prin.doc

Upload: ami-current

Post on 28-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 prin.doc

    1/43

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sesuai dengan data dari BPS Provinsi Sumatera Barat, jumlah penduduk

    Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2012 tercatat sebesar 4.904.40 ji!a", dengan

    tingkat kepadatan 11# ji!a per km2. $epadatan penduduk Provinsi Sumatera Barat

    tidak merata, kepadatan penduduk tertinggi adalah di $ota Bukittinggi dengan

    kepadatan penduduk 4.#00 ji!a%km2. $omposisi penduduk Provinsi Sumatera Barat

    menurut kelompok umur, menunjukkan bah!a penduduk &ang berusia muda '(1#

    tahun) sebesar *1,9 +, &ang berusia produkti '1#-4 tahun) sebesar 2,4 + dan

    &ang berusia tua '# tahun) sebesar #, +. ' /epkes , 2012 ).

    umlah lanjut usia 'lansia) sekarang ini semakin meningkat. 3al ini tidak

    han&a terjadi di negara-negara maju, tetapi di ndonesia pun terjadi hal &ang serupa.

    Saat ini di ndonesia terdapat sekitar 10 juta orang &ang berusia di atas # tahun

    ',9 + dari seluruh jumlah penduduk). Bahkan, ndonesia termasuk salah satu

    negara, &ang jumlah penduduk lansian&a bertambah paling cepat di 5sia 6enggara

    '7ersa&anti, 2008).

    enurut iller '199#) dalam amlah '2011) , perubahan-perubahan &ang

    terjadi pada lansia baik perubahan isiologik maupun psikososial men&ebabkan

    lansia mengalami kelemahan dan keterbatasan ungsi. 5dan&a kelemahan dan

    keterbatsan &ang dialami akan menimbulkan dampak pada lansia &aitu berupa

    perubahan &ang terjadi. Beberapa masalah &ang berhubungan dengan lansia

    menimbulkan lebih ban&ak ketakutan pada lansia itu sendiri dan rustasi di kalangan

    pemberi pera!atan jika dibandingkan dengan masalah konusi akut. :ansia

    1

  • 7/25/2019 prin.doc

    2/43

    2

    ketakutan akan kehilangan kendali atas dirin&a sendiri dan keinginan pada saat

    ingatann&a tidak lagi mampu berungsi seperti biasana&a. Pemberi pera!atan

    menjadi rustasi pada saat lansia kehilangan kemampuann&a untuk berikir,

    berkomunikasi dengan pola &ang terbentuk sebelumn&a, dan melakukan Aktifitas

    Kehidupan Sehari-hari'5$S). 'Stanle&; 200).

    /emensia adalah istilah umum &ang digunakan untuk menggambarkan

    kerusakan ungsi kokniti global &ang biasan&a bersiat progresi dan mempengaruhi

    aktivitas sosial dan okupasi &ang normal juga Aktifitas Kehidupan Sehari-hari

    '5$S). Pen&akit &ang meningkatan gejala demensia antara lain adalah pen&akit

    5l

  • 7/25/2019 prin.doc

    3/43

    3

    enurut /arma!an cit. ndati '200*) terdapat masalah pokok psikologis

    &ang dialami oleh para lansia. Pertama adalah masalah &ang disebabkan oleh

    perubahan hidup dan kemunduran isik &ang dialami oleh lansia. $edua, lansia &ang

    sering mengalami kesepian &ang disebabkan oleh putusn&a hubungan dengan orang-

    orang &ang paling dekat dan disa&angi. $etiga, post power syndrome, hal ini ban&ak

    dialami lansia &ang baru saja mengalami pensiun, kehilangan kekuatan, penghasilan

    dan kebahagiaan. Berdasarkan masalah psikologis &ang dialami lansia, lansia

    memerlukan peranan keluarga &ang diharapkan dapat mensejahterakan dukungan dan

    kehidupan lansia.

    $eluarga merupakan konsep &ang universal, Bagi setiap kelompok etnik,

    keluarga pada umumn&a adalah sistem pendukung &ang paling penting untuk lansia.

    :ebih jauh lagi, keluarga memberikan konteks sosial saat terjadin&a pen&akit dan

    bagaimana pen&akit tersebut diatasi? konsekuensin&a, keluarga bertindak sebagai

    suatu unit utama di dalam pela&anan pera!atan kesehatan. 'Stanle&; 200).

    $eluarga adalah unit terkecil dari mas&arakat. asalah kesehatan anggota

    keluarga saling terkait dengan berbagai masalah anggota keluarga lainn&a, jika ada

    satu anggota keluarga &ang bermasalah kesehatann&a pasti akan mempengaruhi

    pelaksanaan dari ungsi-ungsi keluarga tersebut. 'Setiadi, 2008). $eluarga

    merupakan !adah bagi lansia dalam memenuhi seluruh kebutuhann&a dan sebagian

    besar lansia hidup dalam keluarga. Sejumlah + dari semua lasia &ang ada, tinggal

    institusi dan selebihn&a ma&oritas hidup dalam keluarga atau sebesar 8#+ lansia

    tinggal bersama keluarga '@bersole A 3ess, 2004 dalam 5llender A Spradle&, 200#;

    curra&, 200*). =egara-negara di 5sia seperti epang, hina, Singapure,

    ala&sia, ndonesia, 6hailand, dan Philipina, keluarga merupakan institusi social

    tradisional &ang men&iapkan pela&anan untuk lansia. $eluarga dapat memberikan

  • 7/25/2019 prin.doc

    4/43

    4

    lingkungan &ang akrab, kasih sa&ing dan adan&a perasaan diburuhakan pada lansia

    'sahar,2004). 3al &ang dilakukan keluarga dengan tidak menempatkan lansia dipanti

    !redha merupakan bentuk penghargaan keluarga pada lansia sebagai tokoh &ang

    telah berjasa.

    $eluarga merupakan sumber da&a penting dalam pemberian la&anan

    kesehatan, baik bagi individu maupun keluarga. $eluarga merupakan sebuah

    jaringan &ang erat hubungann&a, sebuah jaringan interdependen &ang anggotan&a

    akan saling mempengaruhi 'Crriedman, Bo!den A ones, 200*). Peran dan

    pelaksanaan tanggung ja!ab keluarga sangat mempengaruhi kondisi keluarga, sesuai

    dengan tumbuh kembang seluruh anggota keluarga, termasuk pemenuhan kebutuhan

    kesehatan.

    enurut Creeman dan 3emrich '1981) serta /epkes '200) bah!a tugas

    kesehatan keluarga terdiri dari keluarga mengenal masalah kesehatan setiap anggota

    keluarga, keluarga mengambil keputusan untuk melakukan tindakan &ang tepat,

    keluarga mera!at anggota keluarga mempun&ai masalah kesehatan, keluarga

    memodiikasi lingkungan &ang menguntungkan kesehatan dan keluarga mengunakan

    asilitas kesehatan. Pelaksanaan tugas kesehatan keluarga akan diukur melalui

    indicator tingkat kemandirian keluarga &akni keluarga mandiri tingkat pertama

    sampai keluarga mandiri tingkat empat.

    Dalaupun sudah lebih dari separuh abad penelitian telah menunjukkan bah!a

    pola penuaan bervariasi secara dramatis di antara buda&a &ang berbeda, tetapi han&a

    baru-baru ini perhatian &ang serius diberikan kepada bagaiman aktor buda&a

    mempengaruhi pengalaman penuaan pada lansia dengan demensia di 5merika

    Serikat. /i 5merika Serikat, konigrasi geograis lansia sangat kompleks? !alaupun

  • 7/25/2019 prin.doc

    5/43

    5

    demikian, pola konsentrasi berdasarkan kelompok etnik dapat diidentiikasi.

    'Stanle&; 200).

    /ata dari Puskesmas :asi, $ecamatan anduang, $ab.5gam. didapatkan

    jumlah keluarga &ang memiliki lansia mendrita demensia 4* $$. /engan jumlah

    laki-laki 19 orang dan permpuan seban&ak 24 orang. /i tandai dengan pasien sering

    lupa dengan sebagian anggota keluargan&a, $esulitan menemukan atau men&ebutkan

    kata &ang tepat, lupa cara menggunakan benda biasa dan sederhana, seperti pensil.

