progker pmkp 2015 rs hermina serpong

Upload: irwan

Post on 06-Jul-2018

302 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    1/20

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat, maka sistem

    nilai dan orientasi dalam masyarakat pun mulai berubah. Masyarakat mulai menuntut pelayanan

    yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu. Dengan semakin meningkatnya tuntutan

    masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, maka fungsi rumah sakit sebagai pemberi pelayanan

    kesehatan secara bertahap terus ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien serta memberi

    kepuasan terhadap pasien, keluarga dan masyarakat. Berdasarkan hal itu, maka peningkatan

    mutu pelayanan kesehatan perlu dilakukan.

    Mengutamakan Mutu pelayanan dan keselamatan pasien merupakan motto RS Hermina

    Serpong. Untuk mencapai kondisi tersebut mengharuskan seluruh stake-holder selalu

    melakukan perbaikan pelayanan secara berkelanjutan.

    Mutu merupakan suatu hal yang bersifat persepsi dan dipahami berbeda namun

     berimplikasi pada superioritas sesuatu hal. Penilaian indikator dapat digunakan untuk menilai

    mutu berbagai kondisi. Mutu harus selalu ditingkatkan. Dalam kamus manual Standard JCI,

    definisi mutu adalah : Pendekatan terhadap proses pembelajaran dan proses perbaikan yang terus

    menerus dari proses penyediaan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasien dan pihak –  pihak

    yang berkepentingan lainnya.

    Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan

    kegiatan secara komprehensif dan integratif memantau dan menilai mutu pelayanan RS Hermina

    Serpong , memecahkan masalah-masalah yang ada dan mencari jalan keluarnya, sehingga mutu

     pelayanan di RS Hermina Serpong akan menjadi lebih baik.

    Di RS hermina Serpong upaya peningkatan mutu pelayanan adalah kegiatan yang

     bertujuan memberikan asuhan atau pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien. Upaya peningkatanmutu pelayanan RS Hermina Serpong akan sangat berarti dan efektif bilamana upaya

     peningkatan mutu menjadi tujuan sehari-hari dari setiap unsur di RS Hermina Serpong termasuk

     pimpinan, pelaksana pelayanan langsung dan staf penunjang.

    Upaya peningkatan mutu termasuk kegiatan yang melibatkan mutu asuhan

    atau pelayanan dengan penggunaan sumber daya secara tepat dan efisien. Walaupun disadari

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    2/20

    2

     bahwa mutu memerlukan biaya, tetapi tidak berarti mutu yang lebih baik selalu memerlukan

     biaya lebih banyak atau mutu rendah biaya lebih sedikit.

    Berdasarkan hal diatas maka disusunlah definisi dan tujuan dari upaya peningkatan mutu pelayanan RS Hermina Serpong.

    PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN 

    Meningkatkan mutu secara keseluruhan dengan terus menerus mengurangi risiko

    terhadap pasien & staf baik dalam proses klinis maupun lingkungan fisik.

    Peningkatan mutu adalah perbaikan kualitas secara terus menerus, perbaikan yang terus

    menerus, perbaikan kinerja di tingkat RS dan manajemen mutu total.

    Keselamatan pasien RS adalah suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien lebih

    aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan

    risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak

    lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah

    terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak

    mengambil tindakan yang seharusnya diambil

    Insiden keselamatan pasien (IKP) adalah setiap kejadian yg tidak disengaja & kondisi yg

    mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yg dapat dicegah pada pasien,terdiri dari

    Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera

    (KTC) dan Kondisi Potensial Cedera (KPC).

    Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.

    Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.

    Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul

    cedera.

    Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan

    cedera, tetapi belum terjadi insiden.

    Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius.

    Agar upaya peningkatan mutu pelayanan RS Hermina Serpong dapat seperti yang

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    3/20

    3

    diharapkan maka disusun Program Mutu RS Hermina Serpong. Program ini disusun sebagai

    acuan bagi RS Hermina Serpong dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan RS.

