prin.doc
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 prin.doc
1/43
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan data dari BPS Provinsi Sumatera Barat, jumlah penduduk
Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2012 tercatat sebesar 4.904.40 ji!a", dengan
tingkat kepadatan 11# ji!a per km2. $epadatan penduduk Provinsi Sumatera Barat
tidak merata, kepadatan penduduk tertinggi adalah di $ota Bukittinggi dengan
kepadatan penduduk 4.#00 ji!a%km2. $omposisi penduduk Provinsi Sumatera Barat
menurut kelompok umur, menunjukkan bah!a penduduk &ang berusia muda '(1#
tahun) sebesar *1,9 +, &ang berusia produkti '1#-4 tahun) sebesar 2,4 + dan
&ang berusia tua '# tahun) sebesar #, +. ' /epkes , 2012 ).
umlah lanjut usia 'lansia) sekarang ini semakin meningkat. 3al ini tidak
han&a terjadi di negara-negara maju, tetapi di ndonesia pun terjadi hal &ang serupa.
Saat ini di ndonesia terdapat sekitar 10 juta orang &ang berusia di atas # tahun
',9 + dari seluruh jumlah penduduk). Bahkan, ndonesia termasuk salah satu
negara, &ang jumlah penduduk lansian&a bertambah paling cepat di 5sia 6enggara
'7ersa&anti, 2008).
enurut iller '199#) dalam amlah '2011) , perubahan-perubahan &ang
terjadi pada lansia baik perubahan isiologik maupun psikososial men&ebabkan
lansia mengalami kelemahan dan keterbatasan ungsi. 5dan&a kelemahan dan
keterbatsan &ang dialami akan menimbulkan dampak pada lansia &aitu berupa
perubahan &ang terjadi. Beberapa masalah &ang berhubungan dengan lansia
menimbulkan lebih ban&ak ketakutan pada lansia itu sendiri dan rustasi di kalangan
pemberi pera!atan jika dibandingkan dengan masalah konusi akut. :ansia
1
-
7/25/2019 prin.doc
2/43
2
ketakutan akan kehilangan kendali atas dirin&a sendiri dan keinginan pada saat
ingatann&a tidak lagi mampu berungsi seperti biasana&a. Pemberi pera!atan
menjadi rustasi pada saat lansia kehilangan kemampuann&a untuk berikir,
berkomunikasi dengan pola &ang terbentuk sebelumn&a, dan melakukan Aktifitas
Kehidupan Sehari-hari'5$S). 'Stanle&; 200).
/emensia adalah istilah umum &ang digunakan untuk menggambarkan
kerusakan ungsi kokniti global &ang biasan&a bersiat progresi dan mempengaruhi
aktivitas sosial dan okupasi &ang normal juga Aktifitas Kehidupan Sehari-hari
'5$S). Pen&akit &ang meningkatan gejala demensia antara lain adalah pen&akit
5l
-
7/25/2019 prin.doc
3/43
3
enurut /arma!an cit. ndati '200*) terdapat masalah pokok psikologis
&ang dialami oleh para lansia. Pertama adalah masalah &ang disebabkan oleh
perubahan hidup dan kemunduran isik &ang dialami oleh lansia. $edua, lansia &ang
sering mengalami kesepian &ang disebabkan oleh putusn&a hubungan dengan orang-
orang &ang paling dekat dan disa&angi. $etiga, post power syndrome, hal ini ban&ak
dialami lansia &ang baru saja mengalami pensiun, kehilangan kekuatan, penghasilan
dan kebahagiaan. Berdasarkan masalah psikologis &ang dialami lansia, lansia
memerlukan peranan keluarga &ang diharapkan dapat mensejahterakan dukungan dan
kehidupan lansia.
$eluarga merupakan konsep &ang universal, Bagi setiap kelompok etnik,
keluarga pada umumn&a adalah sistem pendukung &ang paling penting untuk lansia.
:ebih jauh lagi, keluarga memberikan konteks sosial saat terjadin&a pen&akit dan
bagaimana pen&akit tersebut diatasi? konsekuensin&a, keluarga bertindak sebagai
suatu unit utama di dalam pela&anan pera!atan kesehatan. 'Stanle&; 200).
$eluarga adalah unit terkecil dari mas&arakat. asalah kesehatan anggota
keluarga saling terkait dengan berbagai masalah anggota keluarga lainn&a, jika ada
satu anggota keluarga &ang bermasalah kesehatann&a pasti akan mempengaruhi
pelaksanaan dari ungsi-ungsi keluarga tersebut. 'Setiadi, 2008). $eluarga
merupakan !adah bagi lansia dalam memenuhi seluruh kebutuhann&a dan sebagian
besar lansia hidup dalam keluarga. Sejumlah + dari semua lasia &ang ada, tinggal
institusi dan selebihn&a ma&oritas hidup dalam keluarga atau sebesar 8#+ lansia
tinggal bersama keluarga '@bersole A 3ess, 2004 dalam 5llender A Spradle&, 200#;
curra&, 200*). =egara-negara di 5sia seperti epang, hina, Singapure,
ala&sia, ndonesia, 6hailand, dan Philipina, keluarga merupakan institusi social
tradisional &ang men&iapkan pela&anan untuk lansia. $eluarga dapat memberikan
-
7/25/2019 prin.doc
4/43
4
lingkungan &ang akrab, kasih sa&ing dan adan&a perasaan diburuhakan pada lansia
'sahar,2004). 3al &ang dilakukan keluarga dengan tidak menempatkan lansia dipanti
!redha merupakan bentuk penghargaan keluarga pada lansia sebagai tokoh &ang
telah berjasa.
$eluarga merupakan sumber da&a penting dalam pemberian la&anan
kesehatan, baik bagi individu maupun keluarga. $eluarga merupakan sebuah
jaringan &ang erat hubungann&a, sebuah jaringan interdependen &ang anggotan&a
akan saling mempengaruhi 'Crriedman, Bo!den A ones, 200*). Peran dan
pelaksanaan tanggung ja!ab keluarga sangat mempengaruhi kondisi keluarga, sesuai
dengan tumbuh kembang seluruh anggota keluarga, termasuk pemenuhan kebutuhan
kesehatan.
enurut Creeman dan 3emrich '1981) serta /epkes '200) bah!a tugas
kesehatan keluarga terdiri dari keluarga mengenal masalah kesehatan setiap anggota
keluarga, keluarga mengambil keputusan untuk melakukan tindakan &ang tepat,
keluarga mera!at anggota keluarga mempun&ai masalah kesehatan, keluarga
memodiikasi lingkungan &ang menguntungkan kesehatan dan keluarga mengunakan
asilitas kesehatan. Pelaksanaan tugas kesehatan keluarga akan diukur melalui
indicator tingkat kemandirian keluarga &akni keluarga mandiri tingkat pertama
sampai keluarga mandiri tingkat empat.
Dalaupun sudah lebih dari separuh abad penelitian telah menunjukkan bah!a
pola penuaan bervariasi secara dramatis di antara buda&a &ang berbeda, tetapi han&a
baru-baru ini perhatian &ang serius diberikan kepada bagaiman aktor buda&a
mempengaruhi pengalaman penuaan pada lansia dengan demensia di 5merika
Serikat. /i 5merika Serikat, konigrasi geograis lansia sangat kompleks? !alaupun
-
7/25/2019 prin.doc
5/43
5
demikian, pola konsentrasi berdasarkan kelompok etnik dapat diidentiikasi.
'Stanle&; 200).
/ata dari Puskesmas :asi, $ecamatan anduang, $ab.5gam. didapatkan
jumlah keluarga &ang memiliki lansia mendrita demensia 4* $$. /engan jumlah
laki-laki 19 orang dan permpuan seban&ak 24 orang. /i tandai dengan pasien sering
lupa dengan sebagian anggota keluargan&a, $esulitan menemukan atau men&ebutkan
kata &ang tepat, lupa cara menggunakan benda biasa dan sederhana, seperti pensil.
