profiatbilis

64
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah yang selalu dihadapi oleh banyak perusahaan adalah bagaimana dapat beroperasi seefisien mungkin sehingga dapat mencapai keuntungan yang maksimal. Setiap perusahaan didalam menjalankan usahanya harus mempunyai anggaran yang telah itetapkan sesuai dengan tujuan perusahaan tersebut untuk dapat memperoleh keuntungan, sehingga anggaran merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap perusahaan baik yang bermotifkan laba maupun yang bermotif sosial termasuk perusahaan industri, perusahaan dagang, maupun perusahaan jasa. Anggaran merupakan rencana kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain, hal ini dinyatakan dalam satuan uang dan berlaku untuk tahun yang akan datang. 1

Upload: dziezee-hutauruk

Post on 08-Aug-2015

46 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

dzie

TRANSCRIPT

Page 1: profiatbilis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah yang selalu dihadapi oleh banyak perusahaan adalah

bagaimana dapat beroperasi seefisien mungkin sehingga dapat mencapai

keuntungan yang maksimal. Setiap perusahaan didalam menjalankan usahanya

harus mempunyai anggaran yang telah itetapkan sesuai dengan tujuan perusahaan

tersebut untuk dapat memperoleh keuntungan, sehingga anggaran merupakan

kebutuhan yang sangat penting bagi setiap perusahaan baik yang bermotifkan laba

maupun yang bermotif sosial termasuk perusahaan industri, perusahaan dagang,

maupun perusahaan jasa. Anggaran merupakan rencana kegiatan perusahaan yang

mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling

mempengaruhi satu sama lain, hal ini dinyatakan dalam satuan uang dan berlaku

untuk tahun yang akan datang.

Adakalanya pengeluaran yang terjadi tidak sesuai dengan yang

dianggarkan, hal ini dikarenakan kurangnya kepedulian manajemen akan

pengawasan yang baik dan memadai. Walaupun perusahaan telah menyusun

anggaran kas, namun bukan berarti setiap dana yang digunakan ataupun

dialokasikan sesuai jumlahnya dengan yang ada pada anggaran kas.

Setiap perusahaan walaupun telah memiliki anggaran yang baik, tanpa

adanya analisis penyimpangan terhadap anggaran tersebut juga kurang berarti.

Analisis penyimpangan adalah suatu tindakan untuk mengukur berapa besar

1

Page 2: profiatbilis

penyimpangan yang terjadi sehubungan dengan proses penyusunan anggaran kas

yang dikaitkan dengan hasil yang dicapai serta faktor apa penyebabnya.

Setiap perusahaan yang baru berdiri maupun yang telah menjalankan

aktivitasnya, sudah pasti memiliki uang kas. Suatu transaksi kas yang terjadi akan

dicatat dan diproses sehingga akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan

kas. Keputusan manajemen untuk mengeluarkan atau akan menerima uang berupa

uang kas biasanya berdasarkan anggaran (budget) yang sudah ditetapkan

sebelumnya.

Perusahaan selalu berusaha untuk memperoleh laba semaksimal

mungkin dan mencapai tujuan lainnya sesuai dengan yang diharapkan, maka

harus mempertahankan kelangsungan hidupnya, kemampuan mencapai laba yang

maksimal serta kinginan untuk tumbuh lebih besar dengan meneliti setiap laporan

penyusunan anggaran. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perusahaan perlu

menyusun suatu anggaran kas yang menyeluruh tentang kegiatan perusahaan

untuk waktu yang akan datang dan dibuat dengan data yang lalu yang sesuai

dengan keadaan masa yang akan datang.

PT. Ira Widya Utama Group Medan adalah sebuah perusahaan

kontraktor yang bergerak di bidang real estate, pemborong umum dan penyedia

alat-alat berat. Maka untuk menjamin pelaksanaan yang ditetapkan, diperlukan

suatu alat pengendalian agar tidak terjadi perbedaan yang jumlahnya materil

antara rencana kas dengan realisasi kas sesungguhnya.

Dari uraian di atas penulis terdorong untuk mengadakan penelitian

guna memperoleh gambaran bagaimana anggaran kas yang ditetapkan oleh

2

Page 3: profiatbilis

perusahaan apakah terjadi perbedaan yang jumlahnya materil antara anggaran kas

dan realisasinya. Oleh karena itu penulis memilih PT. Ira Widya Utama Group

Medan sebagai objek riset pendahuluan dengan judul “Analisis Penyusunan

Anggaran Kas Pada PT. Ira Widya Utama Group Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang

dihadapi oleh perusahaan dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Apakah ada penyimpangan antara anggaran kas dengan

realisasinya yang jumlahnya sangat menyimpang ?

2. Apakah perusahaan telah melibatkan setiap bagian dalm

menyusun anggaran kas?

3. Apakah perusahaan mengalami kesulitan dalam

pelaksanaan tugas penyusunan anggaran kas ?

C. Bataan Dan Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak terlalu luas dan dikarenakan oleh keterbatasan,

dana, kemampuan, pengalaman, pengetahuan penulis supaya tidak terjadi

kesimpangsiuran dalam pembahasabn nantinyan maka penelitian ini hanya

dibatasi pada penyusunan anggaran kas pada PT. Ira Widya Utama Group Medan.

3

Page 4: profiatbilis

Rumusan Masalah

Untuk mempermudah proses pengambilan data yang ada, maka

masalah dalam suatu penelitian harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas.

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah dalam penelitian itu adalah

“ Apakah analisa penyusunan anggaran kas yang dilakukan oleh perusahaan

sudah efektif dan efisien ? “.

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaannya serta hasil yang

dicapai oleh persahaan

2. Untuk mengetahui apakah penyusunan anggaran kas yang diterapkan

oleh perusahaan sudah efektif dan efisien.

3. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang keadaan manajemen

yang didalam memanfaatkan penyusunan anggaran kas .

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masikan bagipenulis pada umumnya dan khususnya

bagi pihak manajemen dalam mengatasi masalah-masalah tentang penyusunan

anggaran kas

2. Sebagai acuan bagi penulis-penulis selanjutnya untuk meneliti masalah

yang sama dengan penelitian ini maupun ynag berkaitan dengan masalah ini.

4

Page 5: profiatbilis

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Uraian Teoritis

1. Pengertian Anggaran Kas

Anggaran merupakan bagian dari pada ilmu ekonomi perusahaan yang

membahas mengenai keadaan keuangan dan operasi perusahaan pada masa

yang akan datang. Anggaran sebagai suatu kebutuhan mendatang yang akan

dapat disusun menurut suatu basis yang tertentu, meliputi beberapa atau

seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu.

Masing-masing para ahli mempunyai pendapat tentang pengertian

anggaran. Berikut ini adalah pendapat para ahli, namun pada dasarnya tujuan

pernyataan tersebut adalah sama.

Menurut R.S Mas’ud Machfoed. MBA (1996,hal. ) “Anggaran adalah

suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program-program

yang telah disahkan.

Menurut Prof. DR. Robert. Anthony (1985,hal.489) “Anggaran adalah

rencana manajemen dengan anggapan bahwa penyusunan anggaran akan

mengambil langkah-langkah positif untuk merealisasi rencana yang telah

disusun”.

