program kesehatan pensiunan - mandirihealthcare.commandirihealthcare.com/panduan/buku panduan mhc...

2

Program Kesehatan Pensiunan

3

PROGRAM KESEHATAN PENSIUNAN

“MANDIRI HEALTHCARE”

DAN PANDUAN ANGGOTA KOPERASI

© Desember 2010 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Seluruh informasi yang tertuang dalam materi komunikasi ini berpedoman pada: Keputusan Rapat Direksi tanggal 07 April 2010, Surat Keputusan Direksi tentang MBT, Anggaran Dasar & Rumah Tangga Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri.

5

Mandiri HealthcarePensiun Aman, Sehat Sejahtera

Sebagai Pegawai yang sedang membangun karir dan mengupayakan kesejahteraan keluarga, Anda sebaiknya menyiapkan rencana pensiun sedini mungkin, termasuk memastikan tersedianya dana untuk biaya kesehatan pada usia/masa pensiun, yang besarannya selalu meningkat setiap tahunnya, tidak jarang peningkatannya jauh melampaui laju infl asi.

Berangkat dari kepedulian dan perhatian Manajemen Bank Mandiri terhadap Pegawai, dibentuklah Program Kesehatan Pensiunan yang dinamakan “Mandiri Healthcare”. Program ini dapat terwujud melalui serangkaian upaya kajian yang mendalam, antara lain kerjasama dengan konsultan internasional, benchmarking terhadap institusi bisnis terkemuka di Indonesia serta workshop dengan instansi terkait.

Program Kesehatan Pensiunan “Mandiri Healthcare” ditujukan untuk dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan biaya kesehatan Pegawai pada saat pensiun, melalui suatu skema pengelolaan program oleh Koperasi. Dengan memilih format atau struktur Koperasi yang merupakan hasil dari upaya kajian mendalam yang disebutkan di atas, pengelolaan dana kesehatan pensiunan dapat dilakukan dengan lebih fl eksibel.

Selain itu, setiap Pegawai memiliki Individual Account masing-masing yang dapat dikelola semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan dana kesehatan pada usia/masa pensiun. Yang tidak kalah pentingnya adalah pengelolaan Program Kesehatan Pensiunan oleh Koperasi menjamin transparansi dan akuntabilitas, dengan berlandaskan semangat “dari kita, untuk kita”.

Manfaatkanlah Buku Panduan Program Kesehatan Pensiunan yang juga memuat panduan Anggota Koperasi ini sebagai sumber dan rujukan informasi bagi Anda dalam menyiapkan dana kesehatan untuk usia/masa pensiun Anda. Selamat berkarya!

6


Prinsip-prinsip Pelaksanaan Program Kesehatan Pensiunan“Mandiri Healthcare”

1 Diselenggarakan lewat Koperasi, yaitu Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri.

2 Bentuk program adalah Iuran Pasti yang dapat digunakan untuk membeli produk asuransi managed care untuk jangka waktu tertentu sesuai kontribusi dan hasil pengembangan dana.

3 Setiap Pegawai memiliki Individual Account yang dikembangkan oleh Koperasi untuk kebutuhan fasilitas kesehatan pada saat pensiun secara individu, dan bukan subsidi silang antar-pegawai.

7

4 Individual Account antara lain bersumber dari ongoing contribution Pegawai dan Bank setiap bulannya dan atau One-Time Initial Financial Aid.

5 One-Time Initial Financial Aid merupakan bantuan yang diberikan satu kali kepada pegawai aktif yang masa kontribusinya tidak memadai, dan kepada pegawai yang telah memasuki usia pensiun sebelum program dimulai. Tujuan pemberiannya adalah agar pegawai maupun pensiunan tersebut memiliki cukup dana untuk dapat mengikuti program ini.

6 Pegawai dapat menambahkan iurannya secara sukarela agar layanan kesehatan yang diperolehnya dapat terproteksi untuk jangka waktu lebih lama, mengingat infl asi biaya kesehatan jauh melampaui laju peningkatan imbal-hasil pengembangan dana.

7 Kendali program ini berada di tangan Pegawai sendiri, dari sisi kontribusi dan pengunaan dananya. Kontribusi Pegawai akan menentukan besaran dana kesehatan, sementara penggunaan dana untuk membeli layanan kesehatan akan dipengaruhi oleh antara lain pola dan gaya hidup sehat.

8 Program ini diperuntukkan bagi Pensiunan Bank Mandiri dan pasangannya.

8


I. KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK MANDIRI (“Mandiri Healthcare”)

A. MAKSUD TUJUAN PEMBENTUKAN KOPERASI

1. Apa tujuan pembentukan Badan Usaha Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan ini?

Tujuan pembentukan Badan Usaha Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan selanjutnya disebut sebagai “Mandiri Healthcare” ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan Anggota dengan pemberian bantuan, manfaat, dan atau pelayanan kesehatan bagi Anggota pada usia 56 tahun. Untuk itu Mandiri Healthcare berfungsi sebagai :

• pengelola dana yang akan digunakan membiayai program kesehatan bagi Pensiunan Bank Mandiri; dan

• administrator penyelenggaraan program kesehatan yang dilaksanakan oleh Koperasi bekerja sama dengan perusahaan asuransi kesehatan yang ditunjuk.

2. Sebagai sebuah badan hukum kegiatan usaha apa saja yang dikelola oleh Mandiri Healthcare?

• Pada prinsipnya Mandiri Healthcare menjalankan kegiatan usaha yang dinilai menguntungkan, seperti antara lain:

a. Melakukan atau kerjasama investasi di bidang pasar uang dan atau pasar modal;

b. Melakukan penyertaan modal di badan usaha lain; c. Melakukan penempatan dana pada lembaga keuangan.

• Melakukan kegiatan-kegiatan usaha yang mendukung pelayanan kesehatan Anggota, antara lain:

9

a. Mendirikan dan atau melakukan penyertaan modal di perusahaan asuransi kesehatan, Rumah Sakit, Klinik, Apotek, Laboratorium atau Perusahaan Farmasi;

b. Mendirikan dan atau melakukan penyertaan modal di perusahaan provider kesehatan atau Third Party Administrator (TPA) atau Administration Service Only (ASO).

3. Dimana alamat kantor Mandiri Healthcare?

Untuk saat ini Mandiri Healthcare beralamat di Plaza Mandiri Lantai 12, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38, Kel. Senayan,Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.

