prodi magister manajemen pendidikan islam ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/nurhalimah...

156
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENINGKATAN KINERJA GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH AL- JAM'IYATUL WASHLIYAH TEMBUNG TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh: NURHALIMAH HARAHAP NIM. 0332173012 PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA 2019

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

IMPLEMENTASI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM

PENINGKATAN KINERJA GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH AL-

JAM'IYATUL WASHLIYAH TEMBUNG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar

Magister Pendidikan (M.Pd.) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

NURHALIMAH HARAHAP

NIM. 0332173012

PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

2019

Page 2: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

i

ABSTRACT

This research was to describe Organizational Communication in

Improving Teacher Performance in MTs. Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung. This

study aims to reveal: (1) Implementation of Madrasah Head communication with

teachers in improving teacher performance in Tsanawiyah Al-Jam'iyatul

Washliyah Tembung Madrasah, (2) Implementation of teacher comunicated with

Madrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al-

Jam'iyatul Washliyah Tembung, (3) Implementation of communication between

fellow teachers, and education personnel in Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul

Washliyah Tembung.

This study used qualitative research with a phenomenological approach

using data collection techniques in the form of observation, interviews, and

documentation studies. The research informants was Head of Madrasah, Deputy

Head of Madrasah in the Field of Curriculum, Deputy Head of Madrasah in

Student Affairs, Coordinator of Study of General Education, homeroom, subject

teacher, administrative staff (TU), cleaning staff, security officer (security guard).

To analyze the data using the Milles and Hubberman models, namely reduction

data, presentasi data, drawing conclusions. To checked the validity of the data

used a test credibility, used to techniques of triangulation, transferability,

dependability, and confirmability.

The results of this study revealed three findings, namely: First, the

implementation of Headmaster Communicates with the teachers in improving

teacher performance in the Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah

Tembung, then it can be concluded: conducting verbal communication namely

verbal communication such as holding meetings, briefings and face to face;

Nonverbal communication was to understanded the body language such as the

facial expressions and body gestures and conducting digital communication such

as sharing information via a smartphone. Second, the implementation of The

teachers Communicates with the Headmaster in improving teacher performance in

Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung was nonverbal

communication and the headmaster gave the example of modeling such as attend

a seminar, workshops and coaching to foster teacher skills and

professionalism;and the existence of a high salary. Third, Implementation among

teachers and education personnel in improving teacher performance in the

Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung namely holding an

MGMP (Consultation for Subject Teachers); holding back seminars, workshops

and training that have been attended by teachers and education staff, honing the

ability to used digital communication such as the used of laptop and technology

and coordinating fellow teachers and education personnel.

Keywords: Organizational Communication, Performance, Teacher

NAME : NURHALIMAH HARAHAP

NIM : 0332173012

Faculty : Tarbiyah and Teacher Training Sciences

Department :Masters in Management of Islamic Education

Advisor I :Prof. Dr. Syafaruddin, M. Pd

Advisor II :Dr. Mesiono, M.Pd

Thesis Title :Implementation of Organizational

Communication in Improving Teacher Performance in

Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung

Page 3: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

ii

Nama : Nurhalimah Harahap

NIM :0332173012

Fakultas :Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan :Magister Manajemen Pendidikan Islam

Judul Tesis :Implementasi Komunikasi Organisasi

dalam Peningkatan Kinerja Guru di MTs. Al-Jam’iyatul

Washliyah Tembung

ABSTRAK

Penelitian ini untuk mendeskripsikan Komunikasi Organisasi dalam

Peningkatan Kinerja Guru di MTs. Al-Jam‟iyatul Washliyah Tembung. Penelitian

ini bertujuan untuk mengungkap : (1) Implementasi komunikasi Kepala Madrasah

dengan guru dalam peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-

Jam'iyatul Washliyah Tembung, (2) Implementasi komunikasi komunikasi dengan

Kepala Madrasah dalam peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-

Jam'iyatul Washliyah Tembung, (3) Implementasi komunikasi antar sesama guru,

dan tenaga kependidikan di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah

Tembung.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologi dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi,

wawancara, dan studi dokumentasi. Adapun informan penelitian yaitu : Kepala

Madrasah, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Wakil Kepala Madrasah

Bidang Kesiswaan, koordinator Bidang Study Pendidikan Umum, wali kelas, guru

mata pelajaran, tata usaha (TU), petugas kebersihan, petugas keamanan (satpam).

Untuk menganalisis data menggunakan model Milles dan Hubberman, yaitu

reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Untuk memeriksa keabsahan

data menggunakan uji credibilitas, dengan menggunakan teknik trianggulasi,

transferabilitas, dependabilitas dan confirmabilitas.

Hasil penelitian ini mengungkapkan tiga temuan yaitu: Pertama,

implementasi komunikasi Kepala Madrasah dengan guru dalam peningkatan

kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung, maka

dapat disimpulkan: melakukan komunikasi verbal yaitu komunikasi lisan seperti

mengadakan rapat, briefing dan face to face; Komunikasi nonverbal yaitu

memahami bahasa tubuh guru dan melakukan komunikasi Digital seperti

membagikan informasi melalui smartphone. Kedua, Komunikasi guru dengan

Kepala Madrasah dalam peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-

Jam'iyatul Washliyah Tembung yaitu komunikasi nonverbal yaitu mencontoh

keteladanan Kepala Madrasah; mengikuti seminar, workshop dan pembinaan

untuk menumbuhkan skill dan profesionalisme guru dan adanya salary (gaji) yang

tinggi. Ketiga, Implementasi antar sesama guru dan tenaga kependidikan dalam

meningkatkan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah

Tembung yaitu mengadakan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran);

mengadakan kembali seminar, workshop, dan pelatihan yang pernah diikuti oleh

guru dan tenaga kependidikan;mengasah kemampuan penggunaan komunikasi

digital seperti penggunaan laptop dan ilmu teknologi dan melakukan koordinasi

sesama guru dan tenaga kependidikan.

Kata Kunci : Komunikasi Organisasi, Kinerja, Guru

Page 4: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik, kesehatan dan hidayah-Nya sehingga tesis ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya.

Tidak lupa kepada Nabi terakhir sebagai junjungan manusia di akhir

zaman, penuh jejak kasih yang perlu ditiru darinya. Tingkah dan prilaku yang

Qur‟anilah jiwanya, manusia sempurna pula disandangnya. Muhammad SAW,

yang akan menjadi iringan penulis melangkah menuju jalan yang paling lurus dari

pada pelitanya dan yang membawa ummatnya dari alam kegelapan menuju

cahaya yang terang benderang, bukan karena lampu dan juga cahaya matahari

melainkan cahaya kebenaran.

Dalam penyelesaian tesis ini, walaupun penulis banyak mengalami

kesulitan terutama disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat

bimbingan dari berbagai pihak akhirnya tesis ini dapat diselesaikan. Penulis

menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya tesis ini bukan hanya atas

kemampuan dan usaha penyusun semata, namun juga berkat bantuan dari berbagai

pihak. Penulis mengharapkan dari pembaca apabila ada kesalahan agar memberi

saran dan kritik kepada penulis untuk karya ilmiah selanjutnya bisa lebih baik.

Mudah-mudahan tesis ini bermanfaat sebagai khazanah ilmu pengetahuan, Amiin.

Tidak ada gading yang tidak retak, tiada yang sempurna selain kesempurnaan

Allah SWT.

Semoga tesis ini bermanfaat untuk dijadikan referensi kepada pembaca

dalam menyusun tesis.

Medan, 04 November 2019

Penulis

Nurhalimah Harahap

NIM. 0332173012

Page 5: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam menyelesaikan tesis ini banyak hambatan yang di hadapi dan

banyak juga bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Penulis persembahkan

tesis ini sebagai ucapan terima kasih dan bingkisan terindah kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Saidurrahman, M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sumatera Utara Medan.

2. Bapak Dr. Amiruddin Siahaan, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. H. Candra Wijaya, M.Pd, selaku Ketua Prodi Magister Manajemen

Pendidikan Islam, serta Sekretaris Prodi bapak Yahfizham, M.Cs, beserta

staf-staf Prodi Manajemen Pendidikan Islam yang telah memberikan

bimbingan, arahan, ilmu, nasehat kepada penulis.

4. Bapak Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd selaku Pembimbing tesis I dari Strata I

sampai Magister, dan bapak Dr. Mesiono, M.Pd, selaku Pembimbing tesis II,

yang telah memberikan arahan, bimbingan, saran, masukan, motivasi hingga

tesis ini selesai. Ilmu dan waktu yang diberikan kepada penulis tanpa

menghiraukan rasa lelah atas pekerjaan yang juga telah menanti untuk

beristirahat namun meluangkan waktu itu buat penulis agar bisa wisuda tepat

pada waktunya.

5. Teristimewa kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda tercinta Tajuddin

Harahap dan Ibunda tercinta Khomsiah Nasution, yang luar biasa

memberikan kasih sayang, dukungan, motivasi kepada penulis.

6. Terkhusus kepada Abangda Sahron Harahap, Kakanda Salmah Harahap,

Abangda Ali Amrin Harahap, Kakanda Nurmawanti Harahap, dan Kakanda

Sari Mas Dewi Harahap, yang senantiasa memberikan nasehat dan juga

arahan kepada penulis selaku adik bungsu dan terima kasih kepada seluruh

keluarga besar penulis.

7. Bapak/Ibu dosen baik yang mengajar di Prodi Magister MPI maupun

bapak/Ibu dosen FITK atau bahkan semua dosen UIN SU yang senantiasa

menjadi keluarga besar UIN SU baik yang pernah berjumpa langsung

Page 6: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

v

maupun tidak. Tiada kata yang senantiasa ucapan terima kasih akan ilmunya,

nasehat, bimbingan sehingga penulis bisa mencapai gelar sarjana, yang tidak

bisa satu persatu penulis sebutkan namanya.

8. Sahabat Best Friend Forever penulis Ayonk Nursyaifah Br. Tumangger, S.Pd,

Teteh Ayu Atika Suri, S.Pd, Siti Alawiyah S.Pd, mbak Novira Arafah S.Pd,

Mbak Siti Rukhaiyah, S.Pd, dan Atika Hanan Julia Harahap, S.Pd. Selaku

sahabat-sahabat yang saya sayangi dan cintai yang mewarnai hari-hari

penulis, perjuangan, dan juga saling menyemangati, saling membantu hingga

sampai sekarang.

9. Keluarga besar Khansa 1, Monika, Defi, Putri, Febri, Nazila, Dila, Diah,

Wulan, wa khusus Nur Pida Tampubolon, yang memberikan semangat baik

dalam beribadah dan juga kebaikan lainnya.

10. Keluarga besar Mess Yayasan, Nur Elisa Fitri, S.Pd, Linda Pratiwi, S.Pd, Cici

Novita Sari, S.Pd, Desa Vina, S.Pd, Hanisah Sabrina Saragih, Febriani

Silitonga, dan Rosnida yang memberikan semangat, bantuan, dan juga doa

dan terkhusus buk Ety yang memasakkan catring dan juga ikut dalam

memasakkan makanan dan minuman sehat untuk penulis dalam

melaksanakan program Magister.

11. Keluarga besar Yayasan Bina Insan, terkhusus MIS Bina Insan, Dahlia Amri,

S.Pd.I, Lastrina Sinaga, Erliana Nasution, S.Pd, Dhian Ayumi, S.Pd, Adinda

Dwi Sasmita Nasution, S.Pd, Marsini, S.Pd.I, dan Suriani S.Pd.I, Dewi

Asnita, SE, dan Sri Ningsing yang siap sedia membantu tugas saya ketika

saya kuliah sampai selesai. Terima kasih kepada Bapak Pembina Yayasan dan

Ketua Yayasan Bina Insan yang telah mengizinkan saya kuliah sekalian kerja

di MIS Bina Insan.

12. Kawan-kawan seperjuangan Magister MPI stambuk 2017 dan juga keluarga

besar MPI dalam menuntut ilmu di UIN SU, yangs senantiasa memberikan

kritik, saran dan juga motivasi kepada penulis.

13. Madrasah tempat penelitian yaitu MTs Al-Washliyah Tembung yang telah

menerima saya untuk melakukan penelitian dalam menyusun tesis saya.

Page 7: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

vi

Terima kasih atas bantuannya, sehingga tesis ini bisa terselesaikan tepat

pada waktunya. Semoga ilmu ini menjadi ilmu yang bermanfaat baik bagi penulis

maupun pembaca. Aamiiin

Medan, 04 November 2019

Penulis

Nurhalimah Harahap

NIM. 0332173012

Page 8: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Pedoman Transliterasi Arab-Latin dalam penyusunan Tesis ini

menggunakan pedoman transliterasi dari Surat Keputusan Bersama (SKB)

Menteri Agama Republik Indonesia dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia tanggal 10 September 1987 Nomor: 158 Tahun 1987 dan

Nomor: 0543b/U/1987. Secara garis besar uraiannya adalah sebagai berikut:

A. Konsonan Tunggal

Daftar huruf Bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat

dilihat pada hal halaman berikut:

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا

Ba B Be ب

Ta T Te ت

Ṡa Ṡ Es (dengan titik diatas) ث

Jim J Je ج

Ḥa Ḥ Ḥa (dengan titik dibawah) ح

Kha Kh Ka dan Ha خ

Dal D De د

Żal Ż Zet (dengan titik diatas) ذ

Ra R Er ر

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

Syin Sy Es dan Ye ش

Ṣad Ṣ Es (dengan titik dibawah) ص

Ḍad Ḍ De (dengan titik dibawah) ض

Ṭa Ṭ Te (dengan titik dibawah) ط

Ẓa Ẓ Zet (dengan titik dibawah) ظ

Ain „__ apostrof terbalik/ koma„ ع

terbalik diatas

Gain G Ge غ

Page 9: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

ix

Fa F Ef ف

Qof Q Qi ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ن

Wau W We و

Ha H Ha ه

Hamzah __‟ apostrof terbalik/ koma diatas ء

Ya Y Ye ي

Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi

tanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda

(‟).

B. Vokal

Vokal Bahasa Arab, seperti vokal Bahasa Indonesia, terdiri atas vokal

tunggal atau Monoftong dan vokal rangkap atau Diftong.

1. Vokal Tunggal

Vokal tunggal bahasa arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,

transliterasinya sebagai berikut:

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

fatḥah A A آ

Kasrah I I ا

Ḍammah U U ا

Contohnya:

= fa‟alaعلف = żukira رك ذ = yażhabuة يذه

2. Vokal Rangkap

Vokal rangkap Bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat

dan huruf, transliterasinya berupa gabungan hurup, yaitu:

Page 10: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

x

Contoh Bacaan Nama Huruf Latin Nama

fatḥah dan Ya AI A dan I بي

fatḥah dan Wau AU A dan U قو

Contohnya:

Bainakum = نكمبي Qaula = لقو

C. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harakat dan

Huruf

Nama Huruf

Latin

Nama

fatḥah dan Alif atau Ya à a dan garis di atas ـــى / ــا

Kasrah dan Ya Ĩ i dan garis di atas ـــ ى

ـو Ḍammah dan Wau Ũ u dan garis di atas ـ ـ

Contohnya:

وي = mãta تما = ramã مىر = qĩlaلق ي = yamũtu ت م

D. Ta Marbūṭah

Transliterasi untuk ta marbūṭah ada tiga, yaitu :

1. Ta Marbūṭah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya

adalah [h]

Contohnya :

زي كم = jizyah ةج = hikmah ة ح

(ketetntuan ini tidak diperlukan kata-kata arab yang sudah terserap

ke dalam bahasa indonesia, seperti: zakat, salat dan sebagainya, kecuali

bila dikehendaki lafal aslinya).

2. Ta Marbūṭah yang hidup atau mendapatkan harkat fatḥah, Kasrah dan

Ḍammah, transliterasinya adalah [t] atau [h]

Contohnya :

= zakãh al-fitri / zakãtulfitri ف طر ال ة زكا

3. Ta Marbūṭah yang hidup namun menggunakan kata sandang al- serta

bacaan kedua kata itu terpisah, transliterasinya adalah [h]

Page 11: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

xi

Contohnya :

ين ل ة المد = al-madĩnah al-fãdilah ة الفاض

E. Syaddah (Tasydīd)

Syaddah atau tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda tasydīd ( ), dalam transliterasi ini dilambangkan dengan

perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda Syaddah.

Contohnya:

ي ن = al-haqq ق الح =ā rabban نات ر = najjāināناج

د = al- hajj ج الح = nu“imaمع ن = aduwwun‟ و ع

Jika huruf ىber- tasydīd di akhir sebuah kata dan didahului oleh

huruf kasrah (ـــي), maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah (i).

Contohnya:

ى عرت „Arabī („Arabiyy atau „Araby) ى عل = „Alī (bukan „Aliyy atau„Aly)

F. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf ال

(alif lam ma‟arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi

seperti biasa, al- , baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiyyah maupun huruf

qamariyyah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang

mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan

dihubungkan dengan garis mendatar (-).

1. Bila diikuti dengan huruf Qamariyyah ditulis (alif lam ma‟arifah)ال

dengan menggunakan huruf “I”

Contohnya:

= Al-Qur‟ăn رآنالق = Al-Qiyăsياسالق

2. Bila diikuti dengan huruf Syamsiyyah ditulis (alif lam ma‟arifah)ال

dengan menggunakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya, serta

menghilangkan huruf “I” (el)nya.

Contohnya:

= ‟As-samă ماءالس = As-syamsمسالش

Page 12: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

xii

G. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostof (‟) hanya berlaku bagi

hamzah yang terletak ditengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak

diawal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

Contohnya:

ونأت = ‟al-nauء النو ر = ta‟murūna م

رت أ = syai‟unء شي = amirtuم

H. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunkaan dalam Bahasa Indonesia

Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau

kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat

yang sudah lazim dan menjadi bagian dari pembendaharaan bahasa Indonesia,

atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi ditulis menurut

cara transliterasi di atas . misalkan kata Al-Qur‟an (dari al-Qur‟ān), Sunnah,

khusus dan umum. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu

rangkaian teks Arab, maka mereka harus ditransliterasi secara utuh.

Contohnya:

Fī Ẓilāl al-Qur‟ān

Al- Sunnah qabl al-tadwīn

Al-„Ibārāt bi „umūm al-lafūẓ lā bi khuṣuṣ al-sabab

I. Lafẓ al-Jalālah (الله)

Kata “Allah” yang didahuui partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya

atau berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frasa nominal), ditransliterasi tanpa huruf

hamzah.

Contohnya:

ين ا = Billāh ت الل د

= Dīnullāhلل

Adapun ta marbūṭah di akhir kata yang disadarkan kepada lafẓ al-jalālah,

ditransliterasi dengan huruf [t].

Contohnya :

= hum fī rahmatillāh ه مف يرحمة الله

Page 13: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

xiii

J. Huruf Kapital

Walaupun sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps),

dalam transliterasinya huruf- huruf tersebut dikenal ketentuan tentang penggunaan

huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD).

Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama terdiri

(orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila mana diri

didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap

huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak

pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf

kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul

referensi yang didahului oleh kata sandang (al-), baik ketika ia dituliskan daalm

teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan DR).

Contohnya:

Wa māMuhammadun illā rasūl

Inna awwala baitin wuḍi‟a linnāsi lallażī bi Bakkata mubārakan

Syahru Ramaḍān al-lażī unzila fih al-Qur‟ān

naṣīr al-dīn al-Ṭūsī

Abū Nasr al-Farābī

Al-Gazālī

Al-Munqiż min al-Ḍalāl

Page 14: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

xiv

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING UJIAN TESIS

LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA UJIAN TESIS

LEMBAR PERNYATAAN TESIS

ABSTRACT .................................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... iv

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Fokus Penelitian ............................................................................ 5

C. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian........................................................................... 6

E. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 7

A. Deskripsi Konseptual .................................................................... 7

1. Hakikat Komunikasi Organisasi ............................................... 7

a. Pengertian Komunikasi Organisasi ...................................... 7

b. Fungsi Komunikasi Organisasi ............................................ 10

c. Proses Komunikasi Organisasi ............................................ 12

d. Model Komunikasi Organisasi ............................................ 13

e. Prinsip-Prinsip Komunikasi Organisasi ............................... 14

f. Klasifikasi Pesan Komunikasi Organisasi ........................... 19

g. Jaringan Komunikasi Organisasi ......................................... 22

h. Penggunaan Komunikasi Oral dan Tertulis ......................... 22

Page 15: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

xv

2. Komunikasi Organisasi ............................................................ 24

3. Kinerja Guru ............................................................................. 40

a. Pengertian Kinerja .............................................................. 40

b. Pengertian Kinerja Guru ..................................................... 42

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru ................ 45

d. Penilaian Kinerja Guru ....................................................... 46

4. Konsep Implementasi Komunikasi Organisasi dalam

Peningkatan Kinerja Guru ........................................................ 49

B. Hasil Penelitian Relevan ............................................................... 50

C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 55

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 56

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 56

B. Latar Belakang Penelitian ........................................................... 56

C. Metode dan Prosedur Penelitian ................................................. 57

D. Data dan Sumber Data ................................................................ 57

E. Instrumen dan Prosedur Pengumpulan Data ............................... 58

F. Prosedur dan Analisis Data ......................................................... 59

G. Pemeriksaan Keabsahan Data ..................................................... 60

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 63

A. Gambaran Umum Tentang Latar Penelitian ............................... 63

1. Profil Madrasah ................................................................... 63

2. Sejarah Pendirian Madrasah ................................................ 64

3. Visi, Misi, dan Tujuan ........................................................ 65

4. Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Al-Jam‟iyatul

Washliyah Tembung ............................................................ 66

5. Daftar Kepala Madrasah Setiap Periode .............................. 67

6. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan ............................ 67

7. Data Peserta Didik ............................................................... 74

8. Sarana dan Prasarana ........................................................... 74

9. Sarana/Ruang Penunjang ..................................................... 76

10. Jadwal Kerja Kepala Madrasah .......................................... 77

Page 16: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

xvi

11. Fungsi dan Tugas Madrasah dan Pengelolaan Madrasah .... 80

12. Tata Tertib Guru Madrasah Tsanawiyah Al-Jam‟iyatul

Washliyah Tembung Tahun Pelajaran 2016-2017............... 91

13. 10 (Sepuluh) Dasar Kemampuan yang Harus di Miliki oleh

Seseorang Guru .................................................................... 93

B. Temuan Khusus Penelitian ......................................................... 94

1. Implementasi Komunikasi Kepala Madrasah dengan Guru

dalam Peningkatan Kinerja Guru ........................................... 94

2. Implementasi Komunikasi Guru dengan Kepala Madrasah

dalam Peningkatan Kinerja Guru ........................................... 98

3. Implementasi Komunikasi antar sesama Guru dan

Tenaga Kependidikan dalam Peningkatan Kinerja Guru ....... 103

C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 108

1. Implementasi Komunikasi Kepala Madrasah dengan Guru

dalam Peningkatan Kinerja Guru ........................................... 109

2. Implementasi Komunikasi Guru dengan Kepala Madrasah

dalam Peningkatan Kinerja Guru ........................................... 117

3. Implementasi Komunikasi antar sesama Guru dan

Tenaga Kependidikan dalam Peningkatan Kinerja Guru ....... 122

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ....................................... 129

A. Kesimpulan.................................................................................... 129

B. Rekomendasi ................................................................................. 130

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 131

LAMPIRAN .................................................................................................... 137

Page 17: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Bagaimana dan kapan digunakan Komunikasi Oral dan

Komunikasi Tertulis ......................................................................... 23

Tabel 2.2. Saluran Media Informasi Formal .................................................... 37

Tabel 4.1. Daftar Kepala Madrasah Setiap Periode ......................................... 67

Tabel 4.2. Data Pendidik .................................................................................. 68

Tabel 4.3. Data Pendidik Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan ....................... 72

Tabel 4.4. Data Tenaga Kependidikan ............................................................. 73

Tabel 4.5. Data Peserta Didik 3 Tahun Terakhir ............................................. 74

Tabel 4.6. Sumber Belajar ................................................................................ 75

Tabel 4.7. Sarana/Ruang Penunjang ................................................................ 76

Tabel 4.8. Prasarana ......................................................................................... 77

Page 18: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Model Proses Komunikasi Lengkap .............................................. 13

Gambar 2.2. Tahapan dalam Menulis yang Baik ................................................ 14

Gambar 2.3. Struktur Formal .............................................................................. 26

Gambar 4.1. Struktur Organisasi MTs. Al-Jam‟iyatul Washliyah Tembung

Tahun Pelajaran 2019 – 2020 .......................................................... 66

Page 19: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

xix

LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Observasi, Wawancara/Dokumentasi ........................... 137

Lampiran 2 Daftar Instrumen Wawancara ..................................................... 139

Lampiran 3 Blanko Check List ....................................................................... 148

Lampiran 4 Dokumen Pendukung (Foto dan dokumen lainnya) ..................... 149

Page 20: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kinerja yang ideal adalah kinerja yang dapat memberikan prestasi kerja

yang tinggi kepada Madrasah, sehingga dengan prestasi kerja yang tinggi tersebut

dapat meningkatkan mutu Madrasah. Dengan kinerja guru yang tinggi akan

memberikan kerja yang optimal, dan mengerjakan tugas secara efektif dan efisien.

Kinerja seorang guru akan terlihat pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari.

Kinerja dapat dilihat dalam aspek kegiatan dalam menjalankan tugas dan kualitas

dalam melaksanakan tugas tersebut.

Sebagaimana Kinerja atau performansi menurut Mulyasa (2007:136-138)

dapat diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil

kerja atau unjuk kerja. Smith, menyatakan bahwa kinerja adalah”… output drive

from processes, human or otherwise”, jadi kinerja merupakan hasil atau keluaran

dari dari suatu proses. Menurut Payman J. Simanjuntak kinerja adalah tingkat

pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan

organisasi. Dalam hal ini, Simanjuntak menegaskan bahwa kinerja adalah sesuatu

yang penting dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, karena setiap individu

atau organisasi tentu saja memiliki tujuan yang akan dicapai dengan menetapkan

target atau sasaran. Keberhasilan individu atau organisasi dalam mencapai target

atau sasaran tersebut itulah merupakan kinerja.

Dalam observasi di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah

Tembung tersebut, di temukan hal-hal yang unik di Madrasah Tsanawiyah Al-

Jam'iyatul Washliyah Tembung yaitu adanya kerjasama antara Kepala Madrasah

dan stakeholders baik guru, tenaga kependidikan dan seluruh staff saling

berkomunikasi untuk meningkatkan kinerja guru. Peran Kepala Madrasah dalam

meningkatkan kinerja guru melakukan pelatihan, workshop, dan seminar dan

bahkan memfasilitasi guru untuk ikutserta berpartisipasi meningkatkan

kinerjanya, seperti mengikutsertakan guru, tenaga kependidikan dan juga siswa

untuk mengasah kemampuan melalui kompetisi atau perlombaan

Page 21: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

2

baik lokal, nasional, bahkan internasional, sehingga melatih guru untuk terbiasa

mengikuti kompetisi sekaligus melihat kemampuan guru-guru tersebut. Akan

tetapi bukan hanya gurunya namun siswa juga ikut berperan dalam kompetisi

tersebut. Sehingga dengan adanya pelatihan dan juga kemampuan yang tinggi

sehingga guru-guru dapat mengukir prestasi baik di tingkat lokal, dan nasional.

Namun, guru dapat menciptakan siswa yang berprestasi hingga Internasional.

Adapun prestasi yang pernah diraih oleh guru adalah Juara 1 Olimpiade guru

matematika se-Sumatera Utara,Medali perak olimpiade matematika se-Sumatera

Utara, medali perunggu olimpiade matematika nasional di Jakarta dan juara 1 TIK

Se-Sumatera Utara, Madrasah juga pernah meraih juara II MTQ Porseni Kamenag

tingkat Provinsi, Juara II Cerdas Cermat Porseni Kamenag tingkat Kabupaten,

Juara I Drumband tingkat Provinsi, Juara I Karate tingkat Kabupaten, bukan

hanya itu prestasi siswa juga sudah mencapai go internasional, diantaranya yaitu

meraih medali perunggu olimpiade matematika internasional di Singapura, medali

perunggu olimpiade matematika Nasional di Jakarta, Medali Perak KSM

Matematika Provinsi Sumatera Utara, Medali Emas KSM Matematika dan IPA

Kabupaten, dan banyak lainnya. Bahkan pada tahun ini bertepatan tanggal 24

Februari 2019 untuk semifinal Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah

Tembung menjadi tuan rumah dalam acara KMNR 14 (Kompetisi Matematika

nalaria Realistik 14) se-Indonesia Regional Sumatera Utara.

Di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung di temukan

komunikasi organisasi dalam peningkatkan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah

Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung yaitu Komunikasi organisasi dari atas ke

bawah atau dari Kepala Madrasah ke guru dalam meningkatkan kinerja guru

Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung saling berkoordinasi

untuk mengadakan rapat koordinasi dengan Wakil Kepala Madrasah untuk

membahas kinerja guru. Kemudian, kepala madrasah melakukan rapat dengan

guru dalam rangka menjelaskan tugas dan juga program madrasah Al Washliyah

keseluruh guru maupun tenaga kependidikan, sehingga informasi atau pesan

tersampaikan dengan efektif dan efisien. Dalam peningkatan kinerja guru juga

mengikuti sertifikasi atau salah satu program yang diadakan pemerintah untuk

Page 22: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

3

menjadikan guru profesional dalam bidangnya. Jumlah guru sebanyak 57 guru dan

yang sertifikasi sebanyak 31, sehingga guru tidak hanya dituntut di Madrasah

menjadi profesional akan tetapi juga dituntut lewat program pemerintah untuk

menjadi guru yang profesional dalam bidangnya.

Sedangkan, komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dalam

kehidupan manusia. Komunikasi sangat berpengaruh dalam melakukan kegiatan,

terutama dalam dunia pendidikan baik komunikasi antar Kepala Madrasah dengan

guru atau komunikasi guru dengan Kepala Madrasah, maupun komunikasi antar

sesama guru, dan tenaga kependidikan. Ada suatu aksioma komunikasi menurut

Umam (2010:164) yang berbunyi “seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi (A

person cannot not communicate)”. Secara teknis, itu berarti bahwa seseorang

tidak dapat menghindari untuk menunjukkan pesan. Apa yang anda tunjukkan

atau tempatkan sehingga terlihat jelas memang memprentasikan Anda adalah

“suatu pertunjukan-pesan yang berjalan.

Komunikasi dengan kinerja saling berkaitan sebagaimana arus

komunikasi antra Kepala Madrasah dengan guru, komunikasi guru dengan Kepala

Madrasah, maupun komunikasi antar sesama guru, dan tenaga kependidikan

berjalan dengan efektif dan efisien sehingga meningkatkan kinerja guru.

Komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi efektif yaitu Kepala Madrasah

menyampaikan pesan atau informasi kepada guru secara singkat dan jelas

sehingga mudah dipahami oleh guru dan berlangsung timbal balik. Sebaliknya,

antar guru dengan Kepala Madrasah juga berjalan dengan baik ditunjukkan

dengan adanya tanggapan dari Kepala Madrasah terhadap pesan yang

disampaikan oleh guru sehingga komunikasi berjalan efektif.

Di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung di temukan

komunikasi organisasi dalam peningkatkan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah

Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung yaitu Kepala Madrasah melakukan rapat

evaluasi dan koordinasi yang rutin yang dilaksanakan setiap sabtunya dengan

guru-guru guna meningkatkan kinerja guru. Sedangkan, komunikasi guru dengan

guru dilakukan melalui MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) yang

dijadwalkan setiap bulan sekali oleh masing-masing guru mata pelajaran.

Page 23: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

4

Demikian, komunikasi lainnya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru

yaitu Kepala Madrasah mengikuti perkembangan melalui group se-Kabupaten

Deli Serdang dan group whatsApp lainnya yang berkaitan dengan Madrasah untuk

meningkatkan kinerja guru. Dengan group tersebut akan ada informasi terupdate

salah satunya tentang informasi PPG (Program Pendidikan Profesi Guru) dan juga

tentang sertifikasi untuk peningkatan kinerja guru dan dari website SIMPATIKA

(Sistem Informasi dan Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan) salah satu

aplikasi pemberian informasi tingkat nasional. Sedangkan, guru dan tenaga

kependidikan juga mempunyai username dan password masing-masing untuk

mengikuti informasi perkemabangan zaman melalui SIMPATIKA dan relasi

sesama guru untuk saling bertukar informasi.

Sebuah hasil riset Umam (2010:171) menunjukkan bahwa dalam

komunikasi verbal, khusus pada saat presentasi, 55% keberhasilan menyampaikan

informasi ditentukan oleh bahasa tubuh (body language), postur, isyarat, dan

kontak mata, 38% ditentukan oleh nada suara, dan hanya 7% ditentukan oleh kata-

kata. Riset lain juga menunjukkan bahwa komunikasi akan lebih efektif apabila

disampaiakn secara berbarengan antara lisan dan tulisan.

Pada perkembangan zaman saat ini, komunikasi pada komunikasi modern

atau organisasi maju menggunakan media yang tersedia, yaitu video display

terminal, electronic-mail, net-camera, dan voice mail (voice messaging system),

bahkan short message service (SMS), dan yang terbaru saat ini adalah WhattsApp

(WA), dan telegram (TG) yang membentuk sebuah group dan informasi lebih

cepat disampaikan.

Dari hasil penelitian Komunikasi Kepala Madrasah dalam Meningkatkan

Kinerja Guru Pada SMA Negeri 1 Geumpang Kabupaten Pidie oleh Fatimah,

Djailani, Khairuddin (2015:149) diketahui bahwa Komunikasi kepala sekolah

dalam meningkatkan profesional guru yaitu menyampaikan pesan kepada guru

baik secara cara lisan (memanggil dan teguran langsung) maupun secara tulisan

(surat peringatan); Komunikasi kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru

yaitu memberikan contoh teladan dengan hadir ke sekolah tepat waktu dan pulang

paling akhir; dan Komunikasi kepala sekolah dalam meningkatkan tanggung

Page 24: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

5

jawab guru yaitu komunikasi antar pribadi dan komunikasi dalam memecahkan

masalah di dalam pembelajaran dengan cara mengkoordinasi dan mencari solusi

dengan komite dan pengawas sekolah, serta Dinas Pendidikan terkait. Diharapkan

kepada komite dan kepala sekolah agar dapat memberikan dorongan dan

pembinaan dalam kinerja guru tentang profesional, kedisiplinan dan

tanggungjawab guru secara efektif dan efesien sehingga dapat meningkatkan

kinerja guru di Madrasah.

Dengan demikian, dalam menyampaikan informasi seorang pimpinan

harus memperhatikan kata-kata dan bahasa yang akan digunakan dalam

meyampaikan informasi baik secara lisan maupun tulisan. Sedangkan penelitian

ini difokuskan pada Implementasi Komunikasi Organisasi dalam Peningkatan

Kinerja Guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung.

Berdasarkan paparan tersebut, maka akan diadakan penelitian untuk mengetahui

lebih lanjut mengenai “Implementasi Komunikasi Organisasi dalam Peningkatan

Kinerja Guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung.

B. Fokus Penelitian

Dari latar belakang permasalahan di atas, sehingga akan di angkat suatu

permasalahan mengenai “Bagaimana Implementasi Komunikasi Organisasi dalam

Peningkatan Kinerja Guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah

Tembung” ?

C. Rumusan Masalah

Perumusan masalah mengacu pada latar belakang di atas, secara umum

masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana implementasi komunikasi Kepala Madrasah dengan guru dalam

peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah

Tembung ?

2. Bagaimana implementasi komunikasi guru dengan Kepala Madrasah dalam

peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah

Tembung

3. Bagaimana implementasi komunikasi antar sesama guru dan tenaga

kependidikan di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung ?

Page 25: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

6

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Implementasi komunikasi Kepala Madrasah dengan guru dalam peningkatan

kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung.

2. Implementasi komunikasi guru dengan Kepala Madrasah dalam peningkatan

kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung.

3. Implementasi komunikasi antar sesama guru, dan tenaga kependidikan di

Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung.

E. Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka hasil

penelitian diharapkan berguna secara teoritis dan praktis yaitu:

1. Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan studi lanjutan yang

relevan dan bahan kajian dalam meningkatkan komunikasi yang lebih baik dalam

Komunikasi organisasi dalam peningkatan kinerja di Madrasah. Penelitian ini

diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca.

2. Praktis

Kegunaan penelitian secara praktis diharapkan dapat memiliki manfaat

sebagai berikut:

a. Bagi guru, sebagai informasi dan masukan untuk dapat meningkatkan kinerja

supaya lebih baik lagi.

b. Bagi Pengawas, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerjanya

sebagai pengawas Madrasah.

c. Bagi Madrasah, hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan

yang baik dalam perbaikan khususnya untuk meningkatkan mutu Madrasah.

d. Bagi para peneliti pendidikan, dapat dijadikan sebagai informasi dan referensi

untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Page 26: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Konseptual

1. Hakikat Komunikasi Organisasi

a. Pengertian Komunikasi Organisasi

Dikatakan organisasi apabila ada aktivitas atau kegiatan yang dikerjakan

secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh dua

orang atau lebih dan bukan satu orang. Karena jika kegiatan itu dilakukan oleh

satu orang bukan dikatakan organisasi. untuk memahami organisasi, perlu

dikemukakan pengertian organisasi itu sendiri.