Menurut Anthony (1994,hal.490) menyatakan bahwa:

“Suatu anggaran mempunyai beberapa karkteristik sebagai berikut:1. Dinyatakan dalam satuan keuangan (moneter), walaupun

angkanya berasal dari angka yang bukan satuan keuangan

5

Page 6: profiatbilis

2. Mencakup kurun waktu satu tahun3. Isinya menyangkut komitmen manajemen, yaitu manajer setuju

untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang telah dianggarkan

4. Usulan anggaran dinilai dan disetujui oleh orang mempunyai wewenang yang lebih tinggi daripada yang menyusunnya

5. Jika anggaran sudah disahkan maka anggaran tersebut tuidak dapat dirubah kecuali dalam hal khusus

6. Hasik aaktual akan dibandingkan dengan anggaran secara periodic dan varians yang terjadi dianalisis dan dijelaskan.”

Dan menurut T.Horgen (1993,hal.185) bahwa :”Anggaran adalah

ungkapan kuantitatif yang formal tentang rencana manajemen “.

Sementara menurut Mulyadi (1993,hal 488) “Anggaran adalah suatu

rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif diukur dalam satuan moneter

standar an satuan ukuran yang lain mencakup jangka waktu satu tahun”.

Beliau menekankan pada satuan moneter dan satuan ukuran lain,di

masa atau jangka waktu yang berlaku untuk anggaran yang telah disusun hanya

satu tahun. Satuan moneter yang dimaksud adalah satuan uang rupiah. Setiap

akhir tahun harus dibuat kembali anggaran yang baru berpedoman pada

anggaran tahun lalu dan begitu seterusnya.

Anggaran yang disusun oleh perusahaan harus secara formal, dimana

perusahaan itu harus membentuk panitia anggaran yang anggotanya adalah

terdiri dari seluruh departemen kegiatan perusahaan.

Dari pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa anggaran tersebut

adalah suatu rencana keuangan yang menggambarkan secara terperinci

mengenai pengeluaran dan hasil pendapatan yang akan diperoleh pada masa

yang akan datang untuk jangka waktu yang tertentu yang telah disusun

6

Page 7: profiatbilis

sedemukian rupa yang pada akhir periode merupakan suatu alat pengendalian

untuk membantu manajemen mengukur prestasi perusahaan guna mengadakan

perbaikan prestasi pada tahun yang akan datang.

Dari kesimpulan di atas, diketahui bahwa anggaran mempunyai 4

unsur yakni :

a. Rencana

Rencana ialah suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau

kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang.

Beberapa alasan yang mendorong perusahaan untuk menyusun rencana

untuk menghadapi waktu yang akan datang antara lain :

1. Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai

ketidakpastian, sehingga perusahaan harus mempersiapkan diri sejak

awal tentang apa yang akan dilakukan nanti

2. Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai

alternatif pilihan sehingga perusahaan harus mempersiapkan diri sejak

awal, alternatif manakah yang akan dipilih nanti.

3. Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai

pedoman kerja di waktu yang akan datang

4. Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai alat

pengkoordinasian kegiatan-kegiatan dari seluruh bagian yang ada dalam

perusahaan

7

Page 8: profiatbilis

5. Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai alat

pengawasan terhadap perencana dari rencana tersebut di waktu yang akn

datang.

Dengan adanya suatu rencana, maka kegiatan-kegiatan dari seluruh

bagian-bagian dalam perusahaan akan saling menunjang, bahu-membahu

secara bersama-sama menuju sasaran yang telah ditetapkan. Tanpa adanya

suatu rencana, maka kurang terdapat koordinasi dan kerja sama masing-

masing bagian dalam perusahaan, sehingga akan sangat mengganggu

kelancaran jalannya perusahaan.

Apabila realisasi kerja dapat mencapai apa yang akan direncanakan

atau bahkan lebih baik dari pada yang direncanakan, maka berarti

perusahaan telah bekerja dengan sukses. Sebaliknya jika realisasi kerja

tidak dapat mencapai apa yang ditargetkan dalam rencana, maka berarti

perusahaan telah bekerja dengan tidak sukses.

Penyimpangan-penyimpangan yang ada dalam perencana ada yang

bersifat positif (menguntungkan) yaitu apabila realisasi kerja justru lebih

bagus dari apa yang telah direncanakan, dan ada yang bersifat negatif

(merugikan) yaitu apabila realisasi kerja kurang bagus jika dibandingkan

dengan rencana yangditetapkan. Informasi-informasi tentang sebab-sebab

terjadinya penyimpangan-penyimpangan ini sangat penting bagi perusahaan

sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun rencana-rencana pada waktu

selanjutnya.

8

Page 9: profiatbilis

b. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan ialah mencakup semua

kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam

perusahaan.

Mencakup seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-

bagian yang ada dalam perusahaan. Secara garis besarnya kegiatan-

kegiatan (fungsi) perusahaan dapat dikelompokan menjadi lima kelompok,

yaitu: kegiatan pemasaran (marketing), kegiatan produksi (producting),

kegiatan pembelanjaan (financing), kegiatan administrasi (administrating),

serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan genagn masalah-masalah

personalia. Kegiatan yang tidak direncanakan, tidak dapat dinilai

(dievaluasi) realisasi kerjanya nanti, karena tidak mempunyai sesuatu

tolak ukur.

c. Dinyatakan dalam unit moneter adalah unit (kesatuan) yang

dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam.

Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia ialah Rupiah

d. Jangka waktu tertentu yang akan datang yang menunjukan

bahwa anggaran berlakunya untuk masa yang akan datang.

Ini berarti bahwa apa yang dimuat di dalam anggaran adalah taksiran-

taksiran tentang apa yang terjadi serta apa yang dilakukan di waktu yang

akan datang.

Pengertian Kas

9

Page 10: profiatbilis

Kas sangat penting artinya karena menggambarkan daya beli dan dapat

ditransfer segera dalam perekonomian pasar kepada setiap individu atau

organisasi dalam memperoleh barang dan jasa yang doperlukan. Kas merupakan

alat pertukaranyang diakui oleh masyarakat umum danoleh sebab itu merupakan

landasan yang sangat kuat sebagai alat pengukur terhadap semua kegiatan

ekonomi yang ada di perusahaan. Dalam pengertian itu kas meliputi uang tunai

dan alat-alat pembayaran yang diterima umum, baik yang ada dalam perusahaan

maupun yang disimpan di kas.

Menurut R.A Supriyono dan L.Suparwono (1986,hal.5) menyatakan

bahwa “Kas adalah saldo uang tunai dan saldo rekening giro bank yang dimiliki

perusahaan serta elemen-elemen lainnya yang dapat dipersamakan dengan kas”

Uang kas merupakan suatu tujuan akhir dari rangkaian operasi

perusahaan yang membeli suatu transaksi baik secara tunai maupun kredit dan

akhirnya menjadi uang kas. Kas tidak hanya terbatas pada uang tunai saja tetapi

meliputi simpanan kredit di bank, cek maupun dokumen-dokumen lain yang

dapat ditukarkan dengan uang kas dan dapat digunakan sebagai alat tukar yang

siap dan bebas dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Kas adalah aktiva

lancar paling cepat berubah dan hampir seluruh transaksi yang terjadi selalu

berkaitan dengan kas. Kas merupakan harta yang bersifat liquid maksudnya

mudah digunakan kapan saja dan dimana saja namun kas tersebut adalah suatu

perkiraan yang sering terjadi di salahgunakan. Maka kas tersebut harus benar-

benar dite;iti dalam segi apapun agar tidak terjadi penyelewengan atau

penyimpangan yang negatif.

