profil kes kota bukittinggi 2009

71
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 1 BAB I PENDAHULUAN Salah satu unsur utama Manajemen Kesehatan adalah informasi kesehatan berupa hasil pengumpulan dan pengolahan data yang merupakan masukan bagi pengambil keputusan di bidang kesehatan. Keberhasilan Manajemen Kesehatan sangat ditentukan oleh tersedianya data dan informasi, dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Profil kesehatan adalah salah satu sarana penyediaan data/informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan dan sarana pelaporan hasil pemantauan pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal. Data dan informasi dalam Profil Kesehatan ini sebagai landasan penentu kebijakan kota, bukti-bukti untuk pengambilan keputusan berlandaskan fakta (evidence based decision making), memberikan gambaran situasi dan kondisi kesehatan masyarakat kota, sehingga dapat diupayakan perbaikan setiap tahunnya sehingga adanya peningkatan dan perbaikan kesehatan. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan indikator-indikator kesehatan dan indikator lainnya yang terkait yang dapat digolongkan kedalam : (A) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas

Upload: khansa-haura

Post on 24-Oct-2015

184 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

bukittinggi

TRANSCRIPT

Page 1: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 1

BAB IPENDAHULUAN

Salah satu unsur utama Manajemen Kesehatan adalah informasikesehatan berupa hasil pengumpulan dan pengolahan data yang merupakanmasukan bagi pengambil keputusan di bidang kesehatan. KeberhasilanManajemen Kesehatan sangat ditentukan oleh tersedianya data daninformasi, dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Profilkesehatan adalah salah satu sarana penyediaan data/informasi yangmenggambarkan situasi dan kondisi kesehatan dan sarana pelaporan hasilpemantauan pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerjadari penyelenggaraan pelayanan minimal.Data dan informasi dalam Profil Kesehatan ini sebagai landasanpenentu kebijakan kota, bukti-bukti untuk pengambilan keputusanberlandaskan fakta (evidence based decision making), memberikan gambaransituasi dan kondisi kesehatan masyarakat kota, sehingga dapat diupayakanperbaikan setiap tahunnya sehingga adanya peningkatan dan perbaikankesehatan.Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukanindikator-indikator kesehatan dan indikator lainnya yang terkait yang dapatdigolongkan kedalam : (A) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas

Page 2: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 2

indikator Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizi, (B) Indikator UpayaKesehatan, yang terdiri atas Indikator Pelayanan Kesehatan, Akses dan MutuPelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup dan Keadaan Lingkungan, (C) IndikatorSumber Daya Kesehatan yang terdiri atas Sarana Kesehatan, TenagaKesehatan dan Pembiayaan Kesehatan, (D) Indikator lainnya sepertiGambaran Umum wilayah, Kependudukan dan Pendidikan.Sumber data dalam penyusunan Profil Kesehatan Kota Bukittinggitahun 2009 ini berasal dari berbagai program, baik di lingkungan DinasKesehatan Kota Bukittinggi maupun yang berasal dari Lintas Sektoral yangterkait antara lain; Badan Pusat Statistik (BPS), Kantor BKKBN, BadanPerencanaan Daerah dan Penanaman Modal, Rumah Sakit Umum PropinsiSumatera Barat, Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit Khusus, Sarana KesehatanSwasta, Institusi/Pendidikan Tenaga Kesehatan.Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Bukittinggi ini terdiridari 6 (Enam) bab, yaitu :BAB I : PENDAHULUANBab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan danSistematika dari penyajiannya.BAB II : GAMBARAN UMUMBab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Bukittinggi, yang meliputikeadaan geografis, keadaan penduduk, ekonomi dan pendidikan.

Page 3: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 3

BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATANBab ini berisi uraian tentang indikator dan kegiatan pada program kesehatankeluarga serta program promosi dan pemberdayaan masyarakat.BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATANBab ini menguraikan tentang upaya pemberantasan penyakit menular,pengamatan penyakit dan pembinaan kesehatan lingkungan. Upayapelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodirindikator kinerja Indonesia Sehat 2010, Standar Pelayanan Minimal (SPM)Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yangdiselenggarakan di Kota Bukittinggi.BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATANBab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.BAB VI : KESIMPULANBab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting dan ditelaah lebih lanjutdari Profil Kesehatan Kota Bukittinggi tahun 2009. Selain keberhasilan-keberhasilan, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masihkurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.LAMPIRANPada lampiran berisikan resume/angka pencapaian Kota Bukittinggi dan 64tabel data yang merupakan gabungan Tabel Indikator Kota Sehat danIndikator Pencapaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

Page 4: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 4

BAB IIGAMBARAN UMUM

A. KEADAAN GEOGRAFISKota Bukittinggi terletak antara 100,200-100,250 Bujur Timur dan00.160-00.200 Lintang Selatan. Memiliki luas daerah sekitar 25,24 km2,luas tersebut merupakan 0.06 persen dari luas propinsi Sumatera Barat.Kota Bukittinggi dikenal dengan “KOTA TRIARGA”, julukan ini munculkarena kondisi geografis kota yang dikelilingi oleh 3 gunung yaituGunung Singgalang, Gunung Merapi dan Gunung Sago. Kota ini terletakpada ketinggian 780-950 m diatas permukaan laut. Kota Bukittinggiterdiri dari 3 Kecamatan yang terbagi dalam 24 Kelurahan KecamatanMandiangin Koto Selayan merupakan kecamatan terluas (12,16 km2),yang terdiri atas 9 kelurahan. Kecamatan Guguk Panjang 6,83 km2 terdiridari 8 kelurahan. Sedangkan kecamatan terkecil adalah Kecamatan AurBirugo Tigo Baleh yang memiliki luas 6,25 km2, terdiri dari 8 kelurahan.Topografi Kota Bukittinggi berbukit dan berlembah, terbentangsebuah lembah (canyon) yang khas dan diberi nama Ngarai Sianok.Ngarai ini merupakan identitas geologis Kota Bukittinggi. KotaBukittinggi memiliki iklim pegunungan yang sejuk dengan temperatur

Page 5: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 5

udara berkisar antara 16,10 - 24,90C, kelembaban udara antara 82,0 -90,8% dan tekanan udara antara 220C - 250C, serta curah hujan rata-rataantara 136,4 mm/tahun. Tanah merupakan lapisan Tuff dari lerengGunung Merapi yang subur. Tata Guna Lahan sebagian besar digunakanuntuk pemukiman, hotel dan pasar.Gambar 2.1 Peta Kota Bukittinggi

B. KEADAAN PENDUDUKSesuai dengan data dari BPS Kota Bukittinggi, jumlah pendudukKota Bukittinggi pada tahun 2009 tercatat sebesar 107.805 jiwa/km2,dengan tingkat kepadatan 4271 jiwa per km2. Kepadatan penduduk Kota

Page 6: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 6

Bukittinggi tidak merata, kepadatan penduduk tertinggi adalah diKecamatan Guguk Panjang dengan kepadatan penduduk 5774 jiwa/km2.

Komposisi penduduk Kota Bukittinggi menurut kelompokumur, menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14tahun) sebesar 30,86%, yang berusia produktif (15-64 tahun) sebesar64,63% dan yang berusia tua (>65 tahun) sebesar 4,51%. AngkaBeban Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Kota Bukittinggipada tahun 2009, sebesar 65,2. Rincian jumlah penduduk menurutkelompok umur per kecamatan tahun 2009 dapat dilihat padalampiran Tabel 2 dan 3. Jumlah usia kerja menurut kelompok umurdan jenis kelamin tahun 2009, dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 7: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 7

Jumlah penduduk laki-laki relatif seimbang dibandingkan pendudukperempuan, yaitu masing-masing sebesar 53.234 jiwa penduduk laki-laki dan54.571 jiwa penduduk perempuan (rasio penduduk menurut jenis kelaminsebesar 97,5). Komposisi penduduk Kota Bukittinggi dirinci menurutkelompok umur dan jenis kelamin, menunjukan penduduk laki-laki maupunperempuan proporsi terbesar berada pada kelompok umur 15-19 tahun danumur 0-14 tahun. Gambaran komposisi penduduk secara lebih rinci dapatdilihat dari gambar berikut :

Page 8: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 8

C. KEADAAN EKONOMIKondisi perekonomian Kota Bukittinggi pada tiga tahun terakhirrelatif stabil dan menunjukan perkembangan yang cukup memuaskan.Pada tahun 2009 jumlah penduduk miskin (berdasarkan BidangPromosi dan Sumber Daya Kesehatan) tercatat sebesar 18.126 jiwa atau16.81% dari total penduduk. Peningkatan produktifitas ekonomi KotaBukittinggi didominasi dari sektor perdagangan dan wisata.Peningkatan ekonomi telah mendorong berkembangnya tarafkehidupan masyarakat secara makro. Meningkatnya aktifitas ekonomimenyebabkan peningkatan usaha kecil dan menengah disektorkerajinan dan industri kecil serta mengalami kemudahan dalampengadaan bahan baku dan pemasaran hasil-hasilnya.D. KEADAAN PENDIDIKANKeadaan pendidikan di Kota Bukittinggi dapat dilihat darikemampuan baca tulis penduduk yang tercermin dari Angka MelekHuruf, yaitu persentase penduduk umur 10 tahun ke atas yang dapatmembaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya. Pada tahun 2009persentase penduduk yang dapat membaca huruf latin sebesar 99,21%.Persentase penduduk melek huruf pada laki-laki, yaitu sebesar 99,43%dan persentase melek huruf pada perempuan adalah 99.21%.

Page 9: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 9

Pada tahun 2009, jumlah penduduk berusia 10 tahun keatassebesar 85.166 jiwa. Jumlah penduduk berusia 10 tahun keatas yangtidak/belum pernah bersekolah sebesar 12.50%. Sedangkan 17.76%bersekolah di SD/MI, sebesar 22.14% di SLTP/MTs, sebesar 35.38% diSMU/SMK dan 12.22% di Akademi/Universitas.Pendidikan berkaitan erat dengan peningkatan sumber dayamanusia. Ada beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk melihatkualitas pendidikan, antara lain menilai tingkat intelegensia,kreativitas/inovasi dan kemampuan lain dari lulusannya. Ukuran-ukurantersebut relatif sulit untuk diterapkan karena rumit, sehingga tidak cocokuntuk ruang lingkup yang luas. Sehingga kualitas pendidikan jarangdigunakan untuk menilai keberhasilan pembangunan.

Page 10: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 10

BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. PROGRAM KESEHATAN KELUARGA1. Program peningkatan kesehatan keluarga melalui peningkatankesehatan ibu dan anak.2. Program peningkatan gizi masyarakat untuk meningkatkan status gizimasyarakat dalam rangka meningkatkan intelektual danproduktivitas.3. Program peningkatan upaya kesehatan sekolah dan kelompokmasyarakat/institusi lainnya dengan sasaran remaja dan usia lanjutdalam rangka peningkatan kemandirian dan produktivitas.1) Kesehatan Ibu dan AnakSalah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatanantara lain ditentukan oleh angka Mortalitas dan Morbiditas. AngkaKematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesiamasih tinggi yaitu 307/100.000 KH dan 35 / 1000 KH.Target yangditetapkan pemerintah untuk dicapai pada RPJM tahun 2009 adalahAKI 226/100.000 KH dan AKB 26/100 KH.

