prinsip dan model pengelolaan pkr 1.docx

16
PRINSIP DAN MODEL PENGELOLAAN PKR Hakikat pengelolaan PKR adalah upaya mencapai tujuan yang setinggi – tingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya ( manusia, alam, social, budaya ) yang tersedia. Pengelolaan PKR yang efektif ditandai oleh pemanfaatan sebagian terbesar dari waktuyang tersedia untuk kegiatan belajar siswa, penampilan kualitas pembelajaran yang memadai, dan keterlibatan yang luas dari seluruh siswa dalam kegiatan belajar. Guru PKR dituntut untuk melakukan aneka cara mengisi waktu belajar, menampilkan kualitas pembelajaran, dan melibatkan siswa dalam belajar. Ciri-ciri utama pembelajaran kelas rangkap sebagai berikut : 1. Seorang guru. 2. Menghadapi dua kelas atau lebih. 3. Satu kelas dengan dua atau beberapa kelompok siswa yang berbeda kemampuan. 4. Untuk membimbing belajar dalam satu mata pelajaran atau lebih. 5. Beberapa topik yang berbeda dalam satu mata pelajaran 6. Dalam satu atau lebih dari satu ruangan. 7. Pada jam pelajaran yang bersamaan. Melihat ciri-ciri utama PKR tersebut, persoalan apa yang dihadapi oleh guru agar dapat melaksanakan PKR dengan baik? Apakah Anda mengatakan persoalan pengelolaan? Ya, memang benar, masalah pengelolaan atau manajemen. Secara umum inti dari pengelolaan adalah mencapai tujuan yang setinggi-tingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya manusia, alam, sosial, budaya yang tersedia. 1

Upload: punkgayo

Post on 02-Dec-2015

1.032 views

Category:

Documents


86 download

TRANSCRIPT

PRINSIP DAN MODEL PENGELOLAAN PKR

Hakikat pengelolaan PKR adalah upaya mencapai tujuan yang setinggi – tingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya ( manusia, alam, social, budaya ) yang tersedia. Pengelolaan PKR yang efektif ditandai oleh pemanfaatan sebagian terbesar dari waktuyang tersedia untuk kegiatan belajar siswa, penampilan kualitas pembelajaran yang memadai, dan keterlibatan yang luas dari seluruh siswa dalam kegiatan belajar. Guru PKR dituntut untuk melakukan aneka cara mengisi waktu belajar, menampilkan kualitas pembelajaran, dan melibatkan siswa dalam belajar.

Ciri-ciri utama pembelajaran kelas rangkap sebagai berikut :

1. Seorang guru.2. Menghadapi dua kelas atau lebih.3. Satu kelas dengan dua atau beberapa kelompok siswa yang berbeda

kemampuan.4. Untuk membimbing belajar dalam satu mata pelajaran atau lebih.5. Beberapa topik yang berbeda dalam satu mata pelajaran6. Dalam satu atau lebih dari satu ruangan.7. Pada jam pelajaran yang bersamaan.

Melihat ciri-ciri utama PKR tersebut, persoalan apa yang dihadapi oleh guru agar dapat melaksanakan PKR dengan baik? Apakah Anda mengatakan persoalan pengelolaan? Ya, memang benar, masalah pengelolaan atau manajemen. Secara umum inti dari pengelolaan adalah mencapai tujuan yang setinggi-tingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya manusia, alam, sosial, budaya yang tersedia.

Dengan menggunakan inti pengelolaan tersebut marilah kita kaji bagaimana mengelola PKR. Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang efektif yang menurut Karweit (1987) ditandai oleh 3 hal sebagai berikut.

1. Sebagian terbesar dari waktu yang tersedia benar-benar digunakan untuk belajar siswa.

2. Kualitas pembelajaran guru sangat memadai.3. Sebagian terbesar atau seluruh siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan

belajar,

Berpijak pada 3 prinsip tersebut dapat kita rumuskan 3 pertanyaan mengenai pengelolaan PKR.

1. Bagaimana mengisi waktu pelajaran yang tersedia dengan aneka kegiatan belajar sehingga siswa selalu dalam tugas belajarnya (on task)?