10

Page 11: profiatbilis

Jenis Kas

Syarat utama dari suatu elemen atau unsur baru dapat dipersamakn

dengan kas adalah sebagai berikut :

1. Dapat diterima setiap saat sebagai alat pembayaran khususnya dalam

lingkungan bisnis

2. Dapat disetor ke rekening giro di bank setiap saat sesuai dengan nilai

nominalnya.

Dari kedua elemen di atas, untuk menentukan apakah suatu elemen kas

atau tidak, maka hal ini dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa kas dapat

digolongkan menjadi dua yakni :

1. Kas pada perusahaan (cash on hand)

2. Kas pada Bank

Anggaran kas sebagai alat penting dalam proses perencanaan dan

pengendalian keuangan perusahaan merupakan proyeksi penerimaan dan

pengeluaran kas di masa yang akan datang untuk beberapa selang waktu

tertentu. Bagi manajer keuangan, proyeksi ini memberikan kerangka untuk

menilai dan mengendalikan penerimaan dan pengeluaran kas yang akan datang.

Dengan demikian manajer keuangan bisa menilai dan meninjau kembali

prosedur penagihan dan pengeluaran yang digunakan untuk menentukan apakah

prosedur tersebut akan memaksimalkan arus kas bersih perusahaan.

Anggaran kas menurut C Rollin Niswonger (2000,hal.377)

memberikan definisi sebagai berikut : “ Anggaran kas menyajikan pengeluaran

11

Page 12: profiatbilis

dan penerimaan kas yang diharapkan untuk satu minggu, bulan atau periode-

periode yang lebih panjang ”.

Menurut Welcsh, Hilton, Gardon (2000,hal. 377) memberikan definisi

sebagai berikut : “Anggaran kas merupakan arus kas masuk dan arus kas keluar

yang direncanakan dan posisi terakhir pada periode tertentu”.

Sementara menurut Mats, F.Usry, Lawrence (1993,hal. ) memberikan

pengertian bahwa: “Anggaran kas merupakan rencana terinci mengenai

antisipasi penerimaan dan pengeluaran kas untuk periode anggaran atau periode

khusus lainnya”.

Dari pengertian di atas diketahui bahwa anggaran kas mencakup dua

sektor yakni:

1. Sektor penerimaan kas, yang pada umumnya berasal dari:

a. Penjualan Tunai

b. Penagihan Piutang

c. Penjualan Aktiva

d. Penerimaan lain-lain (non operating) seperti penghasilan bunga dan

lain sebagainya.

2. Sektor pengeluaran kas, yang pada umumnya meliputi:

a. Pembelian Perlengkapan

b. Pembelian Peralatan

c. Pembayaran Upah dan lain sebagainya

Anggaran kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas

yang diharapkan satu minggu, bulan, tahun atau periode yang lebih panjang.

12

Page 13: profiatbilis

Saldo kas diharapkan pada akhir periode kemudian dibandingkan dengan

jumlah kas yang ditetapkan sebagai saldo minimum dan perbedaannya

merupakan antisipasi kelebihan atau kekurangan kas periode tersebut.

Periode waktu yang termasuk dalam suatu anggaran kas berbeda untuk

tiap perusahaan. Suatu anggaran kas pada umumnya sangat akurat apabila

meliputi suatu periode yang pendek, akan tetapi memerlukan perhatian yang

konstan. Suatu anggaran kas tahunan biasanya disusun berdasarkan kas bulanan.

Anggaran kas jangka pendek termasuk dalam rencana laba tahunan.

Anggaran kas pada dasarnya meliputi dua bagian yakni :

1. Penerimaan kas yang direncanakan

2. Pengeluaran kas yang direncanakan

Perencanaan arus kas masuk dan keluar aknan menunjukan:

1. Kebutuhan terhadap perencanaan investasi yaitu untuk

menanamkan kelebihan uang pada penggunaan yang menguntungkan

2. Kebutuhan untuk membiayai kekurangan kas yang mungkin

terjadi

Anggaran kas berkaitan langsung dengan rencana lainnya, seperti

rencana penjualan, anggaran piutang, anggaran biaya dan anggaran

pengeluaran untuk pembelian barang modal.

Menurut Welsch, Hilton, dan Gordon (200,hal.22) menyatakan bahwa:

“Dalam menyusun perencanaan anggaran kas berfungsi:1. Menentukan kegiatan yang didasarkan pada penyelidikan studi

dan penelitian2. Pengerahan seluruh tenaga dan modal perusahaan untuk

menentukan yang paling menguntungklan

13

Page 14: profiatbilis

3. Membuatatau menunjang kebijakan perusahaan4. Menentukan tujuan perusahaan5. Memberikan peluang kesempatan kerja6. Pemakaian alat-alat perusahaan akan lebih efektif.

Dengan diketahui kelebihan kas, maka manajenem dapat mengambil

keputusan untuk apa kas itu digunakan, apakah untuk investasi akiva tetap,

peralatan dan bangunan dan lain sebagainya.

2. Fungsi-fungsi Anggaran

Fungsi anggaran merupakan salah satu alat bagi manajemen dalam

mencapai tujuan perusahaan. Fungsi daripada anggaran menurut Gunawan

Adi saputro dan Marwan Usri S.W (1992, hal 50) :

a. Dalam Bidang Perencanaan, yakni :1) Membantu manajemen meneliti, mempelajari

masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan

2) Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan untuyk menentukan arah atau kegiatan yang paling menguntungkan

3) Membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan

4) Menentukan tujuan perusahaan 5) Membantu menstabilkan kesempatan kerja

yang tersedia 6) Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik

secara lebih efektif.b. Dalam Bidang Koordinasi,yakni:

1) Memebantu mengkoordinasikan factor-faktor manusia dan perusahaan2) Menghubungjan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha

karena dengan disusunnya anggaran dapat dinilai apakah rencana tersebut sesuai dngan keadan dunia yang dihadapi

3) Meneapkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan dalam arti seimbang dengan program perusahaan

4) Mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi.c. Dalam Bidang Pengawasan, yakni:

1) Mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran

14

Page 15: profiatbilis

2) Pencegahan secara umum pemborosan, sebetulnya ini adalah tujuan yang paling umum daripada penyusunan anggaran. Pengawasan terhadap pelaksanaan diharapkan dapat mengurangi pemborosan.

3. Tujuan Dan Manfaat Anggaran

Tujuan Anggaran

Perusahaan perlu menyusun perencanaan yang menyeluruh tentang

kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka panjang. Rencana jangka panjang

merupakan suatu kesatuan yang utuh dari rencana-rencana yang disusun untuk

kegiatan setiap tahun. Anggaran sebagai alat manajemen akan bermanfaat

dalam membantu manajemen mengelola perusahaan yaitu mengambil

keputusan-keputusan yang paling tepat atau menguntungkan perusahaan

seperti menseleksi konsumen, menentukan tingkat harga, syarat-syarat kredit

untuk konsumen dan lain sebagainya.