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    4/20

    4

    BAB II

    LATAR BELAKANG

    RS Hermina Serpong , sebagai rumah sakit anggota Hermina Hospital Group yang ke 18,

     berlokasi di wilayah Serpong, Kota Tangerang Selatan. Lokasi rumah sakit berimpitan

    dengan batas wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang.

    Berdiri tahun 2014 sebagai rumah sakit umum dengan mengutamakan pelayanan Ibu dan

    Anak. Saat ini kapasitas tempat tidur sejumlah 35 TT. Pelayanan unggulan yang tersedia

    adalah Perina / ICU/NICU/PICU, Pelayanan Tumbuh Kembang Anak, Pelayanan Gigi

    Spesialistik.

    Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih

     bermutu harus ditindaklanjuti dengan upaya rumah sakit secara terus menerus dalam

     peningkatan mutu. Dengan data penilaian tahun 2014 maka perlu disusun Program

    Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Hermina Serpong.

    Indikator mutu yang digunakan meliputi Indikator mutu klinis, Indikator mutu

    manajerial, Indikator Standar keselamatan pasien, Indikator yang diambil dari  Indicator

     International library of Measures (ILM), Standar Mutu Pelayanan (SMP), Indikator kinerja

    rumah sakit yang dinilai dengan  Balance Scored Card (BSC). Pemilihan indikator ini

     berorientasi pada keselamatan ( safety), kelayakan (appropriateness), efisensi (efficiency)

    dan efektifitas (effectiveness).

    Sebagai rumah sakit baru yang berdiri di daerah yang masyarakatnya belum mengenal

     perlu ditentukan terobosan yang kuat dimana mutu menjadi andalannya. Perlu disusun

    indikator mutu yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam operasional dengan sasaran

    utama pada keselamatan pasien.

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    5/20

    5

    BAB III

    TUJUAN

    Umum :

    Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan RS Hermina Serpong secara berkelanjutan dan

     berkesinambungan melalui pengurangan risiko keselamatan pasien

    Khusus :

    Tercapainya peningkatan mutu RS Hermina Serpong melalui :

    1.  Agar asuhan klinis terstandarisasi secara konsisten dan sesuai dengan profesional saat ini

    2.  Agar dapat dilakukan monitoring upaya peningkatan mutu pelayanan melalui penggunaan

    indikator prioritas dan unit kerja

    3.  Agar dapat dilakukan monitoring kinerja individu dan kinerja unit kerja

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    6/20

    6

    BAB IV

    KEGIATAN POKOK,RINCIAN KEGIATAN DAN BIAYA

     NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

    1 Mutu Rumah Sakit terdiri

    dari

    a.  Monitoring mutu area klinis,

     b.  Monitoring mutu area manajerial

    c.  Monitoring sasaran keselamatan pasien

    d.  Monitoring mutu dari Indikator Library Measurement  

    e.  Penilaian Kinerja RS dengan Balance Scored Card  

    2 Pemantauan indikator mutu

    unit

    Monitoring kegiatan harian melalui penilaian mengacu pada

    Standar Mutu Pelayanan

    3 Monitoring kinerja individu a.  Penilaian karyawan mengacu pada kompetensi dasar

     b.  Penilaian karyawan mengacu pada kompetensi teknis

    c.  Penilaian karyawan mengacu pada kompetensimanajerial

    d.  Penilaian karyawan mengacu pada kompetensileadership

    e.  Penilaian karyawan mengacu pada kompetensienterpreneur

    4 Diklata.

     

    Diklat Pimpinan ( KaIns / Kaur /Manajer / Direksi )terdiri dari BSC, Keselamatan pasien ( RCA , FMEA ),

    clinical pathway, manajemen risiko

     b.  Diklat karyawan tingkat pelaksana, terdiri dariPengertian mutu & Risiko RS, keselamatan pasien,SMP, kompetensi SDM

    5 Evaluasi kontrak a.  Kontrak medis

     b. 

