pengelolaan pembelajaran kimia pada sman 1 singaraja dan sman
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
98
BAB IV
PROFIL SEKOLAH TEMPAT PENELITIAN
4.1 Profil SMA N 1 Singaraja
4.1.1 Sejarah dan Letak Geografis
SMA Negeri 1 Singaraja berdiri 1 Nopember 1950 dan merupakan sekolah
tertua di Bali. Karena keajekannya dalam perolehan nilai Ujian Nasional dan
Olimpiade Sains maka mulai tahun pelajaran 2006/2007 SMA ditunjuk sebagai
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), sesuai dengan Surat Keputusan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Manajemen
Nomor 802.a/C4/MN/2006.
SMA Negeri 1 Singaraja berlokasi di wilayah Bali Utara, yaitu Kecamatan
Buleleng, Kabupaten Buleleng tepatnya di Jalan Pramuka No.4, Singaraja.
Gambar 4.1 Peta lokasi SMAN 1 Singaraja
LOKASI SMAN 1
-
99
Identitas Sekolah 1. Nama Sekolah : SMAN 1 Singaraja
2. Nomor Statistik Sekolah : 301220101001 3. Alamat Sekolah
a. Jalan : Pramuka Nomor 4
b. Desa/Kelurahan : Banjar Bali
c. Kecamatan : Buleleng d. Kabupaten/Kota : Buleleng
e. Provinsi : Bali
f. Kode Pos : 81113
g. Telepon/Fax : ( 0362) 22144/(0362)32193
h. e-mail : [email protected]
i. Website : www.smansasingaraja.sch.id
4. Kepala Sekolah
a. Nama * : Drs. I Nyoman Darta, M.Pd. b. Telepon Rumah :
c. HP : 08164710133
d. e mail : [email protected]
5. Koordinator Pelaksana RSBI a. Nama * : Putu Eka Wilantara, M.Pd
4.1.2 Keadaan Sumber Daya
Luas lahan sekolah 10.114 m2 dengan status hak milik yang terdiri atas
beberapa gedung dengan ruangan, antara lain ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium biologi, ruang laboratorium fisika, ruang laboratorium kimia, ruang
laboratorium komputer, ruang laboratorium bahasa, dan ruang laboratorium
multimedia. Di samping ruang untuk kegiatan pembelajaran juga ada beberapa ruang
untuk pengelolaan dan fasilitas lain, yaitu ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata
-
100
usaha, tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan,
jamban, gudang, ruang sirkulasi/selasar, ruang TRRC, ruang server/kontrol IT, ruang
kesenian, aula, ruang koperasi/toko, ruang cetak/unit produksi, ruang arsip, kantin,
tempat parkir, ruang keterampilan, rumah penjaga sekolah, tempat bermain/berolah-
raga. Beberapa gambar tentang keadaan sekolah ditampilkan sebagai berikut.
Gambar 4. 2 Identitas SMA Negeri 1 Singaraja (Dokumen: Wiratma, November 2011)
-
101
Gambar 4. 3 Pintu gerbang SMA Negeri 1 Singaraja (Dokumen: Wiratma, November 2011)
Gambar 4.4 Gedung ruang belajar SMA Negeri 1 Singaraja (Dokumen: Wiratma, November 2011)
-
102
Gambar 4. 5. Halaman depan SMA Negeri 1 Singaraja (Dokumen: Wiratma, November 2011)
Sumber pendanaan yang dikelola dalam lima tahun terakhir tertera dalam
tabel berikut.
Tabel 4.1 Sumber pendanaan dalam lima tahun terakhir (dalam Rp1.000,00)
Tahun ajaran Sumber dana 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011 APBN (Pusat) 425.000 450.000 450.000 500.000 342.750 APBD (Provinsi) 848.000 195.000 0 955.000 281.602 APBD (Kab./Kota) 80.974 66.776 68.062 31.200 24.5540 Sumber lain 111.015 18.000 0 0 Total 1.464.989 729.776 518.062 1.486.200 869.892
-
103
Tenaga pendidik dan kependidikan yang dimiliki oleh SMA N 1 Singaraja
pada tahun 2011 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.2 Sumber daya tenaga pendidik (guru) tahun 2011
Tenaga Pendidik Jenjang Pendidikan 1. Berdasarkan mata pelajaran < D3 D3 S1 S2 S3 a. Kimia 5 2 7 b. Biologi 7 7 c. Fisika 4 4 8 d. Bahasa Inggris 4 3 7 e. Ekonomi 1 1 f. Geografi 1 1 g. Sosiologi 1 1 h. Bahasa Indonesia 5 6 i. Bahasa Asing 0 j. TIK 0 k. Agama 4 4 l. Olahraga 3 3 m. Pelajaran Lain 16 6 22 2. Total jumlah guru 0 1 51 15 0 67
Tabel 4.3 Sumber daya tenaga kependidikan tahun 2011
Tenaga kependidikan Jenjang Pendidikan 1. Berdasarkan bidang pekerjaan < D3 D3 S1 S2 S3
Kepala TU 1 1 TU 13 13 Laboran Lab Fisika 1 1 Laboran Lab Kimia 1 1 Laboran Lab Biologi 1 1 Laboran Lab Bahasa 0 Pustakawan 0 Laboran TIK 0 Petugas UKS 0 Petugas Lain 0
2. Total jumlah tenaga kependidikan 14 1 2 0 0 17
-
104
4.1.3 Program Kerja Sekolah
Program sekolah didasarkan pada tujuan pendidikan nasional menitik
beratkan pada pengembangan kurikulum. Tujuan pendidikan nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut. Berlandaskan hal tersebut dirumuskan visi, misi sekolah, dan
tujuan sekolah.
