, maka tes ini menyokongdiagnosa !#S.

    e. Phalen.s test. enderita melakukan /eksi tangan se'ara maksimal. Bila dalamwaktu +9 detik timbul gejala seperti !#S, tes ini menyokong diagnosa. Beberapapenulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa!#S.

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    7/21

    f. Torni1uet test. Iilakukan pemasangan torniuet dengan menggunakan tensimeterdi atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. Bila dalam 1 menittimbul gejala seperti !#S, tes ini menyokong diagnosa.

    g. Tinel.s sign. #es ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri padadaerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongankarpal dengan posisi tangan sedikit dorso/eksi.

    h. uth$.s sign (bottle.s sign)* enderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

    telunjuknya pada botol atau gelas. Bila kulit tangan penderita tidak dapatmenyentuh dindingnya dengan rapat, tes dinyatakan positif dan mendukungdiagnosa.

    Pemeriksaan sensibilitas. Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik two-point

    dis'rimination" pada jarak lebih dari + mm di daerah nervus medianus, tes dianggappositif dan menyokong diagnosa.

    2* Pemeriksaan neuro+siologi (elektrodiagnostik)a. emeriksaan L6; dapat menunjukkan adanya 5brilasi, polifasik, gelombang positif

    dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar. ada beberapa kasustidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal. L6; bisa normal pada 31 Gkasus !#S.

    b. 0e'epatan Aantar Saraf 0AS". ada 1)-()G kasus, 0AS bisa normal. ada yanglainnya 0AS akan menurun dan masa laten distal distal laten'y" memanjang,menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan. 6asalaten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik.

    3* Pemeriksaan radiologis. emeriksaan sinar M terhadap pergelangan tangan dapatmembantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis. =oto palosleher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra. @S;, !# s'andan 6C dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi.

    . Pemeriksaan laboratorium* Bila etiologi !#S belum jelas, misalnya pada penderitausia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif, dapat dilakukan beberapapemeriksaan seperti kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap.

    Terapi 4 Penatalaksanaan#erdapat beberapa terapi terhadap 'arpal tunnel syndrome yang masih dipergunakan

    hingga saat ini, antara lain:

    Nonoperasi1. Splint Bidai mmobilisasi"

    plint atau bidai pada pergelangan tangan membantu mengurangi mati rasadengan mengurangi /eksi pergelangan tangan. Bidai digunakan pada malam hari untukmereposisi tangan, men'egah /eksi atau ekstensi tangan saat tidur yang bisameningkatkan tekanan. Bidai biasanya digunakan pada pasien dengangelaja yang ringansampai sedang yang berlangsung kurang dari 1 tahun. ,)

    (. eregangan tretchin!"Beragam gerakan peregangan dapat membantu pen'egahan terhadap !#S,

    namun banyak orang yang tidak tahu akan kegunaan peregangan otot % otot pergelangantangan dan tangan. @ntuk mengurangi insiden terserang !#S, berikut ini adalah gerakanperegangan yang bisa dilakukan: (,

    ;erakan 1, ;erakan 6engepal dan 6embuka0epalkan tangan dengan ken'ang selama 3 % ) detik, lalu lepaskan dan ratakan seluruh

    jari % jari tangan. Iitahan selama 3 % ) detik juga. @langi gerakan ini sebanyak ) kali di tiaptangan.

    ;erakan ( : eregangan;erakan perengan ini dapat mengurangi rasa sakit dan tekanan yang disebabkan oleh

    pergerakan tangan repetitif dalam periode tertentu. Iengan menggunakan salah satu tangan,jari % jari di tangan lain di lebarkan sebisa mungkin tanpa menimbulkan rasa nyeri. Aasil dari

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    8/21

    peregangan dapat dirasakan pada telapak tangan dan pergelangan tangan. #ahan posisiperegangan ini selama 3 % ) detik lalu lepaskan. $akukan gerakan ini sebanyak )2 di tiap tanganyang telah dilakukan gerak mengepal dan meregang.

    3. njeksi 0ortikosteroid $okalnjeksi kortikosteroid 'ukup efektif sebagai penghilang gejala !#S se'ara temporer

    dalam waktu yang singkat. 6etilprednisolon atau hidrokortison bisa disuntikkan langsung

    ke 'arpal tunnel untuk menghilangkan nyeri. njeksi kortikosteroid dapat mengurangiperadangan, sehingga mengurangi tekanan pada nervus medianus. engobatan ini tidakbersifat untuk dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. ada kebanyakan pasien,pembedahan merupakan satu %satunya pengobatan yang bisa memberikanpenyembuhan permanen.

    . *bat antiin/amasi nonsteroid 4SI"*bat-obatan jenis 4SI dapat mengurangi in/amasi dan membantu

    menghilangkan nyeri. ada umumnya digunakan untuk menghilangkan nyeri ringansampai sedang. *bat pilihan untuk terapi awal biasanya adalah ibuprofen. @ntuk pilihanlainnya ada ketoprofen dan napro2en.3,,)

    ). =isioterapi dan #erapi *kupasirosedur 5sioterapi ini harus dilakukan se'araspesi5k terhadap pola nyeri>gejala dan

    disfungsi yang ditemukan.#erapi okupasi memberikan penyaranan ergonomik untuk men'egah gejala yang semakin

    parah. #erapi okupasi memfasilitasi fungsi tangan melalui terapi adaptif tradisional. *lahragadengan gerakan merelaksasi dan meregangkan otot % otot lengan dan tangan dapat mengurangiresiko trauma ganda pada 4. 6edianus. (

    emijatan merupakan salah satu metode terapi yang sering digunakan untuk mengobatigejala !#S. erengangan dan pelepasan myofas'ial dapat menghilangkan rasa nyeri, mati rasa,kesemutan dan nyeri terbakar dalam beberapa menit.5perasiada umumnya, terapi nonoperasi digunakan untuk kasus yang ringan. ika gejala menetapmaka direkomendasikan untuk operasi. #ujuan dari operasi !#S adalah membelah lapisantranskutaneus #rans'utaneus $ayer>#!$". ada saat #!$ dipotong, maka tekanan nervus dibawahnya akan berkurang.

    Tarsal Tunnel S$ndrome"arsal tunnel syndromemerupakan sebuah keadaan yang disebabkan karena adanya kompresipada nervus tibialis atau yang berhubungan dengan per'abangannya yang melewati bagianbawah dari /e2or retina'ulum pada pergelangan kaki atau di bagian distalnya.

    %T655&6Beberapa faktor berhubungan dengan terjadinya tarsal tunnel neuropathy. o#t$tissue

    massesdapat menimbulkan compression neuropathydari bagian saraf tibialis posterior. !ontohtermasuuk lipoma, tendon sheath ganglia, neoplasma pada tarsal 'anal, nerve sheathdan nervetumor, dan vena varicose. #ulang yang menonjol dan e%ostoses dapat pula menimbulkangangguan. Sebuah penelitian dari Ianiel dan teman-temannya menunjukkan adanya deformitasdari valgus pada rearfoot yang menghasilkan neuropathy dengan menigkatnya tensile loadpada

    saraf tibial.&%J77 K6N6S

    ;ejala dari tarsal tunnel syndrome bervariasi dari masing-masing individu, tetapi dariklinis umumnya: gangguan sensorik yang bervariasi dari mulai sharp pain sampai hilangnyasensasi, gangguan motorik dengan resultant atrophy dari intrinsic musculature& dan !aitabnormality !ontoh 'verpronation dan pin'ang karena nyeri dengan wei!ht bearin!".Ieformitas dari hind#oot val!usberpotensi ke dalam gejala dari tarsal tunnel syndrome karenadeformitas tersebut dapat meningkatkan tension menjadi peningkatan dari eversion dandorsie%ion. #idak ada penelitian lainnya yang dapat menunjukkan hubungan se'ara statistikdari tarsal tunnel syndrome dalam kondisi bekerja atau beraktivitas sehari-hari. revalensi daninsiden dari tarsal tunnel syndrome belum pernah dilaporkan.

