Bab 15

PentingnyaDukunganTeknologi danKolaborasiCIO-CLOuntuk KeberhasilanCorporate University

Riri Fitri Sari

Cotpowte Utûvewtj

Kaitan Corporate Learning dan Teknologi

embelajaran dalam suatu korporasi (corporate learning)

adalah suatu keniscayaan di era disrupsi ini. Saat ini

semua anggota tim (SDM perusahaan) harus mampu

terus mempelajari hal-hal baru dengan metodologi

baru untuk dapat menghasilkan barang atau layanan

dengan kualitas dan kuantitas yang memuaskan, serta sesuai dengan

kebutuhan pelanggan. Standar pembanding baru muncul di mana-

mana yang dapat diakses oleh siapa saja. Hal inilah yang mendorong

perlunya strategi terintegrasi yang cerdas yang perlu disiapkan

corporate university (corpu).

Kegiatan pembelajaran melalui corpu perlu didukung oleh

teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbasis digital yang

dapat menghubungkan sumber daya yang ada dil korporasi untuk

bekerjasama serta berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan demi

mencapai kualitas yang lebih baik. Dukungan infrastruktur yang

baik dan cepat akan membawa para pembelajar ke sumber ilmu

pengetahuan dan informasi. Selanjutnya, cara pembelajaran yang

terstruktur oleh sistem akan memungkinkan pencatatan aktivitas

dan evaluasi capaian pembelajaran, serta evaluasi implementasinya.

Umpan balik dapat diberikan ke sistem untuk dapat terus-menerus

melakukan perbaikan (continuous improvement).

Dukungan teknologi informasi dan teknologi digital

memungkinkan pula terwujudnya sebuah "jalan raya” yangmenghubungkan sumber belajar dan peserta belajar, Dengan

265

Pentingnya Dukungan Teknologl dan Kolaborasi CIO-CLOuntuk Keberhasllan Corporate University

demikian, dapat dilakukan upaya untuk mempercepattersampaikannya bahan ajar ke peserta pembelajaran.

Perubahan yang sangat cepat memaksa perusahaan untukmemantau apakah karyawannya cukup ter-update denganperkembangan yang terjadi di luar dirinya dan di industri Yangditekuninya, sehingga perusahaan dapat mendukung karyawan agar

dapat memberikan kemampuan terbaik bagi perusahaan.

Aspek-Aspek Penting dalam Digitalisasi Pembelajaran

Corpu sangat memerlukan infrastruktur TIK yang cukup

canggih dan, kalau bisa, merupakan state of the art bagi kebutuhan

pembelajaran anggota korporasi. Pasalnya, untuk aktivitas

pembelajaran selalu dibutuhkan cara-cara baru yang menarik dan hal

ini bisa diberikan dengan dukungan TI kepada pengguna. Selain itu,

diperlukan pula kerjasama semua pihak untuk terus saling mengajak

untuk meningkatkan pencapaian pembelajaran dan kemampuan

bersama.

Ada sejumlah aspek yang perlu diperhatikan dalam upaya

digitalisasi sistem pembelajaran di corpu. Di antaranya, pertama,

ketersediaan kurikulum dan ukuran capaian pembelajaran yang

terukur dan terstruktur, sehingga anggota tim dapat diukur upaya

dan pencapaiannya dalam mempelajari cara dan keterampilan baru.

Kedua, akses ke sumber belajar yang tepat. Jika sumber belajar itu

berbayar, harus ada mekanisme bagi anggota tim untuk mencari

bantuan dalam mencapai tujuan pembelajarannya. Ketiga, reward

& punishment terhadap keberhasilan atau kegagalan yang dicapai.

Keempat, evaluasi dan sistem umpan balik (feedback system) yang

cukup baik, sehingga bisa dilakukan peningkatan kualitas dan

kuantitas capaian belajar anggota tim.

Posisi Penting CIO dan CLO dalam Corporate Learning

Seiring dengan terjadinya perubahan, peran chief information

Officer (CIO), sang penanggung jawab sistem TIK di perusahaan,

266

Illjuan kehadiran seorang CLO adalah

menjadikan program pembelajaran sebagai

strategi bisnis utamanya, dalam rangka

mendukung pertumbuhan kompetitif

perusahaan.

untuk mendukung keberhasilan pembelajaran dan mempetahankan

pengetahuan (knowledge) yang ada di corpu, sangat strategis. Tentu

saja, sang CIO juga harus memahami pentingnya posisi corpu dalam

mendukung tercapainya target/tujuan perusahaan.