    Kontrak non medis

    6 Standarisasi asuhan klinis

    secara bertahap

    a.  Monitoring jumlah clinical pathway

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    7/20

    7

    BIAYA

    Biaya yang diperlukan pada program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RS

    Hermina Serpong memerlukan anggaran biaya dalam satu tahun sebagai berikut :No. Uraian Biaya ( Rp. ) Keterangan

    1. Diklat Mutu 10.000.000 Diklat tim mutu dan

    seluruh karyawan

    2. Audit Medis 3.000.000 2 x Rp 1.500.000 

    4. ATK dan sarana penunjang 2.000.000 ATK dan Foto kopi

    work sheet

    5. Rapat koordinasi 3.000.000

    6. Biaya lain-lain 1.000.000

    Jumlah 21.000.000

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    8/20

    8

    BAB V

    CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

     NO KEGIATAN

    POKOK

    RINCIAN KEGIATAN CARA MELAKSANAKAN

    KEGIATAN

    1 Pemantauan

    Mutu Rumah

    Sakit terdiri

    dari

    a.  Monitoring mutu area klinis, a.  Identifikasi , pemilihan dan penetapan indikator yang akandimonitor

     b.  Penyusunan SPO terkait mutu

    c.  Sosialisasi / edukasi ke staf RStentang indikator, teknis

     pengambilan datad.

     

    Pengumpulan dan validasi data

    e.  Analisa dan penyusunan laporan

    ke Direkturf.  Pertemuan dengan Komite Medik,

    unit kerja sebagai feedback .g.

     

    Pelaporan ke Direktur PT

     b.  Monitoring mutu area manajerial

    c.  Monitoring sasaran keselamatan

     pasien

    d. 

    Monitoring mutu dari  Indikator

     Library Measurement  

    e.  Penilaian Kinerja RS dengan

     Balance Scored Card  

    2 Pemantauan

    mutu unit

    Monitoring kegiatan harian melalui

     penilaian mengacu pada StandarMutu Pelayanan

    a.  Identifikasi , pemilihan dan penetapan indikator yang akandimonitor

     b.  Penyusunan SPO terkait mutu

    c.  Sosialisasi / edukasi ke staf RStentang indikator, teknis

     pengambilan data

    d.  Pengumpulan data dari kejadian

    kegiatan harian.e.  Dokumentasif.  Analisa data SMPg.  Pelaporan ke Direksi

    h.  Pertemuan dalam rapat mutu RS

    3 Monitoring

    kinerja

    Individu

    a.  Penilaian karyawan mengacu pada

    kompetensi dasar

    a.  Dilakukan sosialisasi melalui

    ORKA b.  Karyawan melakukan self

    assessment b.  Dilakukan penilaian atasanc.  Dilakukan pemanggilan ,

    konseling terhadap karyawan

    c. 

    Dibahas dalam rapat HRD RumahSakit 

     b.  Penilaian karyawan mengacu pada

    kompetensi teknis

    c.  Penilaian karyawan mengacu pada

    kompetensi manajerial

    d.  Penilaian karyawan mengacu pada

    kompetensi leadershipe.  Penilaian karyawan mengacu pada

    kompetensi enterpreneur

    4 Diklata.  Pimpinan (KaInst / KaUr /

    Manajer / Direksi )

      Dilakukan diklat denganmengundang pengajar external

    untuk mengajar BSC, keselamatan pasien ( RCA, FMEA ), clinical

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    9/20

    9

     b. 

    Karyawan tingkat pelaksanaRS

     pathway, dan manajemen risiko

    untuk para pimpinan.

      Dilakukan diklat secara berkala

    oleh pengajar internal RS kepadaseluruh karyawan. Diklat berupa

    keselamatan pasien, SMP,Pengertian mutu & risiko RS, dan

    kompetensi SDM

    5 Evaluasi

    kontrak kerja

    sama

     pelayanan

    a.  Kontrak kerja sama pelayanan

     bidang medis  Dilakukan evaluasi setiap tahun

     b.  Kontrak kerja sama pelayanan bidang non medis

      Dilakukan evaluasi setiap tahun

    6 Standarisasiasuhan klinis

    secara bertahap

    Monitoring jumlah clinical pathway a. 