.Berdasarkan enomena diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti
3ubungan karakteristik keluarga dengan pelaksanaan tugas kesehatan pada lansia
dengan demensia di !ila&ah kerja Puskesmas :asi, $ecamatan anduang, $ab.
5gam tahun 201#.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang &ang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik
untuk meneliti Eapakah ada hubungan karakteristik keluarga dengan pelaksanaan
kesehatan pada lansia dengan demensia di !ila&ah kerja Puskesmas :asi, $ecamatan
anduang, $ab. 5gam tahun 201# FG
1.3 Tujuan Penltan
1.*.1 6ujuan Hmum
Hntuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga dengan
pelaksanaan tugas kesehatan pada lansia dengan demensia di !ila&ah kerja
Puskesmas :asi, $ecamatan anduang, $ab. 5gam tahun 201#.
1.*.2 6ujuan $husus
a. engidentiikasi @tnis /i Dila&ah $erja Puskesmas :asi, $ecamatan
anduang, $ab. 5gam 6ahun 201#.
-
7/25/2019 prin.doc
6/43
6
b. engidentiikasi 6ipe $eluarga :ansia /engan /emensia /i Dila&ah
$erja Puskesmas :asi, $ecamatan anduang, $ab. 5gam 6ahun 201#.
c. engindentiikasi Pelaksanaan 6ugas $esehatan :ansia /engan
/emensia /i Dila&ah $erja Puskesmas :asi, $ecamatan anduang,
$abupaten 5gam 6ahun 201#.
d. enganalisis 3ubungan $eluarga /engan Pelaksanaan 6ugas $esehatan
:ansia /engan /emensia /i Dila&ah $erja Puskesmas :asi, $ecamatan
anduang, $abupaten 5gam, 6ahun 201#.
1.! Man"aat Peneltan
1.4.1 Bagi PenelitiHntuk menambah !a!asan, pengetahuan, serta keterampilan penelitian
tentang hubungan karakteristik keluarga dengan pelaksanaan tugas
kesehatan pada lansia dengan demensia.
1.4.2 Bagi nstitusi Pendidikan
/apat dijadikan masukan dalam bidang ilmu terkait khususn&a dalam ilmu
riset kepera!atan. /iharapkan hasil penelitian bisa dijadikan sebagai
bahan masukan penelitian selanjutn&a di Stikes Perintis Bukittinggi.
1.4.* Bagi :ahan
Penelitian ini dapat menjadikan inormasi dan acuan bagi mas&arakat
tentang bagaimana hunbungan karaktristik keluarga dengan pelaksanaan
tugas kesehatan pada lansia dengan gangguan demensia.
1.# Ruang Lngku$ Peneltan
Penilitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga
dengan pelaksanan tugas kesehatan pada lansia dengan demensia di Dila&ah $erja
Puskesmas :asi, $ecematan anduang, $ab. 5gam tahun 201#. /engan variabel
independen &ang akan &ang akan detiliti &aitu karakteristik keluarga pada lansia
dengan demensia dan sebagai variabel dependen pelaksanan tugas kesehatan pada
lansia dengan demensia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia dengan
demensia di !ila&ah kerja Puskesmas :asi $ecamatan anduang $abupaten 5gam
-
7/25/2019 prin.doc
7/43
7
pada tahun 201#. Penelitian ini menggunakan metode studi kolerasi dengan
rancangan *0 sampel &ang digunakan adalahRandom sampling, kemudian data akan
di olah dengan menggunakan uji chi-square. 6empat penelitian ini adalah di !ila&ah
kerja Puskesmas :asi $ecamatan anduang $abupaten 5gam pada tahun 201#.
BAB II
%ERAN&%A TE'RI
2.1 %(nse$ %arakterstk %eluarga
-
7/25/2019 prin.doc
8/43
8
2.1.1 De"ens
$eluarga merupakan unit terkecil dalam mas&arakat &ang menjadikan klien
'penerima) asuhan kepera!atan. $eluarga berperan dalam menentukan asuhan
kepera!atan &ang diperlukan oleh anggota keluarga &ang sakit. $eberhasilan
kepera!atan di rumah sakit akan menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan dengan
kepera!atan dirumah secara baik dan benar oleh klien atau keluargan&a 'Cerr&
@endi, akhudlin,2009).
Bentuk dari hubungan keluarga &ang dapat membantu kesembuhan klien
dapat berupa keterlibatan klien melakukan tugas rumah tangga, melatih kemampuan
klien menjalankan aktivitas sehari-hari, dan men&ediakan dukungan inansial dan
emosional untuk mendorong klien meningkatkan kemandirian klien dalam pera!atan
diri. Hntuk individu dengan skirang tua perlu
mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan &ang dialami
anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian keluarga,
7
-
7/25/2019 prin.doc
9/43
9
apabila men&adari adan&a perubahan keluarga perlu mencatat kapan
terjadin&a, perubahan apa &ang terjadi pada lansia dan seberapa besar
adan&a perubahan &ang terjadi pada lansia tersebut. Hntuk mengenal
gangguan kesehatan keluarga dapat membedakan konsep sehat sakit
sehingga keluarga dapat melakukan tindakan-tindakan &ang penting.
b. engambil keputusan untuk melakukan tindakan &ang tepat bagi
keluarga.
engambil keputusan untuk melakukan tindakan &ang tepat bagi
keluarga. 6ugas ini merupakan upa&a keluarga &ang utama untuk mencari
pertolongan &ang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan
pertimbangan siapa diantaran&a keluarga &ang mempun&ai kemampuan
memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga maka diharapkan
keputusan tersebut tepat sehingga masalah kesehatan dapat berkurang
atau teratasi, terutama dalam pelaksanaan tugas kesehatan keluarga
dengan lansia demensia harus mengambil tindakan dengan segera agar
tidak memperburuk keadaan lansia tersebut, keluarga harus menentukan
sikap apakah akan mengunjungi dokter dan meminta pengobatan atau
tetap menunggu an melihat saja. ika keluarga mempun&ai keterbatasan
sebaikn&a meminta bantuan orang lain dilingkungan sekitar keluarga.
c. emberikan pera!atan
emberikan pera!atan kepada anggota keluarga &ang sakit terutama
pada keluarga &ang mempun&ai lansia dengan demensia. $ontejoro
'dalam jurnal sri hartati, 2012), cara keluarga dalam memberikan
pera!atan pada lansia demensia, &aitu ;
eningkatkan atau mempertahankan da&a ingat lansia ;
a) Selalu diikutsertakan dalam men&elesaikan masalah
b) /iajak selalu dalam mengingat nama orang
c) engenal !ajah orang
d) Berkosentrasi
-
7/25/2019 prin.doc
10/43
10
e) engingat kembali inormasi-inormasi &ang telah tersimpan dalam
pusat memori.
d. emodiikasi lingkungan
empertahankan suasana dirumah &ang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian lansia demensia. /engan cara keluarga tdak
mengucilkan lansia &ang mengalami demensia. $eluarga mau mengikut
sertakan lansia &ang mengalami demensia dalam berbagai kegiatan
didalam keluarga tersebut. omodiikasi ga&a hidup dan komitmen
personal serta peran keluarga dalam mengemban tanggung ja!ab
terhadap tunggas kesehatan anggota keluarga.
e. empertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan 'pemanaatan lembaga kesehatan &ang ada)
emelihara hubungan timbal balik dengan mas&arakat ataupun dengan
institusi pela&anan kesehatan dalam bentuk intervensi individu dan
intervensi kelompok. /idalam berhubungan dengan mas&arakat dan
institusi kesehatan, keluarga harus belajar mengetahui sesuatu &ang baik
untuk individu dan mengerti adan&a keterbatasan pada kondisi dan situasi
mas&arakat ataupun institusi pela&anan kesehatan. /alam hal ini kaluarga
harus mampu mera!at lansia dirumah maupun diba!a kerumah sakit
panti jompo &ang ada.