1

2. Bagaimana cara guru agar selalu dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya?

3. Bagaimana cara guru mendorong dan meningkatkan keikutsertaan seluruh siswa dalam belajar?

Dalam menjawab ketiga pertanyaan tersebut kita harus menempatkannya dalam konteks (latar) ciri utama PKR. Berikut ini ada beberapa bentuk lain jawaban.

Untuk Pertanyaan 1:

a. Berikan tugas untuk setiap kelas atau kelompok secara terencana.b. Atur penugasan sesuai dengan waktu, tempat, alat, dan sumber yang

tersedia.c. Perkecil waktu tunggu/kosong bagi siswa.d. Terapkan prinsip guru selalu di hati dan pikiran siswanya.

Untuk Pertanyaan 2:

a. Kuasai materi pelajaran yang akan diajarkan.b. Pahami dengan baik ciri-ciri (karakteristik) siswa dan kelas yang dihadapi,

misalnya pengalamannya, gaya belajarnya, lingkungannya.c. Kuasai dengan terampil aneka model, metode, dan teknik pembelajaran

yang sesuai.d. Tampillah sebagai guru yang penuh percaya diri, terpercaya, menarik, dan

penuh keteladanan.

Untuk Pertanyaan 3:

a. Gunakan dengan baik keterampilan bertanya, memberi penguatan,mengadakan variasi, menjelaskan, dan mengajar kelompok kecil danperorangan.

b. Terapkan, prinsip guru selalu siaga memperhatikan siswa (alertness) dan prinsip pada waktu yang sama dapat menangani beberapa kegiatan (overlappingness).

c. Ciptakan 'suasana kelas yang demokratis, penuh rasa aman, dan menyenangkan.

A. Model Pengelolaan PKR

Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang efektif yang menurut Karweit (1987) ditandai oleh 3 hal yang kemudian dikenal sebagai prinsip pengelolaan PKR. Setiap model pengelolaan PKR memiliki kekuatan dan kelemahan. Dalam praktik, semua kembali pada tujuan belajar, kemampuan, dan sarana belajar yang tersedia.

2

1. Model Utama: PKR MurniPKR, 221 : Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Satu Ruangan.

Model PKR 221 merupakan model PKR Murni karena prinsip keserempakan terpenuhi tanpa batas fisik. Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas dapat berlangsung terus menerus. Model ini sangat dianjurkan untuk digunakan karena paling efektif diantara model PKR lainnya. Namun, model ini hanya mungkin diterapkan jika jumlah siswa tidak terlampau banyak ( 15 – 20 orang ).

2. Model Alternatif: PKR ModifikasiPKR 222 : Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Dua Ruangan.

Model PKR 222 merupakan model PKR Modifikasi untuk kondisi jumlah siswa lebih dari 20 orang, yang tidak mungkin ditampung dalam satu ruangan. Penerapan model ini mempunyai dampak, antara lain perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus menerus karena masing – masing kelas harus menunggu hadirnya guru secara fisik secara bergiliran. Waktu tunggu tentunya lebih lama karena guru harus berpindah – pindah diantara 2 ruangan. Oleh karena itu, harus dirancang dengan cermat agar tanpa kehadiran guru untuk sementara, siswa tetap dapat belajar dengan penuh perhatian. Dalam praktik, model ini tidak seefektif Model PKR 221

3. PKR 333 : Tiga Kelas, Tiga Mata Pelajaran, Tiga Ruangan

Model PKR 333, sama dengan model PKR 222, merupakan model PKR Modifikasi karena prinsip keserempakan tidak terkendalikan dengan utuh secara tatap muka mengingat terdapat batas fisik. Dampaknya, perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus menerus karena masing – masing kelas harus menunggu hadirnya guru secara fisik. Waktu tunggu tentunya jauh lebih lama lagi karena karena guru harus berpindah – pindah di antara 3 ruangan. Model ini tidak dianjurkan untuk sering digunakan karena kurang efektif. Model ini hanya digunakan apabila memang secara fisik tidak dimungkinkan penerapan Model 222.

3

Model PKR

Dua-kelas-Dua mata pelajaran-Satu ruangan

(Model PKR 221)

KELAS V IPA SUMBER DAYA ALAM

KELAS IV IPSSUMBER KEKAYAN

ALAMLANGKAH/WAKTU

PENGANTAR DAN PENGARAHAN DALAMSATU RUANGAN: PENJELASAN SKENARIO & HASIL BELAJAR

GURU

KERJA KELOMPOK KERJA KELOMPOK

KERJA KELOMPOK KERJA KELOMPOK

PEMANDUAN

PENYAJIAN HASIL LAPORAN KERJA HASIL DISKUSI KELOMPOK KELOMPOK

DISKUSI KELAS LAPORAN HASIL

DISKUSI KELOMPOK

GURU

REVIU, PENGUATAN, KOMENTAR DAN TINDAK LANJUT PERSIAPAN JAM BERIKUTNYA

1.PENDAHULUAN(10)

2. KEGIATAN INTI 1 (15)

3.KEGIATAN INTI II (15)

4.KEGIATAN INTI III (15)

5.KEGIATAN INTI IV (15)

6.PENUTUP (10') (E80 MENIT)

Dalam Model PKR 221, Anda sebagai guru menghadapi dua kelas, dalam hal ini Kelas S dan Kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran IPA dengan topik sumber daya alam di Kelas 5, dan mata pelajaran IPS topik sumber kekayaan alam di Kelas 6. Kedua topik memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam satu ruangan. Model PKR 221 merupakan Model PKR Murni karena prinsip keserempakan terpenuhi tanpa batas fisik. Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas dapat berlangsung terus menerus. Model ini sangat dianjurkan untuk digunakan karena paling efektif di

4

antan model PKR lainnya. Namun, model ini hanya mungkin diterapkan jika jumlah siswa tidak terlampau banyak (15-20 orang).

Dalam menerapkan model PKR 221 di atas, ikuti petunjuk sebagai berikut.

1. Pada kegiatan Pendahuluan ± 10 menit pertama berikan pengantar pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi 2. Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari Kelas 5 dan 6. Ikuti dengan langkah-langkah untuk masing-masi kelas yang akan ditempuh selama pertemuan itu ± 80 menit.

2. Pada kegiatan Inti ± 60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan belajar berlangsung adakan pemantapan, bimbingan, balikan sesuai keperluan. Terapkan prinsip wittiness, alertriess, dan overlappingness. Gunakan keterampilan dasar mengajar yang sesuai.

3. Pada kegiatan Penutup ± 10 menit terakhir berdirilah di depan kelas menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviu atas materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin juga untuk hari berikutnya.

5

Model PKR 222: Modifikasi

PKR 222 : Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Dua Ruangan

(Model PKR 222)

Penjelasan Guru Kegiatan Individual

Tanya Jawab Kegiatan Individual

Tanya Jawab Kegiatan Individual

Tanya Jawab Kegiatan Individual

Langkah Waktu

1. Pendahuluan (10)

2. Kegiatan Inti 1 (15)

3. Kegiatan Inti II (15)

4. Kegiatan Inti III (15)

5. Kegiatan Inti IV (15)

6. Penutup (10)(S 80 menit)

6

Kelas V

MAT

Bangun Ruang

Kelas VI

IPA

Tumbuhan Hijau

Pengantar dan Pengera Umum Diberikan Secara Bersama dalam Dua Ruangan Yang Berhubungan, Penjelasan Skenario dan hasil Belajar

reviu, penguatan, komentar dan tindak lanjut persiapan jam berikutnya

Dalam Model PKR 222, sebagai guru Anda menghadapi dua kelas, dalam hal ini Kelas 5 dan 6, untuk mengajar mata pelajaran Matematika topik Bangun Ruang di Kelas 5 dan mata pelajaran IPA topik Tumbuhan Hijau di Kelas 6. Kedua topik tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam 2 ruangan berdekatan yang terhubungkan dengan pintu. Model PKR 222 merupakan Model PKR Modifikasi, untuk kondisi jumlah siswa lebih dari 20 orang, yang tidak mungkin ditampung dalam satu ruagan. Penerapan model ini mempunyai dampak, antara lain perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus menerus karena masing-masing kelas harus menunggu hadirnya guru secara fisik secara bergiliran. Waktu tunggu tentunya lebih lama karena guru harus berpindah-pindah di antara 2 ruangan. Oleh karena itu, harus dirancang dengan cermat agar tanpa kehadiran guru untuk sementara, siswa tetap dapat belajar dengan penuh perhatian. Dalam praktik Model ini tidak Seefektif Model PKR 221.

