prinkan ter rif

31
PENGKAJIAN KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN DEWASA PRAKTEK KEPERAWATAN KELUARGA MAHASISWA PRODI DIII KEPERAWATAN BENGKULU JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES BENGKULU TA. 2014/2015 I. DATA UMUM 1. Nama Kepala Keluarga : Tn. I 2. Alamat dan telepon : Lingkar Barat 3. Pekerjaan kepala keluarga : Pegawai Negeri Sipil 4. Pendidikan Kepala Keluarga : Sarjana 5. Komposisi Keluarga : No Nama JK Hubunga n Dgn Kepala Keluarg a Umur / th Pndd k Status Imunisasi KET BCG Polio DPT Hepati tis Campak 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 Tn. I L Suami 49 S2 Hidu p 2 Ny. T P Isteri 44 S1 Hidu p 3 Tn. L L Anak 22 SMA Hidu p 4 An. R L Anak 17 SMP Hidu p 5 An. M L Anak 15 SD Hidu p 6 An. D L Anak 10 - Hidu p

Upload: rahmat-nursyamli

Post on 07-Apr-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

k

TRANSCRIPT

Page 1: Prinkan Ter Rif

PENGKAJIAN KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN DEWASA

PRAKTEK KEPERAWATAN KELUARGA MAHASISWA PRODI DIII

KEPERAWATAN BENGKULU JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES

KEMENKES BENGKULU

TA. 2014/2015

I. DATA UMUM

1. Nama Kepala Keluarga : Tn. I

2. Alamat dan telepon : Lingkar Barat

3. Pekerjaan kepala keluarga : Pegawai Negeri Sipil

4. Pendidikan Kepala Keluarga : Sarjana

5. Komposisi Keluarga :

No Nama JK

Hubungan

Dgn

Kepala

Keluarga

Umur

/ thPnddk

Status Imunisasi

KETBCG

Polio DPT Hepatitis

Campak1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1 Tn. I L Suami 49 S2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Hidup

2 Ny. T P Isteri 44 S1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Hidup

3 Tn. L L Anak 22 SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Hidup

4 An. R L Anak 17 SMP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Hidup

5 An. M L Anak 15 SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Hidup

6 An. D L Anak 10 - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Hidup

Genogram :

Page 2: Prinkan Ter Rif

6. Tipe Keluarga

Keluarga TN. I termasuk tipe keluarga pasangan suami dan istri pekerja dimana

Tn. I bekerja di Kantor Pemerintahan dan Ny. T bekerja sebagai Guru SD, dimana

mereka hanya bisa berkumpul pada sore atau malah hari apabila masing-masing dari

mereka sedang tidak memiliki kesibukan

7. Suku Bangsa

Bahasa yang digunakan adalah bahasa Kaur dan Bengkulu. Tn. I adalah penduduk

Kaur asli dan berasal dari suku jawa. Dalam keluarganya tidak terdapat adat istiadat

yang mengikat, dan tidak ada pantangan atau hal–hal yang lain asalkan tidak

bertentangan dengan budaya dan agama tertentu menurut kebiasaan atau budaya yang

berhubungan dengan kesehatan dirasakan tidak ada.

8. Agama

Semua anggota keluarga beragama islam, taat menjalankan shalat 5 waktu. Setiap

magrib selalu shalat berjamaah, dan waktu shalat yang lain mereka jarang berjamaah.

9. Status Sosial Ekonomi

Tn. I bekerja Di Kantor Kemendiknas dengan penghasilan rata-rata Rp 4.900.000,-

Sedangkan Ny. T bekerja sebagai seorang guru yang berpenghasilan Rp 3.000.000,-.

Dari penghasilan tersebut, akan dibagi untuk kebutuhan sehari-hari dan sisanya untuk

ditabung serta keperluan lain.

10. Aktifitas Rekreasi Keluarga

Keluarga melakukan rekreasi minimal 3 kali setahun, saat akhir semester dan hari

Lebaran. Setiap minggu keluarga biasanya rekreasi di Pantai. Untuk rekreasi sehari-

hari yaitu menonton TV dan Karaoke dirumah bersama keluarga.

