Presiden Terpilih Khoiruddin Kurangi Porsi Event dan Tingkatkan Pelayanan Mahasiswa

Dikirim oleh denok pada 30 November 2016 | Komentar : 0 | Dilihat : 2151

Pasangan Ahmad Khoiruddin dan Hasna Nadhiroh

Presiden terpilih dalam Pemilihan Mahasiswa Raya (Pemira) 2016 di Universitas Brawijaya (UB) Ahmad Khoiruddin berkeinginan untuk meningkatkan pelayanan dan mengurangi jumlah event dalam kepengurusannya nanti. Meskipun begitu, ia tetap membuka masukan via online untuk memilah-milah program kepengurusan saat ini yang relevan atau tidak relevan untuk dilanjutkan disamping usulan program baru. Diantara event yang akan tetap dilanjutkan adalah Olimpiade Brawijaya dan Kampung Budaya. Ahmad Khoiruddin mengungkapkan hal ini kepada PRASETYA Online pada Selasa (29/11/2016).

Lebih jauh, Mahasiswa Fakultas Pertanian 2013 ini bermaksud menyelaraskan program dengan pihak lainnya seperti universitas dan kementerian. "Kami ingin mahasiswa turut andil dengan memberikan solusi dan bukan hanya mengkritik seperti dalam isu parkir maupun green campus," ungkap Presiden terpilih yang berpasangan dengan Hasna Nadhiroh, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian 2013.

Pria kelahiran Batang Jawa Tengah ini berpandangan bahwa banyak kebijakan yang masih bermasalah seperti Kampus Kediri, Program Vokasi dan Kampus Dieng. Dengan pelayanan mahasiswa yang meningkat, Khoiruddin dan Hasna pun akan memperbesar porsi advokasi diantaranya untuk biaya pendidikan dan beasiswa. Menunggu demisioner kongres periode 2015/2016 pada Desember ini, pihaknya akan membentuk tim formateur sembari menampung pandangan EM dan BEM.

Khoiruddin memperkirakan pelantikan akan dilaksanakan pada Desember nanti, sehingga kepengurusannya akan mulai aktif pada Januari 2017. Pada kepengurusan mendatang, pasangan terpilih ini memiliki visi "Brawijaya Muda Berkarya Bersama". Ada empat misi yang diemban yakni mewujudkan pelayanan terintegrasi untuk mahasiswa, unggul dan kompetitif dalam karya kreatif, dedikasi dan kolaborasi aksi untuk negeri serta aktif, tanggap dan kritis terhadap kebijakan publik.

Ditanya positioning terhadap Rektorat, Khoiruddin menyebut bahwa pihaknya tidak bisa hanya mengikuti Rektor. karena itu, akan ada dua sisi yakni mengkritisi dan mendukung. "Jika kurang selaras maka kami akan menggugat dan mengkritisi," katanya.

Guna mendukung kepengurusan, mantan Presiden BEM Fakultas Pertanian ini akan membuka seleksi guna mengisi kursi kabinet. Ada dua pos yang menjadi konsentrasinya yakni pos kebijakan publik (kampus dan eksternal kampus) serta kepemudaan. Dalam implementasinya nanti, ia mengupayakan penguatan inovasi

teknologi informasi sehingga program-program yang dijalankan pun berbasis teknologi informasi. Karena itu, Khoiruddin yang juga mantan Ketua OSIS SMK Syubbanul Wathon Magelang ini mengapresiasi e-Vote pada Pemira 2016 yang dinilainya lebih efisien, hemat dan cepat. [denok/Humas UB]

 Artikel terkait

1290 Mahasiswa UB Tandatangani Kontrak BidikmisiUB Terbaik II Prestasi Belmawa DIKTIMANG.ID Antar Mahasiswa UB Raih Grand Prize Ajang SIIF 2018FISIP dan FKG Sabet Juara PPB 2018EM UB Gagas Gerai Brawijaya Untuk Konservasi Air