Manfaat Anggaran

Setiap perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar

akan memerlukan anggaran untuk kelangsungan hidup perusahaannya. Pada

umumnya anggaran mempunyai tiga kegunaan yaitu :

1. Sebagai pedoman kerja

2. sebagai alat pengkoordinasian kerja

3. Sebagai alat pengawasan kerja

Menurut Hongren dan Foster (1992,haal.148) menyatakan bahwa:

“Kalau dikelola dengan pintar anggaran akan :1. Mendorong perencanaan2. Memberikan criteria prestasi kerja 3. Peningkatan komunikasi

15

Page 16: profiatbilis

Anggaran didasarkan kepada ramalan-ramalan, misalnya keadaan

perekonomian, tingkat inflasi, peraturan-peraturan pemerintah, kebijaksanaan

dan reaksi saingan, perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Dengan

menggunakan ramaln-ramalan tersebut, dapat disusun rencana yang

memberikan keuntungan yang maksimum bagi perusahaan.

4. Jenis-Jenis Anggaran

Menurut M.Nafarin (2000,hal.17) menyatakan bahwa :

“Anggaran dapat dikelompokan dari beberapa sudut pandang berikut ini :1. Menurut dasar penyusuan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar), kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas yang berbeda. Anggaran Variabel disebut juga dengan anggaran fleksibel.

b. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran statis

2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :a. Anggran periodik adalah anggaran yang disusun untuk satu periode

tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang dususun setiap akhir periode

b. Anggaran kontinu adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat, misalnya tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat setahun mengalami perubahan

3. Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari :a. Anggaran jangka pendek adalah anggaran yang dibuat dengan

jangka waktu paling lama sampai satu tahunb. Anggaran jangka panjang adalah anggaran yang dibuat dengan

jangka waktu lebih satu tahun4. Menurut bidangnya, anggran terdiri dari anggaran operasional dan

anggarn keuangan. Kedua anggaran ini bila di[padukan disebut dengan anggaran induk (master budget). Anggaran induk yang mengkonsolidasiakn rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah

16

Page 17: profiatbilis

lagi menjadi anggaran triwulan dan anggaran triwulan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan. a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun Laba

Rugi. Anggaran operasional antara lain :1) Anggaran Penjualan2) Anggaran Beban Usaha 3) Anggarn Laporan L/R4) Anggaran Biaya Pabrik, yakni :

Anggaran Biaya Bahan Baku Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Anggaran Biaya Overhead

b. Anggaran Keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggarn neraca, antara lain: 1) Anggaran Kas2) Anggarn Piutang3) Anggran Persediaan 4) Anggarn hutang 5) Anggaran Neraca

5. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari :a. Anggarn Komprehensif adalah rangkaian dari

berbagai macam anggaran ynag disusun secara lengkap atau perpaduan anggaran operasional dan keuangan

b. Anggaran Partial adalah anggaran yang disusun secara tidak lengkap, anggaran hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja

6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :a. Appropriation Budget adalah suatu anggaran yang memberikan batas

pengeluaran maximum yang boleh digunakan untuk suatu hal tertentub. Performance Budget adalah suatu anggaran yang didasarkan pada

pelaksanaan fungsi, aktivitas dan proyek sampai batas maximum yang dipilih.”

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Kas

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran

secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yakni :

a. Faktor Intern

Faktor Intern yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam

perusahaan sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain :

17

Page 18: profiatbilis

1) Penjualan tahun-tahun yang lalu

2) Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan denagn

masalah-masalah seperti harga jual, syarat pembayaran barang yang

dijual

3) Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik dari segi

jumlahnya (kuantitatif) maupun dari segi ketrampilan dan keahlian

( kualitatif)

4) Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan

5) Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh perusahaan

6) Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan

dengan pelahsanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik di bidang

pemasaran, di bidang produksi, di bidang pembelanjaan, di bidang

administrasi maupun bidang personalia

7) Tersedianya data dan informasi untuk melakukan penafsiran-

penafsiran. Sebagaimana telah dinyatakan bahwa anggaran berisikan

tafsiran-tafriran tentang apa yang terjadi dan apa yang dilakukan

perusahaan di waktu yang akan datang.

Perusahaan masih dapat mengatur dan menyelesaikan factor-faktor

intern ini dengan apa yang diinginkan untuk masa yang akan datang. Misalnya

modal kerja yang sekarang dimiliki, dirasakan kurang untuk periode anggaran

yang akan datang, maka perusahaan dalam batas-batas tertentu masih bias

menambahnya, misalnya dengan meminta kredit Bank, demikian pula dengan

mesin-mesin, peralatan-peralatan, tenaga kerja serta fasilitas-fasilitas lainya,

18

Page 19: profiatbilis

dalam batas-batas tertentu masih bias disesuaikan dengan apa yang diinginkan

untuk periode anggaran yang akan datang, baik ditambah maupun dikurangi.

Oleh sebab itu factor-faktor intern ini sering disebut sebagai factor yang

Controable (dapat diukur), yaitu faktor-faktor dalam batas-batas tertentu

masih bias disesuaikan dengan keinginan atau kebutuhan periode anggaran

yang akan datang.

b. Faktor Ekstern

Faktor Ekstern yaitu data,informasi dan pengalaman yang terdapat di luar

perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan

perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1) Keadaan persaingan

2) Tingkat pertumbuhan penduduk

3) Tingkat penghasilan masyarakat

4) Tingkat pendidikan masyarakat

5) Tingkat penyebarab penduduk

6) Budaya, social, politik, hokum, agama, adapt-istiadat

dan kebiasaan masyarakat.

6. Syarat-syarat Berhasilnya Penyusunan Anggaran

Menurut R.A Supriyono (1991,hal.346)menyatakan bahwa:

“Syarat yang harus dipenuhi untuk berhasilnya penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut :a. Adanya organisasi perusahaan yang sehat b. Adanya sistem akuntansi yang memadai

19

Page 20: profiatbilis

c. Adanya penelitian dan analisa d. Adanya dukungan para pelaksana

Ad.a Adanya organisasi perusahaan yang sehat, apabila telah diberikan

wewenang dan tanggung jawab tentang fungsi dan jabatan yang

tercemar dari struktur organisasi ini maka akan tanpak pembagian

organisator, pembagian kerja secara departemen yang akan membentuk

pusat biaya sesuai dengan kebutuhan departemen. Tujuan pemabgian

kerja secara departemen bila dihubungkan dengan anggaran adalah

untuk merancang dan mengawasi, mengumpulkan data dan informasi

tentang biaya pada setiap bagian dalam organisasi.

Ad.b Adanya sistem akuntansi yang memadai. Sistem akuntansi yang

memadai meliputi :

1) Penggolongan rekening yang sama antara

anggaran dan realisasinya sehingga dapat dibandingkan dan dihitung

penyimpangan

2) Pencatatan akuntansi memberikan informasi

mengenai realisasi anggaran

3) Laporan didasarkan kepada akuntansi

pertanggungjawaban

Suatu sistem akuntansi yang baik harus memenuhi prinsip cepat yaitu

mampu menyediakan data tepat pada waktunya dan dapat memenuhi

20

Page 21: profiatbilis

kebutuhan, memenuhi prinsip yang aman yang berarti harus dapat

membantu menjaga harta milik perusahaan dan memenuhi prinsip

murah, biaya penyelenggaraan dapat ditekan sehingga relatif tidak

mahal

Ad.c Adanya penelitian dan analisa. Kelangsunagn hidup perusahaan

tergantung pula pada adanya usaha untuk mengadakan penelitian dan

pengembangan produknya. Faktor intern dan ekstern perusahaan

merupakan bahan-bahan untuk penelitian pengembangan kebijakan

perusahaan

Ad.d Adanya dukungan para pelaksana. Dalam melaksanakan suatu anggaran

diperlukan dukungan dari berbagai lapisan manajer pada semua tingkat

manajemen. Semua manajer harus merasa ikut bertanggung jawab dan

berpartisipasi dalam pelaksanaan anggaran, dan juga mempunyai rasa

tanggung jawab serta kesadaran atas tugas yang dibebankan kepadanya.

