direktori putusan pengadilan negeri sibolga pn-sibolga.go · bernama rudi kurniawan, sh., melakukan...

21
1 Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 82/Pid.B/2014/PN Sbg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Para Terdakwa: I. Nama lengkap : SABRAN HABIB SIGALINGGING Als. BUYUNG; Tempat lahir : Barus; Umur / Tgl lahir : 34 Tahun / 28 Maret 1980; Jenis Kelamin : Laki-laki; Kebangsaan : Indonesia; Tempat tinggal : Desa Mela II, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli; Agama : Islam; Pekerjaan : Nakhoda KM. Tanpa Tanda Selar sekira GT.7; Terdakwa I ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh: 1. Penyidik sejak tanggal 09 Februari 2014 sampai dengan tanggal 28 Februari 2014; 2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 01 Maret 2014 sampai dengan tanggal 09 Maret 2014; 3. Penuntut Umum sejak tanggal 10 Maret 2014 sampai dengan tanggal 13 Maret 2014; 4. Majelis Hakim sejak tanggal 14 Maret 2014 sampai dengan tanggal 02 April 2014; 5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga sejak tanggal 03 April 2014 sampai dengan tanggal 12 April 2014; II. Nama lengkap : JHON WATE; Tempat lahir : Telo; Umur / Tgl lahir : 41 Tahun / 17 Juni 1973; Jenis Kelamin : Laki-Laki; Kebangsaan : Indonesia; Tempat tinggal : Simpang Asrama, Kelurahan Sarudik, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah; Agama : Kristen Protestan; Pekerjaan : ABK/Juru masak KM. Tanpa Tanda Selar sekira GT.7; Terdakwa II ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:

Upload: trinhlien

Post on 28-May-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

P U T U S A N

Nomor 82/Pid.B/2014/PN Sbg.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara

pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut

dalam perkara Para Terdakwa:

I. Nama lengkap : SABRAN HABIB SIGALINGGING Als. BUYUNG;

Tempat lahir : Barus;

Umur / Tgl lahir : 34 Tahun / 28 Maret 1980;

Jenis Kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Desa Mela II, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten

Tapanuli;

Agama : Islam;

Pekerjaan : Nakhoda KM. Tanpa Tanda Selar sekira GT.7;

Terdakwa I ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:

1. Penyidik sejak tanggal 09 Februari 2014 sampai dengan tanggal 28 Februari

2014;

2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 01 Maret 2014 sampai dengan

tanggal 09 Maret 2014;

3. Penuntut Umum sejak tanggal 10 Maret 2014 sampai dengan tanggal 13

Maret 2014;

4. Majelis Hakim sejak tanggal 14 Maret 2014 sampai dengan tanggal 02 April

2014;

5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga sejak tanggal 03 April 2014

sampai dengan tanggal 12 April 2014;

II. Nama lengkap : JHON WATE;

Tempat lahir : Telo;

Umur / Tgl lahir : 41 Tahun / 17 Juni 1973;

Jenis Kelamin : Laki-Laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Simpang Asrama, Kelurahan Sarudik, Kecamatan

Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah;

Agama : Kristen Protestan;

Pekerjaan : ABK/Juru masak KM. Tanpa Tanda Selar sekira GT.7;

Terdakwa II ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:

2

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

1. Penyidik sejak tanggal 09 Februari 2014 sampai dengan tanggal 28 Februari

2014;

2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 01 Maret 2014 sampai dengan

tanggal 09 Maret 2014;

3. Penuntut Umum sejak tanggal 10 Maret 2014 sampai dengan tanggal 13

Maret 2014;

4. Majelis Hakim sejak tanggal 14 Maret 2014 sampai dengan tanggal 02 April

2014;

5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga sejak tanggal 03 April 2014

sampai dengan tanggal 12 April 2014;

Para Terdakwa menyatakan tidak didampingi oleh Penasihat Hukum,

walaupun akan haknya tersebut telah diberikan oleh Majelis Hakim secara patut;

Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga Nomor 82/Pen.Pid/B/2014/PN Sbg.,

tanggal 14 Januari 2014, tentang penunjukan Majelis Hakim;

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 82/Pen.Pid/B/2014/PN Sbg., tanggal 14 Januari

2014 tentang penetapan hari sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-Saksi dan Para Terdakwa serta

memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan Penuntut

Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa I. SABRAN HABIB SIGALINGGING Als. BUYUNG

dan Terdakwa II. JHON WATE bersalah melakukan tindak pidana “Secara

bersama-sama melakukan usaha perikanan, pengangkutan pengolahan ikan

yang tidak memiliki surat izin usaha perikanan (SIUP) dan melakukan

penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia

yang tidak memiliki surat izin penangkapan ikan (SIPI)” sebagaimana diatur

dan diancam dalam Pasal 92 dan Pasal 93 ayat (1) UU. RI. No.31 Tahun

2004 tentang Perikanan Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana dalam surat

dakwaan kesatu dan kedua;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa I. SABRAN HABIB SIGALINGGING

Als. BUYUNG dan Terdakwa II. JHON WATE berupa pidana penjara masing-

masing selama 4 (empat) tahun dengan dikurangi selama Para Terdakwa

berada dalam tahanan sementara ditambah dengan denda masing-masing

sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) subsidair masing-masing

3

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

selamat 6 (enam) bulan kurungan dan dengan perintah Terdakwa tetap

ditahan;

3. Menetapkan barang bukti berupa:

- 1 (satu) unit KM. Tanpa tanda selar sekira GT.7;

- Uang sejumlah Rp. 3.200.000,- (tiga juta dua ratus ribu rupiah) hasil

penjualan ikan hasil tangkapan KM. Tanpa tanda selar sekira GT.7 sebanyak

800 (delapan ratus) kilogram;

- 1 (satu) unit Satelit GPS merk Garmin;

Dirampas untuk negara;

- Seperangkat alat tangkap ikan jenis rawe;

- Seperangkat alat tangkap ikan jenis pancing;

Dirampas untuk dimusnahkan;

4. Menetapkan agar Terdakwa I. SABRAN HABIB SIGALINGGING Als.

BUYUNG dan Terdakwa II. JHON WATE membayar biaya perkara masing-

masing sebesar Rp.5.000,- (lima ribu) rupiah;

Setelah mendengar permohonan Para Terdakwa yang pada pokoknya

menyatakan agar diberikan putusan yang seringan-ringannya dengan alasan Para

Terdakwa mengaku bersalah, dan Para Terdakwa menyesal serta berjanji untuk tidak

mengulangi perbuatannya;

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permohonan Para

Terdakwa yang menyatakan tetap pada tuntutannya;

Setelah mendengar tanggapan Para Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut

Umum yang juga menyatakan tetap pada permohonannya;

Menimbang, bahwa Para Terdakwa diajukan kepersidangan oleh Penuntut

Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

Kesatu:

Bahwa mereka Terdakwa 1. SABRAN HABIB SIGALINGGING Alias

BUYUNG, baik bertindak untuk dirinya sendiri maupun bersama-sama dengan

Terdakwa 2. JHON WATE dan HUTABARAT, PARMAN TAMPUBOLON, JHON

POE, NURDIN Als RUDI (kelimanya DPO) pada hari Sabtu tanggal 08 Februari 2014

sekira pukul 01.00 Wib, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari

tahun 2014 bertempat di posisi ± 0,5 mil arah Timur dari Pulau Poncan Gadang

Perairan Sibolga maka Pengadilan Negeri Sibolga berwenang memeriksa dan

mengadili perkara ini, “mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, atau

yang turut serta melakukan perbuatan yang dengan sengaja di wilayah pengelolaan

perikanan Negara Republik Indonesia melakukan usaha perikanan di bidang

penangkapan, pembudidayaan, pengangkutan, pengolahan dan pemasaran ikan,

yang tidak memiliki SIUP, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) yang

berbunyi:

Setiap orang yang melakukan usaha perikanan di bidang penangkapan,

pembudidayaan, pengangkutan, pengolahan dan pemasaran ikan di wilayah

4

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia wajib memiliki SIUP”. Perbuatan

tersebut yang dilakukan mereka Terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Bahwa berawal dari patroli yang dilakukan oleh kapal patroli Polisi KP-II-2019

di sekitar perairan Sibolga, saat kapal tersebut berpatroli di sekitar Pulau Poncan

Gadang melintaslah kapal KM. Tanpa tanda Selar sekira GT. 07 sehingga dilakukan

pengejaran. Setelah dikejar pada posisi ± 0,5 mil arah Timur dari Pulau Poncan

Gadang Perairan Sibolga maka kapal KM. tanpa tanda Selar sekira GT.07 tersebut

dapat dihentikan dan dilakukan pemeriksaan oleh petugas kapal patroli Polisi KP-II-

2019. Saat dilakukan pemeriksaan ternyata kapal KM. tanpa Tanda Selar sekira

GT.07 tersebut tidak dilengkapi dengan Dokumen yang sah yaitu tanpa SIUP (Surat

Ijin Usaha Perikanan), SIPI (Surat Ijin Penangkapan Ikan) dan SPB (Surat

Persetujuan Berlayar). Selanjutnya diatas kapal KM. tanpa Tanda Selar sekira GT.07

tersebut juga ditemukan ikan hasil tangkapan sebanyak ± 1 ½ (satu setengah) viber.

Selanjutnya kapal KM. Tanpa tanda Selar sekira GT. 07 di ad-hock dengan dikawal

menuju dermaga pelabuhan perikanan nusantara Sibolga untuk pemeriksaan lebih

lanjut, setelah diinterogasi ternyata diketahui nahkoda kapal yaitu Para Terdakwa 1.

SABRAN HABIB SIGALINGGING Alias BUYUNG ternyata tidak mempunyai sertifikat

sebagai Nahkoda Kapal kemudian para Para Terdakwa menerangkan bahwa kapal

KM. Tanpa tanda Selar sekira GT. 07 sudah beroperasi menangkap ikan di laut

selama 10 (sepuluh) hari dengan menggunakan alat tangkap berupa jaring rawe dan

alat pancing serta bahan peledak yang dilarang penggunaannya.

Perbuatan mereka Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 92 UU RI No.31 Tahun 2004 tentang Perikanan Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHPidana.

DAN

Kedua:

Bahwa mereka Terdakwa 1. SABRAN HABIB SIGALINGGING Alias

BUYUNG, baik bertindak untuk dirinya sendiri maupun bersama-sama dengan Para

Terdakwa 2. JHON WATE dan HUTABARAT, PARMAN TAMPUBOLON, JHON

POE, NURDIN Als RUDI (kelimanya DPO) pada hari Sabtu tanggal 08 Februari 2014

sekira pukul 01.00 Wib, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari

tahun 2014 bertempat di posisi ± 0,5 mil arah Timur dari Pulau Poncan Gadang

Perairan Sibolga maka Pengadilan Negeri Sibolga berwenang memeriksa dan

mengadili perkara ini, “mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, atau

yang turut serta melakukan perbuatan memiliki dan/atau mengoperasikan kapal

penangkap ikan berbendera Indonesia melakukan penangkapan ikan di wilayah

pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia dan/atau di laut lepas, yang tidak

memiliki SIPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) yang berbunyi :

Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkap ikan

berbendera Indonesia yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan di

wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia dan/atau laut lepas wajib

5

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

memiliki SIPI”. Perbuatan tersebut yang dilakukan mereka Terdakwa dengan cara

sebagai berikut:

Bahwa berawal dari patroli yang dilakukan oleh kapal patroli Polisi KP-II-2019

di sekitar perairan Sibolga, saat kapal tersebut berpatroli di sekitar Pulau Poncan

Gadang melintaslah kapal KM. Tanpa tanda Selar sekira GT. 07 sehingga dilakukan

pengejaran. Setelah dikejar pada posisi ± 0,5 mil arah Timur dari Pulau Poncan

Gadang Perairan Sibolga maka kapal KM. tanpa tanda Selar sekira GT.07 tersebut

dapat dihentikan dan dilakukan pemeriksaan oleh petugas kapal patroli Polisi KP-II-

2019. Saat dilakukan pemeriksaan ternyata kapal KM. tanpa Tanda Selar sekira

GT.07 tersebut tidak dilengkapi dengan Dokumen yang sah yaitu tanpa SIUP (Surat

Ijin Usaha Perikanan), SIPI (Surat Ijin Penangkapan Ikan) dan SPB (Surat

Persetujuan Berlayar). Selanjutnya diatas kapal KM. tanpa Tanda Selar sekira GT.07

tersebut juga ditemukan ikan hasil tangkapan sebanyak ± 1 ½ (satu setengah) viber.

Selanjutnya kapal KM. Tanpa tanda Selar sekira GT. 07 di ad-hock dengan dikawal

menuju dermaga pelabuhan perikanan nusantara Sibolga untuk pemeriksaan lebih

lanjut, setelah diinterogasi ternyata diketahui nahkoda kapal yaitu Para Terdakwa 1.

SABRAN HABIB SIGALINGGING Alias BUYUNG ternyata tidak mempunyai sertifikat

sebagai Nahkoda Kapal kemudian para Para Terdakwa menerangkan bahwa kapal

KM. Tanpa tanda Selar sekira GT. 07 sudah beroperasi menangkap ikan di laut

selama 10 (sepuluh) hari dengan menggunakan alat tangkap berupa jaring rawe dan

alat pancing serta bahan peledak yang dilarang penggunaannya.

Perbuatan mereka Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 93 ayat (1) UU RI No.31 Tahun 2004 tentang Perikanan Jo. Pasal 55 ayat (1)

ke-1 KUHPidana;

Menimbang, bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut, Para Terdakwa

menyatakan telah mengerti atas isi dan maksud surat dakwaan Penuntut Umum,

serta tidak mengajukan keberatan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum telah

mengajukan Saksi-Saksi dan Ahli sebagai berikut:

1. HARIONO, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa berdasarkan surat perintah patroli dari pimpinan, saksi bersama–

sama dengan rekan saksi bernama ROMYZAL TANJUNG, SH., dan RUDI

KURNIAWAN, SH., melakukan patroli di wilayah perairan Sibolga pada hari

Sabtu tanggal 08 Februari 2014 dan sekira pukul 01.00 Wib bertempat di

posisi ± 0,5 Myl arah timur dari Pulau Poncan Gadang perairan Sibolga,

saksi melihat ada kapal mencurigakan tanpa lampu, KM. Tanpa Tanda Selar;

- Bahwa yang melakukan pemeriksaan terhadap KM. Tanpa Tanda Selar

tersebut adalah BRIGADIR ROMYZAL TANJUNG, SH. dan BRIPTU RUDI

KURNIAWAN, SH., yang menjadi Nakhoda saat itu adalah Terdakwa 1.

