program umum bk sman 3 slawi

19
MODEL LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI 3 SLAWI OLEH : Amin Sobirin, S.Pd GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI 3 SLAWI ~ 1 ~

Upload: aminsobirin46

Post on 06-Aug-2015

339 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Program Umum BK SMAN 3 Slawi

MODEL LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SMA NEGERI 3 SLAWI

OLEH : Amin Sobirin, S.Pd

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI 3 SLAWI

SMA NEGERI 3 SLAWI

~ 1 ~

Page 2: Program Umum BK SMAN 3 Slawi

KABUPATEN TEGALOKTOBER 2012

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan, kelompok maupun klasikal agar dapat melaksanakan kehidupan efektif sehari-hari, mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan bimbingan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/0/1995).Hal-hal pokok dalam menyelenggarakan konseling: BK merupakan pelayanan bantuan Pelayanan BK dilakukan melalui kegiatan perorangan, kelompok dan klasikal. Arah kegiatan BK membantu peserta didik untuk dapat melaksanakan kehidupan

efektif sehari-hari , mandiri dan berkembang secara optimal Bidang bimbingan yang dilakukan meliputi: bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan

karir Dari empat bidang bimbingan tersebut diatas, kita laksanakan melalui layanan

orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan konseling kelompok,mediasi dan konsultasi.

Dalam memberikan layanan BK berdasarkan azas-azas bimbingan konseling.

B. Dasar Legal

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 5 s.d Pasal 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan.

4. Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi konseling di sekolah dan di luar sekolah.

~ 2 ~

Page 3: Program Umum BK SMAN 3 Slawi

C. Visi dan Misi Bimbingan Konseling

1. Visi

Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

2. Misi

a. Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan perilaku afektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan.

b. Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

c. Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.

D. Tujuan

Tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.

E. Gambaran Keadaan Guru BK dan Siswa SMA Negeri 1 Slawi

a. Keadaan guru BKJumlah personel 3 orang1. Amin Sobirin, S.Pd2. Dra.Sriatun3. Dra. Yuyum Rumiah

b. Keadaan SiswaSiswa SMA Negeri 3 Slawi berjumlah orang terdiri dari Kelas X : 9 kelas yang masing-masing terdiri dari 32 siswa. Kelas XI terdiri dari 5 kelas IPA dan 4 kelas IPS, kelas XII terdiri dari 5 kelas IPA dan 4 kelas IPS.

~ 3 ~

Page 4: Program Umum BK SMAN 3 Slawi

PROGRAM KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING

SMA NEGERI 3 SLAWI

1. RasionalPendidikan adalah usaha sadar untuk mengasah cipta, rasa dan karsa siswa . Oleh

karena itu melalui pendidikan siswa diharapkan tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki pribadi dan perilaku yang baik. Untuk Mencapai tujuan tersebut, bimbingan dan Konseling di sekolah dewasa ini semakin penting dan strategis dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Tujuan utama layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah memberikan dukungan pada pencapaian kematangan kepribadian, ketrampilan sosial , kemampuan akademik, dan bermuara pada terbentuknya kematangan karir siswa yang bermanfaat bagi masa depannya.Untuk mencapai tujuan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dibutuhkan suatu program layanan bimbingan dan konseling yang baik sesuai dengan asesmen kebutuhan siswa maupun sekolah. Dengan program kerja tersebut duharapkan guru bimbingan dan konseling dapat bekerja secara profesional sehingga persepsi negatif guru bimbingan dan konseling dapat berubah.

2. Visi SMA Negeri 3 SlawiSekolah Menengah Atas Unggulan di Kabupaten Tegal ini memiliki visi unggul

dalam ilmu dan berwawasan global , dilandasi iman dan aklak mulia berkepribadian indonesia.

3. Misi SMA 3 SlawiMenyiapkan sekolah unggulan yang menghasilkan lulusan berkualitas melalui

pengelolaan secara professional dilengkapi sarana dan prasarana serta fasilitas modern dan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi pengembangan kreatifitas dan kerja keras meraih prestasi.

