print materi kp.docx

6
PT. Muliaglas Float Division I (Industri pembuatan kaca lembaran) PROSES PRODUKSI Proses produksi di Glass Float Division secara umum dibagi dalam 6 proses yaitu : 1. Proses penampungan dan pencampuran material di area Batch Plant. 2. Proses peleburan material di area Furnace. 3. Proses pembentukan kaca lembaran di area Tin Bath. 4. Proses temperature treatment di area Anealling Lehr. 5. Proses pemotongan kaca di area Cutting Line. 6. Proses pengepakan kaca di area Ware House

Upload: intanti-mulana-putri

Post on 10-Nov-2015

227 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PT. Muliaglas Float Division I(Industri pembuatan kaca lembaran)

PROSES PRODUKSIProses produksi di Glass Float Division secara umum dibagi dalam 6 proses yaitu :1. Proses penampungan dan pencampuran material di area Batch Plant.2. Proses peleburan material di area Furnace.3. Proses pembentukan kaca lembaran di area Tin Bath.4. Proses temperature treatment di area Anealling Lehr.5. Proses pemotongan kaca di area Cutting Line.6. Proses pengepakan kaca di area Ware House

Bahan Baku :Silica Sand, Soda ash, Dolomite, Limestone, Feldspare, Salt cake, Cullet.

BATCH PLANTBatch Plant adalah lokasi dimana bahan-bahan baku pembuat kaca ditampung dan diproses agar menjadi bahan siap pakai. Dari beberapa bahan baku pembuat kaca masing-masing ditimbang sesuai dengan perbandingan yang dikehendaki. Setelah melalui proses pengkomposisian bahan-bahan baku tersebut di Mixing agar homogen menjadi satu batch, kemudian ditampung di dalam Hopper, selanjutnya di teruskan untuk dileburkan di area Furnace.FURNACE Charging : Batch-cullet yang masuk ke dalam hopper furnace, akan didorong keluar melalui dog house, membetukbatch pile yang kemudian akan melebur didalam bagian melter furnace. Melter Furnace : Didalam Melter terdapat 6 buah Port (lubang tempat keluarnya burner api); Proses pembakaran di furnace dilakukan secara Reversal. Melting Furnace : Operasi melting adalah proses peleburan batch dan cullet menjadi bentukyang homogen yang disebut molten glass. Jenis tungku yang digunakan adalah Flat bottom Furnace. Kejadian di fase melting adalah kejadian alamiah, dimana terjadi perubahan fase dari padat ke cair. Beberapa zat berubah dari padat ke gas atau cair ke gas. Perubahan fase ini sifatnya endothermik atau memerlukan panas/energi. Proses melting memerlukan energi untuk melebur batch dan cullet, energi ini berasal daripembakaran natural gas dan panas dari molten glass. Refining Stage : Proses refining merupakan reaksi proses pemurnian molten glass dari kotoran atau penghilangan gelembung-gelembung gas yang tidak larut, tanpa ditambahkan bahan kimia apapun. Proses refining yang baik adalah bila molten glass di area tersebut tampak mengkilap dan tidak berbuih. Proses refining dilakukan dengan mengatur temperaturnya. Temperatur pada proses refining adalah 1445oC 1515oC. Conditioning : Conditioning kaca terjadi di ruang working end. Pada working end, dikenakan pendinginan yang terkontrol melalui udara fan. Hal ini untuk mempersiapkan kaca memasuki kanal pada suhu yang tepat dan konsisten. Kanal merupakan suatu selat pendek yang lebih dangkal dan lebih sempit dari working end. Dari kanal, kaca mengalir ke dalam tin bath untuk dibentuk menjadi ribbon atau lembaran kaca yang kontinu.

TIN BATH Molten glass 1100oC kaca Didalam tin bath terdapat timah cair setinggi 8 cm dengan berat jenis 7,3 gr/ mL. Didalam tin bath digunakan gas nitrogen (N2) dan campuran antara gas hidrogen (H2) dan nitrogen (N2). Dimana gas nitrogen berfungsi untuk mendinginkan kaca dan campuran gas hidrogen-nitrogen berfungsi untuk menjaga tekanan didalam tin bath ( 2,26 - 3 mmH2O). Oksigen dapat bereaksi dengan timah membentuk oksida timah yang dapat menimbulkan kerak pada atap lehr dan defect pada kaca.Proses-proses di Tin bath: Pulling : Menentukan jumlah molten glass yang ingin dialirkan kedalam tin bath Filling : Pengisian atau pengaliran gas nitrogen dan hidrogen ke dalam tin bath Cooling 1 : Proses yang dilakukan untuk menurunkan temperatur molten glass di daerah bay 2 sampai pada temperatur pembentukan. Forming Pembentukan kaca (menentukan lebar dan tebal kaca). Kemiringan top roll yang digunakan adalah -20 s/d 20 kecepatan top roll sebesar 3,8 meter/menit suhu operasi pada proses forming adalah 900 1000oC. Kaca mulai mengeras pada temperatur 700 oC Pada temperatur di atas 1000oC kaca dalam keadaan cair (liquid flowing conditions) Pada temperatur 520 - 1000oC kaca bersifat plastis Pada temperatur 25 - 450oC kaca bersifat seperti padatan elastis dan tidak dapat mengalir Pada temperatur di bawah 25oC kaca berbentuk padatan Positioning: Menjaga kaca agar selalu dalam posisinya, dalam posisi centering. Cooling 2 : Proses pendinginan kaca yang sudah terbentuk di daerah bay 13 sampai bay 18. Temperatur kaca keluar dari pendingin adalah sekitar 600oC. Covering:Proses pelapisan kaca menggunakan SO2 bakar di daerah keluar agar kaca terlihat lebih mengkilat dan tahan terhadap goresan roll.

ANNEALING LEHR Annealing merupakan proses penurunan temperatur kaca yang dilakukan dengan menggunakan udara luar yang disuplai oleh blower. Annealing dapat dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu ruangan tertutup (close lehr) dan ruangan terbuka (open lehr). Alat yang digunakan yaitu roller

CUTTING LINE Pada cutting line terjadi proses cutting, snaping dan edge breaking. Proses pemotongan (cutting) bertujuan untuk mendapatkan produk kaca sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan. Hal yang harus diperhatikan pada proses pemotongan adalah tingkat kekerasan kaca, karena hal ini akan menentukan alat pemotong kaca yang akan digunakan. On-line cutting : Merupakan pemotongan dengan menggunakan kendali atau control main computer dalam mengerjakan order standar size maupun cut to size.Off-line Cutting : Proses pemotongan dengan menggunakan mesin terkendali atau juga pemotongan manual. Kaca yang diproses di off-line cutting yaitu kaca yang Work In Process (WIP), selain itu off-line cutting juga memanfaatkan kaca reject yang ada pada bagian tertentu masih bisa dimanfaatkan.

WAREHOUSE Werehouse mempunyai fungsi yaitu : Tempat penerimaan barang jadi antara produksi dan gudang. Tempat penyimpanan kaca-kaca yang sudah jadi sebagai stock apabila ada pemesanan. Tempat pengiriman kaca-kaca yang sudah sikemas dan siap dikirimkan sesuai dengan pesanan atau order. Mengemas kaca sesuai dengan order.