B. KEANGGOTAAN

1. Siapa saja yang dapat diterima menjadi anggota Mandiri Healthcare?

Yang dapat diterima menjadi Anggota Koperasi adalah: 1. Warga Negara Republik Indonesia; dan 2. Pegawai Tetap PT Bank Mandiri (Persero) Tbk; dan atau 3. Pensiunan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

2. Apakah pegawai dapat memilih untuk tidak bergabung sebagai anggota Mandiri Healthcare?

Menjadi anggota Mandiri Healthcare merupakan syarat bagi pegawai agar mendapatkan fasilitas kesehatan di usia pensiun, sehingga tidak ada pilihan untuk tidak bergabung. Namun mengingat keanggotaan koperasi bersifat stelsel aktif, maka setiap pegawai tetap secara pro aktif dapat segera melakukan pendaftaran untuk menjadi anggota Mandiri Healthcare.

10


3. Apakah keanggotaan Mandiri Healthcare dapat dialihkan?

Keanggotaan Koperasi tidak dapat dialihkan

4. Bagaimana caranya untuk menjadi Anggota Mandiri Healthcare?

Pegawai/ Pensiunan harus melengkapi surat permohonan, melengkapi dengan :

• fotokopi KTP pegawai dan pasangan • pasfoto pegawai dan pasangan, ukuran 3x4, masing-masing

sebanyak 2 buah

5. Sebagai anggota Mandiri Healthcare apa saja hak dan kewajiban pegawai?

• Setiap Anggota mempunyai hak:

a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat Anggota yang selanjutnya akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;

b. Memilih dan/atau dipilih menjadi Anggota Pengurus atau Anggota Pengawas;

c. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan Pasal 17 Anggaran Dasar;

d. Mengemukakan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan Mandiri Healthcare kepada Pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta maupun tidak diminta;

e. Mendapatkan bantuan, manfaat, dan atau pelayanan kesehatan;

f. Mendapatkan bagian Sisa Hasil Usaha; g. Mendapatkan bagian sisa hasil penyelesaian pembubaran

Mandiri Healthcare;h. Mendapatkan kartu tanda Anggota Mandiri Healthcare.

11

• Setiap Anggota mempunyai kewajiban:

a. Membayar Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib yang diputuskan oleh Rapat Anggota;

b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Mandiri Healthcare;

c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan serta menjaga nama baik Koperasi berdasarkan azas kekeluargaan.

6. Apa yang dimaksud dengan Calon Anggota Mandiri Healthcare?

Calon Anggota adalah pegawai tetap yang belum dapat melunasi pembayaran Simpanan Pokok.

7. Sebagai Calon Anggota Mandiri Healthcare apa saja hak dan kewajiban pegawai?

• Calon Anggota mempunyai kewajiban:

a. Membayar Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib yang diputuskan oleh Rapat Anggota;

b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Mandiri Healthcare;

c. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Mandiri Healthcare

d. Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam Mandiri Healthcare

• Calon Anggota mempunyai hak:

a. Menghadiri dan menyatakan pendapat dalam Rapat Anggota yang selanjutnya akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;

12


b. Mengemukakan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan Mandiri Healthcare kepada Pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta maupun tidak diminta;

c. Mendapatkan bantuan, manfaat, dan atau pelayanan kesehatan;

d. Mendapatkan bagian Sisa Hasil Usaha; e. Mendapatkan bagian sisa hasil penyelesaian pembubaran

Mandiri Healthcare.

C. SIMPANAN ANGGOTA

1. Berapa besar Simpanan Pokok yang harus disetor oleh Anggota?

• Simpanan Pokok ditetapkan sebesar Rp.2.000.000 (dua juta rupiah) yang wajib dibayar 1 (satu) kali selama menjadi anggota.

• Besaran Simpanan Pokok dapat diubah sesuai dengan keputusan Rapat Anggota

2. Apakah Simpanan Pokok dapat ditarik sewaktu-waktu oleh anggota?

• Simpanan Pokok ialah Simpanan Awal dari Anggota yang tidak dapat ditarik kembali oleh anggota selama yang bersangkutan masih berstatus sebagai Anggota.

• Simpanan Pokok hanya dapat ditarik kembali oleh Anggota apabila yang bersangkutan telah berhenti, meninggal atau diberhentikan sebagai Anggota Mandiri Healthcare.

13

3. Apakah Simpanan Pokok harus dibayar sekaligus atau boleh dibayar dengan cara cicilan?

• Simpanan Pokok dapat dibayar lunas atau dicicil sesuai ketentuan

• Jika pembayaran dilakukan dengan cara cicilan, maka sebelum Simpanan Pokok lunas, keanggotaan pegawai yang bersangkutan di Mandiri Healthcare berstatus sebagai Calon Anggota.

4. Berapa kali jumlah angsuran untuk membayar Simpanan Pokok tersebut?

Tidak ada pembatasan jumlah angsuran, untuk membayar Simpanan Pokok tersebut peserta dapat mengangsur melalui On Going Contribution.

6. Berapa besar Simpanan Wajib yang harus disetor oleh Anggota?

a. Besarnya Simpanan Wajib Anggota ditetapkan sebesar Rp10.000 (sepuluh ribu rupiah) per bulan, yang harus dibayar setiap bulan.

b. Besaran Simpanan Wajib dapat diubah sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

7. Apakah Simpanan Wajib dapat ditarik sewaktu-waktu oleh anggota?

a. Simpanan Wajib ialah simpanan yang tidak dapat ditarik kembali oleh anggota selama yang bersangkutan masih berstatus sebagai Anggota Koperasi.

14


b. Simpanan Wajib hanya dapat ditarik kembali oleh Anggota apabila yang bersangkutan telah berhenti, meninggal atau diberhentikan sebagai Anggota Mandiri Healthcare.

D. RAPAT ANGGOTA

1. Kapan Rapat Anggota diselenggarakan?

a. Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan diselenggarakan paling lambat 4 (empat) bulan setelah tahun buku koperasi terlampaui.

b. Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) diadakan sewaktu-waktu dalam hal adanya suatu keadaan yang mengharuskan segera adanya keputusan yang wewenangnya ada di Rapat Anggota namun tidak bisa menunggu diadakannya Rapat Anggota Tahunan.

