prodi s3 ilmu agama dan kebudayaan program pasca · pdf filepsikologi lintas budaya, umm press...

33
1 Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca Sarjana Universitas Hindu Indonesia Silabus Mata Kuliah MULTIKULTUR DAN LINTAS BUDAYA Wayan Gede Suacana Dasar Pemikiran Kemajemukan (pluralitas) dan keanekaragaman (heterogenitas atau diversitas) masyarakat dan kebudayaan (di) Indonesia merupakan kenyataan sekaligus keniscayaan. Hal ini harus diterima dan diakui secara jujur, serta dikelola dengan cermat, agar kemajemukan dan keanekaragaman itu tidak menimbulkan berbagai ekses negatif, antara lain benturan masyarakat dan kebudayaan lokal. Salah satu caranya adalah dengan hidup damai di tengah kemajemukan dan keanekaragaman tersebut. Hidup dalam kondisi seperti itu jelas menghendaki adanya rasa saling pengertian, toleransi, inklusivitas, kebersamaan, kerukunan dan kerja sama, di tengah perbedaan- perbedaan yang ada. Pemahaman lintas budaya berupa keragaman budaya yang ada sekaligus dampak budaya tersebut terhadap kelangsungan masyarakat sosial dalam lingkup budaya tertentu diperlukan agar perbedaan itu tidak mengakibatkan persoalan atau kesalahpahaman berbagai pihak yang terlibat. Sebab sudah jamak terjadi konflik- konflik budaya kerap bermunculan di berbagai tempat/ kota pertemuan yang berkarakter multi budaya. Substansi Pokok Perkuliahan Berangkat dari dasar pemikiran tersebut, mata kuliah ini dimaksudkan untuk menyampaikan realitas Indonesia sebagai sebuah negara multikultur yang tidak terbantahkan serta memerlukan pemahaman lintas budaya. Multikulturalisme telah menjadi paradigma yang tidak saja mengandaikan hadirnya keanekaragaman elemen sosial budaya, tetapi juga proses peleburan antara elemen yang satu dengan elemen yang lain ke dalam sebuah bejana sosial budaya yang berubah-ubah (melting) dan mencair ( fluid). Hanya disayangkan, keanekaragaman yang ada di masa Orde Baru dikelola ke dalam suatu keseragaman yang represif, sehingga multikulturalitas kebangsaan Indonesia menjelma menjadi suatu sosok yang mengerikan, ibarat dinamit yang dapat meledak sewaktu-waktu. Karena itu, multikulturalitas kebangsaan Indonesia pun tidak dimengerti sebagai sesuatu yang given, takdir dari Sang Pencipta, melainkan seolah sebagai sesuatu yang dibentuk oleh manusia. Dengan kata lain, multikulturalitas kebangsaan terkooptasi logosentrisme tafsir hegemonik yang sarat dengan prasangka, kecurigaan, kebencian atau sebagai momok yang harus disingkirkan. Realitas indah multikulturalitas kebangsaan tidak lagi dilihat sebagai suatu realitas yang memberikan energi positif, melainkan sebagai sumber ledakan destruktif yang menghancurkan pilar-pilar kemajemukan. Oleh karena itu,

Upload: trinhtu

Post on 27-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

1

Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca Sarjana Universitas Hindu Indonesia

Silabus Mata Kuliah

MULTIKULTUR DAN LINTAS BUDAYA

Wayan Gede Suacana

Dasar Pemikiran

Kemajemukan (pluralitas) dan keanekaragaman (heterogenitas atau diversitas) masyarakat dan kebudayaan (di) Indonesia merupakan kenyataan sekaligus keniscayaan. Hal ini harus diterima dan diakui secara jujur, serta dikelola dengan cermat, agar kemajemukan dan keanekaragaman itu tidak menimbulkan berbagai ekses negatif, antara lain benturan masyarakat dan kebudayaan lokal. Salah satu caranya adalah dengan hidup damai di tengah kemajemukan dan keanekaragaman tersebut. Hidup dalam kondisi seperti itu jelas menghendaki adanya rasa saling pengertian, toleransi, inklusivitas, kebersamaan, kerukunan dan kerja sama, di tengah perbedaan-perbedaan yang ada.

Pemahaman lintas budaya berupa keragaman budaya yang ada sekaligus dampak budaya tersebut terhadap kelangsungan masyarakat sosial dalam lingkup budaya tertentu diperlukan agar perbedaan itu tidak mengakibatkan persoalan atau kesalahpahaman berbagai pihak yang terlibat. Sebab sudah jamak terjadi konflik-konflik budaya kerap bermunculan di berbagai tempat/ kota pertemuan yang berkarakter multi budaya. Substansi Pokok Perkuliahan

Berangkat dari dasar pemikiran tersebut, mata kuliah ini dimaksudkan untuk menyampaikan realitas Indonesia sebagai sebuah negara multikultur yang tidak terbantahkan serta memerlukan pemahaman lintas budaya. Multikulturalisme telah menjadi paradigma yang tidak saja mengandaikan hadirnya keanekaragaman elemen sosial budaya, tetapi juga proses peleburan antara elemen yang satu dengan elemen yang lain ke dalam sebuah bejana sosial budaya yang berubah-ubah (melting) dan mencair ( fluid).

Hanya disayangkan, keanekaragaman yang ada di masa Orde Baru dikelola ke dalam suatu keseragaman yang represif, sehingga multikulturalitas kebangsaan Indonesia menjelma menjadi suatu sosok yang mengerikan, ibarat dinamit yang dapat meledak sewaktu-waktu. Karena itu, multikulturalitas kebangsaan Indonesia pun tidak dimengerti sebagai sesuatu yang given, takdir dari Sang Pencipta, melainkan seolah sebagai sesuatu yang dibentuk oleh manusia.

Dengan kata lain, multikulturalitas kebangsaan terkooptasi logosentrisme tafsir hegemonik yang sarat dengan prasangka, kecurigaan, kebencian atau sebagai momok yang harus disingkirkan. Realitas indah multikulturalitas kebangsaan tidak lagi dilihat sebagai suatu realitas yang memberikan energi positif, melainkan sebagai sumber ledakan destruktif yang menghancurkan pilar-pilar kemajemukan. Oleh karena itu,

Page 2: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

2

terlihat jelas bahwa multikulturalitas kebangsaan hingga saat ini belum sempurna menjadi suatu realitas kebangsaan yang membanggakan atau menjadi kebanggaan dalam keberbangsaan.

Oleh karena itu mata kuliah ini difokuskan pada empat perspektif utama beserta semua variannya, yaitu pemahaman, peluang, tantangan dan refleksi multikultur dan lintas budaya di Indonesia. Fokus kajian pada sesi pertama adalah pemahaman dan beberapa pendekatan multikultur dan lintas budaya. Sesi kedua membahas tentang nasionalisme dan multikulturisme Pada sesi ketiga dibicarakan mengenai otonomi daerah dan multikulturalisme yang diikuti dengan pembahasan demokrasi dan multikulturalisme pada sesi keeempat. Perilaku sosial lintas budaya dibicarakan pada sesi kelima. Perkuliahan diakhiri dengan sebuah pemikiran reflektif tentang multikultur dan lintas budaya (di) Indonesia pada masa mendatang. Metode dan Rangkaian Sesi Perkuliahan

Mata kuliah ini akan lebih banyak menggunakan pendekatan learning daripada teaching dengan menggunakan pembelajaran berpusat pada mahasiswa. Proses pembelajaran ditekankan untuk membangun ketrampilan sebagai pembelajar (subyek) daripada sebagai pendengar (target). Hal ini dimaksudkan agar para mahasiswa mampu untuk terus mengembangkan diri, dan mampu untuk memahami fenomena multikultur dan lintas budaya, khususnya di Indonesia yang sangat dinamis dengan cara pandang yang lebih baik. Oleh karena itu, tugas dosen hanyalah memfasilitasi proses pembelajaran, membantu pengkerangkaan data dan teorisasi fenomena. Kuliah ini direncanakan berlangsung sebanyak 5 sesi pertemuan. Dosen akan membantu mahasiswa dengan bahan bacaan dan secara singkat memperkenalkan kata-kata kunci untuk memahami fenomena multikultur dan lintas budaya. Rangkaian sesi perkuliahan bisa direncanakan sebagai berikut.

Sesi Substansi Pembelajaran Bacaan 1 Pemahaman Multikultur dan Lintas

Budaya Taylor (1994); Hefner (2007) Dayakisni (2008); Berry (1999);

dll. 2 Nasionalisme dan Multikulturalisme Krishna (2005); Dhurorudin (2004)

Wertheim (1999); dll 3 Demokrasi dan Multikulturalisme Huntington (1996); Nugroho dan

Hanurita (2005); Gunawan (2000); dll

4 Otonomi Daerah dan Multikulturalisme

Cheema, dan Rondinelli (1983) Dhurorudin (2004); dll

5 Sosial Politik Pilkada Gunawan (2000); Nugroho (2005); Suacana (2010)

Page 3: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

3

Daftar Bacaan Amal, Ichlasul, 2002. Merajut Masa Depan Indonesia, Interfidei, Yogyakarta. Berry, John W. dkk, 1999. Psikologi Lintas Budaya: Riset dan Aplikasi, Penerbit PT

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Cheema, G. Shabbir dan Rondinelli, Denis A., 1983. Decentralization and

Development: Policy Implementation in Developing Countries, Sage Publication, Beverly Hills, London.

