print jurnal ikgm.doc

37
Artikel Penelitian EVALUASI KOMPARATIF DARI PENGARUH IKLAN TELEVISI TERHADAP ANAK DAN PREVALENSI KARIES Neeta Ghimire dan Arathi Rao Pendahuluan: Anak-anak menonton televisi selama hampir sebagian besar waktu senggang mereka. Mereka tertarik pada pesan yang disampaikan dalam iklan dan rentan terhadap iklan makanan yang dikemas menarik yang sering merugikan bagi kesehatan umum dan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan: Untuk mengevaluasi pengaruh iklan televisi terhadap anak-anak, hubungan dengan kesehatan gigi dan mulut dan untuk menganalisa isi dari iklan tersebut. Metodologi: Penelitian dengan kuisioner dilakukan pada 600 orang anak sekolah Mangalore, Karnataka, diikuti dengan pemeriksaan gigi dan mulut. Berdasarkan survei, dianalisa saluran favorit dan tidak favorit serta waktu menonton. Hasil: Prevalensi karies yang lebih tinggi ditemukan pada anak-anak yang menonton televisi dan meminta untuk dibelikan makanan dan minuman ringan. Iklan makanan kariogenik populer pada saluran favorit anak-anak. Kesimpulan: Iklan televisi sangat dapat mempengaruhi pilihan makanan oleh anak-anak dan kebiasaan makan, sehingga menimbulkan prevalensi karies yang lebih tinggi. Iklan mengenai makanan sehat, mempertahankan oral hygiene, pencegahan penyakit seperti karies, harus menjadi prioritas untuk memberikan manfaat bagi kesehatan anak-anak. Kata kunci: anak-anak; televisi; iklan; pembelian makanan; karies; kesehatan oral

Upload: heriyanti-sahabuddin

Post on 16-Nov-2015

44 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Artikel Penelitian

EVALUASI KOMPARATIF DARI PENGARUH IKLAN TELEVISI TERHADAP ANAK DAN PREVALENSI KARIESNeeta Ghimire dan Arathi RaoPendahuluan: Anak-anak menonton televisi selama hampir sebagian besar waktu senggang mereka. Mereka tertarik pada pesan yang disampaikan dalam iklan dan rentan terhadap iklan makanan yang dikemas menarik yang sering merugikan bagi kesehatan umum dan kesehatan gigi dan mulut.Tujuan: Untuk mengevaluasi pengaruh iklan televisi terhadap anak-anak, hubungan dengan kesehatan gigi dan mulut dan untuk menganalisa isi dari iklan tersebut.

Metodologi: Penelitian dengan kuisioner dilakukan pada 600 orang anak sekolah Mangalore, Karnataka, diikuti dengan pemeriksaan gigi dan mulut. Berdasarkan survei, dianalisa saluran favorit dan tidak favorit serta waktu menonton.Hasil: Prevalensi karies yang lebih tinggi ditemukan pada anak-anak yang menonton televisi dan meminta untuk dibelikan makanan dan minuman ringan. Iklan makanan kariogenik populer pada saluran favorit anak-anak.

Kesimpulan: Iklan televisi sangat dapat mempengaruhi pilihan makanan oleh anak-anak dan kebiasaan makan, sehingga menimbulkan prevalensi karies yang lebih tinggi. Iklan mengenai makanan sehat, mempertahankan oral hygiene, pencegahan penyakit seperti karies, harus menjadi prioritas untuk memberikan manfaat bagi kesehatan anak-anak.

Kata kunci: anak-anak; televisi; iklan; pembelian makanan; karies; kesehatan oral

Karies gigi termasuk masalah kesehatan umum yang signifikan di seluruh dunia.1 Diet, terutama makanan kaya gula, selalu dihubungkan dengan karies gigi.2 Makanan merupakan media masuknya nutrisi; memberikan energi untuk pertumbuhan, berperan sebagai komponen struktural, dan terlibat dalam semua fungsi metabolik tubuh. Pilihan makanan anak dan kebiasaan diet dipengaruhi oleh pengaruh teman, ketersediaan, dan pemasaran. Perusahaan makanan menjual produk mereka melalui iklan televisi, koran, dan internet.3 Metode pemasaran, seperti film anak-anak, event olahraga, film gratis, website, buku sekolah, hadiah, kemasan penawaran, karakter kartun, dan bintang film, digunakan untuk promosi permen, makanan tinggi gula, dan makanan cepat saji untuk anak-anak.1

