profil kesehatan kota sibolga tahun 2013 · lebih rendah dibandingkan tahun 2012 yang hanya...
TRANSCRIPT
=========== ===========
1
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Profil Kesehatan Kota Sibolga merupakan salah satu sarana
yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap
pencapaian hasil pembangunan Kesehatan, termasuk kinerja
penyelenggaraan minimal yang telah dilakukan oleh Kota Sibolga yang
diukur berdasarkan Indikator Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Kota
Sibolga.
Profil Kesehatan Kota Sibolga diterbitkan secara berkala
setiap setahun sekali berdasarkan data tahun kalender 2013. Ada 2
(dua) tahap dalam penyusunan Profil ini yaitu tahap pertama
pengumpulan lampiran–lampiran atau tabel (draft) dan tahap kedua
berupa pembuatan narasi dan kumpulan lampiran (finalisasi).
Penyusunan Profil Kesehatan Kota Sibolga ini berupa
gambaran secara umum tentang kondisi derajat kesehatan, upaya
kesehatan, sumber daya kesehatan dan faktor-faktor terkait lainnya
serta data yang bersumber dari survey.
Data dianalisis dengan sederhana untuk beberapa masalah
kesehatan yang dianggap penting akan dianalisis lebih lanjut dan lebih
rinci yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik maupun gambar.
Dalam setiap penerbitan Profil Kesehatan Kota Sibolga, selalu
dilakukan upaya perbaikan, baik dari segi materi, analisis maupun
bentuk tampilan fisiknya, sesuai masukan dari para pengelola program
di Dinas Kesehatan Kota sibolga dan para pemakai pada umumnya.
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013, diharapkan dapat
memberikan data yang dibutuhkan oleh para penentu kebijakan sebagai
suatu bukti untuk dapat dilakukannya pengambilan keputusan
berdasarkan fakta (evidence based decision making). Profil Kesehatan ini
B A B I P E N D A H U L U A N
=========== ===========
2
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
dapat digunakan sebagai sarana penyedia data dan informasi dalam
rangka evaluasi dan perencanaan kegiatan–kegiatan, serta dapat juga di
gunakan sebagai sarana pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
upaya kesehatan di Kota Sibolga sebagai mana di amanatkan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, maupun yang di
uraikan dalam UUD No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah di
mana Kesehatan merupakan salah satu urusan Wajib Pemerintah
Daerah.
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013 ini, terdiri dari 6
(enam) bab yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan
diterbitkannya Profil Kesehatan Kota Sibolga ini
sistematika penyajiannya.
BAB II : GAMBARAN UMUM
Bab ini berisi tentang gambaran umum Kota Sibolga yang
meliputi geografis, demografis, pendidikan, ekonomi dan
informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-
faktor lingkungan dan perilaku.
BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Bab ini berisi uraian tentang indikator Mortalitas (angka
kematian), Morbiditas (angka kesakitan) dan angka Status
Gizi Masyarakat.
BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN
Bab ini berisi uraian tentang upaya – upaya kesehatan
yang telah dilakukan oleh bidang kesehatan sampai tahun
2013 untuk tercapainya dan berhasilnya program
pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang
upaya kesehatan yang telah dilakukan ini meliputi
persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan
=========== ===========
3
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
dasar, persentase pencapaian cakupan pelayanan
kesehatan rujukan dan berbagai upaya lain yang berupa
gambaran pelayanan program kesehatan lainnya.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu
menjadi perhatian dan ditelaah lebih lanjut tentang
pencapaian pembangunan kesehatan serta saran yang
dibutuhkan untuk perbaikan kedepan.
LAMPIRAN : Terdiri dari rekapitulasi angka pencapaian Kota Sibolga
dan 82 tabel data yang merupakan gabungan Tabel
Indikator Kota Sibolga Sehat dan Indikator Pencapaian
Kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan.
=========== ===========
4
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
2.1. Lokasi dan Keadaan Geografis
Kota Sibolga terletak pada garis 10 44’ Lintang Utara dan 980
47’ Bujur Timur. Kota Sibolga berada di tengah-tengah Kabupaten
Tapanuli Tengah karena sebelah Utara, Timur dan Selatan wilayah Kota
Sibolga berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah. Sebelah Barat
Kota Sibolga berbatasan dengan teluk Tapian Nauli
Luas dataran Kota Sibolga adalah 10,769 Km2 yang terdiri
dari Dataran Sumatera dengan luas 8,892 Km2 dan Dataran Kepulauan
luasnya 1,878 Km2.
Kota Sibolga berada antara 1-50 meter di atas permukaan
laut dan beriklim cukup panas dengan suhu maksimum mencapai
31,90C dan suhu minimum 21,30C. Selain itu juga Kota Sibolga
memiliki curah hujan yang cenderung tidak teratur di sepanjang
tahunnya. Jumlah hari hujan tahun 2013 adalah sebanyak 223 hari
lebih rendah dibandingkan tahun 2012 yang hanya mencapai 397 hari.
Sejalan dengan jumlah hari hujan, rata-rata kelembaban
udara Kota Sibolga juga mengalami penurunan dari 82,7% tahun 2012
menjadi 81,3% tahun 2013. Sementara itu, rata-rata kecepatan angin di
Kota Sibolga pada tahun 2013 adalah sebesar 5,6 knot dengan
penguapan udara sebesar 4,8 mm.
Secara admistratif, Kota Sibolga pada Tahun 2013 memiliki 4
Kecamatan yang terdiri dari 17 Kelurahan. Pembagian Kecamatan
tersebut adalah: (1.) Kecamatan Sibolga Utara dengan luas wilayah
3,333 km2 yang terdiri dari 5 Kelurahan, (2.) Kecamatan Sibolga Kota
dengan luas wilayah 2,732 km2 yang terdiri dari 4 Kelurahan, (3.)
Kecamatan Sibolga Sambas dengan luas wilayah 1,566 km2 yang terdiri
B A B II G A M B A R A N U M U M
=========== ===========
5
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
dari 4 Kelurahan, (4.) Kecamatan Sibolga Selatan dengan luas wilayah
3,138 Km2 yang terdiri dari 4 Kelurahan (Lampiran 1).
2.2. KEPENDUDUKAN
Kota Sibolga merupakan negeri yang berbilang kaum dengan
karakteristik penduduk yang mempunyai beraneka ragam kebudayaan,
kebiasaan, serta prilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
Sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik Kota Sibolga
pada Tahun 2013 jumlah penduduk Kota Sibolga tercatat sebesar
85.981 jiwa. Kota Sibolga merupakan salah satu wilayah yang
mempunyai kepadatan penduduk yang terbesar di Provinsi Sumatera
Utara, dengan kepadatan penduduk sebesar 7,983 jiwa/km2.
Berdasarkan data tersebut Kecamatan Kota Sibolga yang
memiliki penduduk terpadat adalah Kecamatan Sibolga Sambas dengan
jumlah kepadatan 13,935 jiwa per km2 dan Kecamatan Sibolga Kota
merupakan kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang
terendah sebanyak 5,352 jiwa per km2 (Tabel 1).
Berdasarkan jenis kelamin jumlah penduduk laki-laki lebih
banyak dibanding jumlah penduduk perempuan, masing-masing
sebanyak : Penduduk laki-laki 43.100 jiwa dan 42.881 jiwa merupakan
penduduk perempuan. Dengan demikian rasio penduduk menurut jenis
kelamin sebesar 100,51% (Tabel 2).
Bila dilihat berdasarkan rata-rata banyaknya anggota
keluarga di Kota Sibolga pada Tahun 2013 adalah sebesar 4,61 (yang
berarti rata-rata pada setiap keluarga terdiri dari 4-5 anggota keluarga).
Kecamatan yang rata-rata jumlah anggota kelurganya paling banyak
adalah Sibolga Selatan yaitu 7 orang dan yang paling sedikit adalah
Kecamatan Sibolga Sambas yaitu 3 orang.
=========== ===========
6
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
4,820
4,622
4,339
4,076
3,860
3,801
3,424
2,864
2,514
2,312
2,049
1,560
1,075
1,565
Perempuan
0 - 4
5 - 9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 +
5,095
4,905
4,240
4,177
4,050
3,906
3,672 3,117
2,550
2,181
1,865
1,495 952
895
Laki-laki
Grafik 2.1 Piramida Penduduk Kota Sibolga Tahun 2013
Komposisi penduduk Kota Sibolga menurut umur, menunjukkan
bahwah penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 28.021
jiwa, yang berusia produktif (15-64 tahun ) sebesar 55.500 jiwa, dan
yang berusia tua (65+ tahun) sebesar 2.460 jiwa. Dengan demikian
maka Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Kota
Sibolga Tahun 2013 sebesar 54,92 %. Angka ini mengalami penurunan
dibandingkan Tahun 2013 yang besarnya 54,89 % (Lampiran 2).
2.3. SOSIAL DAN BUDAYA
2.3.1. Pendidikan
Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang
sering ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia suatu
Negara. Melalui pengetahuan, pendidikan berkontribusi terhadap
perubahan prilaku kesehatan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus (Predisposing)
yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk
berprilaku sehat. Dari hasil Data Badan Statistik Tahun 2013 Angka
Partisipasi Murni Masyarakat menurut jenjang pendidikan di Kota
Sumber : Badan Statistik Kota Sibolga Tahun 2013
=========== ===========
7
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Sibolga yaitu : SD/MI sebanyak 98,13%, SMP/MTS sebanyak 73,31%,
SMA/MA sebanyak 65,03% dan PT 65,03%.
Kemampuan membaca dan menulis tercermin dari angka
Melek Huruf, yaitu persentase penduduk usia 10 tahun keatas yang
dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. Kondisi
Tahun 2013 berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Statistik Kota
Sibolga, penduduk Kota sibolga berumur 10 tahun ke atas yang melek
huruf sebanyak 99,31% pada tahun 2013. Persentase penduduk
berumur 10 tahun ke atas berdasarkan kecamatan dan jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini.
Grafik 2.2 Gambaran Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf
Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan Kota Sibolga Tahun 2013
99.29
99.30
99.31
99.32
SIBOLGA
UTARA
SIBOLGA
KOTA
SIBOLGA
SAMBAS
SIBOLGA
SELATAN
99.32
99.30
99.31 99.3199.31
99.32
99.30
99.31
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Sumber : Bandan Statistik Kota Sibolga Tahun 2013
2.3.2. Agama
Penduduk Kota Sibolga merupakan negeri yang berbilang
kaum dengan keaneka ragaman sosial budaya penduduk, ini juga dapat
dilihat dari agama yang dianut setiap penduduk. Walaupun demikian
hubungan antar umat beragama terjalin dengan harmonis. Hal ini
sesuai dengan Falsafah negara pelayanan kehidupan beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan
dan ditingkatkan untuk membina kehidupan masyarakat dan
=========== ===========
8
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
mengatasi berbagai masalah sosial budaya yang mungkin menghambat
kemajuan bangsa. Bardasarkan data yang diperoleh dari Badan
Statistik Kota Sibolga Tahun 2013, penduduk Kota Sibolga sebagian
besar adalah Agama Islam 57,32% kemudian Protestan 35,24%,
Katholik 4,43% dan sisanya Budha/Hindu dan lainnya sebanyak 3,1 %.
2.3.3. Ketenagakerjaan
Angkatan kerja (penduduk usia 15 tahun keatas) di Kota Sibolga
sebesar pada tahun 2013 sebanyak 66,14% (penduduk yang bekerja + aktif
mencari kerja), sedangkan sisanya 33,86% adalah bukan angkatan kerja
(sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya). Capaian yang diperoleh
tahun 2013 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2012
yang besarnya 57,31% angkatan kerja, sedang sisanya 42,69 % bukan
angkatan kerja.
Jika dilihat dari status pekerjaanya, 48,72% angkatan kerja
Sibolga adalah buruh karyawan/pegawai. Penduduk yang berusaha sendiri
tanpa bantuan orang lain ada sekitar 29,22%, berusaha dengan dibantu
buruh tidak tetap/tidak dibayar 8,49%, berusaha dengan buruh tetap 4,62 %,
pekerja bebas di non pertanian sebesar 2,43% pekerja bebas di pertanian 1,51
% dan penduduk yang berprofesi sebagai pekerja keluarga sebesar 5 %.
Jumlah Penduduk berumur 15 Tahun ke atas yang bekerja
menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kota Sibolga Tahun 2013
sebanyak 14.184 orang yang terdiri dari: Usia 15-24 Tahun sebanyak 1.264
orang yang bekerja, Usia 25-54 Tahun sebanyak 10.759 orang yang bekerja,
dan Usia 55 Tahun ke atas sebanyak 2.161 orang yang bekerja.
Di bawah ini akan digambarkan keadaan penduduk berumur
15 Tahun ke atas menurut jenis kegiatan utama di Kota Sibolga 2011-
2013.
=========== ===========
9
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Tabel 2.1 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama di Kota Sibola Tahun 2011-2013.
NO. Jenis Kegiatan
Utama
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
I. Angktan Kerja 37.132 38.889 37.255
1. Bekerja 33.484 31.419 33.503
2. Pengangguran 3.648 7.470 3.752
II. Bukan Angkatan Kerja 16.869 15.818 19.067
1. Sekolah 5.320 2.663 6.517
2. Mengurus Rumah Tangga
8.629 9.945 9.952
3. Lainnya 2.920 3.210 2.598
Jumlah Total 54.001 54.707 56.322
Tingkat Partisipasi/Angkatan Kerja
68,76% 71,09% 66,15%
Tingkat Pengangguran Terbuka
9,82% 19,21% 10,07%
2.4. KEADAAN LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang sering
mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan
masyarakat, variabel lainnya adalah faktor perilaku, pelayanan
kesehatan dan genetik. Keempat variabel diatas dapat menentukan baik
buruknya status derajat kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan
keadaan lingkungan, berikut ini akan disajikan indikator-indikator
yaitu persentase rumah sehat, persentase rumah tangga memiliki akses
terhadap air minum, persentase rumah tangga menurut sumber air
minum, persentase rumah tangga yang memiliki sarana penampungan
akhir kotoran/tinja/BAB.
2.4.1 Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang
memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki jamban sehat, sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan limbah,
=========== ===========
10
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
ventilasi rumah yang baik, kepadatan rumah hunian yang sesuai dan
lantai rumah tidak terbuat dari tanah.
Ukuran rumah yang relatif kecil dan desak – desakan dapat
mempengaruhi tumbuh kembang mental atau jiwa anak-anak. Anak-
anak memerlukan lingkungan bebas, tempat bermain yang luas yang
mampu mendukung daya kreatifitasnya. Dengan kata lain, rumah bila
terlampau padat disamping merupakan media yang cocok untuk
terjadinya penularan penyakit saluran nafas juga dapat mempengaruhi
perkembangan anak.
Kepadatan hunian diperoleh dengan cara membagi luas
lantai rumah dalam meter persegi dengan jumlah anggota rumah
tangga. Hasil perhitungan di kategorikan sesuai kriteria Permenkes
tentang rumah sehat, yaitu memenuhi syarat bila . 8/m2 / Kapita
(tidak padat) dan tidak memenuhi syarat bila <8m2/Kapita (padat).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang P2P dan PL
Dinas Kesehatan Kota Sibolga, Jumlah rumah yang ada di Kota Sibolga
Tahun 2013 sebanyak 16.784. Jumlah rumah yang memenuhi syarat
sebanyak 11.917 (71%) dan jumlah rumah yang tidak memenuhi syarat
sebanyak 4.867. Hasil pencapaian tahun 2013 ini sudah mencapai
target yang telah ditetapkan dalam indikator kinerja utama Dinas
Kesehatan Kota Sibolga untuk Tahun 2013 yang besarnya 71%.
Persentase rumah sehat berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada
(Lampiran 59).
2.4.2. Persentase Rumah Tangga Memiliki Akses Terhadap Air
Minum
Berdasarkan data yang diperoleh dari bidang P2P dan PL
Tahun 2013, bahwa dari 85.981 jiwa penduduk Kota Sibolga jumlah
penduduk yang memiliki akses air minum sebanyak 71.335 (82,97%).
Rincian kepemilikian akses air minum penduduk Kota Sibolga sebagai
berikut: Penggunan Sumur Gali Terlindung yang memenuhi syarat
sebanyak 716 jiwa, Sumur Gali dengan Pompa yang memenuhi syarat
sebanyak 15 jiwa, Sumur Bor dengan pompa yang memenuhi syarat
=========== ===========
11
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
sebanyak 21 jiwa, Mata air terlindung yang memenuhi syarat sebanyak
4.120 jiwa, Perpipaan (PDAM, BPSPAM) yang memenuhi syarat
sebanyak 66.463 jiwa.
jumlah kepala rumah tangga yang dipemeriksa (84,85%)
sebagian Besar (80,20%) menggunakan sumber air minum yang berasal
dari ledeng meteran, selanjutnya air lain-lainnya berupa air gunung
yang dialirkan melalui selang ke rumah-rumah penduduk dan air
pancuran (8,20%), Ledeng eceran (4,75%), sumur terlindung (1,75%),
mata air terlindung (1,66%), air isi ulang (1,64%), mata air tak
terlindung (1,23%), air hujan (0,57%), air pompa (0,01%). Data
Persentase keluarga menurut sumber air minum yang digunakan
penduduk Kota Sibolga berdasarkan Kecamatan Tahun 2012 dapat di
lihat pada (Lampiran Tabel 65).
2.4.3. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Sarana Pembuangan Kotoran/Tinja/BAB
Berdasarkan data dari Bidang P2P dan PL Tahun 2012,
menunjukkan persentase Rumah Tangga yang menggunakan fasilitas
tempat buang air besar septic tank sebesar 9.184 Kepala Rumah Tangga
(71,89%) dari 12.775 (59,28%) rumah tangga yang dipemeriksa. Dari
Jumlah rumah yang menggunakan septic tank ada 7.238 (78,81%)
rumah yang memiliki septic tank memenuhi syarat kesehatan. Data
persentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar menurut
kecamatan dapat dilihat pada (Lampiran Tabel 66).
2.4.4. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat
Yang termasuk TUPM adalah hotel, restoran, bioskop, pasar
terminal, dll. TPUM sehat adalah tempat umum dan pengelolaan
makanan yang memenuhi syarat kesehatan yaitu yang memiliki sarana
air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air
limbah, ventilasi yang baik, luas lantai yang sesuai dengan banyaknya
pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang sesuai.
=========== ===========
12
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Pada tahun 2013, jumlah tempat-tempat umum sebanyak
141 sarana dan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat sebanyak
100 sarana (70,9%). Hasil yang diperoleh tahun 2013 telah memenuhi
target Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Sibolga untuk tahun 2013.
Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan menurut
kecamatan dapat dilihat pada (lampiran tabel 64).
Jumlah Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) pada tahun
2013 sebanyak 465 sarana dan jumlah TPM yang memenuhi sarat
sebanyak 320 sarana (68,82%). Dari seluruh TPM yang tidak memenuhi
syarat kesehatan (145 sarana) dilakukan pembinaan. Hasil yang
diperoleh dari pembinaan sebanyak 31 sarana TPM yang ada telah
memenuhi syarat kesehatan. Tempat Pengelolaan Makanan dibina dan
diuji petik dapat dilihat (pada lampiran tabel 66).
Kota Sibolga hanya memiliki 1 sarana penyelenggara air
minum yaitu PDAM Tirtanauli yang setiap tahunya selalu dilakukan
pemeriksaan Fisik, bakteriologi dan kimia. Hasil dari pemeriksaan
tersebut air yang dialirkan ke masyrakat memenuhi syarat air bersih.
2.5. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang
berpengaruh terhadap derajat kesehatan, dapat kita lihat dari
persentase masyarakat di Kota sibolga yang Berperilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat, melalui pendekatan dan
pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan
masyarakat (empowerment). Strategi PHBS memfokuskan pada 5 (lima)
program prioritas yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Pencegahan, dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
(P2PTM) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPM).
=========== ===========
13
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Berdasarkan data yang diperoleh dari bidang Kesehatan
Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga sampai akhir Tahun 2013,
jumlah total rumah tangga di Kota Sibolga 18.649 Kepala Keluarga. Dari
seluruh rumah tangga yang ada di Kota Siobolga hanya 12.151 rumah
tangga yang dipantau dan hasil yang diperoleh, sebanyak 7.850 (64,6%)
rumah tangga yang telah melaksanakan Prilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Hasil realisasi yang diperoleh belum memenuhi target Indikator
Kinerja Utama dari Dinas Kesehatan Kota Sibolga untuk tahun 2013
yang besarnya 70%. Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih
dan sehat (ber-PHBS) menurut kecamatan dan puskesmas dapat dilihat
pada (lampiran tabel 58).
=========== ===========
14
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur
kualitas hidup dan unsur-unsur mortalitas dan yang
mempengaruhinya, yaitu Morbiditas dan Status Gizi. Untuk kualitas
hidup, yang digunakan sebagai indikator adalah Angka Harapan Hidup
(AHH) Waktu Lahir. Sedangkan untuk mortalitas telah di sepakati 3
(tiga) indikator, yaitu Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup,
Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup, dan Angka Kematian
Ibu Maternal per 100.000 Kelahiran hidup. Untuk morbiditas di
sepakati 14 (empat belas) indikator yaitu, Angka “Acute Flaccid
Paralysis” (AFP) pada anak usia <15 Tahun per 100.000 Anak, Angka
Kesembuhan Penderita TB Paru BTA(+), persentase Balita dengan
Pneumonia ditangani, persentase HIV/AIDS ditangani, prevalensi HIV
(Persentase Kasus terhadap penduduk Beresiko), Persentase Infeksi
Menular Seksual (IMS) diobati, Angka Kesakitan Demam Berdarah
Dangue (DBD) per 100.000 penduduk, persentase DBD ditangani,
Angka Kesakitan Malaria per 1000 penduduk, persentase Malaria di
obati, persentase penderita selesai berobat, kasus Penyakit Filiarial
ditangani, jumlah kasus dan angka kesakitan penyakit menular yang
dapat di cegah dengan imunisasi (PD3I). Sementara itu status gizi telah
disepakati 5 (lima) indikator, yaitu Persentase Kunjungan Neotanus,
Persentase Kunjungan Bayi, Persentase Kunjungan BBLR ditangani,
Persentase Balita dengan Gizi Buruk dan Persentase Kecamatan Bebas
Rawan Gizi.
B A B III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
=========== ===========
15
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
3.1. MORTALITAS ( ANGKA KEMATIAN )
Angka kematian masyarakat dari waktu ke waktu dapat
memberikan gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat
dan dapat juga digunakan sebagai indikator dalam penilaian
keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan
kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnnya dapat dihitung
dengan melakukan survey dan penelitian. Perkembangan tingkat
kematian dan penyakit-penyakit penyebab utama kematian yang terjadi
di Kota Sibolga sampai akhir Tahun 2013 akan diuraikan dibawah ini.
3.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat
kesehatan masyarakat, baik pada tatanan provinsi maupun nasional.
Selain itu, program pembangunan kesehatan di Indonesia banyak
menitikberatkan pada upaya penurunan AKB. Angka Kematian Bayi
(AKB) merujuk kepada jumlah bayi yang meninggal pada fase antara
kelahiran hingga bayi belum mencapai umur 1 tahun per 1000
kelahiran hidup.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang Kesehatan
Masyarakat Angka Kematian Bayi (AKB) yang dilaporkan di Kota Sibolga
untuk tahun 2013 menglami penurunan menjadi 12 orang per 1000
kelahiran hidup dari 13 orang per 1000 kelahiran hidup pada tahun
2012. Realisasi capaian AKB tahun 2013 masih berada di bawah target
Renstra Dinas Kesehatan Kota Sibolga untuk tahun 2013 yang besarnya
10 orang per 1000 kelahiran hidup.