2. Siapa saja yang dapat mengikuti RAT dan RALB?

a. Mempertimbangkan jumlah anggota koperasi lebih dari 20.000 orang sehingga untuk efi siensi pelaksanaan Rapat Anggota maka ditetapkan Perwakilan Kelompok bagi anggota yang akan mengahadiri RAT.

b. Pengelompokkan Anggota ditetapkan berdasarkan Lokasi kerja pegawai yaitu Group, Wilayah dan Area PT Bank Mandiri (Persero) Tbk serta kelompok pensiunan.

c. Jumlah Perwakilan Kelompok yang akan menghadiri Rapat Anggota disesuaikan dengan ratio, teknis pelaksanaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

d. Penunjukkan Perwakilan Kelompok adalah minimal setingkat Area yang diwakili oleh Area Manager secara ex-offi cio.

15

E. INDIVIDUAL ACCOUNT

1. Apa yang dimaksud dengan Individual Account?

a. Individual Account adalah rekening atas nama masing-masing pegawai dan pensiunan yang diperuntukkan menampung dana kesehatan dan akan digunakan untuk pembiayaan kesehatan pensiunan.

b. Individual Account dikelola dan dikembangkan oleh Mandiri Healthcare secara inividual dan bukan subsidi silang antar peserta. Hasil pengembangan dananya akan dikembalikan ke masing-masing Individual Account tersebut.

2. Dari mana sumber dana untuk Individual Account tersebut?

a. Sumber dana antara lain berasal dari Bank maupun dari Pegawai dalam bentuk On Going Contribution dan termasuk hasil pengembangan. On Going Contribution Bank dan Pegawai dilaksanakan dengan mekanisme pemotongan gaji pegawai setiap bulan.

b. Iuran tambahan/ sukarela, yang dapat disetorkan sewaktu-waktu selama menjadi pegawai aktif hingga memasuki usia pensiun.

c. Khusus untuk pegawai yang telah pensiun sebelum tanggal 31 Desember 2010, sumber dana hanya berasal dari One Time Initial Financial Aid, karena bagi mereka tidak ada On Going Contribution bulanan mengingat tidak ada masa untuk mengiur.

d. Individual Account tidak dapat dicairkan dalam bentuk tunai, penggunaan dana pada Individual Account adalah untuk membeli produk asuransi managed care untuk jangka waktu tertentu sesuai kontribusi dan pengembangan dana.

16


3. Apa yang dimaksud dengan One Time Initial Financial Aid?

a. Adalah bantuan sejumlah dana dari Bank yang disetorkan ke Individual Account pegawai untuk memenuhi kecukupan dana kesehatan sampai jangka waktu tertentu di masa pensiunnya.

b. Bantuan dana tersebut diberikan bagi pegawai dimana masa kontribusinya kurang memadai sehingga diperhitungkan dana pada Individual Account-nya tidak mencukupi untuk membiayai pelayanan kesehatan.

c. Bantuan dana diberikan satu kali diawal implementasi program berdasarkan perhitungan aktuaris dengan berbagai indikator diantaranya: masa kerja, medical infl ation, asumsi, pengembangan dana, dan lain-lain.

d. Perhitungan One Time Initial Financial Aid dilakukan kepada seluruh pegawai tetap dan kepada seluruh pensiunan pegawai Bank Mandiri yang tercatat pada sistem database pegawai di Human Capital per tanggal 31 Desember 2010.

4. Apakah pegawai kontrak Mandiri yang diangkat menjadi pegawai tetap per 01 Januari 2011 dan seterusnya akan mendapat One Time Initial Financial Aid juga?

Tidak, kepada pegawai kontrak Mandiri yang diangkat menjadi pegawai tetap terhitung mulai tanggal 01 Januari 2011 tidak mendapatkan One Time Initial Financial Aid, sumber dana yang disetorkan ke Individual Account hanya berasal dari On Going Contribution setiap bulannya.

5. Bagi pegawai tetap yang memasuki masa MBT di tahun 2011 (masa transisi) apakah pegawai tersebut masih dipotong On Going Contribution sampai dengan pegawai memasuki usia pensiun 56 tahun?

17

Ya, pegawai yang memasuki masa MBT di tahun 2011 masih dipotong gaji bulannya untuk On Going Contribution.

6. Jika pegawai mendapatkan promosi apakah ada penyesuaian pada besaran On Going Contribution-nya?

Ya, besar On Going Contribution adalah berdasarkan presentase dari gaji terakhir pegawai di tahun berjalan (besar presentase sesuai ketentuan yang ditetapkan Bank Mandiri).

7. Berapakah nilai top up minimum yang ditetapkan?

Tidak ada minimum nilai top up, pegawai dapat melakukan transfer ke rekening Individual Account-nya sesuai jumlah yang dinginkan.

8. Bila pemberian Manfaat Kesehatan Pensiun telah mencapai akhir periode dan Pensiunan masih memiliki sisa dana pada Individual Account-nya, bagaimana ketentuan yang berlaku terkait sisa dana tersebut?

Dalam hal masih terdapat sisa dana pada akhir periode pemberian Pelayanan Kesehatan, maka kepada Pensiunan diberikan 2 (dua) opsi:

a. Dana dapat dicairkan/cash-out atau b. Manfaat diteruskan sampai dengan dana tersebut habis

9. Apakah anggota dapat sewaktu-waktu menarik dana top up yang disetorkan ke Individual Account-nya?

Dana yang tersimpan dalam Individual Account tidak dapat ditarik oleh anggota selama yang bersangkutan masih tercatat sebagai Anggota Mandiri Healthcare, dana top up tersebut dikembangkan bersama-sama dengan On Going Contribution

18


dan One Time Initial Financial Aid untuk nantinya dimanfaatkan membeli asuransi kesehatan pada saat pensiun.

10. Apakah ada sejenis rekening koran untuk mengetahui saldo pada Individual Account?

Setiap anggota dapat mengakses informasi saldo pada Individual Account-nya melalui beberapa sarana yang disediakan oleh Mandiri Healthcare.

11. Apakah pegawai dapat mengetahui laporan pengembangan dana?

Ya, pengawai dan termasuk pensiunan sebagai anggota Mandiri Healthcare dapat memperoleh laporan pengembangan dana Individual Account-nya melalui website Mandiri Healthcare.

12. Dana yang dibukukan dalam Individual Account dikembangkan diinvestasikan dimana?

Pengembangan dana dilakukan sesuai arahan investasi yang ditetapkan oleh Pengurus Koperasi. Pengembangan dana dilaksanakan dengan prinsip kehati-hatian dan diawasi oleh Komite Investasi.