Dalam buku The Function od the Executive oleh Cester Ibarnard

mengartikan organisasi dengan I define an organization as a system of

cooperaties of two or more persons, sebagaimana Mesiono (2014: 40)

menjelaskan bahwa Organisasi adalah suatu system mengenai usaha-usaha kerja

sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Adapun menurut Kast dan James E. Rosenzweing tentang organisasi

bahwa setiap individu membutuhkan suatu definisi umum dan sebuah model

konseptual mengenai organisasi yang cocok untuk semua jenis kecil dan besar,

informal dan formal, sederhana dan kompleks dan organisasi yang melaksanakan

berbagai aktivitas dan pengertian. Dalam hubungan ini organisasi didefenisikan

sebagai berikut :

1. Suatu subsistem dari lingkungannya yang lebih luas.

2. Semua pengaturan yang berorientasi pada sasaran orang dan tujuan yang

meliputi.

3. Suatu subsistem teknik, orang yang memakai pengetahuan, teknik, peralatan

dan fasilitas.

4. Suatu subsistem struktur, orang yang kerja sama dalam aktivitas terpadu.

5. Suatu subsistem psikososial, orang dalam hubungan sosial.

6. Subsistem manajerial perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan semua

usaha (Uha, 2013:3).

Berdasarkan definisi organisasi yang dikemukakan di atas, dapat diketahui

bahwa organisasi itu terdiri atas dua bagian besar, yaitu:

Page 27: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

8

a) Organisasi sebagai wadah atau tempat, subsistem. Pemahaman ini bukan

seperti melihat rumah, kamar, kebun, kantor, dan lain sebagainya. Hanya ada

dalam alam pikiran manusia.

b) Organisasi sebagai proses yang menggambarkan aktivitas yang akan, sedang,

atau telah dilaksanakan oleh manusia yang telah bergabung dalam sebuah

organisasi sosial.

Organisasi dikatakan berhubungan dengan aspek sosial, karena memang

subjek dan objeknya adalah manusia yang diikat oleh nilai-nilai tertentu. Nilai

adalah hakikat moralitas kehendak untuk memenuhi kewajiban manusia, baik

dalam organisasi formal maupun organisasi informal.

Dari pengertian di atas, menunjukkan bahwa organisasi harus memiliki

lima fenomena penting yaitu: 1) Organisasi harus mempunyai tujuan, 2)

Organisasi harus mempunyai program, kegiatan, strategi dan metode untuk

mencapai tujuan organisasi, 3) Organisasi harus memiliki pemimpin atau manajer

yang bertanggung jawab terhadap organisasi itu dalam mencapai tujuan. 4)

Organisasi itu terdiri dari dua orang atau lebih, 5) Organisasi itu harus ada

kerjasama.

Sebagaimana Allah SWT. berfirman dalam surah As-Shaff ayat 4

dikemukakan sebagai bekut yaitu :

إن ٱلل يب ي رصصۦيقخينفشبيٱل ي ب جانأ ٤صف

[Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan

yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun

kokoh].Q.S.As-Shaff 61:4

Maksud dari shaff disitu menurut al-Qurtubi adalah menyuruh masuk

dalam sebuah barisan (organisasi) supaya terdapat keteraturan untuk mencapai

tujuan.

Istilah komunikasi [bahasa Inggris: communication] berasal dari communis

(bahasa Latin) yang berarti sama [common]; kemudian berubah menjadi kata

kerja artian yang sama. kommunicare, yaitu menyebarkan/memberitahukan. Jadi,

menurut asal katanya, komunikasi berarti menyebarkan atau memberitahukan

Page 28: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

9

informasi kepada pihak lain guna mendapatkan pengengertian yang sama. Bovee

mendefisikan komunikasi sebagai proses mengirim dan menerima pesan, serta

dikatakan efektif jika pesan tersebut dapat dimengerti dan distimulasi tindakan

atau mendorong orang lain untuk bertindak sesuai dengan pesan tersebut. Supaya

komunikasi efektif mudah tercapai, maka orang yang melakukan komunikasi

berkewajiban untuk membuat dirinya dimengerti; dan orang yang tidak paham

saat menerima pesan berkewajiban untuk menerima penjelasan (Zulkarnain,

2013:62).

Menurut Morissan (2013:8) istilah “komunikasi” sudah sangat akrab

ditelinga namun membuat definisi mengenai komunikasi ternyata tidaklah

semudah yang diperkirakan. Stephen Littlejohn mengatakan: Communication is

difficult to define. The word is abstract and, like most terms, posses numerous

meanings [komunikasi sulit untuk didefinisikan. Kata “komunikasi” bersifat

abstrak, seperti kebanyakan istilah, memiliki banyak arti].

Komunikasi menurut Newcomb ialah komunikasi seimbang atau tidak

seimbang, situasi komunikasi seimbang akan terjadi apabila dua orang yang

berkomunikasi tentang suatu hal/objek sama-sama mempunyai sikap menyukai

atau selera yang sama terhadap hal atau objek yang dibicarakan. Keadaan tidak

seimbang terjadi apabila terdapat perbedaan sikap diantara kedua orang tersebut.

Namun, apabila keadaan tidak seimbang ini terjadi, umumnya masing-masing

pihak berupaya untuk mengurangi perbedaan sehingga keadaan relatif seimbang

bisa tercapai. Sementara keadaan seimbang terjadi, masing-masing pihak berusaha

untuk terus mempertahankannya. Menjaga keseimbangan inilah yang menurut

newcomb merupakan hakikat utama dari komunikasi antarpribadi (Fajar, 2009:

98).

Komunikasi merupakan proses antara komunikator kepada komunikan

dengan tujuan proses percakapan, dialog, dan wawancara dapat seimbang dengan

cara komunikator dengan komunikan memiliki tujuan yang sama. Sehingga objek

yang dinginkan tercapai oleh komunikator maupun komunikan. Apabila terdapat

keadaan tidak seimbangan antara komunikator dengan komunikan maka tujuan

komunikasi gagal.

Page 29: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

10

Menurut Faules (2006:26-27) Komunikasi diartikan sebagai pemindahan,

pertukaran informasi, misalnya informasi lebih merujuk kepada kata-kata (dalam

pesan tertulis) dan bunyi (dalam pesan suara) dalam pertunjukan.

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi

adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan seseorang kepada orang lain,

hal yang disampaikan dapat berupa informasi, gagasan, emosi, keahlian,

pelajaran, ilmu dan lain-lainnya.

Kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnnya dalam bentuk

pembicaraan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada

kesamaan makna mengenai apa yang dibicarakan. Kesamaan bahasa yang

dipergunakan dalam pembicaraan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna.

Dengan kata lain pembicaraan yang dilakukan mengertinya bahasanya saja belum

tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa pembicaraan

kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya, selain

mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang

dipercakapkan.

Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, dan

politik sudah disadari oleh para cendikiawan sejak aritoteles yang hidup ratusan

tahun sebelum masehi. Akan tetapi, studi aritoteles hanya berkisar pada retorika

dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengahan abad ke-20 ketika dunia dirasakan

semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknologi eletronik, setelah

ditemukan kapal api, pesawat terbang, listrik, telepon, surat kabar, film, radio,

televisi, dan sebagainya maka para cendikiawan pada abad sekarang menyadari

pentingnya komunikasi ditingkatkan dari pengetahuan (knowledge) menjadi ilmu

(science).

Dengan demikian, komunikasi adalah proses pertukaran informasi antara

komikator dan komunikan baik secara lisan, tulisan maupun melalui media

elektronik dengan tujuan agar pesan tersampaikan seacara efektif dan efisien.

b. Fungsi Komunikasi Organisasi

Tiap pesan yang dikirimkan dalam suatu pesan mempunyai alasan

mengapa tertentu mengapa pesan tersebut dikirimkan dan diterima oleh orang

tertentu. Menurut Muhammad (2014:99) ada 4 fungsi pesan yaitu fungsi pesan

Page 30: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

11

yang berhubungan dengan tugas-tugas dalam organisasi, pemeliharaan,

penerimaan dan pengelolaan dalam organisasi dan pembaruan dalam organisasi.

1) Pesan Tugas

Yaitu pesan-pesan yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas-tugas

organisasi oleh anggota organisasi. pesan ini mencakup pemberian informasi

kepada karyawan untuk melakukan tugas mereka secara efisien, seperti aktivitas

pemberian latihan kepada karyawan, memberikan orientasi bagi karyawan baru,

penentuan tujuan dan aktivitas lainnya yang berkenaan dengan produksi ,

pelayanan pemasaran dan sebagainya.

2) Pesan Pemeliharaan

Yaitu pesan-pesan yang berkenaan dengan kebijakan dan pengaturan

organisasi. misalnya: pada perencanaan tahunan suatu organisasi menetapkan

suatu tujuan system, yaitu, mengikutsertakan banyak karyawan dalam penelitian

pengembangan organisasi.

3) Pesan kemanusiaan

Yaitu penghargaan terhadap hasil yang dicapai oleh karyawan,

penyelesaian konflik antara individu atau kelompok aktivitas informal dan

bimbingan. Misalnya, suatu perusahaan mengangkat pimpinan baru yang hebat

utuk meningkatkan efisiensi karyawan dan pemeliharaan system dengan tepat.

Akan tetapi baru saja pimpinan tersebut bertugas, beberapa karyawan kelihatan

tidak merasa senang, karena dia kurang sensitive terhadap perasaan karyawannya.

Ketika pimpinan menanyakan hal itu kepada karyawan secara individual mereka

tidak mengelak menyatakan terus terang bahwa perasaan mereka diabaikan.

4) Pesan Pembaruan

Pesan pembaharuan menjadikan organisasi dapat menyesuaikan diri

dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungannya. Untuk itu suatu

organisasi membuat rencana-rencana baru, aktivitas-aktivitas baru, program-

program baru, pengarahan yang baru, proyek-proyek yang baru dan saran-saran

mengenai produksi baru. Rencana – rencana ini misalnya disampaikan pada waktu

pertemuan-pertemuan pemecahan masalah, pembuatan rencana dan pada waktu

rapat-rapat dengan anggota organisasi. pesan yang disampaikan itu termasuk

kategori pesan pembaharuan.

Page 31: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

12

c. Proses Komunikasi Organisasi

Sebagaimana dijelaskan oleh Suyati (1995:228) bahwa dalam proses

komunikasi terdapat tahap-tahap di mana suatu gagasan atau pengertian

dikirimkan dari sumbernya, yang disebut sebagai komunitator atau pengirim,

sampai gagasan atau pengertian tersebut dijalankan oleh yang menjadi sasaran

komunikasi, yang disebut komunikasi atau penerima. Dengan memahami tahap-

tahap proses komunikasi, beserta hambatannya yang mungkin terjadi, maka akan

dicapai komunikasi yang efektif.

Dalam buku Mesiono (2014:112) unsur diartikan sebagai bagaian penting

dalam suatu hal. Sering juga disebut dengan bagian-bagian atau komponen-

komponen. Jika salah satu unsur dalam komunikasi itu tidak ada maka

komunikasi itu tidak akan terjadi. Berarti keberhasilan komunikasi sangat

ditentukan oleh unsur–unsur tersebut.

Berkaitan dengan proses komunikasi organisasi dijelaskan oleh Rivai

(2013:303) bahwa ada delapan unsur pokok di dalam proses komunikasi sebagai

berikut :

1. Pengirim/sumber adalah orang yang mempunyai ide untuk mengadakan

komunikasi.

2. Encoding adalah menterjemahkan informasi menjadi serangkain symbol

untuk berkomunikasi.

3. Message (pesan) adalah informasi yang sudah disandikan dikirim oleh

pengirim kepada penerima.

4. Channel (saluran) adalah media komunikasi formal antara seorang pengirim

dan seorang penerima.

5. Receiver (penerima) adalah individivu yang menggapi pesan dari pengirim.

6. Decoding (pengartian) adalah interprestasi suatu pesan menjadi informasi

yang berarti.

7. Noise (gangguan) adalah factor yang menimbulkan gangguan, kebingungan

terhadap komunikasi.

8. Umpan balik adalah balikan dari proses komunikasi sebagai suatu reaksi

terhadap informasi yang disampaikan oleh pengirim.

Page 32: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

13

Sarana utama untuk menyampaikan pesan adalah komunikasi lisan.

Kekuatan komunikasi lisan terletak pada kecepatan dan umpan baliknya. Suatu

pesan verbal dapat disampaikan dan jawabannya bisa diterima dalam waktu yang

singkat. Jika si penerima tidak yakin atas pesan yang diperolehnya, umpan balik

yang cepat memungkinkan adanya deteksi awal oleh pengirimnya, dan dengan

demikian, memungkinkan dilakukannya koreksi yang segera. Kelemahan terbesar

dari komunikasi lisan terdapat dalam komunikasinya atau ketika pesan tersebut

harus disampaikan melalui sejumlah orang. Semakin banyak orang yang harus

dilalui oleh sebuah pesan, semakin banyak kemungkinan penyimpangannya.

d. Model Komunikasi Organisasi

Yang dimaksudkan dengan model komunikasi adalah gambaran yang

sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu

komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Penyajian model dalam bagian

ini dimaksudkan untuk mempermudah memahami proses komunikasi dan melihat

komponen dasar yang perlu ada dalam suatu komunikasi.

Gangguan

Gambar 2.1

Model Proses Komunikasi Lengkap

(Garniwa, 2007:158)

Berkaitan dengan model komunikasi organisasi dijelaskan oleh Usman

(2011:431) bahwa langkah utama untuk menulis komunikasi yang baik seperti

yang ditunjukkan gambar berikut :

Pengirim

Berita

Proses

Pengkodean

Isi

Pesan

Saluran Isi

Pesan

Penafsiran

Kode

Penerima

Berita

Isi

Pesan

Saluran Isi

Pesan

Penafsiran

Kode Proses

Pengkodean

Umpan Balik

Page 33: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

14

Gambar 2.2 Tahapan dalam Menulis yang Baik

Sebagai seorang pembelajar yang baik, ia harus menggunakan prinsip

learning to know, agar tau cara melakukannya learning to do, dan agar dapat

memberi atau manusia yang bermanfaat (learning to be) dan yang lebih penting

lagi adalah belajar untuk mempelajari (learning to learn).

Belajar dapat pula diartikan sebagai proses KIRT, yaitu mendapatkan

Knowledge, kemudian ilmu tadi di-Interprestation, selanjutnya di-Transfer (diolah

dengan bahasa dan model sendiri dan diamalkan), dan akhirnya di-Revision

(direvisi berdasarkan umpan balik dari proses transfer tadi).

e. Prinsip-Prinsip Komunikasi Organisasi

1. Qaulan Sadidan (Perkataan yang benar, jujur)

Kata qaulan sadidan disebut dua kali dalam Al-Qur‟an. Pertama, Allah

menyuruh manusia menyampaikan qaulan sadidan dalam urusan anak yatim dan

keturunan, “dan hendaklah orang-orang takut kalau di belakang hari, mereka

meninggalkan keturunan yang lemah yang mereka khawatirkan

(kesejahteraannya). Hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan berkata dengan

qaulan sadidaan.

Apa arti qaulan sadidan ? Qaulan sadidan artinya pembicaraan yang

benar, jujur [Pichhall menerjemahkannya straight to the point], lurus tidak

bohong, dan tidak berbelit-belit.

Sebagaimana Firman Allah SWT. dalam Q.S An-Nisa ayat 9 sebagai

berikut :

Tentukan maksud

penulisan

Kumpulkan dan organisasikan

materi

Siapkan

draft

Periksa struktur

menyeluruh

Kirimkan pesan

tertulis

Strategi mulai

Menulis

selama

Menulis

sebelumnya

Page 34: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

15

ولخض ي ٱل ا خل في غي ا ضعفاخاف ذريث خيف ا حرك ل ٱللشديدا ل اك ٩وللل

[Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan

dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap

(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah

dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar].Q.S. An-Nisa 4:9

Dijelaskan dalam tafsir Muyassar, sebagaimana Asy-Syaikh (2016:233)

menafsirkan bahwa dan hendaklah merasa takut orang-orang yang seumpamanya

meninggal dan meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang masih kecil-

kecil atau lemah, yang mereka khawatirkan mengalami kezhaliman atau tak

terurus, maka hendaknya mereka selalu merasa diawasi oleh Allah dalam

memperlakukan anak-anak yatim dan anak-anak lainnya yang berada di bawah

tanggungannya, yaitu dengan cara menjaga harta benda mereka, mendidik mereka

dengan baik dan menyingkirkan segala gangguan dari mereka serta berkata

kepada mereka dengan ucapan yang sejalan dengan semangat keadilan dan yang

baik-baik.

Dari paparan di atas di dukung oleh Hadits-hadits Nabi SAW sebagai

berikut :

كال الل ختد ص:غ الل ل رش الصدق:كال فان ةالصدق غيلاى الى دى ثح الج الى دى ح اىب ان و و.ب يصدق الرجو يزال ا و

صدحلا الل غد يلخب خت الصدق ى .حخدر فان الهذب و اياك ودىالىال رح اىفج ان و ر اىفج دىالى ايزالالرجو.ارالهذبح و

اةا نذ الل غد يلخب خت الهذب ى حخدر و (.يلذب :4مصي3102

[Dari „Abdullah (bin Mas‟ud), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Wajib

atasmu berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan

dan sesungguhnya kebaikan itu membawa ke surga dan terus-menerus seseorang

berlaku jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang

yang jujur dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu

Page 35: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

16

membawa kepada kedurhakaan, dan sesungguhnya durhaka itu membawa ke

neraka. Dan terus menerus seseorang berdusta dan memilih yang dusta sehingga

dicatat di sisi Allah sebagai pendusta”]. [HR. Muslim juz 4, hal. 2013]

Sebagaimana Nabi Muhammmad SAW. bersabda, “Jauhi dusta, karena

dusta membawa kamu pada dosa, dan dosa membawa kamu pada neraka.

Lazimkanlah berkata jujur, karena jujur membawa kamu pada kebajikan,

membawa kamu ke surga.

2. Qaulan Balighan (tepat sasaran, komunikatif, to the point, mudah

dimengerti)

Kata baligh berarti fasih, jelas maknanya, terang, tepat mengungkapkan

apa yang dikendaki, sebagaimana firman-Nya sebagai berikut :

ولهمأ ي ٱل حػي فٱلل ل وكو وغظ خ غرض

فأ كيب ف ا

ا ةيغ لا ك فص ٦٣أ

[Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati

mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka

pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa

mereka].QS. An-Nisaa 4: 63

Ditafsirkan oleh Asy-Syaikh (2016:262) dalam tafsir Muyyasar dijelaskan

bahwa mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui hakikat isi hati

mereka yang menyerupai kemunafikan. Maka jauhilah mereka dan peringatkanlah

mereka dari buruknya keadaan mereka. Dan katakanlah kepada mereka perkataan

yang menyentuh pada kalbu mereka lagi menghentikan mereka.

Dijelaskan oleh An-Nawawi menyebutkan dalam Shohih Muslim BAB di

antara kewajiban seorang muslim adalah menjawab salam‟. Lalu dibawakanlah

hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, Rasulullah shallallahu „alaihi wa

sallam bersabda :

(كالرشلاللص:غابىريرةكال ال خق شج صي ال عل .«صياقو رشليا إذا»كالالل ىلخ دعكوإذاغيفصي جت

وإذافأ

Page 36: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

17

وإذامرضفػدهوإذااشتصدم خ فص دالل وإذاخطسفد فاصحل اتفاحتػ

.« رواهمصي<<

[“Hak muslim pada muslim yang lain ada enam.” Lalu ada yang menanyakan,

”Apa saja keenam hal itu?” Lantas beliau shallallahu ‟alaihi wa sallam

bersabda, ”(1) Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam padanya, (2) Apabila

engkau diundang, penuhilah undangannya, (3) Apabila engkau dimintai nasehat,

berilah nasehat padanya, (4) Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah

(mengucapkan ‟alhamdulillah‟), doakanlah dia (dengan mengucapkan

‟yarhamukallah‟), (5) Apabila dia sakit, jenguklah dia, dan (6) Apabila dia

meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman)].” (HR. Muslim

No. 2162)

3. Qaulan Ma‟rufan (Perkataan yang baik)

Kata qaulan ma‟rufan disebutkan Allah dalam Al-Qur‟an sebanyak lima

kali. Pertama, berkenaan dengan pemeliharaan harta anak yatim.”dan janganlah

kamu serahkan (QS. An-Nisa: 5), (QS. An-Nisa: 8), (Al-Baqarah: 263), (Al-

Baqarah: 235), (QS. Al-Ahzab: 32). Allah SWT. berfirman sebagai berikut :

ٱلبينصاء خدنأ ٱىنصاءلصت نإن ت ل ٱت ة تضػ لفل ٱىل

ع ط يف اۦفكيتٱل ػروف ل ك ٣٢مرضوكي

[Hai isteri-isteri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu

bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga

berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah

perkataan yang baik].Q.S. Al-Ahzab 33:32

Dalam tafsir Muyyasar yang ditulis oleh Asy-Syaikh (2016:363)

dijelaskan, wahai istri-istri Nabi, kalian dalam perkara keutamaan dan kedudukan

tidak seperti wanita –wanita lain, jika kalian menaati Allah dan Rasul-Nya, serta

menjauhi kemaksiatan kepadaNya. Jangan berbicara dengan orang-orang asing

dengan suara lemah lembut yang membuat orang-orang yang berhati sakit

berharap melakukan berbuatan haram. Ini adalah adab wajib atas setiap wanita

yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan ucapkanlah kata-kata yang jauh

dari kecurigaan yang diingkari oleh syariat.

Page 37: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

18

Menurut Yusuf Qardhawi, banyak berbicara akan membuat seseorang

melakukan banyak kesalahan karena lidah (lisan) tidak lepas dari berbagai

kekeliruan. Seperti yang dikatan Imam ghazali, lidah mempunyai dua puluh

penyakit, antara lain : berdusta, gibah, namimat (mengadu domba), bersaksi palsu,

bersumpah palsu, memperbincangkan kesalahan orang lain, membicarakan

sesuatu yang tidak beraedah, mencemoohkan orang lain, menghina, memfitnah,

dan lain-lain.

4. Qaulan Kariman (Perkataan yang Mulia)

Khusus berkenaan dengan kata-kata qaulan kariman yang berarti

perkataan yang baik, enak didengar dan manis dirasakan, Al-Mawardi dalam buku

Lidah tak Bertulang, mengartikan qaulan kariman adalah perkataan dan ucapan-

ucapan yang baik yang mencerminkan kemuliaan.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al-Israa‟ ayat 23 sebagai

berikut :

وب إياه إل تػتدوا لأ ربم ۞وكض ي ل غدكٱىو حتيغ ا إ ن ا إخس

فلٱىهب ا كل وأ ا خد

أ ل ك ا ل وكو ا ر ت ول

أ ا ل تلو

ا ٢٣نري

[Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia

dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika

salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut

dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada

keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan

ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia].Q.S. Al-Israa 17:23.

Menurut Asy-Syaikh (2016:866) dalam tafsir Muyyasar dijelaskan dan

Tuhanmu wahai manusia, mengharuskan dan mewajibkan untuk diesakan dalam

peribadahan kepada-Nya, dan Dia memerintah untuk berbuat baik kepada ibu

bapak, terutama disaat mereka berusia lanjut, janganlah engka berkeluh kesah,

jangan merasa kesal terhadap sesuatu yang engkau lihat dari mereka atau salah

satu dari mereka dan jangan memperdengarkan kepada mereka ucapan yang

buruk, bahkan jangan pula berkata (ah) sekalipun ia merupakan tingkat terendah

Page 38: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

19

dari ucapan yang buruk. Dan janganlah muncul darimu tindakkan buruk kepada

mereka berdua. Akan tetapi, bersikaplah lembut kepada mereka berdua dan

katakanlah kepada mereka berdua selalu perkataan lembut lagi halus.

Dari Sahl bin Sa'ad radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi

wasallam bersabda:

Artinya: Sesungguhnya Allah mencintai akhlak yang mulia dan membenci

akhlak yang buruk. [Al-Mu'jam Al-Kabiir: Sahih].

5. Qaulan Layyinan (perkataan yang lembut)

[Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, Sesungguhnya dia Telah

melampaui batas; Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata

yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut"]. Q.S.Thaha 20:43-44

Menurut Asy-Syaikh (2016:9) dalam tafsir Muyyasar, pergilah kamu

berdua bersama-sama kepada Fir‟aun. Sesungguhnya dia telah berbuat melampaui

batas dalam kekafiran dan kezhaliman. Dan katakanlah oleh kalian berdua

kepadanya ucapan yang lembut, mudah-mudahan dia ingat dan takut kepada

Tuhannya.

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, Allah berfirman, “Pergilah kamu

bersama saudaramu dengan membawa ayat-ayatKu,” yaitu Mukjizatku dan

janganlah kamu berdua lalai untuk mengingatKu,” yaitu jangan lemah dan lupa

dalam mengingat Allah Ta‟ala agar dzikrullah itu menjadi kekuatan, kegagahan,

dan kekuasaan bagi kamu berdua (ar-Rifa‟i, 1989:175).

Hadist yang artinya:"Ya Allah, siapa saja yang mengurus urusan umatku,

kemudian ia memberatkan mereka, maka beratkanlah ia dan siapa saja yang

mengurus urusan umatku, kemudian ia bersikap lemah lembut kepada mereka,

maka lemah lembutlah Engkau kepadanya." [HR. Muslim]

f. Klasifikasi Pesan Komunikasi Organisasi

Untuk mempelajari tingkah laku pesan dalam suatu organisasi dapat

dilihat dari berbagai variabel, misalnya dari variabel jaringan pesan, maka

Page 39: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

20

komunikasi organisasi dapat diklasifikasikan atas jaringan komunikasi formal

dan komunikasi informal. Jaringan komunikasi formal (Muhammmad, 2004:100)

dapat pula dibedakan atas komunikasi ke bawah (downward communication),

komunikasi ke atas (upward communication) dan komunikasi horizontal.

Sedangkan jaringan informal lebih dikenal dengan grapevein.

Pengklasifikasian pesan yang kedua adalah berdasarkan variabel

hubungan. Berdasarkan hubungan ini atas pesan dapat diklasifikasikan atas

komunikasi dyadic atau komunikasi di antara dua orang, komunikasi kelompok

dan komunikasi publik untuk banyak orang.

Pengklafikasian pesan yang ketiga berdasarkan tujuan dari pesan.

Berdasarkan tujuan pesan ini , komunikasi dapat dibedakan atas komunikasi atas

pemeliharaan, komunikasi untuk tugas, komunikasi untuk tujuan kemanusiaan dan

komunikasi untuk pembaruan.

Berkaitan dengan pengklarifikasian pesan dalam komunikasi organisasi

dijelaskan oleh Garniwa (2007:159) bahwa pengklasifikasian yang keempat

berdasarkan variabel penerima. Berdasarkan penerima pesan, komunikasi dapat

diklasifikasikan atas komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi

internal adalah komunikasi yang dikirimkan kepada anggota dalam suatu

organisasi. Misalnya, antara atasan dengan bawahan, antara pejabat yang

setingkat, atau antara bagian pemasaran dengan bagian produksi. Sedangkan

komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dikirimkan kepada orang diluar

organisasi. Contohnya, sebuah organisasi lembaga dengan Bank, kantor

pemerintah, dan sebagainya.

Pengklasifikasian yang kelima berdasarkan variabel bahasa yang

digunakan dalam pesan, komunikasi dapat dibedakan komunikasi verbal dan

komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal telah dijelaskan di atas sedangkan

komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata.

Yang dimaksud dengan komunikasi verbal menurut Muhammad (2014:95)

yaitu komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau kata-kata, baik yang

dinyatakan secara oral atau lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal merupakan

karakteristik khusus dari manusia. Tidak ada makhluk lain yang dapat

menyampaikan menyampaikan bermacam-macam arti melalui kata-kata. Kata

Page 40: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

21

dapat dimanipulasi untuk menyampaikan secara eksplisit sejumlah arti. Kata-kata

dapat menjadikan individu dapat menyatakan ide yang lengkap secara

komprehensif dan tepat. Kata-kata memungkinkan pengirim banyak ide-ide

melalui gelombang udara kepada orang banyak. Kata-kata memungkinkan

menyatakan perasaan dan pikiran yang memungkinkan dapat dibaca orang untuk

beberapa menit atau untuk beberapa abad sesudahnya.

Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi lisan dan komunikasi

tulisan. Komunikasi lisan dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana

seorang pembicara beriteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mepengaruhi

tingkah laku penerima. Sedangkan kalau komunikasi tulisan apabila keputusan

akan disampaikan oleh pimpinan itu disandikan dalam symbol-simbol yang

dituliskan pada kertas atau pada tempat lain yang bisa dibaca, kemudian

dikirimkan kepada karyawan yang dimaksud. Komunikasi tertulis meliputi memo,

surat, faks, e-mail, pesan instan, masalah organisasional, pengumuman yang

ditempelkan di papan bulletin, atau sarana-sarana lain yang disampaikan melalui

tulisan atau symbol.

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang pesan-pesannya disampaikan

dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kebanyakan

orang, baik melalui media tulis maupun lisan. Penyiar TV dan radio atau

penulis berita di koran yang pesannya dapat dengan mudah di tangkap

makna pesannya disebut melakukan komunikasi verbal yang hakikatnya

lebih mudah dimengerti (Garniwa, 2007:163).

Maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi verbal adalah pesan-pesan

yang disampaikan kepada seseorang atau khalayak ramai yang menggunakan

kata-kata, symbol, baik secara lisan (berbicara) maupun tulisan.

Menurut Saleh (2016:5) bahwa Komunikasi nonverbal (nonverbal

communication) merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat

atau body language sebagai sarana berkomunikasi dengan orang lain. Contoh

perilaku nonverbal, mengepalkan tinju, menggigit jari sendiri, membuang muka,

tersenyum pada orang lain, menjabat tangan atau menggelengkan kepala.

Sebagaimana dijelaskan oleh Saleh (2016:6) bahwa dengan penggunaan

komunikasi nonverbal orang dapat mengambil kesimpulan tentang berbagai hal

mengenai perasaan orang lain, seperti senang, benci, rindu, marah, kecewa, pasrah

Page 41: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

22

dan hal lain. Sehingga perbedaan komunikasi verbal dan nonverbal cukup

mendasar. Bentuk komunikasi jenis ini biasanya memiliki sifat yang kurang

struktur, sehingga sulit dipelajari, bahkan lebih cenderung berlangsung alamiah.

Berkaitan dengan Komunikasi non verbal dijelaskan oleh Pangarso,

(2016:234) sebagai berikut :

a. Keuntungan : membantu komunikasi dengan adanya ekspresi emosi dan

perasaan

b. Kerugian : terjadinya kesalahan persepsi tentang gerakan tubuh atau sikap

yang biasa mempengaruhi interpretasi pesan oleh penerima

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi nonverbal adalah komunikasi

dengan menggunakan kata-kata, simbol isyarat dan juga perasaan.

g. Jaringan Komunikasi Organisasi

Menurut Muhammad (2014:102) Organisasi adalah komposisi orang-orang

yang menduduki posisi atau peranan tertentu. Diantara orang-orang ini saling

terjadi pertukaran pesan. Pertukaran pesan itu melalui jalan tertentu yang

dinamakan jaringan komunikasi. Untuk mengetahui jaringan komunikasi serta

peranannya dapat digunakan analisis jaringan. Ada enam peranan jaringan

komunikasi yaitu:

1) Opinion Leader adalah pimpinan informal dalam organisasi.

2) Gate Keepers adalah individu yang mengontrol arus informasi di antara

anggota organisasi.

3) Cosmopolites adalah individu yang menghubungkan organisasi dengan

lingkungannya.

4) Bridge adalah anggota kelompok atau klik dalam satu organisasi yang

menghubungkan kelompok itu dengan anggota kelompok lainnya.

5) Liaison adalah sama peranannya dengan Bridge tetapi individu itu sendiri

bukanlah anggota dari satu kelompok tetapi dia merupakan penghubung

diantara satu kelompok lainnya.

6) Isolate adalah anggota organisasi yang mempunyai kontak minimal dengan

orang lain dalam organisasi.

Page 42: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

23

h. Penggunaan Komunikasi Oral dan Tertulis

Bagaimana dan kapan digunakan komunikasi oral dan komunikasi tertulis,

dijelaskan oleh Usman (2011:432) disajikan dalam bentuk tabel berikut :

Tabel 2.1

Bagaimana dan kapan Digunakan Komunikasi Oral dan Komunikasi

Tertulis

Maksud Komunikasi Metode Komunikasi

Lisan Tertulis Lisan+

Tertulis

Tingkat Efektivitas

Pandangan Umum ( Pendahuluan,

latar belakang )

Medium Medium Tinggi

Tindakan Segera Medium Rendah Tinggi

Tindakan mendatang Rendah Tinggi Medium

Pengarahan, perintah, dan

perubahan kebijakan

Rendah Medium Tinggi

Laporan kemajuan ke supervisior Rendah Medium Tinggi

Meningkatkan kesadaran Rendah Rendah Tinggi

Komentar Kulitas Kerja Rendah Rendah Tinggi

Menegur anggota tim Tinggi Rendah Medium

Menenangkan Perselisihan Tinggi Rendah Medium

Setiap leader atau majer suka atau tidak suka selalu terlibat dalam rapat.

Dalam rapat terjadi komunikasi efektif. memberikan saran yang singkat GREAT.

Goals (tujuan rapat harus memenuhi kreteria SMART (Specific, Measurable,

Achievement, Results-oriented, and Timely), Roles and Rules (peran dan aturan

main dipatuhi), Expectation (harapan harus didefnisikan dengan jelas), Agendas

(agenda harus dibagikan), Timely (waktu adalah uang). Hal ini menjadi sensitif

bagi anggota untuk mematuhi jadwal hadir. Tentukan jam berapa mulai dan

berakhirnya rapat).(Usman, 2011:432).

Page 43: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

24

2. Komunikasi Organiasasi

Menurut Alvonco (2014:16) komunikasi organisasi (organization

communication), yaitu komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi, baik yang

dilakukan antarindividu, individu dengan kelompok, baik yang formal maupun

informal. Arah komunikasi yang terjadi bisa dari atas ke bawah (downward

communication), dari bawah ke atas (upward communication), dan antar level

yang sama (horizontal communication.

Menurut Rusdiana (2017:199-200) bahwa Komunikasi organisasi dapat

didefinisikan sebagai pertunjukan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi

sebagai bagian dari organisasi tertentu. Definisi tersebut lebih menekankan pada

fungsional (objektif).

Dilihat dari perspektif interpretatif (subjektif), komunikasi organisasi

dipandang sebagai proses penciptaan makna atau interaksi yang merupakan

organisasi. Komunikasi organisasi merupakan perilaku pengorganisasian yang

terjadi dan cara mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi

makna atas peristiwa yang terjadi.

Pernyataan lebih sederhana dikemukakan Arnold dan Feldman,

komunikasi organisasi merupakan pertukaran informasi antar orang di dalam

organisasi, yang prosesnya secara umum meliputi tahapan attention,

comprehension, acceptance as true, dan retention.

a. Pentingnya Kajian terhadap Komunikasi Organisasi

Pengkajian terhadap komunikasi organisasi arti penting mengingat bahwa

komunikasi organisasi merupakan disiplin studi yang dapat mengambil sejumlah

arah yang sah dan bermanfaat. Pengkajian harus memberikan manfat bagi siapa

pun yang ingin memamhami perlaku organisasi secara lebih baik, dan memiliki

aspek pragmatis bagi orang-orang yang ingin memperbaiki kinerjanya sebagai

peserta/anggota suatu organisasi.

Studi komunikasi organisasi dapat memberikan landasan kuat bagi karier

dalam manajemer, pengembangan sumber daya manusia dan komunikasi

perusahaan, serta tugas-tugas lainnya yang orientasikan kepada manusia dalam

organisasi.

Page 44: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

25

b. Dimensi Komunikasi Organisasi dalam Pendidikan

Menurut Rusdiana (2017:200) mengatakan bahwa Komunikasi organisasi

merupakan arus informasi, pertukaran informasi, dan pemindahan arti dalam suatu

organisasi. Komunikasi organisasi sebagai proses menciptakan dan saling

menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling bergantung satu sama

lain untuk mengatasi lingkungan tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah

bidang komunikasi organisasi termasuk arus komunikasi formal dan informal

dalam organisasi. Ia membedakan komunikasi internal dengan eksternal dan

memandang peranan komunikasi sekoordinasi pribadi, tujuan organisasi, dan

masalah menggiatkan aktivitas.

Berkaitan dengan komunikasi organisasi dijelaskan oleh Kartono

(2010:135) bahwa arus komunikasi ialah penyaluran segenap informasi,emosi,

dan keinginan menyangkut semua unsur, tugas pekerjaan, dan relasi-relasi pribadi

atau personal. Arus informasi dan emosi ini bisa berlangsung sebagai berikut :

1) Vertikal (arus vertikal) dari atas ke bawah, dan dari bawah ke atas;

2) Horisontal (arus horisontal) yaitu interelasi di antara eselon-eselon yang

sederajat;

3) Kombinasi vertikal-horisontal, yaitu antarrelasi di antara semua unsur di dalam

organisasi.

Kalau dalam organisasi dikenal adanya susunan organisasi formal dan

informal, maka komunikasinya pun dikenal komunikasi formal dan informal.