Berikut ini akan disajikan Gambaran Angka Kematian Bayi
dalam kurun waktu 7 (Tujuh) tahun terakhir pada grafik 3.1 di bawah
ini.
=========== ===========
16
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Selain data tersebut di atas, Angka Kematian Bayi
berdasarkan Kecamatan dan Jenis Kelamin pada Tahun 2013 dapat
kita lihat bahwa : Angka Kematian Bayi Laki-laki (17 orang per 1000
kelahiran hidup) lebih tinggi bila dibandingkan dengan Angka Kematian
Bayi Perempuan (7 orang per 1000 Kelahiran Hidup). Untuk melihat
lebih jelas data Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita menurut
jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas Kota Sibolga Tahun 2013
dapat dilihat pada lampiran Tabel 5.
Jumlah Kematian Bayi yang terbesar dapat dijumpai di
Kecamatan Sibolga Selatan sebanyak 12 bayi, dan jumlah kematian
bayi terendah di Kecamatan Sibolga Sambas sebanyak 9 bayi yang
meninggal. Berikut ini akan disajikan Data Jumlah Kematian Bayi di
Kota Sibolga Tahun 2013 bersarkan Jenis Kelamin dan Kecamatan pada
grafik 3.2 di bawah ini :
35.4 35.1 34.8 34.5 34.2
23
12 13
12
0
5
10
15
20
25
30
35
40
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Grafik 3.1 Angka Kematian Bayi Kota Sibolga dari Tahun 2005 s/d Tahun 2013
An
gk
a K
em
ati
an
Tahun
=========== ===========
17
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Grafik 3.2 Grafik Jumlah Kematian Bayi menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan
Kota Sibolga Tahun 2013
0 2 4 6 8
Sibolga Utara
Sibolga Kota
Sibolga Sambas
Sibolga Selatan
1
0
8
3
0
0
1
3
Perempuan Laki-Laki
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan AKB,
antara lain tersedianya berbagai fasilitas atau faktor eksebilitas dan
pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil dan kesediaan
masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional norma ke kehidupan
modren dalam bidang kesehatan. Pendapatan masyarakat yang
meningkat juga dapat berkontribusi melalui perbaikan gizi yang
berdampak daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
Kematian bayi yang terjadi di Kota Sibolga sering kali
dikarenakan, Asfeksia, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), Kelainan
Jantung bawaan, dan prematur.
3.1.2. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka kematian Balita menggambarkan peluang untuk
meninggal pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun.
Berdasarkan data yang diperoleh dari bidang Kesehatan Masyarakat,
Angka Kematian Balita di Kota Sibolga mengalami penurunan
dibandingkan dengan Tahun 2012 yang besarnya 19 per 1000 Kelahiran
Hidup menjadi 14,35 per 1000 Kelahiran Hidup pada tahun 2013.
Gambaran Angka Kematian Balita (AKABA) dalam kurun 8 (Delapan)
tahun terakhir dapat diperhatikan pada grafik 3.3 di bawah ini :
=========== ===========
18
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
0
10
20
30
40
50
60
Tahun
2005
Tahun
2006
Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
5445 45
36 36 35
2419
14
Grafik 3.3 Angka Kematian Balita Kota Sibolga per 1000
kelahiran hidup Tahun 2005-2013
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Secara umum AKABA di Indonesia dari tahun ke tahun
cenderung mengalami penurunan. Hal ini sesuai dengan Tujuan ke
empat dari Pembangunan Melenium Indonesia, yaitu : Menurunkan
Angka Kematian Balita sebesar dua pertiganya dari tahun 1990 s/d
2015.
Mellenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai
normatif AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan
nilai 71-140, sedang dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai < 20.
Kota Sibolga Tahun 2013 memiliki nilai AKABA sebesar 14 termasuk
kategori AKABA rendah dan apabila AKABA Kota Sibolga Tahun 2013
dibandingkan dengan target Renstra Dinas Kesehatan tahun 2013
angka ini masih di bawah target yang telah ditetapkan yang besarnya
10,84 kematian balita per 1000 kelahiran hidup.
Jumlah Balita yang meninggal terbanyak tahun 2013 berada
di Kecamatan Sibolga Sambas sebesar 11 balita dan wilayah ini juga
merupakan wilayah yang memiliki Angka Kematian tertinggi. Angka
Kematian Balita terendah tahun 2013 berada di daerah Kecamatan
Sibolga Kota yang besarnya 0 balita per 1000 kelahiran hidup. Data
Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sibolga Tahun 2013 dapat
diperhatikan pada tabel 5.
=========== ===========
19
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
3.1.3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu Maternal dan Angka Kematian Ibu
merupakan indikator keberhasilan pembangunan pada sektor
kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu mulai dari masa
kehamilan, persalinan dan nifas. Berdasarkan data yang diperoleh dari
Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga, Angka
Kematian Ibu Tahun 2013 sebesar 76 per 100.000 kelahiran hidup
mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang
besarnya 200 per 100.000 kelahiran hidup.
Penyebab kematian ibu di Kota Sibolga dikarenakan adanya
penyakit yang menyertai kehamilan seperti : Jantung, hipertensi, dan
adanya kasus Preeklampsi. Hal ini sering terjadi akibat masih
kurangnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya
secara berkala dan terlambatnya pemberian pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan berkompetensi kebidanan.
Pada Grafik 3.4 di bawah ini dapat kita lihat perbandingan
AKI Kota Sibolga dalam kurun 3 (tiga) tahun terakhir.
0
50
100
150
200
250
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
177
247223
76
Grafik 3.4 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota
Sibolga per 100.000 Kelahiran Hidup pada Tahun
2010-2013
Series1
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Jumlah Angka Kematian Ibu menurut kelompok umur,
kecamatan, dan puskesmas Kota Sibolga Tahun 2013 dapat di lihat
pada lampiran (tabel 6).
=========== ===========
20
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
3.1.4. Umur Harapan Hidup (UHH)
Umur Harapan Hidup (UHH) di gunakan juga untuk menilai
derajat kesehatan dan secara tidak langsung juga memberikan
gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat baik
di kab/kota, propinsi maupun Negara. Adanya perbaikan pada
pelayanan melalui keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan
dapat di indikasikan dengan adanya peningkatan angka harapan hidup
saat lahir.
Angka Harapan Hidup penduduk Kota Sibolga diperkirakan
mengalami peningkatan yang bermakna dalam 9 (sembilan) tahun
terakhir (periode 2004-2012), berikut ini akan di sajikan data umur
harapan hidup 9 (sembilan) tahun terakhir pada grafik 3.5 di bawah ini:
Sumber: Badan Statistik Kota Sibolga
Grafik diatas menunjukkan gambaran mengenai Umur
Harapan Hidup di Kota Sibolga dalam kurun waktu 9 (sembilan) tahun
terakhir yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Pada Tahun 2012
Kota Sibolga Memiliki Umur Harapan Hidup sebesar 70,25 Tahun.
Realisasi Umur Harapan Hidup yang diperoleh pada tahun 2012 masih
di atas target Umur Harapan Hidup dalam Target Renstra Dinas
Kesehatan Kota Sibolga untuk tahun 2012 yang besarnya 70,21. Untuk
69
69.2
70 70.09 70.1
70.17 70.2 70.23 70.25
68.1
68.6
69.1
69.6
70.1
70.6
Tahun
2004
Tahun
2005
Tahun
2006
Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Grafik 3.5
Angka Harapan Hidup Penduduk Kota Sibolga Tahun 2004 - 2012
AHH
=========== ===========
21
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
tahun yang akan datang diharapkan Umur Harapan Hidup semakin
meningkat dari tahun ke tahun.
3.2. MORBIDITAS ( ANGKA KESAKITAN)
Tingkat kesakitan suatu Negara juga mencerminkan situasi
derajat kesehatan masyarakat yang ada di dalamnya. Bahkan tingkat
angka kesakitan penyakit menular tentu yang tekait dengan komitmen
internasional senantiasa menjadi sorotan dalam membandingkan
kondisi kesehatan antar Negara.
Morbiditas adalah kesakitan, baik insiden maupun prvalen
dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit
dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Berikut ini akan
disajikan gambaran morbiditas penyakit-penyakit menular dan tidak
menular yang dapat menggambarkan keadaan derajat kesehatan
masyarakat di Kota Sibolga sepanjang Tahun 2011.
Pada Tahun 2011 Gambaran/pola 10 (sepuluh) penyakit terbanyak
Kota Sibolga sebagai berikut :
Tabel 3.1
Pola 10 Penyakit Terbanyak Pada Pasien Rawat Inap di RSU Dr.F.L Tobing Kota Sibolga Tahun 2013
No. Jenis Penyakit Jumlah Pasien
1 Sengle Delivery by Caesarean
Section 695
2 Dengue haemorrhagic fever 482
3 Typoid Fever 303
4 Diarrhoea and gastroenteritis of
presumed infectious origin 298
5 Unspecfied injury of head 179
6
Tuberculolosis of lung, without
mention of bacteriological or
histological confirmation
174
7 Dyspepsia 167
8 Hypertensive Heart Disease without
(congestive) heart failure 105
9 Pneumonia 99
10 Congestive heart failure 93
Sumber : RSU Dr. F.L. Tobing Kota Sibolga
=========== ===========
22
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Tabel 3.2 Pola 10 Penyakit Terbanyak Pada Pasien Rawat Jalan di
RSU Dr. F.L. Tobing Kota Sibolga Tahun 2013
No.
Jenis Penyakit
Banyak Pasien
1 Diabetes Mellitus Type II 3490
2 Tuber culosis of lung, without mention of
bacteriological or histological confirmation
2906
3 Refractive Error 2233
4 Hypertensive Heart Disease without 1084
5 Hypertensi 1073
6 Stroke 897
7 Low Back Pain 732
8 Acute upper respiratory infections of multiple
and unspecfied sites
729
9 Other specified chronic obstructive pulmonary
disease
710
10 Impacted Cerumen 635
Sumber : RSU Dr. F.L. Tobing Kota Sibolga
Tabel 3.3 Pola 10 Penyakit Terbanyak Pada Pasien Rawat Jalan di
Seluruh Puskesmas Kota Sibolga Tahun 2013
No.
Jenis Penyakit
Jumlah
Kunjungan
1 Infeksi Akut Lain pada Saluran Pernafasan
Bagian Atas
11.135
2 Penyakit Lainnya 8.388
3 Penyakit pada system, otot dan jaringan
pengikat
4.556
4 Penyakit lainnya pada saluran pernafasan
bagaian atas
3.643
5 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 2.727
6 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 1.758
7 Diare (termasuk tersangka kolera) 1.528
8 Penyakit Kulit Alergi 1.506
9 Penyakit Kulit Infeksi 1.275
10 Gangguan Gigi dan jaringan penyangga lain 1.149
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Sibolga
=========== ===========
23
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Berdasarkan tabel 3.1 s/d 3.3 di atas dapat dilihat, bahwa
Pasien yang datang berobat ke RSU Dr. F.L. Tobing terbanyak menderita
penyakit tidak menular dibandingkan dengan penyakit yang menular.
Jenis Penyakit yang paling banyak di derita Pasien yang menderita
penyakit yang tidak menular adalah : Sengle Delivery by Caesarean
Section, Unspecified injury of heard, dyspepsia, hypertensive heart
disease without heart failure, Congestive heart failure, Pneumonia,
Diabetes Millitus Type II, Refracrive Error, Hypertensi, Stroke, dll.
Jenis penyakit menular yang banyak diderita adalah: Dengue
haemorrhagic fever, Typoid Fever, Darrhoe and Gastroenteritis,
Tuberculosis of lung. Distribusi penyakit menular terbanyak dirawat
inap di rumah sakit Tahun 2013, umumnya menunjukkan pola
penyebaran yang relatif tidak jauh berbeda dengan Tahun 2012.
Data yang diperoleh dari Rumah Sakit Dr.F.L. Tobing
merupakan data seluruh pasien yang dilayani baik itu dari Kota Sibolga,
Kabupaten Tapteng dan sekitarnya.
Sedangkan 10 penyakit menular terbanyak di puskesmas
Tahun 2013 juga menunjukkan pola penyebaran yang hampir sama
dengan keadaan tahun 2012.
Selanjutnya untuk menggambarkan angka kesakitan di Kota
Sibolga, berikut ini akan di sajikan beberapa penyakit yang di
kelompokkan ke dalam penyakit menular (Communicable Diseases),
penyakit menular yang dapat di cegah dengan imunisasi (PD3I),
penyakit potensial KLB/Wabah serta penyakit tidak menular (Non
Communicable Diseases).
3.2.1. Penyakit menular ( Communicable Diseases )
Penyakit menular yang dapat disajikan dalam bagian ini
antara lain penyakit malaria, TB Paru, ISPA, AFP, DBD, Diare, Kusta,
Filariasis dan Rabies, dan HIV-AIDS.
=========== ===========
24
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
a. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
penurunan kasusnya terkait dengan komitmen internasional dalam
MDG’s. Kasus Malaria. Pada Tahun 2013 Kota Sibolga terdapat suspek
malaria sebanyak 68 orang dan dilakukan pemeriksaan darah sebanyak
10 orang. Dari hasil pemeriksaan darah tidak ditemukan kasus malaria
positif di Kota Sibolga. Gambaran Angka Kesakitan Malaria dalam
kurun waktu 8 (delapan) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik 3.6 di
bawah ini :
9.2 9.03
1.59
0.810.41
10.11 0.06
00
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tahun
2005
Tahun
2006
Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Grafik 3.6
Annual Malaria Incidence Kota SibolgaTahun 2005 s/d 2013
Sumber : Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Anual Malaria Index (AMI), merupakan salah satu upaya
untuk mengetahui penyebaran suspek malaria klinis tahunan di
wilayah Kota Sibolga. Berdasarkan laporan bulanan dari empat
puskesmas dan sarana kesehatan lainnya yang masuk ke bidang P2P
dan PL Tahun 2012, Annual Malaria Index (AMI) Kota Sibolga mengalami
penurunan sebesar 0,05 dibandingkan pada Tahun 2011 sehingga
mencapai angka 0,06 per 1000 penduduk kota Sibolga Tahun 2012.
Pada tahun 2013 tidak ditemukan kasus malaria positif. Data Kesakitan
dan kematian akibat malaria menurut jenis kelamin, kecamatan, dan
puskesmas Kota Sibolga Tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran tabel
22.
=========== ===========
25
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Sementara apabila dilihat menurut data jenis kelamin
penyebaran malaria tidak menunjukkan adanya perbedaan yang
bermakna antara laki-laki dan perempuan, kemungkinan potensi
terserang malaria pada kelompok laki-laki dan perempuan sama
besarnya.
b. TB Paru
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang P2P dan PL,
diketahui bahwa pada Tahun 2013 jumlah kasus Baru TB Paru BTA (+)
di Kota Sibolga sebanyak 115 kasus sehingga diperoleh Angka Insiden
Penyakit TB Paru BTA (+) menjadi 133,75 kasus dari 100.000 penduduk
Kota Sibolga Tahun 2013. Realisasi pencapaian hasil ini mengalami
penurunan dibandingkan dengan Angka Insiden Penyakit TB Paru
BTA(+) pada tahun 2012 yang besarnya 164 kasus dari 100.000
penduduk.
Pada Tahun 2013 ditemukan penderita suspek TB Paru
sebanyak 880 orang di Kota Sibolga. Dari suspek yang ada terdapat 115
orang dilaksanakan pemeriksaan sputum dan hasilnya 115 orang
dinyatakan BTA (+) TB Paru. Dilihat dari hasil pemeriksaan sputum
lebih banyak diderita oleh penduduk berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 60 orang disbanding penduduk berjenis perempuan (55
orang). Pada tahun 2013 juga dijumpai penderita TB Paru yang BTA(+)
sebanyak 1 orang remaja.
Jumlah penderita BTA (+) terbanyak barada di Kecamatan
Sibolga Selatan sebanyak 41 orang dan jumlah penderita paling sedikit
di jumpai di Kecamatan Pelabuhan Sambas sebanyak 12 orang.
Pada grafik 3.7 dapat dilihat Jumlah Kasus dan Angka
Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) menurut Jenis Kecamatan Kota
Sibolga Tahun 2013 sebagai berikut:
=========== ===========
26
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Sibolga Utara
Sibolga Kota
Sibolga Sambas
Sibolga Selatan
196
356
106
222
24
38
12
41
Grafik 3.7
Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) menurut
Kecamatan Kota Sibolga Tahun 2013
Suber: Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa hasil pemeriksaan
suspek yang ada, penemuan penderita TB Paru BTA (+) terbanyak di
Kecamatan Sibolga Selatan (18,47%). Banyaknya penemuan penderita
TB Paru (+) di Kecamatan Sibolga Selatan dikarenakan daerah
Kecamatan Sibolga Selatan yang berbatasan dengan daerah Kabupaten
Tapanuli Tengah yang masyarakatnya lebih dekat ke sarana pelayanan
kesehatan Puskesmas Aek Habil. Hal ini berdampak terhadap
penemuan kasus TB Paru.
Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) dari suspek yang
ada terendah di wilayah Kecamatan Sibolga Kota (10,67%). Walaupun
angka penemuannya terendah, tetapi jumlah penderitanya terbesar ke
dua setelah Kecamatan Sibolga Selatan yang banyaknya 38 orang di
Tahun 2013.
Apabila dilihat dari angka Kesembuhan (Success Rate)
trendnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dalam
kurun waktu tiga tahun terakhir. Angka Kesembuhan penyakit TB Paru
BTA (+) di Kota Sibolga pada Tahun 2013 sebanyak 94,78%. Dari
persentase kesembuhan yang ada terdapat 6 orang penderita yang
mendapatkan pengobatan lengkap (Complete Rate). Pada Tabel 3.8 di
bawah ini dapat dilihat perkembangan Angka Kesembuhan penyakit TB
Paru BTA(+) di Kota Sibolga mulai Tahun 2008 s.d Tahun 2013.
=========== ===========
27
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
96.4998.25
98.32 100
51.05
94.78
0
20
40
60
80
100
120
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Grafik 3.8
Angka Kesembuhan (Succes Rate/SR) Penyakit TB Paru (+) di Kota
Sibolga Tahun 2008 s/d 2013
Sumber : Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Jumlah kasus penyakit TB Paru (+) di Kota Sibolga Tahun
2013 memiliki resiko lebih banyak diderita penduduk laki-laki
dibandingkan perempuan. Hal ini juga dijumpai pada angka
kesembuhan penderita TB Paru (+) lebih banyak dijumpai pada
penduduk laki-laki (95%) dibanding penduduk perempuan (94,55%).
Untuk melihat perbandingan jumlah kasus Penyakit TB Paru (+)
berdasarkan jenis kelamin per Kecamatan dapat dilihat pada (tabel 8)
dan angka kesembuhan pada (tabel 9).
c. Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas (ISPA)/ Pneumonia
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang P2P dan PL
Tahun 2013, jumlah perkiraan kasus pneumonia pada balita di Kota
Sibolga sebanyak 992 kasus dan jumlah penemuan penderita penyakit
pneumonia sebanyak 62 balita yang menderita pneumonia (6,3%).
Seluruh penderita penyakit pneumonia yang dijumpai telah mendapat
pengobatan dan dinyatakan sembuh. Untuk melihat penemuan kasus
Pneumonia Balita menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di
Kota Sibolga dapat dilihat pada tabel 10.
d. HIV/AIDS
Dalam kurung waktu tiga tahun terakhir jumlah kasus
penyakit HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan di
=========== ===========
28
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
tahun 2012 mengalami penurunan. Pada tahun 2013 mengalami
peningkatan menjadi 6 kasus. Untuk melihat gambaran jumlah kasus
penyakit HIV/AIDS di Kota Sibolga dalam kurun 4 (empat) tahun
terakhir dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini :
1
2
3
2
6
0
1
2
3
4
5
6
7
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Grafik 3.9 Gambaran Jumlah Kasus HIV/AIDS
Kota Sibolga Tahun 2009 s/d Tahun 2013
Sumber : Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang P2P dan PL
Dinas Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013, 6 orang penderita HIV/AIDS
telah mendapatkan pengobatan secara intensif dan seluruh penderita
masih dalam sehat (hidup).
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari 6 orang
penderita HIV/AIDS dapat diperkirakan terinfeksi penyakit HIV/AIDS
dikarenakan hubungan seksual bebas dari salah satu pasangan. Selain
itu juga dari 6 orang penderita, 1 orang penderita masih kategori umur
remaja. Penemuan kasus penyakit HIV/AIDS diibaratkan fenomena
gunung es, jumlah penderita yang terdata tidak dapat menggambarkan
keadaan seluruh dimasyarakat.
Penemuan kasus HIV/AIDS di Kota Sibolga dalam kurun
waktu 3 (tiga) tahun terakhir banyak diderita oleh penduduk laki-laki
dibandingkan dengan penduduk perempuan. Hal ini sedikit berbeda
dengan keadaan tahun 2013, dimana resiko terkena penyakit HIV/AIDS
antara penduduk laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama.
=========== ===========
29
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Kasus HIV/AIDS yang dijumpai dari tahun ke tahun yang
kita anggap masih relatif kecil tersebut, diperkirakan masih jauh lebih
sedikit dari jumlah yang sebenarnya di lapangan karena secara
epidemiologis penyebaran kasus HIV umumnya mengikuti “ fenomena
gunung es“ yakni jumlah yang diketahui lebih kecil dari yang
tersembunyi, hal ini disebabkan masa inkubasi AIDS yang umumnya
relatif lama dan penyelenggaraan surveilans epidemiologi yang belum
efektif untuk mendeteksi keberadaan kasus HIV sedini mungkin. Data
HIV/AIDS di Kota Sibolga Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 11.
e. Kusta
Kusta merupakan penyakit menular (kronis) yang
disebabkan Mycobacterium Leprae. Gejala kusta biasanya timbul di kulit
dan saraf tepi seperti pada muka, tangan dan kaki serta sering
menyebabkan Kecacatan (Deformitas) permanen yang tidak dapat
kembali ke keadaan normal. Dalam perjalanan hidupnya penderita
kusta sering mengalami Diskriminasi, dijauhi dan di kucilkan
masyarakat. Tingginya prevalensi kusta dapat berdampak pada
munculnya permasalahan sosial–ekonomi karena penyakit ini
umumnya menyerang penduduk kelompok usia produktif sehingga
mereka tidak dapat bekerja. Oleh karenanya pemerintah berkewajiban
memberikan perhatian yang serius dalam upaya mencegah dan
menanggulangi penyakit kusta di wilayahnya. Dengan berkembangnya
teknologi kedokteran, kecacatan akibat kusta sudah dapat dicegah
apabila penderita ditemukan dan dilakukan penanganan sejak awal.
Pengobatan dan perawatan diri pada penderita sedini mungkin
merupakan cara yang efektif untuk memutuskan rantai penularan dan
mencegah kecacatan akibat kusta.
Kota Sibolga merupakan salah satu kab/kota yang banyak
menyumbang kasus penyakit kusta di provinsi Sumatera Utara. Pada
tahun 2013 ada dijumpai kasus penyakit kusta kering (Pausi
Basiler/PB) sebanyak 1 orang penderita, sedangkan kasus kusta basah
(Multi Basiler/MB) masih mendominasi di Kota Sibolga sebanyak 7
=========== ===========
30
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
(tujuh) orang. Dari seluruh penderita kusta terdapat 2 orang anak (0-14
tahun) yang menderita kusta. Selain itu juga dari seluruh penderita
ditemukan 1 orang penderita yang mengalami cacat tingkat 2.