Page 11: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 11

Capaian Bidang Kesehatan

Program Target2009(%)

Capaian Tahun2009 (%)1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi

Cakupan kunjungan ibu hamil 93.03 95 Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atauNakes yang memiliki kompetensi kebidanan 100 100 Cakupan kunjungan neonatus 85.20 82.9 Cakupan kujungan bayi 87.94 98.12. Pelayanan Keluarga Berencana : Cakupan peserta KB aktif 68.38 68.53. Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar danKomprehensif : Akses terhadap ketersediaan darah dan komponenyang aman untuk menangani rujukan ibu hamil danneonatus 0 0 Ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang ditangani 79.18 100 Neonatal rsiko tinggi/ komplikasi yang ditangani 100 1004. Bayi Yang Mendapat ASI Ekslusif : Bayi yang mendapat ASI ekslusif 74.42 92.2SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Angka Kematian BayiPencapaian Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB),dan Angka Kematian Balita (AKABA) cukup tinggi di Kota Bukittinggipada Tahun 2009, dibandingkan dengan tahun 2008 terjadipeningkatan AKI dari 88 menjadi 141 pada tahun 2009, begitu jugaangka kematian Bayi (AKB) dari 7 tahun 2008 menjadi 17 pada tahun2009, sedangkan AKABA terjadi penurunan dari 1,33 menjadi 0,05pada tahun 2009.

Page 12: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 12

Beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula dari masakehamilan 28 minggu sampai hari ke-7 setelah persalinan (masaperinatal). Penyebab kematian bayi terbanyak adalah karenapertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin,kelahiran prematur dan berat bayi lahir yang rendah. Sedangkanpenyebab lainnya yang cukup banyak terjadi adalah kejadiankurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intra uterus) dan kegagalannafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa setelahlahir (asfiksia lahir). Hal ini dapat diartikan bahwa 65,8% kematianbayi pada masa perinatal dipengaruhi pada kondisi ibu saatmelahirkan.Angka Kematian Bayi berdasarkan target Indonesia Sehat 2010 yaitusebesar 40 per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Anak BalitaAngka kematian anak balita di Kota Bukittinggi tahun 2009 adalah0.05 per 1000 kelahiran hidup atau 2 jiwa dari 8.177 jumlah anakbalita. Angka kematian anak balita berdasarkan indikator IndonesiaSehat 2010, yaitu 58 per 1000 kelahiran hidup. Kecelakaanmerupakan penyebab terhadap kematian balita. Angka Kematian Ibu MaternalAngka kematian ibu maternal di Kota Bukittinggi tahun 2009 adalah141 per 100.000 jumlah ibu melahirkan atau 3 kasus kematian ibumaternal dari 2123 jumlah kelahiran yang disebabkan oleh

Page 13: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 13

Preeklamsi,HPP dan kelainan jantung. Angka ini lebih rendah daritarget Bukittinggi sehat 2010 / Indonesia Sehat 2010 yaitu 150 per100.000 kelahiran hidup dan dari target nasional untuk tahun 2009(228/100.000 KH).Beberapa kegiatan dalam percepatan penurunan AKI telahdiupayakan antara lain melalui peningkatan kualitas pelayanandengan melakukan pelatihan klinis bagi pemberi pelayanan kebidanandilapangan yang merupakan implementasi dari pemenuhanterwujudnya 3 pesan kunci Making Pregnancy Safer (MPS) yaitusetiap persalinan ditolong oleh nakes terlatih, setiap komplikasiobsetrik dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat, setiap WUSmempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidakdiinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. Pelayanan Kesehatan Ibu dan BayiSeorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalampertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatanyang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh padakesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masapertumbuhan bayi dan anaknya.Kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir erat kaitannya dengankesehatan bumil yang juga diakumulasi masalah perilaku, mutupelayanan kesehatan, status gizi, tingkat pendidikan, ekonomi dansosial budaya. Rawannya derajat kesehatan ibu memberi dampak

Page 14: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 14

yang bukan terbatas pada kesehatan ibu saja. Hal ini juga berpengaruhsecara langsung terhadap janin atau bayi pada minggu pertamakehidupannya.a. Pelayanan Antenatal (K4)Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenagakesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dankebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamilselama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatalyang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif.Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayananK4, yaitu gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkanpelayanan ibu hamil sesuai standar, serta paling sedikit 4 kalikunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama,sekali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga.Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanankesehatan pada ibu hamil. Cakupan K4 tahun 2009 adalah 95%,sedangkan target Indonesia Sehat 2010 adalah 95%, sehinggacakupan K4 tahun 2009 telah mencapai target Indonesia Sehat2010b. Pertolongan Persalinan oleh Nakes dengan Kompetensi

KebidananKomplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahirsebagian besar terjadi pada masa sekitar persalinan, hal ini

Page 15: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 15

disebabkan antara lain pertolongan tidak dilakukan oleh tenagakesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional).Pertolongan persalinan bertujuan untuk mengamankan prosespersalinan oleh tenaga kesehatan. Persalinan dengan didampingitenaga kesehatan (Nakes) target Indonesia Sehat 2010 adalah100%.c. Kunjungan NeonatusBayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umuryang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upayakesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebutantara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenagakesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari)minimal dua kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali lagipada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus,petugas kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayikepada ibu. Cakupan kunjungan neonatus (KN) pada tahun 2009adalah 82.9%, sedangkan target Indonesia Sehat 2010 adalah90%.d. Pelayanan Ibu Hamil dan Neonatal Resiko TinggiHasil Pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatanmenunjukan bahwa persentase ibu hamil resiko tinggi pada tahun2009 adalah sebesar 24.76% dan ibu hamil resiko tinggi yangdirujuk dan ditangani sebesar 100%. Neonatal resiko tinggi yang

Page 16: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 16

di rujuk ke Rumah Sakit 68.73% dan yang lainnya ditangani diPuskesmas. Hal ini disebabkan oleh faktor dinamika kondisi KotaBukitinggi, dimana sarana kesehatan di kota sangat banyak dansangat dekat sehingga ibu hamil resiko tinggi yang dilayanipuskesmas dengan mudahnya dapat berpindah memanfaatkansarana kesehatan lainnya. Neonatal resiko tinggi pada tahun 2009hanya terjadi 3 kasus dan langsung mendapat pelayanankesehatan.Dalam mendukung penurunan angka AKI,AKB dan AKABAserta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Ibu dan Anaktelah dilakukan upaya-upaya antara lain :1. Adanya Bantuan PMT untuk Balita, ibu hamil dan ibu nifas daridana APBD2. Adanya bantuan berupa buku KIA yang diberikan kepadasetiap ibu hamil3. Pemasangan stiker P4K (Program Perencanaan Persalinan,Pencegahan Komplikasi) disetiap rumah ibu hamil.

Page 17: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 17

2) Peningkatan Gizi Masyarakat

1. Capaian Indikator Indonesia Sehat 2010

Indikator Target2009(%)

Capaian Tahun 2009(%)1. STATUS GIZI :

Persentase balita dengan gizi buruk 15 0,2 Persentase kecamatan bebas rawangizi 80 1002. PELAYANAN KESEHATAN : Persentase ibu Hamil yang mendapattablet Fe 80 93.2

Berdasarkan KepMenKes RI No. 574/Menkes/SK/IV/2000

2. Capaian SPM (Standar Pelayanan Minimum) Bidang Kesehatan

Indikator Target 2009(%)

Capaian Tahun2009 (%)1. Pemantauan Pertumbuhan Balita :

Cakupan bayi berat lahir rendah/BBLRyang ditangani 80 100 Balita yang naik berat bedannya 78.38 67.8 Balita bawah garis merah <4.04 0.82. Pelayanan Gizi : Cakupan balita mendapat kapsul Vit. A2x/tahun 85,45 84.96 Cakupan ibu hamil mendapat 90 tabletFe 89,57 93.2 Cakupan pemberian makananpendamping ASI pada bayi bawah garismerah dari keluarga miskin 100 100 Balita gizi buruk mendapat perawatan 100 1003. Penyuluhan Perilaku Sehat : Desa dengan garam beryodium 95,45 1004. Pelayanan Gizi : Cakupan wanita usia subur yangmendapatkan kapsul yodium 80 Tidak ada kapsulIodium karena Bktwilayah endemisringan

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1457/MenKes/SK/X/2003

Page 18: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 18

URAIAN EVALUASI KINERJAStatus gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),status gizi balita, status gizi wanita usia subur Kurang Energi Kronis(KEK) dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). KotaBukittinggi tidak terdapat kecamatan rawan gizi, 100% kecamatannyabebas rawan gizi. Kecamatan bebas rawan gizi adalah kecamatandengan prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk <15%. (Definisi

Operasional Indikator Indonesia Sehat 2010, hal 32).

a. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR<2500 gram)Berat Badan Lahir Rendah didefinisikan sebagai bayi lahir yangberat badannya kurang dari 2500 gram. Bayi yang mempunyaiberat badan lahir rendah sangat mempengaruhi pertumbuhandan kecerdasan anak, cenderung mempunyai pertumbuhan fisikyang terhambat. Selain itu mudah terkena infeksi. Persentase bayidengan berat badan lahir rendah Kota Bukittinggi tahun 2009adalah 0,84%, dimana ditemukan 18 bayi dengan berat badanlahir <2500 gram dari 2136 bayi yang lahir. Berdasarkan laporan,kasus bayi dengan BBLR ini disebabkan faktor rendahnyapengetahuan orang tua bayi akan gizi dan perekonomian yangmiskin.Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakansalah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian

Page 19: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 19

perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu :BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu)atau BBLR karena intra uterine growth retardation ( IUGR), yaitubayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Status Gizi BalitaStatus gizi balita merupakan salah satu indikator yangmenggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salahsatu cara penilaian status gizi balita adalah dengananthropometri yang menggunakan indeks Berat Badan Umur(BB/U). Kategori yang digunakan adalah: gizi lebih (z-score >+2 SD); gizi baik (z-score -2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score < -2 SD sampai -3 SD); gizi buruk (z-score < -3 SD).Pengukuran gizi balita difokuskan pada tingkat kecukupangizinya yang diukur melalui berat badan terhadap umur(BB/U) atau berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB).Pada tahun 2009 balita dengan berat badan naik adalah 5212orang (67.84%) dan balita dengan berat badan di bawah garismerah adalah 62 orang (0,81%). Berdasarkan indikatorIndonesia Sehat 2010 persentase balita dengan gizi burukdengan indikator berat badan di bawah garis merah adalah15%, dapat dikatakan gizi balita Kota Bukittinggi cukup baikkarena balita dengan gizi buruk sebesar 0,4% dan sudahditangani 100%.

Page 20: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 20

Gangguan Akibat Kekurangan YodiumSalah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatianadalah masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium(GAKY). GAKY dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhanfisik dan keterbelakangan mental.Gangguan pertumbuhan fisik meliputi pembesaran kelenjertiroid (gondok), kreatin (badan kerdil), gangguan motorik(kesulitan berdiri atau berjalan normal), bisu, tuli dan matajuling. Sedangkan keterbelakangan mental termasukberkurangnya tingkat kecerdasan anak. Pada tahun 2009 diKota Bukittinggi 100% kelurahannya telah menggunakangaram beryodium baik, ini dibuktikan dengan tidak adanyalagi Kota Bukittinggi mendapat kapsul Iodium untuk WanitaUsia Subur karena Kota Bukittinggi sudah termasuk wilayahendemis ringan. Target Standar Pelayanan Minimal BidangKesehatan Wanita Usia Subur yang mendapatkan kapsulyodium adalah 80%.Pemberian kapsul beryodium dimaksudkan untukmenanggulangi kekurangan yodium secara cepat padakelompok yang menderita kekurangan yodium dan untukmencegah dampak negatif akibat kekurangan yodium padakelompok khusus baik diberikan secara individual maupunsecara massal.

