program gizi
DESCRIPTION
catatan mengenai program giziTRANSCRIPT
1. Program Gizia. Analisa Internal
Kekuatan:a) Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup untuk menangani program gizi di
wilayah kerja Puskesmas Tempurejob) Metode pencatatan dan pemantauan masalah status gizi balita yang teratur dan
sistematis yang dilakukan setiap bulan yang terjadwal selama satu tahun pada semua posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tempurejo
c) Tersedinya sarana dan prasarana yang memadai di setiap posyandu yang menunjang dalam penanganan masalah gizi
d) Adanya target dan sasaran gizi tiap golongan usia dan jenis kelamin tiap tahune) Tersedianya material berupa bahan-bahan dalam mengatasi masalah kekurangan
gizi balita (BGM) yaitu berupa MP-ASI, Vit A, Tablet Fe bagi bumil, dan obat cacing bagi balita
f) Adanya ruang khusus konseling gizi di puskesmasg) Kegiatan penyuluhan masalah gizi terus diberikan kepada ibu dengan balita
BGM di setiap posyandu serta adanya pembentukan kelas balita BGM yang dilaksanakan di akhir tahun
Kelemahan:a. Tidak adanya pemberian kapsul iodium (pemberian jarang dilakukan berkaitan
dengan tidak adanya kasus gondok di wilayah Tempurejo)b. Analisa Eksternal
Peluang:1. Adanya dukungan dari Puskesmas Tempurejo dengan memprioritaskan program
peningkatan gizi2. Adanya kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember untuk menangani
masalah giziAncaman:a) Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat berkaitan dengan
masalah gizib) Semakin maraknya makanan ringan tak bergizi yang diberikan pada balita
Tabel 14. Faktor Internal Program GiziAnalisa
Lingkungan Internal
Bobot Rating Skor Rasional
Strength 1. Tersedianya
tenaga kesehatan yang cukup untuk menangani program gizi di wilayah kerja Puskesmas Tempurejo
2. Metode pencatatan dan pemantauan masalah status gizi balita yang teratur dan sistematis yang dilakukan setiap bulan yang terjadwal selama satu tahun pada semua posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tempurejo
3. Tersedinya sarana dan prasarana yang memadai di setiap posyandu yang menunjang dalam penanganan masalah gizi
4. Adanya target dan sasaran gizi tiap golongan usia dan jenis kelamin tiap tahu
5.
0,20
0,10
0,10
0,10
3
4
4
2
0,60
0,40
0,40
0,20
1. Jumlah tenaga kesehatan (man) yang cukup meliputi perawat, bidan desa dan para kader posyandu sehingga sangat membantu dalam skrining dan penanganan masalah gizi terutama pada balita.
2. Dokumentasi tertulis memudahkan proses penganalisaan kemajuan suatu program. Adanya penjadwalan secara sistematis menunjukkan terprogramnya suatu perencanaan, sehingga seluruh wilayah menjadi tertangani/tercover
3. Sarana dan prasarana sangat membantu dalam proses skrining dan penanganan masalah gizi itu sendiri, dengan adanya posyandu maka akan memaksimalkan dan mengoptimalkan sasaran gizi di semua lapisan masyarakat.
4. Target dan sasaran yang dibuat tiap tahun memudahkan pelaksanaan program penanganan masalah gizi lebih tertangani dan sistematis
6. Tersedianya material berupa bahan-bahan dalam mengatasi masalah kekurangan gizi balita (BGM) yaitu berupa MP-ASI, Vit A, Tablet Fe bagi bumil, dan obat cacing bagi balita
7. Adanya ruang khusus konseling gizi di puskesmas
8. Kegiatan penyuluhan masalah gizi terus diberikan kepada ibu dengan balita BGM di setiap posyandu serta adanya pembentukan kelas balita BGM yang dilaksanakan di akhir tahun
0,20
0,10
0,10
4
2
4
0,80
0,20
0,40
5. Program penanganan gizi telah terdaual selama satu tahun yang meliputi skrining gizi, pemberian Iodium, Vit. A, obat cacing, zero zat besi (Fe+), dll. Serta pencatatan yang terstruktur dalam setiap realisasi pelaksanaan prorgam penanganan gizi
6. Sarana dan prasarana dan fasilitas yang menunjang membantu sebagai motivasi masyarakat dalam mengutarakan masalah kesehatan gizi. Adanya ruang khusus akan meningkatkan komunikasi antara tenaga kesehatan dan masyarakat
7. Kegiatan penyuluhan merupakan media penyampaian informasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi dan penanganan kurang atau kelebihan gizi terutama pada balita, dengan adanya kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi bagi balita.