Dari keseluruhan jumlah kasus kusta yang ada di Kota
Sibolga, daerah yang paling banyak kita jumpai kasus kusta di
Kecamatan Sibolga Kota sebanyak 6 kasus dan Kecamatan Sibolga
Selatan sebanyak 2 kasus, sedangkan Kecamatan Sibolga Utara dan
Kecamatan Sibolga Sambas tidak ada ditemukan kasus kusta. Data
kasus kusta di Kota Sibolga Tahun 2013 dapat dilihat pada (tabel 14
s/d tabel 16).
f. Penyakit Menularan yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I) PD3I merupakan penyakit yang dapat diberantas/ditekan
dengan pelaksanaan program imunisasi, PD3I yang di bahas dibawah
ini mencakup penyakit Difteri, Pertusis (batuk rejan), Tetanus, Tetanus
Neonatorium, Campak, Polio dan Hepatitis B. Jumlah kasus penyakit
menular yang dapat di cegah dengan imunisasi berdasarkan jenis
kelamin per Kecamatan pada tahun 2013, dapat di lihat tabel 19 dan
tabel 20.
1) Difteri
Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheria
dengan gejala-gejala: sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan
menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, lemah,
kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit. Difteri
dapat dicegah dengan imunisasi DPT . Pada tahun 2013 di Kota
Sibolga tidak ada dijumpai kasus difteri.
2) Pertusis (Batuk rejan)
Pertusi disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertusis dengan gejala-
gejala: pilek, batuk yang diikuti tarikan napas besar (Whoop)
bahkan sampai muntah. Penyakit pertusis dapat dicegah dengan
imunisasi DPT. Pada tahun 2013 tidak ada ditemukan kasus
Pertusis (batuk rejan) di Kota Sibolga.
=========== ===========
31
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
3) Tetanus
Tetanus adalah suatu toksemania akut yang disebabkan oleh
clostridium tetani dengan gejala-gelaja: kram otot, lemah, sulit
menelan, dan kejang mulut. Melalui imunisasi DPT penyakit ini
dapat dicegah. Pada tahun 2013 tidak ada satu pun kasus tetanus
ditemukan di Kota Sibolga.
4) Tetanus Neonatorum
Pencegahan terhadap terjadinya kasus tetanus neonatorum dapat
dilakukan dengan pertolongan persalinan harus secara hygienis
serta ditunjang dengan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) sewaktu ibu
hamil. Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir (Tahun 2010 s/d 2013)
di Kota Sibolga tidak ada dijumpai kasus Tetanus Neonatorum.
5) Campak
Program imunisasi campak merupakan core component dari upaya
reduksi campak yang merupakan bagian dari target global measles
mortality reduction Tahun 2010. Dengan strategi pencapaian
imunisasi rutin campak minimal 90% dan seluruh anak telah
mendapatkan imunisasi campak dosis ke-2 (Second Dose) yang
diikuti dengan pengamatan kasus campak melalui pengumpulan
data aggregat dan case base measles surveillance (CBMS) secara
adekaut, maka diharapkan akan dapat dicapai penurunan kasus
kematian campak di Kota Sibolga.
Pada tahun 2013 kasus campak di Kota Sibolga mengalami
peningkatan kembali menjadi 23 kasus, setelah tahun 2012
mengalimi peningkatan dari tahun 2011 sebanyak 3 kasus menjadi
14 kasus tahun 2012. Jumlah kasus terbanyak dijumpai di wilayah
kecamatan Sibolga Utara sebanyak 17 kasus dan Kecamatan
Sibolga Sambas 6 kasus. Kedua kecamatan yang lainnya tidak
ditemukan kasus campak
Berikut gambaran Jumlah kasus campak dalam kurun waktu
lima tahun terakhir:
=========== ===========
32
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
6
15
3
14
23
0
5
10
15
20
25
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Grafik 3.10 Jumlah Kasus Campak di Kota Sibolga
Tahun 2009 - 2013
Sumber : Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga
6) Polio (AFP-Accute Flacid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)
Non polio AFP Rate merupakan salah satu indikator untuk
mengukur sensitivitas Surveilans AFP sebagai salah satu strategi
Eradikasi Polio global sesuai standar sertifikasi. Pencapaian Non
polio AFP rate yang tinggi menggambarkan sensivitas penemuan
kasus mirip polio yang telah dilakukan pemeriksaan laboratorium
dengan hasil negative. Disamping itu, pencapaian rate penemuan
Non polio AFP yang tinggi juga merupakan informasi yang
membuktikan bahwa transmisi virus polio liar telah dapat
diputuskan. Pada Tahun 2013 di Kota Sibolga tidak ada dijumpai
kasus penyakit polio AFP.
7) Hepatitis B
Pada tahun 2013 di Kota Sibolga tidak ada dijumpai kasus penyakit
Hepatitis B pada anak-anak yang berusia <15 tahun.
g. Penyakit Potensial KLB/ Wabah
Beberapa penyakit menular berpotensi menimbulkan
kejadian luar biasa (KLB) atau wabah, berikut ini akan disajikan
beberapa penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB/wabah.
=========== ===========
33
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
1. Diare
Berdasarkan data bidang P2P dan PL Tahun 2012 jumlah
kasus penyakit Diare mengalami penurunan dari 2.145 orang penderita
pada tahun 2011 menjadi 1.712 orang penderita di tahun 2012. Pada
tahun 2013 kembali mengalami peningkatan menjadi 1.831 orang
penderita diare. Semua penderita diare pada tahun 2013 mendapatkan
penangan oleh tenaga kesehatan. Berikut ini akan disajikan keadaan
jumlah kasus diare yang ditangani di Kota Sibolga dalam kurun waktu
lima tahun terakhir pada tabel 3.11 :
Sumber : Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Penemuan dan perawatan kasus diare pada tahun 2013
belum dapat menggambarkan keadaan sebenarnya di masyrakat, hal ini
disebabkan karena tidak seluruh penderita diare yang ada
dimasyarakat berobat ke puskesmas dan dilaporkan oleh kader, selain
itu mereka juga berobat ke sarana pelayanan kesehatan lain dan
dimungkinkan juga melakukan pengobatan sendiri dengan
mengkonsumsi obat-obatan bebas dan tradisional yang banyak dijual di
apotek, toko obat, toko obat tradisional, dll. Kasus diare yang ditangani
menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas Kota Sibolga dapat
dilihat pada (tabel 13).
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013
2044
1367
2283
3574
2145
1712 1831
Grafik 3.11 Jumlah Kasus Diare di Kota Sibolga pada
Tahun 2007 s/d 2013
=========== ===========
34
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Pada Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011
Kota Sibolga masuk ke dalam Daerah Sporadis DBD, selain itu juga
daerah Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara yang dekat dengan Kota
Sibolga juga menjadi daerah Sporadis DBD. Penyakit DBD di Provinsi
Sumatera Utara telah menyebar luas keseluruh daerah dan merupakan
penyakit yang KLB dengan angka kesakitan dan kematian yang relatif
tinggi.
Berikut ini akan disajikan gambaran angka kesakitan DBD
di Kota Sibolga dalam 9 (Sembilan) tahun terakhir pada grafik 3.12 di
bawah ini.
Sumber : Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Pada grafik di atas dapat kita lihat bahwa angka kesakitan
kasus DBD di kota Sibolga dalam kurung waktu llima tahun terakhir
mulai dari tahun 2009 s/d 2013 terus mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2013 angka kesakitan DBD di Kota Sibolga
mengalami peningkatan yang sangat tinggi dalam kurun waktu
Sembilan tahun terakhir yang mencapai sebesar 460,6 orang per
100.000 penduduk di Kota Sibolga.
Pada tahun 2013 penyakit DBD paling banyak menyerang
penduduk laki-laki (211 orang) dibandingkan penduduk perempuan
(185 orang). Selain itu juga diperoleh data daerah yang paling banyak
75.00
92.45
39.70
67.64
24.99
72.21
86.78
115.31
460.60
0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 400.00 450.00 500.00
Th 2005
Th 2006
Th 2007
Th 2008
Th 2009
Th 2010
Th 2011
Th 2012
Th 2013
Angka Kesakitan…
Grafik 3.12 Angka Kesakitan DBD di Kota Sibolga Pada Tahun 2005 s/d 2013
=========== ===========
35
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
diserang pada Tahun 2013 yaitu daerah Kecamatan Sibolga Selatan
dengan jumlah 141 kasus, sedangkan daerah yang sedikit yaitu
Kecamatan Sibolga Sambas yang jumlahnya 71 kasus. Data jumlah
kasus DBD berdasarkan jenis kelamin per kecamatan di Kota Sibolga
Tahun 2013 dapat dilihat tabel 21.
3. Filariasis
Filariasis dikenal dengan nama penyakit kaki gajah yang
disebabkan oleh berbagai jenis nematoda dari keluarga Filariaoideae.
Istilah filariasis ini hanya digunakan untuk filarial yang hidup dalam
kelenjar limfe. Dikenal 3 (tiga) spesies nematode (cacing) penyebab
filariasis limfatik diantaranya Whucereria Bancrofti, Brugia Malayi dan
Brugia Timori. Penyakit menular melalui gigitan nyamuk yang
mengandung larva infektif, penularan W. bancrofti, paling dominan
adalah melalui gigitan nyamuk Culex quinquefasciatus, Anophles
gambianse, An. Funestus, Aedes polinesiensis, An. Scapularis dan Ae.
Pseudoscutellaris, B. malayi, oleh spesies yang bervariasi dari
Manzonia, Anopheles dan Aedes dan B. timori, oleh An. Barbirostris.
Berdasarkan data yang diperoleh dari bidang P2P dan PL
dalam kurun waktu 8 (delapan) tahun terakhir tidak ada dijumpai
kasus Filariasis di Kota Sibolga.
4. Rabies
Rabies merupakan penyakit dengan Case Fatility Rate yang
sangat tinggi, sehingga penderita yang terserang Rabies biasanya
meninggal dunia. Kasus Luar Biasa rabies diawali adanya kasus gigitan
hewan penularan rabies yang terinfeksi Virus Rabies dari family
Rhabdoviridae yang merupakan virus berbentuk seperti peluru (bahasa
Yunani : Rhabdo atau bentuk batang). Berdasarkan data yang diperoleh
dari bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
tercatat sebanyak 77 kasus gigitan anjing, 77,92% diantaranya (60
orang) telah diberikan Vaksin Rabies (VAR). Dari seluruh kasus gigitan
anjing tersebut tidak ada dijumpai kematian akibat gigitan tersebut.
=========== ===========
36
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Berdasarkan hasil pemeriksaan specimen hewan yang diketahui positif
mengandung virus rabies sebanyak 3 ekor anjing dan 4 orang tergigit.
Upaya pencegahan timbulnya kasus Rabies yang
mematikan ini pada Tahun 2013 sepenuhnya dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Kota Sibolga bekerja sama dengan Dinas Kelautan,
Perikanan dan Peternakan dengan memberikan vaksin Anti Rabies
(VAR) kepada penderita yang tergigit anjing dan vaksinasi kepada
anjing yang ada di Kota Sibolga secara gratis selagi jumlah vaksin
mencukupi.
3.2.2 Penyakit Tidak Menular ( Non Communicable Diseases )
Pengaruh globalisasi di segala bidang, perkembangan
teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku
dan gaya hidup masyarakat serta situasi lingkungannya, misalnya
perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan
meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan.
Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi
kontribusi terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin
meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak menular seperti : Jantung,
Tumor, Diabetes, Hipertensi dan Gagal Ginjal, dsb. Demikian juga
dengan pola penyakit penyebab kematian menunjukkan adanya transisi
epidemiologi, yaitu bergesernya penyebab kematian terutama dari
penyakit infeksi ke penyakit non infeksi ( Degeneratif ).
Berdasarkan data 10 penyakit terbanyak di Kota Sibolga
baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas jenis penyakit tidak
menular masih masuk nominasi jenis penyakit yang terbanyak diderita
penduduk Kota Sibolga. Beberapa jenis penyakit tidak menular yang
banyak diderita diantaranya adalah Hipertensi, Diabetes Melitus,
Dispepsia, Stroke, Jantung Koroner, Bronchitis, gangguan penyakit
system otot dan jaringan pengikat, Alergi Kulit, dsb.
=========== ===========
37
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
3.3 STATUS GIZI MASYARAKAT
Dalam profil ini keadaan status gizi masyarakat Kota
Sibolga akan dijelaskan melalui indikator Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) dan Status gizi Balita.
3.3.1 Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Berat Badan Lahir Rendah (Kurang dari 2500 gr)
merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap
kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam dua kategori
yaitu: BBLR karena prematur (Usia Kandungan Kurang dari 37 minggu)
atau BBLR karena Intrauterine grawth retardation (IUGR), yaitu bayi
yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara
berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi
buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit Menular Seksual.
Berdasarkan data dari bidang Kesehatan Masyarakat dalam
kurun waktu lima tahun terakhir mulai dari tahun 2009 s/d 2013
mengalami penurunan. Pada tahun 2009 jumlah bayi dengan BBLR
sebanyak 1,73%, tahun 2010 sebanyak 1,65%, tahun 2011 sebanyak
1,07%, dan tahun 2012 sebanyak 0,97% dari seluruh bayi yang lahir
hidup pada tahun yang sama. Pada tahun 2013 persentase bayi BBLR
kembali mengalami penurunan menjadi 0,5%.
Pada tahun 2013 Jumlah BBLR terbanyak terjadi pada bayi
laki-laki (0,7%) dibandingkan bayi perempuan (0,2%) dan Kecamatan
Sibolga Sambas merupakan daerah terbanyak dijumpai kasus BBLR
(1,1%). Kota Sibolga terdapat dua kecamatan yang tidak ditemukan bayi
BBLR yaitu Kecamatan Sibolga Utara dan Kecamatan Sibolga Kota.
3.3.2 Status Gizi Balita
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara
penilaian status gizi balita adalah dengan anthropometri yang
menggunakan indeks Berat Badan per Umur (BB/Umur). Keadaan
status gizi balita dapat dibedakan menjadi empat kategori yaitu : Gizi
Lebih, Gizi Baik, Gizi Kurang dan Gizi Buruk.
=========== ===========
38
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Pada tahun 2013 jumlah balita yang ditimbang sebanyak
6.375 balita (Laki-laki : 3.256 dan Perempuan : 3.119). Dari seluruh
balita ditimbang dapat diketahui:
a. Status gizi Baik pada balita di Kota Sibolga Tahun 2013 sebanyak
6.066 balita (95,15%) dan paling banyak dapat dijumpai di daerah
Kecamatan Sibolga Utara sebanyak 99,11%. Dari Seluruh Balita
yang mempunyai gizi baik paling banyak terjadi pada balita Laki-laki
sebanyak 3.104 balita (95,33%) dibandingkan dengan balita
Perempuan sebanyak 2.962 (94,97%).
b. Status Gizi Kurang balita di Kota Sibolga Tahun 2013 terjadi pada
303 balita (4,8%) dan banyak terjadi pada anak Perempuan (4,9%)
dibandingkan dengan anak Laki-laki (4,6%). Keadaan status gizi
kurang di Kota Sibolga paling banyak dijumpai di kecamatan Sibolga
Sambas sebanyak 156 balita (9,6%) dan kecamatan yang paling
sedikit dijumpai status gizi kurang berada di kecamatan Sibolga
Utara sebanyak 14 orang (o,9%).
c. Status Gizi Buruk balita di Kota Sibolga Tahun 2013 terjadi pada 6
(enam) balita (0,09%). Dari seluruh Kecamatan yang ada di Kota
Sibolga Kecamatan Sibolga Selatan yang memiliki Status Gizi Buruk
Balita terbanyak di Kota Sibolga yang besarnya 0,06% balita,
sedangkan Kecamatan Sibolga Utara dan Kecamatan Sibolga Kota
tidak ada sama sekali dijumpai balita yang status gizi buruk.
Perbandingan antara balita Perempuan dan Laki-laki yang
mengalami gizi buruk pada tahun 2013 sama sebanding.
Untuk melihat lebih jelas lagi status gizi balita di Kota
Sibolga berdasarkan jenis kelamin per Kecamatan pada Tahun 2012
dapat dilihat pada tabel 47 dan tabel 48.
=========== ===========
39
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Pelaksanaan upaya kesehatan diarahkan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan yaitu mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya melalui peningkatan
keterjangkauan (Accebility), kemampuan (Affordability), kualitas
(Quality) pelayanan kesehatan sehingga mampu mengantisipasi
perubahan, perkembangan, masalah dan tantangan dalam
pembangunan kesehatan.
4.1 VISI PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH
Dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah serta
berbagai kecenderungan pembangunan kesehatan ke depan serta dalam
mencapai sasaran pembangunan kesehatan yang tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota
Sibolga Tahun 2011-2015, maka telah di tetapkan Visi Dinas Kesehatan
Kesehatan Kota Sibolga yaitu “MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN
BERKEADILAN”.
Masyarakat Sehat yang mandiri dan berkeadilan
merupakan gambaran Penduduk yang hidup dalam lingkungan dan
dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat yang setinggi–tingginya. Dalam hal ini Dinas Kesehatan
Kota Sibolga berperan sebagai agent penggerak peranan masyarakat
dalam pembangunan kesehatan melalui pelayanan prima.
B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
=========== ===========
40
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
4.2 MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH
Misi merupakan sesuatu yang merupakan tonggak dari
perencanaan yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan Visi yang
telah ditentukan diatas sehingga apa yang menjadi tujuan yang hendak
dicapai dapat terlaksana dengan baik secara obyektif dan rasional.
Untuk mewujudkan Visi tersebut, ditetapkan Misi Dinas Kesehatan
Kota Sibolga sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemandirian kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat termasuk swasta.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang merata, bermutu, dan
berkeadilan.
3. Meningkatkan ketersediaan dan pemerataan sumber daya
manusia di bidang kesehatan.
4. Menggerakkan Pembangunan berwawasan Kesehatan.
5. Pemantapan kerjasama lintas sektor dan lintas program
bidang kesehatan
6. Meningkatkan Pembiayaan bidang kesehatan termasuk
Pemberian Pelayanan Kesehatan kepada Keluarga Miskin.
7. Mendorong masyarakat untuk ikut dalam Asuransi Kesehatan.
4.3 PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH
4.3.1 PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Upaya kesehatan dasar merupakan langkah awal yang
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat . Dengan memberikan pelayanan kesehatan dasar secara
tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan
masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagia berikut;
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Peran seorang ibu sangat besar dalam pertumbuhan bayi
dan perkembangan anak. Ibu hamil yang mengalami gangguan
=========== ===========
41
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
kesehatan bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan
hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya.
a. Pelayanan Antenatal ( K1 dan K4 )
Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh
tenaga kesehatan profesional (Dokter spesialis obgyn, dokter umum,
bidan dan perawat) seperti pengukuran berat badan dan tekanan darah,
pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi tetanus oxoid (TT) serta
pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa kehamilannya
sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada
kegiatan promotif dan preventif.
Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan
pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu
hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan
cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah
mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar paling sedikit
dengan empat kali kunjungan dengan distribusi, sekali pada triwulan
pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga
umur kehamilan. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas
pelayanan keseahatan kepada ibu hamil.
Cakupan K4 dalam 9 (sembilan) tahun terakhir di Kota
Sibolga dapat di lihat pada grafik 4.1 di bawah ini :
82.65
87.0992.55 92.31 92.75 93.24
93.36
80.25
92.65
70
75
80
85
90
95
Tahun
2005
Tahun
2006
Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Grafik 4.1
Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil di Kota Sibolga Tahun 2005-2013
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga
=========== ===========
42
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Dari grafik diatas terlihat bahwa cakupan kunjungan K4 ibu
hamil di Kota Sibolga dalam kurun waktu 7 tahun terakhir terus
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, tetapi pada Tahun 2008
mengalami sedikit penurunan dan akhir Tahun 2009 s.d Tahun 2011
sedikit demi sedikit mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 kunjungan
K4 ibu hamil kembali mengalami penurunan menjadi 92,79%. Tahun 2013
kembali mengalami peningkatan kembali menjadi 92,65%. Pencapaian
yang diperoleh pada tahun 2013 masih berada di bawah angka Standart
Pelayanan Minimal tahun 2015 yang besarnya 95%, selain itu juga hasil
capaian ini juga masih dibawah target indikator Kinerja Utama Dinas
Kesehatan Kota Sibolga untuk tahun 2013 yang besarnya 93,80%.
Rendahnya hasil capaian disebabkan karena tingginya angka sasaran ibu
hamil yang diprediksi untuk tahun 2013 sebanyak 1.973 bumil.
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga dengan Kompetensi
Kebidanan
Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir
sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan
pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi kebidanan. Dalam kurun waktu 9 tahun terakhir, cakupan
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari tahun
ketahun. Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan Tahun
2005 – Tahun 2012 dapat di lihat pada grafik 4.2 berikut ini:
0
20
40
60
80
100
Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013
83.99 84.6989.75 90.53 90.54 90.59
100
72.56 71.82
Grafik 4.2
Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
dengan Kompetensi Kebidanan Di Kota Sibolga Tahun 2005-2013
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga
=========== ===========
43
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Bila dilihat berdasarkan tabel di atas persentase cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi
kebidanan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dalam kurun
waktu empat tahun terakhir Kota Sibolga sudah memperoleh angka
cakupan pertolongan persalinan di atas Standard Pelayanan Minimal
Nasional yaitu 90%. Pada tahun 2012 pertolongan persalinan ditolong
tenakes mengalami penurunan yang siknifikan menjadi 72,56%. Tahun
2013 kembali mengalami penurunan kembali menjadi 71,82%
Rendahnya realisasi capaian disebabkan karena jumlah ibu bersalin
yang diperkirakan tahun 2013 sebanyak 1.884 orang, sedangkan
jumlah ibu yang melahirkan hanya 1.353 orang dan 531 orang ibu
belum melahirkan. Seluruh ibu hamil yang melahirkan telah
mendapatkan pertolongan tenakes. Data cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan menurut Kecamatan Tahun 2013
disajikan pada lampiran (tabel 29).
c. Rujukan Kasus Risti dan penanganan Komplikasi
Dalam pemberian pelayanan khususnya tenaga Bidan di
Kelurahan dan Puskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki resiko
(Risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya
kemampuan dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu
dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai.
Risti atau komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari
norma, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu
maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi: Hb< 8g %, tekanan
darah tinggi (sistole>140mmHg, diastole>90 mmHg), oedema nyata,
eklamsia, pendarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang
pada usia kehamilan >32 minggu, letak sungsang pada primigravida,
infeksi berat/sepsis, persalinan premature. Ibu hamil risti yang
mengalami komplikasi dan ditangani tahun 2013 sebanyak 388 orang
(98,33%) dari 395 orang yang diperkirakan mengalami komplikasi.
Realisasi capaian yang diperoleh di atas Standart Pelayanan Minimal
Nasional yang besarnya 80%. Data cakupan ibu hamil risti yang
ditangani menurut Kecamatan dapat disajikan pada lampiran tabel 33.
=========== ===========
44
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Neonatal risti/komplikasi meliputi asfiksia, tetanus
neonatorium, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir<2.5000
gr), sindroma gangguan pernapasan dan kelainan neonatal. Neonatal
Risti/komplikasi yang tertangani adalah neonatal risti/komplikasi yang
mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan terlatih, Dokter dan bidan
di Poskeskel, Puskesmas, Rumah Bersalin dan Rumah Sakit.
Jumlah Neonatal risti tahun 2013 sebanyak 180 (90,63%)
neonatal risti dari 199 neonatal yang diperkirakan risiko tinggi tahun
2013. Tingginya angka neonatal risti disebabkan karena ISPA, DHF,
Asfiksia, Dehidrasi, Kelainan Jantung, BBLR, dll. Seluruh Neonatal risti
(100%) yang terdeteksi telah mendapatkan penanganan dari tenaga
kesehatan.