13. Apakah ada biaya administrasi atas account ini atau biaya atas transaksi-transaksi yang harus dibayar oleh pemilik account?

Tidak ada. Biaya yang timbul dan dibebankan ke Individual Account adalah terkait pengelolaan Mandiri Healthcare.

19

14. Apabila sebelum mencapai usia 70 tahun, dana pada individual account telah habis digunakan untuk membeli premi asuransi, apakah ada jaminan dari Mandiri Healthcare untuk memberikan tambahan dana?

Individual Account dibentuk berdasarkan prinsip iuran pasti (defi ned contribution) bukan manfaat pasti (defi ned benefi t) sehingga kecukupan dana tidak dijamin oleh Mandiri Healthcare. Namun terdapat mekanisme kendali di tangan peserta yaitu dengan memberikan tambahan dana melalui iuran sukarela dan secara bersama-sama setiap peserta menjaga dan menjalankan pola hidup sehat. Lama penggunaan dana sangat bergantung pada utilisasi dan infl asi biaya kesehatan.

F. PENERIMA MANFAAT

1. Siapa yang berhak menerima pelayanan kesehatan melalui Program Kesehatan Pensiunan?

Penerima manfaat layanan kesehatan adalah seluruh pensiunan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk beserta pasangannya :

* Pegawai yang pensiun di usia 46 tahun, dengan masa tunggu selama 10 tahun untuk menikmati fasilitas layanan kesehatan (layanan diberikan pada saat mencapai usia 56 tahun)

* Pegawai yang pensiun di usia 56 tahun, dapat langsung menikmati fasilitas layanan kesehatan.

2. Bagaimana ketentuan yang berlaku apabila pegawai meninggal dunia ditengah periode pelayanan kesehatan yang diterimanya (setelah usia 56 tahun)?

20


a. Apabila pasangan masih hidup, maka pelayanan kesehatan dapat diteruskan dan dinikmati oleh pasangannya sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan dana pada Individual Account habis.

b. Apabila kedua penerima pelayanan kesehatan pensiun meninggal dunia (pensiunan dan pasangannya), maka apabila masih terdapat sisa dana pada Individual Account-nya, akan dikembalikan pada ahli warisnya.

3. Bagaimana ketentuan yang berlaku apabila pegawai meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun?

Seluruh dana pada Individual Account akan diserahkan kepada ahli waris.

4. Bagaimana ketentuan yang berlaku apabila pegawai yang pensiun pada usia 46 tahun meninggal pada masa tunggu (di usia antara 46 - 56 tahun)?

Seluruh dana pada Individual Account akan diserahkan kepada ahli waris.

5. Siapa yang dimaksud dengan ‘pasangan’ yang berhak menerima pelayanan kesehatan pensiunan?

Pasangan adalah istri/ suami pensiunan yang tercatat dalam sistem kepegawaian Human Capital pada saat tanggal jatuh tempo tanggal pensiun jabatannya.

6. Apabila pasangan sudah memiliki jaminan kesehatan melalui jasa asuransi lainnya, apakah pelayanan kesehatan yang didapatnya melalui Mandiri Healthcare dapat dibatalkan dan dana kesehatan atas namanya dapat dicairkan?

21

Pasangan terdaftar sebagai anggota Mandiri Healthcare mengikuti pensiunan,sehingga pelayanan kesehatan atas namanya tidak dapat dibatalkan selama pensiunan masih terdaftar di Mandiri Healthcare dan yang bersangkutan masih tercatat sebagai pasangan yang sah di database keanggotaan Mandiri Healthcare. Demikian pula dana kesehatan yang diperuntukkan membeli program pelayanan kesehatan tidak dapat dicairkan.

7. Apabila pasangan Pensiunan meninggal dunia pada saat menjalankan masa pelayanan kesehatan, dan kemudian Pensiunan menikah kembali apakah pasangan barunya dapat didaftarkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan?

Pensiunan yang menikah kembali, pasangan barunya tidak dapat didaftarkan untuk mendapat pelayanan kesehatan pensiunan.

8. Apabila pegawai mengundurkan diri apakah seluruh dana yang tersimpan di Indiviual Account-nya dapat dicairkan/ dikembalikan kepada pegawai tersebut?

a. Jika pegawai berhenti bekerja dari Bank atas permintaan sendiri maka :i. Dana yang berasal dari komponen On Going

Contribution Pegawai ditambah pengembangannya akan dikembalikan kepada pegawai.

ii. Sedangkan dana yang berasal dari One Time Initial Financial Aid serta On Going Contribution Bank akan dikembalikan kepada Bank Mandiri.

b. Ketentuan diatas berlaku juga bagi pegawai diberhentikan oleh Bank sebelum mencapai usia pensiun.

22


G. SALURAN KOMUNIKASI

Bagaimana para Anggota Mandiri Healtchare maupun Calon Anggota Koperasi memperoleh informasi terkait keanggotaan Mandiri Healthcare?

Informasi seputar Mandiri Healthcare dan Program Kesehatan Pensiunan dapat diperoleh melalui saluran-saluran komunikasi yang tersedia:

• Call Center hc4U : 500 140 • E-mail Mandiri Healthcare :[email protected] • Website :www.mandirihealthcare.com

H. LAIN-LAIN

Apakah Program Kesehatan Pensiunan ini berlaku juga pegawai Bank Mandiri yang mengikuti Program Kesepakatan Pensiun Dini (PKPD) ?

Tidak, Program Kesehatan Pensiunan ini hanya diberikan kepada pegawai Bank Mandiri yang bekerja hingga memasuki usia pensiun jabatannya.

23

II. PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN

Apa saja jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada para anggota Mandiri Healthcare pada saat memasuki usia pensiun ?

Cakupan Jasa layanan kesehatan untuk Pensiunan dan Pasangannya adalah sebagai berikut:

No. Jenis layanan Rincian layanan Keterangan

1 RJTP-Rawat Jalan 1. Pengobatan melalui Dijamin 100% Tingkat Pertama Dokter Keluarga/Klinik cashless, tanpa 2. Pelayanan obat plafon (unlimited) 3. Penunjang diagnostik sederhana dan tindakan medis ringan. 4. Penyuluhan dan pence- gahan penyakit.

