profesi

10
TUGAS PROFESI KEPENDIDIKAN “ PENGERTIAN DAN SUMBER STRES DALAM PEKERJAAN GURU” D I S U S U N OLEH KELOMPOK 6 1. HOTMAIDAH FITRIANI NST 2. NURHAMIDATUL FADILLAH 3. TIA RAHAYU 4. SAKINAH DONGORAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN EKONOMI – AKUNTANSI UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA T.A 2013/2014

Upload: afrizen-pasaman

Post on 10-Aug-2015

60 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFESI

TUGASPROFESI KEPENDIDIKAN

“ PENGERTIAN DAN SUMBER STRES DALAM PEKERJAAN GURU”DISUSUN

OLEHKELOMPOK 6

1. HOTMAIDAH FITRIANI NST2. NURHAMIDATUL FADILLAH

3. TIA RAHAYU4. SAKINAH DONGORAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPENDIDIKAN EKONOMI – AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARAT.A 2013/2014

Page 2: PROFESI

PENGERTIAN DAN SUMBER STRES DALAM PEKERJAAN GURU

A.PENDAHULUAN

Stres merupakan fenomena psikofisik yang bersifat manusiawi, dalam arti bahwa stres itu bersifat inheren dalam diri setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Stress dialami oleh setiap orang, dengan tidak mengenal jenis kelamin, usia, kedudukan, jabatan atau status sosial ekonomi.

Stres dapat memberikan pengaruh positif dan negative terhadap individu. Pengaruh postif yaitu mendorong individu untuk melakukan sesuatu, membangkitkan kesadaran, dan menghasilkan pengalaman baru. Sedangkan pengaruh negative yaitu menimbulkan perasaan-perasaan tidak percaya diri, penolakan, marah atau depresi dan memicu berjangkitnya penyakit sakit kepala, sakit perut, insomnia, tekanan darah tinggi atau stroke.

Pengaruh negative dari stres itu, dapat dicontohkan pada kasus penolakan dan perlakuan seorang ibu yang kasar terhadap anak, yang dapat menyebabkan stress bagi anak tersebut. Stress anak yang berkepanjangan ternyata berpengaruh negative bagi bagi perkembangan kepribadiannya, yaitu bersifat kurang percaya diri, dan takut melakukan sesuatu.

Page 3: PROFESI

B.PENGERTIAN STERS

Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental.

Stres merupakan suatu respon adoptif terhadap situasi yang dirasakan menantang atau mengancam kesehatan seseorang. Kita sering mendengar bahwa stres merupakan akibat negatif dari kehidupan modern. Orang-orang merasa stres karena terlalu banyak pekerjaan, ketidakpahaman terhadap pekerjaan, beban informasi yang terlalu berat atau karena mengikuti perkembangan zaman. Kejadian-kejadian tersebut menimbulkan distres, yang derajat penyimpangan fisik, psikis, dan perilaku dari fungsi yang sehat.

Page 4: PROFESI

C.STRES PADA SETIAP PERIODE KEHIDUPAN 1. Stres pada Masa Bayi Situasi stress yang umumnya dialami bayi merupakan pengaruh lingkungan yang

tidak ramah (unfamiliar), dan adanya keharusan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan atau peraturan orang tua. Tuntutan yang harus diikuti oleh bayi itu antara lain; menerima penyapihan dari ibunya, belajar cara makan dan mematuhi jadwal waktunya, berlatih buang air pada tempatnya dan membersihkan setelahnya (toilet training), dan lain-lain. Kemampuan penyesuaian diri bayi terhadap tuntutan tersebut ternyata tidak berlangsung secara otomatis, melainkan melalui proses yang tidak jarang menimbulkan kesulitan. Pada proses penyesuaian diri inilah, bayi sering mengalami stress. Factor lain yangmenyebabkan stress pada bayi adalah sikap penolakan atau ketidaksenangan ibu, yang ditandaidengan perlakuan ibu yang kasar, marah.

2. Stres pada Masa AnakStres pada anak biasanya bersumber dari keluarga, sekolah, atau teman mainnya.

Stres yang bersumber dari keluarga, seperti : kurang curahan kasih saying dari orang tua, dan perubahan status keluarga (seperti dari serba kecukupan menjadi serba kekurangan, atau brokenhome).

Sementara sumber stress yang berasal dari sekolah, diantaranya : sikap dan perlakuan guru yang kasar, kurang berhasil dalam bidang akademis, tidak naik kelas, kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas dari guru dan keadaan sekolah yang kurang kondusif untuk belajar (bising, kumuh dan kurang sehat), dan lain-lain.

