prinsip dan praktik ekonomi islam - dikbud.ntbprov.go.id · islam. karena itu, khiyar yang...

32

Upload: hadat

Post on 14-Mar-2019

248 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Isi Materi Kata

PengantarKontak Kami

Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam

KI

VIDEO

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

VIDEO PROLOGDINAS PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

3

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Prinsip dan praktik

ekonomi islam

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Kompetensi Inti

KI 1

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 3

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Kompetensi Inti

KI 4Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Kompetensi Dasar

3.9 Menelaah prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Indikator

3.9.1.Menjelaskan prinsip-prinsip dan praktik ekonomi Islam.

3.9.2.Menjelaskan dalil-dalil naṡ tentang prinsip-prinsip dan praktik

ekonomi Islam.

3.9.3.Menganalisis prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam.

3.9.4.Menganalisis hikmah dan manfaat prinsip-prinsip dan praktik

ekonomi dalam Islam.

3.9.5.Menyimpulkan hikmah dan manfaat prinsip-prinsip dan praktik

ekonomi dalam Islam.

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

A. Jual Beli

Pengertian dan Hukum Jual Beli

Menurut bahasa jual beli adalah menukarkan

sesuatu dengan sesuatu. Sedangkan menurut istilah jual beli

adalah tukar menukar suatu barang dengan barang lain

atau penukaran barang dengan uang yang memenuhi

syarat dan rukun tertentu.

Hukum jual beli adalah halah berdasarkan firman Allah SWT,

dalam Surah al-Baqarah Ayat 275 dan an-Nisa’ Ayat 29

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

Adapun yang menjadi hukum jual beli adalah :

a. Mubah (boleh) asal hukum jual beli

b. Wajib, hukum jual beli menjadi wajib bila memang hanya dengan jual belilah

seseorang dapat bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhannya.

c. Sunah, hukum jual beli menjadi sunah bila jual beli kepada sahabat atau orang

yang dikasihi, atau kepada orang yang berhajat (ingin memiliki) terhadap barang

tersebut.

d. Haram, hukum jual beli menjadi haram, jika jual beli tersebut melanggar ketentuan

syariat Islam.

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

2. Rukun dan Syarat Jual Beli

Rukun jual beli adalah bagian pokok dari suatu perbuatan. Apabila kurang

salah satu saja, berarti tidak terjadi perbuatan tersebut.

Syarat adalah hal-hal yang harus dipenuhi dalam suatu perbuatan. Apabila

ada salah satu syarat yang tidak dipenuhi dalam suatu perbuatan tersebut tidak sah

(walaupun dilakukan).

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

Rukun dan syarat jual beli yang harus diperhatikan meliputi : penjual dan pembeli, uang

dan barang, serta ikrar jual beli.

a. Penjual dan pembeli

Keduanya harus memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Kedua belah pihak berakal sehat agar tidak terkecoh.

2. Kedua belah pihak sama-sama rela

3. Kedua belah pihak telah balig atau dewasa

b. Uang dan Barang

Adapun syarat uang dan barang dalam jual beli adalah sebagai berikut :

1. Barang yang diperjualbelikan suci dari najis

2. Ada manfaatnya

3. Barang yang dijual dapat dikuasai oleh pembeli

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

4. Barang itu diketahui secara jelas oleh pembeli

5. Barang itu milik penjual milik penjual sendiri atau milik orang lain yang sudah

dikuasakan kepadanya untuk dijual.

c. Ikrar atau Pernyataan Jual Beli

Ikrar jual beli terdiri atas ijab dan qabul. Ijab merupakan ikrar penjual, kabul merupakan

ikrar pembeli. Ijab dan Qabul adalah perkataan penjual dan jawaban pembeli pada

saat penyerahan dan penerimaan barang yang diperjual belikan.

Syarat sah ijab dan qabul adalah :

Keadaan ijab dan qabul selaras, artinya salah satu keduanya pantas menjadi

jawabKeadaan ijab dan qabul selaras, artinya salah satu keduanya pantas menjadi

jawab dari yang lain, karena belum selang lama

Hendaklah semakna diantara keduanya, walaupun kalimat keduanya berlainan.

Keadaan keduanya tidak disangkutkan dengan urusan yang lain, misalnya saya jual

barang bila harga barang naik lagi

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

Ijab dan kabul tidak memakai ikatan jangka waktu, sebab jual beli yang demikian itu

tidak sah. Misalnya : saya jual barang ini selama satu tahun.