Angka persentase cakupan neonatal risti yang mendapatkan
penanganan dari tenakes pada Tahun 2013 sudah berada di atas
Standart Pelayanan Minimal Nasional yaitu 80%. Data selengkapnya
menuntut jenis kelamin per Kecamatan dapat di lihat pada lampiran
tabel 33.
d. Kunjungan Neonatus ( KN1 dan KN3 )
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan
umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya
kesehatan dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut, antara lain
dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28) minimal 3 kali, Kunjungan
Neonatus 1 dilakukan dalam kurun waktu 6-8 jam setelah bayi lahir,
Kunjungan Neonatus 2 dilakukan pada kurun waktu setelah dilahirkan,
Kunjungan Neonatus 3 dilakukan pada kurun waktu hari ke 8-28
setelah dilahirkan.
Petugas kesehatan dalam melaksanakan pelayanan
neonatus disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi, juga
dilakukan konseling perawatan bayi kepada ibunya. Pelayanan tersebut
meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi,
pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan
infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian
=========== ===========
45
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
imunisasi), pemberian vitamin K, Manajemen Terpadu Balita Muda
(MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan
buku KIA.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang Kesehatan
Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga, Cakupan kunjungan
neonatal (KN3) tahun 2013 seluruh bayi yang lahir (76,1%) telah
mendapatkan Pelayanan Neonatus sebanyak 3 kali (KN lengkap). Data
cakupan kunjungan neonatus menurut jenis kelamin per Kecamatan
Tahun 2013 disajikan pada lampiran (tabel 38).
2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Keberhasilan program KB biasanya diukur dengan beberapa
indikator, diantaranya proporsi peserta KB Baru menurut metode
kontrasepsi, persentase KB aktif terhadap jumlah Pasangan Usia Subur
(PUS) dan persentase baru Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
Cakupan secara lengkap menurut kecamatan dari
pelayanan KB dapat dilihat pada lampiran tabel 34-36. Berdasarkan
data yang diperoleh dari Badan KB dan PP Kota Sibolga, jumlah peserta
KB baru Tahun 2013 sebanyak 4.308 (35,5%). Hasil pencapaian
cakupan tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012
yang besarnya 4.301 (34,89%).
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir angka cakupan
peserta KB aktif mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,
sedangkan tahun 2012 mengalami penurunan. Pada tahun 2009
cakupan pencapaian : 66,11%, Tahun 2010 menjadi 69,54%, Tahun
2011 mencapai 78,70% dan di akhir tahun 2012 menjadi 69,37%.
Tahun 2013 capaian peserta KB aktif kembali mengalami peningkatan
menjadi 64,6%. Realisasi tahun 2013 belum memenuhi Angka Standard
Pelayanan Minimal Nasional yang besarnya 70% peserta KB aktif.
Berdasarkan jenis alat kontrasepsi KB aktif yang digunakan peserta KB
selama Tahun 2008 – 2013 dapat dilihat pada grafik 4.3 berikut ini :
=========== ===========
46
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Grafik 4.3 Proporsi Jenis Alat Kontrasepsi Yang Digunakan Peserta KB Aktif
Di Kota Sibolga Tahun 2008 – 2013
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
Suntik Pil Implant IUD MOW/MOP Kondom
Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013
Sumber : Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kota Sibolga
Dari grafik 4.3 diatas menunjukkan bahwa selama tahun
2008-2013 alat kontrasepsi yang paling banyak diminati adalah
suntikan KB dan Pil. Rincian proporsi peserta KB aktif menurut jenis
kontrasepsi, kecamatan, dan puskesmas Kota Sibolga Tahun 2013
dapat di lihat pada lampiran (tabel 33 s/d Tabel 35).
3. Pelayanan Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi
kepada bayi umur 0-1 tahun ( BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi
untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD
(Kelas 1 : DT dan Kelas 2-3 : TT), sedangkan imunisasi tambahan
dilakukan atas dasar ditemukan masalah seperti Desa Non Uci,
Potensi/Risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau
kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis.
Hasil pelaksanaan program imunisasi berdasarkan data
yang diperoleh dari Bidang P2P dan PL Tahun 2013 akan digambarkan
pada grafik 4.4 dibawah ini:
=========== ===========
47
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Grafik 4.4 Persentase Cakupan Program Imunisasi Rutin BCG, DPT-HB3,
Hepatitis B0, Polio dan Campak di Kota Sibolga Tahun 2013
Sumber : Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Pencapaian Program imunisasi pada (grafik 4.4)
memperlihatkan beberapa cakupan imunisasi Tahun 2013. Dari data di
atas imunisasi Hepatitis B0 yang pencapaiannya paling kecil
dibandingkan dengan cakupan imunisasi lainnya. Hal ini terjadi karena
masih banyak di praktek bidan yang belum memberikan pelayanan
imunisasi HB0 bagi bayi-bayi yang baru dilahirkan 0-7 hari.
Dari grafik di atas juga dapat dilihat bahwa cakupan
imunisasi yang terbanyak diterima pada bayi perempuan dibandingkan
dengan bayi laki-laki. Untuk melihat cakupan imunisasi berdasarkan
jenis kelamin per kecamatan dapat dilihat pada lampiran tabel 42 dan
tabel 43.
Disamping itu, berdasarkan perhitungan pencapaian
program imunisasi untuk rata-rata tingkat Kota Sibolga menunjukkan
tingkat Drop Out (DO) DPT-HB dan Campak (-6,09) masih berada jauh
di atas stadart (<10%), pencapaian hasil ini tidak terlepas dari adanya
kegiatan sweeping dan drop out follow up/ DOFU dengan sasaran bayi
sebelum genap berusia 1 (satu) tahun, sehingga dapat dicapai cakupan
imunisasi dasar yang lengkap sesuai standard yang merata pada setiap
kelurahan. Dengan demikian seluruh kelurahan diharapkan akan dapat
mencapai Universal Child Immunization (UCI) sebagai standar
keberhasilan imunisasi.
0.0010.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00
100.00110.00120.00130.00
BCG Polio Campak DPT-HB3 Hepatitis B0
113.75
82.36
107.5
91.40
38.62
121.69
89.24
122.7
96
27.18
LAKI-LAKI PEREMPUAN
=========== ===========
48
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Pencapaian UCI (Universal Child Immunization) merupakan
proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada
sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu
wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya
tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (Herd Immunity) terhadap
penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam
hal ini pemerintah mentargetkan pencapaian UCI pada wilayah
administrasi desa/kelurahan. Sutu desa/kelurahan telah mencapai
Target UCI apabila >80% bayi di desa/kelurahan tersebut sudah
mendapat imunisasi lengkap.
Pada tahun 2011-2012 di Kota Sibolga telah dilaksanakan
sweeping dan DOFU secara maksimal, hal ini dapat terlihat pada
pencapaian UCI di Kota Sibolga yang meningkat menjadi 70,59% tahun
2011 dari 29,41% pada tahun 2010, dan di tahun 2012 cakupan UCI
masih tetap 70,59%. Tahun 2013 capaian UCI Kota Sibolga kembali
mengalami peningkatan kembali menjadi 76,5%. Walaupun angka
capaian UCI masih bertahan di posisi 76,5% pada tahun 2013, angka
capain ini masih berada di bawah standart pelayanan minimal yang
besarnya 100%. Belum tercapainya cakupan UCI 100% di Kota Sibolga
dikarenakan masih adanya masyarakat yang pengetahuannya kurang
dan memegang penuh kepercayaannya bahwa anak/ cucu/
keponakannya akan selalu tetap sehat walaupun tidak disutik sama
sekali, ibu-ibu yang takut anaknya deman setelah disuntik, dan masih
ada ibu-ibu yang lupa membawa anaknya ke posyandu/puskesmas
untuk diimunisasi, selain itu juga masih banyak bayi yang belum
mendapat imunisasi lengkap.
Untuk mencapai angka 100% UCI di Kota Sibolga, maka
perlu ditingkatkan peran aktif tenaga kesehatan dan kader posyandu
balita dalam menghimbau/memberikan pengertian/pengetahuan
kepada masyarakat dengan pendekatan-pendekatan yang lebih
mendalam dan meningkatkan pencapaian sweeping dan DOFU yang
dilakukan ke rumah masyarakat langsung.
=========== ===========
49
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
4.3.2 PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG
Sesuai dengan kebijakan pembangunan kesehatan di Kota
Sibolga yang dituangkan dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan,
salah satu misi Dinas Kesehatan Kota Sibolga adalah Melindungi
kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan
yang merata, bermutu, dan berkeadilan. Untuk menggambarkan akses
dan mutu pelayanan kesehatan di Kota Sibolga, akan disajikan capaian
beberapa indikator diantaranya: persentase penduduk yang
memanfaatkan Puskesmas dan RS, persentase sarana pelayanan
kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan, persentase RS
yang menyelenggarakan 4 pelayanan kesehatan spesialistik dasar, serta
persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat.
1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Upaya kesehatan perorangan dilakukan oleh pemerintah
dan masyarakat serta swasta untuk memelihara, meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan/memulihkan kesehatan
perorangan. Upaya pelayanan kepada masyarakat dilakukan secara
rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan
ringan dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui
rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan
kesehatan sedang hingga berat.
Berdasarkan data yang diperoleh dari rumah sakit yang ada
di Kota Sibolga, jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap di
seluruh Rumah Sakit di Kota Sibolga adalah 65.065 kunjungan. Bila
kita lihat dari tingkat keberhasilan pelayanan di Rumah Sakit yaitu
tingkat pemakaian sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan, belum
sesuai dengan yang di harapkan. Berdasarkan indikator pemanfaatan
tempat tidur (BOR: Bed Ocoupancyrate) di Rumah Sakit Kota Sibolga
kembali mengalami penurunan menjadi 39% pada tahun 2012
dibandingkan tahun 2012 (49,09%) dan tahun 2011 (56,1%), capaian
yang diperoleh belum mencapai angka ideal yang diharapkan yaitu :
60% - 80%. Angka capaian LOS dan TOI dari seluruh rumah sakit yang
ada di Kota Sibolga besarnya 4 hari rata-rata lama rawatan dan 6 hari
=========== ===========
50
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
rata-rata tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi
berikutnya. Rendahnya hasil capaian BOR, LOS dan TOI dari Rumah
Sakit yang ada di Kota Sibolga dikarenakan pada akhir-akhir tahun
2013 di Kota Sibolga baru berdiri dan baru beroperasi 1 unit rumah
sakit sehingga jumlah kunjugan pasien masih rendah.
2. Sarana kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan
Pada Tahun 2013 sarana kesehatan yang telah mempunyai
kemampuan Laboratorium Kesehatan dapat dirinci sbb : 3 Rumah Sakit
yang ada di Kota Sibolga semuanya dapat memberikan pelayanan
laboratorium begitu juga 4 puskesmas seluruhnya dapat memberikan
pelayanan laboratorium dasar. Pemeriksaan laboratorium merupakan
pelayanan kesehatan penunjang dalam menegakkan diagnosa suatu
penyakit.
3. Rumah Sakit yang menyelenggarakan 4 (empat) Pelayanan Kesehatan Spesialistik Dasar
Yang dimaksud 4 (empat) jenis pelayanan kesehatan
spesialistik dasar adalah : spesialis bedah, spesialis dalam, spesialis
anak dan spesialis kebidanan dan kandungan. Empat spesialis dasar ini
merupakan persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh RSU kelas
C. Sementara untuk RSU Kelas A dan B disamping memenuhi syarat
tersebut, harus juga menyelenggarakan pelayanan spesialistik lainnya.
Untuk mendukung pelayanan keempat spesialistik dasar tersebut
disyaratkan tiga pelayanan penunjang yaitu: radiologi, anestesi dan
patologi klinik.
Sampai akhir Tahun 2012, terdapat satu RSU di Kota
Sibolga yang mempunyai 4 pelayanan kesehatan spesialistik dasar dari
tiga RSU yang ada di Kota Sibolga. Rumah Sakit Dr.F.L. Tobing Kota
Sibolga merupakan rumah sakit Tipe B yang merupakan tempat
rujukan dari beberapa daerah yang berada di sekitar Kota Sibolga.
=========== ===========
51
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
4. Ketersediaan Obat sesuai Kebutuhan
Pencapaian ketersediaan obat esensial, obat generik dan
penulisan obat generik di Kota Sibolga sampai dengan akhir Tahun
2013 terangkum pada table berikut ini :
Tabel 4.1
Capaian Ketersedian Obat Sesuai Kebutuhan di Kota Sibolga Tahun 2009-2013
No.
Indikator Program
Target 2011-2015
Hasil
2009 2010 2011 2012 2013
1. Ketersedian Obat Sesuai Kebutuhan
100 % 60% 70% 85% 87% 92%
2. Pengadaan Obat Essensial
100% 85% 90% 93% 95% 95%
3. Pengadaan Obat Generik
100% 100% 100% 100% 100% 100%
4. Persentase Penulisan Obat Generik
100% 80% 85% 90% 95% 95%
Sumber data: Bidang Farmasi dan Alat Kesehatan
Dari Tahun 2009 ke Tahun 2013 terlihat bahwa terjadi
peningkatan persentase pengadaan obat esensial dari 85% menjadi
95%. Angka ini belum mencapai target 2011 - 2015, tapi dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan dan belum dapat mencapai target yang
telah ditetapkan.
Sedangkan pengadaan obat generik mulai dari tahun 2009
s/d 2013 telah tercapai 100% dalam pemberian pelayanan kesehatan
di seluruh puskesmas di Kota Sibolga.
5. Pelayanan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi
Masyarakat Miskin ( JPKMM/ JAMKESMAS)
Mulai Tahun 2008 program ASKESKIN berganti nama
menjadi JAMKESMAS (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat)
dan tahun 2014 berganti menjadi JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).
Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam bidang
=========== ===========
52
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
kesehatan untuk membantu masyarakat miskin mendapatkan
pelayanan kesehatan secara gratis. Tujuan program ini adalah untuk
meningkatkan eksebilitas masyarakat miskin untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan.
Jumlah masyarakat miskin di Kota Sibolga tahun 2012
sebanyak 36.507 orang, seluruh masyarakat ini tidak dapat terkafer
menjadi peserta Jamkesmas. Jumlah masyarakat miskin dan yang
terdaftar menjadi peserta Jamkesmas sebanyak 30.257 orang, selain
Jamkesmas Kota Sibolga juga memiliki Jamkesda yang dapat
menampung masyarakat yang tidak terkafer di Jamkesmas sebanyak
6.250 orang. Program pemeliharaan kesehatan bukan hanya
masyarakat miskin, tetapi juga masyarakat dalam kategori abu – abu
yaitu mereka yang jatuh miskin akibat sakit.
Pada tahun 2009 sampai sekarang Kota Sibolga telah
melaksanakan program pelayanan kesehatan dasar gratis dengan
mencakup seluruh masyarakat di Kota Sibolga melalui APBD Kota
Sibolga setiap tahunnya.
4.3.3 PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
Kota Sibolga menghadapi beban ganda dalam
pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya beberapa penyakit
menular, dipihak lain penyakit tidak menular (Degenerative) sudah
menunjukkan eksistensinya ditambah lagi dengan munculnya penyakit-
penyakit menular baru. Program pencegahan dan pemberantasan
penyakit bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan
kecacatan dari penyakit menular dan mencegah penyebaran serta
mengurangi dampak sosial akibat penyakit sehingga tidak menjadi
masalah kesehatan. Berikut ini akan diuraikan secara singkat berbagai
upaya yang telah dilakukan di kota Sibolga:
1. Pengendalian Penyakit Polio
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah
dilakukan dengan gerakan imunisasi polio serta ditindak lanjuti
dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus
=========== ===========
53
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Acute Flaccid Paralisys (AFP) kelompok umur <15 tahun hingga dalam
kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus polio
liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan specimen
tinja dari kasus AFP yang ditemukan. Penemuan kasus AFP
dilaksanakan melalui surveilans berbasis rumah sakit dan berbasis
masyarakat.
Kota Sibolga sesuai dengan program nasional telah
melaksanakan kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yaitu pemberian
vaksin polio pada anak<5 tahun selama lima tahun berturut-turut.
Keberhasilan dari pelaksanaan imunisasi tambahan ini harus dibarengi
dengan tidak ditemukannya kasus pada orang anak berusia 15 tahun
setiap tahunnya.
Dari hasil cakupan imunisasi polio tambahan yang
diperoleh ini diharapkan dapat membentuk herd immunity dan sebagian
besar populasi rentan di wilayah Kota Sibolga memiliki imunitas
humoral dan secara temporer imunitas intestinal terhadap serangan
virus polio liar impor yang kemungkinan masih dapat terjadi.
2. Pengendalian TB Paru
Upaya pencegahan dan pemberantasan TB Paru dilakukan
dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatmen Shortcourse) atau
pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas
Menelan Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita
dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang
ditindaklanjuti dengan pengobatan dengan sistem paket mangacu
kepada berat badan pasien.
Strategi pengendalian penyakit tuberculosis dilaksanakan
dengan melibatkan semua unit pelayanan kesehatan baik Puskesmas,
Rumah Sakit, Pustu, Balai pengobatan dan Dokter Praktek Swasta/DPS
melaksanakan DOTS dalam penanggulangan TBC.
Indikator untuk menilai keberhasilan upaya pengendalian
tuberculosis diukur dengan melihat cakupan penemuan penderita CDR
(Case Detection Rate), di Kota Sibolga persentase penemuan TB Paru
dari suspek yang ada Tahun 2013 sebesar 13,07% dan tahun 2012
=========== ===========
54
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
cakupan penemuan penderita (CDR) TB Paru dari jumlah perkiraan
penderita TB Paru sebanyak 10,44%. Angka Kesekitan TB Paru tahun
2013 sebanyak 133,75%.
Tingkat kesembuhan penderita dinyatakan sembuh apabila
dari hasil pemeriksaan dahak ditemukan hasilnya negatif dalam kurun
waktu 2 kali berturut turut dan salah salah satu dari pemeriksaan
dilakukan pada akhir pengobatan. Pada Tahun 2013 Angka
Kesembuhan (Succes Rate) mengalami peningkatan menjadi 89,57% bila
dibandingkan tahun 2012 Angka Kesembuhan (Succes Rate) sebesar
51,05%. Angka kesembuhan yang dicapai telah beradas di atas target
nasional yaitu sebesar >85%. Data angka kesembuhan berdasarkan
jenis kelamin per Kecamatan di Kota Sibolga dapat dilihat pada
lampiran (tabel 7).
3. Pengendalian Penyakit ISPA
Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) lebih difokuskan pada upaya
penemuan secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat
terhadap penderita Pneumonia Balita yang ditemukan. Upaya ini
dikembangkan melalui suatu Manajemen Terpadu Dalam Penanganan
Balita Sakit ( MTBS ). Melalui pendekatan MTBS semua penderita ISPA
langsung ditangani di unit yang menemukan, namun bila kondisi balita
sudah berada dalam Pneumonia berat sedangkan peralatan tidak
mencukupi maka penderita langsung dirujuk ke fasilitas pelayanan
yang lebih lengkap.
Pada tahun 2011 penemuan balita yang menderita
Pneumonia sebanyak 37 orang (2,68%) dan tahun 2012 mengalami
peningkatan menjadi 93 orang (9,98%). Tahun 2013 jumlah balita yang
menderita Pneumonia mengalami penurunan menjadi 62 orang (6,3%).
Data jumlah penderita penyakit ISPA dan penangananannya
berdasarkan jenis kelamin per kecamatan di Kota Sibolga Tahun 2013
dapat di lihat pada lampiran tabel 10.
=========== ===========
55
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
4. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS
Penanggulangan penyakit HIV/AIDS dan Penyakit Menular
Seksual (PMS) dilaksanakan secara terintegrasi dan dikoordinir oleh
bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga. Kegiatan
penanggulangan HIV/AIDS dan PMS diarahkan untuk melakukan
upaya pokok berupa pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan
serta kegiatan penunjang yang di butuhkan.
Kegiatan pencegahan penyakit, antara lain diarahkan untuk
meningkatkan gaya hidup sehat melalui penyelenggaraan KIE, Life Skill
Education, pendidikan kelompok sebaya, konseling, peningkatan
penggunaan kondom pada perilaku seksual rawan tertular dan
menularkan HIV dan PMS, pengurangan dampak buruk (Harm
Reduction) pada pengguna napza suntik, penatalaksanaan IMS pada
kegiatan Klinis IMS, pemeriksaan berkala, pengobatan dengan
pendekatan sindrom dan etiologi, skrining pengamanan darah donor,
kewaspadaan universal pada setiap kegiatan medis dan pencegahan
penularan dari ibu HIV kepada anaknya.
Upaya penaggulangan HIV/ AIDS disamping ditujukan
kepada penanganan penderita yang ditemukan, juga diarahkan pada
upaya pencegahan melalui penderita secara dini yang dilanjutkan
dengan kegiatan konseling. Upaya penemuan penderita dilakukan
melalui skrining HIV/ AIDS terhadap darah donor, pemetaan populasi
beresiko tinggi, pemantauan pada kelompok beresiko tinggi (Sero
Surveilans) pada penderita penyakit Menular Seksual (PMS) seperti
Penjaja Komersial (PSK), Waria/Gay, penyalahgunaan obat dan
suntikan (IDUS), penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) atau sesekali
dilakukan penelitian pada kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah
tangga dan sebagainya.
Sedangkan kegiatan pelayanan kepada ODHA di Kota
Sibolga belum memiliki bagian khusus yang menangani penyakit
HIV/AIDS. Untuk itu penderita yang dinyatakan hasil laboratoriumnya
terindikasi HIV AIDS dirujuk ke Rumah Sakit Provinsi untuk dilakukan
voluntary counseling & testing (VTC), hotlin servis, pemberian Anti Retro
=========== ===========
56
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Viral Therapy (ART) tehadap pengidap Virus HIV, pengobatan infeksi
opportunistic, pelayanan gizi ODHA, pengobatan paliatif, perawatan
ODHA, laboratorium di RS/klinik VCT dan program untuk melakukan
perawatan penderita di rumah (Home Base Care) serta manajemen
kasus (case management).
Upaya pengendalian HIV/AIDS dilakukan secara
terintegrasi dengan melibatkan lintas program di jajaran kesehatan,
lintas sektor dan pihak terkait lainnya termasuk organisasi sosial
masyarakat (LSM), dengan harapan pelaksanaan program pengendalian
HIV/AIDS akan mampu berjalan efektif dalam upaya membatasi laju
penyebaran infeksi HIV/AIDS.
5 Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD )
Upaya pemberantasan demam berdarah dapat dibagi
dalam tiga kegiatan yaitu : 1) Peningkatan kegiatan surveilans penyakit
dan surveilans vector, 2) Diagnosis dini dan pengobatan dini, 3)
Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD.
Upaya pemberantasan DBD dititikberatkan pada penggerakan potensi
masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) melalui 3 M plus ( menguras, menutup dan mengubur)
plus menabur larvasida, penggerakan juru pemantau jentik nyamuk
(jumantik) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah
tangga. Angka Bebas Jentik (AJB) digunakan sebagai tolok ukur upaya
pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan tingkat partisipasi
masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan
pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian masyarakat
merupakan salah satu alternatif pendekatan baru. Upaya yang telah
dilakukan oleh dinas Kesehatan Kota Sibolga adalah antara lain :
Pertemuan Jumantik PSN DBD
Fogging fokus bagi kasus yang terjadi di Kelurahan/Kecamatan
di Kota Sibolga
Fumigasi
Pendistribusian bubuk abate ke seluruh masyarakat melalui
puskesmas-puskesmas Kota Sibolga
=========== ===========
57
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Pemberitahuan tentang kewaspadaan dini setiap peningkatan
kasus penyakit (KLB) kepada puskesmas-puskesmas Kota
Sibolga
Himbauan tentang pencegahan DBD kepada masyarakat melalui
running text dan radio.