Visi sekolah adalah Unggul dalam Mutu, Berkarakter, Berwawasan Global.
Dalam visi ini tersirat tiga pesan dan harapan yang ingin diraih melalui pengelolaan
kehidupan sekolah. Pesan pertama adalah sekolah ingin mencetak dan mewujudkan
sumber daya manusia (SDM) yang unggul dalam mutu akademik dan nonakademik
sehingga mampu bersaing di dunia global. Pesan kedua, sekolah ingin mewujudkan
SDM yang bermutu, tetapi mempunyai karakter yang terpuji sehingga berguna bagi
nusa dan bangsa. Pesan yang ketiga sekolah ingin mencetak SDM yang tetap
memiliki wawasan luas dan menyadari diri merupakan bagian dari dunia global.
Misi merupakan penjabaran dari visi yang telah ditetapkan. Sehubungan
dengan visi di atas, maka misi SMA Negeri 1 Singaraja adalah sebagai berikut.
-
105
Misi untuk mencapai keunggulan mutu pendidikan dengan melaksanakan
pembelajaran dan bimbingan yang efektif, efisien, kreatif, dan inovatif yang
mengacu pada model pembelajaran negara-negara anggota OECD, yaitu :
1) menumbuhkembangkan kurikulum dan sistem pengujian berbasis
kompetensi adaptif dengan kurikulum internasional dari Cambridge
University;
2) menumbuhkan motivasi berprestasi untuk seluruh warga sekolah;
3) meningkatkan manajemen partisipatif.
Misi untuk mencapai karakter dengan cara:
1) menumbuhkembangkan kultur/budaya yang positif,
2) menanamkan prilaku sopan santun berdasarkan budi pekerti yang luhur
sebagai sumber kearifan dalam bertindak,
3) mengoptimalkan pelaksanaan tata terbib untuk meningkatkan disiplin seluruh
warga sekolah,
4) mengoptimalkan penghormatan terhadap panji-panji kebangsaan dan
kenegaraan.
Misi untuk mencapai wawasan global dengan cara
1) mengoptimalkan program Sister-School,
2) memberdayakan IT dan bilingual,
3) membudayakan perilaku berpikir dan bertindak global.
-
106
Tujuan sekolah adalah untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan
adalah sebagai berikut.
1. Micro teaching (in service training) untuk MGMP MIPA: Matematika, Fisika,
Kimia, Biologi.
2. Pelatihan ICT: mengikutsertakan dua orang guru untuk mengikuti pelatihan
manajemen dan pembelajaran berbasis TIK Tingkat Nasional.
3. Bimtek KTSP: mengikutsertakan tiga orang guru untuk mengikuti Bimtek KTSP
Tingkat Nasional.
4. Bimtek cluster RSBI: mengikutsertakan tiga orang guru untuk mengikuti Bimtek
Cluster RSBI.
5. Peningkatan prestasi siswa: pembinaan bidang akademik dalam kelompok siswa
penggemar (KSP): Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, Komputer, Astronomi,
Kebumian, Ekonomi, Bahasa Inggris. Pembinaan bidang nonakademik
(ekstrakurikuler).
6. Peningkatan kualifikasi guru ke S-2 linier: membiayai peningkatan kualifikasi
tiga orang guru ke S2 linier.
7. Pengembangan standar isi: mengaktifkan MGMP matematika, fisika, kimia,
biologi, dan bahasa Inggris untuk merevisi rencana pembelajaran kelas X kelas
XI, dan kelas XII masing - masing delapan rencana pembelajaran dalam bahasa
-
107
Inggris, merevisi instrumen evaluasi berupa soal - soal utama kelas X, dan kelas
XI dan menyusun masing - masing delapan instrumen evaluasi berupa soal-soal
utama kelas XII dalam bahasa Inggris.
8. Proses pembelajaran: melaksanakan pembelajaran model lesson study untuk mata
pelajaran matematika, fisika, kimia, biologi dan bahasa Inggris.
9. Pengembangan sarana dan prasarana: perpustakaan digital, penyediaan perangkat
program aplikasi sekolah (PAS), penyediaan perangkat TIK di kelas.
10. Perbaikan manajemen: pengembangan manajemen ISO, pengelolaan kegiatan,
dan penyusunan laporan RSBI.
11. Pemberian beasiswa untuk siswa yang orang tuanya kurang beruntung dalam
bidang ekonomi.
Berdasarkan program kerja tersebut beberapa hal yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut.