Page 3: Prinkan Ter Rif

II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini

1) Memperluas pengetahuan untuk menghadapi anak dewasa awal

2) Membantu anak untuk mandiri

12. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum Terpenuhi

Berdasarkan hasil wawancara dengan Tn.S, beliau mengatakan tugas perkembangan

menghadapi anak usia dewasa awal belum terpenuhi semua, Tn.S belum bisa

menyiapkan anak–anaknya untuk mandiri dan tanggung jawab karena kesibukan.

13. Riwayat Keluarga Inti

Tn I dan Ny. T berasal dari daerah yang sama (Kaur), mereka berpacaran sejak kelas

1 SMA. Tn. I dan Ny. T sebenarnya sangat menginginkankan anak perempuan,

namun anaknya yang perempuan ( anak ke 2) meninggal saat masih bayi,

14. Riwayat keluarga sebelumnya

Keluarga dari pihak bapak dan ibu saat ini hubungannya baik, dan saudara–

saudaranya tinggal berjauhan dengan keluarga, tidak ada konflik dalam berhubungan.

III. LINGKUNGAN

15. Karakteristik Rumah

Rumah yang ditempati merupakan rumah milik sendiri, terdiri atas 4 kamar

(atas dan bawah), 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 dapur dan 2

kamar mandi/WC ( atas dan bawah ). Rumah tampak bersih dan tidak kotor. Keluarga

menggunakan septic tank yang terletak di depan rumah.

Kondisi air jernih tidak berbau, tidak berwarna dan tidak terasa. Kebiasaan

keluarga dalam merawat rumah setiap hari yaitu; menyapu dan mengepel 1 kali

sehari, membersihkan bak mandi 1 minggu sekali. Cahaya masuk kedalam rumah

dan terdapat jendela diruang tamu dan dikamar–kamar. Keluarga mengenal masalah

yang ditimbulkan dari lingkungan yaitu jika lingkungannya kotor maka akan mudah

terserang penyakit. Misalnya jika bak mandi jarang dikuras maka menjadi sarang

nyamuk akibatnya dapat terserang demam berdarah atau malaria.

Denah Rumah :

Page 4: Prinkan Ter Rif

16. Karakteristik tetangga dan Komunitas RW

Lingkungan rumah tangga banyak yang berasal dari Bengkulu. Pergaulan dengan

lingkungan cukup baik, karena disore hari, Ny. I menyempatkan diri untuk mengobrol

dengan tetangganya.

17. Mobilitas Geografis Keluarga

Sebelum menikah, Tn. I dan Ny. T tinggal dirumah orang tua masing-masing. Dan

setelah menikah, Mereka tinggal bersama

18. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan masyarakat

Tn. I selalu ikut dalam kegiatan RW seperti goong royong setiap bulan

Ny. T selalu mengikuti kegiatan RW atau kelurahan seperti pengajian, arisan,

dll.

19. Sistem Pendukung Keluarga

Dalam keluarga, baik dari pihak Tn.I dan Ny. T, dan anak-anaknya sering kali

membantu jika salah satu anggota keluarga ada yang mengalami masalah. Jarak

keluarga dengan tetangga sangat dekat, dan antar tetangga saling membantu dan

mengajak bertukar pikiran saat dibutuhkan.

IV. STRTUKTUR KELUARGA

20. Pola Komunikasi Keluarga

44444444444

Page 5: Prinkan Ter Rif

Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota

keluarga bebas menyampaikan keluhan ataupun anggapan, hal ini dapat terlihat dari

pembicaraan anggota keluarga saat perawat berkunjung.

21. Struktur Kekuatan Keluarga

Dalam keluarga Tn.I, semua keputusan ada ditangan Tn.I karena Tn.I sebagai kepala

keluarga. Apaila ada pendapat dari anggota keluarga maka akan dibicarakan bersama.

Dalam menyelesaikan masalah atau memutuskan sesuatu harus berdasarkan hasil

keputusan bersama.

