program bk sman 1 lembang

44
STRUKTUR PROGRAM TAHUNAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI/SWASTA …. TANGERANG TAHUN PELAJARAN 20/20 I. RASIONAL II. DASAR HUKUM III. VISI DAN MISI IV. DESKRIPSI KEBUTUHAN V. TUJUAN VI. KOMPONEN PROGRAM VII. BIDANG LAYANAN VIII. RENCANA OPERASIONAL IX. PENGEMBANGAN TEMA X. RENCANA EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT XI. SARANA DAN PRASARANA XII. ANGGARAN BIAYA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Upload: iwenk-rifaldi-kusuma

Post on 23-Jan-2018

203 views

Category:

Education


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Program bk sman 1 lembang

STRUKTUR PROGRAM TAHUNAN

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SMA NEGERI/SWASTA …. TANGERANG

TAHUN PELAJARAN 20/20

I. RASIONAL

II. DASAR HUKUM

III. VISI DAN MISI

IV. DESKRIPSI KEBUTUHAN

V. TUJUAN

VI. KOMPONEN PROGRAM

VII. BIDANG LAYANAN

VIII. RENCANA OPERASIONAL

IX. PENGEMBANGAN TEMA

X. RENCANA EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT

XI. SARANA DAN PRASARANA

XII. ANGGARAN BIAYA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Page 2: Program bk sman 1 lembang

Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan di sekolah, diperlukan beberapa

komponen pokok, diantaranya program kurikulum yang baik,

penyelenggaraan administrasi pendidikan yang memadai dan menunjang

terlaksananya pengelolaan proses belajar mengajar yang optimal,

penyelenggaraan program bimbingan dan konseling yang terarah, serta

tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan lengkap.

Bimbingan sebagai salah satu komponen integral dari keseluruhan

penyelenggraan pendidikan di sekolah, sangat diperlukan keberadaannya

dalam mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Dalam proses pendidikan, siswa sebagai subjek pendidikan tidak terlepas

dari berbagai permasalahan, diantaranya:

1. Masalah belajar; motivasi belajar kurang, prestasi belajar rendah, terdapat

siswa yang under achiever, kesulitan dalam pengaturan waktu belajar,

berubahnya orientasi dan tujuan instirusional pada suatu institusi

memerlukan penyesuaian serta belajar pada diri siswa dan pengembangan

potensinya.

2. Masalah keluarga; suasana rumah yang tidak harmonis, keluarga retak,

orang tua yang terlalu menuntut, menekan, otoriter, dan sebagainya.

3. Masalah pribadi sosial; konflik dengan sesama siswa maupun konflik

dengan diri sendiri, penolakan diri, rendah diri, dan sebagainya.

Secara khusus, di SMA Negeri 1 Lembang dijumpai beberapa

kecenderungan perilaku yang menghambat perkembangan siswa, diantaranya:

1. Ditemuinya beberapa orang siswa yang mengaku sebagai perokok aktif

2. Kurangnya kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh siswa

3. Kasus pencurian yang dilakukan siswa di kelas

4. Seringnya keterlambatan siswa masuk kelas

5. Kurangnya disiplin siswa dalam mematuhi peraturan sekolah (panjang rok,

warna sepatu, rambut, dan sebagainya)

6. Ditemuinya beberapa siswa yang angka ketidakhadirannya tinggi (absensi)

7. Rendahnya nilai UAN yang diperoleh siswa kelas XII

8. Rendahnya minat melanjutkan ke perguruan tinggi

Page 3: Program bk sman 1 lembang

Dari kondisi tersebut di atas, kiranya layak lembaga pendidikan (SMA

Negeri 1 Lembang) memberikan pelayanan-pelayanan khusus yaitu

bimbingan dan konseling bagi siswanya agar seluruh aspek kepribadiannya

dapat berkembang secara optimal.

B. Landasan Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling

Terdapat beberapa sumber hukum yang dapat dijadikan sandaran atau

dasar dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling pada suatu lembaga

penididikan (SMA Negeri 1 Lembang), yaitu:

1. Undang-Undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 tahun

2006, tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23 tahun

2006, tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 24 tahun

2006, tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22

tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006

tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah

5. Undang-Undang No.2 tahun 1999, tentang Pemerintah Daerah

6. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun1990, tentang Pendidikan Menengah

7. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah

dan Kewenangan Propinsi sebagai daerah Otonomi

8. SK Mendikbud No. 025 tahun 1995, tentang Pelaksanaan Bimbingan dan

Konseling pada Suatu Pendidikan Formal

9. Program kerja SMA Negeri 1 Lembang tahun pelajaran 2006/2007

C. Visi dan Misi

Visi

Page 4: Program bk sman 1 lembang

Membentuk insan yang bertaqwa, berbudi pekerti luhur, cerdas, mandiri, dan

berwawasan lingkungan.

Misi

1. Mewujudkan sekolah kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya

keimanan dan ketaqwaan bagi seluruh warga sekolah

2. Mewujudkan budaya sekolah yang baik sebagai ladang tumbuh suburnya

budi pekerti luhur

3. Mewujudkan kualitas pembelajaran yang meningkatkan daya saing siswa

4. Mewujudkan pengembangan pembelajaran aktif , kreatif, efektif, dan

menyenangkan

D. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,

pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan

memiliki dua fungsi yang memberikan arah kepada segenap kegiatan

pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin di capai oleh segenap kegiatan

pendidikan.

Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki posisi

penting di antara komponen-komponen pendidikan lainnya. Dapat dikatakan

bahwa segenap komponen dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata-

mata terarah pada pencapaian tujuan tersebut. dengan demikian maka

kegiatan-kegiatan yang tidak relevan dengan tujuan tersebut dianggap

menyimpang, tidak fungsional, bahkan salah, sehingga harus dilakukan

pencegahan. Di sini terlihat bahwa tujuan pendidikan itu bsersifat normatif,

yaitu mengandung unsur norma yang bersifat memaksa, tetapi tidak

bertentangan dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima

oleh masayarakat sebagai nilai hidup yang baik.

Secara umum tujuan pendidikan nasional lebih mengarah pada

pengembangan siswa untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

Page 5: Program bk sman 1 lembang

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Tujuan pendidikan SMAN 1 Lembang yaitu diantaranya:

1. Memenuhi akan mutu, akses, relevansi, dan tata kelola pendidikan

yang baik

2. Menghasilkan perangkat kurikulum yang lengkap, mutakhir, dan

berwawasan ke depan

3. Menghasilkan sistem penilaian otentik

4. Menghasilkan penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif,

dan menyenangkan

5. Menghasilkan diversifikasi kurikulum SMA agar relevan dengan

kebutuhan, yaitu kebutuhan peserta didik, keluarga, dan berbagai

sektor pembelajaran dan sub-sub sektor

6. Mengembangkan silabus internasional

7. Menghasilkan penetapan standar kompetensi dasar, indikator, dan

aspek untuk kelas X sampai dengan XII untuk semua Mata

Pelajaran pada akhir tahun 2006

8. Menghasilkan RPP untuk kelas X sampai dengan XII pada awal

tahun 2007

9. Pencapaian standar pendidikan dan tenaga kependidikan yang

optimal

10. Pecapaian ketuntasan kompetensi, prestasi, dan kelulusan

E. Acuan Kurikulum yang Dipergunakan

Program Bimbingan dan Konseling yang dikembangkan mengacu pada

kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi berorientasi

pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik

melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman

kondisi individu yang dimanifestasikan sesuai dengan potensi dan

kebutuhannya. Pengembangan program tersebut didasarkan atas asumsi bahwa

setiap individu memiliki potensi yang berbeda-beda. Program diarahakan

Page 6: Program bk sman 1 lembang

untuk mampu mengembangkan potensi atau kompetensi yang dimiliki oleh

tiap masing-masing individu. Oleh sebab itu bimbingan konseling akan lebih

mengarah pada pendekatan humanistik.

Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dasar

yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang bersifat

dinamis, berkembang, dan dapat diraih setiap waktu. Kebiasaan berpikir dan

bertindak secara konsisten dan terus-menerus memungkinkan seseorang

menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai, dan

sikap-sikap dasar dalam melakukan sesuatu. Kebiasaan berpikir dan bertindak

itu didasari oleh budi pekerti luhur baik dalam kehidupan pribadi, sosial,

kemasyarakatan, keber-agama-an, dan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Budi pekerti luhur itu sesuai dengan kaidah-kaidah agama, adat-istiadat,

aturan keilmuan, hukum perundangan, dan kebiasaan yang berlaku.