    Pembentukan tim clinical pathway b.  Penyusunan pedoman /

     pelaksanaan standarisasi asuhanklinis

    c.  Penetapan area prioritas yang

    distandarisasid.  Penyusunan PPK untuk area

     prioritase.

     

    Edukasi ke staf klinisf.

     

    Uji coba implementasi

    g.  Penyempurnaan PPK dan Clinical pathway serta sistem

    implementasih.  Pelaksanaan implementasi PPK

    dan Clinical pathway

    i.  Audit klinis j.  Pelaporan hasil

    k.  Rencana tindak lanjut

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    10/20

    10

    BAB VI

    SASARAN 

    Pada tahun 2015, tercapai pelaksanaan program mutu dengan indicator

    A.  INDIKATOR MUTU RS

    I. 

    INDIKATOR AREA MUTU KLINIS ( IAK )

    NO INDIKATOR KODE

    INDIKATOR PENILAIAN

    MUTU STANDAR

    1 Assesment Pasien

    IAK –  1Angka Pasien Belum Ditegakan

    Diagnosa Setelah 3 Hari0

    IAK –  2 Persentase Kelengkapan AssesmenAwal Medis 24 jam Rawat Inap 100%

    IAK –  3

    Persentase kegagalan pelayanan

    rontgent yang mengakibatkan fototidak dapat di baca

    ≤ 2 % 

    Pelayanan

    Laboratorium

    IAK –  4Persentase Kegagalan PengambilanSample Darah

    ≤ 1 % 

    3 IAK –  5Angka Kejadian salah Input Hasil

    Lab0

    IAK –  6Persentase Ketepatan Waktu

    Pemeriksaan ASTRUP 100 %

    4Prosedur Bedah

    IAK –  7 Ketepatan waktu tindakan operasicito rentang waktu ( 30 menit ) 100 %

    IAK –  8Persentase angka kejadian infeksi

    daerah Operasi ≤ 1 %

    5Penggunaanantibiotik dan obat

    lainnya

    IAK –  9Pemberian antibiotic pada diare akut

    tanpa kecurigaan infeksi0 %

    6Kesalahan obat dan Nyaris Cedera

    IAK –  10Angka kesalahan pemberian obat(RWI dan RWJ )

    0 %

    7Penggunaan

    Anastesi dan SedasiIAK –  11

    Desaturasi pada pasien dengananestesi umum / sedasi

    ‹ 6 %

    8 Penggunaan Darah

    dan Produk Darah

    IAK –  12

    Angka ketidaksesuaian antara

     permintaan dan penerimaan darah

    dari PMI0 %

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    11/20

    11

    9Ketersediaan, Isi,dan

    Penggunaan Catatantentang Pasien

    IAK –  13Persentase kelengkapan BRMresume medis RWI

    ≥ 95%

    IAK –  14 Persentase Kelengkapan BRM RWJ ≥  95%

    10Pencegahan danPengendalian,

    Pengawasan serta

    Pelaporan Infeksi

    IAK –  15Persentase Infeksi jalur infus

    intravena / phlebitis2,5 ‰ 

    IAK –  16 Angka Kejadian Dekubitus 0,1 ‰ 

    IAK –  17Persentase Akibat Pemasangan

    Kateter Urin menetap0,5 ‰ 

    II. 