22. Struktur Peran Formal dan Informal

Tn. I sebagai kepala keluarga dan Ny. T membantu Tn. I dalam memenuhi kebutuhan

keluarga, kerena Ny. I Bekerja sebagai PNS seperti Tn. I. Ny. T setiap sebelum

mengajar di SD, Ny. Selalu menyiapkan sarapan dan membereskan rumah. Seringkali

peerjaan Ny. T dibantu anak bungsunya. Anak pertama Tn. I seminggu sekali

menyuci mobil dan motor keluarga, sedangkan anak kedua dan anak ketiga sekolah di

pesantren Boarding School di Jawa Timur.

23. Nilai dan Norma dalam Keluarga

Menurut Tn.S, semua anggota keluarganya berusaha menyesuaikan dengan

lingkungan sekitarnya, nilai yang ada dikeluarga merupakan gambaran nilai dari

agama yang dianut, tidak terlihat adanya konflik dalam nilai dan tidak ada yang

mempengaruhi status kesehatan anggota keluarga dalam menggunakan nilai yang

diyakini oleh keluarga dan juga tidak bertentangan dengan masyarakat sekitarnya.

V. FUNGSI KELUARGA

24. Fungsi Afektif

Keluarga mengajarkan anak tertua memperhatikan adik bungsunya untuk membantu

keluarga. Sikapsaling menghormati antar anggota keluarga masih tetap diajarkan.

25. Fungsi Sosial

Interaksi antar anggota keluarga setiap hari dilakukan, setiap malam mereka selalu

makan bersama, dan nonton bersama. Setiap malam mereka selalu menjaga

komunikasi dengan anak kedua dan ketiga mereka yang sedang belajar di pesantren.

26. Fungsi Perawatan Keluarga

Page 6: Prinkan Ter Rif

Keluarga bersyukur karena mereka tidak memiliki riwayat penyakit apapun dan tidak

pernah dirawat dirumah sakit, baik rawat jalan maupun rawat inap. Hal ini didukung

oleh kondisi rumah yang sangat bersih dan rauang yang luas dan tertata rapi.

27. Fungsi Reproduksi

Ny. T mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi, meskipun Ny. T mendambakan

anak perempuan. Setiap anak mereka lahir berjarak 5 tahun, kecuali anak kedua dan

ketiga yang berjarak hanya 2 tahun.

28. Fungsi Ekonomi

Keluarga mengatakan bahwa mereka bersyukur karena bisa memenuhi kebutuhan

keluarga lebih dari cukup.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA

29. Stresor jangka pendek dan Panjang :

Yang keluarga pikirkan saat ini hanyalah bagaimana cara untuk mempertahankan agar

anak-anak mereka bisa tetap bersekolah dan tidak mempunyai keluhan mengenai

kebutuhan dalam belajar.

30. Kemampuan keluarga Berespon terhadap situasi / stresor :

Keluarga berusaha untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya dalam menempuh

pendidikan, baik yang berada di bengkulu maupun yang sedang menempuh

pendidikan diluar kota.

31. Strategi Koping yang Digunakan :

Koping yang digunakan yaitu dengan memecahkan masalah bersama-sama, jika

masalah yang terjadi tidak terselesaikan atau tidak tahu jalan keluarnya maka akan

minta bantuan pada keluarga dekatnya.

32. Strategi Adaptasi Disfungsional

Bila anak-anak mereka membutuhkan keperluan belajar/ keperluan sekolah, Tn. I dan

Ny. T mempertimbangkan kepentingan untuk anak mereka, apakah itu penting untuk

anak mereka saat ini atau belum. Namun apabila kebutuhan anak mereka memang

sangat diperlukan, maka Tn. I dan Ny. T menggunakan uang tabungan untuk

memenuhi kebutuhan anak mereka.