Adalah merupakan tugas manajemen eksekutif untuk memberikan

kesadaran dan bimbingan kepada manajer dari segala tingkat.

7. Proses Penyusunan Anggaran Kas

Penyusunan anggaran tidak hanya semata-mata menjadi tanggung

jawab direktur atau manajer keuangan saja. Perlu suatu komite anggaran yang

biasanya terdiri dari pimpinan tiap-tiap bidang fungsional. Ketua komisi

anggaran biasanya adalah direktur atau manajer keuangan atau apabila ada

21

Page 22: profiatbilis

suatu departemen anggaran tersendiri, mungkin pimpinan department tersebut

yang menjadi ketua.

Secara garis besar tugas untuk mempersiapakn anggaran dan

menyusun anggaran didelegasikan kepada :

a. Bagian Administrasi

Ini dilakukan bagi perusahaan yang relatif kecil sehingga tugas

penyusunan anggaran dapat diserahkan kepada salah satu bagian saja dari

perusahaan yang bersangkutan tidak perlu banyak melinatkan secara aktif

ke seluruh bagian

b. Panitia Budget

Hal ini disebabkan bagi perusahaan besar. Tugas menyusun budget perlu

melibatkan semua unsure yang mewakili semua bagian yang ada dalam

perusahaan, yang duduk dalam panitia budget.

Komisi budget atau panitia budget umumnya berada langsung di

bawah direksi. Dengan menenpatkan komisi anggaran ini secara langsung

dibawahnya maka diharapkan anggaran tersusun nantinya akan memperoleh

dukungan secara penuh dari semua bagian yang ada dalam perusahaan. Tim

penyusun budget biasanya diketuai oleh salah seorang pimpinan perusahaan

dengan anggota-anggota yang mewakili bagian pemasaran, bagian

pembelanjaan, serta personalia.

Baik budget yang disusun oleh bagian administrasi (perusahaan kecil)

maupun yang disusun oleh panitia budget (perusahaan besar), barulah

merupakan rancangan budget. Rancangan budget inilah yang diserahkan

22

Page 23: profiatbilis

kepada pimpinan tertinggi perusahaan untuk disahkan serta ditetapkan sebagai

budget yang definitif. Sebelum disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan,

masih dimungkinkan untuk diadakan perubahan-perubahan tertinggi

perusahaan dengan pihak-pihak yang diserahi tugas rancangan budget

tersebut.

Menurut Munandar (1992,hal.60) menyatakan bahwa :

“Setelah disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, maka rancangan budget tersebut telah menjadi budget yang definitif, yang akan dijadikan sebagi pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan kerja .”

Menurut Gudono (1993,hal.190) menyatakan tentang langkah-langkah

penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :

a. Manajemen puncak mengirim prinsip-prinsip penyususnan anggaran (termasuk tujuan umum perusahaan) ke masing-masing bagian

b. Masing-masing bagian menyusun anggaran operasionalnya (rencana laba) dimuat dengan memuat ramalan penjualan dan anggaran penjualan. Masing-masing manajer yang telah menerima anggaran penjualan itu untuk dijadikan dari penyusunan anggaran operasionalnya sendiri. Konsultasi dengan komite anggaran atau manajemen yang lebih tinggi sering dilakukan pada tahap ini.

c. Negosiasi antar bagian dan komunikasi dengan pihak atasand. Koordinasi dan pembahasan kembali terhadap rancangan

anggaran yang diajukan masing-masing departemen oleh komite anggaran. Beberapa divisi mungkin dilakukan supaya terjadi keharmonisan antara anggaran dari departemen yang satu dengan departemen lain. Konsultasi dengan pihak-pihak yang terkait dilakukan untuk membahas revisi ini.

e. Persetujuan akhir dari manjer puncak. Anggaran induk kemudian dibagi-bagikan ke setiap departemen.

Proses penyusunan anggaran biasanya meliputi :

a. Komite Anggaran

23

Page 24: profiatbilis

Sebagian besar organisasi mempunyai komite anggaran yang

mengawasi anggaran secara keseluruhan. Komite tersebut terdiri dari

anggota manajemen senior. Komite anggaran biasanya meliputi CEO

(Chief Executive Officer), kepala unit bisnis stratejik, dan kepala bagian

keuangan. Besar kecilnya komite anggaran tergantung pada besar kecilnya

organisasi, besarnya partisipasi unit organisasi dalam proses penyusunan

anggaran dan gaya manajemen dari CEO. Komite anggaran merupakan

otoritas tertinggi dalam organigasi untuk segala hal yang berkaitan dengan

anggaran.

Menurut Mulyadi dan Jhony Setyawan (2001,hal.566) menyatakan

bahwa komite anggaran terdiri dari :

1. Direktur utama sebagai ketua merangkap anggota komite 2. Direktur pemasaran sebagi anggota 3. Direktur produksi sebagai anggota 4. Direktur keuangan sebagai anggota 5. Direktur umum sebagai anggota 6. Manajer departemen anggaran sebagai sekretaris komite.

Adapun tugas komite anggaran adalah :

1. Merumuskan sasaran anggaran dan kebijakan pokok perusahaan untuk

tahun anggaran

2. Menyampaikan informasi mengenai tujuan dan kebijakan pokok

tersebut kepada para manajer penyusun anggaran

3. Mereview rancangan anggaran yang diajukan oleh para manajer

penyusun anggaran

24

Page 25: profiatbilis

4. Melakukan negosiasi dengan para manajer penyusun anggaran

mengenai rancangan anggaran yang mereka ajukan

5. Mengajukan rancangan anggaran perusahaan secara keseluruhan

kepada Dewan Komisaris Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

6. Mereview anggaran yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris RUPS

7. Melakukan negosiasi dengan para manajer penyusun anggaran

mengenai anggaran yang telah disahkan.

8. Melakukan revisi anggaran, sesuai dengan kebijakan RUPS

b. Periode Anggaran

Anggaran biasanya disusun untuk periode satu tahun dan sejalan

dengan tahun fiskal organisasi. Banyak perusahaan juga mempunyai

anggaran yang disusun untuk periode kuartal atau bulanan.

c. Pedoman Anggaran

Salah satu tanggung jawab komite anggaran adalah memberikan

pedoman atau anggaran awal (anggaran dasar) yang menentukan arah

anggaran dan menentukan penyusunan anggaran. Semua

pertanggungjawaban (unit anggaran) mengikuti pedoman anggran awal

dalam menyusun anggaran mereka.

d. Usulan Anggarn Dasar (Initial Budget)

Berdasarkan pedoman (Initial Budget), setiap pusat

pertanggungjawaban menyiapkan usulan initial budget untuk pusat

pertanggungjawaban mereka.