    P7T5,6S655&6

    Sindrom tarsal tunnel adalah kompresi neuropathy dari nervus tibial pada tarsal 'anal.#arsal 'anal terdiri dari /e2or retina'ulum, dimana berada posterior dan distal dari maleolus

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    9/21

    medial. ;ejala dari kompresi dan tension neuropathy adalah miripH akan tetapi, perbedaan darikondisi ini tidaklah semudah dengan mengidenti5kasi gejalanya saja. ada akhir-akhir ini,kompresi dan tension neuropathy merupakan gejala yang terdapat bersama-sama. =enomenadouble$crush yang dipublikasikan oleh @pton dan 6'!omas pada tahun 183. Ienganhipotesanya adalah: kerusakan lokal pada saraf pada satu sisi sepanjang saraf tersebut dapat'ukup merusak dari seluruh fungsi dari sel saraf a%onal ow", dimana sel saraf menjadi lebihmudah terkena trauma kompresi pada bagian distal. aringan saraf mempunyai tanggung jawab

    dalam menyalurkan sinyal aNerent dan eNerent sepanjang saraf tersebut dan mereka jugamempunyai tanggung jawab dalam penyaluran nutrisi,dimana se'ara esensial untuk optimalnyafungsi. ergerakan dari nutrisi intraselular melewati beberapa tipe dari sitoplasma pada sel sarafyang dinamakan a2oplasma sitoplasma dari kson". 2oplasma bergerak bebas sepanjang darikeseluruhan panjangnya saraf. ika aliran dari a2oplasma a%oplasmic ow" terhalangi, makajaringan saraf di bagian distal mengalami penurunan dari nutrisi dan mudah mengalami injurysebagai akibat dari penekanan tersebut.

    @pton dan 6'!omas menemukan )G" dari pasien-pasien yang mengalami lesi sarafperifer, kenyataannya didapatkan adanya lesi sekunder. enulis menyetujui bahwa denganadanya lesi-lesi tersebut dapat menimbulkan gejala-gejala pada pasien. $esi-lesi tersebut telahdipelajari pada beberapa kasus yang sama sebagai kerusakan dari /e2us bra'hialis denganmeningkatnya insiden dari 'arpal tunnel neuropathy. !ontoh yang dapat disamakan sebagaidouble crush phenomenonyang terjadi pada kaki sebagai akibat kompresi dari 'abang nervusS1, yang dihubungkan dengan 'ompression neuropathy pada kanal tarsal.

    P%M%86KS77N ,6S6Kasien-pasien umumnya dengan gejala yang tidak jelas pada nyeri kaki, dimana

    terkadang dihubungkan dengan plantar fasitis. danya nyeri, parestesia, dan rasa tebalmerupakan gejala yang tidak jelas. ada beberapa kasus, adanya atropi pada otot intrinsik kakidapat ditemukan, meskipun se'ara klinik sulit untuk dapat dipastikan. Lversion dan dorso/eksidapat menimbulkan gejala yang bertambah berat.

    #anda #inel nyeri yang menyebar dan parestesi sepanjang perjalanan dari saraf" dapattimbul pada bagian posterior dari maleolus medial. ;ejala-gejala tersebut umumnya akanberkurang saat beristirahat, meskipun tidak semua gejala tersebut hilang seluruhnya. erkusidari saraf bagian distal dengan manifestasi berupa parestesia dikenal sebagai tanda #inel. Aal ini

    jangan sampai dibingungkan dengan tanda dari halen, yaitu kompresi saraf selama 39 detik,dengan timbulnya kembali gejala-gejala tersebut".emeriksaan 5sik menunjukkan adanya penurunan sensitivitas akan tekanan ringan,

    tusukan dengan peniti, dan suhu pada pasien-pasien dengan distal symmetric sensorimotorneuropathy. emeriksaan dengan radiogra5 pada pasien-pasien dengan gangguan pada anggotageraknya menunjukkan adanya pengurangan dari densitas tulang, penipisan pada phalang, atauadanya bukti akan neuropathy 'ontoh: !har'ot disease" pada long-standing neuropathies.Sebagai tambahan adanya perubahan-perubahan pada anggota tubuh seperti pes 'avus, rambutrontok, dan ulkus. enemuan-penemuan tersebut sangat berhubungan dengan diabetes,amyloid neurophaty& leprosy& atauhereditary motor sensory neurophaty (MN)disertai dengangangguan sensorik. 6enipisnya jaringan perineural ditemukan juga pada kasus-kasus leprosydan amyloid neuropathy.

    P85S%U8 P%M%86KS77NPemeriksaan laboratorium

    - emeriksaan *lectromyo!raphy L6;" dan nerve conduction velocity 4!J" dapatlahberguna untuk mengevaluasi penyebab dari tarsal tunnel syndrome dan untukmemastikan adanya neuropathy. Sebagai tambahan, dapat membedakan dari tipe-tipedari jaringan saraf sensorik, motorik atau keduanya" dan pato5siologi aksonal vsdemyelinating dan simetrik vs asimetrik" dari pemeriksaan L6; dan>atau 4!J. sikiateratau neurolog yang telah 'ukup berpengalaman dalam pemeriksaan ekstremitas denganmenggunakan pemeriksaan L6; dan 4!J akan lebih mendapatkan hasil yang baik padapemeriksaan tersebut. emeriksaan L6; menunjukkan fungsi dari saraf tibialis posteriorbagian distal sampai ke otot dari abductor hallucis atau abductor di!iti +uinti.emeriksaan ini juga dapat disertai dengan adanya penurunan amplitude dari fungsimotorik atau hilangnya respons dari otot-otot yang diperiksa. walnya pada pemeriksaan

    sensibilitas bagian medial dan>atau lateral plantar di mana aksi potensial akan

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    10/21

    terpengaruhi dengan pemanjangan dari masa laten, lambatnya velo'ity, dan penurunanamplitude.

    ksi potensial dari sensorik dapat tidak terdeteksi pada beberapa kasus yang lebih beratseperti tarsal tunnel syndrome, pemeriksaan dengan jarum needle" pada otot abductorhallucis dan>atau abductor di!iiti +uinti dapat menunjukkan adanya denervation danperubahan-perubahan aktif dan>atau kronis. @ntuk memastikan hasil penemuan-

    penemuan tersebut bukanlah suatu lesi pada 'abang dari S1, otot dari tibialis posteriorke bawah dari tarsal tunnel posterior tibialis" atau otot-otot lainnya dari bagian otot daritibialis posterior e2tensor digitorum brevis" harus dilakukan pemeriksaanpembandingnya. *tot-otot dari lumbosa'ral paraspinal haruslah sensitif terhadappemeriksaan L6; dan 4!J.

    emanjangan dari masa laten dari bagian distal motorik:

    #erminal latensi dari otot abdu'tor digiti uinti saraf lateral plantar" yang lebihdari ms adalah abnormal.

    #erminal latensi dari otot abdu'tor hallu'is saraf medial plantar" lebih dari +,( msadalah abnormal.

    danya 5brilasi dari otot abdu'tor hallu'is juga dapat ditemukan.Pemeriksaan 6maging

    -Ma!netic resonance ima!in! 6C" dan ultrasono!raphydapat 'ukup membantu yangberhubungan dengan kasus so#t$tissue massesdan space$occupyin! lesionlainnya padatarsal tunnel. Sebagai tambahan, 6C berguna dalam menilai suatu e%or tenosynovitisdan unossi,ed subtalar joint coalitions.

    - lain radiography juga berguna untuk mengevaluasi pasien-pasien dengan dasar kelainanstruktur dari kaki, fraktur, bony masses, osteophytes, dan subtalar joint 'oalition.

