program gizi

11
1. Program Gizi a. Analisa Internal Kekuatan: a) Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup untuk menangani program gizi di wilayah kerja Puskesmas Tempurejo b) Metode pencatatan dan pemantauan masalah status gizi balita yang teratur dan sistematis yang dilakukan setiap bulan yang terjadwal selama satu tahun pada semua posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tempurejo c) Tersedinya sarana dan prasarana yang memadai di setiap posyandu yang menunjang dalam penanganan masalah gizi d) Adanya target dan sasaran gizi tiap golongan usia dan jenis kelamin tiap tahun e) Tersedianya material berupa bahan-bahan dalam mengatasi masalah kekurangan gizi balita (BGM) yaitu berupa MP-ASI, Vit A, Tablet Fe bagi bumil, dan obat cacing bagi balita f) Adanya ruang khusus konseling gizi di puskesmas g) Kegiatan penyuluhan masalah gizi terus diberikan kepada ibu dengan balita BGM di setiap posyandu serta adanya pembentukan kelas balita BGM yang dilaksanakan di akhir tahun Kelemahan: a. Tidak adanya pemberian kapsul iodium (pemberian jarang dilakukan berkaitan dengan tidak adanya kasus gondok di wilayah Tempurejo) b. Analisa Eksternal Peluang: 1. Adanya dukungan dari Puskesmas Tempurejo dengan memprioritaskan program peningkatan gizi 2. Adanya kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember untuk menangani masalah gizi Ancaman: a) Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat berkaitan dengan masalah gizi b) Semakin maraknya makanan ringan tak bergizi yang diberikan pada balita

Upload: agustin-purwanti

Post on 29-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

catatan mengenai program gizi

TRANSCRIPT

Page 1: Program Gizi

1. Program Gizia. Analisa Internal

Kekuatan:a) Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup untuk menangani program gizi di

wilayah kerja Puskesmas Tempurejob) Metode pencatatan dan pemantauan masalah status gizi balita yang teratur dan

sistematis yang dilakukan setiap bulan yang terjadwal selama satu tahun pada semua posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tempurejo

c) Tersedinya sarana dan prasarana yang memadai di setiap posyandu yang menunjang dalam penanganan masalah gizi

d) Adanya target dan sasaran gizi tiap golongan usia dan jenis kelamin tiap tahune) Tersedianya material berupa bahan-bahan dalam mengatasi masalah kekurangan

gizi balita (BGM) yaitu berupa MP-ASI, Vit A, Tablet Fe bagi bumil, dan obat cacing bagi balita

f) Adanya ruang khusus konseling gizi di puskesmasg) Kegiatan penyuluhan masalah gizi terus diberikan kepada ibu dengan balita

BGM di setiap posyandu serta adanya pembentukan kelas balita BGM yang dilaksanakan di akhir tahun

Kelemahan:a. Tidak adanya pemberian kapsul iodium (pemberian jarang dilakukan berkaitan

dengan tidak adanya kasus gondok di wilayah Tempurejo)b. Analisa Eksternal

Peluang:1. Adanya dukungan dari Puskesmas Tempurejo dengan memprioritaskan program

peningkatan gizi2. Adanya kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember untuk menangani

masalah giziAncaman:a) Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat berkaitan dengan

masalah gizib) Semakin maraknya makanan ringan tak bergizi yang diberikan pada balita

Page 2: Program Gizi

Tabel 14. Faktor Internal Program GiziAnalisa

Lingkungan Internal

Bobot Rating Skor Rasional

Strength 1. Tersedianya

tenaga kesehatan yang cukup untuk menangani program gizi di wilayah kerja Puskesmas Tempurejo

2. Metode pencatatan dan pemantauan masalah status gizi balita yang teratur dan sistematis yang dilakukan setiap bulan yang terjadwal selama satu tahun pada semua posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tempurejo

3. Tersedinya sarana dan prasarana yang memadai di setiap posyandu yang menunjang dalam penanganan masalah gizi

4. Adanya target dan sasaran gizi tiap golongan usia dan jenis kelamin tiap tahu

5.

0,20

0,10

0,10

0,10

3

4

4

2

0,60

0,40

0,40

0,20

1. Jumlah tenaga kesehatan (man) yang cukup meliputi perawat, bidan desa dan para kader posyandu sehingga sangat membantu dalam skrining dan penanganan masalah gizi terutama pada balita.

2. Dokumentasi tertulis memudahkan proses penganalisaan kemajuan suatu program. Adanya penjadwalan secara sistematis menunjukkan terprogramnya suatu perencanaan, sehingga seluruh wilayah menjadi tertangani/tercover

3. Sarana dan prasarana sangat membantu dalam proses skrining dan penanganan masalah gizi itu sendiri, dengan adanya posyandu maka akan memaksimalkan dan mengoptimalkan sasaran gizi di semua lapisan masyarakat.

