pro kontra uu pilkada

4
5. Diantara pendukung wacana pilkada DPRD ada yang secara eksplisif mengangkat fakta permasalahan yang melekat pada penyelenggaraan pilkada 10 tahun terakhir menurut mereka mengembalikan pilkada ke DPRD bukan secara realistis. Kita sudah 10 tahun pakai Pilkada langsung. Apa hasilnya? Apakah rakyat makin sejahtera? Apakah korupsi makin kurang? Dari 10 tahun Pilkada langsung, biaya demokrasi makin mahal. Pada umumnya hanya orang punya modal atau punya cukong yang bisa jadi kepala daerah. Setelah jadi, bisa saja mereka terikat balas budi pada sponsor atau donatur, antara lain dalam bentuk proyek atau sejenisnya. Motif balikan modal juga jadi pola sebagian kepala daerah. Modal itu cukup besar. Dari hari ke hari biaya politik makin besar. Takheran ada sekitar 330 gubernur, bupati, walikota tersangkut kasus korupsi atau lainnya. Ini produk Pilkada langsung. Ada juga kepala daerah yang bagus, namun jumlahnya kalah dari yang tersangkut masalah. Belum lagi penyelenggaraan Pilkada langsung yang mahal, setidaknya 20 M per satu kabupaten. Artinya 100 trilyun untuk 500 kabupaten. Apa yg bisa kita pakai dg 100 triyun? Banyak sekali. Bisa untuk pendidikan, usaha kecil, pertanian, dll.

Upload: hishnul180695

Post on 20-Jul-2015

31 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRO KONTRA UU PILKADA

5. Diantara pendukung wacana pilkada DPRD ada yang secara eksplisifmengangkat fakta permasalahan yang melekat pada penyelenggaraanpilkada 10 tahun terakhir menurut mereka mengembalikan pilkada ke

DPRD bukan secara realistis.

Kita sudah 10 tahun pakai Pilkada langsung. Apa hasilnya? Apakah rakyatmakin sejahtera? Apakah korupsi makin kurang?

Dari 10 tahun Pilkada langsung, biaya demokrasi makin mahal. Padaumumnya hanya orang punya modal atau punya cukong yang bisa jadikepala daerah. Setelah jadi, bisa saja mereka terikat balas budi pada

sponsor atau donatur, antara lain dalam bentuk proyek atau sejenisnya. Motif balikan modal juga jadi pola sebagian kepala daerah. Modal itucukup besar. Dari hari ke hari biaya politik makin besar. Tak heran adasekitar 330 gubernur, bupati, walikota tersangkut kasus korupsi atau

lainnya. Ini produk Pilkada langsung.

Ada juga kepala daerah yang bagus, namun jumlahnya kalah dari yang tersangkut masalah. Belum lagi penyelenggaraan Pilkada langsung yang mahal, setidaknya 20 M per satu kabupaten. Artinya 100 trilyun untuk

500 kabupaten. Apa yg bisa kita pakai dg 100 triyun? Banyak sekali. Bisauntuk pendidikan, usaha kecil, pertanian, dll.

Page 2: PRO KONTRA UU PILKADA

6. Fakta lain dari dampak negatif pilkada langsung

• "Pertama, tingginya biaya politik, yang memunculkan 'barrier to entry' (penghalang) dari calon berkualitas tapi berbiaya cekak

• Kedua, munculnya politik balas budi dari calon yang menang dengan mengarahkanprogram bantuan sosial hanya kepada kantong-kantong desa yang memilihnya. Ketiga, kebutuhan mencari "uang kembalian" menjadikan 60 persen atau sebanyak292 kepala daerah yang terpilih secara dalam pilkada langsung terjeratpersoalan hukum.

• Ketiga, pilkada langsung butuh dana besar. Pilkada tak langsung dinilai bisamenghemat anggaran negara yang bisa digunakan untuk membiayai sektor-sektorpenting lain bagi kesejahteraan rakyat.

• Keempat, pilkada langsung meningkatkan eskalasi konflik horizontal.

• Kelima, pilkada langsung memunculkan sejumlah ketidakpastian karena berlarut-larut dalam sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi yang sampai beberapa waktulalu menimbulkan skandal tersendiri.

• Keenam, pilkada langsung memunculkan fenomena 'ketidakpatuhan' koordinasibupati/wali kota kepada gubernur selaku kepanjangan tangan pemerintah pusat.

• Ketujuh, moratorium (penghentian) pilkada langsung akan menghemat anggarannegara sekitar Rp50 triliun dalam lima tahun, yang bisa digunakan untukkepentingan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Page 3: PRO KONTRA UU PILKADA

Lanjutan…

• Kedelapan, pilkada oleh DPRD adalah pelurusan arah demokrasi. Dari demokrasi liberal ke demokrasi Pancasila, sesuai demokrasi perwakilanyang tertulis dalam sila Pancasila di sila ke-4.

• Sembilan, pilkada langsung melestasrikan 'money politics' atau politikuang. "Menjadikan demokrasi langsung kehilangan esensi,"

Page 4: PRO KONTRA UU PILKADA

7. Apakah pilkada kembali ke DPRD otomatis masalah di pilkada langsungakan hilang, dan semua proses pemilu kepala daerah akan lebih baik, dan

menghasilkan pemimpin yang cerdas

Apakah korupsi akan hilang jika Pilkada melalui DPRD? Ya tak ada jaminan, tapilebih kecil kemungkinannya, dan lebih terkontrol. Karena itu dalam Pilkada melaluiDPRD bisa libatkan civil society dan lembaga negara seperti KPK, PPATK, dll.

pemilihan di DPRD tidak lantas menjamin hilangnya biaya politik. Praktek suaptetap ada, namun biayanya tidak semahal dibandingkan dengan pemilihanlangsung.

Jumlah anggota DPRD kalau ditingkat II paling sekitar 45 orang. Untuk mengawasipraktek suap saat pemilihan bisa diawasi oleh wartawan, LSM atau aparat. Tapikalau pemilihan langsung kan tidak mungkin mengawasi satu persatu parapemilih. Makanya pemilihan lewat DPRD masih lebih mudah untuk diawasiketimbang pemilihan langsung.