1. Sasaran

Program bimbingan dan konseling difokuskan pada siswa-siswi SMAN 1

Lembang tahun ajaran 2006/ 2007. dengan mempertimbangkan aspek potensi

yang dimiliki masing-masing siswa dan kompetensi yang diharapkan.

2. Cara Kerja

Pertama, perhatikan masing-masing butir tugas perkembangan untuk setiap

jenjang satuan pendidikan Sekolah Menengah Umum/Kejuruan,

Madrasah Aliyah dan sederajat .

Kedua, butir-butir tugas perkembangan tersebut diorientasikan ke dalam

keempat bidang bimbingan dan konseling (bimbingan pribadi,

bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir).

Ketiga, butir-butir tugas perkembangan yang sudah diorientasikan ke dalam

kelompok bidang bimbingan tertentu selanjutnya dijabarkan ke

dalam kompetensi-kompetensi yang relevan.

Page 7: Program bk sman 1 lembang

Keempat, kompetensi-kompetensi yang dimaksudkan pada langkah ketiga

tersebut selanjutnya dijadikan acuan untuk menentukan materi yang

akan menjadi isi layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan

konseling.

Kelima, berdasarkan materi yang ditetapkan pada langkah keempat,

ditetapkanlah kegiatan (layanan dan pendukung) bimbingan dan

konseling yang perlu dilaksanakan, disertai proses penilaiannya.

3. Kompetensi yang Diharapkan

Kompetensi yang dibinakan terhadap peserta didik melalui kurikulum

berbasis kompetensi, secara garis besar perlu kita ingatkan kompetensi pada

jenjang pendidikan sebelumnya sebagai berikut.

a. Memiliki keyakinan dan ketaqwaan sesuai dengan ajaran agama

yang dianutnya.

b. Memiliki nilai dasar humaniora untuk menerapkan kebersamaan

dalam kehidupan.

c. Menguasai pengetahuan dan keterampilan akademik serta beretos

belajar untuk melanjutkan pendidikan dan atau berkarya.

d. Mengalihgunakan kemampuan akademik dan keterampilan berkarya

untuk hidup berkeluarga di masyarakat lokal, nasional, regional, dan

internasional.

e. Menghargai dan berekspresi seni.

f. Mengembangkan pola hidup berdasarkan nilai-nilai kebersihan,

kesehatan rohani dan kebugaran jasmani.

g. Berpartisipasi dan berwawasan kebangsaan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis.

Page 8: Program bk sman 1 lembang

F. Layanan Bimbingan dan Konseling

Layanan bimbingan dan konseling pada hakikatnya dilaksanakan dari

manusia, untuk manusia, dan oleh manusia. Dari manusia, artinya pelayanan

itu diselenggarakan berdasarkan hakikat keberadaan manusia segenap dimensi

kemanusiaannya. Untuk manusia, dimaksudkan bahwa pelayanan tersebut

diselenggarakan demi tujuan-tujuan yang agung, mulia dan positif bagi

kehidupan manusia menuju manusia seutuhnya, baik manusia sebagai individu

maupun sebagai kelompok. Oleh manusia mengandung pengertian

penyelenggara kegiatan itu adalah manusia dengan segenap derajat, martabat

dan keunikan masing-masing yang terlibat didalamnya. Proses bimbingan dan

konseling seperti itu melibatkan manusia dan kemanusiaannya sebagai

totalitas, yang menyangkut segenap potensi-potensi dan kecenderungan-

kecenderungannya, perkembangannya, dinamika kehidupannya,

permasalahan-permasalahannya, dan interaksi antara berbagai unsur yang ada

itu.

G. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling

1. Visi bimbingan dan konseling adalah upaya pengembangan seluruh aspek

kepribadian siswa, pencegahan terhadap timbulnya masalah yang akan

menghambat perkembangannya, dan memecahkan masalah-masalah yang

dihadapinya baik sekarang maupun di masa yang akan datang.

2. Misi bimbingan dan konseling di sekolah membantu memudahkan siswa

mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya seoptimal mungkin

sehingga terwujud siswa yang tangguh menghadapi masa kini dan masa

mendatang, yaitu siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan

yang tinggi, sehat jasmani dan rohani, mempunyai kepribadian yang

mantap, mandiri, serta mempunyai tanggung jawab terhadap diri,

masyarakat, dan bangsanya.

Page 9: Program bk sman 1 lembang

H. Tujuan Bimbingan dan Konseling

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari pelayanan bimbingan dan konseling adalah sama

dengan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana yang dinyatakan dalam

UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal 3, yaitu

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sesuai dengan

pengertian bimbingan dan konseling sebagai upaya membentuk

kepribadian siswa secara optimal, maka secara umum program layanan

bimbingan dan konseling di SMA harus dikaitkan dengan pengembangan

sumber daya manusia.

Dalam rangka menjawab tantangan kehidupan masa depan, yaitu adanya

relevansi program pendidikan dengan tuntutan dunia kerja atau adanya “link

and match” (kaitan dan padanan), maka secara umum program layanan

bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa mengenal bakat,

minat, dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan

kesempatan pendidikan untuk merencanakan karir yang sesuai dengan

tuntutan dunia kerja.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus program layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk

membantu siswa agar mencapai tujuan-tujuan perkembangan yang meliputi

aspekk-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir.

Bimbingan pribadi dan sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan

tugas perkembangan pribadi dan sosial dalam mewujudkan pribadi yang

taqwa, mandiri, dan bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan

Page 10: Program bk sman 1 lembang

untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karir

dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.

Dalam aspek perkembangan pribadi, program layanan bimbingan dan

konseling membantu siswa agar:

1. Memiliki kesadaran sendiri, yaitu menggambarkan penampilan dan

mengenal kekhususan yang ada pada pribadinya

2. Dapat mengembangkan sifat positif, seperti menggambarkan orang-orang

yang disenangi

3. Membuat pilihan secara sehat

4. Memiliki rasa tanggung jawab

5. Dapat membuat keputusan secara efektif

Dalam aspek perkembangan sosial, program layanan bimbingan dan

konseling membantu siswa agar:

1. Mampu menghargai orang lain

2. Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi

3. Dapat menyelesaikan konflik

Dalam aspek tugas perkembangan belajar, layanan bimbingan dan konseling

membantu siswa agar:

1. Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif

2. Dapat menetapkan tujuan dan perncanaan pendidikan

3. Mampu belajar secara efektif

4. Memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi atau

ujian

Dalam aspek tugas perkembangan karir program layanan bimbingan dan

konseling membuat siswa agar:

1. Mampu membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri

pekerjaan di dalam lingkungan kerja

2. Mampu merencanakan masa depan

3. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir

4. Mengenal keterampilan, kemampuan, dan minat

Page 11: Program bk sman 1 lembang

I. Pengelolaan Bimbingan dan Konseling

1. Prinsip Dasar

Membangun manusia Indonesia yang bermutu sudah menjadi kebutuhan

yang sangat mendesak terutama jika dikaitkan dengan era globalisasi yang

syarat dengan tantangan sekaligus peluang. Manusia Indonesia yang bermutu

yaitu manusia yang harmonis lahir dan batin, sehat jasmani dan rohani,

bermoral pancasila, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara

professional, serta dinamis dan kreatif.

Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia yang

bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu adalah

pendidikan yang menghantarkan peserta didik pada pencapaian standar

akademis yang diharapkan dalam kondisi perkembangan diri yang sehat dan

optimal.

Untuk mengarah pada pencapaian pendidikan yang bermutu prinsip dasar

layanan bimbingan dan konseling harus mampu mencapai pengorganisasian

layanan bimbingan dan konseling yang diantaranya: (a) setiap personel

bimbingan menyadari tugas, peranan, kedudukan, wewenang, dan tanggung

jawabnya masing masing. (b) terhindar dari terjadinya tumpang tindih tugas

diantara para personel bimbingan, (c) terjadi mekanisme kerja secara teratur

dan baik, (d) tercapai kelancaran, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan

program layanan bimbingan konseling.

2. Bidang Layanan

Dilihat dari masalah individu, ada tiga jenis bimbingan yaitu: (1)

bimbingan akademik, (2) bimbingan sosial-pribadi, dan (3) bimbingan karir.

a. Bimbingan Akademik.

Bimbingan akademik yaitu bimbingan yang diarahkan untuk

membantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-

masalah akademik. Yang tergolong masalah-masalah akademik yaitu:

pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan/ konsentrasi, cara belajar,

Page 12: Program bk sman 1 lembang

penyelesaian tugas-tugas dan latihan, pencarian penggunaan sumber

belajar, perencanaan pendidikan lanjutan, dan lain-lain.