    INDIKATOR AREA MUTU MANAJERIAL ( IAM )

    N

    O INDIKATOR KODE

    INDIKATOR PENILAIAN

    MUTU STANDAR

    1

     pengadaan obat –  

    obatan dan alat

    kesehatan untukkebutuhan pasien

    IAM –  1Persentase Permintaan Perbekalan

    Farmasi di Luar Jadwal10%

    2

    Pelaporan Kegiatan

    Seperti yang diaturUU dan Peraturan

    IAM –  2

    Hasil pemeriksaan Limbah Cair (

    7 Parameter ) Kep. Men LH No.58

    th 95

    S : < 30°C

    PH : 6-9mg/lt,

    BOD : 30mg/lt

    COD:80mg/lt,

    TSS : 30mg/lt,

    Amonia/NH3 :

    0,1 mg/lt,

    Phospat:2mg/lt

    3 Manajemen Resiko IAM –  3

    Angka Kejadian cedera di RS yang

    disebabkan oleh pelayanan rumahtangga (Gizi & Tata Boga, Tata

    graha & Kesling, IPSRS, Laundry,

    Satpam & Pelayanan Umum)

    0

    IAM –  4 Needle stick injury/ Jumlah Petugas

    Tertusuk Jarum 0

    4

    Manajemen

    Penggunaan Sumber

    Daya

    IAM –  5

    Prosentase jumlah pemeriksaan

    rontgent ( radiologi ) dibanding jumlah kunjungan RWJ dan jumlah

     pasien RWI

    ≥ 2,5 %

    5

    Harapan dan

    Kepuasan Pasien /Keluarga Pasien

    IAM –  6

    Persentase Tingkat Kepuasan

    Pasien rawat inap TerhadapPelayanan RS

    80% puas

    6Harapan danKepuasan Staf

    IAM –  7Persentase Tingkat Kepuasan StafTerhadap RS 95% puas

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    12/20

    12

    7

    Demografi dan

    Diagnosis Klinis

    PasienIAM –  8

    Laporan 10 Diagnosa Terbanyak (

    Sudinkes )

    Tersedianya

    pencatatan &

    pelaporan 10

    dx terbanyak

    8 ManajemenKeuanganIAM- 9 Anging piutang yang lebih dari 60hari ≤ 2 %

    9

    Pencegahan danPengendalian

    Peristiwa yang

    MembahayakanKeselamatan

    Pasien, Keluarga,

    dan Staf

    IAM –  10Persentase pelaksanaaan kepatuhan

    cuci tangan pada karyawan RS80%

    III. 

    INDIKATOR AREA MUTU SASARAN KESELAMATAN PASIEN ( SKP )

    NO INDIKATOR KODEINDIKATOR PENILAIAN

    MUTUSTANDAR

    1Ketepatan Identifikasi

    PasienSKP –  1

    Persentase pelaksanaan Ketepatan

    Identifikasi Pasien100%

    2 Komunikasi Efketif SKP –  2Pelaksanaan verifikasi dalam

    komunikasi efektif100%

    3 Keamanan Obat- obatan SKP –  3Persentase Penyimpanan Sisa KCL

    di Ruangan

    0%

    4Menghindari salah sisi,salah pasien dan salah

     prosedur

    SKP –  4

    Persentase kelengkapan ChecklistKeselamatan Pasien di Kamar

    Operasi100%

    5 Pencegahan INOK SKP –  5Persentase Pelaksanaan CuciTangan bagi petugas kesehatan

    100%

    6 Mencegah Resiko Jatuh SKP –  6Persentase Pelaksanaan Assesmen

    Resiko Jatuh100%

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    13/20

    13

    IV. 

    INDIKATOR AREA MUTU I NTERNATIONAL LI BRARY MEASURE  ( ILM )

    B BALANCE SCORED CARD Terkumpul setiap 3 bulan dengan bentukdiagram yang seimbang

    C STANDAR MUTU PELAYANAN Terkumpul SMP dari masing –  masingunit setiap 3 bulan

    D MONITORING KINERJA INDIVIDU :kompetensi dasar, kompetensi teknis,

    kompetensi manajerial, kompetensi

    leadership, kompetensi entrepreneur

    Self assessment terlaksana 100 %

    E DIKLAT MUTU PELAYANAN

    - Pelatihan Mutu dan keselamatan pasienuntuk pimpinan (kainst, kaur, manajer,

    direksi)

