program studi teknik industri fakultas teknologi … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh...

43
i KERJA PRAKTEK DI PT MAHAKAM BETA FARMA GREGORIO YAN AUGUSTO 14 06 07667 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2017

Upload: buiduong

Post on 03-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

i

KERJA PRAKTEK

DI PT MAHAKAM BETA FARMA

GREGORIO YAN AUGUSTO

14 06 07667

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2017

Page 2: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

Scanned by CamScanner

Page 3: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

Scanned by CamScanner

Page 4: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan berkat dan kebaikan-

Nya, Kerja Praktek dapat terselesaikan serta dapat membuat laporan Kerja

Praktek dengan baik. Laporan ini dibuat sebagai syarat untuk melakukan Ujian

Kerja Praktek.

Penyusunan laporan ini dibantu oleh beberapa pihak yang membuat proses

Kerja Praktek berjalan dengan baik dan lancar. Atas segala bantuan dan

bimbingan yang sudah diberikan, terimakasih kepada:

1. Orang tua yang selalu memberikan motivasi dan dukungan.

2. Bapak Zubaidi atas izin yang diberikan untuk melaksanakan Kerja

Praktek di PT Mahakam Beta Farma.

3. Bapak Anggara Eka Nugraha atas bantuan dan bimbingan yang diberikan

selama melakukan Kerja Praktek di PT Mahakam Beta Farma.

4. Bapak Ir. B. Kristyanto, M.Eng., Ph.D. sebagai dosen pembimbing.

5. Semua karyawan pada produksi solid di PT Mahakam Beta Farma

terkhusus karyawan mesin stripping.

Semoga laporan ini dapat berguna bagi orang yang menjadikannya referensi

sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman.

Laporan yang dibuat ini masih jauh dari sempurna karena terdapat banyak

kesalahan dan kekurangan, maka dari itu saya meminta maaf dan menerima

kritik dan saran membangun yang diberikan untuk hasil yang lebih baik.

Jakarta, 11 Agustus 2017

Gregorio Yan Augusto

Page 5: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................... i

Halaman Pengesahan ........................................................................................ ii

Surat Keterangan Pelaksanaan Kerja Praktek ................................................ iii

Kata Pengantar .................................................................................................. iv

Daftar Isi .............................................................................................................. v

Bab 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2. Tujuan ................................................................................................ 1

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ................................ 2

Bab 2. Tinjauan Umum Perusahaan

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................. 3

2.2. Struktur Organisasi ............................................................................ 3

2.3. Manajemen Perusahaan .................................................................... 5

Bab 3. Tinjauan Sistem Perusahaan

3.1. Proses Bisnis Perusahaan ................................................................. 7

3.2. Produk yang Dihasilkan ................................................................... 12

3.3. Proses Produksi ............................................................................... 12

3.4. Fasilitas Produksi ............................................................................. 13

Bab 4. Tinjauan Pekerjaan Mahasiswa

4.1. Lingkup Pekerjaan ........................................................................... 15

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan ....................... 15

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan ................................................ 15

4.4. Hasil Pekerjaan ................................................................................ 16

Bab 5. Penutup ..................................................................................... 28

Lampiran

Page 6: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma

Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk

melaksanakan kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI

UAJY memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi

mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta menumbuhkan,

meningkatkan, mengembangkan dan mensimulasikan etos kerja profesional

sebagai calon sarjana Teknik Industri.

Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa

Teknik Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama

kerja praktek mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja,

dalam hal ini mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan,

penerapan dan pemecahan masalah. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan

kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah:

a. Mengenali ruang lingkup perusahaan,

b. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinyu,

c. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau

pembimbing lapangan,

d. Mengamati perilaku sistem, dan

e. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis

Kerja praktek ini harus dilakukan selama minimal 1 (satu) bulan di

perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para mahasiswa sepanjang

perusahaan itu memenuhi persyaratan sebagai tempat kerja praktek yang

ditetapkan oleh PSTI UAJY.

1.2. Tujuan

Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:

a. Melatih kedisiplinan.

b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan

dalam perusahaan.

c. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.

Page 7: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

2

d. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan

menjalankan bisnis.

e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di

perusahaan.

f. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja Praktek dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2017 hingga 11 Agustus 2017 di

PT Mahakam Beta Farma Jalan Pulo Kambing Raya II No.20, Kawasan Industri

Pulogadung. Mahasiswa ditempatkan pada Departemen Produksi Solid dengan

jam kerja 07.30 WIB hingga 16.30 WIB dengan waktu istirahat jam 12.00 WIB

hingga 13.00 WIB dari hari Senin hingga Jumat.

Page 8: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

3

BAB 2

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Mahakam Beta Farma adalah usaha pertama Mahakam Group di industri

farmasi, yang memproduksi produk farmasi terjangkau dengan standar kualitas

internasional. Pada tahun 1980, Mahakam Beta Farma diberikan izin oleh

Mundipharma AG, Swiss untuk memproduksi antiseptik Betadine.

Perusahaan ini pertama kali dirintis oleh seorang dokter bernama Dr. Kahar

Tjandra. Dr. Kahar Tjandra menjalankan bisnisnya memproduksi dan

mendistribusikan Betadine awalnya kebetulan. Pada 1975, seorang rekan teman

sekelas saat di SMA mendatanginya menawarkan pemegang lisensi Betadine

yang mau bangkrut. Setelah mengetahui lebih jauh mengenai keampuhan

Betadine, Kahar pun setuju untuk mengambil alih seluruh utang pemegang

lisensi tersebut.

Setelah bertemu dengan pemberi lisensi Betadine, Mundipharma AG dari Swiss,

Kahar pun mengambil alih perusahaan yang baru beroperasi satu tahun dengan

mengeluarkan uang sebesar US$25 juta-saat itu kurs Rp 400 per dolar. Tepat

pada 20 Desember 1977, ia mendirikan PT Mahakam Beta Farma yang mulai

berproduksi tahun 1980. Kahar mulai mendistribusikan Betadine. Impor cairan

antiseptik betadine dalam dirigen kemudian dikemas dalam botol lebih kecil. Dia

bersama rekannya dan seorang pegawai bahu membahu untuk mengoperasikan

perusahaan. Karena terbatasnya dana, tak terpikir oleh Kahar untuk

mempopulerkan kemujaraban Betadine dengan promosi dan iklan di media.

Kahar yang berprofesi sebagai dokter umum, kemudian melakukan pendekatan

dengan rekannya sesama dokter. Ternyata hasil yang diperoleh cukup

memuaskan. Jumlah Betadine yang diproduksi pun jumlahnya perlu ditambah.

Pabrik pertama berdiri di Jl. Limo, Kebayoran Lama, Jakarta seluas 500 m2.

Ternyata bisnis terus maju, dan akhirnya pabrik diperluas menjadi 1.500 m2.