Dhurorudin, Mashad, 2004. Andai Aku Jadi Presiden: Menuju Format Indonesia Baru, Penerbit Khalifa, Jakarta.

Dayakisni, Tri dan Yuniardi, Salis, 2008. Psikologi Lintas Budaya, UMM Press, Malang

Gunawan, S., Bondan, 2000. Indonesia Menggapai Demokrasi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Hefner, Robert W., 2007. Politik Multikulturalisme: Menggunggat Realitas Kebangsaan, Impulse dan Kanisius, Yogyakarta.

Huntington, Samuel P., 1996. The Clash of Civilization and The Remaking of World Order, Simon and Schuster Rockefeller Center, New York.

Krishna, Anand, 2005. Sebuah Refleksi Sejarah Indonesia Jaya, PT One Earth Media dan PT LkiS Pelangi Aksara, Yogyakarta.

Nugroho, Riant dan Hanurita, Tri.,2005. Tatangan Indonesia: Solusi Pembangunan Politik Negara Berkembang, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Philpott, Simon, 2000. Meruntuhkan Indonesia: Politik Postkolonial dan Otoritanianisme, LkiS, Yogyakarta.

Suacana, Wayan Gede, 2009. “Problema Sosial dalam Masyarakat Multikultural di Bali” dalam Materi Kuliah Multikultur dan Lintas Budaya, Program Pasca Sarjana, Universitas Hindu Indonesia, Denpasar.

___________________, 2010. “Budaya Politik dan Pragmatisme dalam Pilkada” Disampaikan pada Dialog Bulanan “Membangun Etika Politik di Tengah Pragmatisme Masyarakat” yang diselenggarakan oleh Forum Penyadaran Dharma-Pusat Kajian Hindu (The Hindu Center), Denpasar, 25 Februari 2010

Taylor, Charles, 1994. Multiculturalism, Princesten University Press, Princesten, New

Jersey. Wertheim, W.F., 1999. Masyarakat Indonesia dalam Transisi, Tiara Wacana,

Yogyakarta.

Page 4: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

4

Prodi Pasca Sarjana Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Silabus Mata Kuliah POLITIK INDONESIA Pratikno & Cornelis Lay Dasar Pemikiran Dalam memahami politik, ilmu politik selalu dibatasi oleh ruang dan waktu. Di tengah generalisasi yang telah dikembangkan, teori dan metodologi ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana interaksi politik berlangsung. Bahkan, pengembangan teori dan metodologi dalam ilmu politik juga sangat dipengaruhi oleh peradaban dan dinamika politik dalam konteks ruang dan waktu. Oleh karenanya, memahami politik dalam sebuah konteks membutuhkan teori dan sekaligus diteorisasikan. Kompleksitas fenomena empirik politik Indonesia akan sangat sulit dipahami tanpa ada penyederhanaan melalui proses teorisasi. Mata kuliah ini dikembangkan berbasis pada dasar pemikiran tersebut. Memahami politik Indonesia bukan semata mendokumentasikan fenomena empirik dinamika politik Indonesia yang sangat kompleks. Tetapi, dokumentasi empirik harus disertai dengan proses teorisasi. Kompleksitas fenomena yang ada harus disederhanakan ke dalam label-label teoritik yang kemudian dengan mudah bisa dikomunikasikan dalam komunitas akademik yang mempunyai kosakata standar. Tujuan dan Substansi Pokok Perkuliahan Berangkat dari dasar pemikiran tersebut, mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk menyampaikan data tentang politik Indonesia. Namun, mata kuliah ini dirancang untuk memfasilitasi para mahasiswa mencari dan memaknai data dalam kosakata standar ilmu politik, ataupun label inovatif yang dikembangkan dari teori dalam ilmu politik. Mata kuliah ini hanya akan memfokuskan pada dua perspektif utama beserta semua variannya, yaitu Pluralism dan Governability. Selama Orde Baru, para peneliti politik Indonesia mengkonsentrasikan dirinya untuk menjawab

Page 5: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

5

pertanyaan sejauh mana politik Indonesia bersifat pluralis. Pertanyaan ini merespon fenomena dominan tentang karakter monolitik dalam politik Indonesia serta harapan terhadap berlangsungnya proses demokratisasi Indonesia saat ini. Fokus kajian berdasar perspektif ini telah melahirkan banyak label terhadap politik Indonesia dalam rentang antara monolitis sampai dengan pluralis. Labelisasi seperti State-qua-state, neo-patrimonialism, bureaucratic polity, bureaucratic authoritarianism, sampai dengan limited-pluralism. Setelah keterbukaan politik mulai terjadi pasca 1998 dan kekuasaan politik secara normatif mulai dipencarkan melalui proses demokratisasi (perwakilan maupun deliberasi), desentralisasi, dan liberalisasi politik, karakter monolitik mengalami pengurangan cukup signifikan. Memang, hal ini tidak mengurangi relefansi perspektif pluralisme dalam studi politik Indonesia. Namun, liberalisasi politik dan ekonomi yang berbarengan dengan globalisasi telah mengurangi peran negara secara signifikan. Di satu sisi hal ini merupakan ruang yang semakin lebar bagi masyarakat untuk membangun demokrasi pluralis. Namun, di sisi lain hal ini telah membawa masalah baru tentang kapasitas untuk menjalankan pemerintahan dan menjamin kepentingan publik secara efektif. Kondisi ini telah mendorong banyak minat peneliti politik untuk memahami politik era demokrasi transisional dalam perspektif governability. Perspektif governability ini banyak dikembangkan dalam studi di Afrika. Walaupun dalam bahasa sehari-hari telah banyak perhatian terhadap masalah kapasitas kepemerintahan di Indonesia pasca 1998, namun belum banyak penelitian politik yang membangun teori atas dasar ini. Oleh karena itu, dengan tetap menggunakan pluralisme sebagai perspektif penting, mata kuliah ini juga mendorong penggunaan perspektif governability. Namun, mahasiswa tetap didorong dan difasilitasi untuk menggunakan perspektif lain serta bereksperimen dengan berbagai macam pendekatan yang dikenalkan dalam mata kuliah Metodologi Ilmu Politik. Metode dan Rangkaian Sesi Perkuliahan Mata kuliah ini menggunakan pendekatan learning (bukan teaching), dengan menggunakan Pembelajaran Berpusat Pada Mahasiswa. Proses pembelajaran ditekankan untuk membangun ketrampilan sebagai pembelajar (subyek) daripada sebagai pendengar (target). Hal ini dimaksudkan agar para mahasiswa mampu untuk terus mengembangkan diri, dan mampu untuk memahami fenomena politik Indonesia yang sangat dinamis dengan cara pandang yang lebih baik. Oleh karena itu, tugas dosen hanyalah memfasilitasi proses pembelajaran, membantu pengkerangkaan data dan teorisasi fenomena. Kuliah ini akan diselenggarakan sebanyak 14 sesi. Dosen akan membantu mahasiswa dengan bacaan-bacaan utama dan secara singkat memperkenalkan kata-kata kunci untuk memahami fenomena politik. Tetapi, waktu perkuliahan akan banyak digunakan bagi mahasiswa untuk mempresentasikan bacaan dan kajian-kajian yang dilakukannya. Rangkaian sesi perkuliahannya bisa dijelaskan sebagai berikut. Sesi Substansi Pembelajaran Bacaan 1. Pengantar Perkuliahan: Kebutuhan untuk memahami dinamika Politik Indonesia Silabus

Page 6: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

6

2. Perspektif Pluralisme Dalam Ilmu Politik: Perspektif Dominan • Judge, D (1995): 13-34 • Best, S (2002): 107-110. 3. Dominasi Perspektif Pluralisme dalam Labelisasi Teoritik Politik Indonesia: State qua State, Patrimonialism, Bureaucratic Polity, Bureaucratic Authoritarianism, Limited Pluralism, dll • MacIntyre (1990), bab 2 • Crouch, H • Robison, D • Liddle, RW 4. Setelah plural lalu bagaimana? Unorganized organized political institutions di Indonesia & keterbatasan perspektif pluralisme • Robison, R & V Hadiz (2004) • Liddle (2001) • Wanandi (2002) 3 • Pratikno (2005) 5. Memahami Perspektif Governability: Failed Sate, Collapse States, Weak State dalam kerangka State Responsibility • Indikator dan Penyebab • Pencegahan dan Perbaikan • Bailey, John (2004) • Rotberg, Robert I. (2002) • Rotberg, Robert I. (2003) • Du Plessis (2004) • Chesterman (2005) • Ottaway & Mair (2004) 6. 7. Kompleksitas Masalah Governability • Complex Political Emergency • Dari Politisasi ke Securitisasi • Cliffe, L & R Luckham (1999). • Buzan, B & O Waever, J d Wilde (1998). 8. 9. Membangun Governability: Instrumentasi Politik • Kickert, W.J.M., E-H Klijn, & JFM Koppenjan (1997) • Carment (2001) 10 Menteorisasi Politik Indonesia Kontemporer (1): Proyek Mhs tentang isu A 11 Menteorisasi Politik Indonesia Kontemporer (2): Proyek Mhs tentang isu B 12 Menteorisasi Politik Indonesia Kontemporer (3): Proyek Mhs tentang isu C 13 Menteorisasi Politik Indonesia Kontemporer (4): Proyek Mhs tentang isu D