    100 %

    -Pelatihan mutu dan keselamatan pasien

    kepada karyawan tingkat pelaksana RS

    100 %

    F EVALUASI KONTRAK KERJA SAMA

    PELAYANAN-  Evaluasi kontrak kerja sama medis

    tercapai

    100 %

    -  Evaluasi kontrak kerja sama nonmedis

    100 %

    NO INDIKATOR KODEINDIKATOR PENILAIAN

    MUTUSTANDAR

    1 Acute Myocardial Infarction ( AMI ) (

    KLINIK )

    ILM –  1Pemberian aspirin dalam 24 jam

    setelah didiagnosa infark myocard

    acute

    100%

    2

     Nursing Sensitive

    Care( KLINIK )

    ILM –  2

    (IAK –  

    16)

    Angka Kejadian Dekubitus 0

    3 Nursing Sensitive Care (

    Mencegah resiko jatuh )ILM –  3

    (SKP –  6)Angka Pasien Jatuh di Rawat Inap 0

    4  Perinatal Care ILM –  4

    Persentase angka kelahiran elektif

    (pervaginam / SC ) pada usia

    kehamilan ≥ 37 minggu dan < 39minggu

    100%

    5  Perinatal Care ILM –  5Pada pemberian ASI Eksklusif

     pada bayi baru lahir di RSHermina Serpong

    100%

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    14/20

    14

    G STANDARISASI ASUHAN KLINIS

    SECARA BERTAHAP

    -  Terlaksananya pembentukan tim

    clinical pathway

    100 %

    -  Penetapan 5 area prioritas untuk

    distandarisasi

    100 %

    -  Buku panduan pelaksanaan

    standarisasi asuhan klinis terlaksana

    100 %

    -  Panduan praktik klinis untuk 5 area prioritas terlaksana

    100 %

    -  Form 5 clinical pathway terlaksana 100 %

    -  Edukasi ke staf klinis 100 %

    -  Uji implementasi terlaksana 100 %

    H RAPAT / PERTEMUAN

    -  Rapat mutu dengan direksi setiap

    triwulan terlaksana

    100 %

    -  Rapat koordinasi mutu dengan unit

    terkait setiap 3 bulan

    100 %

    I EVALUASI PROGRAM KERJA SETIAP

    3 BULAN

    100 %

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    15/20

    15

    BAB VII

    JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

    Pelaksanaan kegiatan mutu dan risiko sudah terjadwal sampai dengan akhir tahun 2015,

    dengan jadwal pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :

    N

    OKEGIATAN

    BULAN

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    Pemantauan mutu umah sakit : Monitoring mutu area klinis, Manajerial, Sasaran

    Keselamatan pasien, ILM, dan BSC

    1

    Identifikasi, pemilihan

    dan penetapan indicator

    yang akan dimonitor

    2

    Penyusunan SPO

    terkait mutu

    3

    Sosialisasi / edukasi ke

    staf RS tentang

    indicator, teknis

     pengambilan data

    4Pengumpulan dan

    validasi data

    5

    Analisa dan

     penyusunan laporan ke

    direktur

    6

    Pertemuan dengan

    komite medic, unit

    kerja sebagai feedback

    7

    Pelaporan ke direktur

    PT

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    16/20

    16

    Pemantauan mutu unit: monitoring kegiatan harian mengacu pada standar mutu

    pelayanan ( SPM )

