prioritas masalah dari spm puskesmas borobudur paling fix banget

10
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH BERDASARKAN METODE HANLON KUANTITATIF Setelah ditemukan masalah kegiatan program (dengan menentukan hasil kegiatan, dalam SPM, yang pencapaiannya < 100%), langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah. Masalah yang ditemukan adalah, sbb : No Program Pencapaian (< 100%) 1. Cakupan kunjungan bumil k1 98.62% 2. Neonatal resti yang ditemukan 84% 3. Pembinaan dukun 40.33% 4 DDTK balita dan usia pra sekolah 72.82% 5. Cakupan pelayanan pra usila dan usila 34.49% 6. Jumlah tempat-tempat umum yang diperiksa 8.05% 7. TP2M 18.26% 8. Cakupan suspek TB paru 10.21% 9. Penemuan kasus BTA (+) 14.01% 10 . Cakupan balita dengan pneumonia 25.61% 11 Jumlah bumil yang mendapat TT1 50.21% 12 . Jumlah bumil yang mendapat TT2 51.01% 13 . Desa dengan garam beryodium 88.89% 14 . Jumlah kader terlatih 90.80% 15 . UKGS tahap 3 42.03%

Upload: audyody

Post on 14-Sep-2015

17 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Prioritas Masalah

TRANSCRIPT

BAB III

PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

BERDASARKAN METODE HANLON KUANTITATIFSetelah ditemukan masalah kegiatan program (dengan menentukan hasil kegiatan, dalam SPM, yang pencapaiannya < 100%), langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah.Masalah yang ditemukan adalah, sbb :

NoProgramPencapaian (< 100%)

1.Cakupan kunjungan bumil k198.62%

2.Neonatal resti yang ditemukan84%

3.Pembinaan dukun40.33%

4DDTK balita dan usia pra sekolah72.82%

5.Cakupan pelayanan pra usila dan usila34.49%

6.Jumlah tempat-tempat umum yang diperiksa8.05%

7.TP2M18.26%

8.Cakupan suspek TB paru10.21%

9.Penemuan kasus BTA (+)14.01%

10.Cakupan balita dengan pneumonia25.61%

11Jumlah bumil yang mendapat TT150.21%

12.Jumlah bumil yang mendapat TT251.01%

13.Desa dengan garam beryodium88.89%

14.Jumlah kader terlatih90.80%

15.UKGS tahap 342.03%

Untuk penentuan prioritas masalah dengan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif.

Kriteria dalam Hanlon Kuantitatif sbb ::

Kriteria A: Besarnya masalah

Kriteria B: Kegawatan masalah

Kriteria C: Kemudahan dalam penganggunalan

Kriteria D: Faktor PEARL

1. Kriteria A: Besarnya masalah

Besarnya masalah dapat ditentukan melalui langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Menentukan besar masalah dengan cara menghitung selisih presentasi pencapaian hasil kegiatan dengan pencapaian 100%.Contoh Program-program yang belum mencapai target

NoProgramPencapaian (< 100%)Besarnya masalah( 100 % - % pencapaian)

1.Cakupan kunjungan bumil k198.62%1,38%

2.Neonatal resti yang ditemukan84%16%

3.Pembinaan dukun40.33%59.67%

4DDTK balita dan usia pra sekolah72.82%27.18%

5.Cakupan pelayanan pra usila dan usila34.49%65.51%

6.Jumlah tempat-tempat umum yang diperiksa8.05%91.95%

7.TP2M18.26%81.74%

8.Cakupan suspek TB paru10.21%89.79%

9.Penemuan kasus BTA (+)14.01%85.99%

10.Cakupan balita dengan pneumonia25.61%74.39%

11.Jumlah bumil yang mendapat TT150.21%49.79%

12.Jumlah bumil yang mendapat TT251.01%48.99%

13.Desa dengan garam beryodium88.89%11.11%

14.Jumlah kader terlatih90.80%9.2%

15.UKGS tahap 342.03%57.97%

Langkah 2: Menentukan kolom/kelas interval dengan Rumus Sturgess :

k = 1 + 3,3 Log n

Keterangan:

k = jumlah kolom/kelas

n = jumlah masalah

dalam contoh masukkan ke rumus : k = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 15

= 1 + 3,3 x 1.176= 5,56.( 6 kelas

Langkah 3 : Menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besarnya masalah terbesar dengan terkecil kemudian di bagi kelas/kolomNilai besar masalah : terbesar= 91.95

terkecil = 1.38Interval:nilai terbesar nilai terkecil

k

: 91.95 1.38 ( 15

6

Langkah 4. Menentukan skala interval dan nilai tiap interval sesuai jumlah kolom/kelas.:

Kolom/KelasSkala intervalNilai

Skala 1Skala 2

Skala 3

Skala 4

Skala 5

Skala 61.38 - 16.3816.39 - 31.3932.40 - 47.4047.41 - 62.4162.42 - 77.4277.43 - 92,431