2.1.3 %arakterstk %eluarga Menurut ) Marl*n+ Du,al+ -
$eluarga mempun&ai karakteristik &ang terdiri tipe keluarga, status sosial-
ekonomi, etnis atau suku, buda&a, dan tahap perkembangan keluarga '$aakinen,
et al., 2010)
A. Etns Atau uku %eluarga
@tnis adalah aspek kunci dari kebuda&aan dan merujuk pada kebiasaan
-
7/25/2019 prin.doc
11/43
11
leluhur, rasa kebersamaan dan identitas kelompok. :atar belakang etnik sangat
mempengaruhi pemikiran, perilaku, perasaan, persepsi, ritual%upacara, dan
selebrasi%pera&aan, diet, nilai, serta keperca&aan dan praktik sehat dan sakit
'3u dan $line, 1999 dalam Criedman, Bo!den, A ones, 200*). @tnis keluarga
dapat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan &ang dapat berdampak pada
status kesehatan keluarga '3anson, Iedal&-/u, A $aakinen, 200#).
Pada suku bangsa inangkabau, orang tua dalam keluarga luas
matrilineal dipandang sebagai orang &ang patut dihormati. >rang tua laki-laki
memperoleh gelar kehormatan dan menjadi pemimpin bagi keluarga luasn&a
atau kampungn&a. :aki-laki tua 'mamak) memberikan nasehat untuk semua
masalah terutama masalah adat '=avis 1984). Sebagaimana din&atakan dalam
ungkapan kok pai tampek batanyo, kok pulang tampek babarito 'jika pergi
tempat bertan&a, jika pulang tempat mengadu.
$edudukan dan Peranan orang lansia dalam keluarga dan mas&arakat
dianggap sebagai orang &ang harus dihormati dan dihargai apalagi dianggap
memiliki prestise &ang tinggi dalam mas&arakat menjadikan lansia secara
psikologis lebih sehat secara mental. Perasaan diterima oleh orang lain akan
mempengaruhi tanggapan mereka dalam memasuki hari tua, dan berpengaruh
pula kepada derajat kesehatan lansia. Berbeda haln&a jika lansia dianggap
peranan &ang tidak diinginkan dalam mas&arakat.
Penelitian @di ndri
-
7/25/2019 prin.doc
12/43
12
malu anak-kemenakan, keluarga, kerabat atau bahkan orang sekampung. =amun,
dalam kondisi &ang berubah dalam mas&arakat inangkabau kotemporer,
diantaran&a perubahan struktur keluarga luas ke keluarga inti, pola menetap
neolokal, memba!a konsekuensi perubahan ungsi struktur keluarga dan
hubungan sosial dalam mas&arakat inangkabau. Perubahan-perubahan ungsi
struktur keluarga memba!a implikasi terhadap kehidupan orang lansia. >rang
lansia tanpa anak memperoleh masalah tersendiri di dalam mas&arakat
inangkabau, tampakn&a lebih dominan masalah sosial dibandingkan masalah
menurunn&a kondisi isik akibat usia &ang bertambah tua.
B. %e/u0a*aan %eluarga
Pengkajian kebuda&aan klien 'individu dan keluarga) merupakan hal
penting dari pengkajian dalam pemberian asuhan &ang sesuai dengan
kebuda&aan '$elle&, 199 dalam Criedman, Bo!den, A ones, 200*).
$ebuda&aan biasan&a tampak sebagai cara hidup, berpikir, berperilaku, dan
berperasaan 'Criedman, Bo!den, A ones, 200*). Buda&a bersinggungan dengan
semua aspek kehidupan keluarga termasuk kesehatan keluarga, sistem nilai,
ungsi, dan perilaku kesehatan sehingga dapat berpengaruh terhadap status
kesehatan keluarga '3anson, $aakinen, 200#)
enurut /iah,dkk '2011), Bila suatu bentuk pela&anan kesehatan baru
diperkenalkan ke dalam suatu mas&arakat dimana aktor-aktor buda&a masih
kuat. Biasan&a dengan segera mereka akan menolak dan memilih cara
pengobatan tradisional sendiri. 5pakah mereka akan memilih cara baru atau
lama, akan memberi petunjuk kepada kita akan keperca&aan dan harapan pokok
mereka lambat laun akan sadar apakah pengobatan baru tersebut beraedah ,
-
7/25/2019 prin.doc
13/43
13
sama sekali tidak berguna, atau lambat memberi pegaruh. =amun mereka lebih
men&ukai pengobatan tradisional karena berhubungan erat dengan dasar hidup
mereka. aka cara baru itu akan dipergunakan secara sangat terbatas, atau untuk
kasus-kasus tertentu saja.
Pela&anan kesehatan &ang modern oleh sebab itu harus disesuaikan
dengan kebuda&aan setempat, akan sia-sia jika ingin memaksakan sekaligus
cara-cara modern dan men&apu semua cara-cara tradisional . Bila tenaga
kesehatan berasal dari lain suku atau bangsa, sering mereka merasa asing dengan
penduduk setempat . ini tidak akan terjadi jika tenaga kesehatan tersebut
berusaha mempelajari kebuda&aan mereka dan menjembatani jarak &ang ada
diantara mereka. /engan sikap &ang tidak simpatik serta tangan besi, maka jarak
tersebut akan semakin lebar. Setiap mas&arakat mempun&ai cara pengobatan dan
kebiasaan &ang berhubungan dengan ksehatan masing-masing. Sedikit usaha
untuk mempelajari kebuda&aan mereka akan mempermudah memberikan
gagasan &ang baru &ang sebelumn&a tidak mereka terima.
Pemuka - pemuka di dalam mas&arakat itu harus di&akinkan sehingga
mereka dapat memberikan dukungan dan &akin bah!a cara - cara baru tersebut
bukan untuk melunturkan kekuasaan mereka tetapi sebalikn&a akan
memberikan manaat &ang lebih besar .Pilihan pengobatan dapat menimbulkan
kesulitan. isaln&a , bila pengobatan tradisional biasan&a mengunakan cara-cara
men&akitkan seperti mengiris-iris bagian tubuh atau dengan memanasi
penderita , akan tidak puas han&a dengan memberikan pil untuk diminum . 3al
tersebut diatas bisa menjadi suatu penghalang dalam memberikan pela&anan
kesehatan, tapi dengan berjalann&a !aktu mereka akan berikir dan menerima
-
7/25/2019 prin.doc
14/43
14
. tatus (s(ek(n(m %eluarga
$elas sosial adalah suatu ukuran individu atau stratiikasi ekonomi
keluarga &ang terdiri dari tiga unsur &aitu keka&aan 'unsur materi), status 'unsur
pretise), dan kekuatan politik 'unsur pengambilan keputusan) 'urran dan
an
-
7/25/2019 prin.doc
15/43
15
kondisi darurat atau &ang mendesak) 'hen A Paterson, 200).
Status ekonomi keluarga mempun&ai hubungan &ang kuat terhadap
perilaku kesehatan &ang akan berpengaruh terhadap status kesehatan keluarga
'5dler et al, 199? HS/33S, Public 3ealth Service, 1998 dalam Stanhope A
:ancaster, 2004? 3anson, Iedal&-/u, $aakinen, 200#). enurut penelitian
Starield 'dalam 3anson, Iedal&-/u, $aakinen, 200#) keluarga dengan status
sosioekonomi &ang kurang membuat keluarga sulit untuk melakukan
pencegahan terhadap masalah kesehatan, kebutuhan nutrisi tidak memadai, dan
sulit mengakses pela&anan kesehatan. $eluarga &ang pendidikann&a rendah akan
mengalami masalah dalam menjalakan ungsi sosial, selain itu juga keluarga
&ang tingkat pendidikan rendah, penghasilan &ang kurang, dan tidak bekerja
juga dapat mengakibatkan tinggin&a angka kematian dan pen&akit di dalam
keluarga karena keluarga kurang inormasi &ang berkaitan dengan nutrisi &ang
sehat, pengaturan nutrisi &ang baik sehingga dapat mengakibatkan kebiasaan
makan &ang buruk '3itchcock, A 6homas, 1999).
