prinkan ter rif
DESCRIPTION
kTRANSCRIPT
PENGKAJIAN KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN DEWASA
PRAKTEK KEPERAWATAN KELUARGA MAHASISWA PRODI DIII
KEPERAWATAN BENGKULU JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES
KEMENKES BENGKULU
TA. 2014/2015
I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. I
2. Alamat dan telepon : Lingkar Barat
3. Pekerjaan kepala keluarga : Pegawai Negeri Sipil
4. Pendidikan Kepala Keluarga : Sarjana
5. Komposisi Keluarga :
No Nama JK
Hubungan
Dgn
Kepala
Keluarga
Umur
/ thPnddk
Status Imunisasi
KETBCG
Polio DPT Hepatitis
Campak1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Tn. I L Suami 49 S2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Hidup
2 Ny. T P Isteri 44 S1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Hidup
3 Tn. L L Anak 22 SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Hidup
4 An. R L Anak 17 SMP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Hidup
5 An. M L Anak 15 SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Hidup
6 An. D L Anak 10 - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Hidup
Genogram :
6. Tipe Keluarga
Keluarga TN. I termasuk tipe keluarga pasangan suami dan istri pekerja dimana
Tn. I bekerja di Kantor Pemerintahan dan Ny. T bekerja sebagai Guru SD, dimana
mereka hanya bisa berkumpul pada sore atau malah hari apabila masing-masing dari
mereka sedang tidak memiliki kesibukan
7. Suku Bangsa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Kaur dan Bengkulu. Tn. I adalah penduduk
Kaur asli dan berasal dari suku jawa. Dalam keluarganya tidak terdapat adat istiadat
yang mengikat, dan tidak ada pantangan atau hal–hal yang lain asalkan tidak
bertentangan dengan budaya dan agama tertentu menurut kebiasaan atau budaya yang
berhubungan dengan kesehatan dirasakan tidak ada.
8. Agama
Semua anggota keluarga beragama islam, taat menjalankan shalat 5 waktu. Setiap
magrib selalu shalat berjamaah, dan waktu shalat yang lain mereka jarang berjamaah.
9. Status Sosial Ekonomi
Tn. I bekerja Di Kantor Kemendiknas dengan penghasilan rata-rata Rp 4.900.000,-
Sedangkan Ny. T bekerja sebagai seorang guru yang berpenghasilan Rp 3.000.000,-.
Dari penghasilan tersebut, akan dibagi untuk kebutuhan sehari-hari dan sisanya untuk
ditabung serta keperluan lain.
10. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga melakukan rekreasi minimal 3 kali setahun, saat akhir semester dan hari
Lebaran. Setiap minggu keluarga biasanya rekreasi di Pantai. Untuk rekreasi sehari-
hari yaitu menonton TV dan Karaoke dirumah bersama keluarga.
II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
1) Memperluas pengetahuan untuk menghadapi anak dewasa awal
2) Membantu anak untuk mandiri
12. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum Terpenuhi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Tn.S, beliau mengatakan tugas perkembangan
menghadapi anak usia dewasa awal belum terpenuhi semua, Tn.S belum bisa
menyiapkan anak–anaknya untuk mandiri dan tanggung jawab karena kesibukan.
13. Riwayat Keluarga Inti
Tn I dan Ny. T berasal dari daerah yang sama (Kaur), mereka berpacaran sejak kelas
1 SMA. Tn. I dan Ny. T sebenarnya sangat menginginkankan anak perempuan,
namun anaknya yang perempuan ( anak ke 2) meninggal saat masih bayi,
14. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga dari pihak bapak dan ibu saat ini hubungannya baik, dan saudara–
saudaranya tinggal berjauhan dengan keluarga, tidak ada konflik dalam berhubungan.
III. LINGKUNGAN
15. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati merupakan rumah milik sendiri, terdiri atas 4 kamar
(atas dan bawah), 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 dapur dan 2
kamar mandi/WC ( atas dan bawah ). Rumah tampak bersih dan tidak kotor. Keluarga
menggunakan septic tank yang terletak di depan rumah.