Page 21: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 21

Pemberian Tablet Besi (Fe)Pelayanan pemberian tablet Fe dimaksudkan untukmengatasi kasus anemia serta meminimalisasi dampak burukakibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Padatahun 2009 jumlah ibu hamil adalah 2498 orang dan yangmendapatkan tablet Fe 1 adalah 89.53% dan Fe 3 adalah93.23%. Target Indikator Indonesia Sehat 2010 ibu hamilyang mendapatkan Tablet Besi adalah 80%.Tabel 3.1. Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Pelayanan Fe 1

dan Fe 3 Kota Bukittinggi Tahun 2009

Puskesmas Jumlah IbuHamil

Fe 1 Fe 3Jumlah % Jumlah %

Guguk Panjang 519 447 86.13 478 92.10Perkotaan 369 335 90.79 346 93.77Tigo Baleh 542 360 66.42 492 90.77Mandiangin 494 518 104.86 478 96.76Nilam Sari 257 321 124.90 229 89.11Gulai Bancah 225 173 76.89 220 97.78Jumlah 2406 2154 89.53 2243 93.23

Sumber :Bidang Upaya Kesehatan

Pemberian Kapsul Vitamin AUpaya perbaikan gizi juga dilakukan pada beberapa sasaranyang diperkirakan banyak mengalami kekurangan vitamin A,yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosistinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kalidalam satu tahun (Februari dan Agustus) dan pada ibu nifas 1kali.

Page 22: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 22

Tabel 3.2. Balita yang Mendapatkan Vitamin A 2XDi Kota Bukittinggi Tahun 2008

Puskesmas BalitaJumlah Mendapat 2x Vit. A %Guguk Panjang 1759 1410 80.16Perkotaan 1257 1187 94.43Tigo Baleh 765 1377 180Mandiangin 1680 1408 83.81Nilam Sari 1844 909 49.30Gulai Bancah 872 656 75.23

Jumlah 8177 6947 84.96

Sumber :Bidang Upaya KesehatanTabel diatas memperlihatkan bahwa distribusi Vitamin A untuk Balita diKota Bukittinggi pada Bulan Februari maupun Agustus sudah mencapai target,beberapa Puskesmas yang belum mencapai target disebabkan oleh tingginyamobilitas Penduduk Kota Bukittinggi dan belum optimalnya promosi yangdilakukan tentang pentingnya Vitamin A pada Balita.3) Peningkatan Upaya Kesehatan Sekolah dan Kelompok

Masyarakat/Institusi Lainnya

Capaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) Bidang Kesehatan

Program Target2009(%)

CapaianTahun 2009

(%)1. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan UsiaSekolah : Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anakbalita dan pra sekolah 70.79 15,25 Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SDdan setingkat oleh tenaga kesehatan atautenaga terlatih guru UKS/Dokter kecil 88.66 88,35 Cakupan pelayanan kesehatan remaja (siswaSLTP/SLTA) 74.67 69,122. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjutdan usia lanjut 80 86.49

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1457/Menkes/SK/X/2003

Page 23: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 23

URAIAN EVALUASI KINERJA

1. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan RemajaPelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan denganpelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang danpemantauan kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak SekolahDasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja, baik yangdilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatihlainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan Dokter Kecil.2. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia LanjutPelayanan kesehatan juga dilakukan secara khusus kepada kelompokPra Usia Lanjut, dimana pada kelompok ini biasanya banyakmengalami gangguan kesehatan degeneratif dan fungsi tubuh lainnya.Pelayanan pengembangan program kesehatan usia lanjut dipuskesmas melalui Posyandu Lansia dengan kegiatan rutin setiapbulan diantaranya senam lansia, pengajian dan pemeriksaankesehatan. Jumlah Pra Usila di Kota Bukittinggi yang mendapatkanpelayanan kesehatan 9327 orang (87.45%) dan jumlah Usila yangmendapatkan pelayanan kesehatan adalah 5.722 orang (84.97%).Jumlah Pra Usila dan Usila yang mendapatkan pelayanan kesehatansebanyak 15.049 orang (86.49%).

Page 24: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 24

Tabel 3.3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila KotaBukittinggi Tahun 2009

Puskesmas Pra Usila dan UsilaJumlah Dilayani Kes. %Guguk Panjang 3410 2788 81.76Perkotaan 2188 2146 98.08Tigo Baleh 4161 3848 92.47Mandiangin 2123 1735 81.72Nilam Sari 3152 2611 82.82Gulai Bancah 2365 1922 81.27

Jumlah 18301 15049 86.49

Sumber :Bidang Upaya Kesehatan

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa persentase kelompok PraUsila dan kelompok Usila yang mendapatkan pelayanan kesehatanselama tahun 2009 adalah sebesar 86.49%. Persentase cakupanpelayanan kesehatan Pra Usila dan Usila menurut target SPM tahun2009 adalah 70%.B. PROGRAM PROMOSI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Peran Serta Masyarakat & JPKMa. Pengembangan dan Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat PSM dan UKBM Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)b. Promosi Kesehatan Pelaksanaan penyuluhan kesehatan melalui media elektronikdan media cetak. Penyuluhan melalui kelompok potensial

Page 25: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 25

c. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), berupapelaksanaan survey PHBSEVALUASI KINERJA TAHUN 2009 :

1. Indikator Indonesia Sehat 2010

Indikator Target2009(%)

Capaian Tahun2009 (%)1. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT :

Persentase Rumah Tangga BerperilakuHidup Bersih dan Sehat 57.44 74.29 Persentase Posyandu Purnama 71.90 61,25 Persentase pekerja formal yangmendapat pelayanan kesehatan 80 0 Persentase keluarga miskin yangmendapat pelayanan kesehatan 71.37 111 Persentase penduduk yang menjadipeserta Jaminan PemeliharaanKesehatan 80 100

Berdasarkan KepMenKes RI No.574/Menkes/SK/IV/2000

2. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Program Target (%) Capaian Tahun2009 (%)1. Penyuluhan Perilaku Sehat :

Rumah tangga sehat 49,89 31,9 Posyandu Purnama 72,95 61,292. Penyelenggaraan Pembiayaan UntukPelayanan Kesehatan Perorangan : Cakupan Jaminan PemeliharaanKesehatan 62,74 1003. Penyelenggaraan Pembiayaan UntukKeluarga Miskin dan MasyarakatRentan Cakupan Jaminan PemeliharanKesehatan keluarga miskun danmasyarakat rentan 100 100

4. Pelayanan Kesehatan Kerja Cakupan pelayanan kesehatankerja pada pekerja formal 80 0

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1457/Menkes/SK/X/2003

Page 26: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 26

URAIAN EVALUASI KINERJA

1. Pemberdayaan Peran Serta MasyarakatPembangunan Kesehatan dilaksanakan secara bersama-sama olehpemerintah dan masyarakat. Upaya yang dilakukan dalammeningkatkan kegiatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat(UKBM), berkoordinasi dengan lintas sektoral serta melibatkanmasyarakat dalam kegiatan kesehatan dalam rangka menggalangkemandirian masyarakat dibidang kesehatan. Di Kota Bukittinggiberkembang bentuk UKBM seperti posyandu, Dana Sehat, Pos UKK,Toga, Polindes dan Saka Bhakti Husada. Pada tahun 2009, rasioposyandu terhadap kelurahan Kota Bukittinggi sudah melebihi 100%,artinya setiap kelurahan telah mempunyai sebuah posyandu danjustru telah melebihi dari satu posyandu untuk mendekatkanpelayanan kesehatan pada masyarakat.Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal dimasyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 programprioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantauperkembangannya, posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata, yaituPosyandu Pratama, Posyandu Madya, Psyandu Purnama dan PosyanduMandiri. Pada tahun 2009 jumlah posyandu sebanyak 124 buah dari24 kelurahan. Menurut klasifikasi stratanya, saat ini terdapat 2posyandu pratama (1,61%), 19 posyandu madya (15.45%), 74

Page 27: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 27

posyandu purnama (60.16%) dan 30 posyandu mandiri (34.39%),sedangkan Posyandu Pratama (Tingkat terendah) sudah tidak adalagi.Posyandu aktif (Purnama dan Mandiri) adalah 84.55%.Berdasarkan Indikator Indonesia Sehat 2010 Posyandu Purnama danMandiri adalah 40%.Tabel 3.4.

Jumlah Posyandu Kota Bukittinggi Tahun 2009

PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAHGuguk Panjang 2 3 22 4 31Perkotaan 0 0 13 8 21Tigo Baleh 0 0 6 21 27Mandiangin 0 0 17 4 21Nilam Sari 0 0 11 2 13Gulai Bancah 0 0 7 4 11JUMLAH 2 3 76 43 124

Sumber : Bidang PSDK

2. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan MasyarakatJPKM menjamin akses masyarakat terhadap kesehatan,mengefisienkan pengeluaran masyarakat untuk kesehatan danmengefektifkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Cakupanpeserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar tahun 2009sebagai berikut; jumlah peserta askes sebanyak 26.810 jiwa (24.87%),jamkesmas 18.126 jiwa (17,09%) dan Jamkesda 1.000 jiwa (0,92%).Berdasarkan data statistik jumlah masyarakat miskin Kota Bukittinggiyang mempunyai kartu peserta jamkesmas sebanyak 18.126 jiwa.Bagi masyarakat miskin yang tidak memiliki kartu dan membutuhkanpelayanan kesehatan tetap dilayani dengan menggunakan SKTM dari

Page 28: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 28

Kelurahan, sehingga tidak ada masyarakat miskin yang tidak terlayanidalam pelayanan kesehatan.3. Promosi KesehatanPromkes untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidupsehat dan mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber dayamasyarakat. Penyebarluasan informasi kesehatan melalui siaranradio, pembuatan dan penyiaran TV spot, dialog interaktif,penyebaran informasi mobil unit penyuluhan dan penyuluhankelompok masing-masing Puskesmas, serta Pemutaran filmkesehatan.4. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan sehatPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud keberdayaanmasyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS, yaitu5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, GayaHidup, Dana Sehat/AsuransiKesehatan/JPKM. Masalah yang dihadapidalam pelaksanaan program PHBS adalah kemitraan/dukungan lintasprogram/lintas sektor yang rendah dan alokasi dana terbatas.Alternatif pemecahan adalah melalui kegiatan advokasi kebijakan,koordinasi dan keterpaduan manajemen. Berdasarkan hasil surveyPHBS Kota Bukittinggi tahun 2009 persentase Rumah Tanggaberperilaku Hidup Bersih dan Sehat menunjukkan peningkatan daritahun 2008, dari 31.90% menjadi 74.29 % dengan 210 rumah tanggayang dipantau.