Komunikasi organisasi formal mengikuti jalur hubungan formal yang tergambar

dalam susunan atau struktur organisasi. Adapun komunikasi organisast informal

arus informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing-masing

pribadi yang ada dalam organisasi tersebut. Proses hubungan komunikasi informal

tidak mengikuti jalur struktural formal berada di bawah, berkomunikasi dengan

seseorang ditingkat pimpinan.

Menurut Thoha (2010:188) Struktur formal seperti yang dikatakan di

bawah merupakan karakteristik dari komunikasi organisasi. Oleh karena itu.,

membicarakan komunikasi organisasi secara implisit adalah membicarakan proses

komunikasi dalam tatanan struktur formal tersebut. Proses komunikasi dalam

struktur formal tersebut pada hakikatnya dapat dibedakan atas tiga dimensi.

Page 45: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

26

1) Dimensi vertikal, adalah dimensi komunikasi yang mengalir dari atas ke

bawah dan sebaliknya dari bawah ke atas, seperti yang tergambar dalam

susunan organisasi yang melukiskan hubungan kerja antara atasan dan

bawahan.

2) Dimensi horizontal, yakni pengiriman dan penerimaan berita atau

informasi yang dilakukan antara berbagai pejabat yang mempunyai

kedudukan sama. Tujuan dari komunikasi ini untuk melakukan koordinasi.

Komunikasi yang berdimensi horizontal ini sebagian dapat dilakukan

dengan tertulis dan sebagian lain dilakukan secara lisan.

3) Dimensi luar organisasi, dimensi komunikasi ini timbul sebagai akibat

dari kenyataan bahwa suatu organisasi tidak bisa hidup sendirian. la

merupakan bagian dari lingkungannya. Karena itu organisasi

membutuhkan berbicara atau berkomunikasi dengan pihak luar yang

berada dalam lingkungannya tesebut. Dimensi ini bukan merupakan

bandingan dari dua dimensi di atas. Dimensi ini tidak mengikuti sistem

status organisasi seperti yang terlihat dalam kedua dimensi terdahulu.

Dalam dimensi ini informasi masuk ke dalam suatu organisasi berasal dari

luar, demikian pula sebaliknya suatu informasi dikirim dari suatu

organisasi pihak luar.

berkaitan dengan ketiga dimensi dijelaskan oleh Thoha (2010:189) itu

dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 2.3 Struktur Formal

Ver

tikal

Horizontal

Page 46: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

27

Menurut Muhammad (2014:108) Komunikasi formal adalah komunikasi

yang melalui jalur atau saluran organisasi dan berkenaan dengan urusan-urusan

resmi. Ada tiga bentuk utama dari alur pesan dalam jaringan komunikasi formal

yang mengikuti garis komunikasi seperti yang digambarkan dalam struktur

organisasi yaitu :

1. “ Downward communication” atau komunikasi kepada bawahan.

2. “Upward commucation” atau komunikasi kepada atasan.

3. “Horizontal commucation” atau komunikasi horizontal.

a. Komunikasi Ke Bawah

Menurut Mesiono (2012:117) Komunikasi ke bawah merupakan pesan

yang di kirim dari tingkat hirarki yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah.

Contoh : pesan dari direktur pada sekretaris, dari ketua senat pada bawahannya,

dll. Komunikasi kebawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari para atasan

atau para pimpinan kepada bawahan. Kebanyakan komunikasi ke bawah

digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkenaan dengan tugas-tugas

dan pemeliharaan. Pesan tersebut biasanya berhubungan dengan pengarahan,

tujuan, disiplin, perintah, pertanyaan dan kebijakan umum. Menurut lewis

komunikasi ke bawah adalah untuk menyampaikan tujuan, untuk merubah sikap,

membentuk pendapat, mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena

salah informasi, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan

mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.

Menurut Robbins dan Coulter downward communication adalah

komunikasi yang mengalir dari manajer kepada pegawai. Proses komunikasi ini

digunakan untuk menginformasikan, bersifat langsung, berkoordinasi dan

mengevaluasi pegawai. Ketika manajer menyusun sasaran kepada pegawai

mereka maka digunkan mereka komunikasi dari atas ke bawah. Mereka juga

menggunakan komunikasi dari atas ke bawah ketika memberi tugas kepada

pegawai, memberi informasi kebijakan dan prosedur organisasi, memeparkan

masalah yang perlu mendapat perhatian atau mengevaluasi kinerja dari atas ke

bawah dapat dilaksanakan melalui metode komunikasi tertentu.

(Syafaruddin,2015:266).

Page 47: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

28

Berkaitan dengan komunikasi ke bawah dijelaskan Rizvi (2006:8) sebagai

berikut :

As the main function of downward communication is providing direction

and control, it refers to communication from the higher level in managerial

hierarchy to the lower ones. A communication from the general manager of a

company to the branch managers is an example of downward communication

include annual confidential reports, performance appraisals, notices, project

feedback, announcements of company policies, official instructions, and so on.

Foms of downward communication may include notes, notices, memos, telephone

conversations, voice mails, emails, or face to face convenrsation.[Fungsi

komunikasi ke bawah yaitu memberikan bimbingan dan pengawasan dari Kepala

Madrasah (atasan) kepada guru (bawahan). Komunikasi dari Kepala Madrasah

(atasan) kepada guru (bawahan) termasuk laporan tahunan, penilaian kinerja,

pemberitahuan, umpan balik program kerja, pengumuman, kebijakan, buku

pedoman kerja, dan sebagainya. Bentuk komunikasi ke bawah seperti catatan,

pengumuman, memo, percakapan telepon, pesan suara, email, atau pertemuan

tatap muka].

Berkaitan dengan komunikasi ke bawah dijelaskan oleh Robbin

(2009:270) sebagai berikut :

Communication that flows from one level of a group or organisation to a

lower level is downward communication. When we think of managers

communicating with employees, the downward pattern is the one we are

usually thinking of It's used by group leaders and managers to assign

goals, provide job instructions, inform employees of policies and

procedures, point out problems that need attention, and offer feedback

about performance. But downward communication doesn't have to be oral

or face to face contact. When management sends letters to employees

homes to advise them of the organisation's new sick leave policy, it's using

downward communication. Another example of downward communication

is an e-mail from a team leader to the members of her team, reminding

them of an upcoming deadline.[Komunikasi ke bawah adalah komunikasi

yang mengalir dari tingkat atasan ke tingkat bawahan. Pola komunikasi ke

bawah sering digunakan oleh pimpinan dalam menentukan tujuan, perintah

kerja, kebijakan dan prosedur kerja guru. Komunikasi ke bawah tidak

harus berupa kontak lisan atau tatap muka. Contoh lain dari komunikasi ke

bawah yaitu email dan mengingatkan deadline tugas yang akan datang].

Page 48: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

29

Sebagaimana dijelaskan oleh Nurjaman dan Umam (2012:57), Downward

communication atau komunikasi ke bawah yaitu komunikasi yang turun dari satu

level ke level yang lebih rendah, secara berlahan-lahan menuju bawah. Dalam

komunikasi ke bawah ini, pimpinan dituntut mampu mengadakan komunikasi,

memberikan informasi, dan ide-idenya kepada bawahannya, baik secara

perseorangan maupun secara kelompok, atau baik secara langsung atau tidak

langsung. Pesan yang melalui beberapa tingkatan, biasanya menjadi tidak akurat,

khususnya pesan yang disampaikan dengan berbicara. Fungsi komunikasi ke

bawah antara lain :

1. Menyampaikan informasi dari bagian atas ke bagian bawah yang berkaitan

dengan kebijakan, peraturan, prosedur, program dan sasaran kerja;

2. Memberikan penugasan di pengarahan kerja

3. Menyampaikan umpan balik oleh atasan kepada bawahan tentang perilaku

dan kinerjanya;

4. Memberikan informasi lembaga/organisasi berupa laporan keadaan (status

report) dan laporan perkembangan (progress report);

5. Mengajukan permintaan dari atasan terhadap bawahan

Berkaitan dengan komunikasi ke bawah dijelaskan oleh Downs (2004:53)

bahwa Downward communication refers to those message systems that proceed

vertically down the chain of command from managers to subordinates. It takes the

forms of orders, company publications, performance judgments, job instructions,

company orientations, and training for the job. [Komunikasi ke bawah yaitu

pesan yang mengalir dari atasan (Kepala Madrasah) kepada bawahan (guru).

Adapun bentuk komunikasi ke bawah berkaitan dengan publikasi Madrasah,

penilaian kinerja, pedoman kerja, pengenalan Madrasah, dan pelatihan]. Publikasi

Madrasah merupakan hal mutlak yang tidak bisa diabaikan oleh lembaga

pendidikan. Tujuan publikasi Madrasah yaitu untuk memperkenalkan Madrasah

kepada masyarakat baik melalui prestasi guru maupun siswa. Terkait dengan

penilaian kinerja, pedoman kerja, pengenalan Madrasah, dan pelatihan bertujuan

untuk meningkatkan kinerja guru.

Page 49: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

30

Berkaitan dengan komunikasi ke bawah dijelaskan oleh Katz and Kahn

bahwa ideritified five types of messages that usually are reflected in

downward communication :

1. Job instructions involving the work to be done and directions for

doing that work

2. Job rationales explaining the purpose of a job or task and its

relationship to other organizational activities or objectives

3. Procedures and practices information pertaining to organizational

policies. Rules and benefits.

4. Feedback providing subordinates with appraisals of their

perfarmance

5. Indoctrination of organizational ideology that attempts to foster

member commitment to the organization's values. goals. and

objectives (Papa, 1997:53).

[Menurut Katz dan Kahn (1997) adapun bentuk komunikasi ke bawah

pada umumnya berupa :

1. Instruksi pekerjaan, merupakan perintah mengenai apa yang harus

dilakukan atau bagaimana melakukannya.

2. Rasio pekerjaan, merupakan penjelasan atau penjabaran bagaimana

satu tugas berkaitan dengan tugas lainnya.

3. Prosedur dan praktis, merupakan sekumpulan informasi mengenai

peraturan, regulasi, kebijakan, dan keuntungan.

4. Umpan balik, merupakan informasi mengenai seberapa efektif kinerja

seseorang

5. Indoktrinasi, merupakan informasi yang bertujuan untuk memotivasi

para karyawan dengan memberikan kesan tentang misi organisasi dan

secara khusus bagaimana mereka terhubung dengan misi organisasi].

Sebagaimana dijelaskan oleh Muhammad (2004:116) bahwa Komunikasi

ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari para atasan atau para

pimpinan kepada bawahannya.

a. Tipe komunikasi ke Bawah

1) Instruksi Tugas

2) Rasional

3) Ideologi

4) Informasi

5) Balikan

b. Faktor yang mempengaruhi komunikasi ke bawah

1) Keterbukaan

2) Kepercayaan pada pesan tulisan

3) Pesan yang berlebihan

4) Timing

Page 50: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

31

5) Penyaringan

c. Metode komunikasi ke bawah

Bentuk komunikasi yang biasa digunakan dalam tiap metode adalah sebagai

berikut

(1) Metode Lisan

a) Rapat, diskusi, seminar, konferensi

b) Interview

c) Telephon

d) System intercom

e) Kontak interpersonal

f) Laporan lisan

g) Ceramah

(2) Metode Tulisan

a) Surat

b) Memo

c) Telegram

d) Majalah

e) Surat

f) Deskripsi pekerjaan

g) Panduan pelaksanaan pekerjaan

h) Laporan tertulis

i) Pedoman kebijaksanaan

Menurut Pangarso (2016:234) adapun penyebab komunikasi ke bawah

kurang lengkap yaitu sebagai berikut :

a. Pimpinan over estimate dalam cara menyampaikannya

b. Pengawasan yang terlampau ketat

Adapun cara mengatasinya yaitu sebagai berikut :

a. Tingkatkan komunikasi lisan

b. Tingkatkan kepercayaan terhadap bawahan

Menurut Saleh (2016:169) adapun hal-hal yang dikomunikasikan dari

bawah ke atas yaitu sebagai berikut :

Page 51: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

32

1. Tentang apa yang telah dilakukan bawahan : prestasi, kemajuan, rencana

yang akan datang.

2. Persoalan pekerjaan yang dihadapi yang belum terpecahkan dan

membutuhkan bantuan penyelesaian.

3. Memberikan saran dan gagasan untuk memperbaiki pada organisasi

4. Mengungkapkan bagaimana perasaan, pikiran bawahan tentang pekerjaan

mereka, rekan kerja mereka, dan organisasi.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas oleh Saleh (2016:169) adapun

Kecenderungan karena suatu posisi yang lebih rendah, biasanya akan menemui

kesulitan untuk menyampaikan. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal yaitu :

1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka.

2. Adanya perasaan bahwa atasan tidak tertarik pada permasalahan bawahan

3. Kurangnya penghargaan dan apresiasi bagi komunikasi ke atasyang dilakukan

oleh bawahan/karyawan

4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa

yang disampaikan pegawai.

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi ke bawah adalah arus pesan yang

mengalir dari atasan atau pimpinan (Kepala Madrasah) kepada bawahan (guru).

Proses komunikasi yang dilakukan adalah memeberikan informasi kebijakan, ide-

ide, perintah untuk saran untuk memaksimalkan pencapaian kinerja yang

memuaskan.

b. Komunikasi Ke Atas

Yang dimaksud dengan komunikasi keatas adalah pesan yang mengalir

dari bawahan kepada atasan atau tingkat yang lebih rendah kepada tngkat yang

lebih tinggi. Menurut Mesiono (2012:116) komunikasi ke atas merupakan pesan

yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi.

Misalnya :dari ketua himpunan ke ketua bidang, atau dari ketua panitia kepara

pelaksana. Komunikasi keatas berfungsi sebagai balikan bagi pimpinan

memberikan petunjuk tentang keberhasilan suatu pesan yang disampaikan kepada

bawahan dan dapat memberikan stimulus kepada karyawan untuk berpartisipasi

dalam merumuskan pelaksanaan kebijakan bagi depertemennya atau

organisasinya.

Page 52: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

33

Dalam buku Effective Technical Communication oleh Rizvi (2006:9)

menjelaskan bahwa komunikasi ke atas yaitu as the main purpose of upward

communication is to provide feedback on several areas of organisational

functioning. It refers to communication from subordinates to superiors. A business

report from the branch manager of a company to the managing director of the

company is an example of upward communication. Other examples of upward

channel include business proposals, suggestion box, exit interviews, grievance

committees, and so forth. [Tujuan utama komunikasi ke atas yaitu untuk

menyampaikan umpan balik kepada atasan. Komunikasi ke atas merupakan

komunikasi dari bawahan (guru) kepada Kepala Madrasah (atasan). Contoh

komunikasi ke atas yaitu laporan tugas seperti tugas bulanan dari guru kepada

Kepala Madrasah. Contoh lain dari komunikasi ke atas yaitu proposal dana

pembelajaran, kotak saran, wawancara pengunduran diri, layanan keluhan, dan

sebagainya].

Sebagaimana dijelaskan oleh Rizvi (2006:9) bahwa Since upward

communication involves the transfer of information, request, and feedback from

the subordinates to their seniors it promotes better working relationships within

an organisation by giving the subordinate staff opportunities to share their views

and ideas with their supervisors...[Komunikasi ke atas yaitu penyampaian

informasi, permintaan, dan umpan balik dari bawahan (guru) kepada Kepala

Madrasah (atasan). Hal ini dapat meningkatkan hubungan kerja yang baik dalam

suatu Madrasah dengan memberikan kesempatan kepada guru (bawahan) untuk

menyampaikan pendapat dan ide kepada pimpinan (atasan)]...

Menurut Syafaruddin (2015:266) Komunikasi ke atas atau upward

communication yaitu komunikasi yang mengalir dari pegawai kepada manajer.

Komunikasi ini menjaga manajer menyadari bagaimana perasaan pegawai atas

pekerjaan mereka, teman kerjanya, dan organisasi secara umum. Para manajer

juga melaksanakan komunikasi dari bawah ke atas untuk menerima gagasan-

gagasan tentang bagaimana sesuatu pekerjaan, sarana dan prasarana, fasilitas

layanan dapat ditingkatkan. Sebagaimana contoh komunikasi dari atas ke bawah

mencakup laporan kinerja yang disiapkan oleh pegawai, diskusi pegawai dan

manajer serta kegiatan kelompok informal di kalangan pegawai yang memiliki

Page 53: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

34

peluang untuk mendiskusiskan masalah dengan menajer mereka atau yang

mewakili manajemen puncak.

Menurut Nurjaman dan Umam (2012:58) Upward communication atau

komunikasi ke atas yaitu komunikasi dengan atasan. Komunikasi ini tidak

semudah komunikasi dengan bawahan. Perbedaan status menyebabkan beberapa

kendala dalam berkomunikasi, terutama dalam mendapatkan umpan balik tentang

hal-hal yang menjadi pikiran dan kinerja bawahan. Komunikasi ke atas pada

umumnya bertujuan memperoleh informasi, keterangan yang berkaitan dengan

kegiatan dan pelaksanaan tugas/pekerjaan para pegawai di tingkat bawah/rendah.

Fungsi komunikasi ke atas antara lain untuk :

1. Menyampaikan umpan balik atas kebijakan, pengaturan, pengarahan, dan

instruksi atasan;

2. Menyampaikan laporan perkembangan dan hasil kerja;

3. Menyampaikan gagasan dan usulan untuk peningkatan kinerja dan

pemecahan masalah;

4. Menyampaikan permintaan informasi dan bantuan;

5. Menyampaikan ungkapan perasaan, sikap, dan keluhan yang berkaitan

dengan kerja dan pribadi bawahan.

Berkaitan dengan komunikasi ke atas dijelaskan Downs (2004:55) bahwa

Communication also flows from employees up the chain of command, either

formally or informally Whereas many people initially think of downward

communication when they think of effective communication in organizations, some

of the most important information processing goes from employees at one level to

their superiors. Task-oriented reports, for example, are commonly sent upward to

provide feedback about performance..[Komunikasi juga mengalir dari bawahan ke

atasan, baik secara formal maupun informal. Komunikasi yang efektif dalam

organisasi yaitu penyampaian informasi dari karyawan (bawahan) ke pimpinan

(atasan). Misalnyan, Laporan berorientasi tugas seperti tanggapan Kepala

Madrasah tentang kinerja guru].

Menurut Turner (2003:137) menjelaskan bahwa Upward communication

can [komunikasi ke atas berupa] :

Allow employees to contribute information and ideas [Karyawan ikut serta

memberikan informasi dan ide]

Page 54: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

35

keep management in touch with concerns, issues and questions [Pimpinan

menjaga suasana memperhatinkan, masalah dan pertanyaan-pertanyaan]

contribute to the development of a shared understanding of organisational

goals.[ikut berperan untuk mengembangkan pemahaman bersama tentang

tujuan organisasi].

Menurut Pangarso (2016:234) Penyebab komunikasi ke atas yang kurang

lengkap yaitu :

a. Bawahan terlalu ambisius

b. Bawahan tidak mempercayai atasan

c. Bawahan merasa tidak aman

Adapun cara mengatasinya yaitu sebagai berikut :

a. Cari informasi dari sumber lain

b. Kembangkan hubungan saling percaya

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi ke atas adalah arus pesan yang

mengalir dari bawahan (guru) kepada atasan atau pimpinan (dapat disimpulkan

bahwa komunikasi ke atas adalah arus pesan yang mengalir dari bawahan (guru)

kepada atasan atau pimpinan (Kepala Madrasah). Komunikasi ke atas berfungsi

sebagai feedback (umpan balik) bagi atasan dari bawahan atas kebijakan,

pengaturan, pengarahan, dan instruksi atasan dalam meningkatkan kinerja berjalan

secara efektif dan efisien.

c. Komunikasi Horizontal

Menurut Nurjaman dan Umam (2012:58) bahwa Horizontal

communication/lateral communication yaitu komunikasi antarteman sekerja (co-

woker), antarbagian atau dengan teman kerja lainnya, pimpinan dengan pimpinan,

bawahan dengan bawahan, sesama tua, sesama remaja, orangtua dengan remaja.

Komunikasi horizontal mengikutsertakan orang-orang dalam satu tingkatan

menunjukkan tendensi lebih mudah, familiar, sederhana, dan cepat sebab

kesamaan kedudukan dapat menghilangkan kesulitan dalam berkomunikasi.

Komunikasi horizontal berguna untuk koordinasi kerja dan tim.

Berkaitan dengan komunikasi horizontal dijelaskan oleh Syafaruddin

(2015:266) bahwa komunikasi horizontal atau lateral adalah komunikasi yang

berlangsung antara orang-orang dalam level dari hirarki yang sama dalam struktur

formal. Dalam kompleksitas organisasi hal merupakan hal yang penting. Banyak

Page 55: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

36

yang menyebutnya kegiatan ini sebagai komunikasi lateral yang dalam sistem

informal.

Adapun tujuan komunikasi horizontal, yaitu : pertama, metode melakukan

antar unit kerja dan departemen. Tanpa komunikasi horizontal, maka proses

koordinasi dan efektivitas tim kerja sukar diwuudkan dengan baik. Kedua untuk

membangun dukungan sistem sosial organisasi. Ketiga, menjadi metode utama

dalam pembagian informasi. Keempat; membantu memeudahkan pemecahan

masalah dari semua lapisan. Melalui komunikasi ini dimungkinkan seseorang atau

unit kerja saling belajar, terutama memecahkan masalah dan mengambil

keputusan secara bersama. Kelima; komunikasi ini mencegah konflik dalam

bidang yang sama sebagaimana dihasilkan dari kesalahpahaman, hambatan

komunikasi, dan kekurangpahaman. Dengan komunikasi ini dapat memajukan

semangat kerjasama dalam unit yang sama untuk memaksimalkan pencapaian

kinerja.

Berkaitan dengan komunikasi horizontal dijelaskan oleh Rizvi, (2006:9)

msebagai berikut :

The main objectives of horizontal communication are developing

teamwork, and promoting group coordination within an organisation. lt

takes place between professional peer groups or people working on the

same level of hierarchy. Horizontal communication is less formal and

structured than both downward communcation and upward

communication. and may be carried out through informal discussions.,

management gossip, telephone calls, teleconferencing. videoconferencing,

memos, routine meetings and soon. [Tujuan utama komunikasi horisontal

yaitu mengembangkan kerjasama dan koordinasi kelompok dalam suatu

organisasi. Hal ini terjadi antara kelompok sejawat profesional atau orang

yang bekerja pada tingkat yang sama. Komunikasi horisontal yaitu salah

satu komunikasi berbentuk informal. Contohnya yaitu diskusi, rumor atau

gosip, panggilan telepon, telekonferensi, konferensi video, memo, rapat

rutin dan segera].

Komunikasi Horizontal (Muhammad, 2014:121) adalah pertukaran pesan

diantara orang yang sama tingkatan otoritasnya didalam organisasi. pesan yang

mengalir menurut fungsi dalam organisasi diarahkan secara horizontal. Pesan ini

biasanya berhubungan dengan tugas-tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti

koordinasi, pemecahan masalah, penyelesaian konflik dan saling memberikan

informasi.

Page 56: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

37

Tabel 2.2

Saluran Media Informasi Formal

(Zulkarnain, 2013:70)

Arus Komunikasi Tertulis Lisan

Ke Bawah Buku pedoman

Job Description

Memo/Nota Dalam

Surat tugas

Papan pengumuman

Buletin atau Poster

Telephon/Intercom

Wawancara

Rapat

Ceramah

Temu Wicara

Exit Interview

Ke Atas Laporan Tahunan

Kotak Saran (Suggestion Plan)

Kotak Keluhan (Grievance

Procedure)

Telephon/Intercom

Wawancara

Rapat/Ceramah

Temu Wicara

Horizontal Memo/Nota Dalam

Tembusan Surat

Surat Edaran

Pengumuman

Telephon/Intercom

Rapat

Konferensi

Diagonal Memo/Nota Dalam

Tembusan Surat

Surat Edaran

Pengumuman

Telephon/Intercom

Wawancara

Rapat

Ceramah

Konferensi

Saluran komunikasi dalam organisasi dirancang untuk mempermudah

pertukaran informasi vertikal, horizontal, dan diagonal. Aliran vertikal merupakan

komunikasi ke bawah dan ke atas bidang. Misalnya: dari Kepala Madrasah

kepada guru di maksudkan untuk mewadahi aliran informasi dan komando

perintah. Contoh : pesan Kepala Madrasah pada Wakil Kepala Madrasah, dari

ketua Bidang Study Umum kebawahannya, dll. Sedangkan saluran komunikasi ke

atas bertujuan untuk menemukan adanya perselisihan, mendamaikan perselisihan,

mengkoordinasikan kegiatan. Misalnya, komunikasi guru kepada Kepala

Madrasah. Selanjutnya aliran horizontal terjadi diantara posisi sederajat.

Page 57: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

38

Misalnya, komunikasi antar sesama guru dan komunikasi antar sesama tenaga

kependidikan. Serta yang terakhir adalah aliran diagonal mencakup seluruh

transaksi atau pertukaran informasi yang memotong silang rantai komando.

Menurut Garniwa (2007:160) Komunikasi informasi adalah komunikasi

yang berlangsung tidak melalui saluran organisasi yang resmi atau menyangkut

urusan-urusan diluar organisasi. komunikasi informal adalah komunikasi yang

jalurnya disebut “tersembunyi”, sebab tidak tergambar dalam struktur organisasi.

untuk memetakan pola komunikasi informal, bisa dilakukan dengan bantuan

sosiometri. Hasil pemetaannya biasa disebut dengn sosiogram. Jalur informasi

yang dilalui oleh informasi yang yang informal bisa disebut dengan Gravevine.

Sedangkan informasi yang berbedar melalui Gravevine ini seringkali disebut

rumor atau gossip.

Berkaitan dengan komunikasi horizontal dijelaskan oleh Rodriques

(2003:85) sebagai berikut :

...The horizontal channel of communication is the primary method of

coordinating interdependent units and departments. To keep the organisation

running efficiently, it is essential to coordinate or integrate all itm, diverse units.

For example, if the sales manager has to give cxact date of declivery to the

customer, he must get certain information from the head of the stores and packing

department as well as from the head of the department of transportation.

Horizontal or lateral communication, if effectively used, socialises people into the

system and gives them a sense of belonging to the organization].[Saluran

komunikasi horizontal adalah salah satu cara untuk mengoordinasikan unit dan

departemen yang saling ketergantungan. Agar organisasi berjalan efisien, penting

untuk mengoordinasikan atau mengintegrasikan semua unit yang beragam.

Misalnya, jika manajer penjualan harus memberikan tanggal pengantaran kepada

pelanggan, ia harus mendapatkan informasi tertentu dari kepala toko dan

departemen pengepakan serta dari kepala departemen transportasi. Komunikasi

horizontal atau lateral dapat berjalan efektif dengan cara mensosialisasikan kepada

orang-orang dan memberi mereka rasa memiliki terhadap organisasi].

Sering dilihat antara karyawan satu dengan karyawan lainnya terlibat

sebuah proses komunikasi baik secara formal maupun hanya sekedar bertegur

Page 58: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

39

sapa. Dapat dikatakan bahwa komunikasi ini terjadi di antara orang-orang di

dalam organisasi yang mempunyai otoritas yang sama dengan satu atasan.

Menurut Saleh (2016:170) Tujuan komunikasi horisontal yaitu :

1. Untuk mengkoordinasikan penugasan kerja

2. Berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan

3. Untuk memecahkan masalah

4. Untuk memperoleh pemahaman bersama

5. Untuk mendamaikan, berunding, dan menengahi perbedaan

6. Untuk menumbuhkan dukungan antar personal

Dalam penyelenggaraannya, komunikasi horisontal ini dapat berbentuk

rapat komisi, interaksi pribadi, selama waktu istirahat, obrolan ditelphon,

memo/catatan, kegiatan sosial,hingga lingkaran kualitas (sebuah kelompok

pekerja sukarela yang berbagi wilayah tanggung jawab).

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi horizontal adalah komunikasi

antara oarang-orang yang sama tingkatannya seperti kepala Madrasah dengan

Kepala Madrasah lainnya, guru dengan guru lainnya, dan begitu juga sebalikknya

tenaga kependidikan dengan tenaga kependidikan lainnya dengan tujuan

memajukan semangat kerjasama dalam unit yang sama untuk memaksimalkan

pencapaian kinerja.

d. Komnikasi Diagonal

Menurut Purwanto (2006:43) bahwa bentuk komunikasi yang satu

memang agak lain dari beberapa bentuk komunikasi sebelumnya. Komunikasi

diagonal (diagonal communication) melibatkan komunikasi antara dua tingkat

(level) organisasi yang berbeda. contohnya adalah komunikasi formal antara

manajer pemasaran dengan bagian pabrik, antara manajer produksi dengan bagian

promosi, antara manajer produksi dengan bagian akuntansi, dan antara manajer

keuangan dengan bagian penelitian.

Bentuk komunikasi diagonal memang menyimpang dari bentuk-bentuk

komunikasi tradisional yang ada, seperti komunikasi dari bawah ke atas dan

komunikasi dari atas ke bawah. Suatu studi penelitian yang pernah dilakukan

menunjukkan bahwa, baik komunikasi lateral maupun komunikasi diagonal, lebih

banyak diterapkan dalam suatu organisasi berkala besar manakala terdapat saling

Page 59: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

40

ketergantungan (interdependence) antarbagian atau antaradepartemen yang ada

dalam organisasi tersebut.

Sebagaimana dijeaskan berkaitan dengan bentuk komunikasi diagonal

dijelaskan oleh Purwanto (2006:44) memiliki beberapa keuntungan, diantaranya

sebagai berikut :

1. Penyebaran informasi bisa menjadi lebih baik ketimbang bentuk komunikasi

tradisional

2. Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu

menyelesaikan masalah dalam organisasi.

Namun komunikasi diagonal ini juga memiliki kelemahan. Salah satu

kelemahannya adalah bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur

komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. Di samping itu, komunikasi

diagonal dalam suatu organisasi besar juga sulit untuk dikendalikan secara efektif.

3. Kinerja Guru

a. Pengertian Kinerja

Menurut Ambarita (2014:192) Kinerja diterjemahkan sebagai

performance, di mana sama artinya dengan achievement. Pengertian performance

diterjemahkan menjadi kinerja, yang berarti prestasi kerja atau pelaksanaan kerja

atau pencapaian kerja atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja. LAN

Achievement adalah merupakan prestasi atas hasil usaha yang dilakukan.

Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance dan Actual Performance

[prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang].

Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitasdan kuantitas

yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (Mangkunegara, 2013:67).

Hornby, Rivai dan Moh. Basri menyatakan kinerja diterjemahkan dengan

Performance yang berasal dar akar kata “to perform (melaksanakan)” yang

mempunyai beberapa makna sebagai berikut (1) melakukan, menjalankan,

melaksanakan [to do or carry out, execute], (2) memenuhi atau melaksanakan

kewajiban suatu janji [to discharge of fulfill as vow], (3) melaksanakan atau

menyempurnakan tanggung jawab [to execute or complete an understanding], (4)

Page 60: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

41

melakukan sesuatu yang diharapakan oleh seseorang atau mesin [to do what is

expected of a person or machine] (Mangkunegara, 2013:192).

Kinerja menurut Mangkunegara dapat diartikan sebagai “…Kinerja

(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya” (A.Pribadi, 2014:51).

Menurut Wibowo (2008:3) Kinerja berasal dari pengertian performance.

Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau

prestasi kerja. Namun, sebernarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas,

bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung.

Menurut Riani (2013:61) bahwa Job performance/kinerja adalah tingkat

produktifitas seorang karyawan, relative pada rekan kerjanya, pada beberapa hasil

dan perilaku yang terkait dengan tugas. Kinerja dipengaruhi oleh variabel yang

terkait dengan pekerjaan meliputi role-stress dan konflik kerja/non-kerja.

Sementara Robbins mengatakan bahwa kinerja adalah banyaknya upaya yang

dikeluarkan individu pada pekerjaannya. Menurut As‟ad kinerja adalah hasil yang

dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang

bersangkutan.

Arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance berasal dari

kata-kata job performance dan disebut juga actual performance atau prestasi kerja

atau prestasi sesungguhnya yang telah dicapai oleh seseorang pegawai. Banyak

sekali definisi atau pengertian dari kinerja yang dikatakan oleh para ahli, namun

semuanya mempunyai beberapa kesamaan arti dan makna dari kinerja tersebut.

Kinerja [performance] merupakan suatu tindakan proses atau cara

bertindak atau melakukan fungsi organisasi. sebenarnya kinerja merupakn suatu

konstruk, di mana banyak para ahli yang masih memiliki sudut pandang yang

berbeda dalam mendefinisikan kinerja tersebut. Seperti yang dikatan oleh

Robbins, mengatakan bahwa kinerja sebagai fungsi interaksi antar kemampuan

atau ability (A) motivasi atau motivation (M) dan kesempatan atau opportunity.

(O), yaitu kinerja = f (AxMxO), artinya kinerja merupakan fungsi dari

kemampuan, motivasi, dan kesempatan.

Page 61: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

42

Menurut Hadijaya (2012:149-150) Kinerja adalah gambaran mengenai

tingkat pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan

visi organisasi yang tertuang dalam peencanaan strategic organisasi. Singkatnya,

kinerja dapat diartikan sebagai pencapaian kerja atau hasil kerja.

Adapun kinerja dalam islam sesuai dengan firman Allah SWT sebagai

berikut :

نوىك لحظي و غميأ ف ول ا ي اغ ١٩درججم

[Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang Telah mereka

kerjakan dan agar Allah mecukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan

mereka sedang mereka tiada dirugikan].Q.S. Al-Ahqaaf : 19

Dari ayat tersebut bahwasanya Allah pasti akan membalas setiap amal

perbuatan manusia berdasarkan apa yang telah mereka kerjakan. Artinya jika

seseorang melaksanakan pekerjaan dengan baik dan menunjukkan kinerja yang

baik pula bagi organisasinya maka ia akan mendapat hasil yang baik pula dari

kerjaannya dan akan memberikan keuntungan bagi organisasinya.

Dapat diambil pelajaran dari ayat di atas bahwa setiap manusia yang

bekerja akan mendapatkan balasan yang sesuai dengan apa yang di kerjakannya.

Seperti Allah SWT akan menaikkan derajat bagi mereka yang bekerja.

b. Pengertian Kinerja Guru

Menurut Mulyasa (2007:136-138) Kinerja atau performansi dapat

diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja

atau unjuk kerja. Sejalan dengan itu, Smith, menyatakan bahwa kinerja adalah”…

output drive from processes, human or otherwise”, jadi kinerja merupakan hasil

atau keluaran dari dari suatu proses.

Menurut Susanto (2018:69) istilah kinerja merupakan terjemahan dari

bahasa Inggris, work performance atau job performance, tetapi dalam bahasa

Inggrisnya sering disingkat menjadi performance saja. Kinerja dalam bahasa

Indonesia disebut juga prestasi kerja. Kinerja atau prestasi kerja (performance)

diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap,

keterampilan, dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Menurut Payman J.

Simanjuntak kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas

Page 62: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

43

tertentu dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Dalam hal ini, Simanjuntak

menegaskan bahwa kinerja adalah sesuatu yang penting dalam rangka pencapaian

tujuan organisasi, karena setiap individu atau organisasi tentu saja memiliki tujuan

yang akan dicapai dengan menetapkan target atau sasaran. Keberhasilan individu

atau organisasi dalam mencapai target atau sasaran tersebut itulah merupakan

kinerja.

Adapun Prawirosentono mengartikan kinerja sebagai hasil kerja yang

dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya

mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum

dan sesuai dengan moral maupun etika.

Dari beberapa pendapat mengenai pengertian kinerja tersebut di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja atau prestasi kerja

seseorang atau organisasi yang sesuai tugas berdasarkan petunjuk, fungsi, dan

yang didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan, dan motivasi, untuk

mencapai target atau sasaran yang ingin dicapai.

Masalah kinerja selalu mendapat perhatian dalam manajemen karena

sangat berkaitan dengan produktivitas lembaga atau organisasi. Faktor utama yang

dapat memengaruhi kinerja adalah kemampuan dan kemauan. Memang diakui

bahwa banyak orang yang mampu melakukan pekerjaan tapi belum tentu mau,

sehingga tidak menghasilan kinerja. Jadi, kinerja adalah sesuatu yang dicapai

seseorang atau prestasi/kemampuan yang diperlihatkan oleh seseorang atau

kelompok dalam memenuhi tujuan atau target ketercapaian. Dengan kata lain,

kinerja juga diartikan sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh seseorang atau

kelompok dalam mencapai tujuan tertentu.

Dalam kaitannya dengan kinerja guru yang berada dalam suatu organisasi

Madrasah, maka guru meduduki peran yang amat penting dalam proses

pendidikan dan pembelajaran dalam mempersiapkan peserta didik untuk mencapai

kompetensi-kompetensi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kinerja guru

berarti hasil kerja atau prestasi kerja guru dalam pencapaian tujuan organisasi

Madrasah. Pada hakikatnya kinerja guru adalah perilaku yang dihasilkan orang

guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika

Page 63: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

44

mengajar di depan kelas, sesuai dengan kriteria tertentu. Kinerja seorang guru

akan terlihat pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari. Kinerja dapat dilihat dalam

aspek kegiatan dalam menjalankan tugas dan kualitas dalam melaksanakan tugas

tersebut.