6 Pengendalian Penyakit Malaria
Ada dua model pendekatan dalam upaya penegakan
diagnosa penderita malaria, yaitu untuk wilayah Jawa-Bali dilakukan
secara aktif (Acitve Case Detection) oleh Juru Malaria Desa dengan
mendatangi warga yang mengeluh gejala klinis malaria, sedangkan
untuk wilayah luar Jawa-Bali, dilakukan secara pasif dengan
menunggu pasien datang berobat kepelayanan kesehatan. Upaya hanya
diberikan kepada penderita klinis atau penderita dengan konfirmasi
laboratorium namun juga diberikan pada kelompok tertentu untuk
tujuan profilaksis. Annual malaria Incidence (AMI) di Kota Sibolga
dalam 7 (enam) tahun terakhir dapat dilihat pada (grafik 3.6).
Adapun pola penanganan malaria yang dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Kota Sibolga antara lain : peningkatan kerjasama
lintas program dan sektoral, penambahan jumlah peralatan (spray can),
penerapan metode pengobatan malaria baru, peningkatan frekuensi
penyuluhan kesehatan masyarakat, menyampaikan informasi kepada
sarana-sarana kesehatan tentang perlunya pencatatan/pengiriman
pelaporan kasus Dinas Kesehatan Kota Sibolga dalam upaya
pencegahan & penanggulangan lebih awal dan peningkatan peran serta
masyarakat serta perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan.
7 Pengendalian Penyakit Kusta
Pelaksanaan upaya pengendalian Kusta di wilayah Kota
sibolga diperkuat dengan senantiasa meningkatkan kemampuan
manajemen teknis. Dalam hal ini sebagian besar pengelola program
sudah mendapatkan pelatihan P2 kusta. Pelatihan diperlukan bagi
petugas baru dan refresing bagi petugas yang sudah lama bekerja.
Pembentukan Puskesmas Rujukan Kusta perlu dibentuk untuk
=========== ===========
58
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
memperkuat program pada daerah low endemic, dengan pengenalan
tanda-tanda kusta bagi petugas kesehatan lain di puskesmas disamping
upaya penyebaran informasi kusta ke masyarakat melalui berbagai
media informasi baik media elektronik dan cetak serta penyuluhan
langsung ke masyarakat perlu kiranya terus dilakukan.
Disadari bahwa dari keberhasilan dalam mencapai eliminasi
kusta tersebut, diperkirakan masih terdapat penderita kusta yang
belum ditemukan akibat penderita yang tersembunyi atau memang
penderita yang tersembunyi karena phobia. Bagi para pengambil
kebijakan, dan petugas kesehatan di unit pelayanan kesehatan (UKP)
maupun masyarakat perlu diingatkan bahwa di Kota Sibolga masih
mempunyai kantong-kantong penyakit kusta yang perlu mendapat
penanganan.
Berikut ini beberapa upaya yang telah dilaksanakan pada
Tahun 2013 dalam rangka memperkuat pelaksanaan program P2 Kusta
di Kota Sibolga antara lain melaksanakan pertemuan sehari dengan
petugas kusta (Puskesmas, Pustu dan Bidan Kelurahan Kota Sibolga
untuk sosialisasi tanda-tanda kusta dalam upaya penemuan penderita
kusta sedini mungkin), melaksanakan pemeriksaan kontak serumah,
upaya pencegahan kecacatan dan perawatan sejak dini dari kasus yang
di temukan, pemberian obat gratis kepada penderita secara teratur.
8. Pengendalian Penyakit Rabies
Untuk dapat melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan rabies maka perlu diketahui perkembangan jumlah
kasus gigitan hewan penular rabies, upaya vaksinasi baik pada hewan
maupun manusia yang digigit hewan suspek rabies, kasus lysa dan
faktor resiko yang menyebabkan penyakit rabies berkembang di
masyarakat.
Dapat diketahui fluktuasi jumlah kasus gigitan anjing per
tahun dan pencegahan dengan pemberian vaksinanti rabies (VAR)
secara gratis pada penderita yang merupakan penduduk Kota Sibolga,
upaya pemberian VAR telah dilakukan secara selektif, hingga tidak
=========== ===========
59
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
seluruh kasus gigitan anjing di berikan VAR. Pemberian VAR hanya
diprioritaskan terhadap kasus gigitan anjing yang sifatnya cluster
(mengelompok) dan kasus yang digigit hewan yang diperkiran positif
mengidap virus rabies baik secara klinis maupun hasil pemeriksaan
spesimen hewan dan penyuluhan bagi masyarakat.
4.3.4 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Upaya perbaikan gizi masyarakat pada dasarnya bertujuan
untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Di Kota
Sibolga upaya yang telah dilakukan meliputi :
1. Pemberian Kapsul Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang di
butuhkan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan
tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. Kekurangan vitamin A dalam
jangka waktu yang lama akan mengakibatkan terjadinya gangguan pada
mata, dan bila anak tidak segera mendapatkan Vitamin A bisa
menimbulkan kebutaan.
Dalam rangka penanggulangan masalah gizi khususnya
sasaran yang mengalami kurang Vitamin A terutama bayi dan balita,
dan ibu nifas telah dilakukan distribusi kapsul Vitamin A dosis tinggi
kepada bayi, balita, ibu nifas yang diberikan sebanyak 2 kali dalam
setahun.
Tahun 2013 cakupan realisasi pemberian Vitamin A
sebanyak 7.109 orang balita (107,55%) yang terdiri dari bayi 6-11 bulan
sebanyak 1.469 orang (110,95%) dan anak balita 12-59 bulan sebanyak
5.644 orang (106,77%). Untuk lebih jelas data cakupan pemberian
vitamin A pada Bayi, anak balita menurut jenis kelamin dapat dilihat
pada lampiran tabel 44.
2. Pemberian Tablet Besi
Pelayanan Pemberian Tablet Besi yang dimaksudkan untuk
mangatasi kasus Anemia serta meminimalisir dampak buruk akibat
kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Cakupan
=========== ===========
60
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Pencapaian pemberian tablet Fe-1 dan Fe-3 Tahun 2012 (74,73%)
mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2011 (93,80%). Tahun
2013 capaian pemberian Fe-1 dan Fe-3 sedikit berbeda dengan dua
tahun terakhir yaitu: Jumlah pemberian Fe-1 sebanyak 1.546 bumil
(78,36%) dan Jumlah pemberian Fe-3 sebanyak 1.335 bumil (67,66%).
Untuk melihat data ibu hamil yang mendapatkan Fe-1 dan Fe-3 per
kecamatan dapat dilihat pada lampiran tabel 32.
3. Cakupan ASI Eksklusif
Persentase pemberian ASI Eksklusif pada bayi Tahun 2011
mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2010 yang
pencapaiannya masih 50,30% bayi dan tahun 2011 pencapaiannya
sebesar 65,87%. Pada tahun 2012 pemberian ASI Eksklusif mengalami
penurunan kembali menjadi 44,03% bayi. Tahun 2013 cakupan ASI
Eksklusif kembali mengalami penurunan menjadi 35,3%. Rendahnya
cakupan ASI Eksklusif di Kota Sibolga banyak penyebabnya
diantaranya: banyak ibu-ibu yang menjadi wanita karier (pekerja)
mengakibatkan belum 6 bulan anak full mendapatkan ASI Esklusif
telah mendapat makanan pendamping susu formula, kurangnya
produksi ASI untuk kebutuhan bayi sehingga banyak keluarga yang
memberikan susu formula/bubur menambah kebutuhan bayi tersebut,
masih adanya keluarga yang tabu/tidak percaya manfaat ASI, ada ibu-
ibu yang takut kalau dengan memberikan ASI payudaranya kendor dan
bodinya melar, dan lain-lain. Data jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif
menurut jenis kelami, kecamatan dan puskesmas Kota Sibolga dapat
dilihat pada lampiran tabel 39.
4. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
Pelaksanaan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
di Kota Sibolga baru terlaksana selama 2 (dua) tahun terakhir ini
melalui anggaran APBD Kota Sibolga. Pemberian Makanan Pendamping
ASI di Kota Sibolga tidak tertutup kemungkinan hanya untuk anak-
anak dari keluarga miskin, melainkan seluruh balita di Kota Sibolga
=========== ===========
61
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang dan layak untuk
mendapkannya.
Pada tahun 2011 Pemberian Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) dapat terlaksana walaupun jumlahnya terbatas hanya 72
paket MP-ASI untuk 72 orang anak (6-23 bulan) yang mengalami gizi
buruk dan gizi kurang. Pada tahun 2012 mengalami penambahan kuota
menjadi 515 balita yang gizi buruk dan gizi kurang. Tahun 2013
kembali mengalami penambahan kuota menjadi 553 balita yang gizi
buruk dan gizi kurang. Selain makanan tambahan untuk balita, Kota
Sibolga juga memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil yang
mengalami kekurangan Energi dan Protein sebanyak 99 orang.
=========== ===========
62
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan
dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan
pembiayaan kesehatan.
5.1 SARANA KESEHATAN
Pada bagian ini akan di uraikan tentang sarana kesehatan
diantaranya Puskesmas, Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM).
5.1.1 Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Pelayanan kesehatan di Puskesmas diupayakan terus
meningkat dari tahun ke tahun sehingga diharapkan pelayanan
kesehatan dapat terjangkau oleh masyarakat dan merata sampai ke
seluruh kalangan masyarakat. Selain peningkatan kualitas pelayanan
bagi masyarakat di setiap puskesmas, peningkatan status puskesmas
juga dilakukan, yaitu peningkatan status puskesmas Sambas yang
menerima Sertifikat ISO 9001: 2008 pada tahun 2010.
Persebaran Puskesmas di Kota Sibolga sudah cukup
merata. Setiap Kecamatan sudah memiliki paling sedikit 1 (satu)
puskesmas. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Sibolga
(85.981 jiwa), maka 1 (satu) Puskesmas melayani 21.496 jiwa, bila
dibandingkan dengan Standar Nasional (ISO:2010), 1 (satu) Puskesmas
melayani 30.000 jiwa, berarti pemerintah Kota Sibolga telah mampu
menyediakan sarana kesehatan khususnya puskesmas mencapai
standard nasional tersebut.
B A B V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
=========== ===========
63
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Berdasarkan, jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat
Inap di seluruh Puskesmas di Kota Sibolga adalah (47.596) kunjungan,
bila diperkirakan tahun 2012 rata-rata penduduk yang memanfaatkan
puskesmas adalah (55,35%). Bila dibandingkan dengan target nasional
(ISO:2010) yaitu (15%), maka Kota Sibolga telah melampaui target. Bila
dibandingkan dengan persentase pada tahun 2012 (48,52%), terjadi
peningkatan terhadap pemanfaatan puskesmas oleh penduduk Kota
Sibolga.
Untuk lebih mendekat keterjangkauan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan, dilaksanakan pelayanan kesehatan di
puskesmas pembantu yang tersebar di wilayah kerja puskesmas induk.
Pada Tahun 2013, jumlah Puskesmas Pembantu di Kota Sibolga
sebanyak 14 unit (sama dengan tahun 2011). Bila dibandingkan dengan
jumlah Puskesmas induk, maka jumlah puskesmas pembantu 3,5 kali
lebih banyak. Ini bukan berarti bahwa masing-masing Puskesmas
Induk mempunyai 4 puskesmas pembantu karena ada puskemas induk
yang hanya memiliki 2 unit puskesmas pembantu di wilayah kerjanya,
sementara di lain tempat, ada puskesmas induk yang mempunyai lebih
dari empat puskesmas pembantu.
5.1.2 Rumah Sakit
Rumah Sakit adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan.
Indikator yang di gunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah
sakit antara lain dengan angka pemanfaatan tempat tidur (BOR), lama
pasien dirawat LOS), dan interval pemakaian tempat tidur (TOI). Jika
dilihat tabel 55 (lampiran profil), rumah sakit Dr. FL. Tobing merupakan
rumah sakit tipe B dengan angka BOR 52,1%, LOS 4 hari dan TOI 4
hari untuk tahun 2013, sedangkan Rumah Sakit TNI AD Dankesyah
angka BOR 15,7%, LOS 3 hari dan TOI 18 hari tahun 2013. Akhir
Tahun 2013 di Kota Sibolga baru beroperasi rumah sakit umum baru
yaitu: Rumah Sakit Metha Medika dengan angka BOR 15,7%, LOS 3
hari dan TOI 18 hari.
=========== ===========
64
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
5.1.3 Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Dalam pelaksanaan kegiatan pambangunan kesehatan,
perlu dilibatkan peran serta masyarakat sebagai objek sekaligus Subjek
pembangunan kesehatan tersebut. Berbagai upaya dapat dilakukan
dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di
masyarakat baik itu penggalangan dana, pemanfaatan sumber daya
manusia, pemanfaatan sumber daya alam termasuk teknologi tepat
guna dalam bidang kesehatan.
Dalam profil Kesehatan ini dapat digambarkan dari upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) adalah kegiatan
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Poskesehatan Kelurahan dan
Kelurahan Siaga.
Posyandu adalah salah satu upaya kesehatan bersumber
daya masyakat yang menyelenggarakan minimal 5 (lima) Program
Prioritas, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB),
Perbaikan Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare. Kegiatan
posyandu ini disamping menggambarkan tingkat kemandirian dan
peran serta masyarakat juga menggambarkan kepedulian (perilaku)
masyarakat tentang pentingnya menjaga dan memelihara kesehatan.
Oleh karena itu dalam penyelenggaraan kegiatan masyarakat yang
berperan aktif, sementara petugas kesehatan dan aparat kelurahan
diharapakan hanya sebagai fasilitator dan pelaksana kegiatan
kesehatan/medis.
Untuk memantau perkembangannya posyandu
dikelompokkan ke dalam 4 (empat) strata yaitu : Pratama, Madya,
Purnama, dan Mandiri. Ada empat kriteria penggolongan posyandu
tersebut yaitu : jumlah kader, frekuensi kegiatan selama setahun,
pencapaian kegiatan, dan adanya program tambahan selain program
dasar.
Posyandu Pratama adalah posyandu yang kegiatan
pelayanan balum rutin dan jumlah kader masih terbatas. Posyandu
Madya adalah Posyandu dengan kegiatan lebih teratur dibandingkan
posyandu pratama dan jumlah kader 5 orang. Posyandu Purnama
=========== ===========
65
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
adalah Posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun,
rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5
program utamanya yaitu KIA, KB, Gizi, Imunisasi, dan penanggulangan
diare lebih dari 50%, serta sudah ada program tambahan. Posyandu
Mandiri (strata tertinggi) adalah apabila jumlah kadernya 5 orang dan
aktif, frekuensi kegiatan 12 kali/pertahun (ada kegiatan pada setiap
bulannya), cakupan lima program dasar lebih >50%, ada program
tambahan dan ada dana sehat/dana bersumber dari swadaya
masyarakat.
Posyandu di Kota Sibolga terbagi menjadi dua yaitu :
Posyandu Balita sebanyak 95 unit dan Posyandu Lansia sebanyak 76
unit. Berikut ini akan disajikan perkembangan posyandu di Kota
Sibolga berdasarkan stratanya:
Tabel 5.1 Jumlah Posyandu Balita Menurut Strata
di Kota Sibolga Tahun 2009-2013
Strata
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Jumlah
% Jumlah
% Jumlah
% Jumlah
% Jumlah
%
Posyandu Pratama 14 14,89 0 0 0 0 0 0 0 0
Posyandu Madya 37 39,36 63 67,02 53 55,79 52 54,74 41 43,16
Posyandu Purnama
39 42,49 27 27,66 37 38,95 39 41,05 51 53,68
Posyandu Mandiri 4 4,26 5 5,32 5 5,26 4 4,21 3 3,16
Jumlah 94 100 95 100 95 100 95 100 95 100
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa Tahun 2011 dan 2012
terdapat peningkatan kualifikasi posyandu balita dari kualifikasi Madya
menjadi Purnama sebanyak 2 posyandu yaitu: dari 37 posyandu
Purnama di tahun 2011 menjadi 39 posyandu tahun 2012. Tahun 2013
jumlah posyandu purnama kembali meningkat menjadi 51 posyandu.
Hal ini berbeda dengan keadaan posyandu mandiri yang
dalam kurung waktu 3 tahun terakhir mengalami penurunan menjadi 3
posyandu pada tahun 2013. Rendahnya capaian kualifikasi posyandu
=========== ===========
66
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
mandiri di karenakan sering sekali terjadi pertukaran kader dan jumlah
balita di Kota Sibolga mengalami penurunan.
Selain posyandu balita di Kota Sibolga juga memiliki
Posyandu Lansia yang tersebar di seluruh kelurahan di Kota Sibolga,
ada pun Data Posyandu Lansia untu tahun 2012 dapat dilihat pada
tabel 5.2 di bawah ini :
Tabel 5.2
Jumlah Posyandu Lansia Menurut Strata di Kota Sibolga Tahun 2012-2013
Strata
Tahun 2012 Tahun 2013
Jumlah % Jumlah %
Posyandu Pratama 1 1,32 0 0
Posyandu Madya 46 60,53 47 61,04
Posyandu Purnama 21 27,63 20 25,97
Posyandu Mandiri 8 10,52 10 12,99
Jumlah 76 100 77 100
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Poskeskel (Pos Kesehatan Kelurahan) adalah salah satu
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan dimana petugas
kesehatan dan masyarakat melalui kader kesehatan, bekerjasama
mengelola masalah kesehatan dan menanggulanginya dengan
memanfaatkan potensi yang ada, sebelum dirujuk ke tingkat yang lebih
tinggi.
Poskeskel menjadi salah satu kriteria untuk menetapkan
desa siaga. Setiap desa siaga diharuskan mempunyai minimal 1
poskeskel di wilayahnya. Tenaga poskeskel tersebut terdiri minimal 1
(satu) bidan dan 2 (dua) orang kader. Pada tahun 2013 jumlah
poskeskel di Kota Sibogla 17 unit, tetapi poskeskel yang memiliki
tempat sarana pelayanan kesehatan sendiri (tidak menumpang di
rumah penduduk) hanya 4 (empat) unit yang lainnya masih
menumpang di rumah masyarakat.
=========== ===========
67
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Kelurahan Siaga adalah Kelurahan yang penduduknya
memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk
mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawat daruratan kesehatan secara mandiri. Jumlah kelurahan siaga
di Kota Sibolga tahun 2013 sebanyak 17 kelurahan siaga yang
seluruhnya merupakan desa siaga aktif.
5.2 TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan menjadi salah satu faktor yang sangat
penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pelayanan
kesehatan yang berkualitas harus didukung oleh sumber daya manusia
yang berkualitas di samping ketersediaan sumber daya yang lain. Hal
yang penting diperhatikan dalam pengadan sumber daya manusia
adalah jumlah, jenis, persebaran/distribusi tenaga kesehatan dan
rasionya terhadap jumlah penduduk.
5.2.1 Persebaran SDM Kesehatan
Berdasarkan data Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian
Dinas Kesehatan Kota Sibolga, sampai akhir tahun 2013, tenaga
kesehatan yang bekerja di institusi pelayanan kesehatan pemerintah
dan swasta (Dinkes, Puskesmas, UPTD, RSU Kota Sibolga, RS
Rumkitban) sebanyak 745 Orang dengan proporsi terbesar pada Sarana
kesehatan yang berada di dalam naungan Dinas Kesehatan Kota Sibolga
(termasuk pustu dan poskeskel) yaitu 50,93%, diikuti dengan Rumah
Sakit (Dr.FL. Tobing, Rumkitban, Rumah Bersalin dan Balai
Pengobatan) sebanyak 49,07%.
Untuk mengetahui jenis ketenagaan dan rasionya terhadap
jumlah penduduk, berikut ini akan disajikan jumlah kesehatan
menurut masing-masing disiplin ilmu dan profesi di Kota Sibolga pada
tahun 2008-2012.
=========== ===========
68
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Tabel 5.3 Jumlah Tenaga Kesehatan dan Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000
penduduk di Kota Sibolga Tahun 2009 dan 2013
No.
Jenis Tenaga
Jumlah Tenaga Rasio per 100.000 penduduk
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
1. Dokter Spesialis 9 16 10 10 19 9,37 18,94 11,73 11,65 22,1
2. Dokter Umum 33 32 39 42 49 34,36 37,88 45,74 46,59 56,99
3. Dokter Gigi 10 10 16 15 16 10,41 11,84 18,76 17,47 18,61
4. Perawat 204 217 251 258 186 212,42 256,86 294,36 281 215,16
5. Bidan 123 135 169 186 131 128,08 159,80 198,19 205 152,36
6. Apoteker 4 8 9 8 8 4,17 9,47 10,55 9,32 9,3
7. Asisten Apoteker 11 11 11 14 11 11,45 13,02 12,9 16,31 12,8
8. Sarjana Kesmas 21 25 23 34 30 21,87 29,59 26,97 27,96 34,89
9. Sanitarian (D3) 11 13 13 11 8 2,08 15,39 15,25 12,81 9,30
10. Gizi (D3-D4) 6 11 12 12 11 6,25 13,02 14,07 13 12,79
11. Keterapian Fisik 5 5 7 6 8 5,21 5,92 8,21 6,99 9,30
12. Keteknisan Medis
29 28 29 28 31 30,20 33,14 34,01 27,96 36,05
Sumber : Sarana Pelayanan Kesehatan Kota Sibolga
Dari tabel 5.3 dapat diketahui bahwa secara umum pada
tahun 2013 seluruh jumlah tenaga kesehatan di Kota Sibolga
mengalami peningkatan, walaupun ada yang tetap dan berkurang.
Rasio tenaga kesehatan terhadap 100.000 penduduk Kota
Sibolga pada Tahun 2013 mengalami peningkatan. Dari tabel 5.3 dapat
kita kita lihat bahwa rasio tenaga kesehatan “Perawat” memiliki angka
rasio terbanyak (100.000 penduduk dilayani oleh 215 tenaga perawat)
dan tenaga kesehatan “Keterapian Fisik, Sanitarian (D3), dan Apoteker”
memili rasio terendah (100.000 penduduk dilayani oleh 9 orang tenaga
Keterapian Fisik/Sanitarian/Apoteker).
=========== ===========
69
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Untuk melihat Sumber Daya Manusia Kesehatan yang ada
di Kota Sibolga pada Tahun 2013 berdasarkan jenis kelamin di sarana
pelayanan kesehatan dapat dilihat pada tabel 73 -81.
5.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN
5.3.1 Pembiayaan Kesehatan Oleh Pemerintah
Pada Tahun 2012 pembiayaan kesehatan pemerintah Kota
Sibolga biasanya bersumber dari APBD Kab/Kota, APBD Provinsi,
APBN, Pinjaman Luar Negeri dan sumber lainnya. Kalau dilihat
proporsinya, maka pembiayaan kesehatan yang paling tinggi bersumber
dari APBD Kota Sibolga Rp. 23.358.909.380,- (71,03%), disusul dari
APBN 8.729.300.000,- (26,54%) dan APBD Provinsi Rp. 800.000.000
(2,43%).
Pada tahun 2013 pembiayaan kesehatan mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2012 menjadi : Bersumber APBD Kota
Sibolga Rp. 85.649.020.650,- (74,30%), APBN Rp. 21.130.345.500,-
(18,33%), dan APBD Provinsi Rp. 8.500.000.000,- (7,37).
Besarnya pembiayaan kesehatan di Kota Sibolga mencapai
16,42% dari total seluruh APBD Kota Sibolga. Dengan kata lain jumlah
biaya kesehatan perkapita penduduk Kota Sibolga sebesar Rp.
1.340.753,-. Untuk lebih jelasnya rincian pembiayaan kesehatan oleh
pemerintah Kota Sibolga dapat dilihat pada lampiran tabel 82.
5.3.2 Pembiayaan Kesehatan Oleh Masyarakat
Salah satu kebijakan pemerintah yang sedang terus
digalakan adalah pembiayaan kesehatan dengan pola prabayar (Pre-
payment). Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan system asuransi
kesehatan (Helth insurance). Pada saat ini berkembang berbagai cara
pembiayaan kesehatan pra upaya antara lain : dana sehat, asuransi
kesehatan (ASKES), Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK)/Jaminan kesehatan
tenaga kerja (Jamsostek), Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
(JPKM), asuransi jiwa lainnya.