Menyiapkan siswa menjadi lulusan yang memiliki kemampuan akademik berkualitas dengan kepribadian mandiri yang kreatif serta kondisi jasmani dan rohani yang sehat yang siap berkompetisi di tingkat Nasional dan Internasional.

Mengembangkan siswa menjadi tunas-tunas pemimpin masa depan Indonesia dengan kualitas moral dan budi pekerti luhur serta memiliki keimanan dan ketaqwaan tinggi, menghayati Wawasan Kebangsaan dan kepribadian Indonesia .

4. Assesmen KebutuhanSebagaimana penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah dimulai

dengan kegiatan assesmen atau mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan masukan bagi penyusunan program. Kegiatan assesmen itu meliputi :a. Assesmen lingkungan yang terkait dengan kegiatan mengidentifikasi harapan

sekolah dan masyarakat, sarana prasarana pendukung, kondisi dan kualifikasi konselor dan kebijakan pimpinan.

b. Assesmen kebutuhan atau masalah peserta didik seperti aspek fisik, kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, minat-minatnya, masalah-masalah yang dialami, dan kepribadian.melalui IKMS.

c. Pengalaman empiris guru bimbingan konseling yaitu memperhatikan asal daerah siswa, siswa yang mendapat bea siswa, siswa yang berprestasi dan potensiny waktu

~ 4 ~

Page 5: Program Umum BK SMAN 3 Slawi

di SMP , siswa yang jumlah nilai UAN rendah, siswa yang memiliki berat badan over, hasil wawancara .

d. Pengalaman empiris guru pembimbing terhadap kekhasan masalah-masalah siswa yang berbeda setiap tingkatnya.

Masalah yang sering muncul di kelas X Adaptasi dengan moving class, adaptasi dengan teman sebaya, , adaptasi dengan proses kegiatan belajar mengajar baik di kelas maupun di luar kelas (belajar mandiri), masalah manajemen waktu, masalah kemandirian emosional, tidak betah .

Masalah yang sering muncul di kelas XI Adaptasi dengan jurusan yang baru, masuk jurusan yang tidak diinginkan, jurusan yang dimasuki tidak direstui oleh orang tua, mulai berani menyukai lawan jenis, mulai melanggar ketentuan sekolah, sulit membagi waktu, memprioritaskan kegiatan non akademik dibanding belajar.

Masalah yang sering muncul di kelas XII Kebanyakan berkaitan dengan kelanjutan studi setelah SMA misalnya adanya perbedaan pilihan studi lanjut antara anak dan orang tua, bingung menentukan studi lanjut, tempat tinggal yang jauh dari sekolah sehingga memerlukan bantuan yang lebih untuk memenuhi persyaratan masuk PT maupun saat pelaksanaan tes masuk PT.

~ 5 ~

Page 6: Program Umum BK SMAN 3 Slawi

PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Tugas perkembangan

Tugas-tugas perkembangan peserta didik SMA, yaitu:

1. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan dalam peranannya sebagai pria atau wanita.

3. Mencapai kematangan pertumbuhan fisik yang sehat.

4. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.

5. Mencapai kematangan dalam pilihan karir.

6. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi.

7. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

8. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual, serta apresiasi seni.

9. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.

B. Bidang-Bidang Bimbingan dan Konseling

1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik. Dalam pengembangan kehidupan pribadi siswa mengacu pada sasaran pengembangan kepribadian siswa yaitu tercapainya kualitas kepribadian siswa sebagai manusia utama, Yang tercermin dalam sikap dan perilaku dengan indikator sebagai berikut :a. Keimananb. Kejujuranc. Keberaniand. Kemandiriane. Kepemimpinanf. Ketanggungjawabang. Kedisiplinanh. Kesemangatani. Keinisiatifanj. Kesopanan

2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

~ 6 ~

Page 7: Program Umum BK SMAN 3 Slawi

3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan di sekolah dan belajar secara mandiri. Di ruang belajar siswa belajar bersama teman sekelas dan harus membiasakan belajar mandiri bersama-sama teman/kelompok. Dalam situasi tersebut diharapkan siswa dapat fokus dan konsentrasi dengan baik, dapat belajar secara efektif dan efisien dan memiliki sikap belajar yang positif. .