Page 29: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 29

BAB IVSITUASI UPAYA KESEHATAN

A. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

1) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

a. Penyakit TB ParuSelain menyerang paru, Tuberkulosis dapat menyerang organ lain(Extra Pulmonary TB). Jumlah kasus penyakit TB Paru yangterdeteksi tahun 2009 di Kota Bukittinggi, BTA (+) adalah 94 kasusdan klinis sebesar 94 kasus. Angka kesembuhan Penderita TB ParuBTA (+) adalah setelah penderita menerima pengobatan anti TBParu dinyatakan sembuh, dimana hasil pemeriksaan dahakmenunjukkan 2 kali negatif. Di Kota Bukittinggi terdapat 67 orangpenderita yang sembuh. Angka kesembuhan kasus BTA (+) padatahun 2009 mencapai 94.37%, sedangkan target Indonesia Sehatangka kesembuhan TB Paru BTA (+) yang dicapai sebesar 85%.b. Penyakit KustaJumlah penderita Kusta di Kota Bukittinggi sudah tidak ada lagi.Perkembangan penyakit Kusta yang diindikasikan denganprevalensi dan penemuan penderita baru. Pada tahun 2009 tidakada temuan penderita baru sehingga RFT Rate tahun 2009 adalah0.

Page 30: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 30

c. Infeksi Saluran Pernafasan AkutPola 10 penyakit terbanyak di Kota Bukittinggi berdasarkanlaporan unit pelayanan kesehatan, dimana pada tahun 2009terdapat 35.443 kasus ISPA. ISPA dapat sebagai penyebab utamakematian terutama kematian bayi dan balita, karena penyakit inimerupakan penyakit yang akut dan kualitas penatalaksanaannyabelum memadai.Tabel 4.1. 10 Penyakit TerbanyakDi Kota Bukittinggi Tahun 2009

Jenis Penyakit JumlahISPA 26.946Gastritis 7.279Common Cold 5.889Hipertensi 5.179Penyakit Kulit alergi 4.168Penyakit Kulit Infeksi 2.487Chepalgia 2.475Penyakit Lain Saluran pernafasan bagatas 2.096P. Pulpa & Jaringan 1.467Diare 1.363d. Penyakit DiareJumlah kasus diare tahun 2009 di Kota Bukittinggi adalah sebesar348 kasus dan penanganan penderita diare sudah dilaksanakan100%. Angka kesakitannya 3. Angka ini jauh lebih baik Jikadibandingkan dengan pencapaian Tahun 2008 sebesar 17.Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kegiatan PromosiKesehatan dan dukungan dari lintas sektor.

Page 31: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 31

e. Penyakit HIV/AIDSSecara nasional perkembangan penyakit HIV/AIDS terusmenunjukan peningkatan, meskipun berbagai upaya pencegahandan penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginyamobilitas penduduk antar wilayah, meningkatnya perilakuseksual yang tidak aman dan meningkatnya penyalahgunaanNAPZA (Narkotika, Psikotroika, dan Zat Adiktif lainnya) melaluisuntikan, secara simultan telah memperbesar resiko penyebaranHIV/AIDS. Saat ini Indonesia telah digolongkan sebagai negaradengan tingkat epidemi yang terkonsentrasi (concentratedlevel

epidemic), yaitu adanya prevalensi lebih dari 5% pada subpopulasi tertentu, misalnya pada kelompok penjaja seks dan padapara penyalahguna NAPZA. Tingkat epidemi ini menunjukkantingkat perilaku beresiko yang cukup aktif menularkan, di dalamsuatu sub populasi tertentu. Selanjutnya perjalanan epidemi iniakan ditentukan oleh jumlah dan sifat hubungan antara kelompokberesiko tinggi dengan masyarakat umum. Penderita HIV adalahpenderita yang menurut hasil pemeriksaan laboratoriumdinyatakan positif HIV. Pada Tahun 2009 Di Kota Bukittinggi telahditemukan penderita HIV/AIDS sebanyak 123 orang dan telahditangani 100%.

Page 32: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 32

2) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Bersumber Dari

Binatang

a. Penyakit MalariaPenderita malaria adalah penderita dengan kasus gejala klinisdemam tinggi disertai menggigil, dengan atau tanpa pemeriksaansediaan darah di laboratorium. Di Kota Bukittinggi ditemukan 2kasus malaria. Target yang harus dicapai secara nasional padatahun 2010 adalah sebesar 5 per 1000 penduduk dan sudahditangani 100%.b. Demam Berdarah DengueGejala klinis penderita DBD adalah demam tinggi mendadakselama 2-7 hari, tanda-tanda pendarahan dari atau pembesaranhati, serta pemeriksaan labor positif DBD. Di Kota Bukitinggiterdapat 171 penderita DBD, dimana sebagian besar merupakanpenderita kiriman dari kota lain. Kota Bukittinggi yangdiprediksikan bukan daerah endemis DBD karena secarageografis ketinggiannya lebih dari 900 m diatas permukaan laut,tetapi faktor mobilitas penduduk yang tinggi juga mempengaruhikasus ini, 100% telah ditangani. Angka kesakitannya 159.c. RabiesPenyakit rabies merupakan penyakit yang sangat berbahaya danditakuti karena rabies ditulari melalui gigitan hewan yangmengidap rabies, seperti anjing, kucing, kera dan sebagainya.

Page 33: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 33

d. AFP (Acut Flaccid ParalysisAFP (Acut Flaccid Paralysis) adalah penderita dengan gejalalumpuh layu mendadak (akut), ditemukan pada anak usia <15tahun dan diduga kuat poliomyelitis. Tahun 2009 Kota Bukittinggitidak ditemukan penderita AFP (Acut Flaccid Paralysis).e. FilariasisFilariasis adalah penyakit menular yang dapat menimbulkan cacatseumur hidup, yang disebabkan oleh cacing filarial yang hidup danberkembang biak dalam kelenjer limfe. Pada waktu malam, anak-anak cacing tersebut masuk kedalam pembuluh darah tepi.Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang mengandungmikrofilaria. Di Kota Bukittinggi terdapat 2 kasus filariasis dansudah ditangani 100%.

3) Pelayanan ImunisasiPencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnyamerupakan cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompokbayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayahtertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnyatingkat kekebalan masyarakat atau bayi (Herd Immunity) terhadappenularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).Dalam hal ini pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada wilayah

Page 34: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 34

administrasi desa/kelurahan. Kota Bukittinggi telah mencapai 100%Kelurahan yang mencapai Universal Child Immunization.Program imunisasi di Kota Bukittinggi merupakan bentuk pencegahanpenyakit dan perlindungan terhadap penyakit dengan memberikanvaksin pada sasaran imunisasi. Program imunisasi ini dilakukan olehpetugas puskesmas, tidak hanya menunggu di puskesmas akan tetapimencari dan melaksanakan imunisasi diluar puskesmas sepertiposyandu dan pos-pos pelayanan kelurahan lainnya, serta denganpengembangan program pada bidan-bidan praktek swasta. Hal inidimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang menyeluruhterhadap masyarakat. Hasil program imunisasi bayi tahun 2009 diKota Bukittinggi dapat dilihat pada tabel berikut:Tabel 4.1. Cakupan Imunisasi Bayi

Di Kota Bukittinggi Tahun 2009

Jenis Imunisasi Jumlah Bayi Di Imunisasi %BCG 2275 103.7DPT 1 + HB 1 2241 102.1DPT 3 + HB 3 2071 94.4Polio 3 2042 93.1Campak 2041 93.0Hepatitis B3 2071 94.4Sumber :Bidang PMKSasaran dari pemberian vaksin imunisasi ini adalah pada bayi,balita, anak sekolah, ibu hamil dan WUS. Untuk klasifikasi pemberianvaksin pada bayi, BCG diberikan 1 kali pada bayi baru lahir untukmencegah TBC, DPT diberikan pada bayi sebanyak 3 kali denganinterval satu bulan yang berfungsi mencegah terjadinya penyakit

Page 35: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 35

difteri, pertusis dan tetanus. Polio diberikan 4 kali dengan interval 1bulan ditambah boster dengan antigen untuk perlindungan penyakitpolio. Kemudian pemberian vaksin campak 1 kali pada usia 9 bulanberguna untuk mencegah penyakit campak. Vaksin hepatitis Bdiberikan 3 kali untuk mencegah penyakit hepatitis atau memberikankekebalan terhadap penyakit hepatitis.EVALUASI KINERJA TAHUN 2009

1. Indikator Indonesia Sehat 2010

IndikatorTarget

2009(%)Capaian Tahun

2009 (%)1. MORBIDITAS : Angka kesakitan malaria per 1000penduduk 5 0,01 Angka kesembuhan penderita TBParu BTA (+) >84.06 37 Prevalensi HIV (persentase kasusterhadap penduduk beresiko) 0,9 0 Angka “Acut Flaccid Paralysisi”(AFP) pada anak ysia <15 Th per-100.000 anak 0 0 Angka kesakitan DBD per 100.000penduduk 2 1592. PELAYANAN KESEHATAN : Persentase desa yang mencapai“Universal Child Immunization “(UCI) 97.57 100

Berdasarkan KepMenKes RI No. 574/Menkes/SK/IV/2000

Page 36: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 36

2. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

IndikatorTarget

2009(%)Capaian Tahun

2009 (%)1. Pelayanan Imunisasi Desa/kelirahan Universal ChildImmnization (UCI) 97.57 1002. Pencegahan dan PemberantasanPenyakit Polio AFP rate per 100.000 penduduk<15 th 0 03. Pencegahan dan Pemberantasan TBParu Kesembuhan penderita TBC BTA(+) >84.06 94.374. Pencegahan dan PemberantasanPenyakit ISPA Cakupan Balita denganPneumonia Yang ditangani 100 1005. Pencegahan dan PemberantasanHIV/AIDS Klien yang mendapatkanpenanganan HIV/AIDS infeksimenular seksual yang diobati 100 100 Darah donor diskrining terhadapHIV/AIDS 100 1006. Pencegahan dan PemberantasanPenyakit DBD Penderita DBD yang ditangani 100 1007. Pencegahan dan PemberantasanDiare Balita dengan diare yangditangani 100 1008. Pelayanan Pengendalian Vektor Rumah/bangunan bebas jentiknyamuk Aedes >92,52 85.299. Pencegahan dan PemberantasanPenyakit Malaria Penderita Malaria yang diobati 100 10010. Pencegahan dan PemberantasanPenyakit Kusta Penderita kusta yang selesaiberobat (RFT rate) >90 100

Page 37: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 37

B. PROGRAM PENGAMATAN PENYAKIT

1) Program Pengamatan PenyakitPenyakit yang diamati adalah penyakit potensial KLB (Kejadian LuarBiasa)/SKD KLB, Investigasi kasus, yaitu ; AFP, DBD, Rabies,HIV/AIDS, Diare, Difteri, Tetanus dsb.Kegiatan pengamatan penyakit meliputi :a. Pengumpulan data/pelacakan kasus melalui Rumah Sakit danPuskesmasb. Pengolahan dan analisis datac. Pembinaan dan peningkatan SDM petugasd. Penyuluhan dan penyebarluasan informasi penanggulangan KLBdengan kegiatan penyuluhan KLB resiko tinggi, Siaran PedesaanRRI dan jumpa perse. Mempersiapkan kebutuhan logistik KLB2) Program Kesehatan Hajia. Pelacakan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH)tahun 2009b. Seleksi TKHI tingkat kotac. Pemeriksaan kesehatan hajid. Pemantauan pengawasan kesehatan haji ke Propinsi

Page 38: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 38

Capaian Indikator Indonesia Sehat 2010

Indikator Target (%)Capaian 2009

(%)PELAYANAN KESEHATAN :Persentase desa terkena Kejadian LuarBiasa(KLB) yang ditangani <24 jam 100 100Berdasarkan KepMenKes RI No 574/Menkes/SK/IV/2000

Capaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

PRGRAM Target (%)Capaian 2009

(%)Penyelenggaraan PenyelidikanEpidemologi dan Penanggulangan KLB :Kelurahan yang mengalami KLB yangditangani 24 jam 100 100

C. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGANUntuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikanindikator-indikator persentase rumah sehat dan persentase Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) sehat. Selain itu jugadisajikan beberapa indikator tambahan yang dianggap masih relevan,yaitu persentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih.1. Rumah SehatRumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syaratkesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana airbersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai danlantai rumah tidak terbuat dari tanah. Perkembangan kondisi perumahanpenduduk Kota Bukittinggi yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2009

Page 39: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 39

adalah 90.72%. Berdasarkan indikator Rumah Sehat 2010 persentaserumah sehat adalah 80%, berarti Kota Bukittinggi telah mencapai targetIndonesia Sehat 2010 untuk rumah sehat.2. Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) SehatTempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) merupakansuatu sarana yang dikunjungi oleh banyak orang dan dikhawatirkandapat menjadi tempat penyebaran penyakit. TUPM meliputi hotel,restoran, bioskop, pasar, terminal, dan lain-lain. Sedangkan TUPM sehatadalah tempat umum dan tempat pengelolaan makanan yang memenuhisyarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangansampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai(luas ruang) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memilikipencahayaan ruang yang sesuai. Pada tahun 2009, persentase TUPMsehat mencapai 77.17%.3. Akses Terhadap Air BersihSumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut airkemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung, sumur tidak terlindung, airsungai, mata air terlindung, mata air tidak terlindung, air hujan danlainnya. Data tahun 2009 menunjukan bahwa persentase keluarga yangmemiliki akses terhadap air bersih di Kota Bukittinggi sebesar 100%.Berdasarkan Indikator Indonesia Sehat 2010 Keluarga yang memilikiakses terhadap air bersih adalah 100%, berarti telah mencapai targetIndikator Indonesia Sehat 2010.

Page 40: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 40

Tabel 4.2.Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya

Kota Bukittinggi Tahun 2009

Puskesmas

Sarana Kesehatan Sarana Pendidikan Sarana Ibadah Perkantoran

Jml Dibina % Jml Dibina % Jml Dibina % Jml Dibina %

Guguk Panjang 2 2 100 22 20 90.91 18 18 100 19 8 42.11Perkotaan 1 1 100 25 25 100 18 18 100 8 4 50Tigo Baleh 2 2 100 22 20 90.91 19 19 100 15 8 53.33Mandiangin 2 2 100 11 11 100 9 9 100 7 5 71.43Nilam Sari 4 4 0 11 11 100 18 18 100 4 4 100Gulai Bancah 3 3 0 13 13 100 18 18 100 3 2 66.67Jumlah 14 14 100 104 100 96.15 100 100 100 56 31 55.36

Tabel 4.3.Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes

Kota Bukittinggi Tahun 2009

PuskesmasRumah/Bangunan

DiperiksaRumah/Bangunan Bebas Jentik

NyamukJumlah %Guguk Panjang 4873 4157 85.31Perkotaan 2465 2077 84.26Tigo Baleh 4413 4064 92.09Mandiangin 3447 2772 80.42Nilam Sari 866 813 93.88Gulai Bancah 845 539 63.79

Jumlah 16909 14422 85.29

Sumber : Bidang PMK

Page 41: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 41

BAB VSITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. TENAGA KESEHATANJumlah tenaga kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggisampai akhir tahun 2009 adalah 330 orang PNS dan 28 orang Bidan PTTaktif. Untuk data yang lebih lengkap dapat dilihat dari tabel dibawah ini :Tabel 5.1. Sebaran Tenaga Kesehatan Di Dinas Kesehatan Kota

Bukittinggi, Menurut Golongan Tahun 2009

Golongan(Pegawai

Negeri/Honor)

Keadaan 1 Januari2009 (Orang)

Keadaan 31 Desember2009 (Orang)IV 10 7III 126 152II 106 120I 2 2Honor 14 18PTT 33 28

Jumlah 272 327

Sumber : Bagian Kepegawaian

Page 42: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 42

Tabel 5.2Sebaran Tenaga Kesehatan Di Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi,

Menurut Latar Belakang Pendidikan, Tahun 2009

Pendidikan Keadaan 1 Januari 2009(Orang)

Keadaan 31 Desember2009 (Orang)S3 - -S2 10 9S1 61 83D III 108 148D II - -D I 31 27SLTA 55 51SLTP 4 5SD 3 4

Jumlah 272 327

Sumber : Bagian Kepegawaian

Tabel 5.3. Sebaran Tenaga Kesehatan Di Sarana PelayananKesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2009

Unit Kerja Tenaga KesehatanMedis Perawat Bidan Farmasi Gizi Teknisi

MedisSanitas

iKesma

sPusk. GugukPanjang 4 18 2 0 2 2 1 4Pusk. Perkotaan 8 30 3 3 2 2 2 8Pusk. Tigo Baleh 5 22 2 2 1 2 2 5Pusk. Mandiangin 4 17 2 1 2 2 1 4Pusk. Nilam Sari 4 17 1 1 1 1 2 4Pusk. Gulai Bancah 3 18 2 1 2 1 1 3Gudang Farmasi 0 0 0 3 0 0 0 0Labor Air 0 0 0 0 0 4 1 1DKK 6 8 7 4 5 9 5 12Jumlah 34 130 19 15 20 23 15 41

Sumber : Kepegawaian

Page 43: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 43

Tabel 5.4. Sebaran Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit/BersalinKota Bukitinggi Tahun 2009

Unit Kerja Tenaga Kesehatan

Medis Perawat Bidan Farmasi Gizi Teknisi

Medis

Sanitasi

KesmasRS AchmadMochtar 55 236 40 9 42 0 19 55RS Stroke Nasional 40 178 28 9 15 0 20 40RS Islam Ibnu Sina 12 148 18 2 8 0 0 12RS Tk. IV TNI-AD 0 0 0 0 0 0 0 0RS Madina 0 0 0 0 0 0 0 0RS Sitawa Sidingin 0 0 0 0 0 0 0 0RB Riri 1 8 2 0 0 0 1 1RB Pertama 0 0 0 0 0 0 0 0RB Fransiscus 1 4 0 0 0 0 0 1RB Aria Bunda 1 3 0 0 0 0 0 1

Jumlah 110 577 88 20 65 0 40 110

Sumber : Rumah Sakit & Rumah Bersalin

B. SARANA KESEHATANSarana kesehatan yang dimiliki Pemda Kota Bukittinggi adalahpuskesmas, puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. SedangkanRSSN (Rumah Sakit Stroke Nasional) adalah milik pemerintah pusat,RSAM (Rumah Sakit Achmad Mochtar) adalah milik Pemerintah PropinsiSumatera Barat. Sebaran tenaga kesehatan di Kota Bukittinggi dapatdilihat pada tabel dibawah ini :

Page 44: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 44

Tabel 5.5. Jumlah Sarana Pelayanan KesehatanKota Bukittinggi Tahun 2009

Fasilitas KesehatanPemilikan/Pengelolaan

Pem.Pusat

Pem.Propinsi

Pem. Kota TNI Swasta JumlahRumah Sakit Umum 0 1 0 1 2 4Rumah Sakit Jiwa 0 0 0 0 0 0RS. Bersalin 0 0 0 0 0 0RS. Khusus 1 0 0 0 1 2Puskesmas 0 0 6 0 0 6Pusk. Pembantu 0 0 14 0 0 14Pusk. Keliling 0 0 6 0 0 6Posyandu 0 0 124 0 0 124Poskeskel 0 0 0 0 23 23Rumah Bersalin 0 0 0 0 4 4Balai Pengobatan/Klinik 0 0 0 0 1 1Apotek 2 1 0 1 29 33Toko Obat 0 0 0 0 21 21GFK 0 0 1 0 0 1Industri Obat Tradisonal 0 0 0 0 0 0Praktek Dokter Bersama 0 0 0 0 0 0Praktek DokterPerorangan 0 0 0 0 115 115Jumlah 3 2 151 2 196 354

1. Pelayanan Kefarmasian

a. Standar Terapi di Puskesmas dan PustuPemakaian obat yang tidak rasional sering dijumpai dalam prakteksehari-hari. Penggunaan obat (peresepan) dikatakan tidak rasional

Page 45: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 45

apabila kemungkinan memberi manfaat yang kecil atau tidak samasekali, atau kemungkinan efek samping atau biaya. Pertemuanpembahasan standar terapi di puskesmas dan pustu dilaksanakantahun 2008 untuk membuat pertimbangan mengenai manfaat, resikodan biaya dapat berbeda bagi setiap dokter dan dapat memperkecilkomponen dasar dalam proses keputusan terapi atau elemen pokokpemakaian obat secara rasional.b. Pengembangan Batra dan BatantraPengobatan tradisional yang mencakup cara, obat danpengobatannya terus dibina dan diawasi untuk dapat diarahkanmenjadi pengobatan yang dapat dipertanggungjawabkan manfaatdan keamanannya. Petugas puskesmas diberikan pembinaanpengembangan Batra dan Batantra tahun 2009 disampaikaninfomasi tentang tanaman obat, manfaatnya serta membedakanantara penyakit yang harus dibantu segera ke puskesmas denganyang diobati sendiri dengan obat tradisional.c. Penanggulangan NAPZADengan melaksanakan pelatihan penanggulangan NAPZA bagiremaja, sosialisasi toksisitas dan efek samping bahan berbahaya kesekolah, sosialisasi penanggulangan NAPZA bagi guru BP/Konseling.Kegiatan pembinaan pengawasan kefarmasian, obat tradisional danbahan berbahaya dilakukan mengingat meningkatnya kasuspenyalahgunaan NAPZA dikalangan remaja. Kegiatan dilaksanakan

Page 46: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 46

dalam bentuk sosialisasi/penyuluhan dan pelatihan keterampilaninterpersonal dalam penanggulangan NAPZA.d. Pemantauan Distribusi Kefarmasian dan Bahan Berbahaya di

Sarana Kesehatan Swasta, Puskesmas dan Pustu

e. Pembinaan Pengelolaan Obat Bagi Pengelola Obat di Apotek

Swasta

2. Institusi Pendidikan Tenaga KesehatanPendidikan tenaga kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkanketersediaan dan kualitas tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkanpelayanan kesehatan masyarakat. Pendidikan tenaga kesehatandiselenggarakan oleh pemerintah dan swasta melalui berbagai insitusipendidikan dan jenjang pendidikan. Dari seluruh institusi pendidikantenaga kesehatan (Diknakes) yang ada hanya sebagian yang menjaditanggung jawab Departemen Kesehatan dalam koordinasi danpembinaannya, yang dikelompokkan ke dalam institusi PoliteknikKesehatan (Poltekes) dan institusi Diknakes Non Poltekes. Pada tahun2009 jumlah institusi pendidikan tenaga kesehatan di Kota Bukittinggiterdapat 8 sarana, 2 institusi pemerintah (poltekes) dan 6 dikelolaswasta, yaitu :a. Poltekes Prodi Kebidananb. Poltekes Prodi Kesehatan Gigic. Stikes Perintis

Page 47: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 47

d. Stikes Yarsie. Akbid Prima Nusantaraf. Akfar Dwi Farmag. SMF YIBh. Akbid Pelita Andalas3. Pelayanan Kesehatan di Rumah SakitBeberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan diRumah Sakit yang dipantau antara lain, pemanfaatan tempat tidur (BOR),rata-rata lama hari perawatan (LOS), persentase pasien keluar yangmeninggal (GDR), dan persentase pasien keluar yang meninggal <24 jamperawatan (NDR). Banyak faktor yang mempengaruhi angka BOR suatuRumah Sakit, diantaranya semakin meningkatnya jumlah RS dan tempattidur yang tersedia. Sedangkan jumlah populasi yang mencari pelayanantidak terlalu tinggi perkembangannya atau perlu adanya pemisahanpenghitungan BOR pada rumah sakit khusus.