Pabrik tersebut kembali tak mampu menampung daya produksi yang diinginkan,

Kahar pun memindahkan pabrik di Kawasan Industri Pulo Gadung di lahan

seluas 10.000 m2. Dan kini karyawannya sebanyak 300 orang. Saat ini PT

Mahakam Beta Farma tak hanya mengemas, tapi juga memproses, dari bahan

Page 9: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

4

baku yang hampir seluruhnya diimpor kemudian menjadi berbagai macam

produk Betadine.

Betadine mengandung povidone dan iodine yang merupakan antiseptik unggul

yang diterima secara luas. Respon pasar yang positif ini pula yang mendorong

PT Mahakam Beta Farma untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pindah ke

fasilitas baru di Kompleks Pulo Gadung Industrial. Berkomitmen untuk

menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau, kami

telah terus-menerus meningkatkan lini produk kami dan meningkatkan proses

kami untuk meningkatkan produktivitas.

Pada 2013 perusahaan sudah memulai untuk memperluas lokasi pabrik 3 kali

lebih besar dari apa yang kita miliki hari ini untuk memenuhi permintaan

pelanggan pada produk kami. Pada 2013, PT Mahakam Beta Farma juga

meluncurkan produk biologis dari Labiofam-Kuba, Bactivec, untuk memerangi

terhadap vektor demam berdarah. Diharapkan bahwa di masa depan, produk

yang lebih biologis dari Labiofam-Kuba akan dipasarkan di Indonesia oleh

Mahakam Beta Farma.

Visi PT Mahakam Beta Farma adalah menjadi perusahaan publik yang berskala

international dengan manajemen yang berfokus pada Profesionalisme.

Sedangkan misi perusahaan adalah mengembangkan bisnis dibidang Antiseptik

dan Farmasi melalui pengembangan produk yang saat ini telah mempunyai

merek yang kuat. Hingga saat ini PT Mahakam Beta Farma telah memegang dua

lisensi penghargaan yakni Good Manufacturing Practices dan ISO 9001 : 2008.

2.2. Struktur Organisasi

Berikut adalah struktur organisasi untuk produksi non-steril:

Page 10: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

5

Head of Plant

Production Manager Non Steril Liquid-Semi Solid

)

Production Manager Non Steril Solid

Supervisor Production Solid Primer

Supervisor Production Solid Sekunder

Supervisor Production Solid Bulk dan Kemas Primer

Grup Leader Grup Leader

Operator

Operator

Operator

Supervisor Production Mixing Supervisor Production Filling

Supervisor Production Packing

Administration Production Supervisor GMP

Supervisor Continous Improvement

Grup Leader Grup Leader

Grup Leader

Staff Staff

Operator

Operator

Operator

STRUKTUR ORGANISASI PRODUKSI NON STERIL

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Produksi Non Steril

Page 11: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

6

Berikut adalah job desk dari masing-masing jabatan:

a. Manager

1. Menyusun daftar sarana / prasarana dan anggaran untuk departemen

produksi

2. Memastikan planning

3. Memastikan pencapaian produksi

b. Supervisor

1. Membuat SOP

2. Memastikan dokumen diisi dengan benar oleh sub-ordinatnya

3. Membuat laporan penyimpangan

4. Memastikan planning

c. Grup Leader

Membantu memastikan tugas dari supervisor

d. Operator

1. Mengoperasikan mesin

2. Melaksanakan planning

3. Melaksanakan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik)

2.3. Manajemen Perusahaan

1. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan publik yang berskala internasional dengan manajemen yang

berfokus pada profesionalisme.

2. Misi Perusahaan

Mengembangkan bisnis dibidang antiseptik dan farmasi melalui pengembangan

produk

2.3.1. Ketenagakerjaan

Tenaga kerja menjadi salah satu aset perusahaan yang mendukung gerak

tumbuhnya perusahaan. Pada PT Mahakam Beta Farma, dibagi menjadi 3 shift.

Shift 1 jam 06.30-15.00 dengan jam istirahat 12.00-12.30, shift 2 jam 14.30-23.00

dengan jam istirahat 18.00-18.30, Shift 3 jam 22.30 - 07.00 dengan waktu

istirahat 00.00 - 00.30. Hari kerja yaitu hari Senin hingga hari Jumat dan hari

Sabtu dihitung sebagai hari lembur.

Tenaga kerja pada PT Mahakam Beta Farma dibedakan menjadi 4 karyawan

tetap, karyawan harian, karyawan outsourcing, dan karyawan kontrak. Berikut

adalah penjelasannya:

Page 12: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

7

a. Karyawan Tetap

Karyawan tetap adalah karyawan yang bekerja tanpa ikatan kontrak dan bekerja

sesuai dengan jam kerja yang pabrik. Karyawan tetap bisa diambil dari karyawan

kontrak yang habis masa kontrak nya dan bekerja dengan baik.

b. Karyawan Harian

Karyawan harian adalah karyawan yang bekerja dengan menerima upah

berdasarkan jam kerja. Karyawan harian akan bekerja sesuai dengan jadwal

yang diinginkan oleh supervisor.

c. Karyawan Outsourcing

Karyawan outsourcing adalah karyawan yang didapat dari instansi luar.

d. Karyawan Kontrak

Karyawan kontrak adalah karyawan yang bekerja berdasarkan kontrak. Lamanya

kontrak bisa bervariasi dari 2 bulan, 3 bulan, hingga 6 bulan. Jika karyawan

kontrak dianggap baik dalam bekerja, maka akan dijadikan karyawan tetap.

Page 13: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

8

BAB 3

TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

3.1. Proses Bisnis Perusahaan

Berikut adalah proses bisnis perusahaan dalam merekrut karyawan baru. Dimulai

dari departemen produksi solid, Manajer Produksi Solid, Plant Manajer, Manajer

HRD, dan Clinicheck saling berhubungan dalam proses perekrutan karyawan

baru. Hubungan antara departemen dijelaskan dalam bentuk flowchart.