Selain CIO, posisi penting lainnya terkait keberadaan corpu

adalah chief learning officer (CLO), yang tak lain merupakan orang

yang bertanggung jawab memimpin terselenggaranya . corporate

learning melalui aktivitas corpu di sebuah perusahaan.

Dalam suatu organisasi/perusahaan, peran CIO dan CLO ada

yang dipisahkan. Ada juga yang disatukan. Namun, siapa pun yang

mengerjakannya, infrastruktur dan manajemen pembelajaran harus

dapat menemukan peluang-peluang baru untuk meningkatkan

kinerja organisasi.

Kedudukan CIO dan CLO sangat penting karena keduanya yang

membuat semuanya bergerak, serta memiliki ketepatan instruksi

dan komando agar mampu mengembangkan kompetensi perusahaan

dan anggota tim. Terlebih, saat ini tuntutan terhadap outcome-based

education sangat tinggi.

Fungsi Penting CLO

Dalam 10 tahun belakangan ini sudah dikenal CLO yang

memastikan sistem tetap berjalan dan bisaanengembangkan SDMYang ada dengan knowledge capacity building.

Ada sejumlah fungsi penting yang bisa dijalankanseorang CLOdalam suatu perusahaan, yakni:

Menyelaraskan program pembelajaran dengan visi bisnis. CLO

267

Pentingnya Oukungon Teknologl don Koloborogl CIO-CLOuntuk Keberhasilon Cotporate University

adalah pengarah jalannya pembelajaran agar sejalan dengan

visi bisnis. CLO bukan saja berperan sebagai yang memulai

pembelajaran, tetapi juga bertindak sebagai pendorong suatu

strategi bisnis.

2. Merencanakan visi pembelajaran yang efektif dan didasari

tujuan bisnis. Saat suatu materi ajar diajarkan secara mendalam

kepada karyawan yang menerima pelatihan, mereka dapat

menggunakannya dalam organisasi sesuai dengan tingkat dan

fungsinya.

3. Mengembangkan kemampuan karyawan baru agar dapat

mencoba ide baru yang berbeda. Karyawan yang perlu mendapat

perhatian CL() adalah yang harus memiliki kemampuan untuk

mudah menerima perubahan dan nyaman dengan ketidakpastian.

4. Menjalankan divisinya dengan pola pikir baru; yang dapat

menciptakan budaya yang mendorong munculnya ide baru,

dapat belajar dari kesalahan, serta dapat menghadapi masalah

bersama anggota organisasi.

5. Mencari informasi tentang tren terkini, agar dapat mengikuti

apa saja yang terjadi dalam p industri pembelajaran dan

pengembangan. Dengan begitu, CLO harus bersahabat dengan

teknologi dan dapat berinovasi sesuai dengan tren terkini.

6. Mendorong anggota organisasi untuk beradaptasi dan menerima

idebaru. Pasalnya, bergerak menuju perubahan tanpa disertai

anggota lain tidak akan maksimal hasilnya. Dalam hal ini,

CLO bertugas memimpin sebagai advokat pembelajaran.

Perlu diingat, tujuan kehadiran seorang CLO adalah menjadikan

program pembelajaran sebagai strategi bisnis utamanya, dalam rangka

mendukung pertumbuhan kompetitif perusahaan. Tantangannya

adalah bagaimana mewujudkannya dalam praktik sehari-hari.

Peran strategis CLO sebenarnya memastikan bagaimana

kompetensi setiap orang secara. interkonektif dapat berjalan di

organisasi.e Walaupun 'hubungan dengan fungsi-fungsi lain —seperti

bagian SDM, komunikasi, perencanaan strategis, dan manajemen

informasi— juga tetap penting

268

Corporate t.hiversity

Peter M. Senge (1990) mendefinisikan pembelajaran organisasi

(organizational learning) sebagai kumpulan lima kompetensi

personal dan sosial yang saling terkait yang harus dikembangkan

dalam sebuah organisasi. Kelima kompetensi itu, yakni penguasaan

kapabilitas personal (personal mastery); pembelajaran tim (team

learning), visi yang dikomunikasikan (shared Vision), mental model,

dan berpikir sistem (system thinking)., CL() punya peran strategis

dalam menyiapkan kerangka bagaimana kompetensi-kompetensi ini

diterapkan secara terkait di seantero organisasi.