Weakness1. Tidak adanya
pemberian kapsul iodium (pemberian jarang dilakukan berkaitan dengan tidak
0,10 4 0,40 1. Semakin besarnya tingkat defisiensi yodium maka semakin tingginya permasalahan yang mencakup Intelligensi, dan kecacatan. Pemberian
adanya kasus gondok di wilayah Tempurejo
kapsul yodium layaknya diberikan secara berkala kepada bumil, dan anak-anak.
TOTAL 1,00 2,80
Tabel 15. Faktor Eksternal Program GiziAnalisa
Lingkungan Eksternal
Bobot Rating
Skor Rasional
Oppurtunity1. Adanya
dukungan dari Puskesmas Tempurejo dengan memprioritaskan program peningkatan gizi
2. Adanya kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember untuk menangani masalah gizi
0,30
0,30
4
3
0,12
0,90
1. Dukungan Puskesmas Tempurejo dapat membantu untuk meningkatkan status gizi dalam suatu wilayah dan meningkatkan kesehatan masyarakat terutama balita.
2. Adanya kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dapat membantu dalam menjalankan program kesehatan status gizi dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya balita
Threat1. Masih
kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat berkaitan dengan masalah gizi
2. Semakin maraknya makanan ringan
0,20
0,20
4
3
0,80
0,60
1. Kesadaran masyarakat yang masih kurang terhadap kesehatan gizi masyarakat terutama balita, merupakan salah satu faktor penghambat dalam upaya meningkatkan upaya pelayanan kesehatan.
2. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai
tak bergizi yang diberikan pada balita
makanan bergizi menjadi factor penghambat dalam upaya peningkatan status gizi di masyarakat
TOTAL 1,00 3,50
Tabel 16. Kesimpulan PrioritasNO FAKTOR STRATEGIK SKORING PRIORITAS1 IFAS
Strength1. Jumlah tenaga kesehatan yang
memadai2. Terdapat metode sistematis
gizi balita secara sistematis3. Sarana Prasarana memadai4. Terdapat sasaran dan target
gizi balita5. Terdapat material gizi6. Terdapat ruang konseling
khusus gizi7. Terdapat kegiatan penyuluhan
tentang BGMWeakness1. Tidak ada pemberian kapsul
yodium
0,6
0,4
0,40,2
0,80,2
0,4
0,4
II
III
IIIIV
IIV
III
I
2 EFASOppurtunity
1. Adanya dukungan dari puskesmas Tempurejo
2. Adanya kerjasama dengan Dinas Kesehatan
Threaths1. Masih kurangnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat berkaitan dengan masalah gizi
2. Semakin maraknya makanan ringan tak bergizi yang diberikan pada balita
0,12
0,9
0,8
0,6
I
II
I
II
Tabel 17. Matriks Swot Program Gizi
IFAS
EFAS
STRENGHT:1. Terdapat material gizi2. Jumlah tenaga kesehatan
yang memadai3. Sarana prasarana memadai4. Terdapat kegiatan
penyuluhan BGM5. Terdapat ruang konseling
khusus gizi
WEAKNESS:1. Tidak ada
pemberian kapsul beryodium
Opportunity:1. Dukungan dari
puskesmas Tempurejo
2. Kerjasama dengan Dinas Kesehatan
1. Material Gizi yang diberikan dapat tersedia karena adanya dukungan dari Puskesmas Tempurejo
2. Sarana dan Prasarana memadai karena adanya kerjasamadengan dinkes
1. Dengan kerjasama dengan dinas kesehatan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyediaan kapsul beryodium
Threat:1. Kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang masalah gizi
2. Maraknya makanan ringan tak bergizi
1. Dengan menerapkan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang makanan bergizi dapat membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat
2. Adanya ruang konseling gizi dapat dimanfaatkan sebagai media konsultasi tentang masalah gizi
1. Peningkatan kemampuan masyarakat tentang gizi dapat pula didukung dengan kandungan dan manfaat dari yodium.