Page 5: PROFESI

3. Stres pada Masa Remaja Ada suatu kepercayaan yang sudah populer bahwa masa remaja

merupakan masa stres dalam perjalanan hidup seseorang. Yang menjadi sumber utama stres pada masa ini adalah konflik atau pertentangan antara dominasi, peraturan atau tuntutan orang tua dengan kebutuhan remaja untuk bebas, atau independen dari peraturan tersebut.

Banyak reaksi penyesuaian remaja yang negative merupakan pernyataan dari upaya-upaya untuk mencapai kebebasan tersebut. Gejala-gejala yang sangat umum dari kesulitan penyesuaian diri remaja ini, diantaranya: membolos sekolah, bersikap keras kepala atau melawan, dan berbohong.

4. Stres pada Masa Dewasa Stres yang dialami orang dewasa pada umumnya bersumber dari

faktor-faktor kegagalan perkawinan, ketidakharmonisan hubungan dalam keluarga, masalah nafkah hidup atau kehilangan pekerjaan (seperti di PHK), ketidakpuasan dalam hubungan seks, penyimpangan seksual suami istri, perselingkuhan suami istri, keadaan hamil, menopause, gangguan kesehatan fisik, dan anak yang nakal.

Page 6: PROFESI

•Tanda-tanda fisik yang menunjukkan gejala stres, diantaranya; sakit kepala, sakit lambung (mag), hipertensi (darah tinggi), sakit jantung atau jantung berdebar-debar, insomnia (sulit tidur), mudah lelah, keluar keringat dingin, kurang selera makan, dan sering buang air kecil.

• Tanda-tanda psikologis yang menunjukkan gejala stres diantaranya; gelisah atau cemas, kurang dapat berkonsentrasi belajar atau bekerja, sikap apatis (masa bodoh), sikap pesimis, hilang rasa humor, bungkam seribu bahasa, sering melamun, dan sering marah-marah atau bersikap agresif (baik secara verbal, seperti : kata-kata kasar, dan menghina; maupun non-verbal, seperti; menempeleng, menendang, membanting pintu, dan memecahkan barang-barang).

D. GEJALA STRES

Page 7: PROFESI

E. STRES YANG DIALAMI PARA GURU

Guru sebagaimana manusia pada umumnya tidak dapat juga terlepas dari stres ini baik yang positif ataupun yang negatif (distres). Sumber stres yang dialami para guru bersumber dari dua faktor yaitu faktor eksternal dan internal.

1. FAKTOR EKSTERNAL• Gaji yang tidak memadai• Sistem promosi yang tidak fair dan tidak transparan• Kondisi pekerjaan seperti perubahan kurikulum• Hubungan yang kurang harmonis engan rekan kerja

2. FAKTOR INTERNAL• Tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman• Menjadi guru karena terpaksa• Karena motivasi menjadi guro

Page 8: PROFESI

F. SOLUSI YANG BISA DILAKUKAN

• Pertama dari pihak pemerintah supaya memperhatikan nasib guru, terutama yang berkaitan dengan masalah kebutuhan dasarnya seperti  pangan,  sandang, papan, beaya kesehatan keluarga, biaya pendidikan anak dan kalau perlu kesempatan untuk rekreasi keluarga. Selain itu dana untuk peningkatan pengetahuan dan kualitas keprofesian guru, misalnya untuk mengikuti pendidikan lanjutan dan pelatihan-pelatian perlu dialokasikan secara optimal. Pola-pola promosi cara lama yang yang tidak transparan, didasarkan pada like and dislike dan memprioritaskan siapa yang berani membayar, tidak boleh saat ini harus  ditinggalkan. Masayarakat pada umumnya perlu lebih apresiatif terhadap profesi guru sebagai pendidik dengan tindakan nyata, tidak cukup hanya menyuguhi “nyanyian pahlawan tanpa tanda jasa” saja.

Page 9: PROFESI

• Kedua, dari pihak guru sendiri seyoyanya setiap saat memotivasi diri dengan cara selalu mengadakan evaluasi kemampuan dirinya baik yang menyangkut wawasan keilmuan atau kemampuan mengajarnya untuk kemudian berusaha meningkatkannya demi memberikan pelayanan yang optimal pada anak didik. Perlu disadari bahwa pekerjaan sebagai guru pada dasarnya pekerjaan pengabdian dalam bentuk layanan sosial. Kemudian dalam mengajar diniati sebagai pengabdian sekalipun kenyataannya ia mendapatkan gaji. Dengan demikian apapun kondisi eksternal misalnya insentif yang didapat tidak memadai, tidak akan terlalu membuat para guru menjadi  frustrasi

Page 10: PROFESI

SEKIAN &

TERIMAKASIH