    .Berdasarkan enomena diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti

    3ubungan karakteristik keluarga dengan pelaksanaan tugas kesehatan pada lansia

    dengan demensia di !ila&ah kerja Puskesmas :asi, $ecamatan anduang, $ab.

    5gam tahun 201#.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang &ang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik

    untuk meneliti Eapakah ada hubungan karakteristik keluarga dengan pelaksanaan

    kesehatan pada lansia dengan demensia di !ila&ah kerja Puskesmas :asi, $ecamatan

    anduang, $ab. 5gam tahun 201# FG

    1.3 Tujuan Penltan

    1.*.1 6ujuan Hmum

    Hntuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga dengan

    pelaksanaan tugas kesehatan pada lansia dengan demensia di !ila&ah kerja

    Puskesmas :asi, $ecamatan anduang, $ab. 5gam tahun 201#.

    1.*.2 6ujuan $husus

    a. engidentiikasi @tnis /i Dila&ah $erja Puskesmas :asi, $ecamatan

    anduang, $ab. 5gam 6ahun 201#.

  • 7/25/2019 prin.doc

    6/43

    6

    b. engidentiikasi 6ipe $eluarga :ansia /engan /emensia /i Dila&ah

    $erja Puskesmas :asi, $ecamatan anduang, $ab. 5gam 6ahun 201#.

    c. engindentiikasi Pelaksanaan 6ugas $esehatan :ansia /engan

    /emensia /i Dila&ah $erja Puskesmas :asi, $ecamatan anduang,

    $abupaten 5gam 6ahun 201#.

    d. enganalisis 3ubungan $eluarga /engan Pelaksanaan 6ugas $esehatan

    :ansia /engan /emensia /i Dila&ah $erja Puskesmas :asi, $ecamatan

    anduang, $abupaten 5gam, 6ahun 201#.

    1.! Man"aat Peneltan

    1.4.1 Bagi PenelitiHntuk menambah !a!asan, pengetahuan, serta keterampilan penelitian

    tentang hubungan karakteristik keluarga dengan pelaksanaan tugas

    kesehatan pada lansia dengan demensia.

    1.4.2 Bagi nstitusi Pendidikan

    /apat dijadikan masukan dalam bidang ilmu terkait khususn&a dalam ilmu

    riset kepera!atan. /iharapkan hasil penelitian bisa dijadikan sebagai

    bahan masukan penelitian selanjutn&a di Stikes Perintis Bukittinggi.

    1.4.* Bagi :ahan

    Penelitian ini dapat menjadikan inormasi dan acuan bagi mas&arakat

    tentang bagaimana hunbungan karaktristik keluarga dengan pelaksanaan

    tugas kesehatan pada lansia dengan gangguan demensia.

    1.# Ruang Lngku$ Peneltan

    Penilitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga

    dengan pelaksanan tugas kesehatan pada lansia dengan demensia di Dila&ah $erja

    Puskesmas :asi, $ecematan anduang, $ab. 5gam tahun 201#. /engan variabel

    independen &ang akan &ang akan detiliti &aitu karakteristik keluarga pada lansia

    dengan demensia dan sebagai variabel dependen pelaksanan tugas kesehatan pada

    lansia dengan demensia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia dengan

    demensia di !ila&ah kerja Puskesmas :asi $ecamatan anduang $abupaten 5gam

  • 7/25/2019 prin.doc

    7/43

    7

    pada tahun 201#. Penelitian ini menggunakan metode studi kolerasi dengan

    rancangan *0 sampel &ang digunakan adalahRandom sampling, kemudian data akan

    di olah dengan menggunakan uji chi-square. 6empat penelitian ini adalah di !ila&ah

    kerja Puskesmas :asi $ecamatan anduang $abupaten 5gam pada tahun 201#.

    BAB II

    %ERAN&%A TE'RI

    2.1 %(nse$ %arakterstk %eluarga

  • 7/25/2019 prin.doc

    8/43

    8

    2.1.1 De"ens

    $eluarga merupakan unit terkecil dalam mas&arakat &ang menjadikan klien

    'penerima) asuhan kepera!atan. $eluarga berperan dalam menentukan asuhan

    kepera!atan &ang diperlukan oleh anggota keluarga &ang sakit. $eberhasilan

    kepera!atan di rumah sakit akan menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan dengan

    kepera!atan dirumah secara baik dan benar oleh klien atau keluargan&a 'Cerr&

    @endi, akhudlin,2009).

    Bentuk dari hubungan keluarga &ang dapat membantu kesembuhan klien

    dapat berupa keterlibatan klien melakukan tugas rumah tangga, melatih kemampuan

    klien menjalankan aktivitas sehari-hari, dan men&ediakan dukungan inansial dan

    emosional untuk mendorong klien meningkatkan kemandirian klien dalam pera!atan

    diri. Hntuk individu dengan skirang tua perlu

    mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan &ang dialami

    anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian keluarga,

    7

  • 7/25/2019 prin.doc

    9/43

    9

    apabila men&adari adan&a perubahan keluarga perlu mencatat kapan

    terjadin&a, perubahan apa &ang terjadi pada lansia dan seberapa besar

    adan&a perubahan &ang terjadi pada lansia tersebut. Hntuk mengenal

    gangguan kesehatan keluarga dapat membedakan konsep sehat sakit

    sehingga keluarga dapat melakukan tindakan-tindakan &ang penting.

    b. engambil keputusan untuk melakukan tindakan &ang tepat bagi

    keluarga.

    engambil keputusan untuk melakukan tindakan &ang tepat bagi

    keluarga. 6ugas ini merupakan upa&a keluarga &ang utama untuk mencari

    pertolongan &ang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan

    pertimbangan siapa diantaran&a keluarga &ang mempun&ai kemampuan

    memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga maka diharapkan

    keputusan tersebut tepat sehingga masalah kesehatan dapat berkurang

    atau teratasi, terutama dalam pelaksanaan tugas kesehatan keluarga

    dengan lansia demensia harus mengambil tindakan dengan segera agar

    tidak memperburuk keadaan lansia tersebut, keluarga harus menentukan

    sikap apakah akan mengunjungi dokter dan meminta pengobatan atau

    tetap menunggu an melihat saja. ika keluarga mempun&ai keterbatasan

    sebaikn&a meminta bantuan orang lain dilingkungan sekitar keluarga.

    c. emberikan pera!atan

    emberikan pera!atan kepada anggota keluarga &ang sakit terutama

    pada keluarga &ang mempun&ai lansia dengan demensia. $ontejoro

    'dalam jurnal sri hartati, 2012), cara keluarga dalam memberikan

    pera!atan pada lansia demensia, &aitu ;

    eningkatkan atau mempertahankan da&a ingat lansia ;

    a) Selalu diikutsertakan dalam men&elesaikan masalah

    b) /iajak selalu dalam mengingat nama orang

    c) engenal !ajah orang

    d) Berkosentrasi

  • 7/25/2019 prin.doc

    10/43

    10

    e) engingat kembali inormasi-inormasi &ang telah tersimpan dalam

    pusat memori.

    d. emodiikasi lingkungan

    empertahankan suasana dirumah &ang menguntungkan kesehatan dan

    perkembangan kepribadian lansia demensia. /engan cara keluarga tdak

    mengucilkan lansia &ang mengalami demensia. $eluarga mau mengikut

    sertakan lansia &ang mengalami demensia dalam berbagai kegiatan

    didalam keluarga tersebut. omodiikasi ga&a hidup dan komitmen

    personal serta peran keluarga dalam mengemban tanggung ja!ab

    terhadap tunggas kesehatan anggota keluarga.

    e. empertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga

    kesehatan 'pemanaatan lembaga kesehatan &ang ada)

    emelihara hubungan timbal balik dengan mas&arakat ataupun dengan

    institusi pela&anan kesehatan dalam bentuk intervensi individu dan

    intervensi kelompok. /idalam berhubungan dengan mas&arakat dan

    institusi kesehatan, keluarga harus belajar mengetahui sesuatu &ang baik

    untuk individu dan mengerti adan&a keterbatasan pada kondisi dan situasi

    mas&arakat ataupun institusi pela&anan kesehatan. /alam hal ini kaluarga

    harus mampu mera!at lansia dirumah maupun diba!a kerumah sakit

    panti jompo &ang ada.

