PERAN AKTUARIS DI ERA DIGITAL

disampaikan oleh:

ASEP SUWONDODirektur Statistik dan Informasi IKNB

PRODUCT DESIGN

MARKETING BUSINESS MANAGEMENT

CLAIM HANDLING

BIG DATA

PROSES BISNIS ASURANSI

UNDERWRITING INVESTMENT

2

Setiap kegiatan proses bisnis pada industri asuransi didasari

oleh penggunaan big data

“

”

PELUANG & TANTANGAN AKTUARIS DI ERA DIGITAL

TANTANGAN▪ Strategi literasi untuk peningkatan

insurance minded society▪ Penyesuaian produk asuransi dengan

lifestyle generasi “millenial”▪ Desain produk yang personalized &

affordable▪ Optimasi e-commerce dan e-wallet dalam

peningkatan bisnis asuransi▪ Upgrading sistem informasi termasuk data

science▪ Tingkat literasi dan inklusi asuransi rendah

PELUANG▪ Tersedianya big data dan berbagai macam

tools untuk mengolahnya▪ Penggunaan internet, aplikasi e-commerce,

dan aplikasi e-wallet yang terus meningkat▪ Perkembangan penggunaan mobile gadget▪ Penetrasi dan densitas asuransi Indonesia

yang masih rendah▪ Tersedianya data historis dari aktivitas &

transaksi online

3

PERATURAN OJK TERKAIT PERAN

AKTUARIS

1

2

3

MERANCANG PRODUK ASURANSI, TERMASUK MENENTUKAN TARIF PREMI DAN PROFITABILITAS PRODUK

MENGHITUNG TINGKAT SOLVABILITAS & KECUKUPAN MODAL PERUSAHAAN

MENGHITUNG VALUASI KEWAJIBAN PERUSAHAAN/CADANGAN TEKNIS

4

POJK No.23/POJK.05/2015; SEOJK No.13/POJK.05/2016; dan SEOJK No.6/POJK.05/2017

POJK No.71/POJK.05/2016; dan POJK No.72/POJK.05/2016

POJK No.71/POJK.05/2016; dan POJK No.72/POJK.05/2016

4

5

TURUT SERTA DALAM PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN

MENANDATANGANI LAPORAN AKTUARIS PERUSAHAAN

8 WEWENANG LAIN YANG DITETAPKAN PERUSAHAAN

SEOJK no.10/POJK.05/2016

POJK No.71/POJK.05/2016; dan POJK No.72/POJK.05/2016

6 MENANDATANGANI LAPORAN OPERASIONAL PERUSAHAAN POJK No.69/POJK.05/2016

7 MENANDATANGANI PENGAJUAN PELAPORAN PRODUK ASURANSI POJK No.23/POJK.05/2015; dan SEOJK No.13/POJK.05/2016

KOORDINASI OJK DENGAN INDUSTRI ASURANSI

OJK Industri asuransi

5

marketing product solvencyRisk

management

fraud

Sekilas mengenai Program 1000

Aktuaris

TUJUANuntuk meningkatkan jumlah tenaga profesi aktuaris dan memenuhi kebutuhan tenaga profesi aktuaris di Indonesia

PROGRAM

A

B

C

kegiatan seminar atau sosialisasi ke perguruan tinggi

program perkuliahan singkat sertifikasi aktuaris

pelatihan analis aktuaria asuransi umum

Tahun 2016 Program 1000 Aktuaris didukung oleh Proyek Risk Management, Economic Sustainability, and Actuarial Science

Development in Indonesia (READI) hasil kerjasama antara OJK dan Departemen Luar Negeri, Perdagangan dan Pengembangan Kanada

(penandatangan MoU telah dilakukan pada tanggal 27 Juli 2016)

