program s1 non reguler teknik kimia jurusan …... · limbah cair dan padat . ... pt pertamina...
TRANSCRIPT
TUGAS AKHIR
PRARANCANGAN PABRIK FURFURAL
DARI TONGKOL JAGUNG
KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN
Dikerjakan oleh :
Nurul Intan Nurbaiti I 1505003
Nugrahani Rah Prambasati I 1505017
PROGRAM S1 NON REGULER TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
LAMPIRAN
xvii
INTISARI
Nurul Intan Nurbaiti dan Nugrahani Rah Prambasati, 2010, Prarancangan
Pabrik Furfural dari Tongkol Jagung, Kapasitas 10.000 ton/tahun. Program
Studi S1 Non Reguler, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Furfural banyak digunakan dalam industri kimia seperti bahan pembentuk
resin cetak, sebagai senyawa intermediate pada pembuatan pyrole, pyrolidine,
pyrilidine dan piperidine, sebagai bahan baku pembuatan senyawa furan yang lain
seperti furfuryl alcohol, tetrahidrofuran dan furan resin, sebagai pelarut dalam
industri pemurnian minyak pelumas, pemurnian minyak nabati dan hewani, resin
dan wax. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang masih harus diimpor
dari luar negeri dan adanya peluang ekspor yang masih terbuka, maka dirancang
pabrik furfural dengan kapasitas 10.000 ton/tahun dengan bahan tongkol jagung.
Pabrik direncanakan berdiri di Pilangpayung, Jawa Tengah pada tahun 2012.
Reaksi pembentukan furfural dari pentosan yang terkandung dalam
tongkol jagung terjadi melalui proses hidrolisa dan dehidrasi fase heterogen
(padat-cair). Reaksi berlangsung di dalam reaktor batch pada suhu 206 oC dan
tekanan 18 atm dengan waktu tinggal dalam reaktor selama 60 menit dan
menggunakan steam sebagai pemanas. Yield reaksi sebesar 80% terhadap
pentosan. Produk yang dihasilkan adalah furfural dengan kadar furfural sebesar
99%. Tahapan proses meliputi persiapan bahan baku tongkol jagung dan air,
pembentukan furfural di dalam reaktor, dan pemurnian produk. Pemurnian produk
dilakukan di dalam menara distilasi.
Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air, steam, udara
tekan, tenaga listrik, bahan bakar. Pabrik juga didukung laboratorium yang
mengontrol mutu bahan baku dan produk serta bahan buangan pabrik yang berupa
limbah cair dan padat. Limbah cair yang berupa filtrat dan distilat yang diolah di
dalam unit pengolahan limbah. Limbah padat yang berupa sisa hasil proses diolah
menjadi arang briket untuk bahan bakar boiler.
Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan
struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian
jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift.
Dari hasil analisis ekonomi diperoleh, ROI (Return on Investment)
sebelum dan sesudah pajak sebesar 58,8 % dan 44,1 %, POT (Pay Out Time)
sebelum dan sesudah pajak selama 1,45 dan 1,85 tahun, BEP (Break-even Point)
42,15 %, dan SDP (Shutdown Point) 26,86 %. Sedangkan DCF (Discounted Cash
Flow) sebesar 24,25 %. Dari tinjauan ekonomi pabrik tersebut cukup menarik
untuk dipertimbangkan pendiriannya di Indonesia.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Pendirian Pabrik
Dalam rangka memasuki pembangunan jangka panjang, pemerintah
menitikberatkan pembangunan nasional pada sektor industri. Dengan
berbagai kebijakan yang diambil, pemerintah terus berupaya untuk
menciptakan iklim segar bagi pertumbuhan industri, khususnya industri
kimia. Pembangunan industri kimia ini ditekankan untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang ada,
menciptakan lapangan kerja, mendorong perkembangan industri lain dan
ekspor.
Furfural merupakan senyawa kimia organik yang mempunyai rumus kimia
C5H4O2, dan dikenal sebagai 2-furfuraldehyde atau 2-furankarboksaldehid,
kadang-kadang disebut furaldehid dan furanaldehid. Senyawa ini berfasa cair,
berwarna kuning hingga kecoklatan yang kurang larut dalam air, namun larut
dalam alkohol, eter dan benzena.
Furfural di dalam negeri saat ini dikonsumsi oleh beberapa industri
minyak pelumas seperti PT Pertamina, PT Wiraswasta Gemilang Indonesia
dan Mustika Makmur Petroleum Industry. Hingga saat ini kebutuhan furfural
di Indonesia masih mengimpor dari negara lain seperti, Perancis, Finlandia,
Italia, Spanyol, Hungaria, Argentina, Amerika, Jepang, dan Cina.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 2
Furfural diperoleh dari limbah pertanian, seperti kulit biji gandum, tongkol
jagung, sekam padi, bagasse, serbuk gergaji, tandan kosong kelapa sawit dan
bahan lain yang mengandung serat. Bahan-bahan tersebut banyak terdapat di
Indonesia, mengingat Indonesia adalah negara agraris dimana produk
pertanian tersedia melimpah.
Agar suatu industri dapat berlangsung diperlukan kondisi yang baik
mengenai harga produk dan harus menguntungkan dari segi teknis dan
ekonominya. Adapun kebutuhan furfural dapat diproyeksikan pada Tabel 1.2.
Salah satu bahan yang mempunyai nilai ekonomis untuk dimanfaatkan di
Indonesia adalah tongkol jagung yang merupakan limbah hasil pengolahan
jagung. Tongkol jagung dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk gula
xilitol, bahan bakar ketel, bahan baku industri kertas, dan furfural.
Tongkol jagung merupakan limbah yang potensial untuk menghasilkan
produk furfural karena merupakan bahan yang kaya akan komponen
lignoselulosa. Jumlah limbah yang terus meningkat belum diimbangi dengan
kemajuan teknologi dalam pemanfaatannya. Salah satu alternatif adalah
pendirian pabrik furfural yang diharapkan dapat meningkatkan
perekonomian, devisa serta mengatasi dampak lingkungan yang ditimbulkan
oleh limbah industri pertanian tersebut.
Kebutuhan akan furfural dari tahun ke tahun semakin meningkat dan
Indonesia masih mengimpor dari luar negeri. Impor furfural di Indonesia
dari tahun 2000 sampai tahun 2005 berdasarkan dari data BPS (Badan Pusat
Statistik) yaitu antara 308.000 - 449.000 kg per tahun.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 3
Untuk memenuhi kebutuhan furfural tersebut, maka
direncanakan untuk didirikan pabrik furfural yang akan didirikan di
Grobogan, Jawa Tengah dengan kapasitas 10.000 ton per tahun.
1.2.Kapasitas Perancangan Pabrik
Penentuan kapasitas pabrik suatu industri diupayakan dengan
memperhatikan segi teknis, finansial dan ekonomis. Dari segi teknis, industri
furfural yang direncanakan memperhatikan peluang pasar, ketersediaan bahan
baku dan sarana transportasi.
Dari segi ekonomis pendirian industri furfural harus memperhatikan modal
yang pada akhirnya harus melihat kondisi finansial nasional. Dari segi teknis,
sarana dan prasarana industri nasional tidak menjadi kendala dalam
pengambilan kapasitas produksi. Demikian pula dengan ketersediaan bahan
baku, dimana tongkol jagung merupakan limbah pertanian yang nilai
ekonomisnya tidak tinggi dan tersedia dalam jumlah besar. Sebagai
gambaran, produksi jagung untuk beberapa Kabupaten di Propinsi Jawa
Tengah adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1 Data Produksi Jagung di Beberapa Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah
Tahun
Produksi Jagung (ton)
Grobogan Wonogiri Blora Temanggung
2004 357.767 250.348 150.458 111.209
2005 436.164 282.132 213.706 146.537
2006 341.130 282.960 166.703 117.778
2007 434.930 287.595 249.029 140.858
(Sumber : BPS, 2008)
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 4
Menurut Susanto (2009), produksi tongkol jagung paling tidak sama
dengan produksi biji jagung. Kebutuhan tongkol jagung untuk menghasilkan
10.000 ton per tahun furfural diperkirakan sebesar 70.000 ton per tahun,
sehingga kebutuhan jagung yang dibutuhkan sebesar 140.000 ton per tahun
(presentase berat tongkol jagung dalam jagung 50%).
Dari data statistik, permintaan furfural Indonesia (Tabel 1.2) tidak begitu
besar, namun jumlahnya terus meningkat.
Tabel 1.2 Data Impor Furfural di Indonesia
Tahun Jumlah Impor (kg)
2000 365.005
2001 308.355
2002 335.568
2004 449.219
2005 430.008
(Sumber : BPS, 2006)
Dari data impor furfural Indonesia yang tersaji pada tabel 1.2, dapat
dilihat bahwa kebutuhan furfural di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung
semakin meningkat sesuai dengan persamaan garis lurus y = 22490,40698x –
44653159,93 dimana y adalah jumlah impor furfural pada tahun tertentu,
sedangkan x adalah tahun.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 5
Gambar 1.1 Grafik Hubungan Jumlah Impor Furfural vs Tahun
Dari persamaan y = 22490,40698x – 44653159,93 besarnya impor
furfural pada tahun 2012 adalah sebesar 597.539 kg/tahun. Pada tahun 2001,
kapasitas produksi dunia sekitar 300.000 ton/tahun, kebutuhan dunia sekitar
250.000 ton/ tahun dan diperkirakan pada tahun 2004 kebutuhan dunia sekitar
300.000 ton/tahun sehingga pendirian pabrik furfural ini ditujukan untuk
membantu mencukupi kebutuhan dunia setelah terpenuhinya kebutuhan
dalam negeri.
Tabel 1.3 Data Industri Dalam Negeri yang Membutuhkan Furfural
No. Nama Perusahaan Jenis Industri Lokasi Pabrik
1.
PT Pertamina
Pengolahan Minyak
dan Gas Bumi
Cilacap, Balongan,
Balikpapan
2.
PT Wiraswasta
Gemilang Indonesia
Pengolahan Oli Bekas
Bekasi
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 6
abel 1.3 Data Industri Dalam Negeri yang Membutuhkan Furfural (lanjutan)
3.
Mustika Makmur
Petroleum Industry
Pengolahan Minyak
Diesel
Tangerang
4.
PT Nusaraya Putra
Mandiri
Pengolahan Minyak
Pelumas
Cilegon
5. PT Pasific Cat dan Tinta Jakarta Utara
Orientasi ekspor furfural terutama untuk memenuhi kebutuhan Negara
India. Dari tahun ke tahun kebutuhan furfural di India semakin meningkat,
diperkirakan pada tahun 2012 kebutuhan akan furfural mencapai 1600 ton.
Kapasitas pabrik yang akan didirikan harus berada di atas kapasitas
minimal atau sama dengan kapasitas pabrik yang sedang berjalan. Pabrik
komersial yang telah ada di benua Amerika, Afrika, Asia dan Eropa
dengan kapasitas 200 sampai dengan 50.000 ton/tahun.
Tabel 1.4 Data Kapasitas Pabrik Furfural di Dunia
No. Negara Perusahaan Kapasitas
(ton/tahun) Proses Bahan baku
1. Argentina
Indunor S.A.
E.C. Welbers
3.000
1.500
-
-
Ekstrak kayu
2. Brazil
Agroquimica Rafard
S.A.
4.600
- Bagas
3. Rep.
Dominika
Central Romana Co. 32.000 Quaker Oats Bagas
4. Mexico Furfuraly Denvados 1.800 - Tongkol Jagung
5. Amerika
Serikat
Great Lakes
Chemical Co.
45.000
Quaker Oats
Bagas, Tongkol
jagung, sekam
padi, dll
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 7
Tabel 1.4 Data Kapasitas Pabrik Furfural di Dunia (lanjutan)
6. Austria Lenzig
Aktiengesllsehaft
10.000 Agrifurance Residu alkali
dari pemanasan
selulosa
7. Perancis Agrifurance S.A. 10.000 Agrifurance Tongkol jagung
8. Jerman Schwaebische
Zellstof A.G.
200 - Sulfit, residu
alkali
9. Spanyol Furfural Espanol
S.A.
4.500 - Almond
10. Hongaria Pet Nitrogen Works 2.000 Escher Wyss Tongkol jagung
11. Polandia Pofimex Cekop 5.000 Rosenlew -
12. Slovenia State owned complex 1.500 - Ekstraksi kayu
chestnut
13. Kenya Kenya Furfural Etd 5.000 Escher Wyss Tongkol jagung
14. Afrika
selatan
Smithchem Ltd 17.000 Rosenlew Bagas
15. India Southern
Agrifurance Indutries
Arcoy Biorefinery
Private Limited
6.000
11.000
Agrifurance
Supra Yield
Bagas
Tongkol jagung,
sekam padi
Bagas
16. China - 50.000 - Tongkol jagung
17. Turki Cukorova 2.000 - -
18. Italia Capurro SARL
ICL SpA
Societa Italiana
Furfuralo SpA
3.000
6.000
2.000
-
-
-
-
-
Sekam padi
19. Australia Proserpine Sugar
Mill
5.000 Supra Yield Bagas
(Witono, 2005)
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 8
Berdasarkan kebutuhan dalam negeri maka dirancang kapasitas
pabrik 10.000 ton per tahun dengan pertimbangan :
a) Dapat untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
b) Terbuka kemungkinan untuk melakukan kegiatan ekspor keluar negeri.
1.3.Lokasi Pabrik
Penentuan lokasi pabrik harus memperhitungkan biaya produksi dan biaya
distribusi yang minimum serta faktor lain seperti daerah untuk perluasan
pabrik, keadaan masyarakat sekitar pabrik dan lain-lain. Pemilihan yang
tepat memberikan kontribusi yang penting, karena lokasi suatu pabrik akan
mempengaruhi kedudukan pabrik dalam persaingan dan penentuan
kelangsungan produksinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi pabrik yaitu :
1. Faktor utama
a) Sumber bahan baku
b) Pemasaran
2. Faktor penunjang
a) Transportasi
b) Kebutuhan energi
c) Sumber air
d) Tenaga kerja
Dengan pertimbangan hal tersebut di atas, maka lokasi pabrik
direncanakan berdiri di desa Pilangpayung, kabupaten Grobogan, Propinsi
Jawa Tengah. Alasan dipilihnya lokasi tersebut adalah sebagai berikut :
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 9
1. Sumber bahan baku
Lokasi pabrik dipilih mendekati sumber bahan baku tongkol jagung
untuk mengurangi biaya transportasi. Bahan baku tongkol jagung
diperoleh dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
2. Letak pasar
Produksi furfural digunakan untuk kebutuhan dalam negeri terutama
untuk memenuhi kebutuhan PT Pertamina. Produksi juga dimaksudkan
untuk ekspor, dengan tujuan ekspor adalah negara India. Pabrik akan
didirikan di Grobogan yang letaknya cukup dekat dengan pelabuhan
Tanjung Mas Semarang, hal ini akan memudahkan dalam pemasaran
produk furfural.
3. Transportasi
Transportasi darat dan laut memadai, sehingga akan mempermudah
pengangkutan bahan baku dan produk.
4. Kebutuhan energi
Kebutuhan energi pabrik furfural ini direncanakan untuk menggunakan
sumber listrik dari PLN. Sedangkan untuk menjamin kelancaran
penyediaan tenaga listrik bagi kelangsungan produksi, pabrik memiliki
generator pembangkit tenaga listrik sendiri. Mengenai bahan bakar mobil
kontainer, generator digunakan solar yang dapat dipasok dari daerah
sekitar lokasi pabrik dan boiler digunakan arang briket yang didapat dari
unit pengolahan limbah.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 10
5. Sumber air
Kebutuhan air untuk proses produksi, air pendingin dan umpan boiler
diperoleh dari air sungai.
6. Kebutuhan tenaga kerja
Kebutuhan tenaga kerja banyak tersedia di Pulau Jawa, sehingga dengan
didirikannya pabrik furfural akan mampu menyerap tenaga kerja dan
menunjang program pemerintah untuk mengurangi pengangguran.
Gambar 1.2 Peta Wilayah Kabupaten Grobogan dan Sekitarnya
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 11
Gambar 1.3 Lokasi Pabrik
1.4.Tinjauan Pustaka
Pada dasarnya furfural dibuat dengan cara mendehidrasi pentosa yang
merupakan hasil hidrolisa pentosan yang terdapat dalam tongkol jagung.