1. Rata-rata Nilai Ujian Akhir Nasional;
a. Program Bahasa 8,60
b. Program IPA 8,95
c. Program IPS 8,60
2. Proporsi lulusan yang diterima di PTN favorit minimal 80 % dari siswa yang
mengikuti UMPTN.
3. Meningkatkan jumlah peserta olimpiade sains nasional (OSN) dari 10 orang
menjadi 15 orang.
-
108
4. Dapat mengirimkan 20 buah karya tulis ilmiah remaja setiap tahun dan mampu
sebagai juara di tingkat provinsi dan juara di tingkat nasional.
5. Mempunyai kelompok penggemar Mata Pelajaran MIPA, Astronomi, Ekonomi
Akuntansi, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Astronomi, Kebumian, dan
Informatika.
6. Memiliki tim olahraga yang andal, mampu mewakili Buleleng di tingkat provinsi.
7. Memiliki tim kesenian yang mampu tampil pada lomba di tingkat provinsi.
8. Memiliki tim jurnalistik yang tetap siap bersaing di tingkat provinsi.
9. Hubungan harmonis antarwarga sekolah dan antara warga sekolah dan
masyarakat.
10. Rasa hormat-menghormati antarsesama warga sekolah dan masyarakat.
11. Disiplin terhadap tugas dan kewajiban oleh setiap warga sekolah.
12. Terwujudnya nilai-nilai moral sesuai dengan kultur sekolah.
13. Pada tahun pelajaran 2011/2012, 100% lulusannya mampu berkomunikasi dalam
bahasa Inggris dan 30% mampu berkomunikasi dalam bahasa Jepang dan bahasa
Mandarin.
14. Menciptakan kondisi sarana prasarana belajar yang memadai dan kondusif sesuai
dengan standar sarana sekolah RSBI.
15. Terwujudnya sekolah bertaraf internasional
-
109
4.1.4 Prestasi yang diperoleh
Prestasi yang diperoleh oleh SMAN 1 Singaraja tidak lepas dari
pengembangan diri yang dilakukan. Pengembangan diri adalah kegiatan yang
bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik
sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan, antara
lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Sebaliknya
untuk kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan, antara lain melalui kegiatan
kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja. Pengembangan diri juga
dilakukan oleh kepala sekolah, para guru dan tenaga kependidikan. Dari
pengembangan diri tersebut berhasil memeroleh prestasi, baik pada tingkat nasional
maupun internasional. Adapun prestasi yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Prestasi kepala sekolah, Drs. I Nyoman Darta, M.Pd. adalah pemenang V
Lomba Karya Tulis Ilmiah Siswa dan Guru tingkat SLTA se-Bali tahun 1994, juara I
Lomba Karya Tulis Ilmiah Guru (LKIG) tahun 1998, juara I peserta Simposium
Nasional Inovasi dan Pengelolaan Sekolah tahun 2003, peserta terbaik I Simposium
Nasional Inovasi dan Pengelolaan Sekolah tahun 2004, peserta terbaik I Simposium
Nasional Kepala Sekolah tahun 2005, juara I pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi
-
110
Tingkat Provinsi tahun 2007, dan juara I pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi
Tingkat Nasional tahun 2007.
Prestasi guru dan tenaga kependidikan pada bidang akademik dan non-
akademik, yaitu memeroleh medali perunggu dalam karya tulis ilmiah tingkat
nasional tahun 2005, memeroleh medali emas dalam karya tulis ilmiah tingkat
provinsi tahun 2006, memeroleh medali perak dalam karya tulis ilmiah tingkat
nasional tahun 2006, juara harapan 1 dalam penulisan buku fiksi tingkat nasional
tahun 2006, memeroleh medali perak dalam karya tulis ilmiah tingkat nasional tahun
2007, memeroleh medali emas dalam pemilihan guru berprestasi tingkat provinsi
tahun 2007, memeroleh medali perak dalam pemilihan guru berprestasi tingkat
nasional tahun 2007, memperoleh medali emas dalam karya tulis ilmiah tingkat
nasional tahun 2008, memeroleh medali emas dalam kreativitas tenaga laboratorium
tingkat nasional tahun 2008, memeroleh medali perak dalam kreativitas tenaga
laboratorium tingkat nasional tahun 2008, memeroleh medali emas dalam karya tulis
ilmiah tingkat nasional tahun 2009 diselenggarakann oleh Depdiknas, memeroleh
medali emas dalam karya tulis ilmiah tingkat nasional tahun 2009 yang
diselenggarakan oleh Citi Foundation, memperoleh medali emas dalam pemilihan
guru berprestasi tingkat provinsi tahun 2010, memeroleh medali perunggu dalam
pemilihan guru berprestasi tingkat nasional tahun 2010, dan memeroleh medali emas
dalam karya tulis ilmiah tingkat nasional tahun 2010.