Sabran Habib Sigalingging Alias Buyung sedangkan Terdakwa 2. Jhon Wate

berperan sebagai anak buah kapal atau juru masak kapal;

6

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

- Bahwa benar pada saat dilakukan pemeriksaan Kapal di laut ditemukan 1 ½

(satu setengah) viber ikan campuran di dalam Kapal Motor tersebut, serta 1

(satu) set jaring pukat rawe dan alat pancing;

- Bahwa benar pada saat dilakukan pemeriksaan Kapal di laut, dokumen-

dokumen atas Kapal Motor tersebut tidak ada di dalam Kapal tersebut;

- Bahwa saksi menanyakan Kapal Motor tersebut milik siapa dan dijawab oleh

Terdakwa 1. Sabran Habib Sigalingging Alias Buyung bahwa pemilik Kapal

Motor tersebut adalah si BATAK;

- Bahwa benar menurut pengakuan para terdakwa bahwa ikan campuran

tersebut merupakan hasil penangkapan mereka setelah 10 (sepuluh) hari di

Laut;

- Bahwa Para Terdakwa kami amankan setelah memeriksa kapal membawa

muatan ikan dan tidak memiliki dokumen seperti SIUP, SIPI dan Surat

Keterangan Kecakapan atau SKK Nahkoda / KKM;

- Bahwa menurut pengakuan Terdakwa 1. Sabran Habib Sigalingging Alias

Buyung ada 4 (empat) orang Anak Buah Kapal termasuk Nakhoda Kapal

yang sempat pergi ditengah laut dengan menggunakan Boat Pompong;

- Terhadap keterangan Saksi diatas, Para Terdakwa memberikan pendapat

bahwa keterangan Saksi benar;

2. ROMYZAL TANJUNG, SH., dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan

sebagai berikut:

- Bahwa berdasarkan surat perintah patroli dari pimpinan, saksi bersama–

sama dengan Komandan Kapal Polisi bernama HARIONO, dan rekan saksi

bernama RUDI KURNIAWAN, SH., melakukan patroli di wilayah perairan

Sibolga pada hari Sabtu tanggal 08 Februari 2014 dan sekira pukul 01.00

Wib bertempat di posisi ± 0,5 Myl arah timur dari Pulau Poncan Gadang

perairan Sibolga, saksi melihat ada kapal mencurigakan tanpa lampu, yaitu

KM. Tanpa Tanda Selar;

- Bahwa yang melakukan pemeriksaan terhadap KM. Tanpa Tanda Selar

sekira GT.7 tersebut adalah saksi sendiri bersama dengan BRIPTU RUDI

KURNIAWAN, SH.;

- Bahwa saat dilakukan penangkapan yang menjadi Nakhoda saat itu adalah

Terdakwa 1. Sabran Habib Sigalingging Alias Buyung sedangkan Terdakwa

2. Jhon Wate berperan sebagai anak buah kapal atau juru masak kapal;

- Bahwa di Kapal tersebut hanya ada Para Terdakwa, tidak ada orang lain;

- Bahwa benar pada saat dilakukan pemeriksaan Kapal di laut ditemukan 1 ½

(satu setengah) viber ikan campuran di dalam Kapal Motor tersebut, serta 1

(satu) set jaring pukat rawe dan alat pancing;

- Bahwa benar pada saat dilakukan pemeriksaan Kapal di laut, dokumen-

dokumen atas Kapal Motor tersebut tidak ada di dalam Kapal tersebut;

- Bahwa menurut pengakuan Para Terdakwa Kapal tersebut adalah milik si

BATAK;

7

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

- Bahwa benar menurut pengakuan para terdakwa bahwa ikan campuran

tersebut merupakan hasil penangkapan mereka setelah 10 (sepuluh) hari di

Laut;

- Bahwa Para Terdakwa kami amankan setelah memeriksa kapal membawa

muatan ikan dan tidak memiliki dokumen seperti SIUP dan SIPI;

- Bahwa menurut pengakuan Terdakwa 1. Sabran Habib Sigalingging Alias

Buyung ada 4 (empat) orang Anak Buah Kapal termasuk Nakhoda Kapal

yang sebenarnya sempat pergi ditengah laut dengan menggunakan Boat

Pompong;

- Terhadap keterangan Saksi diatas, Para Terdakwa memberikan pendapat

bahwa keterangan Saksi benar;

3. RUDI KURNIAWAN, SH., dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

berikut:

- Bahwa saksi bersama rekan-rekan dari Polisi Air pada Polres Kota Sibolga

melakukan patroli di wilayah perairan Sibolga pada hari Sabtu tanggal 08

Februari 2014 dan sekira pukul 01.00 Wib bertempat di posisi ± 0,5 Myl arah

timur dari Pulau Poncan Gadang perairan Sibolga, saksi melihat ada kapal

mencurigakan tanpa lampu, yaitu KM. Tanpa Tanda Selar;

- Bahwa kemudian Kapal motor kami perintahkan berhenti dan kami lakukan

pemeriksaan;

- Bahwa saat dilakukan pemeriksaan terhadap kapal motor tersebut yang

menjadi Nakhoda saat itu adalah Terdakwa 1. Sabran Habib Sigalingging

Alias Buyung sedangkan Terdakwa 2. Jhon Wate berperan sebagai anak

buah kapal atau juru masak kapal;

- Bahwa di Kapal tersebut hanya ada Para Terdakwa, tidak ada orang lain;

- Bahwa benar pada saat dilakukan pemeriksaan Kapal di laut ditemukan 1 ½

(satu setengah) viber ikan campuran di dalam Kapal Motor tersebut, serta 1

(satu) set jaring pukat rawe dan alat pancing;

- Bahwa benar pada saat dilakukan pemeriksaan Kapal di laut, dokumen-

dokumen atas Kapal Motor tersebut tidak ada di dalam Kapal tersebut;

- Bahwa menurut pengakuan Para Terdakwa Kapal tersebut adalah milik si

BATAK;

- Bahwa benar menurut pengakuan para terdakwa bahwa ikan campuran

tersebut merupakan hasil penangkapan mereka setelah 10 (sepuluh) hari di

Laut;

- Bahwa Para Terdakwa kami amankan setelah memeriksa kapal membawa

muatan ikan dan tidak memiliki dokumen seperti SIUP dan SIPI;

- Bahwa menurut pengakuan Terdakwa 1. Sabran Habib Sigalingging Alias

Buyung ada 4 (empat) orang Anak Buah Kapal termasuk Nakhoda Kapal

yang sebenarnya sempat pergi ditengah laut dengan menggunakan Boat

Pompong;

8

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

- Terhadap keterangan Saksi diatas, Para Terdakwa memberikan pendapat

bahwa keterangan Saksi benar;

4. MARWANTO, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi adalah penyidik yang melakukan pemeriksaan kepada Para

Terdakwa di Polres Sibolga;

- Bahwa alamat Terdakwa 2. Jhon Wate yang benar adalah di Simpang

Asrama, Kelurahan Sarudik, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli

Tengah, bukan di Desa Mela II, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten

Tapanuli;

- Bahwa saksi mengakui salah melakukan pengetikan berita acara

pemeriksaan terkait alamat atau tempat tinggal Terdakwa 2. Jhon Wate;