4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir. Kami berharap para siswa setelah lulus SMA dapat melanjutkan pendidikannya kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, memilih studi lanjut yang tepat sesuai dengan bakat dan minatnya dan setelah lulus memiliki daya saing yang tinggi sehingga mampu bersaing untuk memperoleh jabatan atau karir yang baik diberbagai bidang baik di dalam maupun di luar negeri.

Untuk mendukung pengembangan karir siswa maka BK didukung sekolah :a. Menyediakan berbagai informasi yang terkait dengan Perguruan tinggi baik

negeri maupun swasta, perguruan tinggi kedinasan maupun non kedinasan, perguruan tinggi dalam dan luar negeri.

b. Menjalin hubungan dan kerja sama dengan sekolah-sekolah kedinasan dalam pemberian informasi kepada siswa dan penyelenggaraan tes masuk.

c. Menjalin hubungan dan kerja sama dengan penyelenggara pendidikan perguruan tinggi luar negeri dalam pemberian informasi dan membantu siswa dalam mempersiapkan syarat-syarat untuk mendaftar sampai dengan tes seleksi.

d. Membangun inspirasi siswa melalui kegiatan ”Jumpa Tokoh lokal dan Nasional” yaitu kegiatan mengundang tokoh atau orang-orang sukses di berbagai bidang untuk ceramah, sharing, diskusi dengan para siswa sehingga menambah wawasan siswa dalam pemilihan karir.

e. Menyelenggarakan psikhotes. .

C. JENIS KEGIATAN LAYANAN DAN PENDUKUNG

1. Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling

a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru. Pada awal tahun pelajaran baru, siswa diberi materi tata cara belajar di kelas, cara belajar di rumah/kost,belajar dengan sistem moving class, syarat kenaikan kelas, penilaian kepribadian , tata krama pergaulan, dan lain-lain.

b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan. Siswa diberi informasi mengenai tujuan sekolah dan harapan orang tua sehingga siswa lebih memahami tujuan pribadi sekolah di SMA Negeri 1 Slawi. Selanjutnya siswa diharapkan mampu menata diri, merencanakan dan mengarahkan diri sesuai tujuan masing-masing. Kegiatan layanan informasi dapat dilakukan di dalam maupun di luar ruangan. Layanan BK di kelas dialokasikan 1 jam pelajaran seminggu. Materi layanan antara lain pemahaman

~ 7 ~

Page 8: Program Umum BK SMAN 3 Slawi

diri, pemahaman terhadap orang lain, nilai-nilai pribadi dan lingkungan, kode kehormatan siswa, informasi perguruan tinggi, informasi karir, dan lain-lain.

c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, , dan kegiatan ekstra kurikuler. Layanan penempatan dan penyaluran di dimulai dengan pengelompokan kelas, penggiliran ketua kelas, tempat duduk, penjurusan, penempatan dalam tim-tim kegiatan siswa, kelompok belajar, pemilihan studi lanjut dan lain-lain.

d. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Materi layanan BK pada penguasaan konten antara lain berkaitan dengan ibadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing, bersikap sopan dan hormat kepada orang yang lebih tua, problem solving, sikap asertif, kemampuan kerja sama, bersikap kritis dan rasional, fokus dan konsentrasi, belajar sesuai rumpun kecerdasan yang dominan, brain gym (diperkenalkan oleh Gail dan paul E.Dennison, Ph.D) untuk meningkatkan kecakapan membaca, memahami bacaan, ketrampilan berpikir kreatif, meningkatkan kesadaran diri, ketrampilan belajar, menghilangkan perasaan gugup saat ujian. Belajar sesuai kecerdasan masing-masing (diperkenalkan oleh Howard Gardner dg teori multiple intelligensi)

e. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya. Konseling perorangan dapat dilayani pada jam KBM bila keadaan mendesak, jam istirahat maupun jam diluar KBM misalnya sore atau malam hari. Tempat konseling di ruang BK, di ruang uks, di ruang sekitar kantor dan di rumah guru BK, .menggunakan tehnik-tehnik konseling .

f. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok. Penting melakukan bimbingan kelompok sebagai upaya preventif. Pada awal tahun pelajaran dilakukan bimbingan kelompok kepada siswa berdasarkan pemetaan kondisi siswa misalnya siswa-siswa yang mendapat bea siswa, yang jumlah nilai UANnya rendah, siswa yang kost. Bimbingan kelompok selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan para siswa misalnya berkaitan dengan penyesuaian sosial dan studi lanjut.

g. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok. Konseling kelompok dapat dilakukan pada waktu dan tempat yang telah disepakati bersama, baik di ruang BK, di kelas, Aktifitas dalam dinamika kelompok cukup banyak, kita dapat memilih disesuaikan dengan permasalahan dan karakter setiap siswa.

h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Layanan konsultasi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, juga dapat menggunakan sarana komunikasi yang ada. Guru BK menyediakan layanan konsultasi bagi siswa, guru, wali kelas, dan orang tua baik yang datang ke sekolah maupun melalui telepon karena jarak tempat tinggal yang jauh.

~ 8 ~

Page 9: Program Umum BK SMAN 3 Slawi

i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka, dengan kakak kelas, dengan guru dll.

2. Kegiatan Pendukung

a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes. Antara lain angket siswa, DCM, IKMS, AUM, angket sosiometri, angket minat, angket pilihan studi lanjut, psikhotes penjurusan, kuis multi kecerdasan, tes bakat minat, tes gaya belajar, psikhotes studi lanjut, tes potensi akademik, tes tipe kepribadian.

b. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia. Data yang dihimpun antara lain identitas siswa, identitas orang tua, pekerjaan orang tua, alamat yang mudah dihubungi, no telepon/hp orang tua, hasil wawancara casis, hasil psikhotes, sekolah asal dan jumlah nilai UAN, asal daerah, status siswa (bea siswa atau reguler atau kontribusi khusus), prestasi yang pernah diperoleh di SMP.

c. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.

d. Kunjungan rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan lingkungan tempat tinggalnya.

e. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.

f. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya. Misalnya dengan dokter dan paramedis sekolah, dokter spesialis rumah sakit, psikolog dan terapis.

D. PENILAIAN

1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:

a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani.

b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.

~ 9 ~

Page 10: Program Umum BK SMAN 3 Slawi

c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik.

2. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.

3. Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam LAPELPROG 4. Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam satu semester untuk

setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif. Laporan dituliskan dalam kolom pengembangan diri pada laporan hasil belajar. Hasil penilaian yang dituliskan adalah ketercapaian anak dalam mencapai tugas perkembangan

E. STRATEGI PELAKSANAAN

Strategi pelaksanaan program bimbingan dan konseling memuat beberapa hal, antara lain: memuat metode, waktu pelaksanaan dan tempat pelaksanaan, sehingga diharapkan dapat memperlancar pelaksanaan dan bisa mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

1. MetodeDalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling pada SMA ini menggunakan format perorangan, kelompok, klasikal denngan metode, antara lain:a. Ceramah: melalui kegiatan penyampaian suatu informasi melalui tatap muka

untuk membahas wawasan siswa.b. Diskusi: kegiatan yang dilakukan dalam bentuk kelompok untuk membahas

suatu persoalan sehingga diperoleh suatu kesimpulan dari pendapat siswa.c. Tanya jawab: suatu kegiatan bimbingan dengan jalan meyampaikan pertanyaan

sehingga memperoleh perkiraan seberapa jauh wawasan siswa.d. Pemberian tugas: dengan jalan memberikan tugas hingga anak berusaha e. untuk memperoleh pernyataan untuk menjawab persoalan yang diberikan.f. Refleksi : Kegiatan mengajak siswa untuk menjajaki kedalam diri pikiran

maupun perasaannya berkaitan dengan topik bimbingan.g. Bermain peran : kegiatan untuk lebih meningkatkan pemahaman dan empati.h. Game : kegiatan untuk memberikan rasa gembira sehingga nilai-nilai yang

ditanamkan dapat diterima lebih baik. Misalnya untuk menanamkan nilai kerja sama dapat digunakan game membangun sarang burung dari batang korek api diatas mulut botol.

