prinsip jurnalistik dan nilai berita

4
PRINSIP JURNALISTIK DAN NILAI BERITA (1) Prinsip-prinsip dasar jurnalistik, cara kerjanya, dan sejumlah ikhtiar untuk mencapai hasil terbaik. (2) Nilai berita: bagaimana mengukur dan menerapkannya dalam kerja redaksional 1. jurnalistik Sejarah yang ditulis hari ini Syarat menjadi sejarah yang jujur: akurat dan adil Tuntutan akurasi: beberapa prinsip dasar Check and recheck – esensi verifikasi (contoh: Bukopin dan Eddy Tanzil, ujian dokter) Sikap skeptis (dalam dosis yang sehat) – tidak asal telan, bahkan dari sumber “orang dalam” (Ciputra dan Pantai Indah Kapuk) Tak menulis berdasarkan prasangka à pentingnya narasumber yang kompeten atau informasi dari tangan pertama (contoh-contoh: menemui pelaku kriminal, berita konon kabarnya --konsekuensi hukum narasumber anonim) Pentingnya reportase (informasi tangan pertama) à Beny Moerdani mantu, Try Soetrisno mantu Bagaimana dengan berita yang “manipulatif” (sensasional) à opinion journalism, gonzo journalism Kesediaan untuk meralat kesalahan dan meminta maaf Apakah akurasi = kebenaran? à kebenaran relatif dalam jurnalistik Tuntutan keadilan Netral, tidak memihak, independen – tak menghamba pada siapapun (termasuk pada yang bayar – sikap pada Ciputra, di tempat lain sulit), kecuali pada kepentingan publik à menolak uang sogok, amplop, gratifikasi (integritas kewartawanan). Membebaskan diri dari kepentingan pribadi dan golongan (kasus Semen Padang).

Upload: surwanto

Post on 19-Jun-2015

1.141 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prinsip Jurnalistik Dan Nilai Berita

PRINSIP JURNALISTIK DAN NILAI BERITA

(1) Prinsip-prinsip dasar jurnalistik, cara kerjanya, dan sejumlah ikhtiar untuk mencapai hasil terbaik.

(2) Nilai berita: bagaimana mengukur dan menerapkannya dalam kerja redaksional

1. jurnalistik

Sejarah yang ditulis hari ini Syarat menjadi sejarah yang jujur: akurat dan adil

Tuntutan akurasi: beberapa prinsip dasar Check and recheck – esensi verifikasi (contoh: Bukopin dan Eddy Tanzil, ujian

dokter) Sikap skeptis (dalam dosis yang sehat) – tidak asal telan, bahkan dari sumber

“orang dalam” (Ciputra dan Pantai Indah Kapuk) Tak menulis berdasarkan prasangka à pentingnya narasumber yang kompeten

atau informasi dari tangan pertama (contoh-contoh: menemui pelaku kriminal, berita konon kabarnya --konsekuensi hukum narasumber anonim)

Pentingnya reportase (informasi tangan pertama) à Beny Moerdani mantu, Try Soetrisno mantu

Bagaimana dengan berita yang “manipulatif” (sensasional) à opinion journalism, gonzo journalism

Kesediaan untuk meralat kesalahan dan meminta maaf Apakah akurasi = kebenaran? à kebenaran relatif dalam jurnalistik

Tuntutan keadilan Netral, tidak memihak, independen – tak menghamba pada siapapun (termasuk

pada yang bayar – sikap pada Ciputra, di tempat lain sulit), kecuali pada kepentingan publik à menolak uang sogok, amplop, gratifikasi (integritas kewartawanan).

Membebaskan diri dari kepentingan pribadi dan golongan (kasus Semen Padang). Cover-both-side (Contoh kasus2 narasumber yang tak kompeten, spt pensiun

BPPN Trust, Sri Muljani, atau cover both side malu-malu (investigasi tanah Cepu)

Tidak diskriminatif, selalu punya reserved bahwa kebajikan (sebagaimana ketidakbajikan) bukan monopoli satu golongan) à hati-hati memberi “identitas”: Islam, perempuan, gay, Padang.

Page 2: Prinsip Jurnalistik Dan Nilai Berita

Tuntutan sikap memperjuangkan kepentingan publik Obyektif à mungkinkah? (indikasi pemihakan: pemilihan narasumber dan sudut

berita) à gonzo journalism, personal journalism (jurnalisme semau gue, termasuk membuat berita sensasional)

Perlindungan terhadap narasumber anonim (risiko hukum), kesepakatan embargo, informasi off-the-record

Apa yang layak menjadi sejarah? Apa saja à sejarah pribadi, dlsb Ruang media tak terbatas (internet) à seperti gudang, apa saja bisa masuk Ruang media terbatas, seprti koran, majalah, radio, tv (batasan jam tayang) à

seleksi berita Kelak – tv digital à seleksi di tangan khalayak

Ruang media terbatas: bagaimana seleksi dilakukan? Karena untuk publik (agar dibaca khalayak) à memilih yang menarik untuk publik Apa itu à yang punya nilai berita/cerita (contoh: anjing gigit orang, bad news is

good news)Nilai Berita

Baru Menyangkut hajat hidup orang banyak Menyangkut tokoh Menyangkut “kedekatan” (tempat, isyu) Unik

Umur nilai berita Zaman dulu: sehari, sampai menunggu koran terbit esok hari. Delapan tahun lalu: satu/dua jam Lima tahun lalu: life-report

Usia berita menentukan bentuk penulisan Dulu: koran/harian à hardnews, mingguan/bulanan à features (mengapa?) Kini: “revolusi” sajian penulisan. Internet à hardnews, koran à features (lihat

headline IHT), majalah à ?? (metamorfosa Time dan The Economist) Kelak: TV dan radio life-report, internet à features, apa yang tersisa untuk koran

dan majalah?

Jurnalisme baru? (resep lama) Cerita non-fiksi à Tom Wolfe (The Electric Kool-Aid Acid Test), Hunter S.

Thompson (Fear and Loathing in Las Vegas), Truman Capote (In Cold Blood), Gay Talese (Frank Sinatra Have a Cold) – literary fiction