    T%87P6Terapi Medik

    #erapi medik dari tarsal tunnel syndrome dapat dengan memberikan suntikan lokalsteroid ke dalam tarsal 'anal. #indakan konservatif yang dapat diterima pada awal terapi daritarsal tunnel neuropathy termasuk penggunaan lokal anestesi dan steroid, dimana dapatmengurangi nyeri. #erapi ini dapat menghilangkan gejala, tetapi harus diberikan se'ara

    bijaksana, karena dapat menyebabkan kerusakan pada saraf sebagai akibat dari jarum suntikantersebut. Physical therapy juga berguna dalam mengurangi local so#t$tissue edema, karenadapat menimbulkan tekanan pada kompartemen tersebut.

    uga pada pasien dengan gejala kontraktur pada otot gastro'nemius dari tri'eps surae,stretchin! e%ercises berguna untuk meningktakan /eksibilitas dari gastro'nemius. adabeberapa kasus tertentu dimana pasien dengan tipe kaki pes planoval!us, diperlukan suatudesain kaki orthosis untuk mengurangi ketegangan dari nervus tibialis dengan mengurangibeban pada medial 'olumn. Aal ini terbukti dengan memberikan medial lon!itudinal postin!dengan orthosis pada kedua hindfoot dan forefoot. enggunaan ni!ht splintspada kaki denganplantar valgus foot. enggunaan dalam jangka panjang akan meningkatkan efektivitas, dimanahal ini terbukti pada penelitian-penelitian saat ini, tetapi hal ini sering kali hanya digunakan padaclinical practice-

    Terapi operasi0etika konservatif terapi dinyatakan gagal dalam mengurangi gejala-gejala pada pasien, makaintervensi operasi dapatlah diperhitungkan. Spa'e-o''upaying masses harusnya dihilangkan.Beberapa didapatkan adanya neurilemoma pada saraf tibial, dimana hal ini juga harusdihilangkan. engetahuan yang 'ukup akan anatomi haruslah dibutuhkan sebelum dilakukantindakan pembebasan tersebut yang nantinya akan mempunyai efek terhadap saraf tersebut.L2ternal neurolysis pada saraf dapatlah dibutuhkan jika tindakan operasi eksplorasi didapatkanadanya pelekatan atau adanya jaringan parut yang dapat menyebabkan mengenai jaringansaraf. #erlebih lagi apabila jaringan parut atau entrapment en'apsulates mengenai dari jaringansaraf, maka tindakan e2ternal neurolysis dengan membebaskan dari epineurium dapatlahdipertimbangkan.

    Peroneal Pals$

    http://www.doctortawazun.com/2014/08/peroneal-palsy-3a_25.htmlhttp://www.doctortawazun.com/2014/08/peroneal-palsy-3a_25.html
  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    11/21

    eroneal palsy adalah kelainan yang ditandai dengan penurunan fungsi sensorik dan motorik

    pada tungkai bawah dan kaki akibat lesi pada nervus peroneal. nama lain dari penyakit ini

    adalah peroneal neuropati dan peroneal nerve injury. nsidensi eroneal palsy jarang terjadi pada

    anak-anak.

    Pen$ebaberoneal palsy yaitu duduk bersilang yang menyebabkan terjepitnya saraf peroneal,

    bisa juga disebabkan oleh penurunan lemak yang drastis, sehingga saraf kehilangan proteksi

    dan rentan 'edera, penyebab lain yaitu kegiatan atau kerja yang berposisi duduk atau jongkok

    seperti petani dan tukang tambang.

    Patogenesiseroneal palsy adalah tenaga mekanik eksterna atau 'edera terbatas seraf tubuh

    yang mengenai permukaan tulang menyebabkan beberapa fesikel terkena, syaraf yang

    mempersasra5 otot lebih rentan terhadap kompressi daripada saraf kulit, karena sarabut saraf

    kulit tidak bermyelin, sedangkan serabut saraf otot bermyelin sehingga rentan terhadapkompressi. sekali saraf rusak maka akan rentan terhadap tekanan, jadi pasien yang menderita

    malnutrisi, alkoholisme, diabetes, gagal ginjal dan ;BS sering sering terjadi komplikasi pressure

    neuropathy. disamping itu faktor genetik juga berperan sebagai predisposisi timbulnya pressure

    neuropathy.

    iagnosis eroneal palsy berdasarkan tanda dan gejala yaitu drop footkaki tidak mampu

    dorso/eksi", kram malam hari pada anterior tungkai bawah. nyeri biasanya terjadi di lokasi

    kompressi dan timbul gangguan sensorikkesemutan, mati rasa". gejala pasti dapat dibedakan

    berdasarkan letak lesi, yaitu:

    1. lesi kaput 5bula: kelumpuhan saraf peroneus, 'abang profunda lebih sering terkena, jika

    kedua 'abang terkena timbul parese kaki, dorso/eksi kaki dan jari kaki, jika hanya 'abang

    profunda maka timbul deep peroneal nerve syndrome.

    (. lesi anterior tibial: parese>paralese jari kaki dan dorso/eksi. gangguan sensori pada kulit

    sela jari kaki 1 dan (. bisa juga timbul anterior tarsal tunnel syndrome.

    3. lesi super5sial peroneal: timbul parese dan atopi mus'ulus peronei dan gangguan eversi

    kaki dan gangguan sensoris pada kulit lateral distal tungkai bawah dan dorsum kaki.

    Pemeriksaan penun'angyang dapat dilakukan adalah 6C lumbal untuk memberikan bukti

    radikulopati l). 6C pada lutut dan pergelangan kaki dapat menunjukkan ganglia interneural.

    Penatalaksanaan eroneal palsy se'ara konservatif yaitu mengistirahatkan kaki dan

    menghindari fakator kompressi seperti menyilangkan kaki. untuk terapi bedah diperlukan jika

    lesi jika terdapat massa yang mengkompressi saraf. saraf yang terjepit dan trauma terbuka yang

    parah. untuk penatalaksaan awal>konservatif dapat dilakukan oleh dokter umum, apabila gejalasemakin memberat segera dirujuk ke dokter spesialis saraf.

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    12/21

    &uillain Barre S$ndrome;uillain Barre syndrome ;BS " adalah suatu kelainan sistem kekebalan tubuh manusia yangmenyerang bagian dari susunan saraf tepi dirinya sendiri dengan karekterisasi berupakelemahan atau are/eksia dari saraf motorik yang sifatnya progresif. 0elainan ini kadangkadang juga menyerang saraf sensoris, otonom, maupun susunan saraf pusat.

    %tiologi0elemahan dan paralisis yang terjadi pada ;BS disebabkan karena hilangnya myelin,

    material yang membungkus saraf. Ailangnya myelin ini disebut demyelinisasi. Iemyelinisasimenyebabkan penghantaran impuls oleh saraf tersebut menjadi lambat atau berhenti samasekali. ;BS menyebabkan in/amasi dan destruksi dari myelin dan menyerang beberapa saraf.*leh karena itu ;BS disebut juga 'ute n/ammatory Iemyelinating olyradi'uloneuropathyI".

    enyebab terjadinya in/amasi dan destruksi pada ;BS sampai saat ini belum diketahui.da yang menyebutkan kerusakan tersebut disebabkan oleh penyakit autoimun.

    ada sebagian besar kasus, ;BS didahului oleh infeksi yang disebabkan oleh virus, yaituLpstein-Barr virus, 'o2sa'kievirus, in/uen7avirus, e'hovirus, 'ytomegalovirus, hepatitisvirus, danAJ. Selain virus, penyakit ini juga didahului oleh infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti!ampyloba'ter ejuni pada enteritis, 6y'oplasma pneumoniae, Spiro'haeta , Salmonella,$egionella dan , 6y'oba'terium #uber'ulosa.H vaksinasi seperti B!;, tetanus, vari'ella, danhepatitis B H penyakit sistemik seperti kanker, lymphoma, penyakit kolagen dan sar'oidosis Hkehamilan terutama pada trimester ketiga H pembedahan dan anestesi epidural. nfeksi virus inibiasanya terjadi ( % minggu sebelum timbul ;BS .Pato+siologi

    nfeksi , baik yang disebabkan oleh bakteri maupun virus, dan antigen lain memasuki selS'hwann dari saraf dan kemudian mereplikasi diri. ntigen tersebut mengaktivasi sel limfosit #.Sel limfosit # ini mengaktivasi proses pematangan limfosit B dan memproduksi autoantibodispesi5k. da beberapa teori mengenai pembentukan autoantibodi , yang pertama adalah virusdan bakteri mengubah susunan sel sel saraf sehingga sistem imun tubuh mengenalinya sebagaibenda asing. #eori yang kedua mengatakan bahwa infeksi tersebut menyebabkan kemampuansistem imun untuk mengenali dirinya sendiri berkurang. utoantibodi ini yang kemudian

    menyebabkan destruksi myelinbahkan kadang kadang juga dapat terjadi destruksi pada a2on.#eori lain mengatakan bahwa respon imun yang menyerang myelin disebabkan oleh

    karena antigen yang ada memiliki sifat yang sama dengan myelin. Aal ini menyebabkanterjadinya respon imun terhadap myelin yang di invasi oleh antigen tersebut.