Bimbingan akademik dilakukan dengan cara mengembangkan suasana

belajar-mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar. Para

pembimbing membantu individu mengatasi kesulitan belajar,

mengembangkan cara belajar yang efektif, membantu individu agar sukses

dalam belajar dan agar mampu menyelesaikan diri terhadap semua

tuntutan program/ pendidikan. Dalam bimbingan akademik, para

pembimbing berupaya memfasilitasi individu dalam mencapai tujuan

akademik yang diharapkan.

b. Bimbingan Sosial-Pribadi.

Bimbingan sosial-pribadi merupakan bimbingan untuk membantu

individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi. Yang

tergolong masalah-masalah sosial-pribadi, adalah masalah hubungan

dengan sesama teman, dengan guru, serta tenaga lainnya, pemahaman sifat

dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan

masyarakat dimana mereka tinggal, dan penyelesaian konflik.

Bimbingan sosial-pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian

dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-

masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada

pencapaian pribadi yang seimbang dengan memeprhatikan keunikan

karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu.

Bimbingan sosial-pribadi diberikan dengan cara menciptakan

lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab,

mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif,

serta keterampilan-keterampilan sosial-pribadi yang tepat.

c. Bimbingan Karir.

Bimbingan karir merupakan upaya bantuan terhadap indvidu agar

dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya,

mengembangkan masa depannya yang sesuai dengan bentuk

kehidupannya yang diharapkan. Lebih lanjut dengan layanan bimbingan

Page 13: Program bk sman 1 lembang

karir individu mamapu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat

dan bertanggungjawab atas keputusan yang diambilnya sehingga mereka

mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.

Bimbingan karir yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam

perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir

seperti: pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman

kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan,

perencanaan dan pengembangan karir, penyesuaian kerja, dan pemecahan

masalah-masalah karir yang dihadapi.

Bimbingan karir juga merupakan layanan pemenuhan kebutuhan

perkembangan individu sebagai bagian integral dari program pendidikan.

Bimbingan karir terkait dengan perkembangan kemampuan kognitif,

afektif, maupun keterampilan individu dalam mewujudkan konsep diri

yang positif, memahami proses pengambilan keputusan, maupun prolehan

pengetahuan dalam keterampilan yang akan membantu dirinya memasuki

sistem kehidupan sosial budaya yang akan terus menerus berubah.

Page 14: Program bk sman 1 lembang

BAB II

SISTEM LAYANAN

A. Layanan Program Bimbingan dan Konseling

Layanan program bimbingan dan konseling dikembangkan beradasarkan

atas kebutuhan siswa sendiri. Kebutuhan tesebut dapat terungkap melalui alat

pengungkap. Alat pengungkap tersebut diantaranya melalui ITP (Inventori

Tugas Perkembangan), hasil psikotes yang telah dilakukan, daftar pengungkap

masalah, dan instrumen analisis kebutuhan siswa. (Lihat lampiran).

B. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

1. Layanan Dasar Umum

Layanan dasar umum adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu

para individu mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan-

keterampilan hidupnya yang mengacu pada tugas-tugas perkembangannya.

2. Layanan Responsif

Layanan responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu

memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh individu saat ini.

a. Konsultasi

Konsultasi merupakan layanan yang diberikan kepada guru, orang tua,

atau pihak pimpinan sekolah dalam rangka membangun kesamaan

persepsi dalam rangka membangun persepsi dalam memberikan

bimbingan kepada para siswa.

b. Konseling Individual

Pemberian layanan konseling ini ditujukan untuk membantu para siswa

yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai

tugas-tugas perkembangannya. melalui konseling, siswa (klien)

dibantu untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan

alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih

tepat.

Page 15: Program bk sman 1 lembang

c. Konseling Kelompok

Konseling kelompok merupakan bantuan kepada individu dalam

situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta

diarahkan kepada pemberian kemudahan dalam perkembangan dan

pertumbuhannya. Konseling kelompok dilaksanakan untuk membantu

siswa memecahkan masalahnya melalui kelompok. Dalam konseling

kelompok ini, masing-masing siswa mengemukakan masalah yang

dialaminya, kemudian satu sama lainnya saling memberikan masukan

atau pendapat untuk memecahkan masalah tersebut.

d. Referal

Layanan referal merupakan layanan untuk melimpahkan masalah yang

dihadapi individu kepada pihak lain yang lebih mampu dan

berwenang, apabila masalah yang ditangani konselor di luar

kemampuan dan kewenangan yang dimilikinya..

e. Konseling Krisis

Pemberian konseling krisis dilakukan sebagai upaya pendekatan

kuratif, merupakan upaya yang diarahkan kepada individu yang

mengalami krisis atau masalah. Konseling ini bertujuan mengatasi

masalah-masalah atau krisis yang dialami oleh individu.

f. Bimbingan Teman Sebaya.

Bimbingan teman sebaya ini adalah bimbingan yang dilakukan oleh

siswa terhadap siswa yang lainnya. Siswa yang menjadi pembimbing

sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh konselor. Siswa

yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor yang

membantu siswa lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya,

baik akademik maupun non-akademik. Di samping itu dia juga

berfungsi sebagai mediator yang membantu konselor dengan cara

memberikan informasi tentang kondisi, perkembangan, atau masalah

siswa yang perlu mendapat layanan bantuan bimbingan atau konseling.

Page 16: Program bk sman 1 lembang

3. Perencanaan Individual

Perencanaan individual adalah layanan bimbingan yang bertujuan

membantu individu membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana

pendidikan, karir, sosial, dan pribadinya.

4. Dukungan Sistem

Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan

memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara

menyeluruh.

C. Kegiatan Pendukung

Kegiatan layanan tersebut di atas akan dipermudah dan ditingkatkan

kelancaran dan keberhasilannya oleh kegiatan pendukung. Kegiatan ini pada

umumnya dapat dilaksanakan tanpa kontak langsung dengan siswa. Kegiatan

pendukung yang perlu dilakukan adalah :

1. Aplikasi Instrumentasi, merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data

dan keterangan tentang siswa, keterangan tentang lingkungan siswa dan

lingkungan lainnya. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan

berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.

2. Himpunan Data, merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan

keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan siswa.

Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik,

komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup.

3. Konferensi Kasus, merupakan kegiatan untuk membahas permasalahan

siswa dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat

memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya

permasalahan siswa itu. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan

tertutup.

4. Kunjungan Rumah, merupakan kegiatan untuk memperoleh data,

keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan

Page 17: Program bk sman 1 lembang

siswa melalui kunjungan ke rumahnya. Kerja sama dengan orang tua

diperlukan.

5. Alih Tangan Kasus, merupakan kegiatan pendukung untuk mendapatkan

penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami siswa

dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lainnya, misalnya

kepada guru mata pelajaran, konselor, sesuai dengan permasalahan siswa.

D. Profil

1. ATP (Analisis Tugas Perkembangan)

Berdasarkan hasil analisis tingkat pencapaian tugas perkembangan

yang dilakukan pada siswa SMA Negeri 1 Lembang, didapatkan hasil

sebagai berikut.

a. Kelas X

Tingkat pencapaian tugas perkembangan yang tertinggi pada kelas

X terdapat pada aspek: (1) Kematangan hubungan dengan teman

sebaya, dengan tingkat perkembangan 4,883; (2) Peran sosial sebagai

pria atau wanita, dengan tingkat perkembangan 4,795; dan (3)

Kematangan intelektual, dengan tingkat perkembangan 4,765.

Sedangkan tingkat pencapaian tugas perkembangan yang terendah

terdapat pada aspek: (1) Wawasan dan persiapan karir, dengan tingkat

perkembangan 4,557; (2) Kematangan emosional, dengan tingkat

perkembangan 4,568; dan (3) Kemandirian perilaku ekonomis, dengan

tingkat pencapaian 4,576.

b. Kelas XI

Tingkat pencapaian tugas perkembangan yang tertinggi pada kelas

XI terdapat pada aspek: (1) Kematangan hubungan dengan teman

sebaya, dengan tingkat perkembangan 5,009; (2) Peran sosial sebagai

pria atau wanita, dengan tingkat perkembangan 4,885; dan (3)

Kesadaran tanggung jawab, dengan tingkat perkembangan 4,769.