Prestasi siswa dalam lima tahun terakhir diuraikan dalam tabel 4.4, 4.5, dan
4.6 (Lampiran 1). Prestasi siswa dalam bidang akademik yang diuraikan pada
-
111
lampiran 1 tabel 4.4 adalah lomba akademik antara lain olimpiade, lomba tangkas
koperasi dan lomba siswa teladan. Prestasi olimpiade bidang studi yang menonjol
diraih oleh siswa adalah bidang MIPA, baik di tingkat provinsi, nasional maupun
internasional. Prestasi untuk bidang studi kimia memeroleh medali perunggu pada
olimpiade sains nasional pada tahun 2007, kemudian medali perak pada olimpiade
sains nasional pada tahun 2008, dan medali emas pada olimpiade sains provinsi pada
tahun 2009. Tabel 4.5 menguraikan prestasi yang diperoleh siswa dalam bidang
olahraga dan seni di tingkat provinsi dan nasional. Pada tabel 4.6 diuraikan rata-rata
nilai ujian nasional tahun ajaran 2007/2008 sampai dengan tahun ajaran 2009/2010.
Nilai rata-rata untuk bidang studi kimia pada tahun ajaran 2007/2008 dengan rata-rata
nilai 7,80, kemudian pada tahun ajaran 2008/2009 dengan rata-rata nilai 9,47, dan
pada tahun ajaran 2009/2010 dengan rata-rata nilai 9,30 dari penilaian skala 11.
Berdasarkan rata-rata nilai ujian nasional tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar
kimia yang diperoleh sangat bagus.
4.2 Profil SMAN. 1 Gianyar
4.2.1 Sejarah dan Letak Geografis
SMA Negeri 1 Gianyar merupakan SMA Negeri yang pertama di Kabupaten
Gianyar. SMA Negeri 1 Gianyar secara resmi berdiri 30 Juli 1964 berdasarkan SK
Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Nomor : 79/SK/B/III. Lokasi SMA
Negeri 1 Gianyar adalah di Jalan Ratna, Kelurahan Gianyar, Kabupaten Gianyar
masih berada di lingkungan kota, tetapi jauh dari keramaian dan kebisingan. Keadaan
-
112
yang tidak bising cukup tenang sehingga siswa akan dapat memusatkan perhatiannya
pada pelajaran. Peta lokasi SMAN 1 Gianyar seperti gambar berikut.
Gambar 4. 6 Peta lokasi SMAN 1 Gianyar
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Gianyar telah cukup
memadai, yang memungkinkan melaksanakan kegiatan, baik kurikuler maupun
ekstrakurikuler. Kemajuan suatu lembaga pendidikan tidak saja ditentukan oleh
sarana dan prasarana, tetapi juga oleh sumber daya manusia yang mendukungnya.
Untuk memajukan sekolah juga tidak dikesampingkan peranan alumni. SMA Negeri
1 Gianyar memiliki alumni yang tersebar di seluruh wilayah tanah air. Sebagai
identitas sekolah yang senantiasa mengagungkan ilmu pengetahuan sebagai landasan
hidup manusia dipersonifikasikan dalam bentuk gambar lambang sekolah bertuliskan
widya wahana bhakti. Makna yang terkandung di dalam semboyan widya wahana
-
113
bhakti adalah semua pengetahuan yang dimiliki akan berarti jika dapat diabdikan
kepada masyarakat.
4.2.2 Keadaan Sumber Daya
Luas lahan sekolah 14.000 m2 dengan status hak milik yang terdiri atas
beberapa gedung dengan ruangan, antara lain: ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium biologi, ruang laboratorium fisika, ruang laboratorium kimia, ruang
laboratorium komputer, ruang laboratorium bahasa, dan ruang laboratorium
komputer. Di samping ruang untuk kegiatan pembelajaran juga ada beberapa ruang
untuk pengelolaan dan fasilitas lain, yaitu ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata
usaha, tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan,
jamban, gudang, ruang sirkulasi/selasar, ruang laboratorium multimedia, ruang
TRRC, ruang server/kontrol IT, ruang kesenian, aula, ruang koperasi/toko, ruang
cetak/unit produksi, ruang arsip, kantin, tempat parkir, ruang keterampilan, rumah
penjaga sekolah, rumah dinas guru, rumah dinas kepala sekolah, dan tempat
bermain/berolah raga. Beberapa gambar tentang keadaan sekolah ditampilkan sebagai
berikut.
-
114
Gambar 4.7 Identitas SMA Negeri 1 Gianyar (Dokumen: Wiratma, November 2011)
Gambar 4.8 Pintu gerbang SMA Negeri 1 Gianyar (Dokumen: Wiratma, November 2011)
-
115
Gambar 4.9 Gedung ruang belajar SMA Negeri 1 Gianyar (Dokumen: Wiratma, November 2011)
Gambar 4.10 Gedung dan halaman SMA Negeri 1 Gianyar (Dokumen: Wiratma, November 2011)
-
116
Sumber pendanaan yang dikelola dalam lima tahun terakhir tertera dalam
tabel berikut.