Page 48: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 48

Tabel 5.6Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Kota Bukittinggi Tahun 2009

NAMA RUMAHSAKIT

JUMLAHTEMPAT

TIDURBOR LOS TOI

GDR(%)

NDR(%)RS Achmad Mochtar 299 51,57 5,8 5,45 8,09 3,68RS Stroke Nasional 124 67 5 3 6 3RS Islam Ibnu Sina 136 71,16 3,7 1,4 39,41 68,74RS Tk. IV TNI-AD 48 38,93 5,34 8,37 0,03 0,03RS Madina 33 56,3 6 5 0,03 0,03RS Sitawa Sidingin 25 3,19 2 0 0 0

Sumber : Rumah Sakit

C. PEMBIAYAAN KESEHATANSesuai dengan data yang berhasil dikumpulkan, untukmenggambarkan situasi pembiayaan kesehatan di Kota Bukittinggi,berikut ini uraian tentang pembiayaan kesehatan oleh pemerintah yaitumengenai alokasi anggaran Departemen Kesehatan (APBD) baik rutinmaupun pembangunan, alokasi anggaran bersumber APBN per kapitadan alokasi APBD Kabupaten/Kota untuk kesehatan dan juga uraianmengenai pembiayaan kesehatan oleh masyarakat yaitu mengenaipengeluaran rumah tangga untuk kesehatan dan jaminan pemeliharaankesehatan.Anggaran yang tersedia dalam APBD Pemerintah Kota Bukittinggidan sumber daya lainnya yang sah (APBD Propinsi Sumatera BaratAPBN/Dekonsentrasi Tugas Pembantuan, Bantuan Luar Negeri dan lain-

Page 49: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 49

lain) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan KotaBukittinggi adalah sebesar Rp 18.863.646.400,- dengan rincian sebagaiberikut :Tabel 5.0.

Pembiayaan Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2009

SUMBER BIAYAALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %Anggaran Kesehatan Bersumber :APBD DinkesAPBN PropinsiAPBN1. DAKPinjaman/ Hibah Luar Negeri (PHLN)Sumber Pemerintah Lain :11.457.531.900-7.240.249.500165.865.000

60.74-38.380.88Total Anggaran Kesehatan 18.863.646.400 100Total APBD Kota 426.463.410.000% APBD Kesehatan Thd APBD Kota 4.42Anggaran Kesehatan Per Kapita 3.955.88

Page 50: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 50

BAB VIPENUTUP

Resume Pencapaian Kinerja Bidang Kesehatan 2009 Kota Bukittinggi, adalah sebagaiberikut:NO INDIKATOR ANGKA NILAI

No.Lampiran

A. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 25.24 Km2 Tabel 12 Jumlah Desa/Kelurahan 24 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 107.805 Jiwa Tabel 14 Kepadatan Penduduk /Km2 4.271 Jiwa/Km2 Tabel 15 Jumlah Penduduk Laki-laki 53.234 Jiwa Tabel 26 Jumlah Penduduk Perempuan 54.571 Jiwa Tabel 27 Rasio Beban Tanggungan 65,2 Tabel 28 Rasio Jenis Kelamin 97,5 Tabel 29 Pddk 10 th keatas Melek Huruf 99.21 % Tabel 510 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Laki-laki) 99.43 % Tabel 511 Pddk 10 th keatas Melek Huruf(Perempuan) 99.01 % Tabel 5B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian12 Jumlah Lahir Hidup 2123 Bayi Tabel 613 Jumlah Bayi Mati 17 Bayi Tabel 614 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 8 Tabel 6

Page 51: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 51

NO INDIKATORANGKA NILAI

No.Lampiran15 Jumlah Balita Mati 1 Balita Tabel 616 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0.05 Tabel 617 Jumlah Kematian Ibu Maternal 3 Ibu Tabel 718 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 141 Tabel 7

B.2 Angka Kesakitan19 AFP Rate < 15 th 0 Tabel 920 TB Paru Sembuh 94.37 % Tabel 921 Pneumonia Balita Ditangani 100 % Tabel 922 HIV/AIDS ditangani 100 % Tabel 1023 Infeksi Menular Seksual ditangani 100 % Tabel 1024 Angka Kesakitan DBD 159 Tabel 1025 DBD ditangani 100 % Tabel 1026 Angka Kesakitan Diare 3 Tabel 1027 Diare pada Balita ditangani 100 % Tabel 1028 Angka Kesakitan Malaria 0,01 Tabel 1129 Persentase Penderita Kusta SelesaiBerobat (PB) 0 % Tabel 1230 Persentase Penderita Kusta SelesaiBerobat (MB) 0 % Tabel 1231 Kasus Penyakit Filariasis ditangani 100 % Tabel 1332 Jumlah Kasus Difteri 0 Kasus Tabel 1433 Jumlah Kasus Pertusis 0 Kasus Tabel 1434 Jumlah Kasus Tetanus 0 Kasus Tabel 1435 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 Kasus Tabel 1436 Jumlah Kasus Campak 54 Kasus Tabel 1437 Jumlah Kasus Polio 0 Kasus Tabel 1438 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 Kasus Tabel 14B.3 Status Gizi39 Kunjungan Neonatus (KN2) 82.91 % Tabel 15

Page 52: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 52

NO INDIKATORANGKA NILAI

No.Lampiran40 Kunjungan Bayi 98.07 % Tabel 1541 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0,84 % Tabel 1542 BBLR ditangani 100 % Tabel 1543 Balita ditimbang 93.96 % Tabel 1644 Balita BB Naik 67.84 % Tabel 1645 BGM 0,81 % Tabel 1646 Balita Gizi Buruk 0 % Tabel 16

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan47 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 95,01 % Tabel 1748 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 100 % Tabel 1749 Deteksi Dini Tumbuh Kembang AnakBalita 84.10 % Tabel 1850 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI 85.73 % Tabel 1851 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU 70.14 % Tabel 1852 Peserta KB Baru 25.08 % Tabel 1953 Peserta KB Aktif 68.50 % Tabel 1954 Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 2055 Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 2156 Desa/Kelurahan UCI 100 % Tabel 2257 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 93.03 % Tabel 2358 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 9.80 % Tabel 2359 MP-ASI Bayi BGM 100 % Tabel 2460 Anak Balita Mendapat Vit.A 2x 84.96 % Tabel 2461 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100 % Tabel 2462 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 89.53 % Tabel 2563 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 93.23 % Tabel 2564 Ibu Hamil dg imunisasi TT2 21.11 % Tabel 25

Page 53: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 53

NO INDIKATORANGKA NILAI

No.Lampiran65 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk 0,00 % Tabel 2666 Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk 0,00 % Tabel 2667 Bumil Risti/Komplikasi 23.52 % Tabel 2768 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 100 % Tabel 2769 Neonatal Risti dirujuk 0,14 % Tabel 2770 Neonatal Risti dirujuk dan ditangani 100 % Tabel 2771 Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar 100 % Tabel 2872 Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24jam 100 % Tabel 2973 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 92.16 % Tabel 3174 Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik 100 % Tabel 3275 Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap 0,14 % Tabel 3376 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 85.73 % Tabel 3377 Murid SD/MI Mendapat Perawatan(UKGS) 100 % Tabel 3378 Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar 43.26 % Tabel 3579 Penduduk Miskin dicakup JPKM 100,00 % Tabel 3680 Penduduk Miskin Mendapat Yankes 94.82 % Tabel 3681 Bayi Gakin BGM Mendapat MP-ASI 100,00 % Tabel 3682 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila 86.49 % Tabel 3883 WUS yang diberi Kapsul Yodium - % Tabel 39

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan84 Persentase Donor Darah Terhadap HIV-AIDS 0,075 % Tabel 4085 Sarkes yang memiliki Labkes 83 % Tabel 42C.3 Perilaku Hidup Masyarakat86 Rumah Tangga ber-PHBS 74.29 % Tabel 46

Page 54: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 54

NO INDIKATORANGKA NILAI

No.Lampiran87 Posyandu Aktif 83.87 % Tabel 47

C.4 Keadaan Lingkungan88 Rumah yang diperiksa kesehatannya 42.46 % Tabel 4889 Rumah Sehat 90.72 % Tabel 4890 Keluarga yang diperiksa air bersihnya 52.34 % Tabel 4991 Keluarga yang memiliki akses air bersih 100 % Tabel 4992 KK memiliki Jamban 135.37 % Tabel 5093 KK memiliki Jamban Sehat 89.46 % Tabel 5094 KK memiliki Tempat Sampah 92 % Tabel 5095 KK memiliki Tempat Sampah Sehat 88.64 % Tabel 5096 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah 91 % Tabel 5097 KK memiliki Pengelolaan Air LimbahSehat 91.14 % Tabel 5098 TUPM Sehat 77.17 % Tabel 5199 Institusi dibina Keslingnya 89.42 % Tabel 52100 Rmh/Bangn diperiksa Jentik NyamukAedes 91.88 % Tabel 53101 Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes 85.29 % Tabel 53D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Tenaga Kesehatan102 Jumlah Tenaga Medis 172 Orang Tabel 54103 Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan 891 Orang Tabel 54104 Jumlah Tenaga Farmasi 138 Orang Tabel 54105 Jumlah Tenaga Gizi 31 Orang Tabel 54106 Jumlah Tenaga Tehnisi Medis 90 Orang Tabel 54107 Jumlah Tenaga Sanitasi 17 Orang Tabel 54108 Jumlah Tenaga Kesmas 66 Orang Tabel 54109 Jumlah Tenaga Kesehatan 1405 Orang Tabel 54

Page 55: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 55

NO INDIKATORANGKA NILAI

No.Lampiran110 Jumlah Tenaga Dokter Spesialis 71 Orang Tabel 56111 Jumlah Tenaga Dokter Umum 84 Orang Tabel 56112 Jumlah Tenaga Dokter Gigi 17 Orang Tabel 56

D.2 Pembiayaan Kesehatan113 Total Anggaran Kesehatan 18.863.646.400 Rp. Tabel 61114 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 4.42 % Tabel 61115 Anggaran Kesehatan Perkapita 3.955.88 Rp Tabel 61D.3 Sarana Kesehatan116 Jumlah Desa Siaga 23 Desa Tabel 63117 Jumlah Polindes 0,00 Polindes Tabel 63118 Jumlah Posyandu 124 Psyd Tabel 63

Data dan informasi adalah masukan dalam pengambilan keputusanoleh pimpinan. Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melaluipenyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Namun sangat disadaripengelolaan dari tingkat puskesmas hingga tingkat kota belum dapatmemenuhi kebutuhan data dan informasi secara menyeluruh, cepat danakurat. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikandalam Profil Kesehatan yang diterbitkan. Walaupun demikian, diharapkanProfil Kesehatan dapat memberikan gambaran secara garis besar tentangseberapa jauh keadaan dan capaian program kesehatan masyarakat.