Khusus untuk masyarakat miskin dewasa ini dikenal
dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), dimana
=========== ===========
70
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
masyarakat tidak perlu membayar pelayanan kesehatan yang diperoleh
karena akan ditanggung/dibayar oleh pemerintah.
Cakupan atau kepesertaan masyarakat Kota Sibolga
terhadap berbagai jaminan pembiayaan kesehatan pada tahun 2012
masih sangat rendah, dari 85.981 penduduk Kota Sibogla, baru 66,46%
(57.146 Penduduk ) yang memilik jaminan pemeliharaan kesehatan pra
bayar. Untuk itu, maka Pemerintah Kota Sibolga telah menetapkan
Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis bagi seluruh penduduk Kota Sibolga
yang memiliki Kartu Keluarga Kota Sibolga, Kartu Tanda Penduduk
(KTP). Selanjutnya untuk pelayanan kesehatan lanjutan bagi keluarga
Sangat Miskin, Miskin, hampir miskin yang tidak tertampung pada
Jamkesmas pada tahun 2013, Kota Sibolga telah memiliki program
Jamkesda yang menampung 6.250 orang penduduk. Selain itu juga
masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan kesehatan ke sarana
pelayana kesehatan strata 2 dan 3 di Provinsi Sumatera Utara, Provinsi
Sumatera Utara juga menampung anggaran untuk Jamkesda Provinsi
Sumut.
=========== ===========
71
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan yang disajikan di Propil kesehatan
Kota Sibolga tahun 2013 ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Derajat kesehatan masyarakat Kota Sibolga semakin meningkat,
dilihat dari penurunan AKB serta morbiditas penyakit secara
keseluruhan, peningkatan status gizi masyarakat dan umur
harapan hidup. Dari hasil yang dicapai belum menunjukkan hasil
yang optimal dan AKI yang masih dibawah standard.
2. Beberapa penyakit menular ( TB Paru, DBD, Kusta, Diare dsb )
masih menjadi masalah kesehatan di Kota Sibolga, ditambah lagi
dengan penyakit-penyakit tidak menular yang semakin meningkat
dari tahun ke tahun (Darah Tinggi, Stroke, DM, dsb).
3. Pelaksanaan upaya kesehatan yang dilakukan di Kota Sibolga
dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Cakupan K4 sebanyak 92,65%.
b. Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
sebesar 71,82%.
c. Cakupan Kunjungan Neonatus minimal 3 kali kunjungan
mencapai 76,1%.
d. Cakupan UCI sebesara 76,5%
e. Pengendalian berbagai penyakit yang telah dilakukan antara
lain:
Gerakan imunisasi polio dan kegiatan surveilans
epidemiologi secara aktif khususnya terhadap AFP.
B A B VI KESIMPULAN DAN SARAN
=========== ===========
72
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Pencegahan dan pemberantasan TB Paru dengan strategi
DOTS (Directly Observed Treatment Shortcource) atau
pengobatan TB paru dengan pengawasan langsung oleh
Pengawas Menelan Obat (PMO).
Fogging Fokus pada kasus DBD yang terjadi di
kelurahan/kecamatan.
Pelaksanaan Fumigasi
Peningkatan tatalaksana berbagai kasus penyakit dengan
cepat dan tepat.
Pemberian Kapsul Vitamin A kepada balita (1-4 Tahun)
dengan capaian 106,77%.
Pemberian tablet Fe1 sebesar 78,36% dan Fe3 sebesar
67,66% kepada ibu hamil di Kota Sibolga
4. Pada tahun 2013 ada penambahan jumlah sarana pelayanan
kesehatan pada Rumah Sakit. Jumlah Rumah Sakit tahun 2013
bertambah 1 unit menjadi 3 unit rumah sakit di Kota Sibolga.
Sarana pelayanan kesehatan lainnya tidak ada perubahan
dibanding tahun 2012. Ratio tenaga kesehatan terhadap jumlah
penduduk, dapat digambarkan sebagai berikut:
A. Jumlah Rumah Sakit di Kota Sibolga sebanyak 3 unit
dengan rincian 1 unit RS Pemerintah dengan tipe B dan 1
unit RS ABRI (Rumkitban), rumah sakit swasta 1 unit.
B. Jumlah Puskesmas sampai akhir tahun 2013 sebanyak 4
buah dan Setiap kecamatan telah memiliki 1 Puskesmas.
C. Jumlah Puskesmas Pembantu sampai akhir tahun 2013
sebanyak 14 buah.
D. Jumlah Dokter Umum sebanyak 49 orang dan rasionya
terhadap jumlah penduduk Kota Sibolga adalah 56,99
(setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 57 orang dokter
umum).
E. Jumlah Dokter spesialis sebanyak 19 orang, rasionya
terhadap jumlah penduduk Kota Sibolga adalah 22,1 (setiap
100.000 penduduk dilayani oleh 19 orang dokter spesialis).
=========== ===========
73
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
F. Jumlah Dokter gigi sebanyak 16 orang, rasionya terhadap
jumlah penduduk Kota Sibolga adalah 18,61 (setiap
100.000 penduduk dilayani oleh 19 orang dokter gigi.
G. Jumlah perawat sebanyak 186 orang, rasionya terhadap
penduduk Kota Sibolga adalah 215,16 (setiap 100.000
penduduk dilayani oleh 215 orang perawat).
H. Jumlah Bidan sebanyak 131 orang, rasionya terhadap
jumlah penduduk Kota Sibolga adalah 305,50 (setiap
100.000 penduduk dilayani oleh 306 orang Bidan).
I. Jumlah Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) sampai
dengan akhir tahun 2013 sebanyak 17 buah, tetapi hanya 4
(empat) buah Poskeskel yang mempunyai bangunan sendiri.
J. Jumlah Desa siaga sampai akhir 2013 masih sama seperti
tahun sebelumnya sebanyak 17 buah.
5. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir Pembiayaan kesehatan
tahun Kota Sibogla yang bersumber pemerintah, terutama APBD
Kota Sibolga mengalami turun naik dari tahun 2009 sampai
dengan 2012 yang besarnya: pada tahun 2009 yang besarnya Rp
43.442.971.347 pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi
Rp 37.065.123.305 dan pada tahun 2011 kembali meningkat
menjadi Rp 58.699.673.867. Pada Tahun 2012 pembiayaan
kesehatan Kota Sibolga kembali mengalami penurunan menjadi Rp
23.358.909.380 (5,83% dari total APBD Kota Sibolga). Peningkatan
pembiayaan kesehatan kembali terjadi tahun 2013 menjadi RP
85.649.020.650. Pembiayaan kesehatan Kota Sibolga bersumber
APBD Tahun 2013 hanya mencapai 74,30% dari seluruh APBD
Kota Sibolga Tahun 2013, angka ini masih telah mencapai standart
alokasi biaya kesehatan yang semestinya besarnya 15% dari
seluruh total APBD Kab/Kota.
6. Masih lemahnya system pelaporan sehingga dalam penyusunnya
sedikit mengalami kesulitan untuk mengumpulkan data, selain itu
juga terkadang data yang diperoleh dapat berbeda bila
=========== ===========
74
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
dibandingkan antara Puskesmas dan data dari tiap bidang di Dinas
Kesehatan Kota Sibolga.
6.2 SARAN-SARAN
1. Perlu peningkatan alokasi anggaran kesehatan terutama dari APBD
Kota Sibolga guna mendukung pembangunan sektor kesehatan.
2. Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) melalui
peningkatan kemampuan tenaga kesehatan didalam pengolahan
analisa data, khususnya teknis pengisian data ke dalam tabel profil
kesehatan, sehingga kedepan profil yang dihasilkan lebih baik.
3. Diharapkan adanya keseragaman dalam pengisian format (tabel)
yang telah ditentukan dan kesamaan data yang diberikan
Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kota Sibolga dengan Data yang
diserahkan Dinas Kesehatan ke Provinsi.
4. Perlu adanya keseragaman waktu dalam penyampaian laporan
kepada tim pembuatan profil sehingga profil dapat diselesaikan
dengan cepat dan tepat.
Diharapkan Profil Kesehatan ini dapat mendukung
kebutuhan data dan informasi di dalam penyusunan program
kesehatan di Kota Sibolga dalam rangka mencapai visi Dinas Kesehatan
“MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN TAHUN 2015”
=========== ===========
75
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis
bagi pemimpin dan organisasi dalam pelaksanaan menajemen, sehingga
penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan
sebagai masukan dalam pengambilan keputusan.
Profil Kesehatan Kota Sibolga ini diharapkan dapat menjadi
salah satu bahan untuk menilai pencapaian progam di Kota Sibolga.
Dengan adanya penyajian data dan informasi di dalam Profil Kesehatan
Kota Sibolga dalam bentuk narasi dan lampiran diharapkan dapat
digunakan untuk mengambil langkah-langkah perbaikan dari setiap
program, sehingga hasilnya dapat lebih dirasakan oleh masyarakat
dalam bentuk pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.
Kami sadari, sistem informasi kesehatan yang ada pada
saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi
kesehatan secara optimal, sehingga kualitas data dan informasi yang
disajikan dalam profil kesehatan Kota Siboga Tahun 2013 belum sesuai
dengan harapan.
Untuk perbaikan ke depan terhadap subtansi penyajian
ataupun waktu terbit dari profil Kesehatan Kota Sibolg ini dibutuhkan
adanya komitmen bersama, keseriusan dan dukungan dari segala pihak
khususnya bidang-bidang dan UPTD Puskesmas di lingkungan Dinas
Kesehatan Kota Sibolga agar penyajian profil Kesehatan Dinas
Kesehatan ini baik subtansi penyajian maupun waktu terbitnya menjadi
lebih baik dan lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga
rujuan agar Profil Kesehatan Kota Sibolga dapat menjadi salah satu
sumber data dan informasi dapat tercapai.
B A B VII P E N U T U P
=========== ===========
76
Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013
Dinas Kesehatan Kota Sibolga
Besar harapan kami untuk mendapatkan sarana dan kritik
dan semua pihak untuk peningkatan penampilan data dan informasi
pada Profil Kesehatan Kota Sibolga tahun 2014 mendatang.
KOTA SIBOLGA 0
TAHUN 0
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 11 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 17 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 43,100 42,881 85,981 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.6 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
7983.4 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 54.9 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 100.5 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 720 604 1,324 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 16 7 12 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 12 4 16 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 17 7 12 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 12 4 16 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 17 7 12 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 14 5 19 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 19 8 14 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 1 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 76 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
B.2 Angka Kesakitan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 60 55 115 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 52.17 47.83 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 69.78 63.97 133.75 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 64 63 127 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 74.44 73.27 147.71 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 0.79 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 13.48 12.64 13.07 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 90.00 89.09 89.57 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 5.00 5.45 5.22 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 95.00 94.55 94.78 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 0.00 0.00 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 8.05 4.36 6.25 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus Baru HIV 3 3 6 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus Baru AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 0 0 0 Kasus Tabel 11
24 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0.13 0.00 0.12 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 6 2 8 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 6.98 2.33 9.30 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 25.00 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 12.50 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 1.16 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0.70 0.12 0.81 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0.00 #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 44.44 50.00 45.45 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 #WERT! Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri #WERT! % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 #WERT! Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 #WERT! Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #WERT! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 #WERT! Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #WERT! % Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 13 10 23 Kasus Tabel 20
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 245.40 215.16 460.57 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 0.00 0.00 0.00 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Cakupan pengukuran tekanan darah 64.76 64.80 64.78 % Tabel 24
35 Cakupan pemeriksaan obesitas 0.00 0.00 0.00 % Tabel 25
36 Cakupan pemeriksaan IVA+ 0.00 % Tabel 26
37 Cakupan pemeriksaan CBE 0.00 % Tabel 26
38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam #DIV/0! % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 96 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 92.65 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 71.82 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 71.76 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 71.76 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 57.43 % Tabel 30
45 Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ 8.72 % Tabel 31
46 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 67.66 % Tabel 32
47 Penanganan komplikasi kebidanan 98.33 % Tabel 33
48 Penanganan komplikasi Neonatal 87.04 94.92 90.63 % Tabel 33
49 Peserta KB Baru 35.49 % Tabel 36
50 Peserta KB Aktif 64.58 % Tabel 36
51 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
52 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0.69 0.17 0.45 % Tabel 37
53 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 80.83 69.04 75.45 % Tabel 38
54 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 81.39 69.70 76.06 % Tabel 38
55 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 36.19 34.38 35.28 % Tabel 39
56 Pelayanan kesehatan bayi 17.08 122.68 65.26 % Tabel 40
57 Desa/Kelurahan UCI 76.47 % Tabel 41
58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 107.50 122.68 114.43 % Tabel 42
59 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 4.33 (19.71) (6.09) % Tabel 42
60 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 89.58 101.99 95.24 % Tabel 43
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
61 Bayi Mendapat Vitamin A 102.50 121.03 110.95 % Tabel 44
62 Anak Balita Mendapat Vitamin A 113.58 99.49 106.77 % Tabel 44
63 Baduta ditimbang 91.96 91.28 91.63 % Tabel 45
64 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 6.44 5.91 6.18 % Tabel 45
65 Pelayanan kesehatan anak balita 80.97 80.92 80.95 % Tabel 46
66 Balita ditimbang (D/S) 89.70 90.41 90.04 % Tabel 47
67 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 4.58 4.94 4.75 % Tabel 47
68 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 48
69 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100.00 100.00 100.00 %
Tabel 49
70 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.10 Tabel 50
71 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 100.00 sekolah Tabel 51
72 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100.00 sekolah Tabel 51
73 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 27.23 28.35 27.80 % Tabel 51
74 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 136.31 138.49 137.54 % Tabel 51
75 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 136.31 138.49 137.54 % Tabel 51
76 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 7.53 34.58 23.45 % Tabel 52
77 Kegiatan promosi kesehatan:
a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan 172 Tabel 53
b. Jumlah kunjungan rumah 9383 Tabel 53
c. Penyebaran informasi 0 Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
78 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 66.44 66.49 66.46 % Tabel 54
79 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 78.70 79.48 79.09 % Tabel 55
80 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 51.33 52.55 51.94 % Tabel 55
81 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 4.45 3.14 3.74 per 100.000 pasien keluar Tabel 56
82 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 1.42 1.12 1.26 per 100.000 pasien keluar Tabel 56
83 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 39.28 % Tabel 57
84 Bed Turn Over (BTO) di RS 39.04 Kali Tabel 57
85 Turn of Interval (TOI) di RS 5.68 Hari Tabel 57
86 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3.66 Hari Tabel 57
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 64.60 % Tabel 58
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 72.93 % Tabel 59
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 82.97 % Tabel 60
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 100.00 % Tabel 61
91 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak 71.90 % Tabel 62
92 Desa STBM 100.00 % Tabel 63
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 70.92 % Tabel 64
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 68.82 % Tabel 65
TPM tidak memenuhi syarat dibina 100.00 % Tabel 66
TPM memenuhi syarat diuji petik 9.69 % Tabel 66
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 3.00 RS Tabel 68
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 68
119 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 68
120 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 68
Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 68
Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 68
121 Jumlah Apotek 10.00 Tabel 68
122 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 66.67 % Tabel 69
124 Jumlah Posyandu 95.00 Posyandu Tabel 70
125 Posyandu Aktif 56.84 % Tabel 70
126 Rasio posyandu per 100 balita 0.96 per 100 balita Tabel 70
127 UKBM
Poskesdes 17.00 Poskesdes Tabel 71
Polindes - Polindes Tabel 71
Posbindu - Posbindu Tabel 71
Posmaldes - Posmaldes Tabel 71
Pos Tb desa - Pos Tb desa Tabel 71
128 Jumlah Desa Siaga 17.00 Desa Tabel 72
129 Persentase Desa Siaga 100.00 % Tabel 72
D.2 Tenaga Kesehatan
130 Jumlah Dokter Spesialis 14.00 5.00 19.00 Orang Tabel 73
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
132 Jumlah Dokter Umum 17.00 32.00 49.00 Orang Tabel 73
133 Rasio Dokter (spesialis+umum) 79.09 per 100.000 penduduk Tabel 73
134 Jumlah Dokter Gigi 7.00 9.00 16.00 Orang Tabel 73
135 Jumlah Bidan 131.00 Orang Tabel 74
136 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 305.50 per 100.000 penduduk Tabel 74
137 Jumlah Perawat 47.00 139.00 186.00 Orang Tabel 74
136 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 215.16 per 100.000 penduduk Tabel 74
138 Jumlah Perawat Gigi - 1.00 1.00 Orang Tabel 74
139 Jumlah Tenaga Kefarmasian 2.00 14.00 16.00 Orang Tabel 75
141 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 9.00 21.00 30.00 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Sanitasi 2.00 6.00 8.00 Orang Tabel 76
140 Jumlah Tenaga Gizi - 11.00 11.00 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan
145 Total Anggaran Kesehatan ######## Rp Tabel 82
146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 16.42 % Tabel 82
147 Anggaran Kesehatan Perkapita ######## Rp Tabel 82
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SIBOLGA UTARA 3.3 0 5 5 20,346 4,651 4.37 6,110
2 SIBOLGA KOTA 2.7 0 4 4 14,611 3,391 4.31 5,352
3 SIBOLGA SAMBAS 1.6 0 4 4 20,465 6,302 3.25 13,035
4 SIBOLGA SELATAN 3.1 0 4 4 30,559 4,305 7.10 9,732
JUMLAH (KAB/KOTA) 10.8 0 17 17 85,981 18,649 4.61 7,983
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota
- sumber lain…... (sebutkan)
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN
DESA +
KELURAHAN
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 5,095 4,820 9,915 105.71
2 5 - 9 4,905 4,622 9,527 106.12
3 10 - 14 4,240 4,339 8,579 97.72
4 15 - 19 4,177 4,076 8,253 102.48
5 20 - 24 4,050 3,860 7,910 104.92
6 25 - 29 3,906 3,801 7,707 102.76
7 30 - 34 3,672 3,424 7,096 107.24
8 35 - 39 3,117 2,864 5,981 108.83
9 40 - 44 2,550 2,514 5,064 101.43
10 45 - 49 2,181 2,312 4,493 94.33
11 50 - 54 1,865 2,049 3,914 91.02
12 55 - 59 1,495 1,560 3,055 95.83
13 60 - 64 952 1,075 2,027 88.56
14 65 - 69 453 631 1,084 71.79
15 70 - 74 257 454 711 56.61
16 75+ 185 480 665 38.54
JUMLAH 43,100 42,881 85,981 100.51
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 55
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota
- Sumber lain…... (sebutkan)
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 33,100 33,439 66,539
2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
MELEK HURUF0 0.00 0.00 0.00
3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD0 0.00 0.00 0.00
b. SD/MI 0 0.00 0.00 0.00
c. SMP/ MTs 0 0.00 0.00 0.00
d. SMA/ MA 0 0.00 0.00 0.00
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0.00 0.00 0.00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0.00 0.00 0.00
g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0.00 0.00 0.00
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0.00 0.00 0.00
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0.00 0.00 0.00
Sumber : Badan Statistik Kota Sibolga
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 148 1 149 97 0 97 245 1 246
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 124 0 124 112 0 112 236 0 236
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 214 8 222 142 1 143 356 9 365
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 3 237 253 3 256 487 6 493
JUMLAH (KAB/KOTA) 720 12 732 604 4 608 1,324 16 1,340
16.4 6.6 11.9
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI
TABEL 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 8 8 1 9 1 1 1 2 9 9 2 11
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 3 3 1 4 3 3 0 3 6 6 1 7
JUMLAH (KAB/KOTA) 12 12 2 14 4 4 1 5 16 16 3 19
17 17 3 19 7 7 2 8 12 12 2 14.35
Sumber : Bidang Kesematan Masyarakat
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
KECAMATAN PEREMPUAN
ANAK
BALITA
NO
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
ANAK
BALITABAYI NEONATAL NEONATAL BALITA BALITA NEONATAL
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA BAYI ANAK
BALITA
PUSKESMAS LAKI - LAKI
TABEL 6
< 20
tahun
20-34
tahun
≥35 tahun
JUMLAH< 20
tahun
20-34
tahun
≥35 tahun
JUMLAH< 20
tahun
20-34
tahun
≥35 tahun
JUMLAH< 20
tahun
20-34
tahun
≥35 tahun
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 245 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 236 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 356 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 487 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1,324 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 76
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
LAHIR
HIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
TABEL 7
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 10,107 10,239 20,346 14 58.33 10 41.67 24 15 48.39 16 51.61 31 0 0.00
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 7,194 7,417 14,611 19 50 19 50.00 38 22 52 20 47.62 42 1 2.38
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 10,380 10,085 20,465 7 58 5 41.67 12 5 42 7 58.33 12 0 0.00
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 15,419 15,140 30,559 20 49 21 51.22 41 22 52 20 47.62 42 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 43,100 42,881 85,981 60 52 55 48 115 64 50 63 50 127 1 1
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 69.78 63.97 133.75
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 74.44 73.27 147.71
Sumber : Bidang P2P dan PL
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 85981
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK
0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU BTA+
L PL+P
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
JUMLAH SELURUH
KASUS TB
L PL+P
TABEL 8
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 103 93 196 14 10 24 13.59 10.75 12.24
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 176 180 356 19 19 38 10.80 10.56 10.67
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 44 62 106 7 5 12 15.91 8.06 11.32
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 122 100 222 20 21 41 16.39 21.00 18.47
JUMLAH (KAB/KOTA) 445 435 880 60 55 115 13.48 12.64 13.07
Sumber : Bidang P2P dan PL
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
% BTA (+)
TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
SUSPEK
TABEL 9
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 14 10 24 9 64.29 7 70.00 16 66.67 3 21.43 1 10.00 4 16.67 85.71 80.00 83.33 0 0 0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 19 19 38 18 94.74 16 84.21 34 89.47 0 0.00 2 10.53 2 5.26 94.74 94.74 94.74 0 0 0
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 7 5 12 7 100.00 5 100.00 12 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 20 21 41 20 100.00 21 100.00 41 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 60 55 115 54 90.00 49 89.09 103 89.57 3 5.00 3 5.45 6 5.22 95.00 94.55 94.78 0 0 0
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0.0 0.0 0.0
Sumber : Bidang P2P dan PL 87 46 133 87 46 133 0 0
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)
L P
BTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
SELAMA PENGOBATAN
TABEL 10
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 1,203 1,070 2,273 120 107 227 5 4.2 4 3.7 9 4.0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 757 761 1,518 76 76 152 0 0.0 0 0.0 0 0.0
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 1,227 1,143 2,370 123 114 237 35 28.5 15 13.1 50 21.1
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 1,908 1,846 3,754 191 185 375 1 0.5 2 1.1 3 0.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,095 4,820 9,915 510 482 992 41 8.0 21 4.4 62 6.3
Sumber : Bidang P2P dan PL
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
L P L + P
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
TABEL 11
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 < 1 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
3 5 - 14 TAHUN 0 1 1 16.67 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
5 20 - 29 TAHUN 1 0 1 16.67 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
6 30 - 39 TAHUN 2 1 3 50.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
7 40 - 49 TAHUN 0 1 1 16.67 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 50.00 50.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber : Bidang P2P dan PL
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
H I V
NO KELOMPOK UMUR
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
TABEL 12
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 RSU Dr. F.L. TOBING 786 82 868 786 100.00 82 100.00 868 100.00 1 0.13 0 0.00 1 0.12
JUMLAH 786 82 868 786 100.00 82 100.00 868 100.00 1 0.13 0 - 1 0.12
Sumber : Unit Transfusi Darah
L + P L P L + P
JUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP
HIV
L P
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
POSITIF HIV
TABEL 13
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 10,107 10,239 20,346 216 219 435 353 163 318 145 671 154
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 7,194 7,417 14,611 154 159 313 258 168 184 116 442 141
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 10,380 10,085 20,465 222 216 438 109 49 181 84 290 66
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 15,419 15,140 30,559 330 324 654 301 91 127 39 428 65
JUMLAH (KAB/KOTA) 43,100 42,881 85,981 922 918 1,840 1,021 110.7 810 88.3 1,831 99.5
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber : Bidang P2P dan PL
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH PERKIRAAAN
KASUS
DIARE DITANGANI
TABEL 14
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 0 0 0 5 1 6 5 1 6
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 0 1 1 1 0 1 1 1 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 6 1 7 6 2 8
PROPORSI JENIS KELAMIN 0.00 100.00 85.71 14.29 75.00 25.00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 6.98 2.33 9.30
Sumber : Bidang P2P dan PL
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
TABEL 15
L P L+P JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0 0 0 0.00 0 0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 5 1 6 2 33.33 1 16.67
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 0 0.00 0 0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 1 1 2 0 0.00 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 2 8 2 25.00 1 12.5
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 1
Sumber : Bidang P2P dan PL
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA
0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 0 0 0 5 1 6 5 1 6
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 0 0 0 1 0 1 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 6 1 7 6 1 7
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.7 0.1 0.8
Sumber : Bidang P2P dan PL
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 1 8 2 29 0 0 2 25
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 1 3 2 100 1 100 3 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0.0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 9 2 11 4 44 1 50 5 45
ta kurang 1 th penderi 8 6 14 7 6 13
Sumber : Bidang P2P dan PL
Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
X = tahun data.