Tabel 4.7 Sumber pendanaan dalam 5 tahun terakhir (dalam Rp 1.000,00)
Tahun ajaran Sumber dana 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011 APBN (Pusat) 43.242 43.242 43.242 43.242 43.242 APBD (Provinsi) 34.242 34.242 34.242 34.242 34.242 APBD (Kab./Kota) 3.244 3.244 3.244 3.244 3.244 Sumber lain 32.432 32.432 32.432 32.432 32.432 Total 113.160 113.160 113.160 113.160 113.160
Tenaga pendidik dan kependidikan yang dimiliki oleh SMA N 1 Gianyar pada
tahun 2011 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.8 Sumber daya tenaga pendidik (guru) tahun 2011
Tenaga Pendidik Jenjang Pendidikan 1. Berdasarkan mata pelajaran < D3 D3 S1 S2 S3 a. Kimia 0 5 5 b. Biologi 3 3 c. Fisika 2 2 4 d. Bahasa Inggris 3 1 4 e. Ekonomi 1 1 2 f. Geografi 2 0 2 g. Sosiologi 2 2 h. Bahasa Indonesia 3 2 5 i. Bahasa Asing 1 1 j. TIK 0 0 0 k. Agama 6 6 l. Olahraga 2 1 3 m. Pelajaran Lain 16 2 18 2. Total jumlah guru 0 0 41 14 0 55
-
117
Tabel 4.9 Sumber daya tenaga kependidikan tahun 2011
Tenaga kependidikan Jenjang Pendidikan 1. Berdasarkan bidang pekerjaan < D3 D3 S1 S2 S3
Kepala TU 1 1 TU 8 3 11 Laboran Lab Fisika 1 1 Laboran Lab Kimia 1 1 Laboran Lab Biologi 0 Laboran Lab Bahasa 0 Pustakawan 1 1 Laboran TIK 1 1 Petugas UKS 1 1 Petugas Lain 1 1
2. Total jumlah tenaga kependidikan 9 3 5 17
4.2.3 Program Kerja Sekolah
Program sekolah didasarkan pada tujuan pendidikan nasional menitik
beratkan pada pengembangan kurikulum. Tujuan pendidikan nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut. Berlandaskan hal tersebut dirumuskan visi, misi sekolah, dan
tujuan sekolah.
-
118
Kurikulum di SMA Negeri 1 Gianyar dikelompokkan dalam lima kelompok,
yaitu:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia adalah kelompok mata
pelajaran yang bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak
mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian adalah kelompok
mata pelajaran yang bertujuan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta
didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tekhnologi adalah kelompok
mata pelajaran yang bertujuan untuk memeroleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan
dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran estetika adalah kelompok mata pelajaran yang
bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan, dan
-
119
kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik
dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan adalah kelompok
mata pelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk
kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang
bersifat kolektif kemasyarakatan, seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang
potensial untuk mewabah.
Visi sekolah adalah: unggul dalam mutu, sarat akan prestasi nasional dan
internasional, dan berpijak pada budaya bangsa.
Misi sekolah adalah sebagai berikut. Mengembangkan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Mengembangkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan
kebanggaan sebagai warga negera Indonesia. Mengembangkan kejujuran, disiplin,
kerja keras, dan tanggung jawab semua warga sekolah. Mengembangkan
pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan kolaboratif. Mengembangkan efektivitas dan
efisiensi manajemen sekolah.
Usaha yang dilakukan untuk mewujudkan misi sekolah adalah sebagai
berikut.
-
120
a. Adaptasi kurikulum
b. Pengembangan media pembelajaran
c. Bahan ajar berbasis ICT
d. Asesmen berkelanjutan
e. Pengelolaan manajemen berbasis ISO
f. Peningkatan evaluasi dan penelitian pendidikan
g. Subject based classroom/moving class
h. Pengelolaan data berbasis program PAS terbaru
i. Studi banding ke dalam negeri dan luar negeri
j. Menjalin sister school dengan sekolah di dalam negeri dan luar negeri
k. Perluasan dan transparansi pelaporan keuangan sekolah berbasis WEB
sekolah
l. Perluasan informasi perencanaan pengajaran dengan sistem E-Learning
/internet sekolah.
Tujuan sekolah yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
1. Mewujudkan kultur sekolah yang mengakui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
sebagai dasar moral perilaku seluruh warga sekolah.
2. Mewujudkan prestasi delapan klub olimpiade sain (OSN dan International
Olimpic) dalam tingkan nasional dan international.
3. Mewujudkan peningkatan penerimaan lulusan di perguruan tinggi favorit di
Indonesia dan luar negeri; Australia dan Belanda hingga 85%.
-
121
4. Mewujudkan kolaborasi pendidikan dengan empat sekolah di dalam negeri di
Yogyakarta dan dua sekolah luar negeri di Australia.
5. Mewujudkan rata rata nilai Ujian Nasional minimal 8,01.
6. Mewujudkan satu kelompok peneliti dan penulis dalam bidang karya ilmiah
remaja dan lomba penelitian ilmiah remaja serta pengembangan profesi guru.
7. Mewujudkan masing masing satu tim penabuh, penari, dan paduan suara
yang mampu tampil menjadi juara di kabupaten dan finalis di provinsi.
8. Mewujudkan tujuh tim olahraga dalam bidang cricket, bola basket, bola
volly, sepak bola, atletik, perisai diri, dan renang yang mampu tampil menjadi
juara di kabupaten, provinsi, nasional dan international.