Sedangkan tingkat pencapaian tugas perkembangan yang terendah

terdapat pada aspek: (1) Wawasan dan persiapan karir, dengan tingkat

Page 18: Program bk sman 1 lembang

perkembangan 4,509; (2) Kematangan emosional, dengan tingkat

perkembangan 4,615; dan (3) Landasan hidup religius, dengan tingkat

perkembangan 4,628.

c. Kelas XII

Tingkat pencapaian tugas perkembangan yang tertinggi pada kelas

XII terdapat pada aspek: (1) Kematangan hubungan dengan teman

sebaya, dengan tingkat perkembangan 4,947; (2) Peran sosial sebagai

pria atau wanita, dengan tingkat perkembangan 4,908; dan (3)

Penerimaan diri dan pengembangannya, dengan tingkat perkembangan

4,846.

Sedangkan tingkat pencapaian tugas perkembangan yang terendah

terdapat pada aspek: (1) Wawasan dan persiapan karir, dengan tingkat

perkembangan 4,539; (2) Landasan perilaku etis, dengan tingkat

perkembangan 4,618; dan (3) Persiapan diri untuk pernikahan dan

hidup berkeluarga, dengan tingkat perkembangan 4,645.

Bila dilihat dari analisis tugas perkembangan secara umum

(penggabungan kelas X, XI, dan XII) didapatkan profil SMAN 1 Lembang

sebagai berikut. Tingkat pencapaian tugas perkembangan yang tertinggi

terdapat pada aspek: (1) Kematangan hubungan dengan teman sebaya,

dengan tingkat perkembangan 4,944; (2) Peran sosial sebagai pria atau

wanita, dengan tingkat perkembangan 4,86; dan (3) Penerimaan diri dan

pengembangannya, dengan tingkat perkembangan 4,742. Sedangkan

tingkat pencapaian tugas perkembangan yang terendah terdapat pada

aspek: (1) Wawasan dan persiapan karir, dengan tingkat perkembangan

4,536; (2) Kematangan emosional, dengan tingkat perkembangan 4,612;

dan (3) Landasan perilaku etis, dengan tingkat perkembangan 4,613.

Page 19: Program bk sman 1 lembang

TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SMAN 1 LEMBANG

01234567

ASPEK

TINGKAT

PERKEMBANGANKELAS X

KELAS XI

KELAS XII

GABUNGAN

IDEAL

KELAS X 4.61 4.59 4.57 4.77 4.68 4.8 4.68 4.58 4.56 4.88 4.72

KELAS XI 4.63 4.64 4.62 4.65 4.77 4.89 4.71 4.71 4.51 5.01 4.69

KELAS XII 4.64 4.62 4.66 4.71 4.77 4.91 4.85 4.83 4.54 4.95 4.65

GABUNGAN 4.26 4.61 4.61 4.71 4.74 4.86 4.74 4.7 4.54 4.94 4.69

IDEAL 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Grafik 2.1Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan SMAN 1 Lembang

2. Psikotes

Berdasarkan hasil psikotes atau pemeriksaan psikologis yang

dilakukan terhadap siswa SMA Negeri 1 Lembang didapatkan profil

mengenai intelegensi, bakat khusus, minat pekerjaan, dan kepribadian

siswa sebagai berikut.

a. Inteligensi

1) Kelas XI

Berdasarkan hasil tes inteligensi (APM) didapatkan bahwa skor

rata-rata inteligensi siswa kelas XI adalah 122 yang termasuk ke

dalam kategori cerdas.

2) Kelas XII

Berdasarkan hasil tes inteligensi (APM) didapatkan bahwa skor

rata-rata inteligensi siswa kelas XII adalah 113 yang termasuk ke

dalam kategori di atas rata-rata.

b. Bakat Khusus

Berdasarkan tes bakat khusus (IST) didapatkan hasil sebagai

berikut.

Page 20: Program bk sman 1 lembang

1) Kelas XI

Bakat khusus dengan rata-rata tertinggi yang dimiliki oleh

siswa kelas XI terdapat pada: (1) ME (Merk Aufgaben;

kemampuan daya ingat) dengan skala 4,2 yang termasuk dalam

kategori tinggi; (2) GE (Gemeinsamkeiten; kemampuan abstraksi)

dengan skala 3,4 yang termasuk dalam kategori sedang; dan (3)

RA (Rachen Aufgaben; kemampuan hitung praktis) dengan skala

3,2 yang termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan bakat khusus

terendah rata-rata yang dimiliki oleh siswa kelas XI terdapat pada:

(1) AN (Analogien; kemampuan fleksibilitas berpikir) dengan

skala 2,7 yang termasuk dalam kategori sedang; (2) WU (Wurfel

Aufgaben; kemampuan tiga dimensi) dengan skala 2,8 yang

termasuk dalam kategori sedang; (3) WA (Wortauswahl;

kemampuan bahasa) dengan skala 3 yang termasuk dalam kategori

sedang; (4) ZR (Zahlen Reihan; kemampuan hitung teoritis)

dengan skala 3 yang termasuk dalam kategori sedang; dan (5) FA

(Form Auswahl; kemampuan analisis dan sintesis) dengan skala 3

yang termasuk dalam kategori sedang.

2) Kelas XII

Bakat khusus dengan rata-rata tertinggi yang dimiliki oleh

siswa kelas XII terdapat pada: (1) SE (Satzerganzung; kemampuan

realitas) dengan skala 3,4 yang termasuk dalam kategori sedang;

(2) ME (Merk Aufgaben; kemampuan daya ingat) dengan skala 3,4

yang termasuk dalam kategori sedang; (3) GE (Gemeinsamkeiten;

kemampuan abstraksi) dengan skala 3,2 yang termasuk dalam

kategori sedang; dan (4) WU (Wurfel Aufgaben; kemampuan tiga

dimensi) dengan skala 3,2 yang termasuk dalam kategori sedang.

Sedangkan bakat khusus terendah rata-rata yang dimiliki oleh

siswa kelas XI terdapat pada: (1) WA (Wortauswahl; kemampuan

bahasa) dengan skala 2,9 yang termasuk dalam kategori sedang; (2)

AN (Analogien; kemampuan fleksibilitas berpikir) dengan skala 3

Page 21: Program bk sman 1 lembang

yang termasuk dalam kategori sedang; (3) RA (Rachen Aufgaben;

kemampuan hitung praktis) dengan skala 3 yang termasuk dalam

kategori sedang; (4) ZR (Zahlen Reihan; kemampuan hitung

teoritis) dengan skala 3 yang termasuk dalam kategori sedang; dan

(5) FA (Form Auswahl; kemampuan analisis dan sintesis) dengan

skala 3 yang termasuk dalam kategori sedang.

IST SMAN 1 LEMBANG

0

1

2

3

4

5

ASPEK

SKOR KELAS XI

KELAS XII

KELAS XI 3.1 3 2.7 3.4 4.2 3.2 3 3 2.8

KELAS XII 3.4 2.9 3 3.2 3.4 3 3 3 3.2

SE WA AN GE ME RA ZR FA WU

Grafik 2.2Bakat Khusus SMAN 1 Lembang

c. Minat Pekerjaan

Berdasarkan tes minat pekerjaan (SMP) didapatkan hasil sebagai

berikut.

1) Kelas XI

Bidang pekerjaan dengan rata-rata tertinggi yang diminati oleh

siswa kelas XI: (1) Mus (Musical; bidang pekerjaan yang

berhubungan dengan musik) dengan skala 3,47 yang termasuk

dalam kategori sedang; (2) Out (Out door; bidang pekerjaan yang

dilakukan di luar rumah/ruangan atau di alam terbuka) dengan

skala 3,3 yang termasuk dalam kategori sedang; dan (3) Sci

(Scientific; bidang pekerjaan yang berhubungan dengan ilmu

pengetahuan atau ilmuwan) dengan skala 3,3 yang termasuk dalam

kategori sedang. Sedangkan bidang pekerjaan dengan rata-rata

Page 22: Program bk sman 1 lembang

terendah yang diminati oleh siswa kelas XI: (1) Lit (Literary;

bidang pekerjaan yang berhubungan dengan tulis menulis atau

kepustakaan) dengan skala 2 yang termasuk dalam kategori rendah;

(2) Com (Computational; bidang pekerjaan yang berhubungan

dengan pengoperasian angka-angka atau hitungan) dengan skala

2,55 yang termasuk dalam kategori sedang; (3) Per (Persuasive;

bidang pekerjaan yang berhubungan dengan interaksi dan

komunikasi dengan orang lain) dengan skala 2,9 yang termasuk

kategori sedang; dan (4) S.s (Social Service; bidang pekerjaan yang

berhubungan dengan pelayanan kepada orang lain atau pelayanan

masyarakat) dengan skala 2,9 yang termasuk kategori sedang.