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
NO KECAMATAN PUSKESMASRFT PB
L + P
PENDERITA PB PENDERITA MB
L + P
RFT MB
L PL P
TABEL 18
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 6,561 0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 4,354 0
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 6,699 0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 10,407 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 28,021 0
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0.00
Sumber : Bidang P2P dan PL
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebes28,021
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 19
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0 0 0 0 0 0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS NIHIL ###### NIHIL 0 NIHIL ###### NIHIL ###### NIHIL ######
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 0 0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) ###### 0 0 0 ###### 0 0 ###### 0 0 0 ###### 0
CASE FATALITY RATE (%) #WERT! #WERT! #WERT!
Sumber : Bidang P2P dan PL
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TABEL 20
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 10 7 17 0 0 0 0 0 0 0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 10 23 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.0
Sumber : Bidang P2P dan PL
TAHUN 2013
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TABEL 21
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 46 38 84 0 0 0 0.0 0.0 0.0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 37 34 71 0 0 0 0.0 0.0 0.0
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 50 50 100 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 78 63 141 0 0 0 0.0 0.0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 211 185 396 0 0 0 0.0 0.0 0.0
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 245.4 215.2 460.6
Sumber : Bidang P2P dan PL
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 29 24 53 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 6 3 9 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 3 3 6 6 4 10 0.00 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 38 30 68 6 4 10 - 0.00 - - #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber : Bidang P2P dan PL
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
POSITIF
L
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
TABEL 23
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0 0 0 0 0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 0 0 0 0 0 0
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 0 0 0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber : Bidang P2P dan PL
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 6,789 6,843 13,632 5,179 76.29 5,100 74.53 10,279 75.40
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 4,875 4,914 9,789 3,509 71.98 3,568 72.61 7,077 72.30
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 6,828 6,883 13,711 4,900 71.76 4,321 62.78 9,221 67.25
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 10,196 10,278 20,474 4,991 48.95 5,749 55.94 10,740 52.46
JUMLAH (KAB/KOTA) 28,688 28,918 57,606 18,579 64.76 18,738 64.80 37,317 64.78
Sumber : Bidang P2P dan PL
TAHUN 2013
CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN
KOTA SIBOLGA
TABEL 25
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 6,279 7,064 13,343 0.00 0.00 0 0.00
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 2,205 2,488 4,693 0.00 0.00 0 0.00
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 2,891 2,718 5,609 0.00 0.00 0 0.00
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 4,048 4,138 8,186 0.00 0.00 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 15,423 16,408 31,831 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN
JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
NO KECAMATAN
TABEL 26
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 2,630 0.00 0.00
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 1,889 0 0
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 2,645 0 0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 3,950 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 11,114 0 0 0 0
Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
PEMERIKSAAN IVAPEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA
(CBE)NO KECAMATAN PUSKESMAS
PEREMPUAN
USIA 30-49 TAHUN
TABEL 27
DIKETAH
UI
DITANGGUL
ANGIAKHIR L P L+P 0-7 HARI
8-28
HARI
1-11
BLN
1-4
THN
5-9
THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+
THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 0 0 0 ###### ###### ###### ###### ###### ######
2 0 0 0 ###### ###### ###### ###### ###### ######
3 0 0 0 ###### ###### ###### ###### ###### ######
4 N I H I L N I H I L 0 N I H I L N I H I L 0 ##### ##### ##### ##### ##### #####
5 0 0 0 ###### ###### ###### ###### ###### ######
6 0 0 0 ###### ###### ###### ###### ###### ######
7 0 0 0 ###### ###### ###### ###### ###### ######
8 0 0 0 ###### ###### ###### ###### ###### ######
Sumber : Bidang P2P dan PL
JUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
YANG TERSERANG WAKTU KEJADIAN
(TANGGAL)KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
JUMLAH
DESA/KEL
CFR (%)
NO
JENIS
KEJADIAN
LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN
TABEL 28
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN #DIV/0!
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS N I H I L N I H I L #WERT!
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS #DIV/0!
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0!
Sumber : Bidang P2P dan PL
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 29
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 467 456 97.64 443 94.86 446 247 55.38 246 55.16 246 55.16
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 335 330 98.51 300 89.55 320 237 74.06 237 74.06 237 74.06
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 469 456 97.23 435 92.75 448 370 82.59 370 82.59 370 82.59
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 702 658 93.73 650 92.59 670 499 74.48 499 74.48 499 74.48
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,973 1,900 96.30 1,828 92.65 1,884 1,353 71.82 1,352 71.76 1,352 71.76
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINAN
DITOLONG NAKES
MENDAPAT
YANKES NIFAS
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A JUMLAH
K1 K4NO
TABEL 30
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 467 282 60.4 256 54.8 0 - 0 - 0 - 256 54.8
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 335 204 60.9 157 46.9 75 22.4 42 12.5 13 3.9 287 85.7
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 469 169 36.0 110 23.5 38 8.1 10 2.1 1 0.2 159 33.9
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 702 320 45.6 303 43.2 85 12.1 33 4.7 10 1.4 431 61.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,973 975 49.4 826 41.9 198 10.0 85 4.3 24 1.2 1,133 57.4
Sumber : Bidang P2P dan PL 1977
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 31
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 591 481 81.39 290 49.07 0 - 0 - 0 - 290 49.07
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 333 204 61.26 157 47.15 99 29.73 42 12.61 13 3.90 311 93.39
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 5,258 167 3.18 110 2.09 38 0.72 10 0.19 1 0.02 159 3.02
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 7,504 320 4.26 303 4.04 85 1.13 33 0.44 13 0.17 434 5.78
JUMLAH (KAB/KOTA) 13,686 1,172 8.56 860 6.28 222 1.62 85 0.62 27 0.20 1,194 8.72
Sumber : Bidang P2PL dan PL 18025
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS
(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 32
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 467 260 55.67 291 62.31
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 335 304 90.75 310 92.54
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 469 287 61.19 263 56.08
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 702 695 99.00 471 67.09
JUMLAH (KAB/KOTA) 1973 1,546 78.36 1,335 67.66
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 33
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 467 93 110 117.77 148 97 245 22 15 37 16 72.07 16 109.97 32 87.07
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 335 67 65 97.01 124 112 236 19 17 35 9 48.39 13 77.38 22 62.15
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 469 94 80 85.29 214 142 356 32 21 53 29 90.34 14 65.73 43 80.52
4 SIBOLGA SELATANAEK HABIL 702 140 133 94.73 234 253 487 35 38 73 40 113.96 43 113.31 83 113.62
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,973 395 388 98.33 720 604 1,324 108 91 199 94 87.04 86 94.92 180 90.63
Sumber : Kesehatan Masyarakat
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
L + PL P
PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUP
PERKIRAAN
BUMIL
DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
TABEL 34
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN%
JUMLA
H%
KON
DOM %
SUNTI
K% PIL %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 157 8.3 24 1.3 201 10.6 565 29.7 947 49.8 172 9.0 532 28.0 250 13.2 0 0.0 0 0.0 954 50.2 1,901 100.0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 74 5.7 37 2.9 141 10.9 160 12.4 412 31.9 154 11.9 492 38.1 234 18.1 0 0.0 0 0.0 880 68.1 1,292 100.0
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 120 6.0 33 1.7 164 8.3 246 12.4 563 28.4 167 8.4 804 40.5 451 22.7 0 0.0 0 0.0 1,422 71.6 1,985 100.0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 8.8 69 2.6 225 8.5 482 18.1 1,010 38.0 173 6.5 1,047 39.3 431 16.2 0 0.0 0 0.0 1,651 62.0 2,661 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 585 7.5 163 2.1 731 9.3 1,453 18.5 2,932 37.4 666 8.5 2,875 36.7 1,366 17.4 0 0.0 0 0.0 4,907 62.6 7,839 100.0
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS NON MKJP
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 35
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 54 11.9 13 2.9 46 10.2 90 19.9 203 44.9 63 13.9 114 25.2 72 15.9 0 0.0 0 0.0 249 55.1 452 100.0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 19 3.2 54 9.2 84 14.4 61 10.4 218 37.3 93 15.9 179 30.6 95 16.2 0 0.0 0 0.0 367 62.7 585 100.0
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 85 10.8 12 1.5 36 4.6 52 6.6 185 23.5 83 10.5 299 38.0 220 28.0 0 0.0 0 0.0 602 76.5 787 100.0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 237 9.5 3 0.1 35 1.4 348 14.0 623 25.1 565 22.7 734 29.5 562 22.6 0 0.0 0 0.0 1,861 74.9 2,484 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 9.2 82 1.9 201 4.7 551 12.8 1,229 28.5 804 18.7 1,326 30.8 949 22.0 0 0.0 0 0.0 3,079 71.5 4,308 100.0
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJPMKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 36
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 2,766 452 16.3 1,901 68.7
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 1,893 585 30.9 1,292 68.3
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 3,080 787 25.6 1,985 64.4
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 4,399 2,484 56.5 2,661 60.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 12,138 4,308 35.5 7,839 64.6
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
PESERTA KB AKTIF
JUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 37
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 148 97 245 148 100.0 97 100.0 245 100.0 0 0 0 0.0 0 0.0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 124 112 236 124 100.0 112 100.0 236 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 214 142 356 214 100.0 142 100.0 356 100.0 4 1.9 0 0.0 4 1.1
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 253 487 234 100.0 253 100.0 487 100.0 1 0.4 1 0.4 2 0.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 720 604 1,324 720 100.0 604 100.0 1,324 100.0 5 0.7 1 0.2 6 0.5
Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 38
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 148 97 245 104 70.27 43 44.33 147 60.0 103 69.59 43 44.33 146 59.6
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 124 112 236 102 82.26 80 71.43 182 77.1 102 82.26 80 71.43 182 77.1
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 214 142 356 208 97.20 94 66.20 302 84.8 211 98.60 96 67.61 307 86.2
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 253 487 168 71.79 200 79.05 368 75.6 170 72.65 202 79.84 372 76.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 720 604 1,324 582 80.83 417 69.04 999 75.5 586 81.39 421 69.70 1,007 76.1
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
L
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP
NO
TABEL 39
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 211 215 426 93 44.1 68 31.6 161 37.8
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 149 155 304 45 30.2 48 31.0 93 30.6
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 217 210 427 120 55.3 112 53.3 232 54.3
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 321 316 637 67 20.9 80 25.3 147 23.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 898 896 1,794 325 36.2 308 34.4 633 35.3
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
USIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN
JUMLAH BAYI
PUSKESMASL P
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
TABEL 40
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 148 97 245 123 83.1 248 255.7 371 151.4
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 124 112 236 0.0 171 152.7 171 72.5
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 214 142 356 0.0 74 52.1 74 20.8
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 253 487 0.0 248 98.0 248 50.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 720 604 1,324 123 17.1 741 123 864 65.3
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYIPELAYANAN KESEHATAN BAYI
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
P L + PL
TABEL 41
1 2 3 4 5 6
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 5 5 100.0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 4 - -
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 4 4 100.0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 4 4 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 13 76.5
Sumber : Bidang P2P dan PL
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELURAHANDESA/KEL UCI
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 42
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 148 97 245 250 168.9 178 183.5 428 174.7 197 133.1 164 169.1 361 147.3 273 184.5 248 255.7 521 212.7 -9.20 -39.33 -21.73
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 124 112 236 160 129.0 138 123.2 298 126.3 142 114.5 144 128.6 286 121.2 141 113.7 171 152.7 312 132.2 11.88 -23.91 -4.70
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 214 142 356 149 69.6 125 88.0 274 77.0 122 57.0 108 76.1 230 64.6 87 40.7 74 52.1 161 45.2 41.61 40.80 41.24
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 253 487 250 106.8 178 70.4 428 87.9 197 84.2 164 64.8 361 74.1 273 116.7 248 98.0 521 107.0 -9.20 -39.33 -21.73
JUMLAH (KAB/KOTA) 720 604 1,324 809 112.4 619 102.5 1,428 107.9 658 91.4 580 96.0 1,238 93.5 774 107.5 741 122.7 1,515 114.4 4.33 -19.71 -6.09
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat 901 896
L + P L P L + P
NO KECAMATAN
L P
PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
L P L + P
DO RATE (%)
L P L + P
TABEL 43
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 148 97 245 215 145.27 192 197.94 407 166.12 146 98.65 118 121.65 264 107.755 144 97.30 123 126.804 267 108.98
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 124 112 236 156 125.81 166 148.21 322 136.44 149 120.16 145 129.46 294 124.576 141 113.71 171 152.679 312 132.203
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 214 142 356 153 71.50 113 79.58 266 74.72 90 42.06 81 57.04 171 48.0337 87 40.65 74 52.1127 161 45.2247
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 253 487 295 126.07 264 104.35 559 114.78 208 88.89 195 77.08 403 82.7515 273 116.67 248 98.0237 521 106.982
JUMLAH (KAB/KOTA) 720 604 1,324 819 113.75 735 121.69 1,554 117.37 593 82.36 539 89.24 1,132 85.4985 645 89.58 616 101.987 1,261 95.2417
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
P L + PL P L + P L
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
L P L + P
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
TABEL 44
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P S Ʒ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 148 97 245 127 85.81 129 132.99 256 104.49 681 605 1,286 810 118.94 738 121.98 1,548 120.37 829 702 1,531 937 113.03 867 123.50 1,804 117.83
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 124 112 236 126 101.61 123 109.82 249 105.51 360 401 761 579 160.83 659 164.34 1,238 162.68 484 513 997 705 145.66 782 152.44 1,487 149.15
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 214 142 356 158 73.83 166 116.90 324 91.01 637 616 1,253 616 96.70 615 99.84 1,231 98.24 851 758 1,609 774 90.95 781 103.03 1,555 96.64
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 253 487 327 139.74 313 123.72 640 131.42 1,054 932 1,986 1,098 104.17 529 56.76 1,627 81.92 1,288 1,185 2,473 1,425 110.64 838 70.72 2,263 91.51
JUMLAH (KAB/KOTA) 720 604 1,324 738 102.50 731 121.03 1,469 110.95 2,732 2,554 5,286 3,103 113.58 2,541 99.49 5,644 106.77 3,452 3,158 6,610 3,841 111.27 3,268 103.48 7,109 107.55
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
P
MENDAPAT VIT A
P L + PL + P
MENDAPAT VIT A
L P
KECAMATAN
L
NO
MENDAPAT VIT A
JUMLAH
L
JUMLAH PUSKESMAS JUMLAH BAYI
L + P
TABEL 45
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 235 210 445 235 210 445 100.0 100.0 100.0 2 0.9 2 1.0 4 0.9
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 169 174 343 169 174 343 100.0 100 100.0 2 1.2 3 1.7 5 1.5
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 450 437 887 335 331 666 74.4 76 75.1 11 3.3 8 2.4 19 2.9
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 614 589 1,203 611 572 1,183 99.5 97 98.3 72 11.8 63 11.0 135 11.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,468 1,410 2,878 1,350 1,287 2,637 92.0 91 91.6 87 6.4 76 5.9 163 6.2
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
% (D/S) L P L+P
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D)
TABEL 46
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 681 605 1,286 551 80.9 490 81.0 1,041 80.9
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 360 401 761 295 81.9 325 81.0 620 81.4
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 637 616 1,253 514 80.7 499 81.0 1,013 80.8
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 1,054 932 1,986 852 80.8 753 80.8 1,605 80.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,732 2,554 5,286 2,212 81.0 2,067 80.9 4,279 80.9
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
L
TABEL 47
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 892 820 1,712 825 744 1,569 92.5 90.7 91.6 8 1.0 6 0.8 14 0.9
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 509 556 1,065 451 497 948 88.6 89 89.0 7 1.6 10 2.0 17 1.8
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 854 826 1,680 822 798 1,620 96.3 97 96.4 84 10.2 72 9.0 156 9.6
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 1,375 1,248 2,623 1,158 1,080 2,238 84.2 87 85.3 50 4.3 66 6.1 116 5.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,630 3,450 7,080 3,256 3,119 6,375 89.7 90 90.0 149 4.6 154 4.9 303 4.8
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
P
DITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
BGM
L
TABEL 48
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN - - - - - - - - -
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS - - - - - - - - -
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 1 1 2 1 100.0 1 100.0 2 100.0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 2 2 4 2 100.0 2 100.0 4 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 3 6 3 100.0 3 100.0 6 100.0
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L
JUMLAH DITEMUKAN
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
P L + P
MENDAPAT PERAWATAN
TABEL 49
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 278 208 486 278 100.0 208 100.0 486 100.0 15 15 100
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 315 315 630 315 100.0 315 100.0 630 100.0 15 15 100
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 241 207 448 241 100.0 207 100.0 448 100.0 8 8 100
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 341 353 694 341 100.0 353 100.0 694 100.0 23 23 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,175 1,083 2,258 1,175 100.0 1,083 100.0 2,258 100.0 61 61 100
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100.0 100.0 100.0
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
JUMLAH
MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L + P
SD DAN SETINGKAT
TABEL 50
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI
TETAP
RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 142 235 0.6
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 15 653 0.0
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 6 262 0.0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL - 449 0.0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 163 1,599 0.1
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 51
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 15 15 100.0 15 100.0 1,358 1,440 2,798 272 20.0 284 19.7 556 19.9 54 89 143 54 100.0 89 100.0 143 100.0
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 15 15 100.0 15 100.0 2,100 2,134 4,234 437 20.8 357 16.7 794 18.8 129 273 402 129 100.0 273 100.0 402 100.0
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 8 8 100.0 8 100.0 540 380 920 174 32.2 100 26.3 274 29.8 66 66 132 - 0.0 - 0.0 - 0.0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 23 23 100.0 23 100.0 420 600 1,020 320 76.2 550 91.7 870 85.3 120 50 170 320 266.7 300 600.0 620 364.7
JUMLAH (KAB/ KOTA) 61 61 100.0 61 100.0 4,418 4,554 8,972 1,203 27.2 1,291 28.3 2,494 27.8 369 478 847 503 136.3 662 138.5 1,165 137.5
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
% %
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH
SD/MI
TABEL 52
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 428 753 1,181 21 4.91 242 32.14 263 22.27
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 418 562 980 40 9.57 163 29.00 203 20.71
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 538 666 1,204 51 9.48 252 37.84 303 25.17
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 463 659 1,122 27 5.83 256 38.85 283 25.22
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,847 2,640 4,487 139 7.53 913 34.58 1,052 23.45
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
1,847 2,640
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 53
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN
KESEHATAN
JUMLAH
KUNJUNGAN
RUMAH
PENYEBARAN
INFORMASI
1 2 3 4 5 6
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 50 2476
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 41 2069
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 36 1859
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 45 2979
SUB JUMLAH I 172 9383 0
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 0 0
2 Rumah Sakit 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 172 9383 0
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 54
%
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 JAMKESMAS 15,555 14,702 30,257 36.09 34.29 35.19
2 ASKES PNS 7,141 7,896 15,037 16.57 18.41 17.49
3 JPK JAMSOSTEK 2,028 1,711 3,739 4.71 3.99 4.35
4TNI/POLRI/PNS/
KEMHAN/PNS POLRI615 365 980 1.43 0.85 1.14
5 ASURANSI PERUSAHAAN 0 0 0 0.00 0.00 0.00
6 ASURANSI SWASTA 396 487 883 0.92 1.14 1.03
7 JAMKESDA 2,899 3,351 6,250 6.73 7.81 7.27
JUMLAH (KAB/KOTA) 28,634 28,512 57,146 66.44 66.49 66.46
Sumber : Perusahan Jaminan Kesehatan
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
JUMLAH
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 55
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas …..
a. Puskesmas Pintu Angin 10,358 10,200 20,558 0 31 3 34
b. Puskesmas Sambas 3,509 3,568 7,077 0 42 41 83
c. Puskesmas Pelabuhan Sambas 4,900 4,321 9,221 0 1 0 1
d. Puskesmas Aek Habil 4,991 5,749 10,740 0 8 8 16
SUB JUMLAH I 23,758 23,838 47,596 0 0 0 82 52 134
1 RSU Dr. F.L. Tobing 10,162 10,243 20,405 22,124 22,536 44,660 0 0 0
2 RSU Metamedika 0 0 0
3 Rumkitban 0 0 0
SUB JUMLAH II 10,162 10,243 20,405 22,124 22,536 44,660 0 0 0
1 Balai Pengobatan Santo Michael 0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 33,920 34,081 68,001 22,124 22,536 44,660 82 52 134
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 43,100 42,881 85,981 43,100 42,881 85,981
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 78.7 79.5 79.1 51.3 52.6 51.9
Sumber : Sarana Kesehatan Kota Sibolga
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 56
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSU Dr. F.L. Tobing 127 2,850 3,456 6,306 142 120 262 46 42 88 49.8 34.7 41.5 16.1 12.2 14.0
2 RSU Metamedika 64 689 742 1,431 21 15 36 6 6 12 30.5 20.2 25.2 8.7 8.1 8.4
3 Rumkitban 13 127 100 227 - - - - - - - - - - - -
204 3,666 4,298 7,964 163 135 298 52 48 100 4.4 3.1 3.7 1.4 1.1 1.3
Sumber : Rumah Sakit yang ada di Kota Sibolga
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKIT
a
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
TABEL 57
NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI
PERAWATAN
JUMLAH LAMA
DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSU Dr. F.L. Tobing 127 6,306 24,158 24,080 52.1 50 4 4
2 RSU Metamedika 64 1,431 4,346 4,332 18.6 22 13 3
3 Rumkitban 13 227 747 700 15.7 17 18 3
204 7964 29,251 29,112 39.3 39.04 5.7 3.7
Sumber : Rumah Sakit yang ada di Kota Sibolga
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU
JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 4,651 4,398 94.6 3,179 72.3
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 3,391 2,543 75.0 1,492 58.7
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 6,302 932 14.8 559 60.0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 4,305 4,278 99.4 2,620 61.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 18,649 12,151 65.2 7,850 64.6
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
RUMAH TANGGA
TABEL 58
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 4,186 3,139 75.00 1,046 827 79.03 80 9.67 3,219 76.91 3,139 133.33 5581.2 75 2,354.57
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 3,052 2,289 75.00 763 615 80.61 61 9.92 2,350 77.00 2,289 133.33 4069.2
3 SIBOLGA SAMBASPELABUHAN
SAMBAS 5,672 3,970 70.00 1,702 822 48.31 81 9.85 4,051 71.43 3,970 142.86 8102.571429
4SIBOLGA
SELATANAEK HABIL 3,875 2,518 65.00 1,356 1,162 85.69 102 8.78 2,620 67.63 2,518 153.85 5960.769231
JUMLAH (KAB/KOTA) 16,784 11,917 71.00 4,867 3,426 70.39 324 9.46 12,241 72.93 23,713.74
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
TABEL 59
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
JUMLAH
RUMAH
YANG BELUM
MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI
SYARAT
Tahun 2013
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
SELURUH
RUMAH
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
Tahun 2012
TABEL 60
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 20,346 23 184 20 170 - 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 469 3804 334 2672 0 0 0 0.00 1,379 13,124 1,379 13,124 15,966 78.47
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 14,611 24 188 22 178 4 15 4 15 2 10 2 10.00 0 0 0 0 52 472 37 296 0 0 0 0.00 1,231 12,761 1,231 12,761 13,260 90.75
3SIBOLGA
SAMBAS
PELABUHAN
SAMBAS20,465 - 0 0 0.00 - 0 0 0 2 11 2 11.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 450 17,586 450 17,586 17,597 85.99
4SIBOLGA
SELATANAEK HABIL 30,559 96 384 92 368 - 0 0 0 0 - 0 0.00 0 0 0 0 203 2024 144 1152 0 0 0 0.00 1,856 22,992 1,856 22,992 24,512 80.21
JUMLAH (KAB/KOTA) 85,981 143 756 134 716 4 15 4 15 4 21 4 21 0 0 0 0 724 6300 515 4120 0 0 0 0 4,916 66,463 4,916 66,463 71,335 82.97
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
.
