profil pus kes mas 202013

38
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, maka Profil Puskesmas ini dapat diselesaikan dengan sederhana. Didalam Profil Puskesmas ini, adalah merupakan gambaran yang ada diwilayah binaan Puskesmas Kubu, yang mencakupi keseluruhan program-program yang dilaksanakan di Puskesmas yang mengacu pada MD GS dan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) menuju Indonesia Sehat 2015. Pada penyusunan Profil Puskesmas ini, juga didasarkan pada masukan / data- data yang ada di Kecamatan dan Desa di wilayah kerja Puskesmas, sehingga Profil Puskesmas Kubu ini, bisa dijadikan acuan dalam perencanaan Puskesmas ke depan. Pada kesempatan ini pula, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, yang telah memberikan dukungan secara moril serta Buku Pedoman Penyusunan Profil Puskesmas baik dalam bentuk hard copy ( buku ) juga dilengkapi dengan soft copy / CD, sehingga lebih terarah dan terencana, dan juga kepada Tim Penyusun yang telah menyelesaikan tugasnya dalam menyusun Profil Puskesmas ini hingga selesai. Semoga Profil Puskesmas Kubu ini bermanfaat adanya.

Upload: ronny

Post on 18-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, maka Profil Puskesmas ini dapat diselesaikan dengan sederhana.

Didalam Profil Puskesmas ini, adalah merupakan gambaran yang ada diwilayah binaan Puskesmas Kubu, yang mencakupi keseluruhan program-program yang dilaksanakan di Puskesmas yang mengacu pada MDGS dan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) menuju Indonesia Sehat 2015.

Pada penyusunan Profil Puskesmas ini, juga didasarkan pada masukan / data-data yang ada di Kecamatan dan Desa di wilayah kerja Puskesmas, sehingga Profil Puskesmas Kubu ini, bisa dijadikan acuan dalam perencanaan Puskesmas ke depan.

Pada kesempatan ini pula, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, yang telah memberikan dukungan secara moril serta Buku Pedoman Penyusunan Profil Puskesmas baik dalam bentuk hard copy ( buku ) juga dilengkapi dengan soft copy / CD, sehingga lebih terarah dan terencana, dan juga kepada Tim Penyusun yang telah menyelesaikan tugasnya dalam menyusun Profil Puskesmas ini hingga selesai.

Semoga Profil Puskesmas Kubu ini bermanfaat adanya.

Kubu, April 2014

Kepala Puskesmas Kubu

SAMILAH, A.Md Keb

Penata

NIP. 19680303 198812 2 001

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. i

DAFTAR ISI.. ii

BAB. I:

PENDAHULUAN 1

BAB. II:

GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN. 2

BAB. III:

SITUASI DERAJAT KESEHATAN............................ 12BAB. IV:

SITUASI UPAYA KESEHATAN........................ 17BAB. V:

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN .... 21BAB. VI.:

KESIMPULAN. 23TABEL LAMPIRAN

BAB. I

PENDAHULUAN

Fungsi Puskesmas pada dasarnya adalah melaksanakan upaya kesehatan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menurunkan angka kesakitan serta membina masyarakat diwilayah kerjanya untuk berperan serta secara aktif dalam upaya kesehatan.

Adapun tujuan umum Penyusunan Profil Puskesmas ini adalah untuk memberikan gambaran umum kesehatan secara menyeluruh di tingkat kecamatan atau wilayah kerja Puskesmas, serta untuk meningkatkan upaya kemampuan manajemen Puskesmas secara terpadu, efektif dan berkesinambungan.

a. Diperolehnya data / informasi umum dan lingkumgan kecamatan yang meliputi data lingkungan fisik / biologik, prilaku kesehatan masyarakat, data demografi dan sosial ekonomi.

b. Diperoleh data dan informasi mengenai status kesehatan masyarakat ditingkat kecamatan

c. Diperolehnya data dan informasi mengenai upaya kesehatan yang meliputi : cakupan kegiatan program dan sumber daya kesehatan yang ada diwilayah kerja Puskesmas.

d. Tersedianya bahan untuk penyusunan Profil Kesehatan di tingkat Kabupaten dan Propinsi

Pada tahun 2012 Puskesmas Kubu melaksanakan 7 Program Dasar ditambah program perawatan kesehatan berupa kegawat daruratan / Rawat Inap yang dahulunya 18 Program Dasar yaitu : PKM/Promosi Kesehatan, KIA, Pelayanan Dan Pengobatan, Gizi, Kesling, P2M dan SIMPUS/Pencatatan dan Pelaporan. Mengacu dari 7 Program Dasar tersebut diharapkan ditahun-tahun mendatang cakupan program dapat lebih meningkat dan dilaksanakan secara efektif, efisien dan terpadu.