D. T$e Atau Bentuk %eluarga
$eluarga memiliki beberapa bentuk. enurut Criedman, Bo!den, A
ones '200*) bentuk keluarga mencakup keluarga inti dan eJtended family.
$eluarga inti &aitu keluarga &ang terbentuk karena pernikahan dan memiliki
peran sebagai orang tua &ang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak baik
biologis, adopsi atau keduan&a
&aitu biologis dan adopsi sedangkanextended family&aitu keluarga inti
dan individu &ang mempun&ai hubungan darah &ang biasan&a merupakan
anggota keluarga asal dari salah satu pasangan keluarga inti. $eluarga tersebut
-
7/25/2019 prin.doc
16/43
16
dapat mencakup kakek atau nenek, paman atau bibi, sepupu, keponakan, dan
sebagain&a 'Criedman, Bo!den, A ones, 200*). Penelitian &ang dilakukan
terhadap tipe keluarga &aitu keluarga inti dan keluarga besar bah!a tidak ada
hubungan, karena keluarga besar juga tetap memperhatikan kebutuhan lansia,
tidak han&a keluarga kecil atau keluarga inti 'eirina, Sahar, A eka!ati,
2011).
E. Taha$ Perkem/angan %eluarga
6ahap keluarga adalah suatu interval !aktu dengan struktur dan interaksi
hubungan peran di dalam keluarga &ang secara kuantitas dan kualitas
berbeda pada masing-masing periode 'Criedman, Bo!den, A ones, 200*).
6ahap perkembangan keluarga terdiri dari delapan tahap peerkembangan dan
tahap perkembangan keluarga dengan lansia merupakan tahap &ang terakhir
dalam siklus tumbuh kembang keluarga &ang ditandai dengan mulai pensiun
salah satu atau kedua pasangan berlanjut sampai kehilangan salah satu pasangan
dan berarkhir dengan kematian pasangan lain '/uvall dan iller dalam
Criedman, Bo!den, A ones, 200*). lansia sendiri harus dapat melakukan
pera!atan dirin&a sendiri, keluarga dan orang-orang disekitarn&a pun perlu
memahami bagaimana melakukan pera!atan &ang tepat bagi lansia tersebut.
>leh karena selama individu tersebut memiliki semangat untuk hidup serta
melakukan kegiatan-kegiatan, maka ia akan tetap produkti dan berbahagia
meskipun usian&a telah lanjut.
2.1.! ungs %eluarga
Cungsi keluarga menurut aril&n dalam @end& '2009) &aitu;
a Cungsi aekti !affecti"e function
-
7/25/2019 prin.doc
17/43
17
Cungsi aekti berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
$eberhasilan melaksanakan ungsi aekti tampak pada kebahagiaan dan
kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. 6iap anggota keluarga saling
mempertahankan iklim &ang positi, perasaan memiliki, perasaan &ang
berarti, dan merupakan sumber kasih sa&ang. Perceraian, kenakalan anak,
atau masalah keluarga sering timbul sebagai akibat tidak terpenuhin&a ungsi
aekti.
b Cungsi sosial dan tempat bersosialisasi.
Cungsi ini merupakan tempat untuk mengembangkan kemampuann&a untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah. $eberhasilan perkembangan
individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antara anggota
keluarga &ang ditujukan dalam sosialisasi. 5nggota keluarga belajar tentang
disiplin, norma-norma, buda&a, dan perilaku melalui hubungan dan interaksi
dalam keluarga.
c Cungsi reproduksi%biologis
Hntuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak,
memenuhi gi
-
7/25/2019 prin.doc
18/43
18
pakaian, tempat tinggal, dan pera!atan kesehatan. $eluarga mera!at anggota
keluarga &ang mengalami gangguan kesehatan.
2.1.# Peran %eluarga
enurut =asrul @end& dalam Cerr&, 2009 peran ormal dalam keluarga
terdiri atas;
a. Peran sebagai a&ah; Sebagai suami dari istri dan a&ah dari anak-anakn&a
berperan sebagai pencari nakah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa
aman. 5&ah juga sebagai kepala keluarga, anggota kelompok sosial, serta
anggota mas&arakat dan lingkungan.
b. Peran sebagai ibu; bu sebagai istri dan ibu dari anak-anakn&a berperan untuk
mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik anak-anakn&a,
pelindung dan salah satu anggota kelompok sosial, serta sebagai anggota
mas&arakat dan lingkungan di samping dapat berperan pula sebagai pencari
nakah tambahan keluarga.
c. Peran sebagai anak; 5nak melaksanakan peran psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangann&a, baik isik, mental, dan spiritual.
2.1. T$e4T$e %eluarga
5dapun tipe-tipe keluarga menurut 5nderson arter dalam Cerr& '2009)
adalah;
a) $eluarga inti !nuclear family. $eluarga &ang terdiri dari a&ah, ibu, dan anak-
anak.
b) $eluarga besar !extended family. $eluarga inti di tambah dengan sanak
saudara, nenek, kakek, keponakan, sepupu, paman, bibi, dan sebagain&a.
-
7/25/2019 prin.doc
19/43
19
c) $eluarga mberantai !serial family.$eluarga &ang terdiri atas !anita dan
pria &ang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d) $eluarga duda atau ja nda !single family.$eluarga ini terjadi karena adan&a
perceraian atau kematian.
e) $eluarga berkomposi !composite. $eluarga &ang perka!inann&a
berpoligami dan hidup secara sama-sama.
) $eluarga kabitas !cahabitation. /ua orang menjadi satu tanpa pernikahan
tetapi membentuk satu keluarga.
2.2 %(nse$ Lansa
2.2.1 Pengertan Lansa
Hsia lanjut adalah suatu proses alami &ang tidak dapat dihindari
'5
terjadi didalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses
sepanjang hidup, tidak han&a dimulai dari suatu !aktu tertentu, tetapi
dimulai sejak permulaan kehidupan. enjadi tua merupakan proses
alamiah, &ang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupann&a,
&aitu anak, de!asa dan tua. 6iga tahap ini berbeda, baik secara
biologis maupun psikologis. emasuki usia tua berarti mengalami
kemunduran, misaln&a kemunduran isik &ang ditandai dengan kulit
&ang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran
-
7/25/2019 prin.doc
20/43
20
kurang jelas, pengelihatan semakin memburuk, gerakan lambat dan igur
tubuh &ang tidak proporsional '=ugroho, 200).