2) Kelas XII

Bidang pekerjaan dengan rata-rata tertinggi yang diminati oleh

siswa kelas XII: (1) Mus (Musical; bidang pekerjaan yang

berhubungan dengan musik) dengan skala 3,8 yang termasuk

dalam kategori tinggi; (2) Me (Mechanical; bidang pekerjaan yang

berhubungan dengan penggunaan perangkat alat atau mesin,

keterampilan praktis atau pertukangan) dengan skala 3 yang

termasuk dalam kategori sedang; (3) Sci (Scientific; bidang

pekerjaan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan atau

ilmuwan) dengan skala 3 yang termasuk dalam kategori sedang;

(4) Art (Artistic; bidang pekerjaan yang berhubungan dengan

keindahan atau estetika) dengan skala 3 yang termasuk dalam

kategori sedang; dan (5) Lit (Literary; bidang pekerjaan yang

berhubungan dengan tulis menulis atau kepustakaan) dengan skala

dengan skala 3 yang termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan

bidang pekerjaan dengan rata-rata terendah yang diminati oleh

siswa kelas XII: (1) Clr (Clerical; bidang pekerjaan yang

berhubungan dengan tata laksana atau tata usaha perkantoran)

dengan skala 2 yang termasuk dalam kategori yang termasuk

dalam kategori rendah; (2) Com (Computational; bidang pekerjaan

Page 23: Program bk sman 1 lembang

yang berhubungan dengan pengoperasian angka-angka atau

hitungan) dengan skala 2,61 yang termasuk dalam kategori sedang;

dan (3) Per (Persuasive; bidang pekerjaan yang berhubungan

dengan interaksi dan komunikasi dengan orang lain) dengan skala

2,7 yang termasuk dalam kategori sedang.

SKALA MINAT PEKERJAAN SMAN 1 LEMBANG

0

1

2

3

4

5

ASPEK

SKORKELAS XI

KELAS XII

KELAS XI 3.3 3.1 2.55 3.3 2.9 3 2 3.47 2.9 3 3.6

KELAS XII 2.97 3 2.61 3 2.7 3 3 3.8 2.8 2 3.9

Out Me Com Sci Per Art Lit Mus S.s Clr Kon

Grafik 2.3Skala Minat Pekerjaan SMAN 1 Lembang

d. Kepribadian

Berdasarkan tes kepribadian (EPPS) didapatkan hasil sebagai

berikut.

1) Kelas XI

Aspek kepribadian tertinggi kelas XI: (1) Aut (Autonomy;

otonomi; menyatakan kebebasan diri untuk berbuat apapun atau

mengatakan apapun, bebas mengambil keputusan, melakukan

sesuatu yang tidak biasa dilakukan orang lain, menghindari

pendapat orang lain, menghindari tanggung jawab, dan sebagainya)

dengan skala 4 yang termasuk dalam kategori tinggi; (2) Aff

(Affiliation; afiliasi; setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok,

mengerjakan sesuatu untuk teman, membentuk persahabatan baru,

membuat teman sebanyak mungkin, mengerjakan pekerjaan

Page 24: Program bk sman 1 lembang

bersama-sama, akrab dengan teman, menulis surat persahabatan,

dan sebagainya) dengan skala 4 yang termasuk dalam kategori

tinggi; dan (3) Exh (Exhibition; eksibisi; memperlihatkan diri agar

menjadi pusat perhatian orang, menceritakan keberhasilan diri,

menggunakan kata-kata yang tidak dipahami orang lain. bertanya

yang tidak akan terjawab orang lain, membicarakan pengalaman

diri yang membahayakan, menceritakan hal-hal yang menggelikan,

dan sebagainya) dengan skala 3,4 yang termasuk dalam kategori

sedang. Sedangkan aspek kepribadian terendah kelas XI: (1) Dom

(Dominance; dominan; membantah pendapat orang lain, ingin

menjadi pemimpin kelompoknya, ingin dipandang sebagai

pemimpin orang lain, ingin selalu terpilih sebagai pemimpin,

mengambil keputusan mengatasnamakan kelompok, menetapkan

persetujuan secara sepihak, membujuk dan mempengaruhi orang

lain agar mau mengerjakan yang ia inginkan, mengawasi dan

mengarahkan kegiatan yang lain, mendiktekan apa yang harus

dikerjakan orang lain, dan sebagainya) dengan skala 2 yang

termasuk dalam kategori rendah; (2) Agg (Aggression; agresi;

menyerang pandangan yang berbeda, menyampaikan

pandangannya tentang jalan pikiran orang lain, mengecam orang

lain secara terbuka, mempermainkan orang lain, melukai perasaan

orang lain, membaca surat kabar tentang tindak kriminal, dan

sebagainya) dengan skala 2 yang termasuk dalam kategori rendah;

(3) Ord (Order; teratur; kebutuhan untuk memiliki pekerjaan

tertulis tetap rapi dan teratur, membuat rencana sebelum memulai

tugas yang sulit, menunjukkan keteraturan dalam berbagai hal,

memelihara sesuatu tetap rapi dan teratur, memperinci pekerjaan

secara teratur, menyimpan surat dan arsip berdasarkan sistem

tertentu, makan dan minum secara teratur, dan sebagainya) dengan

skala 2,6 yang termasuk dalam kategori sedang; dan (4) Chg

(Change; perubahan; menggarap hal-hal yang baru, berkelana,

Page 25: Program bk sman 1 lembang

menemui kawan baru, mengalami peristiwa baru dan berubah dari

pekerjaan rutin, makan di tempat yang berbeda-beda, mencoba

berbagai jenis pekerjaan, senang berpindah-pindah tempat,

berpartisipasi dalam kebiasaan baru, dan sebagainya) dengan skala

2,7 yang termasuk dalam kategori sedang.

2) Kelas XII

Aspek kepribadian tertinggi kelas XII: (1) Aff (Affiliation;

afiliasi; setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok, mengerjakan

sesuatu untuk teman, membentuk persahabatan baru, membuat

teman sebanyak mungkin, mengerjakan pekerjaan bersama-sama,

akrab dengan teman, menulis surat persahabatan, dan sebagainya)

dengan skala 4 yang termasuk dalam kategori tinggi; (2) Exh

(Exhibition; eksibisi; memperlihatkan diri agar menjadi pusat

perhatian orang, menceritakan keberhasilan diri, menggunakan

kata-kata yang tidak dipahami orang lain. bertanya yang tidak akan

terjawab orang lain, membicarakan pengalaman diri yang

membahayakan, menceritakan hal-hal yang menggelikan, dan

sebagainya) dengan skala 3,8 yang termasuk dalam kategori tinggi;

dan (3) Suc (Succorance; berlindung; mengharapkan bantuan dari

orang lain apabila mendapat kesulitan, mencari dukungan dari

orang lain, mengharapkan orang lain berbaik hati kepadanya,

mengharapkan simpati dari orang lain dan memahami masalah

pribadinya, menerima belai sayang orang lain, mengharapkan

bantuan orang lain di saat dirinya tertekan, mengharapkan maaf

dari orang lain apabila dirinya sakit, dan sebagainya) dengan skala

3,4 yang termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan aspek

kepribadian terendah kelas XII: (1) Ord (Order; teratur; kebutuhan

untuk memiliki pekerjaan tertulis tetap rapi dan teratur, membuat

rencana sebelum memulai tugas yang sulit, menunjukkan

keteraturan dalam berbagai hal, memelihara sesuatu tetap rapi dan

teratur, memperinci pekerjaan secara teratur, menyimpan surat dan

Page 26: Program bk sman 1 lembang

arsip berdasarkan sistem tertentu, makan dan minum secara teratur,

dan sebagainya) dengan skala 2 yang termasuk dalam kategori

rendah; (2) Dom (Dominance; dominan; membantah pendapat

orang lain, ingin menjadi pemimpin kelompoknya, ingin dipandang

sebagai pemimpin orang lain, ingin selalu terpilih sebagai

pemimpin, mengambil keputusan mengatasnamakan kelompok,

menetapkan persetujuan secara sepihak, membujuk dan

mempengaruhi orang lain agar mau mengerjakan yang ia inginkan,

mengawasi dan mengarahkan kegiatan yang lain, mendiktekan apa

yang harus dikerjakan orang lain, dan sebagainya) dengan skala 2,6

yang termasuk dalam kategori sedang; (3) Aba (Abasement;

merendah; merasa berdosa apabila berbuat keliru, menerima

cercaan atau celaan orang lain, merasa perlu mendapat hukuman

apabila berbuat keliru, merasa lebih baik menghindar dari

perkelahian, merasa lebih baik menyatakan pengakuan akan

kekeliruannya, merasa rendah diri dalam berhadapan dengan orang

lain, dan sebagainya) dengan skala 2,7 yang termasuk dalam

kategori sedang; dan (4) Chg (Change; perubahan; menggarap hal-

hal yang baru, berkelana, menemui kawan baru, mengalami

peristiwa baru dan berubah dari pekerjaan rutin, makan di tempat

yang berbeda-beda, mencoba berbagai jenis pekerjaan, senang

berpindah-pindah tempat, berpartisipasi dalam kebiasaan baru, dan

sebagainya) dengan skala 2,7 yang termasuk dalam kategori

sedang.