Page 7: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

7

14 Refleksi Perubahan Politik Indonesia Daftar Bacaan Bailey, John, (2004), “Public Security and Democratic Governability: Theorizing About Crime, Violence, Corruption, State and Regime”, Paper presented at Annual Meeting of Midwest Political Science Association, April 14 -17 2004. Best, Shaun, (2002), Introduction to Politics and Society, Sage Publications. Buzan, Barry, (1998), Security: A New framework for Analysis, Lynne Rienner Publishers, London. Carment, David, (2001), Anticipating State Failure, A Paper of Conference “ Why State Fail and How to Resuscitate Them”, January 19-21 2001 Chesterman, Simon,(2005), Michael Ignatieff, and Ramesh Thakur (eds), Making State Work: State Failure and the Crisis of Governance, United Nations University Press, Tokyo Cliffe, Lionel, and Robin Luckham, (1999), Complex Political Emergencies and The State: Failure and the Fate of the State, Sussex University, Brighton. Du Plessis, Anton, (2004), State Collapse and Related Phenomena: Select Theoretical Perspectives, Institute for Strategic Studies Judge, David (1995) “Pluralism”, dalam Judge, David, Gerry Stoker and Harold Wolman (1995, eds), Theories of Urban Politics, Sage Publications. Kickert, Walter J.M., Erik-Hans Klijn, & Joop F.M. Koppenjan (1997, eds.), Managing Complex Networks: Strategies for the Public Sector, Sage Publications, London. Liddle, R. William, (2001), ”Rezim: Orde Baru”, dalam Donald K. Emmerson (ed.), Indonesia Beyond Soeharto: Negara, Ekonomi, Masyarakat, Transisi, Garmedia. MacIntyre, Andrew, (1990), Business and Politics Indonesia, Allen & Unwin. Ottaway, Marina, and Stefan Mair, (2004), States at Risk and Failed State: Putting Secuity First, Germann Institute for International and Security Affairs Pratikno, (2005), Good Governance and Governability dalam Jurnal Ilmu Sosial Politik: Democratic Governance, Volume VIII, No. 3, Fisipol UGM, Maret 2005. Robinson, Richard, and Vedi R. Hadiz, (2004), Reorganizing Power in Indonesia: The Politics of Oligarchy in an Age of Markets, Routledge Curzon, London. Rotberg, Robert I, (2002), “Failed Sate, Collapse States, Weak State: Causes and Indicators” dalam Robert I. Rotberg (ed.), State Failure and State Weakness in Time of Terror Rotberg, Robert I, (2002), The New Nature of Nation-State Failure, The Washington Quartely Rotberg, Robert I, (2003), “ the Failure and Collapse of Nation-States: Breakdown, Prevention, and Repair’ dalam Robert I. Rotberg (ed.), When State Fail, Princenton University Press Wanandi, Jusuf, (2002), Indonesia: A failed State?, the Washington Quarterly

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Page 8: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

8

Deskripsi Sistem Informasi Manajemen merupakan salah satu mata kuliah dalam konteks Teori Organisasi. Sistem Informasi Manajemen mempelajari secara khusus masalah informasi sebagai salah satu sumber daya organisasi. Variabel-variabel seperti manajemen, informasi dan berbagai komponennya seperti tehnologi serta dukungannya dalam proses pembuatan dan perumusan kebijakan, yakni yang menyangkut analisa infomasi menjadi inti dalam mata kuliah ini. Dengan posisi demikian, Sistem Informasi Manajemen bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang konsep Sistem Informasi Manajemen dalam paradigma administrasi negara. Dengan pemahaman tersebut, diharapkan mahasiswa mengetahui peranan Sistem Informasi Manajemen dalam organisasi publik. Pemahaman tersebut, sekaligus dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan kritisi terhadap fenomena pengelolaan informasi yang tercermin dalam praktek-praktek pembuatan keputusan maupun perumusan kebijakan publik. Kuliah ini memanfaatkan beberapa metode: ceramah, dan diskusi kelompok, waktu beberapa pertemuan kuliah dialokasikan untuk presentasi paper terbaik. Nilai akhir adalah akumulasi dari ujian tengah semester, paper individu dan ujian akhir semester Pokok Bahasan

1. Pengantar 2. Konsep Sistem Informasi Manajemen 3. Unsur-unsur Sistem Informasi Manajemen 4. Konsep Informasi 5. Kegunaan Informasi dalam Policy and Management System 6. Kemampuan Komputer 7. Public Management Information System

Bacaan Utama Dwight Waldo, Public Administration, (terj.), Jakarta, Aksara Baru, 1984. Dimock-Dimock-Fox, Administrasi Negara, Jakarta, Erlangga, 1986. George M, Scott. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen (terj.), Jakarta, Raja Grafindo Perkasa, 1986. James A.F. Stone, Management (terj.), Jakarta, Erlangga, 1996. Kencana Syafiie, Inu., Dkk. Ilmu Administrasi Publik, Jakarta, Rineka Cipta, 1999. Moekijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Bandung, Remaja Karya, 1988. Robert Galiers, Analisis Informasi (terj.), Jakarta, Raja Grafindo Perkasa, 1986. Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus Margono, Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi-organisasi Publik, Yogyakarta, Gama Press, 1994. Yuniarto Nurmono, Manajemen Informasi Pendekatan Global, Jakarta, Elex Media Komputindo, Gramedia, 1994.

MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Deskripsi Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Kepemimpinan, menjelaskan kekuasaan pemimpin, menjelaskan Deciding how to lead, menjelaskan Kepeimimpinan yang efektif, menganalisis Teori Sifat Pemimpin, menganalisis Teori Perilaku, menganlisis Teori Situasional, menjelaskan Kepemimpinan dalam Praktik, menganalisis Tipe-tipe Pemimpin, dan menganilisis

Page 9: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

9

Kultur Organisasi dan Kepemimpinan. Kuliah ini memanfaatkan beberapa metode: ceramah, dan diskusi kelompok, waktu beberapa pertemuan kuliah dialokasikan untuk presentasi paper terbaik. Nilai akhir adalah akumulasi dari ujian tengah semester, paper individu dan ujian akhir semester Pokok Bahasan

1. Pengertian Kepemimpinan 2. Kekuasaan Pemimpin 3. Lahirnya Seorang Pemimpin 4. Deciding how to lead/bagaimana cara pemimpin dalam pengambilan keputuzan 5. Kepemimpinan Efektif 6. Teori Sifat Kepemimpinan 7. Teori Perilaku Kepemimpinan 8. Teori Situasional 9. Praktek Kepemimpinan 10. Tipe Pemimpin 11. Kepemimpinan dalam Organisasi.

Bacaan Utama Covey, Stephen R., 1997, Kepemimpinan yang Berprinsip, Bina Rupa Aksara, Jakarta. Dwight Waldo, 1984, Public Administration, (terj.), Aksara Baru, Jakarta. Effendy, Ochong U., 1977, Kepemimpinan dan Komunikasi, Alumni, Bandung Gordon, Thomas, 1986, Kepemimpinan yang Efektif, Rajawali, Jakarta Kartodirdjo, Sartono, 1984, Kepemimpinan dalam Dimensi Sosial, LP3ES, Jakarta. Mar’at, 1983, Pemimpin dan Kepemimpinan, Ghalia Indonesia, Jakarta. Pamuji, S. 1982, Kepemimpinan Pemerintah di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta. Sigit, Soehardi, 1990. Teori Kepemimpinan dalam Manajemen, Rineka Cipta, Jakarta. Siagian, Sondang P., 1983, Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, Gunung Agung, Jakarta. Siagian , Sondang P., 1988, Teori dan Praktek Kepemimpinan, Bina Aksara, Jakarta. Sunindhia, Y.W, 1988, Penerapan Manajemen dan Kepemimpinan dalam Pembangunan, Bina Aksara, Jakarta. Surianinggrat, Bayu, 1982, Pengantar Seni dan Ilmu Kepemimpinan, Dewaruci Press, Jakarta. Thoha, Miftah, 1983, Kepemimpinan dalam Management, Rajawali, Jakarta. Uris, auren, 1987, Teknik Kepemimpinan, Bina Aksara, Jakarta. Wahjosumidjo, 1985, Kepemimpinan dan Motivasi, Ghalia Indonesia, Jakarta. Yechl, Sany A., 1989, Leadership in Organizations, (terj.)