Adapun kriteria kinerja guru yang dapat mencapai prestasi kerjanya lebih

diarahkan pada kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam penjelasan

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

bahwa kinerja guru, dalam hal ini kompetensi guru meliputi empat kompetensi,

yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional,

dan kompetensi sosial.

Dalam pengertian sederhana menurut Djamarah (2010:31-32) guru adalah

orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Drs. N. A

Ametembun, bahwa guru adalah semua orang berwenang dan bertanggung jawab

terhadap pendidikan murid-murid baik secara individual maupun klasikal, baik di

Madrasah maupun di luar Madrasah.

Guru adalah figure seorang pemimpin. Guru adalah arsitektur yang

membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk

membentuk dan membangun kepribadian bangsa. Guru bertugas mempersiapkan

manusia susila yang cakap yang dapat diharapkan membangun dirinya dan

membangun bangsa dan Negara.

Profil guru yang ideal adalah sosok yang mengabdikan diri berdasarkan

panggilan jiwa, panggilan hati nurani, bukan tuntutan uang belaka, yang

membatasi tugas dan tangggung jawabnya sebatas dinding Madrasah. Guru yang

ideal selalu ingin bersama anak didik di dalam dan di luar Madrasah.

Harrison dan Lembeck menulis yang ditulis oleh Danim (2005:203)

sebagai berikut :

These teachers are recognisedby their peers and administrators are those

staff memebers who are always volunteering to head new projects, mentor

and support other teachers, accept responsibility for their own

professional growth, introduce new ideas, and promote the mission of the

school. [Kutipan ini bermakna bahwa teacher leader adalah mereka yang

oleh sejawat dan Kepala Madrasah di terima sebagai orang-orang yang

secara suka rela menjadi ketua proyek-proyek baru, mentor atau

mendukung guru-guru lain, dan merangsang pencapain misi Madrasah].

Page 64: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

45

Guru seperti disebutkan di atas biasanya tampil secara go getter, yaitu mau

mengerjakan apa saja tanpa diperintah, memiliki dorongan berprestasi yang kuat,

sepertinya tidak pernah merasa lelah, dan memandang imbalan sebagai efek

normal saja apa yang dilakukan.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Guru

Menurut Umam (2010:189) Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan

Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson, faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:

1) Kemampuan;

2) Motivasi;

3) Dukungan yang diterima;

4) Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan

5) Hubungan mereka dengan organisasi

Mangkunegara menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi kinerja

antara lain:

a) Faktor kemampuan. Secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri

dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh

karena itu pegawai perlu dtempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan

keahlihannya.

b) Faktor motivasi. Motivasi terbentuk dari sikap (attiude) seorang pegawai

dalam menghadapi situasi (situasion) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang

menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja.

c) Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk

berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.

Menurut Prawirosentono, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan adalah sebagai berikut :

1. Efektivitas dan Efisiensi

2. Otoritas dan tanggung jawab

3. Disiplin

4. Inisiatif (Sutrisno, 2009:176-178)

Banyak faktor yang memengaruhi terbangunnya suatu kinerja profesional,

termasuk kinerja guru yang di dalamnya kaitan dengan faktor -faktor yang

Page 65: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

46

memengaruhinya, internal maupun eksternal. Faktor internal yang memengaruhi

misalnya sistem kepercayaan menjadi pandangan hidup seorang guru. Faktor ini

sangat besar pengaruhnya yang ditimbulkan dan bahkan yang paling berpotensi

bagi pembentukan etos kerjanya. Meskipun dalam realitasnya etos kerja seseorang

tidak semata-mata tergantung pada nilai-nilai agama atau sistem kepercayaan dan

pandangan teologis yang dianutnya, tetapi pengaruh pendidikan, informasi, dan

komunikasi juga bertanggung jawab bagi pembentuka suatu kinerja.

Selanjuntya faktor eksternal kinerja guru menurut M. Arifin dalam

Musaimin mengidentifikasikan ke dalam beberapa hal, diantaranya adalah:

1) Volume upah kerja yang dapat memenuhi kebutuhan seseorang.

2) Suasana kerja yang mengairahkan atau iklim yang ditunjang dengan

komunikasi demokrasi yang serasi dan manusiawi antara pimpinan dan

bawahan.

3) Sikap jujur dan dapat dipercaya dari kalangan pimpinan terwujud dalam

kenyataan

4) Penghargaan terhadap need achievemnent (hasrat dan kebutuhan untuk

maju) atau penghargaan terhadap yang berprestasi.

5) Sarana yang menunjang bagi kesejahteraan mental dan fisik, seperti

tempat olahraga, masjid, rekreasi, dan hiburan (Susanto, 2018:73).

d. Penilaian Kinerja Guru

Performance dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau “The

degree of accomplishment”. Sering pula disebut tingkat pencapaian tujuan

organisasi. Penilaian terhadap performance atau disebut juga kinerja merupakan

suatu kegiatan yang sangat penting. Penilaian dimaksud bisa dibuat sebagai

masukan guna mengadakan perbaikan untuk peningkatan kinerja organisasi pada

waktu berikutnya. Apabila sebuah organisasi tidak menghasilkan keluaran berupa

materi, performance juga sebagai sebutan bagi pengukuran output atau hasil dari

organisasi. Penjelasan tersebut dibicarakan oleh Stodgil dalam hubungannya

dengan permasalahan output organisasi.

Menurut Rebore (1987:186) Penilaian terhadap guru dilakukan dengan

memperhatikan: (1) mendorong pengebangan diri, (2) mengidentifikasi beberapa

jenis tugas dimana dilaksanakan, (3) mengidentifikasi kebutuhan pengembangan

Page 66: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

47

staf, (4) memperbaiki kinerja, (5) untuk menentukan apakah seseorang

dipertahankan dan berapa kompensasi yang diberikan, (6) menolong melakukan

penempatan dan juga promosi.

Sedangkan enurut Siahaan (2009:121-123) Penilaian terhadap kinerja guru

harus dilengkapi dengan instrumen, isi instrumen tersebut sebaiknya terdiri dari

dua kategori, yaitu sifat dan sikap dalam bekerja serta hasil kerja yang telah

dilakukannya. Sedangkan indikator-indikator kinerja guru yang akan dinilai

menurut Rebore menyangkut dengan tiga kualitas, yaitu: (1) kinerja pengajaran,

(2) kinerja profesional, dan (3) kinerja personal.

1) Kualitas Kinerja Pengajaran

a) Merencanakan dan mengorganisasikan pengajaran: (1) Pelajaran

direncanakan dengan baik, (2) Seperangkat sasaran yang pasti dan

partisipasi siswa (3) Memberikan tugas yang jelas, (4) Memahami pedoman

dan menggunakan pedoman itu dalam proses belajar-mengajar, (5)

Menyiapkan pembelajaran baik kepada kelompok maupun individual.

b) Kemampuan menjelaskan dan mengajukan pertanyaan: (1) mengajukan

pertanyaan yang membangkitkan daya pikir, (2) Memberikan penjelasan

yang jelas tentang bahan ajar, (3) Menghadapkan siswa pada beberapa

pandangan, (4) Sadar akan penolakan dan penerimaan pendapat siswa.

c) Menstimuli belajar melalui aktivitas yang inovatif dan sumber belajar: (1)

Menggalakkan diskusi kelas, siswa bertanya, dan demonstrasi siswa, (2)

Menggunakan bermacam-macam alat peraga dan sumber belajar.

d) Menunjukkan pengetahuan dan antusias terhadap mata pelajara yang

diajarkan: (1) Menunjukkan pengetahuan tentang mata pelajaran yang

diajarkan, (2) Antusias.

e) Menyiapkan suasana kelas yang kondusif untuk belajar: (1) Menjaga

lingkungan yang sehat dan fleksibel untuk belajar, (2) Menjaga peralatan

dan bahan pembelajaran.

f) Memelihara catatan yang sesuai dan teliti: Memelihara catatan tentang

kemajuan siswa.

g) Mempunyai hubungan yang baik dengan siswa: (1) Memahami dan bekerja

dengan siswa sebagai individu, (2) Menggalakkan hubungan yang saling

Page 67: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

48

menghormati dan bersahabat, (3) Menggunakan bahasa yang positif dengan

siswa dan jauh dari ejekan.

h) Berinisiatif mengelola kelas dengan disiplin yang baik: (1) mengembangkan

aturan tata tertib siswa dan guru selalu mengawasinya, (2) Mengembangkan

aturan keselamatan dan guru selalu mengawasinya.

2) Kualitas Kinerja Profesional

a) Pengakuan dan penerimaan tanggung jawab di luar kelas: (1) Berpartisipasi

dalam aktivitas sekolah, (2) Kadang-kadang dengan sukarela mengerjakan

tugas tambahan, (3) Ikut menjadi panitia di sekolah,

b) Hubungan di dalam sekolah : Bekerja sama dengan baik dan menyenangkan

dengan kawan sekerja, administrasi, dan dengan personil lainnya.

c) Hubungan dengan masyarakat luar: (1) Bekerja sama dengan baik dan

menyenang dan dengan orang tua siswa, (2) Menjalankan hubungan yang

baik antara sekolah dan masyarakat,

d) Pertumbuhan profesional dan visi: (1) Menerima kritik yang membangun,

(2) Berpartisipasi dalam seminar, workshop, dan belajar, (3) Mencoba

metode dan bahan baru,

e) Pemanfaatan pelayanan staf: layanan yang tersedia dengan baik

(perpustakaan),

f) Mengerti pola pertumbuhan dan perilaku siswa pada tahap- tahap

perkembangan dan dapat menguasai situasi yang tejadi : Tidak berharap

akan adanya kesamaan perilaku siswa, tetapi masing-masing siswa

mempunyai perbedaan individu,

g) Sopan santun: (1) Menjaga peggunaan data yang rahasia, (2) Mendukung

profesi mengajar, 3) Kualitas Kinerja Personal

a) Kesehatan dan gairah: (1) Mempunyai rekord kehadiran yang baik, (2)

selalu gembira, a) Menunjukkan sikap humor

b) Berbicara: (1) Artikulasi bicaranya baik, menggunakan grammar dengan

benar, (2) Dapat didengar dan dimengerti oleh siswa seluruh kelas, (3)

Berbicara pada tingkat pengertian siswa,

c) Cara berpakaian dan kerapian: Selalu rapi,

Page 68: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

49

d) Ketepatan dalam memenuhi tugas: (1) Hadir di kelas tepat pada waktunya,

(2) menjalankan tugas tepat pada waktunya, (3) membuat laporan tepat pada

waktunya.

4. Konsep Implementasi Komunikasi Organisasi dalam Peningkatan Kinerja

Guru

Pelaksanaan (actuating) adalah aktifitas untuk melakukan dorongan,

pengarahan dan pengaruh terhadap semua anggota kelompok agar mau bekerja

secara sadar dan suka rela dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai

dengan perencanaan dan pola organisasi.

Menurut Siagian (1997:88) Proses actuating adalah memberikan perintah,

petunjuk, pedoman dan nasehat serta keterampilan dalam berkomunikasi.

Actuating merupakan inti dari manajemen yang menggerakkan untuk mencapai

hasil. Sedangkan inti dari actuating adalah leading, harus menentukan prinsip-

prinspi efisiensi, komunikasi yang baik dan prinsip menjawab pertanyaan.

Menurut Nawawi (1983:36) bimbingan berarti memelihara, menjaga dan

memajukan organisasi melalui setiap personal, baik secara struktural maupun

fungsional, agar setiap kegiatannya tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan.

Dalam realitasnya, kegiatan bimbingan dapat berbentuk sebagai berikut :

1. Memberikan dan menjelaskan perintah

2. Memberikan petunjuk melaksanakan kegiatan

3. Memberikan kesempatan meningkatkan pengetahuan, keterampilan /

kecakapan dan keahlian agar lebih efektif dalam melaksanakan berbagai

kegiatan organisasi

4. Memberikan kesempatan ikut serta menyumbangkan tenaga dna fikiran untuk

memajukan organisasi berdasarkan inisiatif dan kreativitas masing-masing

5. Memberikan koreksi agar setiap personal melakukan tugas-tugasnya secara

efisien.

Fungsi actuating merupakan bagian dari proses kelompok atau organisasi

yang tidak dapat dipisahkan. Adapun istilah yang dapat dikelompokkan ke dalam

fungsi ini adalah directing commanding, leading dan coordinating. Karena

tindakan actuating sebagaimana tersebut di atas, maka proses ini juga

memberikan motivating, untuk memberikan penggerakan dan kesadaran terhadap

Page 69: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

50

dasar dari pada pekerjaan yang mereka lakukan, yaitu menuju tujuan yang telah

ditetapkan, disertai dengan memberi motivasi-motivasi baru, bimbingan atau

pengarahan, sehingga mereka bisa menyadari dan timbul kemauan untuk bekerja

dengan tekun dan baik.

Actuating juga berarti mengelola lingkungan organisasi yang melibatkan

lingkungan dan orang lain, tentunya dengan tata cara yang baik pula. Faktor

membimbing dan memberikan peringatan sebagai hal penunjang demi suksesnya

rencana, sebab jika hal itu diabaikan akan memberikan pengaruh yang kurang

baik terhadap kelangsungan suatu roda organisasi dan lain-lainnya.

B. Hasil Penelitian Relevan

1. Asril Umar (2017:443-444) telah melakukan penelitian dengan judul

“Pelaksanaan Komunikasi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja

Guru Dan Tenaga Kependidikan di MAS YMPI Sei Tualang Raso Kota

Tanjung Balai”. Ada empat temuan dalam penelitian ini pertama, bahwa

komunikasi kepala sekolah dengan yayasan dalam meningkatkan kinerja guru

dan tenaga kependidikan di MAS YMPI Sei Tualang Raso Kota Tanjung

Balai dilakukan secara berkesinambungan. Kedua, bahwa komunikasi kepala

sekolah dengan staf pimpinan dalam meningkatkkan kinerja guru dan tenaga

kependidikan di MAS YMPI Sei Tualang Raso Kota Tanjung Balai, berjalan

dengan baik dan berkesinambungan. Ketiga, bahwa komunikasi kepala

sekolah dengan guru dalam meningkatkkan kinerja guru di MAS YMPI Sei

Tualang Raso Kota Tanjung Balai, kepala sekolah secara garis besar

komunikasi yang dilakukan dengan melakukan penegakan disiplin guru dan

memotivasi guru agar tetap bersemangat dalam meningkatkan kualitas

pendidikan. Komunikasi yang terjalin sangat baik dan efektif, penyampaian

yang baik dan pendekatan secara emosional juga kekeluargaan yang

diterapkan kepala sekolah mmencipatakan suasana yang kondusif dan

menimbulkan semangat kerja yang tinggi, sehingga berdampak pada

peningkatan kinerja guru. Keempat, bahwa komunikasi kepala sekolah

dengan tenaga kependidikan dalam meningkatkkan kinerja tenaga

kependidikan di MAS YMPI Sei Tualang Raso Kota Tanjung Balai.

Page 70: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

51

2. Nasib Tua Lumban Gaol (2018:66) telah melakukan penelitian dengan judul

“Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru”. Berdasarkan

jurnal menunjukkan bahwa untuk mengeksplorasi bagaimana kepala sekolah

harus bekerja di sekolah. Enam upaya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah

dalam meningkatkan kinerja guru termasuk (1) untuk fokus serius pada

peningkatan kompetensi guru, (2) untuk menyediakan dana yang cukup untuk

meningkatkan profesionalisme guru, (3) untuk mengawasi dan membimbing

guru secara profesional, (4) untuk menciptakan budaya organisasi sekolah

yang nyaman bagi guru, (5) untuk menciptakan inovasi dan kemajuan di

sekolah, dan (6) untuk memberikan berbagai penghargaan untuk setiap

prestasi yang dilakukan oleh guru. Oleh karena itu, direkomendasikan bahwa

kepala sekolah harus lebih aktif dan kreatif berkolaborasi dengan guru dan

pemangku kepentingan pendidikan untuk melakukan peningkatan kinerja

guru.

3. Felina Susianti Sidabutar (2015:1) telah melakukan penelitian dengan judul

KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI (Studi

Korelasional mengenai Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja

Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir).

Berdasarkan jurnal menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang cukup berarti antara komunikasi organisasi dengan

kinerja pegawai. Hal ini disebabkan oleh penyampaian pesan yang jelas dari

atasan kepada bawahan maupun bawahan kepada atasan sehingga pegawai

dapat melaksanakan tugas dengan baik.

4. D.E. Kosasih, S. Sarwoprasodjo dan D. Susanto (2014:92) telah melakukan

penelitian dengan judul “KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM

PENGEMBANGAN KINERJA PENGURUS GAPOKTAN PADA

PROGRAM PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN

MASYARAKAT” (1) Pengurus Gapoktan umumnya berusia produktif;

tingkat pendidikan formal pengurus umumnya SD; tingkat pendidikan non

formal sebagian besar pengurus Gapoktan termasuk kategori sangat tinggi;

mayoritas pengurus Gapoktan tidak pernah mengikuti organisasi lain, (2)

Sebagian besar Gapoktan memiliki Iklim komunikasi yang tinggi, (3)

Page 71: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

52

Kepuasan komunikasi sebagian besar pengurus Gapoktan tergolong tinggi,

(4) Terdapat hubungan sangat nyata antara komunikasi organisasi dalam

pengembangan kinerja pengurus Gapoktan dengan iklim komunikasi dan

terdapat hubungan sangat nyata antara iklim komunikasi dengan kepuasan

komunikasi pengurus Gapoktan.

5. Imam Gunawan (2015:305) telah melakukan penelitian dengan judul

“STRATEGI MENINGKATKAN KINERJA GURU: APA PROGRAM

YANG DITAWARKAN OLEH KEPALA SEKOLAH?” Berdasarkan Hasil

jurnal menunjukkan bahwa Kepala sekolah memiliki tanggung jawab

meningkatkan kinerja guru. Kinerja guru tidak akan berkembang manakala

tidak dibarengi dengan program-program yang mendukung. Sehingga kepala

sekolah perlu merancang program-program untuk meningkatkan kinerja guru.

Kinerja guru dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru. Kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran adalah kecakapan guru

menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan siswa yang

mencakup suasana kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai upaya

mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan evaluasi dan

tindak lanjut agar mencapai tujuan pengajaran. Program-program yang dapat

dirancang oleh kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja guru

adalah: (1) pertemuan ilmiah guru; (2) lomba kreativitas guru; (3) guru

berprestasi; (4) pelatihan; (5) seminar motivasi; (6) musyawarah guru mata

pelajaran; (7) lesson study; (8) hibah penelitian; dan (9) tulisan profesional.

6. Nur Alimah (2013:1) MP telah melakukan penelitian dengan judul “UPAYA

KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMP

NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA”,

Berdasarkan Hasil jurnal menunjukkan bahwa, bagaimana upaya kepala

sekolah dalam meningkatkan kinerja guru dan sejauhmana upaya yang

dilakukan kepala sekolah efektif dalam meningkatkan kinerja guru SMP

Negeri di Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta. Penelitian ini merupakan

penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) upaya yang dilakukan kepala

sekolah dalam meningkatkan kinerja guru yaitu: a) mengikutsertakan diklat;

Page 72: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

53

b) menyediakan fasilitas; c) menghimbau/ mengingatkan agar memanfaatkan

fasilitas; d) memberikan kebebasan dalam penggunaan metode pembelajaran;

e) menyediakan dan mengecek presensi; f) melakukan pengaturan meja guru;

g) melakukan pengawasan terhadap kegiatan pembelajaran; h) memberikan

motivasi, arahan dan contoh; i) memberikan teguran; dan j) kepala sekolah

terbuka dan memberikan teladan. 2) Upaya tersebut bisa dikatakan efektif

dalam meningkatkan kinerja guru sebab kinerja guru menjadi lebih baik dan

tertib baik mulai dari merencanakan, melaksanakan pembelajaran hingga

evaluasi/ penilaian pembelajaran.

7. Bustamar, Jamaluddin Idris, Khairuddin (2016:12) telah melakukan penelitian

dengan judul “STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM

PENGEMBANGAN PROFESIONAL TENAGA KEPENDIDIKAN PADA

SMA NEGERI 5 DARUSSALAM BANDA ACEH”, Berdasarkan jurnal ini

menunjukkan bahwa pengembangan profesional tenaga kependidikan yang

dilakukan oleh kepala sekolah melalui perencanaan program yang disusun

berdasarkan visi, misi dan tujuan sekolah sudah sesuai dengan unsur, syarat,

dan fungsi perencanaan, dalam hal ini kepala sekolah telah dapat membuat

program-program pengembangan. Pelaksanaan program pengembangan

profesional tenaga kependidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah melalui

workshop, seminar, pendidikan, pelatihan, pembinaan melalui program kerja

tahunan, pelaksanaan program kerja tahunan, meningkatkan disiplin kerja,

dan membina loyalitas. Semua program kerja ini telah dilaksanakan oleh

kepala sekolah, walaupun dalam pelaksanaannya masih mengalami kendala-

kendala yang dihadapi, hal ini dikarenakan ada sebahagian tenaga

kependidikan pada SMA Negeri 5 Darussalam Banda Aceh belum memahami

secara mendalam tentang tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab mereka

masing-masing. Sedangkan pengendalian program pengembangan profesional

tenaga kependidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah melalui

pengawasan, kontroling, evaluasi, dan pembinaan terhadap pelaksanaan

program.

8. Muhammad Shindy (2017:28) telah melakukan penelitian dengan judul

“KOMUNIKASI ORGANISASI SEKOLAH Studi Kasus : UPT SMP 20 Mei

Page 73: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

54

Kota Depok”, Berdasarkan jurnal menunjukkan bahwa komunikasi

organisasi. Komunikasi adalah salah satu hal yang menentukan keberhasilan,

efektifitas dan ketahanan organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menyarankan manajemen sekolah yang baik terutama untuk komunikasi

organisasi yang membuat kinerja sekolah menjadi lebih baik. Pemimpin dan

semua pengusaha diharapkan melakukan komunikasi terbuka, dan penuh

dengan keadilan. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya dalam sebuah

organisasi, komunikasi organisasi dan iklim komunikasi juga penting, yaitu

melakukan komunikasi yang baik.

9. Elia Susilawati (2016:138) telah melakukan penelitian dengan judul

“KOMUNIKASI ORGANISASI DI SMK”. Berdasarkan jurnal menunjukkan

bahwa (1) komunikasi organisasi dipahami sebagai alat untuk

menginformasikan; (2) komunikasi sebagian besar didasarkan pada budaya

dan hubungan manusia; (3) komunikasi eksternal dilakukan dengan

kerjasama dan komunikasi internal dibangun intensif; (4) jenis alat

komunikasi yang digunakan adalah yang tradisional dan modern; (5) terdapat

hambatan dan masalah komunikasi.

10. Dody Hermana & Ujang Cepi Barlian (2004:1) telah melakukan penelitian

dengan judul “KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI”. Berdasarkan jurnal

menunjukkan bahwa kita menyadari, betapa persoalan-persoalan organisasi

makin hari cenderung makin ruwet dan terutama persoalan manusianya itu

sendiri yang senantiasa berlanjut menjadi tantangan pokok yang harus

dihadapi oleh setiap perangkat management. Seyogyanya individu-individu

yang berperilaku dalam organisasi dengan segala motif dan keinginan-

keinginan yang hendak dicapainya harus dipahami secara luas dan mendalam.

Tugas manager kini harus akrab dengan sifat tabiat dari orang-orang yang

dipimpinnya. Apa latar belakang kehadirannya di dalam organisasi, apa yang

diinginkan dan yang dicita-citakannya. Dalam menggerakkan potensi dan

kemampuan mereka senantiasa didasarkan pada aspek-aspek kemanusiannya

demikian pula dalam memotivasikannya senantiasa melihat motif-motif

kejiwaannya di samping kebutuhan-kebutuhan lahiriahnnya-sehingga dapat

mewujudkan perilaku yang dikehendaki organisasi itu sendiri.

Page 74: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

55

C. Kerangka Berpikir

Adapun yang menjadi kerangka pikir seperti yang tergambar di bawah ini:

Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa yang menjadi peran Kepala

Madrasah dalam komunikasi diantaranya yaitu adanya komunikasi dari Kepala

Madrasah dengan guru, komunikasi guru dengan Kepala Madrasah dan

komunikasi antar sesama guru dan tenaga kependidikan dalam peningkatan

kinerja guru. Dalam implementasi komunikasi organisasi harus sama-sama

dilaksanakan dengan baik agar komunikasi tersebut efektif dan efisien untuk

mendapatkan hasil kerja yang baik dan berprestasi sehingga menjadikan guru

yang profesional dalam bidangnya. Komunikasi sangat berperan penting dalam

meningkatkan kinerja karena dengan adanya komunikasi maka kinerja guru dan

tenaga kependidikan dapat tercapai dengan hasil yang maksimal.

INPUT PROSES OUTPUT

Komunikasi Organisasi

- komunikasi ke bawah

(downward communication),

(Kepala Madrasah dengan

guru)

- komunikasi ke atas (upward

communication) (guru

dengan Kepala Madrasah)

- komunikasi horizontal (antar

sesama guru, dan tenaga

kependidikan)

Implementasi Kinerja

Guru

Page 75: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung terletak di Jl.

Besar Tembung No. 78 Lingk. IV Tembung, Kelurahan Tembung, Kecamatan

Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Kode Pos

20371.

Penentu alokasi ini didasari atas pertimbangan untuk mendapatkan hasil

yang maksimal dalam penelitian, dan Madrasah tersebut adalah salah satu

Madrasah favorit dengan segudang prestasi baik guru maupun siswa. Dalam

pelaksanaan penelitian ini, berlangsung selama dua bulan yakni Juli hingga

September 2019.

B. Latar Penelitian

Penelitian yang digunakan untuk menguji mengenai implementasi

komunikasi organisasi dalam peningkatan kinerja guru adalah jenis kualitatif.

Penelitian jenis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi adalah dikarenakan

peneliti ingin mendalami secara langsung fenomena kinerja guru yang diteliti

secara alamiyah tentang hal yang berkaitan dengan komunikasi organisasi

pendidikan.

Menurut Nasution, metode kualitatif sering disebut metode penelitian

narturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah, disebut

juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak

digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut sebagai metode

kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif

(Sugiyono, 2015:13).

Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk melihat data melalui

pengamatan mendalam terhadap lingkungan, berinteraksi dengan pelaksanaan

dilapangan sehingga didapatkan informasi dari sumber utama dan akan lebih

dapat diyakinkan. Obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang apa

adanya, tidak dimanipulasi dan kehadiran tidak memengaruhi dinamika pada

obyek tersebut.

Page 76: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

57

C. Metode dan Prosedur Penelitian

Penelitian yang digunakan untuk menguji mengenai implementasi

komunikasi organisasi dalam peningkatan kinerja guru adalah jenis kualitatif.

Penelitian jenis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi adalah mendalami

secara langsung fenomena kinerja guru yang diteliti secara alamiyah tentang hal

yang berkaitan dengan komunikasi organisasi pendidikan.

Menurut Nasution, metode kualitatif sering disebut metode penelitian

narturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah, disebut

juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak

digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut sebagai metode

kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif

(Sugiyono, 2015:13).

Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk melihat data melalui

pengamatan mendalam terhadap lingkungan, berinteraksi dengan pelaksanaan

dilapangan sehingga didapatkan informasi dari sumber utama dan akan lebih

dapat diyakinkan. Obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang apa

adanya, tidak dimanipulasi dan kehadiran tidak memengaruhi dinamika pada

obyek tersebut.

D. Data dan Sumber Data

Adapun yang menjadi informan pada penelitian ini adalah Kepala

Madrasah itu sendiri. Adapun sumber data yang dapat dipergunakan dalam

penelitian ini didasari sumber data yaitu:

1. Sumber data primer, yaitu sumber pokok yang diterima langsung dalam

penulisan yaitu Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, guru dan tenaga

kependidikan Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung.

2. Sumber data Sekunder, yaitu sumber data pendukung atau pelengkap yang

diperoleh secara langsung dari tata usaha (TU). Yaitu mengenai dokumen-

dokumen tentang profil sekolah,visi-misi sekolah, kalender pendidikan,

dokumen peraturan-peraturan Madrasah dan data-data mengenai tentang

tenaga kependidikan baik guru, siswa, dan tenaga kependidikan lainnya yang

ada di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung, serta buku-

Page 77: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

58

buku referensi mengenai tentang komunikasi organisasi dalam peningkatan

kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung.

E. Instrumen dan Prosedur Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data penelitian ini, maka teknik yang digunakan

sebagai berikut :

1. Teknik Observasi

Nasution, Menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta

mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu

dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih,

sehingga benda-benda yang sangat kecil maupun yang sangat jauh dapat

diobservasi dengan jelas (Sugiyono, 2015:309-326).

Penelitian menggunakan teknik observasi untuk mengetahui secara

langsung apa yang terdapat di lapangan tentang bagaimana komunikasi organisasi

dalam peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul

Washliyah Tembung. Instrument yang digunakan dalam observasi yaitu: Kamera

handphone, rekaman (recorder), alat tulis dan lembar observasi berupa form

fielnotes (terlampir).

2. Teknik Wawancara

Menurut Arikunto (2013:198) Wawancara adalah sebuah dialog yang

dilakukan oleh pewancara (interview) untuk memperoleh informasi dari

terwancara. Interview digunakan untuk menilai keadaan seseorang, misalnya

untuk mencari data tentang latar belakang Kepala Madrasah, Wakil Kepala

Madrasah, guru tenaga kependidikan terhadap sesuatu.

Dalam penelitian ini wawancara gunakan disini adalah wawancara

terstruktur dan tidak terstruktur. Data yang diambil dari wawancara ini adalah data

tentang komunikasi organisasi dalam peningkatan kinerja guru di Madrasah

Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung, baik dari perencanaan,

implementasi program, sampai evaluasi.

Wawancara dilakukan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan-

pertanyaan terlebih terlebih dahulu disusun sedemikian rupa. Dalam wawancara

ini yang menjadi sasaran wawancara yaitu Kepala Madrasah, tenaga pendidik

Page 78: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

59

(guru) dan tenaga kependidikan. Instrumen yang digunakan dalam wawancara

yaitu recorder, kamera (HP), alat tulis dan lembar pedoman wawancara

(terlampir).

3. Studi Dokumentasi

Menurut Sitorus (2011:197) Dokumen adalah salah satu teknik

pengumpulan data yang menggunakan dokumen sebagai sumber penelitian. Gub

dan Lincoln mendefinisikan dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film,

yang dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.

Studi dokumentasi yaitu mengadakan pengujian terhadap dokumen yang

dianggap mendukung hasil penelitian. Analisis dokumen dilakukan untuk

mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen berupa profil

sekolah, kelender pendidikan, data personil Madrasah, dan foto madrasah.

Instrumen yang digunakan dalam studi dokumentasi yaitu tustel/kamera (hp),

lembar blangko checklist (terlampir).

F. Prosedur dan Analisis Data

Menurut Kasiran (2008:127) bahwa Analisis data dari pengumpulan data

merupakan tahapan yang penting dalam penyelesaian suatu kegiatan penelitian

ilmiah. Data yang terkumpul tanpa dianalisis menjadi tidak bermakna, tidak

berarti, menjadi data yang mati dan tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data

ini untuk memberi arti, makna, dan nilai yang terkandung dalam data.

Menurut Salim (2007:147) bahwa Analisis data adalah proses

mengorganisasi dengan pengurutkan data ke dalam pola, kategorisasi, dan satuan

uraian dasar sehingga ditemukan tema dan hipotesa kerja seperti yang disarankan

data. Data yang telah dioragnisasi ke dalam satu pola dan membuat kategorinya,

maka data diolah dengan menggunakan analisis data model Milles dan

Hubberman, yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data bertujuan untuk memudahkan membuat kesimpulan data

yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian. Reduksi data dimulai dengan

mengidentifikasikan semua catatan dan data lapangan yang memiliki makna yang

berkaitan dengan masalah fokus penelitian mengenai komunikasi organisasi

dalam peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul

Page 79: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

60

Washliyah Tembung, data yang tidak memiliki keterkaitan dengan masalah

penelitian harus disisihkan dari kumpulan data kemudian membuat kode pada

setiap satuan supaya tetap dapat ditelusuri asalnya dan dapat membuat hipotesis

(menjawab pertanyaan).

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data yang

dimaksud mengenai komunikasi organisasi dalam peningkatan kinerja guru di

Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung. Data yang dianalisis,

disajikan dalam bentuk grafik, tabel, matriks, dan bagan, guna menggabungkan

informasi yang tersusun dalam suatu bentuk padu sehingga dapat dengan mudah

mengetahui apa yang terjadi untuk menarik kesimpulan.

3. Penarikan Kesimpulan

Setelah data mengenai komunikasi organisasi dalam peningkatan kinerja

guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung, sudah

terkumpul, maka proses selanjutnya adalah penarikan kesimpulan verifikasi.

Kesimpulan pada tahap pertama bersifat longgor, tetap terbuka dan belum jelas

kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar lebih kokoh. Kesimpulan

final akan didapatkan sering bertambahnya data sehingga kesimpulan menjadi

suatu konfigurasi yang utuh.

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk menjamin keabsahan data, maka dapat menggunakan teknik

tringulasi yaitu menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada. Dalam melakukan pengumpulan data dengan

trianggulasi, maka sebenarnya dapat mengumpulkan data yang sekaligus menguju

kredibilitas data yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik

pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Untuk memperkuat keabsahan data hasil temuan dan menjaga validitasi

penelitian, maka dapat mengacu pada empat standar validasi yan disarankan oleh

Lincoln dan Guba, yang terdiri dari : 1). Kredibilitas (credibility), 2). Keteralihan

(transferability),3). Ketergantungan (dependability), 4). Ketegasan (confirmability

(Salim, 2007:165).

Page 80: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

61

1. Kredibilitas (Credibility)

Menurut Ruslan (2008:219-220) Kredibilitas yaitu melakukan

pengamatan sedemikian rupa dengan hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi

organisasi dalam peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul

Washliyah Tembung. Sehingga tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai.

Selanjutnya, untuk mempertunjukkan derajat kepercayaan. Hasil penelitian

dengan penemuan dengan melakukan pembuktian pada kenyataan yang sedang

diteliti. Hal ini dapat dilakukan dengan ketekunan pengamatan dan pemeriksaan

melalui triangulasi. Triangulasi menurut Moelong adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan pengecekan sumber lain untuk pembanding,

yaitu penggunaan a) sumber, b) metode, c) penyidik dan, d) teori dalam penelitian

secara kualitatif.

Teknik trianggulasi adalah sebagai upaya untuk menghilangkan

perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks pengumpulan

data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan, dengan

kata lain bahwa pihak dapat melakukan check and recheck temuan-temuan yang

didapat.

2. Keteralihan (Tranferability)

Generalisasi penelitian kualitatif tidak mempersyaratkan asumsi-asumsi

seperti rata-rata populasi dan rata-rata sampel atau asumsi kurva norma.

Keteralihan memperhatikan kecocokan arti fungsi unsur-unsur yang terkandung

dalam dan luar ruang lingkup studi. Cara yang ditempuh untuk menjamin

keteralihan ini adalah dengan melakukan uraian rinci dari data teori, atau dari

kasus ke kasus lain, sehingga pembaca dapat menerapkannya dalam konteks yang

hampir sama.

3. Ketergantungan (Dependability)

Dalam penelitian ini ketergantungan di bangun dari pengumpulan data dan

analisis data lapangan serta saat penyajian data laporan penelitian mengenai

komunikasi organisasi dalam peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah

Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung. Dalam pengembangan desain keabsahan data

di bangun dari pemilihan kasus dan fokus, melakukan orientasi lapangan dan

pengembangan konseptual.

Page 81: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

62

4. Ketegasan (Comfirmability)

Ketegasan akan lebih mudah diperoleh apabila dilengkapi dengan catatan

pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian mengenai komunikasi

organisasi dalam peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul

Washliyah Tembung, karena penelitian ini melakukan penelusuran audit, yakni

dengan mengklasifikasikan data-data yang sudah diperoleh kemudian mempelajari

lalu menuliskan laporan hasil penelitian.

Page 82: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tentang Latar Penelitian

1. Profil Madrasah

a. Identitas Madrasah

Nama Madrasah : MTs. Al-Jam‟iyatul Washliyah

Tembung

Alamat : Jl. Besar Tembung No. 78 Desa

Tembung

Kode Pos/Telepon : 20371 / 061-42074100

Kecamatan : Percut Sei Tuan

Kabupaten : Deli Serdang

Provinsi : Sumatera Utara

Jenjang Akreditasi : A

Tipe Pendidikan Berstandar : Swasta

Tahun berdiri : 1980

NSM : 121212070005

NPSN : 10213755

Kegiatan Belajar : Pagi dan Sore

Status tanah : Wakaf

Luas Tanah : ± 1487 M2

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa madrasah dikenal dengan MTs.

Al-Jam‟iyatul Washliyah Tembung yang terletak di lokasi Jalan Besar Tembung

No. 78 Desa Tembung dengan kode pos 20371 dan memiliki nomor Telepon

madrasah yaitu 061-42074100, Madrasah ini terletak di Kecamatan Percut Sei

Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, madrasah ini juga

memiliki jenjang akreditasi “A”. Namun, Madrasah ini dibawah naungan Swasta

ayau milik Yayasan. Yang berdiri pada tahun 1980 yang sekarang sudah berusia

39 tahun dengan nomor statistik madrasah 121212070005 dan nomor pendirian

berstandard nasional 10213755. MTs. Al-Jam‟iyatul Washliyah Tembung

mempunyai dua pembagian jadwal kegiatan belajar yaitu pagi dan sore. Status

tanah madrasah adalah wakaf dengan luas tanah kurang lebih 1.487 m2.