Page 27: Program bk sman 1 lembang

SKALA KEPRIBADIAN SMAN 1 LEMBANG

0

1

2

3

4

5

ASPEK

SKORKELAS XI

KELAS XII

KELAS XI 3.1 3 2.6 3.4 4 4 3 3.1 2 2.9 3 3 2.9 3 2 3.1

KELAS XII 3.1 3 2 3.8 3 4 3 3.4 2.6 2.7 3 2.7 2.8 3 2.8 2.6

ach def ord exh aut aff int sucdo

maba nur chg end het agg con

Grafik 2.4Skala Kepribadian SMAN 1 Lembang

3. Angket

Berdasarkan angket mengenai manfaat dan materi bimbingan yang

diharapkan siswa, didapatkan hasil sebagai berikut.

a. Kelas X

Layanan bimbingan yang manfaatnya kurang dirasakan oleh siswa

kelas X: (1) Membantu menyelesaikan permasalahan siswa

(Bimbingan Pribadi), dengan presentase 61%; (2) Mengembangkan

hubungan antar pribadi (Bimbingan Sosial), dengan presentase 94%;

(3) Membantu siswa yang mengalami masalah belajar (Bimbingan

Belajar), dengan presentase 48%; dan (4) Membantu memilih kegiatan

ekstrakurikuler (Bimbingan Karir), dengan presentase 19%.

Sedangkan materi layanan bimbingan dan konseling yang paling

banyak diharapkan siswa kelas X: (1) Membentuk pribadi yang

beriman dan bertaqwa, dengan presentase 97% dan Membangun

kepercayaan diri, dengan presentase 97% (Bimbingan Pribadi); (2)

Berteman yang baik dan sehat, dengan presentase 97% dan Cara

berkomunikasi yang baik, dengan presentase 97% (Bimbingan Sosial);

(3) Strategi belajar yang efektif (Bimbingan Belajar), dengan

Page 28: Program bk sman 1 lembang

presentase 90%; dan (4) Strategi memilih jurusan di SMU (Bimbingan

Karir), dengan presentase 87%.

b. Kelas XI

Layanan bimbingan yang manfaatnya kurang dirasakan oleh siswa

kelas XI: (1) Membantu menyelesaikan permasalahan siswa

(Bimbingan Pribadi), dengan presentase 81%; (2) Mengembangkan

hubungan antar pribadi (Bimbingan Sosial), dengan presentase 83%;

(3) Membantu program pengayaan/remedial (Bimbingan Belajar),

dengan presentase 62%; dan (4) Membantu memilih kegiatan

ekstrakurikuler (Bimbingan Karir), dengan presentase 26%.

Sedangkan materi layanan bimbingan dan konseling yang paling

banyak diharapkan siswa kelas XI: (1) Membentuk pribadi yang

beriman dan bertaqwa, dengan presentase 98% dan Membangun

kepercayaan diri, dengan presentase 98% (Bimbingan Pribadi); (2)

Cara bergaul yang baik, dengan presentase 100%, Berteman yang baik

dan sehat, dengan presentase 100%, dan Cara berkomunikasi yang

baik, dengan presentase 100% (Bimbingan Sosial); (3) Strategi belajar

yang efektif (Bimbingan Belajar), dengan presentase 90%; dan (4)

Pengenalan lapangan kerja (Bimbingan Karir), dengan presentase

86%.

c. Kelas XII

Layanan bimbingan yang manfaatnya kurang dirasakan oleh siswa

kelas XII: (1) Membantu menyelesaikan permasalahan siswa

(Bimbingan Pribadi), dengan presentase 43%; (2) Mengembangkan

hubungan antar pribadi (Bimbingan Sosial), dengan presentase 79%;

(3) Membantu program pengayaan/remedial (Bimbingan Belajar),

dengan presentase 55%; dan (4) Membantu memilih kegiatan

ekstrakurikuler (Bimbingan Karir), dengan presentase 50%.

Sedangkan materi layanan bimbingan dan konseling yang paling

banyak diharapkan siswa kelas XII: (1) Membentuk pribadi yang

beriman dan bertaqwa, dengan presentase 98% dan Membentuk

Page 29: Program bk sman 1 lembang

pribadi yang tangguh, dengan presentase 98% (Bimbingan Pribadi);

(2) Berteman yang baik dan sehat (Bimbingan Sosial), dengan

presentase 98%; (3) Strategi belajar yang efektif (Bimbingan Belajar),

dengan presentase 98%, dan (4) Studi lanjutan/pengenalan PT, dengan

presentase 95% dan Pengenalan lapangan kerja, dengan presentase

95% (Bimbingan Karir).

MANFAAT BK YANG DIRASAKAN SISWA

0102030405060708090

100110120

BUTIR SOAL

PRESENTASEKELAS X

KELAS XI

KELAS XII

KELAS X 61 87 87 10 94 81 48 84 68 58 74 19 65 58 87 74 94

KELAS XI 81 98 93 98 88 83 71 86 74 68 95 26 74 83 76 67 95

KELAS XII 43 81 86 98 79 81 60 64 71 55 86 50 86 74 79 64 86

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Grafik 2.5Manfaat Bimbingan dan Konseling yang Dirasakan Siswa

SMAN 1 Lembang

MATERI LAYANAN BK YANG DIHARAPKAN SISWA

0102030405060708090

100110120

BUTIR SOAL

PRESENTASE KELAS X

KELAS XI

KELAS XII

KELAS X 97 97 94 61 94 97 97 90 74 81 71 87 65 68 65 84 74

KELAS XI 98 98 93 45 10 10 10 90 81 86 69 81 69 79 64 86 71

KELAS XII 98 95 98 57 93 98 95 98 90 93 86 83 95 93 89 95 74

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

Grafik 2.6Materi Layanan Bimbingan dan Konseling yang Diharapkan Siswa

SMAN 1 Lembang

Page 30: Program bk sman 1 lembang

Dari profil kelas yang telah dipaparkan di atas didapatkan beberapa

layanan bimbingan dan konseling yang materinya diharapkan untuk lebih

ditingkatkan lagi pemanfaatannya oleh siswa secara umum (kelas X, XI,

dan XII), yaitu: (1) Layanan bimbingan yang membantu siswa dalam

menyelesaikan masalahnya; (2) Layanan bimbingan yang membantu siswa

dalam mengembangkan hubungan antar pribadi; dan (3) Layanan

bimbingan yang membantu memilih kegiatan ekstrakurikuler.

Selain itu terdapat beberapa materi layanan bimbingan yang dapat

dijadikan sebagai layanan umum, karena berdasarkan dari hasil angket

siswa kelas X, XI, dan XII membutuhkan materi layanan itu. Materi

layanan tersebut, yaitu: (1) Pembentukan pribadi yang beriman dan

bertaqwa; (2) Berteman yang baik dan sehat; dan (3) Strategi belajar yang

efektif.

4. DPM (Daftar Pengungkap Masalah)

Berdasarkan hasil daftar pengungkap masalah (DPM) yang disebarkan

kepada siswa didapatkan profil siswa sebagai berikut.

a. Bidang Pribadi

1. Kelas X

Permasalahan pribadi yang sering muncul pada siswa kelas X:

(1) Punya keinginan (cita-cita) yang kurang sesuai dengan

kemampuan, dengan presentase 81%; (2) Sering sakit kepala,

dengan presentase 65%; dan (3) Mudah putus asa (frustrasi)

apabila mengalami kegagalan, dengan presentase 42%.