MATA KULIAH BIROKRASI INDONESIA

Deskripsi Kuliah Birokrasi Indonesia bertujuan memberikan pemahaman tentang konsep-konsep dasar birokrasi, perkembangan pemikiran mulai dari klasik sampai yang kontemporer. Selain itu, akan dibicarakan juga dinamika dan persoalan birokrasi di Indonesia. Dalam konteks kekinian, khususnya setelah Undang-Undang Pemerintahan Daerah yang baru diberlakukan, kajian dengan dinamika birokrasi di Indonesia makin menarik untuk dikaji. Kata bureaucracy yang berasal dari bahasa Perancis (bureau dan cratie) yang maknanya kurang lebih pemerintahan oleh aparat yang bekerja di balik meja, pada

Page 10: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

10

perkembangannya telah berkembang menjadi sebuah kajian yang amat menarik. Kuliah ini memanfaatkan beberapa metode: ceramah, dan diskusi kelompok, waktu beberapa pertemuan kuliah dialokasikan untuk presentasi paper terbaik. Nilai akhir adalah akumulasi dari ujian tengah semester, paper individu dan ujian akhir semester. Pokok Bahasan

1. Pengantar: Need Assesment rancangan perkuliahan 2. Klarifikasi konseptual Birokrasi: melacak pemahaman awal peserta kuliah terhadap konsep

birokrasi 3. Konsep-konsep klasik Birokrasi: memahami konsep Birokrasi menurut Marx, Michels,

Mosva dan Weber 4. Pemetaan peikiran modern Birokrasi: Pluralisme, Tekonokratik, Koorporatik dan Marxisme

kontemporer 5. Patalogi Birokrasi: melacak Patalogi Birokrasi 6. Birokrasi di Indonesia: sejarah dan perkembangan awal ebentukanya 7. Sejarah Perkembangan Birokrasi di Indonesia; periode pasca kemerdekaan 8. Birokrasi Patrimonial 9. Birokrasi dan Otonomi Daerah; Kajian mengenai Birokrasi di era otonomi daerah 10. Struktur Birokrasi di Indonesia 11. Birokrasi dan Pelayanan Publik: memahami fungsi Service dalam Birokrasi dan kajian

kritis terhadapnya 12. Agenda Reformasi Birokrasi: kajian peluang mereformasi birokrasi dikaitkan dengan

karateristiknya. Bacaan Utama Albrow, Martin. Birokrasi, alih bahasa oleh M. Rusli Karim, Yogyakarta. 1990. Osborrne, David dan Peter Plastrik, Memangkas Birokrasi (Banishing Bureaucracy), Jakarta, Lembaga Pendidikan dan Pendidikan Manajemen (Lembaga PPM). 2000. ________, and Ted Gaebler, Mewirausahakan Birokrasi (Reinventing Covernment), Jakarta, Lembaga Pendidikan dan Pendidikan Manajemen (Lembaga PPM). Dan PT. Pustaka Binaman Pressindo. 1999. Shuterland, Heather. Terbentuknya Elit Birokrasi. Jakarta, PT. Sinar Harapan. 1983. Thoha, Miftah. Perpektif Perilaku Birokrasi. Jakarta, Rajawali Press. 1987. ____________. Beberapa Aspek Kebijakan Birokrasi. Yogyakarta. PT. Media Widya Mandala. 1991.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Nama Mata Kuliah : Perilaku Organisasi/ Administrasi

Page 11: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

11

Kode : 523131 SKS : 3 Penyusun : Drs.Wayan Gede Suacana, M.Si

Tujuan Mata Kuliah : Memberikan pengertian dasar perilaku manusia (individu), hubungan teori kepribadian dengan perilaku, dan hubungan peranan (role) dengan perilaku. No. Minggu Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sumber

1 I Pengertian Perilaku - Pendahuluan

- Mencoba Memahami Sifat-sifat Manusia - Beberapa Hampiran untuk Memahami Perilaku

E BM 1/ 1 A Bab II C Bab 1 G Chp 1 & 2 H Chp 1

2 II Hub. Teori Kepribadian dengan Perilaku

- Teori Psiko-Analisis - Teori Behavior (Behavioralisme) - Teori Psikologi Manusia

E BM 1/ 2 A Bab II G Chp 4 F Chp 5

3 III Hub. Peranan dengan Perilaku

- Interpersonal Role - Informational Role - Decisional Role - Prilaku Individu dan Perbedaan- perbedaannya

E BM 1/3 C Bab 4

4 IV Pengertian Administrasi dan Organisasi

- Fase Perkembangan administrasi - Teori Administrasi dalam Ilmu Administrasi - Hub. Administrasi dan Manajemen - Perkembangan Teori Organisasi Publik

E BM 2/1 B M1

5 V Perilaku Kelompok dalam Organisasi

- Teori-teori Pembentukan Kelompok - Bentu-bentuk Kelompok - Dasar-dasar Daya Tarik Antar Orang - Model Daya Tarik Antar Orang - Panitia dalam Organisasi

A Bab III C Bab 9

6 VI Perilaku Kelompok dan Mengelola Konflik

- Pandangan Realistis Dari Konflik Antar Kelompok - Konsekuensi Konflik Antar Kelompok - Mengelola Konflik Antar Kelompok

C Bab 10

7 VII Pengertian Kepemimpinan - Perbedaan Manajemen dan Kepemimpinan - Penemuan-penemuan Klasik Tentang Kepemimpinan

A Bab VI D Bab 13

8 VIII Teori-teori dan Gaya Kepemimpinan

- Teori-teori Kepemimpinan - Gaya Kepemimpinan - Kepemimpinan Situasional

D Bab 12 A Bab VI

9 IX Kekuasaan dan Politik - Pengertian Kekuasaan - Sumber dan Bentuk Kekuasaan

C Bab 11 A Bab VI

Page 12: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

12

- Kekuasaan dan Sumber Wewenang - Aplikasi Sumber-sumber Kekuasaan - Etika Kekuasaan dan Politik

G Chp 9 F Chp 15

10 X Persepsi dan Komunikasi - Pengertian Persepsi - Pemilihan Persepsi - Organisasi Persepsi - Persepsi Sosial - Komunikasi dalam Organisasi - Analisis Transaksional

A Bab IV E BM 5/1-2 G Chp 5

11 XI Motivasi dalam Organisasi - Pengertian Motivasi - Hirarki Kebutuhan - Teori-teori Motivasi dan Aplikasinya - Motivasi dan Komunikasi Antar Pribadi

A Bab V C Bab 5 E BM 6/2 G Chp 6

12 XII Evaluasi, Imbalan dan Modifikasi Perilaku

- Evaluasi Prestasi - Alternatif Metode Evaluasi - Sistem Organisasi Imbalan

C Bab 7

13 XIII Stres dan Individu - Psikofisiologi Stress - Perbedaan Individual - Konsekuensi Stress - Program Organisasi untuk Mengelola Stress - Pendekatan Individu Terhadap Stress

C Bab 8 F Chp 8

14 XIV Pengambilan Keputusan - Hakekat Pengambilan Keputusan - Pengertian Keputusan - Tingkat-tingkat Keputusan - Klasifikasi Keputusan - Teknik Pengambilan Keputusan - Pengenalan Keputusan Stratejik

D Bab 18 E BM 4/1-2 F Bab 2 & 4

15 XV Manajemen By Obyectives - Pola Pikir MBO - Langkah dan Pentahapan Operasional MBO

E BM 9/1-2

Literatur : A. Miftah Thoha, Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya,

Rajawali Pers, Jakarta, 1993 B. -----------------, Modul Teori Organisasi Publik, Program MPA Untag 1945,

Surabaya, tt. C. Gibson, Ivancevich dan Donnely, Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses,

Jilid I Binarpa Aksara, Jakarta,1996 D. ----------------------------------------, Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses,

Jilid II Binarpa Aksara, Jakarta,1997 E. Soebagio Sastrodiningrat, Perilaku Administrasi I, Penerbit Karunika

Universitas Terbuka, Jakarta, 1993

Page 13: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

13

F. J. Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1996

G. Jack Duncan, Organizational Behavior, Houghton Mifflin Company Boston, 1981

H. Fred Luthans, Organizational Behavior, MacGraw Hill International Editions, New York, 1989.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Nama Mata Kuliah : Metode Penelitian Sosial Kode : 322117 SKS : 3 Penyusun : Drs.Wayan Gede Suacana, M.Si

Tujuan Mata Kuliah : Memberikan pengertian dasar proses penelitian ilmiah, membahas proses lahirnya ilmu pengetahuan, dan memahami konsep-konsep dasar yang digunakan dalam melakukan penelitian ilmiah. Diharapkan setelah pembahasan akan dapat dipahami tiga hal pokok: 1) perilaku sosial sebagai obyek ilmiah; 2) pendekatan yang dilakukan dalam menanggapi perilaku sosial; serta 3) tahapan-tahapan yang ditempuh dalam penelitian ilmiah. No. Minggu Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sumber

1 I Konsep Dasar Penelitian - Pengertian

- Karakteristik Proses Penelitian - Proses Penelitian - Ruang Lingkup Penelitian Sosial

V, W, Q, I,

2 II Format-format Penelitian Sosial

- Penelitian Deskriptif - Penelitian Eksplanasi - Studi Kasus - Survai - Eksprimen - Unit Yang Diteliti