Pentingnya Kolaborasi CIO dan CLO

Kelima kompetensi dari sebuah learning organization yang

disebutkan oleh Peter Senge itu bisa dikembangkan CLO bekerjasama

dengan CIO yang dapat berperan untuk mengelola data dan informasi.

CIO memastikan bahwa apa pun kepentingan yang terkait dengan

infrastuktur aliran informasi yang diminta CLO bisa terselenggara

dengan baik

Kini, makin berkembang pemahaman bahwa knowledge

merupakan kekuatan perusahaan. Sistem Knowledge Management

(KM) ini didukung oleh TI. Tren yang berkembang ialah makin

banyak perusahaan yang sudah memiliki •cara untuk mengelola

infrastruktur teknologi dan memiliki standard operating•procedure

(SOP) mengenai aplikasi apa saja yang perlu dijalankan. Corpu harus

memastikan sistem TI dapat mendukung proses bisnis di dalam

organisasi.

Saat ini, kolaborasi untuk menjalankan strategi pembelajaran

di organisasi telah terhubung dengan strategi human • resources.

Dalam hal ini, sistem manajemen informasi .dapat menggerakkan

Pembelajaran sebagai strategi bisnis utama. Karena, kita tahu bahwa

Yang diperlukan sekarang adalah para talenta yang bisa melihat

Peluang niche market baru bagi organisasinya, pengalaman dari masa

hlu dan di dunia luar seperti apa, serta infrastruktur TI di organisasi

Yang dianggap sebagai satu kesatuan.Banyak organisasi di Indonesia yang telah memiliki sistem

269

dan Koloborasi CIO •Ct O

Kei»tttagnon ayp«øte (.htverstty

informasi yang matang dan digunakan dengan optimal sehjnggatugas CIO adalah memastikan infrastruktur dan SOP berjalan denganbaik. Kemudian dalam aspek learning, dibutuhkan orang yang bisamenjalankan ide dan visinya untuk menghasilkan business value. Baiksecara individu maupun organisasi, perlu ada upaya atau kontribusiagar pengetahuan yang ada bisa tersimpan dan pengetahuan yangakan datang bisa ditindaklanjuti, yang kemudian menjadi businessvalue.

CIO harus memiliki pendekatan human resources yang dapatmelihat bagaimana semua orang dapat memberikan kontribusiyang terbaik berkat dukungan teknologi.. Hal ini menjadi landasan

untuk mengembangkan kemampuan teknisnya bagaimana sisteminformasi dapat membantu menerjemahkan budaya korporat

menjadi organisasi yang lebih baik.

Pilihan dalam Menyediakan Teknologi

Mengingat sistem pembelajaran korporat memasuki era Industri

4.0, perusahaan perlu .beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Apabila ada cara-cara baru yang diterapkan —seperti penggunaan

infrastruktur teknologi, hardware ataupun software— dibutuhkan

pula irama yang sesuai antara kegiatan pembelajaran dan proses

bisnis perusahaan.

Perlu ada inisiatif untuk memperkenalkan tools baru yang

kemudian menjadi standar bagi perusahaan. Penyiapan teknologi

berupa hardware dan software untuk corpu ini bisa mengikuti cara-

cara terbaik yang selama ini dilakukan di korporasi terbaik (best

practices) di dunia untuk mencari mode yang tepat yang disesuaikan

dengan kebutuhan lokal dari organisasi. Penyiapan peranti keras dan

peranti lunak ini juga perlu mengikuti kemampuan korporasi untuk

mendanai pembelajaran tim dan kemampuan penggunaan peranti

keras yang dimiliki individu peserta ajar.