    2.1.3 %arakterstk %eluarga Menurut ) Marl*n+ Du,al+ -

    $eluarga mempun&ai karakteristik &ang terdiri tipe keluarga, status sosial-

    ekonomi, etnis atau suku, buda&a, dan tahap perkembangan keluarga '$aakinen,

    et al., 2010)

    A. Etns Atau uku %eluarga

    @tnis adalah aspek kunci dari kebuda&aan dan merujuk pada kebiasaan

  • 7/25/2019 prin.doc

    11/43

    11

    leluhur, rasa kebersamaan dan identitas kelompok. :atar belakang etnik sangat

    mempengaruhi pemikiran, perilaku, perasaan, persepsi, ritual%upacara, dan

    selebrasi%pera&aan, diet, nilai, serta keperca&aan dan praktik sehat dan sakit

    '3u dan $line, 1999 dalam Criedman, Bo!den, A ones, 200*). @tnis keluarga

    dapat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan &ang dapat berdampak pada

    status kesehatan keluarga '3anson, Iedal&-/u, A $aakinen, 200#).

    Pada suku bangsa inangkabau, orang tua dalam keluarga luas

    matrilineal dipandang sebagai orang &ang patut dihormati. >rang tua laki-laki

    memperoleh gelar kehormatan dan menjadi pemimpin bagi keluarga luasn&a

    atau kampungn&a. :aki-laki tua 'mamak) memberikan nasehat untuk semua

    masalah terutama masalah adat '=avis 1984). Sebagaimana din&atakan dalam

    ungkapan kok pai tampek batanyo, kok pulang tampek babarito 'jika pergi

    tempat bertan&a, jika pulang tempat mengadu.

    $edudukan dan Peranan orang lansia dalam keluarga dan mas&arakat

    dianggap sebagai orang &ang harus dihormati dan dihargai apalagi dianggap

    memiliki prestise &ang tinggi dalam mas&arakat menjadikan lansia secara

    psikologis lebih sehat secara mental. Perasaan diterima oleh orang lain akan

    mempengaruhi tanggapan mereka dalam memasuki hari tua, dan berpengaruh

    pula kepada derajat kesehatan lansia. Berbeda haln&a jika lansia dianggap

    peranan &ang tidak diinginkan dalam mas&arakat.

    Penelitian @di ndri

  • 7/25/2019 prin.doc

    12/43

    12

    malu anak-kemenakan, keluarga, kerabat atau bahkan orang sekampung. =amun,

    dalam kondisi &ang berubah dalam mas&arakat inangkabau kotemporer,

    diantaran&a perubahan struktur keluarga luas ke keluarga inti, pola menetap

    neolokal, memba!a konsekuensi perubahan ungsi struktur keluarga dan

    hubungan sosial dalam mas&arakat inangkabau. Perubahan-perubahan ungsi

    struktur keluarga memba!a implikasi terhadap kehidupan orang lansia. >rang

    lansia tanpa anak memperoleh masalah tersendiri di dalam mas&arakat

    inangkabau, tampakn&a lebih dominan masalah sosial dibandingkan masalah

    menurunn&a kondisi isik akibat usia &ang bertambah tua.

    B. %e/u0a*aan %eluarga

    Pengkajian kebuda&aan klien 'individu dan keluarga) merupakan hal

    penting dari pengkajian dalam pemberian asuhan &ang sesuai dengan

    kebuda&aan '$elle&, 199 dalam Criedman, Bo!den, A ones, 200*).

    $ebuda&aan biasan&a tampak sebagai cara hidup, berpikir, berperilaku, dan

    berperasaan 'Criedman, Bo!den, A ones, 200*). Buda&a bersinggungan dengan

    semua aspek kehidupan keluarga termasuk kesehatan keluarga, sistem nilai,

    ungsi, dan perilaku kesehatan sehingga dapat berpengaruh terhadap status

    kesehatan keluarga '3anson, $aakinen, 200#)

    enurut /iah,dkk '2011), Bila suatu bentuk pela&anan kesehatan baru

    diperkenalkan ke dalam suatu mas&arakat dimana aktor-aktor buda&a masih

    kuat. Biasan&a dengan segera mereka akan menolak dan memilih cara

    pengobatan tradisional sendiri. 5pakah mereka akan memilih cara baru atau

    lama, akan memberi petunjuk kepada kita akan keperca&aan dan harapan pokok

    mereka lambat laun akan sadar apakah pengobatan baru tersebut beraedah ,

  • 7/25/2019 prin.doc

    13/43

    13

    sama sekali tidak berguna, atau lambat memberi pegaruh. =amun mereka lebih

    men&ukai pengobatan tradisional karena berhubungan erat dengan dasar hidup

    mereka. aka cara baru itu akan dipergunakan secara sangat terbatas, atau untuk

    kasus-kasus tertentu saja.

    Pela&anan kesehatan &ang modern oleh sebab itu harus disesuaikan

    dengan kebuda&aan setempat, akan sia-sia jika ingin memaksakan sekaligus

    cara-cara modern dan men&apu semua cara-cara tradisional . Bila tenaga

    kesehatan berasal dari lain suku atau bangsa, sering mereka merasa asing dengan

    penduduk setempat . ini tidak akan terjadi jika tenaga kesehatan tersebut

    berusaha mempelajari kebuda&aan mereka dan menjembatani jarak &ang ada

    diantara mereka. /engan sikap &ang tidak simpatik serta tangan besi, maka jarak

    tersebut akan semakin lebar. Setiap mas&arakat mempun&ai cara pengobatan dan

    kebiasaan &ang berhubungan dengan ksehatan masing-masing. Sedikit usaha

    untuk mempelajari kebuda&aan mereka akan mempermudah memberikan

    gagasan &ang baru &ang sebelumn&a tidak mereka terima.

    Pemuka - pemuka di dalam mas&arakat itu harus di&akinkan sehingga

    mereka dapat memberikan dukungan dan &akin bah!a cara - cara baru tersebut

    bukan untuk melunturkan kekuasaan mereka tetapi sebalikn&a akan

    memberikan manaat &ang lebih besar .Pilihan pengobatan dapat menimbulkan

    kesulitan. isaln&a , bila pengobatan tradisional biasan&a mengunakan cara-cara

    men&akitkan seperti mengiris-iris bagian tubuh atau dengan memanasi

    penderita , akan tidak puas han&a dengan memberikan pil untuk diminum . 3al

    tersebut diatas bisa menjadi suatu penghalang dalam memberikan pela&anan

    kesehatan, tapi dengan berjalann&a !aktu mereka akan berikir dan menerima

  • 7/25/2019 prin.doc

    14/43

    14

    . tatus (s(ek(n(m %eluarga

    $elas sosial adalah suatu ukuran individu atau stratiikasi ekonomi

    keluarga &ang terdiri dari tiga unsur &aitu keka&aan 'unsur materi), status 'unsur

    pretise), dan kekuatan politik 'unsur pengambilan keputusan) 'urran dan

    an

  • 7/25/2019 prin.doc

    15/43

    15

    kondisi darurat atau &ang mendesak) 'hen A Paterson, 200).

    Status ekonomi keluarga mempun&ai hubungan &ang kuat terhadap

    perilaku kesehatan &ang akan berpengaruh terhadap status kesehatan keluarga

    '5dler et al, 199? HS/33S, Public 3ealth Service, 1998 dalam Stanhope A

    :ancaster, 2004? 3anson, Iedal&-/u, $aakinen, 200#). enurut penelitian

    Starield 'dalam 3anson, Iedal&-/u, $aakinen, 200#) keluarga dengan status

    sosioekonomi &ang kurang membuat keluarga sulit untuk melakukan

    pencegahan terhadap masalah kesehatan, kebutuhan nutrisi tidak memadai, dan

    sulit mengakses pela&anan kesehatan. $eluarga &ang pendidikann&a rendah akan

    mengalami masalah dalam menjalakan ungsi sosial, selain itu juga keluarga

    &ang tingkat pendidikan rendah, penghasilan &ang kurang, dan tidak bekerja

    juga dapat mengakibatkan tinggin&a angka kematian dan pen&akit di dalam

    keluarga karena keluarga kurang inormasi &ang berkaitan dengan nutrisi &ang

    sehat, pengaturan nutrisi &ang baik sehingga dapat mengakibatkan kebiasaan

    makan &ang buruk '3itchcock, A 6homas, 1999).

