produktivitas dan kesuburan...

24
PRODUKTIVITAS DAN KESUBURAN PERAIRAN PenelitiPada Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Dan Penyuluhan Perikanan SAHABUDDIN Dipresentasikan pada Kuliah umum Praktik Lapang Terpadu mahasiswa Jurusan Budidaya Perikanan Universitas Hasanuddin Di Maros, 14 April 2017

Upload: vandiep

Post on 12-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PRODUKTIVITAS DAN KESUBURAN PERAIRAN

PenelitiPadaBalaiRisetPerikananBudidayaAir PayauDan PenyuluhanPerikanan

SAHABUDDIN

Dipresentasikan pada Kuliah umum Praktik Lapang Terpadu mahasiswaJurusan Budidaya Perikanan Universitas Hasanuddin

Di Maros, 14 April 2017

Produktivitas dan KesuburanPerairan

1. Bahan organik baru (output)2. Proses Fotosintesis (proses)3. Fitoplankton/tumbuhan berkhlorofil (pelaku)

Produktivitas primer adalah suatu proses pembentukansenyawa-senyawa organik melalui proses fotosintesis. Prosesfotosintesis sendiri dipengaruhi oleh faktor konsentrasi klorofila, serta intensitas cahaya matahari. Nilai produktivitas primerdapat digunakan sebagai indikasi tentang tingkat kesuburansuatu ekosistem perairan.

Produktivitas primer :-Menggambarkan jumlah pembentukan bahan organik baru per satuan waktu.-Terbentuk melalui Proses Fotosintesis.-Kegiatan fotosintesis oleh Fitoplankton Dan Tanaman Air (Boyd 1979).

-Produktivitas primer dinyatakan dalam :a.mg C/m3/jam atau mg C/m3/hari untuk satuan volume air dan,b.mg C/m2/jam atau mg C/m2/hari satuan luas kolom air.

Produktivitas primer dapat diartikan sebagai kandungan bahan-bahan organik yangdihasilkan dari proses fotosintesis oleh organisme berklorofil dan mampu mendukungaktivitas biologi di perairan tersebut.PP dapat dipakai menentukan kesuburan suatu perairan (Suwigyo, 1983).

Klasifikasi tingkat kesuburan tersebut adalah:1. 0-200 mg C/m3/hari termasuk oligotrofik,2. 200-750 mg C/m3/hari termasuk mesotrofik dan3. Lebih dari 750 mg C/m3/hari termasuk eutrofik (Triyatmo dkk 1997).

Produktivitas primer dapat diketahui nilainya dengan cara mengukur perubahankandungan DO yang dihasilkan dari proses fotosintesis. Produksi oksigen dapatmenjadi dasar pengukuran adanya kesetaraan yang kuat antara O2 dan pangan yangdihasilkan (Odum 1970).

Secara umum kebutuhan unsur hara tiap jenis fitoplankton hampir sama,hanya terdapat perbedaan sedikit untuk jenis fitoplankton tertentu.Media kultur di laboraturium bagi pertumbuhan alga harus mengandungunsur-unsur :

Macronutrient seperti : N, P, K, S, dan Mg sertaUnsur mikronutrient : Si, Zn, Cu, Mn, Co, Fe dan Bo

Unsur hara : faktor yang penting dalam pertumbuhan fitoplankton, untukmemperoleh pertumbuhan populasi yang baik diperlukan nutrien yangmemadai, yang sesuai bagi pertumbuhan fitoplankton yang dikultur.

Plankton (fito-zoo) : makanan alami larva organisme di perairan.- Sebagai produsen primer, fitoplankton memanfaatkan sinar matahari

sebagai sumber energi dalam aktivitas kehidupannya,- Zooplankton sebagai konsumen primer memanfaatkan sumber energi

yang dihasilkan oleh produser primer (Lagus et.al, 2004; Andersen et., 2006).

Prod. primer : kandungan bahan organik yang dihasilkan dari proses fotosintesis olehorganisme dan mampu mendukung aktivitas biologi di perairan baik perairan tawar maupunlautan lepas.Prod. primer fitoplankton : kondisi perairan dimana kandungan zat-zat organik yang dapatdihasilkan oleh fitoplankton dari zat anorganik melalui proses fotosintesis (Nybakken 1992).

Produktivitas primer dalam bentuk plankton dianggap salah satu unsur yang pentingpada salah satu mata rantai perairan. Plankton-plankton yang ada dalam perairanakan sangat berguna dalam menunjang sumberdaya ikan, terutama golongankonsumen primer.Densitas dan diversitas fitoplankton dalam perairan sangat dipengaruhi oleh kondisilingkungan. Densitas fitoplankton akan tinggi apabila perairan yang didiami subur(Boyd 1982).Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas primer perairan bisadibagi menjadi 3, yaitu faktor kimia, fisika, dan biologi.1. Faktor kimia seperti kandungan fosfat dan nitrat adalah merupakan hara yang

penting untuk pertumbuhan dan reproduksi fitoplankton.2. Bila dikaitkan dengan faktor fisika dan level air maka pada level air yang rendah

dengan tersedianya sinar matahari menghasilkan produktivitas primer yang tinggi.3. Faktor biologi seperti perbandingan komposisi biomassa fito dan zoo, bahwa jumlahindividu dalam populasi fitoplankton jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlahindividu dalam populasi zooplankton, dan karena yang melakukan fotosintesa didalamekosistem perairan adalah fitoplankton, ini berakibat langsung terhadap tingginyaproduktivitas primer (Kaswadji 1976).