    8

    Identifikasi,

     pemilihan dan

     penetapan indikator

    yang akan dimonitor

    9

    Penyusunan SPO

    terkait mutu

    10

    Sosialisasi / edukasi

    ke staf RS tentang

    indicator, teknis

     pengambilan data

    11

    Pengumpulan data

    dari kejadian

    kegiatan harian

    12 Dokumentasi

    13 Analisa data SMP

    14 Pelaporan ke Direksi

    15

    Pertemuan dalam

    rapat mutu RS

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    17/20

    17

    Monitoring kinerja individu : kompetensi dasar, kompetensi teknis, kompetensi manajerial,

    kompetensi leadership, kompetensi entrepreneur

    16Sosialisasi melalui

    ORKA

    17Karyawan melakukan self

    assesment

    18Dilakukan penilaian

    atasan

    19

    Dilakukan pemanggilan

    konseling terhadap

    karyawan

    20 Dibahas dalam rapatHRD RS

    Diklat

    21

    Pelatihan mutu untuk

     pimpinan (kainst, kaur,

    manajer, direksi)

    22

    Pelatihan mutu untuk

    karyawan tingkat

     pelaksana

    Rapat / Pertemuan

    23Rapat mutu dengan

    Direksi

    24Rapat koordinasi mutu

    dengan unit terkait

    25 Evaluasi program kerja

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    18/20

    18

    BAB VIII

    EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

    Evaluasi dan analisa dilakukan setiap 3 (tiga) bulan oleh Manajer Mutu

    dan hasil evaluasi diserahkan kepada Pimpinan Rumah Sakit, kemudian

    dilakukan tindak lanjut dari hasil yang di dapat.

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    19/20

    19

    BAB IX

    PENCATATAN DAN PELAPORAN EVALUASI KEGIATAN

    1. Pengumpulan dan Pemantauan Indikator Mutu

    a.  Pencatatan dan pelaporan indikator mutu dilakukan oleh staf mutu atau

    unit kerja terkait beserta analisa dan rencana tindak lanjut

     b.  Pencatatan dan pelaporan indikator mutu dilakukan oleh Kepala Instalasi terkait

     beserta analisa dan rencana tindak lanjut

    c.  Laporan dikumpulkan ke Staf Mutu untuk kemudian dianalisa lebih

    lanjut oleh Tim mutu

    d. 

    Laporan pencapaian indikator mutu diserahkan kepada direktur rumah

    sakit setiap 3 bulan

    e.  Direktur rumah sakit memimpin rapat mutu setiap 3 bulan bersama tim

    mutu membahas hasil evaluasi indikator mutu serta menentukan

     prioritas indikator mutu yang akan diperbaiki

    f. 

    Hasil tersebut akan disampaikan kembali kepada unit kerja untuk ditindaklanjuti dan

    dilakukan perbaikan

    g.  Hasil pencapaian indikator mutu dilaporkan kepada direktur utama PT

    Medikaloka Serpong setiap 3 bulan.

    2.  Audit Medis dan Clinical Pathway

    Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP) membuat rekomendasi hasil

    audit medis dan clinical pathway yang dibuat oleh Komite Medik melalui Sub Mutu dan

    Etika RS

    3. Laporan pelaksanaan evaluasi kontrak kerja dengan instansi atau pihak luar

    Bagian mutu dan resiko membuat rekomendasi dari hasil pelaksanaan evaluasi kontrak

    kerja dengan instalasi atau pihak luar yang dibuat oleh Sekretariat RS yang dilaksanakan

    setiap 6 (enam) bulan sekali

  • 8/17/2019 Progker Pmkp 2015 Rs Hermina Serpong

    20/20

    20

    4. Laporan pelaksanaan penilaian kinerja unit dan individu

    Bagian mutu dan resiko membuat rekomendasi dari hasil penilaian kinerja unit dan

    individu dari bagian personalia yang dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali.

    5. Peningkatan Mutu SDM

    Bagian mutu dan resiko membuat rekomendasi dari hasil penilaian kinerja unit dan

    individu dari bagian personalia yang diajukan oleh bagian personalia sesuai dengan

     pengajuan pelatihan dari setiap unit kerja

    6. Hasil analisis dan rekomendasi diserahkan kepada Pimpinan rumah sakit berupa :

    a. Laporan Triwulan Monitoring Mutu Rumah Sakit tahun 2015

     b. Laporan Tahunan Monitoring Mutu Rumah Sakit tahun 2015