BAB IIGAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGANAdapun Gambaran Umum dan Lingkungan Puskesmas Kubu adalah sebagai berikut:a. Geografi dan Demografi

b. Sosial Ekonomi

c. Tingkat Pendidikan

d. Prilaku dan Peran Serta Masyarakat

e. Lingkungan Fisik

Yang mana gambaran umum dan lingkungan ini, juga merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.

A. Geografi dan Demografi

1. Letak Geografis

Secara geografis wilayah Kecamatan Kubu pada tahun 2013 masih terdapat : 1 Puskesmas Induk dengan Rawat Inap 12 Puskesmas Pembantu

19 Poskesdes

Kecamatan Kubu termasuk pada Wilayah pemekaran Kabupaten Kubu Raya yang sebelumnya masih termasuk pada Kabupaten Induk yaitu Kabupaten Pontianak Propinsi Kalimantan Barat.

Selanjutnya Batas-Batas Wilayah Binaan Puskesmas Kubu adalah sebagai berikut : Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Teluk Pakedai.

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kecamatan Terentang.

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kecamatan Rasau Jaya Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Batu Ampar. Luas wilayah Kecamatan Kubu adalah 1.233,46 km2, terdiri dari 20 Desa, 72 Dusun, 119 RW dan 295 RT pada tahun 2013 jumlah penduduk 39.259 jiwa dengan perincian Laki-laki 19.827 jiwa dan Perempuan 19.432 jiwa dengan Kepala Keluarga 11.225 KK. Sedangkan etnis yang ada di Kecamatan Kubu terdiri-dari Melayu, Dayak, Jawa, Cina, Bugis dan Madura. Angka kepadatan penduduk rata-rata 30 jiwa/km yang tersebar secara tidak merata dan angka hunian 1 rumah rata-rata 5 10 jiwa. 2. Kondisi Demografi

Jumlah penduduk Kecamatan Kubu sebanyak 39.259 jiwa dengan

perincian penduduk laki-laki 19.827 jiwa dan perempuan 19.432 jiwa. Penduduk terpadat ada di Desa Kubu yaitu sebesar 5.504 jiwa, sedangkan

Penduduk terjarang di Desa Mengkalang Jambu yaitu dengan jumlah penduduk

485 jiwa.

1. Desa Kubu

: 235 Km2/Ha

2. Desa Olak-olak

: 159,89 Km2/Ha

3. Desa Dabong

: 166 Km2/Ha

4. Desa Seruat II

: 88 Km2/Ha

5. Desa Seruat III : 110,50 Km2/Ha

6.Desa Sungai Bemban : 160 Km2/Ha

7. Desa Ambawang

: 65,46 Km2/Ha

8. Desa Air Putih

: 22,91 Km2/Ha

9. Desa Kampung Baru: 26,5 Km2/Ha

10. Desa Teluk Nangka: 23,5 Km2/Ha

11. Desa Pinang Luar

: 22,24 Km2/Ha

12. Desa Pinang Dalam: 17,71 Km2/Ha

13. Desa Jangkang I

: 19,6 Km2/Ha

14. Desa Jangkang II

: 12,5 Km2/Ha

15. Desa Sungai Selamat: 11 Km2/Ha

16. Desa Sungai Terus: 17,5 Km2/Ha

17. Desa Sepakat Baru: 15 Km2/Ha

18. Pelita Jaya

: 13,71 Km2/Ha

19. Desa Mengkalang

: 32,5 Km2/Ha

20. Desa Mengkalang Jambu: 14,50 Km2/Ha

J U M L A H : 1.233,46 Km2/Ha

- Data Demografi Data Demografi ( Kependudukan ) menurut distribusi pada penduduk di Wilayah Kecamatan Kubu adalah sebagai berikut :NoNama Desa Laki-laki Perempuan Jumlah KK Jumlah jiwa