2 RJTL-Rawat Jalan 1. Konsultasi Pemeriksaan Dijamin 100% Tingkat Lanjutan dan Pengobatan oleh cashless, tanpa Dokter Spesialis. plafon (unlimited) 2. Penunjang diagnostik sederhana s.d. canggih. 3. Tindakan medis dari yang ringan s.d. khusus. 4. Bahan dan alat kesehatan yang habis pakai. 5. Pelayanan rehabilitasi medis dan pelayanan transfusi darah. 6. Pelayanan obat 7. Akupunktur di Rumah Sakit 8. Fisioterapi.

24



3 RI-Rawat Inap 1. Kelas kamar perawatan Kelas I dan II 2. Pemeriksaan/pengobatan Dokter Spesialist Sesuai RS 3. Pemeriksaan Penunjang diagnostik sederhana Dijamin 100% s.d. canggih. cashless, tanpa 4. Kedaruratan akibat plafon (unlimited). kecelakaan 5. Kedaruratan bukan akibat kecelakaan 6. Tindakan pembedahan. 7. Perawatan intensif di Ruang ICU/ICCU 8. Bahan dan alat kesehatan yang habis pakai 9. Pelayanan obat 10. Layanan Pra dan Pasca Rawat Inap

4 Pelayanan Khusus 1. Pelayanan kasus jantung Dijamin 100% dan rehabilitasi. cashless, tanpa 2. Operasi jantung, pacu plafon (unlimited)

jantung, katerisasi, dilatasi jantung, scanning dengan thalium. 3. Pelayanan kasus paru. 4. Pelayanan kasus ginjal (transplantasi ginjal, ESWL)

25


5. Transplantasi organ. 6. Kedokteran nuklir dan radioterapi. 7. Penyakit-penyakit kritis (stroke, kanker, bedah aorta, tumor, bedah otak, hidrocefalus, parkinson, dll). .5 Perawatan Gigi 1. Perawatan gigi di dokter Dijamin 100% gigi umum/dokter gigi cashless, tanpa spesialis plafon (unlimited) 2. Tambal gigi/filling 3. Cabut gigi/simple Plafon Dental extraction scalling per tahun 4. Perawatan syaraf gigi/ endodontie 5. Perawatan gusi/curettage 6. Dental scalling/tahun max 1 kali 7. Operasi gigi/odontectomy 8. Photo gigi/rontgen 9. Meratakan tulang gigi/ alveolectomy 6 Prothesa Gigi Plafond, dengan sistem reimbursement

26



7 Prothesa anggota Prosthesa kaki dan Plafond, dengan gerak Prosthesa tangan sistem reimbursement

8 Alat Bantu Dengar Plafond, dengan sistem

reimbursement

9 Implant (IOL,Pen,Screw, Plafond, dengan implant, bola mata palsu) sistem reimbursement

10 Haemodialisa/ Plafond, dengan cuci darah sistem reimbursement

11 Ambulance Plafond, dengan sistem reimbursement

Layanan kesehatan diberikan sesuai indikasi medis, obat-obatan diberikan sesuai Daftar Obat perusahaan pelaksanaan layanan kesehatan/asuransi dan pengobatan dilakukan pada jaringan provider perusahaan pelaksana layanan kesehatan/asuransi.

2. Bagaimana prosedur penggunaan jasa layanan kesehatan yang diselenggarakan oleh perusahaan pelaksanaan layanan kesehatan/ asuransi?

Layanan Kesehatan yang diberikan kepada Peserta (Pensiunan dan pasangannya) menggunakan pola managed care atau layanan pengobatan berjenjang, Peserta berobat melalui Dokter

27

Keluarga, selanjutnya Dokter Keluarga akan memberikan surat rujukan untuk ke Apotik/Laboratorium/ Dokter Spesialis. Dalam hal Peserta dirujuk ke Dokter Spesialis, maka Dokter Spesialis akan memberikan surat rujukan untuk ke Apotik/Laboratorium atau untuk Rawat Inap.

3. Apakah yang dimaksud dengan Dokter Keluarga?

Dokter Keluarga adalah Dokter yang telah ditunjuk oleh perusahaan pelaksanaan layanan kesehatan/ asuransi untuk memberikan layanan kesehatan pada tahap awal pengobatan/rawat jalan tingkat pertama.

Dokter Keluarga berfungsi sebagai gate keeper atau berfungsi sebagai pengendali layanan kesehatan terutama pengendali rujukan ke tingkat layanan kesehatan yang lebih tinggi. Dokter Keluarga dipilih oleh Peserta sesuai daftar Dokter Keluarga yang disediakan oleh perusahaan pelaksanaan layanan kesehatan/ asuransi.

4. Apakah boleh langsung berobat ke Dokter Spesialis?

Pasien tidak boleh langsung berobat ke Dokter Spesialis namun harus melalui Dokter Keluarga, kecuali untuk Dokter Spesialis tertentu seperti Dokter Gigi, Dokter Kandungan, Dokter Mata dan dokter THT, dapat langsung dilakukan pengobatan.

5. Apakah boleh berobat ke rumah sakit non provider dengan sistem reimbursement?

Penggunaan layanan kesehatan harus dilakukan di semua jaringan provider yang ada. Pengobatan rawat inap yang dilakukan di Rumah Sakit non provider dapat dilakukan dalam hal Peserta mengalami kedaruratan bukan kecelakaan atau kedaruratan karena kecelakaan (emergency).

28


6. Bagaimana jika Kartu Peserta tidak dibawa pada saat berobat ke Dokter Keluarga atau ke Rumah Sakit Rujukan?

Pasien dapat menghubungi layanan call center asuransi kesehatan dan memberikan copy KTP-nya.

7. Bagaimana jika Dokter meresepkan obat yang tidak termasuk dalam Daftar Obat Rekanan/ perusahaan pelaksanaan layanan Kesehatan/asuransi?

Pasien akan melakukan pembayaran dengan biaya sendiri karena tidak ditanggung oleh pihak asuransi kesehatan. Pada prinsipnya pelayanan/ pemberian obat adalah sesuai DOI dan bersifat cashless.

8. Bagaimana jika dalam kasus emergency Peserta dibawa ke Rumah Sakit terdekat bukan provider, apakah tetap mendapatkan jaminan penuh dari perusahaan pelaksanaan layanan kesehatan/ asuransi?

