profil kesehatan kabupaten kendal tahun 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti rumah sakit,...

78

Upload: lyhanh

Post on 15-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Page 2: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Page 3: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

ii PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

ii

DAFTAR ISI

Keterangan Halaman

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG

B. DASAR

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

D. SISTEMATIKA PENULISAN

1

1

2

3

3

3

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN KENDAL

A. KONDISI GEOGRAFI

B. KONDISI DEMOGRAFI

5

5

5

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

DI KABUPATEN KENDAL

A. Mortalitas

1. Kematian Ibu

2. Kematian Anak

a. Angka Kematian Bayi

b. Angka Kematian Anak Balita

B. Morbiditas

1. 10 Besar Penyakit

2. Tb Paru

3. HIV/AIDS

4. Pneumonia

5. Kusta

6. Diare

7. PD3I

8. Penyakit Bersumber Binatang

a. DBD

b. Malaria

9. Penyakit Tidak Menular

C. Status Gizi

10

10

10

12

12

13

14

14

15

16

19

20

22

23

24

24

25

26

28

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DI

KABUPATEN KENDAL

A. Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar

1. Pelayanan Kesehatan Ibu

31

31

31

Page 4: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

iii PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

iii

a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

b. Pelayanan Persalinan

c. Pelayanan Nifas

d. Pelayanan Komplikasi Maternal

2. Pelayanan Neonatal, Bayi dan Balita

a. Pelayanan Neonatal

b. Pelayanan Kesehatan Bayi

c. Pelayanan Kesehatan Balita

3. Pelayanan Kesehatan siswa SD

4. Pelayanan KB

5. Pelayanan Imunisasi

6. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut

7. Pelayanan kesehatan lansia

B. Upaya Pelayanan Kesehatan Rujukan

C. Upaya Pelayanan Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan Masyarakat

D. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

1. Pemberian Tablet Fe

2. Pemberian Kapsul vitamin A

3. Pemberian ASI Eksklusif

E. Pelayanan Kesehatan Pekerja

F. Upaya Kesehatan Lingkungan

1. Rumah sehat

2. Sarana Air Bersih

3. Sarana Sanitasi Dasar

4. TUPM dan Kesehatan institusi

G. Upaya Pemberdayaan Masyarakat

1. UKBM

2. PHBS

H. Sumber Daya Kesehatan

1. Tenaga Kesehatan

2. Obat dan Perbekalan Farmasi

3. Anggaran Kesehatan

4. Sarana Kesehatan

I. Capaian SPM Bidang Kesehatan Kabupaten

Kendal

31

32

33

33

34

34

35

36

37

37

38

39

40

40

42

43

43

44

45

46

47

47

48

49

50

51

51

54

56

56

58

59

60

61

BAB V KESIMPULAN 67

LAMPIRAN

Page 5: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

iv PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

iv

Page 6: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

1 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, pasal

17 menyebutkan Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap

informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan

memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya Sistem informasi kesehatan

merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh seluruh tingkat pemerintah secara

sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu

keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan dalam era keterbukaan

informasi di tingkat kabupaten adalah Profil Kesehatan Kabupaten, yang merupakan

salah satu alat penyajian data yang dapat langsung di akses oleh masyarakat umum.

Dengan adanya profil kesehatan kabupaten di harapkan didapatkan gambaran situasi

kesehatan masyarakat yang ada di Kabupaten Kendal.

Profil Kesehatan Kabupaten ini juga berfungsi dalam rangka mendukung implementasi

visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, mengingat untuk mencapai visi dan

misi tersebut diperlukan adanya data dan informasi yang sangat berguna sebagai dasar

pengambilan keputusan pembangunan kesehatan di Kabupaten Kendal. Adapun Visi

dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal yaitu “TERWUJUDNYA MASYARAKAT

SEHAT YANG MANDIRI”, sedangkan misi untuk mencapai visi tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat

2. Menciptakan pembangunan berwawasan kesehatan melalui peningkatkan kualitas

lingkungan

3. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan

perorangan dan masyarakat secara merata, terjangkau, bermutu dan

berkesinambungan

4. Menciptakan manajemen pembangunan kesehatan dan ketersediaan sumber daya

kesehatan

Profil Kesehatan Kabupaten Kendal ini disusun berdasarkan data yang di dapatkan dari

para pemegang program yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Puskesmas

dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas

Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Palang Merah

Indonesia.

B. Dasar

Dasar-dasar pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah nilai kebenaran atau

aturan pokok sebagai landasan untuk berfikir atau bertindak dalam pembangunan

Page 7: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

2 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

kesehatan. Dasar-dasar ini merupakan landasan dalam penyusunan visi, misi dan

strategi serta petunjuk pokok pelaksanaan pembangunan kesehatan secara nasional

yang meliputi:

1. Dasar Perikemanusiaan

Setiap upaya kesehatan harus berlandaskan prikemanusiaan yang dijiwai,

digerakkan dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa. Tenaga kesehatan perlu berbudi luhur dan memegang teguh etika profesi.

2. Dasar pemberdayaan dan kemandirian

Setiap orang dan masyarakat bersama pemerintah berperan, berkewajiban dan

bertanggung jawab untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

perorangan, keluarga dan lingkungannya. Setiap upaya kesehatan harus mampu

membangkitkan dan mendorong peran serta masyarakat. Pembangunan kesehatan

dilaksanakan berlandaskan pada kepercayaan atas kemampuan dan kekuatan

sendiri serta bersendikan kepribadian bangsa.

3. Dasar Adil dan Merata

Dalam pembangunan kesehatan setiap orang mempunyai hak yang sama dalam

memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, tanpa memandang suku,

golongan, agama, dan status social ekonominya.

4. Dasar Pengutamaan dan Manfaat

Penyelenggaraan upaya kesehatan bermutu yang mengikuti perkembangan IPTEK,

lebih mengutamakan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan dan

pencegahan penyakit, serta dilaksanakan secara professional, mempertimbangkan

kebutuhan dan kondisi daerah, berhasil guna dan berdaya guna. Upaya kesehatan

diarahkan agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan

derajat kesehatan masyarakat, serta diaksanakan dengan penuh tanggung jawab

sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. Tujuan

Tujuan dari Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kendal ini yaitu untuk

memberikan gambaran mengenai situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di

Kabupaten Kendal, baik dari Situasi Derajat Kesehatan Masyarakat, situasi Upaya

Kesehatan Masyarakat dan situasi Sumber Daya Kesehatan yang ada di Kabupaten

Kendal. Dengan adanya Profil Kesehatan ini diharapkan mampu untuk menyediakan

informasi bagi para stake holder kesehatan. Hal ini berkaitan sebagai dasar bagi

decision maker dalam rangka pengambilan keputusan bagi pembangunan kesehatan di

Kabupaten Kendal. Selain itu juga sebagai salah satu alat untuk evaluasi bagi sektor

kesehatan mengenai target dan sasaran yang telah dicapai, sehingga dapat digunakan

sebagai pijakan untuk perencanaan program untuk tahun selanjutnya.

Page 8: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

3 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

1. Tujuan Umum

Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2013 adalah

tersedianya data / informasi yang relevan, akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan

dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara

berhasilguna dan berdayaguna sebagai upaya menuju Kabupaten Kendal yang

Sehat.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2013

adalah :

a. Diperolehnya Data / informasi umum dan lingkungan yang meliputi lingkungan

fisik dan biologi, perilaku masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan

masyarakat, data kependudukan dan sosial ekonomi;

b. Diperolehnya Data / informasi tentang status kesehatan masyarakat yang meliputi

angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat;

c. Diperolehnya Data / informasi tentang upaya kesehatan, yang meliputi cakupan

kegiatan dan sumber daya kesehatan.

d. Diperolehnya Data / informasi untuk bahan penyusunan perencanaan kegiatan

program kesehatan;

e. Tersedianya alat untuk pemantauan dan evaluasi tahunan program – program

kesehatan;

f. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai

g. sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit maupun

Unit-Unit Kesehatan lainnya;

h. Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan sistem pencatatan dan

pelaporan kesehatan.

D. Sistematika Penulisan

Profil Kesehatan Kabupaten Kendal ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang perlunya Profil Kesehatan Kabupaten Kendal. Disamping

itu dilengkapi dengan maksud dan tujuan, serta sistimatika penulisan Profil Kesehatan

Kabupaten Kendal.

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN KENDAL

Dalam bab ini disampaikan kondisi umum di Kabupaten Kendal pada masa kini yang

meliputi : Kependudukan, Pendidikan dan kondisi geografis Kabupaten Kendal.

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

Page 9: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

4 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Bab ini menjelaskan tentang uraian indikator kesehatan, diantaranya angka kematian

(Mortalitas), angka kesakitan (Morbiditas) dan status gizi masyarakat.

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Berisi uraian tentang upaya kesehatan yang menjadi tujuan pembangunan kesehatan

Gambaran tentang upaya kesehatan yang telah dilakukan yang meliputi Upaya

Pelayanan Kesehatan, Akses dan mutu pelayanan kesehatan, Perilaku kesehatan

masyarkat dan Keadaan lingkungan.

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Berisi uraian tentang sarana pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan

kesehatan di Kabupaten Kendal.

BAB V KESIMPULAN

Berisi kesimpulan dan saran Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2012.

Page 10: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

5 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

BAB II

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KENDAL

A. Kondisi Geografi

Kabupaten Kendal, merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang

terletak di jalur utama Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura). Kabupaten Kendal memiliki

karakteristik daerah yang cukup baik dan menjanjikan untuk dikembangkan dalam

berbagai sektor pembangunan. Letak Kabupaten Kendal yang berbatasan langsung

dengan Kota Semarang sebagai Ibukota Propinsi Jawa Tengah sedikit banyak

memberikan pengaruh bagi perkembangan wilayah Kabupaten Kendal.

Secara geografis Kabupaten Kendal terletak pada posisi 109º40’-110º 18’ Bujur Timur

dan 6º 32’-7º 24’ Lintang Selatan dengan luas wilayah keseluruhan sekitar 1.002,23 km2

atau 100.223 hektar, dengan ketinggian diatas permukaan laut berkisar antara 4 – 641

meter. Batas wilayah Kabupaten Kendal secara administratif dapat diuraikan sebagai

berikut: sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan

Kota Semarang, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan

Kabupaten Temanggung dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Batang.

Secara umum, wilayah Kabupaten Kendal terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, yaitu

daerah dataran rendah (pantai) dan daerah dataran tinggi (pegunungan). Wilayah

Kabupaten Kendal bagian utara merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian

antara 0 - 10 meter dpl, dengan suhu berkisar 27º C, yang meliputi Kecamatan Weleri,

Rowosari, Kangkung, Cepiring, Gemuh, Ringinarum, Pegandon, Ngampel, Patebon,

Kendal, Brangsong dan Kaliwungu. Wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan

merupakan daerah dataran tinggi yang terdiri atas tanah pegunungan dengan

ketinggian antara 10 - 2.579 meter dpl, suhu berkisar 25º C, meliputi

Kecamatan Plantungan, Pageruyung, Sukorejo, Patean, Boja, Limbangan, Singorojo

dan Kaliwungu Selatan.

B. Kondisi Demografi

Jumlah Penduduk Kabupaten Kendal di akhir tahun 2013 berdasarkan data dari Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kendal tercatat sebanyak 948.493 jiwa

yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 483.732 jiwa (50,60%) dan penduduk

perempuan sebanyak 472.217 jiwa (49,40%).

Page 11: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

6 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Grafik 1

SUMBER : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kendal

Jumlah Penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Boja yaitu sebanyak 70.527 jiwa

(7,38%) dan Jumlah penduduk yang paling sedikit berada di Kecamatan Plantungan

yaitu sebanyak 30.516 jiwa (3,19%). Sedangkan Kecamatan Kota Kendal memiliki

jumlah kepadatan peduduk tertinggi dengan kepadatan penduduk 1954,46 per km2 dan

Kecamatan Singorojo memiliki jumlah kepadatan peduduk terendah dengan kepadatan

penduduk 431,86 per km2 .Rincian jumlah penduduk per kacamatan dapat dilihat pada

tabel berikut,

Page 12: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

7 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Tabel 1. JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

NO KECAMATAN

LUAS JUMLAH

PENDUDUK

KEPADATAN

WILAYAH PENDUDUK

(km2) per km2

1 Plantungan 48.82 30,516 625.07

2 Sukorejo 76.01 56,670 745.56

3 Pageruyung 51.43 34,463 670.10

4 Patean 92.94 49,598 533.66

5 Singorojo 119.32 51,529 431.86

6 Limbangan 71.72 31,901 444.80

7 Boja 64.09 70,527 1100.44

8 Kaliwungu 47.73 58,817 1232.29

9 Kaliwungu Selatan 65.19 44,264 679.00

10 Brangsong 34.54 45,626 1320.96

11 Pegandon 31.12 38,007 1221.30

12 Ngampel 33.88 32,359 955.11

13 Gemuh 38.17 51,144 1339.90

14 Ringinarum 23.50 34,523 1469.06

15 Weleri 30.28 59,004 1948.61

16 Rowosari 32.64 55,304 1694.36

17 Kangkung 38.98 48,627 1247.49

18 Cepiring 30.08 51,918 1726.00

19 Patebon 44.30 57,424 1296.25

20 Kendal 27.49 53,728 1954.46

JUMLAH (KAB/KOTA)

1,002.2 955,949 954

SUMBER : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kendal

Jumlah penduduk yang melek huruf di Kabupaten Kendal pada tahun 2013 dapat dilihat

pada tabel berikut.

Page 13: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

8 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Tabel 2. PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK

HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

NO KECAMATAN

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH MELEK HURUF

% JUMLAH MELEK HURUF

% JUMLAH MELEK HURUF

%

1 Plantungan 11,519 11,363 98.65 25,729 24,863 96.63 37,248 36,226 97.26

2 Sukorejo 21,131 20,475 96.90 18,639 16,954 90.96 39,770 37,429 94.11

3 Pageruyung 14,049 13,877 98.78 18,482 18,476 99.97 32,531 32,353 99.45

4 Patean 19,621 19,191 97.81 19,520 18,507 94.81 39,141 37,698 96.31

5 Singorojo 18,633 17,831 95.70 21,290 20,542 96.49 39,923 38,373 96.12

6 Limbangan 11,776 11,584 98.37 17,158 15,658 91.26 28,934 27,242 94.15

7 Boja 26,176 25,744 98.35 16,988 16,972 99.90 43,164 42,716 98.96

8 Kaliwungu 21,889 21,554 98.47 19,409 19,391 99.91 41,298 40,945 99.15

9 Kaliwungu Selatan

16,947 16,268 95.99 11,768 11,478 97.54 28,715 27,746 96.63

10 Brangsong 18,900 17,988 95.17 13,797 13,017 94.35 32,697 31,005 94.83

11 Pegandon 14,741 14,273 96.83 14,154 13,830 97.71 28,895 28,103 97.26

12 Ngampel 12,515 12,139 97.00 19,837 18,926 95.41 32,352 31,065 96.02

13 Gemuh 19,905 19,412 97.52 19,732 19,732 100.00 39,637 39,144 98.76

14 Ringinarum 13,722 13,417 97.78 15,085 13,934 92.37 28,807 27,351 94.94

15 Weleri 23,433 23,067 98.44 11,978 11,710 97.76 35,411 34,777 98.21

16 Rowosari 21,184 21,174 99.95 14,323 13,677 95.49 35,507 34,851 98.15

17 Kangkung 17,496 17,485 99.94 20,808 20,808 100.00 38,304 38,293 99.97

18 Cepiring 18,906 18,906 100.00 20,540 18,854 91.79 39,446 37,760 95.73

19 Patebon 19,881 19,881 100.00 22,353 21,191 94.80 42,234 41,072 97.25

20 Kendal 20,098 20,086 99.94 23,092 22,444 97.19 43,190 42,530 98.47

JUMLAH (KAB/KOTA)

362,522 355,715 98.12 364,682 350,965 96.24 727,204 706,680 97.18

SUMBER : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal

Tabel diatas menggambarkan bahwa jumlah penduduk yang berumur 10 tahun keatas

di Kabupaten Kendal yang telah melek huruf sebanyak 706.680 jiwa dari 727.204 jiwa

atau sekitar 97,18%. Berikut merupakan proporsi penduduk yang berumur 10 tahun

keatas di Kabupaten Kendal yang telah melek huruf berdasarkan jenis kelamin,dimana

Page 14: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

9 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

48,26% penduduk laki-laki yang berumur 10 tahun keatas telah melek huruf dan

48,92% penduduk perempuan yang berumur 10 tahun keatas telah melek huruf.

Grafik 2

SUMBER : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal

Page 15: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

10 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

DI KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Pembangunan kesehatan di Kabupaten Kendal bertujuan untuk peningkatan derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.Untuk menilai derajat kesehatan masyarakat,

digunakan beberapa indicator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan

morbiditas (kesakitan). Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Indonesia digambarkan

melalui Angka Mortalitas; terdiri atas Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita

(AKABA), dan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Morbiditas; angka kesakitan beberapa penyakit

serta Status Gizi pada balita dan dewasa. Ketiga indikator tersebut merupakan faktor utama

gambaran dari derajat kesehatan masyarakat. Berikut akan di uraikan mengenai kondisi dan

situasi derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Kendal pada tahun 2013 berdasarkan ketiga

indikator diatas.