3 III Unsur-unsur Penelitian Ilmiah

- Konsep - Proposisi - Variabel - Hipotesis - Definisi Konsepsional - Definisi Operasional

4 IV Paradigma Penelitian Ilmiah

- Tradisi Keilmuan - Teknik yang digunakan - Kriteria Kualitas - Sumber Teori - Persoalan Kausalitas - Tipe Pengetahuan Yang Digunakan

Page 14: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

14

- Pendirian - Maksud - Karakteristik Metodologis

5 V Paradigma Penelitian Almiah

- Tradisi Keilmuan - Teknik yang digunakan - Kriteria Kualitas - Sumber Teori - Persoalan Kausalitas - Tipe Pengetahuan Yang Digunakan - Pendirian - Maksud - Karakteristik Metodologis

6 VI Masalah dan Hipotesis - Masalah dan Cara Pemecahan - Sumber Masalah - Rumusan Masalah Yang Baik - Bentuk-bentuk Masalah Penelitian - Hipotesis Penelitian - Bentuk-bentuk Hipotesis Penelitian - Rumusan Masalah dan Hipotesis - Karakteristik Hipotesis Yang Baik

7 VII Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian

- Macam-macam Skala Pengukuran - Berbagai Tipe Skala Pengukuran - Instrumen Penelitian - Reliabilitas dan Validitas Instrumen

8 VIII Populasi dan Sampel - Populasi - Sampel - Rancangan Sampel Probabilitas - Rancangan Sampel Non- Probabilitas - Teknik Pengambilan Sampel

9 IX Teknik Pengumpulan Data - Teknik Pengumpulan Data Yang Baku - Teknik Kuesioner - Teknik Wawancara Berstruktur - Teknik Eksprimen - Teknik Wawancara Tidak Berstruktur - Teknik Pengamatan Tidak Berstruktur - Uji Coba dan Surat Pengantar

10 X Teknik Eksprimentasi - Rancangan Eksprimen - Rancangan Kuasi Eksprimen - Rancangan Eksprimen Yang Sebenarnya - Rancangan Eksprimen Faktorial

11 XI Pengolahan dan Penyajian Data

- Penyederhanaan Data - Rencana Analisis Data - Penyajian Data

12 XII Teknik Analisis Data I - Analisis dan Penyajian Tabel silang - Statistik Deskriptif dan Inferensial - Statistik Parametris dan Nonparametris

Page 15: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

15

13 XIII Teknik Analisis Data II - Pemrosesan Satuan

- Kategorisasi - Penafsiran Data

14 XIV Membuat Judul Penelitian dan Rancangan Penelitian

- Syarat-syarat Judul Penelitian - Pengertian Rancangan Penelitian - Unsur-unsur Rancangan Penelitian - Rancangan Penelitian Ilmiah - Rancangan Penelitian Alamiah - Kerangka Rancangan Penelitian Ilmiah - Kerangka Rancangan Penelitian Alamiah

15 XV Penyusunan Laporan Penelitian

- Jenis-jenis Laporan Penelitian - Prosedur Penulisan Laporan Penelitian - Organisasi Laporan Penelitian - Segi-segi Teknis Penulisan Laporan Penelitian - Penelaahan Hasil Penelitian

Literatur : A. Arikunto, Suharsini, 1990. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta. B. Bateman, Thomas S. dan Ferris, Gerald R. (ed).1984. Methods and Analysis in

Organizational Reseach, Reston Publishing Company, Inc., A Prentice Hall Company Reston, Virginia.

C. Berg, Bruce L. 1989. Qualitative Research Methodes for the Social Sciences, Indiana University of Pennsylvania, Boston.

D. Cassell, Chaterine dan Symon, Gillian (ed). 1994. Qualitative Methods in Organizational Research: A Practical Guide, Sage Publications, London.

E. Denzin, Norman K., 1989. Interpretive Interactionism, Sage Publications, London. F. Faisal, Sanafiah, 1989. Format-format Penelitian Sosial, Rajawali Pers, Jakarta. G. Azwar, Saifuddin, 1992. Releabilitas dan Validitas, Sigma Alpha, Yogyakarta. H. Keban, Yeremias T, 1996. Hand Out Metode Penelitian Kualitatif, Program Studi Ilmu

Administrasi Negara, Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta. I. Kerlinger, Fred N. 1990. Asas-asas Penelitian Behavioral, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta. J. Majchrzak, Ann. 1987. Methods for Policy Research, Sage Publications Beverly Hill,

London. K. Malo, Manase, 1986. Metode Penelitian Sosial, Depdikbud Universitas Terbuka, Jakarta. L. Moleong, Lexy J. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya,

Bandung. M. Muhadjir, Noeng,1989. Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta. N. Nasution, S. 1996. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Penerbit Tarsito, Bandung. O. Nazir, M. 1988. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta. P. O’Sullivan, Elizabethann dan Rassel, Gary R.,1989. Research Methods for Public

Administrator, Longman, New York. Q. Singarimbun, Masri dan Effendi Sofian, 1985. Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta.

Page 16: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

16

R. Singleton, JR. Royce, Straits Bruce C. dan Straits Margarets M., McAllister Ronald J. 1988. Approach to Social Research, Oxford University Press, New York.

S. Slamet Y.,1983. Analisis Kuantitatif untuk Data Sosial, Dabara Publisher, Solo. T. Sugiyono. 1992. Metode Penelitian Administrasi, Penerbit Alfabeta, Bandung. U. Welch, Susan dan Comer, John, 1988.Quantitatif Methods for Public Administration:

Techniques and Applications, Brooks/ Cole Publishing Company,California. V. Schlegel, 1982. Asas-asas dan Metodologi Penelitian Grounded, Fisipol UNS, Solo. W. Agung, I Gusti Ngurah, 1992. Metode Penelitian Sosial: Pengertian dan Pemakaian

Praktis, PT Gramedia, Jakarta.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Nama Mata Kuliah : Kebijakan Pemerintah Kode : 513134 SKS : 3 Penyusun : Drs.Wayan Gede Suacana, M.Si

Tujuan Mata Kuliah : Memberikan pemahaman tentang kebijakan pemerintah; beberapa model untuk menganalisis kebijakan pemerintah; proses perumusan kebijakan pemerintah; faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pemerintah; jenis lembaga perumusan kebijakan pemerintah; serta mengenal beberapa macam wilayah kebijakan pemerintah. No. Minggu Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sumber

1 I Pengertian Kebijakan

Pemerintah - Apa Itu Kebijakan Pemerintah - Sifat Masalah-masalah Publik - Proses Politik sebagai Proses

Page 17: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

17

Menemukan Masalah untuk Pemerintah - Teori-teori Penyusunan Agenda - Macam-macam Agenda - Keterbatasan Inovasi dalam Pembuatan Keputusan

2 II Hubungan Administrasi Negara dan Kebijakan Pemerintah

- Paradigma Administrasi Negara: Dikotomi Politik Administrasi - Administrasi Negara Sebagai Proses Politik - Kebijakan Pemerintah dan Administrasi Negara

3 III Hakekat Permasalahan Publik

- Pengenalan Sektor Publik - Permasalahan Publik dan Privat - Bidang-bidang Isu - Sistem Politik dan Identifikasi Masalah

4 IV Kebijakan Pemerintah dan Birokrasi

- Pihak-pihak yang Berpartisipasi dalam Pembuatan Kebijakan Pemerintah - Karakteristik dan Sistem Kebijakan Pemerintah - Mengajukan Permasalahan ke Pemerintahan

5 V Beberapa Model Analisis dalam Kebijakan Pemerintah

- Manfaat Model-model dalam Kebijakan Pemerintah - Model Institusional - Model Kelompok - Model Elit Massa - Model Sistem Politik

6 VI Model Analisis Kebijakan Pemerintah dari Sudut Hasil dan Dampak

- Model Rasional Komprehensif - Model Inkremental - Model Integrasi (Mixed Scanning)

7 VII Partisipasi dalam Proses Kebijakan Pemerintah

- Persoalan Konseptual Partisipasi Politik - Partisipasi Politik sebagai Fungsi Stimulus - Partisipasi Politik sebagai Fungsi Faktor-faktor Pribadi - Partisipasi Politik sebagai Fungsi Political Setting - Partisipasi Politik sebagai Fungsi Posisi Sosial - Partisipasi Politik dan Demokrasi Konstitusional - Budaya Politik dan Partisipasi Politik

8 VIII Kekuasaan, Kewenangan dan Kebijakan Pemerintah

- Pengertian Kekuasaan, Kewenangan, dan kaitannya dengan Kebijakan Pemerintah - Dua Sisi Kekuasaan - Konsep Kunci Kekuasaan, Kewenangan,

Page 18: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

18

Pengaruh dan Kekuatan

9 IX Peranan Kelompok dan Elit dalam Proses Kebijakan Pemerintah

- Pengertian Kelompok - Hubungan Kelompok dan Kebijakan Pemerintah - Pengertian Elit - Hubungan Elit dan Kebijakan Pemerintah