“

”6

OJK Mendukung

Pembentukan Prodi Aktuaria

di Indonesia

7

Otoritas Jasa Keuangan

Wisma Mulia 2 Kav. 42

Jl Jend. Gatot Subroto, Kuningan Barat, Mampang Prapatan

Jakarta Selatan

(021) 296 00000

TERIMA KASIHasep.suwondo@ojk.go.id

PENETRASI, DENSITAS, LITERASI, DAN INKLUSI ASURANSI DI INDONESIA

Penetrasi Asuransi 2018

2,77%

▪ Dari Rp14.837 Triliun PDB Indonesia, hanya sekitar Rp411 Triliun berasaldari sektor asuransi (termasuk BPJS dan Asuransi Wajib)

▪ Dari Rp56 juta pendapatan tahunan, hanya Rp1,55 juta yang digunakanuntuk membeli perlindungan asuransi (2,75% pendapatan tahunan)

▪ Hanya sekitar 16% penduduk Indonesia yang mengetahui produk danmanfaat asuransi, dan hanya 12% yang memiliki polis asuransi

Singapura 8,23%Thailand 5,29%Malaysia 4,77%Vietnam 2,10%Filipina 1,79%

Singapura USD 4.749Thailand USD 348Malaysia USD 486Vietnam USD 49Filipina USD 53

Sumber: Swiss RE Institute

17,84%

15,76%

0,00%

2,00%

4,00%

6,00%

8,00%

10,00%

12,00%

14,00%

16,00%

18,00%

20,00%

2013 2016

INDEKS LITERASI ASURANSI

11,81% 12,08%

0,00%

2,00%

4,00%

6,00%

8,00%

10,00%

12,00%

14,00%

2013 2016

Densitas Asuransi 2018

Rp1,55 juta

Penetrasi Asuransi 2017 Densitas Asuransi 2017

INDEKS INKLUSI ASURANSI

BACK

INDONESIA MERUPAKAN NEGARA BERKEMBANG DENGAN BONUS DEMOGRAFI

Penduduk Indonesia berkisar 266,91 juta jiwa di tahun 2019, dimana penduduk dengan

usia produktif mencapai 68,7% dari total populasi (bonus demografi)

0-14 tahun24,8%

15-64 tahun68,7%

> 65 tahun6,5%

0-14 15-64 > 65

Pendapatan per Kapita tahun 2018

Rp56 Juta/tahun

Produk Domestik Bruto (GDP) 2018

Rp14.837,36 Triliun

Sumber: Badan Pusat Statistik 2019

BACK

PENETRASI PENGGUNAAN INTERNET, TREND E-COMMERCE & E-WALLET DI INDONESIA

*Survey Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) **Bank Indonesia, data termasuk e-wallet ***iPrice Insight

2018 pengguna internet mencapai 171,17 juta orang (64,8% penduduk)

dengan sebaran per kelompok umur*:

91,0%

88,5%

82,7%

76,5%

68,5%

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

Menurut data Bank Indonesia, transaksi e-commerce per bulan bisa mencapai Rp13 Triliun, atau sekitar Rp140 Triliun di tahun 2019.

203,4 535,6 683,1 943,3

2.922,7 3,3 5,3 7,1

12,4

47,2

0

10

20

30

40

50

0

1.000

2.000

3.000

4.000

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Jumlah Transaksi (Juta Transaksi)

Nominal Transaksi (Rp Triliun)

Jumlah Transaksi & Nominal Transaksi Uang Elektronik***

Jumlah transaksi di 2018 mencapai 3x lipat jumlah transaksi 2017, dengan

nominal transaksi di 2018 hampir 4x lipat nominal

transaksi di 2017

3) iPrice Insight

Penetrasi penggunaan internet pada generasi muda (15-34

tahun) >75%

168.000.000

116.000.000

67.677.900

58.288.400

43.097.200

Tokopedia

Bukalapak

Shopee

Lazada

Blibli

Jumlah kunjungan per bulan Top 5 E-Commerce Tahun 2018**

KESIMPULANTingginya penetrasi masyarakat Indonesia dalam penggunaan internet dan meningkatnya aktivitas pada platform digital seperti e-commerce dan e-wallet, menjadikan e-commerce sebagai media yang menjanjikan dalam memasarkan produk asuransi, dan e-wallet sebagai salah satu alat

pembayaran premi

BACK