2. Kelas XI

Permasalahan pribadi yang sering muncul pada siswa kelas XI:

(1) Punya keinginan (cita-cita) yang kurang sesuai dengan

kemampuan, dengan presentase 62%; (2) Mudah putus asa

(frustrasi) apabila mengalami kegagalan, dengan presentase 57%;

dan (3) Merasa malas untuk beribadah, dengan presentase 50%.

Page 31: Program bk sman 1 lembang

3. Kelas XII

Permasalahan pribadi yang sering muncul pada siswa kelas

XII: (1) Sering sakit kepala, dengan presentase 57%; (2) Merasa

malas untuk beribadah, dengan presentase 36%; (3) Mudah putus

asa (frustrasi) apabila mengalami kegagalan, dengan presentase

36%; dan (4) Punya keinginan (cita-cita) yang kurang sesuai

dengan kemampuan, dengan presentase 36%.

DPM BIDANG PRIBADI SMAN 1 LEMBANG

0

10

20

30

4050

60

70

80

90

BUTIR PERMASALAHAN

PRESENTASE

KELAS X

KELAS XI

KELAS XII

KELAS X 65 6 3 13 10 35 10 42 81 10

KELAS XI 48 2 2 12 26 50 5 57 62 10

KELAS XII 57 5 5 24 12 36 12 36 36 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik 2.7Hasil DPM (Bidang Pribadi) SMAN 1 Lembang

b. Bidang Sosial

1. Kelas X

Permasalahan sosial yang sering muncul pada siswa kelas X:

(1) Merasa malu berbicara di depan banyak orang, dengan

presentase 71%; (2) Punya kawan yang perilakunya kurang baik

(berakhlak buruk), dengan presentase 61%; dan (3) Merasa kurang

bisa menyatakan pendapat pada saat diskusi, dengan presentase

52%.

Page 32: Program bk sman 1 lembang

2. Kelas XI

Permasalahan sosial yang sering muncul pada siswa kelas XI:

(1) Merasa malu berbicara di depan banyak orang, dengan

presentase 64%; (2) Punya kawan yang perilakunya kurang baik

(berakhlak buruk), dengan presentase 57%; dan (3) Merasa kurang

bisa menyatakan pendapat pada saat diskusi, dengan presentase

55%.

3. Kelas XII

Permasalahan sosial yang sering muncul pada siswa kelas XI:

(1) Merasa lebih senang menyendiri, dengan presentase 50%; (2)

Merasa malu berbicara di depan banyak orang, dengan presentase

45%; dan (3) Merasa kurang bisa menyatakan pendapat pada saat

diskusi, dengan presentase 43%.

DPM BIDANG SOSIAL SMAN 1 LEMBANG

0

20

40

60

80

BUTIR PERMASALAHAN

PRESENTASE

KELAS X

KELAS XI

KELAS XII

KELAS X 26 23 0 52 71 10 61 13 13 3

KELAS XI 33 31 17 55 64 14 57 14 24 14

KELAS XII 19 36 2 45 50 10 43 26 12 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik 2.8Hasil DPM (Bidang Sosial) SMAN 1 Lembang

c. Bidang Belajar

1. Kelas X

Permasalahan belajar yang sering muncul pada siswa kelas X:

(1) Kurang dapat mengatur waktu untuk belajar, dengan presentase

90%; (2) Merasa malas untuk membaca buku-buku pelajaran ,

Page 33: Program bk sman 1 lembang

dengan presentase 90%; (3) Kurang dapat berkonsentrasi dalam

belajar, dengan presentase 87%; dan (4) Kurang senang dengan

mata pelajaran tertentu, dengan presentase 87%.

2. Kelas XI

Permasalahan belajar yang sering muncul pada siswa kelas XI:

(1) Kurang dapat mengatur waktu untuk belajar, dengan presentase

90%; (2) Kurang dapat berkonsentrasi dalam belajar, dengan

presentase 86%; dan (3) Merasa malas untuk membaca buku-buku

pelajaran, dengan presentase 86%.

3. Kelas XII

Permasalahan belajar yang sering muncul pada siswa kelas XII:

(1) Kurang senang dengan mata pelajaran tertentu, dengan

presentase 83%; (2) Kurang dapat mengatur waktu untuk belajar,

dengan presentase 79%; dan (3) Kurang dapat berkonsentrasi

dalam belajar, dengan presentase 74%.

DPM BIDANG BELAJAR SMAN 1 LEMBANG

0102030405060708090

100

BUTIR PERMASALAHAN

PRESENTASEKELAS X

KELAS XI

KELAS XII

KELAS X 87 71 90 90 81 71 58 87 84 65

KELAS XI 86 81 90 86 69 64 55 76 69 69

KELAS XII 74 62 79 64 57 38 26 83 57 19

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik 2.9Hasil DPM (Bidang Belajar) SMAN 1 Lembang

Page 34: Program bk sman 1 lembang

d. Bidang Karir

1. Kelas X

Permasalahan karir yang sering muncul pada siswa kelas X: (1)

Belum memiliki wawasan tentang prospek lapangan kerja yang

dicita-citakan di masa depan, dengan presentase 77%; (2) Merasa

cemas untuk mendapatkan pekerjaan dalam suasana yang

kompetitif (banyak saingan), dengan presentase 74%; dan (3)

Masih kurang memahami keterampilan apa yang harus dikuasai

untuk pekerjaan yang akan dimasuki, dengan presentase 68%.

2. Kelas XI

Permasalahan karir yang sering muncul pada siswa kelas XI:

(1) Masih kurang memahami keterampilan apa yang harus dikuasai

untuk pekerjaan yang akan dimasuki, dengan presentase 81%; (2)

Masih ragu untuk mendapatkan pekerjaan setelah selesai sekolah,

dengan presentase 76%; dan (3) Merasa cemas untuk mendapatkan

pekerjaan dalam suasana yang kompetitif (banyak saingan), dengan

presentase 74%.

3. Kelas XII

Permasalahan karir yang sering muncul pada siswa kelas XII:

(1) Masih kurang memahami keterampilan apa yang harus dikuasai

untuk pekerjaan yang akan dimasuki, dengan presentase 69%; (2)

Masih belum memiliki pilihan yang pasti tentang pekerjaan yang

akan dimasuki, dengan presentase 69%; dan (3) Masih ragu untuk

mendapatkan pekerjaan setelah selesai sekolah, dengan presentase

67%.

Page 35: Program bk sman 1 lembang

DPM BIDANG KARIR SMAN 1 LEMBANG

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

BUTIR PERMASALAHAN

PRESENTASEKELAS X

KELAS XI

KELAS XII

KELAS X 29 58 23 32 68 74 29 65 77 16

KELAS XI 29 76 69 29 81 74 31 69 69 19

KELAS XII 43 67 31 26 69 64 19 69 60 19

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik 2.10Hasil DPM (Bidang Karir) SMAN 1 Lembang

E. Proporsi Layanan Bimbingan dan Konseling

Proporsi layanan bimbingan dan konseling disesuaikan dengan kebutuhan

siswa. Layanan bimbingan dan konseling ada yang diberikan secara umum

atau untuk seluruh siswa kelas X, XI, dan XI dan ada yang diberikan hanya

pada jenjang pendidikan tertentu saja.

Proporsi layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada siswa

kelas X; (1) Bidang pribadi sebanyak 26,09%, (2) Bidang sosial sebanyak

26,09%, (3) Bidang belajar sebanyak 26,09%, dan (4) Bidang karir sebanyak

21,74%.

Proporsi layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada siswa

kelas X; (1) Bidang pribadi sebanyak 26,09%, (2) Bidang sosial sebanyak

30,43%, (3) Bidang belajar sebanyak 21,74%, dan (4) Bidang karir sebanyak

21,74%.

Proporsi layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada siswa

kelas X; (1) Bidang pribadi sebanyak 22,22%, (2) Bidang sosial sebanyak

22,22%, (3) Bidang belajar sebanyak 27,78%, dan (4) Bidang karir sebanyak

27,78%.

Page 36: Program bk sman 1 lembang

BAB III

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Persetujuan Program

Rancangan program yang dikembangkan merupakan hasil dari analisis

kebutuhan siswa, oleh sebab itu melihat pentingnya penggunaan program

Bimbingan dan konseling ini. Maka sudah selayaknya rancangan program ini

untuk ditindak lanjuti oleh kepala sekolah untuk menjadi sebuah program.

Program yang telah disetujui akan dipergunakan sebagai acuan kerja. Hal

ini disebabkan karena program yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

dan potensi yang sudah selayaknya dikembangkan dan diberikan bantuan oleh

konselor.