63

Page 83: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

64

2. Sejarah Pendirian Madrasah

Madrasah Tsanawiyah Al-Jam‟iyatul Washliyah Tembung adalah lembaga

pendidikan formal, setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang

memberikan fasilitas proses belajar mengajar bagi peserta didik atau masyarakat

pada umumnya. Lembaga ini, seperti halnya sekolah menengah pertama lainnya,

memberikan atau mengajarkan ilmu pengetahuan juga pelajaran agama. Sekolah

ini didirikan pada Tahun 1980 oleh segenap pengurus Organisasi Al-Jam‟iyatul

Washliyah Provinsi Sumatera Utara.

Pertimbangan yang mendasari pendirian lembaga ini, yakni krusialnya

pendidikan bagi masyarakat untuk memperbaharui kondisi sosial-ekonominya,

baik di tingkat lokal dan nasional. Hal ini, karena pendidikan sangat menentukan

tingkat kualitas sumber daya manusia yang mana sumber daya manusia ini

merupakan modal utama yang menentukan karakter dan kecepatan pembangunan

sosio-ekonomi suatu bangsa dan daerah. Sumber daya manusia yang handal, yakni

kapabel dan kompeten, yang dididik dalam lembaga-lembaga pendidikan formal

(sekolah) serta didukung pendidikan non-formal (pendidikan di lingkungan

keluarga) dan informal (pendidikan di lingkungan sosial) merupakan variabel

kunci yang dapat menentukan tingkat keberhasilan pembangunan suatu negara-

bangsa dan daerah.

Selain pertimbangan di atas, secara empirik pendirian lembaga ini

berdasarkan atas cara pandang sebagian masyarakat terhadap pendidikan formal

yang dikatakan sebagai pendidikan umum yang berorientasi keduniawian. Itupun

dalam banyak kasus masih dipertanyakan tingkat keberhasilannya karena harapan

berlebih terhadap output pendidikan melebihi kondisi rillnya. Dengan kata lain,

harapan peserta didik dapat melakukan kerja-kerja ekonomi pasca menempuh

pendidikan ternyata terkendala dengan sempitnya lapangan pekerjaan. Dengan

asumsi-asumsi tersebut, sebagian masyarakat lebih percaya pada pendidikan

agama yang diharapkan dapat mengerti ilmu-ilmu agama yang kelak tentu saja

sangat berguna.

Atas dasar pertimbangan tersebut, lembaga pendidikan ini didirikan

dengan maksud dan tujuan, ikut mencerdaskan kehidupan masyarakat melalui

Page 84: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

65

penyediaan lembaga pendidikan formal yang murah tetapi tetap handal membuat

peserta didik cerdas secara intelektual, sosial, emosional dan spiritual.

3. Visi, Misi, dan Tujuan

Berdasarkan hasil penelitian dan dokumentasi visi, misi dan tujuan

MTs.Swasta Al-Jam‟iyatul Washliyah Tembung, sebagai berikut:

VISI :“Terbentuknya insan kamil yang beriman, berilmu, ramah dan peduli

lingkungan dalam mencapai kebahagian dunia dan akhirat”

MISI : Mempersiapkan setiap peserta didik menjadi manusia berkepribadian

Muslim, Mukmin, Muhsin, Berakhlakul Karimah pada sesama serta

berpengetahuan luas dan dalam, sesuai dengan tuntutan zaman

melalui:

1. Membentuk warga madrasah yang beriman, bertaqwa, berakhlak

mulia dan berbudi pekerti yang tinggi dengan mengembangkan

sikap dan perilaku religius baik didalam maupun diluar madrasah

2. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu,

bertoleransi, bekerjasama, saling menghargai, displin , jujur, kerja

keras, kreatif dan inovatif

3. Meningkatkan nilai kecerdasan, cinta ilmu dan keingintahuan

peserta didik dalam bidang pendidikan agama dan umum

4. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang,

menyenangkan, komunikatif, tanpa takut salah, dan demokratis

5. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik dan

manusia, agar memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan

peserta didik

6. Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta

tanah air, semangat kebangsaan, dan hidup demokratis.

TUJUAN : Tujuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah

Tembung

1. Membentuk manusia mukmin yang taqwa

2. Berpengetahuan luas dan dalam

3. Berbudi pekerti yang tinggi

4. Cerdas dan tangkas dalam berjuang

Page 85: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

66

5. Menuntut kebahagiaan dunia dan akhirat

4. Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah

Tembung

Struktur organisasi MTs Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung Tahun Ajaran

2019/2020 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Salah satu komponen yang terpenting yang harus dimiliki oleh MTs Al-

Gambar 4.1

Struktur Organisasi MTs. Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung Tahun

Pelajaran 2019 – 2020

PIMPINAN RANTING AL-WASHLIYAH DESA TEMBUNG

Komite Madrasah

H.Zakaria Umar

Kepala Madrasah

Muhammad Yunus, S.Ag

Bendahara MTs

Muhammad Yahya, SE

Kepala Tata Usaha Irwansyah Lubis, Amd

Tata Usaha Parsyidi.S, BA

Tata Usaha …………………….

Tata Usaha

Alimuddin, S.Pd.I

PKM Kurikulum Rahmadsyah,S.Pd I

PKM Sarana & Prasarana

Safrida Lubis,S.Ag PKM Kesiswaan

Suhardi, Amd

Rahmadsyah, S.Pd.I

Kridayati, S.Pd.I

Supriani, S.Pd

BP / BK

Koordinator Pendidikan Umum

Drs. H. Sukadi Fairuzi Koordinator Pendidikan Agama

Drs. Maradingin Nasution, MA

Koordinator MGMP

15 Orang

Wali Kelas 29 Orang

Guru Mata Pelajaran &

BP/BK dan Pegawai 61 Orang

Siswa dan Siswi

Lk=581 Pr = 596 = 1177

Rahmat

Hidayat, Syafridah lbs,

S.Ag

Perpustakaan Elly Khairiyah

Page 86: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

67

MTs Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung adalah struktur organisasi, karena

melalui struktur organisasi tergambar jelas tentang sistem pembagian tugas,

koordinasi, dan kewenangan dalam setiap komponen yang membagi dan

menggordinasi tugas untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

Dengan adanya struktur organisasi dengan mudah dan jelas tugas dan

pembagian tugas guru berdasarkan jabatan masing-masing. Selain itu, warga

Madrasah bisa mengetahui nama-nama Kepala Madrasah, Wakil Kepala

Madrasah Bidang Kurikulum, Bidang Kesiswaan, Sarana Prasarana, Kepala Tata

Usaha,

5. Daftar Kepala Madrasah Setiap Periode

Berdasarkan daftar Kepala Madrasah setiap periode dapat dilihat melalui

tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Daftar Kepala Madrasah Setiap Periode

No. Nama Kepala Madrasah Tahun Periode

1 Al-Ustadz H. Mahmud Umar Nasution 1980 – 1999

2 Al-Ustadz H. Muhammad Zubir Nasution, S.Ag 1999 – 2017

3 Al-Ustadz Muhammad Yunus, S.Ag 2017 – Sekarang

Dari tabel dapat disimpulakan bahwa selama Madrasah berdiri pada tahun

1980-2019 mengalami 3 kali pergantian Kepala Madrasah yang pertama pertama

Al-Ustadz H. Mahmud Umar Nasution tahun periode 1980-1999 yang menjabat

selama 19 tahun, yang kedua Al-Ustadz H. Muhammad Zubir Nasution, S.Ag

menjabat pada tahun 1999-2017 dan sudah menjabat selama 18 tahun, dan yang

ketiga Al-Ustadz Muhammad Yunus, S.Ag, yang menjabat pada periode 2017

sampai sekarang tahun 2019 dan terhitung masih 2 tahun menjabat sebagai Kepala

Madrasah.

6. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, dan membimbing

peserta didik. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi,

pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang

proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Page 87: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

68

a. Data Pendidik

Berdasarkan latar belakang pendidikan, jabatan dan status sertifikasi yang

dimiliki guru dan tenaga kependidikan lainnya diklarifikasikan melalui tabel

berikut ini:

Tabel 4.2 Data Pendidik

N

No

.

Nama

L

/

P

Pend. Terakhir Jabatan

Statu

s

Sertif

ikasi

1 Muhammad

Yunus, S.Ag L

S1/Pendidikan Agama

Islam

Kepala

Madrasah Ya

2 Amri Makmur

Nasution, S.Pd L

S1/Pendidikan

Matematika

WKM

Kurikulum Tidak

3 Muhammad

Yahya, S.E L S1/Manajemen

WKM

Sarana &

Prasarana

Ya

4 Suhardi, A.Md L D3/Pendidikan

Matematika

WKM

Kesiswaan Tidak

5 Darwis, S.Ag.,

M.Pd.I L S2/Bahasa Arab

WKM

Humas Ya

6 Irwansyah

Lubis, A.Md L D1/Bahasa Inggris

Kepala Tata

Usaha Tidak

7 Parsyidi S, B.A L D3/Hukum Islam Tata Usaha Ya

8 Alimuddin,

S.Pd.I L

S1/Pendidikan

Matematika Tata Usaha Tidak

9 Wahyudi, S.Pd.I L S1/Pendidikan Agama

Islam

Guru Bidang

Studi Ya

10 Muhammad

Hatta, S.Ag L

S1/Penerangan dan

Penyiaran Agama

Guru Bidang

Studi Ya

11 Indriati, S.Pd.I P S1/Pendidikan Agama

Islam

Guru Bidang

Studi Ya

12 Zawiyah P S1/Pend. Bahasa dan Guru Bidang Ya

Page 88: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

69

Sulaiman, S.Pd Sastra Indonesia Studi

13 Siti Fairuzani,

S.Pd P

S1/Pend. Bahasa dan

Sastra Indonesia

Guru Bidang

Studi Ya

14 Syafridah

Lubis, S.Ag P

S1/Pendidikan Agama

Islam

Guru Bidang

Studi Ya

15 Nursiah, M.A P S2/Pendidikan Islam Guru Bidang

Studi Ya

16

Surya

Perjuangan,

S.Pd

L S1/Pendidikan Bahasa

dan Seni

Guru Bidang

Studi Ya

17 Evi Hastuty

Harahap, S.S P

S1/Bahasa dan Sastra

Inggris

Guru Bidang

Studi Ya

18 Tri Hartuti,

S.Pd P

S1/Pend. Bahasa dan

Sastra Indonesia

Guru Bidang

Studi Ya

19 Sri Murni, S.Pd P S1/Pend. Bahasa dan

Sastra Indonesia

Guru Bidang

Studi Ya

20

Lysa

Akhmariyani

Lubis, S.Pd

P S1/Pendidikan Seni

Tari

Guru Bidang

Studi Ya

21 Lespida Utama,

M.Pd P S2/Pendidikan Fisika

Guru Bidang

Studi Ya

22

Mila

Rakhmadani,

S.Sos.I

P S1/Bimbingan

Penyuluhan Islam

Guru Bidang

Studi Ya

23 Sri Wahyuni,

S.Pd P

S1/Pendidikan Bahasa

Inggris

Guru Bidang

Studi Ya

24

Eka Sagita

Simatupang,

S.E

P S1/Pendidikan

Ekonomi

Guru Bidang

Studi Ya

25 Eva Putri Anti,

S.Pd.I P

S1/Pendidikan Agama

Islam

Guru Bidang

Studi Ya

26 Sumiarsih, S.Pd P S1/Pendidikan Biologi Guru Bidang Ya

Page 89: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

70

Studi

27 Alwin Ramli,

S.Ag L S1/Peradilan Agama

Guru Bidang

Studi Ya

28 Titik Atika,

S.Pd.I P

S1/Tadris Bahasa

Inggris

Guru Bidang

Studi Ya

29 Nurhaida

Nasution, S.Pd P S1/Pendidikan Sejarah

Guru Bidang

Studi Ya

30 Zuraidah, S.H P S1/Ilmu Hukum Guru Bidang

Studi Ya

31

Dedy

Dhamhudi,

S.Pd.I., M.M

L S2/Manajemen Guru Bidang

Studi Ya

32 Tri Hidayati,

S.Pd.I P

S1/Pendidikan Agama

Islam

Guru Bidang

Studi Ya

33 Yusnani, S.H P S1/Ilmu Hukum Guru Bidang

Studi Tidak

34 Dra. Masliana

Siregar P

S1/Pendidikan Agama

Islam

Guru Bidang

Studi Ya

35 Dra. Nur

Asliyah P S1/Tadris IPA

Guru Bidang

Studi Ya

36 Khairani

Siregar, S.Pd P

S1/Pendidikan

Geografi

Guru Bidang

Studi Ya

37 Dian Suri Ulina,

S.Pd P S1/Pendidikan Biologi

Guru Bidang

Studi Ya

38 Faisal Hamzah,

S.Pd L

S1/Pendidikan

Matematika

Guru Bidang

Studi Tidak

39 Wilda Fauziah

Nasution, S.Pd.I P

S1/Pendidikan

Matematika

Guru Bidang

Studi Tidak

40 Muhammad

Ridwan, S.Pd.I L

S1/Pendidikan Agama

Islam

Guru Bidang

Studi Tidak

41 Rahmadsyah,

S.Pd.I L

S1/Pendidikan Agama

Islam

Guru Bidang

Studi Ya

Page 90: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

71

42 Mhd. Sopian,

S.Pd.I L

S1/Pendidikan Agama

Islam

Guru Bidang

Studi Ya

43 Hayati, S.Pd.I P S1/Pendidikan Agama

Islam

Guru Bidang

Studi Ya

44 Nuraini, S.Pd P S1/Pendidikan

Matematika

Guru Bidang

Studi Ya

45 Khairunnisa

Lubis, S.Pd P

S1/Pendidikan

Matematika

Guru Bidang

Studi Tidak

46

Dra. Lailan

Hasfi Batubara,

M.A

P S2/Pendidikan Islam Guru Bidang

Studi Ya

47 Annisa Fadhilah

Azhar, S.Pd P S1/Pendidikan Biologi

Guru Bidang

Studi Tidak

48 Abdul Basith

Qodri L SMA/IPS

Guru Bidang

Studi Tidak

49 Ahmad

Suandira, S.Pd L

S-1/Pend. Jasmani,

Kesehatan dan

Rekreasi

Guru Bidang

Studi Tidak

50 Ahmad Naim,

S.Pd L

S-1/Pend. Jasmani,

Kesehatan dan

Rekreasi

Guru Bidang

Studi Tidak

51 Tri Irwan

Syahputra, S.Pd L

S-1/Pendidikan Bahasa

Indonesia

Guru Bidang

Studi Tidak

52 Kridayati,

S.Pd.I P

S1/Bimbingan dan

Konseling Islam

GBS / Guru

BK Tidak

53 Ummi Kalsum

Nasution, S.Pd.I P

S1/Pendidikan Agama

Islam

GBS / Guru

BK Tidak

54

Muhammad

Arif Al-Habib,

S.Pd

L S1/Pendidikan

Olahraga

GBS / Guru

BK Tidak

55 Rahmad

Hidayat, S.Pd.I L

S1/Pendidikan Agama

Islam

GBS / Guru

BK Tidak

Page 91: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

72

56 Riska Agustiya,

S.Pd P

S1/Pendidikan

Matematika

GBS / Guru

BK Tidak

57

M. Febry Alra,

S.Pd

L

S-1/Bimbingan dan

Konseling

Guru BK

Tidak

58 Ramadansyah

Putra, S.Pd L

S-1/Bimbingan dan

Konseling Guru BK Tidak

Di MTs. Al-Jam‟iyatul Washliyah Tembung memiliki 58 orang pendidik

dengan berbagai latar pendidikan yaitu 1 orang D1, 2 orang D3, dan 50 orang

Strata satu, dan 5 orang magister. Jumlah guru di Madrasah ini hampir seimbang

antara laki-laki dengan perempuan, perempuan dengan jumlah 33 orang, dan laki-

laki 25 orang dengan selisih perbedaan sebanyak 8 orang. Guru yang mengajar di

Madrsah sesuai dengan jurusan pendidikan masing-masing. Selain itu guru juga

banyak yang bersertifikasi dan ini adalah salah satu program pemerintah untuk

meningkatkan kinerja guru. Yang bersertifikasi berjumlah 37 orang dan yang

tidak sertifikasi berjumlah 21 orang.

b. Data Pendidik Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan

Berdasarkan data pendidik berdasarkan kualifikasi pendidikan dapat

dilihat tingkat pendidikan, jumlah dan status guru pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Data Pendidik Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan

N

o

Tingkat

Pendidikan

Jumlah dan Status Guru

Jumlah PNS GTY PNS-NS/GTT

L P L P L P

1 SMA - - - - - - -

2 D-1 - - 1 - - - 1

3 D-2 - - - - - - -

4 D-3 - - 2 - - - 2

5 S-1 - 4 18 23 2 3 50

6 S-2 - - 2 2 - 1 5

7 S-3 - - - - - - -

Jumlah 0 4 23 25 2 4 58

Page 92: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

73

Dari tabel Data Pendidik Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan maka dapat

disimpulkan bahwa guru digolongkan dari tingkat pendidikannya dan sattus guru

status guru ada 3 jenis yaitu yang petama pegawai negeri sipil (PNS), Guru tetap

Yayasan (GTY), dan Guru Tidak Tetap (GTT). Guru PNS berjumlah 4 orang dan

semua berjenis kelamin perempuan, dengan tingkat pendidikan semua strata satu

(S1), Sedangkan Guru Tetap Yayasan (GTY) bejumlah 48 orang dengan tingkat

pendidikan yang berbeda-beda yaitu tingkat pendidikan D1 berjenis kelamin laki-

laki berjumlah satu orang, sedangkan yang berstatus pendidikan D3 berjumlah 2

orang guru yang berjenis kelamin laki-laki dan paling banyak tingkat pendidikan

S1 berjumlah 41 orang terbagi kedalam dua bagian yaitu yang berjenis kelamin

berjumlah 18 orang dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 23 orang. Yang

tingkat pendidikannya magister (S2) berjumlah 4 orang dengan 2 orang laki-laki

dan 2 orang perempuan. Sedangkan, Guru Tidak Tetap (GTT) berjumlah 6 orang

dengan klasifikasi 2 laki-laki dan 3 perempuan dengan tingkat pendidikan S1,

sedangkan yang S2 berjumlah 1 orang dengan jenis kelamin perempuan.

c. Data Tenaga Kependidikan

Adapun data tenaga kependidikan berdasarkan status dan jabatan dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4 Data Tenaga Kependidikan

No Nama L/P Status Pendidikan Jabatan

1 Elly Khairiah P SMA/IPS Bendahara BOS

2 Drs. H. Sukadi

Fairuzi

L S1/Pendidikan

Matematika

Koordik. Bidang

Umum

3 Drs. Maradingin, M.A L S2/Pendidikan Islam Koordik. Bidang

Agama

4 Aman Soleh L SMA Petugas

Keamanan

5 Abah Fadli L SMA Petugas

Kebersihan

Data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tenaga kependidikan

berjumlah 5 orang, 1 orang perempuan dengan status pendidikan SMA yang

menjabat sebagai bendahara BOS dan 4 orang laki-laki dengan status pendidikan

Page 93: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

74

1 orang berstatus pendidikan S1 yang menjabat sebagai koordinator pendidikan

bidang umum, 1 orang berstatus pendidikan S2 yang menjabat sebagai

koordinator pendidikan Bidang Agama dan 2 orang berstatus pendidikan SMA

dengan jabatan sebagai petugas keamanan dan kebersihan.

7. Data Peserta Didik

a. Data Peserta Didik 3 Tahun Terakhir

Adapun jumlah keseluruhan data peserta didik 3 tahun terakhir dari tahun

pelajaran 2016/2017-2018/2019 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5 Data Peserta Didik 3 Tahun Terakhir

Tahun

Pelajaran

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Total Jumlah

Jlh

Sisw

a

Jlh

Romb

el

Jlh

Sisw

a

Jlh

Romb

el

Jlh

Siswa

Jlh

Romb

el

Jlh

Siswa

Jlh

Romb

el

2016-2017 369 9 408 10 394 10 1171 29

2017-2018 376 10 367 9 407 10 1150 29

2018-2019 358 9 368 10 364 9 1090 28

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa data peserta didik pada tahun

2016-2017 berjumlah 1171 siswa dan 29 rombel dengan jumlah siswa kelas VII

berjumlah 369 siswa dengan jumlah rombel 9, kelas VIII berjumlah 408 siswa

dengan jumlah rombel 10, dan kelas IX berjumlah 394 siswa dengan jumlah

rombel 10. Pada tahun 2017-2018 berjumlah 1150 siswa dan 29 rombel dengan

jumlah siswa kelas VII berjumlah 376 siswa dengan jumlah rombel 10, kelas VIII

berjumlah 367 siswa dengan jumlah rombel 9, dan kelas IX berjumlah 407 siswa

dengan jumlah rombel 10. Sedangkan pada tahun 2018-2019 berjumlah 1090

siswa dan 28 rombel dengan jumlah siswa kelas VII berjumlah 358 siswa dengan

jumlah rombel 9, kelas VIII berjumlah 368 siswa dengan jumlah rombel 10, dan

kelas IX berjumlah 364 siswa dengan jumlah rombel 9.

8. Sarana dan Prasarana

a. Sumber Belajar

Adapun sarana dan prasarana salah satunya adalah sumber belajar yang di

klasifikasikan berdasarkan jenis sumber belajar, jumlah ruangan, luas ruangan,

dan kondisi sumber belajar dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 94: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

75

Tabel 4.6 Sumber Belajar

No Jenis Sumber

Belajar

Jumlah

Ruang

Luas

Ruangan Baik

Kurang

Baik

Tidak

Ada

1 Ruang Belajar 19 64 m2/kls 19 0 0

2 Ruang

Perpustakaan 1 80 m

2 1 0 0

3 Ruang

Laboratorium

a. IPA

b. IPS

c. Bahasa

d. Komputer

1

0

1

1

30 m2

0

64 m2

42 m2

1

0

1

1

0

0

0

0

0

1

0

0

4 Ruang Kesenian /

Keterampilan 0 0 0 0 0

5 Ruang Media /

Ruang Audio

Visual

0 0 0 0 0

6 Rumah Kaca /

Green House 0 0 0 0 0

7 Ruang Olahraga 0 0 0 0 0

8 Lapangan

Olahraga 1 200 m

2 1 0 0

9 Masjid /

Musholla 1 64 m

2 1 0 0

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Madrasah mempunyai sarana

dan prasarana yang lengkap. Adapun sarana dan prasarana tersebut adalah Ruang

Belajar berjumlah 19 ruangan dengan luas 64 m2 dan semua ruangan kelas

berjumlah 19 kelas dengan kondisi baik. Ruang Perpustakaan berjumlah 1

ruangan dengan luas runagan 80 m2 dan ruangan tersebut dengan kondisi baik.

Ruang Laboratorium IPA tidak ada, ruang kelas IPS berjumlah 1 dengan luas 64

m2 dan dalam kondisi baik. ruang kelas bahasa berjumlah 1 dengan luas 42 m

2

dan dalam kondisi baik. Ruang Kesenian / Keterampilan, Ruang Media / Ruang

Page 95: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

76

Audio Visual, Rumah Kaca / Green House, Ruang Olahraga, dan memiliki 1

Lapangan Olahraga dengan luas 200 m2 dengan kondisi baik, 1 Masjid /

Musholla dengan luas 64 m2 dalam kondisi baik.

9. Sarana/Ruang Penunjang

a. Sarana

Adapun sarana/ruang penunjang berdasarkan jenis sarana, keberadaan dan

kondisi sarana dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.7 Sarana/Ruang Penunjang

No Jenis Sarana

Ada, Kondisi Tidak

Ada

Ketera

ngan Baik Kurang

Baik

1 Ruang Kepala Madrasah

2 Ruang Wakil Kepala

Madrasah

3 Ruang Guru

4 Ruang Tata Usaha

5 Ruang Bimb. Konseling

6 Ruang OSIS

7 Ruang Komite Madrasah

8 Ruang Aula/Serbaguna

9 Ruang Kesehatan/UKS

10 Ruang Ibadah/Mushalla

11 Ruang Keamanan/Satpam

12 Lapangan Upacara

13 Ruang Tamu

14 Ruang Koperasi

15 Kantin

16 Toilet/WC, Jumlah 12

Ruang

17 .................

18 .................

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa madrasah memiliki sarana

yang lengkap seperti ruang kepala madrasah, ruang wakil kepala madrasah, ruang

guru, ruang tata usaha, ruang bimb. konseling, ruang osis, ruang komite madrasah,

ruang aula/serbaguna, ruang kesehatan/UKS, ruang ibadah/mushalla, ruang

keamanan/satpam, lapangan upacara, ruang tamu, ruang koperasi, kantin,

toilet/wc, jumlah 12 ruang dan semua dalam kondisi baik.

Page 96: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

77

b. Prasarana

Sedangkan, prasarana dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis, keberadaan

dan fungsi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8 Prasarana

No Jenis

Keberadaan Fungsi

Ada Tidak

Ada Baik

Tidak

Baik

1 Instalasi Air

2 Jaringan Listrik

3 Jaringan Telepon

4 Internet

5 Akses Jalan

6 ......................

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa madrasah mempunyai

prasarana yang lengkap seperti instalasi air, jaringan listrik, jaringan telepon

internet, akses jalan dan berfungsi dengan baik.

10. Jadwal Kerja Kepala Madrasah

Adapun jadwal Kepala Madrasah mulai kegitan harian, mingguan,

bulanan, semester, awal tahun pelajaran dan akhir tahun pelajaran dapat dilihat

dari tabel berikut ini :

A. Kegiatan Harian

1. Memeriksa daftar hadir guru, tenaga teknis kependidikan dan tata usaha

2. Mengatur dan memeriksa kegiatan BK di Madrasah

3. Memeriksa program pengajaran dan persiapan lainnya yang menunjang

proses belajar mengajar

4. Menyelesaikan surat menyurat, menerima tamu dan menyelenggarakan

pekerjaan kantor lainnya

5. Mengatasi hambatan-hambatan terhadap berlangsungnya proses belajar

mengajar

6. Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu

7. Melaksanakan segala sesuatu menjelang sekolah usai

8. Melaksanakan supervise kegiatan belajar mengajar (KBM)

Page 97: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

78

B. Kegiatan Mingguan

a. Melaksanakan upacara bendera pada hari senin dan hari besar lainnya

b. Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat menyurat

c. Memeriksa ruangan sekolah

d. Mengatur penyediaan keperluan perlengkapan kantor sekolah

C. Kegiatan Bulanan

1. Pada awal bulan di adakan kegiatan rutin

Melaksanakan penyelesaian kegiatan setoran uang sekolah, gaji

pegawai / guru dan laporan bulanan

Melaksanakan pemeriksaan umum terhadap

Buku kelas

Daftar hadir guru dan pegawai tata usaha

Buku catatan pelaksanaan BP / BK

Memberi petunjuk kepada guru-guru tentang siswa yang perlu

diperhatikan kasus yang perlu diketahui dalam rangka pembinaan

kegiatan siswa

2. Pada akhir bulan dilakukan kegiatan

a. Penutupan buku

b. Pertanggung jawaban keuangan

c. Evaluasi terhadap persediaan dan penggunaan alat sekolah

d. Mutasi siswa dan klapper

D. Kegiatan Semester

1. Menyelenggarakan perbaikan alat-alat sekolah yang diperlukan

2. Meyelenggarakan pengisian buku induk

3. Meyelenggarakan persiapan pelaksanaan ulangan umum semester

4. Meyelenggarakan evaluasi kegiatan BP / BK, IPA dan Ekskul lainnya

5. Meyelenggarakan kegiatan akhir semester

a. Daftar kelas

b. Kumpulan nilai (Leger)

c. Catatan tentang siswa yang perlu mendapat perhatian khusus

d. Pengisian nilai semester

e. Pembagian buku laporan hasil penilaian belajar

Page 98: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

79

f. Pemanggilan orang tua siswa sejauh diperlukan untuk berkosultasi

E. Kegiatan Awal Tahun Pelajaran

1. Merencanakan kebutuhan guru setiap mata pelajaran

2. Pembagian tugas mengajar

3. Menyusun program pengajaran, jadwal pelajaran dan kalender

pendidikan

4. Menyusun program 9K

5. Menyusun kebutuhan buku pelajaran buku pegangan guru

6. Menyusun kelengkapan alat pelajaran dan bahan pelajaran

7. Mengadakan rapat guru

F. Kegiatan Akhir Tahun Pelajaran

1. Menyelenggarakan penutupan buku inventaris dan keuangan

2. Menyelenggarakan ulangan umum semester dan ujian akhir

3. Kegiatan kenaikan kelas dan kelulusan

a. Persiapan DKN

b. Penyiapan bahan-bahan Untuk rapat guru

c. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar

d. Pemilihan program

4. Meyelenggarakan evaluasi pelaksanaan program sekolah tahun pelajaran

yang bersangkutan dan meyusun program sekolah untuk tahun yang

akan datang

5. Menyelenggarakan penyusunan rencana keuangan tahun yang akan

datang (RAPBM)

6. Meyelenggarakan penyusunan rencana perbaikan dan pemeliharaan

sekolah dan alat bantu pendidikan

7. Meyelenggarakn pembuatan laporan akhir tahun pelajaran

8. Melaksanakan kegiatan penerimaan siswa baru meliputi :

a. Pembentukan panitia penerima dan pendaftaran

b. Penyusunan syarat-syarat penerimaan

c. Penyiapan formulir dan pengumuman penerimaan siswa baru

d. Melakukan daftar ulang dan pembagian siswa yang diterima

Page 99: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

80

Dari jadwal kerja di atas memudahkan Kepala madrasah dalam melakukan

monitoring, mengarahkan, membimbing, mengevaluasi setiap tugas yang akan di

kerjakan. Sehingga guru dan tenaga kependidikan juga tahu jadwal Kepala

Madrasah setiap hari, minggu, bulan dan bahkan tahun.

Dari pembagian tugas dibawah ini memudahkan Kepala Madrasah, Wakil

Kepala Madrasah, guru, tenaga kependidikan untuk mengetahun tugas masing-

masing. Sehingga memudahkan Kepala Madrasah dan guru untuk menjalankan

tugas sehingga waktu yang akan digunakan efektif dan efisien.

11. Fungsi dan Tugas Madrasah dan Pengelolah Madrasah

a. Fungsi dan Tugas Pengelola

Adapun fungsi dan tugas pengelola Madrasah dapat dilihat pada tabel di

berikut ini :

1) Kepala Madrasah

Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator, manajer,

administrator, supervisor, leader, innovative dan motivator (EMASLIM )

a. Kepala sekolah selaku educator bertugas melaksanakan proses

pembelajaran secara efektif dan efisien (lihat tugas guru)

b. Kepala sekolah selaku manajer mempunyai tugas

1. Menyusun perencanaan

2. Mengorganisasikan kegiatan

3. Mengadakan kegiatan

4. Mengkoordinasikan kegiatan

5. Melaksanakan pengawasan

6. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan

7. Menentukan kebijaksanaan

8. Mengadakan rapat

9. Mengambil keputusan

10. Mengatur proses belajar mengajar

11. Mengatur adiministrasi

a. Ketata usahaan

b. Siswa

c. Ketenagaan

Page 100: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

81

d. Keuangan

12. Mengatur organisasi siswa intra sekolah (OSIS/IPA)

13. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait

c. Kepala Madrasah selaku administrator bertugas menyelenggarakan

administrasi

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Pengarahan

4. Pengkoordinasian

5. Pengawasan

6. Kurikulum

7. Kesiswaan

8. Ketatausahaan

9. Ketenagaan

10. Kantor

11. Keuangan

12. Perpustakaan

13. Lab komputer

14. Bimbingan konseling

15. Osis/IPA

16. Gudang

17. Media

d. Kepala Madrasah selaku supervisor betugas meyelenggarakan supervisi

mengenai :

1. Proses belajar mengajar

2. Kegiatan bimbingan

3. Kegiatan ekstra kurikulum

4. Kegiatan ketatausahaan

5. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait

6. Sarana dan prasaran

7. Kegiatan Osis

8. Kegiatan BK

Page 101: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

82

e. Kepala Madrasah selaku leader bertugas meyelenggarakan kepemimpinan

mengenai :

1. Kepribadian yang kuat

2. Memahami Kondisi anggota

3. Memiliki Visi dan Memahami Misi Madrasah

4. Kemampuan menghadapi keputusan

5. Kermampuan berkomunikasi

f. Kepala Madrasah selaku innovative bertugas menyelenggarakan mengenai

1. Menemukan gagasan baru

2. Melakukan pembaharuan

g. Kepala Madrasah selaku motivator bertugas meyelenggarakn pengaturan

mengenai :

1. Mengatur lingkungan kerja

2. Mengatur skema kerja

3. Kemampuan menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman

Dalam melaksanakan tugas kepala Madrasah dapat mendelegasikan

kepada wakil kepala Madrasah

2) Wakil Kepala Madrasah Tsanawiyah

Wakil kepala madrasah tsanawiyah Al-Washliyah Tembung

sebanyak 3 orang.

Wakil kepala Madrasah membantu kepala Madrasah dalam kegiatan-

kegiatan sebagi berikut :

Penyusunan rencana, pembuatan program kegiatan dan program

pelaksanaan

Pengorgansasian

Ketenagaan

Penkoordinasian

Pengawasan

Penilaian

Indentifikasi dan pengumpulan

Penyusunan laporan

Page 102: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

83

A. Wakil Kepala Madrasah Tsanawiyah Urusan Kurikulum

Wakil kepala madrasah Tsanawiyah urusan kurikulum

mempunyai tugas membantu Kepala Madrasah Tsanawiyah dalam

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Menyusun program pengajaran

2. Menyusun pembagian tugas baru

3. Menyusun jadwal pelajaran

4. Menyusun jadwal evaluasi belajar

5. Menyusun pelaksanaan UAN dan UAM

6. Meyususn daftar peserta evaluasi ujian nasional

7. Menyusun pelaksanaan ujian semester

8. Menetapkan kriteria persyaratan naik kelas / tidak naik kelas

9. Menetapkan jadwal penerimaan buku raport dan penerimaan ijazah

/ STTB

10. Mengorganisasikan dan mengarahkan penyusunan perlengkapan

kegiatan proses belajar mengajar dalam hal penyusunan Perangkat

KTSP setiap guru mata pelajaran yang diemban, kalender kegiatan

mengajar dan lain-lain

11. Menyediakan buku kemajuan siswa

12. Mengumpulkan nilai-nilai dari siswa

13. Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran

14. Penyusunan Daftar Peserta Calon Ujian Nasional

15. Menyiapkan DKN, kumpulan soal-soal Dan lain-lain

16. Mengelola promosi siswa (Beasiswa)

17. Mengelola promosi usul-usul guru / pegawai di bidang edukatif

serta meneruskan kepada kepala Madrasah

B. Wakil Kepala Madrasah Urusan Sarana Dan Prasarana Serta

Hubungan Kerjasama Dengan Masyarakat

a. Bidang Sarana dan Prasarana

1. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana Madrasah

2. Mengadministrasikan pendayagunaan sarana dan prasarana

3. Inventarisasi alat-alat milik sekolah

Page 103: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

84

4. Membantu kepala Madrasah dalam administrasi kepegawaian

tenaga edukatif

5. Membantu kepala Madrasah dalam bidang pengadaan sarana

dan prasarana serta perawatannya

6. Membantu kepala Madrasah dalam menyusun RAPBM

7. Penanggung jawab pengelola data dan tabulasi absensi guru

dan pegawai dan melaporkannya kepada Madrasah

8. Menyusun dan melengkapi buku tamu umum, buku tamu

khusus, buku pengawas, buku pengumuman dan buku piket

harian

b. Bidang urusan kerjasama dengan masyarakat

1. Mengatur dan meyelenggarakan hubungan sekolah dengan

orang tua / wali siswa

2. Membina hubungan Madrasah dengan komite Madrasah

3. Mendampingi kepala Madrasah dalam rapat-rapat komite

Madrasah

4. Membuat notulen-notulen rapat

5. Menjadi protokol dalam rapat-rapat dinas serta mempersiapkan

segala sesuatu untuk pelaksanaan rapat / pertemuan

6. Menampung saran-saran dan pendapat masyarakat untuk

memajukan siswa

7. Penyusunan / pelaksanaan data-data diagram yang meyangkut

bidang pendidikan dan pengajaran serta kemasyarakatan

8. Mengatur kegiatan-kegiatan dalam pengisian waktu libur dan

hari-hari besar ( penataran diskusi, pengarahan massa dan

sebagainya)

9. Membantu pelaksanaan 6 K

C. Wakil Kepala Madrasah Urusan Kesiswaan

Wakil kepala Madrasah urusan / bidang kesiswaan mempunyai

tugas membantu kepala Madrasah dalam kegiatan-kegiatan sebagai

berikut

Page 104: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

85

1. Menyusun program pembinaan kesiswaan / IPA ( Ikatan Pelajar Al-

Washliyah )

2. Melaksanakan bimbingan pengarahan dan pengendalian kegiatan

siswa/IPA ( Ikatan Pelajar Al-Washliyah ) dalam rangka menegakkan

disiplin dan tata tertib Madrasah

3. Membina melaksanakan koordinasi, keamanan, kebersihan,

ketertiban, keindahan, kekeluargaan. Kesehatan, Keteladanan,

kerindangan, dan Keterbukaan/Open manajeman (9K)

4. Memberikan pengarahan dalam pemeilihan pengurus IPA ( Ikatan

Pelajar Al-Washliyah )

5. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa

penerima beasiswa

6. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan

luar sekolah

7. Membantu kepala Madrasah dalam pembinaan dan pengembangan

sikap dan orientasi siswa dalam bidang kesenian, kebudayaan dan

olahraga

8. Membantu kepala Madrasah dalam pengembangan dan pelaksanaan

kegiatan ekstrakulikuler, UKS, pramuka, seni bela diri, Karyawisata,

dan keagamaan

9. Membantu kepala Madrasah dalam bidang kesejahteraan siswa /

koperasi siswa dan koperasi Madrasah

10. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala

11. Membantu mengatur penggunaan keuangan IPA ( Ikatan Pelajar Al-

Washliyah )

3) Wali kelas

Wali kelas membantu kepala Madrasah dalam kegiatan –kegiatan

sebagai berikut :

1. Mengelolah kelas / penanggung jawab kelas

2. Mengumpulkan data-data / identitas siswa untuk pengisian daftar kelas,

buku induk, buku penghubung, administrasi bimbingan dan penyuluhan

3. Mengisi DKN, Rapor, absensi siswa

Page 105: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

86

4. Mengelola ruangan belajar sehingga indah, bersih, rapi, dan

meyenangkan

5. Menyusun group belajar siswa di kelasnya dan kerja sama dengan guru

bidang studi

6. Memeriksa kelengkapan kelas, denah kelas, papan absensi siswa, buku

absensi siswa, catatan kelas, pembagian tugas siswa, dan lain-lain

7. Membuat catatan khusus tentang siswa

8. Meneliti kebenaran absensi siswa di kelasnya serta memprosesnya

melalui BP

9. Dalam rangka tugas bimbingan, wali kelas adalah sebagai pengganti

orang tua siswa di kelas, sebagai pembimbing dan Pembina siswa

terdekat dan sebagai curahan hati siswa

10. Mengenal dan hafal semuanya nama siswa dikelasnya dan alamat

tempat tinggal siswanya dan nama serta status orang tuanya

11. Menjalin kerja sama yang baik dengan guru bidang studi, guru BP dan

orang tua siswa

12. Membangun, memelihara, taman bunga di depan kelasnya (kelas pagi

dan sore kerja sama)

13. Membimbing siswa menghafal ayat-ayat pendek seta pembiasaan di

dalam kelas setiap hari efektif belajar

4) Guru Mata Pelajaran

Guru mata pelajaran bertanggung jawab kepada kepala Madrasah

dan mempunya tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif

dan efisien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru mata pelajaran

meliputi:

1. Membuat program pengajaran dan rencana kegiatan belajar mengajar

semester dan tahunan

2. Membuat RPP, Silabus, Alokasi Waktu

3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar

4. Mengisi daftar nilai siswa

5. Melaksanakan analisa hasil evaluasi belajar

6. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

Page 106: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

87

7. Membuat alat pelajaran . alat peraga

8. Menciptakan karya seni

9. Mengikuti kegiatan pemgembangan kurikulum

10. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

11. Melaksanakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi

tanggung jawab

12. Membuat lembaran kerja siswa ( LKS )

13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa

14. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran

15. Mencipatakan kedamaian dan ketentraman dalam lingkungan siswa

16. Sensitif dan tanggap terhadap semua kegiatan, tindakan yang tejadi

sewaktu proses kegiatan belajar mengajar berlangsung

17. Mengikuti upacara penaikan bendera pada hari senin bagi yang bertugas

pagi dan upacara penurunan bendera pada sabtu sore serta boleh memilih

salah satu dari keduanya.