Page 56: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 56

Profil kesehatan ini di harapkan pula menjadi publikasi data daninformasi yang meliputi data capaian Indikator Indonesia Sehat 2010 danSPM Bidang Kesehatan. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas datauntuk tahun selanjutnya dibutuhkan terobosan dan dukungan sertakomitmen stake holder kesehatan dalam pengumpulan data dan informasi,secara tepat untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi Kesehatan.

Page 57: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 57

LAMPIRANDATAKESEHATANFile : Lampiran Tabel Profil Data 2009

Page 58: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 58

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya telahselesai disusun buku “Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2009” yangmerupakan kelanjutan dari penerbitan sebelumnya. Profil Kesehatan adalahsalah satu sarana pelaporan hasil pemantauan pencapaian hasilpembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayananminimal. Profil Kesehatan berisi berbagai data/informasi yangmenggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat Kota Bukittinggi.Diharapkan Profil Kesehatan ini bermanfaat dalam pengambilankeputusan yang didasari kepada data dan informasi (evidence based) sertadapat digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi. Kepadainstansi dan unit-unit kerja yang telah membantu dalam pengumpulan data,kami ucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. Semoga ProfilKesehatan Kota Bukittinggi ini dapat bermanfaat.Demi penyempurnaan penerbitan selanjutnya kami mengharapkansaran perbaikan dari semua pemakai data.Bukittinggi, Mei 2010Plt.Kepala Dinas KesehatanKota Bukittinggi

Dra.Y U N I A T INIP. 19560625 198303 2 002

Page 59: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 59

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiDAFTAR LAMPIRAN ivBAB I PENDAHULUAN 1BAB II GAMBARAN UMUM 4A. Keadaan Geografis 4B. Keadaan Penduduk 5C. Keadaan Ekonomi 8D. Keadaan Pendidikan 8BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 10A. Program Kesehatan Keluarga 10B. Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat 24BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 29A. Pemberantasan Penyakit Menular 29B. Program Pengamatan Penyakit 37C. Pembinaan Kesehatan Lingkungan 38

Page 60: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 60

BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN 41A. Tenaga Kesehatan 41B. Sarana Kesehatan 43C. Pembiayaan Kesehatan 48BAB VI PENUTUP 50

Page 61: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 61

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah KK,dan Kepadatan Penduduk Menurut KecamatanTabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, RasioBeban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin dan KecamatanTabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok UmurTabel 4 Persentase Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Berusia 10Tahun Keatas Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggiyang Ditamatkan dan KecamatanTabel 5 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang MelekHurufTabel 6 Jumlah Kelahiran dan Kematian Bayi dan Balita MenurutKecamatanTabel 7 Jumlah Kematian Ibu Maternal Menurut KecamatanTabel 8 Jumlah Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas dan Rasio Korban Lukadan Meninggal Terhadap Jumlah PendudukTabel 9 AFP Rate, % TB Paru Sembuh, dan Pneumonia Balita DitanganiTabel 10 HIV/AIDS ditangani, Infeksi Menular Seksual Diobati, DBDDitangani dan Diare DitanganiTabel 11 Persentase Penderita Malaria DiobatiTabel 12 Persentase Penderita Kusta Selesai BerobatTabel 13 Kasus Penyakit Filariasis Ditangani

Page 62: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 62

Tabel 14 Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Menular yang DapatDicegah dengan Imunisasi (PD3I)Tabel 15 Cakupan Kunjungan Neonatus, Bayi dan Bayi BBLR yang DitanganiTabel 16 Status Gizi Balita dan Jumlah Kecamatan Rawan GiziTabel 17 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4, Ibu Hamil Risti dan PersalinanDitolong Tenaga KesehatanTabel 18 Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita, PemeriksaanSiswa SD/SMP/SMUTabel 19 Jumlah PUS, Peserta KB, Peserta KB Baru, dan KB Aktif MenurutKecamatan dan PuskesmasTabel 20 Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Jenis KontrasepsiTabel 21 Pelayanan KB Baru Menurut KecamatanTabel 22 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan UCITabel 23 Persentase Cakupan Imunisasi Bayi Menurut KecamatanTabel 24 Cakupan Bayi dan Balita yang Mendapat Pelayanan KesehatanMenurut Kecamatan dan PuskesmasTabel 25 Jumlah Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Fe1,Fe3, Imunisasi TT1& TT2Tabel 26 Persentase Akses Ketersediaan Darah Untuk Bumil dan Neonatusyang DirujukTabel 27 Jumlah & Persentase Ibu Hamil dan Neonatal RisikoTinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Kecamatan dan PuskesmasTabel 28 Persentase Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Gawat Darurat

Page 63: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 63

Tabel 29 Jumlah dan Persentase Kelurahan Terkena KLB yang Ditangani<24 JamTabel 30 Jumlah Penderita dan Kematian, CFR, KLB Menurut Jenis KLB,Jumlah Kecamatan, dan Jumlah Desa yang TerserangTabel 31 Jumlah Bayi yang Diberi ASI EksklusifTabel 32 Persentase Desa/Kelurahan dengan Garam Beryodium yang BaikMenurut KecamatanTabel 33 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di PuskesmasTabel 34 Penyuluhan Pencegahan, Penanggulangan dan PenyalahgunaanNapzaTabel 35 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra BayarTabel 36 Cakupan Pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin dan JPKM GakinTabel 37 Persentase Pelayanan Kesehatan Kerja Pada Pekerja FormalTabel 38 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan UsilaTabel 39 Cakupan Wanita Usia Subur Mendapat Kapsul YodiumTabel 40 Persentase Donor Darah Di Skrining terhadap HIV/AIDSTabel 41 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Pelayanan GangguanJiwa di Sarana Pelayanan KesehatanTabel 42 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kemampuan Labkesdan Memiliki 4 Spesialis DasarTabel 43 Kebutuhan, Pengadaan, Ketersediaan Obat Esensial dan ObatGenerikTabel 44 Ketersediaan Obat Generik Berlogo Menurut Jenis Obat

Page 64: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 64

Tabel 45 Persentase Penulisan Resep Obat GenerikTabel 46 Persentase Rumah Tangga Ber Perilaku Hidup Bersih SehatTabel 47 Jumlah dan Persentase Posyandu Menurut Strata dan KecamatanTabel 48 Persentase Rumah Sehat Menurut KecamatanTabel 49 Persentase Keluarga Memiliki Akses Air BersihTabel 50 Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar MenurutKecamatanTabel 51 Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM)Sehat Menurut KecamatanTabel 52 Persentase Institusi Dibina Kesehatan LingkungannyaTabel 53 Persentase Rumah/Bangunan Yang Diperiksa Jentik NyamukAedes dan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kecamatan danPuskesmasTabel 54 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Unit KerjaTabel 55 Jumlah Tenaga Kesehatan di Sarana Pelayanan KesehatanTabel 56 Jumlah Tenaga Medis di Sarana KesehatanTabel 57 Jumlah Tenaga Kefarmasian dan Gizi di Sarana KesehatanTabel 58 Jumlah Tenaga Keperawatan di Sarana KesehatanTabel 59 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi di SaranaKesehatanTabel 60 Jumlah Tenaga Teknisi Medis di Sarana KesehatanTabel 61 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota

Page 65: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi 65

Tabel 62 Jumlah Sarana Pelayanan KesehatanTabel 63 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)Tabel 64 Indikator Pelayanan Rumah Sakit

Page 66: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

TABEL 61

Rupiah %1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 11.457.531.900 60,74

2 APBD PROVINSI

3 APBN

- DAK 7.240.249.500 38,38

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 165.865.000 0,88

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN

18.863.646.400 100,00

426.463.410.000

4,42

3.955,88

Sumber: Sub Bagian Keuangan

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTAKOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2009

NO SUMBER BIAYA ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Page 67: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

Tabel 43

NO N A M A SATUANKEBUTUHAN PENGADAAN KEBUTUHAN PENGADAAN

JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Acyclovir 200 mg box/50 104 0 240 231 104 0 240 2312 Acyclovir 400 mg tablet box/50 254 0 710 280 254 0 710 2803 Acyclovir 5 % salf tube 1210 3000 3450 285 1210 3000 3450 2854 Albendazol tablet box/30 81 90 171 211 81 90 171 2115 Albendazol tablet btl/100 876 1918 1944 222 876 1918 1944 2226 Alupurinol 100 mg tablet box/100 179 0 287 160 179 0 287 1607 Aminofilin tablet 200 mg btl/100 205 176 592 289 205 176 592 2898 Aminofilin injeksi 24 mg/ml - 10 ml ampul 510 480 628 123 510 480 628 1239 Amitriptilin HCl tablet 25 mg box/100 26 0 41 158 26 0 41 15810 Amoksisilin sirup kering 125 mg botol 6625 2201 14939 225 6625 2201 14939 22511 Amoksisilin kapsul 250 mg box/120 1295 0 2029 157 1295 0 2029 15712 Amoksisilin kapsul 500 mg btl/100 2825 4029 5285 187 2825 4029 5285 18713 Ambroksol tablet box/100 1008 1437 143 1008 1437 14314 Ambroksol syrup btl 8800 12700 14600 166 8800 12700 14600 16615 Antalgin tablet 500 mg btl/1000 43 0 86 200 43 0 86 20016 Antalgin injeksi 250 mg/ml-2 ml box/30 0 0 0,83 0 0 0 0,83 #DIV/0!17 Antasid doen kombinasi btl/1000 155,1 88 325,9 210 155,1 88 325,9 21018 Antasid sirup botol 4800 7000 7600 158 4800 7000 7600 15819 Anti hemoroid kombinasi box/10 183 220 585 320 183 220 585 32020 Anti fungi doen kombinasi pot 636 0 2424 381 636 0 2424 38121 Anti migrain kombinasi btl/100 39 60 79 203 39 60 79 20322 Aqua pro injeksi steril btl 59 0 407 690 59 0 407 69023 Asam askorbat 50 mg tablet btl/1000 344,819 184,819 506,819 147 344,819 184,819 506,819 14724 Asam Mefenamat 500 mg box/100 735 0 2441 332 735 0 2441 33225 Asetosal tablet 100 mg box/100 4 0 4 100 4 0 4 10026 Betametason krim box/25 110 50 191 174 110 50 191 17427 Borak Glycerin botol 636 1080 1344 211 636 1080 1344 21128 Cimetidin tablet box/100 637 0 2795 439 637 0 2795 43929 Deksametason tablet 0,5 mg btl/1000 262 130 498 190 262 130 498 190