Terdapat beberapa proses pembuatan fufural secara komersial yang dikemukakan
oleh Mc. Ketta (1983), yaitu :
a. Quaker Oats Process
Pada pembuatan furfural dengan cara Quaker Oats menggunakan asam
sulfat sebagi katalis. Larutan asam sulfat diserap ke dalam sekam padi,
baggase, tongkol jagung atau bahan baku lainnya. Dalam hal ini digunakan
spherical digester dengan putaran horisontal dan high pressure steam untuk
mendapatkan suhu 153 oC dan tekanan 4,2 kg/cm
2G. Sesudah suhu dan
Sungai Lusi
Lokasi Pabrik
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 12
tekanan digester tercapai, valve uap dibuka sehingga distilat yang
mengandung campuran steam dan furfural dapat dipisahkan. Uapnya
dilewatkan boiler dan diumpankan ke stripping column, kemudian
dikondensasi dan dipisahkan menjadi dua lapisan. Lapisan atas mengandung
air, sedikit furfural dan sejumlah uap (metanol dan aseton) yang dipisahkan
menjadi produk samping. Lapisan bawah mengandung furfural dihilangkan
kandungan airnya, dan ditampung di furfural receiver sebagai produk. Proses
Quaker Oats membutuhkan waktu 6 – 8 jam penguapan, 100 kg bahan, 28 L
air, 2 kg asam sulfat dan steam 260 kg untuk menghasilkan 10 kg furfural.
b. Rosenlew Process
Bahan baku diserap oleh sisa dari kolom distilasi furfural pada suhu 80oC
diumpankan ke reaktor. Reaktor furfural dipertahankan pada tekanan 11 – 12
kg/cm2. Steam 15 kg/cm
2 dilewatkan reaktor melalui bagian bawah reaktor.
Dalam kondisi normal waktu tinggal bahan baku dalam reaktor 1 – 2 jam.
Campuran steam dan uap furfural keluar dari bagian atas reaktor selanjutnya
dikondensasi. Kondensat yang berisi 5 – 7 % furfural kemudian didistilasi,
didekantasi dan didehidrolisa. Asam asetat sebagai produk samping sebesar
50 - 60% dari berat furfural yang diproduksi. Kebutuhan steam pada proses
ini adalah 38 kg/kg produk furfural.
c. Petrole Chimie Process
Proses ini didasarkan pada Agrifurane Process. Bahan baku diumpankan
ke dalam reaktor bersama – sama dengan air dan juga asam fosfat sebagai
katalis kemudian ditambahkan steam. Pada keadaan normal, perbandingan
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 13
padat cair adalah 1 : 6. Steam yang digunakan bertekanan 9,5 kg/cm2. Reaksi
padat cair terjadi pada tekanan 6,5 kg/cm2. Seperti sistem lain, furfural
didistilasi membentuk azeotrop kemudian didekantasi agar terpisah menjadi
dua lapisan. Lapisan bawah yang kaya akan furfural dinetralisasi dan
didehidrasi menjadi furfural teknik. Waktu tinggal normal selama hidrolisa
dan stripping sekitar 180 menit dengan kebutuhan steam 19 – 20 kg/kg
produk furfural. Pada proses ini, total kebutuhan steam sebesar 25,5 kg/kg
produk furfural.
d. Escher Wyss Process
Dalam proses ini bahan baku dari silo diumpankan menuju reaktor
menggunakan pneumatic conveyor. Pada waktu masuk reaktor, bahan baku
diaerasi dengan cara dikontakkan dengan steam 3 – 4 kg/cm2, suhu 145
oC
dan dicampur asam asetat sebagai katalis. Reaksi dalam reaktor berlangsung
pada suhu 190 oC, tekanan 12 kg/cm
2. Produk yang berisi furfural dan asam
asetat meninggalkan seksi atas reaktor sebagai uap bersama kelebihan steam
dan melewati kondenser. Uap dikondensasi, dan kondensatnya didinginkan
dengan dilewatkan waste heat boiler. Kondensat diaerasi, disaring dan
dikumpulkan dalam intermediate storage tank sebagai produk.
Supra Yield Process
International Furan Technology, Afrika Selatan bekerjasama dengan Fakultas
Teknik Kimia Universitas Natal mengembangkan metode baru dalam pembuatan
furfural yang dikenal dengan nama Supra Yield Process.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 14
Supra Yield Process dikemukakan oleh Arnold & Buzzard (2003),
dimaksudkan untuk mengatasi masalah dalam hal penghematan energi, penurunan
yield reaksi, kemurnian produk dan pengeluaran produk furfural dengan
menggunakan steam. Pengeluaran hidrolisat (furfural dalam air) pada fasa uap
dapat menghindari operasi filtrasi untuk memisahkannya dari ampas padat sisa
pemasakan dan menghindari degradasi furfural. Semua proses produksi furfural di
dunia, pengeluaran produk dengan menggunakan steam, tetapi dalam proses
Supra Yield pengeluaran produk furfural tidak diikuti produk samping.
Dalam proses ini, reaksi berlangsung pada tekanan 15-30 bar dan suhu 200-
235 °C. Dunning dan Lathrop (1945), menjelaskan bahwa penggunaan asam sulfat
sebanyak 1,9 – 4,4 % sebagai katalis mampu meningkatkan laju pembentukan
pentosa dari pentosan.
Dari keempat proses yang dikemukakan oleh Mc. Ketta (1983) dan proses
baru yang dikemukakan oleh Arnold & Buzzard (2003), dapat dibandingkan
macam-macam proses untuk menghasilkan 1 ton furfural dan ditampilkan dalam
tabel dibawah ini.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 15
Tabel 1.5. Perbandingan Macam-macam Proses Untuk Memproduksi 1 Ton Furfural
Keterangan
Macam – macam Proses
Quaker
Oats Rosenlew
Petrole
Chimie
Escher
Wyss Supra Yield
Bahan baku
12,5 ton
bagas tebu,
dengan
kandungan
pentosan
23 %
10 ton
tongkol
jagung,
dengan
kandungan
pentosan
37 %
12 ton
bagas tebu,
dengan
kandungan
pentosan
21 %
10 ton
tongkol
jagung,
dengan
kandungan
pentosan
37 %
10 ton
sekam biji
bunga
matahari
dengan
kandungan
pentosan
20,2%
Proses batch kontinyu batch kontinyu batch-
kontinyu
Suhu 153 oC 220
oC
* - 190
oC 200-235°C
Tekanan 4,2 kg/cm2G
11-12
kg/cm2G
6,5 kg/cm2G 12 kg/cm
2G 15-30 bar
Katalis Asam sulfat
375 kg -
Asam fosfat
430 kg /
Superfosfat
1450 kg
Asam
asetat
3% Asam
sulfat /
Asam fosfat/
12% Asam
klorida
Waktu
tinggal 6-8 jam 1-2 jam 3-5 jam - 1 jam
Yield dari
pentosan 36,2% 24,6-27% 39,7% 24,6-27% 80%
Konsumsi
steam
22,5 ton
(10kg/cm2)
38 ton
(15 kg/cm2)
30 ton
(10kg/cm2)
30 ton
(15 kg/cm2)
10 ton
Produk
samping
aseton 175
kg, metanol
175 kg
asam asetat
600 kg
Campuran
metanol,
aseton, dll
300 kg
Asam
asetat 500
kg, Asam
formiat 30
kg
-
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 16
Tabel 1.5. Perbandingan Macam-macam Proses Untuk Memproduksi 1 Ton Furfural
(lanjutan)
Bahan kimia
lain
Limestone
375 kg -
Limestone
300 kg
Etil asetat
10 kg -
Kapasitas
pabrik yang
sudah
berdiri
32.000 -
45.000 ton
5.000 –
17.000 ton
6.000 –
10.000 ton
2.000 –
5.000 ton
5.000 -
11.000 ton
Bahan baku
alternatif
Bagas tebu,
tongkol
jagung,
sekam padi
Bagas tebu,
tongkol
jagung
Residu
alkali dari
pemanasan
selulosa,
tongkol
jagung,
bagas tebu
Tongkol
jagung
Tongkol
jagung,
bagas tebu
Keterangan : * Sumber : Susanto (2009)
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan
17
Dari bermacam-macam proses furfural seperti yang telah diuraikan diatas,
maka dipilih proses Supra Yield dengan alasan:
1. Yield furfural dari pentosan tinggi
2. Teknologi ini mempunyai tingkat konsumsi air, steam dan daya yang kecil
dengan kapasitas yang sama
3. Waktu tinggal cepat
4. Limbah yang dihasilkan lebih ramah lingkungan.
1.5. Kegunaan Produk
Menurut Mc. Ketta (1983), beberapa kegunaan furfural adalah sebagai
berikut :
Bahan pembentuk resin cetak
Sebagai senyawa intermediate pada pembuatan pyrole, pyrolidine,
pyrilidine dan piperidine
Sebagai bahan baku pembuatan senyawa furan yang lain seperti furfuryl
alcohol, tetrahidrofuran dan furan resin
Sebagai pelarut dalam industri pemurnian minyak pelumas, pemurnian
minyak nabati dan hewani, resin dan wax
Ekstraksi butadiena dari dehidrogenasi petroleum
Produksi hexametilenediamina untuk pembuatan nilon.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 18
1.6. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Senyawa yang Terlibat
1.6.1. Tongkol Jagung
Menurut Susanto (2009), komposisi kimia tongkol jagung dalam basis
kering, yaitu:
Selulosa = 42,43 % berat
Hemiselulosa (Pentosan) = 25,06 % berat
Lignin = 21,73 % berat
Abu = 10,78 % berat
Menurut Bourke (2006), komposisi elementer tongkol jagung, yaitu:
Karbon = 48,22 %
Hidrogen = 6,2 %
Nitrogen = 1,57 %
Oksigen = 42,94 %
Sulfur = 0,13 %
Menurut P.i.z. Friggo (2005), sifat fisis dan kimia tongkol jagung,
yaitu:
a. Sifat-sifat fisis :
Suhu pembakaran = 205 oC
Suhu karbonisasi = 208 oC
Flash Point = 177 – 198 oC
Hardness = 4,5 % mohs
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 19
b. Sifat-sifat kimia :
pH dalam = 4,9
pH permukaan = 7,4
Selulosa
Menurut Perry (1999), sifat-sifat fisis selulosa, yaitu:
Fase = padat
Rumus molekul = (C6H10O5)n
Berat molekul = 162,14 gram/mol
Specific gravity pada 15 oC = 1,35
Hemiselulosa (Pentosan)
Menurut Perry (1999), sifat-sifat fisis hemiselulosa, yaitu:
Fase = padat
Rumus molekul = (C5H8O4)n
Berat molekul = 132,11 gram/mol
Specific gravity pada 15 oC = 1,429
Titik didih pada 20 mmHg = 200 oC
Titik lebur = 97,5 oC
Kelarutan dalam air pada 20 oC = 63,9 gram/100 gram
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 20
Lignin
Menurut Perry (1999), sifat-sifat fisis lignin, yaitu:
Fase = padat
Rumus molekul = (C24H22O8)n
Berat molekul = 438,43 gram/mol
Specific gravity pada 15 oC = 1,429
Titik didih pada 20 mmHg = 200 oC
Titik lebur = 97,5 oC
1.6.2. Air
a. Menurut Perry (1999), sifat-sifat fisis air, yaitu:
Fase = cair
Rumus molekul = H2O
Berat molekul = 18 gram/mol
Titik didih pada 1 atm = 100 oC
Titik beku pada 1 atm = 0 oC
Densitas pada 25 oC = 1 gram/cm
3
b. Menurut Vogel (1985), sifat-sifat kimia, yaitu:
merupakan pelarut dan penghantar listrik yang baik
bersifat netral dengan pH = 7
dapat menguraikan garam menjadi asam dan basa
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 21
1.6.3. Asam Sulfat
Menurut Perry (1999), sifat-sifat fisis asam sulfat, yaitu:
Fase = cair
Rumus Molekul = H2SO4
Berat molekul = 98 gram/mol
Titik didih pada 1 atm = 340 oC
Titik leleh pada 1 atm = 10,31 oC
Spesific Gravity pada 0 oC = 1,834
1.6.4. Furfural
a. Menurut International Furan Chemical (2006), sifat-sifat fisis
furfural yaitu:
Fase pada 20 oC = cair
Rumus molekul = C5H4O2
Warna = kuning cerah kecoklatan
Bau = almond
Berat molekul = 96,08 gram/mol
Titik didih pada 1 atm
= 161,7 oC
Titik lebur = -36,5 oC
Densitas pada 20 oC = 1,16 gram/cm
3
Viskositas pada 25 oC = 1,49 mPa.s
Tekanan uap pada 20 oC = 1,3 hPa
Indeks bias pada 20 oC = 1,5261
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 22
Tekanan kritis = 5,502 MPa
Temperatur kritis = 397 oC
Temperatur penyalaan = 315 oC
Kelarutan dalam air = 9,1 g/100 g air
b. Menurut Mc. Ketta (1983), sifat-sifat kimia furfural, yaitu:
Senyawa volatil yang larut dalam etanol, eter, aseton dan
kloroform
Furfural dapat terdekomposisi menjadi karbon dioksida, furan dan
senyawa furan lainnya pada suhu 565 oC
Warna furfural akan menjadi gelap apabila dibiarkan pada suhu
230 oC selama beberapa jam
Dalam keadaan basa, furfural dapat teroksidasi menghasilkan
furoic acid
Furfural dapat terhidrogenasi menghasilkan furfuryl alcohol
dengan bantuan katalis nikel atau tembaga kromat.
1.7. Tinjauan Proses Secara Umum
Furfural dihasilkan dari biomassa yang mengandung pentosan
melalui dua tahap reaksi, yaitu hidrolisa dan dehidrasi dengan bantuan
katalis asam. Pentosan merupakan hemiselulosa dengan lima karbon
gula yang apabila dihidrolisa dengan asam akan membentuk pentosa.
Pada kondisi asam, pentosa akan melepaskan tiga molekul air dan
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab I Pendahuluan | 23
membentuk furfural. Katalis asam yang umumnya digunakan adalah
asam kuat seperti asam sulfat, asam klorida dan asam fosfat. Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut :
CH2OH
COH
CH + H2O
CHOH
CHO
Pentosan
H2SO4
CH2OH
CHOH
CHOH
CHOH
CHO
Pentosa
H2SO4
CH CH
CH C CHO + 3 H2O
O
Furfural
Menurut Susanto (2009), secara komersial proses pembuatan furfural
dapat dilakukan dengan menggunakan reaktor batch maupun kontinyu.
Pada proses batch tekanan dan suhu dalam reaktor rendah, sedangkan
pada proses kontinyu tekanan dan suhu dalam reaktor tinggi. Pada
semua proses, bahan baku dimasukkan ke dalam reaktor dan dipanaskan
dengan steam. Steam selain sebagai pemanas juga sebagai pendorong
produk keluar dari reaktor.
Pembuatan furfural dengan proses Supra Yield dilakukan secara batch
dan kontinyu. Pada proses batch, bahan baku diumpankan ke dalam
reaktor bersama – sama dengan air dan juga asam sulfat sebagai katalis.
Pada keadaan normal, perbandingan padat cair adalah 1 : 1. Produk
furfural dikeluarkan dalam fasa uapnya bersama steam. Pada proses
kontinyu, furfural didistilasi untuk memurnikannya.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses
24
BAB II
DESKRIPSI PROSES
2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk
2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku
Tongkol jagung
Menurut Susanto (2009), komposisi kimia tongkol jagung dalam basis
kering, yaitu:
Selulosa = 42,43 % berat
Hemiselulosa (Pentosan) = 25,06 % berat
Lignin = 21,73 % berat
Abu = 10,78 % berat
Kadar air = 18 - 20 %berat
2.1.2 Spesifikasi Produk
Furfural
Menurut International Furan Chemical (2006), spesifikasi produk
(furfural) yaitu:
Fase = cair
Rumus molekul = C5H4O2
Warna = kuning cerah kecoklatan
Bau = almond
Berat molekul = 96,09 gram/mol
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 25
Titik didih pada 1 atm
= 161,7 oC
Kemurnian = minimal 99 % berat (C5H4O2)
Impuritas = maksimal 0,2 % berat (H2O)
maksimal 20 mgrek/L (H2SO4)
2.1.3 Spesifikasi katalis
Asam sulfat
Menurut data PT Petrokimia Gresik (2009), spesifikasi katalis yang
digunakan yaitu:
Fase = cair
Rumus Molekul = H2SO4
Warna = kecoklatan
Bau = menyengat
Titik didih pada 1 atm = 340 oC
Kemurnian = 98-98,5% berat (H2SO4)
2.2 Konsep Proses
2.2.1 Dasar Reaksi
Menurut Arnold & Buzzard (2003), proses pembuatan furfural, reaksi
yang terjadi adalah reaksi hidrolisa pentosan menjadi pentosa yang diikuti
dengan reaksi dehidrasi menjadi furfural. Proses pembuatan furfural
dengan proses Supra Yield berlangsung pada fase padat – cair, pada suhu
206 oC dan tekanan 18 atm. Kondisi tersebut adalah kondisi optimal untuk
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 26
mencapai konversi dan kecepatan reaksi yang besar. Katalis yang dipakai
dalam proses pembuatan furfural dari tongkol jagung adalah asam sulfat
sebanyak 3% dari massa reaktor. Kondisi umpan sebelum masuk reaktor
pada fase padat cair. Umpan terdiri dari tongkol jagung dan air.
Mekanisme reaksi :
Reaksi yang terjadi pada pembuatan furfural meliputi :
1. Proses hidrolisa pentosan menjadi pentosa
C5H8O4 + H2O C5H10O5
Pentosan Pentosa
2. Proses dehidrasi pentosa menjadi furfural
C5H10O5 C5H4O2 + 3 H2O
Pentosa Furfural
2.2.2 Tinjauan Kinetika
Menurut Arnold & Buzzard (2003), didapatkan harga kinetika reaksi
pembentukan furfural adalah sebagai berikut:
Pentosan k0 Pentosa
k1 Furfural
Pada Proses pembuatan Furfural didapatkan harga :
k0 = 7,832 x 104 CH e
-5163/T
k1 = 9,306 x 105 CH CPe e
-16894/T
keterangan :
k0 = konstanta laju reaksi pembentukan pentosa (/jam)
k1 = konstanta laju reaksi pembentukan furfural (/jam)
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 27
CH = konsentrasi ion hidrogen pada 20 oC (gram/L)
CPe = konsentrasi pentosa (gram/L)
T = temperatur (K)
2.2.3 Kondisi Operasi
Kondisi operasi pada perancangan pabrik furfural ini berdasarkan Arnold
& Buzzard (2003), adalah sebagai berikut:
Temperatur : 206 °C
Tekanan : 18 atm
Waktu tinggal : 60 menit
Fase reaksi : padat – cair
Padat : Cairan : 1 : 1 (perbandingan berat)
Katalis : asam sulfat ( 3% dari massa reaktor)
Yield : 80%
2.2.4 Tinjauan Termodinamika
Tinjauan dari segi termodinamika adalah untuk mengetahui apakah reaksi
tersebut melepaskan panas (eksotermis) atau memerlukan panas
(endotermis) dan juga untuk mengetahui apakah reaksi berjalan searah
atau bolak-balik.
Reaksi :
C5H8O4 + H2O C5H10O5 ..………………..(2.1)
C5H10O5 C5H4O2 + 3 H2O ..………………..(2.2)
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 28
ΔHR = ΔH1 + ΔHR0 + ΔH2
ΔH1 = ∑ ni ∫Cpi dT
= 7.237.444,2878 kJ/jam.
Dari Yaws, 1999, didapat data :
ΔHf o C5H8O4 = -828.996,2841 kJ/kmol
ΔHf o H2O = -286.910 kJ/kmol
ΔHf o C5H10O5 = -1.040.020 kJ//kmol
ΔHf o C5H4O2 = -151.114,5581 kJ/kmol
ΔHR0 = [mol pentosan yang bereaksi x (ΔHf C5H10O5 - ΔHf C5H8O4 - ΔHf H2O)]
+ [mol pentosa yang bereaksi x (ΔHf C5H4O2 + 3 x ΔHf H2O -
ΔHf C5H10O5)]
= [(16,4414 – 7,0726) kmol/jam x (-1.040.020 – (-828.996,2841) –
(-286.910)) Kj/kmol] + [(0,1250 + 13,0281) kmol/jam x
(-151.114,5581 + ( 3 x (-286.910)) – (-1.040.020)) kJ/kmol]
= 1.081.561,6089 kJ/jam.
ΔH2 = ∑ ni ∫Cpi dT
= 3.705.223,5542 kJ/jam.
ΔHR = ΔH1 + ΔHR0 + ΔH2
= [7.237.444,2878 + 1.081.561,6089 + 3.705.223,5542] kJ/jam
= 12.024.229,4509 kJ/jam
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 29
Karena harga ΔHr positif maka reaksi yang terjadi adalah endotermis atau
membutuhkan panas. Reaksi di atas termasuk reaksi irreversible atau
searah, hal itu dapat dibuktikan dengan perhitungan di bawah ini :
ΔGo = -RT ln K
Dari Yaws, 1999, didapat data:
ΔG298 C5H8O4 = -133.610 kJ/kmol
ΔGf298 H2O = -51.120 kJ/kmol
ΔGf298 C5H10O5 = -233.240 kJ//kmol
ΔGf298 C5H4O2 = -100.270 kJ//kmol
ΔGo = ΔG
o produk - ΔG
o reaktan
= (ΔGo C5H10O5 - ΔG
o C5H8O4 - ΔG
o H2O) + (ΔG
o C5H4O2 + 3
ΔGo H2O - ΔG
o C5H10O5)
= [(-233.240) – (-133.610 - 51.120)] + [(-100.270 + ( 3 x -51.120))
– (-233.240)]
= - 68.900 kJ/kmol.
Dari Smith, 2001, didapat rumus:
lnG
KRT
Δ G 298 = -RT ln K
- 68.900 = - (8,314 x 298 x ln K)
ln K298 = - 68.900
- (8,314 x 298)
K298 = 1,1954 x 1012
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 30
Pada T2 operasi 206 oC = 497,15
oK
Dari Smith, 2001, didapat rumus:
298 2 1
1 1ln
K H
K R T T
Keterangan:
K = konstanta kesetimbangan
-ΔH = panas reaksi, kJ/kmol
R = ketetapan gas, kJ/mol.K
T = temperature, K
12
12
12
6
12
18
104.062 1 1ln
1,1954 10 8,314 497,15 298
104.062 298 497,15ln
1,1954 10 8,314 298 497,15
ln 15,87931,1954 10
7,8758 101,1954 10
9,4146 10
K
K
K
K
K
Jadi diperoleh harga K>>>, maka reaksi berjalan kearah kanan
(irrreversibel).
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 31
2.3 Diagram Alir Proses dan Tahapan Proses
2.3.1 Diagram Alir Proses
Diagram alir ada tiga macam, yaitu :
a. Diagram alir kualitatif (gambar 2.1)
b. Diagram alir kuantitatif (gambar 2.2)
c. Diagram alir proses
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 32
H2O
C5H
8O
4
SE
LU
LO
SA
LIG
NIN
AB
U
H2S
O4
SE
LU
LO
SA
LIG
NIN
AB
U
C5H
8O
4
H2O
H2S
O4
C5H
10O
5
C5H
4O
2
ST
EA
M
C5H
4O
2 1
3%
H2O
H2S
O4
C5H
4O
2
H2O
Gam
bar
2.1
D
iagra
m A
lir
Kual
itat
if
C5H
4O
2 9
9%
H2O
H2S
O4
T –
01
T -
02
R -
01
MD
- 0
1
T -
03
G –
01
1 a
tm
32
°C
18 a
tm
206 °
C
S -
01
SE
LU
LO
SA
LIG
NIN
AB
U
C5H
8O
4
H2O
H2S
O4
C5H
10O
5
C5H
4O
2
H2O
H2S
O4
C5H
10O
5
C5H
4O
2
1 a
tm
18
4 °
C
1 a
tm
32
°C
1 a
tm
32
°C
19
atm
21
0 °
C
1 a
tm
17
7 °
C
1 a
tm
17
7 °
C
1 a
tm
10
0 °
C
1 a
tm
99
°C
1 a
tm
32
°C
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 33
AR
US
3 :
H2O
: 5
76
4,8
84
9
AR
US
2 :
C5H
8O
4 : 2
17
0,2
64
8
SE
LU
LO
SA
: 3
67
4,5
54
5
LIG
NIN
:
1
88
1,8
77
7
AB
U: 9
33
,57
76
H2O
: 2
16
5,0
68
6
10
82
5,3
43
2
AR
US
1 :
H2S
O4 : 4
33
,01
37
AR
US
10
:
SE
LU
LO
SA
: 3
67
4,5
54
5
LIG
NIN
: 1
88
1,8
77
7
AB
U : 9
33
,57
76
C5H
8O
4 : 8
30
,25
68
H2O
: 2
15
4,1
28
3
H2S
O4
: 4
23
,00
06
C5H
10O
5
: 7
4,8
26
2
C5H
4O
2 : 1
2,0
04
3
9
98
4,2
25
9
AR
US
4 :
ST
EA
M : 2
97
,30
72
AR
US
5 :
C5H
4O
2:
12
50
,69
52
H2O
: 6
07
5,6
14
8
H2S
O4
: 1
0,0
13
2
7
33
6,3
23
1
AR
US
7 :
C5H
4O
2: 0
,60
74
H2O
: 6
07
3,0
89
5
6
07
3,6
96
9
AR
US
9 :
C5H
4O
2: 1
25
0,0
87
8
H2O
: 2
,52
53
H2S
O4
: 1
0,0
13
2
1
26
2,6
26
3
Gam
bar
2.2
D
iagra
m A
lir
Kuan
tita
tif
AR
US
11
:
SE
LU
LO
SA
: 3
67
4,5
54
5
LIG
NIN
: 1
88
1,8
77
7
AB
U : 9
33,5
77
6
C5H
8O
4 : 8
30,2
56
8
H2O
: 1
07,7
06
4
H2S
O4
: 2
1,1
50
0
C5H
10O
5
: 3
,74
13
C5H
4O
2 : 0
,60
02
7
45
3,4
64
5
AR
US
12
:
H2O
: 2
04
6,4
21
9
H2S
O4
: 4
01
,85
05
C5H
10O
5
: 7
1,0
84
9
C5H
4O
2 :
1
1,4
04
1
2
53
0,7
61
4
T –
01
T -
02
R -
01
MD
- 0
1
T -
03
G –
01
S -
01
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 34
2.3.2 Tahapan Proses
Proses pembuatan Furfural dapat dibagi menjadi tiga tahap :
1. Tahap persiapan bahan baku
2. Tahap proses hidrolisa dan dehidrasi
3. Tahap pemisahan hasil dan permurnian
Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan reaksi tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Tahap Persiapan Bahan Baku
Bahan baku tongkol jagung dengan panjang 120-150 mm dan
diameter 30-50 mm yang diperoleh dari petani setempat disimpan di
dalam gudang. Tongkol jagung diumpankan ke grinder (GD-01)
untuk dihancurkan menjadi partikel-partikel kecil dengan diameter 19
mm. Kemudian tongkol jagung tersebut dihancurkan kembali dengan
grinder (GD-02) sehingga diameternya menjadi 3-5 mm yang sesuai
dengan kondisi proses, dan disimpan dalam bin (B-01) menggunakan
bucket elevator (BE-01). Selanjutnya tongkol jagung diumpankan ke
dalam reaktor (R-01) dengan menggunakan bucket elevator (BE-02).
Bahan baku berupa asam sulfat (H2SO4) diperoleh dari pasaran
dengan kemurnian 98%. Asam sulfat ini disimpan didalam tangki (T-
02) pada suhu 32 °C dan tekanan 1 atmosfir.
Bahan baku berupa air diperoleh dari unit utilitas. Air ini disimpan
didalam tangki (T-01) pada suhu 32 °C dan tekanan 1 atmosfir.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 35
2. Tahap Proses Hidrolisa dan Dehidrasi
Tahap hidrolisa dan dehidrasi terjadi di dalam reaktor (R –01).
Jenis reaktor yang digunakan adalah reaktor batch. Setelah semua
bahan baku masuk dalam reaktor (R-01), seluruh valve pemasukan
dan pengeluaran ditutup kecuali valve pemasukan steam. Steam
masuk selama 1 jam yang digunakan untuk menaikkan suhu dan
tekanan sehingga kondisi operasi tercapai. Kemudian valve
pemasukan steam ditutup dan proses reaksi berlangsung selama 1 jam.
Reaksi yang terjadi di dalam reaktor adalah reaksi endotermis.
Reaktor beroperasi pada suhu 206oC dan tekanan 18 atm. Didalam
reaktor terjadi reaksi hidrolisa pentosan yang terkandung didalam
tongkol jagung menjadi pentosa, serta reaksi dehidrasi pentosa
menjadi furfural dengan melepas 3 molekul air. Setelah 1 jam operasi,
valve produk atas dibuka sehingga tekanan campuran hidrolisat
furfural, air, asam sulfat turun dari 18 atm menjadi 1 atm karena
dilewatkan expansion valve (EX-01). Begitu pula yang terjadi di
dalam reaktor (R-01), tekanan 18 atm turun menjadi 1 atm. Setelah
pengeluaran produk atas selesai, valve pengeluaran produk bawah
dibuka. Hasil atas reaktor (R-01) dikondensasikan terlebih dahulu
sebelum masuk tahap pemurnian sedangkan hasil bawah reaktor (R-
01) yang berupa campuran padatan yang tidak bereaksi diumpankan
ke rotary screen (S-01) untuk dipisahkan antara padatan dan cairan.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 36
3. Tahap Pemisahan Hasil dan Pemurnian
Produk keluar kondenser diumpankan ke menara distilasi (MD-01)
untuk menaikkan konsentrasi furfural. Furfural dengan konsentrasi
99% disimpan pada tangki penyimpanan produk (T-03). Hasil rotary
screen (S-01) yang berupa padatan diproses lebih lanjut untuk
dijadikan sebagai arang briket sehingga dapat digunakan sebahai
bahan bakar boiler, dan yang berupa cairan diproses lebih lanjut di
unit pengolahan limbah.
2.4 Neraca Massa dan Neraca Panas
2.4.1 Neraca Massa
Produk : Furfural
Kapasitas : 10.000 ton/tahun
Satu tahun produksi : 330 hari
Waktu operasi selama 1 hari : 24 jam
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Satuan : Kg/batch dan Kg/jam
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 37
Arus 5
PROSES
KONTINYU
Arus 7
Arus 9
Arus 1
Arus 2
Arus 3PROSES
BATCH
Arus 10Arus 4
Arus 11
Arus 12
Neraca Massa Proses Batch
Tabel 2.1 Neraca Massa Total Masuk Proses Batch
Komponen
Arus Masuk (kg/batch)
1 2 3 4
Selulosa - 3.674,5545 - -
Lignin - 1.881,8777 - -
Abu - 933,5776 - -
C5H8O4 - 2.170,2648 - -
H2O - 2.165,0686 5.764,8849 -
H2SO4 433,0137 - - -
C5H4O2 - - - -
Steam - - - 418,4872
Total 17441,7291
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 38
Tabel 2.2 Neraca Massa Total Keluar Proses Batch
Komponen
Arus Keluar (kg/batch)
5 10
Selulosa - 3.674,5545
Lignin - 1.881,8777
Abu - 933,5776
C5H8O4 - 830,2568
H2O - 2.275,3083
H2SO4 10,0132 423,0006
C5H4O2 1.250,6952 12,0043
C5H10O5 - 74,8262
Steam 6.075,6148 -
Total 17441,7291
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 39
Neraca Massa Proses Kontinyu
Tabel 2.3 Neraca Massa Total Masuk Proses Kontinyu
Komponen
Arus Masuk (kg/jam)
5 10
Selulosa - 3.674,5545
Lignin - 1.881,8777
Abu - 933,5776
C5H8O4 - 830,2568
H2O - 2.275,3083
H2SO4 10,0132 423,0006
C5H10O5 - 74,8262
C5H4O2 1.250,6952 12,0043
Steam 6.075,6148 -
Total 17441,7291
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 40
Tabel 2.4 Neraca Massa Total Keluar Proses Kontinyu
Komponen
Arus Keluar (kg/jam)
7 9 11 12
Selulosa - - 3.674,5545 -
Lignin - - 1.881,8777 -
Abu - - 933,5776 -
C5H8O4 - - 830,2568 -
H2O 6.073,0895 2,5253 113,7654 2161,5429
H2SO4 - 10,0132 21,1500 401,8505
C5H10O5 - - 3,7413 71,0849
C5H4O2 0,6074 1.250,0878 0,6002 11,4041
Total 17441,7291
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 41
2.4.2 Neraca Panas
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Satuan : kJ
Tabel 2.5 Neraca Panas Reaktor – 01
Arus Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
Q arus 1 60.829,6974 -
Q arus 2 2.035.359,5673 -
Q arus 3 5.038.987,7746 -
Q arus 4 102.267,2485 -
Q arus 5 - 1.891.396,6557
Q arus 10 - 1.813.826,8985
Q reaksi 1.081.561,6089 -
Q yang dilepas - 4.613.782,3425
Total 8.319.005,8967 8.319.005,8967
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 42
Tabel 2.6 Neraca Panas Menara Distilasi - 01
Arus Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
Q arus 5 2.109.495,9858 -
Q arus 7 - 1.920.990,1803
Q arus 9 - 215.644,1124
Q reboiler 15.692.033,8915 -
Q kondenser - 15.719.172,1984
Total 17.828.668,1842 17.828.668,1842
Tabel 2.7 Neraca Panas Screen - 01
Arus Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
Q arus 10 3.645.602,6727 -
Q arus 11 - 2.019.738,8074
Q arus 12 - 1.443.583,7317
Panas yang dilepas 182.280,1336
Total 3.645.602,6727 3.645.602,6727
2.5 Lay Out Pabrik dan Peralatan
2.5.1 Lay Out Pabrik
Tata letak pabrik merupakan suatu pengaturan yang optimal dari
seperangkat fasilitas-fasilitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat penting
untuk mendapatkan efisiensi, keselamatan, dan kelancaran kerja para pekerja serta
keselamatan proses.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 43
Menurut Vilbrant (1959), untuk mencapai kondisi yang optimal, maka hal-
hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tata letak pabrik adalah :
1. Pabrik Furfural ini merupakan pabrik baru (bukan pengembangan),
sehingga penentuan lay out tidak dibatasi oleh bangunan yang ada.