Pada prinsipnya untuk kasus emergency, Peserta akan mendapatkan penggantian penuh atas biaya Rawat Inap yang terjadi di Rumah Sakit non Provider. Biaya yang terjadi di Rumah Sakit non Provider dibayarkan terlebih dahulu oleh Peserta untuk kemudian dilakukan reimbursement kepada perusahaan pelaksanaan layanan kesehatan/ asuransi. Namun demikian, apabila kondisi kesehatan memungkinkan, Peserta akan dipindahkan ke Rumah Sakit Provider.

9. Apakah boleh berobat di Rumah Sakit di luar kota (bukan kota domisili rumah tinggal Peserta?

Ya, jika peserta sedang berada di luar tempat domisili, peserta tetap dapat berobat di Rumah Sakit Provider di kota tujuan tersebut dengan menunjukkan Kartu Kepersertaan Asuransi atas namanya.


29

Panduan Anggota

Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri

Panduan Anggota ini merupakan sarana informasi awal dari Koperasi kepada para anggotanya untuk memberikan pengetahuan mulai dari latar belakang terbentuknya Koperasi sebagai wadah untuk Program Kesehatan Pensiunan sampai dengan hal-hal yang terkait dengan kegiatan koperasi, keanggotaan, mekanisme Rapat Anggota, pembagian SHU sampai dengan manfaat-manfaat yang diterima oleh anggota apabila bergabung ke dalam koperasi kesehatan ini.

Buku Panduan ini hanya untuk kalangan terbatas yaitu anggota Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri dan pihak-pihak yang terkait di dalamnya.

Oleh karenanya untuk meng-copy atau memperbanyak atas sebagian atau seluruh isi buku panduan ini harus seizin dari Pengurus Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri.

30


PROFIL SINGKAT KOPERASI

Nama: Koperasi Kesehatan Pegawai Dan Pensiunan Bank Mandiri

Dibentuk pada tanggal 1 Nopember 2010 di Jakartadi hadapan Notaris Julius Purnawan SH, MH , Notaris di Jakarta.

Kantor Pusat:Jl. Iskandarsyah I No. 1Kebayoran Baru – Jakarta Selatan

Modal Dasar Koperasi Rp. 504 juta

Penasehat:

Ogi Prastomiyono - Ketua PenasehatBudi Gunadi Sadikin - AnggotaSentot A. Sentausa - Anggota

Pengawas:

Ridzki Juniadi - Ketua PengawasHimawan E. Subianto - AnggotaMarwan Budiarsyah - Anggota

Pengurus:

Kustiawan - Direktur Utama Bambang Sri Mulyadi - Direktur InvestasiHargo Hadi - Direktur KepersertaanRini Hafsah Maharani - Direktur Keuangan

31

1. Kenapa Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri didirikan?

Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri didirikan dengan maksud menjadi wadah bagi pegawai aktif untuk mempersiapkan pendanaan agar tersedia dana untuk program kesehatan pada saat selesai bekerja (pensiun normal) di Bank Mandiri.

Mengapa dipilih bentuk Koperasi sebagai wadahnya?

Setelah melakukan kajian yang mendalam dibantu Konsultan Internasional dan benchmark di beberapa perusahaan besar mengenai bentuk terbaik untuk program kesehatan pensiun maka telah dipilih Badan Hukum Koperasi.

Dipilihnya wadah koperasi dengan pertimbangan sebagai berikut:

a. Koperasi menganut individual account, artinya setiap anggota Koperasi memiliki rekening yang bersifat individu untuk digunakan nantinya membiayai pembelian manfaat kesehatan masing-masing peserta di masa pensiun (tidak terjadi subsidi silang). Hal ini berbeda dengan bentuk Yayasan dimana seluruh biaya kesehatan ditanggung bersama, atau dapat terjadi subsidi silang antar anggota. Sedangkan bila dalam bentuk Dana Pensiun atau DPLK tidak diperkenankan oleh perundang-undangan.

b. Koperasi belum mempunyai peraturan/ketentuan yang kompleks dan merupakan bentuk sederhana dari pola pengumpulan dana yang dikelola secara prinsip kebersamaan dan menganut pengelolaan secara transparan karena setiap anggota koperasi mempunyai hak suara menentukan jalannya koperasi.

32


2. Apa maksud dan tujuan dari didirikan Koperasi Kesehatan ini?

Maksud didirikannya Koperasi sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar Koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan Anggota dengan pemberian bantuan, manfaat, dan atau pelayanan kesehatan bagi Anggota,

Atas dasar maksud tersebut Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri ini mengelola dana anggota yang terkumpul dari Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Tabungan Kesehatan Pensiun yang tersimpan pada masing-masing individual account.

Dana-dana tersebut akan dikelola sesuai arahan investasi dan manajemen pengelolaan resiko yang telah ditetapkan dengan prinsip kehati-hatian serta dikelola oleh organ Koperasi yang mempunyai kompentensi di bidangnya masing-masing.

Koperasi akan mengelola dana sampai dengan anggota menjalani masa pensiun dengan jangka waktu pelayanan sesuai ketentuan.

Tujuan akhir dari keberadaan Koperasi ini untuk membantu agar Pensiunan Bank Mandiri dapat mencapai cita cita menjadi Pensiun Aman, Sehat Sejahtera (PASS).

Kapan Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri akan efektif beroperasi?

Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri akan efektif beroperasi pada tanggal 1 Januari 2011. Sekaligus mulai memberikan bantuan manfaat kesehatan bagi Pensiunan Bank Mandiri sejak Merger dengan bekerjasama dengan perusahaan Asuransi Jiwa yang mempunyai produk kesehatan pensiun.

33

3. Bidang Usaha apakah yang dijalankan oleh Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri ini?

Sebagai Koperasi yang mengelola dana lebih banyak bersifat jangka panjang, karena diperuntukkan untuk masa pensiun, maka pengelolaan dana di Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri ini akan dikelola dalam bidang usaha yang bersifat jangka panjang dan tetap menjaga hasil keuntungannya (return) selalu mendekati angka infl asi biaya kesehatan yang cukup tinggi setiap tahunnya.