- Bahwa saksi menanyakan tentang ijin penangkapan ikan berupa dokumen

yang harus dimiliki oleh sebuah Kapal Penangkap Ikan kepada Para

Terdakwa;

- Bahwa ikan hasil tangkapan Para Terdakwa sebanyak 800 (delapan ratus)

kilogram telah dilelang, dan hasil lelangnya sejumlah Rp. 3.200.000,- (tiga

juta dua ratus ribu rupiah);

- Terhadap keterangan Saksi diatas, Para Terdakwa memberikan pendapat

bahwa keterangan Saksi benar;

5. MOH. SALIM, A.Pi., (Ahli), dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan

sebagai berikut:

- Bahwa Ahli telah mengikuti pendidikan PPNS Perikanan pada tahun 1994 di

Megamendung Bogor (Jawa Barat) serta mengikuti pendidikan dan pelatihan

kesyahbandaran tahun 1997 di Jakarta;

- Bahwa siapa saja yang telah melakukan penangkapan ikan tanpa dilengkapi

Dokumen adalah dilarang dan merupakan bentuk tindak pidana;

- Bahwa Dokumen atau Surat-surat yang harus dilengkapi oleh Kapal diatas 5

GT :

1. Pas Tahunan atau Pas Kecil;

2. Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP);

3. SUrat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI);

4. Surat Layak Operasi (SLO);

5. Surat Persetujuan Berlayar;

6. Surat Keterangan Kecakapan atau SKK Nahkoda / KKM;

- Bahwa setelah memeriksa Kapal Motor KM. Tanpa Tanda Selar tersebut, GT

(Gross Tonage) Kapal motor tersebut sekira Gt. 07;

- Bahwa untuk menentukan ukuran Gross Tonage suatu kapal adalah P

(panjang) x L (lebar) x D (kedalaman) x Volume (0,70) x 0,25 jadi 16,53 x

3,15 x 1,20 x 0,70 x 0,25 = 10,93 Gross Tonage;

9

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

- Bahwa Para Terdakwa yang melakukan penangkapan ikan tandapa

dilengkapi dengan dokumen-dokumen merupakan Tindak Pidana yang

melanggar Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;

- Bahwa melihat dari ikan-ikan yang ditangkap Para Terdakwa, ikan tersebut

ditangkap dengan menggunakan bahan peledak;

Menimbang, bahwa Terdakwa I. SABRAN HABIB SIGALINGGING Als.

BUYUNG di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai

berikut:

- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 08 Februari 2014 dan sekira pukul 01.00 Wib

bertempat di timur dari Pulau Poncan Gadang perairan Sibolga Terdakwa

ditangkap oleh Polisi karena tidak memiliki dokumen-dokumen kelengkapan

dalam melakukan penangkapan ikan;

- Bahwa Terdakwa SABRAN HABIB SIGALINGGING Alias BUYUNG ketika di

tangkap Polisi selaku Nakhoda Kapal KM. Tanpa Tanda Selar sekira GT.7

dan terdakwa 2. JHON WATE selaku Anak Buah Kapal Kapal atau Juru

masak Kapal, akan tetapi Terdakwa bukan Nakhoda yang sebenarnya,

Terdakwa hanya anak buah kapal;

- Bahwa benar petugas Sat Pol Air Polres Sibolga telah melakukan

penangkapan pada hari Sabtu tanggal 08 Februari 2014 sekira pukul 01.00

Wib terhadap diri Terdakwa 1. SABRAN HABIB SIGALINGGING Alias

BUYUNG yang saat ditangkap selaku Nakhoda Kapal KM. Tanpa Tanda

Selar sekira GT.7 dan Terdakwa 2. JHON WATE selaku Anak Buah Kapal

Kapal KM. Tanpa Tanda Selar sekira GT.7 bertempat di posisi + 0,5 myl arah

timur dari Pulau Poncan Gadang Perairan Sibolga;

- Bahwa Terdakwa 1. SABRAN HABIB SIGALINGGING Alias BUYUNG dan

teman-teman yaitu HUTABARAT Als BATAK selaku Nakhoda (utama),

NUDIN selaku ABK, PARMAN selaku ABK, JHON PONAHIA selaku ABK dan

Terdakwa JHON WATE selaku ABK (tukang masak) dan Terdakwa sendiri

selaku ABK atau Kepala kamar mesin berlayar dari tangkahan ZTD Kota

Sibolga pada hari Jumat tanggal 31 Januari 2013;

- Bahwa kami kembali pulang karena persediaan bahan makanan habis dan

bahan bakar Kapal sedikit lagi habis;

- Bahwa ketika kami pulang atau sebelum ditangkap Polisi, 4 (empat) orang

dari kami telah pergi ditengah laut menggunakan speed boat, Terdakwa tidak

tahu kenapa mereka pergi ditengah laut;

- Bahwa Terdakwa diperintahkan membawa kapal tersebut kembali ke

tangkahan;

- Bahwa Nakhoda membawa 15 (lima belas) botol bahan peledak;

- Bahwa Terdakwa menangkap ikan telah 10 (sepuluh) hari di perairan Pulau

Dua Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara;

- Bahwa yang melempar botol bahan peledak ke laut adalah Nakhoda yang

bernama HUTABARAT Als BATAK, kami disuruh untuk mengambil ikan yang

10

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

ada dipermukaan air laut, sedangkan ikan yang mati tenggelam diambil oleh

ABK yang pandai menyelam;

- Bahwa Terdakwa menangkap ikan telah 10 (sepuluh) hari di perairan Pulau

Dua Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara;

- Bahwa pada saat penangkapan di dalam Kapal KM. Tanpa Tanda Selar

tersebut ditemukan hasil penangkapan berupa ikan campuran sebanyak 1 ½

viber atau 800 (delapan ratus) kilogram;

- Bahwa alat pancing jenis rawe dan pancing ikan kami yang gunakan untuk

menangkap ikan untuk kami miliki pribadi;

- Bahwa Terdakwa diajak oleh HUTABARAT Als BATAK untuk menangkap

ikan dengan perjanjian hasil tangkapan ikan bagi hasil;

Menimbang, bahwa Terdakwa II. JHON WATE di persidangan telah

memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 08 Februari 2014 dan sekira pukul 01.00 Wib

bertempat di timur dari Pulau Poncan Gadang perairan Sibolga Terdakwa

ditangkap oleh Polisi karena tidak memiliki dokumen-dokumen kelengkapan

dalam penangkapan ikan seperi izin penangkapan ikan;

- Bahwa ketika Terdakwa dan Terdakwa SABRAN HABIB SIGALINGGING

Alias BUYUNG di tangkap Polisi, Terdakwa SABRAN HABIB SIGALINGGING

saat itu selaku Nakhoda Kapal KM. Tanpa Tanda Selar dan Terdakwa selaku

Anak Buah Kapal Kapal atau Juru masak Kapal, akan tetapi Terdakwa

SABRAN HABIB SIGALINGGING bukan Nakhoda yang sebenarnya,

Terdakwa SABRAN HABIB SIGALINGGING hanya anak buah kapal bagian

mesin yang diperintahkan Nakhoda utama Pak Batak untuk membawa kapal

kembali ke tangkahan Sibolga;

- Bahwa Nakhoda dan pemilik kapal tersebut adalah HUTABARAT Als BATAK;

- Bahwa saat melakukan panangkapan ikan, yang ada dikapal tersebut

sejumlah 6 (enam) orang termasuk Terdakwa;

