prinsipprinsippengembangankurikulum-140503131110-phpapp02

11
PRINSIP PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM ABSTRAK Moh. Imam Syamroni Latif Pascasarjana STAIN Pamekasan Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukkan pada suatu pengertian tentang berbagai hal yang harus dijadikan patoan dalam menentukan berbagai hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut mengambarkan ciri dari hakekat kurikulum itu sendiri. Esensi dari pengembangan kurikulum adalah proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan dan kreasi elemen-elemen kurikulam. Agar pengembangan kurikulum itu bisa berjalan secara efektif dan efisien, maka dalam bekerjanya para pengembang harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulam. Denagn merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulam, para pengembang kurikulam akan bisa bekerja secara mantap, terarah, dan dengan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dibagi ke dalam dua kelompok : (1) prinsip–prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian Kata Kunci : kurikulum, relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efektifitas, efisien. A. Pendahuluan Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup : perencanaan, penerapan dan evaluasi. Penerapan kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum kedalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja, namun didalamnya melibatkan banyak orang, seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur-unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.

Upload: hibatul-wavie

Post on 17-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

boleh dishare

TRANSCRIPT

Page 1: prinsipprinsippengembangankurikulum-140503131110-phpapp02

PRINSIP PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

ABSTRAK

Moh. Imam Syamroni Latif

Pascasarjana STAIN Pamekasan

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukkan pada suatu pengertian tentang berbagai hal yang harus dijadikan patoan dalam menentukan berbagai hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut mengambarkan ciri dari hakekat kurikulum itu sendiri. Esensi dari pengembangan kurikulum adalah proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan dan kreasi elemen-elemen kurikulam. Agar pengembangan kurikulum itu bisa berjalan secara efektif dan efisien, maka dalam bekerjanya para pengembang harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulam. Denagn merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulam, para pengembang kurikulam akan bisa bekerja secara mantap, terarah, dan dengan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dibagi ke dalam dua kelompok : (1) prinsip–prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian

Kata Kunci : kurikulum, relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efektifitas, efisien. A. Pendahuluan

Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif,

didalamnya mencakup : perencanaan, penerapan dan evaluasi. Penerapan

kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha

mentransfer perencanaan kurikulum kedalam tindakan operasional. Evaluasi

kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk

menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian

program-program yang telah direncanakan, dan hasil kurikulum itu sendiri.

Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait

langsung dengan dunia pendidikan saja, namun didalamnya melibatkan banyak

orang, seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur-unsur

masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.

Page 2: prinsipprinsippengembangankurikulum-140503131110-phpapp02

Prinsip prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan

kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah kaidah atau hukum yang akan

menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum dapat

menggunakan prinsip prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-

hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu dalam

implementasi kurikulum disuatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi

penggunaan prinsip prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di

lembaga pendidikan lainnnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip

prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Mengenai

prinsip-prinsip dasar pengembangan kurikulum akan kami jelaskan

selengkapnya dalam pembahasan.

B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua

pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Kurukulum disusun

oleh para ahli pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat

pendidikan, pengusaha serta unsur-unsur masyarakat lainnya. Rancangan ini

disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan,

dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang

dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Suatu

kurikulum diharapkan memberi landasan, isi, dan menjadi pedoman bagi

pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan

tantangan perkembangan masyarakat. 1

Berbagai kriteria yang perlu diperhatikan dalam pengembangan

kurikulum ialah pengembangan tidak bertentangan dengan : Pancasila dan UUD

1945, nilai-nilai hidup, tujuan pendidikan nasional GBHN, peraturan

Pemerintah No. 26,27,28,29, dan 30 tahun 1990, undang-undang Pendidikan

Tahun 2003, dan juga hendaknya memperhatikan perkembangan IPTEKS dan

karakteristik peserta didiknya. 2

1 Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali, 2012), 64. 2 Prof. Drs. H. Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta, Rineka Cipta, 2004), 58.