Hsia lanjut adalah sesuatu &ang harus diterima sebagai suatu
ken&ataan dan enomena biologis. $ehidupan itu akan diakhiri dengan proses
penuaan &ang berakhir dengan kematian '3utapea, 200#). :anjut usia
merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. /alam
mendeinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan $oordinasi
$eluarga Berencana =asional ada tiga aspek &ang perlu
dipertimbangkan &aitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial
'B$$B= 1998). Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk
&ang mengalami proses penuaan secara terus menerus, &ang ditandai
dengan menurunn&a da&a tahan isik &aitu semakin rentann&a terhadap
serangan pen&akit &ang dapat men&ebabkan kematian. 3al ini disebabkan
terjadin&a perubahan dalam struktur dan ungsi sel, jaringan, serta
sistem organ. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang
sebagai beban dari pada sebagai sumber da&a. Ban&ak orang
beranggapan bah!a kehidupan masa tua tidak lagi memberikan ban&ak
manaat, bahkan ada &ang sampai beranggapan bah!a kehidupan masa
tua, seringkali dipersepsikan secara negati sebagai beban keluarga dan
mas&arakat
enua 'menjadi tua) adalah suatu proses menghilangn&a secara
perlahan lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti
dan mempertahankan ungsi normaln&a sehingga tidak dapat bertahan
terhadap ineksi dan memperbaiki kerusakan &ang diderita 'onstantinides
1994). Proses menua merupakan proses &ang terus menerus 'berlanjut) secara
-
7/25/2019 prin.doc
21/43
21
alamiah dimulai sejak lahir dan umumn&a dialami pada semua makhluk hidup
'=ugroho Dah&udi, 2000)
enurut HH no 4 tahun 194# :ansia adalah seseorang &ang
mencapai umur ## tahun, tidak berda&a mencari nakah sendiri untuk
keperluan hidupn&a sehari-hari dan menerima nakah dari orang lain
'Dah&udi, 2000). $elompok lanjut usia adalah kelompok penduduk &ang
berusia 0 tahun ke atas '3ard&!inoto dan Setiabudhi, 1999). Pada lanjut
usia akan terjadi proses menghilangn&a kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan ungsi normaln&a
secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap ineksi dan
memperbaiki kerusakan &ang terjadi 'onstantinides, 1994). $arena itu di
dalam tubuh akan menumpuk makin ban&ak distorsi metabolik dan struktural
disebut pen&akit degenerati &ang men&ebabkan lansia akan mengakhiri
hidup dengan episode terminal '/armojo dan artono, 1999).
2.2.2 Batasan Lansa
a. D3> '1999) menggolongkan lanjut usia berdasarkan usia kronologis%
biologis menjadi 4 kelompok &aitu ;
1) usia pertengahan 'middle age) antara usia 4# sampai #9
2) lanjut usia 'elderly) berusia antara 0 dan 4 tahun
*) lanjut usia tua 'old) # K 90 tahun
4) usia sangat tua '#ery old) di atas 90 tahun.
b. Sedangkan =ugroho '2000) men&impulkan pembagian umur berdasarkan
pendapat beberapa ahli, bah!a &ang disebut lanjut usia adalah orang &ang
telah berumur # tahun ke atas.
c. enurut Pro. /r. $oesmanto Set&onegoro, lanjut usia dikelompokkan
menjadi;
1) usia de!asa muda 'elderly adulthood), atau 29 K 2# tahun,
2) usia de!asa penuh 'middle years) atau maturitas, 2# K 0 tahun atau #
tahun,
-
7/25/2019 prin.doc
22/43
22
*) lanjut usia 'geriatric age) lebih dari # tahun atau 0 tahun &ang dibagi
lagi dengan;
a) 0 K # tahun 'young old), # K 80 tahun 'old),
b) lebih dari 80 '"ery old).d. enurut Hndang-Hndang =o. 4 6ahun 19# Pasal 1 seseorang dapat
din&atakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia setelah bersangkutan
mencapai umur ## tahun, tidak mempun&ai atau tidak berda&a mencari
nakah sendiri untuk keperluan hidupn&a sehari-hari dan menerima nakah
dari orang lain. Hndang-Hndang =o. 1* 6ahun 1998 tentang kesejahteraan
lansia bah!a lansia adalah seseorang &ang mencapai usia 0 tahun keatase. Penggolongan lansia menurut /epkes dikutip dari 5
-
7/25/2019 prin.doc
23/43
23
eskipun secara alamiah terjadi penurunan ungsi berbagai organ, tetapi
tidak harus menimbulkan pen&akit oleh karenan&a usia lanjut harus sehat. Sehat
dalam hal ini diartikan;
a. Bebas dari pen&akit isik, mental dan sosial,
b. ampu melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari K hari,
c. endapat dukungan secara sosial dari keluarga dan mas&arakat 'ahardjo,
199)
5kibat perkembangan usia, lanjut usia mengalami perubahan-perubahan
&ang menuntut dirin&a untuk men&esuakan diri secara terus-menerus. 5pabila
proses pen&esuaian diri dengan lingkungann&a kurang berhasil maka timbullah
berbagai masalah. 3urlock '199) seperti dikutip oleh unandar5shar Sun&oto
'1994) men&ebutkan masalah K masalah &ang men&ertai lansia &aitu;
a. $etidakberda&aan isik &ang men&ebabkan ketergantungan pada orang lain
b. $etidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola
hidupn&a
c. embuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka &ang telah meninggal
atau pindah
d. engembangkan aktiitas baru untuk mengisi !aktu luang &ang bertambah
ban&ak
e. Belajar memperlakukan anak-anak &ang telah tumbuh de!asa. Berkaitan
dengan perubahan isk, 3urlock mengemukakan bah!a perubahan isik &ang
mendasar adalah perubahan gerak.
Berkaitan dengan perubahan, kemudian 3urlock '1990) mengatakan
bah!a perubahan &ang dialami oleh setiap orang akan mempengaruhi minatn&a
terhadap perubahan tersebut dan akhirn&a mempengaruhi pola hidupn&a.
Bagaimana sikap &ang ditunjukkan apakah memuaskan atau tidak memuaskan,
hal ini tergantung dari pengaruh perubahan terhadap peran dan pengalaman
pribadin&a. Perubahan &nag diminati oleh para lanjut usia adalah perubahan &ang
-
7/25/2019 prin.doc
24/43
24
berkaitan dengan masalah peningkatan kesehatan, ekonomi%pendapatan dan peran
sosial 'Ioldstein, 1992).
/alam menghadapi perubahan tersebut diperlukan pen&esuaian. iri-ciri
pen&esuaian &ang tidak baik dari lansia '3urlock, 199 dalam unandar, 1994)
adalah;
a. inat sempit terhadap kejadian di lingkungann&a.
b. Penarikan diri ke dalam dunia antasi
c. Selalu mengingat kembali masa lalu
d. Selalu kha!atir karena pengangguran,
e. $urang ada motivasi,
. asa kesendirian karena hubungan dengan keluarga kurang baik, dang. 6empat tinggal &ang tidak diinginkan.
/i lain pihak ciri pen&esuaian diri lanjut usia &ang baik antara lain adalah;
minat &ang kuat, ketidaktergantungan secara ekonomi, kontak sosial luas, menikmati
kerja dan hasil kerja, menikmati kegiatan &ang dilkukan saat ini dan memiliki
kekha!atiran minimla trehadap diri dan orang lain.
2.2.! %arakterstk Lansa
Beberapa karakteristik lansia &ang perlu diketahui untuk mengetahui
keberadaan masalah kesehatan lansia adalah;
a. enis kelamin; :ansia lebih ban&ak pada !anita. 6erdapat perbedaan kebutuhan
dan masalah kesehatan &ang berbeda antara lansia laki-laki dan perempuan.
isaln&a lansia laki-laki sibuk dengan hipertropi prostat, maka perempuan
mungkin menghadapi osteoporosis.
b. Status perka!inan; Status masih pasangan lengkap atau sudah hidup janda atau
duda akan mempengaruhi keadaan kesehatan lansia baik isik maupun
psikologis.
c. $i"ing arrangement; misaln&a keadaan pasangan, tinggal sendiri atau bersama
instri, anak atau kekuarga lainn&a.1) 6anggungan keluarga; masih menangung anak atau anggota keluarga.