- Bahwa 4 (empat) orang yaitu HUTABARAT Als. BATAK, NUDIN, PARMAN,

JHON PONAHIA, turun ditengah laut sebelum Terdakwa ditangkap

menggunakan speed boat, sewaktu mereka pergi Terdakwa tidak

mengetahui karena saat itu malam hari Terdakwa tidur;

- Bahwa kami kembali pulang karena persediaan bahan makanan habis dan

bahan bakar Kapal sedikit lagi habis;

- Bahwa Nakhoda kapal Pak BATAK melemparkan botol bahan peledak ketika

menangkap ikan, dan Terdakwa di perintahkan untuk mengambil ikan yang

mati muncul di permukaan;

- Bahwa Terdakwa melaut telah 10 (sepuluh) hari di perairan Pulau Dua

Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara sebagai tukang masak;

- Bahwa hasil penangkapa Kapal KM. Tanpa Tanda Selar berupa ikan

campuran sebanyak 1 ½ viber atau 800 (delapan ratus) kilogram;

11

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

- Bahwa alat pancing jenis rawe dan pancing ikan digunakan ABK untuk

menangkap ikan untuk miliki pribadi;

- Bahwa Terdakwa diajak oleh HUTABARAT Als BATAK untuk menangkap

ikan dengan perjanjian hasil tangkapan ikan bagi hasil;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti berupa:

- 1 (satu) unit Kapal Km. Tanpa tanda selar sekira GT.7;

- Seperangkat alat tangkap ikan (jenis rawe);

- Seperangkat alat tangkap ikan (jenis pancing);

- 1 (satu) unit satelit GPS merk Garmin;

- Uang sebanyak Rp. 3.200.000,- (tiga juta dua ratus ribu rupiah) hasil penjualan

ikan campuran sebanyak 800 (delapan ratus) kilo gram;

Menimbang, bahwa seluruh barang bukti tersebut telah disita secara sah

berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sibolga dan dipersidangan

telah diperlihatkan kepada Para Terdakwa dan para Saksi, dimana Para Terdakwa

dan para Saksi membenarkan keberadaan barang bukti tersebut, sehinga seluruh

barang bukti tersebut dapat digunakan untuk dipertimbangkan guna memperkuat

pembuktian perkara ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan

diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

- Bahwa saksi HARIONO bersama-sama dengan saksi ROMYZAL TANJUNG,

SH., dan RUDI KURNIAWAN, SH., yang masing-masing adalah anggota

Polisi Air pada Polres Kota Sibolga telah melakukan patroli di wilayah

perairan Sibolga pada hari Sabtu tanggal 08 Februari 2014 dan sekira pukul

01.00 Wib bertempat di posisi ± 0,5 Myl arah timur dari Pulau Poncan

Gadang perairan Sibolga;

- Bahwa Saksi HARIONO bertindak selaku komandan pada patroli Polisi Air

yang dilakukan pada hari Sabtu tanggal 08 Februari 2014 tersebut;

- Bahwa saksi HARIONO, saksi ROMYZAL TANJUNG, SH., dan saksi RUDI

KURNIAWAN, SH., melihat kapal mencurigakan tanpa lampu di posisi ± 0,5

Myl arah timur dari Pulau Poncan Gadang perairan Sibolga, yaitu KM. Tanpa

Tanda Selar;

- Bahwa yang melakukan pemeriksaan terhadap KM. Tanpa Tanda Selar

tersebut adalah saksi ROMYZAL TANJUNG, SH. dan saksi RUDI

KURNIAWAN, SH.;

- Bahwa yang menjadi Nakhoda KM. Tanpa Tanda Selar saat dilakukan

pemeriksaan dan penangkapan adalah Terdakwa 1. Sabran Habib

Sigalingging Alias Buyung sedangkan Terdakwa 2. Jhon Wate berperan

sebagai anak buah kapal atau juru masak;

- Bahwa benar pada saat dilakukan pemeriksaan pada KM. Tanpa Tanda

Selar di laut, ditemukan 1 ½ (satu setengah) viber ikan campuran di dalam

Kapal Motor tersebut, dan seperangkat jaring pukat rawe serta seperangkat

alat pancing;

12

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

- Bahwa pada saat Para saksi melakukan pemeriksaan KM. Tanpa Tanda

Selar di laut, Para Terdakwa menerangkan KM. Tanpa Tanda Selar tidak

memiliki atau tidak dilengkapi dengan dokumen-dokumen seperti SIUP, SIPI

dan Surat Keterangan Kecakapan Nahkoda;

- Bahwa pemilik sekaligus Nakhoda KM. Tanpa Tanda Selar tersebut adalah

HUTABARAT Als. BATAK;

- Bahwa Para Terdakwa telah melakukan kegiatan penangkapan ikan selama

10 (sepuluh) hari di perairan Pulau Dua Kabupaten Mandailing Natal,

Sumatera Utara;

- Bahwa KM. Tanpa Tanda Selar berangkat dari tangkahan ZTD Kota Sibolga

pada hari Jumat tanggal 31 Januari 2013, dengan personil 6 (enam) orang

masing-masing; Terdakwa 1. SABRAN HABIB SIGALINGGING Alias

BUYUNG selaku ABK/Kepala kamar mesin, HUTABARAT Als BATAK selaku

Nakhoda (utama), NUDIN selaku ABK, PARMAN selaku ABK, JHON

PONAHIA selaku ABK dan Terdakwa 2. JHON WATE selaku ABK/tukang

masak;

- Bahwa 4 (empat) orang yaitu HUTABARAT Als BATAK, NUDIN, PARMAN,

dan JHON PONAHIA sempat pergi ditengah laut dengan menggunakan Boat

Pompong (spead boat) sebelum ditangkap oleh Polisi Air pada Polres Kota

Sibolga (Para Saksi);

- Bahwa Para Terdakwa diajak oleh HUTABARAT Als BATAK untuk

menangkap ikan dengan perjanjian hasil tangkapan ikan bagi hasil;

- Bahwa Dokumen atau Surat-surat yang harus dilengkapi oleh Kapal diatas 5

GT :

1. Pas Tahunan atau Pas Kecil;

2. Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP);

3. SUrat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI);

4. Surat Layak Operasi (SLO);

5. Surat Persetujuan Berlayar;

6. Surat Keterangan Kecakapan atau SKK Nahkoda / KKM;

- Bahwa setelah memeriksa Kapal Motor KM. Tanpa Tanda Selar tersebut, GT

(Gross Tonage) Kapal motor tersebut sekira Gt. 07;

- Bahwa untuk menentukan ukuran Gross Tonage suatu kapal adalah P

(panjang) x L (lebar) x D (kedalaman) x Volume (0,70) x 0,25 jadi 16,53 x

3,15 x 1,20 x 0,70 x 0,25 = 10,93 Gross Tonage;

- Bahwa ikan hasil tangkapan Para Terdakwa sebanyak 800 (delapan ratus)

kilogram telah dilelang, dan hasil lelangnya sejumlah Rp. 3.200.000,- (tiga

juta dua ratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas Para Terdakwa dapat

dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

13

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Menimbang, bahwa untuk menyatakan seseorang bersalah melakukan suatu

tindak pidana, maka perbuatannya haruslah memenuhi seluruh unsur pasal yang

didakwakan kepadanya dan dapat dipertanggungjawabkan;