1Kubu2.7622.7421.4905.504

2 Dabong1.2791. 1646152.443

3 Olak-olak1.9351.8921.4033.827

4 Seruat II8509225061.772

5S Seruat III1.0441.0474752.091

6P Pinang Luar1.0441.0546732.098

7Pinang Dalam6816753211.356

8 Kampung Baru1.0319764992.007

9 Air Putih1.5131.3907802.903

10 Ambawang1.2521.1747782.426

11 Sungai Bemban1.4871.4874842.974

12 Sungai Selamat280321152601

13 Sepakat Baru257270132527

14 Sungai Terus5164983121.014

15 Pelita Jaya358381245739

16 Teluk Nangka1.5521.5819713.133

17 Jangkang I6365904231.226

18 Jangkang II6886765331.364

19 Mengkalang425344297769

20 Mengkalang Jambu237248136485

J U M L A H19.82719.43211.22539.259

DATA : Kantor Camat Kubu Kasi Pem Wilayah Kecamatan Kubu terbagi atas 20 Desa, dan dari 20 Desa yang ada di kecamatan Kubu terbagi atas 72 Dusun, 119 RW dan 295 RT, dengan jumlah penduduk sampai dengan Desember 2013 yaitu 39.259 jiwa, dengan kepadatan penduduk sekitar 5 -10 jiwa/ Km2.

B. Sosial Ekonomi

- Mata Pencaharian

Dilihat dari mata pencaharian ekonomi masyarakat di Kubu adalah sebagai Petani, baik sebagai Petani pemilik lahan, Petani penyewa, maupun Buruh tani, adapun sisa prosentase dari penduduk dengan mata pencaharian sebagai PNS, POLRI,TNI pedagang dan nelayan.No.Jenis PekerjaanJumlah %

1.P e t a n i3.876

2.Nelayan3.390

3.Peternak1.050

4.Pedagang1.651

5.PNS305

6.Buruh Tani785

7.Pengrajin 60

8.POLRI 45

9.TNI25

10.Lain-lain38

Jumlah11.225

Dilihat dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk adalah

sebagai Petani.

hal. 6

Besarnya Keluarga

Dilihat dari jumlah KK yang ada sekitar 11.225 KK, rata-rata jiwa / KK adalah 4,41 Jiwa / KK, sedangkan jumlah Keluarga Miskin yang ada di Kubu berjumlah dibanding tahun sebelumnya mengalami peningkatan yaitu tahun 2009 ada 1.432 jiwa sedangkan pada tahun 2013 berjumlah 4.470 jiwa. Dilihat dari hal tersebut dapat di indikasikan bahwa kesejahteraan masyarakat masih kurang / cukup, sehingga diperlukan terobosan-terobosan, baik di bidang sosial ekonomi masyarakat maupun di bidang yang dapat menyentuh langsung kesejahteraan masyarakat.C. Tingkat Pendidikan

Adapun tingkat pendidikan di Kecamatan Kubu dapat dilihat dengan rincian sebagai berikut :

hal. 7

No.Tingkat PendidikanJumlah%

1

2

3

4

5

6

7Buta Huruf / Pra Sekolah

Tidak Tamat SD

SDSLTP

SLTASarjana Muda

Sarjana2.683

1.974

5.1661.52970581101

Jumlah 12.239

Dari jumlah penduduk Kecamatan Kubu 39.259 Jiwa, hanya 7.582 Jiwa yang mengenyam pendidikan dengan persentase tertinggi tamat SD. Adapun jumlah sarana tingkat pendidikan yang ada, adalah : TK

:7 buah

SD/ MI / Muh.

:42 buah / 2 Buah / SLTPN / Swasta / Muh.:9 buah / 1 buah / 1 buah

MTS.N / Swasta

:0 buah / 2 buah

SMUN / MAS /SWASTA: 1 buah / 1 buah / 1 buah SMKN

: 1 buah Pondok Pesantren

:0 buah

SLB

:0 buah

hal. 8

D.Prilaku Dan PSM ( Peran Serta Masyarakat )

Dilihat dari tingkat pendidikan yang ada di Kecamatan Kubu, ini sudah memadai, dimana pengetahuan masyarakat dibanding tahun tahun sebelumnya sudah jauh lebih meningkat . Ini dapat dilihat dari menurunnya angka kesakitan Demam Berdarah dan Diare yang diderita masyarakat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, namun masih ada sebagian dari masyarakat yang belum mengerti cara memelihara kesehatan secara pribadi / perorangan, keluarga dan lingkungannya serta belum mengerti akan pentingnya Cara Hidup Bersih dan Sehat, dimana masih ada yang menggunakan Jamban Keluarga dengan menggunakan cara cara yang praktis seperti di daerah aliran sungai( DAS), dan membuang sampah tidak pada tempatnya sehingga mengakibatkan angka kesakitan Diare dan kulit masih ada. Dilihat dari persentase kesehatan penyakit kulit dan diare yang ada, ini menunjukan adanya sikap yang kurang mendukung dari prilaku sebagian dari masyarakat yang masih ada membuang sampah disembarang tempat dan penggunaan air bersih yang tidak sehat, baik pada waktu pengambilan, pengolahan maupun bahan baku tersebut yang tidak memenuhi syarat, dimana masih ada masyarakat yang mengkonsumsi air mentah / tidak dimasak terlebih dahulu.E.Lingkungan Fisik