Koperasi kesehatan ini sesuai yang diatur dalam Anggaran Dasar Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri pada pasal 3 ayat 2 melakukan kegiatan usaha sebagai berikut :

a. Melakukan kerjasama dengan pihak lainnya dalam rangka pelayanan kesehatan kepada Anggotanya;

b. Mengelola dana yang dihimpun oleh Koperasi pada usaha-usaha yang dinilai menguntungkan, yang selanjutnya akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;

c. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga lainnya dalam rangka mengembangkan kegiatan usaha Koperasi;

d. Melakukan kegiatan usaha yang mendukung pelayanan kesehatan Anggota, yang selanjutnya akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

4. Siapa saja yang dapat menjadi anggota Koperasi?

Koperasi ini dibentuk atas inisiatif manajemen Bank Mandiri untuk mencari solusi pemecahan masalah pelayanan kesehatan bagi pegawai Bank Mandiri pada masa pensiun, dimana sejak merger Bank tahun 1999 belum juga tersedia. Atas alasan

34


tersebut Koperasi ini dibentuk dan hanya diperuntukkan bagi Pensiunan Bank Mandiri.

Selain anggota biasa, terdapat anggota luar biasa yang diperuntukkan bagi orang yang ingin menjadi anggota tetapi tidak mencukupi persyaratan menjadi anggota serta anggota kehormatan yang diperuntukkan bagi orang-orang yang telah berjasa atas koperasi ini seperti Direksi, mantan Direksi, EVP dan mantan EVP serta Komisaris dan Mantan Komisaris serta orang-orang yang dianggap telah berjasa atas Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri

Sifat Kenggotaan bersifat stelsel aktif yaitu setiap pegawai yang akan menjadi anggota harus mengisi formulir keanggotaannya serta memenuhi kewajibannya sebagai anggota seperti membayar simpanan pokok dan simpanan wajib yang ditentukan dalam AD dan ART.

5. Apakah syarat syarat untuk menjadi anggota koperasi dan bagaimana proses untuk menjadi anggota?

Untuk menjadi anggota Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri, seperti yang diatur dalam Anggaran Dasar Koperasi Pasal 4 ayat 4 dan ayat 9 yaitu harus memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Warga Negara Republik Indonesia; dan b. Pegawai Tetap PT Bank Mandiri (Persero) Tbk; dan atau c. Pensiunan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Seseorang yang akan masuk menjadi Anggota Koperasi harus: a. Mengajukan surat permintaan kepada Pengurus; b. Bilamana Pengurus menolak permintaan dimaksud

pada huruf a, maka Pengurus segera memberikan surat

35

penolakannya paling lambat 14 (empat belas) hari setelah diterimanya surat permintaan tersebut;

c. Menyetujui secara tertulis dan mematuhi isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Rapat Anggota, Ketentuan Pelaksanaan yang dibuat untuk menjalankan kegiatan usaha Koperasi dan Peraturan-peraturan Perkoperasian yang berlaku.

Setiap Anggota mempunyai kewajiban: a. Membayar Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib yang

diputuskan oleh Rapat Anggota; b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan

oleh Koperasi; c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan serta

menjaga nama baik Koperasi berdasarkan azas kekeluargaan.

6. Apa saja hak-hak anggota Koperasi ini?

Sebagai anggota Koperasi sesuai ketentuan perundangan mempunyai hak-hak sebagai anggota. Dalam AD dan ART Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri seperti diatur dalam pasal 4 ayat 6 disebutkan hak-hak anggota sebagai berikut:

a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat Anggota yang selanjutnya akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;

b. Memilih dan/atau dipilih menjadi Anggota Pengurus atau Anggota Pengawas;

c. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan Pasal 17 Anggaran Dasar;

d. Mengemukakan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan Koperasi kepada Pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta maupun tidak diminta;

36


e. Mendapatkan bantuan, manfaat, dan atau pelayanan kesehatan;

f. Mendapatkan bagian Sisa Hasil Usaha; g. Mendapatkan bagian sisa hasil penyelesaian pembubaran

Koperasi; h. Mendapatkan kartu tanda Anggota Koperasi.

7. Bila menjadi Anggota manfaat apa saja yang akan diperoleh?

Manfaat bagi anggota Koperasi diatur dalam Anggaran Dasar pasal 32 ayat 1 sd ayat 4 sebagai berikut :

1. Manfaat yang akan diperoleh meliputi: a. Pelayanan kesehatan pada Anggota saat Anggota

menjalani usia pensiun jabatan normal; b. Sisa Hasil Usaha yang diatur lebih lanjut dalam Anggaran

Rumah Tangga. 2. Setiap Anggota Koperasi akan menerima Manfaat pelayanan

kesehatan berdasarkan kebijakan yang akan dijabarkan dalam Anggaran Rumah Tangga.

3. Setiap Anggota Koperasi akan menerima Manfaat Sisa Hasil Usaha yang diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

4. Manfaat yang diperoleh Anggota pada saat berhenti diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

8. Berapa besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib setiap anggota?

Sebagai anggota koperasi mempunyai kewajiban membayar Simpanan Pokok sebesar Rp2.000.000 untuk sekali saja ditambah simpanan wajib setiap bulannya sebesar Rp10.000 sesuai diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

37

Di luar dari simpanan pokok dan simpanan wajib tersebut, apabila setoran simpanan dari anggota melebihi jumlah simpanan wajib, maka dimasukkan dalam Tabungan Kesehatan Pensiun.

9. Bagaimana mekanisme pembayaran simpanan pokok dan simpanan wajib ?

Mekasnisme pembayaran simpanan pokok untuk awal program akan langsung diberikan sekaligus untuk mengisi simpanan wajib bulan Januari 2011 dan dana tabungan pensiunan anggota yang dihitung oleh pihak aktuaris independen, guna mencukupi bantuan manfaat kesehatan pada saat pegawai menjalani masa pensiun.

Pembayaran simpanan pokok untuk pertama kali awal program akan diberikan oleh Bank Mandiri dan sekaligus diberikan Tabungan Kesehatan Pensiun dengan cara mengalokasikan ke rekening gaji masing-masing pegawai dan langsung ditransfer ke rekening pegawai yang menjadi anggota Koperasi sebagai saldo awal pada Individual Account masing-masing anggota.

Selanjutnya setiap bulan dari rekening gaji pegawai akan dipotong untuk On Going Contribution dan langsung ditransfer ke Individual Account masing-masing anggota Koperasi.

10. Bagaimana pengelolaan dana di Koperasi ?

Dana-dana yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib dan Tabungan Kesehatan Pensiun akan dikelola oleh Pengurus Koperasi bersama Pengawas Koperasi dengan pihak pengelola yang profesional. Pengelolaan dana sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian serta berpedoman kepada Arahan

38


Investasi yang sehat dan didukung dengan pengelolaan Manajemen Resiko yang handal.