VII.PEMERIKSAAN FISIK ( HEAD TO TOE ) ( Dikaji pada setiap anggota keluarga )

NO VARIABEL NAMA ANGGOTA KELUARGA

Page 7: Prinkan Ter Rif

Tn. I Ny. T An. L An. D

1 Riwayat

penyakit saat ini

Tidak ada keluhan

yang dialami saat

ini

Tidak ada keluhan

yang dialami saat

ini

Tidak ada keluhan

yang dialami saat

ini

Tidak ada keluhan

yang dialami saat

ini

2 Keluhan yang

dirasakan

Tidak ada keluhan

yang dialami saat

ini

Tidak ada keluhan

yang dialami saat

ini

Tidak ada keluhan

yang dialami saat

ini

Tidak ada keluhan

yang dialami saat

ini

3 Riwayat

penyakit

sebelumnya

Tidak ada keluhan

yang dialami

sebelumnya

Tidak ada keluhan

yang dialami

sebelumnya

Tidak ada keluhan

yang dialami

sebelumnya

Tidak ada keluhan

yang dialami

sebelumnya

4 Tanda-tanda

vital

TD: 130/90 mmHg TD: 120/80mmHg TD: 130/90 mmHg TD: -

HR: 80 x/m HR: 85 x/m HR: 68 x/m HR: 70 x/m

RR: 22x/m RR: 20x/m RR: 16x/m RR: 22x/m

T: 36.7 0C T: 36.8 0C T: 37 0C T: 36,5 0C

5 Kepala Simetris Simetris Simetris Simetris

6 Leher Tidak ada

pembesaran

kelenjar tyroid

Tidak ada

pembesaran

kelenjar tyroid

Tidak ada

pembesaran

kelenjar tyroid

Tdk ada

pembesaran

kelenjar tyroid

7 Thoraks Simetris Simetris Simetris Simetris

8 Abdomen Simetris Simetris Simetris Simetris

9 Esktremitas Simetris dan

kekuatan otot baik

Simetris dan

kekuatan otot baik

Simetris dan

kekuatan otot baik

Simetris dan

kekuatan otot baik

10 Kulit Turgor baik, tidak

ada lesi ataupun

edema

Turgor baik, tidak

ada lesi ataupun

edema

Turgor baik, tidak

ada lesi ataupun

edema

Turgor baik, tidak

ada lesi ataupun

edema

VIII. HARAPAN KELUARGA

Keluarga berharap anak mereka sehat-sehat saja, meskipun anak mereka berada di

asrama.

Page 8: Prinkan Ter Rif

IX. ANALISIS DATA

No DATA ETIOLOGI MASALAH

Data Subjektif :

Ny. T mengatakan bahwa

anak kedua dan ketiga

mereka (an. R dan An. M)

masih terlihat manja,

meskipun sudah tinggal di

asrama

Tn. I mengatakan An. R dan

An. M selalu menelpon

mereka saat ada masalah,

meskipun masalah kecil

Data Objektif :

Tn. I dan Ny. T terlihat

cemas saat menceritakan

anaknya yang berada di

asrama

Kurangnya

kemandirian anak

Kecemasan Orangtua

terhadap pelepasan

anak

Data Subjektif :

Ny. T mengatakan sering

timbul rasa takut apabila

terjadi apa-apa dengan

anaknya

Data Objektif :

Ny. T tampak terlihat cemas

dan ketakutan saat

menceritakan tentang

anaknya yang sekolah diluar

kota.

Perpisahan dengan

anak

Ketakutan Orang tua

Page 9: Prinkan Ter Rif

X. PRIORITAS MASALAH

DX. I . Kecemasan Orangtua terhadap pelepasan anak berhubungan dengan kemandirian

anak

No Kriteria Skor Bobot Pembenaran

1 Sifat Masalah

Skala : Tidak / Kurang Sehat

Ancaman Kesehatan

Keadaaan Sejahtera

2/3 x 1= 2/3 1

Masalah aktual

adalah sudah

terjadi untuk itu

perlu tindakan

perawatan,

sehingga tidak

berdampak pada

masalah lain.