2. Kemungkinan perluasan pabrik sebagai pengembangan pabrik di masa
depan.
3. Faktor keamanan sangat diperlukan untuk bahaya kebakaran dan
ledakan, maka perencanaan lay out selalu diusahakan jauh dari sumber
api, bahan panas, dan dari bahan yang mudah meledak, juga jauh dari
asap atau gas beracun.
4. Sistem kontruksi yang direncanakan adalah out door untuk menekan
biaya bangunan dan gedung, dan juga karena iklim Indonesia
memungkinkan konstruksi secara out door.
5. Lahan terbatas sehingga diperlukan efisiensi dalam pemakaian dan
pengaturan ruangan / lahan.
Secara garis besar lay out pabrik dibagi menjadi beberapa bagian utama,
yaitu :
1. Daerah administrasi/perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol
Merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur kelancaran
operasi. Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat pengendalian
proses, kualitas dan kuantitas bahan yang akan diproses serta produk
yang dijual
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 44
2. Daerah proses
Merupakan daerah dimana alat proses diletakkan dan proses
berlangsung.
3. Daerah penyimpanan bahan baku dan produk.
Merupakan daerah untuk tangki bahan baku dan produk.
4. Daerah gudang, bengkel dan garasi.
Merupakan daerah untuk menampung bahan-bahan yang diperlukan oleh
pabrik dan untuk keperluan perawatan peralatan proses.
5. Daerah utilitas
Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan bahan pendukung proses
berlangsung dipusatkan.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 45
9
3
12
13
1615
2
Gambar 2.3 Tata Letak Pabrik Furfural
7
1
5
6
8
8
5
14
11
10
10
9
Keterangan :
1. Unit Pengolahan Limbah
2. Unit Utilitas
3. Laboratorium
4. Safety
5. Klinik
6. Kantin
7. Tempat Ibadah
8. Taman
9. Pos Keamanan
10. Pintu Pabrik
11. Ruang Kontrol
12. Unit Proses Produksi
13. Parkir
14. Garasi
15. Kantor dan Aula
16. Bengkel dan Pelengkapan
4
Area Perluasan
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 46
2.5.2 Lay Out Peralatan
Lay out peralatan proses adalah tempat kedudukan dari alat-alat yang
digunakan dalam proses produksi.
Menurut Vilbrant (1959), beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
menentukan lay out peralatan proses pada pabrik furfural, antara lain :
1. Aliran bahan baku dan produk
Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan
keuntungan ekonomi yang besar serta menunjang kelancaran dan
keamanan produksi.
2. Aliran udara
Aliran udara di dalam dan di sekitar area proses perlu diperhatikan
kelancarannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi
udara pada suatu tempat sehingga mengakibatkan akumulasi bahan
kimia yang dapat mengancam keselamatan pekerja.
3. Cahaya
Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada tempat-tempat
proses yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya penerangan
tambahan.
4. Lalu lintas manusia
Dalam perancangan lay out peralatan perlu diperhatikan agar pekerja
dapat mencapai seluruh alat proses dangan cepat dan mudah. Hal ini
bertujuan apabila terjadi gangguan pada alat proses dapat segera
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 47
diperbaiki. Keamanan pekerja selama menjalani tugasnya juga
diprioritaskan.
5. Pertimbangan ekonomi
Dalam menempatkan alat-alat proses diusahakan dapat menekan biaya
operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi pabrik.
6. Jarak antar alat proses
Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi tinggi
sebaiknya dipisahkan dengan alat proses lainnya, sehingga apabila
terjadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut maka kerusakan dapat
diminimalkan.
Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa sehingga :
Kelancaran proses produksi dapat terjamin
Dapat mengefektifkan luas lahan yang tersedia
Karyawan mendapat kepuasan kerja agar dapat meningkatkan
produktifitas kerja disamping keamanan yang terjadi.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab II Deskripsi Proses | 48
T - 01
T - 03
B - 01 B -01
S – 01
G - 02
G - 01
CT - 01 GD - 01
Keterangan:
G – 01/02 : Gudang Tongkol Jagung
B – 01 : Bin Tongkol Jagung
T – 01 : Tangki H2O
T – 02 : Tangki H2SO4
T – 03 : Tangki C5H4O2
T – 04 : Tangki filtrat
CT – 01 : Cutter
GD – 01 : Grinder
S – 01 : Screen
R – 01 : Reaktor Batch
MD – 01 : Menara Distilasi
Gambar 2.4 Tata Letak Alat
R - 01
T - 04
MD - 01
T - 02
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab III Spesifikasi Peralatan Proses
49
BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
3.1. Gudang Tongkol Jagung (G-01)
Kode : G-01
Tugas : Menyimpan bahan baku Tongkol jagung selama 6
bulan
Jenis : Gudang tertutup dan memiliki sirkulasi udara
untuk menjaga kelembaban udara
Jumlah : 2 Buah
Kapasitas : 195000 m3
Bahan kontruksi : Dinding batu bata dengan atap kontruksi
Kondisi penyimpanan
Tekanan : 1atm
Suhu : 32˚C
Dimensi
Panjang : 150 m
Lebar : 130 m
Tinggi : 10 m
Harga : US $ 2.231,14
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab III Spesifikasi Peralatan Proses | 50
3.2. Bin Tongkol Jagung (B-01)
Kode : B-01
Tugas : Menyimpan bahan baku tongkol jagung ukuran 3-
5 mm selama 1 hari
Jenis : Tangki silinder tegak dengan alas kerucut
(conical) dan bagian atas datar
Jumlah : 2 Buah
Kapasitas : 528,01 m3
Bahan kontruksi : Stainless Steel SA 167 grade C
Kondisi penyimpanan
Tekanan : 1 atm
Suhu : 32˚C
Dimensi
Diameter tangki : 9,144 m
Lebar plate : 1,8288 m
Tinggi silinder : 5,4864 m
Tinggi conical : 6,9767 m
Tinggi total : 12,4631 m
Tebal shell : Coarse 1 : 0,1875 in = 0,4763 cm
Coarse 2 : 0,1875 in = 0,4763 cm
Coarse 3 : 0,1875 in = 0,4763 cm
Harga : US $ 16.733,55
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab III Spesifikasi Peralatan Proses | 51
3.3. Tangki
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab III Spesifikasi Peralatan Proses | 52
3.4. Grinder-01 (GD-01)
Kode : GD-01
Tugas : Menghancurkan tongkol jagung
Ketebalan umpan : 16" x 12" = 0,4064 x 0,3048 m
Jumlah : 1 Buah
Dimensi : 64" x 24" x 68" = 1,6256 x 0,6096 x 1,7272 m
Power motor : 20 hp
Tegangan listrik : 480 V / 60 Hz
Tipe : (VG-20) BIOMASS BRIQUTTE SYSTEMS, LLC
Harga : US $ 10.040,13
3.5. Grinder-02 (GD-02)
Kode : GD-02
Tugas : Memotong tongkol jagung menjadi berukuran
3-5 mm
Ketebalan umpan : 0,75" = 1,91 cm
Jumlah : 1 Buah
Dimensi : 129" x 26" x 12" = 3,2766 x 0,6604 x 0,3048 m
Power motor : 40 hp
Tegangan listrik : 480 V / 60 Hz
Tipe : (ES3020) KOMAR INDUSTRIES, INC.
Harga : US $ 5.577,85
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab III Spesifikasi Peralatan Proses | 53
3.6. Reaktor-01 (R-01)
Kode : R-01
Tugas : Mereaksikan pentosan (C5H8O4) dan air
Tipe : Vertical Cylindrical Vessel
Jumlah : 4 Buah
Volume : 524,3889 ft3 = 14,8552 m
3
Bahan : Stainless steel SA -167 Grade 11 type 316 ( 18 Cr-
10 Ni-2Mo)
Kondisi
Tekanan : 18 atm
Suhu : 206 ˚C
Dimensi
Diameter tangki : 4,7245 ft = 1,44 m
Tinggi tangki : 28,3469 ft = 8,6401 m
Tebal shell : 1 in = 2,54 cm
Dimensi head
Bentuk : Elliptical dished Head
Tebal head : 1,5 in = 3,81 cm
Tinggi head : 15,6085 in = 0,3965 m
Tinggi total : 30,9484 ft = 9,4355 m
Jaket Pemanas
Bahan : Carbon steel SA 283 grade C
Tebal : 6 in = 15,24 cm
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab III Spesifikasi Peralatan Proses | 54
Table 3.1 Pipa Pemasukan dan Pengeluaran Reaktor
Komponen IPS SN ID (in) OD (in) Flow area (in2)
Tongkol jagung 20 30XS 19 20 383,5
Air 0,125 80 0,215 0,405 0,036
Asam sulfat 0,125 80 0,215 0,405 0,036
Pemanas 0,125 80 0,215 0,405 0,036
Produk atas 0,125 80 0,215 0,405 0,036
Produk bawah 0,125 80 0,215 0,405 0,036
Harga : US $ 168.060,82
3.7. Menara Distilasi-01 (MD-01)
Kode : MD-01
Tugas : Memurnikan furfural dari air sehingga didapatkan
kemurnian 99% untuk disimpan dalam T-03
Jenis : Tray
Tinggi menara : 18,3934 m
Bahan konstruksi : Stainless steel SA167 Grade 3
Dimensi
Diameter atas : 1,9812 m
Diameter bawah : 2,3616 m
Tebal shell : 0,25 in = 0,64 cm
Dimensi Head
Tipe : Torispherical Dished Head
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab III Spesifikasi Peralatan Proses | 55
Tebal Head : 0,1875 in = 0,4763 cm
Tinggi Head atas : 14,9572 in = 37,99 cm
Tinggi Head bawah : 17,7317 in = 45,04 cm
Jumlah plate aktual : 17 plate
Plate umpan : plate 5 dari bawah
Tray spacing : 0,45 m
Kondisi operasi
Distilat (uap jenuh) : Suhu : 99,99 ˚C Tekanan : 1,04 atm
Feed (cair jenuh) : Suhu : 101,18 ˚C Tekanan : 1,1 atm
Bottom (cair jenuh) : Suhu : 159,35 ˚C Tekanan : 1,27 atm
Harga : US $ 3.346,71
3.8. Screen-01 (S-01)
Kode : S-01
Tugas : Memisahkan padatan dan cairan hasil bawah R-01
Screen Area : 85 m2
Jumlah : 1 Buah
Dimensi : 14,1 x 3,4 x 4 m
Power motor : 50 hp
Tegangan listrik : 480 V / 60 Hz
Tipe : Stationary Drum Screen (25120) KOMPTECH
INDUSTRIES, INC.
Harga : US $ 1.251,85
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab III Spesifikasi Peralatan Proses | 56
3.9. Heat Exchanger tipe Shell and Tube
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab III Spesifikasi Peralatan Proses | 57
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab III Spesifikasi Peralatan Proses | 58
3.10. Accumulator-01 (ACC-01)
Kode : ACC-01
Tugas : Menampung cairan setelah keluar dari CD-01
Jenis : Horisontal drum dengan torispherical head
Jumlah : 1 Buah
Volume : 206,5529 galon = 0,7819 m3
Bahan : Carbon steel SA 283 grade C
Kondisi : Tekanan : 1 atm
Suhu : 101 ˚C
Dimensi
Diameter tangki : 26,9679 in = 0,685 m
Panjang tangki : 80,9036 in = 2,055 m
Tebal : 0,1875 in = 0,4763 cm
Dimensi head
Tipe : Torispherical Dished Head
Tebal head : 0,1875 in = 0,4763 cm
Panjang head : 6,5702 in = 16,69 cm
Harga : US $ 1.561,8
3.11. Accumulator-02 (ACC-02)
Kode : ACC-02
Tugas : Menampung cairan setelah keluar dari CD-02
Jenis : Horisontal drum dengan torispherical head
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab III Spesifikasi Peralatan Proses | 59
Jumlah : 1 Buah
Volume : 168,014 galon = 0,636 m3
Bahan : Carbon steel SA 283 grade C
Kondisi : Tekanan : 1,04 atm
Suhu : 100,64 ˚C
Dimensi
Diameter tangki : 25,174 in = 0,6394 m
Panjang tangki : 75,5219 in = 1,9183 m
Tebal : 0,1875 in = 0,4763 cm
Dimensi head
Tipe : Torispherical Dished Head
Tebal head : 0,1875 in = 0,4763 cm
Panjang head : 6,6817 in = 16,97 cm
Harga : US $ 1.450,24
3.12. Reboiler-01 (RB-01)
Kode : RB-01
Tugas : Menguapkan sebagian hasil bawah MD-01
Jenis : Kettle Reboiler
Jumlah : 1 Buah
Luas Transfer Panas : 1589,2448 ft2 = 147,6457 m
2
Beban Panas : 14.898.841,9601 Btu/jam
Bahan konstruksi
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab III Spesifikasi Peralatan Proses | 60
Tube : Stainless steel SA167 Grade 3
Shell : Stainless steel SA167 Grade 3
Spesifikasi tube
OD tube : 0,75 in = 1,905 cm
ID tube : 0,652 in = 1,6561 cm
BWG : 18
Susunan : Triangular Pitch, Pt = 1,25 in
Jumlah tube : 506
Passes : 2
Panjang tube : 192 in = 4,8768 m
Spesifikasi shell
ID shell : 25 in = 0,635 m
Baffle Spascing : 18,75 in = 47,625cm
Passes : 1
Uc : 250 Btu/j.°F.ft2
Ud : 103 Btu/j.°F.ft2
Rd required : 0,00573 j.°F.ft2/Btu
Rd : 0,001 j.°F.ft2/Btu
Harga : US $ 11.155,7
3.13. Pompa
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab III Spesifikasi Peralatan Proses | 61
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
62
BAB IV
UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
4.1 Unit Pendukung Proses
Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas
merupakan bagian penting untuk penunjang proses produksi dalam pabrik. Letak
pabrik di desa Pilangpayung sangat mendukung dalam penyediaan utilitas pabrik,
karena letaknya yang dekat dengan Sungai Lusi pabrik dapat memenuhi
kebutuhan tersebut dengan mengolahnya sendiri. Utilitas di pabrik furfural yang
dirancang antara lain meliputi unit pengadaan air (air proses, air pendingin, air
konsumsi, sanitasi dan air umpan boiler), unit pengadaan steam, unit pengadaan
udara tekan, unit pengadaan listrik, unit pengadaan bahan bakar.