    D. T$e Atau Bentuk %eluarga

    $eluarga memiliki beberapa bentuk. enurut Criedman, Bo!den, A

    ones '200*) bentuk keluarga mencakup keluarga inti dan eJtended family.

    $eluarga inti &aitu keluarga &ang terbentuk karena pernikahan dan memiliki

    peran sebagai orang tua &ang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak baik

    biologis, adopsi atau keduan&a

    &aitu biologis dan adopsi sedangkanextended family&aitu keluarga inti

    dan individu &ang mempun&ai hubungan darah &ang biasan&a merupakan

    anggota keluarga asal dari salah satu pasangan keluarga inti. $eluarga tersebut

  • 7/25/2019 prin.doc

    16/43

    16

    dapat mencakup kakek atau nenek, paman atau bibi, sepupu, keponakan, dan

    sebagain&a 'Criedman, Bo!den, A ones, 200*). Penelitian &ang dilakukan

    terhadap tipe keluarga &aitu keluarga inti dan keluarga besar bah!a tidak ada

    hubungan, karena keluarga besar juga tetap memperhatikan kebutuhan lansia,

    tidak han&a keluarga kecil atau keluarga inti 'eirina, Sahar, A eka!ati,

    2011).

    E. Taha$ Perkem/angan %eluarga

    6ahap keluarga adalah suatu interval !aktu dengan struktur dan interaksi

    hubungan peran di dalam keluarga &ang secara kuantitas dan kualitas

    berbeda pada masing-masing periode 'Criedman, Bo!den, A ones, 200*).

    6ahap perkembangan keluarga terdiri dari delapan tahap peerkembangan dan

    tahap perkembangan keluarga dengan lansia merupakan tahap &ang terakhir

    dalam siklus tumbuh kembang keluarga &ang ditandai dengan mulai pensiun

    salah satu atau kedua pasangan berlanjut sampai kehilangan salah satu pasangan

    dan berarkhir dengan kematian pasangan lain '/uvall dan iller dalam

    Criedman, Bo!den, A ones, 200*). lansia sendiri harus dapat melakukan

    pera!atan dirin&a sendiri, keluarga dan orang-orang disekitarn&a pun perlu

    memahami bagaimana melakukan pera!atan &ang tepat bagi lansia tersebut.

    >leh karena selama individu tersebut memiliki semangat untuk hidup serta

    melakukan kegiatan-kegiatan, maka ia akan tetap produkti dan berbahagia

    meskipun usian&a telah lanjut.

    2.1.! ungs %eluarga

    Cungsi keluarga menurut aril&n dalam @end& '2009) &aitu;

    a Cungsi aekti !affecti"e function

  • 7/25/2019 prin.doc

    17/43

    17

    Cungsi aekti berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.

    $eberhasilan melaksanakan ungsi aekti tampak pada kebahagiaan dan

    kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. 6iap anggota keluarga saling

    mempertahankan iklim &ang positi, perasaan memiliki, perasaan &ang

    berarti, dan merupakan sumber kasih sa&ang. Perceraian, kenakalan anak,

    atau masalah keluarga sering timbul sebagai akibat tidak terpenuhin&a ungsi

    aekti.

    b Cungsi sosial dan tempat bersosialisasi.

    Cungsi ini merupakan tempat untuk mengembangkan kemampuann&a untuk

    berhubungan dengan orang lain di luar rumah. $eberhasilan perkembangan

    individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antara anggota

    keluarga &ang ditujukan dalam sosialisasi. 5nggota keluarga belajar tentang

    disiplin, norma-norma, buda&a, dan perilaku melalui hubungan dan interaksi

    dalam keluarga.

    c Cungsi reproduksi%biologis

    Hntuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak,

    memenuhi gi

  • 7/25/2019 prin.doc

    18/43

    18

    pakaian, tempat tinggal, dan pera!atan kesehatan. $eluarga mera!at anggota

    keluarga &ang mengalami gangguan kesehatan.

    2.1.# Peran %eluarga

    enurut =asrul @end& dalam Cerr&, 2009 peran ormal dalam keluarga

    terdiri atas;

    a. Peran sebagai a&ah; Sebagai suami dari istri dan a&ah dari anak-anakn&a

    berperan sebagai pencari nakah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa

    aman. 5&ah juga sebagai kepala keluarga, anggota kelompok sosial, serta

    anggota mas&arakat dan lingkungan.

    b. Peran sebagai ibu; bu sebagai istri dan ibu dari anak-anakn&a berperan untuk

    mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik anak-anakn&a,

    pelindung dan salah satu anggota kelompok sosial, serta sebagai anggota

    mas&arakat dan lingkungan di samping dapat berperan pula sebagai pencari

    nakah tambahan keluarga.

    c. Peran sebagai anak; 5nak melaksanakan peran psikososial sesuai dengan

    tingkat perkembangann&a, baik isik, mental, dan spiritual.

    2.1. T$e4T$e %eluarga

    5dapun tipe-tipe keluarga menurut 5nderson arter dalam Cerr& '2009)

    adalah;

    a) $eluarga inti !nuclear family. $eluarga &ang terdiri dari a&ah, ibu, dan anak-

    anak.

    b) $eluarga besar !extended family. $eluarga inti di tambah dengan sanak

    saudara, nenek, kakek, keponakan, sepupu, paman, bibi, dan sebagain&a.

  • 7/25/2019 prin.doc

    19/43

    19

    c) $eluarga mberantai !serial family.$eluarga &ang terdiri atas !anita dan

    pria &ang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

    d) $eluarga duda atau ja nda !single family.$eluarga ini terjadi karena adan&a

    perceraian atau kematian.

    e) $eluarga berkomposi !composite. $eluarga &ang perka!inann&a

    berpoligami dan hidup secara sama-sama.

    ) $eluarga kabitas !cahabitation. /ua orang menjadi satu tanpa pernikahan

    tetapi membentuk satu keluarga.

    2.2 %(nse$ Lansa

    2.2.1 Pengertan Lansa

    Hsia lanjut adalah suatu proses alami &ang tidak dapat dihindari

    '5

    terjadi didalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses

    sepanjang hidup, tidak han&a dimulai dari suatu !aktu tertentu, tetapi

    dimulai sejak permulaan kehidupan. enjadi tua merupakan proses

    alamiah, &ang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupann&a,

    &aitu anak, de!asa dan tua. 6iga tahap ini berbeda, baik secara

    biologis maupun psikologis. emasuki usia tua berarti mengalami

    kemunduran, misaln&a kemunduran isik &ang ditandai dengan kulit

    &ang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran

  • 7/25/2019 prin.doc

    20/43

    20

    kurang jelas, pengelihatan semakin memburuk, gerakan lambat dan igur

    tubuh &ang tidak proporsional '=ugroho, 200).