    Iestruksi pada myelin tersebut menyebabkan sel sel saraf tidak dapat mengirimkansignal se'ara e5sien, sehingga otot kehilangan kemampuannya untuk merespon perintah dariotak dan otak menerima lebih sedikit impuls sensoris dari seluruh bagian tubuh.

    &e'ala klinis;BS merupakan penyebab paralisa akut yang dimulai dengan rasa baal, parestesia pada

    bagian distal dan diikuti se'ara 'epat oleh paralisa ke empat ekstremitas yang bersifatasendens. arestesia ini biasanya bersifat bilateral. Cefelks 5siologis akan menurun dan

    kemudian menghilang sama sekali.0erusakan saraf motorik biasanya dimulai dari ekstremitas bawah dan menyebar se'ara

    progresif, dalam hitungan jam, hari maupun minggu, ke ekstremitas atas, tubuh dan saraf pusat.0erusakan saraf motoris ini bervariasi mulai dari kelemahan sampai pada yang menimbulkanuadriplegia /a'id. 0eterlibatan saraf pusat , mun'ul pada )9 G kasus, biasanya berupa #acialdiple!ia. 0elemahan otot pernapasan dapat timbul se'ara signi5kan dan bahkan (9 G pasienmemerlukan bantuan ventilator dalam bernafas. nak anak biasanya menjadi mudahterangsang dan progersivitas kelemahan dimulai dari menolak untuk berjalan, tidak mampuuntuk berjalan, dan akhirnya menjadi tetraplegia.

    0erusakan saraf sensoris yang terjadi kurang signi5kan dibandingkan dengan kelemahanpada otot. Saraf yang diserang biasanya proprioseptif dan sensasi getar. ;ejala yang dirasakanpenderita biasanya berupa parestesia dan disestesia pada e2tremitas distal. Casa sakit dan kramjuga dapat menyertai kelemahan otot yang terjadi. terutama pada anak anak. Casa sakit ini

    biasanya merupakan manifestasi awal pada lebih dari )9G anak anak yang dapat menyebabkankesalahan dalam mendiagnosis.

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    13/21

    0elainan saraf otonom tidak jarang terjadi dan dapat menimbulkan kematian. 0elainan ini dapatmenimbulkan takikardi, hipotensi atau hipertensi, aritmia bahkan cardiac arrest, #acial ushin!,s5n'ter yang tidak terkontrol, dan kelainan dalam berkeringat.Aipertensi terjadi pada 19 % 39 Gpasien sedangkan aritmia terjadi pada 39 G dari pasien.0erusakan pada susunan saraf pusat dapat menimbulkan gejala berupa disfagia, kesulitan dalamberbi'ara, dan yang paling sering )9G " adalah bilateral #acial palsy-;ejala gejala tambahan yang biasanya menyertai ;BS adalah kesulitan untuk mulai B0,

    inkontinensia urin dan alvi, konstipasi, kesulitan menelan dan bernapas, perasaan tidak dapatmenarik napas dalam, dan penglihatan kabur (blurred visions)-

    Pemeriksaan ,isikada pemeriksaan neurologis ditemukan adanya kelemahan otot yang bersifat

    difus dan paralisis. Ce/eks tendon akan menurun atau bahkan menghilang. Batuk yang lemahdan aspirasi mengindikasikan adanya kelemahan pada otot otot inter'ostal. #anda rangsangmeningeal seperti perasat kernig dan kaku kuduk mungkin ditemukan. Ce/eks patologis sepertire/eks Babinsky tidak ditemukan.

    Pemeriksaan Penun'angada pemeriksaan 'airan 'erebrospinal didapatkan adanya kenaikan kadar protein 1 %

    1,) g > dl " tanpa diikuti kenaikan jumlah sel. 0eadaan ini oloeh ;uillain, 18+1, disebut sebagaidisosiasi albumin sitologis. emeriksaan 'airan 'erebrospinal pada & jam pertama penyakittidak memberikan hasil apapun juga. 0enaikan kadar protein biasanya terjadi pada minggupertama atau kedua. 0ebanyakan pemeriksaan $!S pada pasien akan menunjukkan jumlah selyang kurang dari 19 > mm3 pada kultur $!s tidak ditemukan adanya virus ataupun bakteri.

    ;ambaran elektromiogra5 pada awal penyakit masih dalam batas normal, kelumpuhanterjadi pada minggu pertama dan pun'aknya pada akhir minggu kedua dan pada akhir mingguke tiga mulai menunjukkan adanya perbaikan.

    ada pemeriksaan L6; minggu pertama dapat dilihat adanya keterlambatan ataubahkan blok dalam penghantaran impuls , gelombang = yang memanjang dan latensi distalyang memanjang. Bila pemeriksaan dilakukan pada minggu ke (, akan terlihat adanyapenurunan potensial aksi !6" dari beberapa otot, dan menurunnya ke'epatan konduksi sarafmotorik.

    emeriksaan 6C akan memberikan hasil yang bermakna jika dilakukan kira kira padahari ke 13 setelah timbulnya gejala. 6C akan memperlihatkan gambaran 'auda euina yangbertambah besar. Aal ini dapat terlihat pada 8)G kasus ;BS. emeriksaan serum !0 biasanyanormal atau meningkat sedikit. Biopsi otot tidak diperlukan dan biasanya normal pada stadiumawal. ada stadium lanjut terlihat adanya denervation atrophy.Kriteria diagnostik &BS menurut The National 6nstitute of Neurologi-al and#ommuni-ati9e isorders and Stroke ( N6N#S);ejala utama1. 0elemahan yang bersifat progresif pada satu atau lebih ekstremitas dengan atau tanpa

    disertai ata2ia(. re/eksia atau hipore/eksia yang bersifat general;ejala tambahan1. rogresivitas dalam waktu sekitar minggu

    (. Biasanya simetris3. danya gejala sensoris yang ringan. #erkenanya SS, biasanya berupa kelemahan saraf fa'ialis bilateral). Iisfungsi saraf otonom+. #idak disertai demam. enyembuhan dimulai antara minggu ke ( sampai ke emeriksaan $!S1. eningkatan protein(. Sel 64 O 19 >ul

    emeriksaan elektrodiagnostik1. #erlihat adanya perlambatan atau blok pada konduksi impuls saraf;ejala yang menyingkirkan diagnosis

    1. 0elemahan yang sifatnya asimetri(. Iisfungsi vesi'a urinaria yang sifatnya persisten

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    14/21

    3. Sel 64 atau 64 di dalam $!S F )9>ul. ;ejala sensoris yang nyata

    iagnosis banding;BS harus dibedakan dengan beberapa kelainan susunan saraf pusat seperti myelopathy,

    dan poliomyelitis. ada myelopathy ditemukan adanya spinal cord syndrome dan padapoliomyelitis kelumpuhan yang terjadi biasanya asimetris, dan disertai demam.

    ;BS juga harus dibedakan dengan neuropati akut lainnya seperti porphyria, diphteria,dan neuropati to2i' yang disebabkan karena kera'unan thallium, arsen, dan plumbum

    0elainan neuromuscular junction seperti botulism dan myasthenia gravis juga harusdibedakan dengan ;BS. ada botulism terdapat keterlibatan otot otot e2trao''ular dan terjadikonstipasi. Sedangkan pada myasthenia gravis terjadi ophtalmoplegia.

    6yositis juga memberikan gejala yang mirip dengan ;BS, namun kelumpuhan yangterjadi sifatnya paro2ismal. emeriksaan !0 menunjukkan peningkatan sedangkan $!S normal.

    Penatalaksanaanasien pada stadium awal perlu dirawat di rumah sakit untuk terus dilakukan observasi

    tanda tanda vital.Jentilator harus disiapkan disamping pasien sebab paralisa yang terjadi dapatmengenai otot otot pernapasan dalam waktu ( jam. 0etidakstabilan tekanan darah jugamungkin terjadi. *bat obat anti hipertensi dan vasoaktive juga harus disiapkan .

    asien dengan progresivitas yang lambat dapat hanya diobservasi tanpa diberikanmedikamentosa.

    asien dengan progresivitas 'epat dapat diberikan obat obatan berupa steroid. 1" 4amunada pihak yang mengatakan bahwa pemberian steroid ini tidak memberikan hasil apapun juga.Steroid tidak dapat memperpendek lamanya penyakit, mengurangi paralisa yang terjadi maupunmemper'epat penyembuhan.