Page 14: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

9

Proses Bisnis Perekrutan Karyawan pada Produksi Solid

HRDManager Produksi Solid Head of PlantDepartemen Produksi SolidCalon Karyawan

BaruClinicheck

Mulai

Mengisi Form

Permintaan

Karyawan

Form Permintaan

Karyawan

Meminta

persetujuan

kepada Manajer

Produksi Solid

Menerima Form

Permintaan

Karyawan

Disetujui? STIDAK

YA

Menandatangani Form

Permintaan Karyawan

dan menyerahkan ke

Plant Manager

Form Permintaan

KaryawanMenerima Form

Permintaan Karyawan

A

Page 15: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

10

Proses Bisnis Perekrutan Karyawan pada Produksi Solid

Manager HRDManager Produksi Solid Head of PlantDepartemen Produksi SolidCalon Karyawan

BaruClinicheck

A

Disetujui? STIDAK

YA

Menandatangani Form

Permintaan Karyawan

dan menyerahkan ke

Manager HRD

Form Permintaan

Karyawan

Menerima Form

Permintaan

Karyawan

Disetujui? S

Menandatangani Form

Permintaan Karyawan

TIDAK

YA

Mencari kandidat

melalui iklan

Melihat iklan

kemudian

mendaftar

dengan

membuat CV

B

Page 16: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

11

Proses Bisnis Perekrutan Karyawan pada Produksi Solid

HRDManager Produksi Solid Head of PlantDepartemen Produksi SolidCalon Karyawan

BaruClinicheck

B

CVMenerima CV

Memberikan CV ke

Departemen Produksi

Solid

CVMenerima CV

Memanggil kandidat

untuk interview

Menerima

panggilan

Datang ke

produksi solidWawancara

Lolos? STIDAK

YA

C

Page 17: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

12

Proses Bisnis Perekrutan Karyawan pada Produksi Solid

HRDManager Produksi Solid Head of PlantDepartemen Produksi SolidCalon Karyawan

BaruClinicheck

C

Menyerahkan CV

kandidat yang lolos ke

HRD

CV Menerima CV

Membuat soal

untuk tes psikotest

Menerima soal

psikotest

Mengerjakan

soal psikotest

Menerima hasil

psikotest

Lolos?

S

TIDAK

YAMelakukan

Medical Check

Up

Medical Check

Up

Lolos?

Selesai

Tanda tangan

kontrak

S

YA

TIDAK

Gambar 3.1 Flowchart Proses Bisnis Perekrutan Karyawan di PT Mahakam Beta Farma

Page 18: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

13

Dari flowchart diatas, dapat dilihat bahwa pertama Departemen Produksi Solid

mengisi form permintaan karyawan yang diisi oleh Supervisor. Kemudian

meminta persetujuan dari Manajer Produksi Solid dengan meminta tanda tangan.

Jika tidak disetujui Manajer Produksi Solid, maka tidak dapat menambah

karyawan. Jika disetujui oleh Manajer Produksi Solid, maka form akan ditanda

tangani dan kemudian manajer akan menyerahkan form tersebut ke Plant

Manajer untuk meminta persetujuan dengan meminta tanda tangan. Jika tidak

disetujui Plant Manajer, maka tidak dapat menambah karyawan. Jika disetujui

oleh Plant Manajer, maka form akan ditanda tangani dan kemudian diserahkan

kepada Manajer HRD untuk meminta persetujuan dengan meminta tanda tangan.

Jika tidak disetujui Manajer HRD, maka tidak dapat menambah karyawan. Jika

disetujui oleh Manajer HRD, maka form akan ditanda tangani dan kemudian

Manajer HRD akan membuat perintah untuk mencari kandidat melalui iklan.

Kemudian calon karyawan akan melihat iklan dan kemudian mendaftar dengan

membuat CV. Dokumen berisi CV dari banyak calon karyawan kemudian

dikumpulkan Manajer HRD dan diserahkan kepada Manajer Produksi Solid.

Kemudian Manajer Produksi Solid akan memanggil kandidat untuk melakukan

interview. Jika lolos maka Manajer Produksi Solid akan memberikan CV calon

karyawan yang lolos kepada Manajer HRD untuk membuatkan soal psikotest

yang akan dikerjakan calon karyawan baru. Jika lolos psikotest, maka pekerja

akan melakukan medical check up. Setelah lolos medical check up, maka calon

karyawan akan menandatangani kontrak dan kemudian menjadi karyawan

sesuai dengan perjanjian kontrak.

3.2. Produk yang Dihasilkan

Berikut adalah produk yang dihasilkan pada departemen produksi solid

Tabel 3.1 Produk dan Karakteristik Produk

Produk Karakteristik Produk

Methylprednisolone 4 mg Obat generik tablet putih non coating

Pioglitazone 30 mg Obat generik tablet putih cembuh non coating

Protaz 30 mg Obat paten tablet putih cembung non coating

Pantoprazole 40 mg Obat generik tablet coating

Pepzol 40 mg Obat paten tablet coating

Page 19: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

14

Meloxicam 7,5 mg Obat generik tablet hijau non coating

Collastin Beauty Kapsul merah coating

3.3. Layout Produksi

Berikut adalah layout dari lantai produksi solid di PT Mahakam Beta Farma.

Page 20: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

15

42

'-2 7

/16

"

75'-7 1/16"

7'-8

1/8

"

5'-6 1/2"

11 3

/8"

7'-8

1/8

"

5'-6 1/2"6

'-8 1

/2"

5'-6 1/2"

1'-1

/4"

7'-8

1/8

"23'-11 3/4"

10 1

5/1

6" 1'-7 13/16"

6'-5

1/8

"

6'-5/8" 1'-7 13/16"1'-7 13/16"

6'-1

1 1

/2"

5'-6 1/2"

6'-1

1 1

/2"

5'-6 1/2"

1'-1 7

/16"

6'-5

1/8

"

2'-9/16"1'-3 1/8"

10 3/8"

1'-5/16"

10 5

/8"

1'-4 1/16"1

4'-5

1/2

"5'-6 1/2"

14

'-5 1

/2"

5'-8 1/16"1'-7 13/16" 1'-7 13/16"6

'-5 1

/8"

5'-7 1/16"

6'-5

1/8

"

5'-7 1/16"

6'-5

1/8

"

3'-3 1/2"1'-3 1/8"2

'-9 5

/8"

11'-10 7/8"

9'-1

1 1

/16

"

5'-2 3/8"

6'-5

1/8

"

5'-2 3/8"

1'-1/2

"1'-1/2

"

1'-1/2

"1'-1/2

"

1'-1/2"

2'-9

5/8

"

11'-5 15/16"

8'-0

"

11'-4 15/16"

1'-1/2"

1'-1/2"

6'-5

1/8

"

5'-2 3/8"

6'-5

1/8

"

5'-2 3/8"

8'-6

1/1

6"

11'-4 15/16"

1'-1/2

"1'-1/2

"

1'-10"

1'-10"

1'-10"

17

'-1/8

"

5'-11 1/16"

37

'-2"

19'-1/4"

2'-10"2'-10"1'-8 13/16"

R. Striping Obat

R. Striping Obat

R. Striping Obat

R. Striping Obat

R. Admin

R. Mixing

R. To

ols

R.

Pe

nge

ringan

R. Tableting Obat

R. Tableting Obat

R. Coating Obat

R. Antara

Toilet Pria

Toilet Wanita

R. Ganti Pria

R. Ganti Wanita

R. Ganti K3 Wanita

R. Ganti K3 Pria

R. Antara

R. Antara

R. Obat Siap Striping R. Quality

Kantor

Gudang

1'-10"

Gambar 3.2 Layout Lantai Produksi Solid

Page 21: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

16

3.4. Proses Produksi

Proses produksi pada lantai produksi solid adalah sebagai berikut:

a. Granulasi

Proses granulasi dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Granulasi Basah

Granulasi basah merupakan cara untuk pembuatan obat tablet dengan cara

mencampurkan zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar

dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang benar untuk

memperoleh massa lembab yang dapat di granulasi. Dapat dilakukan untuk

bahan baku yang tahan panas.