    Hsia lanjut adalah sesuatu &ang harus diterima sebagai suatu

    ken&ataan dan enomena biologis. $ehidupan itu akan diakhiri dengan proses

    penuaan &ang berakhir dengan kematian '3utapea, 200#). :anjut usia

    merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. /alam

    mendeinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan $oordinasi

    $eluarga Berencana =asional ada tiga aspek &ang perlu

    dipertimbangkan &aitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial

    'B$$B= 1998). Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk

    &ang mengalami proses penuaan secara terus menerus, &ang ditandai

    dengan menurunn&a da&a tahan isik &aitu semakin rentann&a terhadap

    serangan pen&akit &ang dapat men&ebabkan kematian. 3al ini disebabkan

    terjadin&a perubahan dalam struktur dan ungsi sel, jaringan, serta

    sistem organ. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang

    sebagai beban dari pada sebagai sumber da&a. Ban&ak orang

    beranggapan bah!a kehidupan masa tua tidak lagi memberikan ban&ak

    manaat, bahkan ada &ang sampai beranggapan bah!a kehidupan masa

    tua, seringkali dipersepsikan secara negati sebagai beban keluarga dan

    mas&arakat

    enua 'menjadi tua) adalah suatu proses menghilangn&a secara

    perlahan lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti

    dan mempertahankan ungsi normaln&a sehingga tidak dapat bertahan

    terhadap ineksi dan memperbaiki kerusakan &ang diderita 'onstantinides

    1994). Proses menua merupakan proses &ang terus menerus 'berlanjut) secara

  • 7/25/2019 prin.doc

    21/43

    21

    alamiah dimulai sejak lahir dan umumn&a dialami pada semua makhluk hidup

    '=ugroho Dah&udi, 2000)

    enurut HH no 4 tahun 194# :ansia adalah seseorang &ang

    mencapai umur ## tahun, tidak berda&a mencari nakah sendiri untuk

    keperluan hidupn&a sehari-hari dan menerima nakah dari orang lain

    'Dah&udi, 2000). $elompok lanjut usia adalah kelompok penduduk &ang

    berusia 0 tahun ke atas '3ard&!inoto dan Setiabudhi, 1999). Pada lanjut

    usia akan terjadi proses menghilangn&a kemampuan jaringan untuk

    memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan ungsi normaln&a

    secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap ineksi dan

    memperbaiki kerusakan &ang terjadi 'onstantinides, 1994). $arena itu di

    dalam tubuh akan menumpuk makin ban&ak distorsi metabolik dan struktural

    disebut pen&akit degenerati &ang men&ebabkan lansia akan mengakhiri

    hidup dengan episode terminal '/armojo dan artono, 1999).

    2.2.2 Batasan Lansa

    a. D3> '1999) menggolongkan lanjut usia berdasarkan usia kronologis%

    biologis menjadi 4 kelompok &aitu ;

    1) usia pertengahan 'middle age) antara usia 4# sampai #9

    2) lanjut usia 'elderly) berusia antara 0 dan 4 tahun

    *) lanjut usia tua 'old) # K 90 tahun

    4) usia sangat tua '#ery old) di atas 90 tahun.

    b. Sedangkan =ugroho '2000) men&impulkan pembagian umur berdasarkan

    pendapat beberapa ahli, bah!a &ang disebut lanjut usia adalah orang &ang

    telah berumur # tahun ke atas.

    c. enurut Pro. /r. $oesmanto Set&onegoro, lanjut usia dikelompokkan

    menjadi;

    1) usia de!asa muda 'elderly adulthood), atau 29 K 2# tahun,

    2) usia de!asa penuh 'middle years) atau maturitas, 2# K 0 tahun atau #

    tahun,

  • 7/25/2019 prin.doc

    22/43

    22

    *) lanjut usia 'geriatric age) lebih dari # tahun atau 0 tahun &ang dibagi

    lagi dengan;

    a) 0 K # tahun 'young old), # K 80 tahun 'old),

    b) lebih dari 80 '"ery old).d. enurut Hndang-Hndang =o. 4 6ahun 19# Pasal 1 seseorang dapat

    din&atakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia setelah bersangkutan

    mencapai umur ## tahun, tidak mempun&ai atau tidak berda&a mencari

    nakah sendiri untuk keperluan hidupn&a sehari-hari dan menerima nakah

    dari orang lain. Hndang-Hndang =o. 1* 6ahun 1998 tentang kesejahteraan

    lansia bah!a lansia adalah seseorang &ang mencapai usia 0 tahun keatase. Penggolongan lansia menurut /epkes dikutip dari 5

  • 7/25/2019 prin.doc

    23/43

    23

    eskipun secara alamiah terjadi penurunan ungsi berbagai organ, tetapi

    tidak harus menimbulkan pen&akit oleh karenan&a usia lanjut harus sehat. Sehat

    dalam hal ini diartikan;

    a. Bebas dari pen&akit isik, mental dan sosial,

    b. ampu melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari K hari,

    c. endapat dukungan secara sosial dari keluarga dan mas&arakat 'ahardjo,

    199)

    5kibat perkembangan usia, lanjut usia mengalami perubahan-perubahan

    &ang menuntut dirin&a untuk men&esuakan diri secara terus-menerus. 5pabila

    proses pen&esuaian diri dengan lingkungann&a kurang berhasil maka timbullah

    berbagai masalah. 3urlock '199) seperti dikutip oleh unandar5shar Sun&oto

    '1994) men&ebutkan masalah K masalah &ang men&ertai lansia &aitu;

    a. $etidakberda&aan isik &ang men&ebabkan ketergantungan pada orang lain

    b. $etidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola

    hidupn&a

    c. embuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka &ang telah meninggal

    atau pindah

    d. engembangkan aktiitas baru untuk mengisi !aktu luang &ang bertambah

    ban&ak

    e. Belajar memperlakukan anak-anak &ang telah tumbuh de!asa. Berkaitan

    dengan perubahan isk, 3urlock mengemukakan bah!a perubahan isik &ang

    mendasar adalah perubahan gerak.

    Berkaitan dengan perubahan, kemudian 3urlock '1990) mengatakan

    bah!a perubahan &ang dialami oleh setiap orang akan mempengaruhi minatn&a

    terhadap perubahan tersebut dan akhirn&a mempengaruhi pola hidupn&a.

    Bagaimana sikap &ang ditunjukkan apakah memuaskan atau tidak memuaskan,

    hal ini tergantung dari pengaruh perubahan terhadap peran dan pengalaman

    pribadin&a. Perubahan &nag diminati oleh para lanjut usia adalah perubahan &ang

  • 7/25/2019 prin.doc

    24/43

    24

    berkaitan dengan masalah peningkatan kesehatan, ekonomi%pendapatan dan peran

    sosial 'Ioldstein, 1992).

    /alam menghadapi perubahan tersebut diperlukan pen&esuaian. iri-ciri

    pen&esuaian &ang tidak baik dari lansia '3urlock, 199 dalam unandar, 1994)

    adalah;

    a. inat sempit terhadap kejadian di lingkungann&a.

    b. Penarikan diri ke dalam dunia antasi

    c. Selalu mengingat kembali masa lalu

    d. Selalu kha!atir karena pengangguran,

    e. $urang ada motivasi,

    . asa kesendirian karena hubungan dengan keluarga kurang baik, dang. 6empat tinggal &ang tidak diinginkan.

    /i lain pihak ciri pen&esuaian diri lanjut usia &ang baik antara lain adalah;

    minat &ang kuat, ketidaktergantungan secara ekonomi, kontak sosial luas, menikmati

    kerja dan hasil kerja, menikmati kegiatan &ang dilkukan saat ini dan memiliki

    kekha!atiran minimla trehadap diri dan orang lain.

    2.2.! %arakterstk Lansa

    Beberapa karakteristik lansia &ang perlu diketahui untuk mengetahui

    keberadaan masalah kesehatan lansia adalah;

    a. enis kelamin; :ansia lebih ban&ak pada !anita. 6erdapat perbedaan kebutuhan

    dan masalah kesehatan &ang berbeda antara lansia laki-laki dan perempuan.

    isaln&a lansia laki-laki sibuk dengan hipertropi prostat, maka perempuan

    mungkin menghadapi osteoporosis.

    b. Status perka!inan; Status masih pasangan lengkap atau sudah hidup janda atau

    duda akan mempengaruhi keadaan kesehatan lansia baik isik maupun

    psikologis.

    c. $i"ing arrangement; misaln&a keadaan pasangan, tinggal sendiri atau bersama

    instri, anak atau kekuarga lainn&a.1) 6anggungan keluarga; masih menangung anak atau anggota keluarga.

  • 7/25/2019 prin.doc

    25/43

    25

    2) 6empat tinggal; rumah sendiri, tinggal bersama anak. /engan ini keban&akan

    lansia masih hidup sebagai bagian keluargan&a, baik lansia sebagai kepala

    keluarga atau bagian dari keluarga anakn&a. =amun akan cenderung bah!a

    lansia akan di tinggalkan oleh keturunann&a dalam rumah &ang berbeda.

    enurut /arma!an mengungkapkan ada # tipe kepribadian lansia &ang perlu

    kita ketahui, &aitu; tipe konstrukti 'constructive person-alit&), tipe mandiri

    'independent personalit&), tipe tergantung 'hostilt& personalit&) dan tipe kritik

    diri 'sel hate personalit&).

    d. $ondisi kesehatan1) $ondisi umum; $emampuan umum untuk tidak tergantung kepada orang lain

    dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, buang air besar dan kecil.