Menimbang, bahwa Para Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum

dengan dakwaan kumulatif, maka Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan

dakwaan kesatu/pertama sebagaimana diatur dalam Pasal 92 UU. RI. No. 31 Tahun

2004 tentang perikanan Jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP, yang unsur-unsurnya

adalah sebagai berikut:

1. Setiap orang;

2. Dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia;

3. Melakukan usaha perikanan di bidang penangkapan, pembudidayaan, pengangkutan,

pengolahan, dan pemasaran ikan;

4. Tidak memiliki SIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1);

5. Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, atau yang turut serta melakukan

(secara bersama-sama);

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim

mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad.1. Unsur Setiap Orang;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang dalam Undang-

Undang No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan adalah adalah orang perseorangan

atau korporasi;

Menimbang, bahwa perseroangan yang dimaksud dalam Undang-undang ini

adalah siapa saja / setiap orang sebagai subjek hukum pembawa atau penyandang

hak dan kewajiban dalam hubungan-hubungan hukum dan ia mampu

mempertanggung jawabkan perbuatan yang dilakukanya;

Menimbang, bahwa orang dapat mempertanggung jawabkan perbuatan

yang dilakukanya adalah orang yang memiliki akal/jiwa yang sehat;

Menimbang, bahwa di awal persidangan Para Terdakwa menyatakan dalam

keadaan sehat dan telah menjawab identitasnya dengan baik dan benar sesuai

identitas yang tercantum dalam surat dakwaan Penuntut Umum, begitu juga Para

saksi menerangkan bahwa Para Terdakwa yang dihadapkan dipersidangan inilah

yang mereka tangkap;

Menimbang, bahwa dari pengamatan Majelis Hakim selama berlangsungnya

pemeriksaan di persidangan ternyata Para Terdakwa memiliki akal/jiwa yang sehat,

karena Para Terdakwa mampu mendengar dan menjawab seluruh pertanyaan yang

diajukan kepadanya dengan baik, itu dipandang dari segi hukum bahwa Para

Terdakwa mampu mempertanggung jawabkan perbuatan yang dilakukannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka unsur “setiap

orang” telah terpenuhi secara hukum;

Ad.2. Unsur dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik

Indonesia;

14

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Menimbang, bahwa suatu kesengajaan itu ialah berhubungan dengan sikap

batin seseorang yang didakwa melakukan suatu tindak pidana. Oleh karena itu sikap

batinnya tersebut harus disimpulkan dari keadaan lahir yang tampak dari luar,

dengan cara mengobjektifkan adanya unsur kesengajaan tersebut dengan

berpedoman pada teori ilmu pengetahuan hukum;

Menimbang, bahwa dalam ilmu pengetahuan hukum pidana tentang unsur

dengan sengaja, dikenal dua teori untuk menentukan adanya unsur dengan sengaja,

yaitu Teori kehendak (wills theorie) dan Teori Pengetahuan atau membayangkan

(voorstilings theorie), Dalam teori menjelaskan bahwa apabila seseorang

menghendaki suatu dengan sendirinya diliputi pengetahuan (gambaran), artinya

seseorang untuk menghendaki sesuatu lebih dahulu sudah harus mempunyai

pengetahuan, gambaran/kesadaran tentang sesuatu itu. Kehendak merupakan arah,

maksud, halmana berhubungan dengan motif;

Menimbang, bahwa memperhatikan fakta persidangan, Para Terdakwa telah

diajak atau dibujuk oleh Pemilik/Nakhoda KM. Tanpa tanda selar yaitu Sdr.

HUTABARAT Als BATAK untuk menangkap ikan dengan perjanjian hasil tangkapan

ikan bagi hasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta lain yaitu Para Terdakwa bersama-

sama dengan HUTABARAT Als BATAK selaku Nakhoda (utama), NUDIN selaku

ABK, PARMAN selaku ABK, JHON PONAHIA selaku ABK telah melakukan kegiatan

penangkapan ikan selama 10 (sepuluh) hari di perairan Pulau Dua Kabupaten

Mandailing Natal, Sumatera Utara dengan menggunakan KM. Tanpa Tanda Selar

sekira GT.7 yang berangkat dari tangkahan ZTD Kota Sibolga pada hari Jumat

tanggal 31 Januari 2013. Hal tersebut telah dipersiapkan oleh Para Terdakwa dengan

4 (empat) orang lainnya sebelum ditangkap oleh Polisi Air Sibolga (Para Saksi) pada

hari Sabtu tanggal 08 Februari 2014 dan sekira pukul 01.00 Wib bertempat di posisi ±

0,5 Myl arah timur dari Pulau Poncan Gadang perairan Sibolga telah berpisah/pergi

dari KM. Tanpa Tanda Selar sekira GT.7 menggunakan speed boat hal tersebut

dikuatkan dengan ditemukannya dari KM. Tanpa Tanda Selar sekira GT.7

seperangkat alat panjing dan ikan campuran sebanyak 1½ (satu setengah) viber ikan

atau sejumlah 800 (delapan ratus) kilogram;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka unsur ”dengan

sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia” telah terpenuhi secara

hukum;

Ad.3. Unsur melakukan usaha perikanan di bidang penangkapan,

pembudidayaan, pengangkutan, pengolahan, dan pemasaran ikan;

Menimbang, bahwa terhadap unsur ini bukanlah merupakan unsur kumulatif

melainkan alternatif, sehingga apabila apabila terbukti salah satu sub unsur, maka

unsur tersebut telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim secara mutatis mutandis mengambil

pertimbangan pada unsur kedua (Ad.2) bahwa Para Terdakwa telah menangkap ikan

15

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

sebanyak 1½ (satu setengah) viber ikan campuran atau sejumlah 800 (delapan ratus)

kilogram yang telah dilelang dengan hasil lelang sejumlah Rp. 3.200.000,- (tiga juta

dua ratus ribu rupiah) yang dijadikan barang bukti dalam persidangan ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka unsur

”melakukan usaha perikanan di bidang penangkapan, pengangkutan, pengolahan,

ikan” telah terpenuhi secara hukum;

Ad.4. Unsur Tidak memiliki SIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1);

Menimbang, bahwa SIUP menurut Undang-undang ini adalah Surat Izin

usaha Perikanan yang adalah izin tertulis yang harus dimiliki perusahaan perikanan

untuk melakukan usaha perikanan dengan menggunakan sarana produksi yang

tercantum dalam izin tersebut;

Menimbang, bahwa pada saat Para saksi (saksi HARIONO, saksi ROMYZAL

TANJUNG, SH., dan RUDI KURNIAWAN, SH.) yang telah melakukan pemeriksaan

dan penangkapan KM. Tanpa Tanda Selar di wilayah perairan Sibolga pada hari

Sabtu tanggal 08 Februari 2014 dan sekira pukul 01.00 Wib bertempat di posisi ± 0,5

Myl arah timur dari Pulau Poncan Gadang perairan Sibolga, Para Terdakwa

menerangkan KM. Tanpa Tanda Selar tidak memiliki atau tidak dilengkapi dengan

dokumen-dokumen termasuk SIUP;

Menimbang, bahwa menurut ahli untuk menentukan ukuran Gross Tonage

suatu kapal adalah dengan cara menghitung: P (panjang) x L (lebar) x D (kedalaman)

x Volume (0,70) x 0,25 jadi 16,53 x 3,15 x 1,20 x 0,70 x 0,25 = 10,93 Gross Tonage,

dengan demikian KM. Tanpa Tanda Selar yang digunakan oleh Para Terdakwa wajib

memiliki atau dilengkapi dokumen atau Surat-surat antara lain: Pas Tahunan atau

Pas Kecil, Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP), SUrat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI),