Produktivitas primer adalah nilai kesuburan pada suatu kolam atau danau; kandungan bahan-bahan organikyang dihasilkan dari proses fotosintesis oleh organisme dan mampu mendukung aktivitas biologi di perairan baikperairan tawar maupun lautan lepas.

Tingkat produktivitas primer dipengaruhi oleh faktor fisik (suhu dan kecerahan), kimia (DO, CO2, pH danalkalinitas), dan biologi (densitas dan diversitas plankton)

-Struktur piramida makanan : fitoplankton => produksi primer.

-Fitoplankton berperan sebagai produsen, peranan ekosistemnyasebagai pengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia prosesfotosintesis (Odum, 1996: 376).

-Energi kimia merupakan senyawa organik karbon yang bemanfaatbagi organisme heterotrof yang hidup di ekosistem produktivitasperairan sangat ditentukan dengan adanya fitoplankton.

Perairan cenderung memiliki produktivitas primer tinggi ketersediaanfitoplanktonnya tinggi (Nontji, 1984).

Keberadaan fitoplankton disuatu perairan sangat dipengaruhi oleh faktorbiologi,fisikdankimiawilingkungandiperairantersebut.

Beberapa faktor fisik dan kimiawi lingkungan yang mempengaruhikeberadaan fitoplankton diantaranya :

-intesitas cahaya,-kedalaman perairan

-keberadaan unsur hara.

RESPIRASI DEKOMPOSISI

FOTOSINTESIS

Uji lab : Pengaruh cahaya terhadap populasi kultur di lab dan laut

Laju pertumbuhan sel harian :

Laju pertumbuhan sel harian dihitung dengan mengambil sampel 2 ml darisetiap media kultur lalu diamati dibawah mikroskop menggunakan neubauerhaemocitometer.

Laju pertumbuhan mengikuti persamaan :µ = (ln co – ln ci)/∆t -1

dimana : co : jumlah sel awal (sel ml-1), ci : jumlah sel akhir (sel ml-1) ∆t : waktu inkubasi (hari).

Analisis Partikulat Organik /inorganik karbon di Lab. Alghalphysiology Essex Uni-UK

Produsen primer (fitoplankton) hidup terbatas di lapisan perairan laut beberaparatus meter dari permukaan laut. Meskipun fitoplankton membentuk sejumlahbesar biomassa di laut, kelompok ini hanya diwakili oleh beberapa filum saja.Sebagian besar bersel satu dan mikroskopik atau makroskopik, seperti :Chrysophyta (ganggang kuning-hijau/emas),Cyanophyta ( ganggang biru),Chlorophyta (ganggang hijau)Phaeophyta (ganggang coklat), sertaPyrophyta (sebangsa dinoflagelata).

Fase Pertumbuhan fitoplankton (kultur laboratorium)

Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan teratur semuakomponen di dalam sel hidup. Menurut Becker (1994), pertumbuhan kulturmikroalga melalui beberapa fase :1. Fase adaptasi (fase lag), dimana sel mikroalga lebih peka terhadap

perubahan kondisi sekitarnya.2. Fase eksponensial (fase logaritmik), fase dimana sel mikroalga sudah

beradaptasi sehingga peningkatan biomasa mikroalga (dua kali lipat).3. Fase penurunan laju pertumbuhan (Declining Relatif Growth Phase)

diikuti oleh fase stasioner (stationery Phase) yaitu fase dimanakonsentrasi biomasa maksimum tercapai, mikroalga mulai kekurangancahaya dan nutrien.

4. Berkurangnya intensitas cahaya disebabkan karena terjadinyapembentukan bayangan dari sel itu sendiri (self-shading) dan autoinhibition yaitu kemampuan menghasikan senyawa penghambatpertumbuhan oleh sel itu sendiri (Richmond, 1986 dalam Diharmi, 2001).

5. Fase pertumbuhan mikroalga selanjutnya adalah fase kematian/collapse(Death Phase) fase ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yangtidak mendukung, umur kultur, cahaya dan nutrient yang terbatas, danterinfeksi oleh mikroorganisme lain

Kesimpulan

1. Produktivitas : bahan organik baru2. Proses fotosintesa fitoplankton3. Energi : respirasi, dekomposisi

1. Bahan organik baru (output)2. Proses Fotosintesis (proses)3. Fitoplankton/tumbuhan berkhlorofil (pelaku)4. Hasilnya : respirasi, dekomposisi