Aplikasi utama yang dibutuhkan adalah Learning Management

System (LMS) yang baik, yang memungkinkan CIO untuk

berkontribusi terhadap peningkatan kemampuan belajar anggota

270

Corporate Univetsay

Did You Know?

sebuah survei oleh Boston Consulting Group

menemukan bahwa jumlah corporate university

formal di Amerika Serikat menjadi dua kali lipat

selama 1997-2007, dari 2.000 menjadi 4.000.

Sumber: Corporate University, Manajemen). Martyn F. Rademakers

2016(diterjemahkan oleh PPM

tim. Aplikasi lainnya adalah sistem pemantauan dan eksekusi hasil

evaluasi belajar yang terintegrasi ke sistem remunerasi dan sistem

pemberian peringatan agar anggota tim tidak terlarut dalam zona

nyaman yang menghindarkannya dari keberhasilan meng-upgrade

dan menyesuaikan diri dengan cara-cara baru dan penggunaan

teknologi digital.

Fungsi utama LMS —pengelolaan kelas, orang, kurikulum,

konten, hingga evaluasi— dipengaruhi keputusan organisasi dan

faktor eksternal yang menyebabkan pemilihan LMS yang tepat.

Misalnya, apakah LMS dikerjakan sendiri atau diperoleh dengan alih

daya (outsource). Yang terpenting, dijalankan selaras dengan visi

bisnis. Sebab, visi pembelajaran yang efektif selalu didasari tujuanbisnis.

Tren saat ini yang terjadi dalam organisasi pembelajaran adalah

harus bersahabat dengan teknologi baru. Meski demikan, kondisieksternal tersebut perlu dikaji oleh CIO, yaitu mengenai kelayakan

adopsiteknologi terbaru yang menjadi kebutuhan organisasi untukinovasi

pembelajaran.

Saat ini aplikasi yang ada sudah sangat luas, beragam, serta datangdalam kemasan dan inovasi baru yang terus-menerus. Untuk itu,Perlu dipelajari aplikasi yang paling tepat, dan dapat dimanfaatkanPeserta ajar dengan cepat karena keandalannya dan fitur-fitur yang

271

Pentingnya Dukungan Teknologi dan Kolaborasi CIO-CLOuntuk Keberhasilan Corporate {hllversity

ditawarkannya. Saya menganggap bahwa kustomisasi dari sistemyang ada memungkinkan manajemen dan peserta ajar untuk lebihfleksibel dalam mengadopsi cara-cara pembelajaran baru.

Keputusan aplikasi dikembangkan secara in-house ataudikerjakan oleh pihak ketiga/vendor tergantung pada kebijakanperusahaan. Apabila aplikasi pembelajaran dikerjakan secarain-house, diperlukan sumber daya dan orang-orang yang (lapatmemelihara sistem. Sementara apabila aplikasi menggunakanstandar eksternal, perusahaan bisa terus mengadopsi perubahan

yang ada. Sebab, evaluasi dari pihak luar juga berpengaruh terhadap

perkembangan perusahaan.

Metode implementasi aplikasi yang tepat digunakan adalah

yang disesuaikan dengan kondisi kemampuan SDM, infrastruktur

kelembagaan, dan kemampuan semua anggota tim untuk berubah

dan mengadopsi kemampuan baru.5

Riri Fitri Sari

Riri Fitri Sari yang lahir pada 1970 di Bukittinggi.

Sumatera Barat, adalah Guru Besar Teknik Komputer

Departemen Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Indonesia.

Riri mendapat gelar Sarjana Teknik Elektro

dari UI dan Magister Sumber Daya Manusia dari

Universitas Atma Jaya Jakarta. la juga meraih gelar

MSC. di bidang software system and parallel processing dari Jurusan Ilmu

Komputer, University of Sheffield, Inggris, dengan Chevening Award dari British

Council. Selanjutnya, ia berhasil menggaet gelar doktor. dengan riset protokol

Penanganan Kemacetan Berbasis Jaringan Aktif, dari School of Computing,

University of Leeds, Inggris.

Riri telah menghasilkan dan mempresentasikan lebih dari 150 artikel di

berbagai jurnal dan konferensi internasional di bidang Internet of Things,

computer-based network simulation, dan sebagainya. ' Selama 10 tatwn

terakhir, ia menjadi Ketua UI Green Metric World University Ranking, satu

-satunya pemeringkat universitas di bidang sustainability di dunia.

272