2. Waktu pelaksanaan Bimbingan dan KonselingKegiatan layanan bimbingan konseling dilaksanakan sejak siswa masuk walaupun proses kegiatan belajar mengajar belum berjalan. Khususnya bagi siswa baru kelas X. Sebagai contoh untuk tahun ajaran 2012 – 2013 siswa kelas X masuk dari tanggal 16 Juli, maka pendampingan dari guru bimbingan konseling sebagai tim psikologi sekolah sudah harus dimulai. a. Kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah ini dilaksanakan dalam bentuk:

1). Kontak langsung2). Tanpa kontak langsung.

b. Kegiatan tanpa kontak langsung untuk pelaksanaan layanan dapat digunakan waktu di luar jam pelajaran di sekolah, volume kegiatan di luar jam pelajaran

~ 10 ~

Page 11: Program Umum BK SMAN 3 Slawi

sekolah ini dimungkinkan sampai 50% dari seluruh kegiatan BK misalnya melalui majalah dinding, jumpa tokoh dll.

c. Untuk kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa, guru pembimbing memiliki “hak panggil” terhadap siswa asuh yang menjadi tanggungjawabnya yang pelaksanaannya tidak merugikan siswa dalam mengikuti pelajaran dan melalui jam tatap muka di kelas ( Jadwal dibuat oleh guru BK sendiri sesuai tanggung jawab kelasnya dan/atau kebutuhan insidental )

d. Waktu pelaksanaan bisa didalam jam KBM yang atau di luar jam KBM sesuai dengan waktu yang disepakati bersama antara klien dengan guru pembimbing.

3. Tempat pelaksanaan Bimbingan dan Konselinga. Ruang kantor Bimbingan Konselingb. Ruang kelasc. Ruang konseling individuald. Ruang konseling kelompoke. UKS f. Rumah dinas g. Tempat lain

F. SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana yang diperlukan antara lain sebagai berikut:1. Sarana

a. Alat pengumpul dataContoh: format-format, pedoman observasi, pedoman wawancara, angket/data pribadi, catatan harian, daftar nilai prestasi belajar, kartu konseling, instrumen pengembangan bakat dan minat.

b. Alat penyimpan dataContoh: kartu pribadi, buku pribadi, catatan konseling, catatan anekdot, jurnal harian

c. Perlengkapan teknisContoh: buku pedoman, petunjuk, agenda surat, tape recorder, cd, cd writer dan komputer.

2. Prasaranaa. Ruang Bimbingan dan Konseling

Terdiri atas: ruang tamu, ruang konseling, ruang bimbingan kelompok/diskusi, dan ruang dokumentasi.

b. Anggaran biaya untuk menunjang kegiatan layanan didukung oleh sekolah dan komite sekolah.

~ 11 ~

Page 12: Program Umum BK SMAN 3 Slawi

PENUTUP

KESIMPULAN

Program Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 3 Slawi bertujuan untuk membantu siswa dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Melalui pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling siswa diharapkan mampu mencapai tugas perkembangannya secara optimal. Dan dapat mencapai harapan sekolah yaitu unggul dalam bidang akademik, memiliki kepribadian yang handal . Pada saatnya nanti siswa SMA Negeri 3 Slawi diharapkan siap menjadi tunas-tunas pemimpin masa depan Indonesia dengan kualitas moral dan budi pekerti yang luhur serta memiliki keimanan dan ketakwaan yang tinggi, sadar akan tanggungjawabnya dalam membela kepentingan rakyat dan mempertahankan kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Mengetahui Slawi,1 Oktober 2012Kepala SMA 3 Slawi Guru BK/ Koord BK

Drs.Herbisono Amin Sobirin, S.PdNIP.19590529 198403 1 009 NIP.19600419 198303 1 016

~ 12 ~

Page 13: Program Umum BK SMAN 3 Slawi

~ 13 ~

Page 14: Program Umum BK SMAN 3 Slawi

~ 14 ~