    Plasma e%chan!e therapyL" telah dibuktikan dapat memperpendek lamanya paralisadan meper'epat terjadinya penyembuhan. Paktu yang paling efektif untuk melakukan L adalahdalam ( minggu setelah mun'ulnya gejala. Cegimen standard terdiri dari ) sesi 9 % )9 ml > kgBB" dengan saline dan albumine sebagai penggantinya. erdarahan aktif, ketidakstabilanhemodinamik berat dan septikemia adalah kontraindikasi dari L.

    .ntravenous in/usion o# human .mmuno!lobulin J g " dapat menetralisasi autoantibodi

    patologis yang ada atau menekan produksi auto antibodi tersebut. Jg juga dapatmemper'epat katabolisme g;, yang kemudian menetralisir antigen dari virus atau bakterisehingga # 'ells patologis tidak terbentuk. emberian Jg ini dilakukan dalam ( minggu setelahgejala mun'ul dengan dosis 9, g > kg BB > hari selama ) hari. emberian L dikombinasikandengan Jg tidak memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hanya memberikan Latau Jg.

    =isiotherapy juga dapat dilakukan untuk meningkatkan kekuatan dan /eksibilitas ototsetelah paralisa. Aeparin dosis rendah dapat diberikan unutk men'egah terjadinya trombosis .Miastenia &ra9is6iastenia gravis adalah suatu kelainan autoimun yang ditandai oleh suatu kelemahan abnormaldan progresif pada otot rangka yang dipergunakan se'ara terus-menerus dan disertai dengankelelahan saat beraktivitas. enyakit ini timbul karena adanya gangguan dari synapti'transmission atau pada neuromus'ular jun'tion. ;angguan tersebut akan mempengaruhi

    transmisi neuromus'ular pada otot tubuh yang kerjanya di bawah kesadaran seseorangvolunter". 0arakteristik yang mun'ul berupa kelemahan yang berlebihan, dan umumnya terjadikelelahan pada otot-otot volunter dan hal itu dipengaruhi oleh fungsi saraf 'ranial.6iastenia gravis merupakan sindroma klinis akibat kegagalan transmisi neuromuskuler yangdisebabkan oleh hambatan dan destruksi reseptor asetilkolin oleh autoantibodi. Sehingga dalamhal ini, miastenia gravis merupakan penyakit autoimun yang spesi5k organ. ntibodi reseptorasetilkolin terdapat didalam serum pada hampir semua pasien. ntibodi ini merupakan antibodig; dan dapat melewati plasenta pada kehamilan.

    %tiologi0elainan primer pada 6iastenia gravis dihubungkan dengan gangguan transmisi padaneuromus'ular jun'tion, yaitu penghubung antara unsur saraf dan unsur otot. ada ujung aksonmotor neuron terdapat partikel -partikel globuler yang merupakan penimbunan asetilkolin !h".

    ika rangsangan motorik tiba pada ujung akson, partikel globuler pe'ah dan !h dibebaskanyang dapat memindahkan gaya saraf yang kemudian bereaksi dengan !h Ceseptor !hC"

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    15/21

    pada membran postsinaptik. Ceaksi ini membuka saluran ion pada membran serat otot danmenyebabkan masuknya kation, terutama 4a, sehingga dengan demikian terjadilah kontraksiotot.enyebab pasti gangguan transmisi neromuskuler pada 6iastenia gravis tidak diketahui. Iuludikatakan, pada 6iastenia gravis terdapat kekurangan !h atau kelebihan kolinesterase, tetapimenurut teori terakhir, faktor imunologiklah yang berperanan.

    Pato+siologiSebelum tahun 183, kelainan transmisi neuromuskuler pada 6iastenia gravis dianggap karenakekurangan !h. Iengan ditemukan antibodi terhadap !hC anti-!hC", baru diketahui,gangguan tersebut adalah suatu proses imunologik yang menyebabkan jumlah !hC padamembran postsinaptik berkurang. nti-!hC ditemukan pada &9 - 89G penderita. danya prosesimunologik pada 6iastenia gravis sudah diduga oleh Simpson dan 4astuk pada tahun 18+9.Selain itu, dalam serum penderita 6iastenia gravis juga dijumpai antibodi terhadap jaringan ototserat lintang 39 - 9G dan antibodi antinuklear ()G. 0adar anti-!hC pada 6iastenia gravisbervariasi antara (-1999 n6ol>$, dan kadar ini berbeda se'ara individu. nti-!hC ini akanmemper'epat penghan'uran !hC, tetapi tidak menghambat pembentukan !hC baru. Sebagaiakibat proses imunologik, membran postsinaptik mengalami perubahan sehingga jarak antaraujung saraf dan membran postsinaptik bertambah lebar dengan demikian kolinesterasemendapat kesempatan lebih banyak untuk menghan'urkan 'h . ;ejala klinik 6iastenia gravisakan timbul bila )G !hC tidak berfungsi, atau jumlahnya berkurang 1>3 dari normal.

    Manifestasi Klinis (Tanda an &e'ala)6iastenia gravis diduga merupakan gangguan autoimun yang merusak fungsi reseptorasetilkolin dan mengurangi e5siensi hubungan neuromus'ular. 0eadaan ini seringbermanisfestasi sebagai penyakit yang berkembang progresif lambat. ada 89 G penderita,gejala awal berupa gangguan otot-otot okular yang menimbulkan ptosis dan diplopia. Iiagnosisdapat ditegakkan dengan memperhatikan otot-otot levator palpebrae kelopak mata. Bilapenyakit hanya terbatas pada otot-otot mata saja, maka perjalanan penyakitnya sangat ringandan tidak akan menyebabkan kematian. 6iastenia gravis juga menyerang otot-otot, wajah, danlaring. 0eadaan ini dapat menyebabkan regurgitasi melalui hidung jika pasien men'oba menelanotot-otot palatum", menimbulkan suara yang abnormal atau suara nasal, dan pasien tak mampu

    menutup mulut yang dinamakan sebagai tanda rahang menggantung.ada sistem pernapasan, terserangnya otot-otot pernapasan terlihat dari adanya batuk yanglemah, dan akhirnya dapat berupa serangan dispnea dan pasien tidak lagi mampumembersihkan lender dari trakea dan 'abang-'abangnya. ada kasus yang lebih lanjut, gelangbahu dan panggul dapat terserang hingga terjadi kelemahan pada semua otot-otot ranka.Biasanya gejala 6iastenia gravis dapat diredakan dengan beristirahat dan dengan memberikanobat antikolinesterase. 4amun gejala-gejala tersebut dapat menjadi lebih atau mengalamieksaserbasi oleh sebab :

    1. erubahan keseimbangan hormonal, misalnya selama kehamilan, /uktuasi selama siklus haidatau gangguan fungsi tiroid,

    (. danya penyakit penyerta terutama infeksi saluran pernapasan bagian atas, dan infeksi yangdisertai diare dan demam,

    3. ;angguan emosi atau stres. 0ebanyakan pasien mengalami kelemahan otot apabila mereka

    berada dalam keadaan tegang,. lkohol, terutama bila di'ampur dengan air soda yang mengandung kuinin suatu obat yang

    mempermudah terjadinya kelemahan otot" dan obat-obat lainnya.