9. Mewujudkan sebanyak lima puluh orang pramuka (saka wanabakti, saka
bhayangkara dan saka usadabakti) dan pramuka tingkat mahir yang mampu
tampil dalam jambore dan perkemahan wirakarya tingkat nasional.
10. Mewujudkan 90% siswa dan guru yang terampil mengoperasikan E-Learning.
Mewujudkan 80% siswa dan guru yang terampil berkomunikasi dengan
bahasa asing (bahasa Inggris dan bahasa Jepang).
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan
adalah sebagai berikut.
1. Micro teaching (in service training) untuk MGMP MIPA: Matematika, Fisika,
Kimia, Biologi.
2. Pelatihan ICT: mengikutsertakan dua orang guru untuk mengikuti pelatihan
manajemen dan pembelajaran berbasis TIK tingkat nasional.
-
122
3. Bimtek KTSP: mengikutsertakan tiga orang guru untuk mengikuti Bimtek
KTSP tingkat nasional.
4. Bimtek kluster RSBI: mengikutsertakan tiga orang guru untuk mengikuti
bimtek kluster RSBI.
5. Peningkatan prestasi siswa: pembinaan bidang akademik dalam kelompok
siswa penggemar (KSP): Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, Komputer,
Astronomi, Kebumian, Ekonomi, Bahasa Inggris. Pembinaan bidang non-
akademik (ekstrakurikuler).
6. Peningkatan kualifikasi guru ke S-2 yang linier: membiayai peningkatan
kualifikasi tiga orang guru ke S2 yang linier.
7. Pengembangan standar isi: mengaktifkan MGMP matematika, fisika, kimia,
biologi dan bahasa Inggris untuk merevisi rencana pembelajaran kelas X kelas
XI, dan kelas XII masing-masing delapan rencana pembelajaran dalam
bahasa Inggris, merevisi instrumen evaluasi berupa soal-soal utama kelas X
dan kelas XI dan menyusun masing-masing delapan instrumen evaluasi
berupa soal-soal utama kelas XII dalam bahasa Inggris.
8. Proses pembelajaran: melaksanakan pembelajaran model lesson study untuk
mata pelajaran matematika, fisika, kimia, biologi, dan bahasa Inggris.
9. Pengembangan sarana dan prasarana: perpustakaan digital, penyediaan
perangkat PAS, penyediaan perangkat TIK di kelas.
10. Perbaikan manajemen: pengembangan manajemen ISO, pengelolaan kegiatan,
dan penyusunan laporan RSBI.
-
123
11. Pemberian beasiswa untuk siswa yang orangtuanya kurang beruntung dalam
bidang ekonomi, tetapi mempunyai kemampuan akademik yang baik.
4.2.4 Prestasi yang diperoleh
Prestasi yang diperoleh oleh SMAN 1 Gianyar tidak lepas dari pengembangan
diri yang dilakukan. Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan, antara lain melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan
sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Sebaliknya untuk kegiatan
ekstrakurikuler dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan kepramukaan,
kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja. Pengembangan diri juga dilakukan oleh
kepala sekolah, para guru, dan tenaga kependidikan. Dari pengembangan diri tersebut
berhasil memeroleh prestasi pada tingkat nasional maupun internasional. Adapun
prestasi yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Prestasi kepala sekolah Dewa Nyoman Alit, S.Pd.,M.Pd. adalah guru
berprestasi tingkat kabupaten dengan medali emas pada tahun 2006, sebagai
instruktur bidang studi bahasa Indonesia tingkat kabupaten dengan medali emas pada
-
124
tahun 2007, sebagai fasilitator KBK tingkat provinsi dengan medali emas pada tahun
2008, fasilitator KTSP tingkat provinsi dengan medali emas pada tahun 2009.
Prestasi guru pada bidang akademik dan nonakademik yaitu berpartisipasi
dalam bidang seni dan memperoleh medali pada tingkat provinsi pada tahun 2006,
prestasi dalam bidang seni pada tingkat nasional pada tahun 2007, berpartisipasi
dalam bidang olahraga dan memeroleh medali pada tingkat provinsi pada tahun 2009,
pada tingkat nasional pada tahun 2009, dan pada tingkat internasional pada tahun
2010.
Prestasi siswa dalam lima tahun terakhir diuraikan dalam tabel 4.10, 4.11, dan
4.12 (Lampiran 2). Prestasi siswa dalam bidang akademik yang diuraikan pada
lampiran 2 tabel 4.10 adalah lomba lomba akademik, antara lain olimpiade, karya
tulis ilmiah, dan lomba bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Prestasi bidang studi yang
menonjol diraih oleh siswa adalah bidang bahasa Inggris dan bahasa Jepang serta
karya tulis ilmiah di tingkat provinsi dan nasional. Tabel 4.11 menguraikan prestasi
yang diperoleh siswa dalam bidang nonakademik yaiu olahraga dan seni dan PMR di
tingkat kabupaten dan provinsi. Pada tabel 4.12 diuraikan rata-rata nilai ujian nasional
tahun ajaran 2007/2008 sampai dengan tahun ajaran 2009/2010. Nilai untuk bidang
studi kimia pada tahun ajaran 2007/2008 dengan rata-rata nilai 9,48, kemudian pada
tahun ajaran 2008/2009 dengan rata-rata nilai 9,95, dan pada tahun ajaran 2009/2010
dengan rata-rata nilai 9,36 dari penilaian skala 11. Berdasarkan rata-rata nilai ujian
nasional tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar kimia yang diperoleh sangat
bagus.