    2) Crekuensi sakit; Crekuensi sakit &ang tinggi men&ebabkan menjadi tidak

    produkti lagi bahkan mulai tergantung kepada orang lain.

    e. $eadaan ekonomi

    1) Sumber pendapatan resmi; Pensiunan ditambah sumber pendapatan lain kalau

    masih bisa akti.

    2) Sumber pendapatan keluarga; 5da bahkan tidakn&a bantuan keuangan dari

    anak atau keluarga lainn&a atau bahkan masih ada anggota keluarga &ang

    tergantung padan&a.

    *) $emampuan pendapatan; :ansia memerlukan bia&a &ang lebih tinggi,

    sementara pendapatan semakin menurun. Status ekonomi sangat terancam,

    sehinga cukup beralasan untuk melakukann berbagai perubahan besar dalam

    kehidupan, menentukan kondisi hidup &ang dengan perubahan status

    ekonomi dan kondisi isik

    2.2.# Peru/ahan4Peru/ahan 5ang Terja0 Pa0a Lansa

    Semakin bertambahn&a umur manusia, terjadi proses penuaan secara

    degenerati &ang akan berdampak pada perubahan-perubahan pada diri manusia,

  • 7/25/2019 prin.doc

    26/43

    26

    tidak han&a perubahan isik, tetapi juga kogniti, perasaan, sosial dan seJual '5

  • 7/25/2019 prin.doc

    27/43

    27

    Perubahan struktur otot pada penuaan sangat berariasi, penurunan jumlah

    dan ukuran serabut otot, peningkatan jaringan penghubung dan jaringan

    lemak pada otot mengakibatkan eek negati8) Sendi pada lansia

    jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligament dan asia mengalami

    penuaan elastisitas.

    9) Sistem kardiovaskuler

    assa jantung bertambah, vertikel kiri mengalami hipertropi dan

    kemampuan peregangan jantung berkurang karena perubahan pada jaringan

    ikat dan penumpukan lipousin dan klasiikasi Sa nude dan jaringan

    konduksi berubah menjadi jaringan ikat.

    10) Sistem respirasi

    Pada penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru, kapasitas total paru tetap,

    tetapi volume cadangan paru bertambah untuk mengompensasi kenaikan

    ruang rugi paru, udara &ang mengalir ke paru berkurang. Perubahan pada

    otot, kartilago dan sendi torak mengakibatkan gerakan pernapasan terganggu

    dan kemampuan peregangan toraks berkurang.

    11) Pencernaan dan etabolisme

    Perubahan &ang terjadi pada sistem pencernaan, seperti penurunan produksi

    sebagai kemunduran ungsi &ang n&ata ; L

    a) $ehilangan gigi,

    b) ndra pengecap menurun,

    c) asa lapar menurun 'sensitiitas lapar menurun),

    d) :iver 'hati) makin mengecil dan menurunn&a tempat

    pen&impanan, berkurangn&a aliran darah.12) Sistem perkemihan

    Pada sistem perkemihan terjadi perubahan &ang signiikan. Ban&ak ungsi

    &ang mengalami kemunduran, contohn&a laju iltrasi, ekskresi, dan

    reabsorpsi oleh ginjal.

    1*) Sistem sara

    Sistem susunan sara mengalami perubahan anatomi dan atropi &ang

    progresi pada serabut sara lansia. :ansia mengalami penurunan koordinasi

    dan kemampuan dalam melakukan aktiitas sehari-hari.

  • 7/25/2019 prin.doc

    28/43

    28

    14) Sistem reproduksi

    Perubahan sistem reproduksi lansia ditandai dengan menciutn&a ovar& dan

    uterus. 6erjadi atropi pa&udara. Pada laki-laki testis masih dapat

    memproduksi spermato

  • 7/25/2019 prin.doc

    29/43

    29

    d. Perubahan spiritual

    5gama atau keperca&aan makin terintegrasi dalam kehidupann&a 'aslo!, 190).

    :ansia makin matur dalam kehidupan keagamaan&a, hal ini terlihat dalam berikir

    dan bertindak dalam sehari-hari 'urra& dan Nentner, 190)

    e. $esehatan Psikososial

    1) $esepian

    6erjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat meninggal terutama jika

    lansia mengalami penurunan kesehatan, seperti menderita pen&akit isik berat,

    gangguan mobilitas atau gangguan sensorik terutama pendengaran.

    2) /uka cita '%erea"ement)eninggaln&a pasangan hidup, teman dekat, atau bahkan he!an kesa&angan

    dapat meruntuhkan pertahanan ji!a &ang telah rapuh pada lansia. 3al tersebut

    dapat memicu terjadin&a gangguan isik dan kesehatan.

    *) /epresi

    /uka cita &ang berlanjut akan menimbulkan perasaan kosong, lalu diikuti

    dengan keinginan untuk menangis &ang berlanjut menjadi suatu episode

    depresi. /epresi juga dapat disebabkan karena stres lingkungan dan

    menurunn&a kemampuan adaptasi.

    4) Iangguan cemas

    /ibagi dalam beberapa golongan; obia, panik, gangguan cemas umum,

    gangguan stress setelah trauma dan gangguan obsesi kompulsi, gangguan-

    gangguan tersebut merupakan kelanjutan dari de!asa muda dan berhubungan

    dengan sekunder akibat pen&akit medis, depresi, eek samping obat, atau gejala

    penghentian mendadak dari suatu obat.

    #) &arafrenia

    Suatu bentuk ski

  • 7/25/2019 prin.doc

    30/43

    30

    Suatu kelainan dimana lansia menunjukkan penampilan perilaku sangat

    mengganggu. umah atau kamar kotor dan bau karena lansia bermain-main

    dengan eses dan urin n&a, sering menumpuk barang dengan tidak teratur.

    Dalaupun telah dibersihkan, keadaan tersebut dapat terulang kembali.

    2.3 %(nse$ Demensa

    2.3.1 De"ens Demensa

    /emensia 'pikun) adalah kemunduran kogniti &ang sedemikian beratn&a

    sehingga menggangu aktivitas hidup sehari-hari dan aktivitas sosial. $emunduran

    kogniti pada demensia biasan&a dia!ali dengan kemunduran memori% da&a ingat

    'pelupa). /emensia terutama &ang disebabkan oleh pen&akit al

  • 7/25/2019 prin.doc

    31/43

    31

    dapat ditolong bila terdeteksi secara dini, berikan nasihat, dan bantu

    inormasi &ang baik dan benar.

    *. /a&a ingat han&a merupakan bagian proses menua. $en&ataann&a; da&a

    ingat &ang buruk merupakan abnormalitas dan perlu diperiksa ke dokter ahli.

    /emensia atau pikun bukan hal &ang alamiah, tetapi merupakan kondisi sakit

    &ang disebabkan oleh kematian atau kerusakan sel otak.

    +. :anjut usia seringlupa. :upa &ang !ajar disebut benign forgetfulness,

    sedangkan lupa &ang lanjut dan tidak !ajar disebut maliganant

    forgetfulness.

    /emensia disebut juga the disease of the century 'pen&akit abad ini)Iejala klasik pen&akit demensia adalah kehilangan da&a ingat

    'memori) &ang terjadi secara bertahap, termasuk;

    1. $esulitan menemukan atau men&ebutkan kata &ang tepat.

    2. 6idak mampu mengenali objek

    *. :upa cara menggunakan benda biasa dan sederhana, seperti pensil.

    4. :upa mematikan kompor, menutup jendela, atau menutup pintu.

    #. Suasana hati dan kepribadian dapat berubah.

    . 5gitasi, masalah dengan da&a ingat, dan membuat keputusan &ang buruk

    dapat menimbbulkan perilaku &ang tidak biasa.