2. Granulasi Kering

Granulasi kering adalah suatu proses pembuatan obat tablet dengan cara

mencampurkan zat aktif dan bahan baku dalam keadaan kering kemudian

dikempa dan dihancurkan menjadi partikel yang lebih besar, kemudian

dikempa lagi hingga memenuhi syarat. Prinsip dari granulasi kering sendiri

adalah membuat granul dengan baik tanpa pengikat dan pelarut. Dilakukan

pada bahan baku yang tidak tahan panas.

b. Mixing

Mixing adalah proses pencampuran bahan baku obat. Pada granulasi basah,

proses mixing menggunakan larutan pengikat sedangkan granulasi kering tidak

menggunakan larutan pengikat.

c. Pengeringan

Proses ini dilakukan jika produk melalui proses granulasi basah. Hasil mixing dari

granulasi basah kemudian dikeringkan dimana batch size kecil menggunakan

oven dan batch size besar menggunakan FBD (Fluid Bed Dryer)

d. Pencetakan / Tableting

Hasil mixing dari granulasi kering dan pengeringan granulasi basah kemudian

dicetak sesuai dengan bentuk produk.

e. Coating

Proses coating adalah proses menyalut obat yang berfungsi untuk menutupi bau

obat dan rasa obat. Ada juga proses coating yang bertujuan untuk membuat obat

tablet larut di usus bukan di lambung.

Page 22: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

17

f. Stripping

Proses stripping adalah proses pengemasan obat primer dimana obat dikemas

pada foil. Produk yang mempunyai paten menggunakan foil Polycellonium

sedangkan produk obat generik menggunakan foil Polynium.

3.3. Fasilitas Produksi

Terdapat beberapa fasilitas produksi pada PT Mahakam Beta Farma yang

mendukung jalannya proses produksi. Berikut adalah fasilitas terdapat pada PT

Mahakam Beta Farma:

a. Compressed Air

Digunakan untuk menjalankan mesin pneumatic system dan membersihkan

bagian part mesin.

b. Vacum Cleaner

Digunakan untuk membersihkan ruangan.

c. HVAC (Heat Ventilation and Air Conditioner)

Digunakan untuk mengatur temperatur, kelembapan, dan tekanan pada lantai

produksi solid.

d. Genset

Digunakan sebagai cadangan listrik ketika terjadi pemadaman listrik dari PLN.

e. Alat K3

Karyawan pada lantai produksi solid menggunakan alat K3 berupa baju anti

statik, masker, hair cap, shoes cover, dan sarung tangan yang berfungsi untuk

mencegah produk terkontaminasi zat dari luar dan melindungi karyawan paparan

obat.

Gambar 3.3 Baju Antistatik

Page 23: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

18

Gambar 3.4 Masker

Gambar 3.5 Hair cap

Gambar 3.6 Shoes Cover

Page 24: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

19

Gambar 3.7 Sarung Tangan

Selain fasilitas diatas, terdapat beberapa material handling yang digunakan yaitu:

a. Lift

Digunakan untuk mengangkut barang dari atau ke gudang obat jadi, gudang

bahan baku dan ke lantai pengemasan sekunder.

b. Hand Pallet

Digunakan untuk mengangkut barang yang tidak terlalu besar di dalam ruangan.

Gambar 3.8 Hand Pallet

Page 25: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

20

c. Forklift

Digunakan untuk mengangkut barang yang besar dan digunakan di luar ruangan.

Gambar 3.9 Forklift

Page 26: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

21

BAB 4

TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

4.1. Lingkup Pekerjaan

Mahasiswa ditempatkan pada departemen produksi solid. Pekerjaan yang

diberikan oleh Manager Produksi Solid adalah mengawasi, mengamati dan

mencatat waktu proses stripping obat Produk A, Produk B dan Produk C di mesin

Stripping 1, 2, dan 3 untuk menghitung Capacity Utilization dari mesin Stripping.

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan

Mahasiswa diberi kebebasan untuk mengetahui hal pada lantai produksi solid

terutama pada proses stripping obat. Mahasiswa tidak memiliki wewenang untuk

mengambil keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan yang berlangsung

pada bagian produksi solid. Mahasiswa ditugaskan untuk mengawasi dan

mencatat kendala-kendala yang terjadi pada proses stripping di mesin Stripping

1, 2, dan 3.

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Penjelasan masalah

yang terjadi pada

proses stripping obat

Mengambil data pada

mesin terkait

Pengolahan data

Penulisan Laporan

Proses stripping pada

mesin Stripping

memakan waktu lama

Proses stripping pada

mesin Stripping

memakan waktu lama

Mesin Stripping 1, 2,

dan 3

Mesin Stripping 1, 2,

dan 3

Menghitung Capacity

Utlization

Menghitung Capacity

Utlization

Gambar 4.1 Metodologi Pelaksanaan Tugas

Page 27: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

22

4.4. Hasil Pekerjaan

4.4.1. Dasar Teori

Capacity Utilization atau utilisasi kapasitas adalah suatu ukuran untuk

menunjukkan jumlah kapasitas produksi yang sudah digunakan atau sejauh

mana suatu perusahaan menggunakan kapasitas produksinya.

Capacity Utilization adalah rata-rata tertimbang antara output aktual perusahaan

maksimum yang dapat diproduksi per unit waktu, dengan pabrik dan peralatan

yang ada (Johanson, 1968). Jika nilai Capacity Utilization besar, maka disebut

kapasitas penuh. Jika nilai Capacity Utilization kecil, maka disebut kelebihan

kapasitas atau kapasitas surplus. Suatu bisnis dapat dikatakan berjalan dengan

baik jika berada pada 70-80%

Kegunaan dari Capacity Utilization dapat menjadi acuan untuk meningkatkan

jumlah produksi akibat dari tingginya permintaan konsumen. Capacity Utilization

juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan suatu usaha.

4.4.2. Penjelasan Masalah yang Terjadi pada Produksi Solid

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai masalah yang terjadi. Pada Kerja

Praktek, tugas yang diberikan adalah untuk menghitung Capacity Utilization pada

mesin Stripping. PT Mahakam Beta Farma membeli mesin Stripping untuk

meningkatkan kecepatan proses stripping obat dimana pada mesin sebelumnya,

mesin stripping menghasilkan 2 strip obat sekali jatuh sedangkan mesin Stripping

yang dibeli dapat menghasilkan 5 strip obat sekali jatuh. Dengan dibelinya mesin

Stripping yang baru, diharapkan dapat memepercepat waktu proses stripping.