Surat Layak Operasi (SLO), Surat Persetujuan Berlayar, dan Surat Keterangan

Kecakapan atau SKK Nahkoda / KKM;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka unsur ” tidak

memiliki SIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)” telah terpenuhi

secara hukum;

Ad.5. Unsur mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, atau yang turut

serta melakukan (secara bersama-sama);

Menimbang, bahwa terhadap unsur ini bukanlah merupakan unsur kumulatif

melainkan alternatif, sehingga apabila apabila terbukti salah satu sub unsur, maka

unsur tersebut telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa dalam ajaran penyertaan terdapat “medepIegen” apabila

terdapat dua orang atau Iebih melakukan tindak pidana dan terdapat kerjasama yang

erat antara pelaku yang terlihat dan adanya kata sepakat (aanspraak) atau adanya

16

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

kerjasama yang erat dalam pelaksanaan perbuatan atau adanya pembagian hasil

kejahatan;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Para Terdakwa adapun cara

mereka menangkap ikan ialah dengan cara Sdr. HUTABARAT Als BATAK atau

Nakhoda Utama (pemilik kapal) melempar botol bahan peledak ke laut, kemudian

Para Terdakwa mengambil ikan yang ada dipermukaan air laut, sedangkan ikan yang

mati tenggelam diambil oleh ABK yang diberi tugas menyelam untuk mengambil ikan,

yang jumlah keseluruhan personil KM. Tanpa Tanda Selar sekira GT.7 yang

digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan adalah 6 (enam) orang

termasuk Para Terdakwa;

Menimbang, bahwa hal tersebut membuktikan adanya kerjasama mereka

dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan;

Menimbang, bahwa Para Terdakwa menerangkan sebelum melakukan

kegiatan penangkapan ikan, telah dijanjikan secara lisan oleh Sdr. HUTABARAT Als

BATAK untuk menangkap ikan dengan perjanjian bahwa hasil tangkapan ikan akan

dilakukan bagi hasil diantara mereka yang melakukan penangkapan ikan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka unsur ”secara

bersama-sama” telah terpenuhi secara hukum;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 92 UU. RI. No. 31

Tahun 2004 tentang perikanan Jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP telah terpenuhi,

Para Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan

melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan kesatu/pertama;

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum disusun secara

kumulatif maka selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan dakwaan kedua

sebagaimana diatur dalam Pasal 93 ayat (1) UU. RI. No. 31 Tahun 2004 tentang

Perikanan Jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP., yang unsur-unsurnya adalah sebagai

berikut:

1. Setiap Orang;

2. Memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera Indonesia;

3. Melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Republik

Indonesia dan/atau di laut lepas;

4. Tidak memiliki SIPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1);

5. Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, atau yang turut serta

melakukan(secara bersama-sama);

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim

mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad.1. Unsur Setiap Orang;

Menimbang, bahwa oleh karena unsur ini sama dan telah dipertimbangkan

dalam dakwaan kumulatif kesatu/pertama dan terbukti maka Majelis Hakim secara

mutatis mutandis mengambil pertimbangan pembuktian dalam unsur tersebut

sebagai pertimbangan dalam unsur setiap orang dalam dakwaan kedua ini;

17

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi secara hukum;

Ad.2. Unsur memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkap ikan

berbendera Indonesia;

Menimbang, bahwa terhadap unsur ini merupakan unsur kumulatif alternatif,

sehingga apabila apabila terbukti salah satu sub unsur, maka unsur ini telah

terpenuhi;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta persidangan yaitu Para Terdakwa

bersama-sama dengan HUTABARAT Als BATAK selaku Nakhoda (utama), NUDIN

selaku ABK, PARMAN selaku ABK, JHON PONAHIA selaku ABK telah melakukan

kegiatan penangkapan ikan selama 10 (sepuluh) hari di perairan Pulau Dua

Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara dengan menggunakan KM. Tanpa

Tanda Selar sekira GT.7 yang berangkat dari tangkahan ZTD Kota Sibolga pada hari

Jumat tanggal 31 Januari 2013. Hal tersebut telah dipersiapkan oleh Para Terdakwa

dengan 4 (empat) orang lainnya sebelum ditangkap oleh Polisi Air Sibolga (Para

Saksi) pada hari Sabtu tanggal 08 Februari 2014 dan sekira pukul 01.00 Wib

bertempat di posisi ± 0,5 Myl arah timur dari Pulau Poncan Gadang perairan Sibolga

telah berpisah/pergi dari KM. Tanpa Tanda Selar sekira GT.7 menggunakan speed

boat hal tersebut dikuatkan dengan ditemukannya dari KM. Tanpa Tanda Selar

sekira GT.7 seperangkat alat panjing dan ikan campuran sebanyak 1½ (satu

setengah) viber ikan atau sejumlah 800 (delapan ratus) kilogram;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut unsur ini telah

terpenuhi secara hukum;

Ad.3. Unsur Melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan

Republik Indonesia dan/atau di laut lepas;

Menimbang, bahwa berdasarkan dari keterangan Para Terdakwa maupun

Para Saksi, Para Terdakwa bersama-sama dengan HUTABARAT Als BATAK selaku

Nakhoda (utama), NUDIN selaku ABK, PARMAN selaku ABK, JHON PONAHIA

selaku ABK telah melakukan kegiatan penangkapan ikan selama 10 (sepuluh) hari di

perairan Pulau Dua Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara dengan

menggunakan KM. Tanpa Tanda Selar sekira GT.7 yang berangkat dari tangkahan

ZTD Kota Sibolga pada hari Jumat tanggal 31 Januari 2013. Hal tersebut telah

dipersiapkan oleh Para Terdakwa dengan 4 (empat) orang lainnya sebelum

ditangkap oleh Polisi Air Sibolga (Para Saksi) pada hari Sabtu tanggal 08 Februari

2014 dan sekira pukul 01.00 Wib bertempat di posisi ± 0,5 Myl arah timur dari Pulau

Poncan Gadang perairan Sibolga

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut unsur telah

terpenuhi secara hukum;

Ad.4. Unsur Tidak memiliki SIPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1);

Menimbang, bahwa SIPI menurut Undang-undang ini adalah Surat Izin

Penangkapan Ikan yang adalah izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan

untuk melakukan penangkapan ikan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

SIUP;

18

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Menimbang, bahwa pada saat Para saksi (saksi HARIONO, saksi ROMYZAL

TANJUNG, SH., dan RUDI KURNIAWAN, SH.) yang telah melakukan pemeriksaan

dan penangkapan KM. Tanpa Tanda Selar di wilayah perairan Sibolga pada hari

Sabtu tanggal 08 Februari 2014 dan sekira pukul 01.00 Wib bertempat di posisi ± 0,5

Myl arah timur dari Pulau Poncan Gadang perairan Sibolga, Para Terdakwa

menerangkan KM. Tanpa Tanda Selar tidak memiliki atau tidak dilengkapi dengan

dokumen-dokumen termasuk SIUP;