Dari keadaan lingkungan fisik ada beberapa asfek yang menjadi indikator-indikator suatu lingkungan fisik dapat dikatagorikan baik / sehat, yaitu diantaranya keadaan rumah tempat tinggal penduduk, sarana air bersih / minum, ketersediaan jamban keluarga, TPM, TP2 Pestisida serta sarana-sarana tempat-tempat umum ( TTU ).

hal . 9

Dari beberapa asfek tersebut dapat diuraikan satu persatu sebagai berikut :

1. Perumahan / keadaan rumah tempat tinggal.

Dilihat dari keadaan perumahan di Kecamatan Kubu masih ada perumahan yang belum memenuhi syarat kesehatan. Dari jumlah KK yang ada di kecamatan Kubu sebanyak 11.225 KK ada 8.525 rumah dan dari 4.418 rumah yang diperiksa kesehatannya yang sudah memenuhi syarat kesehatan ada 4.107 buah rumah, hal ini disebabkan adanya bentuk rumah yang tradisional ( kurangnya pencahayaan dan besarnya jumlah penghuni / keluarga ), letak di daerah pesisir ( daerah aliran sungai ), lingkungan pasar, ladang berpindah dan pemeliharaan hewan ternak di pekarangan rumah sehingga dapat menimbulkan permasalahan perumahan. 2.Sarana Air Bersih ( SAB )Sarana Air Bersih yang digunakan Masyarakat di kecamatan Kubu, hanya menggunakan PAH ( Gentong, tempayan dan Fiber Glas ) dan Sumur Gali. Penggunaan air bersih seperti PAH / air hujan sebenarnya sudah mencukupi namun permasalahannya terdapat pada cara mengolahnya yang tidak Hygiene / sehat sehingga tidak memenuhi syarat kesehatan dan sangat berpenggaruh terhadap derajat Kesehatan masyarakat. 3.Jamban Keluarga ( Jaga )Dari jumlah KK yang ada 11.225 KK dan dari 8.480 KK yang diperiksa masih ada KK yang belum mempunyai Jaga yaitu 45 KK, hal ini menunjukan masih ada kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya Jamban Keluarga. Dari jumlah KK yang mempunyai Jaga diperiksa sebanyak 8.480 KK, masih banyak yang belum memenuhi syarat kesehatan yaitu 1.145 KK, serta masih ada masyarakat yang berprilaku membuang air besar (BAB) di daerah aliran sungai ( DAS ) sehingga menimbulkan penyakit Kulit dan Diare.

hal. 10 hal. 10

4.Tempat Pengolahan Makanan / Minuman ( TPM )

Jumlah sarana TPM yang ada sekitar 25 TPM sudah terdaftar di Puskesmas Kubu. Dari 25 TPM yang diperiksa yang memenuhi syarat sebanyak 19 TPM, sedangkan sisanya masih belum memenuhi syarat kesehatan dipandang dari segi penyajian, pengolahan makanan yang masih tradisional, alat serta tenaga pengolah makanan atau penjual yang tidak memenuhi syarat.

5. Tempat-Tempat Umum ( TTU )

Jumlah sarana TTU yang ada yaitu 175 buah ( Sarana Kesehatan 31 buah, Sarana Pendidikan 54 buah, sarana Ibadah 60 buah, sarana Perkantoran 31 buah, Penginapan 1 buah, Pasar 1 unit, Steger 1 buah dan Salon 2 buah ) , yang diperiksa sebanyak 65 buah, dari 65 buah sarana yang diperiksa hanya 40 TTU yang memenuhi syarat, sedangkan sisanya masih belum memenuhi syarat kesehatan dilihat dari ketersediaan tempat sampah sementara, kebersihan lantai, ketersediaan ruangan / tata ruang serta tidak adanya serangga / vektor penular penyakit. 6. TP2 Pestisida

Jumlah sarana TP2 Pestisida yang ada yaitu 15 buah, yang diperiksa sebanyak 15 buah, dari 15 buah yang diperiksa hanya 13 TP2 Pestisida yang memenuhi syarat, sisanya masih belum memenuhi syarat kesehatan dipandang dari segi penanganan, penyimpanan, keamanan serta pemakaian dilapangan.