Namun yang terjadi adalah proses stripping obat menjadi lama. Mesin stripping

yang baru tidak dapat meningkatkan kecepatan proses stripping. Sementara

departemen produksi solid diminta untuk meningkatkan produksi batch per bulan

untuk produk Produk A, dari 5 batch per bulan menjadi 15 batch per bulan.

Manager produksi solid berencana untuk mendedikasikan mesin Stripping 2

hanya untuk memproduksi obat Produk A. Tugas yang diminta untuk mengamati

proses stripping yang terjadi pada mesin Stripping 1, 2, dan 3, mencatat kendala

yang terjadi pada proses stripping, menghitung Capacity Utilization pada mesin

Stripping 1, 2, dan 3 dan kemudian menganalisis hasil hitungan kemudian

membuat kesimpulan berdasarkan hasil hitungan.

Page 28: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

23

Gambar 4.2 MesinStriping Obat

4.4.3. Diagram Fishbone

Gambar 4.3 Diagram Fishbone Kendala pada Proses Stripping di Mesin

Stripping

Page 29: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

24

Dari diagram fishbone tersebut, ada beberapa kendala yang menyebabkan

proses stripping pada mesin Stripping menjadi lama:

a. Operator

Operator baru tidak bisa melakukan sortir obat dengan cepat. Salah satu

penyebab lamanya proses stripping adalah lamanya sortir obat.

b. Mesin

Feeder set bagian peluncur mengalami kerusakan sehingga proses stripping

berhenti sambil menunggu operator memperbaiki part tersebut. Peluncur

berfungsi sebagai part yang berfungsi untuk mengatur obat yang masuk ke

dalam pocket sealing.

c. Bahan baku

Foil untuk membungkus obat yaitu Polynium mempunyai kadar plastik yang tinggi

sehingga pada proses pemotongan obat vertikal, strip obat tidak terpotong

sempurna yang menyebabkan proses sortri obat menjadi lama.

d. Setting mesin

Setting mesin Stripping hanya bisa dilakukan oleh karyawan senior. Kemudian

setting cutter yang tidak tepat, dapat menyebabkan strip obat tersangkut dan

tidak terpotong. Waktu setting juga menjadi lama karena operator harus mencari

alat-alat untuk setting karena alat tidak disediakan pada tiap mesin.

4.4.4. Data

Capacity Utilization Mesin adalah ukuran yang menunjukkan jumlah kapasitas

produksi yang digunakan. Capacity Utilization mesin dihitung dengan rumus jam

aktual mesin bekerja selama satu tahun dibagi dengan jam tersedia mesin

selama satu tahun. Berikut adalah rumus yang diberikan manager produksi solid

untuk menghitung Capacity Utilization mesin:

Jam tersedia mesin Stripping untuk 1 tahun : 7074 jam

Page 30: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

25

Produk A (GS17040, GS17041, GS17054)

Tabel 4.1 Data Waktu Produksi Produk A

Batch GS 17040 Line Clearence 20 Menit Setting - Jam Efektif Mesin 9 Jam Jam Aktual Strip 29 Jam

Batch GS 17041 Line Clearence 30 Menit Setting - Jam Efektif Mesin 11 Jam Jam Aktual Strip 22 Jam

Batch GS 17054 Line Clearence 30 Menit Setting - Jam Efektif Mesin 12 Jam Jam Aktual Strip 19 Jam

Rata-Rata Jam Efektif Mesin 11 Jam

Rata-Rata Jam Aktual Stripping 23 Jam

Kapasitas Mesin Jam Efektif Mesin 19%

Jam Aktual 39% Perhitungan:

Berdasarkan jam efektif mesin:

Rata-rata mesin bekerja/batch : 11 jam

Produksi batch/bulan : 10 batch

Berdasarkan jam aktual stripping:

Rata-rata mesin bekerja/batch : 23 jam

Produksi batch/bulan : 10 batch

Page 31: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

26

Produk B (GS17016, GS 17025, GS 17026)

Tabel 4.2 Data Waktu Produksi Produk B

Batch GS 17016

Line Clearence 30 Menit

Setting 3 Jam

Jam Efektif Mesin 1 Jam

Jam Aktual Strip 6 Jam

Batch GS 17025

Line Clearence 30 Menit

Setting 1 Jam

Jam Efektif Mesin 4 Jam

Jam Aktual Strip 6 Jam

Batch GS 17026

Line Clearence 30 Menit

Setting -

Jam Efektif Mesin 3 Jam

Jam Aktual Strip 5 Jam

Rata-Rata Jam Efektif Mesin 3 Jam

Rata-Rata Jam Aktual Stripping 6 Jam

Kapasitas Mesin Jam Efektif Mesin 6%

Jam Aktual 12%

Perhitungan:

Berdasarkan jam efektif mesin:

Rata-rata mesin bekerja/batch : 3 jam

Produksi batch/bulan : 12 batch

Berdasarkan jam aktual stripping:

Rata-rata mesin bekerja/batch : 6 jam

Produksi batch/bulan : 12 batch

Page 32: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

27

Produk C (GS 17044, GS 17042, GS 17043)

Tabel 4.3 Data Waktu Produksi Produk C

Batch GS 17044

Line Clearence 30 Menit

Setting 40 Menit

Jam Efektif Mesin 10 Jam

Jam Aktual Strip 21 Jam

Batch GS 17042

Line Clearence 30 Menit

Setting 40 Menit

Jam Efektif Mesin 14 Jam

Jam Aktual Strip 33 Jam

Batch GS 17043

Line Clearence 30 Menit

Setting -

Jam Efektif Mesin 9 Jam

Jam Aktual Strip 21 Jam

Rata-Rata Jam Efektif Mesin 11 Jam

Rata-Rata Jam Aktual Stripping 25 Jam

Kapasitas Mesin Jam Efektif Mesin 11%

Jam Aktual 25%

Perhitungan:

Berdasarkan jam efektif mesin:

Rata-rata mesin bekerja/batch : 11 jam

Produksi batch/bulan : 6 batch

Berdasarkan jam aktual stripping:

Rata-rata mesin bekerja/batch : 25 jam

Produksi batch/bulan : 6 batch

Page 33: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

28

4.4.5. Analisis Data

Dari data yang didapat, jumlah jam efektif mesin adalah 36% dan jumlah jam

aktual stripping adalah 76%. Berikut adalah rinciannya:

Tabel 4.4 Jumlah Jam Efektif Mesin dan Jam Aktual Stripping

Produk Jam Efektif Mesin Jam Aktual Stripping

Produk A 19% 39%

Produk B 6% 12%

Produk C 11% 25%

Total 36% 76%

Dari tabel diatas, nilai Capacity Utilization dilihat berdasarkan jalannya mesin dan

waktu aktual proses stripping memiliki selisih 40% yang berarti lamanya waktu

stripping bukan karena proses pengerjaan pada mesin Stripping melainkan

penyebab lain. Berikut adalah beberapa penyebab lamanya proses stripping dari

tiap produk:

a. Produk A

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa untuk produk Produk A, selisih nilai Capacity

Utilization jam aktual stripping dengan jam efektif mesin adalah 20% yang berarti

lamanya waktu stripping untuk produk Produk A bukan karena proses

pengerjaan pada mesin Stripping melainkan penyebab lain. Besarnya Capacity

Utilization jam aktual stripping dikarenakan oleh lamanya waktu proses stripping

per batch. Berikut penyebab besarnya waktu proses stripping produk Produk A:

1. Waktu sortir obat yang lama. Waktu sortir batch GS17040 sebesar 18 jam.

Proses sortir yang lama disebabkan karena obat ditampung terlebih

dahulu baru kemudian disortir.