    2.3.2 ta0um 0emensa

    Pen&akit demensiadapat berlangsung dalam tiga stadium

    1. Stadium a!al

    Iejala stadium a!al sering diabaikan dan disalah artikan sebagai usia lanjut

    atau sebagai bagian normal dari proses otak menua, oleh para proesional,

    anggota keluarga, dan orang terdekat pen&andang demensia. $arena proses

    pen&akit berjalan sangat lambat, sulit sekali untuk menentukan kapan proses

    ini dimulai. $lien menunjukkan gejala sebagai berikut;

    a. $esulitan dalam berbahasa

    b. engalami kemunduran da&a ingat secara bermakna

    c. /osorientasi !aktu dan tempat

    d. Sering sesat ditempat &ang biasa kenal

    e. $esulitan membuat keputusan

    . $ehilangan inisiati dan motivasig. enunjukkan gejala depresi dan agitasi

  • 7/25/2019 prin.doc

    32/43

    32

    h. $ehilangan minat dalam hobi dan aktivitas

    2. Stadium menengah

    Proses pen&akit berlanjut dan masalah semakin n&ata. Pada proses ini, klien

    mengalami kesulitan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dan

    menunjukkan gejala seperti berikut;

    a. Sangat mudah lupa, terutama untuk peristi!a &ang baru dan nama

    orang.

    b. 6idak dapat mengelola kehidupan sendiri tanpa timbul masalah

    c. 6idak dapat memasak, membersihkan rumah, ataupun berbelanja.

    d. Sangat bergantung pada orang lain

    e. Semakin sulit berbicara

    . embutuhkan bantuan untuk kebersihan diri 'ketoilet, mandi, dan

    berpakaian)

    g. Senang mengembara% Engelu&urG tanpa tujuan. =gelu&ur ini bisa

    berupa;

    a) hecking

    b) 6railing

    c) Pottering

    h. 6erjadi perubahan perilaku

    i. 5dan&a gangguan kepribadian

    j. Sering sesat, !alaupun jalan tersebut telah dikenal

    k. /apat juga menunjukkan adan&a halusinasi

    *. Stadium lanjut

    Pada stadium ini terjadi;

    a. $etidak mandirian dan inakti &ang total

    b. 6idak mengenali lagi anggota keluarga

    c. Sukar mengalami dan menilai peristi!a

    d. tidak mampu menemukan jalan disekitar rumah sendiri

    e. kesulitan berjalan

    . mengalami inkontinensia

    g. menunjukkan perilaku tidak !ajar di mas&arakat

    h. akhirn&a bergantung pada kursi roda% tempat tidur

    Iangguan psikologis &ang sering terlihat adalah depresi, ansietas, tidak dapat

    diam, apatis, dan paranoid.

    2.3.3 Pen*e/a/ 0emensa

    Pen&ebab demensia masih belum diketahui secara pasti 'idiopati), tetapi ada

    beberapa teori menjelaskan kemungkinan adan&a;

  • 7/25/2019 prin.doc

    33/43

    33

    1. aktor genetik

    2. radikal bebas

    *. toksin amiloid

    4. pengaruh logam aluminium

    #. akibat ineksi virus. pengaruh lingkungan lain.

    Semakin dini pen&akit demensia dikenali, semakin baik hasil penanganann&a

    dari pada pen&akit &ang sudah lanjut.

    Caktor predisposisi pen&akit ini adalah;

    1. lanjut usia 'usia diatas # tahun )

    2. genetik% keturunan

    *. trauma kepala4. kurang pendidikan

    #. hipertensi sistolik

    . sindrom do!n

    . lingkungan, keracunan aluminium

    8. depresi

    9. gangguan imunitas

    10. stroke

    11. diabetes melitus

    12. pen&akit parkinson stadium lanjut

    1*. ineksi otak

    2.! %erangka Te(r

    Berdasarkan latar belakang dan tinjauan teoritis, maka peneliti membuat

    suatu kerangka teori penelitian tentang hubungan karakteristik keluarga dengan

    pelaksanaan tugas kesehatan pada lansia dengan demensia di !ila&ah kerja

    puskesmas lasi, kecamatan canduang kab. 5gam tahun 201#.

    kema 2.1

    %erangka Te(r

    Tugas %esehatan %eluarga 6

    engenal masalah kesehatanengambil keputusan

    emberikan pera!atan

    emodiikasi lingkungan

    pemanaatan lembaga kesehatan &ang

    adaPelaksanaan Tugas %esehatan

    Pa0a LansaLansa

    keluarga

    %arakterstk keluarga 6

    @tnis

    $ebuda&aan

    Status sosioekonomi

    6ipe atau bentuk keluarga

    6ahap perkembangan

    keluarga

  • 7/25/2019 prin.doc

    34/43

    34

    BAB III

    %ERAN&%A %'NEP

    3.1 %erangka %(nse$

    $erangka konsep penelitian adalah hubungan antara konsep &ang satu dengan

    konsep lain&a dari masalah &ang diteliti '=otoatmodjo, 200*). $erangka pemikiran

    &ang digunakan pada penelitian ini adalah model pendekatan sistem variable

    independen dan dependen. 7ariabel independen atau variabel bebas merupakan

    variabel pen&ebab &ang akan mempengaruhi variabel terikat atau variabel dependen.

  • 7/25/2019 prin.doc

    35/43

    35

    Hntuk itu akan dilihat hubungan variabel independen dan variabel dependen tersebut

    '=otoatmodjo, 200#).

    5dapun &ang menjadi variable independen adalah karakteristik keluarga pada

    lansia dengan demensia sedangkan &ang menjadi variable dependen adalah

    pelaksanaan kesehatan pada lansia dengan demensia. Hntuk lebih jelasn&a berikut

    gambaran kerangka konsep penelitian ; hubungan karakteristik keluarga dengan

    pelaksanaan kesehatan pada lansia dengan demensia di !ila&ah kerja puskesmas lasi

    tahun 201#.

    aka dapat dirumuskan kerangka konsep sebagai berikut;

    kema. 3.1

    %erangka %(nse$

    7ariabel ndependen 7ariabel /ependen

    karakteristik keluarga;

    Status sosioekonomi

    6ahap perkembangan keluarga

    $ebuda&aan keluarga

    Pelaksanaan 6ugas

    kesehatan pada lansia

    dengan demensia.

    Etnis

    Tipe Keluarga

  • 7/25/2019 prin.doc

    36/43

    36

    $eterangan ;

    ; Oang diteliti

    ; 6idak diteliti

    3.2 De"ens '$eras(nal

    Ta/le 3.1

    De"ens '$eras(nal

    N( 7ara/el De"ens

    '$eras(nal

    Alat ukur ara ukur kala

    ukur

    Hasl ukur

    1. In0e$en0en

    karakteristik

    keluarga

    @tnis

    $ebuda&aan

    &ang merujuk

    pada kebiasaan

    leluhur, rasa

    kebersamaan

    dan identitas

    kelompok

    Bentuk-bentuk

    $uesioner Da!ancara >rdinal 1. inang

    2. =on minang

    1. =ucler

  • 7/25/2019 prin.doc

    37/43

    37

    6ipe $eluaraga keluarga &ang

    terdiri dari

    nuklier am

    il& seperti talidarah a&ah, ibu,

    anak, suami,

    istri, dan anak.

    $uesioner Da!ancara >rdinal amil&

    2. @Jtended

    amil&

    *. Single

    parent

    2 De$en0ent

    Pelaksanaan

    tugas kesehatan

    pada lansia

    dengandemensia.

    emberikan

    pela&anan

    kesehatan

    kepada lansia&aitu tentang

    engenal

    masalah

    kesehatan dalam

    setiap

    anggotan&a,

    engambil

    keputusan untuk

    melakukan

    tindakan &ang

    tepat bagi

    keluarga,

    emberikan

    pera!atan,

    emodiikasi

    lingkungan,

    pemamaatan

    $uesioner $uesioner >rdinal /ilaksankan jika

    ean

    6idak

    dilaksanakan jika

    ( ean

  • 7/25/2019 prin.doc

    38/43

    38

    lembaga

    kesehatan &ang

    ada.

    3.3 H$(tess Peneltan

    3a; 5da hubungan keluarga dengan pelaksanaan tugas kesehatan lansia

    dengan demensia di !ila&ah kerja puskesmas lasi tahun 201#.

    30; 6idak ada hubungan keluarga dengan pelaksanaan tugas kesehatan lansia

    dengan demensia di !ila&ah kerja puskesmas lasi tahun 201#.

