prinsip dasar konseling adhernce
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Prinsip Dasar Konseling Adhernce
1/4
3/18/
KONSELING ADHERENCE(KEPATUHAN MINUM OBAT)
KONSELING DAN TES-HIV
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2013
Tujuan Konseling AdherenceMenjelaskan ART dilakukan sepanjang hidup
Menjelaskan mengapa klien butuh dukungankepatuhan
Menjelaskan prinsip dasar konselingkepatuhan dan dukungan
Menjelaskan prinsip dasar penilaiankepatuhan dan monitoring
Penyebab ketidak
patuhan Minum Obat
•ARV belum dapat menyembuhkan HIV
•Kondisi fisik Odha
•Efek samping obat
•Bentuk ARV yang tersedia terbatas
•Mekanisme hubungan pasien-petugas
Kesehatan
•Sistem layanan yang tersedia
•Akses ARV terbatas
•Issu sosial
Prinsip kepatuhanMinum Obat
•Informasi cara pemberian
•Pengetahuan arti durasi obat
•Ketepatan dosis yang harus
terpenuhi
-
8/19/2019 Prinsip Dasar Konseling Adhernce
2/4
3/18/
Ketidakpatuhan minum obat
mempengaruhi keberhasilanhasil pengobatan•Supresi virus tidak sempurna
•Perusakan sistem imun berlanjut
•Hitung sel CD4 turun
•HAART tercapai
•Munculnya strain virus yang resisten
•Pilihan pengobatan masa mendatang
terbatas
•Biaya meningkat bagi individu
maupun program ARV
•Konseling merupakan dukungan
utama untuk program pengobatan
•Pengobatan harus sejalan dengan
kegiatan sehari-hari klien
•Penglibatan pasangan/keluarga
sebagai pendukung utama
Konselingdukungan dan
Kepatuhan
mpathambatan
utama dalam
Adherence
Hambatan yang berasal dari pasien
baik kondisi fisik, mental, lingkungan
sekitar dan aspek sosial lainnya
Hambatan yang berasal dari ARV
termasuk diantaranya rejimen, interaksiobat, efek samping obat
Hambatan yang berasal dari sistemkesehatan konselor bekerja
Hambatan yang berasal dari gejala sisayang disebabkan oleh penyakit
oportunistik
Tantangan dalam
Terapi Antitrtroviral
Resistensi
Pilihan obat
Efek samping obat
Interaksi obat
Pendanaan terbatas
Mitos dalam pengobatan HIV seperti
penggunaan jamu, buah merah,dll
Geografi Indonesia yang beragammerupakan tantangan untuk supply dan
logistik
Tidak adanya motivasi dari pasien untukminum obat
Gangguan Kejiwaan Problem Napza
Sistem pelayanan kesehatan
-
8/19/2019 Prinsip Dasar Konseling Adhernce
3/4
3/18/
Hambatan dari pasien
Pasien tidak mengerti mengenai status penyakit,
prognosa dan rencana pengobatan
Kekuatirkan dapat menularkan penyakit kepadakeluarga
Kekuatiran pasien akan penolakan
menderita gangguan jiwa
Ketakutan pasien atas jaminan kerahasiaan
Riwayat penyakit yang pernah diderita pasiensehubungan dengan HIV
Dalam pengaruh Napza
Pembiayaan
Hambatan yangberasal dari infeksi
oportunistik
Progresif Multifokal enselopati, suatu
penyakit yang disebabkan oleh JC
virus pada jaringan otak yang
menyebabkan pasien kehilangan
kemampuan kognitif, dimensia, defisit
neurologi, afasia, ataxia dan akhirnya
koma
Gejala sisa yang timbul akibat infeksi
toxoplasma, kriptokokus, tuberkulosis
pada otak maupun jaringan selaput
otak.
Pasien sedang dalam fase akut
penyakit infeksi. Pada kondisi ini
dokter tidak memberikan ARV
bersamaan dengan pengobatan infeksi
oportunistik untuk menghindaritimbulnya gejala sindrom pemulihan
kekebalan ( IRIS)
Skrinning
dan
Asessmen
Kondisi diatas dapat diketahui dari catatan medis
medis dokter
Pertimbangkan keluarga maupun lingkungan
dimana Odha tinggal
PertimbanganJika pasien dalam stadium terminal
atau tidak ada pendukung PMO
Pertimbangkan risiko resistensi ketika hal diatas
tidak terpenuhi
Proses mengatasihambatan
Menggunakan obat Program yang telah disediakan oleh
pemerintah secara gatis ( ARV dan OBAT IO)
Membentuk sistem satelit untuk memudahkan layanan
Membuat pencatatan dan pelaporan untuk kepentingan
permintaan obat dan perencanaan
Manajemen suplai dan logistik yang adekuat
Membuat sistem pelayanan satu atap
Mempunyai pokja untuk CST, dimana pokja ini bertugas
sebagai koordinator dan pembuat rencana kerja sehubungandengan pelayanan HIV
Membuat survey kepuasan pelanggan
-
8/19/2019 Prinsip Dasar Konseling Adhernce
4/4
3/18/
Alat Bantu bagi klien
dalam Kepatuhan
minum obat •Kartu Berobat
•Jadwal minum obat
•Jurnal efek samping
•PMO
TERIMA KASIH