Dalam menerapkan model ini Anda perlu mengikuti petunjuk sebagai berikut.

1. Pada kegiatan Pendahuluan ± 10 menit pertama satukan siswa Kelas 5 dan 6 dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan umum seperti Anda lakukan dalam pendahuluan Model PKR 221. Bila ternyata tidak mungkin menyatukan siswa Kelas 5 dan 6 dalam ruangan, gunakan halaman atau emperan sekolah sambil berdiri/berbaris. Apabila cara kedua masih tidak mungkin biarkan Siswa Kelas S dan 6 duduk dalam ruangan masing-masing. Berdirilah Anda di pintu penghubung ruang Kelas 5 dan 6. Berikan pengantar dan pengarahan umum secara berselang-selang untuk Kelas 5, kemudian Kelas 6 dan atau sebaliknya.

2. Pada kegiatan Inti ± 60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatikan jangan sampai pada saat Anda sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang, satu lagi tidak ada kegiatan sehingga ribut. Atur kepindahan Anda dari ruang ke ruang secara seimbang, artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat di mana Anda berdiri di pintu penghubung. Selama berlangsungnya pembelajaran, jangan lupa menerapkan prinsip wittiness, alertness, dan overlappingness.

3. Pada kegiatan Penutup ± 10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviu umum mengenai materi dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Setelah itu, berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas. Kemukakan hal-hal yang perlu disiapkan untuk jam pelajaran berikutnya.

7

4. Sebagai catatan, untuk Model PKR 222 ini sedapat mungkin denah

ruangan diatur agar pandangan siswa mengarah ke depan dan ke arah pintu

penghubung. Sebagai contoh gunakan denah sebagai berikut.

Pengelolaan PKR 222 memang agak lebih rumit dari pada PKR. 221.

Dapat Anda pahami dengan berkumpul dalam satu ruangan, seperti daiam PKR

221 perhatian Anda tanpa penghalang. Model PKR 221 sangat cocok untuk dua

materi yang saiing berkaitan, sedangkan Model PKR 222 sangat cocok untuk

materi pelajaran yang tidak berkaitan dan memerlukan perhatian khusus dari

masing-masing kelas.

8

PKR 333 : PKR Modifikasi

Tiga Kelas, Tiga Mata Pelajaran, Tiga Ruangan.

Langkah waktu

1. Pendahuluan(10)

2. Kegiatan Inti 1 (15)

3. Kegiatan Inti II (15)

4. Kegiatan Inti III (15)

5. Kegiatan Inti IV (15)

6. Penutup (10)(S 80 menit)

Kerja kelompok Penjelasan guru Kegiatan individual(Gunakan LKM)

Kerja kelompok Tanya Jawab Kegiatan individual(Gunakan LKM)

Tanya Jawab Kerja kelompok Kegiatan Pasangan (Gunakan LKM) (Tutor Sebaya)

Kegiatan Individual Kerja kelompok Tanya Jawab (Gunakan LKM) (Tutor Sebaya)

9

Kelas IV

IPS

Penduduk

Kelas V

IPA

Makhluk Hidup Dan Lingkungan

Kelas VI

MAT

Pecahan

Pengantar dan pengarahan umum diberikan secara bersama yang salah satu ruangan penjelasan skenario dan hasil belajar yang ingin di capai pada dua jam pelajaran tersebut

reviu, penguatan, komentar dan tindak lanjut persiapan jam berikutnya

Dalam Model PKR 333, Anda sebagai guru menghadapi 3 kelas, dalam hal ini Kelas 4, 5, dan 6, untuk mengajar tiga mata pelajaran yang berbeda. Di Kelas 4 mata pelajaran IPS dengan topik Penduduk, di Kelas 5 IPA dengan topik Makhluk Hidup dan Lingkungan, dan di Kelas 6 Matematika dengan topik Pecahan. Ketiga topik satu sama lain tidak ada kaitannya secara langsung. Proses pembelajaran berlangsung dalam tiga ruangan berjejer yang satu sama lain terhubungkan dengan pintu penghubung.

