presentasi teni bappenas - dialog kebijakan g20

19
AGENDA PEMBANGUNAN DALAM FORUM G20 Jakarta, 5 Juni 2014 Disampaikan dalam Dialog Kebijakan Perkembangan G20 Oleh : Ibu Teni Widuriyanti

Upload: infid

Post on 28-Dec-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Presentasi Teni Bappenas - Dialog Kebijakan G20

TRANSCRIPT

AGENDA PEMBANGUNAN DALAM FORUM G20

Jakarta, 5 Juni 2014

Disampaikan dalam

Dialog Kebijakan Perkembangan G20

Oleh : Ibu Teni Widuriyanti

OUTLINE

2

Perkembangan Fokus Isu Pembahasan G20 DWG

Broad Agenda G20 Tahun 2014

Key Issues Pembahasan G20 DWG tahun 2014

1

2

3

Update Pertemuan G20 DWG ke-2, Hobart 8-9 Mei 2014

4 Agenda DWG Tahun 2014

5

Fokus Indonesia6

G20 Development Working Group Tahun 2013

EFFECTIVE REGULATION1. Strengthening Financial

Regulation2. Enhancing Multilateral Trade3. Energy Sustainability

QUALITY JOBS & INVESTMENTS1. Framework for Strong

Sustainable & Balance Growth2. Financing for Investment3. Jobs & Employment4. Development for All

(food security, infrastructure, human capital, financial inclusion, Post 2015)

Trust & Transparency1. International Monetary System

Reform2. Fighting Corruption

Perkembangan Fokus Isu Pembahasan G20 DWG

3

MYAP Establishment1. Infrastructure2. HRD3. Trade4. Private Investment and Job Creation5. Food Security6. Growth with Resilience7. Financial Inclusion8. Domestic Resource Mobilization9. Knowledge Sharing

TRACK I 1. Infrastructure2. Food Security3. Inclusive Green

Growth

TRACK II1. HRD2. Trade3. Private Investment

and Job Creation4. Growth with

Resilience5. Financial Inclusion6. Domestic Resource

Mobilization7. Knowledge Sharing

1. Infrastructure2. HRD3. Trade4. Private Investment and Job

Creation5. Food Security6. Growth with Resilience7. Financial Inclusion8. Domestic Resource Mobilization9. Knowledge Sharing

G-20 MYAP

1. Infrastructure2. Financial Inclusion

and Remittances3. Domestic Resource

Mobilization4. Human Resource

Development 5. Food Security

4

5

St. Petersburg G20 Accountability Report on Development Commitments1

67 Baseline Commitments(2010 Seoul Multi Years

Action Plan)

32 Commitments are Complete

26 Commitments are On Track

8 commitments are Off Track

1 Commitments is Stalled

St. Petersburg Development Outlook

Core Priorities untuk Agenda Pembangunan G20

2. Infrastructure

3. Financial Inclusion

4. Human Resource Development

5. Domestic Resource Mobilization

1. Food Security

Ongoing Actions(melanjutkan beberapa

komitmen dalam Seoul 2010 MYAP)

New Actions

2

G20 DWG 2013 (Russia Presidency)

Pada Desember 2013, DWG sepakat bahwa pilar private investment & job creation, growth with resilience, trade, dan knowledge sharing ditutup. 2 komitmen dibawah pilar growth resilience, 1 komitmen trade, dan 1 komitmen IGG akan terus dimonitor.

3

6

Infrastructure

Financial Inclusion & Remittances

Domestic Resource Mobilization

1

2

3

Food Security

Human Resource Development

4

5

Isu prioritas tahun 2014

Melanjutkan isu dalam the 2013 St. Petersburg Development Outlook

Isu Prioritas lainnya pada 2014

Accountability (ASC)

Post 2015 Development Agenda

Growth & Development Linkage

6

8

9

Food Security Review SC7

Agenda G20 Development Working Group Tahun 2014

Key Issues pembahasan G20 DWG tahun 2014

Investing in infrastructure

• Melakukan Assessment Project Preparation Facilities (PPF) di Asia untuk membentu mengatasi isu penyiapan investasi infrastruktur di LICs dan negara berkembang.

Domestic Resource Mobilization

• Penyiapan report dalam mengatasi permasalahan Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) di LICs.

• Penyiapan Roadmap untuk mengidentifikasi hambatan terkait dengan pertukaran informasi perpajakan (Automatic Exchange of Information ) di LICs dan negara berkembang

Financial Inclusion & Remittances

• Melanjutkan penyelesaian target remitansi yang belum selesai yaitu upaya penurunan biaya transfer remitansi secara global dari 10% menjadi 5%.

• Mendukung pemutakhiran Financial Inclusion Action Plan (FIAP), dan mengupayakan untuk memasukkan penurunan remitansi dalam FIAP.

• Melaksanakan sedikitnya 1 aksi yang bersifat domestik atau internasional untuk membantu penurunan biaya remitansi dan mengatasi tantangan terkait dengan aliran dana remitansi di luar biaya transfer (beyond transfer cost).

7

... Lanjutan

8

Accountability

• Accountability Steering Committee (ASC): Rusia (co-chair), Kanada, Indonesia, Meksiko (co-facilitator)Menyiapkan tindaklanjut proses akuntabilitas komitmen dalam Multi Years Action Plan

• Mengkoordinasikan dan melaporkan implementasi komitmen MYAP. • Mengembangkan pendekatan untuk proses: 1) in-depth review; 2) review terhadap isu

prioritas; 3) monitoring diantara proses review

Post 2015 Development Agenda

• Memastikan agenda pembangunanG20 dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan membantu pencapaian target pembangunan di LICs dan negara berkembang.

• G20 mendukung dan membantu memajukan UN Led Post 2015 development agenda• Mengidentifikasi nilai tambah G20 dan mendukung implementasi post 2015 development

agenda

Growth & Development Linkages

• Memastikan aksi pembangunan dalam DWG dapat memberikan manfaat yang optimal bagi agenda growth and resilience.

• Memberikan input kepada Leaders tentang bagaimana agenda G20 growth & resilience dapat mendukung pembangunan

• Memberikan input pada ‘Comprehensive Growth Strategy’ yang telah disepakati pada Minister of Finance & Governor Meeting (MGM) untuk dilaporkan pada Brisbane Summit

... Lanjutan

9

Food Security

• Pembasahan terkait peran G20 dalam mengatasi permasalahan ketahanan pangan global

• Fokus yang harus dilakukan terkait dengan ketahanan pangan, termasuk menentukan comparative advantage yang dimiliki

• Tindak lanjut yang diperlukan terkait isu ketahanan pangan , dan integrasinya dengan tracks yang lain.

Human Resource Development

• Peningkatan kapasitas nasional terkait kemampuan tenaga kerja dalam memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja internasional

• Kerjasama regional maupun internasional untuk pelatihan tenaga kerja• Peningkatan koordinasi diantara kementerian tenaga kerja dan pendidikan• Pengembangan database terkait indikator kemampuan (skill) tenaga kerja.

Update Pertemuan G20 DWG ke-2, Hobart 8-9 Mei 2014

10

1. Preliminary finding yang terkait dengan assessment project preparation facilities (PPFs)di Asia : (i) hambatan pendanaan dalam persiapan proyek; (ii) kelemahan dalam upstream activity ; (iii) project preparation dalam konteks sovereign loan; (iv) role of standalone dalam project preparation facilities

2. DWG mendukung adanya penyiapan bahan pertimbangan terkait kebijakan infrastruktur yang lebih koheren di dalam pertemuan Leaders di Brisbane.

3. Menyepakati pentingnya kerjasama dan koordinasi antara DWG dengan Investment and infrastructure working group (IIWG).

4. DWG mengingatkan agar tetap mempertimbangkan hasil high level panel report on infrastructure yang dihasilkan DWG untuk studi yangdilakukan diluar DWG.

Investing in infrastructure

1. Dibutuhkan keterkaitan seluruh aspek dan partisipasi negara, termasuk negara berkembang, agar dapat menjamin negara berkembang dapat memperoleh manfaat dari reformasi pajak secara internasional .

2. Terkait dengan draft laporan BEPS dan AEOI: (i) DWG menekankan adanya kerjasama regional; (ii) mendukung usulan agar organisasi internasional dapat mengembangkan informasi bagi negara berkembang; (iii) mendukung upaya transfer pricing comparability data.

3. DWG menekankan pentingnya: (i) pengembangan kesadaran dan momentum politik dalam pelaksanaan AEOI di negara berkembang; (ii) penyempurnaan roadmap AEOI termasuk pelaksanaan pilot di negara berkembang; (iv) identifikasi tantangan di negara berkembang; (v) fleksibilitas pertukaran informasi.

Domestic Resource Mobilization

... Lanjutan

11

1. DWG sepakat untuk memberikan pertimbangan kepada Sherpa dalam pertemuan Juni 2014 tentang bagaimana mengarahkan target remitansi, yang mencakup: (i) pengurangan biaya remitansi dikaitkan dengan stimulasi pertumbuhan dan pembangunan; (ii) target remitansi menjadi critical point dalam mengarahkan masing-masing negara untuk

mengurangi biaya remitansi; (iii) dibutuhkan konsultasi lebih lanjut dalam menyempurnakan metodologi untuk mengukur

kemajuan pencapaian target remitansi; (iv) fokus remitansi harus mencakup faktor yang lebih luas, yaitu aksesibilitas, transparansi, dan

perlindungan konsumen.

Financial inclusion & Remittances

1. DWG menyetujui pentingnya transparansi dan akuntabilitas untuk mengidentifikasi perkembangan pelaksanaan komitmen dalam pencapaian agenda pembangunan G20.

2. Terkait mekanisme accountability, DWG sepakat untuk: (i) melakukan indepth review setiap 3-4 tahun; (ii) melakukan monitoring terhadap status komitmen yang masih berjalan melalui snapshot atau laporan tahunan kepada Sherpa.

3. Mekanisme akuntabilitas harus didukung dengan prinsip-prinsip: (i) terfokus; (ii) berbasis ketersediaan sumber daya yang dimiliki; (iii) mencerminkan pandangan dari negara berkembang, civil society, dan pemangku kepentingan lainnya; (iv) menggambarkan outcome pembangunan secara jelas.

Accountability & Incomplete Commitments

... Lanjutan

12

1. DWG menyepakati dan menekankan pentingnya pembahasan pembangunan ketahanan pangan dalamagenda G20 mengingat: (i) G20 memiliki comparative advantage yaitu sebagai produsen pangan danpertanian dalam pasar global; (ii) ketahanan pangan sangat terkait dengan aspek kualitas hidup dan sektor perekonomian ; (iii) banyaknya permasalahan pangan dan nutrisi, khususnya di negara-negaraberkembang dan LICs.

2. DWG menyampaikan : (i) diperlukan collective action, pembangunan lintas sektor dan negara; (ii) perlu adanya investasi infrastruktur dalam mendukung pembangunan ketahanan pangan, (iii) diperlukan koordinasi dan koherensi kebijakan antar sektor, (iv) peningkatan pelibatan sektor swasta, (v) pentingnya penelitian dan transfer pengetahuan

Food Security

1. DWG menekankan keterkaitan kebijakan antara agenda HRD dengan agenda lainnya, misalnya : (i) identifikasi adanya gap di dalam investasi untuk infrastruktur; (ii) kolaborasi dengan Employment Taskforce dalam peningkatan kerjasama pelatihan bagi petani dalam mendukung tercapainyaketahanan pangan.

2. DWG menyetujui : (i) pembahasan topik HRD sebagai isu lintas bidang, khususnya terkait dengan pengembangan kapasitas di LICs; (ii) pengembangan data base indikator kemampuan (skill indicator); (iii) pentingnya upaya untuk meningkatkan keterkaitan antara HRD dengan agenda G20lainnya; (iv) pentingnya perkuatan kemitraan yang telah terbangun saat ini.

Human Resource Development

...Lanjutan

13

1. G20 sepakat untuk memfokuskan nilai tambah agenda G20 pada upaya mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, dan memberikan kontribusi terhadap post 2015 development agenda, termasuk pencapaian stabilitas makroekonomi, pengembangan inovasi untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan , penciptaan lapangan kerja, dan upaya pengembangan pendanaan ‘over and above aid’.

Post 2015 Development Agenda

1. G20 menekankan pentingnya keterkaitan antara agenda pertumbuhan G20 dengan pembangunan, upaya memaksimalkan manfaat dari aksi-aksi pembangunan yang telah dilaksanakan dalam mencapai target pertumbuhan. Penguatan pertumbuhan di negara-negara berkembang sangat penting dalam mencapai target pertumbuhan global sebesar 2%.

2. Critical linkages antara G20’s growth dan agenda pembangunan mencakup: (i) stabilitas makroekonomi global; (ii) fokus terhadap kesejahteraan sosial, (iii) mendorong upaya pertumbuhan melalui agenda pembangunan seperti infrastruktur, ketenagakerjaan, domestic resource mobilization, perdagangan, dan ketahanan pangan.

3. DWG menekankan pentingnya koordinasi dan koherensi antar sektor dan kebijakan, serta mendukung adanya political communication dan komitmen dari masing-masing negara, untuk dapat mengingkatkan pertumbuhan dan pembangunan.

Growth & Development Linkages

Fokus Indonesia

14

1 Investing in infrastructure

1) Mempererat koordinasi dan koherensi dengan Investment and Infrastructure Working Group (IIWG). Proses koherensi dilakukan dalam hal:a. Penyiapan framework institusi untuk mendukung investasi di bidang

infrastruktur diperlukan adanya leading champion yang kuat, walaupun struktur kelembagaan di setiap negara berbeda-beda.

b. Framework institusi diperlukan untuk memimpin proses perencanaan dan penyiapan prioritas dan proyek-proyek infrastruktur secara lebih transparan dan kredibel.

c. Diperlukan masukan dari IIWG dalam membantu developing countries khususnya LICs dalam mendapatkan akses intermediasi pendanaan infrastruktur serta penyiapan proyek yang lebih baik.

... Lanjutan

15

2 Financial Inclusion & Remittances

1) Mempererat koordinasi dengan GPFI country representatives (Bank Indonesia)2) Indonesia mendukung upaya G20 dalam mendukung global average cost remitance

dan hambatan terkait remitansi di luar isu biaya remitansi. Possible actions yang telah dilakukan:a. Meningkatkan layanan remitansi melalui program Layanan Keuangan Digital .

Kegiatan yang dilakukan meliputi: (i) remitansi melalui LKD; (ii) edukasi kepada masyarakat; (iii) mendorong penggunaan TabunganKu sebagai basic saving account.

b. Meningkatkan interkoneksi dengan jaringan ATM bersama dengan nagara lainc. Mengupayakan pelaksanaan remitansi melalui perangkat telepon genggam

...Lanjutan

16

3 Accountability

1. Indonesia sebagai salah satu co-facilitator bersama dengan Rusia (co-chair), Canada, Australia, dan Mexico (co-facilitator)

2. Indonesia mengusulkan beberapa hal dalam penilaian akuntabilitas action plan DWG kedepan, yaitu:

Outcomes for 2014:• Proses akuntabilitas bersifat sederhana dengan dasar narasi yang jelas.• Penilaian implementasi komitmen diutamakan hanya pada komitmen yang memiliki dampak

yang nyata dan berorientasi ke depan.• Presidency-led dalam hal desain dan country-led dalam hal input• mempertimbangkan berbagai aspek dalam proses penilaian• menghindari duplikasi • mengambil sebanyak mungkin ‘lesson’ dari proses penilaian akuntabilitas selama Presidensi

Rusia

Mekanisme1. Proses monitoring dilakukan dengan detil, terutama untuk komitmen yang bersifat mengikat2. Untuk action voluntarily yang ditugaskan kepada MDBs, accountability hanya bersifat update

atau reporting

17

Short term• Melaporkan hasil penilaian incomplete commitment di luar 5 core areas pada pertemuan DWG

September 2014 (pemutakhiran laporan snapshot).• Review implementasi saat ini terhadap tenggat waktu dalam rencana awal.• Menyiapkan pemutakhiran rekomendasi snapshot, berdasarkan traffic light dan laporan

pertemuan Sherpa

Medium Term• Menyiapkan mekanisme review secara mendalam terhadap seluruh komitmen action G20 DWG

setiap 3 tahun dan menyiapkan rencana aksi jangka menengah kedepan. • In depth accountability review, melibatkan organisasi independen dan menyertakan masukan

dari non G20 members dan LICs.• Proses monitoring: laporan tahunan mencakup progress, isu-isu, dan permasalahan.

Menyertakan critical issues yang menjadi fokus G20.• Menghilangkan aksi-aksi yang telah selesai diimplementasikan

Accountability

Terima Kasih

18

Peran DWG dalam mengatasi Isu Ketenagakerjaan

• DWG telah mengimplementasikan aksi pembangunan yang mendukung upaya penciptaan lapangan kerja dan ketenagakerjaan melalui:

19

Human Resource Development

Implemented:1. Enhance national employable skills strategies

Ongoing:1. Create internationally comparable skills indicators2. Implement knowledge sharing platform on skills for

employment

Private Investment and Job Creation

Implemented:1. Support responsible investment in value chains and

voluntary investor compliance with standard2. Develop indicator for financial value-added and job

creation from private investment in value chains3. Assists LICs to develop relevant country action plans

Ongoing :1. Assist developing countries to attract and negotiate value-

adding investment2. Establish G20 Challenge on Inclusive Business Innovation3. Engage the private sector to find innovative business

solution