-
7/25/2019 prin.doc
25/43
25
2) 6empat tinggal; rumah sendiri, tinggal bersama anak. /engan ini keban&akan
lansia masih hidup sebagai bagian keluargan&a, baik lansia sebagai kepala
keluarga atau bagian dari keluarga anakn&a. =amun akan cenderung bah!a
lansia akan di tinggalkan oleh keturunann&a dalam rumah &ang berbeda.
enurut /arma!an mengungkapkan ada # tipe kepribadian lansia &ang perlu
kita ketahui, &aitu; tipe konstrukti 'constructive person-alit&), tipe mandiri
'independent personalit&), tipe tergantung 'hostilt& personalit&) dan tipe kritik
diri 'sel hate personalit&).
d. $ondisi kesehatan1) $ondisi umum; $emampuan umum untuk tidak tergantung kepada orang lain
dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, buang air besar dan kecil.
2) Crekuensi sakit; Crekuensi sakit &ang tinggi men&ebabkan menjadi tidak
produkti lagi bahkan mulai tergantung kepada orang lain.
e. $eadaan ekonomi
1) Sumber pendapatan resmi; Pensiunan ditambah sumber pendapatan lain kalau
masih bisa akti.
2) Sumber pendapatan keluarga; 5da bahkan tidakn&a bantuan keuangan dari
anak atau keluarga lainn&a atau bahkan masih ada anggota keluarga &ang
tergantung padan&a.
*) $emampuan pendapatan; :ansia memerlukan bia&a &ang lebih tinggi,
sementara pendapatan semakin menurun. Status ekonomi sangat terancam,
sehinga cukup beralasan untuk melakukann berbagai perubahan besar dalam
kehidupan, menentukan kondisi hidup &ang dengan perubahan status
ekonomi dan kondisi isik
2.2.# Peru/ahan4Peru/ahan 5ang Terja0 Pa0a Lansa
Semakin bertambahn&a umur manusia, terjadi proses penuaan secara
degenerati &ang akan berdampak pada perubahan-perubahan pada diri manusia,
-
7/25/2019 prin.doc
26/43
26
tidak han&a perubahan isik, tetapi juga kogniti, perasaan, sosial dan seJual '5
-
7/25/2019 prin.doc
27/43
27
Perubahan struktur otot pada penuaan sangat berariasi, penurunan jumlah
dan ukuran serabut otot, peningkatan jaringan penghubung dan jaringan
lemak pada otot mengakibatkan eek negati8) Sendi pada lansia
jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligament dan asia mengalami
penuaan elastisitas.
9) Sistem kardiovaskuler
assa jantung bertambah, vertikel kiri mengalami hipertropi dan
kemampuan peregangan jantung berkurang karena perubahan pada jaringan
ikat dan penumpukan lipousin dan klasiikasi Sa nude dan jaringan
konduksi berubah menjadi jaringan ikat.
10) Sistem respirasi
Pada penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru, kapasitas total paru tetap,
tetapi volume cadangan paru bertambah untuk mengompensasi kenaikan
ruang rugi paru, udara &ang mengalir ke paru berkurang. Perubahan pada
otot, kartilago dan sendi torak mengakibatkan gerakan pernapasan terganggu
dan kemampuan peregangan toraks berkurang.
11) Pencernaan dan etabolisme
Perubahan &ang terjadi pada sistem pencernaan, seperti penurunan produksi
sebagai kemunduran ungsi &ang n&ata ; L
a) $ehilangan gigi,
b) ndra pengecap menurun,
c) asa lapar menurun 'sensitiitas lapar menurun),
d) :iver 'hati) makin mengecil dan menurunn&a tempat
pen&impanan, berkurangn&a aliran darah.12) Sistem perkemihan
Pada sistem perkemihan terjadi perubahan &ang signiikan. Ban&ak ungsi
&ang mengalami kemunduran, contohn&a laju iltrasi, ekskresi, dan
reabsorpsi oleh ginjal.
1*) Sistem sara
Sistem susunan sara mengalami perubahan anatomi dan atropi &ang
progresi pada serabut sara lansia. :ansia mengalami penurunan koordinasi
dan kemampuan dalam melakukan aktiitas sehari-hari.
-
7/25/2019 prin.doc
28/43
28
14) Sistem reproduksi
Perubahan sistem reproduksi lansia ditandai dengan menciutn&a ovar& dan
uterus. 6erjadi atropi pa&udara. Pada laki-laki testis masih dapat
memproduksi spermato
-
7/25/2019 prin.doc
29/43
29
d. Perubahan spiritual
5gama atau keperca&aan makin terintegrasi dalam kehidupann&a 'aslo!, 190).
:ansia makin matur dalam kehidupan keagamaan&a, hal ini terlihat dalam berikir
dan bertindak dalam sehari-hari 'urra& dan Nentner, 190)
e. $esehatan Psikososial
1) $esepian
6erjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat meninggal terutama jika
lansia mengalami penurunan kesehatan, seperti menderita pen&akit isik berat,
gangguan mobilitas atau gangguan sensorik terutama pendengaran.
2) /uka cita '%erea"ement)eninggaln&a pasangan hidup, teman dekat, atau bahkan he!an kesa&angan
dapat meruntuhkan pertahanan ji!a &ang telah rapuh pada lansia. 3al tersebut
dapat memicu terjadin&a gangguan isik dan kesehatan.
*) /epresi
/uka cita &ang berlanjut akan menimbulkan perasaan kosong, lalu diikuti
dengan keinginan untuk menangis &ang berlanjut menjadi suatu episode
depresi. /epresi juga dapat disebabkan karena stres lingkungan dan
menurunn&a kemampuan adaptasi.
4) Iangguan cemas
/ibagi dalam beberapa golongan; obia, panik, gangguan cemas umum,
gangguan stress setelah trauma dan gangguan obsesi kompulsi, gangguan-
gangguan tersebut merupakan kelanjutan dari de!asa muda dan berhubungan
dengan sekunder akibat pen&akit medis, depresi, eek samping obat, atau gejala
penghentian mendadak dari suatu obat.
#) &arafrenia
Suatu bentuk ski
-
7/25/2019 prin.doc
30/43
30
Suatu kelainan dimana lansia menunjukkan penampilan perilaku sangat
mengganggu. umah atau kamar kotor dan bau karena lansia bermain-main
dengan eses dan urin n&a, sering menumpuk barang dengan tidak teratur.
Dalaupun telah dibersihkan, keadaan tersebut dapat terulang kembali.
2.3 %(nse$ Demensa
2.3.1 De"ens Demensa
/emensia 'pikun) adalah kemunduran kogniti &ang sedemikian beratn&a
sehingga menggangu aktivitas hidup sehari-hari dan aktivitas sosial. $emunduran
kogniti pada demensia biasan&a dia!ali dengan kemunduran memori% da&a ingat
'pelupa). /emensia terutama &ang disebabkan oleh pen&akit al
-
7/25/2019 prin.doc
31/43
31
dapat ditolong bila terdeteksi secara dini, berikan nasihat, dan bantu
inormasi &ang baik dan benar.
*. /a&a ingat han&a merupakan bagian proses menua. $en&ataann&a; da&a
ingat &ang buruk merupakan abnormalitas dan perlu diperiksa ke dokter ahli.
/emensia atau pikun bukan hal &ang alamiah, tetapi merupakan kondisi sakit
&ang disebabkan oleh kematian atau kerusakan sel otak.
+. :anjut usia seringlupa. :upa &ang !ajar disebut benign forgetfulness,
sedangkan lupa &ang lanjut dan tidak !ajar disebut maliganant
forgetfulness.
/emensia disebut juga the disease of the century 'pen&akit abad ini)Iejala klasik pen&akit demensia adalah kehilangan da&a ingat
'memori) &ang terjadi secara bertahap, termasuk;
1. $esulitan menemukan atau men&ebutkan kata &ang tepat.
2. 6idak mampu mengenali objek
*. :upa cara menggunakan benda biasa dan sederhana, seperti pensil.
4. :upa mematikan kompor, menutup jendela, atau menutup pintu.
#. Suasana hati dan kepribadian dapat berubah.
. 5gitasi, masalah dengan da&a ingat, dan membuat keputusan &ang buruk
dapat menimbbulkan perilaku &ang tidak biasa.
