program audit untuk siklus pendapatan

15

Click here to load reader

Upload: eko-wahyudi

Post on 26-Jul-2015

169 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Program Audit Untuk Siklus Pendapatan

Program Audit Untuk Siklus Pendapatan

Alim Arrod Rachmawati

Deni Arifiyanti

Novi Andrina

Untari Kristi M

Page 2: Program Audit Untuk Siklus Pendapatan

Dasar Hukum PemeriksaanAda beberapa peraturan yang dijadikan sebagai payung hukum oleh Badan Pemer iksa

Keuangan dalam melaksanakan pemeriksaan keuangan negara y aitu:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen ke-3.

Pemeriksaan keuangan negara diatur di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 khususnya di bagian yang mengatur mengenai keuangan negara.

Di pasal 23 dinyatakan bahwa anggaran pendapatan dan belanja negara merupakan

wujud pengelolaan keuangan negara. Kemudian di Bab VIIIA mengenai Badan

Pemeriksa Keuangan pasal 23E dinyatakan bahwa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara diperiksa oleh satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan

mandiri.

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

Di dalam penjelasan dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 disebutkan bahwa

salah satu asas umum pengelolaan keuangan negara adalah pemeriksaan keuangan oleh

badan pemeriksa yang bebas dan mandiri. Ketentuan mengenai pemeriksaan keuangan

negara di dalam Bab VIII mengenai pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Di dalam undang-undang ini memang tidak diatur mengenai pemeriksaan keuangan

negara secara tersurat. Hanya saja, di Bab IX tentang Penatausahaan dan

Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah, disebutkan keberadaan Badan Pemeriksa Keuangan

sebagai lembaga yang diserahi laporan keuangan oleh Presiden.

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara.

Undang-undang ini merupakan pedoman utama bagi para pemeriksa Badan Pemeriksa

Keuangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan negara. Di dalam undang-undang ini

diatur mengenai lingkup pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan, hasil pemeriksaan dan

tindak lanjut, hingga pengenaan ganti kerugian negara.

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemer iksa Keuangan.

Undang-undang ini merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang

Badan Pemeriksa Keuangan yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan sistem

ketatanegaraan, baik pada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Page 3: Program Audit Untuk Siklus Pendapatan

6. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan

Keuangan Negara

Pemeriksa dalam melakukan tugasnya memerlukan standar sebagai acuan dalam

melakukan pemeriksaan. Dengan adanya standar ini diharapkan hasil pemeriksaan

Badan Pemeriksa Keuangan dapat lebih berkualitas dan member nilai tambah yang

positif bagi perkembangan sistem pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Tujuan Pemeriksaan

Untuk memberikan opini atas tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan

dalam laporan keuangan mendasarkan kepada kriteria:

a. Kesesuaian LKPD dengan standar akuntansi pemerintah dan atau prinsip-

prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam berbagai peraturan perundang- undangan.

b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosure)

c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

d. Efektivitas sistem pengendalian intern.

Lingkup Pemeriksaan

Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas Laporan

Keuangan Kementerian/Lembaga Tahun 2006 , meliputi pengujian atas:

1. Laporan Realisasi Anggaran TA 2006

2. Neraca per Tanggal 31 Desember 2006 (tidak termasuk Neraca Awal)

3. Laporan Aliran Kas per 31 Desember 2006

4. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2006

Page 4: Program Audit Untuk Siklus Pendapatan

Metodologi Pemeriksaaan

Sasaran Pemeriksaan

Pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga Tahun 2006 meliputi pengujian

atas saldo atas akun-akun yang ada di neraca dan transaksi-transaksi pada Laporan

Realisasi Anggaran. Pengujian atas laporan keuangan bertujuan untuk menguji semua

pernyataan (asersi) dalam informasi keuangan, efektifitas pengendalian intern dan

kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku yang meliputi:

a. Keberadaan dan keterjadian

Bahwa seluruh aktiva dan pasiva yang disajikan dalam neraca per 31 Desember

2006 dan seluruh penerimaan, belanja dan pembiayaan anggaran yang tercatat dalam

laporan realisasi anggaran terjadi selama periode anggaran yang diaudit telah

didukung dengan bukti-bukti yang memadai.

b. Kelengkapan

Bahwa semua aktiva dan pasiva yang dimiliki kementerian negara/lembaga telah

dicatat dalam neraca dan seluruh transaksi penerimaan negara, belanja negara dan

Page 5: Program Audit Untuk Siklus Pendapatan

pembiayaan yang terjadi selama periode tersebut telah dicatat dalam laporan

realisasi anggaran.