BAB. IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN

Tolak ukur keberhasilan Program di Puskesmas dapat dilihat dari pencapaian kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya, ada 3 asfek yang sangat mempengaruhi hal tersebut dan perlu mendapat perhatian, yaitu :

1. Angka Kematian

2. Angka kesakitan

3. Status Gizi Masyarakat

1. Angka Kematian.

Angka kematian diwilayah kerja Puskesmas Kubu pada tahun 2013 :

a. Kubu = 25 orang n. Sungai Selamat : 8 orang

b. Olak-olak=20 orang o. Sepakat Baru : 6 orangc. Teluk Nangka= 20 orang p. Seruat II : 11 orangd. Sungai Terus=12 orang q. Seruat III : 12 orange. Jangkang II= 13 orang r. Dabong : 10 orangf. Jangkang I= 12 orang s. Mengkalang : 9 orangg. Air Putih= 15 orang t. Mengkalang Jambu : 5 orangh. Pelita Jaya= 5 orangi. Ambawang= 12 orangj. Kampung Baru= 11 orangk. Pinang Luar= 13 orangl. Pinang Dalam= 6 orangm. Sungai Bemban=13 orangDari gambaran diatas menunjukkan bahwa angka kematian penduduk di Kecamatan Kubu tahun 2013 berjumlah 238 jiwa dari jumlah penduduk 39.259 jiwa.

2. Angka kesakitan. Adapun gambaran Angka kesakitan yang ada diwilayah Puskesmas Kubu Tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1) INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ACUT ( ISPA ) Penyakit Ispa menempati urutan pertama pada tahun 2013 dengan jumlah penderita 2.703 kasus, penderita tersebut yang terbanyak dari golongan umur 5 45 tahun. Hal ini dikarenakan musim kemarau yang berkepanjangan, sehingga terjadi kabut asap yang membahayakan kesehatan.

2) HYPERTENSI / TEKANAN DARAH TINGGI

Penderita penyakit hypertensi di Puskesmas Kubu yang terbanyak dari golongan umur >45 tahun dengan jumlah penderita 1.265 kasus. Pada tahun 2013 ini

penyakit ini menempati urutan kedua.

3) GEA ( Gastro Intiritis Acut ) angka kesakitan diare pada tahun 2013 ada 503 kasus, adapun penderita penyakit Diare tersebut. Penderita diare ini yang

terbanyak dari golongan umur 5 44 tahun, dan kalau dilihat dari kasus ini

mengalami penurunan di banding tahun sebelumnya. 4) INSFEKSI PENYAKIT USUS YANG LAIN ( TYPOID )

Penderita penyakit typoid di Puskesmas Kubu pada tahun 2013 ada 383 kasus. Penderita penyakit ini tersebut yang terbanyak dari golongan umur 20 44 tahun. Yaitu penderita penyakit ini masih menyerang di usia produktif.

5) PENYAKIT DESENTRI ( 0103 )Adapun penderita penyakit Desentri ini pada tahun 2013 ada 361 kasus, penderita yang terbanyak dari golongan umur 5-19 tahun. Ini bisa saja terjadi karena masih banyak penderita ini yang belum melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

6) PENYAKIT PADA SISTEM OTOT DAN JARINGAN PENGIKAT ( 21 )

Penyakit Tulang Belulang dan Radang Sendi termasuk Reumatik ini menyerang tidak kenal jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Adapun penderita penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat ini di Puskesmas Kubu pada tahun 2013 ada 353 kasus, penderita terbanyak dari golongan umur > 44 tahun. 7) PENYAKIT KULIT ALERGI ( 2002 )

Penderita Penyakit Kulit Alergi ini di Puskesmas Kubu pada tahun 2013 ada 207 kasus, ini bisa terjadi karena dari pola makan-makanan sehari-hari yang tidak terkontrol. Penderita seharusnya bisa menghindari dari makanan yang bisa membuat alergi, penderita yang terbanyak dari golongan umur 4 - 44 tahun.8) PENYAKIT GINGGIVITIS DAN PERIODENTAL.Adapun Penderita Penyakit Gigi yang ada bengkak pada gusi terbanyak dari golongan umur 5-19 tahun dan pada tahun 2013 ada 183 kasus. 9) PENYAKIT KECELAKAAN DAN RODA PAKSA. Adapun penderita penyakit ini di Puskesms Kubu pada tahun 2013 ada 167 kasus, kasus tersebut yang terbanyak dari golongan umur 5 55 tahun.

Ini bisa terjadi karena kelalaian atau kurang konsentrasi pada waktu beraktifitas

sehari-hari

10) PENYAKIT MALARIA KLINIS ( 0503 ) Adapun penderita penyakit ini di Puskesms Kubu pada tahun 2013 ada 162 kasus Yang terbanyak menyerang pada usia yang produktif yaitu golongan umur 20

44 tahun.

3. STATUS GIZI MASYARAKAT. Status Gizi Masyarakat dapat dilihat dari :

a. Keluarga Miskin

b.Pendapatan Kepala Keluarga

c.Ketersediaan bahan pangan di rumah tangga

d.Angka gizi kurang di tambah gizi buruk yang diderita masyarakat

Status gizi keluarga juga dipengaruhi oleh pendapatan kepala keluarga. Sebagai contoh, seorang kepala keluarga yang bekerja sebagai buruh pada sebuah perusahaan, dimana tempat dia bekerja mengalami kebangkrutan maka efek dari kebangkrutan perusahaan itu akan berdampak langsung pada pendapatan keluarga tersebut, yang apabila tidak ditanggulangi akan mengakibatkan status gizi keluarga tersebut akan menjadi kurang bahkan buruk.

Untuk itulah pemerintah berupaya memberikan bantuan berupa :1.Pemberian MP-ASI

Pemberian MP-ASI di Kabupaten Kubu Raya khususnya Puskesmas Kubu adalah program lanjutan dari program yang telah dilaksanakan pada tahun yang lalu. Namun pemberian MP-ASI pada tahun 2013, tidak untuk diberikan secara penuh terhadap anak-anak yang menderita kurang gizi melainkan hanya

diberikan kepada anak yang teridentifikasi menderita gizi kurang ( hanya diberikan pada saat darurat saja ).

a. Vitamin A Dan untuk program pemberian Vitamin-A dalam rangka untuk menyehatkan mata bayi dan balita maka pada bulan Pebruari dan Agustus diberikan kapsul Vitamin A Dosis tinggi.b.PMT Penyuluhan

Pada tahun 2013 PMT Penyuluhan di Posyandu diadakan sendiri oleh posyandu yang bersangkutan secara swadaya masyarakat dan dilaksanakan oleh kader posyandu itu sendiri dengan mengolah bahan-bahan yang ada diwilayah posyandu tersebut ( bahan lokal ) yang mengandung zat gizi dan masih alami dan tidak berpengawet serta aman buat kesehatan. Yang tujuannya adalah untuk meningkatkan berat badan anak balita yang mengalami kekurangan. Namun apabila ada penyakit penyerta seperti TBC, Cacingan dan sebagainya harus dilakukan pengobatan terlebih dahulu dengan melaksanakan kerjasama lintas program.

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Tujuan pembangunan kesehatan adalah agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Untuk mencapai tujuan tersebut, anatara lain diperlukan upaya alih kelola upaya kesehatan. Dengan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dengan SDM petugas yang memadai dan dengan lebih memperbanyak penyuluhan agar menimbulkan rangsangan masyarakat untuk dapat menjaga kesehatan pribadi, keluarga dan lingkungannya secara mandiri demi tercapainya tujuan kesehatan masyarakat yang lebih optimal.

Sebagai pusat pelayanan dan pengembangan kesehatan, Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan secara preventif, kuratif, promotif dan rehabilitatif.

Pelayanan tersebut direalisasikan kedalam 14 program pokok Puskesmas, yaitu :1. KIA / KESPRO

2. USAHA PERBAIKAN GIZI

3. KESEHATAN LINGKUNGAN

4. P2M ( Cakupan Imunisasi Bayi, TT1, TT2, Bumil )

5.Pengobatan Termasuk Pelayanan darurat Karena Kecelakaan

6.PKM

7.PERKESMAS

8.Kesehatan Jiwa

9.Kesehatan Mata

10.KESEHATAN GIMUL

11.LABORATORIUM SEDERHANA

12.SP2TP

13.KESEHATAN USIA LANJUT14. RAWAT INAP

Adapun pelayanan kesehatan di Puskesmas Kubu baru mencakup 7 Program Pokok, yang akan diuraikan satu persatu, yaitu :1.KIA / KESPRO