-
125
4.3 Pembahasan
Beberapa standar dikomparasikan antara standar yang dipersyaratkan dan
kenyataan/fakta di lapangan. Fakta di lapangan dilihat berdasarkan dokumen dan
observasi langsung di sekolah. Data yang diperoleh dari pencatatan dokumen dan
hasil observasi digunakan untuk melihat kecocokan antara kenyataan dan yang
seharusnya. Standar sarana dan prasarana yang disyaratkan dalam standar nasional
pendidikan sebuah SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki prasarana (1) ruang
kelas, (2) ruang perpustakaan, (3) ruang laboratorium biologi, (4) ruang
laboratorium fisika, (5) ruang laboratorium kimia, (6) ruang laboratorium komputer,
(7) ruang laboratorium bahasa, (8) ruang pimpinan, (9) ruang guru, (10) ruang tata
usaha, (11) tempat beribadah, (12) ruang konseling, (13) ruang UKS, (14) ruang
organisasi kesiswaan, (15) jamban, (16) gudang, (17) ruang sirkulasi, dan (18) tempat
bermain/berolahraga.
Luas lahan minimal yang dipersyaratkan apabila memiliki rombongan belajar
25--27, maka untuk bangunan satu lantai 6.040 m2, untuk bangunan dua lantai 3.240
m2, dan untuk bangunan tiga lantai 2.170 m2, (Permendiknas No. 24, 2007). Jika
dibandingkan antara sarana prasarana di SMA N 1 Singaraja dan SMA N 1 Gianyar
dengan ketentuan di atas, ternyata luas lahan sudah melebihi persyaratan minimal.
Prasarana ruang dan bangunan yang dimiliki sudah sesuai dengan standar yang
dipersyaratkan seperti yang dikemukakan dalam profil sekolah. Berdasarkan hal ini
dapat dikatakan bahwa standar sarana dan prasarana untuk sekolah yang ada sesuai
dengan ketentuan dan termasuk dalam kategori baik.
-
126
Ruang laboratorium kimia berdasarkan ketentuan berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran kimia secara praktik yang memerlukan
peralatan khusus. Ruang laboratorium kimia dapat menampung minimum satu
rombongan belajar. Rasio minimum ruang laboratorium kimia 2,4 m2/peserta didik.
Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum
ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2.
Lebar ruang laboratorium kimia minimum 5 m. Ruang laboratorium kimia memiliki
fasilitas yang memungkinkan pencahayaan memadai untuk membaca buku dan
mengamati objek percobaan. Ruang laboratorium kimia dilengkapi sarana kursi, meja
kerja, meja demonstrasi, meja persiapan, lemari alat, lemari bahan, lemari asam, bak
cuci, alat pemadam kebakaran, peralatan P3K, tempat sampah, dan jam dinding serta
peralatan praktik dan bahan-bahan kimia dengan jumlah tertentu.
Jika dibandingkan antara ketentuan yang dipersyaratkan sebagai syarat
minimal dengan keadaan di SMAN 1 Singaraja dan SMAN.1 Gianyar ternyata dari
segi luas ruangan laboratorium kimia beserta peralatan fisiknya sudah sangat sesuai,
malahan lebih luas daripada ketentuan. Namun, yang menjadi masalah adalah ada
beberapa peralatan dan bahan kimia masih kurang atau kuantitasnya di bawah
ketentuan minimal yang dipersyaratkan, misalnya, tabung reaksi yang seharusnya 100
buah/lab, ternyata tabung reaksi yang ada cuma 60 buah/lab, labu erlenmeyer
seharusnya 25 buah/lab, ternyata yang ada hanya 15 buah/lab, dan beberapa peralatan
lain yang kurang dari yang dipersyaratkan. Bahan habis pakai atau bahan kimia yang
dipersyaratkan sebanyak 1,2 x banyak yang dibutuhkan. Bahan kimia meliputi zat-zat
-
127
yang diperlukan dalam percobaan-percobaan: pengenalan reaksi kimia, teknik
pemisahan dan pemurnian, titrasi asam-basa, elektrokimia, energitika, dan pembuatan
produk terapan pengetahuan kimia. Keberadaan bahan kimia di laboratorium kimia di
sekolah, ternyata tidak selengkap seperti yang ada dalam ketentuan standar nasional.