A. Mortalitas

Mortalitas dapat dijelaskan sebagai kejadian kematiaqn pada suatu masyarakat dari waktu dan

tempat tertentu yang dapat menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar,kondisi/

tingakat permasalahan kesehatan,kondisi lingkungan fisisk dan biologic secara tidak langsung.

Selain itu dapat pula digunakan sebagai indicator dalam penilaian pelayanan kesehatan dan

program pembangunan kesehatan.

Bermacam-macam indikator mortalitas yang sering dipakai diantarnya :

1. Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Ceath Rate (CDR)

2. Angka Kematian Bayi (AKB)

3. Angka Kematian Anak Balita (AKaBa)

4. Angka Kematian Ibu (AKI), dan

5. Umur Harapan Hidup (UHH) atau Life Expectancy

Dari beberapa indikator mortalitas diatas, sektor kesehatan sangat concern mengenai 3

indikator yang tercantum dalam tujuan global Millenium Development Goals yaitu Penurunan

Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Anak Balita (AKaBa).

1. Kematian Ibu

Angka kemtian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari derajat

kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu

penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penangananya (tidak

termasuk kecelakaan atau kasus insidental)selama melahirkan dan dalam masa

nifas(42 hari setelah melahirkan)tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000

kelahiran hidup.AKI juga dapat digunakan dalam pemantaun kematian terkait dengan

kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan

pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI terhadap perbaikan

Page 16: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

11 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor

kesehatan.

Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat

kesehatan masyarakat. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang

telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu

meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015

adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu.

Adapun tren dari angka kematian ibu dan jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten

Kendal selama 4 tahun terakhir dari tahun 2010 sampai dengan 2013 mengalami

penurunan, Berikut merupakan gambaran dari perjalanan angka kematian ibu dan

jumlah kematian ibu di Kabupaten Kendal.

Grafik 3

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal tahun 2010-2013

Bedasarkan laporan dari puskesmas,jumlah kematian ibu di Kabupaten Kendal

mengalami penurunan di bandingkan pada tahun 2012. Untuk tahun 2013, jumlah

kematian ibu sebanyak 21 ibu atau sekitar 128,78/100.000 kelahiran hidup sedangkan

pada tahun 2012 ada 22 ibu yang meninggal akibat proses kehamilan sampai dengan

masa nifas atau sekitar 131,88/100.000 kelahiran hidup. Adapun waktu kejadian dari

21 ibu yang meninggal dapat dilihat pada grafik berikut,

Page 17: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

12 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Grafik 4

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal tahun 2010-2013

Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa dari waktu kejadian kematian ibu, paling banyak

terjadi pada masa nifas, dimana 80,95% terjadi pada saat masa nifas. Hal ini berarti,

dari segi pelayanan dan kualitas pelayanan kesehatan sudah cukup bagus, walaupun

masih perlu di tingkatkan untuk kapabilitas dan kecakapan petugas kesehatan dalam

hal penanganan persalinan (ANC), mengingat masih ada 14,29 persen ibu yang

meninggal akibat dari proses persalinan dan 4,76% ibu hamil yang meninggal.

Sedangkan untuk upaya pemantauan kesehatan ibu setelah proses persalinan harus

terus di tingkatkan untuk mencegah terjadinya kejadian kematian ibu pada masa nifas.

2. Kematian anak

Yang dimaksud dengan anak dalam profil kesehatan ini adalah penduduk yang berusia

0 atau 1 hari sampai menjelang 5 tahun atau tepatnya 1 sampai dengan 4 tahun 11

bulan 29 hari. Dalam hal ini, klasifikasi anak dapat dibagi menjadi kategori bayi (0-12

bulan) dan anak balita (12 bulan sampai dengan menjelang 5 tahun).

a. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate) merupakan salah satu aspek yang

sangat penting dalam mendeskripsikan tingkat pembangunan manusia di sebuah

negara dari sisi kesehatan masyarakatnya. Kematian bayi adalah kematian yang

terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.

Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi

penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen.

Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal;

adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan

umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang

diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.

Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang

Page 18: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

13 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan

oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai

usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Grafik 5

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2010-2013

Jumlah kelahiran di Kabupaten Kendal dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013

mengalami fluktuasi, dengan jumlah kelahiran paling banyak terjadi pada tahun

2012 dengan angka 16.919 kelahiran dan mengalami penurunan pada tahun 2013

dengan angka 16.307 kelahiran. Dari total keseluruhan jumlah kelahiran bayi

tersebut, terdapat 9,4 per 1000 kelahiran hidup atau sekitar 153 bayi yang

meninggal pada tahun yang sama.

b. Angka Kematian Anak Balita (AKaBa)

Angka Kematian Balita (AKBa) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum

mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran

hidup.AKBa mempresentasikan risiko terjadinya kematian pada fasse antara

kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Berdasarkan data kasus kematian Anak

Balita di Kabupaten kendal tahun 2013 sebanyak 21 anak balita dan 174 balita

(laporan puskesmas).

Angka Kematian Anak Balita adalah kematian yang terjadi diantara penduduk

berusia yang 1 tahun sampai satu hari menjelang ulang tahun nya yang kelima.

Millenium Developmment Goals (MDG’s) menetapkan nilai normative Angka

Kematian Anak Balita sebagai berikut :

a) Sangat tinggi dengan nilai > 140

b) Tinggi dengan nilai 71-140

c) Sedang dengan nilai 20-70, dan

Page 19: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

14 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

d) Rendah dengan nilai < 20

Berikut merupakan gambaran angka kematian bayi, angka kematian anak balita

dan angka kematian balita di kabupaten Kendal selama tahun 2010 sampai

dengan tahun 2013.

Grafik 6

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2010-2013

Berbagai faktor dapat menyebabkan adanya penurunan AKB & AKBa, diantaranya

pemerataan pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya. Hal itu disebabkan AKB &

AKBa sangat sensitive terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Selain itu,

perbaikan kondisi ekonomi yang tercermin dengan pendapatan masyarakat yang

meningkat juga dapat berkontribusi melalui perbaikan gizi yang berdampak positif

pada daya tahan bayi terhadap infeksi penyakit.

B. Morbiditas

Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden maupun angka prevalensi dari

suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi dan pada

kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan

masyarakatsi di suatu wilayah.

.

1. 10 Besar Penyakit

Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien yang ada di Puskesmas berdasarkan laporan SP3

Puskesmas menunjukkan bahwa kasus Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) masih

menjadi kasus terbanyak di Kabupaten Kendal dengan persentase sebesar 26,31%.

Berikut merupakan gambaran 10 besar penyakit di Kabupaten Kendal pada tahun 2013.

Page 20: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

15 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Grafik 7.

10 besar penyakit di di Kabupaten Kendal

Tahun 2013

Sumber : Laporan SP3 Tahun 2013

2. TB Paru

Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang sebagian besar disebabkan oleh kuman

mycobacterium tuberkulosis, kuman tersebut biasanya masuk ke dalam tubuh manusia

melalui udara pernafasan ke dalam paru. Kemudian kuman tersebut dapat menyebar dari

paru ke bagian tubuh lain melalui sistem peredaran darah. Sistem saluran limfe, melalui

saluran nafas (bronchi) atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya.

Penyebab tuberkulosis adalah mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman berbentuk

batang dengan ukuran panjang 1 – 4 /um dan tebal 0,3 – 0,6 /um. Sebagian besar kuman

terdiri dari asam lemak lipid. Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam

dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik. Kuman dapat tahan hidup pada udara

kering maupun dalam keadaan dingin. Hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat

dormant (tidur). Di dalam jaringan, kuman hidup sebagai parasit intraseluler yakni dalam

sitoplasma makrofag. Sifat lain kuman ini adalah aerob. Sifat ini menunjukkan bahwa

kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. Dalam hal ini

tekanan oksigen pada bagian apikal paru-paru lebih tinggi daripada bagian lain, sehingga

bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberculosis.

Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah CDR (Case Detection

Rate) yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap

jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tertentu. Adapun CDR

Tb untuk Kabupaten Kendal, dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 21: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

16 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Grafik 8

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2009-2013

Dilihat dari gambar diatas, tren CDR Tb paru menunjukkan penurunan pada tahun 2013,

hal ini menjadi indikator yang tidak terlalu baik bagi upaya pengendalian TB paru,

mengingat dengan rendahnya capaian CDR akan berakibat pada upaya pengendalian Tb

paru yang semakin melambat. Rendahnya angka capaian CDR Tb paru di Kabupaten

Kendal dikarenakan selama ini disebabkan hanya mengandalkan kegiatan rutin yang

bersifat pasif di Puskesmas dan Kegiatan-kegiatan yang bersifat inovatif untuk mencapai

target tidak bisa dilakukan karena terkendala minimnya dana yang disediakan dalam APBD

Kabupaten.

Salah satu strategi penanggulangan TB Paru yang telah terbukti sebagai strategi yang

secara ekonomis paling efektif adalah strategi DOTS (Directly Observed Treatment

Shortcourse) atau dapat diartikan pengawasan langsung menelan obat jangka pendek.

Adapun tujuannya adalah untuk mencapai angka kesembuhan yang tinggi, mencegah

putus berobat, mengatasi efek samping obat jika timbul dan mencegah resistensi. Ada lima

kunci utama dalam pelaksanaan strategi DOTS, yaitu:

a. Komitmen

b. Diagnosa yang baik

c. Ketersediaan dan lancarnya distribusi obat

d. Pengawasan penderita menelan obat

e. Pencatatan dan pelaporan penderita dengan sistem kohort.

Angka kesembuhan (Cure rate) pada tahun 2013 mengalami penurunan di bandingkan

pada tahun 2012, berdasarkan laporan dari puskesmas angka kesembuhan untuk tahun

2013 sebesar 83,95%, menurun dibandingkan pada tahun 2012 yang sekitar 85,04%.

3. HIV AIDs

AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan dari

gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem

Page 22: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

17 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

kekebalan tubuh manusia karena virus HIV, sementara HIV singkatan dari Human

Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada

manusia. Jika seseorang terkena virus semacam ini akan mudah terserang infeksi

oportunistik atau mudah terkena tumor. Untuk sampai saat ini, penyakit HIV AIDS belum

bisa disembuhkan dan ditemukan obatnya, kalau pun ada itu hanya menghentikan atau

memperlambat perkembangan virusnya saja.

Ada 3 proses Penularan HIV/AIDS dapat terjadi :

a. secara Vertical (dari ibu ke janin), penularan dapat terjadi sewaktu dalam

kandungan, saat persalinan dan saat menyusui.

b. Horisontal (dari 1 orang ke orang lain lewat darah), penularan dapat terjadi sewaktu

tranfusi darah yang terkontaminasi virus HIV, atau menggunakan alat-alat invasive

yang terkontaminasi, seperti jarum suntik, jarum tato, pisau cukur, dll.

c. Secara Transeksual (melalui hubungan seksual), penularan terjadi pada hubungan

seksual yang beresiko, yaitu berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi

HIV/AIDS atau berhubungan sex dengan banyak pasangan tanpa menggunakan

kondom.

Dalam epidemi HIV/AIDS, dikenal tiga (3) tingkatan HIV/AIDS di masyarakat, yaitu,

pertama: Low (Rendah), Kedua : Epidemi terkonsentrasi (kasus HIV/AIDS pada

subpopulasi tertentu lebih dari 10% dan kasus di ibu hamil kurang dari 5%, dan Ketiga:

Generalized (kasus HIV/AIDS yang tinggi ditemukan di masyarakat, yaitu lebih dari 1%

jumlah penduduk, atau lebih 5% pada ibu hamil).

Gambaran mengenai tren kasus HIV/Aids di Kabupaten Kendal tahun 2000-2013, dapat

dilihat pada gambar berikut,

Grafik 9. Tren kasus HIV/Aids di Kabupaten Kendal tahun 2000-2013

Page 23: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

18 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Dari gambar grafik diatas terlihat bahwa jumlah kasus baru HIV/AIDs dari tahun ke tahun

terus mengalami peningkatan semenjak tahun 2009 yang diikuti dengan meningkatnya

kasus baru HIV/AIDs dan jumlah kematian yang disebabkan oleh penyakit ini. Hal ini

menjadi indicator yang positif bagi upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit

HIV/AIDs, mengingat Dengan semakin banyaknya jumlah kasus yang ditemukan

diharapkan agar penyebaran maupun penularan penyakit ini dapat dicegah sedini mungkin.

Dilihat dari jumlah komulatif, untuk kasus HIV/AIDs di Kabupaten Kendal juga menunjukkan

tren peningkatan kasus yang cukup signifikan, yaitu hanya ada 1 kasus pada tahun 2000

meningkat signifikan menjadi 341 kasus pada tahun 2013.

Dilihat dari jenis pekerjaanya, Penderita HIV/AIDs di Kabupaten Kendal di dominasi oleh

pekerja seks sebanyak 34% dan Ibu rumah tangga sebesar 23% dari jumlah kasus

kumulatif yang ada dari tahun 2000 s/d 2013 sebanyak 341 kasus. Sebaran kasus HIV/Aids

tersebut dapat dilihat pada gambar berikut,

Grafik 10. Sebaran Kasus HIV/AIDs menurut jenis pekerjaan

di Kabupaten Kendal Tahun 2000-2013

Sumber : Bidang P2P tahun 2000-2013

Dilihat dari sebaran umur, terdapat hal yang cukup memprihatinkan di karenakan sebanyak

162 kasus di derita oleh pasien dengan umur produktif, yaitu di kisaran umur 25 – 49 tahun.

Sedangkan ada sebanyak 6 penderita yang berumur dibawah 4 tahun. Grafik sebaran

umur penderita HIV/AIDS di Kabupaten Kendal dapat dilihat sebagai berikut,

PEKERJA SEKS

34%

WARIA

4%

SOPIR

5%BURUH

6%IRT

23% NAPI

1%

PRT

3%PNS

1%

PERANGKAT

DESA

1%

WIRASWASTA

10%

SALON

0%

BELUM/TIDAK

BEKERJA

5%

PELAJAR/PT

1%KARYAWAN SWASTA

5%

LAIN

1%

Page 24: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

19 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Grafik 11. SEBARAN UMUR KASUS HIV-AIDS Kab. Kendal Tahun 2010-2013

Sumber : Bidang P2P tahun 2010-2013

Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka penanganan pencegahan dan

penanggulangan HIV/AIDs di Kabupaten Kendal, adapun kegiatan tersebut diantaranya:

a. VCT Mobile pada populasi berisiko, seperti Narapidan, WPS, sopir, TKW, operator

karaoke, gay, waria dan wanita rawan ekonomi. IMS MOBILE

b. Klinik VCT di RSUD Soewondo Kendal

c. Kinik IMS di lokalisasi Gambilangu

d. Layanan CST di RSUD Soewondo dan RSUP Karyadi

e. Pemeriksaan CD4 ke RSUP Karyadi/lab

f. Pengobatan presumptif berkala pada WPS

g. Rintisan program screening ibu hamil/ANC

h. Sero survey dan pelacakan kasus HIV/AIDs

i. Pendampingan kasus HIV/AIDs oleh manajer kasus

4. Pneumonia

Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang

disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli)

yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh

cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau

sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum

alkohol. Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus

pneumoniae, atau pneumokokus. Populasi yang rentas terserang pneumonia adalah anak-

anak usia kurang dari 2 tahun, lansia dang orang yang memiliki masalah kesehan.

Cakupan penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada balita di Kabupaten

Kendal selama tahun 2009-2013 menunjukkan kinerja yang sangat bagus, dikarenakan

cakupan penemuannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Adapun Cakupan penemuan

dan penanganan penderita pneumonia balita di Kabupaten Kendal dari tahun 2009-2013

dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 25: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

20 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Grafik 12.

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2010-2013

Cakupan penemuan pneumonia balita di Kabupaten Kendal untuk tahun 2013 mengalami

peningkatan yang sangat bagus, meningkat dari 75,2% pada tahun 2012 menjadi 89,6%

pada tahun 2013. Adanya peningkatan ini berarti jumlah penderita pneumonia dan

pneumonia berat yang ditemukan semakin meningkat, hal ini dipengaruhi oleh peran serta

aktif masyarakat untuk mau membawa balitanya berobat ke Puskesmas dan juga peran

aktif petugas Puskesmas serta kader kesehatan di masyarakat dalam rangka menemukan

penderita pneumonia balita di masyarakat.

5. Kusta

Kusta (dari bahasa Yunani''lepi”, berarti sisik pada ikan), atau penyakit Hansen (HD),

adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae dan'

'Mycobacterium lepromatosis''. Kusta adalah penyakit granulomatosa terutama saraf perifer

dan mukosa dari saluran pernapasan atas; lesi kulit adalah tanda eksternal primer. Jika

tidak diobati, kusta dapat bersifat progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit,

saraf, anggota badan dan mata. Kusta tidak secara langsung menyebabkan bagian tubuh

jatuh pada kemauan mereka sendiri, melainkan mereka menjadi cacat atau autoamputated

sebagai akibat dari gejala penyakit.