Kondisi air jernih tidak berbau, tidak berwarna dan tidak terasa. Kebiasaan
keluarga dalam merawat rumah setiap hari yaitu; menyapu dan mengepel 1 kali
sehari, membersihkan bak mandi 1 minggu sekali. Cahaya masuk kedalam rumah
dan terdapat jendela diruang tamu dan dikamar–kamar. Keluarga mengenal masalah
yang ditimbulkan dari lingkungan yaitu jika lingkungannya kotor maka akan mudah
terserang penyakit. Misalnya jika bak mandi jarang dikuras maka menjadi sarang
nyamuk akibatnya dapat terserang demam berdarah atau malaria.
Denah Rumah :
16. Karakteristik tetangga dan Komunitas RW
Lingkungan rumah tangga banyak yang berasal dari Bengkulu. Pergaulan dengan
lingkungan cukup baik, karena disore hari, Ny. I menyempatkan diri untuk mengobrol
dengan tetangganya.
17. Mobilitas Geografis Keluarga
Sebelum menikah, Tn. I dan Ny. T tinggal dirumah orang tua masing-masing. Dan
setelah menikah, Mereka tinggal bersama
18. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan masyarakat
Tn. I selalu ikut dalam kegiatan RW seperti goong royong setiap bulan
Ny. T selalu mengikuti kegiatan RW atau kelurahan seperti pengajian, arisan,
dll.
19. Sistem Pendukung Keluarga
Dalam keluarga, baik dari pihak Tn.I dan Ny. T, dan anak-anaknya sering kali
membantu jika salah satu anggota keluarga ada yang mengalami masalah. Jarak
keluarga dengan tetangga sangat dekat, dan antar tetangga saling membantu dan
mengajak bertukar pikiran saat dibutuhkan.
IV. STRTUKTUR KELUARGA
20. Pola Komunikasi Keluarga
44444444444
Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan ataupun anggapan, hal ini dapat terlihat dari
pembicaraan anggota keluarga saat perawat berkunjung.
21. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga Tn.I, semua keputusan ada ditangan Tn.I karena Tn.I sebagai kepala
keluarga. Apaila ada pendapat dari anggota keluarga maka akan dibicarakan bersama.
Dalam menyelesaikan masalah atau memutuskan sesuatu harus berdasarkan hasil
keputusan bersama.
22. Struktur Peran Formal dan Informal
Tn. I sebagai kepala keluarga dan Ny. T membantu Tn. I dalam memenuhi kebutuhan
keluarga, kerena Ny. I Bekerja sebagai PNS seperti Tn. I. Ny. T setiap sebelum
mengajar di SD, Ny. Selalu menyiapkan sarapan dan membereskan rumah. Seringkali
peerjaan Ny. T dibantu anak bungsunya. Anak pertama Tn. I seminggu sekali
menyuci mobil dan motor keluarga, sedangkan anak kedua dan anak ketiga sekolah di
pesantren Boarding School di Jawa Timur.
23. Nilai dan Norma dalam Keluarga
Menurut Tn.S, semua anggota keluarganya berusaha menyesuaikan dengan
lingkungan sekitarnya, nilai yang ada dikeluarga merupakan gambaran nilai dari
agama yang dianut, tidak terlihat adanya konflik dalam nilai dan tidak ada yang
mempengaruhi status kesehatan anggota keluarga dalam menggunakan nilai yang
diyakini oleh keluarga dan juga tidak bertentangan dengan masyarakat sekitarnya.
V. FUNGSI KELUARGA
24. Fungsi Afektif
Keluarga mengajarkan anak tertua memperhatikan adik bungsunya untuk membantu
keluarga. Sikapsaling menghormati antar anggota keluarga masih tetap diajarkan.
25. Fungsi Sosial
Interaksi antar anggota keluarga setiap hari dilakukan, setiap malam mereka selalu
makan bersama, dan nonton bersama. Setiap malam mereka selalu menjaga
komunikasi dengan anak kedua dan ketiga mereka yang sedang belajar di pesantren.
26. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga bersyukur karena mereka tidak memiliki riwayat penyakit apapun dan tidak
pernah dirawat dirumah sakit, baik rawat jalan maupun rawat inap. Hal ini didukung
oleh kondisi rumah yang sangat bersih dan rauang yang luas dan tertata rapi.