2.3.2 ta0um 0emensa
Pen&akit demensiadapat berlangsung dalam tiga stadium
1. Stadium a!al
Iejala stadium a!al sering diabaikan dan disalah artikan sebagai usia lanjut
atau sebagai bagian normal dari proses otak menua, oleh para proesional,
anggota keluarga, dan orang terdekat pen&andang demensia. $arena proses
pen&akit berjalan sangat lambat, sulit sekali untuk menentukan kapan proses
ini dimulai. $lien menunjukkan gejala sebagai berikut;
a. $esulitan dalam berbahasa
b. engalami kemunduran da&a ingat secara bermakna
c. /osorientasi !aktu dan tempat
d. Sering sesat ditempat &ang biasa kenal
e. $esulitan membuat keputusan
. $ehilangan inisiati dan motivasig. enunjukkan gejala depresi dan agitasi
-
7/25/2019 prin.doc
32/43
32
h. $ehilangan minat dalam hobi dan aktivitas
2. Stadium menengah
Proses pen&akit berlanjut dan masalah semakin n&ata. Pada proses ini, klien
mengalami kesulitan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dan
menunjukkan gejala seperti berikut;
a. Sangat mudah lupa, terutama untuk peristi!a &ang baru dan nama
orang.
b. 6idak dapat mengelola kehidupan sendiri tanpa timbul masalah
c. 6idak dapat memasak, membersihkan rumah, ataupun berbelanja.
d. Sangat bergantung pada orang lain
e. Semakin sulit berbicara
. embutuhkan bantuan untuk kebersihan diri 'ketoilet, mandi, dan
berpakaian)
g. Senang mengembara% Engelu&urG tanpa tujuan. =gelu&ur ini bisa
berupa;
a) hecking
b) 6railing
c) Pottering
h. 6erjadi perubahan perilaku
i. 5dan&a gangguan kepribadian
j. Sering sesat, !alaupun jalan tersebut telah dikenal
k. /apat juga menunjukkan adan&a halusinasi
*. Stadium lanjut
Pada stadium ini terjadi;
a. $etidak mandirian dan inakti &ang total
b. 6idak mengenali lagi anggota keluarga
c. Sukar mengalami dan menilai peristi!a
d. tidak mampu menemukan jalan disekitar rumah sendiri
e. kesulitan berjalan
. mengalami inkontinensia
g. menunjukkan perilaku tidak !ajar di mas&arakat
h. akhirn&a bergantung pada kursi roda% tempat tidur
Iangguan psikologis &ang sering terlihat adalah depresi, ansietas, tidak dapat
diam, apatis, dan paranoid.
2.3.3 Pen*e/a/ 0emensa
Pen&ebab demensia masih belum diketahui secara pasti 'idiopati), tetapi ada
beberapa teori menjelaskan kemungkinan adan&a;
-
7/25/2019 prin.doc
33/43
33
1. aktor genetik
2. radikal bebas
*. toksin amiloid
4. pengaruh logam aluminium
#. akibat ineksi virus. pengaruh lingkungan lain.
Semakin dini pen&akit demensia dikenali, semakin baik hasil penanganann&a
dari pada pen&akit &ang sudah lanjut.
Caktor predisposisi pen&akit ini adalah;
1. lanjut usia 'usia diatas # tahun )
2. genetik% keturunan
*. trauma kepala4. kurang pendidikan
#. hipertensi sistolik
. sindrom do!n
. lingkungan, keracunan aluminium
8. depresi
9. gangguan imunitas
10. stroke
11. diabetes melitus
12. pen&akit parkinson stadium lanjut
1*. ineksi otak
2.! %erangka Te(r
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan teoritis, maka peneliti membuat
suatu kerangka teori penelitian tentang hubungan karakteristik keluarga dengan
pelaksanaan tugas kesehatan pada lansia dengan demensia di !ila&ah kerja
puskesmas lasi, kecamatan canduang kab. 5gam tahun 201#.
kema 2.1
%erangka Te(r
Tugas %esehatan %eluarga 6
engenal masalah kesehatanengambil keputusan
emberikan pera!atan
emodiikasi lingkungan
pemanaatan lembaga kesehatan &ang
adaPelaksanaan Tugas %esehatan
Pa0a LansaLansa
keluarga
%arakterstk keluarga 6
@tnis
$ebuda&aan
Status sosioekonomi
6ipe atau bentuk keluarga
6ahap perkembangan
keluarga
-
7/25/2019 prin.doc
34/43
34
BAB III
%ERAN&%A %'NEP
3.1 %erangka %(nse$
$erangka konsep penelitian adalah hubungan antara konsep &ang satu dengan
konsep lain&a dari masalah &ang diteliti '=otoatmodjo, 200*). $erangka pemikiran
&ang digunakan pada penelitian ini adalah model pendekatan sistem variable
independen dan dependen. 7ariabel independen atau variabel bebas merupakan
variabel pen&ebab &ang akan mempengaruhi variabel terikat atau variabel dependen.
-
7/25/2019 prin.doc
35/43
35
Hntuk itu akan dilihat hubungan variabel independen dan variabel dependen tersebut
'=otoatmodjo, 200#).
5dapun &ang menjadi variable independen adalah karakteristik keluarga pada
lansia dengan demensia sedangkan &ang menjadi variable dependen adalah
pelaksanaan kesehatan pada lansia dengan demensia. Hntuk lebih jelasn&a berikut
gambaran kerangka konsep penelitian ; hubungan karakteristik keluarga dengan
pelaksanaan kesehatan pada lansia dengan demensia di !ila&ah kerja puskesmas lasi
tahun 201#.
aka dapat dirumuskan kerangka konsep sebagai berikut;
kema. 3.1
%erangka %(nse$
7ariabel ndependen 7ariabel /ependen
karakteristik keluarga;
Status sosioekonomi
6ahap perkembangan keluarga
$ebuda&aan keluarga
Pelaksanaan 6ugas
kesehatan pada lansia
dengan demensia.
Etnis
Tipe Keluarga
-
7/25/2019 prin.doc
36/43
36
$eterangan ;
; Oang diteliti
; 6idak diteliti
3.2 De"ens '$eras(nal
Ta/le 3.1
De"ens '$eras(nal
N( 7ara/el De"ens
'$eras(nal
Alat ukur ara ukur kala
ukur
Hasl ukur
1. In0e$en0en
karakteristik
keluarga
@tnis
$ebuda&aan
&ang merujuk
pada kebiasaan
leluhur, rasa
kebersamaan
dan identitas
kelompok
Bentuk-bentuk
$uesioner Da!ancara >rdinal 1. inang
2. =on minang
1. =ucler
-
7/25/2019 prin.doc
37/43
37
6ipe $eluaraga keluarga &ang
terdiri dari
nuklier am
il& seperti talidarah a&ah, ibu,
anak, suami,
istri, dan anak.
$uesioner Da!ancara >rdinal amil&
2. @Jtended
amil&
*. Single
parent
2 De$en0ent
Pelaksanaan
tugas kesehatan
pada lansia
dengandemensia.
emberikan
pela&anan
kesehatan
kepada lansia&aitu tentang
engenal
masalah
kesehatan dalam
setiap
anggotan&a,
engambil
keputusan untuk
melakukan
tindakan &ang
tepat bagi
keluarga,
emberikan
pera!atan,
emodiikasi
lingkungan,
pemamaatan
$uesioner $uesioner >rdinal /ilaksankan jika
ean
6idak
dilaksanakan jika
( ean
-
7/25/2019 prin.doc
38/43
38
lembaga
kesehatan &ang
ada.
3.3 H$(tess Peneltan
3a; 5da hubungan keluarga dengan pelaksanaan tugas kesehatan lansia
dengan demensia di !ila&ah kerja puskesmas lasi tahun 201#.