1. Unit pengadaan air
Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi
kebutuhan air sebagai berikut :
a. Air pendingin
b. Air proses
c. Air umpan boiler
d. Air konsumsi umum dan sanitasi
2. Unit pengadaan steam
Unit ini bertugas untuk menyediakan kebutuhan steam sebagai media
pemanas reaktor batch dan reboiler.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 63
3. Unit pengadaan udara tekan
Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan untuk kebutuhan
instrumentasi pneumatic, untuk penyediaan udara tekan di bengkel dan
untuk kebutuhan umum yang lain.
4. Unit pengadaan listrik
Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk
peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan–peralatan
elektronik atau listrik AC, maupun untuk penerangan. Unit ini disuplai
dari PLN dan dari generator sebagai cadangan bila listrik dari PLN
mengalami gangguan.
5. Unit pengadaan bahan bakar
Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan boiler dan
generator.
4.1.1 Unit Pengadaan Air
Kebutuhan air pada pabrik furfural berasal dari Sungai Lusi dari down
stream turbin Waduk Kedungombo di kabupaten Grobogan.
4.1.1.1 Air Pendingin
Air pendingin yang digunakan adalah air sungai yang diperoleh dari
Sungai Lusi dari down stream turbin Waduk Kedungombo. Alasan digunakannya
air sungai sebagai media pendingin adalah karena faktor – faktor sebagai berikut :
a. Air sungai dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah.
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 64
Air pendingin ini digunakan sebagai pendingin pada kondensor total dan heat
exchanger. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air sungai sebagai
pendingin adalah :
a. Partikel – partikel besar/makroba (makhluk hidup sungai dan konstituen lain).
b. Partikel – partikel kecil/mikroba (mikroorganisme sungai) yang dapat
menyebabkan fouling pada kondenser dan heat exchanger.
Untuk menghindari fouling yang terjadi pada alat – alat penukar panas maka
perlu diadakan pengolahan air sungai. Pengolahan dilakukan secara fisis dan
kimia. Pengolahan secara fisis adalah dengan penyaringan dan secara kimia
adalah dengan penambahan tawas chlorination, demineralisasi, dan deaerasi.
Tahapan pengolahan adalah :
Air sungai dialirkan dari sungai ke kolam penampungan dengan
menggunakan pompa. Sebelum masuk pompa air dilewatkan pada screen untuk
menyaring partikel dengan ukuran besar. Kemudian dialirkan ke strainer yang
mempunyai saringan stainless steel 0,4 mm. Setelah dipompa air sungai kemudian
dialirkan ke kolam flokulator. Di dalam kolam ditambahkan tawas/Alum
(Al2(SO4)3) untuk menjernihkan air dari larutan yang keruh. Klorin diinjeksikan
secara kontinyu di pipa pengaliran untuk mencegah mikroorganisme berkembang
biak.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 65
Tabel 4.1 Jumlah Kebutuhan Air Pendingin
Nama alat kg/jam
HE – 01 121.841,7081
HE – 02 29.101,4764
HE – 03 42.031,2575
CD – 01 121.556,3269
CD – 02 288.568,1691
Total 603.098,9380
Dari Perry (1999), densitas air pada 32 oC adalah = 995,03 kg/m
3
Volume air yang dibutuhkan = 606,1137 m3/jam
Kebutuhan air pendingin ini dibutuhkan pada suhu masuk unit proses 32 oC
dan keluar unit proses pada suhu 45 oC. Keluar air pendingin pada suhu 45
oC
didinginkan kembali menggunakan cooling tower sehingga suhu air pendingin
kembali 32 oC. Kebutuhan air pendingin sebesar 603.098,9380 kg/jam adalah
pada waktu start up pada waktu pabrik berjalan kontinyu hanya dibutuhkan make
up air sebesar 15.018,5386 kg/jam.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 66
Keterangan :
1. Air sungai
2. Screen
3. Strainer
4. Pompa
5. Bak penampungan awal
2
3
541 Ke pabrik
Air
sungai
Alum/Tawas
Gambar 4.1 Skema Pengolahan Air Sungai
Dalam perancangan ini ditambahkan Alum/Tawas (Al2(SO4)3) sebanyak 1
ppm. Penambahan jumlah tawas di pengaruhi oleh turbidity dari air yang akan
dijernikan.
Untuk memompakan air sungai dengan jumlah di atas dan untuk mengatasi
penurunan tekanan pada perpipaan dan di peralatan, maka diperlukan jenis pompa
Single Stage Centrifugal dengan daya pompa 1,5 HP dan daya motor 2 HP,
dengan bahan Nickel Steel pada sistem perpipaannya.
4.1.1.2 Air Umpan Boiler
Untuk kebutuhan umpan boiler sumber air yang digunakan adalah air sungai.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler adalah
sebagai berikut :
a. Kandungan yang dapat menyebabkan korosi
Korosi yang terjadi di dalam boiler disebabkan karena air mengandung
larutan– larutan asam dan gas – gas yang terlarut.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 67
b. Kandungan yang dapat menyebabkan kerak (scale forming)
Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi,
yang biasanya berupa garam - garam karbonat dan silikat.
c. Kandungan yang dapat menyebabkan pembusaan (foaming)
Air yang diambil dari proses pemanasan bisa menyebabkan foaming pada
boiler karena adanya zat – zat organik, anorganik, dan zat – zat yang tidak
larut dalam jumlah besar. Efek pembusaan terjadi pada alkalinitas tinggi.
Jumlah air yang digunakan adalah sebesar 8.939,3056 kg/jam = 8,9839
m3/jam. Jumlah air ini hanya pada awal start up pabrik. Untuk kebutuhan
selanjutnya hanya menggunakan air make up saja. Jumlah air untuk keperluan
make up air umpan boiler adalah sebesar 4160,8897 kg/jam = 4,1817 m3/jam.
Pengolahan air umpan boiler
Air yang berasal dari sungai belum memenuhi persyaratan untuk
digunakan sebagaai air umpan boiler, sehingga harus menjalani proses
pengolahan terlebih dahulu. Air umpan boiler harus memenuhi persyaratan
tertentu agar tidak menimbulkan masalah – masalah seperti :
Pembentukan kerak pada boiler
Terjadinya korosi pada boiler
Pembentukan busa di atas permukaan dalam drum boiler
Tahapan pengolahan air agar dapat digunakan sebagai air umpan boiler meliputi :
1. Aerasi
Merupakan proses mekanis penghembusan air dengan udara. Proses ini
bertujuan untuk menghilangkan kadar mangan dan kadar besi yang terlarut
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 68
dalam air. Terjadi proses oksidasi yang menjadikan besi dan mangan terlarut
sebagai ion - ion menjadi besi dan mangan oksida yang tidak larut dalam air
sehingga bisa diendapkan, dan endapan yang terbentuk dibuang dengan cara
blowdown. Proses aerasi dilakukan dalam suatu unit yang disebut aerator.
2. Penghilangan besi
Merupakan suatu unit saringan yang mengandung MnO2 (Mangane
dioxide) untuk menyaring endapan besi yang tidak sempat mengendap di
aerator. Alat yang digunakan biasa disebut Iron Removal Filter.
3. Demineralisasi
Merupakan unit penukar ion untuk menghilangkan mineral terlarut dalam
air, seperti Ca2+
, Mg2+
, Na2+
, HCO3-, SO4
-, Cl
-. Sebagai resin penukar kation
dapat digunakan asam kuat dan resin penukar anion dapat digunakan basa
kuat.
a. Kation Exchanger
Kation exchanger berfungsi untuk mengikat ion-ion positif yang
terlarut dalam air lunak. Alat ini berupa silinder tegak yang berisi
tumpukan butir-buir resin penukar ion. Resin yang digunakan adalah
jenic C-300 dengan notasi RH2. Adapun reaksi yang terjadi dalam
kation exchanger adalah:
2NaCl + RH2 --------> RNa2 + 2 HCl
CaCO3 + RH2 --------> RCa + H2CO3
BaCl2 + RH2 --------> RBa + 2 HCl
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 69
Apabila resin sudah jenuh maka pencucian dilakukan dengan
menggunakan larutan H2SO4 2%. Reaksi yang terjadi pada waktu
regenerasi adalah:
RNa2 + H2SO4 --------> RH2 + Na2SO4
RCa + H2SO4 --------> RH2 + CaSO4
RBa + H2SO4 --------> RH2 + BaSO4
b. Anion Exchanger
Alat ini hampir sama dengan kation exchanger namun memiliki fungsi
yang berbeda yaitu mengikat ion-ion negatif yang ada dalam air lunak.
Dan resin yang digunakan adalah jenis C - 500P dengan notasi
R(OH)2. Reaksi yang terjadi di dalam anion exchanger adalah:
R(OH)2 + 2 HCl --------> RCl2 + 2 H2O
R(OH)2 + H2SO4 --------> RSO4 + 2 H2O
R(OH)2 + H2CO3 --------> RCO3 + 2 H2O
Pencucian resin yang sudah jenuh digunakan larutan NaOH 4%.
Reaksi yang terjadi saat regenerasi adalah:
RCl2 + 2 NaOH --------> R(OH)2 + 2 NaCl
RSO4 + 2 NaOH --------> R(OH)2 + 2 Na2SO4
RCO3 + 2 NaOH --------> R(OH)2 + 2 Na2CO3
4. Deaerasi
Merupakan proses penghilangan gas – gas terlarut, terutama oksigen dan
karbondioksida dengan cara pemanasan menggunakan steam. Oksigen terlarut
dapat mengkorosi baja. Gas – gas ini kemudian dibuang ke atmosfer. Setelah
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 70
mengalami proses deaerasi diinjeksikan hydrazine yaitu larutan untuk
mengikat gas oksigen yang masih terbawa dan juga diinjeksikan larutan amine
untuk pencegahan korosi pada pipa – pipa.
a. Hidrazin (N2H4)
Zat ini berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa gas terlarut terutama
gas oksigen sehingga dapat mencegah korosi pada boiler. Adapun
reaksi yang terjadi adalah:
N2H4 (aq) + O2 (g) N2 (g) + 2 H2O (l)
b. NaH2PO4
Zat ini berfungsi untuk mencegah timbulnya kerak dengan kadar 12-
17 ppm.
4.1.1.3 Kebutuhan Air Proses
Air proses ini adalah air yang digunakan untuk keperluan proses di pabrik
furfural, yaitu sebagai air proses yang diumpankan ke reaktor batch. Adapun
kebutuhan air reaktor batch sebesar 5.764,8849 kg/jam. Air proses ini berasal dari
air sungai yang sebelumnya mengalami pengolahan terlebih dahulu melalui proses
aerasi dan pengendapan besi di iron removal filter dan penghilangan kation dan
anion.
4.1.1.4 Air Konsumsi Umum dan Sanitasi
Sumber air untuk keperluan konsumsi dan sanitasi berasal dari air sungai.
Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, laboratorium, kantor,
perumahan, dan pertamanan. Menurut Raymond (1999), air konsumsi dan sanitasi
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 71
harus memenuhi beberapa syarat, yang meliputi syarat fisik, syarat kimia, dan
syarat bakteriologis.
Syarat fisik :
a. Suhu di bawah suhu udara luar.
b. Warna jernih.
c. Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau.
Syarat kimia :
a. Tidak mengandung zat organik.
b. Tidak beracun.
Syarat bakteriologis :
Tidak mengandung bakteri – bakteri, terutama bakteri yang pathogen.
Jumlah air untuk air konsumsi dan sanitasi = 707,2976 kg/jam
= 0,7108 m3/jam
Tabel 4.2 Jumlah Kebutuhan Air
Komponen
Jumlah kebutuhan
kg/jam m3/jam
Air make up umpan boiler
Air konsumsi dan sanitasi
Air proses
Air pendingin
4.160,8897
707,2976
5.764,8849
15.018,5386
4,1817
0,7108
5,7937
15,0936
Total 25.651,6109 25,7798
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 72
Untuk keamanan dipakai 10 % berlebih, maka :
Total kebutuhan = 28.216,7719 kg/jam
= 28,3578 m3/jam.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 73
PU
-01
PU
-03
sun
gai
Alu
m/T
awas
(Al2
(SO
4)3
)
Gam
bar
4.2
D
iagra
m A
lir
Pro
ses
Pen
gola
han
Air
Sungai
ud
ara
Aer
ato
rP
U-0
4P
U-0
5
Iro
n R
emo
val
Fil
ter
(IR
F)
TU
-02
Air K
on
su
msi U
mu
m
Air P
rose
s
Ko
nd
en
sa
t
PU
-06
PU
-07
Dea
erat
or
PU
-08
Ua
p te
ka
na
n r
en
da
hb
oil
erA
nio
n
Exch
an
ge
r
Ka
tio
n
Exch
an
ge
r
TU
-03
PU
-09
PU
-02
Ba
k P
en
am
pu
ng
an
Aw
al
Clo
rin
(C
l2)
Air
Lim
bah
scre
enB
ak P
en
am
pu
ng
an
Pa
brik
Ket
eran
gan
:
PU
: P
om
pa
Uti
lita
s
TU
-02
: T
angki
Pen
ampung A
ir P
rose
s dan
San
itas
i
TU
-03
: T
angki
Pen
ampung A
ir P
rose
s dan
Air
Um
pan
Boil
er
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 74
4.1.2 Unit Pengadaan Steam
Steam yang diproduksi pada pabrik furfural ini digunakan sebagai
pemanas dan media pemanas pada reaktor batch (R-01) dan reboiler pada menara
distilasi (MD-01) . Steam yang dihasilkan dari boiler ini merupakan saturated
steam dengan suhu 210°C dan tekanan 19 bar.
Untuk menjaga kemungkinan kebocoran steam pada saat distribusi, jumlah
steam dilebihkan sebanyak 10 %. Jadi jumlah steam yang dibutuhkan adalah
20.804,4483 kg/jam.
Perancangan Boiler :
Dirancang untuk memenuhi kebutuhan steam
Steam yang dihasilkan : T = 210 oC
P = 19 bar
λ steam = 816,208 BTU/lbm
Untuk tekanan >200 psia, digunakan boiler jenis water tube boiler
Menentukan luas penampang perpindahan panas
Daya yang diperlukan boiler untuk menghasilkan steam dihitung dengan
persamaan :
Daya = 5,34x3,970
hfh.ms
Dengan :
ms : massa steam yang dihasilkan (lb/jam)
h : enthaply steam pada P dan T tertentu (BTU/lb)
hf : enthalpy umpan (BTU/lb)
dimana : ms = 45.865,9028 lb / jam
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 75
h = 816,208 Btu / lbm
Umpan air terdiri dari 20% make up water dan 80% kondensat. Make up
water adalah air pada suhu 90 oC.
hf = 162,0378 Btu/lbm
Jadi daya yang dibutuhkan adalah sebesar = 896,3044 HP
ditentukan luas bidang pemanasan = 12 ft2/HP (Severn, hal 126)
Total heating surface = 10.755,6535 ft2.
Perhitungan kapasitas boiler
Q = ms (h – hf) (Severn, hal 171)
= 45.865,9028 (816,208 – 162,0378)
= 30.004.105,3171 BTU/jam
Kebutuhan bahan bakar
Bahan bakar diperoleh dari arang briket tongkol jagung.
Heating Value (HV) arang briket = 13.297,91 Btu/lb
Jumlah bahan bakar arang briket untuk memenuhi kebutuhan panas yang
adalah sebanyak 1.599,1261 kg/jam.
Boiler yang dibutuhkan
Spesifikasi Boiler
Kode : B-01
Tipe : Water tube boiler
Jumlah : 1 buah
Heating surface : 10.755,6535 ft2
Rate of steam : 45.865,9028 lb/jam
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 76
Tekanan steam : 19 bar
Suhu steam : 210 oC
Bahan Bakar : Arang briket tongkol jagung
4.1.3 Unit Pengadaan Udara Tekan
Kebutuhan udara tekan untuk prarancangan pabrik nitroselluulosa ini
diperkirakan sebesar 30 m3/jam, tekanan 100 psi dan suhu 35
oC. Alat untuk
menyediakan udara tekan berupa kompresor yang dilengkapi dengan dryer yang
berisi silica gel untuk menyerap kandungan air sampai maksimal 84 ppm.