27. Fungsi Reproduksi
Ny. T mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi, meskipun Ny. T mendambakan
anak perempuan. Setiap anak mereka lahir berjarak 5 tahun, kecuali anak kedua dan
ketiga yang berjarak hanya 2 tahun.
28. Fungsi Ekonomi
Keluarga mengatakan bahwa mereka bersyukur karena bisa memenuhi kebutuhan
keluarga lebih dari cukup.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
29. Stresor jangka pendek dan Panjang :
Yang keluarga pikirkan saat ini hanyalah bagaimana cara untuk mempertahankan agar
anak-anak mereka bisa tetap bersekolah dan tidak mempunyai keluhan mengenai
kebutuhan dalam belajar.
30. Kemampuan keluarga Berespon terhadap situasi / stresor :
Keluarga berusaha untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya dalam menempuh
pendidikan, baik yang berada di bengkulu maupun yang sedang menempuh
pendidikan diluar kota.
31. Strategi Koping yang Digunakan :
Koping yang digunakan yaitu dengan memecahkan masalah bersama-sama, jika
masalah yang terjadi tidak terselesaikan atau tidak tahu jalan keluarnya maka akan
minta bantuan pada keluarga dekatnya.
32. Strategi Adaptasi Disfungsional
Bila anak-anak mereka membutuhkan keperluan belajar/ keperluan sekolah, Tn. I dan
Ny. T mempertimbangkan kepentingan untuk anak mereka, apakah itu penting untuk
anak mereka saat ini atau belum. Namun apabila kebutuhan anak mereka memang
sangat diperlukan, maka Tn. I dan Ny. T menggunakan uang tabungan untuk
memenuhi kebutuhan anak mereka.
VII.PEMERIKSAAN FISIK ( HEAD TO TOE ) ( Dikaji pada setiap anggota keluarga )
NO VARIABEL NAMA ANGGOTA KELUARGA
Tn. I Ny. T An. L An. D
1 Riwayat
penyakit saat ini
Tidak ada keluhan
yang dialami saat
ini
Tidak ada keluhan
yang dialami saat
ini
Tidak ada keluhan
yang dialami saat
ini
Tidak ada keluhan
yang dialami saat
ini
2 Keluhan yang
dirasakan
Tidak ada keluhan
yang dialami saat
ini
Tidak ada keluhan
yang dialami saat
ini
Tidak ada keluhan
yang dialami saat
ini
Tidak ada keluhan
yang dialami saat
ini
3 Riwayat
penyakit
sebelumnya
Tidak ada keluhan
yang dialami
sebelumnya
Tidak ada keluhan
yang dialami
sebelumnya
Tidak ada keluhan
yang dialami
sebelumnya
Tidak ada keluhan
yang dialami
sebelumnya
4 Tanda-tanda
vital
TD: 130/90 mmHg TD: 120/80mmHg TD: 130/90 mmHg TD: -
HR: 80 x/m HR: 85 x/m HR: 68 x/m HR: 70 x/m
RR: 22x/m RR: 20x/m RR: 16x/m RR: 22x/m
T: 36.7 0C T: 36.8 0C T: 37 0C T: 36,5 0C
5 Kepala Simetris Simetris Simetris Simetris
6 Leher Tidak ada
pembesaran
kelenjar tyroid
Tidak ada
pembesaran
kelenjar tyroid
Tidak ada
pembesaran
kelenjar tyroid
Tdk ada
pembesaran
kelenjar tyroid
7 Thoraks Simetris Simetris Simetris Simetris
8 Abdomen Simetris Simetris Simetris Simetris
9 Esktremitas Simetris dan
kekuatan otot baik
Simetris dan
kekuatan otot baik
Simetris dan
kekuatan otot baik
Simetris dan
kekuatan otot baik
10 Kulit Turgor baik, tidak
ada lesi ataupun
edema
Turgor baik, tidak
ada lesi ataupun
edema
Turgor baik, tidak
ada lesi ataupun
edema
Turgor baik, tidak
ada lesi ataupun
edema
VIII. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap anak mereka sehat-sehat saja, meskipun anak mereka berada di
asrama.