Perhatian sekolah termasuk guru mata pelajaran kimia terhadap kegiatan
praktikum relatif rendah. Rendahnya perhatian terhadap praktikum karena pihak
sekolah dan guru lebih mengutamakan keberhasilan siswa dalam menghadapi ujian
nasional. Ujian nasional sebagai target utama sekolah, yang dalam keseharian
menimbulkan kecemasan, kekhawatiran baik pihak guru maupun siswa. Indikator
keberhasilan sekolah yang dinilai, baik oleh masyarakat maupun pemerintah apabila
siswanya berhasil dalam menghadapi ujian nasional. Masyarakat maupun pemerintah
sebagai pihak konsumen memberikan penghargaan pada kelulusan siswa dalam ujian
nasional dibandingkan dengan proses belajar praktikum yang dilakukan di sekolah.
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung mengarah pada kemampuan siswa
menjawab ujian nasional. Pembelajaran latihan soal dilakukan dengan berbagai
variasi model soal yang dilatihkan sehingga dalam waktu yang relatif singkat dapat
dilatihkan beberapa soal yang berkaitan dengan berbagai pokok bahasan materi
kimia. Sementara itu, pembelajaran praktikum memerlukan waktu yang relatif banyak
dengan jumlah materi yang dipratikkan sedikit. Hal ini yang menyebabkan perhatian
terhadap kegiatan praktikum sangat rendah dibandingkan dengan ujian nasional.
Persyaratan minimal tenaga kependidikan yang diharapkan sesuai dengan
Permendiknas No. 24 Tahun 2008 adalah sebagai berikut. Kepala tenaga administrasi
-
128
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB berkualifikasi berpendidikan S1 program studi yang
relevan dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah/madrasah
minimal empat tahun, atau D3 dan yang sederajat, program studi yang relevan,
dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah/madrasah minimal
delapan tahun. Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah dari
lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.
Pelaksana urusan administrasi kepegawaian berpendidikan minimal lulusan
SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat dan dapat diangkat apabila jumlah
pendidik dan tenaga kependidikan minimal 50 orang. Pelaksana urusan administrasi
keuangan berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang relevan,
atau SMA/MA dan memiliki sertifikat yang relevan. Pelaksana urusan administrasi
sarana dan prasarana berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau
yang sederajat. Pelaksana urusan administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat
berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat dan dapat
diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki minimal sembilan rombongan belajar.
Pelaksana urusan administrasi persuratan dan pengarsipan berpendidikan minimal
lulusan SMK/MAK, program studi yang relevan. Pelaksana urusan administrasi
kesiswaan berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat
dan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki minimal sembilan rombongan
belajar. Pelaksana urusan administrasi kurikulum berpendidikan minimal lulusan
SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat dan diangkat apabila sekolah/madrasah
memiliki minimal 12 rombongan belajar (Permendiknas No. 24, 2008).
-
129
Jika dibandingkan antara ketentuan yang dipersyaratkan dan keadaan tenaga
kependidikan di sekolah ternyata baik SMAN 1 Singaraja maupun SMAN 1 Gianyar
sudah memenuhi persyaratan tersebut, dan dari sisi jumlah pegawai tata usaha yang
ada melebihi syarat minimal. Berdasarkan kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa
standar tenaga kependidikan sudah berada dalam kondisi baik.
Persyaratan minimal tenaga pendidik yang diharapkan sesuai Permendiknas
No. 24, Tahun 2008 adalah sebagai berikut. Pendidik pada SMA/MA, atau bentuk
lain yang sederajat memiliki:
(a) kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana
(S1),
(b) latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan, dan
(c) sertifikat profesi guru untuk SMA/MA.
Guru kimia yang ada di SMAN 1 Singaraja dan SMAN 1 Gianyar sebagai
tenaga pendidik semuanya sudah memenuhi persyaratan a dan b serta sebagian besar
sudah memiliki sertifikat profesi guru. Beberapa guru kimia malahan ada yang sudah
berpendidikan strata dua (S2), tetapi dalam bidang administrasi pendidikan, bukan
bidang pendidikan kimia atau pendidikan IPA. Beberapa guru kimia saat sekarang ini
ada yang sedang mengikuti pendidikan S2 dalam bidang pendidikan IPA.
Jika dibandingkan antara persayaratan minimal tenaga pendidik sesuai dengan
ketentuan standar nasional tentang tenaga pendidik, ternyata tenaga pendidik bidang
kimia sudah memenuhi persyaratan standar nasional. Namun, untuk sekolah yang
-
130
berstatus RSBI menuju SBI dalam rangka meningkatkan mutu SDM, sekolah harus
mengembangkan program peningkatan kompetensi guru melalui peningkatan
kualifikasi pendidikan guru minimal 30% berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi
yang program studinya terakreditasi A dengan program studi sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan di sekolah. Jika melihat ketentuan ini, ternyata pendidikan
S2 yang dimiliki oleh guru kimia saat ini belum sesuai dengan yang diharapkan. Jadi,
secara umum keadaan SMAN 1 Singaraja dan SMAN 1 Gianyar dilihat dari standar
nasional pendidikan sudah memenuhi standar nasional, sesuai dengan ketentuan yang
dipersyaratkan. Adanya keunggulan yang dimiliki oleh sekolah khususnya potensi
siswa yang baik sehingga ditetapkan oleh pemerintah sebagai sekolah rintisan
bertaraf internasional.