prevalensi bayi berat lahir rendah

Upload: irham15

Post on 10-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah

    1/2

    Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) menurut WHO pada tahun 2011 diperkirakan 15% dari

    seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara-negara

    berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR

    didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi

    dengan berat lahir lebih dari 2500 gram. BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas,

    morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang

    terhadap kehidupannya dimasa depan (WHO, 2011). Angka kejadian di Indonesia Angka kejadian

    BBLR di Indonesia adalah 10,5% masih diatas angka rata-rata Thailand 9,6% dan Vietnam 5,2%,

    (http://kuliahbidan.wordpress.com). Tahun 2011 diketahui bahwa jumlah bayi dengan Berat Badan

    Lahir Rendah (BBLR) di Jawa Timur mencapai 3,32% yang diperoleh dari presentase 19.712 dari

    594.461 bayi baru lahir yang di timbang, dan angka kematian neonatal dari data Dinas Kesehatan

    Provinsi Jawa Timur yang tertinggi disebabkan karena BBLR yaitu mencapai 38,03% di banding

    penyebab kematian neonatal lain (Laporan Dinkes Kab. / Kota).

    Sebagian besar dari masalah bayi baru lahir adalah sering timbul pada periode perinatal. Masalah-

    masalah ini bukan hanya bisa menyebabkan kematian, tetapi juga besarnya angka kecacatan dan

    angka penyakit. (WHO, 1996).

    BBLR adalah neonatus dengan berat badan lahir pada saat kelahiran kurang dari 2.500 gram (2499

    gram). (Abdul Bari Saifuddin, 2001). Dahulu dengan neonatus yang berat badan lahir kurang dari

    2500 gram ataupun dengan lahir 2500 gram disebut dengan premature. Pada tahun 1964 oleh WHO

    semua bayi yang baru lahir dengan berat lahir kurang dari 2500 gram disebut Low Birth Weight

    Infants (BBLR). (Yushananta, 2001)

    BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat

    lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. (Ikatan Dokter Anak

    Indonesia, 2004).

    Asia Tenggara mempunyai insidensi BBLR paling tinggi yaitu 27% dari seluruh kelahiran bayi berat

    badan lahir rendah di dunia. Data terakhir pada tahun 2010, angka kejadian BBLR di Indonesia

    sebesar 11,1% yang mana masih berada diatas angka rata-rata Thailand 6,6% dan Vietnam 5,3%

    (UNICEF, 2011). Angka kejadian BBLR di Indonesia tahun 2013 cenderung menurun dari tahun 2010

    tetapi masih terdapat 10,2% bayi dengan berat badan lahir rendah. Di Jawa Timur terdapat

    peningkatan angka kejadian BBLR yaitu 10% pada tahun 2010 menjadi 11% pada tahun 2013

    (Riskesdas, 2013). Angka kejadian BBLR di Kota/Kabupaten Malang yaitu sebesar 2,65% dari seluruh

    BBLR di Jawa Timur (Dinkes, 2012).

  • 5/20/2018 Prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah

    2/2