e. Negosiasi Anggaran

25

Page 26: profiatbilis

Anggaran dari unit anggaran memeriksa atau menguji usualan initial

budget untk melihat apakah usulan tersebut sesuai dengan pedoman

anggaran. Atasan juga memeriksa apakah tujuan anggaran dapat dicapai

dan searah dengan tujuan unit anggaran pada level berikutnya dan operasi

yang diandalkan konsisten dengan aktivitas yang dianggarkan unit

anggaran lain yang meliputi unit yang secara langsung atau tidak langsung

berpengaruh. Negosiasi terjadi pad asemua level organisasi. Negosiasi

merupakan inti dari proses penyusunan anggaran dan menyita sebagian

besar dari waktu penyusunan anggaran.

f. Mereview dan Persetujuan

Komite anggarn mereview dan memberiakn persetujuan akhir terhadap

anggaran. Komite anggaran memeriksa angggaran tersebut berkaitan

dengan konsistennya dengan pedoman angggaran, pencapaian tujuan

jangka pendek dan pemenuhan tehadap rencana stratejik. CEO kemudian

memberikan persetujuan anggaran secara keseluruhan dan mengajukan

anggaran tersebut kepada Dewan Direksi.

g. Revisi

Prosedur untuk merevisi anggaran bervarisi dari satu organisasi yang

satu dengan organisasi lainnya. Begitu anggaran disetujui, beberapa

organisasi hanya membolehkan dalam keadaan khusus, persetujuan untuk

melakukan modifikasi terhadap anggaran bisa saja sulit untuk dicapai

perusahaan lainnya, misalnya perusahaan-perusahaan yang menggunakan

anggran yang perlu diperbarui secara terus menerus menggunakan sistem

26

Page 27: profiatbilis

penganggaran (proses penyusunan anggaran) yang membolehkan revisi

yang dilakukan secara kuartal atau bulanan.

Menurut Robert N Anthony Vijay Govindarajan (2003,hal.9)

menyatakan bahwa:

“Proses penyusunan anggaran:a. Organisasi

1. Departemen AnggaranBiasanya (tidak selalu) melaporkan kepada pengawas perusahaan, menyusun arus informasi dari sistem pengontrolan anggaran

2. Panitia AnggaranPanitia anggaran terdiri dari anggota senior, manajemen, seperti bagian eksekutif, kepala bagian operasi, dan kepala bagian keuangan

b. Pengeluaran Garis PedomanJika sebuah perusahaan mempunyai proses strategi perencanaan tahun pertam (yang biasanya disetujui pada musim panas) adalah permulaan dari proses persiapan. Manajer harus memikirkan mas adepan sesuai dengan usulan yang diajukan sebagai dasr persiapan anggaran. Walaupun ada atau tidaknya strategi rencana langkah pertama dalam proses persiapan anggaran adalah untuk mengembangkan garis pedoman yang memerintah persiapan anggaran untuk disebarkan kepada semua manajer

c. Awal ProposalMenggunakan garis pedoman, tanggung jawab manajer dibantu dengan staff merewka, mengembangkan permintaan anggaran. Karena sebagian besar tanggung jawab akam memulai anggaran tahunan dengan fasilitas yang sama, personel dan sumber lain yang mereka miliki pada saat ini, anggaran ini didasarkan pada level-level yang ada, yang kemudioan diubah agar sesuai dengan garis pedoman

d. NegosiasiPembuat anggaran membahas anggaran yang diajukan dengan atasannya. Ini pusat kegiatan dan proses. Atasan cenderung menilai validitas dari tiap penyesuaian. Biasanya pertimbangan yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran tahunan merupakan perkembangan dari pelaksanaan tahun sebelumnya. Atasan mengenali bahwa ia menjadi pembuat anggaran pada level selanjutnya dalam proses pembuatan anggaran dank arena itu harus mempertahankan anggaran yang telah disetujui

e. Pemeriksaan dan PersetujuanAnggaran yang diajukan melalui beberapa level dalam organisasi. Persetujuan terakhir disarankan oleh panitia anggaran kepada kepala

27

Page 28: profiatbilis

eksekutif. CEO juga memasukan anggaran yang telah disetujui kepada Dewan Direksi untuk disahkan. Hal ini terjadi pada bulan Desember tepat sebelum anggaran tahunan dimulai

f. Perbaikan AnggaranAda dua tipe perbaikan anggaran yakni :1. Prosedur yangdipersiapkan secara sistematis (tiap

triwulan) memperbarui anggaran2. Prosedur yang mengijinkan membuat perbaikan dalam

keadaan tertentu.g. Anggaran Kontinjensi

Beberapa perusahaan mempersiapkan anggaran kebetulan yang menendakan bahwa manajemen perlu mengambil tindakan jika ada penurunan volume penjualan yang telah diantisipasi dalam perkembangan anggaran. Anggaran kebetulan menyediakan jalan yang lebih cepat untuk mengubah kondisi jika situasinya telah tiba.

Dalam prakteknya banyak dijumpai perusahaan yang mampu

beroperasi tanpa membuat anggaran. Akan tetapi, tanpa penyusunan suatu

anggaran, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengevaluasi kinerja,

kurang dapat mengoptimalkan efisiensi dan produktivitas kerja serta kurang

dapat memenfatkan kesempatan untuk perluasan usaha.

Penyusunan anggaran biasanya merupakan suatu proses yang

sistematis. Anggaran yang mencakup seluruh aspek di dalam organisasi

perusahaan disiapkan, ditinjau kembali dan bila perlu dilakukan perbaikan-

perbaikan sehingga anggaran yang nantinya dijadikan sebagai pedoman dalam

menjalankan kegiatan perusahaan merupakn suatu rencana yang paling baik.

Adapun tujuan perusahaan menyusun anggaran menurut Ellen, Edy, Sugianto

(2002,hal.102) adalah :

a. Menentukan posisi kas pada berbgai waktu dengan membandingkan uang kas masuk dengan uang kas keluar

b. Memoerkurakan terjadinya defisit atau surplusc. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek dan

jangka panjang. Apabila terjadi defisit, perusahaan perlu mencari

28

Page 29: profiatbilis

tambahan baru dan bila perushaan mengalami surplus maka perusahaan harus memilih alternative pengunaan yang paling menguntungkan

d. Sebagai dasar kebijakan pemberian kredit e. Sebagai dasar otorisasi dan anggaran yang disediakanf. Sebagai dasra penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas

sebenarnya

Pada umumnya anggaran yang disusun oleh pihak manajemen

perusahaan dimaksudkan agar kegiatan operasional yang dijalankan dapat

berjalan denagn lancar juga agar tugas masing-masing bagian yang terkait

didalamnya dapat dilaksanakan dengan baik.

Dalam penugasan penyusunan anggaran harus dilakukan secara

sistematis yaitu mulai dari bagian yang paling bawah karena bawahan yang

langsung terjun dalam pelaksanaanya, kemudian bawahan melaporkan kepada

atasanya sampai kepada manajer puncak. Disini manajer dihadapkan pada

suatu tanggung jawab dalam pengambilan keputusan dan keputusan yang

diambil merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan,

pengkoordinasian dan pengawasan.

Prosedur penyusunan anggaran tidak mutlak harus dari bawah baru ke

manjer puncak. Hasil anggaran yang disusun nantinya harus disetujui manajer

setelah itu dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Dalam penyusunan anggaran ada beberapa syarat yang harus

diperhatikan yaitu anggaran yang disusun harus realistis, dapat dipakai dimasa

yang akan datang, anggaran harus fleksibel, tidak kaku dalam arti anggaran

terseburt disesuaikan dengan keadaan yang selalu berubah-berubah atau

29

Page 30: profiatbilis

anggaran yang jumlah rupiahnya untuk satu masa didasarkan atas tingkat

aktivitasnya.