10 X Proses Formulasi Kebijakan Pemerintah

- Perumusan Masalah - Penyusunan Agenda Pemerintah - Perumusan Usulan Kebijakan Pemerintah - Pengesahan Kebijakan Pemerintah - Peranan Parpol pada Proses Formulasi - Pembaruan atau Perubahan Kebijakan Pemerintah

11 XI Implementasi Kebijakan Pemerintah

- Pengertian Implementasi Kebijakan - Aktor-aktor yang Terlibat dalam Implementasi - Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan - Model-model Implementasi Kebijakan

12 XII Evaluasi Kebijakan Pemerintah

- Pengertian Evaluasi Kebijakan - Evaluasi Implementasi Kebijakan - Evaluasi Dampak Kebijakan - Unit-unit Sosial Dampak - Kriteria Evaluasi - Desain Studi Evaluasi - Kendala Penelitian Evaluasi - Pemanfaatan Hasil Evaluasi

13 XIII Analisis Kebijakan Pemerintah

- Pengertian Analisis Kebijakan Pemerintah - Proses Analisis Kebijakan Pemerintah - Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan Pemerintah

14 XIV Pengembangan Model Kebijakan Pemerintah

- Kriteria Pembuatan Model - Tipe-tipe Model Kebijakan - Tahap-tahap Pengembangan Model - Pengembangan Model untuk Alternatif Kebijakan

15 XV Analisis Biaya dan Manfaat

- Arti Biaya dan Manfaat - Perhitungan Manfaat dan Biaya - Cara Menghitung Biaya - Pembobotan dalam Analisis Biaya dan Manfaat

16 XVI Evaluasi Program dan Kebijakan Pemerintah

- Keberhasilan Program dan Kebijakan - Validitas Internal dan Eksternal - Desain-desain Semi Eksprimental untuk

Page 19: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

19

Evaluasi Kebijakan

17 XVII Tanggung Jawab Sosial Pembuat Kebijakan Pemerintah

- Peranan Pembuat Kebijakan sebagai Administrator Publik - Kompetisi Kepentingan - Moral dan Etika dalam Pelayanan Publik - Upaya Memiliki Administrator yang Etis

Literatur : A. O Jones, Charles, Pengantar Kebijakan Publik, Rajawali Pers, Jakarta, 1991. B. Erik Lane, Jan, The Public Sector: Concepts, Models and Approach, Sage

Publications, London, 1995. C. Surbakti, ramlan, Memahami Ilmu Politik, PT Gramedia Widiasarana Indonesia,

Jakarta, 1992. D. Grindle, Merilee S., Public Choices and Policy Change, The John Hopkins

University Press, London, 1991. E. Wibawa, Samodra, Kebijakan Publik: Proses dan Analisis, Intermedia, Jakarta,

1994. F. Silalahi, Oberlin, Beberapa Aspek Kebijaksanaan Negara, Liberty, Yogyakarta,

1989. G. Meltsner, Arnold J., Policy Analysts in The Bureaucracy, University of California

Press, 1976. H. Islamy, Irfan, Prinsip-prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara, Bumi Aksara,

1992. I. --------------, Kebijakan Publik, Penerbit Karunika Universitas Terbuka, Jakarta,

1988. J. Dunn, William N., Analisa Kebijaksanaan Publik, Hanindita Graha Widya,

Yogyakarta, 1995. K. Rossi, Peter H., dan Freeman, Howard E., Evaluation : A Systematic Approach,

Sage Publications, California, 1989. L. Wibawa, Purbokusumo dan Pramusinto, Evaluasi Kebijakan Publik, Rajawali Pers,

Jakarta, 1994.

Page 20: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

20

M. Keban, Yeremias T., Pengantar Administrasi Negara, S2 Administrasi Negara Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta, 1995.

N. Gaffar, Afan, Policy Process and Formulation, MAP Untag 1945 Surabaya, tt. O. Dwiyanto, Agus, Kebijakan Publik, Hand Out, S2 Administrasi Negara, Program

Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta, 1995.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Mata Kuliah : Organisasi dan Manajemen Pemerintahan Jumlah SKS : 3 Penyusun : Drs.I Wayan Gede Suacana, M.Si Jurusan Ilmu PemerintahanFisipol Universitas Warmadewa

Page 21: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

21

A. Tujuan Mata Kuliah : Memberikan pemahaman tentang seluk beluk organisasi dan manajemen dalam sektor pemerintahan. Dalam kuliah ini akan dibahas berturut-turut batasan, ruang lingkup, evolusi serta berbagai teori serta pendekatan-pendekatan dalam organisasi dan manajemen pemerintahan (OMP) dalam memberikan pelayanan kepada publik. Membahas organisasi dan manajemen pemerintahan akan selalu berkaitan dengan upaya memahami kehidupan birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dari pemahaman tentang berbagai teori dan pendekatan tersebut diharapkan mahasiswa dapat membentuk suatu model yang tepat sebagai kerangka pemikiran untuk menganalisis berbagai isu dan permasalahan yang terdapat dalam sektor publik/ pemerintahan. B. Literatur Bryson, John M. 1988. Strategic Planning for Public and Nonprofit

Organizations, Josssey Bass Publisher, San Fransisco. Syofian Arif, Mirrian. 1995. Organisasi dan Manajemen, Universitas Terbuka,

Jakarta. Manila, I GK. 1996. Praktek Manajemen Pemerintahan Dalam Negeri, PT

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Harmon M. Michael dan Mayer, Richard T.1986, Organization Theory for

Public Administration, Little Brown and Company, Boston. Denhart, Robert B.1984, Theories of Public Organization, Brooks/ Cole

Publishing Company, California. Ott, Steven J., Hyde, Albert C., Shafritz, Jay M. 1991, Public Management:

The Essential Reading, Nelson Hal Inc, Publisher, Chicago. Darwin Muhadjir, 1994. Teori Organisasi Publik, Magister Administrasi

Publik, Yogyakarta. Keban, Yeremias T., 1994. Manajemen Publik Dalam Konteks Normatif dan

Deskriptif, Fisipol UGM, Yogyakarta. Chandler, Ralph C., Plano, Jack C., 1988, The Public Administration

Dictionary, ABC Clio, Santa Barbara. Cohen, Steven dan Brand, Ronald, 1993, Total Quality Management in

Government, Jossey Bass Publisher, San Fransisico. Thoha, Miftah, tt. Modul Teori Organisasi Publik, Program MAP UNTAG

1945, Surabaya. Salusu, J. 1996., Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan

Organisasi Nonprofit, Grasindo, Jakarta. C. Diskripsi Kuliah Kuliah Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan dan Bahan Bacaan

Page 22: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

22

I Definisi Teori OMP Menjelaskan berbagai sifat teori dalam OMP, definisi konsep OMP, letak OMP dalam ilmu pemerintahan, tujuan OMP, serta penelitian dan pengembangan teori OMP

II

Teori OMP Klasik

Menjelaskan latar belakang pertumbuhan birokrasi pemerintah, tipe birokrasi ideal Weber, manajemen ilmiah Taylor, dan organisasi rasional Gullick.

III

Hubungan Kemanusiaan dalam OMP

Menjelaskan pendekatan teoritis, eksprimen Hawthorne, teori motivasi dan kepemimpinan serta kepribadian dalam organisasi

IV

Pendekatan Sistem dalam OMP

Menjelaskan karakteristik teori sistem, faham struktural fungsional, sistem terbuka dan teori kontijensi

V

Pengambilan keputusan dalam OMP

Menjelaskan teori pengambilan keputusan, bounded rationality, teknik, pendekatan, metode pengambilan keputusan serta berbagai teori pengambilan keputusan strategis

VI

Teori Interpretatif dalam OMP

Menjelaskan asumsi dasar teori interpretatif, konsep interpretatif Silverman, Kirkhart dan Hummel

VII

Teori Transformasi dalam OMP

Menjelaskan teori seleksi alam Weick, teori transformasi organisasi White dan McSurain, teori pasca hirarki dan kompetisi dari Thayer

VIII

Kepemimpinan dalam OMP

Menjelaskan perbedaan kepemimpinan dan manajemen, beberapa pendekatan dan gaya dalam kepemimpinan, kepemimpinan situasional, serta kekuasaan dan konflik dalam kepemimpinan

IX

Pendekatan Normatif dalam Manajemen Pemerintahan (POSDCORB)

Menjelaskan dominasi manajemen klasik dari Gulick dan Urwick tentang perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, koordinasi, pelaporan dan pengendalian keuangan (POSDCORB) , serta marginalisasi pendekatan ilmu politik dalam ilmu pemerintahan

X

Pendekatan Deskriptif dalam Manajemen Pemerintahan I (PAFHRIER)

Menjelaskan penggunaan kembali pendekatan politik sebagai kritik terhadap POSDCORB yang meliputi: policy analysis, financial management, human relations management, information management, dan external relations.

XI

Pendekatan Deskriptif dalam Manajemen Pemerintahan II (Manajemen Pembangunan)

Menjelaskan konsep dan tujuan pembangunan, faktor internal dan eksternal pemerintahan, organisasi pemerintahan, perilaku organisasi pemerintahan serta implementasi program

Page 23: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

23

XII

Pendekatan Manajemen Strategis dalam Pemerintahan

Menjelaskan pengertian dan proses manajemen strategis dalam sektor pemerintahan, misi, visi dan tujuan pemerintahan, analisis SWOT, alternatif strategi, implementasi strategi dan pengendalian strategi.