B. Menggunakan Data-Data Siswa

Penggunaan data siswa diambil dari beberapa macam data, seperti data

induk siswa, hasil psikotes, analisis tugas perkembangan, daftar cek masalah,

alat ungkap masalah, dan lain sebagainya. Data yang telah diambil diolah

sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan karakteristik dari siswa itu

sendiri.

Untuk mempermudahkan pengolahan dan keobektifitasan data, maka data

yang diambil memakai sistem sampel random. Sehingga keakuratan hasil

analisis data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

Oleh sebab itu kerahasiaan akan data – data yang diambil tetap terjaga.

C. Rencana Tindakan

Data yang telah terungkap dalam bentuk profil kebutuhan siswa

selanjutnya ditindak lanjuti dalam bentuk layanan bimbingan dan konseling.

Layanan bimbingan dan konseling berikutnya diterjemahkan dalam Satuan

Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling (SKLBK).

Page 37: Program bk sman 1 lembang

D. Pengembangan Materi Layanan

Program yang disusun secara baik dan matang memberikan banyak

keuntungan, baik bagi siswa yang mendapatkan layanan maupun bagi

konselor atau staf bimbingan yang melaksanakannya. Program yang

dikembangkan sudah selayaknya memuat pengembangan materi layanan yang

akan diberikan kepara para siswa. Materi layanan termuat dalam SKLBK

dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan siswa.

Materi disusun dari berbagai sumber yang relevan dengan kebutuhan

siswa. Tidak hanya diperoleh dari buku, akan tetapi bisa saja dari koran,

internet, majalah, dan sumber lainnya. Oleh sebab itu SKLBK disusun dengan

pengolahan bahasa yang mudah dipahami siswa.

Page 38: Program bk sman 1 lembang

BAB IV

EVALUASI

A. Evaluasi Program

Dalam keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, evaluasi

diperlukan untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektivan layanan

bimbingan yang dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat diketahui sampai

sejauh mana tingkat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan dan konseling.

Berdasarkan informasi ini dapat ditetapkan langkah-langkah tindak lanjut

untuk memperbaiki dan mengembangkan program selanjutnya.

Terdapat dua macam kegiatan evaluasi program kegiatan bimbingan dan

konseling, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses

dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektivan layanan

bimbingan dan konseling dilihat dari prosesnya, sedangkan evaluasi hasil

dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektivan layanan bimbingan

dan konseling dilihat dari hasilnya.

Aspek-aspek yang dievaluasi, diantaranya:

1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan

2. Keterlaksanaan program

3. Hambatan-hambatan yang ditemui

4. Dampak layanan bimbingan dan konseling terhadap kegiatan belajar

mengajar

5. Respon siswa, dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan dan

konseling

6. Perubahan kemajuan siswa, dilihat dari tujuan pencapaian layanan

bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar

7. Keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan

ataupun pada kehidupan masyarakat

Page 39: Program bk sman 1 lembang

B. Tindak Lanjut

Tindak lanjut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

bimbingan dan konseling, dengan merujuk pada hasil evaluasi yang telah

dilakukan. Mengingat hasil evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan

konseling akan menunjukkan kelebihan dan kekurangan, maka diperlukan

langkah-langkah nyata yang diperlukan untuk menghilangkan kekurangan-

kekurangan tersebut dengan melakukan perubahan-perubahan dalam program

bimbingan dan konseling selanjutnya. Melakukan perubahan dalam program

bimbingan dan konseling diantaranya menuntut perencanaan baru,

reorganisasi dalam pengelolaan program, pengadaan kegiatan-kegiatan, dan

sarana baru, modifikasi tenaga bimbingan yang berbeda daripada sebelumnya.

Page 40: Program bk sman 1 lembang

BAB V

IMPLEMENTASI

B. Bimbingan dan Konseling Komprehensif

Bimbingan dan konseling komprehensif dilakukan apabila siswa (klien)

memiliki banyak masalah yang dihadapinya. Konselor bisa mempergunakan

perpaduan teknik konseling atau perpadian dari beberapa pendekatan

bimbingan. Dalam kajian seperti ini, bisa saja konselor melibatkan pihak lain

untuk mempercepat penyelesaian kasus yang ditangani.

Bimbingan dan konseling komprehensif mendorong siswa untuk

tercapainya kemampuan membuat keputusan yang tepat, serta siswa mampu

memperoleh penyesuaian umum status siswa dan konselor.

C. Personil, Sarana, dan Prasarana

Personel pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling adalah segenap

unsur yang terkait di dalam organigram pelayanan bimbingan dan konseling,

dengan koordinator dan guru pembimbing atau konselor sebagai pelaksana

utamanya.

Uraian masing-masing personel tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kepala Sekolah

Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, tugas

kepala sekolah, ialah:

a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan yang meliputi

kegiatan pengajaran, pelatihan, dan bimbingan di sekolah.

b. Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan

dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.

c. Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan

konseling di sekolah.

d. Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling

di sekolah.

Page 41: Program bk sman 1 lembang

e. Menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung jawab

atas koordninasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah

berdasarkan kesepakatan bersama guru pembimbing.

f. Membuat surat tugas pembimbing dalam proses bimbingan dan

konseling pada setiap awal semester.

g. Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan

konseling sebagai bahan usulan angka kredit bagi guru pembimbing.

h. Mengadakan kerjasama dengan instansi lain yang terkait dalam

pelaksanaan bimbingan dan konseling.

2. Wakil Kepala Sekolah

Wakil kepala sekolah membantu

a. Bidang Kesiswaan

Membantu guru pembimbing dalam mendata seluruh siswa yang ada

lengkap dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa (seperti

ekstrakurikuler) dan permasalahan siswa (seperti masalah indisipliner).

b. Bidang Kurikulum

Membantu guru pembimbing dalam mendata permasalahan siswa yang

berhubungan dengan bidang akademik.

c. Bidang Sarana dan Prasarana

Membantu kepala sekolah dalam menyediakan dan melengkapi sarana

dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan bimbingan dan

konseling di sekolah

d. Bidang Humas (Hubungan Masyarakat)

Membantu kepala sekolah dan guru pembimbing dalam mengadakan

kerjasama dengan instansi lain yang terkait dalam pelaksanaan

bimbingan dan konseling

3. Koordinator Guru Pembimbing (Konselor)

a. Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam:

1) Mensosialisasikan pelayanan bimbingan.

2) Menyusun program.

3) Melaksanakan program.

Page 42: Program bk sman 1 lembang

4) Mengadministrasikan kegiatan bimbingan.

5) Menilai program.

6) Mengadakan tindak lanjut.

b. Membuat usulan kepada kepala sekolah dan mengusahakan

terpenuhinya tenaga, sarana, dan prasarana.

c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan kepada

kepala sekolah.

4. Guru Pembimbing (Konselor)

a. Mensosialisasikan kegiatan bimbingan.

b. Merencanakan program bimbingan.

c. Melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan.

d. Melaksanakan layanan bimbingan.

e. Melaksanakan kegiatan penunjang bimbingan.

f. Menilai proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan.

g. Menganalisis hasil penilaian.

h. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penilaian.

i. Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling.

j. Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator

guru pembimbing.

5. Guru Mata Pelajaran

a. Membantu mensosialisasikan layanan bimbingan kepada siswa.

b. Melakukan kerja sama dengan guru pembimbing dalam

mengidentifikasi siswa yang memerlukan bimbingan.

c. Mengalih tangankan siswa yang memerlukan bimbingan kepada

guru pembimbing.

d. Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan (program

perbaikan dan program pengayaan).

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan

bimbingan dari guru pembimbing.

f. Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam

rangka penilaian layanan bimbingan.

Page 43: Program bk sman 1 lembang

g. Ikut serta dalam program layanan bimbingan.

6. Wali Kelas

a. Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan yang menjadi

tanggung jawabnya.

b. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa,

khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti

layanan bimbingan.

c. Memberikan informasi tentang siswa di kelasnya untuk memperoleh

layanan bimbingan dari guru pembimbing.

d. Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang

perlu diperhatikan secara khusus.

7. Staf Administrasi

a. Membantu guru pembimbing dan koordinator dalam

mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di

sekolah.

b. Membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling.

c. Membantu menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan

bimbingan dan konseling.

Page 44: Program bk sman 1 lembang

REFERENSI

Nurihsan, Juntika. (2003). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara.

Sukardi, Dewa Ketut. (2000). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Syamsu Yusuf. (2006). Program BK di Sekolah (SLTP dan SLTA). Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Tirtarahardja, Umar dan Sula, La. (2000). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta.