program ipteks bagi masyarakat ( i b m ) · pdf file... fkip universitas muhammadiyah...
TRANSCRIPT
1
LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT
( I b M )
JUDUL :
IbM LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN
Oleh :
Drs. Johni Dimyati, MM
Drs. Sony Irianto, M Pd
Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan
Nasional, Sesuai Dengan Surat Perjanjian Nomor 234/SP2H/PP/DP2M/VIII/2010
Tanggal 24 Agustus 2010
PROGRAM STUDI PG-PAUD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PUROKERTO
2010
2
HALAMAN PENGESAHAN
1.Judul
2.Unit Lembaga Pengusul
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama Lengkap
b. Jenis Kelamin
c. NIP
d. Pangkat / Golongan
e. Jabatan
f. Alamat Kantor
g. Telp./Fax/E-mail
h. Alamat Rumah
i. Telp./Fax./E-mail
4. Jumlah Anggota Tim Pengusul
5. Rencana Belanja Total
a. Dikti
b. Perguruan Tinggi
c. Kredit Usaha
d. Sumber lain ( apabila ada )
6. Belanja Tahun 1
a. Dikti
b. Perguruan Tinggi
7. Tahun Pelaksanaan
: IbM Lembaga Masyarakat Desa Hutan ( LMDH )
: FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
: Drs. Johni Dimyati, MM
: Laki-laki
: 1952 1111 198003 1 005
: Pembina Tk I / IV b
: Lektor Kepala
: Jl. Raya Dukuhwaluh PO Box. 202 Purwokerto
53182
: 0281-636751 Fax. 0281- 637239/ [email protected]
: Jl.Tegal Mulya I No. 7 Ledug,Kembaran,Banyumas
: 0281-6843458 / [email protected]
: 1
: Rp 50.000.000
: Rp ---
: Rp ---
: Rp ---
: Rp 50.000.000
: Rp ---
: 2010
Purwokerto, 5 Desember 2010
Mengetahui: Ketua Tim Pengusul
Dekan FKIP,
Joko Purwanto, M Si Drs. Johni Dimyati, MM
NIK. 0260075 NIP. 1952 1111 198003 1 005
Menyetujui:
Ketua LPPM UMP
Prof. Dr. Tukiran , M M
NIP. 1954 0508 198803 1 001
3
RINGKASAN
1. Judul Kegiatan
2. Mitra Kegiatan
2.1.Jumlah Mitra
2.2.Pendidikan Mitra
3. Persoalan Mitra
4. Status Sosial Mitra
5. Lokasi
5.1. Jarak PT ke Lokasi Mitra
5.2. Sarana Transpotasi
5.3. Sarana Komunikasi
6. Tim IbM
- Jumlah Dosen
- Jumlah mahasiswa
- Jumlah teknisi
- Gelar Akademik Tim
- Gender
- Prodi /Fakultas/Sekolah
7. Aktivitas IbM
7.1.Metode Pelaksanaan Kegiatan
: IbM Lembaga Masyarakat Desa Hutan ( LMDH )
: Lembaga Masyarakat Desa Hutan ( LMDH) Desa
Kalitapen, Purwojati, Banyumas.
: 50 orang
: SLA = 3 orang
: SLTP = 7 orang
: SD = 35 orang
: Tidak Tamat SD = 5 orang
: √ Teknologi
: √ Manajemen
: √ Sosial – ekonomi
: � Hukum
: � Keamanan
: � Lainnya
: � Pengusaha Mikro
: � Anggota Kooperasi
: √ Kelompok Tani / Nelayan
: Kalitapen, Purwojati, Banyumas
: 50 km
: √ angkutan umum / motor
: √ jalan kaki
: √ Telepon √ Surat
:: 2 orang
: 2 orang
: 2 orang
: S3 …… orang
: S2 2 orang
: S1 …… orang
: GB ...... orang
:
Laki-laki 6 orang
: Perempuhan ... orang
: PG-PAUD/FKIP Univ.Muh.Purwokerto
:
√ Penyuluhan / Penyadaran
√ Pendampingan
� Pendidikan
� Demplot
� Rancang Bangun
√ Pelatihan Manajemen Usaha
√ Pelatihan Produksi
√ Pelatihan Administrasi
4
7.2. Waktu Efektif Pelaksanaan
Kegiatan
7.3. Evaluasi Kegiatan
a). Keberhasilan
b). Indikator Keberhasilan
c). Kebrlanjutan Kegioatan di
Mitra
8. Biaya Program
8.1.DIPA DP2M
8.2.Sumber Lain
8.3.Likuiditas Dana Program
a). Tahapan pencairan dana
b). Jumlah Dana
9. Kontribusi Mitra
a). Peran Serta Mitra Dalam
Kegiatan
b). Peranan Mitra
10. Alasan Kelanjutan Kegiatan
Mitra
11. Usul penyempurnaan program
IbM
a). Model Usulan Kegiatan
b). Anggaran Biaya
c). Lain-lain
12. Dokumentasi
a). Produk/kegiatan yang dinilai
bermanfaat dari berbagai
perspektif
� Pengobatan
� Lainnya
(Dapat memilih lebih dari satu)
� 3 bulan � 6 bulan √ 8 bulan
:
: √ berhasil � gagal
:
: √ berlanjut � berhenti
:
: Rp 50.000.000
: Rp ..................
:
: √ mendukung kegiatan di lapangan
� mengganggu kelancaran kegiatan di lapangan
: √ Diterima 100 %
� Diterima < 100 %
:
: √ Aktif
� Pasif
� Acuh tak acuh
� Menyediakan dana ekstra
√ Menyediakan bahan yang diperlukan
� Lainnya
: √ Menetapkan teknis pelaksanaan
� Mengubah strategi pendekatan di lapangan
� Obyek Kegiatan
√ Subyek Kegiatan
: � Permintaan Masyarakat
√ Keputusan Bersama
: Program IbM sangat bermanfaat untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
warga binaan
: Pengembangan Kapasitas Produksi APE bagi
Warga masyarakat yang belum diberi pelatihan.
: Rp 100.000.000
:
: -Terbentuknya UKM kerajinan kayu jenis APE
- Terciptanya usaha bersama anggota Lembaga
Masyarakat Desa Hutan melalui Koperasi Unit
Usaha APE
- Terciptanya tambahan penghasilan bagi anggota
5
b). Potret permasalahan lain yang
terekam
Lembaga Masyarakat Desa Hutan yang
tergabung dalam Koperasi Unit Usaha APE.
: - Perlu penguatan modal usaha untuk
meningkatkan
kualitas dan kuantitas produk
- Perlu perluasan jaringan pemasaran ke luar
daerah
3. EVALUASI KINERJA PROGRAM
3.1. Indikator Kinerja
Impact factor ( keberlanjutan kegiatan atau ketepatan solusi )
- Terbentuknya unit usaha kerajinan kayu jenis APE untuk Anak Usia Dini
- Terciptanya sistem perkoperasian pada lembaga masyarakar desa hutan
- Membuka lapangan kerja baru bagai masyarakat desa disekitar hutan
- Pemanfaatan limbah kayu untuk dijadikan sebagai bahan baku APE
- Peningkatan penghasilan anggota Lembaga Masyarakar Desa Hutan (LMDH)
3.2. Produktivitas ( Jumlah Artikel/kegiatan )
- Kapasitas produksi sementara ini baru bisa untuk memenuhi kebutuhan lokal
- Jaringan pemasaran masih terbatas pada lingkungan Kabupaten Banyumas dan
sekitarnya.
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
Lembaga Masyarakat Desa Hutan ( LMDH ) merupakan wadah masyarakat yang
melakukan kegiatan ikut menggarap hutan milik pemerintah / Perhutani. Warga
masyarakaranggota LMDH diberi peran sebagai penjaga dan sekaligus sebagai penggarap
lahan milik Perhutani. Warga masyarakat yang dilibatkan sebagai penjaga dan penggarap
lahan milik pemerintah, sesuai dengan perjanjian yang disepakati bersama antara kedua
belah pihak ( Perhutani dan Anggota LMDH ) mendapatkan penghasilan ganda yakni ; 1).
hasil panen pertanian yang antara lain ; padi gaga, jagung, ketela pohon, kacang-
kacangan, cabe, pisang dan lain-lain dan 2). hasil hutan yang berupa kayu yang akan
mereka terima pada saat musim tebang tiba. Meskipun warga masyarakat desa hutan
mendapatkan hasil ganda tetapi secara ekonomi mereka masih tergolong miskin.
Kemiskinan yang mereka derita dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat desa
hutan yang rata-rata hanya berpendidikan Sekolah Dasar ( SD ) dan bahkan ada yang tidak
tamat SD. Disamping pendidikan yang rata-rata rendah, mereka juga tidak memiliki
keterampilan yang memadahi untuk mengolah hasil hutan yang mereka terima setiap
datang musim tebang. Kayu yang mereka terima dari jerih lelahnya dalam memelihara dan
merawat hutan, sebagian besar dijual kepada pemilik modal dengan harga yang sangat
rendah bila dibanding dengan harga jual yang telah ditetapkan oleh pihak Perhutani.
Sebagi contoh, harga kayu Jati hasil hutan yang dimiliki perhutani per kubik dihargai Rp
4.000.000. Sedangkan kayu milik masyarakat meskipun dari segi kualitas sama dengan
kayu yang dimiliki perhutani harganya jauh lebih rendah yakni hanya dihargai sekitar Rp
2.500.000 per kubiknya.
Faktor lain yang juga menjadi pendorong terjadinya kemiskinan bagi masyarakat
desa hutan yakni karena faktor kondisi alam. Kondisi alam yang ditempati oleh warga
masyarakat desa hutan ada dilereng-lereng perbukitan terjal, sehingga transpotasi dari dan
kelokasi tempat tinggal mereka mengalmi banyak hambatan. Pada musim hujan jalan
menjadi licin, dan pada saat musim kemarau mereka kekurangan air. Pada saat musim
kemarau mereka tidak bisa menanam tanaman musiman dan palawija. Dengan demikian
setiap datang musim kemarau mereka kehilangan penghasilan, yang dampaknya untuk
7
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari terpaksa pinjam uang kepada tengkulak dan orang
–orang kaya di desanya.
Pada saat musim hujan datang mereka mulai menanam berbagai jenis tanaman
musiman, dan setelah tiba saatnya panen raya, hasilnya terpaksa harus dijual kepada
tengkulak yang sudah memberi pinjaman dengan harga yang telah dipatok oleh tengkulak.
Sedangkan hasil hutan yang mereka terima pada setiap datang musim tebang, pada
umumnya mereka jual kembali ke Perhutani atau dijual kepada tengkulak yang telak
memberi pinjaman uang pada saat musim kemarau.
Akar masalah yang sebenarnya mereka hadapi adalah ” minimnya pengetahuan dan
ketrampilan ” untuk mengolah hasil hutan yang jumlahnya cukup banyak dan dari segi
kualitas kayu yang mereka terima sebenarnya cukup baik. Namun karena kurangnya
pengetahuan dalam mengolah hasil hutan dan juga ketrampilan yang mereka miliki untuk
mengolak hasil hutan juga sangat terbatas maka hasil hutan yang melimpah tidak diolah
sendiri untuk dibuat menjadi berbagai perlengakapan rumah tangga, tetapi sebagian besar
dijual, dan sebagian yang lain dijadikan kayu bakar. Sebenarnya para warga masyarakat
desa hutang di desa Kalitapen Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas masih memiliki
tambahan hasil dari pihak perhutani yakni limbah kayu yang berupa potonga-potongan
kecil sisa-sisa penebangan hutan, namun limbah kayu yang mereka terima hanya dibakar
diarea hutan dijadikan sebagai pupuk, dan sebagian lagi hanya dijadikan sebagai kayu
bakar untuk memasak di rumah.
Bertolak dari kondisi lingkungan alam yang menjanjikan dan tersedianya bahan
baku kayu dan limbah kayu serta sumber daya manusia yang memliki ketrampilan dasar
sebagai pengrajin kayu , maka Tim IbM Program Studi PG-PAUD Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto mencoba untuk membantu
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para warga masyarakat desa hutan untuk
diberi pelatihan cara membuat Alat Permainan Edukatif ( APE ). Alat Permainan Edukatif
tersebut diperuntukkan bagi anak usia dini ( PAUD ). APE yang akan diproduksi oleh
warga masyarakat desa hutan yang menekuni kerajinan kayu merupakan APE yang telah
dilakukan uji coba dengan biaya dari Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2006. Pada tahun
2007 APE tersebut diajukan sebagai salah satu program IPTEKDA LIPI dan alhandulillah
disetujui untuk digandakan dan digunakan sebagai alat bantu pembelajaran di lembaga-
lembaga pemdidikan anak usia dini yang ada di Indonesia.
8
1.2. Permasalah Mitra
Kinerja warga masyarakat desa hutan di desa Kalitapen Kecamatan Purwojati
Kabupaten Banyumas yang relatif monoton berdampak kinerja mereka menjadi tidak
produktif dan tidak inovatif. Warga masyarakat desa hutan yang tergabung di dalam
Lembaga Masyarakat Desa Hutan ( LMDH ) yang menekuni kerajinan kayu belum bisa
memanfaatkan kayu hasil hutan dan limbah / sisa kayu hasil hutan yang tersedia
cukup melimpah dilingkungan tempat tinggal mereka. Hasil hutan yang tersedia secara
melimpah belum dimanfaatkan secara maksimal, kayu yang diterima oleh warga
masyarakat desa hutan setiap musim tebang, hanya digunakan untuk membuat perabot
rumah tangga dan mereka baru berproduksi menunggu tetangga bila ada yang
memesannya, sebagian lagi hanya digunakan untuk kayu bakar.
1.3. Manfaat dan Tindak Lanjut Program IbM Bagi Mitra
a. Manfaat :
Pelaksanaan program IbM Lembaga Masyarakat Desa Hutan untuk membuat APE
Jenis Balok di desa Kalitapen,Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas dapat dipetik
manfaat sebagai berikut :
1). Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan warga masyarakat yang
tergabung di dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan di dalam mengolah hasil
hutan sehingga secara ekonomi bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.
2).Untuk memanfaatkan kayu hasil hutan dan kayu limbah yang melimpah yang
semula hanya dijadikan sebagai bahan baku membuat perabot rumah tangga, untuk
digunakan sebagai bahan baku membuat APE, sehingga nilai jual dan nilai
ekonomi kayu bisa ditingkatkan.
3).Untuk membantu lembaga-lembaga Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) dalam
rangka pengadaan APE dan alat-alat bantu pembelajaran yang lain sehingga di
sekolah akan tersedia alat bantu pembelajaran yang memiliki nilai edukatif yang
tinggi.
9
b. Tindak Lanjut :
Berdasar hasil / kesimpulan dari pelaksanaan program IbM Lembaga Masyarakat
Desa Hutan di desa Kalitapen Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas yang
berlangsung selama 8 bulan ( mulai 15 Juni sampai dengan 15 Desember 2010 ) bahwa
program IbM dapat untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan penghasilan
warga. Meningkatnya pengetahuan, ketrampilan dan penghasilan warga masyarakat yang
telah mendapat pembinaan serta pelatihan dari Tim IbM dipandang perlu untuk ada
kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut diarahkan untuk :
1). Memperluas cakupan pelatihan bagi warga masyarakat desa hutan yang pada
program IbM periode 2010 yang baru berlalu, mereka belum mendapat kesempatan
mengikuti pelatihan dan pembinaan membuat APE.
2). Melakukan difersifikasi produk bagi warga masyarakat desa hutan yang pada
periode 2010 telah mendapat pembinaan dan pelatihan dari Tim IbM.
3). Perluasan daerah pemasaran produk APE dan hasil kerajinan yang lain dengan
mengadakan Koperasi Usaha Karajinan Kayu.
4). Mencari sumber permodalan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk
serta memperluas jaringan pemasaran melalui usaha kemitraan dengan pihak
terkait.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengembangan APE Jenis Balok
Permasalahan yang muncul berkait dengan pengembangan APE jenis Balok dalam
pelaksanaan program IbM ini ada 3 ( tiga ) macam yakni;
1. Pengembangan Produk APE Jenis Balok Sebagai Alat Bantu Pembelajaran
PAUD
Sejak awal munculnya Alat Permainan Edukatif jenis Balok yang dipelopori oleh
Friederich Wilhelm Frobel ( Jerman, pada sekitar tahun 1837 ), telah mendapat respon
positif dari kalangan akademisi, masyarakat pendidikan maupun oleh pemerintah saat itu.
Alat Permainan Edukatif rancangan F.W. Frobel telah diuji cobakan pada peserta didik di
Kindergarten yang merupakan sekolah yang didirikan oleh Frobel sendiri. Alat
Permainan Frobel diberi nama Spilgaben merupakan alat permainan yang terbuat dari
kayu dengan menggunakan dasar-dasar bangun geometri. Termotivasi dan terinspirasi oleh
rancangan F. W. Frobel tentang Alat Permainan Educatif tersebut, kami pengembang
Alat Permainan Edukatif, Dosen Prodi PG-PAUD – FKIP Universitas Muhammadiyah
Purwokerto pada tahun 2006 merancang sebuah model Alat Permainan Edukatif jenis
BALOK yang diperuntukkan bagi lembaga pendidikan anak usia dini. Melalui program
Teknologi Tepat Guna Diknas Propinsi Jawa Tengah Tahun 2006, proposal untuk uji
coba rancangan APE jenis BALOK yang kami buat alhamdulillah disetujui. Uji coba
dilakukan selama satu tahun ( dua semester ) di Taman Kanak-kanak Pertiwi 1,2,3 Desa
Dukuhwaluh, Kembaran, Banyumas. APE hasil penelitian yang kami lakukan kami
laporkan kepada Diknas Propinsi Jawa Tengah sebagai penyandang dana. APE yang
telah melalui uji coba tersebut kemudian diikut sertakan pada acara Work Shop Olimpiade
Sains yang dipusatkan di Semarang Jawa Tengah.
Selepas mengikuti Work Shop di Semarang Jawa Tengah, kami terdorong untuk
merespon penawaran dari LIPI untuk menyusun Proposal tentang Program IPTEKDA
LIPI Tahun 2006 - 2007. Dengan melalui seleksi yang cukup ketat ternyata Proposal kami
dinyatakan LULUS oleh Asesor dari LIPI, dan selanjutnya kami diberi Lisensi untuk
memproduksi Alat Permainan Edukatif Jenis Balok yang kami rancang tersebut.
11
Alat Permainan Edukatif ( APE ) sebagai alat bantu pembelajaran di Taman Kanak-
kanak pada umumnya sudah dikenal oleh masyarakat. Namun masyarakat pada umumnya
baru mengenal APE sebagai alat bantu pembelajaran dalam arti mengenal barangnya
semata. Masyarakat belum memahami arti pentingnya APE, belum memahami jenis APE
yang mana yang memiliki nilai edukatif yang baik bagi anak usia dini, dan belum pula
memahami syarat-syarat apa yang harus dipenuhi oleh suatu APE. Rita Mariyana,( 2005 :
23 ) menyebutkan terdapat sejumlah syarat atau ciri – ciri dari APE agar memiliki nilai
edukatif yang tinggi yakni; 1. Pilihan warna, warna-warna yang tepat dan jenis maupun
kombinasi kombinasinya akan mengundang anak untuk berinteraksi dengan APE yang
disediakan tersebut; 2. Pilihan bentuk, bentuk tertentu yang khas misal bangun geometri
sangat menarik bagi anak; 3. Pilihan ukuran, ukuran biasanya berhubungan dengan
panjang, pendek, tinggi, rendah, besar – kecil harus disesuaikan dengan keadaan anak
seusia Taman Kanak-kanak; 4. Pilihan bobot, anak akan menghindari APE yang terlalu
berat karena ia tidak kuat mengangkat, dan akan menghindari pula alat yang terlalu ringan
sebab dianggap enteng sehingga tidak menarik; 5. Variasi pilihan, APE sebaiknya
memiliki variasi yang banyak sehingga anak akan dapat memanipulasi alat tersebut untuk
membentuk berbagai bentuk bangunan sesuai dengan imajinasi mereka, anak akan menjadi
lebih kreatif. Cucu Eliyawati, ( 2005: 92 ) mengemukakan dalam menggunakan Alat
Permainan Edukatif hendaknya memperhatikan syarat-syarat sebagi berikut :
a. Alat permaina tidak berbahaya bagi anak
b. Pilihan didasarkan pada minat anak
c. Alat permainan sebaiknya bervariasi sehingga anak apat bereksplorasi
d. Tingkat kesulitan hendaknya disesuaikan dengan rentang usia anak
e. Tidak memilih alat permainan berdasar urutan usia karena ada anak yang lambat
perkembangannya.
Alat Permainan Edukatif ( APE ) seperti dikemukakan oleh Gutama, ( 2006 : 2 ),
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, menjelaskan bahwa fungsi APE adalah untuk:
a. Mengembangkan keseimbangan fisik, intelegensia, sosial, emosional, bahasa dan
komunikasi.
b. Menghayati berbagai pengalaman yang diperoleh melalui kehidupan sehari-hari.
c. Mengantisipasi peran yang akan dijalankan anak dimasa yang aka datang.
12
d. Menyempurnakan berbagai kemampuan melalui berbagai ketrampilan pisik,
intelegensi, sosial-ekomoni, bahasa dan komunikasi secara holistik.
e. Pembentukan perilaku positif dalam hal pembiasaan.
Rita Mariyana, ( 2005 : 70 ), memberi penjelasan lebih lanjut bahwa APE jenis
balok di dalam penataannya dapat diletakan di rak, atau di ruang yang luas dengan
lantai yang datar dan berkarpet sehingga anak akan mudah untuk mengakses, dan
secara bebas untuk memanipulasi dan mengembangkan kreativitas sesuai imajinasi
masing-masing.
2. Peningkatan Nilai Ekonomi Kayu Limbah Bagi Warga Masyarakat Desa
Hutan
Wilayah pedesaan merupakan penghasil berbagai jenis tanaman dan tumbuh-
tumbuhan, sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan usaha kerajinan/industri
rumah tangga di bidang perkayuan.yang sering menyisakan kayu-kayu limbah dan belum
mendapat perhatian. Sementara ini kayu limbah oleh masyarakat pedesaan baru
digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak. Dengan sentuhan Teknologi Tepat Guna
( TTG ) yang sangat sederhana Kayu Limbah dapat diolah menjadi sebuah Produk yang
memiliki nilai ekonomi tinggi. Melalui pelatihan dan pembinaan terhadap Pengrajin Kayu
yang ada di wilayah desa-desa disekitar hutan, mereka dapat mengubah kayu limbah yang
semula dijadikan sebagai kayu bakar kini diubah menjadi produk Alat Permainan Edukatif
( APE ) yang dapat dijual kepada lembaga PAUD dan TK-TK maupun lembaga-lembaga
Pendidikan Anak Usia Dini yang lain.
3. Luaran ( Produk )
Luaran atau hasil dari pelaksanaan program IbM ini dipilah menjadi dua macam
yakni ;
a. Luaran atau Produk Bentuk Pisik
Luaran bentuk pisik dari program IbM ini ialah diperolehnya “ Alat Permainan
Edukatif” ( APE ) Jenis Balok dan Puzzle Geometri yang telah memiliki standar
mutu untuk digunakan sebagai alat bantu pembelajaran di TK dengan Prototipe
sebagai berikut :
13
Produk APE Jenis Balok
14
Produk APE Jenis Puzzle
15
b. Luaran ( Produk ) Bentuk Non Pi sik
Luaran bentuk non pisik dari hasil pelaksanaan program IbM ini ialah ;
a. Terjadinya peningkatan kualitas hidup dari warga masyarakat desa hutan yang
telah mendapat pelatihan dan pembinaan. Warga masyarakat desa hutan yang
tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan ( LMDH ) di Desa Kalitapen
Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas, setelah mendapat pelatihan selama 3
bulan mereka telah mahir memproduksi APE. Produk mereka layak digunakan /
diaplikasikan dalam proses pembelajaran di TK –TK dan pendidikan anak usia
dini yang lain.
b.Terjadinya peningkatan penghasilan pengrajin kayu setelah mereka trampil
membuat APE. Produk APE dibuat dengan cara memanfaatkan kayu limbah yang
melimpah dan sementara ini belum dibudidayakan untuk membuat produk yang
memiliki nilai ekonomi tinggi.
c.Terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran di PAUD secara signifikan, yakni
hasil belajar peserta didik pada aspek : kreativitas, kognitif, daya pikir, daya
cipta, pisik-motorik, emosi, sosial, bahasa.
3. Manfaat Pengembangan APE
Pengembangan APE dapat memiliki multi manfaat antara lain;
a. Bagi Masyarakat Pedesaan
Manfaat yang dapat dipetik oleh masyarakat pedesaan dengan dikembangkannya
Alat Permainan Edukatif ( APE ) yakni :
1).Dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan untuk memproduksi APE.
2).Dapat membuka peluang kerja baru bagi pengrajin kayu di pedesaan.
3).Dapat meningkatkan pendapatan / penghasilan pengrajin kayu yang membuat
APE
b. Bagi Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Pendidikan TK
1).Dapat terpenuhinya alat bantu pembelajaran bentuk APE jenis Balok
2).Dapat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
3).Dapat untuk memotivasi perkembangan kognitif, daya piki, daya cipta, pisik-
motorik, emosi, sosial, dan bahasa Anak Usia Dini.
16
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
3.1.Tujuan Luaran ( Produk )
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini dipilah menjadi dua macam yakni
tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
a.Tujuan jangka panjang
Tujuan jangka panjang dari program ini ialah untuk membangun budaya kerjasama
antara lembaga pendidikan tinggi ( Prodi PG-PAUD FKIP UMP Purwokerto )
dengan lembaga-lembaga mitra baik lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini
( TK Play Group ) dan dunia usaha industri rumah tangga di wilayah Kabupaten
Banyumas pada khususnya maupun TK di wilayah Kabuapeten lain pada umumnya
serta UKM yang bergerak dalam bidang kerajinan kayu yang ada di pedesaan
wilayah Kabupaten Banyumas.
b.Tujuan jangka pendek
1). Untuk menuangkan ide-ide konstruktif secara kolaboratif antara kedua belah
pihak yang bermitra. Khusunya untuk meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan,dan penghasilan pengrajin kayu di desa Kalitapen, Purwojati,
Banyumas.
2). Mengidentifikasi berbagai alat permainan edukatif yang ada dilapangan dan
memperbandingkan dengan APE buatan Tim IbM Prodi PG-PAUD- FKIP UMP
Purwokerto.
3). Untuk membantu terciptanya lapangan kerja baru bagi Pengrajin kayu yang telah
mendapat pembinaan dari Tim IbM.
3.2. Manfaat Pengembangan APE
Pengembangan APE dapat memiliki multi manfaat antara lain;
a. Bagi Masyarakat Pedesaan Anggota LMDH
Manfaat yang dapat dipetik oleh masyarakat pedesaan dengan dikembangkannya
Alat Permainan Edukatif ( APE ) yakni :
1).Dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan untuk memproduksi APE.
17
2).Dapat membuka peluang kerja baru bagi pengrajin kayu di pedesaan.
3).Dapat meningkatkan pendapatan / penghasilan pengrajin kayu yang membuat
APE
b. Bagi Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Pendidikan TK
1).Dapat terpenuhinya alat bantu pembelajaran bentuk APE jenis Balok
2).Dapat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
3).Dapat untuk memotivasi perkembangan kognitif, daya piki, daya cipta, pisik-
motorik, emosi, sosial, dan bahasa Anak Usia Dini.
18
BAB IV
METODE KEGIATAN
4.1. Sasaran Pelaksanaan Kegiatan
Sasaran dari kegiatan program IbM ini dipilah menjadi dua bagian yakni ;
a. Sasaran Primer / Pokok
Sasaran primer dari kegiatan program Iptek bagi Masyarakat ( IbM ) adalah
anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan, yakni warga masyarakat yang tergabung dalam
wadah organisasi LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN ( LMDH ) di desa
Kalitapen Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas. Isi kegiatan program IbM
Lembaga Masyarakat Desa Hutan ialah membuat APE Jenis Balok dan Puzzle Geometri
untuk anak usia dini.
b. Sasaran Sekunder
Sasaran antara atau sekunder dalam kegiatan IbM Lembaga Masyarakat Desa
Hutan ini ialah warga masyarakat lain yang belum mendapat pelatihan membuat APE
jenis Balok dan Puzzle Geometri tahap pertama. Warga nasyarakat anggota LMDH yang
belaum mendapat kesempatan mengikuti pelatihan masih banyak dan mereka berharap
pada kesempatan yang lain bisa mengikuti pelatihan cara membuat APE jenis balok dan
Puzzle Geometri.
4.2. Keterkaitan
Keterkaitan natar program IbM dengan mitra adalah adanya hubungan timbal balik
yang saling menguntungkan. Bagi Tim pelaksana program IbM, kegiatan ini merupakan
penerapan hasil-hasil penelitian perguruan tinggi. Bagi masyarakat mitra dapat
memperoleh manfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan berdasar temuan
penelitian yang telah dilakukan oleh perguruan tinggi mitra.
4.3. Metode Kegiatan
Metode kegiatan yang ditawarkan ialah cara membuat APE jenis Balok dan Puzzle
Geometri bagi pendidikan anak usia dini. Tahapan kegiatan dilaksanakan sebagai berikut :
1. Memberikan pelatihan teoritis dan praktik membuat APE
2. Membentuk UKM Pengrajin APE Jenis Balok dan Puzzle Geometri
19
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan IbM Lembaga Masyarakat Desa Hutan ( LMDH ) diatur melalui langkah-
langkah sebagai berikut ;
a. Kooerdinasi antara Tim pelaksana dengan mitra
b. Penyiapan alat perlengkapan dan bahan baku pembuat APE
c. Sosialisasi Program IbM dan Pembukaan Pelatihan Cara Membuat APE Jenis
Balok & Puzzle Geometri untuk Anak Usi Dini.
d. Peragaan cara Membuat APE oleh Tim IbM dibantu Teknisi UKM Pengrajin
APE binaan LIPI Jakarta.
e. Praktek Membuat APE Jenis Balok & Puzzle oleh warga LMDH yang telah dilatih
f. Monitoring dan Evaluasi Hasil Praktek Membuat APE oleh Tim IbM
g. Penentuan Lolos dan Tidak Lolos produk APE yang telah dibuat oleh warga
binaan
h. Penguatan bagi anggota binaan yang telah lolos dan pembinaan bagi yang belum
lolos seleksi produk APE
i. Monitoring dan Evaluasi Ulang Produk APE bagi warga binaan yang tahan 1 belun
dinyatakan lolos.
j. Tindak lanjut produk dan pemadsarannya.
Kegiatan pengabdian pada masyarakatini dilaksanakan melaui program IbM tahun
2010, merupakan program kerjasama antara Program Studi PG-PAUD FKIP Universitas
Muhammadiyah Purwokerto dengan Mitra yakni Warga /Anggota Lembaga Masyarakat
Desa Hutan Desa Kalitaepn Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas yang berjumlah
50 orang.
Kegiatan koordinasi dan sosialisasi dengan Mitra dilakukan oleh Ketua Pelaksana
dan Anggota dengan pihak warga masyarakat yang tergabung dalam wadah Lembaga
Masyarakat Desa Hutan ( LMDH ). Persiapan alat-alat dan bahan baku membuat APE
Jenis Balok dilakukan oleh Teknisi dan Mahasiswa yang telah dipersiapkan oleh Tim
IbM.
20
Berikut disampaikan fisualisasi kegiatan Koordinasi dan sosialisasi oleh Ketua dan
Anggota Tim IbM kepada warga masyarakat anggota LMDH.
GAMBAR 1
KOORDINASI DAN SOSIALISASI PROGRAM IbM TAHUN 2010
Kegiatan koordinasi dan sosialisasi program IbM bagi warga masyarakat anggota
Lembaga Masyarakt Desa Hutan, ditanggapi positif oleh pihak warga anggota LMDH,
Kepala Desa dan perangkatnya. Dengan adanya tanggapan positif dari pihak warga angota
LMDH dan Kepala Desa beserta perangkatnya kegiatan IbM bisa berjalan lancar, semua
program dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah titetapkan. Langkah berikutnya
setelah dilakukan koordinas dan sosialisasi ialah mengadakan pelatihan cara membuat
APE Jenis Balok dan Puzzle Geometri untuk pendidikan anak usia dini ( PAUD ). Pada
kegiatan pelatihan membuat APE, kegiatan diawali dengan penjelasan teori terlebih
dahulu. Setelah teori diberikan kepada peserta selanjutnya diadakan tanya jawab untuk
membahas hal-hal yang dirasa belum dipahami oleh peserta. Setelah teori dipandang cukup
dipahami oleh peserta selanjut diadakan kegiatan praktik membuat APE.
21
Berikut disampaikan fisualisasi proses penyerahan bahan baku pembuat APE Jenis
Balok dan Puzzle Geometri untuk Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ). Penyerahan
bahan baku kepada mitra, merupakan kegiatan awal dari praktik membuat APE.
Penyerahan bahan baku secara simbolik dilakukan oleh Ketua Tim IbM dan diterima oleh
Kepala Desa selaku Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan ( LMDH ) di Desa Kalitapen
Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas periode 2010.
Penyerahan bahan baku berupa kayu mahoni yang disampaikan berjumlah ½
meter kubit sudah dalam keadaan digergaji dan sudah berbentuk balok-balok dan papan
yang siap untuk diolah menjadi APE.
GAMBAR 2
PENYERAHAN BAHAN BAKU APE DARI KETUA PELAKSANA
KEPADA KEPALA DESA SELAKU KETUA LMDH
22
Pada saat yang bersamaan setelah Ketua Pelaksana secara simbolias menyerahkan
bahan baku pembuat APE kepada Kepala Desa selaku Ketua LMDH, selanjutnya Kepala
desa menyerahkan bahan baku tersebut kepada warga anggota LMDH dan teknisi pembuat
APE untuk secara bersama-sama mempraktekkan membuat APE. Dengan koordinasi dari
mahasiswa yang dilibatkan dalam kegiatan IbM ini maka program kerja Tim akan sangat
terbatu, khusunya pada saat pelaksanaan praktek yang dilakukan oleh anggota LMDH.
Berikut disampaikan ilustraasi mahasiswa dan teknisi yang siap melaksanakan tugas
mendampingi warga yang telah mengikuti pelatihan untuk praktek membuat APE jenis
Balok maupun Puzzle Geometri.
.
GAMBAR 3
MAHASISWA DAN TEKNISI SEBAGAI PENDAMPING
KEGITAN MEMBUAT APE
23
Setelah persiapan dipandanmg cukup selanjutnya diadakan pelatihan kepada warga
masyarakat anggota LMDH yang telah terdaftar sebagai peserta. Palatihan diawali dengan
materi yang berbentuk teori, secra teori warga peserta pelatihan memndapat penjelasan
adari Tim Pelaksana yang dibantu oleh teknisi serta mahasiswa. Berikut disampaikan
fisualisasi kegiatan pelatihan dengan materi teori membuat APE.
GAMBAR 4
PELATIHAN CARA MEMBUAT APE JENIS BALOK
DAN PUZZLE GEOMETRI
Setelah pelatihan dengan materi teori dan praktik membuat APE dipandang sudah
cukup dan peserta sudah paham semua maka kegiatan berikutnya adalah praktik membuat
APE Jenis Balok dan Puzzle Geometri. Hasil praktek pelatihan adalah berupa produk
APE yang perlu mendapat penilaian dari Tim IbM. Penilaian terhadap kualitas produk
didasarkan pada pedoman acuan yang telah ditetapkan oleh Tim Pelaksana. Berikut
24
disampaikan fisualisasi Tim Pelaksana dengan didampingi oleh Kepala Desa pada saat
melakukan penilaian terhadap produk yang telah dihasilkan oleh warga yang telah
mengikuti pelatihan.
GAMBAR 5
KEGIATAN PENILAIAN TERHADAP PRODUK HASIL PELATIHAN
MEMBUAT APE
5.2. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan program IbM Lembaga Masyarakat Desa Hutan ( LMDH )
diarahkan kepada tiga aspek kinerja yakni ; aspek perencanaan, aspek pelaksanaan dan
aspek hasil. Untuk memudahkan kegiatan evaluasi ketiga aspek kinerja tersebut
indikator keberhasilannya dijabarkan pada matrik berikut:
25
MATRIK EVALUASI KINERJA PROGRAM IbM LEMBAGA MASYARAKAT
DESA HUTAN DI DESA KALITAPEN PURWOJATI BANYUMAS TAHUN 2010
No. Aspek Yang Dievaluasi Indikator Ke-
berhasilan
Tolok Ukur Hasil yang
diperoleh
1 Perencanaan / persiapan kegiatan Tim IbM membuat
progran kerja dan
menyiapkan alat
dan bahan baku
untuk membuat
APE Jenis balok &
Puzzle Geometri
1.Tersedianya
program kerja
secara detail dan
aplikatif.
2.Tersedianya alat-
alat praktek dan
bahan baku
pembuat APE
1. Program kerja
sudah tersedian dan
aplikatif
2. Alat /
perlengkapan dan
bahan baku
pembuat APE telah
tersedian dengan
baik.
2 Pelaksanaan program kegiatan Tim IbM PG-
PAUD FKIP UMP
menjalin kerjasama
dengan anggota
LMDH untuk
dilatih ketrampilan
membuat APE
1.Terlaksananya
koordinasi dan
sosialisasi dengan
anggpota LMDH.
2.Pelatihan cara
membuat APE
3.Praktek membuat
APE hingga
menghasilkan
produk dengan baik
4.Evaluasi hasil
produk APE
1.Koordinasi dan
sosialisasi berjalan
sesuai jadwal
kegiatan
2.Pelatihan
membuat APE
berjalam lancar
dengan peserta 50
orang
3.Praktek membuat
APE dengan bahan
baku dari Tim
pelaksana antusias
menikuti pelatihan
sesuai jadwal
4.Hasil produk
APE yang dibuat
oleh peserta 75%
dinyatakan lolos
seleksi dan bisa
ditindak lanjuti
untuk dilakukan
pembinaan dengan
membentuk Unit
26
Usaha Bersama
Pengrajin APE.
3 Hasil produk Peserta pelatihan
dapat membuat
APE dengan
kualitas sesuai
dengan standar
mutu yang telah
ditetapkan
1.APE jenis Balok
harus memenuhi
kualifikasi;sesuai
ukuran, halus,
warna sesuai
ketentuan, sudut
siku-siku, jumlah,
sesuai bangun
geometri yang telah
ditetapkan
2.Puzzle Geometri
harus mengikuti
acuan yang telah
ditetapkan baik dari
segi bentuk, ukuran
serta jumlah
kepingannya
1.Peserta telah
mampu membuat
APE jenis Balok
sesuai ukuran,
warna, bentuk dan
jumlah yang telah
ditetapkan dan
sudah layak jual.
2.Peserta pelatihan
telah dapat
membuat puzzle
geometri dengan
kualifikasi yang
telah ditentukan
dan produk yang
mereka hasilkan
sudah layak
jualatau siap
dipasarkan.
5.3. Permasalah / Hambatan Yang Dihadapi
Permasalah / hambatan yang dihadapi selama peleksanaan program IbM Lembaga
Masyarakat Desa Hutan ( LMDH ) desa Kalitapen Kecamatan Purwojati Kabupaten
Banyumas adalah :
a. Faktor geografis letak desa Kalitapen yang berada diwilayah pegunungan dengan
sarana transpotasi yang sangat terbatas, maka produk APE dan hasil kerajinan serta
produk pertanian yang lain mengalami kesulitan dalam pemasaran.
b. Struktur jalan yang ada sangat jelek karena tanah diwilyah ini kebanyakan terdiri
dari tanah liat dan terletak pada tebing dan jurang pegunungan yang dalam
sehingga mobilitas warga menjadi sangat terbatas.
c. Tingkat pendidikan warga yang mengikuti pelatihan rata-rata hanya tamatan SD
dan bahkan beberapa diantaranya tidak tamat SD, kondisi seperti ini akan
27
mempengaruhi terhadap pola pikir dan pola tindak. Keadaan seperti ini akan
berpengaruh terhadap wawasan usaha dan semangat/motivasi usaha pada warga.
d. Permodalan warga peserta pelatihan sangat lemah, sehingga mereka sering terjebak
pada sistem ijon yang diciptakan oleh para tengkulat yang ada di desa mereka. Bila
mereka sudah terjerat dengan hutang maka secara ekonomi mereka sudah tidak
memeiliki kemerdekaan dalam mengatur ekonomi keluarga. Mereka sudah sangat
tergantung pada tengkulak, sehingga hasil hutan maupun hasil pertanian yang
mereka peroleh harus dijual kepada tengkulak dengan harga yang telah ditetapkan
oleh tengkulak.
e. Sistem pemasaran produk APE memerlukan kerjasama dengan pihak terkait yakni
Dinas Pendidikan Nasional khususnya pada jalur pendidikan Anak Usia Dini.
Untuk itu Tim IbM Prodi PG-PAUD FKIP UMP Purwokerto menghimbau agar
Dinas Pendidikan memberikan rekomendasi kepada lembaga-lembaga pendidikan
anak usi dini untuk menggunakan APE hasil produksi dari UKM pengrajin kayu
yang telah dibina oleh Dosen PG-PAUD FKIP UMP, sebab APE tersebut telah
diadakan uji coba dan hasil uji coba sudah diberi lisensi oleh LIPI Jakarta untuk
digunakan sebagai alat bantu pembelajaran pada Lembaga Pendidikan Anak Usioa
Dini ( PAUD).
28
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari data hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan oleh Tim pelaksana
terhadap program Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Lembaga Masyarakat Desa Hutan di
desa Kalitapen Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Program IbM sangat bermanfaat bagi warga masyarakat yang hidup dengan
ekonomi dibawah garis kemiskinan, karena program ini bisa meningkatkan
penghasilan masyarakat.
2. Program IbM yang telah dilaksanakan di desa Kalitapen Kecamatan Purwojati
Kabupaten Banyumas bisa berjalan dengan baik tanpa ada hambatan yang berarti.
3. Tim Program IbM beserta anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan yang telah
diberi pembinaan dapat memanfaatkan potensi daerah pegunungan yang dikelilingi
oleh hutan, mereka bisa membudidayakan hasil hutan yang melimpah di setiap
musim tebang. Khusunya sisa-sisa hasil hutan yang berupa limbah kayu, semula
hanya dijadikan sebagi kayu bakar, kini bisa digunakan sebagai bahan baku untuk
membuat APE jenis Balok dan Puzzle Geometri yang dapat digunakan sebagai alat
bantu dalam pembelajaran di PAUD.
4. Wargta masyarakat yang telah mendapat pembinaan cara membuat APE kini
memiliki pengetahun dan ketrampilan baru yang dapat digunakan untuk
mengembangkan usaha dan bahkan bisa meciptakan usaha baru dengan membuka
usaha bersama dalam bentuk Koperasi, UKM maupun unit kerjasama yang lainnya.
B. Saran
Saran berkait dengan pekasanaan program IbM ini, kami sampaikan kepada :
1. Warga masyarakat yang hidup di daerah pedesaan hendaknya bisa
membudidayakan hasil lingkungannya untuk diolah menjadi produk-produk yang
memliki nilai ekonomi tinggi.
2. Kepala Desa beserta perangkatnya hendaknya selalu memberikan motivasi kepada
warga masyarakat khususnya warga masyarakat yang telah mengikuti pelatihan
membuat APE Jenis balok dan Puzzle Geometri, untuk senantiasa dapat
29
memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah diterima selama mengikuti
pelatihan sehingga dapat meningkatkan penghasilannya.
3. Kepada pihak penyandang dana yakni Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat ( DP2M ) semakin
meningkatkan dan memperluas program IbM pada waktu yang akan datang
dengan cara semakin menambah jumlah Proposal serta menambah jumlah dana
yang dikucurkan untuk program ini.
4. Bagi Perguruan Tinggi untuk secara berkesinambungan melakukan kegiatan
pengabdian pada masyarakat yang pendanaannya bisa melalui PT sendiri maupun
dari Dirjen Dikti Direktorat P2M.
30
Lampiran 1
PANDUAN CARA MEMBUAT ALAT PERMAINAN EDUKATIF ( APE )
JENIS BALOK DAN PUZZLE GEOMETRI UNTUK PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI ( PAUD )
A. Bangun- bangun Geometri APE Jenis Balok
Alat Permainan Edukatif ( APE ) Jenis Balok yang akan dibuat disajikan dalam
gambar sebagai berikut.
ALAT PERMAINAN EDUKATIF JENIS BALOK
GEOMETRI
31
JENIS BANGUN GEOMETRI UKURAN DAN JUMLAH SETIAP 1 UNIT ALAT
PERMAINAN EDUKATIF JENIS BALOK.
1. Bola Ukuran kecil jumlah 6 buah dengan diberi warna merah, kuning, ungu, pink,
biru dan hijau.
2. Bangun kubus, silinder, bola, ukuran masing-masing sisinya 8 cm, tinggi 8 cm,
garis tengah lingkaran 8 cm, jumlah masing-masing 1 buah.
3. Kubus kecil, ukuran sisi-sisnya 4 cm, jumlah 8 untuk dibentuk 1 kubus ukuran
sedang.
4. Prisma ukuran , panjang 8 cm, lebar 4 cm, tebal 2 cm, jumlah 8u buah, untuk
membentuk kubus ukuran sedang.
5. Kubus kecil, panjang sisi-sisinya 4 cm, jumlah 27 buah, untuk membuat kubus
ukuran besar.
6. Empat persegi panjang, ukuran panjang 20 cm, lebar 4 cm, tebal 2 cm jumlah 4
buah.
7. Empat persegi panjang ukuran 15 cm, lebar 4 cm, tebal 2 cm jumlah 1 buah, dan
ukuran panjang 5 cm, lebar 4 cm, tebal 2 cm jumlah 1 buah.
8. Empat persegi panjang ukuran panjang 10 cm, lebar 4 cm, tebal 2 cm, jumlah 2
buah.
9. Empat persegi panjuang ukuran panjang 5 cm, lebar 4 cm, tebal 2 cm, jumlah 4
buah.
32
33
PEDOMAN MEMBUAT PUZZLE GEOMETRI
1. Puzzle Geometri Untuk Anak Play Group
a. Puzzle Geometri Untuk Anak Play Gorup Semester 1 :
Ukuran Baki panjang 32 cm lebar 22 cm , tebal dinding baki 1 cm.
Isi Puzzle Geometri terdiri dari; 2 empat persegi panjang dengan ukuran panjang
20 cm lebar 5 cm, 2 segitiga siku-siku dengan ukuran tinggi 20 cm lebar 5 cm, 2
segi empat dengan ukuran sisi-sisinya 5 cm.
b. Puzzle Geometri Untuk Anak Play Group Semester 2 :
Ukuran Baki , panjang 32 cm lebar 22 cm, tebal dinding baki 1 cm.
Isi Puzzle Geometri terdiri dari; 2 empat persegi panjang dengan ikuran panjang 15
cm lebar 5 cm, 2 segitiga sisku-siku dengann ukuran tinggi 15 cm, lebar 10 cm, 2
empat persegi panjang dengan ukuran panjang 10 cm, lebar 7,5 cm, 2 segi empat
sanma kaki dengan ukuran tinggi 7,5 cm, alas 10 cm, 2 segitiga sama kaki dengan
ukuran tinggi 5 cm, alas 10 cm.
2. Puzzle Geometri Untuk Anak TK Kelompok A
a. Puzzle Geometri Untuk Anak TK Kelompok A Semester 1 :
Ukuran Baki, panjang 32 cm, lebar 22 cm, tebal dinding baki 1 cm.
Isi Puzzle Geometri terdiri dari; 2 empat persegi panjang dengan ukuran panjang 15
cm, lebar 5 cm, 4 segi empat dengan ukuran sisi-sisinya 5 cm, 1 segitiga siku-siku
dengan ukuran tinggi 15 cm alas 10 cm, 1 segitiga sisku-siku dengan ukuran tinggi
13 cm, alas 8 cm, 2 segitiga sama kaki dengan ukuran tinggi 5 cm, alas 15 cm, 1
segitiga sama kaki dengan ukuran tinggi 5,5 cm, alas 8 cm, 1 trapesium ukran alas
10 cm, atas 8 cm, tinggi 2 cm, 1 trapesium alas 10 cm, atas 8 cm, tinggi 2 cm.
b. Puzzle Geometri Untuk Anak TK Kelompok A Semester 2 :
Isi Puzzle Geometri terdiri dari; 4 segi empat dengan ukuran sisi-sisinya 5 cm, 1
segitiga siku-siku ukuran tinggi 15 cm, alas 10 cm, 1 segitiga siku-siku ukuran
tinggi 13 cm, alas 8 cm, 4 segitiga siku-siku kecil ukuran tinggi 7,5 cm, alas 5 cm,
1 belah ketupat ukuran sisi-sisinya 12 cm, 2 segitiga sama kaki ukuran tinggi 7,5
cm, alas 10 cm, , 2 segitiga sama kaki ukuran tinggi 3 cm, alas 10 cm, 2 trapesium
ukuran alas 15 cm, atas 10 cm, tinggi 2 cm, 1 trapesium ukuran alas 10 cm, atas 8
cm, tinggi 2 cm.
34
3. Puzzle Geometri Untuk Anak TK Kelompok B
Ukuran Baki, panjang 32 cm, lebar 22 cm, tebal dinding baki 1cm.
a. Puzzle Geometri Untuk Anak TK Kelompok B Semester 1 :
Isi Puzzle terdiri dari; 2 empat persegi panjang ukuran panjnag 7,5 cm, lebar 5 cm,
4 segitiga siku-siku kecil ukuran tinggi 7,5 cm, alas 5 cm, 4 segitiga siku-siku kecil
ukuran tinggi 7,5 cm, alas 5 cm, 2 segitiga sama kaki ukuran tinggi 7,5 cm, alas 10
cm, 2 segitiga siku-siku besar ukuran tinggi 13 cm, alas 8 cm, 2 trapesium ukuran
alas 10 cm, atas 8 cm, tinggi 2 cm, 2 segitiga sama kaki ukuran tinggi 7,5 cm, alas
10 cm, 2 segitiga sama kaki ukuran tinggi 3 cm, alas 10 cm, 2 trapesium ukuran
alas 15 cm, atas 10 cm tinggi 2 cm.
b. Puzzle Geometri Untuk Anak TK Kelompok B Semester 2 :
Isi Puzzle terdiri dari; 1 empat persegi panjang ukuran panjang 15 cm, lebar 5 cm, 1
empat persegi panjang kecil ukuran panjang 7,5 cm, lebar 5 cm, 4 segitiga siku-
siku kecil ukuran tinggi 3,25 cm, alas 2,5 cm, 1 segi lima 2 sisi-sinya panjang 3,25
cm, 3 sisi yang lain 3 cm, 4 segitiga siku-siku besar ukuran tinggi 7,5 cm, alas 5
cm, 2 segitiga sama kaki ukuran tingg 7,5 cm, alas 10 cm, 2 segitiga sama kaki
besar ukuran tinggi 7,5 cm, alas 10 cm, 2 segitiga sama kaki kecil ukuran tinggi 3
cm, alas 10 cm, 2 trapesium ukuran alas 15 cm atas 10 cm, tinggi 2 cm, 4 segitiga
siku-siku kecil ukuran tingg 7,5 cm, alas 2,5 cm, 2 trapesium ukuran alas 7 cm, atas
6 cm, tinggi 2 cm, 1 segi enam ukuran 4 sisi-sisinya 10 cm, 2 sisi-sinya 6 cm.
35
Lampiran 2
BIAYA PEKERJAAN
No. Keterangan Harga Jumlah
1. Biaya Pelaksanaan Kegiatan:
a. Konsumsi woek shop / pelatihan
membuat APE & Puzzle Geometri
65 peserta x 6 hari
b. Snack work shop/pelatihan membuat
APE & Puzzle Geometri 65 peserta x 6
hari
c. Air minum Aqua 20 Dus untuk 6 hari
pelatihan
d. Teh Botol Sosro untuk 75 orang x 6
hari
e. Kopi 75 porsi x 6 hari
f. Buku Panduan Cara Membuat APE &
Puzzle Geometri 75 Eksemplar
g. Sewa tempat penyelenggaraan work
shop / pelatihan 6 hari kerja
h. Sewa perlengkapan work shop /
pelatihan, soun sostem 5 hari kerja
Sub Jumlah
Rp 15.000
Rp 7.500
Rp 20.000
Rp 1.500
Rp 2.000
Rp 2.500
Rp 500.000
Rp 400.000
Rp 5.850.000
Rp 2.925.000
Rp 400.000
Rp 675.000
Rp 900.000
Rp 187.500
Rp 3.000.000
Rp 2.000.000
Rp 15.397.500
2. Peralatan :
Peralatan pertukangan untuk 50 pengrajin
yang mengikuti pelatihan dan produk hasil
praktiknya dinilai lolos uji kualitas
Sub Jumlah
Rp 300.000
Rp 15.000.000
Rp 15.000.000
3. Biaya Bahan Habis pakai :
b. Bahan Baku Kayu Jati untuk Praktik
membuat APE ½ meter kubik.
c. Bahan Baku Kayu Pinus ½ meter kubik
Rp 4.000.000
Rp 2.000.000
36
untuk Praktik membuat Puzzle Geometri
Sub Jumlah
Rp 3.000.000 Rp 1.500.000
Rp 3.500.000
4. Monitoring & Evaluasi :
a. Perjalanan Tim IbM ke lokasi 2 orang
Dosen x 4 hari x 8 bulan
b. Mahasiswa 2 orang x 2 hari x 6 bulan
c. Teknisi 2 orang x 2 x 6 bulan
Sub Jumlah
Rp 45.000
Rp 45.000
Rp 45.000
Rp 1.440.000
Rp 1.080.000
Rp 1.080.000
Rp 3.600.000
5. Honorarium :
a. Ketua Tim Pelaksana 16 jam kerja per
minggu x 8 bulan
b. Anggota Tim Pelaksana 8 jam per
Minggu x 8 bulan
c. Mahasiswa 2 orang 12 x kunjungan
d. Teknisi 2 orang x 10 pelatihan
Sub Jumlah
Rp 250.000
Rp 187.500
Rp 125.000
Rp 200.000
Rp 4.000.000
Rp 3.000.000
Rp 1.500.000
Rp 2.000.000
Rp10.500.000
6. Penyusunan Laporan :
a. Penyusunan Draf Laporan :
1).Kertas HVS 5 rim
2).Tinta Printer 4 tube
3).Rental Komputer 6 hari kerja
4).Tenaga pengetikan Naskah laporan
1 orang x 6 hari kerja
b. Seminar Hasil Program IbM :
1).Konsumsi makan siang 25 peserta
2).Snak 25 peserta
3).Air minum Aqua 4 Dus
4).Teh Botol Sosro 50 buah
5).Tenaga kebersihan 2 orang
c. Penggandaan,penjilidan & pengiri-
man Laporan :
Rp 35.000
Rp 12.500
Rp 50.000
Rp 50.000
Rp 15.000
Rp 7.500
Rp 20.000
Rp 1.500
Rp 50.000
Rp 175.000
Rp 50.000
Rp 300.000
Rp 300.000
Rp 375.000
Rp 187.500
Rp 80.000
Rp 75.000
Rp 100.000
37
1).Revisi dan penggandaan Laporan 6
Eksemplar
2).Penjilidan 6 eksemplar
3).Pengiriman Laporan ke DP2M Dikti
4).PPPK Dan Obat-obatan
Sub Jumlah
Rp 10.000
Rp 5.000
Rp
Rp 60.000
Rp 30.000
Rp 100.000
Rp 170.000
Rp 2.002.500
TOTAL BIAYA Rp 50.000.000
38
Lampiran 3
BIO DATA
1. Nama Lengkap dan Gelar
2. NIP
3. Tempat dan Tanggal Lahir
4. Jenis Kelamin
5. Pangkat / Golongan
6. Jabatan Akademik
7. Alamat
a. Kantor
Nomor Telp./Fax
Alamat E-mail
b. Alamat Rumah
Nomor Telp. / HP
: Drs. H. Johni Dimyati, MM
: 1952 1111 198003 1 005
: Purwokerto, 11 November 1952
: Laki-laki
: Pembina Tk 1 / IVb
: Lektor Kepala
: Jl. Raya Dukuhwaluh PO Box. 202 Purwokerto 53182
: 0281- 636751 Fax. 0281-637239
: Jl. Tegal Mulya I No.7 Komplek Kampus 1 UMP
Purwokerto 53182
: 0281-6843458 HP. 081542669822
8. Riwayat Pendidikan :
a. Sekolah Rakyat, Desa Jambu, wangon , Banyumas Tahun 1963
b. SMEP Negeri Cilacap Tahun 1967
c. SPG Muhammadiyah Purwokerto Tahun 1973
d. Sarjana Muda Pendidikan (Didaktik Kurikulum) Tahun 1977
e. Sarjana Pendidikan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan) Tahun 1979
f. Akta V UT ( Undip Semarang ) Tahun 1984
g. Magister Manajemen ( Pemasaran ) UMM Malang Tahun 1999
9. Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat :
a. Penelitai dengan Judul :
1) .Stimulasi Perklembangan Kognitif Anak UsiaDini Dengan Menggunakan Alat
Permainan Edukatif Jenis Balok ( Studi Longitudinal di TK UMP) 2003.
2) Perbedaan Perkembangan Motorik Anak TK Anatar Jenis Kelamin Laki-laki
Dengan Anak Perempuan ( Studi Longitudinal Perkembangan Motorik Kasar dan
Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun di TK UMP ) 2004.
39
3) Pengembangan Alat Permainan Spilgaben Untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran di TK Pertiwi 1,2,3 Dukuhwaluh Purwokerto, 2006.
4) Produksi dan Penerapan Alat Permainan Balok Untuk Meningkatkan Pendapatan
Pengrajin Kayu dan Memotivasi Perkembangan Kognitif, Daya Pikir, Dan Daya
Cipta Anak TK. 2007
b. Pengabdian Pada Masyarakat dengan Judul :
1). Pelatihan Cara Menggunakan Alat Permainan Balok Bagi Guru Anggota IGTKI
Kabupaten Cilacap, 2005.
2). Penyuluhan Cara Menggunakan APE Jenis Balok Pada Guru-guru TK se
Kabupaten Banyumas Gurinda Mandala Kabupaten Banyumas, 2004 .
3). Pelatihan Cara Memanfaatkan Area Balok Untuk Merangsang Daya Cipta dan
Daya Pikir Anak TK Bagi Guru-Guru TK se Kabupaten Banyumas, 2006.
4). Pelatihan Cara Memanfaatkan Alat permainan Balok Untuk Merangsang
Perkembangan Kinestetik Anak TK Pada Anggota IGRA dan Guru ABA Aisyiah
di Kabupaten Pemalang, 2007.
5). Penyuluhan Tentang Hubungan Antara Area Musiok Dengan Pengembangan
Kecerdasan Musikal Bagi Anak TK, Pada Anggota IGTKI Kabupaten Banyumas,
2008.
6). IbM Masyarakat Desa Hutan ( LMDH ) Pembinaan Dan Pelatihan Cara Membuat
APE Bagi Masyarakat Pengrajin Kayu Anggota LMDH di Desa Kalitapen,
Purwojati, Banyumas, 2010.
10. Kegiatan Akademik / Publikasi Ilmiah
a. Kegiatan Akademik :
1). Pelatihan Penyususnan dan Pengembangan APE Untuk Anak TK, Ditjen Dikti.
Dirjen Ketenagaan, Jakarta, 2004.
2). Pelatiah dan Work Shop , Penyususnan Berkas Usulan Program Studi PGTK,
Ditjen Dikti, Bali 2006.
3). Pelatiah dan Work Shop, Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Bagi
Masyarakat peneliti, LPPM, UMP Purwokerto, 2007.
4). Work Shop Internasional, Pendidikan Anak Usia Dini, Panikael Surabaya, 2009.
40
5). Work Shop Nasional , dan Pembentukan Organisasi Program Studi PG-PAUD,
Yogyakarta, 2010.
b. Publikasi Ilmiah :
1). Koran Republika; Rubrik Sosok, Menyebar Alat Peraga ( Permainan Edukatif Jenis
Balok) Bagi Anak TK Untuk Mengembangan Daya Pikir dan Daya Cipta, Ahad 2
Maret, 2008.
2). Radar Banyumas, Varia Pendidikan ; Upaya Menjawab Kebutuhan Stake Holders,
Senin 16 Juni, 2008.
3). Radar Banyumas, Drs. H. Johni Dimyati, MM, Pencipta Alat Permainan Edukatif,
Berwal Dari Eksperimen Membuat Mainan Untuk Cucunya, Senin Kliwon, 21 Juli
2008.
4). Global TV, Kolom Disekitar Kita, Materi Tayangan; Rekayasa Alat Permainan
Balok Untuk Pendidikan Anak Usia Dini, 15 Desember 2007.
5). BMS TV, Acara Universitaria, Penggunaan Alat Permainan Untuk Merangsang
Pengembangan Kognitif, Daya Pikir dan Daya Cipta Anak TK, Sabtu, 27
Desember 2008.
Purwokerto, 26 November 2010
Ketua Pelaksana
Drs. H. Johni Dimyati, MM
NIP. 1952 1111 198003 1 005
41
Lampiran 4.
Penyerahan produk APE hasil praktek pengrajin kayu setelah
mendapat pelatihan dari Tim IbM Universitas Muhammadiyah
Purwokerto
Gambar 6. Seorang Pengrajin Atas Nama Anggota yang lain
Menyerahkan Hasil Produk APE Yang Telah Lolos Seleksi Kualitas
Kepada Tim IbM Universitas Muhammadiyah Purwokerto Dengan
Disaksikan Oleh Kepala Desa Kalitapen.
42
Berikut disampaikan ilustrasi sambutan Kepala Desa Kalitapen setelah selesainya
pelaksanaan program IbM di desanya. Sambutan disampikan atas nama pribadi
maupun sebagai Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan dan sekaligus sebagi
Kepala Desa
Gambar 7. Kepala Desa Memberikan Sambutan Kesan dan Pesan Kepada
Pengrajin Kayu serta kepada Tim IbM FKIP UMP Purwokerto Setelah
Menyaksikan Penyerahan Produk APE
43
PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TAHUN 2010
DP2M DITEJEN DIKTI DEPDIKNAS RI
1. Judul Pengabdian
2. Jenis Pengabdian
3. Ketua Pelaksana Pengabdian
4. Fakultas/Program Studi
5. Dibiayai dengan surat perjanjian
nomor
6. Nilai kontrak
7. Jangka waktu kegiatan
: IbM LEMBAGA MASYARAKAT DESA
HUTAN
: IbM Mono Tahun
: Drs. Johni Dimyati, M M
: FKIP / PG-PAUD
: 243/SP2H/DP2M/VIII/2010
Tanggal 24 Agustus 2010
: Rp 50.000.000
: 8 bulan
: Mulai 1 Mei 2010 s/d 31 Desember 2010
8. Personalia
No. Nama Bidang Keahlian Tugas dalam Tim
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Drs. Johni Dimyati, M M
Drs. Sony Irianto, M Pd
Bpk. Birun
Bpk. Bayu Eko Prabowo
Supriyanto
Kukuh Budianto
Kur.Teknologi Pend.
Teknologi Pendidikan
Praktisi Pengrajin
APE
Praktisi Pengrajin
APE
Mahasiswa
Mahasiswa
Ketua
Anggota
Pelatih
Pelatih
Pemantau kegiatan
Pemantau kegiatan
9. Lokasi Pengabdian : Desa kalitapen, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas
10.Hasil kegiatan : Produk APE Jenis Balok seperti tersebut pada matrik berikut :
44
MATRIK DAFTAR PRODUK “APE” HASIL KERJA LEMBAGA MASYARAKAT
DESA HUTAN DESA KALITAPEN SETELAH MENDAPAT PEMBINAAN DARI
TIM IbM PRODI PG-PAUD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO MULAI TANGGAL 12 SEPTEMBER s/d 15 DESEMBER 2010
No. Nama Produk Spesifikasi Manfaat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Puzzle Geometri ( Play Group
1)
Puzzle Geometri (Play Group
2)
Puzzle Geometri (TK “A” 1)
Puzzle Geometri (TK “A” 2)
Puzzle Geometri (TK “B” 1)
Puzzle Geometri (TK “B” 2)
Balok Geometri
Terdiri 6 keping
Terdiri 10 keping
Terdiri 14 keping
Terdiri 18 keping
Terdiri 22 keping
Terdiri 26 keping
Terdiri 61
bangunn
geometri
Untuk merangsang kecerdasan
Anak usia 3- 3,5 tahun
Untuk merangsang kecerdasan
Anak usia 3,5 - 4 tahun
Untuk merangsang kecerdasan
Anak Usia 4 – 4,5 tahun
Untuk merangsang kecerdasan
Anak Usia 4,5 - 5 tahun
Untuk merangsang kecerdasan
Anak Usia 5- 5,5 tahun
Untuk merangsang kecerdasan
Anak Usia 5,5 – 6 tahun
Merangsang keaktifan dan
kreativitas Anak Usia Dini
11. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat:
a. Daya pikir masyarakat rata-rata rendah, hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
mereka yang rata-rata hanya tamat SD, serta usia yang rata-rata sudah mencapai 50
tahun ke atas.
b. Faktor geografis; yakni wilayah Desa Kalitapen, Kecamatan Purwojati berada
disekitar hutan, yang berada pada daerah pegunungan, banyak jurang terjal.
c. Infrastruktur yang berupa jalan masih jelek sehingga arus transpotasi dan
komunikasi masih mengalami kesulitan.
d. Alat-alat pertukangan yang mereka miliki rata-rata buatan local, sehingga kurang
baik kualitasnya. Alat yang kurang baik kulitasnya berdampak pada produk yang
dihasilkan juga menjadi kurang baik.
12. Biaya Pengabdian Pada Masyarakat Melalui Program IbM
No. Mata Anggaran Harga Satuan Jumlah Harga
1. Perjalanan :
a.Drs.Johni Dimyati, MM ( Ketua)
b.Drs. Sony Irianto, M Pd
c.Supriyanto ( Mahasiswa )
d.Kukuh S
e.Bpk. Birun Teknisi ( Pengrajin
6 x kunjungan ke
lokasi LMDH
a Rp 45.000
2 x kunjungan ke a
Rp 45.000
2 x kunjungan a
Rp 45.000
2 x kunjungan a
Rp 45.000
4 x pelatihan a Rp
Rp 270.000
Rp 90.000
Rp 90.000
Rp 90.000
Rp 180.000
45
APE binaan LIPI Jakarta
f.Bpk.Bayu Eko P ( Teknisi /pelatih
membuat APE)
45.000
4 x pelatihan a
Rp 45.000
Rp 180.000
Sub Jumlah Rp 900.000
2. Konsumsi :
a.Makan siang 4 x pelatihan x 75
peserta
b.Snak 4 x pelatihan x 75 peserta
c.Air minum Aqua 10 dus
d.Teh Botol Sosro 4x pelatihan x 75
botol
e.Kopi 75 peserta x 4 pertemuan
a Rp 15.000
a Rp 7.500
aRp 20.000
a Rp 1.500
a Rp 2.000
Rp 4.500.000
Rp 2.250.000
Rp 200.000
Rp 450.000
Rp 600.000
Sub Jumlah Rp 8.000.000
3. Bahan Habis Pakai :
a.Kayu Pinus/Mahoni ½ kubik untuk
50 pengrajin anggota LMDH
( untuk praktek membuat APE )
b.Peralatan pertukangan untuk 50
pengrajin anggota LMDH.
c.Buku panduan cara membuat APE
75 eksemplar
a Rp 3.000.000
a Rp 300.000
a Rp 2.500
Rp 1.500.000
Rp 15.000.000
Rp 187.500
Sub Jumlah Rp 16.687.500
4. Pengeluaran Laion-lain :
Penyusunan Laporan Kemajuan :
1).Kertas HVS 1 rim
2).Tinta Print 2 Tube
3).Tenaga Pengetikan 3 hari
4).Foto Copy / Jilid 5 eksemplar
a Rp 35.000
a Rp 7.500
a Rp 50.000
a Rp 2.500
Rp 35.000
Rp 15.000
Rp 150.000
Rp 12.500
Sub Jumlah Rp 212.500
Total Anggaran yang telah dikeluarkan Rp 25.800.000
13.Rencana dan Jadwal Kerja Selanjutnya
Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Tempat Sasaran Petugas
Minggu
17-10 ‘10
Monitoring ke lokasi
pembuatan APE
Wilayah
kerja
kelompok 1-
3
Pengrajin
APE warga
LMDH
Drs. Johni
Dimyati
Supriyanto
Bpk.Bayu
Rabu
20-10 ‘10
Monitoring ke lokasi
pembuatan APE
Wilayah
kerja
kelompok
4-5
Pengrajin
APE warga
LMDH
Drs.Sony
Kukuh S
Bpk.Birun
Minggu
31-10 ‘010
Monitoring ke lokasi
Pembuatan APE
Wilayah
kerja
Pengrajin
APE warga
Drs.Johni
Kukuh S
46
kelompok 1-
3
LMDH Bpk.Birun
Rabu
7-11 ‘010
Evaluasi proses produksi &
Penguatan ketrampilan
membuat APE
Balai Desa
Kalitapen
Purwojati
Seluruh
anggota
LMDH
yang
menjadi
binaan Tim
IbM
Drs.Johni
Drs.Sony
Minggu
21 – 11 ‘010
Pembinaan Pemasaran
Produk APE
Balai desa
Kalitapen
Purwojati
Banyumas
Seluruh
anggota
LMDH
yang
menjadi
binaan Tim
IbM
Drs.Johni
Drs.Sony
Minggu
7-12 ‘010
Evaluasi program IbM
Secara komprehensif
Wilayah
kerja
kelompok 1-
3
Pengrajin
APE warga
LMDH
Drs.Johni
Bpk.Birun
Supriyanto
Minggu
12-12 ‘010
Evaluasi program IbM
Secara komprehensif
Wilayah
kerja
kelompok 4-
5
Pengrajin
APE warga
LMDH
Drs.Sony
Bpk.Bayu
Kukuh S
Minggu s/d
Jum’at
19 s/de 24-12
‘010
Penyusunan Laporan Akhir
program IbM
Kantor
Prodi PG-
PAUD
FKIP-UMP
Drs.Johni
Drs.Sony
Senin
27 -12 ’010
Seminar hasil IbM
Masyarakat Desa Hutan
Ruang
Sidang
FKIP-UMP
Drs.Johni
Drs.Sony
Selasa
28 s/d 29-12
‘010
Penyususnan Laporan akhir
setelah seminar
FKIP-UMP Drs.Johni
Drs.Sony
Kamis
30-12 ‘10
Pengiriman Laporan program
IbM ke DP2M Dikti Jakarta
lewat LPPM UMP
Purwokerto
Drs.Johni
Drs.Sony
Purwokerto, 10 Oktober 2010
Mengetahui, Ketua Pelaksana,
Dekan FKIP.
Drs.Joko Purwanto Drs.Johni Dimyati, MM
47
NIK. 2160075 NIP. 1952 1111 198003 1 005
Menyetujui,
Ketua LPPM – UMP Purwokerto
Dr. Tumisem, S Pd, M Si
NIK. 2160281
13. Tindak Lanjut