Menimbang, bahwa menurut ahli untuk menentukan ukuran Gross Tonage

suatu kapal adalah dengan cara menghitung: P (panjang) x L (lebar) x D (kedalaman)

x Volume (0,70) x 0,25 jadi 16,53 x 3,15 x 1,20 x 0,70 x 0,25 = 10,93 Gross Tonage,

dengan demikian KM. Tanpa Tanda Selar yang digunakan oleh Para Terdakwa wajib

memiliki atau dilengkapi dokumen atau Surat-surat antara lain: Pas Tahunan atau

Pas Kecil, Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP), SUrat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI),

Surat Layak Operasi (SLO), Surat Persetujuan Berlayar, dan Surat Keterangan

Kecakapan atau SKK Nahkoda / KKM;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut unsur ini telah

terpenuhi secara hukum;

Ad.5. Unsur mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, atau yang turut

serta melakukan (secara bersama-sama);

Menimbang, bahwa terhadap unsur ini bukanlah merupakan unsur kumulatif

melainkan alternatif, sehingga apabila apabila terbukti salah satu sub unsur, maka

unsur tersebut telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa dalam ajaran penyertaan terdapat “medepIegen” apabila

terdapat dua orang atau Iebih melakukan tindak pidana dan terdapat kerjasama yang

erat antara pelaku yang terlihat dan adanya kata sepakat (aanspraak) atau adanya

kerjasama yang erat dalam pelaksanaan perbuatan atau adanya pembagian hasil

kejahatan;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Para Terdakwa adapun cara

mereka menangkap ikan ialah dengan cara Sdr. HUTABARAT Als BATAK atau

Nakhoda Utama (pemilik kapal) melempar botol bahan peledak ke laut, kemudian

Para Terdakwa mengambil ikan yang ada dipermukaan air laut, sedangkan ikan yang

mati tenggelam diambil oleh ABK yang diberi tugas menyelam untuk mengambil ikan,

yang jumlah keseluruhan personil KM. Tanpa Tanda Selar sekira GT.7 yang

digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan adalah 6 (enam) orang

termasuk Para Terdakwa;

Menimbang, bahwa hal tersebut membuktikan adanya kerjasama mereka

dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan;

Menimbang, bahwa Para Terdakwa menerangkan sebelum melakukan

kegiatan penangkapan ikan, telah dijanjikan secara lisan oleh Sdr. HUTABARAT Als

BATAK untuk menangkap ikan dengan perjanjian bahwa hasil tangkapan ikan akan

dilakukan bagi hasil diantara mereka yang melakukan penangkapan ikan;

19

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka unsur ini telah

terpenuhi secara hukum;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 93 ayat (1) UU. RI.

No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP telah

terpenuhi, Para Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan

meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan

kedua;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal diatas ternyata semua Pasal dalam

dakwaan telah terbukti, maka Para Terdakwa dinyatakan telah terbukti secara sah

dan meyakinkan melakukan tindak pidana “secara bersama-sama melakukan usaha

perikanan, pengangkutan pengolahan ikan yang tidak memiliki surat izin usaha

perikanan (SIUP) dan melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan

perikanan Republik Indonesia yang tidak memiliki surat izin penangkapan ikan

(SIPI)”;

Menimbang, bahwa selama pemeriksaan perkara ini, Majelis Hakim tidak

menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik

alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Para Terdakwa haruslah

mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa mampu bertanggung jawab,

maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana sesuai dengan kesalahannya;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Para Terdakwa telah

dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan

penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa ditahan dan penahanan

terhadap Para Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar

Para Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan

untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa barang bukti berupa:

- 1 (satu) unit Kapal Km. Tanpa tanda selar sekira GT.7;

- Uang sebanyak Rp. 3.200.000,- (tiga juta dua ratus ribu rupiah) hasil

penjualan ikan hasil tangkapan KM. Tanpa tanda selar sekira GT.7 sebanyak

800 (delapan ratus) kilo gram;

- 1 (satu) unit satelit GPS merk Garmin;

yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan usaha perikanan, pengangkutan

pengolahan ikan dan penangkapan ikan tapa izin serta merupakan hasil dari

kejahatan tersebut, dan oleh karena mempunyai nilai ekonomis, maka perlu

ditetapkan agar barang bukti tersebut dirampas untuk negara. Sedangkan barang

bukti berupa:

- Seperangkat alat tangkap ikan (jenis rawe);

20

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

- Seperangkat alat tangkap ikan (jenis pancing);

karena telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan penangkapan ikan tanpa izin

dan tidak memiliki nilai ekonomis, maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut

dirampas untuk dimusnahkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa dijatuhi pidana, maka

haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri Para Terdakwa,

maka perlu dipertimbangan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang

meringankan Para Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan:

Perbuatan Para Terdakwa merusak ekosistem laut di wilayah perairan Indonesia;

Perbuatan Para Terdakwa bertentangan dengan program pemerintah dalam hal

pemberantasan aksi illegal fishing;

Keadaan yang meringankan:

Para Terdakwa belum pernah dihukum;

Para Terdakwa bersikap sopan selama persidangan:

Para Terdakwa menyesali perbuatannya;

Memperhatikan, Pasal 92 dan Pasal 93 ayat (1) UU. RI. No.31 Tahun 2004

tentang Perikanan Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana dan Undang-undang Nomor

8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan

lain yang bersangkutan;

MENGADILI:

1. Menyatakan Terdakwa I. SABRAN HABIB SIGALINGGING Als. BUYUNG dan

Terdakwa II. JHON WATE tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan

bersalah melakukan tindak pidana “Secara bersama-sama melakukan usaha

perikanan, pengangkutan pengolahan ikan yang tidak memiliki surat izin usaha

perikanan (SIUP) dan melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan

perikanan Republik Indonesia yang tidak memiliki surat izin penangkapan ikan

(SIPI)”;

2. Menjatuhkan pidana kepada Para Terdakwa oleh karena itu dengan pidana

penjara masing-masing selama 3 (tiga) tahun dan denda masing-masing

sejumlah Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dengan ketentuan apabila

denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan masing-masing

selama 3 (tiga) bulan;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Para

Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Para Terdakwa tetap ditahan;

5. Menetapkan barang bukti berupa:

- 1 (satu) unit KM. Tanpa tanda selar sekira GT.7;

21

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

- Uang sejumlah Rp. 3.200.000,- (tiga juta dua ratus ribu rupiah) hasil

penjualan ikan hasil tangkapan KM. Tanpa tanda selar sekira GT.7 sebanyak

800 (delapan ratus) kilogram;

- 1 (satu) unit satelit GPS merk Garmin;

Dirampas untuk negara;

- Seperangkat alat tangkap ikan jenis rawe;

- Seperangkat alat tangkap ikan jenis pancing;

Dirampas untuk dimusnahkan;

6. Membebankan kepada Para Terdakwa membayar biaya perkara masing-masing

sejumlah Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Sibolga pada hari Kamis, tanggal 03 April 2014, oleh Marper

Pandiangan, S.H., M.H., selaku Hakim Ketua, Justiar Ronal, S.H., dan Arief Wibowo,

S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan pada hari itu

juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan

didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh L. Hutabarat, S.H., Panitera

Pengganti pada Pengadilan Negeri Sibolga, serta dihadiri oleh Futin Helena Laoli,

S.H., Penuntut Umum, dan Para Terdakwa.

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Justiar Ronal, S.H. Marper Pandiangan, S.H., M.H.

Arief Wibowo., S.H., M.H.

Panitera Pengganti,

L. Hutabarat, S.H.