18. Mengikuti upacara-upacara hari besar Nasional / Agama di sekolah

19. Menghadiri rapat-rapat Dinas Madrasah (setiap guru harus

mengutamakan rapat Dinas Madrasah dari pada tugas luarnya)

20. Menghindari diri dari merokok, minum, baca Koran / majalah dan

bermain HP sewaktu mengajar di kelas

21. Berbusana yang layak sebagai pendidik sewaktu mengajar

22. Khusus bagi guru IPA (Sains) supaya mengaktifkan penguasaan

Laboratorium, minimal 2 kali dalam sebulan

23. Khusus bagi guru bahasa supaya lebih efektif dalam membimbing siswa

dalam penguasaan bahasa.

24. Memotivasi siswa agar sering mengujungi perpustakaan, untuk

menimbulkan minat baca siswa dan menambah wawasan untuk berfikir

kedepan

5) Guru Piket dan 9 K

Guru piket dan petugas 9K mempunyai tugas sebagai berikut :

Page 107: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

88

1. Meneliti siswa yang terlambat, menasehatinya, mencatatnya pada daftar

siswa terlambat, menghukum secara edukatif seta member izin masuk ke

kelasnya melalui pemberitahuan tertulis

2. Mengatur kelancaran pelajaran dikelas sehari-harinya, terutama kelas-

kelas yang gurunya tidak hadir dengan pengertian mengaktifkan kelas

kosong tersebut

3. Mengatur bel (lonceng ) agar tepat waktu

4. Mengisi absensi guru-guru yang terlambat, sakit, izin tanpa alasan dan

mencatat yang hadir serta guru pengganti sekaligus mengisi kejadian-

kejadian harian pada buku piket

5. Mengawasi agar seluruh siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar hari

itu dengan tugas keliling, mengontrol mushollah, kantin, sedapat

mungkin siswa jangan berada di kantin pada waktu jam pelajaran

6. Harus hadir di tempat selambat-lambatnya pukul 06.45 Wib

7. Memproses dan menyelesaikan kasus-kasus perkelahian atau kasus

lainnya dengan mengadakan koordinasi dengan BP, wali kelas dan

petugas 9K

8. Memanfatkan siswa yang melanggar tata tertib, terlambat, tidak lengkap

atribut, gondrong dan lain-lain. Terutama untuk kebersihan dan

keindahan lingkungan Madrasah dan mengawasi pelaksanaannya

9. Menghindari diri dari makan, minum, main, catur di meja catur

10. Memberi izin kepada siswa yang akan meninggalkan Madrasah terlebih

dashulu dengan menunjukkan izin dari guru yang mengajar di kelasnya

dan melaporkan ke BP untuk pendataan dan di catat pada buku piket

11. Menerima tamu dengan akrab dan lemah lembut, mengisi buku tamu dan

mengantarkannya pada tujuan

12. Mengontrtol siswa-siswi yang cabut selamaa kegiatan belajar mengajar

dan bila kedapatan segera diproses dengan petugas BP

13. Meneliti siswa-siswi yang membawa HP, merokok, dan menggunakan

obat terlarang terutama dalam lingkungan Madrasah dan memprosesnya

dengan petugas BP

14. Menandatangani buku piket

Page 108: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

89

6) Guru bimbingan penyuluhan dan bimbingan konseling

Bimbingan penyuluhan / bimbingan karir membantu kepala

Madrasah dalam kegiatan sebagai berikut

1. Mengamankan tata tertib Madrasah / SP / Razia ke kelas

2. Menyusun program dan pelaksanaan BP / BK

3. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah

yang dihadapi siswa tentang kesulitan belajar

4. Menyediakan, membagikan dan mengumpulkan kembali buku data

pribadi siswa seta memeriksanya, untuk inventaris data siswa

5. Menyediakan buku catatan peristiwa (Anecdot Record )

6. Menyediakan buku catatan hasil bimbingan dan penyuluhan

7. Menyediakan buku laporan orang tua, kunjungan BP. Kerumah dan

kunjungan Orang tua ke Madrasah

8. Memberikan layanan BP kepada siswa agar lebih berprestasi dalam

kegiatan belajar

9. Memberikan sarana dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh

gambaran-gambaran tentang lanjutan pendidikan kearah mana yang akan

ditujuh kelaknya

10. Mengadakan penilaian pelaksanaan BP/BK

11. Menyusun statistik hasil penilaian BP/BK

12. Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar pelaksanaan BP/BK

13. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut BP/BK

14. Hal-hal yang berhubungan dengan tindak skorsing atau pemecatan, harus

izin kepada kepala Madrasah

15. Melaporkan pelaksanaan BP/BK kepada kepala Madrasah secara berkala

16. Mengikuti kegiatan musyawarah guru pembimbing.

7) Perpustakaan Madrasah

Pustakawan Madrasah membantu kepala Madrasah dalam kegiatan –

kegiatan sebagai berikut :

1. Merencanakan pengadaan buku / bahan pustaka / media elektronik

2. Mengurus pelayanan perpustakaan

3. Merencanakan pengembangan perpustakaan

Page 109: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

90

4. Memelihara perbaikan buku / bahan pustaka / media elektronik

5. Menginventariskan dan mengadministrasikan buku-buku bahan pustaka /

media elekttronik

6. Menyimpan buku-buku perpustakaan / media elektronik

7. Menyusun tata tertib perpustakaan

8. Menyusun laporan kegiatan perpustakaan secara bekala

8) Koordinator pengelola laboratorium / ruangan media belajar

Koordinator pengelola membantu kepala Madrasah dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut :

1. Merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium IPA, computer

dan media belajar

2. Mengkoordinasikan jadwal dan tata tertib pendayagunaan / pemanfaatan

laboratorium / ruang media belajar secara terpadu

3. Menyusun dan mengkoordinasikan program tugas setiap penanggung

jawab pengelola laboratorium dan media belajar

4. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium dan media belajar

9) Pengelola laboratorium / penanggung jawab pengelola laboratorium

Pengelola laboratorium membantu kepala Madrasah dalam kegiatan

– kegiatan sebagai berikut

1. Merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium

2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium

3. Menyusun program tugas – tugas laboratorium

4. Mengatur penyimpanan dan daftar alat – alat laboratorium

5. Memelihara dan perbaikan alat- alat laboratorium

6. Menginventaris dan mengadministrasikan alat-alat laboratorium

7. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laporan laboratorium

10) Kepala Tata Usaha

Kepala tata usaha Madrasah bertanggung jawab kepaa kepala

Madrasah dan memepunyai tugas melaksanakan ketata usahaan Madrasah

meliputi kegitan-kegiatan sebagai berikut

1. Menyusun program tata usaha Madrasah

2. Mengelola keuangan Madrasah

Page 110: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

91

3. Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa

4. Membina dan pengembangkan karir pegawai tata usaha Madrasah

5. Menyusun administrasi perlengkapan Madrasah

6. Menyusun dan pengajian data / statistik Madrasah

7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 9 K

8. Menuyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan katata usahaan

Madrasah secara berkala

11) Ketua muyawarah guru mata pelajaran (MGMP ) di Madrasah

Ketua MGMP di Madrasah membantu kepala Madrasah dalam

kegiatan – kegiatan sebgai berikut :

1. Penyusunan program dan pengembangan mata pelajaran sejenis

2. Koordinasi penggunaan ruang sarana

3. Koordinasi kegiatan guru-guru mata pelajaran sejenis

4. Pelaksanaan kegiatan membimbing guru dalam proses belajar mengajar

12. Tata Tertib Guru Madrasah Tsanawiyah Al-Jam’iyatul Washliyah

Tembung Tahun Pelajaran 2016 – 2017

Adapun tata tertib guru Madrasah Tsanawiyah Al-Jam‟iyatul

Washliyah Tembung Tahun Pelajaran 2016 – 2017 dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

1. Datang ke Madrasah tepat pada waktunya menurut jadwal / roster masing-

masing.

2. Ikut serta dalam upacara bendera

a. Upacara penaikan bendera.

b. pada hari senin wajib diikuti oleh seluruh guru / pegawai yang bertugas

pada senin pagi

c. Upacara penurunan bendera setiap hari sabtu sore wajib diikuti oleh

seluruh guru / pegawai yang bertugas

d. Upacara hari besar nasional

e. Upacara hari – hari besar agama

f. Upacara – upacara khusus

Page 111: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

92

3. Menghadiri rapat-rapat dinas di Madrasah, setiap guru / pegawai harus

mengutamakan rapat dinas di Madrasah dari pada tugas lainnya

4. Guru yang mengajar jam I (Masuk Pagi) wajib mengawasi pelaksanaan

kelancaran pembiasaan di kelas

5. Setelah berbunyi / pergantian jam pelajaran segera mungkin sudah berada di

dalam kelas

6. Mengisi buku catatan kelas yang di masuki

7. Menciptakan ketertiban, kebersihan dan kesegaran kelas pada umumnya

8. Memeriksa absensi siswa jika ada yang bolos (cabut) segera di laporkan

kepada guru BP, piket atau wali kelas

9. Menghindari diri dari merokok, minum, makan baca koran atau majalah

sewaktu mengajar dikelas

10. Berbusanan yang layak sebagai pendidik di Madrasah

11. Tidak diperkenankan memakai baju kaos, memakai sandal sewaktu tugas

mengajar

12. Memeberikan ganjaran / hukuman kepada siswa bersifat faedagogis

13. Jangan meninggalkan kelas pada jam pelajaran yang sedang berlangsung

14. Berpendirian teguh sebagai pendidik dengan berpegang teguh kepada kode

etik guru

15. Cinta, taat pada tugas dan kewajiban, bermoral tinggi baik dikelas,

lingkungan Madrasah, maupun diluar lingkungan Madrasah

16. Bersikap tertib, sopan, bersih, teliti, sungguh-sungguh dan teratur serta

teladan

17. Bertingkah laku, tutur kata, sikap yang sesuai dengan fungsinya sebagai

pendidik

18. Menjaga, menghormati dan memelihara keutuhan korps guru

19. Menegur siswa yang tidak berpakaian seragam, atribut tidak lengkap dan

sebagainya

20. Rela membantu kegiatan belajar mengajar, terutama mengaktifkan kelas

yang gurunya berhalangan sebab kenyataan jarang seseorang guru yang

tidak pernah berhalangan

Page 112: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

93

21. Jika berhalangan hadir bertugas atau meningalkan kelas karena sesuatu hal

yang sangat penting, harus mendapat izin langsung dari kepala Madrasah,

tidak cukup hanya berkirim surat saja, telepon, dengan ketentuan :

1. Mencari guru sebidang studi sejenis yang bersedia menggantikan jam

tugasnya

2. Menyerahkan tugas siswa di kelas yang di tinggalkannya

3. Jika sakit tidak melebihi 3 hari harus menyerahkan surat keterangan

dokter

22. Guru tidak diperkenankan memberikan les tambahan kepada siswa di

sekolah dengan mengutip uang les

23. Seyiap guru yang akan melaksanakan kegiatan diluar jam mengajar agar

terlebih dahulu dikomfirmasikan terlebih dahulu kepada pihak Madrasah,

dan memberitahukan kepada orang tua/wali siswa untuk pelaksanaan

kegiatan yang dimaksud.

13. 10 (Sepuluh) Dasar Kemampuan yang Harus di Miliki Oleh Seorang

Guru

Berdasarkan 10 (sepuluh) dasar kemampuan yang harus di miliki oleh

seorang guru dapat dilihat pada tabel berikut :

1. Menguasai materi

2. Mampu mengelola kelas

3. Mampu Menyusun kegiatan belajar mengajar

4. Mampu memiliki dan menggunakan media sumber mengajar

5. Mampu menyelenggarakan dan mengelola interaksi belajar dan mengajar

6. Mampu menyelenggarakan administrasi Madrasah

7. Mampu melaksanakan layanan bimbingan dan penyuluhan

8. Mampu membuat evaluasi hasil belajar

9. Gemar membaca

10. Menguasai landasan – landasan kependidikan

Page 113: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

94

B. Temuan Penelitian

Deskripsi yang berkaitan dengan hasil penelitian ini, disusun berdasarkan

jawaban pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara, observasi dan dokumentasi di

lapangan, sebagai berikut:

1. Implementasi Komunikasi Kepala Madrasah dengan Guru dalam

Peningkatan Kinerja Guru

Untuk mengetahui implementasi komunikasi Kepala Madrasah dengan

guru dalam peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul

Washliyah Tembung. Berkaitan dengan hal tersebut untuk melakukan wawancara

dengan pihak Kepala Madrasah, beliau memberikan penjelasan mengenai

komunikasi yang dilakukan Kepala Madrasah (pada tanggal 05 Agustus 2019, jam

13.30 WIB) yaitu dalam petikan wawancara sebagai berikut:

“Saya pertama-tama menyampaikan tugas lewat program kerja dan tata

tertib guru kepada guru di awal tahun pelajaran dengan mengadakan rapat

ajaran baru, yang baru saja kami lakukan rapat sabtu semalam. Selain itu,

ada rapat-rapat yang diadakan tiap dua minggu sekali bertepatan dihari

sabtu. Ketika rapat bulanan, saya meminta laporan setiap bulan kepada

guru-guru sebagai bahan evaluasi saya. Adapun laporan bulanan yaitu

melaksanakan penyelesaian kegiatan setoran uang sekolah, gaji

pegawai/guru dan laporan bulanan, melaksanakan pemeriksaan umum

terhadap : buku kelas, daftar hadir guru dan pegawai tata usaha, buku

catatan pelaksanaan BP / BK, memberi petunjuk kepada guru-guru tentang

siswa yang perlu diperhatikan kasus yang perlu diketahui dalam rangka

pembinaan kegiatan siswa.

Kepala Madrasah menambahkan penjelasannya seputar komunikasi yang

terus dijalain untuk mencapai kinerja yang tinggi, sebagaimana penjelasannya

sebagai berikut :

Pada akhir bulan dilakukan kegiatan : penutupan buku, pertanggung

jawaban keuangan, evaluasi terhadap persediaan dan penggunaan alat

Madrasah, mutasi siswa dan klapper. Rapat ini bertujuan agar guru

langsung bisa menanyakkan apa yang saya jelaskan, sehingga saya bisa

mengetahui tingkat pemahaman guru terhadap apa yang saya sampaikan.

Dan rapat ini juga bertujuan agar guru terbuka dengan permasalahan dan

juga kendala dalam mengerjakan tugas.

Komunikasi yang dilakukan selain rapat rutin yang dilaksanakan Kepala

Madrasah ada beberapa komunikasi lainnya yang dilakukan oleh Kepala

Madrasah agar kinerja guru semakin maksimal efektif dan efisien. Kepala

Page 114: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

95

Madrasah menambahkan penjelasannya seputar komunikasi yang terus dijalin

untuk mencapai kinerja yang tinggi, sebagaimana penjelasannya sebagai berikut :

“Selain rapat rutin yang secara terjadwal dilakukan di Madrasah, saya

dengan guru juga melakukan briefing, briefing ini dilakukan ketika ada

informasi terbaru yang harus dikerjakan yang mana guru belum paham

cara pengerjaannya sehingga Kepala Madrasah melakukan briefing untuk

memberikan masukan atau penjelasan dalam mengerjakan tugas.

Terkadang ada juga komunikasi face to face atau tatap muka dengan saya,

akan tetapi ini biasanya wakil saya yang terlebih dahulu izin kepada saya

dan ada juga yang langsung permisi untuk berdiskusi. Komunkasi lainnya

lewat Handphone dan komunikasi digital seperti WhatsApp. Madrasah

juga punya group WA tempat menshare informasi dan tempat diskusi.

Selain komunikasi Kepala Madrasah juga menjelaskan tugas Kepala

Madrasah yang dapat meningkatkan kinerja guru, beliau menuturkan bahwa :

“Komunikasi yang saya yaitu memonitoring, mensupervisi proses belajar

mengajar yang dilakukan guru, termasuk tugas-tugas guru seperti

Rancangan Proses Pembelajaran (RPP), silabus, program tahunan,

program semester, media dan jika dia wali kelas termasuk daftar kelas,

buku induk, buku penghubung, administrasi bimbingan dan penyuluhan,

mengisi DKN, Rapor, absensi siswa, mengelola ruangan belajar sehingga

indah, bersih, rapi, dan meyenangkan dan tak lupa juga mendisiplinkan

guru, baik ketika datang ke Madrasah maupun masuk kelas.

Komunikasi yang dilakukan oleh Kepala Madrasah dengan guru untuk

peningkatan kinerja guru yaitu komunikasi lisan (langsung) yaitu dengan rapat

rutin, briefing, dan face to face dan juga tulisan seperti mencetak program kerja

atau informasi yang dibagikan kepada guru. Kepala Madrasah juga menggunakan

komunikasi digital, seperti WA (WhatsApp) untuk menshare informasi terupdate,

dan menggunakan handphone (smartphone) untuk menelphon jarak jauh.

Sehingga guru-guru bisa mengerjakan dan berdiskusi untuk menghasilkan kinerja

yang maksimal dan bermutu. Sedangkan briefing adalah komunikasi tatap muka

yang dapat disampaikan langsung kebutuhan dan informasi kepada guru yang

bersangkutan baik perseorangan maupun kelompok yang bertujuan untuk

menyampaikan tugas sehari-hari dengan waktu yang kondisional. Selain itu,

Kepala Madrasah juga melakukan monitoring, supervisi proses belajar mengajar

yang dilakukan guru, dan evaluasi.

Page 115: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

96

Dari paparan di atas juga didukung oleh Wakil Kepala Madrasah bid.

Kurikulum (pada tanggal 22 Juli 2019, jam 15.20 WIB), beliau menuturkan

bahwa:

“Apabila ada kendala yang disampaikan oleh para guru berkaitan dengan

tugas-tugas, maka biasanya akan mengadakan briefing untuk memecahkan

persoalan yang dialami oleh guru-guru tersebut secara bersama-sama.

Briefing ini tidak ditentukan, tergantung situasi dan kondisi permasalahan

dan kesulitan yang dihadapi guru. Briefing biasanya waktu istirahat ketika

guru lagi kumpul dikantor bersama-sama, atau waktu jam kosong guru.

Selain briefing, ada juga rapat rutin setiap sekali dua minggu, rapat rutin

diadakan untuk mengevaluasi pekerjaan guru, membahas tugas harian,

tugas-tugas yang harus dikerjakan.

Hal senada dinyatakan oleh bapak Rahmadsyah selaku WKM Bid.

Kurikulum yang baru saja menjabat tahun ajaran baru 2019, beliau mengatakan :

“Saya memberi perintah tentang tugas ada secara tertulis ada lewat WA

ada juga yang langsung saya sampaikan jika itu sifatnya mendadak. Tugas

tertulis ini sudah ada dalam program Kepala Madrasah yang sudah

tersusun dengan rapi, sedangkan tugas yang lewat WA salah satunya agar

seluruh guru membaca informasi yang saya sampaikan baik yang hadir

maupun tidak hadir, dan informasi yang sifatnya mendadak itu langsung

saya jumpai ke kelas tempat mengajar guru yang bersangkutan apabila itu

sifatnya harus dikerjakan hari ini juga.

Dari paparan diatas sejalan dengan Wakil Kepala Madrasah Bidang

Kesiswaan (pada tanggal 05 Agustus 2019, jam 11.00 WIB) beliau mengatakan;

“Komunikasi yang saya lakukan misalnya untuk mengkomunikasikan

kegiatan, yang pertama-tama jauh-jauh hari gunakan informasi, misalnya

bersiap-siap dari tanggal sekian sampai sekian akan diadakan kegiatan ini

pertama-tama biasanya lewat forum diskusi, kemudian ada yang tidak

hadir lewat ponsellah di sampaikan, selagi bisa gantikan di gantikan, tapi

kadang ada bidang-bidang tertentu yang tidak bisa digantikan, misalnya

kewali kelasan yang hanya mereka yang tau kondisi anaknya makanya

informasi itu di sampaikan lewat WA biar mereka baca dan mengetahui

informasinya, tetap ada informasi walaupun tidak hadir.”

Dari paparan diatas Wakil Kepala Madrasah Bid. Kesiswaan

menambahkan penjelasannya sebagaimana penjelasannya sebagai berikut :

Selain itu juga saya juga ikut menegur guru yang tidak melaksanakan

tugas dengan baik, seperti datang terlambat, mengkaitkan masalah pribadi

di luar ke dalam kelas. Hal tersebut terlihat dari raut wajah guru ketika ada

masalah internal, maka saya menanyakan terlebih dahulu permasalahan

yang terjadi. Terkadang, sebelum saya tanyakan para guru sudah

Page 116: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

97

konsultasi cara menyelesaikan masalah mereka. Saya juga ketika ada

malasah pribadi guru saya tidak langsung menegur, tapi memperhatikan

dampak kinerja guru di kelas terhadap siswa. Ketika masalah guru tersebut

fatal sudah diberikan bimbingan maka akan di berikan surat peringatan.

Kepala Madrasah menambahkan cara menjalin komunikasi dengan guru

dalam peningkatan kinerja guru yaitu mengadakan workshop atau pelatihan di

Madrasah dan juga mengikuti workshop atau pelatihan dan seminar di luar

Madrasah yang dapat meningkatkan kinerja guru. Beliau mengatakan :

“Saya membuat program workshop atau pelatihan di Madrasah untuk

meningkatkan kinerja guru, seperti workshop pembelajaran, pelatihan

ARD (Aplikasi Raport Digital) dan lainnya. Ada juga pelatihan dan

seminar baik yang berbayar maupun yang diundang dari organiasasi lain

untuk meningkatkan kinerja guru dan untuk peserta yang mengikuti

pelatihan maupun seminar dilakukan secara bergilir dan guru yang sudah

pernah mengikuti pelatihan dan juga seminar maka yang disuruh untuk

mengikuti seminar dan pelatihan yang selanjutnya guru yang tidak pernah

mengikuti pelatihan dan seminar. Setelah guru yang bersangkutan

mengikuti seminar, guru tersebut terlebih dahulu mengajari atau berbagi

ilmu dengan guru-guru di Madrasah baik dengan mengadakan pelatihan di

Madrasah kembali. Saya juga memberikan fasilitas wifi untuk guru, tenaga

kependidikan agar lebih mudah mengakses ARD, Simpatika, Emis.

Adapun Studi dokumen yang berkaitan dengan komunikasi Kepala

Madrasah dengan guru dalam meningkatkan kinerja guru adalah sebagai berikut

Kegiatan Bulanan

Pada awal bulan di adakan kegiatan rutin

Melaksanakan penyelesaian kegiatan setoran uang sekolah, gaji pegawai / guru dan

laporan bulanan

Melaksanakan pemeriksaan umum terhadap

Buku kelas

Daftar hadir guru dan pegawai tata usaha

Buku catatan pelaksanaan BP / BK

Memberi petunjuk kepada guru-guru tentang siswa yang perlu diperhatikan kasus

yang perlu diketahui dalam rangka pembinaan kegiatan siswa

3. Pada akhir bulan dilakukan kegiatan

a. Penutupan buku

b. Pertanggung jawaban keuangan

c. Evaluasi terhadap persediaan dan penggunaan alat sekolah

Page 117: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

98

d. Mutasi siswa dan klapper

Berdasarkan observasi yang dilakukan mengenai komunikasi Kepala

madrasah dengan guru dalam peningkatan kinerja guru sudah terlaksana dengan

baik, ini dibuktikan bahwa setiap bulannya Kepala Madrasah melakukan

memonitoring, mensupervisi proses belajar mengajar yang dilakukan guru untuk

mengetahui peningkatan kinerja guru.

Dari wawancara, studi dokumentasi, dan observasi di atas dapat

disimpulkan bahwa komunikasi Kepala Madrasah dengan guru dalam peningkatan

kinerja guru melalui komunikasi verbal yaitu (1) komunikasi verbal seperti

mengadakan rapat, briefing dan face to face dan tulisan seperti mencetak program

kerja;(2) Komunikasi nonverbal yaitu memahami bahasa tubuh guru seperti

mimik muka dan gerakan tubuh;(3) melakukan komunikasi digital seperti

membagikan informasi melalui smartphone; (4) meningkatkan disiplin; (5)

mengadakan seminar, workshop dan diklat; (6) menyediakan sarana dan

prasarana; (7) melakukan monitoring, pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja

guru; (8) memberikan motivasi, arahan, dan contoh keteladanan kepada guru;

2. Implementasi Komunikasi Guru dengan Kepala Madrasah dalam

Peningkatan Kinerja Guru

Komunikasi guru dengan Kepala Madrasah yang pertama-tama itu lewat

rapat rutin yang dilaksanakan tiap dua minggu sekali, ketika ada tugas yang harus

dikerjakan diluar dari program kerja akan dijelaskan di dalam rapat, dan jika tidak

mengerti dengan tugas itu maka akan saya bertanya dengan tentang hal yang

sampaikan dalam rapat. Selain rapat rutin kami juga ada briefing dengan guru dan

JULI

Penyusunan Roster mata pelajaran T.P 2018 – 2019

KBM

a. Kelas VII

b. Kelas VIII

c. Kelas IX

Menysusun jadwal kegiatan belajar dan mengajar T.P 2018 – 2019

Upacara Bendera

Rapat Persiapan Kegiatan Belajar dan Mengajar

Hari efektif kegiatan belajar mengajar 6 hari

Page 118: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

99

Kepala Madrasah atau Kepala Madrasah apabila kurang penjelasan atau banyak

yang belum paham dengan tugas yang disampaikan.

Sebagaimana wawancara beberapa guru wali kelas sepakat, yang pertama

dijawab selaku wali kelas VII (pada tanggal 31 Juli 2019, jam 09.15 WIB)

mengatakan;

“Pertama-tama kami melaksanakan rapat seluruh guru dan Kepala

Madrasah untuk membahas tentang program kerja yang berisi aturan –

aturan yang ada di Madrasah yang termasuk salah satunya tata tertib

Madrasah, tugas pokok guru. Dalam rapat akan di bahas juga program

kerja yang berisi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan ke depannya.

Misalnya, saya Wali Kelas VII tugas saya mengelolah kelas / penanggung

jawab kelas, mengumpulkan data-data / identitas siswa untuk pengisian

daftar kelas, buku induk, buku penghubung, administrasi bimbingan dan

penyuluhan, mengisi DKN, rapor, absensi siswa, mengelola ruangan

belajar sehingga indah, bersih, rapi, dan meyenangkan, menyusun group

belajar siswa di kelasnya dan kerja sama dengan guru bidang studi,

memeriksa kelengkapan kelas, denah kelas, papan absensi siswa, buku

absensi siswa, catatan kelas, pembagian tugas siswa, dan lain-lain,

membuat catatan khusus tentang siswa, meneliti kebenaran absensi siswa

di kelasnya serta memprosesnya melalui BP.

Dari paparan di atas Guru wali kelas VII tersebut menambahkan

penjelasannya sebagaimana penjelasannya sebagai berikut :

”Selain itu wali kelas juga mempunyai tugas tambahan yaitu : mendata

siswa, melihat kondisi siswa , memeriksa buku penghubung apa sudah di

paraf guru bidang study, mengkoordinir uang buku dan kas, memeriksa

apakah siswa sholat dhuha dan zuhur. Tugas-tugas ini juga penunjang

pemberkasan sertifikasi saya, jadi kalau saya tidak mengerjakan tugas ini

maka syarat-syarat berkas sertifikasi saya tidak terpenuhi, ketika saya

tidak mengumpulkan pemberkasan maka sertifikasi saya akan terambat

dan bisa tidak cair. Tugas saya juga seimbang dengan gaji yang saya

dapatkan. Selain gaji dari Madrasah saya juga dapat gaji tamabahan

sertifikasi.

Dalam implementasi komunikasi guru dengan Kepala Madrasah selaku

wali kelas VII mengemukakan pendapatnya (pada tanggal 31 Juli 2019, jam 10.00

WIB), beliau mengatakan :

“Kami juga harus disiplin dalam bekerja, seperti datang ke Madrasah tepat

waktu, masuk kelas harus tepat waktu, karena siswa saya banyak sedikit

saja terlambat masuk kelas, maka anak-anak akan berkeliaran. Kami juga

harus membuat media pembelajaran, minimalnya setiap hari tergantung

materi yang di sampaikan. Saya mengerjakan itu tepat waktu karena pak

Page 119: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

100

Kepala Madrasah juga melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan,

misalnya media pembelajaran, pak Kepala Madrasah sendiri juga

membuat media pembelajaran, dan tugas guru lainnya. Makanya, saya

sebagai guru tidak bisa mengeluh dengan alasan tidak mengerjakan tugas

sebagai guru. Pak Kepala Madrasah dapat paling awal dan pulang paling

akhir, jadi tidak ada lagi alasan saya mengeluhkan tugas dan malu datang

terlambat.

Dari paparan di atas ditambahkan oleh Guru wali kelas VII sebagaimana

penjelasannya sebagai berikut :

Saya juga guru sertifikasi yang setiap bulannya akan di periksa kehadiran

dan syarat pemberkasan sertifikasi saya. ketika saya sering tidak hadir dan

terlambat, tugas tidak ada maka sertifikasi saya bisa tidak cair. Ikutserta

mendapatkan pelatihan bahkan seminar, pembinaan, workshop dalam

meningkatkan kinerja baik dari Madrasah atau di luar Madrasah sehingga

memotivasi sayalah khusus untuk mengerjakan tugas. Selain gaji

sertifikasi saya juga mendapatkan gaji dari Madrasah.

Hal senada juga disampaikan selaku wali kelas VIII (pada tanggal 31 Juli

2019, jam 11.00 WIB) beliau mengatakan;

“Setiap tugas guru yang sudah ada dalam program kerja, atau tugas

tambahan selalu di rapatkan, sehingga setiap tugas itu terperinci dan jelas.

Kami selalu rapat sekali dalam dua minggu. Dan ketika ada tugas yang

tidak mengerti guru bisa menanyakkan langsung dalam rapat atau

menanyakkan kawan kerjanya yang sudah paham. Kami juga ada briefing

wali kelas dengan Kepala Madrasah,WKM untuk membicarakan tugas

masing-masing secara rinci. Terkadang, kami sesama wali kelas saling

menanyakan terlebih dahulu yang kurang jelas, baru ketika tidak dapat

solusi kami menanyakkan langsung pada Kepala Madrasah.

Dari pernyataan di atas Guru wali kelas VIII menambahkan penjelasannya

sebagaimana penjelasannya sebagai berikut :

Dalam melaksanakan tugas sebagai guru, saya mengerjakannya dengan

tepat waktu, karena Kepala Madrasah saja mengerjakan tugasnnya sebagai

guru yang mengajar di kelas juga membuat media, RPP, silabus, prota,

prosem dan tugas lainnya. Kepala Madrasah juga memberikan contoh

keteladanan datang tepat waktu ke Madrasah dan begitu juga mengerjakan

tugas tepat waktu. Saya dan guru diberikan peluang oleh Kepala Madrasah

untuk mengikuti seminar baik diluar maupun didalam Madrasah untuk

meningkatkan kinerja atau juga profesionalisme sebagai guru sertifikasi.

Kepala Madrasah melakukan evaluasi selalu mengkomunikasi kepada guru

Page 120: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

101

tentang tugas yang harus dikumpulkan seperti laporan bulanan, setiap sekali

sebulan. Kemudian menambahkan pendapatnya, beliau mengatakan :

“Seperti yang saya sampaikan sebelumnya kami mengadakan rapat setiap

dua minggu sekali dan jika ada tugas atau informasi yang baru-baru dan

kami belum paham akan di jelaskan di waktu rapat. Saya bisa bertanya

langsung ke ruangan Kepala Madrasah jika ada yang penting atau yang

tidak saya mengerti. Terkadang ketika penjalasan di waktu rapat tidak saya

pahami, saya tanyakan langsung di waktu rapat. Namun, ada juga saatnya

saya tidak paham tapi tidak saya tanyakan, sehingga saya kurang paham

dengan informasi yang disampaikan. Akan tetapi, saya bisa tanyakan

kepada guru lain yang tidak saya pahami atau suruh mengajari langsung

tugas yang tidak bisa saya kerjakan.

Dari paparan diatas Guru wali kelas menambahkan penjelasannya tentang

tugas yang harus dikumpulkan sebagaimana penjelasannya sebagai berikut :

Selain itu, rapat juga memberikan saya dan kawan-kawan saya untuk

memberikan pendapat, ide, dan juga perasaan, masalah yang terjadi dalam

mengerjakan tugas, jadi di dalam rapat inilah akan dipecahkan masalah

yang terjadi, bahkan masalah dengan teman kerja, masalah tugas yang

tidak mengerti, dan ketika saya bertanya tentang masalah tugas maka

kawan-kawan saya juga yang sama masalahnya bisa mengerti ketika

dibahas di rapat terutama guru baru.

Apa yang telah disampaikan oleh Kepala Madrasah tersebut yaitu

mengenai komunikasi yang dijalin oleh Kepala Madrasah dengan para guru

ternyata dibenarkan oleh salah seorang wali kelas IX (pada tanggal 31 Juli 2019,

jam 11.30 WIB) yang menuturkan bahwa:

“Kepala Madrasah dalam menyampaikan aturan, kebijakan dan juga tugas-

tugas kepada para guru biasanya melalui rapat-rapat yang telah terjadwal,

yang dilaksanakn sekali dalam dua minggu. Hal ini dilakukan oleh Kepala

Madrasah dengan tujuan agar aturan dan kebijakan dan juga tugas-tugas

yang akan dapat dilaksankan dengan maksimal.”