IX. ANALISIS DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
Data Subjektif :
Ny. T mengatakan bahwa
anak kedua dan ketiga
mereka (an. R dan An. M)
masih terlihat manja,
meskipun sudah tinggal di
asrama
Tn. I mengatakan An. R dan
An. M selalu menelpon
mereka saat ada masalah,
meskipun masalah kecil
Data Objektif :
Tn. I dan Ny. T terlihat
cemas saat menceritakan
anaknya yang berada di
asrama
Kurangnya
kemandirian anak
Kecemasan Orangtua
terhadap pelepasan
anak
Data Subjektif :
Ny. T mengatakan sering
timbul rasa takut apabila
terjadi apa-apa dengan
anaknya
Data Objektif :
Ny. T tampak terlihat cemas
dan ketakutan saat
menceritakan tentang
anaknya yang sekolah diluar
kota.
Perpisahan dengan
anak
Ketakutan Orang tua
X. PRIORITAS MASALAH
DX. I . Kecemasan Orangtua terhadap pelepasan anak berhubungan dengan kemandirian
anak
No Kriteria Skor Bobot Pembenaran
1 Sifat Masalah
Skala : Tidak / Kurang Sehat
Ancaman Kesehatan
Keadaaan Sejahtera
2/3 x 1= 2/3 1
Masalah aktual
adalah sudah
terjadi untuk itu
perlu tindakan
perawatan,
sehingga tidak
berdampak pada
masalah lain.
2 Kemungkinan Masalah dapat diubah
Skala : Mudah
Sebagian
Tidak dapat
½ x 2= 1 2
Masalah dapat
dicegah untuk
lebih parah, dan
membutuhkan
peran serta
keluarga yang
amat besar, dalam
merubah tingkat
kecemasan ibu,
ada tenaga
kesehatan yang
akan membina.
3 Potensial Masalah Untuk dicegah
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
2/3 x 1= 2/3 1
Masalah belum
berat, dan
membutuhkan
waktu agak lama
mengubah
kebiasaan
keluarga.
4 Menonjolnya Masalah
Skala : Masalah Berat harus segera di
tangani
Adanya Masalah tetapi tidak perlu
ditangani
Masalah Tidak Dirasakan :
2/2 x 1= 1 1
Anggapan
keluarga: mereka
sudah berupaya
untuk mengurangi
kecemasan,
namun mereka
masih sering
timbul kecemasan
Jumlah 3 1/3
Dx 2. Ketakutan orang tua berhubungan dengan perpisahan dengan anak
No Kriteria Skor Bobot Pembenaran
1 Sifat Masalah
Skala : Tidak / Kurang Sehat
Ancaman Kesehatan
Keadaaan Sejahtera
1/3 x 1 = 1/3 1
Masalah sudah
terjadi, untuk itu
diperlukan
perawatan agar
tidak berdampak
pada masalah lain
2 Kemungkinan Masalah dapat diubah
Skala : Mudah
Sebagian
Tidak dapat
½ x 2= 1 2
Sebagian asalah
dapat diubah
dengan
pemberian
penyuluhan
mengenai
pelepasan anak
dengan keluarga
3 Potensial Masalah Untuk dicegah
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
2/3 x 1= 2/3 1
Masalah sudah
berlangsung lama
dan diyakini
dapat diupayakan
dengan
pendidikan
kesehatan.
4 Menonjolnya Masalah
Skala : Masalah Berat harus segera di
tangani
Adanya Masalah tetapi tidak perlu
ditangani
Masalah Tidak Dirasakan :
2/2 x 1= 1 1
Masalah sudah
terjadi, dan
ketakutan
orangtua harus
segera ditangani,
karena sudah
terjadi perpisahan
dengan anak
Jumlah 3
XI. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS
1. Kecemasan Orangtua terhadap pelepasan anak berhubungan dengan kemandirian anak
2. Ketakutan orang tua berhubungan dengan perpisahan dengan anak
XII.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. PERENCANAAN
1. Diagnosa Keperawatan I: Kecemasan Orangtua terhadap pelepasan anak berhubungan dengan kemandirian anak
Tujuan Jangka
Panjang
Tujuan Jangka
Pendek
EVALUASIIntervensi
Kriteria Standar
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3 kali
kunjungan pada
keluarga Tn. I,
khususnya Ny.T
diharapkan
kecemasan ibu
terhadap
pelepasan
anaknya
berkurang
Setelah dilakukan
tindakan 2 x 30 menit
dalam satu minggu
keluarga dapat mampu
mengatasi kecemasan.
