program kerja sa sosial dan pengabdian masyarakat

IKATAN SENAT MAHASISWA FARMASI SELURUH INDONESIA

(ISMAFARSI)

ASSOCIATION OF INDONESIAN PHARMACEUTICAL STUDENTS COUNCILS Sekretariat BEM KM Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang 25163 Tlp. 0751-71682 HP +6285268686892 Email: [email protected] website: www.ismafarsi.org

Program Kerja Staf Ahli Sosial dan Pengabdian Masyarakat

ISMAFARSI Periode 2012-2014

A. Pendahuluan

Bismillahirahmanirrahim.

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Sang Maha Pencipta yang telah

memberikan anugerah iman serta kesehatan hingga kita dapat menikmati segala kebesaran-Nya

yang ada dunia. Tidak lupa pula shalawat serta salam yang selalu dipanjatkan untuk baginda

besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya sehingga kita dapat menikmati

indahnya dunia dari kegelapan masa jahiliyah.

Ucapan terimakasih saya haturkan kepada segenap keluarga besar ISMAFARSI yang telah

mempercayakan sebuah amanah untuk menjadi Badan Pengurus Harian ISMAFARSI, Staf Ahli

Nasional Bidang Sosial dan Pengabdian Masyarakat Periode 2012-2014. Mengemban amanah

untuk membantu Sekjen ISMAFARSI dalam melaksanakan pencapaian program kerjanya

bukanlah hal yang mudah tentunya. Namun dengan keyakinan serta semangat demi tercapainya

peran mahasiswa dalam peran di Tridharma Perguruan Tinggi Pengabdian Masyarakat yang

diiringi doa serta kerjasama dari seluruh pihak akan terlaksanakan dengan baik.

Di dalam mengawali sebuah kepengurusan baru tentunya tidak lepas dari sebuah

rancangan program yang direncanakan untuk dijalankan selama kepengurusan 2 tahun ini. Dalam

kesempatan ini saya melampirkan beberapa program kerja yang direncanakan dalam 2 tahun

kepengurusan Periode 2012-2014 yang berlandaskan GBHO ISMAFARSI, kondisi kekinian

kesehatan Indonesia serta Visi dan Misi Sekjen.

B. Visi dan Misi

Visi :

Mewujudkan mahasiswa farmasi Indonesia yang memiliki jiwa kepedulian sosial tinggi dalam

wujud pengabdian masyarakat.

Misi :

Memaksimalkan peran mahasiswa farmasi Indonesia dalam berbagai program pengabdian

kepada masyarakat berbasis ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia.

C. Anggota Staf Ahli

1. Eka Riza Maula Universitas Brawijaya, Malang

2. Abdul Malik Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta


(ISMAFARSI)


3. Fadhilah Firdaus Universitas Pancasila, Jakarta

4. Elda Yunia Mamora.S Universitas Indonesia, Jakarta

5. Ananda Paradita Universitas Sumatera Utara, Medan

6. Ririn Ariani Dewi Institut Teknologi Bandung, Bandung

7. Rizkia Lazuardina Institut Teknologi Bandung, Bandung

8. Putri Tri Wahyuni Institut Teknologi Bandung, Bandung

9. Maharani Pratiwi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta

10. Yunita Indah Permata.S Universitas Indonesia, Jakarta

11. Alfianita Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto

12. Isra Muzaqiyah Institut Teknologi Bandung, Bandung

13. Regina Florencia Universitas Sriwijaya, Palembang

D. Deskripsi Kerja

Membantu Sekretaris Jenderal dalam melaksanakan program kerja yang sesuai dengan visi

dan misi. Program kerja yang dilaksanakan terkhusus dalam bidang sosial dan pengabdian

masyarakat. Merencanakan, melaksanakan, hingga mengevaluasi program kerja yang telah

dibuat selama periode kepengurusan 2012-2014.

E. Program kerja

No

1

Nama program kerja

Aksi Tanggap Bencana

Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan letak geografis yang

memiliki potensi bencana besar. Telah banyak contohnya

seperti bencana gunung meletus, tsunami, banjir, dan lain

sebagainya. Diharapkan kita sebagai mahasiswa kesehatan

dapat membantu korban bencana tidak hanya dalam

bentuk penggalangan dana saja tetapi degan pengabdian

langsung sebagai relawan kesehatan dalam bentuk

kerjasama dengan LSM.

Tujuan Terwujudnya aksi tanggap bencana melalui peran

mahasiswa farmasi dalam bentuk bantuan penggalangan

dana serta partisipasi langsung sebagai relawan

mahasiswa kesehatan.


(ISMAFARSI)


Aspek Kegiatan Program ini mencakup nasional/seluruh wilayah dan

Komisariat yang bergerak di bidang sosial. Bentuk

pelaksanaan dengan pengumpulan dana di tiap

penanggung jawab komisariat dan menjadi relawan

mahasiswa kesehatan yang bekerjasama dengan LSM.

Waktu a. Perencanaan : Perencanaan dibuat dengan membuat

booklet/panduan untuk aksi tanggap bencana serta

pelatihan tanggap bencana yang akan dilaksanakan di

event Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia

(PIMFI) yang dihadiri oleh perwakilan komisariat

atau wilayah.

b. Pelaksanaan : Kegiatan aksi tanggap bencana

dilaksanakan fleksibel sesuai dengan waktu dan

tempat apabila terjadi bencana.

c. Evaluasi : Pelaporan kegiatan dalam bentuk deskripsi

kegiatan serta lampiran dokumentasi

komisariat/wilayah yang melaksanakan aksi tanggap

bencana.

Tempat Fleksibel, tempat terjadinya bencana (bila ada bencana ).

Sasaran Masyarakat Korban Bencana

Analisis SWOT Strength

Mempermudah pemberian informasi dalam arah

gerak yang akan dilakukan serta mempermudah

pengumpulan bantuan.

Weakness

Sulitnya koordinasi seluruh wilayah karena tidak

semua menghadiri pelatihan tanggap bencana yang

akan dilaksanakan di PIMFI.

Opportunity

Mahasiswa memiliki rasa solidaritas terhadap sesama

yang tinggi.

Threat

Komisariat memiliki agenda yang berbeda-beda


(ISMAFARSI)


sehingga mahasiswa tidak dapat berkontribusi secara

langsung sebagai relawan mahasiswa kesehatan.

Parameter keberhasilan - Mahasiswa farmasi dapat berkontribusi langsung

dalam aksi tanggap bencana dan terkoordinasinya

pengumpulan dana serta bantuan untuk korban

bencana.

- Terwujudnya pembuatan booklet/guideline aksi

tanggap bencana

- Terlaksananya kegiatan kepelatihan tanggap

bencana di PIMFI 2013

- Terbentuknya SOP koordinasi antara komsariat,

wilayah, dan nasional.

Estimasi Biaya

Rp 1.000.000,- (Untuk pembinaan pelatihan tanggap

bencana)

Penanggung Jawab Staf Ahli Pusat Bidang Sosial dan Pengabdian

Masyarakat, dan Tim kerja Staf Ahli Penanggung jawab

aksi tanggap bencana ( Rizkia Lazuardina Institut

Teknologi Bandung ), dan panitia PIMFI 2013.

Keterangan - Tidak ada batasan untuk jenis bencana yang

terjadi (kondisional)

- Untuk bencana yang terjadi sebelum PIMFI 2013,

aksi mengacu pada guideline/booklet

- Kepelatihan tanggap bencana direkam dalam

bentuk video untuk arsip dan acuan untuk

komisariat yang tidak hadir, kemudian di sebarkan

dalam bentuk soft copy.

No

2

Nama program kerja

Desa Binaan

Latar Belakang Mahasiswa merupakan agen sosial, di mana sesuai dengan

yang tertera dalam Tridharma Perguruan Tinggi yaitu

Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat, salah

satu subyek kerja mahasiswa terutama mahasiswa


(ISMAFARSI)


kesehatan ialah masyarakat.

Tujuan Sebagai wadah sosial edukatif mahasiswa farmasi

Indonesia sehingga melalui kegiatan ini mahasiswa dapat

di latih untuk menerapkan ilmu yang dimiliki untuk

mengabdi kepada masyarakat, serta memberikan contoh

desa binaan ISMAFARSI yang sudah berjalan.

Aspek Kegiatan Program kerja bidang pengabdian masyarakat yang

ranahnya mencakup nasional dan komisariat yang

ditunjuk sebagai desa binaan percontohan nasional.

Waktu a. Perencanaan : Diawali dengan menunjuk komisariat

sebagai desa binaan percontohan nasional kemudian

membuat guideline/panduan dalam melaksanakan

program desa binaan dan disebarkan ke seluruh

komisariat di Indonesia.

b. Pelaksanaan : Dilaksanakan dalam periode

kepengurusan 2 tahun dengan program-program

berkala dan lanjutan sesuai dengan guideline yang di

buat dan program yang dilaksanakan oleh komisariat,

kemudian dapat dijadikan contoh komisariat lain

yang mau menjalankan program desa binaan.

c. Evaluasi : Pelaporan hasil kerja dalam program desa

binaan berupa deskripsi dan dokumentasi kegiatan-

kegiatan yang dilakukan baik oleh komisariat desa

binaan percontohan maupun komisariat lain yang

menjalankan program desa binaan. Dan Dilakukan

perbandingan pada desa binan mulai dari sebelum

hingga setelah di bina, jika belum tercapai hasil yang

memuaskan dilakukan evaluasi.

Tempat Komisariat yang ditunjuk sebagai desa binaan

percontohan dan komisariat yang menjalankan program

desa binaan.

Sasaran Mahasiswa Farmasi Indonesia dan Masyarakat Desa

Binaan.


(ISMAFARSI)



Dapat menjadi stimulus, daya tarik, serta acuan untuk

komisariat-komisariat lain untuk melakukan program

desa binaan.

Weakness

Sulitnya koordinasi dan pemantauan langsung ke

desa binaan.

Opportunity

Adanya dukungan dan respon baik dari komisariat

pelaksana desa binaan.

Threat

Agenda mahasiswa yang membuat kontrol rutin

terhadap desa binaan terhambat.

Parameter Keberhasilan Terpilihnya komisariat sebagai desa binaan percontohan

dan terwujudnya pembuatan panduan desa binaan, dan

antusias komisariat lain untuk melaksanakan program

desa binaan dibuktikan dengan bertambahnya komisariat

yang memiliki desa binaan.

Estimasi Biaya Rp 2.000.000,- (untuk 2 tahun berjalannya desa binaan.

Tiap desa binaan percontohan mendapat suntikan dana Rp

500.000,- per tahun nya untuk stimulus dana kegiatan).

Stimulus dana diberikan juga kepada desa binaan yang

baru dibangun yang terkendala dana (dengan pengajuan

proposal dan follow-up).

Penanggung Jawab Tim Kerja Staf Ahli Penanggungjawab Desa Binaan ( Eka

Riza Maula Universitas Brawijaya dan Abdul malik

Universitas Islam Indonesia ).

Staf Ahli wilayah bidang Sosial Pengabdian Masyarakat,

dan Staf Ahli Pusat Bidang Sosial dan Pengabdian

Masyarakat.

Keterangan Desa Binaan percontohan adalah Universitas

Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Islam

Indonesia (UII). Kegiatan dalam bentuk pemberian


(ISMAFARSI)


keterampilan kepada masyarakat dilakukan biaya

berputar, melakukan kegiatan tertentu kemudian hasil

digunakan untuk mengembangkan desa binaan lainnya.

No

3

Nama program kerja

Kampanye Informasi Obat (KIO)

Latar Belakang Masyarakat umum biasanya cenderung masih kekurangan

informasi terkait obat, baik itu cara penggunaan hingga

efek samping yang dapat ditimbulkan obat. Kita sebagai

calon farmasis nantinya memiliki kewajiban yaitu

memberikan informasi mengenai obat, cara penggunaan,

kandungan, hingga efek samping yang ditimbulkan

kepada masyarakat sehingga masyarakat nanti dapat

mengetahui secara umum informasi tentang obat-obat

yang mereka gunakan.

Tujuan Untuk memberikan informasi yang benar terkait obat, cara

penggunaan, kandungan, hingga efek samping yang

ditimbulkan, sehingga masyarakat lebih paham informasi

tentang obat yang digunakan.

Aspek Kegiatan Program kerja bidang pengabdian masyarakat yang

ranahnya mencakup nasional, wilayah hingga komisariat.

Kegiatan dilaksanakan melalui proses edukasi ke

masyarakat tentang penggunaan obat yang baik dan benar,

proses pengenalan adanya profesi Apoteker, serta

konsultasi gratis mengenai obat-obatan kepada

masyarakat.

Waktu a. Perencanaan : Pembuatan guideline/panduan

mengenai tahapan-tahapan dalam pelaksanaan KIO,

kemudian disebar ke komisariat-komisariat.

b. Pelaksanaan : - Kegiatan KIO dilaksanakan bagi

komisariat yang ingin melaksanakan.

- Pelaksanaan bersifat kondisional, misalnya pada

peringatan hari kesehatan tertentu yang dilakukan oleh

masing-masing komisariat dan dikooordinir oleh


(ISMAFARSI)


Pengurus Nasional

- Pelaksanaan dapat dilakukan dengan kerjasama antar

komisariat yang berada dalam satu distrik

- Tema KIO yang dilaksanakan bersifat kondisional

tergantung sasaran dan hasil yang ingin dicapai

c. Evaluasi : Pelaporan kegiatan KIO yang berisi

deskripsi serta dokumentasi kegiatan KIO yang

dilaksanakan.

Tempat Komisariat pelaksana kegiatan KIO dan tempat yang

strategis.

Sasaran Masyarakat


Adanya sumber daya manusia yang memadai untuk

melaksanakan kegiatan KIO.

Weakness

Tidak adanya standarisasi kualitas sumber daya

manusia yang akan melaksanakan kegiatan KIO

sehingga kemampuan dari keberhasilan informasi

yang di tangkap oleh masyarakat akan bervariasi serta

dipengaruhi juga oleh tingkat pendidikan sasaran yang

dituju.

Opportunity

Kebutuhan masyarakat terkait informasi obat.

Threat

Bevariasinya latar belakang mahasiswa menyebabkan

sulitnya untuk berkomunikasi dengan lingkungan

sekitar KIO berlangsung.

Parameter Keberhasilan - Terlaksananya kegiatan KIO di beberapa

komisariat

- Dalam 1 periode kepengurusan minimal tiap

wilayah terlaksana 1 kali kegiatan KIO

Estimasi Biaya Estimasi biaya di anggarkan oleh masing-masing

komisariat pelaksana


(ISMAFARSI)


Penanggung Jawab Staf Ahli pusat bidang sosial dan pengabdian masyarakat,

dan Tim kerja Staf Ahli Penanggung jawab KIO (

Fadhilah Firdaus Universitas Pancasila ).

Keterangan

No

4

Nama program kerja

Apoteker Cilik

Latar Belakang Profesi kefarmasian di mata masyarakat umum belum

merupakan suatu profesi yang familiar di banding dengan

tenaga kesehatan lain,bahkan peran seorang farmasis pun

masih banyak masyarakat yang tidak mengetahuinya.

Dengan inisiasi kegiatan ini diharapkan akan lebih

mengenalkan profesi farmasi di mata masyarakat umum

terkhusus anak-anak yang berada dibangku sekolah

melalui kegiatan Apoteker Cilik.

Tujuan Untuk mengenalkan profesi farmasi kepada anak-anak

sejak di bangku sekolah, sehingga mereka nantinya

memiliki gambaran tentang pekerjaan seorang Apoteker.

Aspek Kegiatan Merupakan bentuk kegiatan sosial dengan

mengintegrasikannya di dalam kegiatan desa binaan

maupun program praktek kerja mahasiswa farmasi.

Kegiatan berupa pemberian stimulus perkenanalan siapa

itu Apoteker, berbagai kegiatan anak-anak yang

bertemakan Apoteker, hingga memilih maskot Apoteker

cilik di SD tersebut.

Waktu a. Perencanaan

Pembuatan guideline/panduan untuk tahap-tahap

melaksanakan program Apoteker cilik

b. Pelaksanaan

Program dilaksanakan dengan pengintegrasian di

dalam program desa binaan maupun praktek kerja

mahasiswa farmasi sesuai dengan guideline/panduan

yang dibuat.

- Program apoteker cilik dilakukan oleh komisariat


(ISMAFARSI)


yang mau melakukan program ini

- Pelaksanaan bisa berjangka pendek dan berjangka

panjang

c. Evaluasi :

Pelaporan kegiatan Apoteker cilik yang dilakukan

dengan menyerahkan deskripsi serta dokumentasi

kegiatan yang telah dilakukan.

- Follow-up dilakukan per tahun untuk program

jangka panjang

Tempat Di dalam desa binaan atau tempat kuliah kerja Mahasiswa

farmasi. Atau tempat tertentu yang ditentukan komisariat.

Sasaran Siswa-siswi SD khusunya rentang kelas III hingga kelas

VI.


Adanya panduan yang memuat informasi apa saja

yang dapat dilakukan dalam program Apoteker cilik.

Weakness

Adanya kegiatan serupa dari profesi lain yang jauh

lebih familiar untuk siswa dan siswi.

Opportunity

Merupakan kegiatan awal yang akan menjadi

stimulus untuk pelaksanaan berkelanjutan dan

perkenalan tentang profesi Apoteker.

Threat

Siswa dan siswi kurang memberikan tanggapan baik

karena lebih tertarik dengan program dari keprofesian

lain yang sudah lebih familiar.

Parameter Keberhasilan - Terselenggranya program kegiatan apoteker cilik di

beberapa komsariat

- Terbentuknya booklet/guideline pelaksanaan program

Apoteker Cilik



(ISMAFARSI)


komisariat pelaksana.


Masyarakat, dan Tim Kerja Staf Ahli Penanggungjawab

Apoteker cilik ( Elda Yunia Mamora Siregar Universitas

Indonesia ).

Keterangan Teknis mengadopsi ke booklet/guideline tergantung

situasi dan kondisi komisariat.

No

5

Nama program kerja

Peringatan Hari-hari Kesehatan

Latar Belakang Hari kesehatan merupakan hari di mana yang ditetapkan

baik dalam skala nasional maupun internasional yang

berhubungan dengan kesehatan. Hari tersebut dikhususkan

untuk menjadikan peringatan suatu event kesehatan,

memberikan edukasi dan informasi mengenai kesehatan,

sebagai contoh hari AIDS sedunia, hari tersebut

diperingati untuk memberikan informasi mengenai fakta

kejadian AIDS saat ini dan ancaman kedepannya sehingga

ini dapat menjadi peringatan kepada masyarakat tentang

bahaya penyakit AIDS sekaligus memberikan edukasi

kepada masyarakat agar terhindar dari penyakit tersebut.

Tujuan Memperingati hari-hari kesehatan serta memberikan

manfaat kepada masyarakat melalui pemberian informasi

terkait hari kesehatan yang diperingati sehingga nantinya

dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang

pentingnya hidup sehat dan proses pencegahan penyakit

melalui publikasi dalam bentuk leaflet, poster, aksi,

publikasi sosial media, KIO, dll.

Aspek Kegiatan Merupakan kegiatan pengabdian masyarakat. Mencakup

nasional, wilayah, maupun Komisariat. Penyampaian

dapat melalui media publikasi leaflet, poster, aksi, dan

lain-lain.


(ISMAFARSI)


Waktu Perencanaan : Pembuatan guideline/panduan dalam

memperingati hari-hari kesehatan serta hal-hal apa saja

yang dapat dilakukan dengan mengacu pada panduan yang

di buat oleh World Health Organization (WHO),

International Pharmaceutical Student Federation (IPSF),

dan Pemerintah Negara Republik Indonesia sehingga

peringatan hari kesehatan itu dapat dirasakan manfaatnya

oleh masyarakat.

Pelaksanaan :

- Penetapan tujuan ( 5W + 1H)

- Penetapan Topik

- Pembentukan tim

- Penentuan target audience

- Penetapan tanggal

- Persiapan bahan

Evaluasi : Pelaporan kegiatan yang dilakukan dengan

menyerahkan deskripsi serta dokumentasi kegiatan yang

telah dilakukan.

Tempat Disesuaikan

Sasaran Mahasiswa Farmasi dan Masyarakat Umum.


Terciptanya hubungan kerjasama yang baik antara

ISMAFARSI dengan WHO serta ISMAFARSI

dengan KEMENTRIAN KESEHATAN yang

terhubung melalui jalur DIRJEN BINFAR DAN

ALKES yang memudahkan adanya informasi

mengenai hari kesehatan yang akan disalurkan

kepada masyarakat.

Weakness

Kesibukan masing-masing komisariat hingga tidak

sempat menggali informasi yang telah

disebarluaskan.

Opportunity


(ISMAFARSI)


Tersedianya SDM yang cukup memadai dan paham

tentang gambaran umum dari peringatan hari

kesehatan.

Threat

Kurangnya respon positif dari masyarakat dalam

bentuk wujud nyata pasca penyampaian informasi.

Parameter Keberhasilan Terlaksananya publikasi tentang hari kesehatan yang

diperingati dan hal-hal apa saja yang dapat memberikan

informasi kepada masyarakat minimal untuk semua

peringatan hari-hari besar kesehatan dunia.


komisariat pelaksana.


Masyarakat, dan Tim Kerja Staf Ahli Peringatan Hari-hari

Kesehatan ( Ananda Paradita Universitas Sumatera

Utara dan Ririn Ariani Dewi Institut Tenologi Bandung

Keterangan - Pemberitahuan informasi dilakukan melalui website.

- Peringatan seminimalnya dilakukan dengan cara

mempublikasikan hari kesehatan tersebut.

No

6

Nama program kerja

Isu, Kajian, dan Advokasi

Latar Belakang Isu-isu terkait segala hal yang berhubungan dengan sosial

dan pengabdian masyarakat bukan menjadi hal yang asing

lagi. Namun banyak yang terlewat begitu saja tanpa

adanya suatu bentuk nyata penyelesaian terutama dalam

bidang advokasi.

Tujuan Tersalurkannya aspirasi mahasiswa farmasi kepada

pemangku kebijakan sehingga dapat membuka jalan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Aspek Kegiatan Kegiatan dalam skala nasional. Update mengenai isu-isu

kerfarmasian yang berhubungan degan pelayanan

kesehatan farmasi, kemudian di kaji bersama dan hingga

akhirnya di advokasikan kepada pemangku kebijakan


(ISMAFARSI)


Waktu Kondisional dan sepanjang waktu

Tempat Kondisional

Sasaran Pemangku Kebijakan/Stakeholder


Terciptanya hubungan kerjasama yang baik antara

ISMAFARSI dengan KEMENTRIAN KESEHATAN

yang terhubung melalui jalur DIRJEN BINFAR

DAN ALKES, APTFI serta IAI sebagai Organisasi

Keprofesian Apoteker yang memudahkan adanya alur

audiensi.

Weakness

Ide maupun pemikiran mahasiswa yang bermacam-

macam.

Opportunity

Isu yang di angkat sudah di kaji terlebih dahulu

dengan disertai beberapa bukti kuat yang mendukung

dan merupakan isu hangat di dunia keprofesian

farmasi.

Threat

Kurangnya respon setelahnya oleh stakeholder.

Parameter Keberhasilan Ide maupun pemikiran mahasiswa terhadap suatu isu

tercapai dalam bentuk audiensi, minimal dalam 1 periode

kepengurusan dilaksanakan 2 kali pengkajian isu.

Estimasi Biaya -

Penanggung Jawab Staf Ahli Pusat Bidang Sosial dan Pengabdian Masyarakat,

dan Tim Kerja Staf Ahli Peringatan Hari-hari Kesehatan (

Putri Tri Wahyuni Institut Teknologi Bandung ).

Keterangan - Masing-masing komisariat memilki PJ khusus

yang akan berkoordinasi langsung dengan

pengurus nasional dan tim.

- Kegiatan advokasi yang dilakukan oleh pengurus

nasional dibantu oleh komisariat.


(ISMAFARSI)


- Advokasi dilakukan melalui media surat.

Keterangan :

Tim Kerja Staf Ahli Penanggungjawab pembuatan Guideline/panduan dalam semua program

1. Maharani Pratiwi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Yunita Indah Permatasari Universitas Indonesia

3. Alfianita Universitas Jendral Soedirman

Tim Kerja Staf Ahli Penanggungjawab pembuatan poster dalam semua program

1. Isra Muzaqiyah Institut Teknologi Bandung

2. Regina Florencia Universitas Sriwijaya

F. Timeline Proker

1. Aksi Tanggap Bencana

2. Desa Binaan


(ISMAFARSI)


3. Kampanye Informasi Obat (KIO)

4. Apoteker Cilik

5. Peringatan hari-hari kesehatan


(ISMAFARSI)


6. Isu, Kajian, dan Advokasi

G. Penutup

Demikian rancangan program kerja kepengurusan periode 2012-2014 saya buat, semoga

dengan usaha dan kerja keras demi kemajuan ISMAFARSI diiringi ridho Allah SWT program

kerja ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Yogyakarta, 5 Desember 2012

(Lelyta Ayu Saputri)

Staf Ahli Sosial dan Pengabdian Masyarakat

program kerja sa sosial dan pengabdian masyarakat

Documents