KETERSEDIAAN OBAT ESENSIAL DAN OBAT GENERIK MENURUT JENISKOTA BUKITTINGGI TAHUN 2009

OBAT ESENSIAL OBAT GENERIKKETERSEDIAAN KETERSEDIAAN

Page 68: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

30 Deksametason inj.5 mg/5ml box/100 1,08 0 1,44 133 1,08 0 1,44 13331 Dekstrometorfan HBR sirup 10mg botol 4658 0 8948 192 4658 0 8948 19232 Dekstrometorfan HBR tablet 15 mg btl/1000 92 155 560 609 92 155 560 60933 Devitalisasi pasta pot 3 6 8 267 3 6 8 26734 Dietil Carbamazin tablet 2270 6931 11740 517 2270 6931 11740 51735 Diazepam tablet 2 mg btl/1000 64,9 300 335,9 518 64,9 300 335,9 51836 Diazepam injeksi ampul 22 90 190 864 22 90 190 86437 Dipenhidramin injeksi ampul 0 0 27 0 0 2738 Digoksin tablet 0,25 mg box/100 9 0 38 422 9 0 38 42239 Doksisiklin tablet box/100 1 0 5 500 1 0 5 50040 Efedrin Hcl tablet 25 mg btl/1000 27 57 85 315 27 57 85 31541 Ekstrak Belladona tab 10.mg btl/1000 29 13 29 100 29 13 29 10042 Efinefrin (Adrenalin) box/100 0,13 0 5,37 4131 0,13 0 5,37 413143 Etakridin (Rivanol) botol 146 0 301 206 146 0 301 20644 Etambutol tablet 500 mg box/100 22 0 75 341 22 0 75 34145 Etil klorida semprot botol 93 0 197 212 93 0 197 21246 Eugenol cairan botol 1 0 95 9500 1 0 95 950047 Erytromicin syrup botol 257 0 377 147 257 0 377 14748 Erytromicin kapsul 250 mg box/120 148 40 225 152 148 40 225 15249 Erytromicin kapsul 500 mg box/100 0 0 25 0 0 2550 Fenobarbital inj 50 mg/ml ampul 120 90 175 146 120 90 175 14651 Fenobarbital tablet 30 mg btl/1000 23 0 73 317 23 0 73 31752 Fenol gliserol tetes telinga botol 831 1200 2163 260 831 1200 2163 26053 Fitomenadion (vit.K) tablet 10 mg btl/100 170 100 408 240 170 100 408 24054 Fitomenadion (vit.K) injeksi ampul 2526 150 2795 111 2526 150 2795 11155 Furosemid tablet 40 mg box/100 54 50 90 167 54 50 90 16756 Gameksan emulsi 1% botol 5 0 5 100 5 0 5 10057 Garam oralit utk 200 ml air bks/100 212 160 951 449 212 160 951 44958 Gentamycin sulfat salep tube 45 120 120 267 45 120 120 26759 Gentian Violet larutan 1% botol 568 936 1240 218 568 936 1240 21860 Glass Ionomer sement set/btl 13 2 13 100 13 2 13 10061 Glibenklamid tablet box/100 176 0 457 260 176 0 457 26062 Gliseril guayakolat tablet btl/1000 145 0 325 224 145 0 325 22463 Gliserin botol 10 0 45 450 10 0 45 45064 Glukosa Lart.infus botol 142 100 220 155 142 100 220 15565 Griseofulvin tablet 125 mg btl/100 108,27 18,27 148,27 137 108,27 18,27 148,27 13766 Haloperidol tablet 1,5 mg box/100 46 0 147 320 46 0 147 320

Page 69: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

67 Hidroklorotiazid (HCT) tablet 25 mg btl/1000 55 0 66 120 55 0 66 12068 Hidrokortison cream 2,5 % box/24 152 150 211 139 152 150 211 13969 Ibupropen tablet 200 mg btl/100 283,16 176,16 318,16 112 283,16 176,16 318,16 11270 Ibupropen tablet 400 mg btl/100 209 0 313 150 209 0 313 15071 Iodiol kapsul lunak btl/100 76 0 559 736 76 0 559 73672 Isoniazid tablet 100 mg btl/1000 21 20 36 171 21 20 36 17173 Isoniazid tablet 300 mg btl/1000 11 10 22 200 11 10 22 20074 Isosorbid dinitrat tablet 5 mg box/100 19 30 50 263 19 30 50 26375 Kalium permanganat serbuk pot 380 0 672 177 380 0 672 17776 Kalsium hidroksida pasta box/2 6 14 21 350 6 14 21 35077 Kalsiumlaktat(kalk) tablet 500 mg btl/1000 101,4 5,4 118,4 117 101,4 5,4 118,4 11778 Karbamazepin tablet 200 mg btl/100 29 25 33 114 29 25 33 11479 Kloramfenikol kapsul 250 mg btl/250 10 0 69 690 10 0 69 69080 Kloramfenikol salf mata 1% box/24 32 0 42 131 32 0 42 13181 Kloramfenikol tetes mata botol 888 0 888 100 888 0 888 10082 Kloramfenikol tetes telinga 3% box/24 29 90 100 345 29 90 100 34583 Klorfeniramini maleat tab(CTM) btl/1000 473 0 480 101 473 0 480 10184 Klorokuin fosfat tab 250 mg btl/1000 1 0 10 1000 1 0 10 100085 Kina 200 mg tablet box/60 0 0 5 0 0 586 Klorpromazin HCL tablet 25 mg btl/1000 3 10 13 433 3 10 13 43387 Klorpromazin injeksi ampul 27 20 33 122 27 20 33 12288 Klorpromazin HCL tablet 100 mg btl/1000 3 0 3 100 3 0 3 10089 Kodein HCl tablet 10 mg btl/250 6 0 16 267 6 0 16 26790 Kotrimoksazol pediatrik tablet btl/100 5 0 30 600 5 0 30 60091 Kotrimoksazol tablet dewasa btl/100 619 248 800 129 619 248 800 12992 Kotrimoksazol suspensi botol 3851 3414 7052 183 3851 3414 7052 18393 Kaptopril 12,5 tablet box/100 672 501 1355 202 672 501 1355 20294 Kaptopril 25 tablet box/100 411 1450 1625 395 411 1450 1625 39595 Lidocain komp. Injeksi box/30 68,75 0 316 460 68,75 0 316 46096 Lisol botol 49 0 49 100 49 0 49 10097 Meloxicam tab 15 mg box/50 24 1250 1330 5542 24 1250 1330 554298 Metformin tab 500 mg box/100 14 800 893 6379 14 800 893 637999 Metil ergometrin injeksi ampul 50 150 230 460 50 150 230 460100 Metil ergometrin maleat tablet box/100 49 40 118 241 49 40 118 241101 Metronidazol tablet 250 mg btl/100 142 0 646 455 142 0 646 455102 Metochlorpropamide tablet btl/100 155 0 562 363 155 0 562 363103 Monoklorkamfer mentol cairan botol 7 12 16 229 7 12 16 229

Page 70: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

104 Miconazol cream box/24 97 0 109 112 97 0 109 112105 Mummifying pasta tube 5 12 15 300 5 12 15 300106 Natrium Klorida Infus 0.9 % btl/500 233 100 358 154 233 100 358 154107 Natrium bicarbonat tablet 500 mg btl/1000 11 10 78 709 11 10 78 709108 Nistatin 100.000 IU/G tablet vaginal box/100 9 0 21 233 9 0 21 233109 Na.diklofenak tab 25 mg box/50 107 1000 1000 935 107 1000 1000 935110 Na.diklofenak tab 50 mg box/50 812 0 1828 225 812 0 1828 225111 Nipedipin tablet box/100 69 0 145 210 69 0 145 210112 Obat anti tuberkulosis kat.1 paket 76 91 150 197 76 91 150 197113 Obat anti tuberkulosis kat.2 paket 4 4 4 100 4 4 4 100114 Obat anti tuberkulosisKat.Anak paket 29 10 30 103 29 10 30 103115 Obat batuk hitam (OBH) cairan botol 8824 9600 12760 145 8824 9600 12760 145116 Oksitetracyclin HCL salep 3% box/25 89,76 60 131,76 147 89,76 60 131,76 147117 Oksitetracyclin HCL salep mata box/25 7 0 86 1229 7 0 86 1229118 Oksitocin injeksi box/10 8 15 23 288 8 15 23 288119 Paraformaldehid tablet 1 gram tablet 6 0 221 3683 6 0 221 3683120 Parasetamol syrup 120 mg/5ml botol 9960 2903 17335 174 9960 2903 17335 174121 Parasetamol tablet 100 mg btl/100 10 0 1275 12750 10 0 1275 12750122 Parasetamol tablet 500 mg btl/1000 699 306 1307 187 699 306 1307 187123 Primakuin tablet btl/1000 1 0 9 900 1 0 9 900124 Pirantel pamoat tablet 365 mg box/60 36,4 0 249,4 685 36,4 0 249,4 685125 Pyrazinamid tablet box/100 10 40 95 950 10 40 95 950126 Piridoksin HCL tablet 10 mg btl/1000 98 100 245 250 98 100 245 250127 Piroksikam 10 mg box/120 405 400 715 177 405 400 715 177128 Prednison tablet 5 mg btl/1000 39 22 82 210 39 22 82 210129 Propiltiourasil tablet 100 mg btl/100 4 29 72 1800 4 29 72 1800130 Propanolol HCL tablet 40 mg box/100 14 0 62 443 14 0 62 443131 Ranitidin tablet box/100 256,6 800 803,6 313 256,6 800 803,6 313132 Ringer Laktat btl/500 85 0 298 351 85 0 298 351133 Reserpin tablet 0,25 mg btl/1000 3 0 16 533 3 0 16 533134 Retinol 100.000 UI btl/50 75 0 79 105 75 0 79 105135 Retinol 200.000 UI btl/50 417 0 641 154 417 0 641 154136 Rifampisin kapsul 300 mg box/100 10 30 70 700 10 30 70 700137 Rifampisin kaplet 450 mg box/100 32 70 104 325 32 70 104 325138 Salbutamol tablet 2 mg box/100 87 530 566 651 87 530 566 651139 Salbutamol tablet 4 mg box/100 85 0 255 300 85 0 255 300140 Salep 2-4 kombinasi pot 480 1464 1848 385 480 1464 1848 385

Page 71: Profil Kes Kota Bukittinggi 2009

141 Salisil bedak 2% bks 1358 1300 3334 246 1358 1300 3334 246142 Serum anti tetanus inj.1.500 IU ampul 70 60 100 143 70 60 100 143143 Semen seng fosfat serbuk dan cairan set 2 12 24 1200 2 12 24 1200144 Siprofloksasin tablet 500 mg box/50 408 0 408 100 408 0 408 100145 Siprofloksasin tablet 500 mg box/100 160 0 695 434 160 0 695 434146 Sianokobalamin tablet btl/1000 75 100 142 189 75 100 142 189147 Sianokobalamin injeksi ampul 0 0 70 0 0 0 70148 Simvastatin tab box/50 43 0 119 277 43 0 119 277149 Simvastatin tab box/30 22 2450 2450 11136 22 2450 2450 11136150 Sulfadimidin tablet 500 mg btl/1000 0 0 23 0 0 23151 Sulfacetamid natrium tetes mata box/24 49 50 78 159 49 50 78 159152 Tablet tambah darah kombinasi Sase/3000 57 392,6 658,6 1155 57 392,6 658,6 1155153 Temporary stopping fletcher set 6 10 13 217 6 10 13 217154 Triheksifenidil tablet 2 mg box/100 45 40 50 111 45 40 50 111155 Tetracyclin HCL kapsul 250 mg btl/1000 6 0 25 417 6 0 25 417156 Tetracyclin HCL kapsul 500 mg box/100 43 0 111 258 43 0 111 258157 Thiamin HCL (vit.B1) injeksi box/30 0,9 0 0,9 100 0,9 0 0,9 100158 Thiamin HCL tablet 50 mg btl/1000 216 320 500 231 216 320 500 231159 Trikresol formalin (TKF) cairan btl 7 0 12 171 7 0 12 171160 Vaksin Rabies Vero kuur 32 0 55 172 32 0 55 172161 Vitamin B komplek tablet btl/1000 418 0 557 133 418 0 557 133162 Yodium povidon larutan 10% 30ml botol 108 0 276 256 108 0 276 256163 Yodium povidon larutan 10% 300ml botol 104 0 354 340 104 0 354 340

Sumber: Instalasi Farmasi