Model PKR 333, sama dengan Model PKR 222, merupakan Model PKR Modifikasi karena prinsip keserempakan tidak terkendalikan dengan utuh secara tatap muka mengingat terdapat batas fisik. Dampaknya perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus menerus karena masing-masing kelas harus menunggu hadirnya guru secara fisik. Waktu tunggu tentunya jauh lebih lama lagi karena guru harus berpindah-pindah di antara 3 ruangan. Model ini tidak dianjurkan untuk sering digunakan karena kurang efektif. Model ini hanya digunakan apabila memang secara fisik tidak dimungkinkan penerapan Model PKR 222.

Dalam menerapkan model ini Anda perlu mengikuti petunjuk sebagai berikut.

1. Pada kegiatan Pendahuluan ± 10 menit pertama kumpulkan siswa Kelas 4, 5, dan 6 di salah satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan sepertii yang Anda lakukan dalam Model PKR 222. Apabila tidak mungkin menyatukan siswa dalam satu ruangan, kumpulkan siswa Kelas 4, 5, 6 di halaman berbaris per kelas, seperti dalam Upacara Bendera. Berikan pengantar dan pengarahan serta prosedur kegiatan belajar yang akan dijalani pada pertemuan itu.

2. Pada kegiatan Inti ± 60 menit terapkan aneka metode belajar dengan memanfaatkan aneka sumber belajar yang tersedia. Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan atau Lembar Tugas Siswa (LTS) sangat dianjurkan agar kegiatan belajar siswa lebih bersifat mandiri. Artinya, kegiatan belajar siswa tidak banyak tergantung pada hadirnya guru di muka kelas. Perlu Anda catat bah'\va dalam melaksanakan Model PKR 333 Anda sebagai guru harus berpindah-pindah secara teratur antar 3 ruangan. Tidak dapat dihindari akan terdapat waktu tunggu pada setiap kelas. Hal itu dapat diperkecil dengan meningkatkan kadar kemandirian belajar siswa. Proses saling bimbing antarsiswa atau tutor sebaya perlu digalakkan. Ada saat di mana Anda berdiri di pintu penghubung untuk memantau kegiatan belajar dalam 2 ruangan yang berhubungan. Dalam model ini pun prinsip-prinsip wittiness, alertness, dan overlappingness sejauh mungkin perlu diterapkan.

3. Pada kegiatan Penutup ± 10 menit terakhir adalah reviu untuk dua kelas dengan menempatkan diri Anda di pintu penghubung ruang satu dan dua

10

atau ruang 2 dan 3. Berikan penguatan dan tindak lanjut untuk dua kelas itu. Setelah itu, Anda berpindah ke ruangan yang tersisa. Lakukan kegiatan penutupan, seperti di 2 ruangan sebelumnya.

4. Sebagai catatan, memang Model PKR 333 ini termasuk yang lebih rumit dalam pengelolaannya. Sebagai guru, Anda dituntut untuk memiliki mobilitas (daya gerak) pedagogis yang tinggi. Keunggulan model ini terletak pada intensitas kemandirian belajar setiap kelas dan terbebas dari situasi belajar kelas lainnya.

Untuk Membantu anda mengelola kegiatan belajar dalam 3 ruangan, denah tempat duduk dalam ruangan dapat di atur sebagai berikut .

11

Daftar Pustaka

Djalil Aria, dkk. 2009. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarata : Universitas Terbuka.

Susilowati, dkk. Pembelajaran Kelas Rangkap (Bahan Ajar Cetak). Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

12