30; 6idak ada hubungan keluarga dengan pelaksanaan tugas kesehatan lansia
dengan demensia di !ila&ah kerja puskesmas lasi tahun 201#.
BAB I7
MET'DE PENELITIAN
!.1 Desan Peneltan
/esain Penelitian &ang digunakan adalah 'eskriptif corelatif &aitu
mengetahui hubungan karakteristik keluarga dengan pelaksanaan kesehatan
pada lansia dengan demensia di !ila&ah kerja Puskesmas :asi $ecamatan
anduang $abupaten 5gam 6ahun 201#.
!.2 Tem$at 0an 8aktu $eneltanPenelitian ini akan dilaksanakan di Dila&ah $erja Puskesmas :asi,
$ecematan anduang, $ab. 5gam &ang akan dilakukan pada bulan januari
201.
!.3 P($ulas+ am$el+ 0an am$lng
!.3.1 P($ulas
Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel &ang men&angkut
masalah &ang diteliti '=otoatmodjo, 200#; 9). Populasi dalam penelitian ini
-
7/25/2019 prin.doc
39/43
39
seluruh lansia dengan demensia di Dila&ah $erja Puskesmas :asi, orong
100 anjang, $ecematan anduang, $ab. 5gam seban&ak 4#orang.
!.3.2 am$elSampel adalah sebagian atau &ang me!akili populasi &ang diteliti
'=otoatmodjo.200#). umlah sampel dalam penelitian ini adalah Populasi
dalam penelitian ini seluruh lansia dengan demensia di Dila&ah $erja
Puskesmas :asi, orong 100 anjang, $ecematan anduang, $ab. 5gam
seban&ak 4#orang.
5dapun kriteria inklusi sampel, &aitu ;
a. $eluarga &ang memiliki lansia dengan dimensia di !ila&ah kerja
puskesmas lasi canduang kabupaten agam.
b. Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
c. esponden &ang bisa berkomunikasi dan dalam keadaan sadar.
$riteria eksklusi sampel sebagai berikut;
a. 6idak bersedia menjadi responden
!.3.3 Teknk am$lng
6eknik pengambilan sampel &ang digunakan peneliti adalah otal
Sampling, dimana pengambilan sampel secara keseluruhan dari jumlah
populasi &ang ada '=otoatmodjo, 2002;9).
!.! Pengum$ulan Data
/alam penelitian ini peneliti akan melakukan pengumpulan data primer
melalui lembar kuesioner &ang akan dibagikan untuk mengetahui karateriseik
keluarga dan pelaksanaan tugas kesehatan lansia dengan dimensia di Dila&ah
$erja Puskesmas :asi, $ecematan anduang, $ab. 5gam. :angkah-langkah
pengumpulan datan&a sebagai berikut;
a. emberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden 'inform
consent) kepada calon respondent.
b. emberi penjelasan kepada responden tentang maksud dan tujuan
penelitian.
-
7/25/2019 prin.doc
40/43
40
c. emberi kesempatan kepada responden &ang bersedia untuk mengikuti
penelitian menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.
d. emberikan kuesioner kepada respondent untuk dija!ab.
e. engumpulkan kembali kuesioner &ang telah terisi.
!.# ara Peng(lahan 0an Analsa Data
!.#.1 ara Peng(lahan Data
:embaran ormat &ang sudah dikumpulkan pada penelitian ini akan
dianalisa, kemudian diolah dengan sistem komputerisasi dengan tahapan
sebagai berikut;
a. /diting
/ditingmerupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian
kuesioner atau ormulir. Setelah kuesioner selesai diisi kemudian
dikumpulkan langsung oleh peneliti dan selanjutn&a diperiksa
kelengkapan data apakah dapat dibaca atau tidak dan kelengkapan isian.
ika isian belum lengkap responden diminta melengkapi lembar
kuesioner pada saat itu juga.
b. 0engkode data !1oding
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan pemberian tanda,
s&mbol, kode bagi tiap-tiap data. $egunaan dati koding adalah untuk
mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat
mengentri data. Hntuk variabel independen ;
Hntuk pern&ataan @tnis &ang bersuku inang ; 1
Hntuk pern&ataan @tnis &ang bersuku =on inang ; 2
Hntuk pern&ataan 6ipe $elurga dengan =uklear amil& ; 1
Hntuk pern&ataan 6ipe $elurga dengan @Jtended amil& ; 2Hntuk pern&ataan 6ipe $elurga dengan Single parent ; *
Hntuk variabel dependent ;
Hntuk pern&ataan /ilaksanakan # tugas pelaksanaan kesehatan
pada lansia dengan demensia diberi kode ; 1
Hntuk pern&ataan 6idak /ilaksanakan # tugas pelaksanaan
kesehatan pada lansia dengan demensia diberi kode ; 0
c. 0engskoring data ! Scoring
-
7/25/2019 prin.doc
41/43
41
Pada tahap ini peneliti memberikan nilai atau skor pada tiap-tiap
pern&ataan kuesioner, Hntuk variabel dependen dimana pengolahann&a
menggunakan skala ; Sangat Sering 'SS) Q 4, Sering 'S) Q *, $adang-
kadang '$$) Q 2, 6idak pernah '6P) Q 1.
d. 1leaning
Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data
&ang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak, apakah
pengkodeann&a sudah tepat atau belum. Pada penelitian ini peneliti
memeriksa kembali data &ang telah dimasukkan ke dalam program
komputer, saat pemeriksaan data peneliti tidak menemukan data &ang
tidak lengkap atau data &ang salah saat meng-entrydata.
e. &rosesing
Pada tahap ini pengolahan data dilakukan secara komputerisasi.
. abulating
3asil pengolahan data dimasukkan kedalam tabel '=otoatmodjo,
2010)
!.#.2 Analsa Data
a. Analisa 2ni"ariat
5nalisa uni"ariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian, &ang disajikan
dalam bentuk table distribusi rekuensi dan presentase ' =otoatmodjo,
2010).
7ariabel tersebut menggunakan rumus sebagai berikut ;
C
P Q J 100
=
$eterangan ;
P ; =ilai persentase responden
C ; Crekuensi atau jumlah &ang benar
-
7/25/2019 prin.doc
42/43
42
= ; umlah responden
b. Analisa %i"ariat
5nalisa bivariat &ang dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel &ang diteliti. Pengujian hipotesa untuk mengambil
keputusan tentang apakah hipotesis &ang diajukan cukup me&akinkan
untuk ditolak atau diterima dengan menggunakan uji statistik 1hi-
Square tes.
Hntuk melihat kemaknaan perhitungan statistik digunakan
batasan kemaknaan 0,0# sehingga jika p R 0,0# maka hasil hitung
tersebut EbermaknaG dan jika p 0,0# maka secara statistik disebut
Etidak bermaknaG.
'> K @)2
2 Q T U V
@
$eterangan ;
2; hi K SWuare
> ; 3asil observasi
@ ; 3asil &ang diharapkan
!. Etka Peneltan
/alam melakukan penelitian, penulis mengajukan permohonan i
-
7/25/2019 prin.doc
43/43
43
!..1 Informed concent) lem/ar $ersetujuan-
3nformed consent adalah bentuk persetujuan antara penulis dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. 3nformed
consenttersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan
lembar persetujuan untuk menjadi responden. 6ujuan informed consent
adalah agar sub&ek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui
dampakn&a. ika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan. ika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati
hak pasien '3ida&at, 2009).
!..2 Anonimity)tan$a nama-
Anomity adalah masalah &ang memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan han&a menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian &ang akan disajikan
'3ida&at, 2009).
!..3 Confidentiality)kerahasan-
asalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik inormasi maupun masalah-masalah
lainn&a. Semua inormasi &ang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaann&a
oleh penulis, han&a sekelompok data tertentu &ang akan dilaporkan pada hasil
riset '3ida&at, 2009).