WHO membagi penyakit kusta menjadi 2 jenis, yaitu pausibasiler (PB) dan multibasiler

(MB). Disebut kusta pausibasiler jika BTA negatif, sedangkan kusta multibasiler jika BTA

positif. Kusta tipe PB adalah tipe kusta yang tidak menular dan disebut juga sebagai kusta

kering. Sedangkan kusta tipe MB atau kusta basah adalah kusta yang sangat mudah

menular. Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut :

a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa

b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan

kelemahan/kelumpuhan otot.

c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA positif).

Page 26: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

21 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Untuk penemuan kasus kusta pada tahun 2013, menunjukkan hasil yang cukup

menggembirakan dengan adanya kenaikan cakupan penemuan kasus kusta, dimana

ditemukan kasus sebanyak 28 kasus dengan jumlah kusta tipe PB sebanyak 3 kasus dan

kusta MB sebanyak 25 kasus. Gambaran Penemuan kusta dari tahun 2010 sampai dengan

tahun 2013 dapat dilihat sebagai berikut,

Grafik 13.

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2009-2013

Keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur dari tinggi rendahnya proporsi

cacat tingkat II pada penderita baru. Proporsi penderita cacat tingkat II di Kabupaten

Kendal pada tahun 2009-2013 sebagai berikut:

Grafik 14.

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2009-2013

Proporsi penderita cacat tingkat II pada penderita kusta di Kabupaten Kendal, menunjukkan

tren kenaikan pada tahun 2013, yang semula 19,23% pada tahun 2012 menjadi 25% pada

Page 27: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

22 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

tahun 2013. Tren kenaikan ini patut menjadikan perhatian khusus dalam upaya

penanganan penyakit kusta. dengan adanya kenaikan proporsi penderita cacat tingkat 2 ini

berarti penanganan penyakit kusta mengalami penurunan kinerja. Upaya pemantauan

penderita kusta yang intensif harus terus di tingkatkan dan peran aktif petugas dalam

melakukan pengawasan terhadap penderita penyakit kusta perlu lebih di tingkatkan lagi.

Diagnosa dan pengobatan dini dapat mencegah sebagian besar cacat fisik. Sebagaimana

tujuan utama terapi medik yaitu pengobatan dengan menggunakan MDT sesuai

tipe.Terjadinya cacat pada kusta disebabkan kerusakan fungsi saraf tepi, baik karena

kuman kusta maupun karena peradangan sewaktu keadaan reaksi

6. Diare

Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar

yang terus-menerus dan tinja atau feses memiliki kandungan air yang berlebihan. Diare

bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya. Biasanya ada yang menjadi pemicu

terjadinya diare. Di Kabupaten Kendal sendiri di perkirakan terjadi kasus diare sebanyak

40.437 kasus,tetapi baru 24.440 kasus atau 60,4% yang di tangani.

Secara umum, berikut ini beberapa penyebab diare, yaitu:

1. Infeksi oleh bakteri, virus (sebagian besar diare pada bayi dan anak disebabkan oleh

infeksi rotavirus) atau parasit.

2. Alergi terhadap makanan atau obat tertentu terutama antibiotik.

3. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti: Campak, Infeksi

telinga, Infeksi tenggorokan, Malaria, dll.

Istilah Diare dibagi menjadi berbagai macam bentuk diantaranya:

1. Diare akut : kurang dari 2 minggu

2. Diare Persisten : lebih dari 2 minggu

3. Disentri : diare disertai darah dengan ataupun tanpa lender

4. Kholera : diare dimana tinjanya terdapat bakteri Cholera

Page 28: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

23 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Grafik 15.

Penyakit diare sering dianggap penyakit yang mempunyai fatality rendah, akan tetapi

apabila dibiarkan penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Untuk Kabupaten Kendal

jumlah kematian diare pada tahun 2012 sebanyak 3 kasus.Sedangkan Pada tahun 2013

tidak ada kasus kematian akibat diare. Cakupan penanganan penderita diare adalah jumlah

penderita diare yang berobat ke tempat pelayanan kesehatan dibagi dengan jumlah

sasaran. Cakupan penanganan penderita diare di Puskesmas Kabupaten Kendal pada

tahun 2013 sebesar 60,4%, hal ini meningkat di bandingkan pada tahun 2012 dimana untuk

cakupan penanganan penderita diare di puskesmas sebesar 50.8%, Hal ini bisa diartikan

kinerja petugas Puskesmas lebih baik sehingga kepercayaan masyarakat terhadap

pelayanan puskesmas meningkat jumlah penderita diare yang berobat ke Puskesmas

menjadi semakin banyak jumlahnya. Akan tetapi, capaian ini masih di bawah target renstra

Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal pada tahun 2013 yaitu 100%. Hal ini disebabkan,

jumlah perkiraan kasus yang dipakai pada tahun 2013 menggunakan estimasi yang terlalu

tinggi sebagai sasaran target. Harapannya target tersebut dapat dipenuhi, akan tetapi

selama ini penemuan kasus diare masih bersifat pasif, sehingga Cakupan penderita diare

yang ditangani yang di hitung hanya yang berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan,

sedangkan untuk penemuan kasus diare yang dilakukan kader tidak banyak yang

dilaporkan. Ini di karenakan diare tersebut bersifat ringan sehingga tidak terlalu

membutuhkan penanganan medis dan dapat di obati sendiri dengan pembuatan larutan

gula garam atau penggunaan obat diare yang ada di pasaran.

7. PD3I (Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)

PD3I adalah salah satu program Nasional yang indikator keberhasilannya tergantung ada

cakupan imunisasi, Penyakit yang dapat di cegah tersebut diantaranya TBC, Tetanus,

Diptheri, Pertusis, Polio, CampakHepatitis B. Penyakit ini disamping dapat menimbulkan

kematian, kesakitan juga kecatatan, bahkan apabila tidak ditangani secara maksimal dapat

menular dan mengakibat kejadian luar biasa (KLB). Salah satunya upaya pencegahan

Page 29: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

24 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

yang menyeluruh hanya dengan pemberian imunisasi. Untuk Kabupaten Kendal, pada

tahun 2013 PD3I yang masih menjadi masalah yaitu kasus AFP ( Accute Flacid Paralysis)

dikarenakan pada tahun 2013 masih ditemukan kasus AFP di Kabupaten Kendal sebanyak

7 kasus. Dari hasil surveillans di Kabupaten Kendal, kasus AFP selalu di temukan. Hal ini di

karenakan sudah berjalannya surveilans aktif yang dilakukan oleh petugas. Untuk tahun

2013, jumlah kasus AFP sebanyak 7 kasus meningkat jika di bandingkan pada tahun 2009

sampai dengan 2012.

Grafik 16.

Kasus AFP yang ditemukan di Kabupaten Kendal tahun 2013 sebanyak 7 kasus, yang

terdiri dari laki-laki sebanyak 4 orang (57,14 %) dan perempuan 3 orang (42,86 %).Hal ini

berbeda jika dibandingkan dengan tahun 2012 dimana proporsi penderita laki-laki dan

perempuan sama.

8. Penyakit Bersumber Binatang

a. DBD ( Demam Berdarah Dengue)

DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan Penyakit demam akut yang disebabkan

oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari

genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Demam berdarah menjadi

salah satu permasalahan kesehatan di Kabupaten Kendal yang bersifat sangat klasik,

hal ini dikarenakan penyakit ini selalu menjadi masalah yang setiap tahun ada dan

terdapat siklus lima tahunan yang mempunyai tingkat fatalitas yang cukup tinggi. Hal ini

di karenakan penyakit ini sangat erat hubungannya dengan kesehatan lingkungan dan

perubahan perilaku pada masyarakat. Dinas Kesehatan sudah berupaya keras untuk

mencegah penyakit ini dengan adanya program Fogging (Penyemprotan) akan tetapi

upaya ini belum cukup apabila masyarakat belum memiliki kesadaran dalam menjaga

kesehatan lingkungan dan personal hygiene.

Berikut merupakan kondisi kasus DBD di Kabupaten Kendal dan tingkat fatalitasnya,

Page 30: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

25 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Grafik 19.

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2009-2013

Pada grafik terlihat bahwa, tren IR DBD pada tiga tahun terakhir mulai dari tahun 2011

sampai dengan 2013, selalu meningkat. Dimana pada tahun 2013, IR DBD mengalami

lonjakan yang sangat signifikan dan mencapai 57,5/100.000 penduduk. Akan tetapi dari

segi fatalitas, CFR DBD untuk tahun 2013 mengalami penurunan di bandingkan pada

tahun 2012, yaitu sebesar 1,64%. Masih tingginya angka kejadian (IR) DBD di

Kabupaten Kendal, lebih di karenakan adanya faktor musim penghujan yang terlalu lama

di bandingkan dengan datangnya musim kemarau. Seperti di ketahui, vektor penyakit

DBD adalah Nyamuk Aedes Aegipty yang mempunyai habitat di genangan air bersih

dan lebih banyak di temukan berisitirahat di dalam rumah yaitu di pakaian yang

menggantung, kelambu dan tempat lembab atau tempat teduh lainnya. Oleh sebab itu,

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pemberdayaan masyarakat memegang

peranan yang sangat penting dalam penanganan dan pemberantasan penyakit DBD.

Selama ini, di Kabupaten Kendal, anggaran untuk upaya penanganan dan

pemberantasan penyakit DBD masih bersifat reaktif, dalam arti apabila di temukan

adanya kasus di suatu tempat akan langsung di respon oleh tim dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendal untuk melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE), apabila di perlukan

akan dilakukan upaya fogging. Upaya yang bersifat promotif dan preventif masih sangat

minim, oleh sebab itu, untuk upaya penanganan dan pemberantasan penyakit DBD ke

depannya sebaiknya di titik beratkan lebih kepada promotif dan preventif.

b. Malaria

Malaria adalah penyakit menular yang dapat ditularkan oleh nyamuk Anopheles.

Nyamuk ini membawa parasit plasmodium dan menggigit orang sekaligus

menyebarkannya melalui peredaran darah. Malaria merupakan penyakit berbahaya

yang dapat menyebabkan kematian,selain itu malaria dapat langsung menyebabkan

anemia dan menurunkan produktifitas kerja. Malaria disebabkan oleh parasit

Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan

ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina, malaria dapat menyerang siapapun

Page 31: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

26 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

dan dari semua golongan umur. Bersama dengan HIV AIDs dan TB, malaria menjadi

komitmen global dalam Millenium Development Goals. Upaya menekan angka kesakitan

dan kematian malaria dilakukan melalui program pemberantasan malaria yang

kegiatannya antara lain meliputi diagnosis dini, pengobatan cepat dan tepat, surveilans

dan pengendalian vektor yang kesemuanya ditujukan untuk memutus mata rantai

penularan malaria. Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan

stratifikasi endemisitas malaria suatu wilayah di Indonesia sebagai berikut :

a. Endemis Tinggi bila API>5/1000 penduduk

b. Endemis Sedang, bila API berkisar antara 1-5/1000 Penduduk

c. Endemis Rendah bila API 0-1/1000 penduduk

d. Non Endemis, adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria atau API=0.

API (Annual Paracite Incidents) merupakan indikator untuk mengukur angka kejadian

malaria pada satu daerah selama satu tahun. Pada tahun 2013, jumlah kasus malaria di

Kabupaten Kendal sebanyak 51 kasus ( API = 0,05/1000 Penduduk). Untuk kasus

malaria di Kabupaten Kendal, di tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan pada

tahun 2012, untuk tahun 2012, jumlah kasus sebanyak 92 kasus atau API sebesar

0,097/1000 penduduk. Dilihat dari tingkat tingkat endemisitasnya, API di Kabupaten

Kendal termasuk dalam kategori rendah, dimana sebagian besar kasus tersebut bersifat

import hal ini dikarenakan adanya penderita atau pendatang yang berasal dari daerah

endemis malaria yang kemudian membawa parasit plasmodium (Carrier)

9. Penyakit Tidak Menular (PTM)

Di Kabupaten Kendal, meskipun masih banyak penyakit menular seperti TB yang menjadi

penyebab kematian yang utama tetapi pada abad ke-20 tren penyakit mulai diambilalih oleh

penyakit tidak menular, seperti stroke, serangan jantung dan kanker. Perubahan pola

penyakit ini dikenal sebagai transisi epidemiologi. Transisi epidemiologi yang dimaksud

adalah perubahan distribusi dan faktor-faktor penyebab terkait yang melahirkan masalah

epidemiologi yang baru. keadaan transisi epidemiologi ini ditandai dengan perubahan pola

frekuensi penyakit.

Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan kompleks dalam pola kesehatan dan

pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit

infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru

semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup, sosial ekonomi

dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya pola risiko timbulnya

penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi dan lain-

lain.

Penyakit tidak menular merupakan penyakit kronik atau bersifat menahun (degeneratif).

PTM ini bisa disebut penyakit non-Infeksi karena penyebabnya bukan mikroorganisme.

Namun tidak berarti peranan mikroorganime dalam terjadinya penyakit tidak menular ini

Page 32: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

27 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

dapat dikesampingkan karena jika PTM tidak ditangani dengan baik maka bisa saja

menjadi komplikasi dengan penyakit infeksi.

Karakteristik penyakit tidak menular ini adalah penyebaran penyakitnya tidak melalui suatu

rantai penularan tertentu, masa inkubasi penyakit yang panjang, dan dalam diagnosisnya

lebih sulit daripada penyakit menular, serta variasinya luas.

Penyakit tidak menular (PTM) kurang lebih mempunyai kesamaan dengan beberapa

sebutan lainnya, seperti :

a. Penyakit kronis

b. Penyakit noninfeksi

c. New communicable diseases

d. Penyakit degeneratif

e. Penyakit perilaku

Kesamaan penyebutan ini tidaklah sepenuhnya memberi kesamaan penuh antara satu

dengan lainnya. Penyakit kronis dapat dipakai untuk PTM karena kelangsungan PTM

biasanya bersifat kronis (menahun) atau lama. Namun demikian ditemukan juga penyakit

tidak menular yang kelangsungannya mendadak / akut, misalnya keracunan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mempergunakan istilah penyakit kronis untuk penyakit

– penyakit tidak menular. Yang dimaksud dengan penyakit kronis ini memang jenis – jenis

penyakit yang bersifat kronis, dan tidak memperhatikannya dari segi apakah menular atau

tidak.

Nama penyakit non infeksi dipakai karena proses patologi PTM bukanlah suatu proses

infeksi yang dipicu oleh mikroorganisme. Hanya saja tidak berarti bahwa kejadian PTM

tidak ada hubungannya dengan peranan mikroorganisme. Proses patologi PTM

mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan jenis penyakit masing – masing.

Disebut juga sebagai penyakit degeneratif karena kejadiannya bersangkutan dengan

proses degenerasi atau ketuaan, sehingga PTM banyak ditemukan pada usia lanjut.

Karena perlangsungannya yang lama, menyebabkan PTM berkaitan dengan proses

degeneratif yang berlangsung sesuai waktu / umur.

Sementara itu ada yang secara populer ingin menyebutnya sebagai ‘new communicable

disease’ karena penyakit ini dianggap dapat menular, yaitu melalui gaya hidup. Gaya hidup

dalam dunia modern dapat menular dengan caranya sendiri, tidak seperti penularan klasik

penyakit menular yang lewat suatu rantai penularan tertentu. Gaya hidup didalamnya dapat

menyangkut pola makan, kehidupan seksual, dan komunikasi global. Perubahan pola

makan telah mendorong perubahan peningkatan penyakit jantung yang berkaitan dengan

makan berlebih atau kolesterol tinggi.

Berbeda dengan Penyakit Menular, PTM mempunyai beberapa karakteristik tersendiri

seperti

a. Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan tertentu

b. Masa inkubasi pangjang dan laten

Page 33: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

28 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

c. Perlangsungan penyakit yang berlarut-larut (kronis)

d. Banyak menghadapi kesulitan diagnosis

e. Mempunyai variasi yang luas

f. Memerlukan biaya tinggi dalam upaya pencegahan maupun penanggulangannya.

g. Faktor penyebabnya bermacam-macam (multi kausal), bahkan tidak jelas.

Saat ini di negara berkembang telah terjadi pergeseran penyebab kematian utama yaitu

dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Kecenderungan transisi ini dipengaruhi

oleh adanya berubahnya gaya hidup, urbanisasi dan globalisasi.