a. Menyebutkan
pengertian cemas
b. Menyebutkan tanda
dan gejala cemas
ringan
c. Menyebutkan faktor
penyebab terjadinya
cemas
d. Menyebutkan
akibat dari
kecemasan
Respon
verbal
a. Cemas definisi : Perasaan gelisah yang
tak jelas dari ketidaknyamanan atau
ketakutan yang disertai respon autonom
b. Keluarga dapat menyebutkan 4 dari 8
tanda cemas:
1. gelisah
2. Insomnia susah tidur
3. Resah
4. Ketakutan
5. Sedih
6. Fokus pada diri
7. Kekhawatiran
8. Cemas
c. Keluarga mengenali adanya kecemasan
pada anggota keluarga berdasarkan
tanda dan gejala yang ada. Penyebab
a. Jelaskan arti cemas
b. -tanyakan kembali arti cemas
dan -beri reinforcement
positif atas jawaban yang
benar
-Diskusikan dengan keluarga
tanda dan gejala cemas
-Tanyakan kembali tanda dan
gejala cemas pada keluarga
-Beri reinforcement posistif
atas jawaban yang benar
c. -Jelaskan penyebab cemas
-Motivasi keluarga untuk
mengulang penjelasan
perawat
-Beri reinforcement posistif
kecemasan:
1. Kesalahan menginterpretaskan
suatu situasi
2. Harapan diri yang negative
3. Tidak dapat mengatasi situasi yang
mengancam
a. Keluarga dapat menyebutkan 2 dari 6
akibat cemas
1. Aktifitas terganggu cemas
2. Berat badan turun, demam,
kurang darah
3. Mata dan mulut kering
4. Kurang tidur
5. Cemas bila tak ditangani , bisa
menyebabkan gangguan jiwa
atas jawaban yang benar
d. -Bantu keluarga mengenali
adanya masalah pada anggota
keluarga
-Beri reinforcement positif
atas jawaban yang benar
Setelah pertemuan 2x45
menit keluarga mampu
merawat anggota
keluarga dengan cemas
a. Menyebutkan
cara mencegah
Respon
verbal
a. Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 6
cara pencegahan cemas:
- Ciptakan suasana rumah senyaman
munngkin
- Lakukan aktifitas rekreasi
- Istirahat yang cukup
a. -Jelaskan cara mencegah
kecemasan
-Minta keluarga untuk
menjelaskan kembali
-Beri reinforcement positif
atas kemampuan
cemas
b. Melakukan
perawatan
sendiri untuk
mengatasi
kecemasan
Respon
verbal
- Hindari kerja berat
- Berjemur dipagi hari
- Olah raga teratur sesuai
kemampuan
b. Cara mencegah kecemasan :
- Bila ada masalah sedapat mungkin
diselesaikan secara bersama-sama
- Lakukan tehnik relaksasi dan
distraksi
- Melakukan rekreasi untuk
menghilangkan kejenuhan di rumah
- Kurangi aktifitas/ pekerjaan yang
berat dan istirahat yang cukup
menjelaskan kembali
-Beri kesempatan pada
keluarga untuk bertanya
tentang hal yang belum jelas
b. -Jelaskan cara mencegah
kecemasan
-Motivasi keluarga agar mau
malakukan tehnik distraksi
dan relakssasi
-Beri reinforcement positif
atas tindakan yang dilakukan
keluarga
2. Diagnose 2: Ketakutan orang tua berhubungan dengan perpisahan dengan anak
Tujuan Jangka Tujuan Jangka Pendek EVALUASI Intervensi
Panjang Kriteria Standar
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3 kali
kunjungan pada
keluarga Tn. I,
khususnya Ny.T
diharapkan
ketakutan ibu
dengan
perpisahan
dengan anaknya
berkurang
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan
tindakan 2x30 menit
dalam satu minggu
keluarga dapat mampu
mengatasi ketakutan
a.menyebutkan
pengertian takut
b.menyebutkan tanda dan
gejala takut
Respon verbal
a. a.takut definisi : respon terhadap
persepsi ancaman yang secara
sadar dikenali sebagai bahaya.
b. b.keluarga mengenali adanya
ketakutan pada anggota keluarga
berdasarkan tanda dan gejalanya
a.Pengurangan ansietas :
-minimalakan rasa
takut,firasat, atau kesulitan
yang berhubungan denagan
perkiraan sumber bahaya
yang tidak teridentifikasi
b.Teknik penerangan :
-turunkan rasa takut pada
pasien yang mengalami
distress akut
c.Peningkatan koping :
-bantu pasien beradaptasi
dengan persepsi stresor
d. peningkatan keamanan :
-tingkatkan perasaanaman
fisik dan psikologi pasien
e. bantu klien membedakan
anatara ketakutan rasional
dan tidak rasional.
f.ajarkan pasien dan keluarga
bagaimana menggunakan
imajinasi terbimbing ketika
mereka merasa ketakutan
XIII. PELAKSANAAN DAN EVALUASI
NO
DXTANGGAL TUK IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Sabtu, 21
Maret 2015
A 1. - Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang Kecemasan
Kecemasan yaitu Perasaan gelisah
yang tak jelas dari ketidaknyamanan
atau ketakutan yang disertai respon
autonom
- Menanyakan kembali pengertian dari
kecemasan
- Memberikan reinforcement positif
atas jawaban yang benar
S: Tn. I mampu menjelaskan kembali pengertian kecemasan. Tn. I
mengatakan kecemasan adalah perasaan gelisah yang tidak jelas dari
ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon tertentu
O: - Keluarga Tn E terlihat antusias dalam penyuluhan dari mahasiswa.
- Terdapat kontak mata
- Sesekali anggota keluarga Tn. E menganggukan kepala
- Keluarga Tn E tersenyum saat diberikan pujian
A: Jangka pendek TUK tercapai, Tn. I mengenali pengertian dari
kecemasan
P: - Pertahankan tujuan yang sudah tercapai
- Lanjutkan Implementasi
B 2. - Mendiskusikan dengan keluarga
tentang penyebab, tanda dan gejala
Ansietas
S: Tn. I mampu menyebutkan 4 dari 8 tanda dan gejala kecemasan, yaitu
gelisah, resah, susah tidur, dan sedih.
1. Gelisah
2. Insomnia susah tidur
3. Resah
4. Ketakutan
5. Sedih
6. Fokus pada diri
7. Kekhawatiran
8. Cemas
- menjelaskan kembali tanda dan
gejala dari ansietas dan memberikan
reinforcement positif atas jawaban
yang benar.
O: - Keluarga Tn I memperhatikan mahasiswa saat diskusi berlangsung
- Keluarga Tn I tersenyum saat diberikan pujian
A: TUK B tercapai, keluarga Tn I sudah mengenali penyebab kecemasan
yang mereka alami
P: Implementasi dilanjutkan
C 3. menjelaskan penyebab cemas
1. Kesalahan menginterpretaskan
suatu situasi
2. Harapan diri yang negative
3. Tidak dapat mengatasi situasi
yang mengancam
- Motivasi keluarga untuk mengulang
penjelasan perawat
- Memberikan reinforcement posistif
S: Tn. I mulai mampu mengetahui penyebab kecemasan dan
mengulanginya yaitu, kesalahan dalam menanggapi suatu situasi,
pikiran yang negative, dan tidak dapat mengatasi situasi yang
mengancam
O: Tn I dan keluarganya tersenyum karena merasa bahwa 3 penyebab
kecemasan itu ada pada mereka
A: TUK C tercapai, Tn. I mampu mengetahui dan menjelaskan kembali
penyebab kecemasan
atas jawaban yang benar P: pertahankan tujuan yang tercapai dan implemntasi dilanjutkan
D 4. - Menjelaskan kepada keluarga
tentang
akibat dari kecemasan anggota
keluarga
1. Aktifitas terganggu cemas
2. Berat badan turun, demam,
kurang darah
3. Mata dan mulut kering
4. Kurang tidur
5. Cemas bila tak ditangani , bisa
menyebabkan gangguan jiwa
- Memberikan reinforcement positif
atas jawaban yang benar
S: Tn. I mampu menjelaskan kepada perawat tentang akibat dari
kecemasan yaitu aktivitas terganggu, dan kurang tidur
O: Tn. I dan keluarga menanggapi dengan baik penjelasan dari perawat
dan perawat
A: TUK D tercapai, keluarga Tn. I mampu mengetahui akibat dari
kecemasan yang dialami keluarga
P: Implementasi dilanjutkan dan pertahankan tujuan yang tercapai
E 5. -Menjelaskan cara mencegah
kecemasan
a. Ciptakan suasana rumah
senyaman munngkin
b. Lakukan aktifitas rekreasi
S: Tn. I mampu menjelaskan kembali kepada perawat tentang cara
mencegah kecemasan yaitu ciptakan suasana rumah senyaman
mungkin, lakukan rekreasi, istirahat yang cukup, dan menghindari
kerja berat.
c. Istirahat yang cukup
d. Hindari kerja berat
e. Berjemur dipagi hari
f. Olah raga teratur sesuai
kemampuan
-Meminta keluarga untuk
menjelaskan kembali
-Memberi reinforcement positif atas
kemampuan menjelaskan kembali
-Memberi kesempatan pada keluarga
untuk bertanya tentang hal yang
belum jelas
O: Tn. I dan keluarga menanggapi dengan baik penjelasan dari perawat
dan keluarga memberi pertanyaan disaat mereka meraka kurang jelas
atas penjelasan perawat
A: TUK E tercapai, keluarga Tn. I mampu memahami cara mencegah
kecemasan
P: Implementasi dilanjutkan dan pertahankan tujuan yang tercapai
F 6. -Menjelaskan cara mencegah
kecemasan
a. Bila ada masalah sedapat
mungkin diselesaikan secara
bersama-sama
b. Lakukan tehnik relaksasi dan
distraksi
c. Melakukan rekreasi untuk
menghilangkan kejenuhan di
rumah
S: Tn. I mampu menjelaskan kepada perawat 3 dari 6 tentang cara
mencegah kecemasan yaitu, mnyelesaikan masalah secara bersama-
sama, melakukan teknik relaksasi, dan berekreasi
O: Tn. I dan keluarga menanggapi dengan baik penjelasan dari perawat
dan keluarga mampu memahami teknik relaksasi yang diajarkan
A: TUK D tercapai, keluarga Tn. I mampu mengetahui cara pencegahan
kecemasan
P: Implementasi dilanjutkan dan pertahankan tujuan yang tercapai
d. Kurangi aktifitas/ pekerjaan
yang berat dan istirahat yang
cukup
e. Lakukan tehnik relaksasi dan
distraksi
f. Melakukan rekreasi untuk
menghilangkan kejenuhan di
rumah
-Memotivasi keluarga agar mau
malakukan tehnik distraksi dan
relakssasi
-memberi reinforcement positif atas
tindakan yang dilakukan keluarga
2 Sabtu, 21
maret 2015
A a.Pengurangan ketakutan :
- meminimalakan rasa takut,firasat,
atau kesulitan yang berhubungan
denagan perkiraan sumber bahaya
yang tidak teridentifikasi
b.Teknik penerangan :
- menurunkan rasa takut pada pasien
yang mengalami distress akut
S :
- keluarga mampu menyebutkan pengertian ketakutan
- keluarga mampu menyebutkan faktor penyebab dari ketakutan
- keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala ketakutan
O:
-Keluarga tampak tenang menerima penjelasan dari perawat
- Terdapat kontak mata
- Sesekali anggota keluarga Tn. E menganggukkan kepala
c.Peningkatan koping :
- membantu pasien beradaptasi dengan
persepsi stresor
d. peningkatan keamanan :
- meningkatkan perasaan aman fisik
dan psikologi pasien
e. membantu klien membedakan anatara
ketakutan rasional dan tidak rasional.
f.mengajarkan pasien dan keluarga
bagaimana menggunakan imajinasi
terbimbing ketika mereka merasa
ketakutan
A :
-Jangka pendek tercapai, keluarga Tn. S telah mengenal masalah
ketakutan pada An. R
P :
-Pertahankan tujuan yang sudah tercapai
- Lanjutkan intervensi