XIII

Pendekatan TQM dalam Pemerintahan

Menjelaskan pengertian TQM, pimpinan puncak dalam TQM, implementasi TQM dalam organisasi pemerintahan, budaya TQM, dan total quality leadership

XIV

Demokrasi dan Birokrasi Pemerintahan

Persepsi hubungan Demokrasi Birokrasi dalam konsepsi Marx vs Weber, Hamilton vs Jefferson, dikotomi politik administrasi vs kontinum politik administrasi, resvonsivitas dan akuntabilitas birokrasi pemerintahan

XV

Birokrasi Pemerintah Indonesia

Latar belakang pertumbuhan, beberapa karakteristik kultural dan struktural, bureaucratic polity dan state corporatism, profil birokrasi dalam pembangunan nasional, serta model birokrasi pemerintah Indonesia masa depan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Nama Mata Uji Kurnas : Birokrasi Indonesia Jumlah SKS : 3 Penyusun : Drs.I Wayan Gede Suacana, M.Si

Page 24: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

24

Jurusan Ilmu PemerintahanFisipol Universitas Warmadewa

A. Tujuan Mata Kuliah : Memahami dan menganalisis aplikasi teori birokrasi pemerintah (public bureaucracy) pada umumnya dan di Indonesia khususnya. Kajiannya meliputi berbagai teori birokrasi seperti birokrasi dalam pandangan Marx, Hegel, Weber, Parkinson, Orwell, persepsi birokrasi, perilaku dan patologi birokrasi, responsivitas dan akuntabilitas birokrasi, reformasi birokrasi dan debirokratisasi, ekonomi politik birokrasi, perampingan birokrasi dan TQM, birokrasi dan otonomi daerah, serta berbagai permasalahan klasik dan kontemporer dalam birokrasi Indonesia. Dari pemahaman tentang berbagai teori dan pendekatan tersebut diharapkan mahasiswa dapat menggunakan suatu model yang tepat sebagai kerangka pemikiran untuk menganalisis berbagai isu dan permasalahan dalam birokrasi pemerintahan Indonesia. B. Literatur Albrow, Martin, 1989. Birokrasi, Tiara Wacana, Yogyakarta. Meltsner, Arnold J. 1976. Policy Analysis in The Bureaucracy, University of

California Press, Berkeley. Santoso, Priyo Budi. 1993. Birokrasi Pemerintah Orde Baru: Perspektif

Kultural dan Struktural, Rajawali Pers, Jakarta. Castles, Lance, (et.al), 1986. Birokrasi: Kepemimpinan dan Perubahan Sosial

di Indonesia, Penerbit Hapsara, Surakarta. Aberbach, Joel D. (et.al).1981. Bureaucrats and Politicians in Western

Democracies, Harvard University Press, cambridge. Siagian, Sondang P.1994. Patologi Birokrasi: Analisis, Identifikasi dan

Terapinya, Ghalia Indonesia, Jakarta. Mas’oed, Mohtar. 1994. Politik, Birokrasi dan Pembangunan, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta. Abar, Akhmad Zaini.1990. Beberapa Aspek Pembangunan Orde Baru,

Ramadhani, Solo. Thoha, Miftah. 1991. Beberapa Aspek Kebijakan Birokrasi, MW Mandala,

Yogyakarta. -------------------. 1991. Perspektif Perilaku Birokrasi, Rajawali Pers, Jakarta. -------------------. 1995. Birokrasi Indonesia dalam Era Globalisasi, Pusdiklat

Pegawai Depdikbud, Bogor. Osborne, David dan Gaebler, Ted. 1995. Mewirausahakan Birokrasi, PT

Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Siregar, Amir Effendi.1990. Percikan Pemikiran Fisipol UGM tentang

Pembangunan, Aditya Media, Yogyakarta.

Page 25: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

25

-------------------------------. 1995. Pembaharuan Administrasi dalam Menghadapi Era Globalisasi, PP Persadi, Jakarta.

-------------------------------. 1987. Birokrasi dalam Pembangunan, Kumpulan Hasil Seminar Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fisipol UGM, Yogyakarta.

Blau, Peter M. dan Meyer, Marshall W. 1987. Birokrasi dalam Masyarakat Modern, UI Press, Jakarta.

Darwin, Muhadjir. 1993. Potensi dan Kendala Aparatur Pemerintah Sebagai Sumber Daya Manusia Dalam PJP II, Pidato Dies Natalis UNS, Solo.

C. Diskripsi Kuliah Kuliah Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan dan Bahan Bacaan

I

Pengertian Birokrasi

Menjelaskan dasar epistemologis birokrasi, ciri-ciri pokok, model dan struktur birokrasi

II

Persepsi Tentang Birokrasi

Menjelaskan beberapa macam persepsi tentang birokrasi dari berbagai sudut pandang keilmuan

III

Konsep Birokrasi di Negara-negara Berkembang

Menjelaskan karakteristik keterkaitan kewajiban (obligation relationship) dalam masyarakat untuk menganalisis antara lain ekses pita merah dan korupsi

IV

Patologi Birokrasi

Menjelaskan patologi karena persepsi, perilaku dan gaya manajerial; patologi dikaitkan dengan keprilakuan dan situasi internal; nepotisme, patronase dan spoil system.

V

Pertanggungjawaban di dalam Birokrasi

Menjelaskan pertanggungjawaban sebagai akuntabilitas, sebab akibat dan kewajiban.

VI

Ekonomi Politik Birokrasi

Menjelaskan pendekatan ekonomi politik sebagai jawaban akan kebutuhan akan ilmu sosial yang supra-disipliner, policy oriented, dan yang eksistensialis bagi para birokrat.

VII

Birokrasi dan Aparatur Negara

Menjelaskan posisi dan peran aparatur negara, gejala big bureaucracy, profesionalisme aparatur negara, produktivitas dan desiplin kerja.

VIII

Birokrasi dan Otonomi Daerah

Menjelaskan hubungan pemerintah Pusat dan Daerah, masalah dan prospek otonomi dati II, serta kualitas anggota DPRD.

IX

Hubungan Birokrat dan

Menjelaskan terjadinya krisis intelektual dimana birokrasi

Page 26: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

26

Politisi pemerintah mengacu pada dua nilai yang berlawanan, yaitu demokrasi yang populis dan nilai birokrasi rasional Weber yang elitis-hirarkis.

X

Reformasi Birokrasi

Menjelaskan upaya-upaya reformasi birokrasi melalui perwujudan pemerintahan yang didambakan masyarakat dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan sosial dan pemerataan, kesejahteraan umum, mewujudkan negara hukum, serta memperhatikan dinamika dan efisiensi

XI

Mewirausahakan Birokrasi

Menjelaskan karakteristik pemerintahan wirausaha yang inovatif, imajinatif, dan kreatif serta berani mengambil resiko.

XII

Perampingan Birokrasi dan TQM

Menjelaskan aplikasi TQM dalam birokrasi pemerintah guna peningkatan produktivitas dan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat

XIII

Demokratisasi Birokrasi

Menjelaskan upaya membebaskan birokrasi dari fungsi kontrol politik terhadap masyarakat dan pada saat yang sama mengurangi sentralisme, elitisme dan teknokratisme dalam pengambilan keputusan, antara lain dengan desentralisasi dan pemberdayaan masyarakat

XIV

Birokrasi dan Tantangan Masa Depan

Menjelaskan perlunya netralisasi dan revitalisasi birokrasi dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan masyarakat masa mendatang.

Page 27: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

27

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Nama Mata Uji Kurnas : Hubungan Pusat dan Daerah Jumlah SKS : 3 Penyusun : Drs.I Wayan Gede Suacana, M.Si Jurusan Ilmu PemerintahanFisipol Universitas Warmadewa

A. Tujuan Mata Kuliah : Memberikan pemahaman tentang pemerintah pusat dan pemerintah daerah, asas-asas penyelenggaraan pemerintahan, sentralisasi vs desentralisasi pemerintahan, otonomi daerah, wilayah administratif, hubungan kewenangan, hubungan keuangan, pengawasan terhadap daerah, ekonomi politik hubungan pusat dan daerah, optimalisasi fungsi pemerintah daerah, model-model utama pembangunan daerah, serta program bantuan pembangunan daerah. Dari pemahaman tentang berbagai teori dan pendekatan tersebut diharapkan mahasiswa dapat menggunakan suatu model yang tepat sebagai kerangka pemikiran untuk menganalisis berbagai isu dan permasalahan dalam hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. B. Literatur Amal, Ichlasul. 1992. Regional and Central Government in Indonesian Politics,

Gadjah Mada University Press. ------------------. dan MacAndrews, Colin (ed). 1993. Hubungan Pusat - Daerah

Dalam Pembangunan, Rajawali Pers, Jakarta. Osborne, David dan Gaebler, Ted. 1995. Mewirausahakan Birokrasi, PT

Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Riwukaho, Josef. 1990. Analisa Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah di

Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta. ---------------------. 1991. Prospek Otonomi Daerah di negara RI, Rajawali

Press, Jakarta.