4. Target dan sasaran yang dibuat tiap tahun memudahkan pelaksanaan program penanganan masalah gizi lebih tertangani dan sistematis

Page 3: Program Gizi

6. Tersedianya material berupa bahan-bahan dalam mengatasi masalah kekurangan gizi balita (BGM) yaitu berupa MP-ASI, Vit A, Tablet Fe bagi bumil, dan obat cacing bagi balita

7. Adanya ruang khusus konseling gizi di puskesmas

8. Kegiatan penyuluhan masalah gizi terus diberikan kepada ibu dengan balita BGM di setiap posyandu serta adanya pembentukan kelas balita BGM yang dilaksanakan di akhir tahun

0,20

0,10

0,10

4

2

4

0,80

0,20

0,40

5. Program penanganan gizi telah terdaual selama satu tahun yang meliputi skrining gizi, pemberian Iodium, Vit. A, obat cacing, zero zat besi (Fe+), dll. Serta pencatatan yang terstruktur dalam setiap realisasi pelaksanaan prorgam penanganan gizi

6. Sarana dan prasarana dan fasilitas yang menunjang membantu sebagai motivasi masyarakat dalam mengutarakan masalah kesehatan gizi. Adanya ruang khusus akan meningkatkan komunikasi antara tenaga kesehatan dan masyarakat

7. Kegiatan penyuluhan merupakan media penyampaian informasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi dan penanganan kurang atau kelebihan gizi terutama pada balita, dengan adanya kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi bagi balita.

Weakness1. Tidak adanya

pemberian kapsul iodium (pemberian jarang dilakukan berkaitan dengan tidak

0,10 4 0,40 1. Semakin besarnya tingkat defisiensi yodium maka semakin tingginya permasalahan yang mencakup Intelligensi, dan kecacatan. Pemberian

Page 4: Program Gizi

adanya kasus gondok di wilayah Tempurejo

kapsul yodium layaknya diberikan secara berkala kepada bumil, dan anak-anak.

TOTAL 1,00 2,80

Tabel 15. Faktor Eksternal Program GiziAnalisa

Lingkungan Eksternal

Bobot Rating

Skor Rasional

Oppurtunity1. Adanya

dukungan dari Puskesmas Tempurejo dengan memprioritaskan program peningkatan gizi

2. Adanya kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember untuk menangani masalah gizi

0,30

0,30

4

3

0,12

0,90

1. Dukungan Puskesmas Tempurejo dapat membantu untuk meningkatkan status gizi dalam suatu wilayah dan meningkatkan kesehatan masyarakat terutama balita.

2. Adanya kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dapat membantu dalam menjalankan program kesehatan status gizi dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya balita

Threat1. Masih

kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat berkaitan dengan masalah gizi

2. Semakin maraknya makanan ringan

0,20

0,20

4

3

0,80

0,60

1. Kesadaran masyarakat yang masih kurang terhadap kesehatan gizi masyarakat terutama balita, merupakan salah satu faktor penghambat dalam upaya meningkatkan upaya pelayanan kesehatan.

2. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai

Page 5: Program Gizi

tak bergizi yang diberikan pada balita

makanan bergizi menjadi factor penghambat dalam upaya peningkatan status gizi di masyarakat

TOTAL 1,00 3,50

Page 6: Program Gizi

Tabel 16. Kesimpulan PrioritasNO FAKTOR STRATEGIK SKORING PRIORITAS1 IFAS

Strength1. Jumlah tenaga kesehatan yang

memadai2. Terdapat metode sistematis

gizi balita secara sistematis3. Sarana Prasarana memadai4. Terdapat sasaran dan target

gizi balita5. Terdapat material gizi6. Terdapat ruang konseling

khusus gizi7. Terdapat kegiatan penyuluhan

tentang BGMWeakness1. Tidak ada pemberian kapsul

yodium

0,6

0,4

0,40,2

0,80,2

0,4

0,4

II

III

IIIIV

IIV

III

I

2 EFASOppurtunity

1. Adanya dukungan dari puskesmas Tempurejo

2. Adanya kerjasama dengan Dinas Kesehatan

Threaths1. Masih kurangnya

pengetahuan dan kesadaran masyarakat berkaitan dengan masalah gizi

2. Semakin maraknya makanan ringan tak bergizi yang diberikan pada balita

0,12

0,9

0,8

0,6

I

II

I

II

Tabel 17. Matriks Swot Program Gizi

Page 7: Program Gizi

IFAS

EFAS

STRENGHT:1. Terdapat material gizi2. Jumlah tenaga kesehatan

yang memadai3. Sarana prasarana memadai4. Terdapat kegiatan

penyuluhan BGM5. Terdapat ruang konseling

khusus gizi

WEAKNESS:1. Tidak ada

pemberian kapsul beryodium

Opportunity:1. Dukungan dari

puskesmas Tempurejo

2. Kerjasama dengan Dinas Kesehatan

1. Material Gizi yang diberikan dapat tersedia karena adanya dukungan dari Puskesmas Tempurejo

2. Sarana dan Prasarana memadai karena adanya kerjasamadengan dinkes

1. Dengan kerjasama dengan dinas kesehatan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyediaan kapsul beryodium

Threat:1. Kurangnya

pengetahuan masyarakat tentang masalah gizi

2. Maraknya makanan ringan tak bergizi

1. Dengan menerapkan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang makanan bergizi dapat membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat

2. Adanya ruang konseling gizi dapat dimanfaatkan sebagai media konsultasi tentang masalah gizi

1. Peningkatan kemampuan masyarakat tentang gizi dapat pula didukung dengan kandungan dan manfaat dari yodium.