2 Kemungkinan Masalah dapat diubah

Skala : Mudah

Sebagian

Tidak dapat

½ x 2= 1 2

Masalah dapat

dicegah untuk

lebih parah, dan

membutuhkan

peran serta

keluarga yang

amat besar, dalam

merubah tingkat

kecemasan ibu,

ada tenaga

kesehatan yang

akan membina.

3 Potensial Masalah Untuk dicegah

Skala : Tinggi

Cukup

Rendah

2/3 x 1= 2/3 1

Masalah belum

berat, dan

membutuhkan

waktu agak lama

mengubah

kebiasaan

Page 10: Prinkan Ter Rif

keluarga.

4 Menonjolnya Masalah

Skala : Masalah Berat harus segera di

tangani

Adanya Masalah tetapi tidak perlu

ditangani

Masalah Tidak Dirasakan :

2/2 x 1= 1 1

Anggapan

keluarga: mereka

sudah berupaya

untuk mengurangi

kecemasan,

namun mereka

masih sering

timbul kecemasan

Jumlah 3 1/3

Dx 2. Ketakutan orang tua berhubungan dengan perpisahan dengan anak

No Kriteria Skor Bobot Pembenaran

1 Sifat Masalah

Skala : Tidak / Kurang Sehat

Ancaman Kesehatan

Keadaaan Sejahtera

1/3 x 1 = 1/3 1

Masalah sudah

terjadi, untuk itu

diperlukan

perawatan agar

tidak berdampak

pada masalah lain

2 Kemungkinan Masalah dapat diubah

Skala : Mudah

Sebagian

Tidak dapat

½ x 2= 1 2

Sebagian asalah

dapat diubah

dengan

pemberian

penyuluhan

mengenai

pelepasan anak

dengan keluarga

3 Potensial Masalah Untuk dicegah

Skala : Tinggi

Cukup

Rendah

2/3 x 1= 2/3 1

Masalah sudah

berlangsung lama

dan diyakini

dapat diupayakan

dengan

Page 11: Prinkan Ter Rif

pendidikan

kesehatan.

4 Menonjolnya Masalah

Skala : Masalah Berat harus segera di

tangani

Adanya Masalah tetapi tidak perlu

ditangani

Masalah Tidak Dirasakan :

2/2 x 1= 1 1

Masalah sudah

terjadi, dan

ketakutan

orangtua harus

segera ditangani,

karena sudah

terjadi perpisahan

dengan anak

Jumlah 3

XI. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS

1. Kecemasan Orangtua terhadap pelepasan anak berhubungan dengan kemandirian anak

2. Ketakutan orang tua berhubungan dengan perpisahan dengan anak

Page 12: Prinkan Ter Rif

XII.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. PERENCANAAN

1. Diagnosa Keperawatan I: Kecemasan Orangtua terhadap pelepasan anak berhubungan dengan kemandirian anak

Tujuan Jangka

Panjang

Tujuan Jangka

Pendek

EVALUASIIntervensi

Kriteria Standar

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3 kali

kunjungan pada

keluarga Tn. I,

khususnya Ny.T

diharapkan

kecemasan ibu

terhadap

pelepasan

anaknya

berkurang

Setelah dilakukan

tindakan 2 x 30 menit

dalam satu minggu

keluarga dapat mampu

mengatasi kecemasan.

a. Menyebutkan

pengertian cemas

b. Menyebutkan tanda

dan gejala cemas

ringan

c. Menyebutkan faktor

penyebab terjadinya

cemas

d. Menyebutkan

akibat dari

kecemasan

Respon

verbal

a. Cemas definisi : Perasaan gelisah yang

tak jelas dari ketidaknyamanan atau

ketakutan yang disertai respon autonom

b. Keluarga dapat menyebutkan 4 dari 8

tanda cemas:

1. gelisah

2. Insomnia susah tidur

3. Resah

4. Ketakutan

5. Sedih

6. Fokus pada diri

7. Kekhawatiran

8. Cemas

c. Keluarga mengenali adanya kecemasan

pada anggota keluarga berdasarkan

tanda dan gejala yang ada. Penyebab

a. Jelaskan arti cemas

b. -tanyakan kembali arti cemas

dan -beri reinforcement

positif atas jawaban yang

benar

-Diskusikan dengan keluarga

tanda dan gejala cemas

-Tanyakan kembali tanda dan

gejala cemas pada keluarga

-Beri reinforcement posistif

atas jawaban yang benar

c. -Jelaskan penyebab cemas

-Motivasi keluarga untuk

mengulang penjelasan

perawat

-Beri reinforcement posistif

Page 13: Prinkan Ter Rif

kecemasan:

1. Kesalahan menginterpretaskan

suatu situasi

2. Harapan diri yang negative

3. Tidak dapat mengatasi situasi yang

mengancam

a. Keluarga dapat menyebutkan 2 dari 6

akibat cemas

1. Aktifitas terganggu cemas

2. Berat badan turun, demam,

kurang darah

3. Mata dan mulut kering

4. Kurang tidur

5. Cemas bila tak ditangani , bisa

menyebabkan gangguan jiwa

atas jawaban yang benar

d. -Bantu keluarga mengenali

adanya masalah pada anggota

keluarga

-Beri reinforcement positif

atas jawaban yang benar

Setelah pertemuan 2x45

menit keluarga mampu

merawat anggota

keluarga dengan cemas

a. Menyebutkan

cara mencegah

Respon

verbal

a. Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 6

cara pencegahan cemas:

- Ciptakan suasana rumah senyaman

munngkin

- Lakukan aktifitas rekreasi

- Istirahat yang cukup

a. -Jelaskan cara mencegah

kecemasan

-Minta keluarga untuk

menjelaskan kembali

-Beri reinforcement positif

atas kemampuan

Page 14: Prinkan Ter Rif

cemas

b. Melakukan

perawatan

sendiri untuk

mengatasi

kecemasan

Respon

verbal

- Hindari kerja berat

- Berjemur dipagi hari

- Olah raga teratur sesuai

kemampuan

b. Cara mencegah kecemasan :

- Bila ada masalah sedapat mungkin

diselesaikan secara bersama-sama

- Lakukan tehnik relaksasi dan

distraksi

- Melakukan rekreasi untuk

menghilangkan kejenuhan di rumah

- Kurangi aktifitas/ pekerjaan yang

berat dan istirahat yang cukup

menjelaskan kembali

-Beri kesempatan pada

keluarga untuk bertanya

tentang hal yang belum jelas

b. -Jelaskan cara mencegah

kecemasan

-Motivasi keluarga agar mau

malakukan tehnik distraksi

dan relakssasi

-Beri reinforcement positif

atas tindakan yang dilakukan

keluarga

2. Diagnose 2: Ketakutan orang tua berhubungan dengan perpisahan dengan anak

Tujuan Jangka Tujuan Jangka Pendek EVALUASI Intervensi

Page 15: Prinkan Ter Rif

Panjang Kriteria Standar

Tujuan Umum :

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3 kali

kunjungan pada

keluarga Tn. I,

khususnya Ny.T

diharapkan

ketakutan ibu

dengan

perpisahan

dengan anaknya

berkurang

Tujuan Khusus :

Setelah dilakukan

tindakan 2x30 menit

dalam satu minggu

keluarga dapat mampu

mengatasi ketakutan

a.menyebutkan

pengertian takut

b.menyebutkan tanda dan

gejala takut

Respon verbal

a. a.takut definisi : respon terhadap

persepsi ancaman yang secara

sadar dikenali sebagai bahaya.

b. b.keluarga mengenali adanya

ketakutan pada anggota keluarga

berdasarkan tanda dan gejalanya

a.Pengurangan ansietas :

-minimalakan rasa

takut,firasat, atau kesulitan

yang berhubungan denagan

perkiraan sumber bahaya

yang tidak teridentifikasi

b.Teknik penerangan :

-turunkan rasa takut pada

pasien yang mengalami

distress akut

c.Peningkatan koping :

-bantu pasien beradaptasi

dengan persepsi stresor

d. peningkatan keamanan :