Hal senada yang disampaikan oleh guru selaku wali kelas IX (pada tanggal

02 Agustus 2019, jam 12.00 WIB) mengatakan bahwa :

Selain itu, para guru dengan Kepala Madrasah terkadang juga melakukan

briefing ketika ada tugas yang belum di mengerti oleh guru, dan biasanya

tugas itu masih belum pernah dikerjakan. Selain itu, para guru terkadang

berkomunikasi langsung atau face to face dengan pak Kepala Madrasah

jika ada permasalahan tugas yang belum di mengerti dan untuk meminta

solusi. saya bisa berkomunikasi dengan Pak Kepala Madrasah dengan

Page 121: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

102

menggunakan komunikasi digital seperti smartphone dengan aplikasi

WhatsApp (WA).

Dari hasil observasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa komunikasi

guru dengan Kepala Madrasah berjalan dengan efekti dan efisien, ditunjukkan

dengan sikap guru yang mencontoh kedisiplinan Kepala Madrasah, dan

keterbukaan guru kepada Kepala Madrasah dengan keaktifan guru dalam

berdiskusi maupun bertatap muka dengan Kepala Madrasah dalam meningkatkan

kinerja.

Dari wawancara diatas disertakan bukti dokumentasi bahwa tugas wali

kelas sebagai berikut :

Wali kelas membantu kepala Madrasah dalam kegiatan –kegiatan sebagai

berikut

1. Mengelolah kelas / penanggung jawab kelas

2. Mengumpulkan data-data / identitas siswa untuk pengisian daftar kelas,

buku induk, buku penghubung, administrasi bimbingan dan penyuluhan

3. Mengisi DKN, Rapor, absensi siswa

4. Mengelola ruangan belajar sehingga indah, bersih, rapi, dan meyenangkan

5. Menyusun group belajar siswa di kelasnya dan kerja sama dengan guru

bidang studi

6. Memeriksa kelengkapan kelas, denah kelas, papan absensi siswa, buku

absensi siswa, catatan kelas, pembagian tugas siswa, dan lain-lain

7. Membuat catatan khusus tentang siswa

8. Meneliti kebenaran absensi siswa di kelasnya serta memprosesnya melalui

BP

9. Dalam rangka tugas bimbingan, wali kelas adalah sebagai pengganti orang

tua siswa di kelas, sebagai pembimbing dan Pembina siswa terdekat dan

sebagai curahan hati siswa

10. Mengenal dan hafal semuanya nama siswa dikelasnya dan alamat tempat

tinggal siswanya dan nama serta status orang tuanya

11. Menjalin kerja sama yang baik dengan guru bidang studi, guru BP dan

orang tua siswa

Page 122: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

103

12. Membangun, memelihara, taman bunga di depan kelasnya (kelas pagi dan

sore kerja sama)

13. Membimbing siswa menghafal ayat-ayat pendek seta pembiasaan di dalam

kelas setiap hari efektif belajar

03 – 29 Agust Persiapan Penyusunan Progma kerja dan KBM dan

PROKER WALI KELAS

17 Agust HUT Proklamasi Kemerdekaan RI

25 – 31 Agust Persiapan Ulangan Harian I Semt Ganjil

30 Agust Penyusunan Laporan Bulan

Dari wawancara, observasi, dan studi dokumentasi di atas dapat

disimpulkan bahwa Komunikasi guru dengan Kepala Madrasah dalam

meningkatkan kinerja guru yaitu (1) komunikasi lisan (verbal) yaitu

menyampaikan pendapat, ide, dan saran baik melalui rapat, briefing maupun face

to face; (2) komunikasi nonverbal yaitu mencontoh keteladanan Kepala Madrasah;

(3) Mengumpulkan laporan bulanan;(4) Mengikuti seminar, workshop dan

pembinaan untuk menumbuhkan skill dan profesionalisme guru;(5) Adanya salary

(gaji) yang tinggi.

3. Implementasi Komunikasi Antar Sesama Guru, dan Tenaga

Kependidikan

Adanya implementasi komunikasi yang dilakukan antar sesama guru

dilakukan melalui MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) yang dijadwalkan

setiap bulan sekali oleh masing-masing guru mata pelajaran, selain itu para guru

juga melakukan komunikasi ke guru lain, baik di Madrasah maupun di luar

Madrasah.

Berkaitan dengan hal tersebut dilakukan wawancara dengan guru

Bid.Study, beliau memberikan penjelasan mengenai komunikasi yang dilakukan

oleh guru yaitu dalam petikan wawancara (pada tanggal 02 Agustus 2019, jam

09.30 WIB) sebagai berikut:

“Dalam mengajar di kelas guru harus menyusun mata pelajaran sesuai

dengan kurikulum, dan mengajarkan materi sesuai dengan pembahasan

terhadap siswa, Sebelum belajar siswa diawali dengan membaca Al-

Qur‟an mengadakan senam otak di sela-sela pembelajaran. Jika siswa

sudah kelihatan lelah dalam belajar dan siswa menggunakan buku, baik

Page 123: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

104

Buku, LKS dan sumber-sumber lain yang dilihat seperti internet untuk

menunjang peningkatan prestasi siswa, sehingga dengan banyaknya siswa

berprestasi, maka guru yang mengajar bisa dilihat kinerjanya. Group WA

dengan orangtua/wali murid setiap kelas dan Kepala Madrasah punya

group WA untuk komunikasi apabila ada yang kurang jelas atau kurang

paham.

Berkaitan dengan hal tersebut dilakukan wawancara dengan koordinator

Bid.Study Pendidikan Umum beliau memberikan penjelasan mengenai

komunikasi yang dilakukan oleh guru (pada tanggal 02 Agustus 2019, jam 10.00

WIB) yaitu dalam petikan wawancara sebagai berikut:

“Tugas saya sebagai koordinator Bid.Study Pendidikan Umum dalam

MGMP di Madrasah saya membantu kepala Madrasah dalam beberapa

kegiatan – kegiatan yaitu : penyusunan program dan pengembangan mata

pelajaran sejenis, koordinasi penggunaan ruang sarana, koordinasi

kegiatan guru-guru mata pelajaran sejenis, pelaksanaan kegiatan

membimbing guru dalam proses belajar mengajar. Jadi, sebelum kami

mengadakan briefing kami mengadakan forum diskusi yang sesama guru

untuk mengembangkan mata pelajaran. Selain MGMP ini guru juga saling

berbagi ilmu yang berkaitan dengan tugas guru seperti guru yang pernah

mengikuti seminar, workshop atau pelatihan membagikan ilmunya kepada

guru lain atau guru baru yang belum pernah mengikuti seminar sehingga

sama-sama bisa mengembangkan pembelajaran.

Hal senada Guru mata pelajaran, (pada tanggal 02 Agustus 2019, jam

10.30 WIB) beliau mengatakan bahwa :

“Selain dari rapat MGMP sesama guru juga melakukan forum diskusi

untuk menyelesaikan persoalan ketika ada kendala dalam mengembangkan

mata pelajaran, menetukan media yang digunakan. Selain itu guru bid.

Study juga mengisi raport ARD, ketika saya tidak mengerti cara

mengerjakannya, saya juga belajar pada guru-guru yang sudah bisa dalam

mengerjakan raport tersebut. “Sedangkan komunikasi guru dengan guru

dilakukan melalui MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) yang

dijadwalkan setiap bulan sekali oleh masing-masing guru mata pelajaran.

Hal senada di jelaskan selaku Tata Usaha dan operator Madrasah tentang

implementasi komunikasi yang dilakukan oleh Kepala Madrasah berkaitan

dengan kinerja guru yang dianggap dapat meningkatkan kinerja guru (pada

tanggal 05 Agustus 2019, jam 10.00 WIB), beliau mengatakan :

“Dalam meningkatkan kinerja guru saya membantu Kepala Madrasah

dalam pemberkasan sertifikasi, misalnya pemberkasan sertifikasi yang

berhubungan dengan data simpatika seperti membuat roster dan login

PTK. Yang terbaru-baru ini kami juga baru mengadakan pelatihan tentang

Page 124: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

105

rapot ARD (Aplikasi Rapot Digital), yang mana saya ditugaskan untuk

menjelaskan tentang ARD ini. Pelatihan-pelatihan seperti ini biasa

dilakukan di Madrasah ketika ada guru yang pernah mengikuti seminar,

workshop atau pelatihan yang dapat meningkatkan kinerja guru maka

Madrasah biasanya mengadakan kembali seminar atau pembinaan untuk

berbagi ilmu yang di dapatkan oleh guru yang mengikuti seminar tersebut.

Sehingga di Madrasah ini sama-sama meningkatkan kinerjanya.

Kemudian untuk keberhasilan proses kerja tenaga kependidikan mereka

harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, sehingga mereka akan

melakukan pekerjaannya dengan totalitas dan teliti. Seluruh pekerjaan

administrasi Madrasah adalah tanggung jawab dari tenaga kependidikan,

terkadang pekerjaan administrasi tersebut memiliki batas waktu penyerahan

karena itu harus dapat diselesaikan sebelum jatuh batas waktunya. Misalnya,

dalam penyelesaian aplikasi simpatika yang akan tertutup apabila tidak

mengerjakan sesuai batas pengerjaan yang telah ditentukan.

Selanjutnya, yang bekerja sebagai operator sekaligus Tata Usaha yang

mengelola data guru dan juga mempunyai kemampuan dalam hal aplikasi baik

Simpatika maupun aplikasi ARD menambahkan perihal komunikasi yang

dilakukan tentang kinerja tenaga kependidikan, beliau mengatakan :

“Saya juga mengajari guru-guru dalam menggunakan aplikasi, karena itu

termasuk tanggung jawab saya sebagai Kepala Tata Usaha, sebelum

mengajari tata usaha yang membantu saya dan juga operator kami

sebelumnya mengadakan pelatihan terlebih dahulu yang diadakan oleh

Departemen Agama Jika itu untuk semua guru kami mengadakan pelatihan

di Madrasah. Selain itu, Madrasah juga menyediakan Wifi untuk semua

yang ada di Madrasah ini untuk mudah mengerjakan tugas. Terutama saya

Tata usaha atau operator yang harus updae tentang pengiriman atau juga

pemberkasan guru atau Madrasah.

Komunikasi Kepala Madrasah dengan tenaga kependidikan dalam

meningkatkkan kinerja tenaga kependidikan di Madrasah Tsanawiyah Al-

Jam'iyatul Washliyah Tembung, Kepala Madrasah menyampaikan bahwa yang

dimaksud dengan tenaga kependidikan di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul

Washliyah Tembung adalah Bendahara BOS,Tata Usaha, Koordik. Bidang

Umum, Koordik. Bidang Agama, Petugas Keamanan, Petugas Kebersihan. Di

Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung tenaga kependidikan

dalam menjalankan tugas haruslah bersifat pelayanan, karena tenaga kependidikan

Page 125: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

106

itu merupakan pelayan di Madrasah agar para guru bisa bekerja dengan baik.

Selanjutnya Kepala Madrsah sangat memprioritaskan administrasi yang harus

dikelola dengan cermat, dan teliti.

Jenis-jenis administrasi yang menjadi tanggung jawab kerja tenaga

kependidikan yaitu, menyusun program tata usaha madrasah, mengelola keuangan

madrasah, mengurus administrasi ketenagaan dan siswa, membina dan

pengembangkan karir pegawai tata usaha madrasah, menyusun administrasi

perlengkapan madrasah menyusun dan pengajian data/statistik madrasah,

mengkoordinasikan dan melaksanakan 9K, menuyusun laporan pelaksanaan

kegiatan pengurusan katata usahaan madrasah secara berkala. Kepala Madrasah

juga menekankan kesiapan dari tenaga kependidikan untuk bisa bekerja sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan, sehingga apabila surat atau data yang

dibutuhkan dapat selesai tepat pada waktunya, dan diarsipkan dengan baik sebagai

arsip madrasah sebagai data pertinggal di Madrasah.

Selanjutnya tentang tanggung jawab kerja penjaga keamanan Madrasah

Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung, penjaga keamanan memiliki

tanggung jawab yang besar dalam keamanan dan kondusifnya lingkungan

Madrasah. Dalam hal ini Kepala Madrasah selalu melakukan komunikasi dengan

penjaga keamanaan tentang apa yang harus diprioritaskan dalam melaksanakan

tugas-tugasnya, Kepala Madrasah menekankan bahwa keamanan Madrasah sangat

penting untuk dijaga, begitu juga dengan keamanan siswa.

Hal senada yang dijelaskan selaku petugas keamanan (satpam) di

Madrasah yang termasuk dalam struktur organisasi sebagai tenaga kependidikan

(pada tanggal 22 Juli 2019, jam 14.00 WIB) mengatakan bahwa :

“Saya selalu menjaga pagar Madrasah dan menanyakan baik siswa yang

mau keluar ataupun tamu yang masuk. Siswa tidak boleh sembarangan

keluar dari gerbang pagar terkecuali siswa keluar sudah mendapatkan izin

terlebih dahulu dari guru piket. Setelah memiliki izin baru boleh untuk

keluar gerbang. Penegakan disiplin bagi siswa saya guru piket. Setiap

siswa yang melakukan pelanggaran dan kedapatan keluar pagar tanpa ada

izin maka akan diserahkan kepada guru piket untuk diproses sesuai dengan

kesalahannya.

Hal senada disampaikan sebagai petugas kebersihan (pada tanggal 22 Juli

2019, jam 14.30 WIB), mengatakan :

Page 126: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

107

“Saya menyapu halaman tidak hanya pagi dan sore tapi menyapu halaman

ketika sebelum bel sholat dhuha, karena siswanya sholat dilapangan. Jadi,

harus selalu bersih. Karena kebersihan itu penting dan pak Kepala

Madrasah dan wakilnya dan juga guru-guru memeriksa kebersihan

Madrasah.”

Dari hasil observasi yang dilakukan disimpulkan bahwa komunikasi antar

sesam guru dan tenaga kependidikan terkoordinasi dengan baik, ditunjukkan

dengan adanya kerjasama dan komunikasi yang berkesinambungan antar sesama

guru dan tenaga kependidikan baik saat melakukan MGMP maupun seminar atau

pelatihan yang dilaksankan.

Sedangkan secara studi dokumentasi tercantum dalam program kerja

secara terjadwal dan tertulis sebagaimana di jelaskan dibawah ini :

Ketua muyawarah guru mata pelajaran (MGMP ) di Madrasah

Ketua MGMP di Madrasah membantu kepala Madrasah dalam kegiatan –

kegiatan sebgai berikut :

1. Penyusunan program dan pengembangan mata pelajaran sejenis

2. Koordinasi penggunaan ruang sarana

3. Koordinasi kegiatan guru-guru mata pelajaran se jenis

4. Pelaksanaan kegiatan membimbing guru dalam proses belajar mengajar

Kepala Tata Usaha

Kepala tata usaha Madrasah bertanggung jawab kepaa kepala Madrasah dan

memepunyai tugas melaksanakan ketata usahaan Madrasah meliputi kegitan-kegiatan

sebagai berikut

1. Menyusun program tata usaha Madrasah

2. Mengelola keuangan Madrasah

3. Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa

4. Membina dan pengembangkan karir pegawai tata usaha Madrasah

5. Menyusun administrasi perlengkapan Madrasah

6. Menyusun dan pengajian data / statistik Madrasah

7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 9 K

8. Menuyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan katata usahaan Madrasah

secara berkala

Dari wawancara, observasi dan studi dokumentasi di atas dapat

disimpulkan bahwa implementasi komunikasi antar sesama guru dan tenaga

kependidikan dalam meningkatkan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-

Page 127: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

108

Jam'iyatul Washliyah Tembung yaitu (1) mengadakan MGMP (Musyawarah Guru

Mata Pelajaran) yang berfungsi untuk saling bertukar pikiran dan memecahkan

persolan dalam mengerjakan tugas;(2) mengadakan kembali seminar, workshop,

dan pelatihan yang pernah diikuti oleh guru dan tenaga kependidikan;(3)

mengasah kemampuan penggunaan komunikasi digital seperti penggunaan laptop

dan ilmu teknologi dalam mengerjakan tugas ARD dan Simpatika; dan melakukan

koordinasi sesama guru dan tenaga kependidikan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah melakukan pemaparan data-data yang telah diungkapkan baik

berdasarkan wawancara dan kajian dokumen dalam penelitian ini, berdasarkan

analisis yang dilakukan dapat di formulasikan temuan penelitian ini berdasarkan

fokus penelitian sebagaimana berikut :

1. Implementasi Komunikasi Kepala Madrasah dengan Guru dalam

Peningkatan Kinerja Guru

Implementasi komunikasi Kepala Madrasah dengan guru dalam

meningkatkan kinerja guru yaitu (1) komunikasi verbal seperti mengadakan rapat,

briefing dan face to face dan tulisan seperti mencetak program kerja;(2)

Komunikasi nonverbal yaitu memahami mimik muka dan gerakan tubuh;(3)

melakukan komunikasi digital seperti membagikan informasi melalui smartphone;

(4) meningkatkan disiplin; (5) mengadakan seminar, workshop dan diklat; (6)

menyediakan sarana dan prasarana;(7) melakukan monitoring, pengawasan dan

evaluasi terhadap kinerja guru;(8) memberikan motivasi, arahan, dan contoh

keteladanan kepada guru;

Dari fungsi komunikasi organisasi di atas yang dapat meningkatkan

kinerja guru yaitu Kepala Madrasah melakukan komunikasi verbal yaitu rapat

yang dilakukan oleh Kepala Madrasah dengan guru dan tenaga kependidikan. Di

dalam rapat Kepala Madrasah menyampaikan informasi kepda guru dan tenaga

kependidikan yang berkaitan dengan program kerja, kebijakan, peraturan dan

sasaran kerja, memberikan penugasan dan pengarahan kerja. Rapat bulanan ini

berfungsi untuk mendapatkan (feedback) umpan balik dari guru secara langsung,

memberikan kesempatan bagi guru untuk menyampaikan pendapat, ide dan juga

memecahkan masalah. Selain itu, bagi guru baru juga bisa mengetahui kerja yang

Page 128: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

109

harus dikerjakan dan mengajak guru untuk saling terbuka. Bahkan rapat ini juga

berguna mengambil keputusan bersama sebelum dilaksanakan.

Adapun proses komunikasi yang dilakukan Kepala Madrasah dengan guru

melalui program kerja yaitu membuat program kerja yang secara sistematis dan

terjadwal, di dalam program kerja tersebut berisi struktur organisasi, pembagian

tugas dan mekanisme kerja, jadwal kerja kepala madrasah, fungsi dan tugas

madrasah dan pengelolah madrasah, daftar nama-nama guru yang mendapat tugas

tambahan di samping tugas pokok sebagai guru mata pelajaran/BP, tata tertib

Madrasah, susunan program pengajaran, pembagian tugas guru, 10 (sepuluh)

kemampuan yang harus di miliki oleh seorang guru, penjabaran tugas tata usaha.

Selanjutnya program kerja tersebut akan dirapatkan. Namun, setiap dua minggu

sekali akan diadakan rapat untuk membahas tugas guru dan kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Merencanakan program kerja bermakna menentukan apa yang akan

dilakukan untuk masa depan atau meraih sesuatu di masa yang akan dating

melalui program-program yang akan dilaksanakan. Sebelum melansanakan

program kerja maka terlebih dahulu melakukan perencanaan dan dirapatkan

bersama dengan para guru dan tenaga kependidikan agar program tersebut

berjalan dengan efektif dan efisien.

Sebagaimana Al- Qur‟an mengungkapkan kisah Nabi Yusuf a.s, yang

membuat rencana jangka panjang tentang persiapan atau perencanaan pangan

sebagaimana dijelaskan dalam surat Yusuf ayat 47-49:

فكال فذروه اخصدت ةافاۦشبتيحزرغنشتعشنيندأ م كيل إل

كين٤٧حأ ث إل ل خ اكد كي

يأ لمشتعطداد بػدذ ا ت

يأ

ن تص ا م ٤٨كيل ث حغاث ف عم لم ذ بػد ا توفٱلاسيأ

٤٩ونحػص

[Artinya: Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya)

sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan

dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang

Page 129: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

110

tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk

menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu

simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi

hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur.] Q.S Yusuf : 47-

49

Menurut Djalaluddin (2007:7) menjelaskan dalam buku Manajemen

Qur‟ani bahwa Ayat ini menunjukkan bahwa Yusuf As merencanakan program

untuk beberapa tahun ke depan. Bahwa perencanaan tidak menafikan keimanan

tapi merupakan tapi salah satu bentuk amal kebajikan yang berupa ittikhadz al

asbab (menjalankan sebab). Perencanaan adalah tindakan yang legal secara

menyeluruh bagi masa depan sehingga mendorong seseorang untuk bekerja secara

maksimal dan optimal dalam merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan. Firman

Allah yang menyuruh kaum muslimin untuk mempersiapkan diri menjadi dalil

yang kuat bagi pentingnya perencanaan masa depan.

Menurut Nurjaman dan Umam (2012:57) Downward communication atau

komunikasi ke bawah yaitu komunikasi yang turun dari satu level ke level yang

lebih rendah, secara berlahan-lahan menuju bawah. Dalam komunikasi ke bawah

ini, pimpinan dituntut mampu mengadakan komunikasi, memberikan informasi,

dan ide-idenya kepada bawahannya, baik secara perseorangan maupun secara

kelompok, atau baik secara langsung atau tidak langsung. Pesan yang melalui

beberapa tingkatan, biasanya menjadi tidak akurat, khususnya pesan yang

disampaikan dengan berbicara. Fungsi komunikasi ke bawah antara lain :

1. Menyampaikan informasi dari bagian atas ke bagian bawah yang berkaitan

dengan kebijakan, peraturan, prosedur, program dan sasaran kerja;

2. Memberikan penugasan di pengarahan kerja

3. Menyampaikan umpan balik oleh atasan kepada bawahan tentang perilaku

dan kinerjanya;

4. Memberikan informasi lembaga/organisasi berupa laporan keadaan (status

report) dan laporan perkembangan (progress report);

5. Mengajukan permintaan dari atasan terhadap bawahan

Page 130: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

111

Selain itu, Kepala Madrasah juga menggunakan briefing dan tatap muka

yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara Kepala Mdrasah dengan guru,

dengan adanya briefing ini salah satu untuk memberikan solusi dan memecahkan

masalah kerja guru. Dan tidak lupa denga komunikasi digital menggunakan

smartphone untuk memberikan informasi dari Kepala Madrasah melalui group

whatsApp. Media digital handphone untuk menyampaikan informasi mendesak

ataupun hal penting ketika Kepala Madrasah berada diluar Madrasah atau guru

tidak ada di Madrasah. Komunikasi yang dilakukan oleh Kepala Madrasah dengan

guru yaitu melalui group WhatsApp Madrasah dan ada kalanya chat pribadi yang

bersifat pribadi dan penting. Group WhatsApp ini berfungsi sebagai sarana

komunikasi Kepala Madrasah dengan seluruh guru-guru. Group WhatsApp juga

digunakan sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada

seluruh guru dan membagikan tugas secara menyeluruh, akan tetapi tetap

menggunakan papan pengumuman untuk surat edaran yang akan dibaca oleh

seluruh guru.

Selanjutnya, Kepala Madrasah dengan para guru yang ada di Madrasah

Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung juga melakukan komunikasi

dimana Kepala Madrasah menjalin komunikasi dengan para guru melalui

perbincangan-perbincangan ringan dengan para guru di saat sedang istirahat.

Selain itu, Kepala Madrasah juga melakukan diskusi atau briefing di jam kosong

atau waktu istirahat para guru. Komunikasi yang dijalin juga lewat khataman Al-

Qur‟an yang diadakan sebulan sekali.

Menurut Syafaruddin (2015:262) para manajer menghabiskan sekurangnya

80 % dari bekerjanya dalam keseharian adalah melakukan komunikasi langsung

dengan orang lain. dengan kata lain, 48 menit dalam setiap jam dihabiskan dalam

pertemuan, telephon, komunikasi online, bicara informal, ketika berjalan

disekitarnya. Adapun 20% lainnya, biasanya waktu digunakan manajer duduk dan

bekerja, kebanyakan juga dalam bentuk membaca dan menulis.

Selain komunikasi verbal Wakil Kepala Madrasah juga menggunakan

komunikasi nonverbal yaitu dengan mimik muka dan gerakan tubuh guru yang

memiliki masalah yang berdampak pada siswa. Masalah yang sering terjadi yaitu

masalah pribadi yang dapat merusak hasil kerja guru, maka Wakil Kepala

Page 131: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

112

Madrasah memanggil guru tersebut dan diajak diskusi untuk menyelesaikan

masalah tersebut dan WKM (Wakil Kepala Madrasah) akan memberikan solusi

sesuai dengan tingkat kedewasaan guru. Masalah yang sering terjadi juga ada

beberapa guru yang sering terlambat, maka Kepala Madrasah akan memeriksa

absensi secara berkala. Ketika ada guru yang bermasalah maka Kepala Madrasah

melakukan bimbingan kepada guru tersebut, ketika tidak diindahkan maka akan

diberikan surat peringatan 1.

Sebuah hasil riset Umam (2010:171) menunjukkan bahwa dalam

komunikasi verbal, khusus pada saat presentasi, 55% keberhasilan menyampaikan

informasi ditentukan oleh bahasa tubuh (body language), postur, isyarat, dan

kontak mata, 38% ditentukan oleh nada suara, dan hanya 7% ditentukan oleh kata-

kata. Riset lain juga menunjukkan bahwa komunikasi akan lebih efektif apabila

disampaiakn secara berbarengan antara lisan dan tulisan.

Menurut Syafaruddin (2013:76) dalam berlangsungnya proses komunikasi

lima elemen, yaitu: komunikator, pesan, media, penerima pesan, dan umpan

balik”. Dilihat dari segi jenis informasi dalam komunikasi ada yang verbal

maupun non verbal merupakan sifat dasar dalam pertukaran pesan yang terjadi

dalam kehidupan individu dan masyarakat.

Menurut Alvonco bentuk komunikasi (2014:15) kelompok kecil yang lain

yaitu seminar, kuliah, ceramah, lokakarya, forum atau simposium. Komunikasi

yang terjadi ditujukan pada kognisi komunikan, yaitu untuk memberitahukan

suatu informasi sehingga komunikan menjadi tahu. Umpan balik yang diperlukan

komunikator adalah yang bersifat verbal, yaitu dinyatakan dengan kata-kata,

untuk memastikan komunikator mengerti atau tidak.

Komunikasi yang menunjang kinerja guru yang dilakukan dan

direncanakan oleh Kepala Madrasah adalah mengadakan dan mengikutsertakan

pelatihan, workshop baik di dalam maupun diluar Madrasah yang dibiayai oleh

Madrasah untuk peningkatan kinerja guru. Pelatihan ataupun workshop ini

dilakukan ada yang terjadwal ada juga yang mengikuti workshop dari luar

Madrasah yang diundang sebagai peserta pelatihan.

Menurut Amini (2016:116) Pelatihan merupakan proses pengasahan

pengetahuan menjadi sesuatu yang lebih baik, lebih tepat sasaran, dan lebih

Page 132: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

113

mumpuni. Pengembangan atau peningkatan status dan karier seorang profesi

sangat bergantung pada sistem yang terdapat dalam pekerjaan tersebut, juga

tergantung pada bagaimana ia mengembangkan diri. Pengembangan diri seorang

guru adalah kemampuannya mengakses berbagai hal, berbagai kesempatan untuk

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan nilai. Jelas bahwa guru yang

berkembang adalah mereka yang mengikuti berbagai kegiatan tadi, apakah serta

mengikuti seminar, workshop, membuat penelitian, aktif dalam berbagai

organisasi. Itu semua adalah wujud nyata dimana guru mengembangkan dirinya

dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Al-Qur'an dalam hal ini telah memberikan pedoman dasar terhadap proses

pembimbingan, pengarahan ataupun memberikan peringatan dalam bentuk

actuating ini. Allah berfirman sebagai berikut:

ا ق ويبش ل ا طديد ا شةأ ذر ينل ؤ ٱل ي ينٱل حػ

يحج اٱىص جراخصأ ل ن

٢أ

[Artinya: Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang

sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang

yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat

pembalasan yang baik](QS. al-Kahfi: 2)

Menurut Al-Mahalli (2015:358) dalam Tafsir Jalalain yaitu (Sebagai jalan

yang lurus) bimbingan yang lurus; lafal Qayyiman menjadi Hal yang kedua dari

lafal Al-Kitab di atas tadi dan sekaligus mengukuhkan makna yang pertama

(untuk memperingatkan) menakut-nakuti orang-orang kafir dengan Alquran itu

(akan siksaan) akan adanya azab (yang sangat keras dari sisi-Nya) dari sisi Allah

(dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang

mengadakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik).

Rasulullah SAW. banyak yang mengarahkan umat manusia agar beretos

kerja yang tinggi dan mengarah kepada profesionalisme sesuai dengan pengarahan

dan bimbingan dari al-Qur‟an seperti yang disebutkan di atas, diantaranya:

Page 133: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

114

االلرضعنظثخ لكال:كاىجخ اللرش غياللصل إن:وشي وإذايبتػالىالل غ خدك

لأ نخ

أ )والبقياىطبنيرواه)حخل

Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya

Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara

profesional”. (HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).

Kepala Madrasah menambahkan cara menjalin komunikasi dengan guru

dalam peningkatan kinerja guru yaitu mengadakan workshop atau pelatihan di

Madrasah dan juga mengikuti workshop atau pelatihan dan seminar di luar

Madrasah yang dapat meningkatkan kinerja guru. Workshop, seminar ataupun

diklat yang direncanakan oleh Kepala Madrasah berfungsi sebagai sarana untuk

meningkatkan profesionalisme guru.

Sebagaimana menurut Rohiat (2010:45) Manajemen sarana dan prasarana

merupakan kegiatan yang mengatur untuk mempersiapkan segala

peralatan/material untuk terselenggaranya proses pendidikan di sekolah.

Manajeman sarana dan prasarana dibutuhkan untuk membantu kelancaran proses

belajar mengajar. Sarana dan Prasarana pendidikan adalah semua benda bergerak

dan tidak bergerak yang dibutuhkan untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan

belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh sarana dan

prasarana yang dapat meningkatkan kinerja guru yaitu dengan adanya fasilitas

wifi untuk mengerjakan tugas seperti mencari media pembelajaran dan juga

mengerjakan tugas online seperti ARD.

Sedang dalam hal memberikan motivasi, kepala Madrasah selalu

memberikan motivasi pada saat rapat-rapat dan setiap kesempatan yang ada.

Komunikasi yang digunakan dalam hal ini berupa memberikan nasihat,

memberikan dukungan untuk guru agar mau mengembangkan potensi diri dengan

mengikuti kegiatan-kegiatan yang mendukung dalam meningkatkan kinerja guru.

Menurut Mesiono (2014:131) bahwa motivasi tersebut secara umum ada

tiga aspek motivasi yaitu (1) Effort, (2) Persistance dan (3) Direction. Selain itu

dapat dinyatakan bahwa motivasi ialah sesuatu yang menggerakkan seseorang

Page 134: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

115

untuk melakukan kegiatan tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang

diinginkan.

Sebagaimana Allah SWT. berfirman dalam surah At-taubah ayat 105

sebagai berikut :

وكو ا ي ىٱخ فصي ورشلٱلل يل نوۥخ ؤ ٱل ي ع ونإلى وشتدب هدةوٱىغ ينٱلظ تػ انخ نتئلة ١٠٥ف

[Artinya: Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta

orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan

kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu

diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan".]Q.S. Al-Maidah :2

Menurut Zakaria (2012:217) dalam Ibnu Katsir berkata bahwa Mujahid

berkata, “ini adalah ancaman dari Allah Ta‟ala terhadap orang-orang yang

menyelisihi perintah-perintah-Nya, bahwa amalan perbuatan mereka kelak akan

dihadapkan kepadaNya, Rasul-Nya serta orang-orang mukmin. Hal ini kelak akan

terjadi di hari kiamat.

Menurut Arikunto (2013:3-4) dalam pembelajaran yang terjadi di sekolah

khususnya di kelas, guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas

hasilnya. Dengan demikian guru patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang

mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru

bertugas mengukur apakah siswa sudah mengasi ilmu yang dipelajari oleh siswa

atas bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan hal

yang sangat penting untuk dilakukan karena dengan mengadakan evaluasi kita

dapat mengetahui hasil dari kinerja yang kita laksanakan dan dapat meningkatkan

potensi yang kita miliki agar tujuan dari pembelajaran tersebut tersampaikan

kepada peserta didik dengan efektif dan efesien.

Adapun ayat al-Qur‟an yang berkaitan dengan pengawasan/controlling

sebagai berikut:

ىحفظينوإ ل غي ١٠ن

Page 135: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

116

[Padahal Sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi

(pekerjaanmu)] Q.S Infithar (82):10

Dalam tafsir Ibnu Katsir (2007:84) Maksudnya bagi kamu ada malaikat-

malaikat mulia di sisi Allah yang mengawasimu, maka janganlah kamu menyikapi

mereka (para malaikat itu) dengan keburukan-keburukan, karena mereka akan

mencatat seluruh perbuatan kalian.

Untuk dapat memperjelas pendapat diatas dalam hadist juga terdapat

mengenai evaluasi sebagai berikut:

,غافع,جدثاغتدالل,خدثاأبى,خدثامحدةغتداللةيغركال ابى ف,غ أخد م ي وشي غي الل صل الل رشل غرضنى

غشة,اىلخال أربع اة يجني,وأا الخدق.فام يم ة,وغرضنى واا )رواهالبخاري).فأجزانى,خمسغشةشث

[Menceritakan kepada Muhammad ibn „Abdullah ibn Numair, menceritakan

kepada kami ayahku, menceritakan kepada kami „Abdullah, dari Nafi‟, dari ibn

Imar berkata, “ Rasulullah SAW menguji kemampuanku berperang pada hari

perang uhud, ketika aku berusia empat belas tahun, lalu beliau tidak

mengizinkanku, dan beliau mengujiku kembali pada hari perang khandaq ketika

aku berusia lima belas tahun, lalu beliau mengizinkanku]. (Hadits Shahih Muslim

No. 3473 - Kitab Kepemimpinan)

Menurut Albani (2008:25) evaluasi yang diterapkan pada masa rasulullah

SAW adalah secara langsung melihat tingkah laku para sahabat,mendengarkan

bacaan sahabat tentang ayat-ayat al-qur‟an, tanpa menggunakan buku catatan

sebagaimana sekarang ini. Bila belum sampai pada ukuran yang diharapkan

Rosulullah SAW memberikan penekanan dan penambahan meteri berupa nasihat

arahan, dan sebagainya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam suatu komunikasi yang

baik harus melakukan komunikasi yang berkesinambungan, menjadwalkan rapat,

dan juga menggunakan komunikasi sesuai kebutuhan baik verbal, non verbal,

maupun komunikasi digital.

Page 136: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

117

2. Implementasi Komunikasi Guru dengan Kepala Madrasah dalam

Peningkatan Kinerja Guru

Implementasi Komunikasi Kepala Madrasah dengan guru dalam

peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah

Tembung yaitu (1) komunikasi lisan (verbal) yaitu menyampaikan pendapat, ide,

dan saran baik melalui rapat, briefing maupun face to face; (2) komunikasi

nonverbal yaitu mencontoh keteladanan Kepala Madrasah; (3) Mengumpulkan

laporan bulanan;(4) Mengikuti seminar, workshop dan pembinaan untuk

menumbuhkan skill dan profesionalisme guru;(5) Adanya salary (gaji) yang

tinggi.

Kinerja akan maksimal ketika guru bisa memahami komunikasi dengan

baik atau komunikasi tersampaikan dengan jelas. Dengan rapat, briefing, dan juga

face to face memudahkan Kepala Madrasah untuk mengetahui keluhan, saran,

atau masukan yang dirasakan oleh guru sehingga Kepala Madrasah bisa

memberikan masukan dan solusi dari setiap permasalahan guru untuk

meningkatkan kinerja guru tersebut.

Selain komunikasi yang bersifat langsung, cetak, elektronik, Kepala

Madrasah juga menjalin komunikasi yang baik dengan para guru lewat aktivitas

sehari-hari seperti menanamkan sifat disiplin baik disiplin tugas maupun

kehadiran, dan Kepala Madrasah juga mengkomunikasikan tugas-tugas tersebut

dengan tingkah laku yang baik seperti keteladanan datang tepat waktu, displin

dengan tugas, dan melaksanakan tugas mengajar sesuai tuntutan yang sudah

ditetapkan, misalnya menyiapkan media pembelajaran saat mengajar, menyiapkan

Rancangan Proses Pembelajaran (RPP), silabus, program tahunan, program

semester, dan tugas lainnya sebagaimana halnya guru karena Kepala Madrasah

mempunyai tugas mengajar juga selain menjadi Kepala Madrasah.

