prinsip-prinsip hukum dalam pelayanan kesehatan
DESCRIPTION
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi memiliki surat ijin tugas mengingat informed consent dan rekam medik serta rahasia jabatan / rahasia kesehatan dari hasil pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan berdasarkan indikasi medis, standar pelayanan, protap pelayanan dengan memperhatikan dan menjelaskan berbagai resiko penyakit, keadaan pasien, dan tindakan kesehatan selanjutnya tenaga kesehatan harus menerapkan etika umum dan profesi dan bila tidak mungkin bisa ditangani yang bukan kompetensinya harus di rujuk atau diserahkan kepada tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi. Prinsip-prinsip tersebut jika dijabarkan satu persatu antara lain :1. Tenaga kesehatan yang telah lulus pendidikan 2. Tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi hasil ujian3. Memiliki surat ijin praktek /tugas4. Tiap menangani kasus harus ada ijin tertulis atau lisan dari pasiennya/keluarganya5. Dalam pelayanan menyerahkan standar pelayanan dan protap pelayanan kesehatan profesi6. Hasil pemeriksaan / tindakan tertuang dalam catatan atau yang disebut dengan rekam kesehatan7. Point 4,5, dan 6 harus dirahasiakan sesuai dengan peraturan PP No.10 tahun 1996 dan Undang-undang kesehatan 8. Dalam menangani kasus harus memperhatikan dan menerangkan mengenai resiko baik resiko pasien sendiri, resiko penyakitnya, dan resiko tindakan9. Dalam komunikasi dengan pasien dan masyarakat harus menerapkan etika umum dan etika profesi dimanapun tenaga kesehatan tersebut bekerja10. Kemungkinan dalam menangani kasus memperoleh kesulitan karena tidak kompetensinya sehingga harus dirujuk/dikonsultasikanTRANSCRIPT
PRINSIP-PRINSIP HUKUM DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PENGANTARPelayanan kesehatan pada prinsipnya harus mengacu pada hukum kesehatan seperti tercantum dalam :
a. Undang-undang Kesehatan 23 tahun 1992b. Undang-undang Kesehatan 36 tahun 2009 c. Undang-undang praktek kedokteran 29 tahun 2004d. Undang-undang tenaga kesehatan PP 32 tahun 1996e. Berbagai aturan Permenkesf. Peraturan dinas kesehatan setempatg. Peraturan rumah sakit antara lain : Undang-undang No. 44 tahun 2009 termasuk HBL
(Hospital By Law). Secara operasional tenaga gizi dapat ditugaskan di rumah-rumah sakit, di dinas kesehatan, di departemen kesehatan pusat maupun daerah, di masyarakat khususnya di daerah semuanya harus berdasarkan pada rambu-rambu pelayanan kesehatan.
PRINSIP-PRINSIP / RAMBU-RAMBU PELAYANAN KESEHATANPelayanan kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi memiliki surat ijin tugas mengingat informed consent dan rekam medik serta rahasia jabatan / rahasia kesehatan dari hasil pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan berdasarkan indikasi medis, standar pelayanan, protap pelayanan dengan memperhatikan dan menjelaskan berbagai resiko penyakit, keadaan pasien, dan tindakan kesehatan selanjutnya tenaga kesehatan harus menerapkan etika umum dan profesi dan bila tidak mungkin bisa ditangani yang bukan kompetensinya harus di rujuk atau diserahkan kepada tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi. Prinsip-prinsip tersebut jika dijabarkan satu persatu antara lain :
1. Tenaga kesehatan yang telah lulus pendidikan 2. Tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi hasil ujian3. Memiliki surat ijin praktek /tugas4. Tiap menangani kasus harus ada ijin tertulis atau lisan dari pasiennya/keluarganya5. Dalam pelayanan menyerahkan standar pelayanan dan protap pelayanan kesehatan profesi6. Hasil pemeriksaan / tindakan tertuang dalam catatan atau yang disebut dengan rekam
kesehatan7. Point 4,5, dan 6 harus dirahasiakan sesuai dengan peraturan PP No.10 tahun 1996 dan
Undang-undang kesehatan 8. Dalam menangani kasus harus memperhatikan dan menerangkan mengenai resiko baik
resiko pasien sendiri, resiko penyakitnya, dan resiko tindakan9. Dalam komunikasi dengan pasien dan masyarakat harus menerapkan etika umum dan etika
profesi dimanapun tenaga kesehatan tersebut bekerja10. Kemungkinan dalam menangani kasus memperoleh kesulitan karena tidak kompetensinya
sehingga harus dirujuk/dikonsultasikan atau dikirim ke tenaga kesehatan yang kompeten/rumah sakit
Dengan menerapkan rambu-rambu tersebut (no.1-10) tenaga kesehatan dapat terhindar dari unsur-unsur malpraktek atau dapat disebut malpraktek.