Ijab qabul merupakan tanda kerelaan kedua belah pihak yang melakukan jual beli.

Jual beli tidak sah tanpa ada kerelaan.

Sabda rasulullah SAW :

Artinya : “Sesungguhnya jual beli itu adalah suka sama suka.” (H.R Ibnu Majah)

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

3. Jual Beli yang Terlarang

Jual beli yang terlarang adalah jual beli yang terlarang adalah jual beli yang

tidak memenuhi rukun dan syaratnya, antara lain sebagai berikut :

a. Menjual suatu barang yang dalam proses pembelian.

b. Menjual hasil tanaman sebelum pantas panen(ijon).

c. Menjual sperma hewan jantan dengan cara mencampurkan hewan tersebut dengan

hewan betina.

d. Menjual anak hewan yang masih dalam perut induknya.

e. Mensyaratkan sesuatu yang merusak inti jual beli itu sendiri.

f. Syarat batil yang bisa mensahkan jual beli dan membatalkannnya.

g. Menggabungkan dua syarat dalam satu jual beli.

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

4. Jual Beli sah, Tetapi terlarang dalam Agama

Contoh jual beli yang sah, tetapi dilarang dalam agama, antara lain sebagai berikut :

a. Jual beli dengan harga lebih mahal daripada harga pasaran

b. Membeli barang yang sudah dibeli orang lain.

c. Menghambat penjual agar tidak sampai dipasar sehingga penjual tidak tahu harga

pasaran yang sebenarnya.

d. Jual beli dengan cara menimbun barang.

e. Jual beli barang untuk maksiat.

f. Jual beli dengan cara mengecoh.

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

5.Khiyar dalam Jual Beli

a. Pengertian dan hukum Khiar

Khiar dalam jual beli adalah hak pilih untuk meneruskan atau membatalkan

jual beli. Hukum khiyar adalah sah atau boleh selama tidak menyimpang dari syariat

Islam. Karena itu, khiyar yang bertujuan untuk penipuan, pengkhianatan, dan

sebagainya adalah haram atau terlarang.

Rasulullah SAW, bersabda dalam sebuah hadis yang artinya :

“Engkau boleh khiar dalam segala hal/barang yang telah engkau beli selama tiga hari

tiga malam.....(HR. Ibnu Majah dari Muhammad ibn Yahya ibn Hibban : 2346).

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

b. Macam-Macam Khiar

Khiyar ada empat macam, yaitu :

1. Khiyar majlis adalah hak khiar ketika kedua belah pihak (pembeli dan penjual) masih

ada ditempat transaksi. Khiar majlis berlaku dalam semua bentuk jual beli.

Khiar majlis habis waktunya apabila hal-hal sebagai berikut :

a. Kedua belah pihak memilih meneruskan meneruskan jual belinya dengan akad.

b. Keduanya telah berpisah dari tempat semula.

2. Khiyar Syarat adalah Khiar yang disyaratkan oleh salah satu pihak (penjual atau

pembeli) sewaktu berlangsungnya akad jual beli.

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

3. Khiar “aibi atau khiar cacat adalah hak khiar karena adanya cacat barang yang

dibeli (tidak diketahui saat jual beli berlangsung).

Ada beberapa ketentuan khiyar Aibi, yaitu :

a. Cacat yang terjadi sesudah akad tetapi barang diterima pembeli, maka tanggungan

masih ditangan penjual.

b. Barang yang dikembalikan karena cacat, apabila ada tambahan yang melekat

padanya sewaktu ditangan pembeli, misalnya binatang yang dibeli kurus tetapi

sekarang menjadi gemuk, maka tambahan tadi juga menjadi milik sipembeli, sipenjual

tadi tidak berhak meminta ganti rugi.

c. Barang yang dikembalikan karena cacat, ada tambahan dari harga barang, maka

keuntungan menjadi milik sipembeli.

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

4. Khiar Ru’yah

Hak pilih bagi pembeli untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan jual beli yang

ia lakukan terhadap obyek yang belum ia lihat ketika akad berlangsung. Jadi, khiyar

ru’yah itu hanya diberikan kepada pembeli dan orang yang semisalnya, bukan

diberikan kepada penjual.

B. QIRAD

1. Pengertian Qirad

Qirad adalah kerja sama dalam bentuk pinjaman modal tanpa bunga dengan

perjanjiann bagi hasil.

2. Hukum Qirad

Hukum Qirad adalah mubah atau jaiz bahkan dianjurkan dalam agama Islam

karena terdapat unsur tolong-menolong.