Anggaran disusun untuk membantu manajemen dalam mengadakan

perencanaan dan pengawasan, manajemen yang baik tidak ingin menghadapi

periode yang akan datang tidak menentu. Persepsi yang jelas mengenai peran

manajer dalam mencapai sasaran anggaran hanya dapat terwujud jika dua

syarat berikut dipenuhi, menurut Mulyadi (2001,hal.493) yaitu :

1. Sasaran anggaran diterima dengan jelas oleh manajer yang bertanggungjawab untuk mencapainya

2. Manajer yang diberi peran untuk mencapai sasaran diberi alokasi sumber daya yang memedai untuk mencapai sasaran anggaran.

8. Metode Penyusunan Anggaran Kas

Menurut Sofyan Safri Harahap (1997,hal. 90) cara pembuatan

anggaran ada tiga yaitu : “otoriter atau top down, demokrasi atau bottom up,

dan campuran atau top down and bottom up “.

Dalam metode otoriter atau top down, penggararan disususn dan

ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan harus dilaksanakan bawahan tanpa

keterlibatan bawahan dalam penyusunan. Metode ini ada baiknya jika

karyawan tidak mampu menyusun anggaran dan dianggap terlalu lam adan

tidak tepat jika diserahkan pada bawahan. Hal ini terjadi dalam perusahaan

yang karyawannya tidak memiliki keahlian cukup untuk menyusun suatu

anggaran. Akan tetapi atasan dapat saja menggunakan konsultan atau tim

khusus untuk menyusunnya.

30

Page 31: profiatbilis

Metode kedua demokrasi atau bottom up budget disusun berdasarkan

hasil keputusan karyawan. Dan disusun mulai dari bawahan sampai ke atasan.

Bawahan diserahkan sepenuhnya menyusun anggaran yang akan dicapainya

di nasa yang akan datang. Metode ini digunakan jika karyawan memiliki

kemampuan dalam menyusun anggaran dan tidak dikhawatirkan akan

menimbulkan proses yang lama dan berlarut.

Metode ketiga adalah campuran dari kedua metode di atas. Di sini

perusahaan menyusun anggaran dengan memulainyadari atas dan kemudian

untuk selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan bawahan. Jadi

ada pedoman dari atassan untuk pimpinan dan dijabarkan oleh bawahan sesuai

dengan pengarahan atasan.

Agar suatu anggaran kas menjadi efektif , maka system anggaran harus

merupakan sistem dari bawahan ke atasan (bottom up), yaitu dimulai dengan

para manajer yang menyusun anggaran. Jika pimpinan perusahaan mengubah

jumlah yang tercantum dan usulan anggaran, maka perubahan tersebut harus

bias meyakinkan penyusunannya dengan alasan yang dapat diterima.

Dalam pembahasan penelitian ini penulis mencoba membahas tentang

bentuk-bentuk anggaran yang telah dikembangkan untuk menyusun kas (cash

forecash) Ada dua metode penyusunan anggaran kas yaitu :

a. Direct Method

Direct method adalah metode penyusunan anggaran kas dengan secara

langsung ditetapkan ramalan-ramalan tentang elemen-elemen yang terdapat

dalam penganggaran. Ramalan ini ditetapkan berdasarkan pengalaman masa

31

Page 32: profiatbilis

lalu, trend, ratio dan ramalan tentang mas yang akan datang. Suatu ramalan

kas merupakan ramalan proyeksi penerimaan dan pengeluaran kas serta

saldonya dalam suatu periode tertentu. Metode ini merupakan salah satu cara

yang paling lazim digunakan dalam perusahaan, yang sangat penting untuk

dapat memberikan gambaran yang lengkap mengenai arus atau perputaran

penerimaan dan pengeluaran kas.

Pengalaman dan pengetahuan mengenai trend dan ratio akan dapat

menunjukan berapakah bagian dari penjualan total yang mungkin merupakan

penjualan kontan. Apabila pengalaman telah dianalisis hasilnya dapat

dikoreksi disesuaikan dengan perkembangan dan diterapkan terhadap

penjualan kredit dalam taksiran penjualan.

Dalam penyusuan anggaran kas yang lengkap, selain dari arus

penerimaan juga disajikan arus pengeluaran. Pengeluran kas dalam

perusahaan jasa biasanya terdiri dari gaji tetap, biaya perjalan dan biaya

operasi lainnya, berdasarkan anggaran yang telah ditentukan.

Apabila langkah ini telah tersedia maka periode pembayaran dapat

ditetapkan dengan mudah karena gaji dan upah merupakan hak karyawan.

Dengan melihat pada kelender akan dapat ditentukan yanggal pembayaran.

Pertimbangan-pertimbangan tersendiri harus diberikan terhadap potongan

pajak penghasialn dari gaji kotor, karena itu tidak akan dibayar pada waktu

yang bersamaan dengan pembayaran upah bersihnya kecuali apabila dibentuk

rekening bank khusus mengenai potongan PPh. Praktek yang biasa

mengharuskan diterapkan penerimaan dan pengeluaran kas di luar transaksi-

32

Page 33: profiatbilis

transaksi pelunasan hutang atas kebijaksanaan pimpinan, pembelian saham

perusahaan sendiri atau dana yang diperoleh dari pinjaman bank. Keputusan-

keputusan yang berhunungan dengan cara mendapatkan atau pembelanjaan

kas ini dapat dicapai pada saat posisi kas diketahui dan sesuai dengan itu

dirumuskan kebijaksanaannya setelah diketahui arus penerimaan dan

pengeluaran kas pada jangka waktu tertentu maka untuk masa yang akan

datang penganggaran kas sudah dianggarkan.

b. Adjusted Net Income Method

Adjusted Net Income Method adalah suatu penyusunan anggaran kas

yang bertitik tolak dari laporan perhitungan laba rugi yang dianggarkan.

Dalam metode ini pendapatan yang diproyeksikan dalam laporan laba rugi

akan dikoreksi dengan semua transaksi-transaksi kas yang timbul dan yang

tidak berhubungan dengan kas akan menghasilkan laporan laba rugi kas yang

kemudian dikoreksi lagi dengan transaksi-transaksi kas yang timbul karena

adanya perubahan neraca yang bersifat noperasional.

Zaki Baridwan (1993,hal.30) menyatakan bahwa : “ Laporan Laba

Rugi adalah suatu laporan yang yang memungkunkan pendapatan-pendapatan

dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu.”

Perkiraan-perkiraan yang terdapat dalam laporan laba rugi dapat

digolongkan dalam dua kelompaok yaitu kelompaok pendapatan dan

kelompok biaya. Pendapatan yang terdapat dalam laporan laba rugi bersumber

dari aktivitas perusahaan seperti penyerahan jasa atau pemberian izin kepada

33

Page 34: profiatbilis

pihak lain yang menggunakan sumber daya perusahaan yang ditukar sewa

atau dalam bentuk balas jasa.