    Klasi+kasi Myasthenia Gravis berdasarkan The Medical Scientifc Advisory Board(MSAB) o the Myasthenia Gravis Foundation o America (MGFA) : !lass 0elemahan otot okular dan ;angguan menutup mata, *tot lain masih normal

    !lass 0elemahan ringan pada otot selain okular, *tot okular meningkat kelemahannya

    !lass a 6empengaruhi ekstrimitas, Sedikit mempengaruhi otot-otot oropharyngeal

    !lass b 6empengaruhi otot-otot oropharyngeal dan pernapasan, uga mempengaruhi

    ekstrimitas !lass 0elemahan sedang pada otot selain okuler, 6eningkatnya kelemahan pada otot

    okuler !lass a 6empengaruhi ektrimitas , Sedikit mempengaruhi otot-otot oropharyngeal

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    16/21

    !lass b 6empengaruhi otot-otot oropharyngeal dan pernapasan, uga mempengaruhi

    ekstrimitas !lass J 0elemahan berat pada selain otot okuler, 0elemahan berat pada otot okuler

    !lass Ja 6empengaruhi ekstrimitas, Sedikit pengaruh pada otot-otot oropharyngeal

    !lass Jb #erutama mempengaruhi otot-otot pernapasan dan oropharyngeal, uga

    mempengruhi otot-otot ekstrimitas !lass J asien yang membutuhkan intubasi ke'uali pada kasus post-operative"

    Penegakan iagnosis@ntuk penegakan diagnosis miastenia gravis, dapat dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :1. enderita ditugaskan untuk menghitung dengan suara yang keras. $ama kelamaan akanterdengar bahwa suaranya bertambah lemah dan menjadi kurang terang. enderita menjadianartris dan afonis.(. enderita ditugaskan untuk mengedipkan matanya se'ara terus-menerus. $ama kelamaanakan timbul ptosis. Setelah suara penderita menjadi parau atau tampak ada ptosis, makapenderita disuruh beristirahat.. 0emudian tampak bahwa suaranya akan kembali baik dan ptosisjuga tidak tampak lagi.

    @ntuk memastikan diagnosis miastenia gravis, dapat dilakukan beberapa tes antara lain :

    1. @ji #ensilon edrophonium chloride)@ntuk uji tensilon, disuntikkan ( mg tensilon se'ara intravena, bila tidak terdapat reaksi makadisuntikkan lagi sebanyak & mg tensilon se'ara intravena. Segera sesudah tensilon disuntikkanhendaknya diperhatikan otot-otot yang lemah seperti misalnya kelopak mata yangmemperlihatkan ptosis. Bila kelemahan itu benar disebabkan oleh miastenia gravis, maka ptosisitu akan segera lenyap. ada uiji ini kelopak mata yang lemah harus diperhatikan dengan sangatseksama, karena efektivitas tensilon sangat singkat.

    (. @ji rostigmin neosti!min"ada tes ini disuntikkan 3 '' atau 1,) mg prostigmin merhylsulfat se'ara intramuskular bilaperlu, diberikan pula atropin Q atau R mg". Bila kelemahan itu benar disebabkan oleh miasteniagravis maka gejala-gejala seperti misalnya ptosis, strabismus atau kelemahan lain tidak lamakemudian akan lenyap.

    3. @ji 0ininIiberikan 3 tablet kinina masing-masing (99 mg. 3 jam kemudian diberikan 3 tablet lagimasing-masing (99 mg per tablet". Bila kelemahan itu benar disebabkan oleh miastenia gravis,maka gejala seperti ptosis, strabismus, dan lain-lain akan bertambah berat. @ntuk uji ini,sebaiknya disiapkan juga injeksi prostigmin, agar gejala-gejala miastenik tidak bertambah berat.

    Pemeriksaan Penun'ang untuk iagnosis Pastiemeriksaan $aboratorium

    nti-asetilkolin reseptor antibodi

    Aasil dari pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mendiagnosis suatu miastenia gravis, dimanaterdapat hasil yang postitif pada G pasien. &9G dari penderita miastenia gravis generalisatadan )9G dari penderita dengan miastenia okular murni menunjukkan hasil tes anti-asetilkolinreseptor antibodi yang positif. ada pasien thymomatanpa miastenia gravis sering kali terjadi#alse positive anti$0Ch1 antibody.

    0ntistriated muscle (anti$M) antibody

    6erupakan salah satu tes yang penting pada penderita miastenia gravis. #es ini menunjukkanhasil positif pada sekitar &G pasien yang menderita thymomadalam usia kurang dari 9 tahun.ada pasien tanpa thymoma dengan usia lebih dari 9 tahun, anti-S6 b dapat menunjukkanhasil positif.

    0nti$muscle$speci,c kinase (Mu2) antibodies.

    Aampir )9G penderita miastenia gravis yang menunjukkan hasil anti-!hC b negatif miasteniagravis seronegarif", menunjukkan hasil yang positif untuk anti-6uS0 b.

    0ntistriational antibodies

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    17/21

    Ialam serum beberapa pasien dengan miastenia gravis menunjukkan adanya antibody yangberikatan dalam pola cross$striationalpada otot rangka dan otot jantung penderita. ntibodi inibereaksi dengan epitop pada reseptor protein titin dan ryanodine CyC". ntibody ini selaludikaitkan dengan pasien thymoma dengan miastenia gravis pada usia muda. #erdeteksinyatitin>CyC antibody merupakan suatu ke'urigaaan yang kuat akan adanya thymomapada pasienmuda dengan miastenia gravis.

    maging Chest %$rayfoto roentgen thorak"

    Iapat dilakukan dalam posisi anteroposterior dan lateral. ada roentgen thorak, thymoma dapatdiidenti5kasi sebagai suatu massa pada bagian anterior mediastinum.

    Aasil roentgen yang negatif belum tentu dapat menyingkirkan adanya thymoma ukuran

    ke'il, sehingga terkadang perlu dilakukan chest Ct$scanuntuk mengidenti5kasi thymomapada semua kasus miastenia gravis, terutama pada penderita dengan usia tua.

    6C pada otak dan orbita sebaiknya tidak digunakan sebagai pemeriksaan rutin. 6C dapatdigunakan apabila diagnosis miastenia gravis tidak dapat ditegakkan dengan pemeriksaanpenunjang lainnya dan untuk men'ari penyebab de5sit pada saraf otak.

    Penatalaksanaan

    ada pasien dengan 6iastenia gravis harus belajar dalam batasan yang ditetapkan oleh penyakityang mereka derita ini. 6ereka memerlukan tidur selam 19 jam agar dapat bangun dalamkeadaan segar, dan perlu menyelingi kerja dengan istirahat. Selain itu mereka juga harusmenghindari fa'tor-faktor pen'etus dan harus minum obat tepat pada waktunya.ntikolinesterase asetilkolinesterase inhibitor" dan terapi imunomudulasi merupakanpenatalaksanaan utama pada miastenia gravis. ntikolinesterase biasanya digunakan padamiastenia gravis yang ringan. Sedangkan pada pasien dengn miastenia gravis generalisata,perlu dilakukan terapi imunomudulasi yang rutin. #erapi imunosupresif dan imunomodulasi yangdikombinasikan dengan pemberian antibiotik dan penunjang ventilasi, mampu menghambatterjadinya mortalitas dan menurunkan morbiditas pada penderita miastenia gravis. engobatanini dapat digolongkan menjadi terapi yang dapat memulihkan kekuatan otot se'ara 'epat danterbukti memiliki onset lebih lambat tetapi memiliki efek yang lebih lama sehingga dapatmen'egah terjadinya kekambuhan.

    Se'ara garis besar, pengobatan 6iastenia gravis berdasarkan 3 prinsip, yaitu1. 6empengaruhi transmisi neuromuskuler:a. stirahatIengan istirahat, banyaknya !h dengan rangsangan saraf akan bertambah sehingga serat-

    serat otot yang kekurangan !hC di bawah ambang rangsang dapat berkontraksi.

    b. 6emblokir peme'ahan 'hIengan anti kolinesterase, seperti prostigmin, piridostigmin, edroponium atau ambenonium

    diberikan sesuai toleransi penderita, biasanya dimulai dosis ke'il sampai di'apai dosis optimal.ada bayi dapat dimulai dengan dosis 19 mg piridostigmin per os dan pada anak besar 39 mg ,kelebihan dosis dapat menyebabkan krisis kolinergik.

    (. 6empengaruhi proses imunologik

    a. #imektomi#ujuan neurologi utama dari #hyme'tomi ini adalah ter'apainya perbaikan signi5kan darikelemahan pasien, mengurangi dosis obat yang harus dikonsumsi pasien, serta idealnya adalahkesembuhan yang permanen dari pasien. #imektomi dianjurkan pada 6; tanpa timoma yangtelah berlangsung 3-) tahun. Iengan timektomi, setelah 3 tahun ()G penderita akanmengalami remisi klinik dan 9-)9G mengalami perbaikan.

    b. 0ortikosteroidIiberikan prednison dosis tunggal atau alternating untuk men'egah efek samping. Iimulai

    dengan dosis ke'il, dinaikkan perlahan-lahan sampai di'apai dosis yang diinginkan. 0erjakortikosteroid untuk men'egah kerusakan jaringan oleh pengaruh imunologik atau bekerjalangsung pada transmisi neromuskuler.