Kompresor yang dibutuhkan
Kapasitas : 30 m3/jam
Tekanan suction : 14,7 psi (1 atm)
Tekanan discharge : 100 psi (6,8 atm)
Suhu udara : 35 oC
Jenis : Single Stage Reciprocating Compressor
Efisiensi : 80 %
Daya kompresor : 3 HP
Jumlah : 1 buah
Tegangan : 220/380 volt
Frekuensi : 50 Hz
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 77
4.1.4 Unit Pengadaan Listrik
Kebutuhan tenaga listrik di pabrik furfural ini dipenuhi oleh PLN dan
generator pabrik. Hal ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik dapat berlangsung
kontinyu meskipun ada gangguan pasokan dari PLN. Generator yang digunakan
adalah generator arus bolak – balik dengan pertimbangan :
1. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar
2. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan.
Tabel 4.3 Total Kebutuhan Listrik Pabrik
No. Kebutuhan Listrik Tenaga listrik, kW
1.
2.
3.
4.
Listrik untuk keperluan proses dan utilitas
Listrik untuk keperluan penerangan
Listrik untuk AC
Listrik untuk laboratoriun dan instrumentasi
285,07
205,11
15
10
Total 515,18
Generator yang digunakan sebagai cadangan sumber listrik mempunyai efisiensi
80 %, sehingga generator yang disiapkan harus mempunyai output :
Output generator = 643,9794 kW.
Generator yang dipilih adakah generator dengan daya 800 kW, sebanyak 1
buah sehingga dapat menyuplai energi total sebesar 800 kW.
Spesifikasi Generator
Tipe : AC generator
Kapasitas : 800 kW
Tegangan : 220/360 Volt
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 78
Efisiensi : 80 %
Jumlah : 1 buah
Bahan bakar : solar
4.1.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar
Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi
kebutuhan bahan bakar boiler dan generator. Jenis bahan bakar yang digunakan
untuk boiler adalah arang briket tongkol jagung dan bahan bakar untuk generator
adalah solar. Arang briket tongkol jagung diperoleh dari unit utilitas. Solar
diperoleh dari Pertamina dan distributornya.
Pemilihan arang briket sebagai bahan bakar adalah sebagai berikut:
1. Efisiensi pemanfaatan limbah sisa hasil produksi
2. Tidak menyebabkan polusi udara
Pemilihan solar sebagai bahan bakar didasarkan pada alasan :
1. Mudah didapat
2. Mudah dalam penyimpanan
Kebutuhan bahan bakar dapat diperkirakan sebagai berikut :
a. Kebutuhan bahan bakar arang briket tongkol jagung untuk boiler
Jenis bahan bakar : arang briket tongkol jagung
Heating value briket : 13297,91 Btu / lb
Efisiensi pembakaran : 80 %
Kapasitas boiler : 30.041.105,3171 Btu / jam
Kebutuhan bahan bakar = .
kapasitas Boiler panas yang terpenuhi
Effisiensi Heating value
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 79
= 3.525,4724 lb / jam
= 1.599,1261 kg / jam
Kebutuhan bahan bakar solar untuk generator
Jenis bahan bakar : solar
Heating value : 18800 BTU/lb
Efisiensi pembakaran : 80 %
Densitas : 54,31875 lb/ft3
Kapasitas generator = 800 kW
= 2.729.723,27 BTU/jam
Kebutuhan bahan bakar = valueHeatingEffisiensi
boilerkapasitas
..
= 3,3413 ft3/jam
= 96,6151 L/jam
Penggunaan bahan bakar untuk generator hanya digunakan pada saat listrik dari
PLN tidak mencukupi dan pemadaman.
4.2 Laboratorium
Laboratorium memiliki peranan sangat besar di dalam suatu pabrik untuk
memperoleh data – data yang diperlukan. Data – data tersebut digunakan untuk
evaluasi unit – unit yang ada, menentukan tingkat efisiensi, dan untuk
pengendalian mutu.
Pengendalian mutu atau pengawasan mutu di dalam suatu pabrik pada
hakikatnya dilakukan dengan tujuan mengendalikan mutu produk yang dihasilkan
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 80
agar sesuai dengan standar yang ditentukan. Pengendalian mutu dilakukan mulai
bahan baku, saat proses berlangsung, dan juga pada hasil atau produk.
Pengendalian rutin dilakukan untuk menjaga agar kualitas dari bahan baku
dan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dengan
pemeriksaan secara rutin juga dapat diketahui apakah proses berjalan normal atau
menyimpang. Jika diketahui analisa produk tidak sesuai dengan yang diharapkan
maka dengan mudah dapat diketahui atau diatasi.
Laboratorium berada di bawah Departemen Litbang yang mempunyai tugas
pokok antara lain :
1. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk.
2. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi.
3. Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin, air umpan boiler, dan lain –
lain yang berkaitan langsung dengan proses produksi.
Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok kerja
shift dan nonshift.
1. Kelompok shift
Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa – analisa rutin
terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya, kelompok ini
menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift selama 24 jam dengan
dibagi menjadi 3 shift dalam 4 regu kerja. Masing – masing shift bekerja
selama 8 jam.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 81
2. Kelompok nonshift
Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu analisa
yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan di
laboratorium. Dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan kelompok shift,
kelompok ini melaksanakan tugasnya di laboratorium utama dengan tugas
antara lain :
a. menyediakan reagen kimia untuk analisa laboratorium
b. melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran produksi
Dalam menjalankan tugasnya, bagian laboratorium dibagi menjadi :
1. Laboratorium fisik
2. Laboratorium analitik
3. Laboratorium penelitian dan pengembangan
4.2.1 Laboratorium Fisik
Bagian ini bertugas mengadakan pemeriksaan atau pengamatan terhadap
sifat – sifat bahan baku dan produk. Pengamatan yang dilakukan yaitu antara lain :
specific gravity
viskositas
kandungan air
densitas
4.2.2 Laboratorium Analitik
Bagian ini mengadakan pemeriksaan terhadap bahan baku dan produk
mengenai sifat – sifat kimianya.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 82
Analisa yang dilakukan antara lain :
kadar kandungan kimiawi dalam produk
kandungan logam
4.2.3 Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Bagian ini bertujuan untuk mengadakan penelitian, misalnya :
diversifikasi produk
perlindungan terhadap lingkungan
efisiensi panas
4.2.4 Prosedur Analisa Bahan Baku
4.2.4.1.Densitas
Alat : Hidrometer
Densitas yang diijinkan :
Air : 995,026 – 995,647 kg/m3
Asam Sulfat : 1830 – 1834 kg/m3
Cara pengujian :
Menuang sampel ke dalam gelas ukur 1 liter (usahakan tidak terbentuk
gelembung).
Memasukkan termometer ke dalam gelas ukur.
Memasukkan hidrometer yang telah dipilih sesuai dengan sampel.
Memasukkan hidrometer terapung pada sampel sampai konstan lalu
membaca skala pada hidrometer tersebut.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 83
Mengkonversi menggunakan tabel yang tersedia.
4.2.4.2. Viskositas
Alat : Viskometer tube, bath, stopwatch, termometer.
Viskositas yang diijinkan :
Air : 0,00815 – 0,008516 poise
Asam Sulfat : 2.108 – 2,1.10
8 poise
Cara pengujian :
Mengisikan sampel dengan volume tertentu (sesuai dengan kapasitas
kapiler) ke dalam viskometer tube yang telah dipilih.
Memasukkan sampel ke dalam bath, diamkan selama 15 menit agar
temperatur sampel sesuai dengan temperatur bath/temperatur
pengetesan.
Pengetesan dilakukan dengan mengalirkan sampel melalui kapiler
sambil menghitung alirnya.
4.2.4.3.Analisis Water Content (kandungan air dalam bahan padat)
Tujuannya : untuk mengetahui jumlah volume air yang dikandung bahan
baku. Metode yang digunakan ASTM D-99.
Prosedur : sampel volume 100 ml ditambahkan pelarut 100 ml dan
didistilasi secara refluk. Pelarut dan air akan terkondensasi
oleh kondensor, kemudian tertangkap pelampung. Air akan
mengendap di bawah penampung dan pelarut akan kembali
ke dalam labu distilasi. Jumlah kandungan air dibaca pada
skala pelampung.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 84
4.2.4.4. Analisa kadar pentosan dalam tongkol jagung
Untuk menganalisa secara kuantitatif kandungan pentosan dalam bahan
digunakan XRD (X-Ray Defragtometer), kerja alat ini adalah dengan menganalisa
komponen padat dan ditentukan kadarnya dalam sampel melalui grafik yang
ditampilkan.
4.2.5 Prosedur Analisa Produk
4.2.5.1 Specific gravity
Specific gravity adalah perbandingan antara massa per volume cairan
tertentu terhadap air pada kondisi yang sama, yaitu pada volume dan suhu yang
tertentu. Specific gravity furfural berkisar 1,153 – 1,162 pada suhu 25 °C.
Tujuannya : untuk menentukan specific gravity dari produk yang
berbentuk cair. Dalam hal ini perlu distandarkan pada
60/60 0F.
Alatnya : Hydrometer cylinder, gelas ukur dan termometer.
Dengan prosedur sampel dimasukkan ke dalam hydrometer cilinder
dan dilakukan pengukuran temperatur sampel, kemudian dapat diketahui specific
gravity dari hasil pembacaan pada hydrometer. Maka besaran specific gravity
pada 60/600 F adalah :
SG 60/60 0F = SG + C (T – 60)
Dimana :
SG : specific gravity hasil pembacaan pada hydrometer
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 85
C : faktor koreksi
T : suhu observasi
4.2.5.2 Infra red Spectrofotometer (IRS).
Mengambil sampel furfural secukupnaya kemudian dianalisa langsung
menggunakan Infra red Spectrofotometer (IRS). Dengan alat ini dapat ditentukan
kandungan gugus organik yang tersusun, apakah sudah memenuhi kriteria sebagai
produk atau belum.
4.2.6 Analisa Air
Air yang dianalisis antara lain:
1. Air pendingin
2. Air umpan boiler
3. Air limbah
4. Air konsumsi umum dan sanitasi.
Parameter yang diuji antara lain warna, pH, kandungan klorin, tingkat
kekeruhan, total kesadahan, jumlah padatan, total alkalinitas, sulfat, silika,
dan konduktivitas air.
Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium analisa air ini antara lain:
1. pH meter, digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman/kebasaan air
2. Spektrofotometer, digunakan untuk mengetahui konsentrasi suatu
senyawa terlarut dalam air
3. Spectroscopy, digunakan untuk mengetahui kadar silika, sulfat,
hidrazin, turbiditas, kadar fosfat, dan kadar sulfat
4. Peralatan titrasi, untuk mengetaui jumlah kandungan klorida,
kesadahan dan alkalinitas
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 86
5. Conductivity meter, untuk mengetahui konduktivitas suatu zat yang
terlarut dalam air.
4.3 Unit Pengolahan Limbah
4.3.1 Limbah Cair
Netralizer
Clarifier
dari screen
ke utilitasdari MD
NaOH
Tawas/alum (Al2(SO4)3)
Sludge/endapan
Bak Biologi Bak Sedimentasi
Gambar 4.3 Skema Pengolahan Limbah Cair
Limbah yang dihasilkan pabrik furfural adalah limbah dari filtrat screen-
01 yang mengandung asam dan senyawa organik yang lain. Asam dan senyawa
organik ini terlarut dalam cairan induknya. Limbah cair ini diolah dengan cara
menetralkannya dengan NaOH sehingga menghasilkan garam-garam terlarut.
Garam Na2SO4 dikoagulasi dengan ditambahkan tawas/Alum (Al2(SO4)3)
sehingga menghasilkan sludge yang bisa diendapkan. Penambahan tawas adalah
sebanyak 15% dari garam yang akan di koagulasi. Sehingga ditambahkan tawas
sebanyak 33,5570 kg/jam, untuk keamanan digunakan kelebihan 20% dari
kebutuhan. Jadi total tawas/Alum (Al2(SO4)3) sebesar 40,2924 kg/jam.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium| 87
Limbah lainnya berupa limbah cair larutan C5H4O2 0,01% hasil kondensasi
dari MD-01. Cairan tersebut tidak dapat langsung dibuang ke lingkungan karena
dapat merusak ekosistem lingkungan sekitarnya. Limbah cair ini diolah bersama
air limbah dari screen-01 yang telah dinetralkan dengan cara penambahan
mikrobiologis untuk mengendapkan senyawa-senyawa organik. Kemudian air
limbah tersebut masuk ke dalam bak sedimentasi dan air yang memenuhi syarat
dikembalikan ke proses utilitas untuk diolah menjadi air proses.
4.3.2 Limbah Padat
Pengeringan Karbonisasi
PenggilinganPem-briket-an
dari screen
kanji
ke gudang
Gambar 4.4 Skema Pengolahan Limbah Padat
Limbah padat berasal dari screen-01, yang tidak lolos dalam penyaringan.
Limbah padat ini dikeringkan dengan menggunakan matahari langsung kemudian
padatan ini mengalami pengarangan (karbonisasi). Setelah pengarangan, padatan
ini ditumbuk sampai halus dengan tujuan mendapatkan besar butiran yang sama
sehingga kerapatan yang dihasilkan pada proses selanjutnya besar. Kemudian
padatan halus tersebut ditambahkan perekat berupa kanji untuk selanjutnya
mengalami proses pembriketan. Arang briket yang dihasilkan digunakan sebagai
bahan bakar boiler.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan
88
BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN
5.1 Bentuk Perusahaan
Pabrik furfural yang akan didirikan, direncanakan mempunyai :
Bentuk : Perseroan Terbatas (PT)
Lapangan Usaha : Industri furfural
Lokasi Perusahaan : Desa Pilangpayung, Kabupaten Grobogan, Jawa
Tengah
Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini adalah didasarkan atas beberapa
faktor sebagaimana yang dikemukakan oleh Widjaja (2003), :
1. Mudah untuk mendapatkan modal, yaitu dengan menjual saham perusahaan
2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas, sehingga kelancaran produksi
hanya dipegang oleh pimpinan perusahaan
3. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik perusahaan
adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah direksi beserta
stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris
4. Kelangsungan perusahaan lebih terjamin, karena tidak berpengaruh dengan
berhentinya pemegang saham, direksi beserta stafnya atau karyawan
perusahaan
5. Efisiensi dari manajemen
Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan
komisaris dan direktur utama yang cukup cakap dan berpengalaman.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 89
6. Lapangan usaha lebih luas
Suatu Perseroan Terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari
masyarakat, sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas usaha.
Ciri-ciri Perseroan Terbatas :
1. Perseroan Terbatas didirikan dengan akta dari notaris dengan berdasarkan
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
2. Besarnya modal ditentukan dalam akta pendirian dan terdiri dari saham-
sahamnya
3. Pemiliknya adalah para pemegang saham
4. Perseroan Terbatas dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari para
pemegang saham.
Pembinaan personalia sepenuhnya diserahkan kepada Direksi dengan
memperhatikan hukum-hukum perburuhan.
5.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat
menunjang kelangsungan dan kemajuan perusahaan, karena berhubungan dengan
komunikasi yang terjadi dalam perusahaan demi tercapainya kerjasama yang baik
antar karyawan. Widjaja (2003), mengemukakan bahwa untuk mendapatkan
sistem organisasi yang baik maka perlu diperhatikan beberapa asas yang dapat
dijadikan pedoman, antara lain:
a) Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas
b) Pendelegasian wewenang
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 90
c) Pembagian tugas kerja yang jelas
d) Kesatuan perintah dan tanggung jawab
e) Sistem pengontrol atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
f) Organisasi perusahaan yang fleksibel.
Dengan berpedoman pada asas tersebut maka diperoleh struktur organisasi
yang baik yaitu Sistem Line and Staff. Pada sistem ini garis kekuasaan lebih
sederhana dan praktis. Demikian pula dalam pembagian tugas kerja seperti yang
terdapat dalam sistem organisasi fungsional, sehingga seorang karyawan hanya
akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja. Untuk kelancaran produksi,
perlu dibentuk staf ahli yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya.
Bantuan pikiran dan nasehat akan diberikan oleh staf ahli kepada tingkat
pengawas demi tercapainya tujuan perusahaan.
Menurut Djoko (2003), ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam
menjalankan organisasi garis dan staf ini, yaitu :
1. Sebagai garis atau lini yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok
organisasi dalam rangka mencapai tujuan
2. Sebagai staf yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan
keahliannya dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran kepada unit
operasional.