2

3

4

5

6

Langkah 3 : Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya

Kriteria A: besarnya masalah

Masalah Besarnya masalah terhadap presentase pencapaianNilai

1.38 - 16.38(1)16.39 -31.39 (2)32.40 - 47.40 (3)47.41 - 62.41 (4)62.42 - 77.42 (5)77.43 - 92,43 (6)

1X1

2X1

3X4

4X2

5X5

6X6

7X6

8X6

9X6

Masalah Besarnya masalah terhadap presentase pencapaianNilai

1.38 - 16.38(1)16.39 -31.39 (2)32.40 - 47.40 (3)47.41 - 62.41 (4)62.42 - 77.42 (5)77.43 - 92,43 (6)

10X5

11X4

12X4

13X1

14X1

15X4

III.3.2 Kriteria B: kegawatan masalah

Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan keganasan, tingkat urgensi, dan tingkat penyebaran/meluasnya tiap masalah dengan sistem scoring dengan score 1 5.

Keganasan dinilai sbb :

Sangat ganas = 5

Ganas

= 4

Cukup ganas = 3Kurang ganas = 2

Tidak ganas = 1

Tingkat urgensi dinilai sbb :

Sangat mendesak= 5

Mendesak

= 4

Cukup mendesak = 3

Kurang mendesak = 2

Tidak mendesak = 1

Tingkat penyebaran/meluasnya masalah dinilai sbb :

Sangat mudah menyebar/meluas

= 5

Mudah menyebar/meluas

= 4

Cukup menyebar/meluas = 3

Sulit menyebar/meluas

= 2

Tidak menyebar/meluas

= 1

Kriteria B. kegawatan masalah:Masalah KeganasanTingkat urgensiTingkat PenyebaranNilai

13.903.672.099.66

23.303.67410.97

32.552.221.806.57

443.333.7311.06

53.543.5511.05

644.674.3613.03

73.944.3612.26

84.74.784.6414.11

94.84.674.6414.10

104.74.444.3613.51

112.222.443.648.30

121.562.2236.78

131.501.8047.30

14434.3611.36

151.71.51.274.47

III.3.3 Kriteria C. kemudahan dalam penganggulangan

Kemudahan dalam penganggulangan masalah di ukur dengan sistem scoring dengan nilai 1 5 dimana:

Sangat mudah = 5

Mudah = 4

Cukup mudah = 3

Sulit

= 2

Sangat sulit = 1

Tabel.14 Kriteria C ( kemudahan dalam penganggulangan)

Masalah123456789101112131415

Nilai421222244311545

III.3.4 Kriteria D. PEARL faktor

Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa factor yang saling menentukan dapat atau tidak nya suatu program dilaksanakan, factor-faktor tersebut adalah:

Kesesuaian (Propriety)

Secara Ekonomis murah (Economic)

Dapat diterima (Acceptability)

Tersedianya sumber ( Resources availability)

Legalitas terjamin (Legality)

Tabel.15 Kriteria D. PEARL FAKTOR

MasalahPEARLHasil kali

1111111

2111111

3111111

4111111

5111111

6111111

7111111

8111111

9111111

10111111

11111111

12111111

13111111

14111111

15111111

III.3.5 Penilaian prioritas masalah

Setelah nilai dari kriteria A,B,C dan D didapat, hasil tersebut dimasukan dalam formula nilai prioritas dasar ( NPD ) serta nilai prioritas total (NPT) untuk menentukan prioritas masalah yang dihadapi:

NPD = (A+B) x C

NPT = (A+B) x C x DTabel.16 Urutan prioritas berdasarkan perhitungan Hanlon kuantitatifNoABCDNPDNPTUrutan Prioritas

119.664142.6442.64V

2110.972123.9423.94XII

346.571110.5710.57XV

4211.063139.1839.18VIII

5511.052132.132.1XI

6613.032138.0638.06IX

7612.262136.5236.52X

8614.114180.4480.44I

9614.14180.480.4II

10513.513155.5355.53III

1148.31112.312.3XIII

1246.781110.7810.78XIV

1317.35141.541.5VII

14111.364149.4449.44IV

1544.475142.3542.35VI

Urutan Prioritas Masalah :1. Cakupan suspek TB paru2. Penemuan kasus BTA (+)3. Cakupan balita dengan pneumonia4. Jumlah kader terlatih5. Cakupan kunjungan bumil K16. UKGS tahap 37. Desa dengan garam beryodium8. DDTK balita dan usia prasekolah9. Jumlah tempat-tempat umum yang diperiksa10. TP2M11. Cakupan pelayanan pra usila dan usila12. Neonatal resti13. Jumlah bumil dapat TT114. Jumlah bumil dapat TT215. Pembinaan dukun