    '. munosupresif

  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    18/21

    Kaitu dengan menggunakan 7athioprine, !y'losporine, !y'lophosphamide !6". 4amunbiasanya digunakan a7athioprin imuran" dengan dosis (R mg>kg BB. 7athioprine merupakanobat yang se'ara relatif dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh dan se'ara umum memilikiefek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan obat imunosupresif lainnya. erbaikanlambat sesudah 3-1(bulan. 0ombinasi a7athioprine dan kortikosteroid lebih efektif yangdianjurkan terutama pada kasus-kasus berat.

    d. lasma e2'hangeBerguna untuk mengurangi kadar anti-!hCH bila kadar dapat diturunkan sampai )9G akan

    terjadi perbaikan klinik.

    3. enyesuaian penderita terhadap kelemahan otot#ujuannya agar penderita dapat menyesuaikan kelemahan otot dengan:a. 6emberikan penjelasan mengenai penyakitnya untuk men'egah problem psikis.b. lat bantuan non medikamentosaada 6iastenia gravis dengan ptosis diberikan ka'a mata khusus yang dilengkapi denganpengkait kelopak mata. Bila otot-otot leher yang kena, diberikan penegak leher. uga dianjurkanuntuk menghindari panas matahari, mandi sauna, makanan yang merangsang, menekan emosidan jangan minum obat-obatan yang mengganggu transmisi neuromuskuler seperti B-blo'ker,derivat kinine, phenintoin, ben7odia7epin, antibiotika seperti aminoglikosida, tetrasiklin dan d-penisilamin.

    Neuropati4europati berarti kerusakan saraf, biasanya menga'u pada sistem saraf perifer.#iga jenis utama dari saraf dapat terlibat dalam neuropati perifer : Saraf otonom tidak di bawah kendali sadar, TotomatisT atau Ttidak disengajaT saraf"

    Saraf motorik

    Saraf sensorik.

    Saraf otonom mengatur fungsi otomatis tubuh - misalnya, denyut jantung dan tekanan darah,keringat, dan sebagainya. Saraf motorik mengendalikan otot-otot tubuh dan berada di bawahkendali sadar kita. Ian saraf sensorik lulus sensasi dari bagian tubuh ke otak, termasukinformasi tentang dingin, panas dan nyeri.

    Jenis Neuropati

    4europati perifer: 4europati perifer adalah ketika masalah saraf mempengaruhi saraf di luar

    otak dan sumsum tulang belakang. Saraf ini merupakan bagian dari sistem saraf

    perifer. Iengan demikian, neuropati perifer adalah neuropati yang mempengaruhi saraf

    e2tremities- jari kaki, kaki, kaki, jari, tangan, dan lengan. stilah proksimal neuropati telah

    digunakan untuk merujuk pada kerusakan saraf yang se'ara khusus menyebabkan nyeri di

    paha, pinggul, atau bokong.

    4europati kranial: neuropati kranial terjadi ketika salah satu dari dua belas saraf kranial saraf

    yang keluar dari otak langsung" yang rusak. Iua jenis tertentu neuropati kranialyang neuropati optik dan neuropati auditori .4europati optik menga'u pada kerusakan atau

    penyakit saraf optik yang mentransmisikan sinyal visual dari retina mata ke otak. 4europati

    auditori melibatkan saraf yang membawa sinyal dari telinga bagian dalam ke otak dan

    bertanggung jawab untuk pendengaran.

    4europati otonom: neuropati otonom adalah kerusakan saraf dari sistem saraf tak sadar,

    saraf yang mengontrol jantung dan sirkulasi termasuk tekanan darah", pen'ernaan, usus dan

    fungsi kandung kemih, respon seksual, dan keringat. Saraf pada organ lain juga akan

    terpengaruh.

    4europati fokal: neuropati =o'al adalah neuropati yang terbatas pada satu saraf ataukelompok saraf, atau satu area tubuh. ;ejala neuropati fokal biasanya mun'ul tiba-tiba

    http://www.medicalnewstoday.com/articles/270644.phphttp://www.medicalnewstoday.com/articles/270644.php
  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    19/21

    Pen$ebab Neuropati

    0erusakan saraf dapat disebabkan oleh sejumlah penyakit yang berbeda, luka, infeksi, dan

    bahkan negara kekurangan vitamin.

    iabetes:Iiabetes adalah kondisi yang paling sering dikaitkan dengan

    neuropati. ;ejala karakteristik neuropati perifer sering terlihat pada orang dengan diabeteskadang-kadang disebut sebagai neuropati diabetes.Cisiko memiliki neuropati diabetesmeningkat dengan usia dan durasi diabetes. 4europati adalah yang paling umum pada orangyang telah menderita diabetes selama puluhan tahun dan umumnya lebih parah pada orang-orang yang memiliki kesulitan mengendalikan diabetes mereka, atau mereka yang kelebihanberat badan atau mengalami peningkatan lipid darah andhigh tekanan darah.

    Kekurangan 9itamin:0ekurangan vitamin B1( dan folat serta vitamin B lainnya dapat

    menyebabkan kerusakan saraf.

    Neuropati autoimun:penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, systemi' lupus,dan sindrom ;uillain-Barredapat menyebabkan neuropati.

    6nfeksi:Beberapa infeksi, termasuk AJ > IS, penyakit $yme, kusta, dan si5lis, dapatmerusak saraf.

    Pas-a;herpes neuralgia:neuralgia pas'a herpes, komplikasi herpes 7osterinfeksi

    virus vari'ella-7oster" adalah bentuk neuropati.

    Neuropati alkohol: lkoholismesering dikaitkan dengan neuropati perifer. 6eskipun

    alasan yang tepat untuk kerusakan saraf yang tidak jelas, mungkin timbul dari kombinasikerusakan pada saraf oleh alkohol itu sendiri bersama dengan gi7i buruk dan kekuranganvitamin terkait yang umum pada pe'andu alkohol.

    Kelainan genetik atau diturunkan:gangguan genetik atau diturunkan dapat

    mempengaruhi saraf dan bertanggung jawab untuk beberapa kasus neuropati. !ontohnyatermasuk ataksia =riedrei'h dan penyakit !har'ot-6arie-#ooth.

    7miloidosis:miloidosis adalah suatu kondisi di mana serat protein abnormal disimpan

    dalam jaringan dan organ. Ieposito protein ini dapat menyebabkan berbagai tingkatkerusakan organ dan mungkin menjadi penyebab neuropati.

    Uremia:@remia konsentrasi tinggi dari produk limbah dalam darah karena gagal ginjal"

    dapat menyebabkan neuropati.

    8a-un dan ra-un dapat merusak saraf*!ontohnya termasuk, senyawa emas, timah,

    arsen, merkuri, beberapa pelarut industri, nitrous o2ide, dan pestisida organofosfat.

    5bat:*bat-obatan tertentu dan obat dapat menyebabkan kerusakan saraf. !ontohnyatermasuk obat kanker terapi sepertivin'ristine*n'ovin, Jin'asar",dan antibiotikseperti metronida7ol=lagyl", dan isonia7id4ydra7id, $ania7id".

    Trauma 4 #edera:#rauma atau 'edera saraf, termasuk tekanan berkepanjangan pada

    saraf atau sekelompok saraf, merupakan penyebab umum dari neuropati. liran darahmenurun iskemia" pada saraf juga dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang.

    Tumor:#umor jinak atau ganas dari saraf atau struktur di dekatnya dapat merusak saraflangsung, dengan menyerang saraf, atau menyebabkan neuropati karena tekanan padasaraf.

    diopatik: neuropati idiopatik merupakan neuropati yang ada penyebab telah

    ditetapkan.

    &e'ala Neuropati

    #erlepas dari penyebabnya, neuropati dikaitkan dengan gejala yang khas.6eskipun beberapa

    orang dengan neuropati mungkin tidak memiliki gejala, gejala tertentu yang umum. Sejauh

    mana seorang individu dipengaruhi oleh neuropati tertentu bervariasi.