Menurut Widjaja (2003), Dewan Komisaris mewakili para pemegang saham
(pemilik perusahaan) dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Tugas untuk
menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh seorang Direktur Utama yang dibantu
oleh Direktur Produksi-Teknik dan Direktur Keuangan-Umum. Direktur
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 91
Produksi-Teknik membawahi bidang produksi dan teknik, sedangkan Direktur
Keuangan dan Umum membawahi bidang pemasaran, keuangan, dan umum.
Kedua direktur ini membawahi beberapa kepala bagian yang akan bertanggung
jawab atas bagian dalam perusahaan, sebagai bagian dari pendelegasian
wewenang dan tanggung jawab. Masing-masing kepala bagian akan membawahi
beberapa seksi dan masing-masing seksi akan membawahi dan mengawasi para
karyawan perusahaan pada masing-masing bidangnya. Karyawan perusahaan akan
dibagi dalam beberapa kelompok regu yang dipimpin oleh seorang kepala regu
dimana setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada pengawas masing -
masing seksi.
Manfaat adanya struktur organisasi adalah sebagai berikut :
a. Menjelaskan, membagi, dan membatasi pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab setiap orang yang terlibat di dalamnya
b. Penempatan tenaga kerja yang tepat
c. Pengawasan, evaluasi dan pengembangan perusahaan serta manajemen
perusahaan yang lebih efisien
d. Penyusunan program pengembangan manajemen
e. Menentukan pelatihan yang diperlukan untuk pejabat yang sudah ada
f. Mengatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila tebukti
kurang lancar.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 92
RUPS
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
Staff Ahli
DIREKTUR
PRODUKSI & TEKNIK
Kabag
Produksi
Kabag
Teknik
Kabag
Keuangan
Kabag
Umum
Kabag
LITBANG
Kasi U
tilit
as
Kasi
Pe
melihara
an
Kasi H
um
as
Kasi
Pers
on
alia
Ka
si S
afe
ty &
Lin
gkun
gan
KARYAWAN
DIREKTUR
KEUANGAN DAN UMUM
Kasi
Ke
am
ana
n
Kabag
Pemasaran
Kasi
Kasi
Pro
se
s P
rod
uksi
Ka
si
Ka
si
Pe
ng
en
da
lian
Pro
se
s
La
b &
Mu
tu
Ka
si
Ka
si
Pe
ne
litia
n &
Pe
ng
em
ba
ng
an
Ka
si
Ad
min
istr
asi
Ka
si
Ke
ua
ng
an
Pe
mb
elia
n
Pe
nju
ala
n
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pabrik Furfural
5.3 Tugas Dan Wewenang
5.3.1 Pemegang Saham
Menurut Widjaja (2003), mengatakan bahwa pemegang saham adalah
beberapa orang yang mengumpulkan modal untuk kepentingan pendirian dan
berjalannya operasi perusahaan tersebut. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan
yang mempunyai bentuk PT (Perseroan Terbatas) adalah Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Pada RUPS tersebut, para pemegang saham berwenang:
1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris
2. Mengangkat dan memberhentikan Direktur
3. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta neraca perhitungan untung rugi
tahunan dari perusahaan.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 93
5.3.2 Dewan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik
saham sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab kepada pemilik saham.
Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi :
1. Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum, target
perusahaan, alokasi sumber - sumber dana dan pengarahan pemasaran
2. Mengawasi tugas - tugas direksi
3. Membantu direksi dalam tugas - tugas penting
5.3.3 Dewan Direksi
Menurut Djoko (2003), Direksi Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam
perusahaan dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya
perusahaan. Direktur utama bertanggung jawab kepada dewan komisaris atas
segala tindakan dan kebijakan yang telah diambil sebagai pimpinan perusahaan.
Direktur utama membawahi direktur produksi-teknik dan direktur keuangan-
umum.
Tugas direktur utama antara lain :
1. Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggung jawabkan
pekerjaannya secara berkala atau pada masa akhir pekerjaannya pada
pemegang saham
2. Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat kelangsungan
hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, karyawan, dan
konsumen
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 94
3. Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian dengan persetujuan rapat
pemegang saham
4. Mengkoordinir kerja sama antara bagian produksi (direktur produksi) dan
bagian keuangan dan umum (direktur keuangan dan umum).
Tugas dari direktur produksi antara lain :
1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang produksi, teknik,
dan rekayasa produksi
2. Mengkoordinir, mengatur, serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-
kepala bagian yang menjadi bawahannya.
Tugas dari direktur keuangan-umum, yaitu :
1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang pemasaran,
keuangan, dan pelayanan umum
2. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-
kepala bagian yang menjadi bawahannya.
5.3.4 Staf Ahli
Staf ahli terdiri dari tenaga - tenaga ahli yang bertugas membantu direktur
dalam menjalankan tugasnya, baik yang berhubungan dengan teknik maupun
administrasi. Staf ahli bertanggung jawab kepada direktur utama sesuai dengan
bidang keahlian masing - masing.
Tugas dan wewenang staf ahli meliputi :
1. Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan
2. Memberi masukan - masukan dalam perencanaan dan pengembangan
perusahaan
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 95
3. Memberi saran - saran dalam bidang hukum.
5.3.5 Kepala Bagian
Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinir, mengatur, dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan
garis wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. Kepala bagian dapat
juga bertindak sebagai staf direktur. Setiap kepala bagian bertanggung jawab
kepada direktur di bagiannya masing-masing.
Kepala bagian terdiri dari:
1. Kepala Bagian Produksi
Bertanggung jawab kepada direktur produksi-teknik dalam bidang mutu dan
kelancaran produksi serta mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi
bawahannya. Kepala bagian produksi membawahi seksi proses produksi dan
seksi pengendalian proses.
Tugas seksi proses produksi antara lain :
a. Mengawasi jalannya proses produksi
b. Menjalankan tindakan seperlunya terhadap kejadian-kejadian yang tidak
diharapkan sebelum diambil oleh seksi yang berwenang.
Tugas seksi pengendalian proses :
Menangani hal - hal yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan
mengurangi potensi bahaya yang ada.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 96
2. Kepala Bagian Litbang
Litbang terdiri dari tenaga - tenaga ahli sebagai pembantu direksi dan
bertanggung jawab kepada direksi. Kepala bagian Litbang membawahi 2
seksi, yaitu seksi penelitian & pengembangan dan seksi laboratorium & mutu.
Tugas dan wewenangnya meliputi :
1. Memperbaiki mutu produksi
2. Memperbaiki dan melakukan inovasi terhadap proses produksi
3. Meningkatkan efisiensi perusahaan di berbagai bidang.
Tugas seksi laboratorium, antara lain:
a. Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan pembantu
b. Mengawasi dan menganalisa mutu produksi
c. Mengawasi hal - hal yang berhubungan dengan buangan pabrik
d. Membuat laporan berkala kepada Kepala Bagian Litbang.
3. Kepala Bagian Teknik
Tugas kepala bagian teknik, antara lain:
a. Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang peralatan dan
utilitas
b. Mengkoordinir kepala - kepala seksi yang menjadi bawahannya
Kepala Bagian teknik membawahi seksi pemeliharaan, seksi utilitas, dan
seksi keselamatan kerja-penanggulangan kebakaran.
Tugas seksi pemeliharaan, antara lain :
a. Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan pabrik
b. Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 97
Tugas seksi utilitas, antara lain :
Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi kebutuhan
proses, air, steam, udara tekan dan tenaga listrik.
Tugas seksi keselamatan kerja antara lain :
a. Mengatur, menyediakan, dan mengawasi hal - hal yang berhubungan
dengan keselamatan kerja
b. Melindungi pabrik dari bahaya kebakaran
4. Kepala Bagian Keuangan
Menurut Djoko (2003), kepala bagian keuangan bertanggung jawab kepada
direktur keuangan dan umum dalam bidang administrasi dan keuangan dan
membawahi 2 seksi, yaitu seksi administrasi dan seksi keuangan.
Tugas seksi administrasi :
Menyelenggarakan pencatatan utang piutang, administrasi persediaan kantor
dan pembukuan, serta masalah perpajakan.
Tugas seksi keuangan antara lain :
a. Menghitung penggunaan uang perusahaan, mengamankan uang, dan
membuat ramalan tentang keuangan masa depan
b. Mengadakan perhitungan tentang gaji dan insentif karyawan.
5. Kepala Bagian Pemasaran
Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam bidang bahan
baku dan pemasaran hasil produksi, serta membawahi 2 seksi yaitu seksi
pembelian dan seksi penjualan.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 98
Tugas seksi pembelian, antara lain :
a. Melaksanakan pembelian barang dan peralatan yang dibutuhkan
perusahaan dalam kaitannya dengan proses produksi
b. Mengetahui harga pasar dan mutu bahan baku serta mengatur keluar
masuknya bahan dan alat dari gudang.
Tugas seksi penjualan :
a. Merencanakan strategi penjualan hasil produksi
b. Mengatur distribusi hasil produksi.
6. Kepala Bagian Umum
Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam bidang
personalia, hubungan masyarakat, dan keamanan serta mengkoordinir kepala-
kepala seksi yang menjadi bawahannya. Kepala bagian umum membawahi
seksi personalia, seksi humas, dan seksi keamanan.
Seksi personalia bertugas :
a. Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja yang sebaik
mungkin antara pekerja, pekerjaan, dan lingkungannya supaya tidak terjadi
pemborosan waktu dan biaya
b. Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam menciptakan kondisi kerja
yang tenang dan dinamis
c. Melaksanakan hal - hal yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan.
Seksi humas bertugas :
Mengatur hubungan antara perusahaan dengan masyarakat di luar lingkungan
perusahaan.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 99
Seksi keamanan bertugas :
a. Mengawasi keluar masuknya orang - orang baik karyawan maupun bukan
karyawan di lingkungan pabrik
b. Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas perusahaan
c. Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang berhubungan dengan intern
perusahaan.
5.3.6 Kepala Seksi
Kepala seksi adalah pelaksana pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai
dengan rencana yang telah diatur oleh kepala bagian masing-masing agar
diperoleh hasil yang maksimum dan efektif selama berlangsungnya proses
produksi. Setiap kepala seksi bertanggung jawab kepada kepala bagian masing –
masing.
5.4 Pembagian Jam Kerja Karyawan
Pabrik Furfural ini direncakan beroperasi selama 330 hari dalam satu tahun
dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari. Sisa hari yang bukan hari libur
digunakan untuk perawatan, dan perbaikan. Sedangkan pembagian jam kerja
karyawan digolongkan dalam dua golongan yaitu karyawan shift dan non shift.
5.4.1 Karyawan Non Shift
Karyawan non shift adalah karyawan yang tidak menangani proses produksi
secara langsung. Yang termasuk karyawan harian adalah direktur, staf ahli, kepala
bagian, kepala seksi serta karyawan yang berada di kantor.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 100
Karyawan harian dalam satu minggu akan bekerja selama 5 hari dengan
pembagian kerja sebagai berikut :
Jam kerja :
Hari Senin – Kamis : Jam 07.00 – 16.00
Hari Jum’at : Jam 07.00 – 17.00
Jam Istirahat :
Hari Senin – Kamis : Jam 12.00 – 13.00
Hari Jum’at : Jam 11.00 – 13.00
5.4.2 Karyawan Shift
Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani proses
produksi atau mengatur bagian - bagian tertentu dari pabrik yang mempunyai
hubungan dengan masalah keamanan dan kelancaran produksi. Yang termasuk
karyawan shift ini adalah operator produksi, sebagian dari bagian teknik, bagian
gedung dan bagian - bagian yang harus selalu siaga untuk menjaga keselamatan
serta keamanan pabrik.
Para karyawan shift akan bekerja secara bergantian selama 24 jam sebagai
berikut :
Shift Pagi : Jam 08.00 – 16.00
Shift Sore : Jam 16.00 – 24.00
Shift Malam : Jam 24.00 – 08.00
Untuk karyawan shift ini dibagi menjadi 4 regu (A / B / C / D) dimana tiga
regu bekerja dan satu regu istirahat serta dikenakan secara bergantian. Untuk hari
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 101
libur atau hari besar yang ditetapkan pemerintah, regu yang bertugas tetap harus
masuk.
Tabel 5.1 Jadwal Pembagian Kelompok Shift
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pagi A A B B C C D D A A
Sore D D A A B B C C D D
Malam C C D D A A B B C C
Off B B C C D D A A B B
Tgl 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pagi B B C C D D A A B B
Sore A A B B C C D D A A
Malam D D A A B B C C D D
Off C C D D A A B B C C
Tgl 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pagi C C D D A A B B C C
Sore B B C C D D A A B B
Malam A A B B C C D D A A
Off D D A A B B C C D D
Jadwal untuk tanggal selanjutnya berulang ke susunan awal.
Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh faktor
kedisiplinan para karyawannya dan akan secara langsung mempengaruhi
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 102
kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Untuk itu kepada seluruh karyawan
perusahaan dikenakan absensi. Disamping itu masalah absensi digunakan oleh
pimpinan perusahaan sebagai salah satu dasar dalam mengembangkan karier para
karyawan di dalam perusahaan (Djoko, 2003).
5.5 Status Karyawan Dan Sistem Upah
Pada pabrik ini sistem upah karyawan berbeda - beda tergantung pada status,
kedudukan, tanggung jawab, dan keahlian. Menurut status karyawan dapat dibagi
menjadi tiga golongan karyawan tetap, harian dan borongan.
5.5.1 Karyawan Tetap
Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan surat keputusan
(SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian, dan
masa kerjanya.
5.5.2 Karyawan Harian
Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa SK direksi
dan mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan.
5.5.3 Karyawan Borongan
Yaitu karyawan yang digunakan oleh pabrik bila diperlukan saja.