B. Kerangka Konseptual

Adapun kerangka konseptual yang akan dibahas dalam penelitian ini yang

berhubungan dengan penyusunan anggaran kas. Kas merupakan jenis aktiva

lancar yang mudah sekali digelapkan dan merupakan jenis aktiva lancar yang

umumnya menjadi incaran penyelewengan. Manajemen harus dapat mencegah

penyimpangan-penyimpangan atau penyelewengan yang mungkin terjadi atas

penerimaan kas maupun pengeluaran kas pada perusahaan.

Untuk melaksanakan fungsinya manajemen memerlukan teknik dan

prosedur yang dapat memberikan informasi untuk mengambil keputusan. Salah

satu teknik tersebut yakni dengan menyusun anggaran (budget). Dalam menyusun

anggaran, terutama anggaran kas harus diperhatikan atau dipertimbangkan dengan

teliti karena kas merupakan aktiva lancar yang mudah dipindahtangankan.

Anggaran kas direncanakan untuk mengawasi anggaran yang terdiri dari

anggaran peneimaan kas dan anggaran pengeluaran kas. Peramalan anggaran kas

yang jauh dari kenyataan akan dapat mempersulit manajemen perusahaan,

sehingga bila peramalan dipergunakan sebagai dasar kebijaksanaan perusahaan

baik jangka pendek maupun jangka panjang tentu akan mempersulit manajemen

perusahaan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa dengan perencanaan yang

sesuai maka realisasi anggaran kas akan mampu mencapai nilai optimal

sebagaimana ditargetkan.

34

Page 35: profiatbilis

C. Penelitian Terdahulu

Dalam menyusun skripsi ini penyusun mereferensi penelitian terdahulu

yang membahas mengenai “Analisa Penyusunan Anggaran Kas pada PT.

Sumatratel Indonesia Medan” yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi

yang mana perusahaan ini merupakan anak perusahaan PT.Telkom yang disusun

oleh Dara Hastuti (2004), NPM (9905170207), Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Masalah yang diteliti oleh

peneliti tersebut adalah . Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik

analisis statistik deskriptif

Dari hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa :

Penyusunan anggaran kas dalam bentu lampiran estimasi penerimaan dan

estimasi pengeluaran. Estimasi ini mula-mula disusun dari estimasi penerimaan

yaitu estimasi penerimaan yang diperoleh dari hasil operasi komersil atau hasil

pendapatan jasa gadai dan penerimaan lain-lain berdasarkan dari hasil penerimaan

uang kas/bank yang tidak termasuk dari penerimaan operasional, kemudian

ditentukan pengeluaran non operasional untuk membiayai kegiatan yang bersifat

komersil atau akibat adanya transaksi pembelian dan pengeluaran lain seperti

biaya bunga dan provisi, biaya pegawai, biaya administrasi dan umum, biaya

pendidikan dan pelatihan dan lain-lain. Namun perusahaan tidak mengestimasikan

kemungkinan adanya pengeluaran lain-lain dalam satu minggu yang akan datang

sehingga apabila terdapat pengeluaran lain pada realisasinya akan menyebabkan

selisih.

35

Page 36: profiatbilis

36

Page 37: profiatbilis

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Defenisi Operasional

Tujuan utama dari pemberian definisi operasional adalah sebagai suatu

definisi yang diberikan pada suatau variabel dengan cara memeberikan arti atau

menspesifikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan

untuk mengukur variabel tersebut. Adapun definisi operasional penelitian ini

adalah anggaran kas.

Maksud dari penyusunan anggaran kas merupakan langkah awal yang

harus dilalui oleh setiap perusahaan sebelum memulai kegiatannya agar sasaran

(kas) yang ditargetkan dapat dicapai.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan pada PT. Ira Widya Utama Group Medan

yang terletak di Komplek Taman Setia Budi Indah Jalan. Cactus Raya Blok J

No.1 Medan.

Waktu Penelitian

Adapun penelitian dilakukan pada tanggal 2 April 2007 sampai dengan

selesai.

37

Page 38: profiatbilis

C. Jenis Dan Sumber Data

Jenis Data

Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, jenis data yang penulis

kumpulkan untuk mendukung variable yang diteliti adalah data dokumentasi yaitu

mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian yang

di dapat dari bagian akuntansi perusahaan. Dokumentersebut adlah anggaran kas

serta realisasinya tahun 2005 dan tahun 2006.

Sumber Data

Adapun sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari :

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diambil langsung dari objek penelitian

(perusahaan) dengan cara mengumpulkan data yang berhubungan dengan

penelitian yang penulis lakukan seperti wawancara dan pengamatan yang

dilakukan oleh penulis berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi, jenis

anggaran perusahaan, job description, anggaran serta realisasinya serta data

lain yang mendukung dalam penelitian ini

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perpustakaan yang

berupa hasil penelitian dan landasan tertulis yang berupa literatur-literatur,

buku-buku, makalah dan data lainnya yang berhubungan denagn penelitian

ini.

38

Page 39: profiatbilis

D. Tehnik Pengumpalan Data

Dalam penelitian ini ada 3 tehnik pengumpulan data :

1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan

langsung ke objek penelitian

2. Interview

Interview adalah pengumpulan data dengan cara melakukan Tanya jawab atau

wawancara secara langsung dengan pemimpin atau karyawan perusahaan.

E. Tehnik Analisa Data

Setelah data yang diperoleh, penulis menganalisa dengan

menggunakan suatu metode analisa data. Adapun tehnik analisa data yang

digunakan penulis adalah metode deskriptif yaitu analis ayang dilakukan dengan

mengumpulkan, mengklarifikasikan, menginterprestasikan serta menganalisa data

sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan yang berlaku.

39

Page 40: profiatbilis

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Dearden, Bedford (1994). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Kelima. Penerbit Erlangga Jakarta.

C. Rollin niswonger, Warren, Reeve Fess (2000). Prinsip-Prinsip Akunransi. Edisi:19, Jilid Dua, Penerbit Erlangga Jakarta.

Gunawan Adi Saputra dan Marwan Usri S.W,(1992). Anggaran Perusahaan, Yogyakarta: Edisi Revisi II.BPFE UGM.

Horgen,T.Charles,(1993). Pengantar Akuntansi Manajemen, Terjemahan Moh.Badjeni dan Kusnedi, Jilid Pertama, Edisi Keenem, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Matz, M.F. Usry (1996). Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian Biaya, Edisi Kedelapan. Jilid I. Penerbit: Erlangga, Jakarta. Terjemahan H. WibowoSirait.

M. Nafarin (2000). Penganggaran Perusahaan. Edisi Pertama. Penerbit: Salemba Empat Jakarta.

Mulyadi,(2001). Akuntansi Manajemen Manfaat dan Rekayasa, Edisi Kedua, Yogyakarta: FE. UGM.

Mulyadi dan John Setyawan (2001). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Kedua Penerbit: Salemba Empat Jakarta.

R.S Mas’ud Machfoed. MBA (1991). Akuntansi MAnajemen. Buku Dua. BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

R.A Supriyono (1987). Akuntansi Manajemen I Konsep DAsar Akuntansi Manajemen Dan Proses Perencanaan. Edisi Pertama. BPFE Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

R.A Supriyono dan L. Suparwoto (1989). Pengantar Akuntansi. Rekening-Rekening Laporan Keuangan. BPFE Universitas Gajah Mada Yogyakarta

Welcsh, Hilton, Gardon(2000). Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba, Jakarta, Buku 2, Penerbit: Salemba Empat Jakarta.

Robert N.Anthony dan Vijay Govindarajan (2000). Sistem Pengendalian Manajemen

40