-tingkatkan perasaanaman

fisik dan psikologi pasien

e. bantu klien membedakan

anatara ketakutan rasional

dan tidak rasional.

f.ajarkan pasien dan keluarga

bagaimana menggunakan

Page 16: Prinkan Ter Rif

imajinasi terbimbing ketika

mereka merasa ketakutan

XIII. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

NO

DXTANGGAL TUK IMPLEMENTASI EVALUASI

1. Sabtu, 21

Maret 2015

A 1. - Mengkaji pengetahuan keluarga

tentang Kecemasan

Kecemasan yaitu Perasaan gelisah

yang tak jelas dari ketidaknyamanan

atau ketakutan yang disertai respon

autonom

- Menanyakan kembali pengertian dari

kecemasan

- Memberikan reinforcement positif

atas jawaban yang benar

S: Tn. I mampu menjelaskan kembali pengertian kecemasan. Tn. I

mengatakan kecemasan adalah perasaan gelisah yang tidak jelas dari

ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon tertentu

O: - Keluarga Tn E terlihat antusias dalam penyuluhan dari mahasiswa.

- Terdapat kontak mata

- Sesekali anggota keluarga Tn. E menganggukan kepala

- Keluarga Tn E tersenyum saat diberikan pujian

A: Jangka pendek TUK tercapai, Tn. I mengenali pengertian dari

kecemasan

P: - Pertahankan tujuan yang sudah tercapai

- Lanjutkan Implementasi

B 2. - Mendiskusikan dengan keluarga

tentang penyebab, tanda dan gejala

Ansietas

S: Tn. I mampu menyebutkan 4 dari 8 tanda dan gejala kecemasan, yaitu

gelisah, resah, susah tidur, dan sedih.

Page 17: Prinkan Ter Rif

1. Gelisah

2. Insomnia susah tidur

3. Resah

4. Ketakutan

5. Sedih

6. Fokus pada diri

7. Kekhawatiran

8. Cemas

- menjelaskan kembali tanda dan

gejala dari ansietas dan memberikan

reinforcement positif atas jawaban

yang benar.

O: - Keluarga Tn I memperhatikan mahasiswa saat diskusi berlangsung

- Keluarga Tn I tersenyum saat diberikan pujian

A: TUK B tercapai, keluarga Tn I sudah mengenali penyebab kecemasan

yang mereka alami

P: Implementasi dilanjutkan

C 3. menjelaskan penyebab cemas

1. Kesalahan menginterpretaskan

suatu situasi

2. Harapan diri yang negative

3. Tidak dapat mengatasi situasi

yang mengancam

- Motivasi keluarga untuk mengulang

penjelasan perawat

- Memberikan reinforcement posistif

S: Tn. I mulai mampu mengetahui penyebab kecemasan dan

mengulanginya yaitu, kesalahan dalam menanggapi suatu situasi,

pikiran yang negative, dan tidak dapat mengatasi situasi yang

mengancam

O: Tn I dan keluarganya tersenyum karena merasa bahwa 3 penyebab

kecemasan itu ada pada mereka

A: TUK C tercapai, Tn. I mampu mengetahui dan menjelaskan kembali

penyebab kecemasan

Page 18: Prinkan Ter Rif

atas jawaban yang benar P: pertahankan tujuan yang tercapai dan implemntasi dilanjutkan

D 4. - Menjelaskan kepada keluarga

tentang

akibat dari kecemasan anggota

keluarga

1. Aktifitas terganggu cemas

2. Berat badan turun, demam,

kurang darah

3. Mata dan mulut kering

4. Kurang tidur

5. Cemas bila tak ditangani , bisa

menyebabkan gangguan jiwa

- Memberikan reinforcement positif

atas jawaban yang benar

S: Tn. I mampu menjelaskan kepada perawat tentang akibat dari

kecemasan yaitu aktivitas terganggu, dan kurang tidur

O: Tn. I dan keluarga menanggapi dengan baik penjelasan dari perawat

dan perawat

A: TUK D tercapai, keluarga Tn. I mampu mengetahui akibat dari

kecemasan yang dialami keluarga

P: Implementasi dilanjutkan dan pertahankan tujuan yang tercapai

E 5. -Menjelaskan cara mencegah

kecemasan

a. Ciptakan suasana rumah

senyaman munngkin

b. Lakukan aktifitas rekreasi

S: Tn. I mampu menjelaskan kembali kepada perawat tentang cara

mencegah kecemasan yaitu ciptakan suasana rumah senyaman

mungkin, lakukan rekreasi, istirahat yang cukup, dan menghindari

kerja berat.

