program kesehatan indra dan matra

6
TUGAS PROGRAM KESEHATAN INDRA DAN MATRA DI PUSKESMAS CIPEDES TASIKMALAYA MEI 2015 Tugas Kepanitraan Klinik Senior Disusun Oleh: Meiliska Aulyanissa NPM. 10310230

Upload: -meyliska-aulyanissa-

Post on 08-Nov-2015

357 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Tugas Program Stase PH

TRANSCRIPT

TUGAS PROGRAM KESEHATAN INDRA DAN MATRA DI PUSKESMAS CIPEDES TASIKMALAYA MEI 2015

Tugas Kepanitraan Klinik Senior

Disusun Oleh:Meiliska Aulyanissa NPM. 10310230

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI UPTD PUSKESMAS CIPEDES TASIKMALAYA2015SOAL No 2. Sebutkan Peran serta Masyarakat dan Lintas Sektor ? Jawab: PERAN SERTA MASYARAKAT 1) Tim Penggerak PKK Penggerak PKK tingkat Kecamatan sesuai dengan peranannya dalam pembinaan kesejahteraan keluarga maka dapat mendukung semua upaya-upaya yang dilaksanakan dalam program dengan sasaran keluarga dan masyarakat

2) Kader Kader kesehatan dipilih oleh masyarakat dan sudah dilatih oleh puskesmas. Peran kader dalam program penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan di Puskesmas diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan antara lain berupa : Pengenalan masalah kesehatan mata di masyarakat dan pengenalan potensi masyarakt setempat yang dapat dimanfaatkan untuk pemecahan masalah dengan cara Survei Mawas Diri (SMD) Penyusunan rencana kegiatan penanggulangan masalah kesehatan mata di masyarakat dapat dilaksanakan oleh kader bersama masyarakat di bawah pembinaan Puskesmas berdasarkan prioritas masalah yang perlu ditanggulangi Pelaksanaan kegiatan kader bersama masyarakat dalam mendukung pelaksanaan program di masyarakat berpedoman pada rencana yang telah disusun bersama. Kegiatan-kegiatan pelayanan yang diharapkan dapat dilaksanakan oleh kader dalam program penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan adalah : 1. Kegiatan penyuluhan kepada masyarakat / perorangan 2. Kegiatan pelayanan dalam penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan. Pemeriksaan ketajaman penglihatan Pengenalan kelainan mata secra umum, katarak, Bitot spot. Mengenal sindrom mata merah tanpa kotoran mata dengan kemunduran fungsi penglihatan, sebagai keadaaan gawat darurat mata dan segera merujuknya ke Puskesmas. Merujuk penderita yang matanya terkena benturan dengan benda tajam atau tumpul secepat mungkin. Pemberian vitamin A Mengawasi dan memberikan pengobatan/perawatan lanjutan kasus-kasus penyakit mata tertentu dengan petunjuk dari Puskesmas. Rujukan Agar kader kesehatan yang dipilih oleh masyarakat tersebut dapat berperan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diberikan pelatihan yang memadai, baik pelatihan secara khusus maupun pelatihan yang dielenggarakan secara terintegrasi dengan kegiatan pembinaan kader secara umum. 3. Evaluasi kegiatan kader dilaksanakan dengan cara membandingkan hasil kegiatan dengan rencana yang disusun

PERAN LINTAS SEKTOR

1. GuruGuru dapat membantu dalam hal penyuluhan, penjaringan kasus-kasus gangguan penglihatan seperti kelainan refraksi di sekolah dengan menggunakan opotype/ snellen chart.2. Petugas PertanianPetugas pertanian, peternakan dan PPL dapat mendukung upaya pemenuhan kebutuhan bahan makanan bergizi terutama yang mengandung vitamin A. 3. Petugas Agama Petugas agama, dapat mendukung upaya-upaya dalam memotivasi masyarakat untuk memahami masalah kesehatan mata serta upaya untuk mencari pemecahan masalah, ditinjau dari aspek pemandangan keagamaan. 4. BKKBN BKKBN daoat mendukung kegiatan program yang ada kaitan nya dengan program KB dan promosi ASI Ekslusif 5. Penerangan Petugas penerangan dapat mendukung upaya-upaya dalam penyuluhan/ motivasi masyarakat dengan cara memberikan bimbingan teknis cara-cara penyuluhan motivasi serta mendukung fasilitas/sarana penyuluhan, motivasi 6. Urusan Desa Urusan desa dapat mendukung pendanaan dengan caraaaa memadukan kegiatan kegiatan pembangunan desa yang ada kaitannya dengan kesehatan mata.7. Swasta dan Pengusaha Swasta dan pengusaha dapat mendukung kegiatan di puskesmas melalui dukungan dana, sarana, dan lain lain. DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. Pedoman Pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan di Puskesmas. Jakarta; Tahun 2010. Halaman : 34 36.