c. Hak dan kewajiban

Bahwa seluruh aset yang tercatat merupakan milik kementerian negara/lembaga dan

semua hutang yang tercatat merupakan kewajiban yang harus diselesaikan instansi.

d. Penilaian dan alokasi

Bahwa seluruh aset, utang, penerimaan negara, belanja negara dan pembiayaan yang

tercatat telah dinilai secara memadai dan diklasifikasi sesuai dengan

standar/ketentuan yang telah ditetapkan.

e. Penyajian dan pengungkapan

Bahwa penyajian laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan ketentuan dan

catatan-catatan atas laporan keuangan telah mengungkapkan informasi keuangan

yang memadai.

f. Ketaatan dan kepatuhan

Bahwa semua aset dan kewajiban yang disajikan dalam neraca serta penerimaan

negara, belanja negara dan pembiayaan dilakukan sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu, sasaran pemeriksaan dilakukan atas tindak lanjut yang telah dilakukan oleh

Kementerian/Lembaga terhadap hasil pemeriksaan BPK RI tahun sebelumnya.

Page 6: Program Audit Untuk Siklus Pendapatan

Langkah PemeriksaanRef

KKP

Tanggal & Paraf Auditor

PENERIMAAN

1. Penerimaan

a. Umum

1) Buat lead schedule yang berisi saldo pos penerimaan di

LRA KN/Lembaga.

2) Lakukan koordinasi dengan tim LKPP untuk

memastikan bahwa saldo penerimaan di LK

KN/Lembaga sesuai dengan saldo yang tercantum

dalam neraca LKPP.

3) Buat supporting schedule yang berisi rincian per jenis

penerimaan, maupun jumlah penerimaan per unit

akuntansi tingkat eselon I, wilayah, dan satuan kerja.

4) Catatan : Kolom Adjustment (lead dan supporting

schedule) diisi berdasarkan hasil pengujian substantif.

5) Lakukan prosedur pengujian SPI dan Pengujian

Substantif terkait pos L/K yang diperiksa

Untuk setiap akun yang diperiksa lakukan asersi

keberadaan dengan melakukan pengujian atas saldo akun

dengan mengambil 20 transaksi ditelusuri ke dokumen

sumbernya dan asersi kelengkapan dengan melakukan

pengujian ataas 20 dokumen sumber ditelusuri sampai ke

pencatatan, dan pelaporan angka di laporan keuangan.

b. Pengujian Pengendalian Pendapatan.

1) Pengendalian pencatatan pendapatan/penerimaan

pembiayaan telah didukung oleh Surat Ketetapan (SK)

yang disetujui dan surat tanda setoran (STS) berupa

surat setoran pajak (SSP), surat setoran bukan pajak

(SSBP), dan/atau dokumen penerimaan lainnya yang

dipertanggungjawabkan.

a) Teliti dasar

penetapan pendapatan/penerimaan pembiayaan,

Page 7: Program Audit Untuk Siklus Pendapatan

Langkah PemeriksaanRef

KKP

Tanggal & Paraf Auditor

baik itu peraturan yang berasal dari

kementerian/lembaga tersebut maupun penetapan

jumlah dana yang diterima seperti peraturan tentang

DAU, DAK dan lain-lain, SKPD, SKRD dan

sebagainya.

b) Identifikasi

pendapatan/penerimaan pembiayaan yang tidak

jelas dasar hukumnya dan teliti sebab dan

akibatnya.

c) Identifikasi

pendapatan/penerimaan pembiayaan yang jelas

dasar hukumnya, tetapi tidak dapat diperoleh serta

teliti sebab dan akibatnya.

2) Pengendalian atas STS atau dokumen penerimaan

lainnya.

a) Teliti apakah STS atau dokumen

penerimaan lainnya apakah telah bernomor seri

(prenumbered).

b) Teliti apakah dokumen tersebut

mengungkapkan kejelasan penyetoran meliputi

tanggal penyetoran, nilai penyetoran, jenis

pendapatan/penerimaan pembiayaan, tempat

penyetoran, dan identitas penyetor, serta dasar

hukum pendapatan/penerimaan pembiayaan

tersebut dan informasi lain yang diperlukan.

c) dan telah dipertanggungjawabkan

dengan semestinya.