2. Foil yang tersangkut pada saat proses pemotongan vertikal, diakibatkan

cutter yang tidak tajam dan setting yang kurang tepat. Setting cutter

memakan waktu sebanyak 2 jam pada batch GS 17054.

Pada mesin Stripping 1 dan 2 terdapat conveyor sedangkan pada Stripping 3

tidak terdapat conveyor. Conveyor mempermudah karyawan untuk melakukan

proses sortir. Ketika strip jatuh dari mesin ke conveyor, karyawan melihat kondisi

Page 34: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

29

strip kemudian mengambil strip yang bagus. Namun yang terjadi karyawan

menampung strip obat terlebih dahulu untuk proses sortir nanti.

Cutter merupakan part tambahan pada mesin Stripping sebagai alat pemotong

tambahan untuk produk yang menggunakan foil Polynium supaya strip obat

dapat terpotong vertikal dengan baik. Namun yang terjadi adalah cutter membuat

proses stirp berjalan lama pada batch GS 17054 karena foil yang melalui cutter

tersangkut dan menyebabkan foil tersangkut. Hal itu disebabkan karena cutter

yang tidak tajam dan setting cutter yang kurang tepat.

Dari penyebab diatas, diberikan solusi sebagai berikut:

1. Sortir dilakukan saat conveyor berjalan, bukan ditampung kemudian baru

disortir. Rata-rata waktu sortir saat conveyor berjalan adalah 8 detik/ikat

sedangkan rata-rata waktu sortir pada tampungan adalah 17 detik/ikat.

2. Setting cutter dilakukan oleh karyawan senior. Setting cutter yang tidak

tepat dapat meningkatkan jumlah foil reject dan waktu strip.

b. Produk B

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa untuk produk Produk B, selisih nilai Capacity

Utilization jam aktual stripping dengan jam efektif mesin adalah 6%.

Pada batch GS 17016, setting mesin Stripping memakan waktu 3 jam. Hal ini

disebabkan karena batch GS 17016 baru pertama kali melakukan proses

stripping di mesin Stripping 2 sehingga proses coding menjadi lama. Kemudian

pada batch GS 17016 mengalami gangguan pada feeder set bagian peluncur

dimana peluncur tidak bekerja sehingga karyawan harus menyeting ulang

peluncur selama 30 menit. Proses stripping untuk produk Produk B tidak

ditemukan masalah yang berarti.

c. Produk C

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa untuk produk Produk C, selisih nilai Capacity

Utilization jam aktual stripping dengan jam efektif mesin adalah 14% yang berarti

lamanya waktu stripping untuk produk Produk C bukan karena proses

pengerjaan pada mesin Stripping melainkan penyebab lain.

Besarnya Capacity Utilization jam aktual stripping dikarenakan oleh lamanya

waktu proses stripping per batch. Berikut penyebab besarnya waktu proses

stripping produk Produk C:

1. Pada batch GS 17042 sempat terjadi kesalahan komunikasi sehingga

saat pergantian shift antara shift 1 dan 2, tidak ada karyawan yang

melakukan sortir obat maupun mengoperasikan mesin Stripping 3.

Page 35: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

30

2. Produk C adalah salah satu produk yang bermasalah pada proses

masuknya obat ke feeder set. Obat tersangkut pada feeder set bagian ¼

lingkaran disebabkan bentuk obatnya yang cembung. Pada batch GS

17042 karyawan memukul-mukul feeder set bagian ¼ lingkaran untuk

membuat obat turun.

3. Pada Stripping 3, obat ditampung dulu kemudian baru di sortir karena

pada Stripping 3 tidak mempunyai conveyor pada mesinnya. Hal ini

menyebabkan proses sortir menjadi lama karena harus menunggu obat

melalui proses stripping terlebih dahulu.

4. Karyawan yang melakukan proses stripping pada batch GS 17042 hanya

1 orang.

Pada batch GS 17042 terjadi beberapa gangguan pada proses stripping.

Pertama, terjadi kesalahan komunikasi antar karyawan shift 1 dan shift 2

sehingga pada saat pergantian shift, tidak ada karyawan yang mengoperasikan

mesin Stripping 3 ataupun melakukan proses sortir obat. Kedua, produk Produk

C merupakan produk yang selalu bermasalah saat proses stripping karena obat

sulit masuk ke dalam feeder set bagian ¼ lingkaran karena bentuknya yang

cembung. Untuk mengatasinya, karyawan memukul-mukul feeder set bagian ¼

lingkaran untuk membuat obat dapat masuk ke feeder set bagian ¼ lingkaran

kemudian turun ke peluncur. Hal ini dapat menyebabkan feeder set bagian ¼

lingkaran menjadi rusak. Ketiga, karyawan yang mengerjakan batch GS 17042

hanya 1 orang saja. Minimal karyawan untuk mengerjakan 1 batch adalah 2

orang dimana 1 orang untuk mengoperasikan mesin Stripping dan 1 orang untuk

melakukan proses sortir obat.

Dari penyebab diatas, diberikan solusi sebagai berikut:

1. Grup Leader memberikan arahan yang jelas kepada karyawan saat

pergantian shift supaya tidak ada produk yang terlalaikan saat pergantian

shift.

2. Pada saat melakukan proses stripping, setidaknya ada 2 orang karyawan

dimana 1 orang sebagai operator yang mengoperasikan mesin Stripping

dan 1 orang untuk sortir obat.

3. Jika dimungkinkan, membeli mesin baru untuk proses stripping produk

Produk C. Mesin Stripping tidak cocok untuk melakukan proses stripping

untuk produk yang mempunyai bentuk cembung karena obat pasti akan

tersangkut pada feeder set bagian ¼ lingkaran. Disarankan mesin yang

Page 36: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

31

digunakan untuk proses stripping produk Pioglitazone adalah mesin yang

melakukan proses stripping secara horizontal atau dalam artian obat tidak

dijatuhkan ke bawah sehingga obat tidak tersangkut.