Untuk di Kabupaten Kendal, pada tahun 2013 kasus penyakit hypertensi masih

mendominasi jumlah penyakit tidak menular. Berikut merupakan urutan 10 besar kasus

penyakit tidak menular di Kabupaten Kendal,

Tabel 3. 10 besar penyakit tidak menular

di Kabupaten Kendal Tahun 2013

No. Jenis Penyakit Jumlah Kasus Keterangan

1 Hipertensi esensial 7,802

2 Diabetes ND 3,779

3 Hipertensi lain 3,505

4 Asma bronkial 1,247

5 Psikosis 221

6 Dekomp kordis 125

7 Diabetes ID 52

8 Angina Pekt. 30

9 Ca Mamae 27

10 Stroke Hemoragik 20

Jumlah 16,808

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2013

C. Status Gizi

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang

diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai

status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien.

Salah satu indikator yang dijadikan dalam tolok ukur keberhasilan pencapaian Millenium

Development Goals. Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan Tinggi

Badan (TB). Status gizi dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi di

dalam tubuh. Bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara efisien akan

tercapai status gizi optimal yang memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak,

kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Jika

keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien tadi terganggu, misalnya pengeluaran

Page 34: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

29 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

energi dan protein lebih banyak dibandingkan pemasukan maka akan terjadi kekurangan

energi protein, dan jika berlangsung lama akan timbul masalah yang dikenal dengan KEP berat

atau gizi buruk. Perkembangan keadaan giszi masyrakat dapat dipantau melalui hasil

pencatatan dan pelaporan program perbaikan gizi masyrakat yang tercemin dalam hasil

penimbangqan bayi dan balita setiap bulan di posyandu. Menurut laporan Puskesmas pada

tahun 2013 kabupaten Kendal menujukan jumlah Bayi Lahir Hidup sebanyak 16.307 bayi.

Untuk kasus bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada tahun 2013 yaitu sebanyak

11 bayi yang terdiri dari 4 bayi laki-laki dan 7 bayi perempuan.

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa

memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam

setelah lahir. BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan

disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap

kehidupannya dimasa depan.

Sedangkan jumlah balita yang datang dan di timbang (D) di posyandu dan seluruh balita yang

ada yaitu sejumlah 60.077 anak dengan rincian jumlah balita yang naik berat badannya

sebanyak anak 46.742 (77,8%) dan bawah agaris merah (BGM) sebanyak 1.131 anak (1,9%).

Permasalahan gizi yang masih tetap ada dan jumlah cenderung bertambah ada masalah gizi

kurang dan gizi buruk. Kurang gizi sanagt dipengaruhi oleh pengetahuan masyrakat yang

kurang,keadaan social ekonomi dan kejadian penyakit

Grafik 20.

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2013

Gambaran status gizi balita di Kabupaten Kendal Tahun 2013 terlihat bahwa 94,98% balita

sudah mempunyai status gizi baik sedangkan 3,52% balita mengalami gizi kurang dan masih

ada 0,04% balita menderita gizi buruk. Pada tahun 2013, jumlah balita gizi buruk Kabupaten

Kendal pada tahun 2013 jumlah balita gizi buruk sebanyak 23 kasus atau prevalensinya

sebesar 0,04% sedangkan pada tahun 2012 jumlah balita gizi buruk sebanyak 24 kasus atau

prevalensi sebesar 0,04%. Dari 23 kasus balita gizi buruk di Kabupaten Kendal, cakupan

terhadap penanganan balita gizi buruk mendapat perawatan sebesar 100%, hal ini berarti

semua balita gizi buruk yang ditemukan sudah mendapatkan penanganan medis baik di tingkat

Page 35: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

30 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

puskesmas maupun rujukan di tingkat Rumah Sakit. Berikut merupakan grafik kasus gizi buruk

dari tahun 2010sampai dengan tahun 2013,

Grafik 21.

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2009-2013

Permasalan gizi buruk di Kabupaten Kendal setiap tahunnya mengalami tren yang cukup

variatif, seperti dilihat pada grafik diatas, untuk tahun 2013 terdapat penurunan penderita

balita gizi buruk walaupun tidak terlalu signifikan. Menurut UNICEF, faktor yang

mengakibatkan terjadinya gizi buruk terdapat dua penyebab langsung, diantaranya:

a. Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah makanan

yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan karena

alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan.

b. Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan oleh rusaknya

beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara

baik.

Page 36: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

31 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

DI KABUPATEN KENDAL

A. Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar

Pelayanan Kesehatan Dasar merupakan langkah penting dalam upaya peningkatan derajat

kesehatan masyarakat. Dengan adanya pelayanan kesehatan dasar yang cepat dan tepat

diharapkan permasalahan kesehatan yang ada dapat ditangani secara dini. Adapun upaya

pelayanan kesehatan dasar yang ada di Puskesmas, diantaranya:

1. Pelayanan Kesehatan Ibu

a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan

perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti program

pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan

preventif.

Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akes ibu hamil terhadap pelayanan

antenatal adalah cakupan K1-kontak pertama dan K4-kontak 4 kali dengan tenaga

kesehatan yang mempunyai kompetensi, sesuai standar. K1 adalah kontak pertama ibu

hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan

pelayanan terpadu dan komperehensif sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan

sedini mungkin pada trimester pertama, sebaiknya sebelum minggu ke 8. Sedangkan

K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan yang

mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komperehensif

sesuai standar. Kontak 4 kali dilakukan sebagai berikut: sekali pada trimester pertama

(kehamilan hingga 12 minggu) dan trimester ke-2 (>12-24 minggu), minimal 2 kali

kontak pada trimester ke-3 dilakukan setelah minggu ke 24 sampai dengan minggu ke

36. Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan,

penyakit atau gangguan kehamilan. Berikut gambaran mengenai cakupan pelayanan

antenatal (K1 dan K4) di Kabupaten Kendal selama tahun 2009 sampai dengan tahun

2013

Page 37: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

32 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Grafik 22.

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2009-2013

Cakupan K1 dan Cakupan K4 pada tahun 2013 mengalami tren penurunan di

bandingkan pada tahun sebelumnya. Akan tetapi, apabila dilihat dari cakupan K4 yang

sudah mencapai angka cakupan 99,2% sudah menunjukkan kinerja yang sangat

bagus, mengingat target dari standar pelayanan minimal sampai dengan tahun 2015

adalah sebesar 95%. Dari grafik diatas, terlihat bahwa dalam setiap tahun masih ada

kesenjangan cakupan K1 dan K4. Hal ini berarti bahwa ada ibu hamil yang tidak

melanjutkan pemeriksaan kehamilan hingga kunjungan keempat pada trimester

terakhir. Adanya angka drop out ini yang akan menyulitkan tenaga kesehatan di

puskesmas untuk memantau ibu hamil sehingga deteksi dini komplikasi pada

kehamilan dan persalinan sulit dilakukan. Deteksi dini dalam pelayanan antenatal

mengarah pada penemuan ibu hamil beresiko agar dapat ditangani secara memadai

sehingga kesakitan atau kematian dapat dicegah. Oleh karena itu, upaya yang dapat

dilakukan ibu dalam deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan dengan memeriksakan

kehamilan sedini mungkin dan teratur ke fasilitas pelayanan kesehatan paling sedikit 4

kali selama masa kehamilan atau lebih dikenal dengan K4.

b. Pelayanan Persalinan

Persalinan adalah klimaks dari kehamilan dimana berbagai sistem yang nampaknya

tidak saling berhubungan bekerja dalam keharmonisan untuk melahirkan bayi.

Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada

masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga

kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional).

Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, salah satunya melalui

persalinan yang aman dan ditangani oleh tenaga kesehatan yang mempunyai

kompetensi yamg memadai dan di usahakan di tempat pelayanan kesehatan.

Page 38: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

33 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Jumlah persalinan dengan pertolongan tenaga kesehatan di kabupaten Kendal pada

tahun 2013 sebesar 93,4% atau sekitar 15.994 ibu bersalin. Hal ini berarti ada

penurunan di bandingkan pada tahun 2012 yaitu sekitar 98,43% atau sebesar 16.787

ibu bersalin. Hal ini di karenakan jumlah tempat pelayanan kesehatan di Kabupaten

Kendal masih sangat minim, terutama untuk pelayanan rujukan, dimana di Kabupaten

Kendal hanya ada 3 (tiga) Rumah Sakit.

c. Pelayanan Nifas

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6

minggu setelah melahirkan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan

pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan minimal

sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu sebagai berikut :

a) Kunjungan Nifas Pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai dengan 3

hari.

b) Kunjungan Nifas Kedua (KF2) dilakukan dalam waktu hari ke-4 sampai dengan hari

ke-28 setelah persalinan,

c) Kunjungan Nifas ketiga (KF3) dilakukan dalam waktu hari k3-29 sampai dengan hari

ke-42 setelah persalinan.

Cakupan pelayanan nifas untuk ibu nifas di Kabupaten Kendal pada tahun 2013 adalah

90,7% atau sekitar 15.535 ibu nifas, hal ini mengalami penurunan di bandingkan pada

tahun 2012 dimana cakupan pelayanan nifas sebanyak 100% dari seluruh ibu nifas.

d. Pelayanan Komplikasi maternal

Komplikasi kehamilan adalah semua penyulit yang terjadi selama kehamilan yang dapat

mengganggu dan mengancam kesehatan janin atau ibunya dan akan berdampak pada

terjadinya abortus, kelahiran prematur dan kematian pada janin. Faktor-faktor yang

dapat memicu terjadinya komplikasi kehamilan sebelumnya atau persalinan yang lama,

perdarahan, pucat/anemia, tekanan darah tinggi, dan beberapa faktor lain seperti umur,

paritas dan berat badan.

Adapun sasaran dari ibu hami risiko tinggi adalah 20% ibu hamil yang ada di

masyarakat. Jumlah komplikasi kehamilan di Kabupaten Kendal pada tahun 2013

adalah 3.588 ibu hamil, dimana untuk cakupan penanganan komplikasi kebidanan oleh

tenaga kesehatan sebesar 71,6% adapun jumlah ibu hamil sebesar 17.938 ibu hamil.

Untuk cakupan penanganan komplikasi kebidanan oleh tenaga kesehatan ada tren

peningkatan jika dibandingkan dengan cakupan yang sama di tahun 2012, yaitu sebesar

60,4% atau sekitar 2.150 ibu hamil.

Page 39: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

34 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

2. Pelayanan Neonatal, Bayi dan Balita

a. Pelayanan neonatal

Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan golongan umur yang memiliki risiko

gangguan kesehatan paling tinggi. Kunjungan Neonatus adalah terjadinya kontak

antara bayi usia 0-28 hari dengan tenaga kesehatan untuk memperoleh pelayanan

kesehatan minimal tiga kali yaitu dua kali pada umur 0-7 hari (KN1) dan satu kali

pada umur 8-28 hari (KN2). Akan tetapi pada tahun 2008 ditetapkan perubahan

kebijakan dalam pelaksanaan kunjungan neonates daris emula 2 kali (satu kali pada

minggu pertama dan satu kali pada 8-28 hari), menjadi 3 kali (dua kali pada minggu

pertama). Dengan perubahan ini, jadwal kunjungan neonates dilaksanakan pada

umur 6-48 jam, umur 3-7 hari dan 8-28 hari. Indikator pelayanan kesehatan

neoanatal digambarkan melalui cakupan kunjungan neonatal.

Cakupan kunjungan neonatal baik untuk KN1 dan KN3 pada tahun 2013 mengalami

penurunan dibandingkan cakupan kunjungan neonatal pada tahun 2012. Adapun

cakupan kunjungan neonatal KN1 sebesar 97,5% pada tahun 2013 dan 100% pada

tahun 2012, sedangkan untuk cakupan kunjungan neonatal KN3 pada tahun 2013

sebesar 96,8% pada tahun 2013 dan 100% pada tahun 2012 dengan jumlah bayi

lahir hidup sebesar 16.307 bayi pada yahun 2013 dan 16.682 bayi pada tahun 2012.

Adanya kondisi seperti ini harus di jadikan acuan bagi kabupaten Kendal untuk lebih

meningkatkan jumlah cakupan melalui kegiatan promotif maupun preventif bagi

pelayanan kesehatan neonatus dan adanya pemeriksaan kunjungan rumah oleh

tenaga kesehatan bagi neonatus yang tidak dapat berkunjung ke puskesmas dan

sistem pencatatan pelaporan (PWS KIA) yang sudah mengalami perbaikan di

bandingkan tahun sebelumnya.

Pelayanan neonatus dengan komplikasi adalah penanganan neonatus dengan penyakit

dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian oleh tenaga

kesehatan yang mempunyai kompetensi dan dilaksanakan di fasilitas pelayanan

kesehatan.

Pada tahun 2013 jumlah neonatal dengan komplikasi yang ditangani sebesar 15.870

neonatal dari 16.307 bayi lahir hidup atau sekitar 96,8%. Meningkat di bandingkan tahun

2012 dimana cakupan penanganan neonatal komplikasi oleh tenaga kesehatan adalah

sebesar 38,8% dari total perkiraan 2.502 bayi dengan neonatal komplikasi.

Page 40: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

35 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Grafik 23.

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2009-2013

b. Pelayanan Kesehatan Bayi

Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga

kesehatan minimal 4 kali dalam setahun, yaitu satu kali pada umur 29-3 bulan, 1 kali

pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada 6-9 bulan dan 1 kali pada 9-11 bulan. Kunjungan bayi

bertujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan kesehatan dasar,

mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat mendapat

pertolongan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemantauan

pertumbuhan, imunisasi, serta peningkatan kualitas hidup bayi dengan stimulusi

tumbuh kembang. Dengan demikian hak anak mendapatkan pelayanan kesehatan

terpenuhi. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi :

1) Pemberian imunisasi dasar lengkap sebelum bayi berusia 1 tahun

2) Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi

3) Pemberian vitamin A 100.000 IU (6 – 11 bulan)

4) Konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda –tanda sakit

dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan Buku KIA

5) Penanaganan dan rujukan kasus bila di perlukan

Tren cakupan kunjungan bayi antara tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dapat

dilihat pada gambar berikut,

Page 41: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

36 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Grafik 24.

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2009-2013

Dari gambar diatas menunjukkan ada peningkatan cakupan yang cukup signifikan pada

tahun 2013, dimana cakupan kunjungan bayi mencapai 103,3 %, meningkat di

bandingkan pada tahun 2012 yang sebesar 93,69%.

c. Pelayanan kesehatan balita

Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah pelayanan kesehatan pada anak umur 12-59

bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun,

pematauan perkembangan minimal 2x setahun dan pemberian vitamin A 2x setahun

(Bulan Februari dan Agustus). Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui

penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan di fasilitas pelayanan

kesehatan. Pemantauan perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi,

Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas kesehatan, sedangkan

pemberian Vitamin A dilakukan oleh pertugas kesehatan di sarana kesehatan.

Hasil cakupan pelayanan kesehatan balita minimal 8 kali di puskesmas Kabupaten

Kendal sebesar 100% dari jumlah balita yang ada sebanyak 65.228 balita, sama dengan

cakupan pada tahun 2012. Adapun jumlah balita yang ditimbang pada tahun 2013

sebanyak 60.077 atau sekitar 73,3%, dimana 46.742 balita atau 77,8% BBnya (Berat

Badan) naik dan 1.131 balita atau 1,9% mengalami BGM ( Balita di Bawah Garis

Merah).

Page 42: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

37 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

3. Pelayanan kesehatan siswa SD

Usia anak adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa

nantinya. Masalah kesehatan pada anak usia sekolah semakin hari semakin kompleks,

PHBS menjadi masalah kesehatan yang paling dasar. Permasalahan perilaku kesehatan

pada anak usia SD biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan

seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, kebersihan

diri. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian

prestasi pada peserta didik di sekolah. Oleh sebab itu diperlukan penjaringan kesehatan

bagi anak usia sekolah sebagai upaya deteksi dini permasalahan kesehatan yang ada.

Pelayanan kesehatan pada murid kelas 1 SD dan sederajat yang dilakukan oleh tenaga

puskesmas sudah menunjukkan kinerja yang optimal. Hal ini dapat dilihat dari cakupan

penjaringan pelayanan kesehatan untuk murid kelas 1 SD dan sederajat sudah mencapai

100% atau sekitar 16.887 siswa SD.

4. Pelayanan KB

Keluarga Berencana merupakan gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan

sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga

dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau

penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya. Tujuan pelayanan

KB adalah :

1) meningkatkan jumlah peserta KB atas kesadaran dan tanggung jawab

2) membina peserta KB aktif dalam rangka kelembagaan dan pembudayaan NKKBS

3) mencapai sasaran penurunan tingkat kelahiran

4) menngkatkan menciptakan Keluarga kecil sejahtera melalui mengendalian pertumbuhan

penduduk

Program KB (Keluarga Berencana) juga di arahkan sebagai upaya pengendalian jumlah

kelahiran dan mewujudkan keluarga kecil yang sehat, bahagia dan sejahtera.

Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Kendal pada tahun 2013 sebanyak

187.859 PUS, hal ini mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2012. Dari jumlah

PUS yang ada, sebanyak 14% dari jumlah PUS yang ada merupakan peserta KB baru dan

79,1% diantaranya peserta KB aktif.

Page 43: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

38 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Grafik 25.