Dalam rapat seluruh guru dan Kepala Madrasah untuk membahas tentang

program kerja yang berisi aturan–aturan yang ada di Madrasah yang termasuk

salah satunya tata tertib Madrasah, tugas pokok guru. Dalam rapat akan di bahas

juga program kerja yang berisi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan ke

depannya. Wali Kelas bertugas mengelolah kelas/penanggung jawab kelas,

mengumpulkan data-data/identitas siswa untuk pengisian daftar kelas, buku induk,

Page 137: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

118

buku penghubung, administrasi bimbingan dan penyuluhan, mengisi DKN, rapor,

absensi siswa, mengelola ruangan belajar sehingga indah, bersih, rapi, dan

meyenangkan, menyusun group belajar siswa di kelasnya dan kerja sama dengan

guru bidang studi, memeriksa kelengkapan kelas, denah kelas, papan absensi

siswa, buku absensi siswa, catatan kelas, pembagian tugas siswa, dan lain-lain,

membuat catatan khusus tentang siswa, meneliti kebenaran absensi siswa di

kelasnya serta memprosesnya melalui BP. Selain itu wali kelas juga mempunyai

tugas tambahan yaitu : mendata siswa, melihat kondisi siswa , memeriksa buku

penghubung apa sudah di paraf guru bidang study, mengkoordinir uang buku dan

kas, memeriksa apakah siswa sholat dhuha dan zuhur.

Dalam rapat diatas bertujuan agar guru dapat mengeluarkan ide, pendapat

dan juga bisa mendapatkan solusi atas masalah dalam mengerjakan tugas. Dengan

adanya rapat guru juga bisa lebih terbuka kepada Kepala Madrasah dalam

menyampaikan keluhan dan saran. Sehingga dapat memotivasi guru yang lain

baik guru lama maupun guru baru untuk berbicara dan menyampaikan ide.

Bahkan guru baru bisa membuka wawasan tentang mengajar, dan guru yang tidak

bisa menyampaikan ide dan juga kurang terbuka bisa menyampaikan rekan

kerjanya dan belajar untuk terbuka.

Kepala Madrasah juga biasanya melakukan pendekatan kepada guru yang

kurang menaati aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan maka guru tersebut

akan dipanggil dan dinasehati, ketika belum diindahkan maka akan diberikan surat

peringatan dan denda atas keterlambatannya baik datang ke Madrasah maupun

masuk kelas, dan Kepala Madrasah datang lebih awal dan pulang lebih akhir.

Menurut Nurjaman dan Umam (2012:58), Upward communication atau

komunikasi ke atas yaitu komunikasi dengan atasan. Komunikasi ini tidak

semudah komunikasi dengan bawahan. Perbedaan status menyebabkan beberapa

kendala dalam berkomunikasi, terutama dalam mendapatkan umpan balik tentang

hal-hal yang menjadi pikiran dan kinerja bawahan. Komunikasi ke atas pada

umumnya bertujuan memperoleh informasi, keterangan yang berkaitan dengan

kegiatan dan pelaksanaan tugas/pekerjaan para pegawai di tingkat bawah/rendah.

Fungsi komunikasi ke atas antara lain untuk :

Page 138: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

119

1. Menyampaikan umpan balik atas kebijakan, pengaturan, pengarahan, dan

instruksi atasan;

2. Menyampaikan laporan perkembangan dan hasil kerja;

3. Menyampaikan gagasan dan usulan untuk peningkatan kinerja dan

pemecahan masalah;

4. Menyampaikan permintaan informasi dan bantuan;

5. Menyampaikan ungkapan perasaan, sikap, dan keluhan yang berkaitan

dengan kerja dan pribadi bawahan.

Sebagaimana Menurut Mesiono (2014:119) dikemukakan oleh

Gondokusumo dalam hubungan kerja dapat mengenal komunikasi informasi dan

komunikasi penugasan. Yang pertama menyampaikan informasi saja, sedangkan

yang kedua adalah cara memberikan tugas supaya diselesaikan dengan efisien.

Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi dalam memberikan tugas atau

dikenal dengan komunikasi penugasan. Dalam komunikasi penugasan segala

sesuatu yang menyangkut pelaksanaan tugas hendaknya direncanakan dan disusun

dengan sebaik-baiknya agar dapat dikomunikasikan dengan jelas. Penyampaian

komunikasi dalam penugasan pada suatu organisasi dapat berbentuk lisan atau

tulisan. Proses penyampaian informasi atasan dan bawahan terlaksana didalam

komunikasi penugasan.

Kegiatan komunikasi guru dengan Kepala Madrasah, yaitu tentang

program kerja dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan kedepannya dan

juga laporan kegiatan pembelajaran. Komunikasi yang dilakukan oleh kepala

Madrsah dapat berbentuk rapat,surat, handphone, briefing, face to face. Kepala

Madrasah juga menanamkan kedisiplinan. Kedisiplinan perlu untuk ditanamkan

karena seorang yang disiplin akan selalu melakukan pekerjaannya dengan cermat,

teliti, dan dengan hati yang senang. Sehingga suasana kerja akan tertib nyaman

dan kondusif, selain itu ketegasan dari seorang Kepala Madrasah dibutuhkan

dalam menegakkan kedisiplinan. Kepala Madrasah harus bertindak tegas dalam

setiap pelanggaran yang dilakukan guru, karena apabila setiap pelanggaran yang

dilakukan tidak mendapat perhatian serius maka kedisiplinan yang diharapkan

tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga dengan keteladanan yang dicontohkan

Page 139: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

120

seperti mengerjakan tugas tepat waktu, datang paling awal dan pulang paling

akhir. Sehingga mencontohkan dari perilaku dan gerakan tubuh.

Menurut Syafaruddin (2013:81-82), Keteladanan adalah perilaku terpuji

dan disenangi karena sesuai dengan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran. Perilaku

keteladanan para pemimpin adalah dengan menunjukkan kepada para bawahan

mengenai apa yang harus mereka lakukan, dan memberikan contoh-contoh dan

terlibat dalam perilaku simbolik yang memberitahu perilaku yang layak untuk

dilakukan. Keteladanan dapat ditampilkan dalam disiplin waktu, kepatuhan

terhadap aturan, prosedur, tugas dan tanggung jawab sepenuhnya.

Adapun mendidik dengan memberi keteladanan memiliki dasar

sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur‟an surat Al-Ahzab ayat 21 yang

menerangkan dasar-dasar pendidikan, antara lain:

فرشلىلد كنىل اٱلل كنيرج ثل ةخص شأ موٱلل ٱلأخرٱل

وذنر اٱلل ٢١نثي [Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW itu suri tauladan yang baik

bagimu yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan hari akhir

dan dia banyak mengingat Allah].Q.S. Al-Ahzab;21

Sebagaimana Ghoffar (2004:461) dalam buku tafsir Ibnu Katsir

menterjemahkan bahwa ayat yang mulia ini adalah pokok yang agung tentang

mencontoh Rasulullah SAW. dalam berbagai perkataan, perbuatan dan

perilakunya. Untuk itu Allah SWT memerintahkan manusia untuk

mensuritauladani Nabi SAW. pada hari Ahzab dalam kesabaran, keteguhan,

kepahlawanan, perjuangan dan kesabarannya dalam menaati pertolongan dari

Rabb-Nya.

Rasulullah juga pernah bersabda:

تك نأ ثيدخي إلالج ةـى،

:فلوأ بىو

ليايأ الل؟رش

:كال طاغنىثدخوأ الج بىفلدغصانىو

أ

Page 140: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

121

[“Setiap ummatku akan masuk surga kecuali yang enggan. (Lalu) dikatakan

kepada beliau: „Siapa yang enggan itu wahai Rasulullah ?‟ Maka beliau

menjawab: „Barangsiapa mentaati aku ia pasti masuk surga, dan barangsiapa

yang mendurhakaiku maka ia enggan (masuk surge].” Shahih Bukhari: 7280

Kedisiplin guru yang dibahas berikut ini melingkupi kehadiran, pengisian

absen hadir dan guru pulang 15 menit setelah siswa pulang, ketepatan waktu

datang dan pulang dari Madrasah, keikutsertaan dalam apel pagi dan ketepatan

waktu dalam mengerjakan tugas dan juga ketepatan jadwal mengajar. Dari

indikator-indikator kedisiplinan tersebut di atas telah dijalankan oleh para guru

dengan sangat baik dalam mengerjakan tugas sehari-hari, sehingga kinerja guru

berjalan dengan lancar dan mencapai hasil maksimal.

Sebagaimana menurut Amini (2016:150) profesionalisme adalah satu

keadaan dimana seseorang yang memiliki pekerjaan secara terus-menerus

dilakukan dan dikembangkan. Seseorang akan profesionalisme bila ia terus

mengembangkan pengetahuannya, baik itu lewat pendidikan lanjutan maupun

pelatihan-pelatihan, kemudian orang tersebut selalu melekat antara dirinya dengan

apa yang dikerjakannya, dan ia terus bergabung dalam komunitas dimana ia

bekerja.

Dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen, dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian

sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sedangkan sertifikat pendidik adalah

bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai

tenaga profesional.

Menurut Syafaruddin (2012:161-162) Sertifikasi guru dapat diartikan

sebagai suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki

kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan

tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga

serifikasi.

Menurut Rochaety pembinaan profesionalisme dan menyejahterakan guru

(2010:38) meliputi : (1) menata kembali sistem jenjang karier guru dan tenaga

kependidikan lainnya; (2) meningkatkan kesejahteraan guru baik secara material

maupun psikologis; (3) memberikan perlindungan hukum dan rasa aman kepada

guru dalam menjalankan tugasnya; (4) memberikan kesempatan yang luas kepada

Page 141: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

122

guru untuk meningkatkan profesionalismenya melalui berbagai pelatihan dan

studi lanjut.

Menurut Hadijaya (2017:50) “...salah satu yang saat ini digunakan oleh

sistem pendidikan nasional Indonesia untuk untuk mengaitkan kinerja dengan

strategi penggajian adalah pemberian tunjangan profesi bagi guru, kepala

sekolah/madrasah, pengawas sekolah/madrasah. Sistem pemberian tunjangan

profesi dapat menjadi alat yang efektif untuk memotivasi guru, kepala

sekolah/madrasah, pengawas sekolah/madrasah untuk mendukung usaha

implementasi strategi peningkatan kinerja tenaga pendidik/tenaga kependidikan

dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Selain itu, guru juga meningkatkan kinerjanya karena adanya salary (gaji)

yang tinggi dan syarat dalam pemberkasan sertifikasi guru. Guru yang sudah

sertifkasi akan mendapatkan tunjangan dari pemerintah sesuai dengan kualifikasi

pendidikan dan guru yang sertifikasi dan inpassing akan disesuaikan dengan gaji

guru PNS dan berdasarkan kualifikasi dan golongan.

3. Implementasi Komunikasi Antar Sesama Guru, dan Tenaga

Kependidikan

Implementasi komunikasi antar sesama guru dan tenaga kependidikan

dalam meningkatkan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul

Washliyah Tembung adalah (1) mengadakan MGMP (Musyawarah Guru Mata

Pelajaran) yang berfungsi untuk saling bertukar pikiran dan memecahkan persolan

dalam mengerjakan tugas;(2) mengadakan kembali seminar, workshop, dan

pelatihan yang pernah diikuti oleh guru dan tenaga kependidikan;(3) mengasah

kemampuan penggunaan komunikasi digital seperti penggunaan laptop dan ilmu

teknologi dalam mengerjakan tugas ARD dan Simpatika; dan melakukan

koordinasi sesama guru dan tenaga kependidikan.

Menurut Daft (2013:76), komunikasi mengalir dari individu ke individu

dalam tatap muka dan latar kelompok. Perilaku komunikasi pemimpin adalah

mencakup pengarahkan perhatian orang lain menuju visi dan nilai suatu

organisasi. Pemimpin dapat menggunakan banyak metode komunikasi mencakup

canel yang kaya/beragam, dalam komunikasi, cerita, metapora, kegiatan informal,

keterbukaan dan dialog. Tidak hanya pidato formal, tetapi juga memotivasi

Page 142: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

123

pegawai”. Selain itu, komunikasi interpersonal membantu pimpinan memahami

pikiran dan perasaan para anggotanya.

Sebagaimana menurut Amini (2016:107) Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) adalah wadah bagi para guru untuk tingkat sekolah berlanjut.

Salah satu tujuannya adalah untuk menjadi wadah bagi para guru dalam

mendiskusikan berbagai persoalan terkait dengan kegiatan pembelajaran, peran

guru dalam mengajar, mendidik, melatih dan membimbing siswa.

Dan komunikasi antar sesama guru melalui Muyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) yang mana para guru bertugas dalam penyusunan program dan

pengembangan mata pelajaran sejenis, koordinasi penggunaan ruang sarana,

koordinasi kegiatan guru-guru mata pelajaran sejenis, pelaksanaan kegiatan

membimbing guru dalam proses belajar mengajar yang bertujuan untuk

peningkatan kinerja guru, selain itu guru juga berkomunikasi melalui briefing dan

face to face antar sesama guru mata pelajaran, dan juga saling bertukar pikiran

dalam mengembangkan pembelajaran dan juga menyelesaikan masalah tugas.

Guru juga melakukan komunikasi dengan guru diluar Madrasah untuk saling

berbagi pengalaman dalam peningkatan kinerja guru baik lewat handphone

maupun face to face. MGMP berfungsi sebagai tempat bertukar pikiran dan juga

memecahkan persoalan dalam mengerjakan tugas.

Sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Qur‟an tentang musyawarah terdapat

dalam Q.S Ali-Imron ayat 159 sebagai berikut :

ا فت رحث ٱلل غيظ ا فظ نج ول ل لٱىليبلج ا فض لمف وٱخفخ ٱشخغفرخ ف وطاور مر ل

ٱل ك فخ ج غز فإذا

نعل ٱلل إن ٱلل يب ك خ ١٥٩ينٱل

[Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap

mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka

menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah

ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada

Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-

Nya].Q.S. Ali-Imran(3):159

Page 143: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

124

Dalam tafsir jalalayn (Wijayanto, dkk, 2015:1) menterjemahkan sebagai

berikut : (Maka berkat) ma merupakan tambahan (rahmat dari Allah kamu

menjadi lemah lembut) hai Muhammad (kepada mereka) sehingga kamu hadapi

pelanggaran mereka terhadap perintahmu itu dengan sikap lunak (dan sekiranya

kamu bersikap keras) artinya akhlakmu jelek tidak terpuji (dan berhati kasar)

hingga kamu mengambil tindakan keras terhadap mereka (tentulah mereka akan

menjauhkan diri dari sekelilingmu, maka maafkanlah mereka) atas kesalahan yang

mereka perbuat (dan mintakanlah ampunan bagi mereka) atas kesalahan-

kesalahan itu hingga Kuampuni (serta berundinglah dengan mereka) artinya

mintalah pendapat atau buah pikiran mereka (mengenai urusan itu) yakni urusan

peperangan dan lain-lain demi mengambil hati mereka, dan agar umat meniru

sunah dan jejak langkahmu, maka Rasulullah SAW. banyak bermusyawarah

dengan mereka. (Kemudian apabila kamu telah berketetapan hati) untuk

melaksanakan apa yang kamu kehendaki setelah bermusyawarah itu (maka

bertawakallah kepada Allah) artinya percayalah kepada-Nya. (Sesungguhnya

Allah menyukai orang-orang yang bertawakal) kepada-Nya.

Dalam sebuah hadits disebutkan:

ا يجخدارأ

كثأ

رةأ لصداةمظ ل وغياللصلاللرش

“ شي

Saya tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak bermusyawarah dengan

para sahabatnya dibanding Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam. (Hadits

Jami' At-Tirmidzi No. 1636 - Kitab Jihad)

Selain MGMP ini guru juga mengikuri pelatihan, seminar dan juga

pembinaan yang dapat meningkatkan kinerja guru sehingga dengan adanya

pelatihan, seminar dan juga pembinaan dapat meningkatkan profesinalisme guru

dan dengan ilmu yang di peroleh dari seminar dan juga pelatihan-pelatihan

lainnya yang menunjang kinerja guru kemudian dibagikan kepada guru dan tenaga

kependidikan lainnya agar guru yang lainnya bisa menerapkan ilmu tersebut

dalam pembelajaran dan saling belajar dari pengalaman masing-masing guru baik

dalam sharing atau bahkan Kepala Madrasah mengadakan kembali pelatihan di

Madrasah.

Page 144: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

125

Selain itu, guru juga mengkuti seminar atau pelatihan yang dapat

meningkatkan kinerja guru. Sehingga dengan pelatihan tersebut mengembangkan

kompetensi dan skill guru dalam mengajar. Menurut Amini (2016:118) salah satu

hal yang harus diperhatikan adalah kegiatan setelah mengikuti pelatihan, banyak

orang yang menyelsaikan pelatihan sangatlah sulit, tetapi lebih sulit menerapkan

hasil pelatihan dalam kehidupan sehari-hari di pekerjaannya. Bila pelatihan

direncanakan dengan baik, bila waktu dan proses dikelola dengan sedemikian

rupa, maka hasil pelatihan akan mudah dilaksanakan. Seorang gur yang telah

mengikuti pelatihan adalah sebaiknya dapat menerapkan untuk dirinya sendiri,

untuk lingkungan kecil di kelas, teman sekelompok, satu sekolah baru untuk

semua..

Menurut Rochaety sumber daya manusia (2010:25) adalah para staf

penanggung jawab perencanaan dan pengembangan teknologi informasi pada

sebuah lembaga pendidikan. dengan demikian para staf tersebut benar-benar

memiliki tanggung jawab terhadap pengoperasian teknologi informasi, memiliki

kompetensi untuk memecahkan masalah yang dihadapi lembaga pendidikan

sehari-hari, dan selalu mencari kesempatan menggunakan teknologi informasi

untuk kemajuan lembaga pendidikan tersebut. Melalui kombinasi aktivitas

pelatihan, pengalaman bekerja, kemampuan manajerial, dan kepemimpinan yang

berkualitas, staf teknologi informasi tersebut akan memiliki pengetahuan dan

kompetensi yang dibutuhkan..

Komunikasi antar sesama guru, tenaga kependidikan dalam

meningkatkkan kinerja tenaga kependidikan di Madrasah Tsanawiyah Al-

Jam'iyatul Washliyah Tembung harus aling berkoordinasi, sebagaimana Kepala

Madrasah menyampaikan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kependidikan di

Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung adalah bagian tata

usaha beserta stafnya, bagian keamanan Madrasah dan juga bagian perpustakaan.

Di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung tenaga kependidikan

dalam menjalankan tugas haruslah bersifat pelayanan, karena tenaga kependidikan

itu merupakan pelayan di Madrasah agar para guru bisa bekerja dengan baik.

Selanjutnya kepala Madrsah sangat memprioritaskan administrasi yang harus

dikelola dengan cermat, dan teliti. Karena ketika ada salah dalam menginfut data

Page 145: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

126

maka data tersebut tidak valid. Beliau juga menekankan bahwa keberhasilan dari

sebuah pendidikan bermula dari keberhasilan administrasi yang dikelola dengan

cermat dan teliti, untuk mempermudah hal itu kepala Madrasah menyediakan satu

orang tenaga operator untuk membantu pekerjaan tata usaha.

Jenis-jenis administrasi yang menjadi tanggung jawab kerja tenaga

kependidikan yaitu, menyusun program tata usaha madrasah, mengelola keuangan

madrasah, mengurus administrasi ketenagaan dan siswa, membina dan

pengembangkan karir pegawai tata usaha madrasah, menyusun administrasi

perlengkapan madrasah menyusun dan pengajian data/statistik madrasah,

mengkoordinasikan dan melaksanakan 9K, menuyusun laporan pelaksanaan

kegiatan pengurusan katata usahaan madrasah secara berkala. Kepala Madrasah

juga menekankan kesiapan dari tenaga kependidikan untuk bisa bekerja sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan, sehingga apabila surat atau data yang

dibutuhkan dapat selesai tepat pada waktunya, dan diarsipkan dengan baik sebagai

arsip madrasah sebagai data pertinggal di Madrasah.

Menurut Rochaety Informasi (2010:1) merupakan satu-satunya sumber

yang dibutuhkan seorang pimpinan lembaga pendidikan. informasi dapat diolah

dari sumber lain yang dipengaruhi oleh organisasi yang sangat kompleks dan

perangkat komputer yang dimiliki. Informasi dapat memperbaiki kinerja lembaga

pendidikan, layaknya kinerja usaha lembaga bisnis.

Kemudian untuk proses kegiatan kerja tenaga akademik kepala Madrasah

mewajibkan tenaga kependidikan di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul

Washliyah Tembung harus menguasai program-program komputer. Penguasaan

program-program komputer tersebut sangat penting untuk di kuasai agar dapat

membantu kinerja tenaga kependidikan, sehingga tugas-tugas tenaga

kependidikan dapat dikerjakan dengan baik dan tepat waktu. Selanjutnya, Kepala

Madrasah menerapkan pola agar tenaga kependidikan bisa menguasai program-

program tersebut, sehingga kepala tata usaha atau stafnya bisa mengajari para

guru-guru dalam melaksanakan tugas seperti pemberkasan sertifikasi guru,

pengerjaan aplikasi raport digital (ARD), aplikasi simpatika dan lainnya.

Kemudian untuk keberhasilan proses kerja tenaga kependidikan mereka

harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, sehingga mereka akan

Page 146: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

127

melakukan pekerjaannya dengan totalitas dan teliti. Seluruh pekerjaan

administrasi Madrasah adalah tanggung jawab dari tenaga kependidikan,

terkadang pekerjaan administrasi tersebut memiliki batas waktu penyerahan

karena itu harus dapat diselesaikan sebelum jatuh batas waktunya. Misalnya,

dalam penyelesaian aplikasi simpatika yang akan tertutup apabila tidak

mengerjakan sesuai batas pengerjaan yang telah ditentukan.

Selanjutnya tentang tanggung jawab kerja penjaga keamanan Madrasah

Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah Tembung, penjaga keamanan memiliki

tanggung jawab yang besar dalam keamanan dan kondusifnya lingkungan

Madrasah. Dalam hal ini kepala Madrasah selalu melakukan komunikasi dengan

penjaga keamanaan tentang apa yang harus diprioritaskan dalam melaksanakan

tugas-tugasnya, Kepala Madrasah menekankan bahwa keamanan Madrasah sangat

penting untuk dijaga, begitu juga dengan keamanan siswa. Siswa tidak boleh

sembarangan keluar dari gerbang pagar terkecuali memiliki izin dari guru yang

sedang piket, setelah memiliki izin baru boleh untuk keluar gerbang. Penjaga

keamanan atau biasa disebut satpam selalu berjaga di depan gerbang untuk

menjaga keamanan madrasah, bahkan ketika tamu masuk satpam bisa di jumpai di

samping pagar. Kemudian penegakan disiplin bagi siswa merupakan sebagian

tanggung jawab petugas keamanan dan guru piket. Setiap siswa yang melakukan

pelanggaran dan kedapatan oleh petugas keamanan maka akan diserahkan kepada

guru piket untuk diproses sesuai dengan kesalahannya.

Dan begitu juga halnya kebersihan yang harus menjaga kebersihan

Madrasah, karena siswa melaksankan sholat dhuha dan sholat zhuhur di lapangan

Madrasah. Maka petugas kebersihan harus selalu membersihkan lapangan agar

siswa pun merasa nyaman untuk melakukan ibadah.

Kegiatan komunikasi kepala Madrasah dengan tenaga kependidikan

berlangsung sesuai dengan yang harapan dan tujuan, karena kepala Madrasah

turut serta dan mengikut sertakan kepala tata usaha dalam proses meningkatkan

kinerja tenaga kependidikan dan bahkan Kepala Madrasah juga ikut melaksankan

tugas administrasi. Pendelegasian tugas dan tanggung jawab dikomunikasikan

dengan baik dan jelas sehingga tenaga kependidikan faham dan mengerti akan

tugas dan tanggung jawab mereka selaku tenaga kependidikan. Rasa tanggung

Page 147: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

128

jawab yang besar dan rasa kekeluargaan tercermin dari sikap dan proses tenaga

kependidikan melayani semua administrasi di Madrasah Tsanawiyah Al-

Jam'iyatul Washliyah Tembung. Dedikasi yang tinggi juga tercermin dari petugas

keamanan yang selalu sigap dalam menjaga ketertiban dan kemanan lingkungan

Madrasah. Hal ini semua dapat berjalan dengan baik karena komunikasi yang

dilakukan oleh kepala Madrasah dengan tenaga kependidikan berjalan dengan

baik dan bersifat kekeluargaan, sehingga tenaga kependidikan selalu merasa di

ayomi. Ini tercermin dari sikap tenaga kependidikan yang selalu ramah dan sopan

dalam menjalankan tugasnya dan pada saat melayani guru yang membutuhkan

bantuan masalah administrasi.

Page 148: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

129

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan uraikan pada bab

pembahasan di atas tentang implementasi komunikasi organisasi dalam

peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah

Tembung, maka dapat disimpulkan:

Implementasi komunikasi Kepala Madrasah dengan guru dalam

meningkatkan kinerja Guru yaitu (1) komunikasi verbal seperti mengadakan rapat,

briefing dan face to face dan tulisan seperti mencetak program kerja;(2)

Komunikasi nonverbal yaitu memahami bahasa tubuh seperti mimik muka dan

gerakan tubuh;(3) melakukan komunikasi digital seperti membagikan informasi

melalui smartphone; (4) meningkatkan disiplin; (5) mengadakan seminar,

workshop dan diklat; (6) menyediakan sarana dan prasarana;(7) melakukan

monitoring, pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja guru;(8) memberikan

motivasi, arahan, dan contoh keteladanan kepada guru;

Implementasi Komunikasi Kepala Madrasah dengan guru dalam

peningkatan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul Washliyah

Tembung yaitu (1) komunikasi lisan (verbal) yaitu menyampaikan pendapat, ide,

dan saran baik melalui rapat, briefing maupun face to face; (2) komunikasi

nonverbal yaitu mencontoh keteladanan Kepala Madrasah; (3) Mengumpulkan

laporan bulanan;(4) Mengikuti seminar, workshop dan pembinaan untuk

menumbuhkan skill dan profesionalisme guru;(5) Adanya salary (gaji) yang

tinggi.

Implementasi komunikasi antar sesama guru dan tenaga kependidikan

dalam meningkatkan kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jam'iyatul

Washliyah Tembung yaitu (1) Mengadakan MGMP (Musyawarah Guru Mata

Pelajaran) yang berfungsi untuk saling bertukar pikiran dan memecahkan persolan

dalam mengerjakan tugas;(2) mengadakan kembali seminar, workshop, dan

pelatihan yang pernah diikuti oleh guru dan tenaga kependidikan;(3) mengasah

kemampuan penggunaan komunikasi digital seperti penggunaan laptop dan ilmu

129

Page 149: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

130

teknologi dalam mengerjakan tugas ARD dan Simpatika; dan melakukan

koordinasi sesama guru dan tenaga kependidikan.

B. Rekomendasi

1. Bagi Kepala Madrasah

a. Agar selalu menjaga komunikasi baik komunikasi verbal maupun

nonverbal dalam meningkatkan kinerja guru sehingga kinerja guru, tenaga

kependidikan selalu mengalami peningkatan.

b. Memberikan keteladanan bagi guru

2. Bagi Guru dan Tenaga Kependidikan

a. Saling menjaga komunikasi yang baik dengan Kepala Madrasah, WKM,

sesama guru dan tenaga kendidikan.

b. Terus meningkatkan skill dan prestasi kerja

c. Tetap bekerjasama dalam menyelesaikan persoalan tugas

d. Tetap disiplin dalam mengejakan tugas, terus meningkatkan kinerja.

e. Menjadikan rapat, briefing, dan face to face sebagai komunikasi yang

harus terus dijaga dan dipertahankan dalam meningkatkan kinerja

Page 150: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

131

DAFTAR PUSTAKA

Albani, Muhammad Nashruddin. Ringkasan Shahih Muslim. Jakarta: Pustaka

Azzam. 2008.

Al-Mahalli, Al-Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad, A.-I. J.-

S. Tafsir Jalalain. Surabaya: PT. eLB Fitrah Mandiri Sejahtera. 2015.

Alvonco, Johnson. Practical Communication Skill: Sistem Komunikasi Model

Umum dan HORENSO Untuk Sukses dalam Bisnis dan Kehidupan,

Jakarta: Elex Media Komputindo, 2014.

Ambarita, Biner, dkk. Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta. 2014.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

2013.

Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatann Praktik . Jakarta: Rineka

Cipta.2013.

Ar-Rifa‟i, Muhammad Nasib. Kemudahan dari Allah : Ringkasan Tafsir Ibnu

Katsir, Jilid 4. Jakarta : Gema Insani.1999.

Bustamar, Jamaluddin Idris, Khairuddin “Strategi Kepala Sekolah dalam

Pengembangan Profesional Tenaga Kependidikan Pada Sma Negeri 5

Darussalam Banda Aceh”,2016.

Certo, Samuel C., Supervision: Concepts and Skill-Building, New York :

McGraw-Hill : , 2008.

Danim, Sudarwan. Menjadi Komunitas Pembelajaran: Kepemimpinan

Transformasinal dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran, Cet. 2, .

Jakarta: Bumi Aksara. 2005.

Djalaluddin, Ahmad. Manajemen Qur‟ani. Yogyakarta : UIN Malang Press, 2007.

Djamarah, Saiful Bahri. Guru & Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,Cet. 3.

Jakarta: Rineka Cipta. 2010.

Downs, Cal W., and Allyson D. Adrian. Assessing Organizational

Communication: Strategic Communication Audits, New York : The

Cuilford Press 2004.

131

Page 151: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

132

Fajar, Marhaeini. Ilmu Komunikasi: Teori Dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

2009.

Faules, R. Wayne pace dan Don F. Komunikasi Organisasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006.

Garniwa, Iwa, dan Herman Sofyandi. Perilaku Organisasional. Yogyakarta:

Graha Ilmu. 2007.

Gunawan, Imam Strategi Meningkatkan Kinerja Guru: Apa Program Yang

Ditawarkan Oleh Kepala Sekolah ?. 2015.

Ghoffar, Abdul, dkk. Tafsir Ibnu Katsir. Bogor : Pustaka Imam Asy-Syafi‟i.

2004.

Hadijaya, Yusuf. Administrasi Pendidikan. Medan: Perdana Publishing. 2012.

. Menyusun Strategi Berbuah Kinerja Pendidik Efektif. Medan :

Perdana Publishing. 2013.

Hermana Dody dan Ujang Cepi Barlian. Komunikasi dalam Organisasi. 2004.

Ivancevich, John M., dkk. Perilaku dan manajemen Organisasi. Jakarta:

Erlangga. 2006.

Kasiran, Moh. Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan dan Penguasaan

Metodologi Penelitian, Malang: UIN Malang Press. 2008.

Kaswan. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Keunggulan Bersaing

Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2012.

Katsir, Ibnu. Tafsir Juz Amma,. Jakarta : Pustaka Azzam. 2007.

. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir III. Jakarta : Gema Insani. 1989.

Kementrian Agama RI. Mushaf Al-Quran dan Terjemahnya.2005.

Page 152: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

133

Mangkunegara, A. A. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung :

Remaja Rosdakarya. 2013.

Mesiono. Manajemen Organisasi. Bandung: Citapustaka Media Perintis. 2014.

MP, Nur Alimah. Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Smp

Negeri Di Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta. 2013.

Morissan. Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana. 2013.

Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. 2014.

Mulyana, D. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. 2015.

Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. 2007.

Nasib, Tua Lumban. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru.

2018.

Nawawi, Hadari. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Gunung Agung. 1983.

Nurjaman, Kadar dan Khaerul Umam, Komunikasi & Public Relation, Bandung :

Pustaka Setia, 2012

Pangarso, Astadi. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Deepublish, 2016.

Papa, Michael J., Organizational Communication : Perspectives and Trends.

London : Sage Publications Ltd.1997.

Pribadi, B. A. Desain dan Pengembangan Program Pelatihan Berbasis

Kompetensi, . Jakarta : Prenada Media Group. 2014.

Purwanto, Djoko. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga, 2006.

Quthb, S. Tafsir Fi-Zhilalil Qur‟an: Di Bawah Naungan Al-Qur‟an. Jakarta :

Robbani Press. 2003.

Riani, A. L. Manajemen Sumberdaya Manusia Masa Kini. Yogyakarta: Graha

Ilmu. 2013.

Page 153: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

134

Rivai, Veithzal, dan Deddy Mulyadi. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.

Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2013.

Rizvi, M. Ashraf, Effective Technical Commication, New Delhi : Tata McGraw-

Hill Publishing Company Limited, 2006.

Robbins, Stephen P. Organisational Behaviour:Global and Southern African

Perspectives. South Africa : Pearson Education, Inc. Publishing.2009.

Rochaety, Ety, dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara, 2010.

Rodriques, M.V., Effective Business Communication, New Delhi : Concept

Publishing Company. 2003.

Rusdiana, Z. M. Komunikasi dan Teknologi Informasi Pendidikan. Bandung:

Pustaka Setia. 2017.

Ruslan, R. Metode Penelitian: Public Relations & Komunikasi. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada. 2008.

Saleh, Akh. Muwafik. Komunikasi dalam Kepemimpinan Organisasi, Malang:

UB Press, 2016.

Salim, S. d. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Citapustaka Media. 2007.

Sarbini, d. N. Perencanaan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. 2011.

Sarwoprasodjo, D.E. Kosasih, S. dan D. Susanto “Komunikasi Organisasi dalam

Pengembangan Kinerja Pengurus Gapoktan Pada Program Penguatan

Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat”.2014.

Sa‟ud, U. S. Perecanaan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2009.

Shalih bin Muhammad Alu Asy-Syaikh. Tafsir Muyassar I. Jakarta: Darul Haq.

2016.

Shindy, Muhammad. Komunikasi Organisasi Sekolah Studi Kasus : Upt SMP 20

Mei Kota Depok. 2017.

Siagian, Sondang P. Fungsi-Fungsi Manajerial. Ed. Rev. Jakarta: Bumi Aksara,

2007.

Page 154: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

135

Sistem Informasi untuk Mengambil Keputusan. Jakarta: Gunung

Agung. 1997.

Siahaan, I. N. Manajemen Pengembangan Profesionalitas Guru. Bandung:

Citapustaka Media Perintis. 2009.

Sidabutar, Felina Susianti. KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA

PEGAWAI (Studi Korelasional mengenai Pengaruh Komunikasi

Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Toba Samosir). 2015.

Sitorus, M. Metodologi Penelitian Pendidikan Islam. Medan: IAIN PRESS. 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung: Alfabeta. 2015.

Susanto, A. Manajemen Peningkatan Kinerja Guru (Konsep, Strategi, dan

Implemantasinya). Jakarta : Prenada Media Group. 2018.

Susilawati Elia. Komunikasi Organisasi di SMK. 2016.

Sutrisno, E. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Group.

2009.

Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana. 2010.

Suyati, Sri, P. A. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

1995.

Syafaruddin. Manajemen Organisasi Pendidikan Perspektif Sains dan Islam.

Medan: Perdana Publishing. 2015.

Thoha, Miftah. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:

Grafindo Persada, 2003.

Turner, Paul. Organisational Communication : The Role the HR Profesional,

London : Chartered Institute of Personnel and Development.2003.

Uha, I. N. Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja. Jakarta: Kencana.

2013.

Page 155: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

136

Umam, Khaerul. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia. 2010.

Usman, Husaini. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan (Edisi 4).

Jakarta: Bumi Aksara. 2011.

Umar, Asril. Pelaksanaan Komunikasi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

Kinerja Guru dan Tenaga Kependidikan di MAS YMPI Sei Tualang Raso

Kota Tanjung Balai. 2017.

Wibowo. Manajemen Kinerja. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. 2008.

Wijayanto, Indra Sakti. TafsirQ.com/ /3-ali-imran/ayat-159. 2015

Zakaria, Zainal Arifin. Tafsir Inspirasi. Medan: Duta Azhar. 2012.

Zulkarnain, dan Wildan. Dinamika Kelompok: Latihan Kepemimpinan

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2013.

Page 156: PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ...repository.uinsu.ac.id/7148/1/NURHALIMAH HARAHAP.pdfMadrasah Heads in improving teacher performance in Madrasah Tsanawiyah Al Jam'iyatul

137

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

NAMA : Nurhalimah Harahap S.Pd

TEMPAT, TANGGGAL LAHIR : Lobung, 10 Nopember 1994

IPK : 3,89 (S1)

JENIS KELAMIN : Perempuan

AGAMA : Islam

ALAMAT : Jl. Nusa Indah Gg. Melati No. 53

NO. TELP. RUMAH/ HP : 085358823315

ALAMAT E-MAIL : [email protected]

DATA ORANG TUA

Nama Ayah : Tajuddin Harahap

Nama Ibu : Khomsiah Nasution

Alamat : Jl. Simpanggambir Lobung Kec. Lingga

Bayu, Kab. Mandailing Natal

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

- 2001-2007 : MIN SIMPANGGAMBIR

- 2007-2010 : MTs.N SIMPANGGAMBIR

- 2010-2013 : MAN 2 MODEL PADANGSIDIMPUAN

- 2013-2017 : S1 MPI UIN SU

Prestasi yang pernah diraih :Mahasiswa Terbaik Jurusan MPI UIN SU 2017

Pengalaman Kerja :Kepala Sekolah di MIS Bina Insan Batang Kuis

PENGALAMAN ORGANISASI :

1. HMJ MPI

Jabatan Tahun

Staf Bid. Pendidikan dan Kewirausahaan 2014-2016

2. KAIZEN MPI

Jabatan Tahun

Sekretaris Umum 2016-2017

3. LDK AL-IZZAH UIN SU Jabatan Tahun

Staf Humas 2014-2015

Sekretaris Biro Kesekretariatan 2015-2016

Sekretaris Humas dan Syiar 2016-2017

Medan, 04 November 2019

Yang Menyatakan,

Nurhalimah Harahap

NIM. 0332173012