Karyawan ini menerima upah borongan untuk suatu pekerjaan.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 103
5.6 Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan, Dan Gaji
5.6.1. Penggolongan Jabatan
1. Direktur Utama : Sarjana Ekonomi/Teknik/Hukum
2. Direktur Produksi dan Teknik : Sarjana Teknik Kimia
3. Direktur Keuangan dan Umum : Sarjana Ekonomi
4. Kepala Bagian Produksi : Sarjana Teknik Kimia
5. Kepala Bagian Teknik : Sarjana Teknik Mesin
6. Kepala Bagian Litbang : Sarjana Teknik Kimia
7. Kepala Bagian Pemasaran : Sarjana Teknik Kimia/Ekonomi
8. Kepala Bagian Keuangan : Sarjana Ekonomi
9. Kepala Bagian Umum : Sarjana Sosial
10. Kepala Seksi : Ahli Madya
11. Operator : STM/SLTA/SMU
12. Sekretaris : Akademi Sekretaris
13. Dokter : Sarjana Kedokteran
14. Perawat : Akademi Perawat
15. Lain-lain : SD/SMP/Sederajat
5.6.2. Jumlah Karyawan dan Gaji
Jumlah karyawan harus ditentukan secara tepat sehingga semua pekerjaan
yang ada dapat diselesaikan dengan baik dan efisien.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 104
Tabel 5.2 Jumlah Karyawan Menurut Jabatan
NO JABATAN JUMLAH
1 Direktur Utama 1
2 Direktur Produksi dan Teknik 1
3 Direktur Keuangan dan Umum 1
4 Kepala Bagian Produksi Proses 1
5 Kepala Bagian LITBANG 1
6 Kepala Bagian Teknik 1
7 Kepala Bagian Umum 1
8 Kepala Bagian Keuangan 1
9 Kepala Bagian Pemasaran 1
10 Kepala Seksi Proses Produksi 1
11 Kepala Seksi Pengendalian Proses 1
12 Kepala Seksi Laboratorium & Mutu 1
13 Kepala Seksi Penelitian & Pengembangan 1
14 Kepala Seksi Safety & lingkungan 1
15 Kepala Seksi Pemeliharaan 1
16 Kepala Seksi Utilitas 1
17 Kepala Seksi Administrasi 1
18 Kepala Seksi Keuangan 1
19 Kepala Seksi Personalia 1
20 Kepala Seksi Humas 1
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 105
21 Kepala Seksi Keamanan 1
22 Kepala Seksi Penjualan 1
23 Kepala Seksi Pembelian 1
24 Karyawan Proses 20
25 Karyawan Pengendalian 2
26 Karyawan Laboratorium 8
27 Karyawan Utilitas 20
28 Karyawan Safety & Lingkungan 4
29 Karyawan Pemeliharaan 4
30 Karyawan Administrasi 2
31 Karyawan Keuangan 2
32 Karyawan Personalia 2
33 Karyawan Humas 2
34 Karyawan Keamanan 8
35 Karyawan Penjualan 2
36 Karyawan Pembelian 2
37 Sekretaris 2
38 Dokter 1
39 Perawat 2
40 Sopir 4
41 Pesuruh 4
T O T A L 114
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 106
Tabel 5.3 Perincian Golongan dan Gaji Karyawan
Gol. Jabatan Gaji/Bulan Kualifikasi
I Direktur Utama Rp. 30.000.000,00 S2 Pengalaman 10 tahun
II Direktur Rp. 20.000.000,00 S2 Pengalaman 10 tahun
III Kepala Bagian Rp. 8.000.000,00 S1/D3 pengalaman
IV Kepala Seksi Rp. 5.000.000,00 S1/D3 pengalaman
V Karyawan Biasa Rp. 800.000,00 –
Rp. 2.000.000,00
SMP/SLTA/
D1/D3/S1
5.7 Kesejahteraan Sosial Karyawan
Menurut Masud (1989), kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan pada
karyawan antara lain:
1. Tunjangan
Tunjangan berupa gaji pokok yang diberikan berdasarkan golongan
karyawan yang bersangkutan
Tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegang
karyawan
Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja diluar
jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja
2. Cuti
Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari kerja dalam 1
tahun. Cuti sakit diberikan pada karyawan yang menderita sakit berdasarkan
keterangan Dokter.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab V Manajemen Perusahaan | 107
3. Pakaian Kerja
Pakaian kerja diberikan pada setiap karyawan sejumlah 3 pasang untuk setiap
tahunnya
4. Pengobatan
Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan oleh
kerja ditanggung oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang yang berlaku
Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak disebabkan oleh
kecelakaan kerja diatur berdasarkan kebijaksanaan perusahaan
5. Asuransi Tenaga Kerja
Asuransi tenaga kerja diberikan oleh perusahaan bila jumlah karyawan lebih
dari 10 orang atau dengan gaji karyawan lebih besar dari Rp. 1.000.000,00
per bulan.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000 Ton/Tahun
Bab VI Analisa Ekonomi
108
BAB VI
ANALISA EKONOMI
Pada perancangan pabrik furfural ini dilakukan evaluasi atau penilaian
investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang
menguntungkan atau tidak. Komponen terpenting dari perancangan ini adalah
estimasi harga alat-alat, karena harga ini dipakai sebagai dasar untuk estimasi
analisa ekonomi. Analisa ekonomi dipakai untuk mendapatkan perkiraan/ estimasi
tentang kelayakan investasi modal dalam suatu kegiatan produksi suatu pabrik
dengan meninjau kebutuhan modal investasi, besarnya laba yang diperoleh,
lamanya modal investasi dapat dikembalikan, dan terjadinya titik impas. Selain itu
analisa ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang
dapat menguntungkan atau tidak jika didirikan.
Untuk itu pada perancangan pabrik Furfural ini, kelayakan investasi modal
dalam sebuah pabrik dapat diperkirakan dan dianalisa yaitu :
1. Profitability
Menurut Donald (1989), Profitabilitas adalah selisih antara total penjualan
produk dengan total biaya produksi yang dikeluarkan.
Profitability = Total penjualan produk - Total biaya produksi
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab VI Analisa Ekonomi | 109
2. Percent Profit on Sales (% POS)
Menurut Donald (1989), Percent Profit on Sales adalah rasio keuntungan
dengan harga penjualan produk. POS digunakan untuk mengetahui besarnya
tingkat keuntungan yang diperoleh.
POS = 100% x produk jual Harga
Profit
3. Percent Return on Investment (% ROI)
Menurut Aries-Newton (1955), Percent Return on Investment adalah rasio
keuntungan tahunan dengan mengukur kemampuan perusahaan dalam
mengembalikan modal investasi.
ROI membandingkan laba rata - rata terhadap Fixed Capital Investment.
Prb = F
ab
I
r P Pra =
F
aa
I
r P
Prb = % ROI sebelum pajak
Pra = % ROI setelah pajak
Pb = Keuntungan sebelum pajak
Pa = Keuntungan setelah pajak
ra = Annual production rate
IF = Fixed Capital Investment
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab VI Analisa Ekonomi | 110
4. Pay Out Time (POT)
Menurut Aries-Newton (1955), Pay Out Time adalah jumlah tahun yang
diperlukan untuk mengembalikan Fixed Capital Investment berdasarkan profit
yang diperoleh.
D = Fab
F
I 0,1 r P
I
D = Pay Out time, tahun
Pb = Keuntungan sebelum pajak
ra = Annual production rate
IF = Fixed Capital Investment
5. Break Even Point (BEP)
Menurut Peters & Timmerhaus (2003), Break Even Point adalah titik impas,
besarnya kapasitas produksi dapat menutupi biaya keseluruhan, dimana pabrik
tidak mendapatkan keuntungan namun tidak menderita kerugian.
ra = aaa
aa
R 0,7 - V - S
ZR 0,3 F
ra = Annual production rate
Fa = Annual fixed expense at max production
Ra = Annual regulated expense at max production
Sa = Annual sales value at max production
Va = Annual variable expense at max production
Z = Annual max production
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab VI Analisa Ekonomi | 111
6. Shut Down Point (SDP)
Menurut Peters & Timmerhaus (2003), Shut Down Point adalah suatu titik
dimana pabrik mengalami kerugian sebesar Fixed Cost yang menyebabkan
pabrik harus tutup.
ra = aaa
a
R 0,7 - V - S
ZR 0,3
7. Discounted Cash Flow (DCF)
Menurut Peters & Timmerhaus (2003), Discounted Cash Flow adalah interest
rate yang diperoleh ketika seluruh modal yang ada digunakan semuanya untuk
proses produksi. DCF dari suatu pabrik dinilai menguntungkan jika melebihi
satu setengah kali bunga pinjaman bank. DCF (i) dapat dihitung dengan
metode Present Value Analysis dan Future Value Analysis.
Present Value Analysis :
(FC + WC) =)1( i
C +
2)1( i
C +
3)1( i
C+ ….+
ni
C
)1( +
ni
WC
)1(+
ni
SV
)1(
Future Value Analysis :
(FC + WC) (1 + i)n = (WC + SV) + 1...)1()1( 21 nn ii × C
dengan trial solution diperoleh nilai i = %
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab VI Analisa Ekonomi | 112
Untuk meninjau faktor-faktor di atas perlu dilakukan penafsiran terhadap
beberapa faktor yaitu :
1. Penafsiran modal industri (Total Capital Investment)
Total Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran-pengeluaran yang
diperlukan untuk fasilitas-fasilitas produktif dan untuk menjalankannya.
Capital Investment meliputi :
Fixed Capital Investment (Modal tetap)
Fixed Capital Investment adalah investasi yang digunakan untuk
mendirikan fasilitas produksi dan pembantunya.
Working Capital (Modal Kerja)
Working Capital adalah bagian yang diperlukan untuk menjalankan usaha
atau modal dalam operasi dari suatu pabrik selama waktu tertentu dalam
harga lancar.
2. Penentuan biaya produksi total (Production Costs), yang terdiri dari :
a. Biaya pengeluaran (Manufacturing Costs)
Manufacturing Cost merupakan jumlah direct, indirect, dan fixed
manufacturing cost yang bersangkutan dengan produk.
Direct Manufacturing Cost
Direct Manufacturing Cost merupakan pengeluaran yang bersangkutan
langsung dalam pembuatan produk.
Indirect Manufacturing Cost
Indirect Manufacturing Cost adalah pengeluaran sabagai akibat
pengeluaran tidak langsung dari operasi pabrik.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab VI Analisa Ekonomi | 113
Fixed Manufacturing Cost
Fixed Manufacturing Cost merupakan harga yang berkenaan dengan
fixed capital dan pengeluaran yang bersangkutan dengan fixed capital
dimana harganya tetap, tidak tergantung waktu maupun tingkat
produksi.
b. Biaya pengeluaran Umum (General Expense)
General Expense adalah pengeluaran yang tidak berkaitan dengan
produksi tetapi berhubungan dengan operasional perusahaan secara umum.
3. Total pendapatan penjualan produk Furfural
Yaitu keuntungan yang didapat selama satu periode produksi.
6.1 Penaksiran Harga Peralatan
Harga peralatan proses tiap alat tergantung pada kondisi ekonomi yang
sedang terjadi. Untuk mengetahui harga peralatan yang pasti setiap tahun
sangat sulit sehingga diperlukan suatu metoda atau cara untuk
memperkirakan harga suatu alat dari data peralatan serupa pada tahun-
tahun sebelumnya. Penentuan harga peralatan dilakukan dengan
menggunakan data indeks harga.
Tabel 6.1 Indeks Harga Alat
Cost Indeks tahun Chemical Engineering Plant Index
1991 361,3
1992 358,2
1993 359,2
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab VI Analisa Ekonomi | 114
y = 3,6077x - 6823,2
355
360
365
370
375
380
385
390
395
400
405
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
tahun
ind
eks
1994 368,1
1995 381,1
1996 381,7
1997 386,5
1998 389,5
1999 390,6
2000 394,1
2001 394,3
2002 390,4
Sumber : Tabel 6-2 Peters & Timmerhaus, ed.5, 2003
Gambar 6.1 Chemical Engineering Cost Index
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab VI Analisa Ekonomi | 115
Dengan asumsi kenaikan indeks linear, maka dapat diturunkan persamaan
least square sehingga didapatkan persamaan berikut:
Y = 3,6077 X - 6823,174
Tahun 2012 adalah tahun ke 22, sehingga indeks tahun 2012 adalah
435,52.
Harga alat dan yang lainnya diperkirakan pada tahun evaluasi (2012) dan
dilihat dari grafik pada referensi. Menurut Peters & Timmerhaus (2003),
untuk mengestimasi harga alat tersebut pada masa sekarang digunakan
persamaan :
Ex = Ey . Ny
Nx
Ex = Harga pembelian pada tahun 2012
Ey = Harga pembelian pada tahun 2002
Nx = Indeks harga pada tahun 2012
Ny = Indeks harga pada tahun 2002
6.2 Dasar Perhitungan
Kapasitas produksi : 10.000 ton/tahun
Satu tahun operasi : 330 hari
Pabrik didirikan : 2012
Harga bahan baku Tongkol Jagung : US $ 0,025 / kg
Harga bahan baku H2SO4 : US $ 1,12 / kg
Harga produk Furfural : US $ 1,58 / kg
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab VI Analisa Ekonomi | 116
6.3 Penentuan Total Capital Investment (TCI)
Asumsi-asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisa
ekonomi :
1. Pengoperasian pabrik dimulai tahun 2012. Proses yang dijalankan
adalah proses batch-kontinyu
2. Kapasitas produksi adalah 10.000 ton/tahun
3. Jumlah hari kerja adalah 330 hari per tahun
4. Shut down pabrik dilaksanakan selama 30 hari dalam satu tahun untuk
perbaikan alat-alat pabrik
5. Modal kerja yang diperhitungkan selama 1 bulan
6. Umur alat-alat pabrik diperkirakan 10 tahun.
7. Nilai rongsokan (Salvage Value) adalah nol
8. Situasi pasar, biaya dan lain - lain diperkirakan stabil selama pabrik
beroperasi
9. Upah buruh asing US $ 20 per manhour
10. Upah buruh lokal Rp. 30.000,00 per manhour
11. Satu manhour asing = 3 manhour Indonesia
12. Kurs rupiah yang dipakai Rp. 10.000,00
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab VI Analisa Ekonomi | 117
6.4 Hasil Perhitungan
6.4.1 Fixed Capital Invesment (FCI)
Tabel 6.2 Fixed Capital Invesment
No Jenis US $ Rp.
1. Harga pembelian peralatan 728.703 0
2. Instalasi alat-alat 47.085 511.213.088
3. Pemipaan 78.476 252.243.300
4. Instrumentasi 90.808 95.852.454
5. Isolasi 11.211 84.081.100
6. Listrik 37.369 84.081.100
7. Bangunan 112.108 0
8. Tanah & Perbaikan lahan 56.054 1.968.000.000
9. Utilitas 840.999 0
Physical Plant Cost 2.002.813 2.995.471.041
10.
Engineering &
Construction
500.703 748.867.760
Direct Plant Cost 2.503.516 3.744.338.801
11. Contractor’s fee 125.176 187.216.940
12. Contingency 375.527 561.650.820
Fixed Capital Invesment (FCI) 3.004.219 4.493.206.562
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab VI Analisa Ekonomi | 118
6.4.2 Working Capital Investment (WCI)
Tabel 6.3 Working Capital Investment
No. Jenis US $ Rp.
1. Persediaan Bahan baku 325.528 0
2.
Persediaan Bahan dalam
proses
230.677 97.819.028
3. Persediaan Produk 922.709 391.276.110
4. Extended Credit 1.316.667 0
5. Available Cash 922.709 391.276.110
Working Capital Investment
(WCI)
3.718.290 880.371.249
6.4.3 Total Capital Investment (TCI)
TCI = FCI + WCI = Rp 72.598.665.735
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab VI Analisa Ekonomi | 119
6.4.4 Direct Manufacturing Cost (DMC)
Tabel 6.4 Direct Manufacturing Cost
No. Jenis US $ Rp.
1. Harga Bahan Baku 3.906.341 0
2. Gaji Pegawai 0 912.000.000
3. Supervisi 0 1.416.000.000
4. Maintenance 210.295 314.524.459
5. Plant Supplies 31.544 47.178.669
6. Royalty & Patent 790.000 0
7. Utilitas 243.818 280.825.410
Direct Manufacturing Cost 5.181.999 2.970.528.538
6.4.5 Indirect Manufacturing Cost (IMC)
Tabel 6.5 Indirect Manufacturing Cost
No. Jenis US $ Rp.
1. Payroll Overhead 0 136.800.000
2. Laboratory 0 136.800.000
3. Plant Overhead 0 912.000.000
4. Packaging & Shipping 5.530.000 0
Indirect Manufacturing Cost 5.530.000 1.185.600.000
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab VI Analisa Ekonomi | 120
6.4.6 Fixed Manufacturing Cost (FMC)
Tabel 6.6 Fixed Manufacturing Cost
No. Jenis US $ Rp.
1. Depresiasi 270.380 404.388.591
2. Property Tax 60.084 89.864.131
3. Asuransi 30.042 44.932.066
Fixed Manufacturing Cost 360.506 539.184.787
6.4.7 Total Manufacturing Cost (TMC)
TMC = DMC + IMC + FMC
= Rp. 115.420.364.197
6.4.8 General Expense (GE)
Tabel 6.7 General Expense
No. Jenis US $ Rp.
1. Administrasi 0 1.175.440.000
2. Sales 1.343.000 0
3. Research 395.000 0
4. Finance 353.977 178.358.008
General Expense (GE) 2.091.977 1.353.798.008
6.4.9 Total Production Cost (TPC)
TPC = TMC + GE = Rp. 137.693.934.314
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab VI Analisa Ekonomi | 121
6.4.10 Analisa Kelayakan
Tabel 6.8 Analisa Kelayakan
No. Keterangan Perhitungan Batasan
1. Percent Return On Investment (% ROI)
ROI sebelum pajak 58,80 % min.44 %
ROI setelah pajak 44,10 %
2. Pay Out Time (POT), tahun
POT sebelum pajak 1,45 tahun max 2 tahun
POT setelah pajak 1,85 tahun
3. Break Even Point (BEP) 42,15 % 40 - 60 %
4. Shut Down Point (SDP) 26,86 %
5. Discounted Cash Flow (DCF) 24,25 % min 9,75 %
KESIMPULAN
Dari analisa ekonomi yang dilakukan dapat dihitung :
1. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 58,80 %
2. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,45 tahun
3. Break Event Point (BEP) sebesar 42,15 %
4. Shut Down Point (SDP) sebesar 26,86 %
5. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 24,25 %
Jadi, pabrik furfural dari tongkol jagung dengan kapasitas 10.000 ton/tahun
layak untuk didirikan.
Prarancangan Pabrik Furfural
Kapasitas Produksi 10.000Ton/Tahun
Bab VI Analisa Ekonomi | 122
Grafik hasil analisa ekonomi dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 6.2 Grafik Analisa Kelayakan