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2013

Secara mix kontrasepsi, metode kontrasepsi menggunakan Pil masih sangat dominan di

gunakan baik pada peserta KB baru maupun peserta KB aktif. Metode kontrasepsi dengan

menggunakan pil ini masih menjadi andalan dikarenakan metode ini mempunyai efektivitas

sekitar 99% dan tidak membutuhkan intervensi medis sehingga memudahkan dalam

pelaksanaanya.

5. Pelayanan Imunisasi

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan

memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang

mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan

kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang

dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup

hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap

berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup anak. Imunisasi

biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka

masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit

berbahaya.

Untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi serta anak balita perlu

dilaksanakannya program imunisasi untuk mencegah adanya munculnya beberapa

penyakit, terutama penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi (PD3I), diantaranya

TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, ccampak dan Hepatitis B. Untuk dapat terhindar dari

penyakit-penyakit tersebut, idealnya bayi harus mendapatkan imunisasi dasar lengkap

yang terdiri dari Imunisasi BCG 1 kali, DPT+HB 3 kali, Polio 4 kali dan campak 1 kali. Untuk

Page 44: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

39 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

dapat menilai kelengkapan imunisasi dasar bayi, indikator yang digunakan biasanya

dengan melihat cakupan DPT+HB 3, Polio 4 dan campak ≥ 80%.

Grafik 26.

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2012-2013

Sasaran bayi pada tahun 2013 adalah 16.307 bayi, cakupan imunisasi DPT+HB 3 sebesar

100,78%, Cakupan Imunisasi Polio 102,28% dan Cakupan Imunisasi campak 101,31%.

Adapun DO rate pada tahun 2013 adalah -0,03%, dari batasan -5 > 0 > 5, hal ini berarti

masih baik. Dari cakupan tersebut dapat dilihat bahwa, untuk di tahun 2013 Kabupaten

Kendal Cakupan imunisasi dasar pada bayi telah dapat dilakukan secara lengkap dan

memenuhi target yang telah di tentukan.

6. Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut

Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas

pada tahun 2013 yaitu tumpatan gigi tetap sebanyak 2.038 kasus, dimana hal ini

mengalami peningkatan di bandingkan pada tahun 2012 yaitu sebesar 1.108 kasus.

Sedangkan tindakan untuk pencabutan gigi tetap sebanyak 1.961 kasus, dengan rasio

untuk tumpatan dibandingkan dengan pencabutan gigi sebesar 1.04%.

Berdasarkan data pada tahun 2013, telah dilaksanakan upaya pelayanan UKGS di sekolah

dasar, dimana 31.450 (31,8%) siswa SD telah diperiksa dari 98.936 siswa SD yang ada.

Dari jumlah tersebut, 30,32% atau 9.537 perlu mendapatkan perawatan dan yang telah

mendapatkan perawatan sebanyak 4.821 siswa SD atau sekitar 50,6%.

Berdasarkan data diatas, pelayanan kesehatan gigi dan mulut belum menjadi prioritas

masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Selain itu, masih banyak

Page 45: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

40 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

puskesmas yang belum memiliki sistem pencatatan pelaporan yang baik untuk pelayanan

kesehatan gigi dan mulut, hal ini dapat dilihat dari laporan yang masuk, masih ada

beberapa puskesmas yang tidak mengirimkan laporan. Oleh sebab itu, perlu adanya

peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut melalui kegiatan promotif dan preventif

serta peningkatan kapasitas dan penempatan tenaga kesehatan yang mempunyai

kapabilitas dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta peningkatan sarana dan

prasarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang masih kurang saat ini.

7. Pelayanan Kesehatan Lansia

Dengan meningkatnya Usia Harapan Hidup, maka kesehatan lansia juga perlu

mendapatkan perhatian agar para lansia dapat menjalani kehidupannya secara berkualitas

baik fisik maupun mentalnya. Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan pada

lansia, telah dilakukan pembinaan posyandu lansia serta karang werda yang sudah ada.

Cakupan Pelayanan Kesehatan usia lanjut di Kabupaten Kendal pada tahun 2013 sudah

mencapai 51,62%, menurun di bandingkan tahun 2012 sebesr 65,60% sedangkan jumlah

penduduk berusia lanjut yang ada sebesar 93.953 jiwa. Hal tersebut di karenakan jumlah

pertumbuhan lansia yang cukup signifikan di tahun 2013.

B. Upaya Pelayanan Kesehatan Rujukan

Pelayanan kesehatan rujukan merupakan pelayanan kesehatan kepada kelompok masyarakat

yang memerlukan perawatan inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan

kesehatan dasar di Puskesmas. Adapun bentuk pelayanan kesehatan rujukan dapat dilakukan

di Rumah Sakit. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya meningkatkan

kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan.

Masyarakat telah menganggap bahwa rumah sakit adalah harapan terakhir bagi orang yang

sedang sakit. Bahkan ada sebagian masyarakat yang berperilaku untuk cepat-cepat berobat ke

rumah sakit, jika mereka menderita suatu penyakit tertentu. Agar dicapai tingkat pelayanan

kesehatan yang berkualitas, rumah sakit mengupayakan itu dengan meningkatkan berbagai

fasilitas pelayanan. Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan yang

diberikan kepada klien oleh suatu tim multi disiplin. Pelayanan kesehatan pada masa kini

sudah merupakan industri jasa kesehatan utama dimana setiap rumah sakit bertanggung gugat

terhadap penerima jasa pelayanan kesehatan. Keberadaan dan kualitas pelayanan kesehatan

yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari penerima jasa pelayanan tersebut.

Disamping itu, penekanan pelayanan kepada kualitas yang tinggi tersebut harus dapat dicapai

dengan biaya yang dapat dipertanggungjawabkan.

1. Kunjungan Pelayanan Kesehatan

Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan oleh penduduk di Kabupaten Kendal pada tahun

2013, di dapatkan dari data kunjungan penduduk ke Puskesmas dan Rumah Sakit baik

kunjungan rawat jalan maupun kunjungan rawat inap. Jumlah kunjungan rawat jalan dan

Page 46: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

41 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

rawat inap sarana pelayanan kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2013, dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4. Jumlah kunjungan di sarana pelayanan kesehatan

Kabupaten Kendal Tahun 2013

NO SARANA PELAYANAN

KESEHATAN Rawat Jalan Rawat Inap

1 Puskesmas

1,147,273 11,404

2 RSUD dr. Soewondo 94,692 16,740

3 RSI Kendal 27,469 9,252

4 RSIA Darul Istiqomah 13,199 7,056

JUMLAH

1,282,633 44,452

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2013

Namun demikian, jumlah kunjungan di atas belum sepenuhnya menggambarkan pilihan

masyarakat Kabupaten Kendal dalam memilih jenis pelayanan kesehatan yang ada,

mengingat masih ada penduduk Kabupaten Kendal yang memilih untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan yang lebih baik dengan berkunjung ke pelayanan kesehatan yang

mempunyai strata yang lebih baik, seperti Rumah Sakit yang ada di wilayah kerja Kota

Semarang dan Provinsi Jawa Tengah.

2. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Adapun indikator kinerja pelayanan rujukan Rumah Sakit di Kabupaten Kendal, terdiri dari

BOR (Bed Occupancy Rate), LOS (Length of Stay), TOI (Tur Of Interval), GDR (Gross

Death Rate) dan NDR (Neath Death Rate).

a. BOR (Bed Occupancy Rate)

BOR (Bed Occupancy Rate) menggambarkan mengenai tingkat pemanfaatan tempat

tidur di Rumah Sakit, standar yang ideal untuk sebuah Rumah Sakit antara 70% sampai

dengan 80%. Berdasarkan data yang ada, hanya RS darul Istiqomah saja yang

menyerahkan data secara lengkap. Sehingga untuk BOR di Rumah Sakit yang ada di

Kabupaten Kendal belum bisa di hitung.

b. LOS

LOS (Length Of Stay) adalah rata-rata dalam satu tempat tidur dihuni oleh satu

penderita rawat inap yang dihitung dalam hari dengan standar ideal antara 6-9 hari.

Seperti hal nya dengan BOR, perhitungan untuk LOS juga mengalami Kendal dengan

tidak lengkapnya data yang di sampaikan Rumah Sakit ke DInas Kesehatan.

c. TOI ( Turn of Interval)

Page 47: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

42 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Adalah rata-rata tempat tidur yang tidak ditempati dengan standar ideal 1-3 hari, TOI

untuk Kabupaten Kendal pada tahun 2013 adalah 4,73 hari. Hal ini menggambarkan

bahwa, pemakaian tempat tidur di Rumah Sakit belum optimal.

d. GDR

Adalah angka kematian untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar maksimum adalah 45.

Adapun manfaat dari GDR adalah untuk mengetahui mutu pelayanan/perawatan di

Rumah Sakit. Angka ini bisa untuk menilai mutu dari pelayanan yang di berikan oleh

Rumah Sakit jika angka kematian kurang dari 48 jam rendah. Berdasarkan data yang

ada, GDR untuk tahun 2013 adalah 39,7 per 1000 penderita. Hal ini menunjukkan

pelayanan Rumah Sakit sudah cukup baik.

e. NDR

Adapun manfaat NDR adalah untuk mutu pelayanan/perawatan Rumah Sakit, semakin

rendah angka NDR menunjukkan bahwa mutu pelayanan/perawatan Rumah Sakit

semakin baik. NDR yang masih bisa di tolerir adalah 25 per 1000 penderita keluar.

Pencapaian NDR di Kabupaten Kendal di tahun 2013 adalah 1,6%.

C. Upaya Pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) merupakan upaya pemeliharaan

kesehatan secara paripurna, terstruktur yang dijamin kesinambungan dan mutunya, dimana

pembiayaannya dilaksanakan secara pra-upaya. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada

JPKM bertujuan untuk memelihara kesehatan para peserta, bukan hanya sekedar

menyembuhkan penyakit tetapi dituntut untuk aktif berusaha meningkatkan derajat kesehatan

dan mencegah peserta agar tidak jatuh sakit.

Berdasarkan laporan dari Puskesmas, jumlah penduduk yang tercover oleh Jaminan

pemeliharaan kesehatan dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 5. JPKM di Kabupaten Kendal Tahun 2013

No. Jenis Kepesertaan Jumlah Persentase

1 Askes tad -

2 Jamkesmas 349.617 36.6%

3 Jamkesda 91.479 9,6%

4 Lainnya tad -

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2013

Akses terhadap pelayanan kesehatan belum tentu bisa dijangkau oleh setiap penduduk di

Kabupaten Kendal. Hal ini bergantung pada kemampuan moneter masing-masing individu,

Page 48: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

43 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

untuk itulah pemerintah memberikan program bantuan bagi masyarakat miskin/rentan di

Kabupaten Kendal melalui Jamkesmas dan Jamkesmasda Kabupaten Kendal. Di Kabupaten

Kendal, masyarakat miskin/rentan yang telah memiliki kartu Jamkesmas/Askeskin sebanyak

349.617 jiwa (36,6%) dan masyarakat miskin/rentan yang tercover oleh Jamkesmasda

Kabupaten Kendal sebesar 91.479 jiwa (9.6%).

D. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

1. Pemberian Tablet tambah darah pada ibu hamil (Fe)

Selama masa kehamilan, salah satu pelayanan kesehatan selain pemeriksaan ibu hamil

dan konsultasi, pemberian tablet Fe (Zat Besi) bagi Ibu hamil memiliki peranan yang sangat

penting mengingat jika ibu kekurangan zat besi selama hamil, maka persediaan zat besi

pada bayi saat dilahirkan pun tidak akan memadai, padahal zat besi sangat dibutuhkan

untuk perkembangan otak bayi diawal kelahirannya. Kekurangan zat besi sejak sebelum

hamil bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Kekurangan zat

besi juga mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb) dimana zat besi sebagai salah satu

unsur pembentukannya. Hemoglobin berfungsi sebagai pengikat oksigen yang sangat di

butuhkan untuk metabolisme sel, hal ini dapat menyebabkan anak lahir dengan berat

badan rendah, keguguran dan juga menyebabkan anemia pada bayinya. Zat besi bagi ibu

hamil penting untuk pembentukan dan mempertahankan sel darah merah. Kecukupan sel

darah merah akan menjamin sirkulasi oksigen dan metabolisme zat – zat gizi yang

dibutuhkan ibu hamil. Selain itu asupun zat besi sejak awal kehamilan cukup baik, maka

janin akan menggunakannya untuk kebutuhan tumbuh kembangnya, sekaligus menyimpan

dalam hati sebagai cadangan sampai usia 6 bulan setelah dilahirkan. kekurangan zat besi

sejak sebelum hamil bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia,

kondisi meningkatkan resiko kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi dan keguguran. Selain itu juga zat

besi sangat dibutuhkan perkembangan otak bayi diawal kelahirannya. Berikut merupakan

gambaran mengenai cakupan pemberian Fe pada ibu hamil di Kabupaten Kendal,

Page 49: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

44 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Grafik 27

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2009-2013

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa antara cakupan K4 ibu hamil dan cakupan pemberian

Fe3 terdapat kesenjangan yang cukup besar, hal ini mungkin di sebabkan oleh karena

belum optimalnya koordinasi lintas program terkait atau pencatatan dan pelaporan cakupan

Fe3 pada ibu hamil belum terlaporkan dengan baik. Akan tetapi, pada tahun 2013 cakupan

Fe3 pada ibu hamil menunjukkan peningkatan yaitu sekitar 74,09% meningkat di

bandingkan pada tahun 2012 yang sebesar 57,46%, hal ini dikarenakan adanya

penjaringan terhadap ibu hamil terbukti mampu meningkatkan jumlah cakupan dan

perbaikan dari segi pencatatan dan pelaporan.

2. Pemberian kapsul Vitamin A

Tujuan pemberian kapsul vitamin A adalah untuk menurunkan prevalensi dan mencegah

kekurangan vitamin A pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk

mengatasi masalah kekurangan vitamin A pada masyarakat apabila cakupannya tinggi.

Selain itu, vitamin A juga mempunyai peranan untuk angka kematian sekitar 30% sampai

dengan 54%. Oleh sebab itu, vitamin A sangat di butuhkan dalam mencegah kebutaan,

menjaga kelangsungan hidup anak, pertumbuhan dan kesehatan anak. Grafik pemberian

vitamin A pada bayi, balita dan ibu nifas dapat dilihat pada gambar sebagai berikut,

Page 50: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

45 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Grafik 28.

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2009-2013

Grafik diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2013 terdapat tren kenaikan pada cakupan

pemberian vitamin A pada bayi, balita maupun ibu nifas. Untuk bayi yang mendapatkan

vitamin A, ada peningkatan pada tahun 2013 yaitu sebesar 100%. Sedangkan untuk ibu

nifas yang mendapatkan vitamin A ada peningkatan pada tahun 2013 yang sebesar

61,23%, dimana pada tahun 2012 hanya sebesar 45,71%. Pemberian vitamin A pada ibu

nifas sangat penting karena baik untuk kesehatan ibu dan bayi dan juga untuk status

gizinya. Apabila pada ibu nifas beresiko kekurangan vitamin A maka hal ini akan

berpengaruh pada bayinya. Ibu menyusui membutuhkan vitamin A yang tinggi yang

bermanfaat untuk memproduksi ASI. Konsentrasi dan jumlah vitamin A yang terkandung

dalam ASI sangat tergantung pada status gizi ibu. Sehingga tercukupinya vitamin A pada

ibu akan meningkatkan kualitas ASI nya. Jika makanan ibu tidak mengandung banyak

vitamin A maka ASI juga tidak banyak mengandung vitamin A. Karena itulah pentingnya

pemberian vitamin A tidak hanya penting bagi ibu tetapi juga bagi bayinya. Pemberian

vitamin A pada ibu nifas selain untuk mencegah kebutaan juga akan meningkatkan kualitas

ASI sehingga meningkatkan daya tahan tubuh anak dan kesehatan ibu lebih cepat pulih

setelah bersalin.

3. Pemberian ASI eksklusif

ASI Eksklusif adalah merupakan air susu ibu yang diberikan untuk bayi sejak baru lahir

sampai 6 bulan tanpa makanan pendamping dan minuman pralakteal lainnya. Pemberian

ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan, tetapi

bila mungkin sampai 6 bulan. Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dan juga manfaat ASI

eksklusif yang bisa didapatkan baik itu untuk ibu menyusui maupun bagi sang bayi yaitu

antara lain adalah sebagai berikut :

Page 51: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

46 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

a. Untuk Bayi antara lain mendapatkan faedah manfaat asi antara lain adalah sang bayi

dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik,mengandung antibodi, asi

mengandung komposisi yang tepat, mengurangi kejadian karies dentis, memberikan

rasa aman dan nyaman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari

alergi , asi meningkatkan kecerdasan bayi, membantu perkembangan rahang dan

merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan mengisap mulut bayi pada payudara

sang ibu.

b. Untuk sang ibu menyusui akan mendapatkan manfaat dan faedahnya antara lain adalah

bisa sebagai kontrasepsi, meningkatkan aspek kesehatan ibu, membantu dalam hal

penurunan berat badan, aspek psikologi yang akan memberikan dampak positif kepada

para ibu yang menyusui air susu ibu itu sendiri.