    0erusakan saraf sensorik umum di neuropati perifer. ;ejala sering dimulai pada kaki denganonset bertahap hilangnya rasa, mati rasa, kesemutan, atau nyeri dan kemajuan menuju pusat

    http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=59077http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58908http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58830http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58830http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58762http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=105217http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58878http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58876http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58899http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58899http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=103358http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58694http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=102912http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=103111http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=59077http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58908http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58830http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58762http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=105217http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58878http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58876http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58899http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=103358http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58694http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=102912http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=103111
  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    20/21

    tubuh dengan waktu. $engan atau kaki mungkin terlibat. 0etidakmampuan untuk menentukan

    posisi sendi juga dapat terjadi, yang dapat mengakibatkan kejanggalan atau jatuh. Sensitivitas

    ekstrim menyentuh bisa gejala lain dari neuropati perifer.Sensasi mati rasa dan kesemutan kulit

    se'ara medis dikenal sebagai paresthesia.

    Ailangnya masukan sensorik dari kaki berarti le'et dan luka pada kaki dapat berkembang

    dengan 'epat dan tidak diperhatikan. 0arena ada sensasi berkurang rasa sakit, luka ini dapatterinfeksi dan infeksi dapat menyebar ke jaringan yang lebih dalam, termasuk tulang. Ialam

    kasus yang parah, amputasi mungkin diperlukan.

    0etika kerusakan saraf motorik yang mengendalikan gerakan" terjadi, termasuk gejala

    kelemahan, hilangnya re/eks, kehilangan massa otot, kram, dan > atau kehilangan ketangkasan.

    4europati otonom, atau kerusakan saraf yang mengontrol fungsi organ dan kelenjar, dapat

    bermanifestasi dengan berbagai gejala, termasuk:

    6ual, muntah, atau perut kembung setelah makan

    ;ejala ken'ing, seperti inkontinensia , kesulitan mulai buang air ke'il, atau perasaanbahwa kandung kemih tidak sepenuhnya dikosongkan

    mpotensi disfungsi ereksi" pada pria

    using atau pingsan

    Sembelit atau diare

    englihatan kabur

    ntoleransi panas atau penurunan kemampuan untuk berkeringat

    Aipoglikemiaketidaksadaran: kadar gula darah rendah hipoglikemia" berhubungan

    dengan gemetar, berkeringat, danjantung berdebar.

    iagnosis

    Iiagnosis neuropati dan penyebabnya melibatkan riwayat kesehatan menyeluruh danpemeriksaan 5sik untuk membantu ahli kesehatan nda menentukan penyebab dan tingkatkeparahan neuropati. Sebuah pemeriksaan neurologis, menguji re/eks dan fungsi saraf sensorikdan motorik, merupakan komponen penting dari pemeriksaan awal.6eskipun tidak ada tes darah yang spesi5k untuk menentukan apakah tidak neuropati yanghadir, ketika neuropati di'urigai, tes darah sering digunakan untuk memeriksa adanya penyakitdan kondisi misalnya, diabetes atau kekurangan vitamin" yang mungkin bertanggung jawabuntuk kerusakan saraf.Studi pen'itraan seperti M-ray, !# s'an, dan 6C s'an dapat dilakukan untuk men'ari sumber-sumber tekanan atau kerusakan saraf.#es khusus dari fungsi saraf meliputi:

    %lektromiogra+L6;" adalah tes yang mengukur fungsi saraf. @ntuk tes ini jarum

    yang sangat tipis dimasukkan melalui kulit ke dalam otot.arum mengandung elektroda yangmengukur aktivitas listrik otot.

    Sebuah tes ke-epatan konduksi sarafnerve conduction velocity -4!J" mengukurke'epatan di mana sinyal perjalanan melalui saraf. #es ini sering dilakukan denganL6;. ada uji 4!J, pat'h yang mengandung elektroda permukaan ditempatkan pada kulit diatas saraf di berbagai lokasi. Setiap pat'h memberikan dari impuls listrik yang sangat ringan,yang merangsang saraf. ktivitas listrik saraf diukur dan ke'epatan impuls listrik antaraelektroda men'erminkan ke'epatan sinyal saraf" dihitung.

    Ialam beberapa kasus, biopsi sarafmungkin disarankan. Biopsi adalah operasi

    pengangkatan sepotong ke'il jaringan untuk pemeriksaan di bawah mikroskop. Seorang ahlipatologi, seorang dokter khusus terlatih dalam diagnosis jaringan, memeriksa spesimen dandapat membantu menentukan penyebab neuropati tersebut.rosedur ini dilakukan denganmenggunakan anestesi lokal. Saraf sural di pergelangan kaki", atau saraf radial dangkal

    pergelangan" adalah situs yang paling sering digunakan untuk biopsi.

    http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=79215http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58957http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58957http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58678http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=59276http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58858http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58684http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58739http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=59320http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=79215http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58957http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58678http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=59276http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58858http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58684http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58739http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=59320
  • 7/23/2019 progsus blok14-2

    21/21

    Penatalaksanaan

    Ialam banyak kasus, pengobatan penyakit yang mendasari dapat mengurangi atau

    menghilangkan gejala neuropati. Beberapa kasus, terutama yang melibatkan kompresi atau

    jebakan saraf oleh tumor atau kondisi lain, bisa dihilangkan dengan operasi.

    engendalian glukosa darah gula" tingkat penting dalam pengobatan neuropati diabetes untukmen'egah kerusakan lebih lanjut untuk saraf.

    *bat pereda rasa sakit yang dijual bebas seperti a'etaminophen#ylenol dan lain-lain"

    dan ibuprofen6otrin dan lain-lain" umumnya tidak efektif untuk mengendalikan rasa sakit

    neuropati. *bat ini mungkin efektif untuk mengurangi rasa sakit atau kerusakan sendi dan

    deformitas terkait dengan neuropati, tetapi mereka harus digunakan dengan hati-hati karena

    ada beberapa kekhawatiran bahwa obat ini dapat memperburuk 'edera saraf.

    Beberapa resep obattelah terbukti membawa bantuan bagi mereka dengan neuropati. adakasus yang parah, kombinasi obat mungkin diperlukan. *bat oral yang telah berhasil digunakan

    untuk membantu rasa sakit neuropati meliputi: 7ntidepresan:ntidepresan termasuk antidepresan trisiklik amitriptyline Janatrip",

    imipramine #ofranil, #ofranil-6", dan desipramine 4orpramin, ertofrane" sertaantidepresan lain seperti dulo2etine !ymbalta", venlafa2ine LNe2or, LNe2or MC", bupropion Pellbutrin", paro2etine a2il", dan 'italopram!ele2a". Iulo2etine telah disetujui oleh =oodand Irug dministration =I" khusus untuk mengobati neuropati perifer diabetes.

    7ntikon9ulsan: ntikonvulsan seperti pregabalin $yri'a", gabapentin

    ;abarone,4eurontin", 'arbama7epine !arbarol, Luetro, #egretol, #egretol MC", danlamotrigin $ami'tal". regabalin telah disetujui =I untuk pengobatan neuropati diabetes.

    5pioid seperti controlled$releaseoksikodondan tramadol@ltram"

    *bat topikal yang dapat membawa bantuan nyeri meliputi 'apsai'in krim dan pat'h lidokainmerek $idoderm, $idopain". #erapi alternatif atau komplementer seperti akupunktur,biofeedba'k, dan terapi 5sik telah terbukti membantu dalam beberapa kasus.ntioksidan alpha$lipoic acid$, diambil di +99 mg lisan satu dosis harian" telah terbuktiefektif dalam pengobatan neuropati diabetes di beberapa uji 'oba jangka pendekH bukti untukefektivitas dalam jangka panjang belum tersedia.Bagi mereka yang sakit tidak dikontrol oleh obat-obatan, prosedur yang dikenal sebagaistimulasi trans-kulit saraf listrik #L4S" dapat menjadi pilihan. 6eskipun data terbatas padaefektivitas metode ini, tahun (919 pedoman yang dikeluarkan oleh meri'an 'ademy of4eurology menyatakan bahwa #L4S mungkin efektif untuk mengurangi rasa sakit dari neuropatidiabetes.

    http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=101770http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=101875http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58737http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=59345http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=102852http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=103549http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=105867http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=101770http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=101875http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58737http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=59345http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=102852http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=103549http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=105867