    BAB I7

    MET'DE PENELITIAN

    !.1 Desan Peneltan

    /esain Penelitian &ang digunakan adalah 'eskriptif corelatif &aitu

    mengetahui hubungan karakteristik keluarga dengan pelaksanaan kesehatan

    pada lansia dengan demensia di !ila&ah kerja Puskesmas :asi $ecamatan

    anduang $abupaten 5gam 6ahun 201#.

    !.2 Tem$at 0an 8aktu $eneltanPenelitian ini akan dilaksanakan di Dila&ah $erja Puskesmas :asi,

    $ecematan anduang, $ab. 5gam &ang akan dilakukan pada bulan januari

    201.

    !.3 P($ulas+ am$el+ 0an am$lng

    !.3.1 P($ulas

    Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel &ang men&angkut

    masalah &ang diteliti '=otoatmodjo, 200#; 9). Populasi dalam penelitian ini

  • 7/25/2019 prin.doc

    39/43

    39

    seluruh lansia dengan demensia di Dila&ah $erja Puskesmas :asi, orong

    100 anjang, $ecematan anduang, $ab. 5gam seban&ak 4#orang.

    !.3.2 am$elSampel adalah sebagian atau &ang me!akili populasi &ang diteliti

    '=otoatmodjo.200#). umlah sampel dalam penelitian ini adalah Populasi

    dalam penelitian ini seluruh lansia dengan demensia di Dila&ah $erja

    Puskesmas :asi, orong 100 anjang, $ecematan anduang, $ab. 5gam

    seban&ak 4#orang.

    5dapun kriteria inklusi sampel, &aitu ;

    a. $eluarga &ang memiliki lansia dengan dimensia di !ila&ah kerja

    puskesmas lasi canduang kabupaten agam.

    b. Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

    c. esponden &ang bisa berkomunikasi dan dalam keadaan sadar.

    $riteria eksklusi sampel sebagai berikut;

    a. 6idak bersedia menjadi responden

    !.3.3 Teknk am$lng

    6eknik pengambilan sampel &ang digunakan peneliti adalah otal

    Sampling, dimana pengambilan sampel secara keseluruhan dari jumlah

    populasi &ang ada '=otoatmodjo, 2002;9).

    !.! Pengum$ulan Data

    /alam penelitian ini peneliti akan melakukan pengumpulan data primer

    melalui lembar kuesioner &ang akan dibagikan untuk mengetahui karateriseik

    keluarga dan pelaksanaan tugas kesehatan lansia dengan dimensia di Dila&ah

    $erja Puskesmas :asi, $ecematan anduang, $ab. 5gam. :angkah-langkah

    pengumpulan datan&a sebagai berikut;

    a. emberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden 'inform

    consent) kepada calon respondent.

    b. emberi penjelasan kepada responden tentang maksud dan tujuan

    penelitian.

  • 7/25/2019 prin.doc

    40/43

    40

    c. emberi kesempatan kepada responden &ang bersedia untuk mengikuti

    penelitian menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.

    d. emberikan kuesioner kepada respondent untuk dija!ab.

    e. engumpulkan kembali kuesioner &ang telah terisi.

    !.# ara Peng(lahan 0an Analsa Data

    !.#.1 ara Peng(lahan Data

    :embaran ormat &ang sudah dikumpulkan pada penelitian ini akan

    dianalisa, kemudian diolah dengan sistem komputerisasi dengan tahapan

    sebagai berikut;

    a. /diting

    /ditingmerupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian

    kuesioner atau ormulir. Setelah kuesioner selesai diisi kemudian

    dikumpulkan langsung oleh peneliti dan selanjutn&a diperiksa

    kelengkapan data apakah dapat dibaca atau tidak dan kelengkapan isian.

    ika isian belum lengkap responden diminta melengkapi lembar

    kuesioner pada saat itu juga.

    b. 0engkode data !1oding

    Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan pemberian tanda,

    s&mbol, kode bagi tiap-tiap data. $egunaan dati koding adalah untuk

    mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat

    mengentri data. Hntuk variabel independen ;

    Hntuk pern&ataan @tnis &ang bersuku inang ; 1

    Hntuk pern&ataan @tnis &ang bersuku =on inang ; 2

    Hntuk pern&ataan 6ipe $elurga dengan =uklear amil& ; 1

    Hntuk pern&ataan 6ipe $elurga dengan @Jtended amil& ; 2Hntuk pern&ataan 6ipe $elurga dengan Single parent ; *

    Hntuk variabel dependent ;

    Hntuk pern&ataan /ilaksanakan # tugas pelaksanaan kesehatan

    pada lansia dengan demensia diberi kode ; 1

    Hntuk pern&ataan 6idak /ilaksanakan # tugas pelaksanaan

    kesehatan pada lansia dengan demensia diberi kode ; 0

    c. 0engskoring data ! Scoring

  • 7/25/2019 prin.doc

    41/43

    41

    Pada tahap ini peneliti memberikan nilai atau skor pada tiap-tiap

    pern&ataan kuesioner, Hntuk variabel dependen dimana pengolahann&a

    menggunakan skala ; Sangat Sering 'SS) Q 4, Sering 'S) Q *, $adang-

    kadang '$$) Q 2, 6idak pernah '6P) Q 1.

    d. 1leaning

    Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data

    &ang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak, apakah

    pengkodeann&a sudah tepat atau belum. Pada penelitian ini peneliti

    memeriksa kembali data &ang telah dimasukkan ke dalam program

    komputer, saat pemeriksaan data peneliti tidak menemukan data &ang

    tidak lengkap atau data &ang salah saat meng-entrydata.

    e. &rosesing

    Pada tahap ini pengolahan data dilakukan secara komputerisasi.

    . abulating

    3asil pengolahan data dimasukkan kedalam tabel '=otoatmodjo,

    2010)

    !.#.2 Analsa Data

    a. Analisa 2ni"ariat

    5nalisa uni"ariat bertujuan untuk menjelaskan atau

    mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian, &ang disajikan

    dalam bentuk table distribusi rekuensi dan presentase ' =otoatmodjo,

    2010).

    7ariabel tersebut menggunakan rumus sebagai berikut ;

    C

    P Q J 100

    =

    $eterangan ;

    P ; =ilai persentase responden

    C ; Crekuensi atau jumlah &ang benar

  • 7/25/2019 prin.doc

    42/43

    42

    = ; umlah responden

    b. Analisa %i"ariat

    5nalisa bivariat &ang dilakukan untuk mengetahui hubungan

    antara dua variabel &ang diteliti. Pengujian hipotesa untuk mengambil

    keputusan tentang apakah hipotesis &ang diajukan cukup me&akinkan

    untuk ditolak atau diterima dengan menggunakan uji statistik 1hi-

    Square tes.

    Hntuk melihat kemaknaan perhitungan statistik digunakan

    batasan kemaknaan 0,0# sehingga jika p R 0,0# maka hasil hitung

    tersebut EbermaknaG dan jika p 0,0# maka secara statistik disebut

    Etidak bermaknaG.

    '> K @)2

    2 Q T U V

    @

    $eterangan ;

    2; hi K SWuare

    > ; 3asil observasi

    @ ; 3asil &ang diharapkan

    !. Etka Peneltan

    /alam melakukan penelitian, penulis mengajukan permohonan i

  • 7/25/2019 prin.doc

    43/43

    43

    !..1 Informed concent) lem/ar $ersetujuan-

    3nformed consent adalah bentuk persetujuan antara penulis dengan

    responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. 3nformed

    consenttersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

    lembar persetujuan untuk menjadi responden. 6ujuan informed consent

    adalah agar sub&ek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

    dampakn&a. ika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar

    persetujuan. ika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati

    hak pasien '3ida&at, 2009).

    !..2 Anonimity)tan$a nama-

    Anomity adalah masalah &ang memberikan jaminan dalam

    penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

    mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan han&a menuliskan

    kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian &ang akan disajikan

    '3ida&at, 2009).

    !..3 Confidentiality)kerahasan-

    asalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

    kerahasiaan hasil penelitian, baik inormasi maupun masalah-masalah

    lainn&a. Semua inormasi &ang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaann&a

    oleh penulis, han&a sekelompok data tertentu &ang akan dilaporkan pada hasil

    riset '3ida&at, 2009).