PENDUDUK YANG
MEMILIKI AKSES
AIR MINUM
JU
ML
AH
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
MEMENUHI
SYARATKECAMATAN PUSKESMAS
PE
ND
UD
UK
TERMINAL AIR
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA
NOMEMENUHI
SYARAT
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
MEMENUHI SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
TABEL 61
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 1 1 100.00 1 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100.00 1 100.00
Sumber : Bidang Farmasi dan Alkes
MEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAH
PENYELENGGARA
AIR MINUM
PUSKESMAS
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 62
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 20346 6 107 3 54 50.00 4,019 20,095 3,276 13,104 65.21 17 45 14 35 77.778 33 99 25 76 76.768 13269 65.2
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 14611 - - - - 0 3,752 14,511 455 2,275 15.678 6 25 4 17 68 20 75 15 64 85.333 2356 16.1
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 20465 - - - - 0 4,295 20,345 4,195 20,245 99.508 14 39 11 35 89.744 25 81 12 56 69.136 20336 99.4
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 30559 5 150 4 120 80.00 5,965 29,875 5,065 25,325 84.77 39 103 29 87 84.466 110 431 83 332 77.03 25864 84.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 85,981 11 257 7 174 67.51 18,031 84,826 12,991 60,949 71.852 76 212 58 174 82.075 188 686 135 528 76.968 61,825 71.9
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
PENDUDUK
DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK
NO KECAMATAN
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA MEMENUHI SYARAT
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
MEMENUHI SYARAT
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNGKOMUNAL
MEMENUHI SYARAT
PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
MEMENUHI SYARAT
JU
ML
AH
SA
RA
NA
TABEL 63
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 2 6 7 8 9 10
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 5 2 40 1 50.00 2 100.00
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 4 2 50.0 2 100.00 2 100.00
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 4 2 50.0 1 50.00 2 100.00
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 4 2 50.0 1 50.00 2 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 8 47.1 5 62.50 8 100.00
Sumber : Bidang P2P dan PL
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN KELURAHAN STOP BABS
(SBS)NO KELURAHAN
MELAKSANAKAN STBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
KELURAHAN STBM
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
PUSKESMASJUMLAH
KELURAHAN
TABEL 64
SD
SL
TP
SL
TA
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H S
AK
IT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N B
INT
AN
G
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 15 4 4 1 - 1 1 26 11 73.3 2 50.0 3 75.0 1 100.0 - - 1 100.0 1 100.0 19 73.1
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 22 5 7 1 2 2 10 49 17 77.3 4 80.0 4 57.1 1 100.0 2 100.0 2 100.0 5 50.0 35 71.4
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 18 2 1 1 - - 10 32 15 83.3 1 50.0 2 200.0 1 100.0 - - 0 - 5 50.0 24 75.0
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 25 4 3 1 1 - - 34 16 64.0 2 50.0 2 66.7 1 100.0 1 100.0 0 - - - 22 64.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 80 15 15 4 3 3 21 141 59 73.8 9 60.0 11 73.3 4 100.0 3 100.0 3 100.0 11 52.4 100 70.9
Sumber : Bidang P2P dan PL
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN
YANG ADA
JU
ML
AH
TT
U
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
SARANA
KESEHATANHOTEL
SARANA KESEHATAN
PUSKESMASSLTP SLTA
TEMPAT-TEMPAT
UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
BINTANG NON BINTANG
SARANA PENDIDIKAN
SDRUMAH SAKIT
UMUM
HOTEL
TABEL 65
JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL % JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 76 3 9 6 26 44 57.89 1 4 1 26 32 42.11
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 114 4 34 11 36 85 74.56 2 19 4 4 29 25.44
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 149 4 22 7 71 104 69.80 2 6 6 31 45 30.20
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 126 3 39 16 29 87 69.05 1 11 8 19 39 30.95
JUMLAH (KAB/KOTA) 465 14 104 40 162 320 68.82 6 40 19 80 145 31.18
Sumber : Bidang P2P dan PL
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMASJUMLAH
TPM
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 66
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR M
INU
M
(DA
M)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR M
INU
M
(DA
M)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 32 1 4 1 26 32 100.00 44 1 1 0 2 4 9.09
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 29 2 19 4 4 29 100.00 85 1 15 0 2 18 21.18
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 45 2 6 6 31 45 100.00 104 1 2 0 2 5 4.81
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 39 1 11 8 19 39 100.00 87 1 1 0 2 4 4.60
JUMLAH (KAB/KOTA) 145 6 40 19 80 145 100.00 320 4 19 0 8 31 9.69
Sumber : Bidang P2P dan PL
JU
ML
AH
TP
M T
IDA
K
ME
ME
NU
HI
SY
AR
AT
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIU
JI P
ET
IK
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JU
ML
AH
TP
M M
EM
EN
UH
I
SY
AR
AT
HIG
IEN
E S
AN
ITA
SI
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
TABEL 67
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 40,000 1,460 38,010 39,470 98.68
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 20,000 20,000 #DIV/0!
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet #DIV/0!
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 30,000 2,540 24,150 26,690 88.97
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 1,000,000 35,050 604,026 639,076 63.91
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 16,000 830 12,910 13,740 85.88
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 90,000 9,000 117,860 126,860 140.96
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul #DIV/0!
10Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mgtablet 800,000 683,280 683,280 85.41
11Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +
polimiksin 10.000 IU/gtube #DIV/0!
12Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +
Heksaklorofen 250 mgsupp #DIV/0!
13Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam
Salisilat 3%pot 60 648 708 #DIV/0!
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet #DIV/0!
15Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mgtablet #DIV/0!
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial #DIV/0!
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 600,000 50,400 712,220 762,620 127.10
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5% botol #DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul #DIV/0!
23 Betametason krim 0,1 % krim 7,500 377 8,151 8,528 113.71
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 10,000 685 8,865 9,550 95.50
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 450,000 13,300 407,400 420,700 93.49
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol #DIV/0!
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 5,000 93 5,940 6,033 120.66
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 400,000 400,000 400,000 100.00
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul #DIV/0!
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 150,000 2,650 147,350 150,000 100.00
31 Diazepam tablet 5 mg tablet #DIV/0!
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 1,200 200 4,480 4,680 390.00
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet #DIV/0!
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul #DIV/0!
37 Etakridin larutan 0,1% botol 450 30 470 500 111.11
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul #DIV/0!
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 11,000 900 10,100 11,000 100.00
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet #DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet #DIV/0!
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol #DIV/0!
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 1,500 140 3,060 3,200 213.33
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 5,000 1,100 2,120 3,220 64.40
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 5,000 200 5,440 5,640 112.80
47 Gameksan lotion 1 % botol #DIV/0!
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
sach 40,000 2,500 39,420 41,920104.80
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 500 80 420 500 100.00
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 70,000 2,680 83,770 86,450 123.50
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 700,000 31,900 491,500 523,400 74.77
52 Gliserin botol #DIV/0!
53 Glukosa larutan infus 5% botol 450 38 325 363 80.67
54 Glukosa larutan infus 10% botol #DIV/0!
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul #DIV/0!
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 35,000 1,550 38,450 40,000 114.29
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet #DIV/0!
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet #DIV/0!
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet #DIV/0!
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 6,000 235 5,765 6,000 100.00
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 12,500 1,550 10,950 12,500 100.00
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 50,000 550 49,450 50,000 100.00
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet #DIV/0!
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 700,000 21,880 409,000 430,880 61.55
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 30,000 2,970 21,610 24,580 81.93
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 50,000 3,870 47,620 51,490 102.98
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet #DIV/0!
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial #DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 180,000 5,500 174,500 180,000 100.00
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 700 97 541 638 91.14
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 350,000 33,100 1,110,595 1,143,695 326.77
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul #DIV/0!
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul #DIV/0!
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet #DIV/0!
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mg
tablet#DIV/0!
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +
Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol 14,120 1,270 12,800 14,07099.65
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol
400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet 85,000 5,920 105,780 111,700131.41
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol
100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet 10,000 1,350 22,200 23,550235.50
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet #DIV/0!
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul #DIV/0!
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 5,000 233 6,709 6,942 138.84
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial #DIV/0!
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial #DIV/0!
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet #DIV/0!
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet#DIV/0!
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul #DIV/0!
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet #DIV/0!
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet #DIV/0!
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 250 45 87 132 52.80
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet #DIV/0!
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet #DIV/0!
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 7,500 7,500 7,500 100.00
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube #DIV/0!
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 200 15 185 200 100.00
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 900 5 750 755 83.89
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 20,000 800 21,200 22,000 110.00
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet #DIV/0!
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 1,000,000 69,000 931,000 1,000,000 100.00
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 5,500 640 5,100 5,740 104.36
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 400,000 20,900 588,850 609,750 152.44
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 2,000 2,053 2,034 4,087 204.35
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 5 60 65 #DIV/0!
111 Prednison tablet 5 mg tablet 600,000 600,000 600,000 100.00
112 Primakuin tablet 15 mg tablet #DIV/0!
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet #DIV/0!
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet #DIV/0!
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet #DIV/0!
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!
117 Ringer Laktat larutan infus botol 650 68 407 475 73.08
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap
4%
tube 100 15 104 119119.00
119 Salisil bedak 2% kotak 2,000 148 1,850 1,998 99.90
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial #DIV/0!
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial #DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul #DIV/0!
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial #DIV/0!
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 15,000 680 13,620 14,300 95.33
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol #DIV/0!
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol #DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 250,000 17,600 84,681 102,281 40.91
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul #DIV/0!
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul #DIV/0!
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 600,000 30,000 320,000 350,000 58.33
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet #DIV/0!
134 Vaksin Rabies Vero vial #DIV/0!
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 800,000 393,230 35,520 428,750 53.59
VAKSIN #DIV/0!
136 BCG vial 6,000 5,260 1,100 6,360 106.00
137 T T vial 7,700 5,470 100 5,570 72.34
138 D T vial 3,600 3,600 #DIV/0!
139 CAMPAK 10 Dosis vial 7,000 6,850 3,000 9,850 140.71
140 POLIO 10 Dosis vial 12,000 11,550 2,900 14,450 120.42
141 DPT-HB vial 6,000 5,650 1,950 7,600 126.67
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 1,600 1,531 1,600 3,131 195.69
143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0!
144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!
Sumber : Bidang Farmasi dan Alat Kesehatan
TABEL 68
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 1 3
2RUMAH SAKIT KHUSUS
-
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 1
- JUMLAH TEMPAT TIDUR
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3
3 PUSKESMAS KELILING 5
4 PUSKESMAS PEMBANTU 14
1 RUMAH BERSALIN 5 5
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 1 1 2
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 -
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 62 62
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 30 30
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT -
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
SARANA PELAYANAN LAIN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 INDUSTRI FARMASI -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI -
6 APOTEK 10 10
7 TOKO OBAT 12 12
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
TABEL 69
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 3 2 66.67
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 2 66.67
Sumber : Seluruh Rumah Sakit di Kota Sibolga
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 70
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0.00 25 92.59 2 7.41 0 0.00 27 2 7.41
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 0 0.00 0 0.00 20 95.24 1 4.76 21 21 100.00
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0.00 12 54.55 10 45.45 0 0.00 22 10 45.45
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 0 0.00 4 16.00 19 76.00 2 8.00 25 21 84.00
0 0.00 41 43.16 51 53.68 3 3.16 95 54 56.84
1
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRI
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU
PRATAMA
TABEL 72
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 5 5 0.00 0.00 0.00 5 100
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 4 4 0.00 0.00 0.00 4 100
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 4 4 0.00 0.00 0.00 4 100
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 4 4 0.00 0.00 0.00 4 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 17 0 0 0 17 100
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/
KELURAHAN
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 71
POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA
1 2 3 6 7 8 9 10 11
1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 5 5 0.00 - 0.00 -
2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 4 4 0.00 - - -
3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 4 4 0.00 - - -
4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 4 4 0.00 - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 17 0 0 0 0
Sumbe : Bidang Kesehatan Masyarakat
DESA/
KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 73
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas ………
a. Puskesmas Pintu Angin - - - 1 1 2 1 1 2 2 2 4 - - - 2 2 4
b. Puskesmas Sambas - - - - 4 4 - 4 4 1 - 1 - - - 1 - 1
c. Puskesmas Pelabuhan Sambas - - - 1 1 2 1 1 2 1 - 1 - - - 1 - 1
d. Puskesmas Aek Habil - - - 1 5 6 1 5 6 - 4 4 - - - - 4 4
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 3 11 14 3 11 14 4 6 10 - - - 4 6 10
1 RS …………
a. RSU Dr. F.L. Tobing 5 2 7 8 14 22 13 16 29 1 2 3 - - - 1 2 3
b. RSU Metamedika 9 3 12 5 7 12 14 10 24 - 1 1 - - - - 1 1
c. Rumkitban - - - 1 - 1 1 - 1 2 - 2 - - - 2 - 2
d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - - - - - - - - - - - - - -
e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - - - - - - - - - - - - - -
f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - - - - - - - - - - - - - -
g. Rumah Bersalin Nursam - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 14 5 19 14 21 35 28 26 54 3 3 6 - - - 3 3 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - - - - - - - - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KOTA SIBOLGA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 14 5 19 17 32 49 31 37 68 7 9 16 - - - 7 9 16
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 22.0979 56.9893 79.0872 18.6088 0 18.6088
Keterangan : a termasuk S3
DOKTER
SPESIALIS GIGI TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL
Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga
DOKTER GIGI
NO UNIT KERJA
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 74
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas ………
a. Puskesmas Pintu Angin 12 1 10 11 0 0 0
b. Puskesmas Sambas 16 1 11 12 0 1 1
c. Puskesmas Pelabuhan Sambas 11 0 6 6 0 0 0
d. Puskesmas Aek Habil 25 5 11 16 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 64 7 38 45 0 1 1
1 RS …………
a. RSU Dr. F.L. Tobing 25 27 63 90 0 0 0
b. RSU Metamedika 20 7 29 36 0 0 0
c. Rumkitban 6 6 6 12 0 0 0
d. Rumah Bersalin Linayanti 2 0 2 2 0 0 0
e. Rumah Bersalin Nuraisyah 6 0 0 0 0 0 0
f. Rumah Bersalin Dinda 4 0 0 0 0 0 0
g. Rumah Bersalin Nursam 4 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 67 40 100 140 0 0 0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
LABORATORIUM DINAS KESEHATAN 0 0 1 1 0 0 0
DINAS KESEHATAN KOTA SIBOLGA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 131 47 139 186 0 1 1
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 305.50 215.16 1
Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
BIDANPERAWAT
a
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 75
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 Puskesmas ………
a. Puskesmas Pintu Angin - - - - - - - - -
b. Puskesmas Sambas - - - - - - - - -
c. Puskesmas Pelabuhan Sambas - 1 1 - - - - 1 1
d. Puskesmas Aek Habil - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 - - - - 1 1
1 RS …………
a. RSU Dr. F.L. Tobing 1 3 4 1 2 3 2 5 7
b. RSU Metamedika - 5 5 - 2 2 - 7 7
c. Rumkitban - 1 1 - - - - 1 1
d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - - - - -
e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - - - - -
f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - - - - -
g. Rumah Bersalin Nursam - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 9 10 1 4 5 2 13 15
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - - - - -
DINAS KESEHATAN KOTA SIBOLGA - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 10 11 1 4 5 2 14 16
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 18.6087624
Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 76
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Puskesmas ………
a. Puskesmas Pintu Angin 1 1 2 - 1 1
b. Puskesmas Sambas - 3 3 1 - 1
c. Puskesmas Pelabuhan Sambas - 1 1 - 1 1
d. Puskesmas Aek Habil - 2 2 1 - 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 7 8 2 2 4
1 RS …………
a. RSU Dr. F.L. Tobing 6 10 16 - 1 1
b. RSU Metamedika - 2 2 - 2 2
c. Rumkitban 2 - 2 - - -
d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - -
e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - -
f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - -
g. Rumah Bersalin Nursam - 1 1 - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 8 13 21 - 3 3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - 1 1 - 1 1
DINAS KESEHATAN KOTA SIBOLGA - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 21 30 2 6 8
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 34.8914295 9.3043812
Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 77
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas ……… - - - - -
a. Puskesmas Pintu Angin - 1 1 - - - - 1 1
b. Puskesmas Sambas - 1 1 - - - - 1 1
c. Puskesmas Pelabuhan Sambas - 1 1 - - - - 1 1
d. Puskesmas Aek Habil - 2 2 - - - - 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 5 5 - - - - 5 5
1 RS ………… - - -
a. RSU Dr. F.L. Tobing - - - - 2 2 - 2 2
b. RSU Metamedika - 4 4 - - - - 4 4
c. Rumkitban - - - - - - - - -
d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - - - - -
e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - - - - -
f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - - - - -
g. Rumah Bersalin Nursam - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 4 4 - 2 2 - 6 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KOTA SIBOLGA - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - 9 9 - 2 2 - 11 11
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 10.46742885 2.3260953 12.79352415
Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 78
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas ………
a. Puskesmas Pintu Angin - - - - - - - - - - - - - - -
b. Puskesmas Sambas - - - - - - - - - - - - - - -
c. Puskesmas Pelabuhan Sambas - - - - - - - - - - - - - - -
d. Puskesmas Aek Habil - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RS ………… -
a. RSU Dr. F.L. Tobing 1 5 6 - - - - - - - - - 1 5 6
b. RSU Metamedika 2 - 2 - - - - - - - - - 2 - 2
c. Rumkitban - - - - - - - - - - - - - - -
d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - - - - - - - - - - -
e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - - - - - - - - - - -
f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - - - - - - - - - - -
g. Rumah Bersalin Nursam - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 5 8 - - - - - - - - - 3 5 8
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - - - - - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KOTA SIBOLGA - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 5 8 - - - - - - - - - 3 5 8
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 9.30438 0 0 0 9.30438
Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA TEKNISI MEDIS
TOTAL
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 79
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Puskesmas ………
a. Puskesmas Pintu Angin - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
b. Puskesmas Sambas - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
c. Puskesmas Pelabuhan Sambas - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
d. Puskesmas Aek Habil - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
1 RS …………
a. RSU Dr. F.L. Tobing 2 5 7 - - - 1 1 2 - - - 1 3 4 - 2 2 - - - - - - - - - - - - 4 11 15
b. RSU Metamedika 2 - 2 - - - - - - - - - 1 7 8 - - - - - - 1 1 2 - - - - - - 4 8 12
c. Rumkitban - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
g. Rumah Bersalin Nursam - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 5 9 - - - 1 1 2 - - - 2 10 12 - 2 2 - - - 1 1 2 - - - - - - 8 19 27
- - - - - - - - - - - - -
LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - - - - - - - - - - - - 2 2 4 - - - - - - - - - - - - - - - 2 2 4
DINAS KESEHATAN KOTA SIBOLGA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 5 9 - - - 1 1 2 - - - 4 12 16 - 2 2 - - - 1 1 2 - - - - - - 10 21 31
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 36.05
Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga
Keterangan:
*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA TEKNISI MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI
ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI
ANALISIS
KESEHATAN
REFRAKSIONIS
OPTISIEN
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
LAIN
ORTETIK PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN
INFORMASI
KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI
DARAH
TEKNISI
KARDIOVASKULER
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
JUMLAH
TABEL 80
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas ………
a. Puskesmas Pintu Angin - 1 1 - 6 6 - 7 7
b. Puskesmas Sambas - 1 1 - 6 6 - 7 7
c. Puskesmas Pelabuhan Sambas 1 - 1 - 10 10 1 10 11
d. Puskesmas Aek Habil 1 - 1 - 15 15 1 15 16
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 2 4 - 37 37 2 39 41
1 RS ………… - - - - -
a. RSU Dr. F.L. Tobing 5 15 20 10 33 43 15 48 63
b. RSU Metamedika - - - - - - - - -
c. Rumkitban - - - 2 - 2 2 - 2
d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - - - - -
e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - - - - -
f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - - - - -
g. Rumah Bersalin Nursam - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 15 20 12 33 45 17 48 65
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 26 29 55 - - - 26 29 55
JUMLAH (KAB/KOTA) 33 46 79 12 70 82 45 116 161
Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
TOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
TABEL 81
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Puskesmas ………
a. Puskesmas Pintu Angin - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
b. Puskesmas Sambas - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
c. Puskesmas Pelabuhan Sambas - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
d. Puskesmas Aek Habil - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
1 RS ………… - - -
a. RSU Dr. F.L. Tobing - - - 5 5 10 2 - 2 3 3 6 - - - - - - - - - 10 8 18
b. RSU Metamedika 1 2 3 13 22 35 - - - - - - - - - - - - - - - 14 24 38
c. Rumkitban - - - - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - - 3 3
d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
g. Rumah Bersalin Nursam - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 2 3 18 30 48 2 - 2 3 3 6 - - - - - - - - - 24 35 59
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -
LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 1 2 8 7 15 - - - 1 3 4 - - - - - - - - - 10 11 21
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 4 6 27 39 66 2 - 2 4 6 10 - - - - - - - - - 35 49 84
Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga
TENAGA
KEPENDIDIKANJURU
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA NON KESEHATAN
TOTALPEJABAT
STRUKTURAL
STAF PENUNJANG
ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG
PERENCANAANTENAGA PENDIDIK
TABEL 82
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 85,649,020,650 74.30
a. Belanja Langsung 44,644,546,473
* Dinas Kesehatan 16,701,107,600
* RSU Dr. F.L. Tobing Kota Sibolga 27,943,438,873
b. Belanja Tidak Langsung 41,004,474,177
* Dinas Kesehatan 18,647,657,087
* RSU Dr. F.L. Tobing Kota Sibolga 22,356,817,090
2 APBD PROVINSI 8,500,000,000 7.37
3 APBN : 21,130,345,500 18.33
- Dana Dekonsentrasi 0.00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 4,956,010,000 4.30
- Dana Tugas Perbantuan (BOK) 312,000,000 0.27
- Dana Tugas Perbantuan Rumah Sakit 14,500,000,000 12.58
- ASKESKIN 1,362,335,500 1.18
- Lain-lain (sebutkan) 0.00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00
115,279,366,150 100.0
521,529,193,134.62
- Belanja Langsung 276,876,350,178.00
- Belanja Tidak Langsung 244,652,842,956.62
16.42
1,340,753.96
Sumber: Dinas PKAD Kota Sibolga
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
KOTA SIBOLGA
TAHUN 2013