11. Bagaimana mekanisme pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)?

Berdasarkan pasal 41 Anggaran Dasar Koperasi, disebutkan mengenai Sisa Hasil Usaha (SHU) sebagai berikut :

1. Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan yang diperoleh dalam 1 (satu) tahun buku setelah dikurangi dengan biaya-biaya, penyusutan dan kewajiban- kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

2. Komponen pembagian Sisa Hasil Usaha adalah untuk Anggota, Cadangan Usaha, Pengurus, Pengawas, Pegawai Koperasi, Dana Sosial dan Dana Kesejahteraan Koperasi, yang besarannya diatur dalam ketentuan pelaksanaan pembagian Sisa Hasil Usaha sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya ketentuan perkoperasian yang diputuskan dalam Rapat Anggota.

3. Sisa Hasil Usaha dibagikan kepada Anggota dengan cara dimasukkan dalam Tabungan Kesehatan Pensiun.

4. Pengaturan lebih lanjut mengenai Sisa Hasil Usaha akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga atau ketentuan khusus.

Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi ini tidak akan diberikan secara tunai terkait bagian yang dialokasikan ke masing-masing account (alokasi untuk anggota) akan tetapi disimpan dalam Individual Account yang penggunaannya akan diberikan setelah masa pensiun dalam bentuk bantuan biaya program kesehatan pensiunan melalui perusahaan asuransi.

39

12. Bagaimana memperoleh informasi keuangan mengenai hasil-hasil kegiatan usaha Koperasi?

Pengelolaan kegiatan usaha Koperasi harus dilakukan secara Pembukuan Koperasi seperti yang diatur dalam Anggaran Dasar, pasal 35 yaitu:

1. Tahun Buku Koperasi mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

2. Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan tentang badan usahanya.

3. Koperasi wajib pada setiap tutup tahun buku mengadakan Laporan Keuangan dalam bentuk Neraca dan Perhitungan Rugi/Laba.

4. Laporan Keuangan dalam bentuk Neraca dan Perhitungan Rugi/Laba Koperasi tersebut wajib diaudit oleh Kantor Akuntan Publik atau Koperasi Jasa Audit dengan persetujuan Pengawas.

Informasi keuangan mengenai hasil-hasil kegiatan usaha Koperasi akan disampaikan melalui media informasi yang dapat dijangkau seluruh anggota secara periodik. Koperasi menjamin transparansi dan akuntabilitas dan memenenuhi ketentuan dalam PSAK 27 dan PSAK yang terkait lainnya.

13. Apakah yang disebut dengan Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan Rapat Anggota Luar Biasa?

Rapat Anggota merupakan salah satu mekanisme kegiatan koperasi dalam menentukan arah dan kegiatan koperasi. Rapat Anggota umumnya terdiri dari Rapat Anggota Tahunan (RAT dan Rapat Anggota Luar Biasa (RALB).

Pengaturan mengenai Rapat Anggota dan Rapat Anggota Luar Biasa termuat di dalam pasal 10 s.d pasal 18 Anggaran Dasar Koperasi.

40


14. Apakah setiap anggota dapat menghadiri RAT dan RALB ?

Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri menganut sistem kelompok dalam penyelenggaraan RAT dan RALB, mengingat anggota koperasi adalah juga pegawai Bank Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia dan berjumlah lebih dari 20 ribu orang serta terikat dengan peraturan kepegawaian, sehingga diperlukan sistem perwakilan kelompok agar lebih efektif dan efi sien. Pengaturan untuk menghadiri RAT dan RALB diatur lebih lanjut dalam AD dan ART.

15. Mengapa diperlukan sistem kelompok dan bagaimana mekanisme sistem kelompok untuk keperluan Rapat Anggota?

Sistem Kelompok diperlukan pada saat pelaksanaan Rapat Anggota dengen pertimbangan efisiensi dan efektifitas pada saat pelaksanaan Rapat, mengingat jumlah anggota koperasi lebih dari 20 ribu orang dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pengaturan sistem kelompok termuat dalam Anggaran Dasar pasal 11 ayat 3 dan Anggaran Rumah Tangga pasal 12 dan pasal 13.

Pengelompokan Anggota dalam rangka menghadiri Rapat Anggota dilaksanakan dengan ketentuan:

(1) Pengurus menetapkan Pengelompokan Anggota berdasarkan lokasi kerja Anggota Koperasi dan menentukan Pengurus Kelompok.

(2) Lokasi kerja Anggota ditetapkan berdasarkan Group, Wilayah dan Area PT Bank Mandiri (Persero) Tbk serta kelompok pensiunan.

(3) Pengurus Kelompok selanjutnya bertanggungjawab menyelenggarakan Rapat kelompok anggota sebagaimana

41

disebutkan pada ayat (1) untuk menentukan Utusan Kelompok yang akan menghadiri setiap Rapat Anggota.

(4) Jumlah Utusan Kelompok yang akan menghadiri Rapat Anggota disesuaikan dengan ratio yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.

16. Hal-hal apa saja yang harus dipatuhi oleh setiap anggota Koperasi?

Setiap anggota Koperasi mempunyai kewajiban untuk mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku tanpa terkecuali sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan aturan-aturan khusus baik yang sudah ada maupun yang akan diadakan oleh Pengurus Koperasi.

17. Hal-hal apa saja yang menyebabkan keanggotaan koperasi berakhir ?

Seperti yang diatur dalam pasal 4 ayat 10 dan ayat 11 Anggaran Dasar disebutkan bahwa Keanggotaan berakhir, bilamana Anggota:

a. Tidak memenuhi lagi persyaratan menjadi Anggota; b. Meninggal dunia; c. Meminta berhenti atas permintaan sendiri dari Pegawai Tetap

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk; d. Diberhentikan oleh Pengurus dengan menyebutkan alasan

pemberhentiannya. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku sejak saat dihapuskan

dari Buku Daftar Anggota.

42


CATATAN

44


Koperasi Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri“MANDIRI HEALTHCARE”

Plaza Mandiri Lantai 29, Jl. Gatot Subroto Kav. 36-38, Jakarta 12190 - IndonesiaE-mail: [email protected]

Website: www.mandirihealthcare.com

CALL CENTER

021 - 500 140

program kesehatan pensiunan - mandirihealthcare.commandirihealthcare.com/panduan/buku panduan mhc...

Documents