Page 28: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

28

The Liang Gie, 1993,1994,1995. Pertumbuhan Pemerintahan Daerah di Negara RI Jilid I, II, III, Liberty, Yogyakarta.

Cheema, G. Shabbir dan Rondinelli, Dennis A.1983. Decentralization and Development, Sage Publications, London.

Tjiptoherijanto, Prijono, 1987. Perspektif Daerah dalam Pembangunan Nasional, UI Press, Jakarta.

Soemitro, 1989. Desentralisasi dalam Pelaksanaan Manajemen Pembangunan, Sinar Harapan, Jakarta.

Hasibuan, Albert (et. al). 1995. Otonomi Daerah: Peluang dan Tantangan, Suara Pembaruan dan Sinar Harapan, Jakarta.

Sunaryo, Bambang, 1992. Pembangunan Regional, PAU Studi Sosial UGM, Yogyakarta.

Sujamto, 1990. Perspektif Otonomi Daerah, Rineka Cipta, Jakarta. ----------, 1988. Cakrawala Otonomi Daerah, Sinar Grafika, Jakarta. Haris, Syamsuddin dan Sihbudi, Riza, 1995. Menelaah Kembali Format Politik

Orde Baru, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. C. Diskripsi Kuliah Kuliah Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan dan Bahan Bacaan

I

Pengertian Pemerintah Pusat dan Daerah

Menjelaskan pengertian pemerintahan, pemerintah Pusat dan Daerah dalam Negara Federal dan Kesatuan

II

Struktur dan Sistem Pemerintahan di Indonesia

Menjelaskan bagaimanakah negara Indonesia melaksanakan pemerintahan, siapa yang memainkan peranan penting dalam proses tersebut dan cara sistem pemerintahan dirancang guna memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dengan kondisi serta karakteristik yang sangat beragam pada masing-masing daerah

III

Asas-asas Penyelenggaraan Pemerintahan

Menjelaskan tiga asas yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu asas desentralisasi, asas dekonsentrasi dan tugas pembantuan (medebewind)

IV

Wilayah Administratif dan Daerah Otonom

Menjelaskan prinsip pembagian wilayah negara, pengertian dan hubungan wilayah administratif dan daerah otonom, serta beberapa perangkat pemerintahan di daerah

V

Desentralisasi dalam Manajemen Pembangunan

Menjelaskan pelaksanaan prinsip “pemencaran kekuasaan” oleh pusat kepada daerah baik dalam bidang ekonomi, politik maupun pertahanan keamanan rakyat semesta.

VI

Pola Hubungan Pusat dan

Menjelaskan pola hubungan pusat dan daerah, serta pola

Page 29: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

29

Daerah

hubungan fungsi yang situasional

VII

Hubungan Kewenangan Pusat Daerah

Menjelaskan hubungan kewenangan pusat dan daerah pada jaman Hindia Belanda, Pendudukan Jepang dan setelah jaman kemerdekaan

VIII

Hubungan Keuangan Pusat Daerah

Menjelaskan hubungan keuangan pusat dan daerah sebelum dan pada masa berlakunya UU No. 32 tahun 1956 tentang perimbangan keuangan

IX

Pengawasan Terhadap Pemerintah Daerah

Menjelaskan pengertian pengendalian, pengawasan, tindakan korektif, jenis-jenis pengawasan pusat terhadap daerah, serta jenis-jenis pengawasan menurut bidang yang diawasi.

X

Ekonomi Politik Hubungan Pusat Daerah

Menjelaskan pendekatan ekonomi politik sebagai jawaban akan kebutuhan hubungan pusat daerah yang supra-disipliner, policy oriented dan yang eksistensialis.

XI

Masalah Jumlah Tingkatan Daerah Otonom

Menjelaskan beberapa alternatif pilihan jumlah tingkatan daerah otonom, dasar pemikiran, kelemahan dan kebaikannya.

XII

Pemberdayaan dan Pengembangan Kapasitas Administrasi Pemerintahan Daerah

Menjelaskan pergeseran fungsi pemerintah ke arah desentralisasi, birokrasi yang mendukung otonomi daerah, serta beberapa program pengembangan aparatur pemerintahan daerah.

XIII

Deregulasi dan Debirokratisasi Pembiayaan Pembangunan Daerah

Menjelaskan beberapa kebijakan deregulasi dan debirokratisasi dalam menunjang pembiayaan pembangunan di daerah, PDRB, perekonomian dan pendapatan asli daerah.

XIV

Pengertian, pendekatan dan tahap-tahap Perencanaan Pembangunan Daerah

Menjelaskan perencanaan pembangunan daerah, tahap-tahap sebelum perencanaan, dan tahap-tahap yang disetujui, urutan/ rangkaian dari kegiatan-kegiatan dalam setiap tahapan.

XV

Reformasi Administrasi Pemerintahan Daerah

Menjelaskan upaya-upaya reformasi administrasi melalui perwujudan pemerintahan di daerah yang didambakan masyarakat dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan sosial dan pemerataan, kesejahteraan umum, keadilan hukum, serta memperhatikan dinamika dan efisiensi.

Page 30: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

30

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Nama Mata Kuliah : Pengantar Statistik Sosial Jumlah SKS : 3 Pengajar : Drs.I Wayan Gede Suacana, M.Si Jurusan Ilmu PemerintahanFisipol Universitas Warmadewa

A. Tujuan Mata Kuliah : Kuliah ini bertujuan memberikan dasar pemahaman dan bekal ketrampilan kepada mahasiswa tentang aplikasi statistik bagi penelitian bidang sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam mata kuliah ini akan dibahas topik-topik yang berkaitan dengan pengertian dasar statistik, seperti masalah populasi, sampel, probabilitas, dan distribusi probabilitas. Pemahaman terhadap konsep statistik dasar tersebut merupakan prasyarat bagi berbagai macam teknik statistik. Beberapa teknik akan diperkenalkan terutama yang berkaitan dengan statistik deskriptif (mean, median, mode, standard deviation,

Page 31: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

31

varians) dan statistik inferensial (Chi-Square, Uji Beda antar kelompok, teknik korelasi dan regresi). B. Literatur C. Diskripsi Kuliah Kuliah Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan dan Bahan Bacaan

I

Pengertian Statistik

Menjelaskan arti dan posisi statistik dalam proses penelitian, tiga konsep kunsi dalam statistik dan aplukasi praktis.

II

Kerangka Sampel

Menguraikan probabilitas, distribusi probabilitas dan jenis serta kerangka penentuan kerangka sampel

III

Statistik Deskriptif

Distribusi frekuensi, presentasi grafik, ukuran tendensi sentral (mean, median, mode, deviasi standar, dan varians), serta ukuran persebaran (skewness dan kurtosis)

IV

Statistik Inferensial

Skala data atau Unit analisis, bagaimana dan kapan menggunakan statsitik inferensial, pedoman untuk memilih teknik yang tepat

V

Chi Square

VI

Uji Beda Antar Kelompok I

T-Test

VII

Uji Beda Antar Kelompok

Anova

VIII

Teknik Korelasi

IX

Analisis Regresi

Page 32: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

32

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Nama Mata Kuliah : Ekonomi Politik Pembangunan Jumlah SKS : 3 Pengajar : Drs.I Wayan Gede Suacana, M.Si Jurusan Ilmu PemerintahanFisipol Universitas Warmadewa

A. Tujuan Mata Kuliah :

Page 33: Prodi S3 Ilmu Agama dan Kebudayaan Program Pasca · PDF filePsikologi Lintas Budaya, UMM Press ... ilmu politik senantiasa dibatasi oleh konteks di mana ... mudah bisa dikomunikasikan

33

Kuliah ini menawarkan deskripsi, eksplanasi dan evaluasi mengenai karakteristik, penyebab dan konsekuensi dari pembuatan dan penerapan kebijakan pembangunan berdasarkan perspektif ekonomi dan politik dalam satu kerangka berpikir yang utuh, dengan asumsi bahwa proses politik dan ekonomi tidak bisa dipisahkan. Fakta empiris memperlihatkan pasar diatur oleh lembaga-lembaga negara yang punya daya paksa, disamping penetapan volume alat yang paling efisien, yaitu uang. Sebaliknya, apapun jenis struktur kelembagaannya, tipe idiologi, sistem politik, negara tidak mungkin begitu saja meniadakan hukum yang mengatur kekuatan pasar. Dengan demikian, kuliah ini bertujuan mengembangkan daya analisis mahasiswa untuk menelaah saling keterkaitan antara mekanisme pasar dengan struktur kekuasaan dalam proses kebijakan pemerintah. Dalam perspektif ini, kebijakan pemerintah dipandang sebagai hasil interaksi antara “pasar” dan “negara”. B. Literatur C. Diskripsi Kuliah Kuliah Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan dan Bahan Bacaan

I

Pengertian Statistik

Menjelaskan arti dan posisi statistik dalam proses penelitian, tiga konsep kunsi dalam statistik dan aplukasi praktis.