Terdapat juga beberapa masalah umum yang sering terjadi pada mesin Stripping:

a. Setting

Masalah utama pada setting adalah peralatan yang digunakan untuk melakukan

setting (kunci, obeng, dll) tidak disediakan pada setiap mesin Stripping. Setiap

mesin Stripping sudah memiliki tempat untuk peralatan setting namun isinya tidak

lengkap. Rata-rata waktu mencari alat setting untuk ketiga mesin Stripping

adalah 25 menit.

b. Mesin

Cutter yang digunakan untuk proses stripping Methyl 4 harus di setting dengan

tepat. Cutter yang tidak disetting dengan tepat akan menyebabkan foil tersangkut

dan merusak strip sehingga banyak strip yang harus dibuka dan distrip ulang.

c. Karyawan

Proses sortir yang dilakukan karyawan senior dan training masih jauh berbeda.

Standar waktu sortir obat/ikat adalah 12 detik/ikat. Perbandingan waktu sortir per

ikat karyawan senior dan training:

Tabel 4.5 Waktu Sortir Obat/Ikat Karyawan Strip

Conveyor Tampungan

Senior

Operator A 9 detik 18 detik

Operator B 6 detik 11 detik

Operator C - 10 detik

Training

Karyawan 1 13 detik 24 detik

Karyawan 2 - 36 detik

Karyawan 3 - 32 detik

Karyawan 4 - 32 detik

Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa sortir obat dapat dilakukan lebih cepat

pada saat strip jalan di conveyor. Hal ini disebabkan bahwa pada saat strip obat

berada di conveyor, karyawan dapat langsung melihat keadaan strip sehingga

Page 37: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

32

karyawan dapat langsung mengambil strip yang baik dan memisahkan strip yang

rusak. Keuntungan sortir obat di conveyor juga memudahkan karyawan

menghitung jumlah strip. Contoh: Produk A sekali jatuh menghasilkan 5 strip.

Jika strip dalam keadaan baik, maka karyawan akan mengambil 2 deretan yang

ada di conveyor yang berjumlah 10 strip dan langsung diikat.

Kekurangan dari sortir obat pada tampungan adalah waktunya dimana karyawan

harus mengambil terlebih dahulu strip obat dan melihatnya satu-satu, baru

mengikat strip. Selain waktu untuk satu ikat yang lama, akan terjadi waktu

menganggur untuk karyawan sortir saat mengisi tampungan obat.

Ada beberapa catatan mengenai karyawan training:

1. Dari pengamatan pekerja training bagian sortir, Karyawan 1 adalah yang

tercepat dibanding pekerja training yang lain. Karyawan 1 cepat dalam

mengamati dan menirukan metode pekerja yang sudah senior. Untuk

kecepatan sortir perikat, Karyawan 1 sudah hampir mencapai standar

kecepatan sortir perikat yaitu 12 detik/ikat. Kecepatan sortir saat di

tampungan, masih harus ditingkatkan.

2. Karyawan 2 memiliki penglihatan yang kurang baik, sehingga saat proses

sortir obat, Karyawan 2 melihat obat dari jarak yang dekat supaya strip

obat dapat terlihat dengan jelas. Saran untuk Karyawan 2 supaya

menggunakan kacamata saat melakukan sortir untuk membantu melihat

lebih baik.

3. Karyawan 3 memiliki kebiasaan menghitung ulang strip/ikat. Contoh: saat

melakukan sortir obat, Karyawan 3 mengamati strip sambil menghitung

strip untuk satu ikat. Setelah mendapat 10 strip yang bagus, Karyawan 3

kemudian mengikat strip. Namun, Karyawan 3 kembali menghitung

jumlah strip yang sudah diikat sehingga memakan waktu lebih.

4. Ibu Karyawan 4 memiliki kebiasaan untuk melakukan proses sortir

dengan santai sehingga waktu sortir perikat ibu Karyawan 4 selalu lebih

dari 30 detik.

Solusi untuk masalah umum yang sering terjadi pada mesin Stripping:

a. Menyediakan peralatan setting yang lengkap pada setiap mesin Stripping

dan dibuat suatu aturan sehingga ketika ada peralatan yang hilang,

karyawan yang bersangkutan (melakukan setting pada saat itu) akan

bertanggung jawab mengganti peralatan yang hilang tersebut.

Page 38: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

33

b. Setting mesin dan setting cutter dilakukan oleh karyawan senior sehingga

proses stripping dapat berjalan dengan baik.

c. Penggantian cutter dengan teratur sehingga tidak terjadi masalah foil yang

tersangkut akibat cutter yang tidak tajam.

d. Produk seperti Produk A yang memiliki batch size besar, diusahakan untuk

melakukan strip di mesin Stripping yang mempunyai conveyor untuk

meminimalkan waktu proses sortir obat.

Dari pembahasan data diatas, dapat disimpulkan bahwa produk Produk A

mempunyai masalah pada proses sortir obat sedangkan produk Produk C

mempunyai masalah pada proses stripping di mesin Stripping yang akibatkan

bentuk obatnya yang cembung.

Total nilai Capacity Utilization dari ketiga produk berdasarkan jam aktual stripping

adalah 76% yang berarti masih bisa ditingkatkan 20 sampai 24%.

Jika mesin Stripping 2 ingin didedikasikan hanya untuk melakukan proses

stripping produk Produk A, maka target 15 batch per bulan dapat dicapai dimana

nilai Capacity Utilization menjadi:

Berdasarkan jam efektif mesin:

Berdasarkan jam aktual stripping:

Jika dilihat dari jam aktual stripping Produk A, nilai Capacity Utilization sebesar

59% yang berarti produksi Produk A masih dapat ditingkatkan sampai 20-21%.

4.4.5. Kesimpulan

a. Waktu proses stripping mempengaruhi besarnya nilai Capacity Utilization.

b. Produk Produk A mempunyai masalah pada proses sortir obat dikarenakan

batch sizenya yang besar.

c. Produk Produk C mempunyai masalah pada proses stripping di mesin

Stripping yang akibatkan bentuk obatnya yang cembung.

d. Jika mesin Stripping 2 ingin didedikasikan hanya untuk melakukan proses

stripping produk Produk A, maka target 15 batch per bulan dapat dicapai

Page 39: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

34

dengan nilai Capacity Utilization menjadi 28% berdasarkan jam efektif mesin,

59% berdasarkan jam aktual stripping.

e. Target 15 batch perbulan mempunyai nilai Capacity Utilization berdasarkan

jam aktual stripping sebesar 59% yang berarti produksi Produk A masih

dapat ditingkatkan sampai 20-21%.

f. Jumlah nilai Capacity Utilization untuk ketiga produk sebesar 76% untuk 1

mesin Stripping yang berarti masih bisa ditingkatkan maksimal 24%.