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

3. Rukun dan Syarat Qirad

a. Ada pemilik dan penerima modal

Syaratnya : dewasa, sehat akal dan sama-sama rela.

b. Modal

Syaratnya : harus diketahui secara jelas (jumlahnya)baik oleh pemilik maupun

penerima modal

c. Pekerjaan

Syaratnya :

- Jenis pekerjaan ditentukan sendiri oleh penerima modal sesuai dengan bakat dan

kemampuannya.

- Pemilik modal perlu mengetahui jenis pekerjaan tersebut.

d. Keuntungan, syarat-syaratnya adalah sebagai berikut :

Besar dan kecilnya bagian keuntungan hendaknya dibicarakan saat mengadakan

perjanjian. Misalnya pemilik modal memperoleh 40%, sedangkan penerima modal 60%.

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

4. Bentuk-bentuk Qirad

Ada beberap bentuk qirad, yaitu :

a.Usaha sederhana yaitu qirad dilakukan perorangan, penmilik modal memberikan

modal kepada orang lain untuk diniagakan.

b. Usaha modern seperti penanaman saham pada perusahaan, Bank Muamalah atau

koperasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam masalah Qirad adalah sebagai berikut :

a. penerima dan pemilik modal saling mempercayai dan dapat dipercaya.

b. penerima modal harus bekerja hati-hati

c. perjanjian antara pemilik modal hendaknya dibuat sejelas mungkin

d. jika terjadi kerusakan atau kehilangan diluar kesengajaan penerima modal

hendaknya ditanggung oleh pemilik modal

e. jika terjadi kerugian hendaknya ditutup dengan keuntungan, jika tidak ada

hendaknya kerugian itu ditanggung oleh pemilik modal

f. jika terjadi kerugian hendaknhya ditutup dengan keuntungan, jika tidak ada

hendaknya kerugian itu ditanggung oleh pemilik modal.

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

6. Macam-macam Qirad

Dalam kehidupan modern Qirad dapat berupa :

a. Kredit Candak Kulak yaitu pinjaman modal yang diberikan kepada pedagang kecil

dengan sistem pengembalian sekali dalam seminggu dan tanpa angguna atau

jaminan.

b. KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Bertujuan membantu masyarakat yang belum memiliki

rumah.

c. KMKP

KMKP (Kredit Modal karya permanen)dilaksanakan baik oleh bank negara

maupun bank swasta. Pada saat ini , kredit jenis ini sudah tidak ada, yang ada sekarang

adalah KUK (Kredit usaha kecil ). Kredit ini hanya untuk melayani masyarakat yang sudah

ada.

7. Manfaat Qirad

Ada beberapa manfaat qirad sebagai berikut :

a. Terwujudnya sikap hidup gotong royong sesama anggota masyarakat sehingga

terjalalin persatuan dan kesatuan

b. Dengan adanya qirad akan terwujud pemerataan kerja dan penghasilan

c. Dengan adanya qirad akan terjalin hubungan batin yang bak antar pihak yang

mampu dengan yang kurang mampu.

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

C. RIBA

1. Pengertian Riba

Arti riba menurut bahasa adalah tambahan, sedangkan menurut istilah Fiqih pengertian

riba sebagai berikut :

Artinya : Riba menurut syara’ adalah kelebihan atau tambahan pembayaran tanpa ada

ganti atau imbalan, yang disyaratkan bagi salah seorang dari dua orang yang

mengadakan akad (transaksi). (al-jurjani).

Hukum Riba

Semua agama samawi melarang praktek riba karena dapat menimbulkan

dampak negatif terutama bagi peminjam. Allah SWT berfirman dalam surat al-

Baqarah ayat 275 :

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

Ali Imran 130

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

Melakukan riba hukumnya adalah haram, karena hal-hal sebagai berikut :

a. riba dapat menimbulkan permusuhan batin baik langsung maupun tidak

langsung

b. riba menimbulkan mental pemboros, malas bekerja cukup mengandalkan

bunga dari uang yang beredar.

c. riba merupakan suatu bentuk penjajahan.

3. Macam-Macam Riba

Ibnu qayim membagi riba menjadi dua macam, yatu :

a. Riba nasi’ah adalah riba yang terjadi karena adanya tambahan

pembayaran hutang, Riba nasi’ah jelas haram, kecuali apabila keadaan

terpaksa. Misalnya utang untuk biaya pengobatan anggota keluarga sakit

yang keadaannya cukup gawat, jika tidak segera ditolong.

b. Riba fadli atau riba yang samar, yaitu riba yang terjadi karena adanya

tambahan dalam jual beli barang yang sejenis.

