presentation1

8
KELOMPOK III OLEH : GINA SRI WAHYUNI DINA NOFIRNA DESI FITRI YENI PERMATA SARI

Upload: padang-state-university

Post on 01-Nov-2014

566 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Presentation1

KELOMPOK III

OLEH :GINA SRI WAHYUNI

DINA NOFIRNADESI FITRI

YENI PERMATA SARI

Page 2: Presentation1

Ekonomi Kerakyatan

Ekonomi kerakyatan adalah suatu perekonomian di mana pelaksanaan

kegiatan, pengawasan kegiatan, dan hasil – hasil dari kegiatan ekonomi

dinikmati oleh seluruh rakyat. Sistem ekonomi kerakyatan atau sistem

ekonomi Pancasila ini secara umum dapat diartikan sebagai sistem

ekonomi yang memadukan ideologi konstitusional (Pancasila dan UUD

1945) bangsa Indonesia dengan sistem ekonomi campuran (Sistem

Ekonomi Pasar Terkelola) yang diwujudkan melalui kerangka demokrasi

ekonomi sertadijabarkan dalam langkah – langkah ekonomi yang

berpihak  pada masyarakat.

Page 3: Presentation1

Ciri-ciri Ekonomi Kerakyatan

Menurut Emil Salim, ciri – ciri sistem ekonomi kerakyatan adalah sebagai berikut :

Peranan negara beserta aparatur ekonomi negara adalah penting, tetapi tidak

dominan agar dicegah tumbuhnya sistem etatisme (serba negara). Peranan swasta

adalah penting, tetapi juga tidak dominan agar dicegah tumbuhnya free fight. Dalam

sistem ekonomi kerakyatan usaha negara dan swasta tumbuh berdampingan dengan per

imbangan tanpa dominasi berlebihan satu terhadap yang lain.

Dalam sistem ekonomi kerakyatan, hubungan kerja antar lembaga – lembaga

ekonomi tidak didasarkan pada dominasi modal, seperti halnya dalam sistem ekonomi

kapitalis. Juga tidak didasarkan pada dominasi buruh, seperti halnya dalam sistem

ekonomi komunis. Tetapi asas kekeluargaan menurut keakraban hubungan

antar manusia.

Page 4: Presentation1

Masyarakat sebagai satu kesatuan memegang peranan sentral dalam system ekonomi

kerakyatan. Produksi dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau

kepemilikan anggota-anggota masyarakat. Masyarakat adalah unsur non Negara yakni

ekonomi swasta. Dalam ekonomi swasta ini yang menonjol bukan perorangan,

tetapi masyarakat sebagai satu kesatuan. Tekanan kepada masyarakat, tidak berarti

mengabaikan individu, tetapi langkah individu harus serasi dengan kepentingan

masyarakat.

Negara menguasai bumi, air dan kekayaan alam lainnya yang terkandung

dalam bumi dan yang merupakan pokok bagi kemakmuran masyarakat. 

Sistem ekonomi kerakyatan tidak bebas nilai. Bahkan sistem nilai

(valuesystem) inilah yang mempengaruhi kelakuan pelaku ekonomi. Sistem yang

dikembangkan bertolak dari ideologi yang dianut, dalam hal ini adalah ideology

Pancasila. 

Page 5: Presentation1

Koperasi

Secara umum Koperasi dipahami sebagai

perkumpulan orang yang secara suka rela

mempersatukan diri untuk memperjuangkan

peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka,

melalui pembentukan sebuah perusahaan yang

dikelola secara demokratis.

Page 6: Presentation1

Prinsip dalam Koperasi

Prinsip koperasi dinyatakan sebagai berikut :

a. Keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil

sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing

anggota.

Page 7: Presentation1

Peranan Koperasi dalam Ekonomi Kerakyatan

Peranan Koperasi dalam Ekonomi Kerakyatan bisa dilihat dari penjabaran yang lebih terperinci

mengenai Pengertian Koperasi di Indonesia ( lihat Anonim,1989). Pengertianya adalah sebagai

berikut :

1. Koperasi didirikan atas dasar adanya kesamaan kebutuhan diantara paraanggotanya,

Kebutuhan yang sama ini lalu diusahakan pemenuhnya melalui pembentukan perusahaan.

Dengan adanya perusahaan yang dimilki secara bersama-sama, maka diharapkan kebutuhan itu

dapat dipenuhi dengan cara yang lebih baik disbanding dengan dilakukan oleh masing-masing

anggota secara perorangan.

2. Koperasi didirikan atas dasar kesadaran mengenai keterbatasankemampuan. Oleh karena itu

dipandang perlu untuk menyatukan diri demi kepentingan bersama yang lebih besar. Usaha itu

dilandasi oleh suatu cita-cita yang luhur untuk menolong diri sendiri atas dasar keyakinan akan

harga diri, kesadaran pribadi serta rasa setia kawan.

3. Koperasi didirikan atas dasra kesukarelaan dan keterbukaan. Tidak boleh ada paksaan.

 

Page 8: Presentation1

Thank’sFor

YourAttention . . .