Saat ini, televisi menjadi bagian utama dari kehidupan anak. Anak-anak menonton televisi selama sebagian besar waktu senggang mereka. Mereka terpapar oleh pesan pengiklan dan rentan terhadap iklan yang menarik.1 Makanan yang diiklankan ketika anak kemungkinan besar menonton adalah makanan tinggi lemak dan gula serta rendah serat, dengan nutrisi yang relatif sedikit.5 Makanan cepat saji, makanan tinggi lemak, makanan tinggi gula, dan minuman dengan pemanis gula sangat sering diiklankan selama program waktu utama yang menargetkan semua kelompok usia, termasuk remaja. Makanan menyehatkan, seperti buah-buahan, sayuran, gandum, susu, dan rendah lemak, jarang diiklankan di televisi. Iklan yang berulang-ulang mengenai makanan berkalori tinggi dan rendah nutrisi dapat meningkatkan minat untuk makanan tersebut. Anak-anak yang lebih sering melihat program televisi komersial, akan lebih sering meminta jenis makanan tersebut.6

Perusahaan berinvestasi dalam iklan pada saluran yang ditonton oleh anak-anak, terutama yang menjual produk mainan dan makanan tinggi gula.1 Hubungan antara menonton televisi dan perilaku diet telah diteliti pada anak-anak dan remaja, tetapi hanya sedikit penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan antara melihat iklan televisi, diet, dan karies gigi, dengan acuan mengenai meningkatnya iklan promosi makanan di televisi dan daya pilih anak, perilaku membeli, dan komsumsi produk yang diiklankan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh iklan televisi terhadap anak-anak, untuk melihat apakah terdapat hubungan antara iklan televisi dan kesehatan gigi dan mulut anak-anak, dan untuk memeriksa dan membandingkan sifat dan isi dari iklan televisi pada saluran favorit dan tidak favorit anak-anak pada jam populer merekaMetodologi

Ijin komite etik diperoleh dari Institutional Ethics Committee, Manipal College of Dental Sciences, Mangalore, Karnataka, India. Persetujuan dari otoritas sekolah dan diperoleh informed consent dari orang tua pasien. Anak-anak yang belajar pada sekolah privat memiliki latar belakang sosioekonomi yang sama dan yang memiliki televisi di rumah dilibatkan dalam penelitian. Anak-anak dengan kebutuhan kesehatan khusus dan anak/orang tua yang tidak bersedia untuk berpartisipasi, dikeluarkan dari penelitian. Dua belas kuisioner closed-ended dan dua open-ended (Tabel 1)

dipersiapkan dan didistribusikan pada siswa kelas 5, 6, dan 7 di sekolah mereka masing-masing, diikuti dengan pemeriksaan gigi dan mulut. Semua pemeriksaaan dilakukan pada ruangan terang dengan pencahayaan tambahan menggunakan kaca mulut dan sonde standar, oleh pemeriksa tunggal untuk menghindari variasi antar pemeriksa. Karies gigi dari semua anak yang berpartisipasi dicatat menggunakan indeks DMFT/dmft.

Indeks yang digunakan adalah indeks DMFT dan dmft. Indeks DMFT digunakan untuk menilai keparahan karies gigi pada gigi geligi permanen.D = decayed teeth (hanya kavitas karies yang dianggap sebagai D, restorasi sementara dianggap sebagai D).

M = missing teeth karena karies

F = Gigi yang sebelumnya ditumpat dengan restorasi permanen.

Indeks dmft digunakan untuk menilai keparahan karies gigi pada gigi geligi sulung sebelum usia eksfoliasi.

d = decayed teeth

m = missing teeth karena karies

f = filled teeth.

Setiap komponen (d, m, f) ditambahkan secara terpisah dan diperoleh total d+m+f = dmft.

Berdasarkan kuisioner, saluran favorit anak dan waktu menonton mereka dianalisa. Tiga saluran yang paling sering ditonton dan dua saluran yang tidak rutin ditonton selama waktu favorit mereka selama 4 jam (4-6 sore dan 6-8 malam) setiap tiga hari dari September 2009 hingga februari 2010. Iklan selama setiap program dicatat dan dianalisa untuk isi dan kualitasnya.

Iklan makanan dikelompokkan sebagai iklan yang menampilkan makanan kariogenik dan yang non kariogenik. Yang merugikan bagi kesehatan gigi dan mulut, seperti coklat, makanan cepat saji, minuman ringan, biskuit, dan minuman berenergi, dikelompokkan sebagai kariogenik. Makanan segar, sayuran, item sehari-hari, buah segar, dan jus dikategorikan sebagai non kariogenik. Mainan, produk manis, dan barang-barang rumah dikategorikan sebagai item non makanan; produk kesehatan oral dan umum dikategorikan sebagai produk yang berhubungan dengan hygiene.

Sifat dan kualitas iklan selama jam menonton anak dibandingkan antara saluran favorit dan bukan favorit mereka.Analisis statistik

Data dianalisa menggunakan SPSS versi 11.5. Frekuensi dari semua variabel ditentukan. Uji chi-square digunakan untuk perbandingan data kategorikal. Korelasi Pearson digunakan untuk melihat hubungan antara frekuensi menonton televisi dan prevalensi karies pada anak-anak dengan level signifikansi (P