3) Pengendalian nilai pendapatan/penerimaan

pembiayaan.

Teliti secara uji petik apakah realisasi

pendapatan/penerimaan pembiayaan telah dilakukan

Page 8: Program Audit Untuk Siklus Pendapatan

Langkah PemeriksaanRef

KKP

Tanggal & Paraf Auditor

rekonsiliasi antara satuan kerja kementerian

negara/lembaga dan kas umum negara/unit Direktorat

Jenderal Perbendaharaan terkait.

4) Prosedur verifikasi intern atas pendapatan/penerimaan

pembiayaan telah dijalankan.

a) Teliti apakah pemerintah telah membuat

prosedur verifikasi intern atas STS atau dokumen

penerimaan lainnya. Jika prosedur verifikasi intern

atas dokumen penerimaan tidak ada, teliti apakah

terdapat prosedur pengendalian alternatif yang

memadai.

b) Teliti apakah prosedur verifikasi intern

tersebut dilakukan secara efektif dan teliti hasil

verifikasi intern tersebut.

5) Pengendalian ketepatan waktu pencatatan

pendapatan/penerimaan pembiayaan.

a) Teliti apakah terjadi tenggang waktu

penerimaan kas dan penyetoran pendapatan dengan

melihat informasi tanggal bukti penerimaan

(STS/lainnya).

b) Teliti ketepatan pencatatan

pendapatan/penerimaan pembiayaan apakah telah

sesuai dengan periode pelaporan (cut off period).

c) Teliti persetujuan atas pengurangan

dan/atau penundaan pembayaran pendapatan

daerah/penerimaan pembiayaan dan teliti dasar

hukumnya.

6) Pengendalian pendapatan/penerimaan pembiayaan

yang melalui bendahara penerimaan.

Teliti pengendalian pendapatan/penerimaan

pembiayaan yang melalui bendahara penerimaan

Page 9: Program Audit Untuk Siklus Pendapatan

Langkah PemeriksaanRef

KKP

Tanggal & Paraf Auditor

apakah telah memadai, khususnya untuk menjamin

bahwa penerimaan tersebut telah disetorkan kepada kas

umum negara secara lengkap dan tepat waktu.

Evaluasi prosedur untuk memperoleh pendapatan dimulai

dari inisiasi untuk memperoleh pendapatan sampai dengan

pelaporannya pada L/K. Buat bagan alurnya dan

identifikasikan kelemahan-kelemahan pengendalian yang

dijumpai dan cari sebab akibatnya

c. Pengujian Subtantif atas Transaksi Pendapatan dan

Penerimaan

1) Telaah jurnal pendapatan, buku besar dan berkas induk

piutang atau neraca saldo untuk jumlah penerimaan

(pendapatan/penerimaan pembiayaan) yang besar atau

tidak biasa dan pertimbangkan bukti pembayaran yang

memiliki risiko tidak tercatat seperti pada saat volume

pendapatan /penerimaan pembiayaan cukup banyak.

2) Telusuri pencatatan penerimaan tersebut ke salinan SK

penerimaan dan STS

3) Telusuri SK penetapan penerimaan ke STS dan

pencatatannya ke buku jurnal dan berkas induk piutang

4) Teliti realisasi pendapatan /penerimaan pembiayaan

yang dilaporkan pada laporan realisasi anggaran dan

pastikan bahwa: (1) telah benar penjumlahan vertikal

dan horizontalnya; (2) telah benar pembandingannya

dengan anggarannya; (3) telah benar dibandingkan

dengan pendapatan pada semua laporan realisasi

anggaran SKPD; dan (4) telah diungkapkan secara

memadai dalam catatan atas laporan keuangan. Apabila

jumlah yang dibandingkan tidak sama, teliti sebab dan

akibatnya.

5) Hitung ulang informasi di dalam bukti penerimaan

Page 10: Program Audit Untuk Siklus Pendapatan

Langkah PemeriksaanRef

KKP

Tanggal & Paraf Auditor

(STS/lainnya) secara uji petik, dan bandingkan dengan

laporan penerimaan terkait.

6) Teliti dokumen yang mendukung pencatatan transaksi

penerimaan dan pastikan bahwa pencatatan penerimaan

telah dilakukan kepada akun/perkiraan yang tepat

sesuai bagan perkiraan standar yang telah ditetapkan

7) Teliti SK penerimaan yang belum ada STS-nya.

8) Bandingkan antara tanggal pencatatan penerimaan

dengan tanggal STS.