Page 19: Prinkan Ter Rif

c. Istirahat yang cukup

d. Hindari kerja berat

e. Berjemur dipagi hari

f. Olah raga teratur sesuai

kemampuan

-Meminta keluarga untuk

menjelaskan kembali

-Memberi reinforcement positif atas

kemampuan menjelaskan kembali

-Memberi kesempatan pada keluarga

untuk bertanya tentang hal yang

belum jelas

O: Tn. I dan keluarga menanggapi dengan baik penjelasan dari perawat

dan keluarga memberi pertanyaan disaat mereka meraka kurang jelas

atas penjelasan perawat

A: TUK E tercapai, keluarga Tn. I mampu memahami cara mencegah

kecemasan

P: Implementasi dilanjutkan dan pertahankan tujuan yang tercapai

F 6. -Menjelaskan cara mencegah

kecemasan

a. Bila ada masalah sedapat

mungkin diselesaikan secara

bersama-sama

b. Lakukan tehnik relaksasi dan

distraksi

c. Melakukan rekreasi untuk

menghilangkan kejenuhan di

rumah

S: Tn. I mampu menjelaskan kepada perawat 3 dari 6 tentang cara

mencegah kecemasan yaitu, mnyelesaikan masalah secara bersama-

sama, melakukan teknik relaksasi, dan berekreasi

O: Tn. I dan keluarga menanggapi dengan baik penjelasan dari perawat

dan keluarga mampu memahami teknik relaksasi yang diajarkan

A: TUK D tercapai, keluarga Tn. I mampu mengetahui cara pencegahan

kecemasan

P: Implementasi dilanjutkan dan pertahankan tujuan yang tercapai

Page 20: Prinkan Ter Rif

d. Kurangi aktifitas/ pekerjaan

yang berat dan istirahat yang

cukup

e. Lakukan tehnik relaksasi dan

distraksi

f. Melakukan rekreasi untuk

menghilangkan kejenuhan di

rumah

-Memotivasi keluarga agar mau

malakukan tehnik distraksi dan

relakssasi

-memberi reinforcement positif atas

tindakan yang dilakukan keluarga

2 Sabtu, 21

maret 2015

A a.Pengurangan ketakutan :

- meminimalakan rasa takut,firasat,

atau kesulitan yang berhubungan

denagan perkiraan sumber bahaya

yang tidak teridentifikasi

b.Teknik penerangan :

- menurunkan rasa takut pada pasien

yang mengalami distress akut

S :

- keluarga mampu menyebutkan pengertian ketakutan

- keluarga mampu menyebutkan faktor penyebab dari ketakutan

- keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala ketakutan

O:

-Keluarga tampak tenang menerima penjelasan dari perawat

- Terdapat kontak mata

- Sesekali anggota keluarga Tn. E menganggukkan kepala

Page 21: Prinkan Ter Rif

c.Peningkatan koping :

- membantu pasien beradaptasi dengan

persepsi stresor

d. peningkatan keamanan :

- meningkatkan perasaan aman fisik

dan psikologi pasien

e. membantu klien membedakan anatara

ketakutan rasional dan tidak rasional.

f.mengajarkan pasien dan keluarga

bagaimana menggunakan imajinasi

terbimbing ketika mereka merasa

ketakutan

A :

-Jangka pendek tercapai, keluarga Tn. S telah mengenal masalah

ketakutan pada An. R

P :

-Pertahankan tujuan yang sudah tercapai

- Lanjutkan intervensi