Adapun pelaksanaan cakupan program KIA di Puskesmas Kubu adalah sebagai berikut:a. KESPRO ( Kesehatan Reproduksi )

Adapun kegiatan KESPRO dengan sasaran Remaja / Pelajar SLTP dan SMU Sederajat. Telah dilaksanakan penyuluhan di sekolah-sekolah dan penjaringan / penyegaran kader dengan pertemuan Audiency Peer Educator di Puskesmas.b. Pemakaian Buku KIA

Salah satu indikator untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB maka melalui pemakaian buku KIA bagi Bumil, menjadi sasaran yang paling memungkinkan untuk membantu terlaksananya program tersebut. Melalui pemanfaatan Buku KIA ini diharapkan ibu hamil mendapatkan pelayanan yang paripurna sehingga dengan program pemakaian Buku KIA dapat menekan timbulnya angka kematian ibu dan bayi. 2. USAHA PERBAIKAN GIZI

Adapun cakupan perbaikan gizi yaitu penimbangan bayi dan balita, dengan Pemberian Makanan Penganti ASI ( MP ASI ) di Posyandu telah berjalan dengan baik, dimana rata-rata bayi dan balita yang ditimbang di Posyandu 100 % untuk bayi dan 83,3 % untuk balita.

3. KESEHATAN LINGKUNGAN

Dari cakupan program Kesling yaitu Pengawasan SAB, TTU/ I, TPM, TP2 Pestisida, Inspeksi Sanitasi, Klinik Sanitasi dan STBM, meliputi pengawasan kualitas air yang dilaksanakan dengan acuan SAB, TPM, TTU / I, TP2 Pestisida per triwulan. Dan telah dilaksanakannya Klinik Sanitasi dengan rujukan pasien penyakit yang berbasis lingkungan dari poliklinik dan dengan tindak lanjut / KUSADES. 4.P 2 M

Cakupan Imunisasi Bayi jumlah sasaran Bayi Tahun program program yang dilaksanakan pertahun, seperti pendaftaran dan pengawasan 2013 sebanyak 833 bayi dengan cakupan BCG sebanyak 648 Bayi, cakupan Campak 669 Polio 3 sebanyak 698 Bayi , Cakupan DPT HB Combi 1 / Polio 1 sebanyak 698, cakupan DPT HB Combi 3 / Polio 3 sebanyak 690 dengan DO DPT HB Combi

Sedangkan cakupan Bumil yang mendapat TT1 dan TT2 adalah TT1 826, dan TT2 779 dari jumlah kunjungan Bumil.

Dan program Laboratorium sederhana yaitu pemeriksaan sediaan darah pada penderita malaria klinis dan pemeriksaan susfact malaria. Pemeriksaan dilakukan pada pasien yang menderita batuk lebih dari 2 minggu, serta pemeriksaan urine pada ibu hamil ( planotest ), pemeriksaan Trombosit, Eritrosit, Leukosit, HB, tes golongan darah, kolesterol, gula darah, Asam urat dan pemeriksaan sputum BTA

5.Pelayanan dan Pengobatan

Adapun cakupan pelayanan dan pengobatan meliputi semua kunjungan rawat jalan, rawat inap, perawatan kesehatan gigi dan mulut, usaha pengobatan dan pencabutan gigi. Kunjungan rawat jalan meliputi MTBS ( Manajemen Terpadu Balita Sakit ) yang melayani pasien umur 0 bulan sampai dengan umur 60 bulan, dan di ruang periksa menggunakan Algoritma Klinik yang melayani pasien umur > 5 tahun, Poliklinik yang melayani pasien kegawat daruratan.

Pelayanan dan pengobatan dilakukan sesuai dengan sarana dan prasarana yang sudah cukup memadai.

6.PKM

Program PKM dilaksanakan dengan lebih mengarah kepada program yang sudah berjalan, seperti Posyandu, Perkesmas, Posyandu Usila dan Pusling serta penanggulangan Diare.7. SIK / SP2 TP

Program SIK / SP2 TP di tingkat Puskesmas mengacu pada pencatatan dan pelaporan hasil kunjungan pasien rawat jalan dan pasien rawat inap baik di Puskesmas maupun di Puskesmas Pembantu, dan sistem pelaporan bulanan ( LB 1, LB 2, LB 3, LB 4 ) serta rekapitulasi data-data kunjungan pasien mengenai golongan umur, jenis penyakit dan jenis pembayaran yang dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh.

BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATANSUMBER DAYA PUSKESMAS

Adapun indikator sumber daya yang ada meliputi :

1. Ketersediaan Sarana Kesehatan

2. Tenaga Kesehatan

3. Biaya Kesehatan

1.Ketersediaan Sarana Kesehatan

Adapun sarana-sarana yang menunjang keberhasilan dari kegiatan di Puskesmas Kubu adalah :

a. Sarana Fisik

1) Bangunan Puskesmas Induk 1 buah

2)Bangunan Rawat Inap 1 buah

3)Bangunan Puskesmas Pembantu 12 buah

4)Bangunan Polindes 19 Buah

5)Posyandu 32 buah6) Perumahan Dinas 7 buah 2 buah Rumah Dokter 5 buah rumah Paramedis 6 buah rumah Paramedisb. Sarana Transportasi

1)Kendaraan Pusling Air : 1 buah ( dalam keadaan rusak berat )2)Kendaraan Roda 2 : 19 buah ( 2 Buah di Induk,12 Buah di Pustu & 5

di Polindes )

2.Tenaga Kesehatan

Tenaga kerja yang ada di Puskesmas Kubu maupun di Puskesmas Pembantu dan Poskesdes adalah tenaga-tenaga yang meliputi :NoJenis TenagaJumlah

Tenaga Yang AdaKekurangan

I.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

II.

1.

2.

III.

1.Puskesmas Induk

Kepala Puskesmas

Dokter Umum

Dokter GigiApoteker Bidan

D-III Keperawatan Perawat Kesehatan ( SPK )

Perawat Gigi ( SPRG )

Sanitasi

Ahli Gizi ( SPAG )

Tenaga Laboratorium ( SMAK )

Pengelola Obat ( SMF )

Pekarya KesehatanTenaga AdministrasiVerifikator

Promkes

Puskesmas PembantuD-III Keperawatan

Perawat Kesehatan ( SPK )

Bidan Di Desa ( Polindes )

Bidan Desa1/ Bidan1004( 2 Magang )

2 ( 3Honda )

24 ( 1 Honda )

10100( 1 Magang )

1

2485 / 8 PTT0

0

0

10

0

0

0

0

10

10

10

00

0 0

Jumlah514

Dari data diatas dapat kita lihat bahwa di Puskesmas Kubu jumlah tenaga yang ada belum mencukupi.

3.Biaya Kesehatan

Adapun sumber dana yang ada di Puskesmas Kubu berasal dari APBD dan Dana JAMKESMAS serta Dana BOK yang meliputi biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas.

BAB VI

K E S I M P U L A N

Dengan selesainya penyusunan Profil Puskesmas Kubu tahun 2013 ini, dapat kami simpulkan bahwa derajat kesehatan masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Kubu, sebagian besar adalah cukup, hal ini dikarenakan :

1. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup bersih dan sehat perlu lebih ditingkatkan lagi, karena dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah sehingga membawa dampak pada perilaku dan peran serta masyarakat.

Sehingga kesadaran masyarakat perlu lebih dioptimalkan lagi dengan meningkatkan pengadaan penyuluhan kesehatan masyarakat diberbagai program-program kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas.

2. Ketersediaan sarana kesehatan sudah cukup memadai mulai dari pelayanan Rawat Inap, Puskesmas Perawatan, Puskesmas Pembantu, Pondok Bersalin Desa, Puskesmas Keliling, Pelayanan di Posyandu serta adanya Poliklinik swasta yang tersedia di Wilayah Binaan Puskesmas Kubu.

3. Dengan kecenderungan pola penyakit yang ada dari tahun ketahun lebih mengindikasikan bahwa pengaruh lingkungan lebih dominan, dimana penyakit seperti ISPA dan Diare selalu berada diurutan 10 ( sepuluh ) besar penyakit yang ada.

4. Keadaan Gizi masyarakat dapat dikatakan cukup bila diindikasikan dengan rata-rata jumlah penduduk yang ada.

5. Upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas meliputi 7 Program pokok telah berjalan secara menyeluruh dan terpadu namun perlu didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai.

Harapan kami dengan tersusunnya Profil Puskesmas Tahun 2013 ini dapat dipergunakan sebagai tolak ukur Puskesmas Kubu didalam melaksanakan program-program yang sudah berjalan dan akan direalisasikan dilapangan serta sebagai gambaran dan acuan Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya untuk evaluasi dan tinjauan didalam menetapkan program-program kerja yang akan datang. ===000===

_1459606176.xls