presentation bab i

21
KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMASANGAN INFUS DI INSTALASI GAWAT DARURAT DENGAN KEJADIAN FLEBITIS DIRUANG PERAWATAN RSUD KOTABARU 1 AGUSTUS – 31 AGUSTUS 2011 Oleh : LASMIYATI 032001D09984

Upload: beautiful-silent

Post on 13-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Contoh Presentasi

TRANSCRIPT

KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMASANGAN

INFUS DI INSTALASI GAWAT DARURAT DENGAN

KEJADIAN FLEBITIS DIRUANG PERAWATAN

RSUD KOTABARU

1 AGUSTUS – 31 AGUSTUS 2011

Oleh :LASMIYATI

032001D09984

Pemasangan Infus 1. Pengertian Prosedur operasi standar (Bahasa Inggris

: standard operating procedure, SOP) atau kadang disingkat SOP, adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk atau direktif.

Pemasangan infus adalah memasukkan cairan obat langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama dengan menggunakan infus set.

Jadi SOP pemasangan infus adalah suatu prosedur atau tahapan-tahapan kegiatan dalam pemasangan infus yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.

FLEBITIS 1.Pengertian Flebitis Secara sederhana flebitis berarti

peradangan vena. Flebitis berat hampir selalu diikuti bekuan darah, atau trombus pada vena yang sakit. Kondisi demikian dikenal sebagai tromboflebitis.

Flebitis berdasarkan faktor yang terlibat antara lain: Flebitis kimia Flebitis mekanis Flebitis bakteri

Sedangkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap flebitis bakteri meliputi :

Teknik pencucian tangan yang buruk Kegagalan memeriksa peralatan yang rusak. Pembungkus

yang yang bocor atau robek mengundang bakteri Teknik aseptik tidak baik Teknik pemasangan kanul yang buruk Kanula dipasang terlalu lama Tempat suntik jarang diinspeksi

Pencegahan Flebitis : Untuk mencegah/mengurangi

terjadinya flebitis perlu diperhatikan :◦ Petugas rumah sakit

Bekerja sesuai SOP Prinsip kewaspadaan universal Memperhatikan teknik aseptik dan

antiseptik Mencuci tangan sebelum atau sesudah

melakukan pekerjaan

METODE PENELITIAN   Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional

analitik. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan Cross Sectional.

  B. Populasi dan Sampel Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh

perawat dan pasien yang dipasang infus di IGD RSUD Kotabaru.

Sampel dalam penelitian ini adalah semua perawat yang memasang infus dan pasien yang dipasang infus di IGD dan dilanjutkan observasi diruang perawatan RSUD Kotabaru.

◦ Instrumen Penelitian Alat pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini berupa pedoman observasi pelaksanaan perawatan infus sesuai dengan SOP yang dimiliki IGD RSUD Kotabaru,

◦ Variabel Penelitian Variabel Bebas

Dalam penelitian ini variabel bebas adalah kepatuhan melaksanakan SOP pemasangan infus.

  2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah kejadian flebitis akibat pemasangan infus.

Kriteria terjadinya flebitis adalah : Nyeri pada daerah tusukan Merah Eritema Bengkak Indurasi Venous cord teraba Demam

◦ Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Cara pengumpulan data yang

digunakan adalah mengobservasi tindakan pemasangan infus yang dilakukan perawat yang sesuai dengan SOP di IGD RSUD Kotabaru dan mengobservasi pasien diruang perawatan yang telah dipasang infus minimal 72 jam.

Tempat dan Waktu Penelitian   Penelitian dilakukan di IGD RSUD

Kotabaru.Dan dilanjutkan observasi diruang perawatan RSUD Kotabaru, Penelitian ini dimulai dari tanggal 1 Agustus – 31 Agustus 2011.

Lokasi penelitian adalah di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kotabaru yang mempunyai 20 orang tenaga perawat.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

Kepatuhan perawat dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemasangan infus diidentifikasi dengan membandingkan antara SOP yang ada dengan kegiatan yang nyata yang dilaksanakan oleh perawat.

B. Kepatuhan Perawat Melaksanakan Standar Operasional Prosedur Pemasangan Infus 1 Agustus – 31 Agustus 2011

 

. Bila nilai 0-20 maka dianggap tidak patuh, bila 21-40 maka dianggap kurang patuh dan bila 41-60 maka dianggap patuh.

75%

19% 6%Patuh

kurang patuh

tidak patuh

`

•Kejadian I di IGD RSUD Kotabaru dan Ruang Perawatan Mulai 1 Agustus – 31 Agustus 2011

81%

19%tidak flebitis

flebitis

Gambaran hasil kejadian Flebitis pada pasien yang dipasang infus adalah :

Kepatuhan Perawat Dalam Melaksanakan Standar Operasional Prosedur Pemasangan Infus Dengan Kejadian Flebitis

Kejadian

Flebitis

Patu

h

% Kuran

g

Patuh

% Tida

k

Patu

h

% Tota

l

%

Flebitis - 3 19 - - 3 19

Tidak

Flebitis

12 75 1 6 - - 13 81

Total 12 75 3 25 - - 16 100

BAB VP E N U T U P

•KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian, maka dapat

disimpulkan bahwa kepatuhan perawat dalam melaksanakan SOP pemasangan infus adalah sebagian besar patuh yaitu 12 orang (75%) dan kurang patuh 1 orang (6,25%). Sedangkan kejadian flebitis dari 16 responden, hanya sedikit yang ditemukan adanya kejadian flebitis yaitu 3 orang (18,7%). Kepatuhan perawat dalam melaksanakan SOP pemasangan infus berhubungan kuat dengan kejadian Flebitis.

TERIMA KASIH