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

Hikmah Diharamkannya Riba

a. Rentenir ( pemilik uang) dapat :

1. selamat dari sikap serakah atau tamak terhadap harta yang bukan

haknya.

2.terhindar dari sikap hidup malas karena hanya mengharapkan bunga uang

yang dipinjamkan

3. terhindar dari perbuatan aniaya karena memeras kaum yang lemah

4. selamat dari ancaman Allah SWT dan laknat Rasulullah SAW

b. Peminjam (orang lemah) dapat :

1. selamat dari pemerasan yang dilakukan oleh rentenir

2. selamat dari ancaman Allah SWT. Dan laknat Rasulullah SAW.

3. memenuhi kebutuhan hidup dengan tenang.

c. Kedua belah pihak (rentenir dan peminjam ) dapat menjalin hubungan

kasih sayang sehingga dapat menimbulkan sikap hidup gotong royong.

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

4. Bunga Bank

Bunga Bank adalah kelebihan pengembalian dana dari modal pokok yang

telah ditentukan oleh bank sebelum akad.

Beberapa pendapat para ulama tentang bunga bank diantaranya :

Pendapat Pertama :

Dilihat dari sistem kerjanya, maka bunga pinjaman adalah riba. Ini berlaku

untuk bunga bank manapun, baik bank pemerintah maupun bank swasta,

sebab ada perjanjian bersyarat dalam pinjam-meminjam.

Pendapa Kedua :

Bunga bank yang terdapat dari bank pemerintah, yang berfungsi sangat

penting dalam sistem pengendalian dari penyelenggaraan suatu negara

dan untuk kemaslahatan umum yaitu membiayai pembangunan dan

manfaatnya untuk orang banyak, hukumnya subhat.

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

Pendapat Ketiga :

Bunga bank itu diperbolehkan sebab darurat (terpaksa). Darurat adalah

suatu keadaan mendesak dimana jika seseorang tidak segera malakukan

tindakan secepatnya akan membawanya kejurang kehancuran/ kematian.

Jadi pada dasarnya hukum bunga bank adalah haram, sebab dihalalkan

semata-mata karena keadaan.

D. Mendemonstrasikan Jual Beli, Qirad, dan menghindari Riba.

Cara mendemonstrasikan jual beli , qirad dan riba adalah :

1. Jual beli

a. persiapkan uang dang barang-barang sekedarnya.

b. tentukan siapa yang berperan sebagai pembeli dan siapa pula yang

berperan sebagai penjual.

c.penjual menawarkan barang kepada pembeli dengan harga tertentu

d. pembeli menawar harga barang tersebut sesuai kehendaknya

e. jika pembeli meragukan kebaikan atau kwalitas barang yang hendak

dibeli, tentukan jenis khiarnya berdasarkan mufakat antara penjual dan

pembeli.

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

2. Qirad

Praktikkan qirad bersama-sama teman sekelas dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. carilah teman untuk berperan sebagai pemilik modal, sedangkan engkau

berperan sebagai peminjam modal.

b. pinjamlah sejumlah modal untuk melakukan suatu usaha sesuai

kemampuan

c. pemilik dan peminjam modal harus mengetahui secara pasti jumlah uang

yang diserah terimakan.

d. pemilik modal perlu mengetahui jenis usaha yang hendak dilakukan

penerima modal.

e. tentukan besar kecilnya bagi usaha pada awal perjanjian.

f. jika sekiranya modalnya cukup banyak, buatlah catatan dan njika

dipandang perlu diadakan saksi untuk mengantisipasi terjadinya persel;isihan

dikemudian hari.

g. laksanakan pembagian hasil sesuai perjanjian.

KI

KD

INDIKATOR

MATERI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dikbud NTB @dikbudNTB @dikbudNTB http://dikbud.ntbprov.go.id

Materi

3. Menghindari Riba

Untuk menghidari riba, lakukan langkah-langkah berikut ini :

a. biasakanlah hidup sederhana sesuai kemampuan agar tidak terbiasa

mencari utang

b. bekerjalah dengan sungguh-sungguh untuk mencukupi kebutuhan hidup,

walaupun dengan bersusah payah

c. jika suatu saat terpaksa mencari hutang, hidarilah berhutang kepada

rentenir

d. jangan sekali-kali bekerja sama dengan rentenir agar kalian selamat dari

laknat Allah, Rasul dan sesama manusia.