4.4.6. Saran

a. Membeli mesin baru untuk proses stripping produk Produk C karena mesin

Stripping tidak cocok untuk melakukan proses stripping untuk produk yang

mempunyai bentuk cembung.

b. Menyediakan peralatan setting yang lengkap pada setiap mesin Stripping.

c. Produk seperti Produk A yang memiliki batch size besar, diusahakan untuk

melakukan strip di mesin Stripping yang mempunyai conveyor untuk

meminimalkan waktu proses sortir obat.

d. Penggantian cutter pada mesin Stripping yang terjadwal.

Page 40: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

35

BAB 5

PENUTUP

Demikianlah laporan Kerja Praktek yang telah dibuat, sekiranya dapat berguna

bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai referensi.

Mohon maaf apabila dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini terdapat

banyak kekurangan dan kesalahan. Kritik dan saran yang membangun selalu

diterima untuk hasil yang lebih baik.

Jakarta, 11 Agustus 2017

Gregorio Yan Augusto

Page 41: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

42

'-2 7

/16

"

75'-7 1/16"

7'-8

1/8

"

5'-6 1/2"

11 3

/8"

7'-8

1/8

"

5'-6 1/2"

6'-8

1/2

"

5'-6 1/2"

1'-1/4

"

7'-8

1/8

"

23'-11 3/4"

10 1

5/1

6" 1'-7 13/16"

6'-5

1/8

"

6'-5/8" 1'-7 13/16"1'-7 13/16"

6'-1

1 1

/2"

5'-6 1/2"

6'-1

1 1

/2"

5'-6 1/2"

1'-1 7

/16"

6'-5

1/8

"

2'-9/16"1'-3 1/8"

10 3/8"

1'-5/16"

10 5

/8"

1'-4 1/16"

14

'-5 1

/2"

5'-6 1/2"

14

'-5 1

/2"

5'-8 1/16"1'-7 13/16" 1'-7 13/16"

6'-5

1/8

"

5'-7 1/16"

6'-5

1/8

"

5'-7 1/16"

6'-5

1/8

"

3'-3 1/2"1'-3 1/8"

2'-9

5/8

"

11'-10 7/8"

9'-1

1 1

/16

"

5'-2 3/8"

6'-5

1/8

"

5'-2 3/8"

1'-1/2

"1'-1/2

"

1'-1/2

"1'-1/2

"

1'-1/2"

2'-9

5/8

"

11'-5 15/16"

8'-0

"

11'-4 15/16"

1'-1/2"

1'-1/2"

6'-5

1/8

"

5'-2 3/8"

6'-5

1/8

"

5'-2 3/8"

8'-6

1/1

6"

11'-4 15/16"

1'-1/2

"1'-1/2

"

1'-10"

1'-10"

1'-10"

17

'-1/8

"

5'-11 1/16"

37

'-2"

19'-1/4"

2'-10"2'-10"1'-8 13/16"

R. Striping Obat

R. Striping Obat

R. Striping Obat

R. Striping Obat

R. Admin

R. Mixing

R. To

ols

R.

Pen

geringan

R. Tableting Obat

R. Tableting Obat

R. Coating Obat

R. Antara

Toilet Pria

Toilet Wanita

R. Ganti Pria

R. Ganti Wanita

R. Ganti K3 Wanita

R. Ganti K3 Pria

R. Antara

R. Antara

R. Obat Siap Striping R. Quality

Kantor

Gudang

1'-10"

Page 42: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

Proses Bisnis Perekrutan Karyawan pada Produksi Solid

Proses Bisnis Perekrutan Karyawan pada Produksi Solid

Proses Bisnis Perekrutan Karyawan pada Produksi Solid

Proses Bisnis Perekrutan Karyawan pada Produksi Solid

HRDManager Produksi Solid Plant ManagerDepartemen Produksi SolidCalon Karyawan

BaruClinicheck

Manager HRDManager Produksi Solid Plant ManagerDepartemen Produksi SolidCalon Karyawan

BaruClinicheck

HRDManager Produksi Solid Plant ManagerDepartemen Produksi SolidCalon Karyawan

BaruClinicheck

HRDManager Produksi Solid Plant ManagerDepartemen Produksi SolidCalon Karyawan

BaruClinicheck

Mulai

Mengisi Form

Permintaan

Karyawan

Form Permintaan

Karyawan

Meminta

persetujuan

kepada Manajer

Produksi Solid

Menerima Form

Permintaan

Karyawan

Disetujui? STIDAK

YA

Menandatangani Form

Permintaan Karyawan

dan menyerahkan ke

Plant Manager

Form Permintaan

KaryawanMenerima Form

Permintaan Karyawan

A

A

Disetujui? STIDAK

YA

Menandatangani Form

Permintaan Karyawan

dan menyerahkan ke

Manager HRD

Form Permintaan

Karyawan

Menerima Form

Permintaan

Karyawan

Disetujui? S

Menandatangani Form

Permintaan Karyawan

TIDAK

YA

Mencari kandidat

melalui iklan

Melihat iklan

kemudian

mendaftar

dengan

membuat CV

B

B

CVMenerima CV

Memberikan CV ke

Departemen Produksi

Solid

CVMenerima CV

Memanggil kandidat

untuk interview

Menerima

panggilan

Datang ke

produksi solidWawancara

Lolos? STIDAK

YA

C

C

Menyerahkan CV

kandidat yang lolos ke

HRD

CV Menerima CV

Membuat soal

untuk tes psikotest

Menerima soal

psikotest

Mengerjakan

soal psikotest

Menerima hasil

psikotest

Lolos?

S

TIDAK

YAMelakukan

Medical Check

Up

Medical Check

Up

Lolos?

Selesai

Tanda tangan

kontrak

S

YA

TIDAK

Page 43: PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI … · perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para ... Administration Production Supervisor GMP Supervisor ... untuk tes psikotest

Head of Plant(Parmin)

Production Manager Non Steril Liquid-Semi Solid

(Mowo)

Production Manager Non Steril Solid

(Anggara)

Supervisor Production Solid Primer

Supervisor Production Solid Sekunder

(Wili)

Supervisor Production Solid Bulk dan Kemas Primer

Grup Leader(Partini)

(Suryono)

Grup Leader

Operator

Operator

Operator

Supervisor Production Mixing(Rusniarti)

Supervisor Production Filling

(Donny)

Supervisor Production Packing

(Nyoman)

Administration Production(Sri Rahayu)

(Dian)

Supervisor GMP(Nadyasari)

Supervisor Continous Improvement

(Maria)

Grup Leader (Dwi Nur)

(Heri)

Grup Leader (Saptudin)

(Didi Darmadi)

Grup Leader (Anggi Ekawati)

(Elyakin)(Sandy)

Staff(Jony)

Staff

Operator

Operator

Operator

STRUKTUR ORGANISASI PRODUKSI NON STERIL