Page 3: prinsipprinsippengembangankurikulum-140503131110-phpapp02

Dari sumbernya prinsip pengembangan kurikulum , yaitu sebagai

berikut; Pertama : Data empiris, yaitu merujuk pada pengalaman

terdokumentasi dan terbukti efektif. Kedua ; Data eksperimen yaitu merujuk

pada temuan-temuan hasil penelitian. Data hasil temuan merupakan data yang

dipandang valid dan reliable, sehingga tingkat kebenaran meyakinkan untuk

dijadikan prinsip dalam pengembangan kurikulum. Ketiga ; Cerita atau legenda

yang hidup di masyarakat yaitu adat istiadat yang hidup di masyarakat (folklore

of curriculum). Keempat ; Akal sehat (common of sense). 3

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum bisa diklasifikasikan menjadi

tiga tipe prinsip yaitu ; Anggapan utuh atau menyeluruh (whole trusth),

Anggapan kebenaran parsial (partial truth), dan Anggapan kebenaran yang

masih memerlukan pembuktian (hypothesis). 4

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukkan pada suatu

pengertian tentang berbagai hal yang harus dijadikan patoan dalam menentukan

berbagai hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam

fase perencanaan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut mengambarkan ciri dari

hakekat kurikulum itu sendiri. Esensi dari pengembangan kurikulum adalah

proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan dan

kreasi elemen-elemen kurikulam. Agar pengembangan kurikulum itu bisa

berjalan secara efektif dan efisien, maka dalam bekerjanya para pengembang

harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulam. Denagn

merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulam, para pengembang

kurikulam akan bisa bekerja secara mantap, terarah, dan dengan hasil yang

dapat dipertanggung jawabkan. Selain dari pada itu, adanya berbagai prinsip

dalam kurikulum dan pengembangannya merupakan suatu ciri bahwa

kurikulum itu merupakan suatu area atau suatu lapangan study.

Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata mengetengahkan prinsip-

prinsip pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok : (1)

prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan

3 Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, 65. 4 Ibid.

Page 4: prinsipprinsippengembangankurikulum-140503131110-phpapp02

efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan

pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip

berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan

pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan

kegiatan penilaian. 5

1. Prinsip Prinsip Umum

a. Prinsip Relevansi

Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi diantara

komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan

evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen

tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan

teknologi (relevansi epistomologis). Tuntutan dan potensi peserta didik

(relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan

masyarakat (relevansi sosilogis). 6

Kurikulum menyiapkan siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam

masyarakat. Apa yang tertuang dalam kurikulum hendaknya

mempersiapkan siswa untuk tugas tersebut. Kurikulum bukan hanya

menyiapkan anak untuk hidupnya sekarang tetapi juga yang akan

datang. Kurikulum juga harus memiliki relevansi di dalam, yaitu ada

kesesuaian atau konsistensi antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan

penilaian. Relevansi internal ini menunjukkan suatu keterpaduan

kurikulum. 7

Misalnya, sekolah di desa dengan lingkungan masyarakat petani

akan lebih mengenal jika pemilihan bahan atau pemberian contoh-

contoh pelajaran di ambil dari masalah-masalah yang berkaitan dengan

pertanian. Pemilihan bahan atau contoh pelajaran yang berkaitan dengan

kota-kota besar dengan segala permasalahannya akan kurang praktis

5 Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 150-151. 6 Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, Sebuah Inovasi Struktus Kurikulum Penunjang Masa Depan, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013), 215. 7 Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, 150.

Page 5: prinsipprinsippengembangankurikulum-140503131110-phpapp02

karena tidak sesuai dengan lingkungan anak. Sekolah yang berada di

daerah perkotaan, maka kondisi perkotaan hendaknya diperkenalkan

kepada peserta didik, seperti keramaian lalulintas di kota, dan

sebagainya. Demikian pula, sekolah yang berada di daerah pantai, maka

kondisi pantai (misalnya tentang tambak) hendaknya di perkenalkan

kepada peserta didik melalui proses belajar mengajar, dan sebagainya

b. Prinsip Fleksibilitas

Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan

memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam elaksanaannya.

Memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan

situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta

kemampuan dan latar belakang peserta didik. 8

Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan

yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki

latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Suatu kurikulum yang

baik adalah kurikulum yang berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam

pelaksanaannya memungkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian

berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar

belakang anak. Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah,

dilengkapi atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosisten

dan kemampuan setempat. 9

c. Prinsip Kontinuitas

Yakni adanya kesinanmbungan dalam kurikulum, baik secara

vertikal maupun secara horisontal. Pengalaman-pengalaman belajar

yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik

yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antar

jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan. 10

8 Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, 215. 9 Muhammad Joko Susilo, Kurikulum tingakat satuan pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2008), 111. 10 Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, 215.

Page 6: prinsipprinsippengembangankurikulum-140503131110-phpapp02

Prinsip kesinambungan dalam pengembangan kurikulum

menunjukkan adanya saling terkait antara tingkat pendidikan, jenis

pendidikan, dan bidang studi. 11 Perkembangan dan proses belajar anak

berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau

terhenti-henti.

d. Prinsip Efisiensi

Yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat

mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lainnya yang ada

secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasil memadai. 12

Yaitu mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan

biayanya juga murah. Betapapun bagus dan idealnya suatu kurikulum

kalau menuntut keahlian-keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan

mahal pula biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar

dilaksanakan. Kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam

keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat maupun

personalia. 13

e. Prinsip Efektivitas

Yakni mengusahakan agar kegiatan perkembangan kurikulum

mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas

maupun kuantitas. 14

Prinsip efektivitas yang dimaksudkan adalah sejauh mana perencanaan

kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan.

Dalam proses pendidikan, efektivitasnya dapat dilihat dari dua sisi

yakni: Efektivitas mengajar yang telah direncanakan dapat dilaksanakan

dengan baik, dan efektivitas belajar anak didik, berkaitan dengan sejauh

mana tujuan-tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui

kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

11 Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik, (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2007), 182. 12 Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, 215. 13 Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, 151. 14 Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, 215.

Page 7: prinsipprinsippengembangankurikulum-140503131110-phpapp02

Efektivitas belajar mengajar dalam dunia pendidikan mempunyai

keterkaitan erat antara pendidik dan anak didik. Faktor pendidik dan

anak didik, serta perangkat-perangkat lainya yang bersifat operasional,

sangat penting dalam hal efektivitas proses pendidikan atau

pengembangan kurikulum. 15

2. Prinsip Prinsip Khusus

Ada beberapa prinsip yang lebih khusus dalam pengembangan

kurikulum. Prinsip-prinsip ini berkenaan dengan penyusunan tujuan, isi,

pengalaman belajar, dan penilaian. Prinsip-prinsip khusus ini meliputi:

Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan

Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan.

Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada

tujuan pendidikan. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:

a) Ketentuan dan kebijaksanaan pemerintah

b) Survei mengenai persepsi orang tua/masyarakat tentang kebutuhan

mereka yang dikirimkan melalui angket atau wawancara dengan mereka

c) Survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu

d) Survei tentang manpower

e) Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama

f) Penelitian

Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan

Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan

yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan

beberapa hal:

a) Perlu penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk

perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana.

b) Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan

keterampilan.

15 Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik, 181.

Page 8: prinsipprinsippengembangankurikulum-140503131110-phpapp02

c) Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan

sistematis.

Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses mengajar

Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya

memerhatikan hal-hal sebagai berikut:

a) Apakah metode/teknik balajar mengajar yang digunakan cocok untuk

mengajarkan bahan pelajaran?

b) Apakah metode/teknik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasi

sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa?

c) Apakah metode/teknik tersebut memberikan urutan kegiatan yang

bertingkat-tingkat?

d) Apakah metode/teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk

mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotor?

e) Apakah metode/teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa, atau

mengaktifkan guru atau kedua-duanya?

f) Apakah metode/teknik tersebut mendorong berkembangnya

kemampuan baru?

g) Apakah metode/teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar di

sekolah dan di rumah, juga mendorong penggunaan sumber yang ada di

rumah dan di masyarakat?

h) Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang

menekankan “learning by doing” di samping “learning by seeing and

knowing”.

Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran

Proses belajar-mengajar yang baik perlu disukung oleh penggunaan

media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat.

a) Alat/media pengajaran apa yang diperlukan. Apakah semuanya sudah

tersedia? Bila alat tersebut tidak ada apa penggantinya?

b) Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya memerhatikan: bagaimana

pembuatannya, siapa yang membuat, pembiayaannya, waktu

pembuatannya?

Page 9: prinsipprinsippengembangankurikulum-140503131110-phpapp02

c) Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalam

bentuk modul, paket belajar, dan lain-lain?

d) Bagaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar?

e) Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media.

Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian

Penilaian merupakan bagian integral dari pengajaran:

a) Dalam penyusunan alat penilaian (test) hendaknya diikuti langkah-

langkah sebagai berikut:

Rumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang umum, dalam ranah-ranah

kognitif, afektif dan psikomotor. Uraikan kedalam bentuk tingkah-

tingkah laku murid yang dapat diamati. Hubungkan dengan bahan

pelajaran. Tuliskan butir-butir test.

b) Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya diperhatikan beberapa

hal:

Bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan

ditest?

Berapa lama waktu dibutuhkan untuk pelaksanaan test?

Apakah test tersebut uaraian atau objektif?

Berapa banyak butir test perlu disusun?

Apakah test tersebut diadministrasikan oleh guru atau oleh murid?

c) Dalam pengelolaan suatu hasil penilaian hendaknya diperhatikan hal-

hal sebagai berikut:

Norma apa yang digunakan di dalam pengelolaan hasil test?

Apakah digunakan formula quessing?

Bagaimana pengubahan skor ke dalam skor masak?

Skor standar apa yang digunakan?

Untuk apakah hasil-hasil test digunakan? 16

C. Kesimpulan

16 Nana Syodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, 152-155

Page 10: prinsipprinsippengembangankurikulum-140503131110-phpapp02

Prinsip pengembangan kurikulum adalah asas, dasar, keyakinan, dan

pendirian juga merupakan kaidah-kaidah yang akan menjiwai suatu kurikulum.

Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang

telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri

prinsip-prinsip baru.

Sumber prinsip pengembangan kurikulum , yaitu data empiris, data

eksperimen, cerita atau legenda yang hidup di masyarakat dan Akal sehat

(common of sense).

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum diklasifikasikan menjadi tiga

tipe prinsip yaitu ; Anggapan utuh atau menyeluruh (whole trusth), Anggapan

kebenaran parsial (partial truth), dan Anggapan kebenaran yang masih

memerlukan pembuktian (hypothesis).

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dibagi dua kelompok :

1. Prinsip-prinsip umum ; relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan

efektivitas.

2. Prinsip-prinsip khusus ; prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan,

prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan

dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan

pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan

pemilihan kegiatan penilaian.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2012, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Rajawali.

Prof. Drs. H. Dakir, 2004, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta: Rineka Cipta.

Nana Syodih Sukmadinata, 2009, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Loekloek Endah Purwati, Sofan Amri, 2013, Panduan Memahami Kurikulum 2013, Sebuah Inovasi Struktus Kurikulum Penunjang Masa Depan, Jakarta: Prestasi Pustaka.

Page 11: prinsipprinsippengembangankurikulum-140503131110-phpapp02

Muhammad Joko Susilo, 2008, Kurikulum tingakat satuan pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Abdullah Idi, 2007, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik, Jogjakarta: Ar-

Ruzz.