Berdasarkan laporan dari Puskesmas, pemberian ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan di

Kabupaten Kendal sebanyak 3.777 bayi atau 47,8% dari 7.906 bayi yang ada. Cakupan ini

meningkat jika di bandingkan dengan capaian tahun 2012 yang hanya sebesar 22,9%.

Masih rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi di sebabkan oleh adanya

banyak faktor, diantaranya rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga mengenai manfaat

dan cara menyusui yang benar, kurangnya konseling dan dukungan dari tenaga kesehatan

yang ada, faktor social budaya, kondisi yang kurang memadai bagi ibu yang bekerja untuk

mendapatkan waktu dan sarana untuk menyusui di tempat kerja dan banyaknya promosi

susu formula. Oleh sebab itu, perlu adanya peran aktif dari tenaga kesehatan untuk

mendorong ibu untuk memberikan ASI eksklusif bagi bayi melalui upaya promotif yang

lebih aktif dan peran serta dari para provider kesehatan dalam memberikan sarana yang

layak untuk memfasilitasi ibu untuk melakukan kegiatan menyusui baik di tempat kerja

maupun di tempat umum lainnya.

E. Pelayanan Kesehatan Pekerja

Dalam rangka melindungi dan memelihara kesehatan pekerja akibat paparan potensi bahaya

yang ada di tempat kerja,diwajibkan bagi pengusaha atau pemilik tempat kerja untuk

memberikan perlindungan terhadap pekerja. Pemberian pelayanan kesehatan kerja

merupakan hak bagi pekerja yang harus dipenuhi. Pelayanan kesehatan pada pekerja

merupakan upaya untuk pemeliharaan kesehatan yang dapat mendukung peningkatan

produktivitas pekerja, dimana biasanya pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertahap

yaitu berupa pemeriksaan awal bagi calon pekerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan

pada akhir masa kerja. Hal ini dimaksudkan agar kesehatan pekerja senantiasa terpelihara

mulai awal bekerja hingga nanti pada akhir masa kerjanya sehingga dapat terhindar dari resiko

penyakit akibat kerja (PAK). Pembinaan terhadap kesehatan kerja sektor formal sudah

dilakukan oleh klinik perusahaan atau kerjasama perusahaan dengan Puskesmas maupun

Rumah Sakit. Sedangkan untuk pekerja pada sektor informal kebanyakan belum mendapatkan

perhatian, hal ini disebabkan pekerja pada sektor ini kebanyakan secara mandiri dan tidak

Page 52: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

47 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

didukung oleh modal/pendanaan yang besar. Sektor informal merupakan penyumbang

angkatan kerja terbanyak, sehingga diperlukan perlindungan kesehatan bagi pekerja di sektor

ini. Selama ini mereka hanya mendapatkan pelayanan kesehatan secara umum yang belum

dikaitkan dengan paparan potensi bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan mereka.

Di Kabupaten Kendal Upaya Kesehatan kerja belum menjadi prioritas dalam program

pembangunan kesehatan, hal ini dapat dilihat dari laporan puskesmas, yang tidak semuanya

memberikan laporan secara lengkap. Selain itu, perusahaan yang ada masih bersifat mikro

juga menyulitkan petugas puskesmas untuk melakukan pencatatan dan pelaporan. Pada tahun

2013, cakupan untuk pelayanan kesehatan pekerja informal sebesar 92,44% dan cakupan

pelayanan kesehatan pekerja formal sebesar 48%.

F. Upaya Penyehatan Lingkungan

Upaya penyehatan lingkungan di fokuskan pada peningkatan kualitas lingkungan sebagai

upaya promotif, preventif dan protektif. Adapun dalam pelaksanaanya dititik beratkan kepada

partisipasi masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat mampu untuk menjaga dan

memelihara kualitas lingkungan yang ada. Mengingat lingkungan merupakan faktor terbesar

dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat, upaya penyehatan lingkungan menjadi

mutlak dijadikan ujung tombak sebagai upaya kesehatan. Masih rendahnya partisipasi

masyarakat dalam upaya ini, juga menjadi kendala serius yang harus menjadi perhatian.

1. Rumah Sehat

Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan

setiap orang. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan

besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak

dihuni Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan

sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang

optimal. Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca

dan hujan, Rumah harus mempunyai fungsi sebagai :

a. Mencegah terjadinya penyakit.

b. Mencegah terjadinya kecelakaan.

c. Aman dan nyaman bagi penghuninya.

d. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial.

Di Kabupaten Kendal tahun 2013, berdasarkan laporan dari puskesmas jumlah rumah yang

memenuhi kriteria rumah sehat berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829

Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan sebanyak 63,4% atau

Page 53: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

48 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

sekitar 121.199 rumah, cakupan ini meningkat dibandingan pada tahun 2012 yang

mencapai 62,48%.

2. Sarana Air Bersih

Air memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena air merupakan

kandungan terbesar dalam tubuh manusia, dimana kandungan air dalam tubuh manusia

sebesar 70-80% dan kehidupan kita selalu mebutuhkan air dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, penyediaan air yang memenuhi syarat kesehatan (syarat fisik, biologi dan

kimiawi) dan layak minum menjadi sangat mutlak dibutuhkan.

Grafik 29.

Sumber : Profil Kesehatan Kab. Kendal Tahun 2012 s/d 2013

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sumber air bersih yang digunakan di

Kabupaten Kendal paling besar memakai sumur galian yaitu 47,86% pada tahun 2013,

menurun di bandingkan pada tahun 2012 yang mencapai 47,97%. Sumur galian masih

menjadi sumber air bersih utama bagi masyarakat di Kabupaten Kendal.

Air Minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan

yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Penggunaan air

minum yang memenuhi syarat kesehatan sangat mempengaruhi kualitas hidup

manusia. Air minum yang tercemar dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya bagi

manusia atau sering disebut dengan waterborne disease.

Page 54: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

49 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Grafik 30.

Sumber : Profil Kesehatan Kab. Kendal Tahun 2012 s/d 2013

Sumber air minum yang digunakan oleh masyarakat Kabupaten Kendal paling banyak

digunakan yaitu sumur terlindung, akan tetapi pada tahun 2013 ada penurunan

penggunaan air minum melalui sumur terlindung, cakupan pada tahun 2013 sebesar

41,40% turun dari tahun 2012 yang sekitar 45,83%. Akan tetapi ada kenaikan penggunaan

sumber air minum dari sumur galian tidak terlindung, dari 2,62% pada tahun 2012,

meningkat menjadi 8,49% pada tahun 2013.

3. Sarana sanitasi dasar

Sanitasi merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat di Indonesia. Pemenuhan

kebutuhannya bersifat mendesak untuk segera dipenuhi, mengingat besarnya masalah

yang ditimbulkan akibat kurangnya sarana sanitasi dasar di masyarakat. Masalah itu timbul

berbanding lurus dengan rendahnya kualitas sanitasi dasar di masyarakat kita.

Berdasarkan data dari laporan Puskesmas Kabupaten Kendal tahun 2013, sarana sanitasi

dasar yang telah dilakukan pemeriksaan kesehatanya sebagai berikut:

Page 55: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

50 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

a. Jamban dari 210.686 keluarga yang diperiksa sebanyak 132.754 keluarga memiliki

jamban sedangkan 77,9% atau sekitar 103.408 jamban keluarga yang memenuhi syarat

kesehatan.

b. Tempat sampah, 210.686 keluarga yang diperiksa sebanyak 149.535 keluarga memiliki

tempat sampah dan 74,6% yang memenuhi syarat kesehatan atau sekitar 111.500

keluarga.

c. Di Kabupaten Kendal pada tahun 2012 telah dilakukan pemeriksaan terhadap 210.686

ada, dimana 127.677 keluarga yang memiliki sarana pengelolaan air limbah keluarga

dan 73,8% diantaranya telah memenuhi syarat kesehatan pengelolaan limbah keluarga

atau sekitar 94.273 keluarga.

4. Tempat Umum dan pengelolaan makanan (TUPM) serta Kesehatan Lingkungan pada

Institusi.

Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan untuk mewujudkan kondisi tempat umum

yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari

kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menjadi sarang vektor penyakit yang

dapat menimbulkan menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat di

sekitarnya. Tempat-tempat umum yang sehat berpengaruh cukup besar di masyarakat

karena masyarakat menggunakan fasilitas umum tersebut untuk berbagai kepentingan.

Di Kabupaten Kendal, jumlah Tempat umum dan pengelolaan makanan sebanyak 2.796

tempat, sedangkan TUPM yang diperiksa sebanyak 1.928 tempat. Adapun TUPM yang

memenuhi kriteria kesehatan sebesar 70,49% atau sekitar 1.359 tempat. TUPM yang ada

dan diperiksa di Kabupaten Kendal meliputi:

a. Jumlah Hotel: 24 unit, jumlah diperiksa : 23 unit, jumlah sehat: 20 unit (86,96%)

b. Jumlah Restoran : 502 unit, jumlah diperiksa: 461 unit dan jumlah sehat: 345 unit

(74,84%)

c. Jumlah Pasar : 51 unit, jumlah diperiksa : 44 unit dan jumlah sehat: 24 unit (54,55%)

d. Jumlah TUPM Lain: 2.070, jumlah diperiksa : 1.519 unit dan jumlah sehat : 1.055 unit

(69.45%)

Selain dilakukan pembinaan kesehatan lingkungan di tempat umum dan pengelolaan

makanan, juga dilaksanakan di berbagai sarana/institusi sebagai seperti :

a. Sarana pelayanan Kesehatan sejumlah 365 unit dan yang telah dilakukan pembinaan

kesehatan lingkungan sebanyak 339 unit (92,9%)

b. Instalasi pengolahan air minum sejumlah 152 unit, dilakukan pembinaan sebanyak 148

unit (97,4%)

Page 56: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

51 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

c. Sarana Pendidikan sejumlah 1.126 unit, dengan pembinaan kesehatan lingkungan

dilakukan di 1.038 unit sarana pendidikan (92,2%).

d. Sarana ibadah yang ada sebanyak 3.214 unit dan yang telah dibina sejumlah 2.744 unit

(85,4%)

e. Perkantoran di Kabupaten Kendal sejumlah 519 unit dan jumlah yang dibina sebanyak

497 unit (95,8%)

f. Sarana lain sebanyak 109 unit dan yang dibina sejumlah 76 unit (69,7%).

Jumlah sarana/institusi yang ada di Kabupaten Kendal sebanyak 5.482 unit dan 88,3%

atau sekitar 4.842 unit telah dilakukan pembinaan kesehatan lingkungannya.

G. Upaya Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat ialah upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara,

melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Tujuan utama dari

pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan yaitu untuk membentuk masyarakat yang

mandiri dalam bidang kesehatan. Suatu masyarakat dapat dikatakan mandiri dalam kesehatan

apabila:

1) Mereka mampu mengenali masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi

masalah kesehatan terutama di lingkungan tempat tinggal mereka sendiri. Pengetahuan

tersebut meliputi pengetahuan tentang penyakit, gizi dan makanan, perumahan dan

sanitasi, serta bahaya merokok dan zat-zat yang menimbulkan gangguan kesehatan.

2) Mereka mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri dengan menggali potensi-

potensi masyarakat setempat.

3) Mampu memelihara dan melindungi diri mereka dari berbagai ancaman kesehatan dengan

melakukan tindakan pencegahan.

4) Mampu meningkatkan kesehatan secara dinamis dan terus-menerus melalui berbagai

macam kegiatan seperti kelompok kebugaran, olahraga, konsultasi dan sebagainya.

Pemberdayaan masyarakat merupakan sasaran utama dalam promosi kesehatan yang

bertujuan untuk memandirikan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan status

kesehatannya menjadi lebih baik dengan menggunakan prinsip pemberdayaan dimana

petugas kesehatan berperan untuk memfasilitasi masyarakat dalam meningkatkan

pengetahuan, kemauan dan kemampuannya untuk memelihara dan meningkatkan status

kesehatannnya.

1. UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)

UKBM merupakan salahsatu upaya (program) yang dikembangan oleh Departemen

Kesehatan, yang mempunyai tujuan untuk memotivasi masyarakat agar mau dan mampu

Page 57: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

52 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

untuk hidup sehat secara mandiri. Berbagai macam bentuk UKBM di Kabupaten Kendal

diantaranya:

a. Desa Siaga

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan

kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah

kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri menuju desa

sehat. Inti kegiatan desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan

mampu untuk hidup sehat. Oleh karena itu maka dalam pengembangannya diperlukan

langkah-langkah pendekatan edukatif, yaitu upaya mendampingi (menfasilitasi)

masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang berupa proses pemecahan

masalah-masalah kesehatan yang di hadapinya.

Sesuai dengan pengertian desa siaga, maka kriteria lengkap desa siaga terdiri dari 8

Indikator, yang antara lain :

1) Adanya Forum Masyarakat Desa.

2) Memiliki sarana pelayanan kesehatan dasar (bagi yang tidak memiliki akses ke

puskesmas / pustu, dapat dikembangkannya Pos Kesehatan Desa (POSKESDES).

3) Adanya UKBM yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat

(posyandu, warung obat desa, Ambulan Desa, Tabulin/Dasolin/Arlin, dan lain-lain).

4) Memiliki system pengamatan penyakit dan factor-faktor risiko yang berbasis

masyarakat (Surveilans Epidemiologi).

5) Memiliki system kesiapsiagaan dan penanggulangan kegawatdaruratan dan

bencana berbasis masyarakat.

6) Adanya Upaya dan terwujudnya lingkungan yang sehat.

7) Adanya Upaya dan terwujudnya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS).

8) Adanya Upaya dan terwujudnya Keluarga sadar gizi (Kadarzi).

Di Kabupaten Kendal Tahun 2013, seluruh desa yang ada di Kabupaten Kendal

sebanyak 266 desa dan 20 kelurahan sudah memenuhi kriteria Desa/Kelurahan siaga

dan 100% desa/kelurahan tersebut sudah mencapai level aktif sesuai dengan kebijakan

desa siaga yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Akan tetapi, hal ini perlu

di tingkatkan mengingat dalam istilah desa siaga ada strata yang harus di capai agar

desa siaga bisa mencapai tingkatan paripurna.

Tabel 5. indikator dan strata desa siaga tersebut

No Indikator Strata / Katagori Desa Siaga

Pratama Madya Purnama Mandiri

1 Memiliki sarana pelayanan

kesehatan dasar, dikembangkan V V V V

Page 58: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

53 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

b. Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan bersumber Daya Masyarakat

(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat

dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat

dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan

kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, tim penggerak PKK

Desa/Kelurahan dan petugas kesehatan dari Puskesmas.Kegiatan pelayanan

masyarakat dilakukand engan sistem 5 (lima) meja,yaitu:

1) Meja Pertama disebut meja pendaftaran

2) MejaKeduadisebut meja penimbangan balita

3) Meja Ketiga adalahmeja pengisian KMS

4) Meja Keempat adalah Penyuluhan Kesehatan

5) Meja Kelima adalah Meja pemberian paket pertolongan gizi.

Untuk meja satu sampai empat dilakukan oleh kader kesehatan dan meja lima

dilaksanakan oleh petugas kesehatan seperti, dokter, bidan, perawat,juru imunisasi dan

sebagainya.

Poskesdes

2 Memiliki berbagai UKBM (Upaya

Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat) sesuai kebutuhan

setempat (Posyandu, Pos /

Warung Obat desa, dan alinnya

V V V V

3 Memiliki sistem pengamatan

(suvelilans) penyakit dan faktor –

faktor risiko yang berbasis

masyarakat

V V V V

4

Memiliki sistem kesiapsiagaan

dan penanggulangan

kegawatdaruratan dan bencana

berbasis masyarakat

X V V V

5 Memiliki sistem pembiayaan

kesehatan berbasis masyarakat X X V V

6 Memiliki lingkungan yang sehat X X X V

7 Masyarakatnya sadar gizi serta

berperilaku hidup bersih dan

sehat

X X X V

Page 59: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

54 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Posyandu dibagi dalam beberapa strata yang menunjukkan kualitas dan kemandirian

dari posyandu tersebut, adapun di Kabupaten Kendal tahun 2013 jumlah posyandu yang

ada sebanyak 1.397 unit, dimana 42,02% telah aktif dalam pelaksanaanya.

Grafik 31.

Sumber : Profil Kesehatan Kab. Kendal Tahun 2013

Dari 1.397 Posyandu yang ada, 37% posyandu telah mencapai strata madya

dimana dalam strata ini sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per

tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan

program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi) masih rendah yaitu kurang dari

50%. Sebanyak 35% Posyandu telah mencapai strata Purnama, dimana frekuensi

pelaksanaanya lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau

lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari

50%. Posyandu pratama sebanyak 21% , dimana posyandu ini masih belum

mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas.

Sedangkan 7% Posyandu berada pada strata Mandiri, berarti sudah dapat

melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada

program tambahan dan Dana Sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK.

2. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

Faktor perilaku merupakan faktor yang sangat dominan dalam mempengaruhi derajat

kesehatan masyarakat. Dengan mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat

diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan di masyarakat. Dalam rangka

mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri, diperlukan pembinaan perilaku hidup

bersih dan sehat di rumah tangga, sekolah, institusi, tempat-tempat umum serta

Page 60: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

55 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

lingkungan kerja. PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar

kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, atau

masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan

berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan. Terdapat 10 indikator PHBS di dalam

rumah tangga, yakni :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan : Yang dimaksud tenaga kesehatan

disini seperti dokter, bidan dan tenaga paramedis lainnya. Hal ini dikarenakan masih

ada beberapa masyarakat yang masih mengandalkan tenaga non medis untuk

membantu persalinan, seperti dukun bayi. Selain tidak aman dan penanganannya

pun tidak steril, penanganan oleh dukun bayi inipun dikhawatirkan berisiko besar

dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.

2. Memberi bayi ASI Eksklusif : Seorang ibu dapat memberikan buah hatinya ASI

Eksklusif yakni pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada

bayi mulai usia nol hingga enam bulan.

3. Menimbang Balita setiap bulan : Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan

dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan Balita tersebut setiap bulan.

Penimbangan ini dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1

bulan hingga 5 tahun. Setelah dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS

(Kartu Menuju Sehat). Dari sinilah akan diketahui perkembangan dari Balita

tersebut.

4. Menggunakan Air Bersih : Gunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti

memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak

mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam

penyakit.

5. Mencuci tangan pakai sabun : Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun

dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang menempel di

tangan sehingga tangan bersih dan bebas kuman. Cucilah tangan setiap kali

sebelum makan dan melakukan aktifitas yang menggunakan tangan, seperti

memegang uang dan hewan, setelah buang air besar, sebelum memegang

makanan maupun sebelum menyusui bayi.

6. Gunakan Jamban Sehat : Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas

pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk

dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit

penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk

jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat

dijamah oleh serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah

dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung,

penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun,

dan alat pembersih.

Page 61: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

56 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu : Lakukan Pemeriksaan Jentik

Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah pemeriksaan tempat

perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas

bunga, tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti talang air, dll yang dilakukan

secara teratur setiap minggu. Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M (Menguras, Mengubur, Menutup).

8. Makan buah dan sayur setiap hari : Konsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan

karena banyak mengandung berbagai macam vitamin, serat dan mineral yang

bermanfaat bagi tubuh.

9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari : aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun

kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan

kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan

bugar sepanjang hari.Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan

sehari-hari yakni berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian, dan lain-lainnya.

10. Tidak merokok di dalam rumah : Di dalam satu puntung rokok yang diisap, akan

dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar,

dan karbon monoksida (CO).

Pada tahun 2013, di Kabupaten Kendal dilakukan sampling terhadap 110.492 keluarga

yang dipantau perilakunya dan diperoleh sebanyak 100% keluarga tersebut sudah

mampu melakukan praktek PHBS dalam kehidupan sehari-hari.

H. Sumber Daya Kesehatan

1. Tenaga Kesehatan

Sumber daya manusia kesehatan merupakan faktor penting dalam pemberian pelayanan

kesehatan yang bermutu. Penyelenggaraan upaya kesehatan tidak akan berjalan dengan

optimal jika tidak didukung dengan ketersedian sumberdaya kesehatan yang berkualitas.

Peningkatan dan pengembangan kualitas sumberdaya perlu dijadikan prioritas dalam

strategi pembangunan kesehatan demi mencapai pelayanan kesehatan yang professional

dan bermutu.

Kesulitan dalam pengumpulan data sumber daya manusia kesehatan yang mutakhir

disebabkan karena data tersebut bersifat sangat dinamis dan sering berubah-ubah. Untuk

tahun 2012 di Kabupaten Kendal sebaran tenaga kesehatan berdasarkan jenis tenaga dan

tempat kerja, diantaranya:

Page 62: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

57 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Tabel 6. Data Tenaga Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2013

No.

Jenis Tenaga

Kesehatan

Unit Kerja

Jumlah Puskesmas Rumah Sakit

Institusi Diknakes

Sarana kesehatan

lain

1 Dokter Spesialis 0 21 0 12 33

2 Dokter Umum 79 38 0 52 169

3 Dokter Gigi 18 6 0 1 25

4 Bidan 419 43 0 19 481

5 Perawat 325 285 0 74 684

6 Tenaga Farmasi 36 35 0 104 175

7 Tenaga Gizi 30 11 0 0 41

8 Tenaga Sanitarian 25 5 0 0 30

9

Tenaga Kesehatan Masyarakat 16 2 0 1 19

10 Radiografer 11 9 0 4 24

11 Analis Kesehatan 39 33 0 14 86

12 Fisioterapis 1 6 0 3 10

Jumlah 999 494 0 284 1777 Sumber : Profil Kesehatan Kab. Kendal Tahun 2013

Berdasarkan data yang ada pada tabel diatas, rasio tenaga kesehatan di sarana pelayanan

kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas dan Sarana Kesehatan lainnya) terhadap jumlah

penduduk yang ada di Kabupaten Kendal Tahun 2013, yaitu:

a. Rasio dokter spesialis dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 3,45/100000 penduduk

(Target Indonesia Sehat 6/100000 Penduduk)

b. Rasio dokter umum dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 17,68/100000 penduduk

(Target Indonesia Sehat 40/100000 Penduduk)

c. Rasio dokter gigi dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 2,62/100000 penduduk

(Target Indonesia Sehat 11/100000 Penduduk)

d. Rasio Bidan dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 50,32/100000 penduduk (Target

Indonesia Sehat 100/100000 Penduduk)

e. Rasio Perawat dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 71,55/100000 penduduk

(Target Indonesia Sehat 117,5/100000 Penduduk)

f. Rasio Tenaga Farmasi dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 18,31/100000

penduduk (Target Indonesia Sehat 10/100000 Penduduk)

Page 63: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

58 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

g. Rasio Tenaga Gizi dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 4,29/100000 penduduk

(Target Indonesia Sehat 22/100000 Penduduk)

h. Rasio Tenaga Sanitarian dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 3,14/100000

penduduk (Target Indonesia Sehat 22/100000 Penduduk)

i. Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat dibandingkan jumlah penduduk, yaitu

1,99/100000 penduduk (Target Indonesia Sehat 40/100000 Penduduk)

2. Obat dan Perbekalan Farmasi

Berdasarkan data ketersediaan obat pada tahun 2013 yang berasal dari laporan UPTD

Instalasi Perbekalan Farmasi Kabupaten Kendal, berikut merupakan gambaran

ketersediaan obat di UPTD Instalasi Perbekalan Farmasi Kabupaten Kendal tahun 2013,

Tabel 7. Ketersediaan Obat menurut Jenis obat

Kabupaten Kendal Tahun 2013

NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT

PEMAKAIAN RATA-RATA/

BULAN

TINGKAT KECUKUPAN

(BULAN)

1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml

Btl 60 ml 106,465

4,714

22.58

2 Amoksisilin kapsul 500 mg

Ktk @ 120 kap

1,114,800

122,849

9.07

3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab

1,174,450

87,630

13.40

4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab

1,797,900

85,630

21.00

5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml

Ktk @ 100 ampul

14,939

859

17.39

6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml

Btl 60 ml 29,153

1,037

28.11

7 Dekstrometorfan Tab 15 mg

Btl @ 1000 tab

207,100

8,159

25.38

8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml

Ktk @ 100 ampul

21,750

1,356

16.04

9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg

Btl @ 1000 tab

589,000

49,084

12.00

10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril

Btl 500 ml 826

906

0.91

11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 229,800

4,225

54.39

12 Kloramfenikol kapsul 250 mg

Btl @ 250 Kapsul

88,240

7,521

11.73

13 Kotrimoksazol tablet 480 mg

Btl @ 100 tab 455,600

37,967

12.00

14 Kotrimoksazol tablet 120 mg

Btl @ 100 tab -

-

#DIV/0!

15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 55,150

3,229

17.08

16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg

Tablet 1,598,500

151,200

10.57

17 Kloroquin tablet Tablet -

-

#DIV/0!

18 Natrium Klorida Infus Btl 500 ml 28.87

Page 64: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

59 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

0,9 % steril 4,619 160

19 Parasetamol Tablet 500 mg

Btl @ 1000 tab

1,261,600

180,983

6.97

20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 56,410

4,925

11.45

21 Vitamin B Kompleks Kapsul

Btl @ 1000 Kapsul

554,000

70,750

7.83

22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul

265,200

14,067

18.85

23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet

2,074,260

32,717

63.40

24 Multivitamin Sirup Botol 3,398

78

43.56

25 Garam Oralit Bungkus 90,200

3,550

25.41

26 OAT Kat 1 Pkt 29

-

#DIV/0!

27 OAT Kat 2 Pkt 21

2

10.50

28 OAT Kat 3 Pkt -

-

#DIV/0!

29 OAT Kat Sisipan Pkt 31

2

15.50

30 OAT Kat Anak Pkt 354

22

16.09

31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet

Btl @ 1000 Tablet

7,326

231

31.71

32 Salep 2-4 Pot 6,600

406

16.26

33 Infus set dewasa Kantong 9,275

1,184

7.83

34 Infus set anak Kantong 7,944

259

30.67

Sumber : Profil Kesehatan Kab. Kendal Tahun 2013

3. Anggaran Kesehatan

Jumlah Anggaran Kesehatan yang ada di Kabupaten Kendal pada tahun 2013 terdiri dari

berbagai sumber pembiayaan kesehatan, akan tetapi dana yang bersumber dari APBN dan

APBD Kabupaten masih menjadi tulang punggung utama dari sektor kesehatan. Adapun

sumber pembiayaan kesehatan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal terdiri dari;

Tabel 8. Sumber Anggaran Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2013

NO SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 152,721,215,344 84.53

a. Belanja Langsung 79,444,686,344

Page 65: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

60 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

b. Belanja Tidak Langsung 73,276,529,000

2 APBD PROVINSI

0.00

3 APBN : 27,952,430,000 15.47

- Dana Dekonsentrasi

0.00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 9,093,500,000 5.03

- ASKESKIN

0.00

- TP BOK 2,590,500,000 1.43

- TP (Penyediaan air minum dan sanitasi total berbasis masyarakat)

1,268,430,000 0.70

- TP RS ( Rujukan) 15,000,000,000

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)

0.00

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN

0.00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 180,673,645,344 100.0

TOTAL APBD KAB/KOTA 615,941,671,837

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

24.79

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

188,999.25

Sumber : Profil Kesehatan Kab. Kendal Tahun 2013

4. Sarana Kesehatan

Untuk medukung terciptanya akses kesehatan yang terjangkau dan memadai diperlukan

dukungan sarana prasarana pelayanan kesehatan yang baik dan mampu memberikan

pelayanan kesehatan secara optimal. Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar yang ada di

Kabupaten Kendal pada tahun 2013 terdiri dari:

Tabel 9. Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Kendal Tahun 2013

NO FASILITAS KESEHATAN JUMLAH

1 RUMAH SAKIT UMUM 2

2 RUMAH SAKIT JIWA -

3 RUMAH SAKIT BERSALIN -

4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 1

5 PUSKESMAS PERAWATAN 9

Page 66: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

61 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 21

7 PUSKESMAS KELILING 30

8 PUSKESMAS PEMBANTU 54

9 RUMAH BERSALIN -

10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 35

11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -

12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 328

13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 115

14 POSKESDES 152

15 POSYANDU

16 APOTEK 86

17 TOKO OBAT 5

18 GFK 1

19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -

20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL -

Jumlah 839 Sumber : Profil Kesehatan Kab. Kendal Tahun 2013

I. Capaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Kendal

Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan menjadi indikator keberhasilan

pembangunan kesehatan di Kabupaten Kendal. Seluruh capaian yang ada menjadi gambaran

bagaimana kinerja dan kondisi pembangunan kesehatan yang ada. Di dalam Standar

Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan ini terdapat gambaran makro dari kondisi

kesehatan di Kabupaten Kendal. Berikut merupakan capaian Standar Pelayanan Minimal

(SPM) bidang kesehatan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2013

Tabel 10.

Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan

Kabupaten Kendal Tahun 2013

NO Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi

2013 2015 2012 2013 %

1. Cakupan

kunjungan ibu

hamil (K4)

% 93,76 95 95,64 16.711/18.082x100

%

92,42

2. Cakupan

komplikasi

kebidanan yang

% 88,97 80 106,13 2569/3616x100% 71,05

Page 67: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

62 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

ditangani

3. Cakupan

pertolongan

persalinan oleh

tenaga kesehatan

yang memiliki

kompetensi

kebidanan

% 89 90 98,94 15.994/17.266x100

%

92,63

4. Cakupan

pelayanan nifas

% 93,79 90 98,09 15.535/17.266x100

%

89,97

5. Cakupan

neonatus dengan

komplikasi yang

ditangani

% 75 80 100 933/2.473x100% 37,7

6. Cakupan

kunjungan bayi

% 91,05 90 95,74 11.462/16.462x100

%

69,6

7. Cakupan

Desa/Kelurahan

Universal Child

Immunization

(UCI)

% 100 100 98,25 286/286x100% 100

8. Cakupan

pelayanan anak

balita

% 85 90 100 55.387/65.944x100

%

84

9. Cakupan

pemberian MP-

ASI pada anak 6–

24 bulan dari

keluarga miskin

% 90 100 94,77 11.254/11.449x100

%

98,29

10. Cakupan balita

gizi buruk yang

mendapat

perawatan

% 100 100 100 23/23x100% 100

11. Cakupan

penjaringan

% 100 100 102,11 16.887/16887x100

%

100

Page 68: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

63 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

kesehatan siswa

SD dan setingkat

12. Cakupan peserta

KB aktif

% 67,29 70 76,67 159.981/191.422x1

00%

83,57

13. Cakupan

penemuan dan

penanganan

penderita

penyakit :

a. Acut Flacid

Paralysis (AFP)

rate per 100.000

Penduduk <15

tahun

% 100 100 100 7/7x100% 100

b. Penemuan

Penderita

Pneumonia Balita

% 90 100 57,23 5552/6594x100% 84,19

c. Penemuan

Pasien Baru TB

BTA Positif

% 85 100 50,29 446/1064 41,91

d. Penderita DBD

yang ditangani

% 100 100 100 550/550x100% 100

e. Penemuan

Penderita Diare

% 100 100 49,73 23.630/40.845x100

%

57,85

14. Cakupan

Pelayanan

Kesehatan Dasar

Pasien

Masyarakat

Miskin

% 90 100 85 90.364/349.617x10

0%

25,85

15. Cakupan

Pelayanan

Kesehatan

Rujukan Pasien

Masyarakat

% 90 100 80 5.071/349.617x100

%

1,45

Page 69: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

64 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Miskin

16. Cakupan

Pelayanan Gawat

Darurat Level 1

yang harus

diberikan Sarana

Kes (RS) di

Kab/Kota

% 90 100 100 - -

17. Cakupan

Desa/Kel

Mengalami KLB

yang dilakukan

Penyelidikan

Epidemiologi <24

jam

% 100 100 100 4/4x100% 100

18. Cakupan Desa

Siaga Aktif

% 75 80 100 286/286x100% 100

1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh

pelayanan antenatal dengan standar minimal 4 kali selama masa kehamilan dalam

satu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu. Di Tahun 2013 target dari indikator

ini sudah dapat tercapai sebesar 93,76% dari cakupan yang terealisasi 92,42%.

2. Cakupan pelayanan nifas,yaitu cakupan pelayanan kepada ibu dan neonatal pada

masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar. Target yang

ditetapkan Tahun 2013 sebesar 93,79% sedangkan tingkat capaian sebesar

89,97%.

3. Cakupan Kunjungan bayi, adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan

kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis

kesehatan, paling sedikit 4 kali (KN-4) dalam suatu wilayah kerja pada waktu

tertentu. Capaian indikator kinerja ini mencapai 69,5%.

4. Cakupan pelayanan anak balita, adalah pelayanan yang diberikan terhadap anak

balita (12-59 bulan) berupa pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita. Di

Tahun 2013, capaian indikator kinerja ini 84% dengan target 85%.

5. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yg memiliki kompetensi

kebidanan, adalah cakupan ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja dalam waktu tertentu. Target

dari indikator kinerja ini sebesar 89%, dengan adanya peningkatan pengetahuan

dari ibu hamil untuk melakukan persalinan di tenaga kesehatan yang memiliki

Page 70: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

65 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

kompetes kebidanan menjadikan capaian kinerja untuk indikator ini sebesar

92,63%.

6. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, yaitu Cakupan ibu dengan

komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan standar

oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar rujukan (Polindes,

Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Pada

Tahun 2013 Capaian kinerja indikator ini sebesar 71,05%, sedangkan target untuk

Tahun 2013 sebesar 90%.

7. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat, adalah cakupan siswa SD

dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga

terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja

pada kurun waktu tertentu. Tahun 2013, penjaringan ini sudah mencapai 100%

dengan target 100%. Penjaringan ini ditujukan sebagai deteksi dini gangguan

kesehatan bagi siswa.

8. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada usia 6-24 bulan keluarga

miskin, target yang telah ditetapkan sebesar 90% dengan capaian kinerja indikator

ini 98,30%.

9. Cakupan desa siaga aktif, yaitu Cakupan desa yang mempunyai pos kesehatan

desa (poskesdes)atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai

pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawat

daruratan, surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan

(gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dari

seluruh desa yang ada di Kabupaten Kendal, semuanya merupakan desa siaga

aktif (100%). Hal ini dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat akan adanya

program desa siaga ini sudah bagus.

10. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin, adalah Jumlah

kunjungan pasien masyarakat miskin yang teridentifikasi melalui penggunaan

layanan jamkesmas dan jamkesda pada sarana kesehatan strata pertama

(Puskesmas dan jaringannya) di Wilayah Kabupaten Kendal. Capaian indikator

kinerja ini sebesar 25,85%.

11. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin, yaitu Jumlah

kunjungan pasien masyarakat miskin yang teridentifikasi melalui penggunaan

layanan jamkesmas dan jamkesda pada sarana kesehatan strata kedua dan ketiga

(Rumah Sakit) di Wilayah Kabupaten Kendal. Indikator capaian kinerja Tahun 2013

sebesar 1,45%, masih dibawah target untuk Tahun 2013 yang sebesar 100%.

12. Cakupan desa UCI, yaitu Desa dimana > 80% dari jumlah bayi yang ada di desa

tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Tahun

2013, capaian indicator kinerja ini sebesar 100% dengan target 100%.

13. Cakupan penemuan dan penanganan AFP per 100.000 pddk <15 th, yaitu jumlah

kasus Jumlah kasus Acute Flacid Paralysys (AFP) Non Polio yang ditemukan di

antara 100.000 penduduk < 15 tahun pertahun di satu wilayah tertentu ditargetkan 7

Page 71: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

66 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

kasus, yang ditemukan pada Tahun 2013 hasil surveilens adalah sebanyak 7 kasus

(100%), dan semua penderita telah mendapatkan pelayanan kesehatan.

14. Cakupan penemuan dan penanganan penderita pneumonia balita, yaitu Persentasi

balita dengan Pneumonia yang ditemukan dan diberikan pengobatan sesuai

tatalaksana dan standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu

tahun. Target Tahun 2013 adalah 90%, dengan realisasi capaian sebesar 88,5%.

15. Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif, Angka

penemuan pasien baru TB-BTA Positif atau Case Detection Rate (CDR) dimana

persentasi jumlah penderita baru TB BTA Positif yang ditemukan dibandingkan

dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA Positif dalam wilayah tertentu dalam

waktu satu tahun. Target Tahun 2013 sebesar 85%, dengan realisasi capaian tahun

ini 54%.

16. Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani, Prosentase

penderita DBD yang ditangani sesuai stan-dar disatu wilayah dalam waktu 1 tahun

dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam

kurun waktu 1 tahun yang sama. Tahun 2013 target yang ditetapkan sebesar 100%

dan capaian realisasi sebesar 100% dengan jumlah kasus sebanyak 550 kasus.

17. Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare, jumlah penderita yang

datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentu dalam

waktu satu tahun. Target Tahun 2013 sebesar 100%, akan tetapi realisasi capaian

sebesar 62,08%.

18. Cakupan desa mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam,

Desa/kelurahan mengalami kejadian luar biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam oleh

Kabupaten/Kota terha-dap KLB periode/kurun waktu tertentu. Target Tahun 2013

adalah 100% dan capaian realisasi indikator ini juga sudah mencapai target yaitu

100%.

Page 72: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

67 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

BAB V

KESIMPULAN

Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2013 menggambarkan hasil dari segala

upaya pembangunan kesehatan yang berjalan selama satu tahun di 20 kecamatan yang ada di

Kabupaten Kendal di Tahun Anggaran 2013. Program pembangunan kesehatan tersebut

diantaranya upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, upaya pelayanan kesehatan,

pemerataan sumber daya kesehatan dan sarana kesehatan.

Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan secara umum sudah menunjukkan kinerja

yang baik. Akan tetapi masih ada program-program pembangunan yang belum menunjukkan

kinerja yang optimal. Gambaran mengenai capaian kinerja program kesehatan kabupaten

Kendal tahun 2013, dapat dilihat sebagai berikut:

A. Mortalitas

1. Angka Kematian Bayi pada tahun 2013 mengalami penurunan dari tahun 2012, yaitu

sebesar 9,38/1000 kelahiran hidup.

2. Angka Kematian Balita di tahun 2013 juga mengalami penurunan di tahun sebelumnya,

yaitu sebesar 10,67/1000 kelahiran Hidup.

3. Jumlah Kematian ibu di tahun 2013 sebanyak 21 kasus, mengalami penurunan dari

tahun 2012.

B. Morbiditas

1. ISPA menjadi penyakit dengan penderita terbanyak di tahun 2013.

2. Cakupan penemuan penderita TB paru BTA + (CDR) tahun 2013, yaitu sebesar 43,98%.

3. Jumlah Kasus kumulatif HIV-AIDs pada tahun 2013 mencapai 341 kasus,.

4. Cakupan penemuan pneumonia balita di Kabupaten Kendal untuk Kabupaten Kendal

sebesar 89,6%.

5. Cakupan penemuan kasus kusta, dimana ditemukan kasus sebanyak 28 kasus dengan

jumlah kusta tipe PB sebanyak 3 kasus dan kusta MB sebanyak 25 kasus

6. Cakupan penanganan penderita diare di Puskesmas Kabupaten Kendal pada tahun

2013 sebesar 60,4%, hal ini meningkat di bandingkan pada tahun 2012 dimana untuk

cakupan penanganan penderita diare di puskesmas sebesar 50.8%

7. Untuk tahun 2013, jumlah kasus AFP sebanyak 7 kasus meningkat jika di bandingkan

pada tahun 2009 sampai dengan 2012.

Page 73: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

68 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

8. Tahun 2013, IR DBD mengalami lonjakan yang sangat signifikan dan mencapai

57,5/100.000 penduduk. Akan tetapi dari segi fatalitas, CFR DBD untuk tahun 2013

mengalami penurunan di bandingkan pada tahun 2012, yaitu sebesar 1,64%.

9. Pada tahun 2013, jumlah kasus malaria di Kabupaten Kendal sebanyak 51 kasus ( API

= 0,05/1000 Penduduk).

10. Untuk di Kabupaten Kendal, pada tahun 2013 kasus penyakit hypertensi masih

mendominasi jumlah penyakit tidak menular

C. Status Gizi

1. status gizi balita di Kabupaten Kendal Tahun 2013 terlihat bahwa 94,98% balita sudah

mempunyai status gizi baik sedangkan 3,52% balita mengalami gizi kurang dan masih

ada 0,04% balita menderita gizi buruk.

2. Pada tahun 2013, jumlah balita gizi buruk Kabupaten Kendal pada tahun 2013 jumlah

balita gizi buruk sebanyak 23 kasus atau prevalensinya sebesar 0,04% sedangkan pada

tahun 2012 jumlah balita gizi buruk sebanyak 24 kasus atau prevalensi sebesar 0,04%.

3. Cakupan terhadap penanganan balita gizi buruk mendapat perawatan sebesar 100%,

D. Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar

1. Cakupan K1 dan Cakupan K4 pada tahun 2013 mengalami tren penurunan di

bandingkan pada tahun sebelumnya. Akan tetapi, apabila dilihat dari cakupan K4 yang

sudah mencapai angka cakupan 99,2% sudah menunjukkan kinerja yang sangat bagus,

mengingat target dari standar pelayanan minimal sampai dengan tahun 2015 adalah

sebesar 95%.

2. Cakupan persalinan dengan pertolongan tenaga kesehatan di kabupaten Kendal pada

tahun 2013 sebesar 93,4% atau sekitar 15.994 ibu bersalin.

3. Cakupan pelayanan nifas untuk ibu nifas di Kabupaten Kendal pada tahun 2013 adalah

90,7% atau sekitar 15.535 ibu nifas.

4. Cakupan penanganan komplikasi kebidanan oleh tenaga kesehatan sebesar 71,6%

adapun jumlah ibu hamil sebesar 17.938 ibu hamil

5. Adapun cakupan kunjungan neonatal KN1 sebesar 97,5% pada tahun 2013 dan 100%

pada tahun 2012, sedangkan untuk cakupan kunjungan neonatal KN3 pada tahun 2013

sebesar 96,8% pada tahun 2013 dan 100% pada tahun 2012.

6. Pada tahun 2013 jumlah neonatal dengan komplikasi yang ditangani sebesar 15.870

neonatal dari 16.307 bayi lahir hidup atau sekitar 96,8%.

Page 74: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

69 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

7. Pada tahun 2013, dimana cakupan kunjungan bayi mencapai 103,3 %, meningkat di

bandingkan pada tahun 2012 yang sebesar 93,69%.

8. Hasil cakupan pelayanan kesehatan balita minimal 8 kali di puskesmas Kabupaten

Kendal sebesar 100% dari jumlah balita yang ada sebanyak 65.228 balita, sama dengan

cakupan pada tahun 2012.

9. Cakupan penjaringan pelayanan kesehatan untuk murid kelas 1 SD dan sederajat sudah

mencapai 100% atau sekitar 16.887 siswa SD.

10. Dari jumlah PUS yang ada, sebanyak 14% dari jumlah PUS yang ada merupakan

peserta KB baru dan 79,1% diantaranya peserta KB aktif.

11. Untuk di tahun 2013 Kabupaten Kendal Cakupan imunisasi dasar pada bayi telah dapat

dilakukan secara lengkap dan memenuhi target yang telah di tentukan.

12. Berdasarkan data pada tahun 2013, telah dilaksanakan upaya pelayanan UKGS di

sekolah dasar, dimana 31.450 (31,8%) siswa SD telah diperiksa dari 98.936 siswa SD

yang ada. Dari jumlah tersebut, 30,32% atau 9.537 perlu mendapatkan perawatan dan

yang telah mendapatkan perawatan sebanyak 4.821 siswa SD atau sekitar 50,6%.

13. Cakupan Pelayanan Kesehatan usia lanjut di Kabupaten Kendal pada tahun 2013 sudah

mencapai 51,62%,

E. Upaya Kesehatan Rujukan

1. Berdasarkan data yang ada, hanya RS darul Istiqomah saja yang menyerahkan data

secara lengkap. Sehingga untuk BOR di Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Kendal

belum bisa di hitung.

2. Seperti hal nya dengan BOR, perhitungan untuk LOS juga mengalami Kendal dengan

tidak lengkapnya data yang di sampaikan Rumah Sakit ke DInas Kesehatan.

3. TOI untuk Kabupaten Kendal pada tahun 2013 adalah 4,73 hari.

4. Berdasarkan data yang ada, GDR untuk tahun 2013 adalah 39,7 per 1000 penderita.

5. Pencapaian NDR di Kabupaten Kendal di tahun 2013 adalah 1,6%.

F. Upaya Pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Di Kabupaten Kendal, masyarakat miskin/rentan yang telah memiliki kartu

Jamkesmas/Askeskin sebanyak 246.666 jiwa (26%) dan masyarakat miskin/rentan yang

tercover oleh Jamkesmasda Kabupaten Kendal sebesar 91.479 jiwa (9,6%).

Page 75: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

70 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

G. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

1. Pada tahun 2013 cakupan Fe3 pada ibu hamil menunjukkan peningkatan yaitu sekitar

74,09% meningkat di bandingkan pada tahun 2012 yang sebesar 57,46%.

2. Untuk bayi yang mendapatkan vitamin A, ada peningkatan pada tahun 2013 yaitu

sebesar 100%. Sedangkan untuk ibu nifas yang mendapatkan vitamin A ada

peningkatan pada tahun 2013 yang sebesar 61,23%, dimana pada tahun 2012 hanya

sebesar 45,71%.

3. Berdasarkan laporan dari Puskesmas, pemberian ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan di

Kabupaten Kendal sebanyak 3.777 bayi atau 47,8% dari 7.906 bayi yang ada. Cakupan

ini meningkat jika di bandingkan dengan capaian tahun 2012 yang hanya sebesar

22,9%.

H. Upaya Pelayanan Kesehatan Kerja

Pada tahun 2013, cakupan untuk pelayanan kesehatan pekerja informal sebesar 92,44%

dan cakupan pelayanan kesehatan pekerja formal sebesar 48%.

I. Upaya Penyehatan Lingkungan

1. Di Kabupaten Kendal tahun 2013, berdasarkan laporan dari puskesmas jumlah rumah

yang memenuhi kriteria rumah sehat berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

829 Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan sebanyak 63,4%

atau sekitar 121.199 rumah.

2. Sumber air bersih yang digunakan di Kabupaten Kendal paling besar memakai sumur

galian yaitu 47,86% pada tahun 2013.

3. Sumber air minum yang digunakan oleh masyarakat Kabupaten Kendal paling banyak

digunakan yaitu sumur terlindung sebesar 41,40%.

4. Berdasarkan data dari laporan Puskesmas Kabupaten Kendal tahun 2013, sarana

sanitasi dasar yang telah dilakukan pemeriksaan kesehatanya sebagai berikut:

a. Jamban dari 210.686 keluarga yang diperiksa sebanyak 132.754 keluarga memiliki

jamban sedangkan 77,9% atau sekitar 103.408 jamban keluarga yang memenuhi

syarat kesehatan.

Page 76: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

71 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

b. Tempat sampah, 210.686 keluarga yang diperiksa sebanyak 149.535 keluarga

memiliki tempat sampah dan 74,6% yang memenuhi syarat kesehatan atau sekitar

111.500 keluarga.

c. Di Kabupaten Kendal pada tahun 2012 telah dilakukan pemeriksaan terhadap

210.686 ada, dimana 127.677 keluarga yang memiliki sarana pengelolaan air limbah

keluarga dan 73,8% diantaranya telah memenuhi syarat kesehatan pengelolaan

limbah keluarga atau sekitar 94.273 keluarga.

5. Di Kabupaten Kendal, jumlah Tempat umum dan pengelolaan makanan sebanyak 2.796

tempat, sedangkan TUPM yang diperiksa sebanyak 1.928 tempat. Adapun TUPM yang

memenuhi kriteria kesehatan sebesar 70,49% atau sekitar 1.359 tempat.

6. Jumlah sarana/institusi yang ada di Kabupaten Kendal sebanyak 5.482 unit dan 88,3%

atau sekitar 4.842 unit telah dilakukan pembinaan kesehatan lingkungannya

J. Upaya Pemberdayaan Masyarakat

1. Di Kabupaten Kendal Tahun 2013, seluruh desa yang ada di Kabupaten Kendal

sebanyak 266 desa dan 20 kelurahan sudah memenuhi kriteria Desa/Kelurahan siaga

dan 100% desa/kelurahan tersebut sudah mencapai level aktif sesuai dengan kebijakan

desa siaga yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

2. Di Kabupaten Kendal tahun 2013 jumlah posyandu yang ada sebanyak 1.397 unit,

dimana 42,02% telah aktif dalam pelaksanaanya.

3. Pada tahun 2013, di Kabupaten Kendal dilakukan sampling terhadap 110.492 keluarga

yang dipantau perilakunya dan diperoleh sebanyak 100% keluarga tersebut sudah

mampu melakukan praktek PHBS dalam kehidupan sehari-hari

K. Sumber Daya Kesehatan

1. Rasio dokter spesialis dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 3,45/100000 penduduk

(Target Indonesia Sehat 6/100000 Penduduk)

2. Rasio dokter umum dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 17,68/100000 penduduk

(Target Indonesia Sehat 40/100000 Penduduk)

Page 77: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

72 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

3. Rasio dokter gigi dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 2,62/100000 penduduk (Target

Indonesia Sehat 11/100000 Penduduk)

4. Rasio Bidan dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 50,32/100000 penduduk (Target

Indonesia Sehat 100/100000 Penduduk)

5. Rasio Perawat dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 71,55/100000 penduduk (Target

Indonesia Sehat 117,5/100000 Penduduk)

6. Rasio Tenaga Farmasi dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 18,31/100000 penduduk

(Target Indonesia Sehat 10/100000 Penduduk)

7. Rasio Tenaga Gizi dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 4,29/100000 penduduk

(Target Indonesia Sehat 22/100000 Penduduk)

8. Rasio Tenaga Sanitarian dibandingkan jumlah penduduk, yaitu 3,14/100000 penduduk

(Target Indonesia Sehat 22/100000 Penduduk)

9. Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat dibandingkan jumlah penduduk, yaitu

1,99/100000 penduduk (Target Indonesia Sehat 40/100000 Penduduk)

10. Anggaran Kesehatan di Kabupaten Kendal sebesar 24,79% dari total anggaran belanja

daerah di Kabupaten Kendal pada tahun 2013.

Page 78: PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 · dan instansi lintas sektoral seperti Rumah Sakit, Badan Pusat Statistik, Dinas Pendidikan, POLRES, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil